implementasi program pelayanan bagi anak autis...

127
IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS MELALUI SEKOLAH KHUSUS DI RUMAH AUTIS BEKASI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: FACHRY ARFAN NIM. 109054100023 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: dangkhanh

Post on 07-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS

MELALUI SEKOLAH KHUSUS DI RUMAH AUTIS BEKASI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

FACHRY ARFAN

NIM. 109054100023

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM
Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM
Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar S1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari saya terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya olang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Desember 2013

FACHRY ARFAN

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

i

ABSTRAKFachry ArfanImplementasi Program Pelayanan Bagi Anak Autis Melalui Sekolah Khusus diRumah Autis Bekasi

Pendidikan merupakan salah satu hak asasi yang dimiliki oleh seseorang, tidakterkecuali bagi anak autis. Selama ini, pendidikan bagi anak autis diselenggarakandi Sekolah Luar Biasa (SLB), sementara itu biaya operasional di SLB jauh lebihmahal dibandingkan sekolah reguler, bahkan bagi kalangan yang beradasekalipun. Akibatnya sebagian anak autis terpaksa tidak disekolahkan olehorangtuanya karena faktor ekonomi. Sedikitnya lembaga sosial yang didirikandengan tujuan untuk menjembatani kebutuhan akan sekolah bagi penyandangautis menyebabkan banyak orang tua anak autis bingung, pendidikan atau materiapa yang harus diajarkan kepada anaknya. Rumah Autis Bekasi merupakan salahsatu lembaga sosial yang dibangun untuk melaksanakan program pendidikan bagipenyandang autis yang berasal dari kaum dhuafa. Berdasarkan hal tersebut penulissangat tertarik mengadakan penelitian mengenai implementasi program pelayananbagi anak autis melalui sekolah khusus di Rumah Autis Bekasi.

Penelitian ini merumuskan beberapa masalah yaitu “Bagaimana implementasiprogram pelayanan bagi anak autis melalui sekolah khusus di Rumah AutisBekasi?” Dan “Bagaimana hasil yang dicapai dari implementasi programpelayanan bagi anak autis melalui sekolah khusus di Rumah Autis Bekasi?”.Untuk menjawab perumusan masalah tersebut peneliti menggunakan TeoriTahapan Pelayanan Kesejahteraan Sosial yang dikemukakan oleh DepartemenSosial dan Teori Indikator Evaluasi Hasil yang dikemukakan oleh Terry Mizrahidan Larry E. Davis

Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yangkemudian dituangkan dalam metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukandengan observasi dan wawancara mendalam mengenai kegiatan pelayanan yangdilakukan oleh Rumah Autis Bekasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5orang, terdiri dari 1 orang ketua Rumah Autis Bekasi, 2 orang pengajar kelas dan2 orang dari orang tua siswa Rumah Autis Bekasi.Berdasarkan hasil penelitian, implementasi program pelayanan yang dilakukanoleh Rumah Autis Bekasi menempuh tahap-tahap kegiatan. Tahap persiapanmencakup pembuatan kurikulum dan observasi terhadap calon siswa; tahap keduaadalah pengkajian yaitu mengidentifikasi permasalahan yang tengah dihadapicalon siswa; ketiga adalah rencana intervensi yaitu menentukan rencana kedepanuntuk calon siswanya; keempat adalah implementasi program, tahap dimana siswamulai mendapatkan pelayanan berdasarkan dari hasil assessment yang telahdilakukan; kelima adalah monitoring dan evaluasi dan tahap terakhir adalahterminasi. Rangkaian tahapan tersebut berfungsi untuk untuk mengembangkanpotensi siswanya secara optimal sesuai kemampuannya. Dan selama implementasipelayanan program sekolah khusus berlangsung, program ini menurut penulissudah berhasil memberikan sebuah dampak yang positif bagi para orang tua dansiswa autis dilihat dari adanya perubahan yang sudah sesuai dengan apa yangdiharapkan oleh klien dan adanya kepuasan orang tua siswa dengan pelayananprogram sekolah khusus karena anaknya menjadi berkembang dan dapatberkomunikasi dengan baik.

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT YangMaha Esa atas cinta dan kasih-Nya maka penulis dapat menyelesaikanpenyusunan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepadajunjungan Nabi besar kita yakni Rosululloh SAW, para keluarga, para sahabatnyaserta para umatnya yang Insya Allah hingga kini terus mencintainya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skirpsi ini masih jauh dari sempurna, haltersebut disebabkan oleh keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dansaran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatanskripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yangtak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporanini, khususnya kepada :

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah danIlmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Suparto, MA,M.Ed selaku Wadek I, Bapak Drs. Jumroni, MA selaku Wadek II, BapakDrs. Wahidin Saputra, MA selaku Wadek III Fakultas Ilmu Dakwah danIlmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Siti Napsiyah, MSW selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan SosialFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta.

