implementasi sistem cctv live ... -...

8
1) Mahasiswa Teknik Elektro UNDIP 2) Dosen Teknik Elektro UNDIP 1 IMPLEMENTASI SISTEM CCTV LIVE STREAMING UNTUK MEMANTAU KINERJA PROYEK PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PERSERO) Darmawan Surya Kusuma 1) , Kodrat Iman Satoto 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia email : [email protected] ABSTRAK Teknologi video merupakan suatu teknologi yang sangat penting saat ini. Sebagai salah satu media (selain teks, image, dan audio), video menyajikan informasi yang melengkapi informasi dari media lainnya. Video digital dimanfaatkan secara luas untuk berbagai aplikasi dan penggunaannya tidak terbatas untuk keperluan komunikasi saja. Salah satunya untuk media pengawasan yang biasanya menggunakan sistem CCTV. CCTV (Closed Circuit Television) adalah penggunaan kamera video untuk mentransmisikan signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set monitor. Berbeda dengan siaran televisi, sinyal CCTV tidak secara terbuka ditransmisikan. CCTV paling banyak digunakan untuk pengawasan pada area yang memerlukan monitoring seperti bank, gudang, tempat umum, rumah yang ditinggal pemiliknya, dan pengawasan suatu proyek pembangunan. Sistem CCTV biasanya terdiri dari komunikasi fixed (dedicated) antara kamera dan monitor. Teknologi CCTV modern terdiri dari sistem terkoneksi dengan kamera yang bisa digerakkan (diputar, ditekuk, dan di-zoom) , dapat dioperasikan jarak jauh lewat ruang kontrol, dan dapat dihubungkan dengan suatu jaringan baik LAN, Wireless-LAN maupun Internet. Proyek kerja praktek ini bertujuan untuk membuat CCTV Live Streaming untuk pengawasan suatu proyek. Sehingga pihak pengawas yang berada di kantor pusat dapat juga mengawasi perkembangan proyek, walaupun lokasi proyek berada jauh dari kantor pusat. KataKunci : Video Digital, CCTV (Closed Circuit Television), Live Streaming, LAN, Wireless LAN, Internet I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini sangatlah pesat, ini terbukti dari banyak alat-alat yang diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara-cara yang bersifat manual menjadi otomatis. Pekerjaan dahulu dikerjakan oleh manusia sekarang dapat dikerjakan oleh mesin yang bekerja secara otomatis. Tentu kita tidak asing lagi dengan teknologi video yang sudah menjadi salah satu teknologi yang sangat penting saat ini. Sebagai salah satu media (selain teks, image dan audio), video menyajikan informasi yang melengkapi informasi dari media lainnya. Image dan video menampilkan aspek visual untuk melengkapi audio dan teks. PT Pembangunan Perumahan (Persero), disingkat PT. PP (Persero) memiliki bidang usaha yaitu sebagai pelaksana konstruksi bangunan gedung dan sipil. PT PP juga mengerjakan bidang usaha terkait lainnya, seperti manajemen gedung, pengembangan properti dan realti. Dalam proyek pembangunan suatu bangunan tentunya perlu pengawasan yang ketat. Informasi perkembangan proyek dan keamanan proyek tentunya sangat dibutuhkan oleh pihak kantor pusat kontraktor proyek yang bersangkutan. Terpisahnya lokasi antara kantor pusat dan lokasi proyek menjadi suatu kendala dalam mengirimkan informasi pengawasan proyek. Dengan mengembangkan sebuah sistem keamanan dengan CCTV live streaming yang dapat memantau secara real-time dan menampilkan movies di browser, maka semua pihak dapat menikmati layanan video streaming dan pihak proyek dapat mem- broadcast pantauan dari camera melalui server dari suatu penyedia layanan. Sehingga pihak kantor pusat mudah mengakses melalui PC, Laptop ataupun ponsel sekalipun jarak yang jauh. Tujuan Tujuan penulis melaksanakan kerja praktek dan menyusun laporan kerja praktek ini adalah untuk lebih mengetahui dan memahami sistem CCTV live streaming dan dapat membuat sistem pengawasan dengan CCTV camera. Sehingga pihak perusahaan mendapatkan kemudahan dalam proses pengawasan proyek dari jarak jauh melalui media internet. Batasan Masalah Adapun pembatasan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut : a. Pembahasan hanya pada pembuatan dan penginstalan sistem CCTV live streming untuk pengawasan proyek Kemanggisan Residence. b. Pembahasan pembuatan dan penginstalan sistem hanya pada spesifikasi hardware dan software bawaannya. II. LANDASAN TEORI Close Circuit Television CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu.

