“purifikasi minyak transformator kapasitas...

7
“PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS 400 KVA” Destario Yan P. 1 , Karnoto, ST MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Email : [email protected] Abstrak - Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika..Kita tahu dii dalam Transformator berisi minyak yang berfungsi sebagai isolator.Biasanya minyak ini juga berfungsi sbagai pendingin agar trafo tidak panas .Untuk itu perlu adanya pemeliharaan minyak tarfo yaitu dengan cara purifikasi minyak transformator. Alat yang digunakan untuk memurnikan minyak transformator ini terdiri dari beberapa bagian diantaranya dua buah filter yang ditempatkan pada masukkan dan keluaran dar alat dimana filter ini berfungsi sebagai penyaring butiran pengotor yang terdapat dalam minyak transformator selain itu terdapat juga motor induksi 3 fasa yang berfungsi mensirkulasikan minyak trafo dari trafo keluar menuju mesin purifikasi dan kembali masuk ke trafo. Mesin ini juga menggunakan sistem tabung vacum yang didalamnya dilengkapi dengan pemanas atau hitter. Alat ini berfungsi untuk memisahkan minyak dengan zat jenis lain seperti air. Peralatan yang terakhir yaitu panel kontrol yang berfungsi mengatur dan mengendalikan mesin purifikasi ini. I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak di dalam transformator selain berfumgsi sebagai insulator juga berfungsi sebagai pendingin.Minyak dipilih sebagai isolasi trafo karena kekuatan dielektrik minyak lebih besar daripada isolasi lain.Untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan transformator secara teratur.Pemelihraan transformator ini meliputi perawatan minyak trafo yaitu dengan cara dipurifikasi. Sebelum dilakukan pemurnian minyak hendaknya dilakukan tes tegangan tembus untuk mengetahui kondisi minyak tersebut.apabila sudah tidak baik hendaknya dilakukan proses pemurnian minyak untuk mendapatkan kualitas minyak yang lebih baik lagi.Sebaiknya perawatan minyak tarfo ini dilakukan secara teratur (maintenance). 1.2 Tujuan a. Mengetahui prinsip kerja alat purifikasi minyak transformator. b. Mengamati dan mengoperasikan secara langsung alat purifikasi minyak trafo. c. Mengetahui (mengetes) secara langsung tegangan tembus minyak trafo sebelum dan sesudah dipurifikasi. 1.3 Pembatasan Masalah a. Pembahasan tentang Purifing Oil Transformer b. Pembahasan tentang hasil tegangan tembus minyak antara sebelum dan sesudah dipurifikasi. c. Pembahasan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan tembus minyak II. DASAR TEORI 2.1 Isolator Cair Terdapat tiga jenis bahan isolasi yang digunakan sebagai bahan pengisi pada peralatan – peralatan listrik yaitu bahan isolasi padat, cair dan gas. Akan tetapi pada umumnya bahan isolasi cair (liquid insulationmaterial) yang sering digunakan sebagai bahan pengisi pada peralatan - peralatan listrik seperti transformator, kapasitor, pemutus beban/CB (Circuit Breaker), rheostat serta peralatan lain. 2.2 Syarat Bahan Isolasi Cair Tidak semua zat cair dapat digunakan sebagai bahan isolasi. Zat cair yang akan digunakan sebagai bahan isolasi ini harus memiliki beberapa persaratan tertentu, diantaranya : 1. Memiliki tegangan tembus (breakdown) yang besar. Hal ini dimaksudkan agar bahan isolator cair

Upload: nguyencong

Post on 20-Feb-2018

310 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: “PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F606017... · panas yang timbul pada inti besi dan kumparan-kumparan akibat

“PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS 400

KVA”

Destario Yan P.1, Karnoto, ST MT.