3. Bapak Ahmad Zaky, M.Si selaku Sekretaris Program Studi KesejahteraanSosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

4. Ibu Wati Nilamsari, M.Si selaku Dosen pembimbing skripsi yang telahberkenan dan bersabar membimbing penulis selama ini.

5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta, khususnya kepada Bapak/Ibu Dosen Program StudiKesejahteraan Sosial yang telah memberikan sumbangan wawasankeilmuan dan membimbing penulis selama melaksanakan perkuliahan diUIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Ardani selaku Ketua Rumah Autis Cabang Bekasi yang telahmemberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Rumah AutisBekasi.

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

iii

7. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan do’a dan kasihsayangnya serta dukungannya selama ini. Maafkan anakmu yang belumbisa membahagiakan kalian.

8. Kakak Saya tercinta Fachrur dan Fachmy terima kasih atas supportnyaselama ini. Semoga apa yang kalian harapkan dapat tercapai.

9. Ni’matul Farida, yang selalu setia dan sabar mendampingi diamanapundan kapanpun baik senang maupun susah. Terima kasih atas semangat danmotivasinya.

10. Kawan-kawan tercinta Kessos angkatan 2009 Dadan, Panji, Aldy, Heru,Maygie, Bimo, Doni, Ugie, dan semua yang tidak bisa penulis sebutkansatu persatu. Terima kasih telah menjadi bagian dalam hidupku. Banggatelah mengenal kalian.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telahmemberikan bantuan dalam penyelesaiian penulisan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga karya ini mampu memberikan manfaat,baik bagi penulis, mahasiswa Kesejahteraan Sosial juga pembaca lainnya. Ridhadan keikhlasan dari para Dosen selalu penulis harapkan, semoga ilmu yangdiberikan kepada kami dapat bermanfaat untuk pengabdian masyarakat.

Ciputat, Januari 2014

Penulis

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.............................................5s

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

E. Metodologi Penelitian ..................................................................... 7

F. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 16

G. Sistematika .................................................................................... 18

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Implementasi Program ................................................ 20

B. Pelayanan Sosial............................................................................ 21

1. Pengertian Pelayanan Sosial ................................................... 212. Jenis-Jenis Pelayanan Sosial ................................................... 223. Tahapan Pelayanan Sosial....................................................... 24

C. Evaluasi Program .......................................................................... 261. Pengertian Evaluasi Program .................................................. 262. Jenis-jenis Evaluasi ................................................................. 27

D. Anak Autis .................................................................................... 291. Pengertian Anak Autis ............................................................ 292. Karakteristik Anak Autis......................................................... 323. Jenis Anak Autis ..................................................................... 364. Faktor Yang Menyebabkan Anak Autis.................................. 37

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

v

E. Sekolah Khusus............................................................................. 401. Pengertian Sekolah Khusus..................................................... 402. Jenis-Jenis Pendidikan ............................................................ 423. Fungsi Sekolah Khusus ........................................................... 434. Tujuan Sekolah Khusus .......................................................... 445. Penyelenggaraan Pendidikan Khusus ..................................... 446. Sasaran Pendidikan Khusus .................................................... 45

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGAA. Sejarah Singkat Rumah Autis ....................................................... 49

B. Visi dan Misi ................................................................................. 50

C. Program Kerja (Bidang yang ditangani) ....................................... 51

D. Staf dan Struktur Lembaga............................................................ 57

E. Penerima Manfaat Layanan Lembaga ( Klien/ Beneficieries ) ..... 59

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN

A. Implementasi Program Pelayanan Bagi Anak Autis MelaluiSekolah Khusus Di Rumah Autis Bekasi...................................... 60

B. Hasil Yang Dicapai Dari Implementasi Program Pelayanan BagiAnak Autis Melalui Sekolah Khusus Di Rumah Autis Bekasi ..... 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 84

B. Saran.............................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena anak autis dan Anak Berkebutuhan Khsusus (ABK) bukanlah

sesuatu hal yang baru, dan ada di sekeliling kita. Anak autis termasuk anak

yang mengalami hambatan dalam perkembangan perilakunya. Perilaku anak-

anak ini, antara lain terdiri dari wicara dan okupasi, tidak berkembang seperti

pada anak yang normal.1 Padahal kedua jenis perilaku ini penting untuk

komunikasi dan sosialisasi. Sehingga apabila hambatan ini tidak diatasi

dengan cepat dan tepat, maka proses belajar anak-anak tersebut juga akan

terhambat.