Upload: hakiet

Post on 05-May-2018

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

1) Mahasiswa Teknik Elektro UNDIP

2) Dosen Teknik Elektro UNDIP

1

IMPLEMENTASI SISTEM CCTV LIVE STREAMING

UNTUK MEMANTAU KINERJA PROYEK

PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PERSERO) Darmawan Surya Kusuma

1), Kodrat Iman Satoto

2)

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

email : [email protected]

ABSTRAK

Teknologi video merupakan suatu teknologi yang sangat penting saat ini. Sebagai salah satu media (selain teks, image,

dan audio), video menyajikan informasi yang melengkapi informasi dari media lainnya. Video digital dimanfaatkan secara luas

untuk berbagai aplikasi dan penggunaannya tidak terbatas untuk keperluan komunikasi saja. Salah satunya untuk media

pengawasan yang biasanya menggunakan sistem CCTV.

CCTV (Closed Circuit Television) adalah penggunaan kamera video untuk mentransmisikan signal video ke tempat

spesifik, dalam beberapa set monitor. Berbeda dengan siaran televisi, sinyal CCTV tidak secara terbuka ditransmisikan. CCTV

paling banyak digunakan untuk pengawasan pada area yang memerlukan monitoring seperti bank, gudang, tempat umum, rumah

yang ditinggal pemiliknya, dan pengawasan suatu proyek pembangunan. Sistem CCTV biasanya terdiri dari komunikasi fixed

(dedicated) antara kamera dan monitor. Teknologi CCTV modern terdiri dari sistem terkoneksi dengan kamera yang bisa

digerakkan (diputar, ditekuk, dan di-zoom) , dapat dioperasikan jarak jauh lewat ruang kontrol, dan dapat dihubungkan dengan

suatu jaringan baik LAN, Wireless-LAN maupun Internet.

Proyek kerja praktek ini bertujuan untuk membuat CCTV Live Streaming untuk pengawasan suatu proyek. Sehingga

pihak pengawas yang berada di kantor pusat dapat juga mengawasi perkembangan proyek, walaupun lokasi proyek berada jauh

dari kantor pusat.

KataKunci : Video Digital, CCTV (Closed Circuit Television), Live Streaming, LAN, Wireless LAN, Internet

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini sangatlah

pesat, ini terbukti dari banyak alat-alat yang diciptakan

untuk mempermudah kehidupan manusia. Teknologi

telah mengubah cara-cara yang bersifat manual menjadi

otomatis. Pekerjaan dahulu dikerjakan oleh manusia

sekarang dapat dikerjakan oleh mesin yang bekerja

secara otomatis. Tentu kita tidak asing lagi dengan

teknologi video yang sudah menjadi salah satu teknologi

yang sangat penting saat ini. Sebagai salah satu media

(selain teks, image dan audio), video menyajikan

informasi yang melengkapi informasi dari media

lainnya. Image dan video menampilkan aspek visual

untuk melengkapi audio dan teks.

PT Pembangunan Perumahan (Persero),

disingkat PT. PP (Persero) memiliki bidang usaha yaitu

sebagai pelaksana konstruksi bangunan gedung

dan sipil. PT PP juga mengerjakan bidang usaha terkait

lainnya, seperti manajemen gedung, pengembangan

properti dan realti. Dalam proyek pembangunan suatu

bangunan tentunya perlu pengawasan yang ketat.