2

1Mahasiswa dan

2Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Email : [email protected]

Abstrak - Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun

elektronika..Kita tahu dii dalam Transformator berisi minyak yang berfungsi sebagai

isolator.Biasanya minyak ini juga berfungsi sbagai pendingin agar trafo tidak panas .Untuk itu

perlu adanya pemeliharaan minyak tarfo yaitu dengan cara purifikasi minyak transformator. Alat

yang digunakan untuk memurnikan minyak transformator ini terdiri dari beberapa bagian

diantaranya dua buah filter yang ditempatkan pada masukkan dan keluaran dar alat dimana filter

ini berfungsi sebagai penyaring butiran pengotor yang terdapat dalam minyak transformator selain

itu terdapat juga motor induksi 3 fasa yang berfungsi mensirkulasikan minyak trafo dari trafo

keluar menuju mesin purifikasi dan kembali masuk ke trafo. Mesin ini juga menggunakan sistem

tabung vacum yang didalamnya dilengkapi dengan pemanas atau hitter. Alat ini berfungsi untuk

memisahkan minyak dengan zat jenis lain seperti air. Peralatan yang terakhir yaitu panel kontrol

yang berfungsi mengatur dan mengendalikan mesin purifikasi ini.

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak di dalam transformator

selain berfumgsi sebagai insulator juga

berfungsi sebagai pendingin.Minyak

dipilih sebagai isolasi trafo karena

kekuatan dielektrik minyak lebih besar

daripada isolasi lain.Untuk itu perlu

dilakukan pemeliharaan transformator

secara teratur.Pemelihraan transformator

ini meliputi perawatan minyak trafo yaitu

dengan cara dipurifikasi.

Sebelum dilakukan pemurnian

minyak hendaknya dilakukan tes tegangan

tembus untuk mengetahui kondisi minyak

tersebut.apabila sudah tidak baik

hendaknya dilakukan proses pemurnian

minyak untuk mendapatkan kualitas

minyak yang lebih baik lagi.Sebaiknya

perawatan minyak tarfo ini dilakukan

secara teratur (maintenance).

1.2 Tujuan

a. Mengetahui prinsip kerja alat

purifikasi minyak transformator.

b. Mengamati dan mengoperasikan

secara langsung alat purifikasi

minyak trafo.

c. Mengetahui (mengetes) secara

langsung tegangan tembus minyak

trafo sebelum dan sesudah

dipurifikasi.

1.3 Pembatasan Masalah

a. Pembahasan tentang Purifing Oil

Transformer

b. Pembahasan tentang hasil tegangan

tembus minyak antara sebelum

dan sesudah dipurifikasi.

c. Pembahasan tentang faktor – faktor

yang mempengaruhi besarnya

tegangan tembus minyak

II. DASAR TEORI 2.1 Isolator Cair

Terdapat tiga jenis bahan isolasi

yang digunakan sebagai bahan pengisi

pada peralatan – peralatan listrik yaitu

bahan isolasi padat, cair dan gas. Akan

tetapi pada umumnya bahan isolasi cair

(liquid insulationmaterial) yang sering

digunakan sebagai bahan pengisi pada

peralatan - peralatan listrik seperti

transformator, kapasitor, pemutus

beban/CB (Circuit Breaker), rheostat serta

peralatan lain.

2.2 Syarat Bahan Isolasi Cair

Tidak semua zat cair dapat

digunakan sebagai bahan isolasi. Zat cair

yang akan digunakan sebagai bahan isolasi

ini harus memiliki beberapa persaratan

tertentu, diantaranya :

1. Memiliki tegangan tembus

(breakdown) yang besar. Hal ini

dimaksudkan agar bahan isolator cair

Page 2: “PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F606017... · panas yang timbul pada inti besi dan kumparan-kumparan akibat

tersebut dapat menahan timbulnya

tembus listrik dalam skala tegangan

tinggi.

2. Memiliki daya hantar panas yang

tinggi (disirkulasi). Hal ini dimaksudkan

agar isolator cair mampu menyerap

panas yang timbul pada inti besi dan

kumparan-kumparan akibat rugi-rugi

besi dan rugi-rugi tembaga, untuk

dibuang atau dilepaskan ke alam bebas.

Dengan kata lain, isolator cair sekaligus

dapat juga digunakan sebagai pendingin.