Di era globalisasi sekarang ini, ketika komunikasi antar manusia di

seluruh belahan bumi sudah demikian mudahnya, masih ada saja sekelompok

manusia yang tersisih. Tersisih karena mereka tidak mampu mengadakan

komunikasi dengan orang yang paling dekat sekalipun. Mereka sulit

mengekspresikan perasaan dan keinginan.

Data UNESCO pada 2011 mencatat, sekitar 35 juta orang penyandang

autisme di dunia. Ini berarti rata-rata 6 dari 1000 orang di dunia mengidap

autisme. Meski belum ada angka pasti berapa sebenarnya jumlah anak autisme

di Indonesia, namun pemerintah merilis data jumlah anak penyandang autisme

bisa berada di kisaran 112 ribu jiwa. Angka tersebut diasumsikan dengan

prevalensi autisme pada anak yang ada di Hongkong, yaitu 1,68 per 1000

1 Y. Handojo, Autisma: Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi Untuk Mengajar Anak Normal,Autis dan Perilaku Lain (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2008), h. 6.

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

2

untuk anak di bawah 15 tahun. Jumlah anak penyandang autis di Indonesia

meningkat hingga lima kali lipat tiap tahunnya.

Jumlah kasus autisme mengalami peningkatan yang signifikan. Jika

tahun 2008 rasio anak autis 1 dari 100 anak, maka di 2012 terjadi peningkatan

yang cukup memprihatinkan dengan jumlah rasio 1 dari 88 orang anak saat ini

mengalami autisme. Di Indonesia, pada 2010, jumlah penderita autisme

diperkirakan mencapai 2,4 juta orang. Hal itu berdasarkan data yang

dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Pada tahun tersebut jumlah penduduk

Indonesia mencapai 237,5 juta orang dengan laju pertumbuhan 1,14 persen.

Jumlah penderita autisme di Indonesia diperkirakan mengalami penambahan

sekitar 500 orang setiap tahun.2

Tentu saja ini sangat meresahkan. Penyandang autisme yang tidak

tertangani dengan tepat, kemungkinan sembuhnya akan semakin jauh dan

dikhawatirkan akan menjadi generasi yang hilang. Akan tetapi, banyak orang

tua anak autis bingung, pendidikan atau materi apa yang harus diajarkan

kepada anaknya karena masih sedikitnya lembaga sosial atau sekolah yang

didirikan dengan tujuan untuk menjembatani kebutuhan akan sekolah bagi

penyandang autis.

Pendidikan adalah hak semua warga negara sehingga semua warga

negara harus mendapat kesempatan untuk memperoleh pendidikan tanpa

kecuali. Anak autis juga memiliki hak dan derajat yang sama dengan anak

lainnya, mereka juga mempunyai potensi dan bakat. Potensi tersebut masih

2 Cicah Sarianingsih, “Laju Perkembangan Penderita Autisme di Indonesia Terus Meningkat”artikel diakses pada 1 Februari 2014 dari http://lintasfakta.com/laju-perkembangan-penderita-autisme-di-indonesia-terus-meningkat/

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

3

terpendam dan menunggu untuk dikeluarkan secara optimal sehingga mereka

dapat melakukan kewajibannya terhadap masyarakat dan terhadap dirinya

sendiri.

Pendidikan merupakan salah satu hak asasi yang dimiliki oleh seseorang,

tidak terkecuali bagi anak autis. Sebagai sebuah hak yang hakiki, pengaturan

mengenai hak atas pendidikan diatur dalam Alinea Keempat Pembukaan

Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Dalam Pembukaan Alinea Keempat

UUD 1945 ditegaskan bahwa tujuan negara Indonesia adalah:

“Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah NegaraIndonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpahdarah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskankehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”

Berdasarkan hal tersebut, ditegaskan bahwa salah satu tujuan dari

pembentukkan negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa. Kecerdasan kehidupan berbangsa dan bernegara baru akan tercapai

melalui pemberian suatu pendidikan yang terintegrasi dan disesuaikan dengan

kebutuhan setiap warga negara.

Hak atas pendidikan juga diatur dalam pasal 31 UUD 1945. Dalam ayat

(1) berbunyi Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan3.