Informasi perkembangan proyek dan keamanan proyek

tentunya sangat dibutuhkan oleh pihak kantor pusat

kontraktor proyek yang bersangkutan. Terpisahnya

lokasi antara kantor pusat dan lokasi proyek menjadi

suatu kendala dalam mengirimkan informasi

pengawasan proyek. Dengan mengembangkan sebuah sistem

keamanan dengan CCTV live streaming yang dapat

memantau secara real-time dan menampilkan movies di

browser, maka semua pihak dapat menikmati layanan

video streaming dan pihak proyek dapat mem-

broadcast pantauan dari camera melalui server dari

suatu penyedia layanan. Sehingga pihak kantor pusat

mudah mengakses melalui PC, Laptop ataupun ponsel

sekalipun jarak yang jauh.

Tujuan

Tujuan penulis melaksanakan kerja praktek

dan menyusun laporan kerja praktek ini adalah untuk

lebih mengetahui dan memahami sistem CCTV live

streaming dan dapat membuat sistem pengawasan

dengan CCTV camera. Sehingga pihak perusahaan

mendapatkan kemudahan dalam proses pengawasan

proyek dari jarak jauh melalui media internet.

Batasan Masalah

Adapun pembatasan masalah pada makalah ini

adalah sebagai berikut :

a. Pembahasan hanya pada pembuatan dan

penginstalan sistem CCTV live streming untuk

pengawasan proyek Kemanggisan Residence.

b. Pembahasan pembuatan dan penginstalan sistem

hanya pada spesifikasi hardware dan software

bawaannya.

II. LANDASAN TEORI

Close Circuit Television

CCTV (Closed Circuit Television) merupakan

sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan

untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang

atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk

dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu.

2

Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk

mengawasi area public. Awalnya gambar dari kamera

CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah

ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan

secara langsung oleh operator/petugas keamanan dengan

resolusi gambar yang masih rendah. Namun seiring

dengan perkembanga teknologi yang sangat pesat seperti

saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan

sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV

digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol

melalui Personal Computer atau Telephone genggam,

serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja

selama ada komunikasi dengan internet maupun akses

GPRS.

Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi

beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, kamera IP,

kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom). Hal

ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran. Jika

membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan

adalah mempelajari spesifikasi kamera CCTV. Biasanya

spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD

(Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal

(1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan

resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan

kesensitifan kamera terhadap cahaya,

Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan

sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara

manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.

Sistem Video Streaming

Video streaming merupakan bidang yang

menarik untuk dijelajahi karena relatif baru dengan

biaya yang cukup murah dengan semakin murahnya

peralatan elektronik. Aplikasi dari VideoStreaming salah

satunya untuk memonitoring atau informasi video akan

dikirmkan melalui saluran komunikasi, termasuk

jaringan. Informasi video mempunyai bandwidth yang

lebar (sangat banyak byte per detik yang dikirimkan),

yang oleh karenanya sangat membutuhkan teknologi

kompresi video untuk mengurangi kebutuhan bandwidth

sebelum dikirimkan melalui saluran komunikasi.

Pada aplikasi live streaming sumber video

diambil dan dikodekan secara real time. Aplikasi

interaktif adalah salah satu contoh dari aplikasi yang

membutuhkan real time encoding, seperti video

conference. Sedangkan pada aplikasi on demand

streaming, file video di-encode dan di simpan dalam

storage terlebih dahulu (pre-encoded) sebelum

ditransmisikan. Kelebihan yang dimiliki adalah bahwa

aplikasi on demand streaming tidak memerlukan proses

encoding secara real time.

Ada berbagai macam jenis aplikasi streaming

yang memiliki kondisi operasi yang berbeda, seperti :

aplikasi dapat berupa on demand maupun live streaming

dan aplikasi juga dapat berupa broadcast, multicast

maupun unicast.

Sistem Broadcast

Salah satu cara untuk menyampaikan informasi

yang sama kepada seluruh host adalah dengan metoda

broadcast. Untuk mengirimkan informasi kepada seluruh

host yang ada pada jaringan yang sama, host cukup

mengirimkan satu datagram yang ditujukan ke broadcast

address jaringan yang bersangkutan. Karena seluruh

host yang pada satu jaringan memiliki broadcast

address yang sama, maka seluruh host akan menerima

datagram tersebut sebagai informasi yang harus

diterima.