3. Memiliki sifat listrik dan sifat

kimia yang dapat menunjang ketahanan

isolasi tersebut.

2.3 Fungsi Minyak Trafo

Jika kita ketahui bahwa minyak

trafo memegang peranan yang sangat

penting. Adapun peranan dari minyak

trafo tersebut antara lain :

a.Sebagai Insulator

Disini, minyak transformator berfungsi

sebagai bahan untuk mengisolasi antara

kumparan yang terdapat di dalam

transformator. Hal ini bertujuan agar

tidak terjadi percikan api listrik (Spark

Over) akibat tegangan yang sangat

tinggi.

2. Sebagai Pendingin

Minyak transformator juga dapat

digunakan sebagai pendingin yaitu

dengan menyerap panas tersebut

kemudian melepaskan melalui saluran

udara. 3.Sebagai Pelindung Komponen-

Komponen di dalam Trafo

Minyak transformator juga dapat

berperan sebagai pelumas untuk

melindungi komponen-komponen yang

berada di dalam transformator.

2.4 Pemeliharaan Transformer Perawatan minyak transformstor sangat

perlu. Salah satu caranya yaitu dengan

cara pemurnian kembali minyak

transformator atau yang sering disebut

purifikasi minyak transformator.

Purifikasi ini merupakan salah satu cara

memperpanjang usia transformator,

karena kita ketahui bahwa untuk

penggantian minyak transformator

dengan yang baru memakan biaya yang

tidak sedikit.

Pemeliharaan Transformer Secara Berkala

( 1 tahun ):

a. Pemeliharaan Bagian Luar

� Memeriksa sambungan ulir,

baut, keling, pres dan las

apakah keadaannya

memuaskan ( jangan sampai

ada rembesan mnyak misalnya

pada sambungan seperti

sambungan las, sambungan

pipa dengan pipa ).

� Memeriksa sambungan -

sambungan tegangan tinggi

dengan pentanahan.

� Memeriksa dan teliti silicagel

dan konsevator.

b. Pengukuran Tingkat Isolasi

Minyak ( Tegangan Tembus )

Pengukuran ini dilakukan setiap

satu tahun sekali. Yaitu dengan

mengambil sampel minyak dari

trafo tersebut kemudian mengetes

tegangan tembus minyak tersebut

apakah masih dalam batas standar.

Jika kurang dari batas standar

dapat dilakukan purifikasi atau

penggantian minyak.

c. Pembersihan

Yaitu dengan membersihkan

bagian bhusing, sirip transformer

III.PROSES PURIFIKASI

3.1 Spesifikasi Alat

Oil Treatment Plant adalah alat

yang diarncang khusus untuk treatment

oiltransformer. Purifying atau treatment

adalah merupakan proses pemurnian

kembali minyak transformator dengan

menggunakan alat yang disebut High

Vacum Oil Purifier dengan cara

sirkulasi.

Spesifikasi Peralatan :

Merk : EOK ex assembly

Indonesia

Kapasitas : 1000 lite per jam

Sistem : offline dan online

Power Supply : Grearing pump motor

(2kw )

Page 3: “PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F606017... · panas yang timbul pada inti besi dan kumparan-kumparan akibat

Gambar 3.1 Alat Yang Digunakan Untuk

purifikasi

3.2 Prinsip Kerja

Ada 3 proses penting dalam purify

minyak transformer antara lain :

1. Heating

Minyak transformer dipanaskan

secara terus menerus dari proses awal

hingga akhir dengan temperatur yang

konstan . Proses ini untuk memisahkan

air dengan minyak, dimana air akan

menjadi uap, sedangkan minyak

transformer tetap pada kmposisi

semula dan juga menguraikan asam

yang terkandung didalam minyak.

2.Pengkabutan

Setelah minyak dalam kondisi

panas maka minyak akan dikabutkan .

Hal ini untuk meisahkan antara oil dan

uap, setelah itu divacum dengan

tekanan 0.68 Bar, sehingga uap air dan

kandungan asam dapat terurai dan

terpisah dari minyak.