Pasal ini bermakna bahwa negara berkewajiban memenuhi hak atas

pendidikan bagi setiap warga negaranya tanpa terkecuali tanpa membedakan

suku, ras, agama, atau bahkan keadaan sosial dan ekonominya. Dengan

demikian berarti anak-anak yang dengan berkebutuhan khusus seperti

3 Wikisource, “Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945/Perubahan IV,”artikel diakses pada 12 Oktober 2012 dari http://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Dasar_Negara_Republik_Indonesia_Tahun_1945/Perubahan_IV

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

4

tunanetra, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras dan anak-anak berkesulitan belajar

juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan.

Hal inilah yang menjadi dasar bahwa anak autis juga memiliki hak yang

sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berhak untuk

mengembangkan diri sebebas-bebasnya.

Hak akan pendidikan berkebutuhan khusus juga tertuang dalam

Deklarasi Salamanca di Spanyol pada tanggal 10 Juni 1994 tentang prinsip,

kebijakan dan praktek dalam pendidikan kebutuhan khusus. Dalam deklarasi

ini diyakini setiap anak mempunyai hak mendasar untuk memperoleh

pendidikan, dan harus diberi kesempatan untuk mencapai serta

mempertahankan tingkat pengetahuan yang wajar.

Oleh karena itu pemerintah dan masyarakat dalam rangka memenuhi

hak-hak anak autis harus senantiasa meningkatkan dan memajukan program-

program pendidikan yang layak bagi anak autis. Hal ini mengingat anak

sebagai aset dan generasi penerus bangsa.

Selama ini, pendidikan bagi anak autis diselenggarakan di Sekolah Luar

Biasa (SLB), sementara itu biaya operasional di SLB jauh lebih mahal

dibandingkan sekolah reguler, bahkan bagi kalangan yang berada sekalipun.

Akibatnya sebagian anak autis terpaksa tidak disekolahkan oleh orangtuanya

karena faktor ekonomi.

Telah banyak upaya yang ditempuh oleh masyarakat guna memenuhi

hak-hak warga negara akan suatu pendidikan khususnya anak autis yaitu

dengan mendirikan lembaga sosial yang bertujuan untuk menjembatani

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

5

kebutuhan akan sekolah khusus bagi penyandang autis dari keluarga tidak

mampu dengan biaya yang terjangkau bahkan gratis.

Rumah Autis Bekasi merupakan sebuah lembaga sosial yang dibangun

untuk melaksanakan program pendidikan atau sekolah khusus bagi

penyandang autis dari keluarga tidak mampu dengan biaya yang terjangkau

bahkan gratis. Maka dengan adanya Rumah Autis Bekasi diharapkan

pendidikan terhadap anak autis dapat ditangani dengan tepat dan benar

sehingga anak autis mampu hidup dan berbaur secara normal dalam

masyarakat luas.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dan pembahasan dengan judul “Implementasi

Program Pelayanan Bagi Anak Autis Melalui Sekolah Khusus di Rumah

Autis Bekasi”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam kegiatan penelitian ini terbatas pada masalah bagaimana Rumah

Autis Bekasi mengimplementasikan program sekolah khusus bagi anak autis.

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi program pelayanan bagi anak autis melalui

sekolah khusus di Rumah Autis Bekasi?

2. Bagaimana evaluasi hasil yang dicapai dari implementasi program

pelayanan bagi anak autis melalui sekolah khusus di Rumah Autis Bekasi?

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

6

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi program pelayanan sekolah

khusus di Rumah Autis Bekasi

b. Untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam implementasi program

pelayanan bagi anak autis melalui sekolah khusus di Rumah Autis Bekasi

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Manfaat akademis yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah:

a. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan rekomendasi pekerja sosial dan

lembaga sosial yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak

autis dalam melaksanakan program sekolah khusus agar lebih efektif

dan aspiratif.

b. Memberikan gambaran tentang proses pelayanan sosial yang diberikan

oleh Rumah Autis Bekasi terhadap anak penderita autis.

c. Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan kontribusi bagi

pengembangan ilmu kesejahteraan sosial dan sekaligus menjadi bahan

untuk penelitian lanjutan tentang masalah yang terkait.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga

sebagai bahan kajian bagi para peminat studi kesejahteraan sosial,

terutama bagi para mahasiswa kesejahteraan sosial.

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

7

E. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah metode

penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti

pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

dari pada generalisasi.4 Pendekatan kualitatif dapat digunakan bila masalah

penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masih gelap.5

Melalui penelitian kualitatif, peneliti akan langsung masuk ke obyek,

melakukan penjelajahan dengan grant tour question, sehingga masalah

akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian model ini, peneliti

akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek.