Gambar 2.1 Sistem Broadcast

Sistem Unicast

Komunikasi point-to-point yang sangat klasik

menggunakan datagram IP dengan mode unicast. Pada

mode unicast setiap datagram mempunyai alamat tujuan

yang unik (milik host tertentu). Komunikasi multipoint

dapat diwujudkan dengan cara membuat beberapa

hubungan sekaligus pada beberapa host, yang masing-

masing mengirimkan datagram unicast. Lapisan

aplikasi akan mengirimkan satu copy untuk setiap host

yang menjadi anggota komunikasi multipoint ini.

Teknik ini sangat sederhana untuk diimplementasikan,

karena prinsipnya hanya berdasarkan kemampuan

multitasking dari suatu host untuk melayani berbagai

aplikasi dari beberapa host sekaligus.

Namun demikian cara ini memiliki

keterbatasan, teruatama jika jumlah host yang terlibat

dalam komuniksi multipoint ini sangat banyak. Host

yang berhubungan multipoint harus membuat hubungan

komunikasi sebanyak host yang terlibat. Selain

meningkatkan beban kerja masing-masing host yang

terlibat, trafic yang ditimbulkan oleh komunikasi ini

akan berlipat ganda sebanyak host yang terlibat. Hal ini

akan menimbulkan masalah pemakaian Bandwidth.

Gambar 2.2 Sistem Unicast

3

Sistem Multicast

Cara ketiga untuk membuat komunikasi

multipoint adalah dengan menggabungkan keunggulan

kedua cara di atas dalam hal pengiriman datagram,

yakni:

Pengiriman hanya mengirimkan satu datagram

untuk mencapai seluruh host yang merupakan

anggota group.

Datagram hanya diterima oleh sejumlah host

tertentu disebut host group.

Cara ini disebut mode multicast, yakni dengan cara

mencantumkan satu multicast address sebagai

destination address dari datagram yang dikirim.

Sebagaimana yang telah dijelaskan, multicast address

tidak dipakai untuk alamat suatu host, namun ditujukan

untuk mengalamatkan sejumlah host yang bergabung

dalam satu grup yang menjalankan aplikasi yang sama.

Perhatikan gambar 3.2 sebagai ilustrasi dalam

pengiriman datagram pada komunikasi multipoint..

Gambar 2.3 Sistem Multicast

III. PERANCANGAN SISTEM CCTV LIVE

STREAMING UNTUK MEMANTAU

KINERJA PROYEK PT. PP (PERSERO)

PADA PEMBANGUNAN APARTEMEN

KEMANGGISAN RESIDENCE

1. Perencanaan Pemasangan Alat

Sistem pengawasan proyek ini akan

menggunakan sistem video live streaming. Data video

akan dikirim dari lokasi proyek ke kantor pusat

PT.Pembangunan Perumahan melalui media internet.

Kamera yang akan dipasang berjumlah 4 kamera. Antara

kamera dan komputer server dihubungkan dengan sistem

kabel. Kamera diletakan pada sudut-sudut proyek,

dimana pada sudut tersebut perkembangan proyek dapat

terawasi dengan baik dan jelas.

Berikut ini adalah urutan blok diagram project

dari kerja praktek ini :

Gambar 3.1 Diagram Blok Proyek Kerja Praktek

1.1 Survei Lokasi

Berlokasi di Jalan Batusari Raya, dekat dengan

Universitas Bina Nusantara dan memiliki akses yang

mudah menuju Slipi, Tol dalam kota dan Jalan Panjang.

Terdiri dari 2 Tower yang masing-masing memiliki 22

lantai dengan total 1314 unit. Status kepemilikan dari

apartemen yang dibangun oleh PT.Mitra Safir Sejahtera

ini adalah Hak Milik Strata Title yang merupakan status

tertinggi untuk kepemilikan apartemen.