3. Penyaringan ( filter press )

Setelah minyak trpisah dari uap air

dan asam , minyak transformer tersevbut disaring dan dipadatkan .

Hal ini dilakukan untk mencegah

gelembung udara.

3.3 Metode Pemurnian Purifikasi minyak transformator

dilakukan dalam kondisi transformator

tersebut sedang bekerja (on line),

sehingga cara ini sangat efektif. Secara

sederhana, prinsip kerja purifikasi ini

yaitu mensirkulasikan minyak

transformator yang akan dipurifikasi.

Minyak disedot masuk ke dalam alat

purifikasi untuk dimurnikan, kemudian

dipompa kembali dimasukkan ke dalam

transformator (gambar 3.2)

Gambar 3.2 Diagram Alir Sederhana Sistem

Purifikasi Minyak Transformator

Secara detail, proses purifikasi

minyak transformator dapat dilihat pada

diagram alir di bawah ini.

Gambar 3.3 Diagram Alir Purifikasi

Minyak Trafo Secara detail

Proses sirkulasi minyak

transformator dilakukan secara berulang –

ulang. Menurut standar PLN (Manual

BOOK Product Trafo ) untuk minyak lama

dibutuhkan 4 – 6 sirkulasi sedangkan

minyak lama membutuhkan 2 – 3

sirkulasi.

3.4 Bagian-Bagian Peralatan

Purifikasi Yang Digunakan

Adapun berapa peralatan utama

yang digunakan pada mesin purifikasi,

adalah : 1.Filter

Dalam proses purifikasi

diperlukan filter yang berguna untuk

menyaring minyak dari butiran – butiran

pengotor yang dapat mempercepat

terjadinya tegangan tembus.

2.Tabung Vacum

Selain peralatan filter, tabung

vacum juga diperlukan. Di dalam tabung

ini berisi alat pemanas (heater) yang

berfungsi memansakan minyak sehingga

butiran – butiran zat lain seperti air dan

gelembung gas menguap.

Page 4: “PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F606017... · panas yang timbul pada inti besi dan kumparan-kumparan akibat

3.Indikator Permukaan Minyak Dalam

Tabung Vacum

Indikator ini berfungsi sebagai

pengatur ketinggian permukaan minyak

yang terdapat dalam tabung vacum.

Sehingga dalam tabung tersebut masih

terdapat rongga yang digunakan untuk

pernapasan. Indikator ini berbentuk sensor

inframerah yang ditembakkan dari satu

ujung tabung ke ujung tabung yang lain.

4.Motor Vacum

Dalam mesin purifikasi, motor

vacum digunakan untuk menyedot udara

keluar dari dalam tabung vacum

(memvakum).

5.Motor Induksi 3 Fasa

Pada purifikasi minyak trafo

digunakan motor induksi 3 phasa. Motor

ini berfungsi menyedot den memompa

minyak.

IV. HASILPENGUJIAN DAN

ANALISA

4.1 Pengujian Minyak Pengijian tegangan tembus ini

dilakukan dengan suatu alat yang

dinamakan Breakdown Tester dengan dua

buah elektroda didalamnya. Umumnya

elektroda yang digunakan adalah elektroda

bola standar. Dalam pengujian yang saya

lakukan menggunakan elektroda setengah

bola dengan jarak anatar elektroda 2.5 mm

serta diameter bola 10mm. Berikut alat

yang kami gunakan :

Gambar 4.1 Alat Tes Tegangan

Tembus Minyak Max 60 KV

1.Jurusan Teknik Sipil

Jenis trafo : Trafo pasangan luar

Merk trafo Trafindo

No seri 8 736 864

Tahun pembuatan : 1997

Kapasitas trafo 400 KVA

Berat trafo : 1025kg

Daya tampung minyak 415 liter

Jenis minyak : Diala B

Warna Minyak

Sebelum Dipurifikasi : kuning keruh

Setelah Dipurifikasi : kuning keruh

Tabel 4.1 Pembebanan Pada Trafo Teknik

Sipil

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Tegangna

Tembus Sebelum Dipurifikasi

Page 5: “PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F606017... · panas yang timbul pada inti besi dan kumparan-kumparan akibat

Tabel 4.3Hasil Pengujian Tegangna

Tembus Setelah Dipurifikasi

0

10

20

30

40

50

60

70

0 2 4 6 8

Pengujian Ke -

Tegangan Tembus (KV)

Sebelum Dipurifikasi

Tegangan Tembus

Standar

Setelah Dipurifikasi

Gambar 4.2 Grafik Pengujian Tegangan

Tembus Trafo Teknik Sipil

Dari grafik dan tabel diatas terlihat

bahwa minyak yang belum dipurifikasi

memiliki tegangan tembus yang lebih kecil

daripada minyak yang sudah dipurifikasi.

Hal ini menandakan bahwa minyak yang

belum dipurifikasi memilikki kondisi yang

lebih buruk daripada minyak yang sudah

dipurifikasi.Gambar diatas terlihat

tegangan tembus standard berada pada

angka 60 KV, dan grafik menunjukan

tegangan tembus minyak sebelum

dipurifikasi berada pada angka dibawah 60

KV,ini berarti minyak sudah tidak layak

dipakai karena tegangan tembusnya di

bawah standard. Sedangkan Tegangan

tembus minyak yang sudah dipurifikasi

berada pada angka diatas 60 KV.Ini berarti

minyak yang sudah dimurinikan layak

dipakai kembali karena dari tes tegangan

tembus hasilnya menunjukan diatas

tegangan tembus standard.

1. Fakultas Perpustakaan (Widya

Puraya)

Jenis trafo : Trafo pasangan luar

Kapasitas trafo : 400 KVA

No seri : 56622

Tahun pembuatan : 1943

Berat trafo : 1025 kg

Daya tampung minyak : 415 liter

Merk trafo : Trafindo

Jenis minyak : Diala B

Warna Minyak

Sebelum Dipurifikasi: kuning jernih

Setelah Dipurifikasi : kuning jernih

Tabel 4.4 Pembebanan Pada Trafo widya

Puraya

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Tegangan

Tembus Sebelum Dipurifikasi

Tabel 4.6Hasil Pengujian Tegangan

Tembus Sebelum Dipurifikasi

Page 6: “PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F606017... · panas yang timbul pada inti besi dan kumparan-kumparan akibat

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0 2 4 6 8

Pengujian Ke -

Tegangan Tembus (KV)

Sebelum Dipurifikasi

Tegangan Tembus

Standar

Setelah Dipurifikasi

Gambar 4.3 Grafik Pengujian Tegangan

Tembus Trafo Widya Puraya

Dari grafik dan tabel diatas terlihat

bahwa minyak yang sudah dipurifikasi

memiliki tegangan tembus yang lebih

besar daripada minyak yang belum

dipurifikasi. Hal ini menandakan bahwa

minyak yang belum dipurifikasi memilikki

kondisi yang lebih buruk daripada minyak

yang sudah dipurifikasi. Gambar diatas

terlihat tegangan tembus standard berada

pada angka 60 KV, dan grafik menunjukan

tegangan tembus minyak sebelum

dipurifikasi berada pada angka dibawah 60

KV,ini berarti minyak sudah tidak layak

dipakai karena tegangan tembusnya di

bawah standard. Sedangkan Tegangan

tembus minyak yang sudah dipurifikasi

berada pada angka diatas 60 KV.Ini berarti

minyak yang sudah dimurinikan layak

dipakai kembali karena dari tes tegangan

tembus hasilnya menunjukan diatas

tegangan tembus standard.

4.2 Analisa Perbandingan Kedua Trafo

Dari proses purifikasi yang

dilakukan di dua tempat yang berbeda tapi

dengan kapasitas sama dapat (400KVA)

dihasilkan perbandingan dari beberapa

hal. Dari lamanya waktu, waktu proses

purifikasi di tempat Sipil lebih lama

daripada waktu proses purifikasi di Widya

Puraya, Ini dikarenakan kondisi atau

kualitas (kekeruhan) dari minyak yang ada

di Trafo Widya Puraya masih lebih baik

daripada kondisi atau kualitas minyak

yang ada di Trafo Sipil.