Gambar 3.2 Site Plan Kemanggisan Residence

4

1.2 Persiapan Hardware

Hasil dari survei lokasi diperhatikan agar dapat

memperhitungkan hardware yang dibutuhkan dan lokasi

penempatan hardware tersebut. Hardware-hardware

yang dibutuhkan antara lain :

4 buah kamera cctv

Kabel coaxial RG-6U Grade A 200m

Kabel Power Grade A 200m

DVR PC Card 4 Channel SCB series

PC

Kamera Kamera yang dipakai di sistem ini ada 4 kamera.

Terbagi dalam 2 jenis kamera. 1 kamera yang dipasang

pada sudut tengah proyek memakai kamera jenis speed

dome.

Gambar 3.3 Telview DPT722-X

Kamera jenis ini memiliki fasilitas atau kemampuan

kontrol pan, tilt, dan zoom. Seri kamera Speed Dome

yang dipakai adalah merk Telview seri DPT722-X.

Kamera ini terbuat dari bahan plastik ABS yang

desainnya anti air sehingga cocok bila ditempatkan

sebagai outdoor camera. Kamera ini menggunakan

sistem RS485 communication data dan built in receiver

(PTZ). Kamera ini memiliki spesifikasi lengkap sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Spesifikasi Kamera Telview DPT722-X

Kamera lainnya yang dipasang pada sudut-sudut proyek

berjumlah 3 kamera.Kamera ini berjenis IR (Infra Red)

camera.Kamera ini dapat memantau objek walaupun

dalam keadaan gelap.Seri kamera IR yang dipakai

adalah merk Telview seri WPC237 IR.

Gambar 3.4 Telview WPC237 IR

Kamera ini anti air dan sangat cocok untuk dijadikan

outdoor camera. Kamera Telview seri WPC237 IR

memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Tabel 3.2 Spesifikasi Kamera Telview WPC237 IR

DVR

DVR atau Digital Video Recorder merupakan

peralatan mutlak dari perkembangan CCTV sekarang,

karena fungsinya sebagai spliter (pembagi gambar) di

monitor, perekaman, serta dapat dihubungkan ke LAN

dan juga dinaikan ke internet, sehingga penggunanya

bisa remote view (mengendalikan dan melihat) dengan

menggunakan fasilitas internet dimana saja. DVR ada

dua jenis, yaitu DVR standalone dan DVR card.

Perbedaannya hanya DVR card sangat tergantung oleh

komputer dan DVR standalone tidak tergantung oleh

komputer. DVR yang dipakai pada proyek kerja praktek

ini adalah DVR card.DVR card adalah sekeping board

yang dapat diplug in ke PCI di motherboard PC. Jadi

intinya fungi DVR card seperti hardware tambahan ke

PC yang hanya bisa dijalankan dengan mengoperasikan

komputer.

Gambar 3.5 Telview DVR Card SCB120-04.

5

DVR yang dipakai pada proyek kerja praktek ini

adalah merk Telview SCB120-04. DVR ini mempunyai

4 video input dan audio input. Selain itu DVR ini

memiliki 4 IP camera access.

Tabel 3.3Fitur dari DVR SCB series

2. Installasi Software

Software yang dipakai dalam kerja praktek ini

adalah bawaan dari DVR card SCB series milik telview.

Berikut langkah-langkah instalasi software untuk sistem

streaming video pengawasan proyek :

1) Tampilan pilihan jenis DVR card. SCB series

dipilih karena kamera DPT722-X membutuhkan

fasilitas kontrol PTZ (pan,tilt,zoom).

Gambar 3.4 Tampilan Pilihan Jenis DVR Card.

2) Tampilan penentuan lokasi file software yang

diinstal pada komputer server.

Gambar 3.5 Tampilan Penentuan Lokasi Instalasi Pada

Komputer Server

3) Tampilan pilihan format video. Pilih PAL karena

merupakan standard format video kamera yang

digunakan dalam kerja praktek ini (30 fps).

Gambar 3.6 Tampilan Pilihan Format Video.