Untuk waktu proses pemurnian

kita menggunakan metode sirkulasi. Dari

standard PLN(Manual Book Product

Trafo) dikatakan bahwa waktu pemurnian

untuk minyak lama minimal 4 sampai 6

sirkulasi,sedangkan untuk minyak baru 2

sampai 3 sirkulasi. Dimana tiap satu

sirkulasi bisa untuk 1000liter minyak

dengan waktu ±60 menit.

Kap,mesin dan speed motor dari

alat purifikasi juga sangat berperan

terhadap lama tidaknya waktu purifikasi.

Bila volume minyak yang dapat dialirkan

ke alat purifikasi kecil maka mesin

pelan,jika volume oli banyak mesin akan

berjalan cepat.

Dari tes tegangan tembus minyak

juga bisa menandakan kurang lama atau

tidakkah waktu purifikasi.Apabila dari tes

tegangan tembus menghasilkan tegangan

yang kurang dari 60KV,itu berarti waktu

sirkulasi purifikasi kurang lama.Dari hasi

pengujian tegangan tembus minyak

transformator dari kedua tempat ini baik

sebelum dan sesudah dipurifikasi, terjadi

perbedaan hasil yang cukup

signifikcn.Memang hasil pengujian

sebelum dipurifikasi lebih buruk daripada

hasil pengujian setelah dipurifikasi.

V. KESIMPULAN

Dari Proses purifikasi yang sudah

dilakukan dapat diambil beberapa

kesimpulan antara lain :

1. Lama waktu purifikasi tergntung dari

kapasitas minyak trafo itu sendiri, 1

liter minyak trafo membutuhkan

waktu ± 17 menit untuk melakukan 1

sirkulasi. Pada trafo Fakultas Teknik

Sipil dengan kapasitas 400 KVA

membutuhkan 6 kali sirkulasi dengan

waktu 4,8 jam, sedang untuk trafo

Widya Puraya dengan kapasitas 400

KVA membutuhkan 4 kali sirkulasi

dengan waktu 2,5 jam.

2. Tegangan tembus minyak trafo pada

Fakultas Teknik Sipil sebelum

dipurifikasi sebesar 25 KV dan setelah

dipurifikasi sebesar 61 KV. Sedang

pada Widya Puraya sebelum

dipurifikasi tegangan tembus minyak

sebesar 29 KV, sedang setelah

dipurifikasi sebesar 60 KV.

Page 7: “PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F606017... · panas yang timbul pada inti besi dan kumparan-kumparan akibat

DAFTAR PUSTAKA

Tobing, Bonggas L. 2003. Peralatan

Tegangan Tinggi, Jakarta :

Penerbit PT Gramedia Pustaka

Utama

Naidu, M.S. 1983. High Voltage

Engineering, Tata Mc Graw Hill

Publishing

Fizgerald, Kingsley Umans. 1997. Mesin -

Mesin Listrik, Jakarta: Erlangga

Sumanto, MA. 1993. Motor Listrik Arus

Bolak-Balik. Yogyakarta: Endi Offset

Syamsir, Abdul. 2003. Teori Kegagalan

Isolasi. Universitas Trisakti

Arismunandar, A. 1983. Teknik Tegangan

Tinggi Suplemen. Jakarta :

Ghalia Indonesia

Arismunandar, A. 2001. Teknik Tegangan

Tinggi. Jakarta : Pradnya

Paramita

Dedy, K S. 2004. Studi Pengaruh

Temperatur Terhadap

Karakteristik Dielektrik Minyak

Transformator Jenis Shell Diala

B. Bandung : ITB

Djulil, Amri Fali Okilas. 2003. Kekuatan

dan Rugi – Rugi Dielektrik

Minyak Transformator yang

Dipengaruhi Oleh Kontaminasi

Air dan Kenaikkan Temperatur.

Semnas Teknik Elektro

www.google.com