4) Tampilan warning pada saat penginstalan

berlangsung.

Gambar 3.7 Tampilan Warning Saat Pengistalan.

6

5) Tampilan peringatan penyesuaian software dengan

sistem operasi.

Gambar 3.8 Tampilan Peringatan Penyesuaian Software

dengan Sistem Operasi. 3. Proses Pengoperasian Sistem Software.

3.1 Cara Penggunaan Software CCTV

1) Proses Login dengan menggunakan username

dan password yang telah ditentukan sebelumnya.

Gambar 3.9 Tampilan Proses Login.

2) Tampilan awal software setelah proses

authorization berhasil.

Gambar 3.10 tampilan Awal Software.

3) Tampilan menu untuk pengaturan sistem.

Gambar 3.11 Tampilan Menu pengaturan Sistem.

4) Tampilan pengaturan pada sisi kamera.

Gambar 3.12 Tampilan Pengaturan Kamera.

5) Tampilan setelah proses pengaturan.

Gambar 3.13 Tampilan Setelah Proses Pengaturan.

7

3.2 Setting Jaringan

1) Tampilan pengaturan jaringan. Pada server IP

diisi dengan alamat IP komputer server. Pada

webviewer port diisi 8080 agar dapat diakses

dengan tampilan web. Remote console port diisi

5550 agar saat diakses pada web, kamera

DPT722-X dapat dikontrol dengan fungsi PTZ.

Gambar 3.14 Tampilan Pengaturan Jaringan Pada Software

2) Tampilan pengaktifan fitur DMZ ( Demilitarized

Zone) yaitu fitur untuk komputer server dapat

diakses melalui jaringan internet. Pada Enable

DMZ Host pilih enable. Pada DMZ IP Address

masukan IP public yang didapatkan dari ISP.

3.3 Akses Pada Web Browser Tampilan akses sistem pada web browser.

Gambar 3.15 Tampilan pada Web Browser.

8

PENUTUP

Kesimpulan

1. PT. PP Persero menggunakan sistem video

streaming dalam pengawasan proyek-proyek

yang sedang berlangsung. Sistem video

streaming ini sendiri terdiri dari tiga unsur

utama yaitu ip camera, jaringan internet,

software streaming video.

2. Digunakannya sistem CCTV untuk pengawasan

proyek merupakan solusi yang sangat tepat

karena disamping dapat memberikan

pengawasan penuh selama 24 jam juga dapat

merekam jalannya proyek.

3. Proses operasional CCTV sangat mudah

dilakukan.

4. Sistem CCTV dapat disambungkan ke dalam

jaringan Internet untuk memungkinkan

kemudahan dalam pengaksesan dari jarak jauh.

5. Jaringan internet menjadi media suatu sistem

video streaming untuk membroadcast data video

yang ditangkap di lokasi ke client.

6. Hardware untuk sistem video streaming

berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan sistem

yang akan dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Azikin, Askari dan Yudha Purwanto.

2005. Video/TV Streaming dengan Video LAN

Project. Yogyakarta : Andi

[2]. David Mackie, “Streaming Video & MPEG4IP”,

Cisco Technology Center, 2002

[3]. Dapeng Wu, dkk, “Streaming Video Over The

Internet”, IEEE Transactions on Circuits and

Systems for Video Techology, Vol. 11, No 3,

March 2001

[4]. de Lattre, dkk. “VideoLAN Streaming

Howto”,http://www.videolan.org/, 2004

BIODATA

Darmawan Surya Kusuma, lahir di Semarang tanggal

20 September 1988. Menempuh pendidikan dasar di

SDN Pedurungan Tengah Semarang. Melanjutkan ke

SLTP N 2 Semarang, dan

Pendidikan tingkat atas di

SMU N 3 Semarang, lulus

tahun 2006. Dari tahun 2006

sampai saat ini masih

menyelesaikan studi Strata-1

di Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas

Diponegoro Semarang,

konsentrasi Komputer dan

Informatika.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Kerja Praktek

Ir. Kodrat Iman Satoto, MT

NIP. 196310281993031002