Penelitian kualitatif berupaya menggambarkan dan menganalisis

pelaksanaan sekolah khusus yang dilakukan oleh Rumah Autis Bekasi.

Dalam penelitian ini, penulis akan menggambarkan secara komprehensif

melalui pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara

tentang pelaksaan program sekolah khusus.

4 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ( Bandung: Alfabeta,2009), h. 9.5 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 24.

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

8

2. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Tipe penelitian ini didasarkan pada pertanyaan dasar yaitu bagaimana.6

Kita tidak puas bila hanya mengetahui apa masalahnya secara eksploratif,

tetapi ingin mengetahui juga bagaimana peristiwa tersebut terjadi.

Temuan-temuan dari penelitian deskriptif akan lebih luas dan lebih

teperinci karena kita meneliti tidak hanya masalahnya sendiri, tetapi juga

variabel-variabel yang berhubungan dengan masalah itu.

Pada jenis penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-

kata, gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan

penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran

penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara

secara lapangan, catatan atau memo dan dokumentasi lainnya.7

Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan, maka dalam

penelitian ini digambarkan tentang bagaimana implementasi pelayanan

program sekolah khusus yang dilakukan oleh Rumah Autis Bekasi bagi

anak autis.

6 W. Gulo, Metodologi Kualitatif ( Jakarta: Grafindo, 2000), h.19.7 Burhan Bugin, Analisis Data dan Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2003), cet. Ke-2, h. 39

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

9

3. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Rumah Autis Bekasi yang

beralamat di Jalan Al Husna No 39 RT 02/01, Jati Kramat, Jati Asih, Kota

Bekasi 17421. Penelitian ini berlangsung pada bulan Juli 2013 sampai

dengan bulan Desember 2013.

4. Teknik Pengumupulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

interview (wawancara), observasi (pengamatan), dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu

berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada

orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.

Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-

proses pengamatan dan ingatan.8

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi

dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta)

dan non participant observation.

8 Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h.145.

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

10

Observasi berperan serta yaitu peneliti terlibat langsung dengan

kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan

sebagai sumber data penelitian. Namun dalam observasi nonpartisipan,

peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.

Dalam observasi ini, yang penulis lakukan adalah observasi

berperan serta atau terlibat langsung. Penulis terjun langsung ke

lapangan dengan mendatangi Rumah Autis Bekasi guna memperoleh

data dan informasi yang konkret mengenai hal-hal yang menjadi objek

penelitian. Selanjutnya data tersebut penulis tuangkan dalam penulisan

ini dan penulis juga melakukan pengamatan tentang kegiatan program

sekolah khusus yang dilakukan oleh Rumah Autis Bekasi dan diikuti

oleh anak-anak autis. Sambil melakukan pengamatan, penulis juga ikut

melakukan kegiatan-kegiatan sekolah khusus yang dilakukan oleh

Rumah Autis Bekasi.

b. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu9. Menurut Dr. Lexy

J. Moleong, M.A. dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif,

wawancara adalah percakapan dengan maksud tententu.10 Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

9 Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 231.10 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Dosdakarya, 1999),h. 135.

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

11

Penelitian ini menggunakan wawancara langsung dengan

narasumber Ketua Rumah Autis Bekasi serta Pengajar Rumah Autis

Bekasi. Peneliti mengadakan Tanya jawab yang berkenaan dengan

peran dan pelaksanaan program sekolah khusus dengan pihak-pihak

yang mengetahui dan mengusai tentang pendidikan anak autis.

c. Dokumentasi

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang

berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi,

peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk karya misalnya foto,

gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya

misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-

lain.11

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang telah

didokumentasikan oleh Rumah Autis Bekasi. Seperti rancangan

program (jangka panjang dan jangka pendek) Rumah Autis Bekasi,

foto, dan lain-lain.

5. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian

Teknik yang digunakan oleh penulis untuk pemilihan informan

dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling (bertujuan) dimana

subyek penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dan dianggap

11 Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 240.

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

12

sebagai orang-orang yang tepat dalam memberikan informasi yang sesuai

dengan kebutuhan penelitian.12 Jadi penulis memilih orang tertentu yang

dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan; selanjutnya

berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya

itu, penulis dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan

memberikan data lebih lengkap.

Konsep sampel dalam penelitian kualitatif berkaitan erat dengan

bagaimana memilih informan misalnya orang tersebut dianggap paling

tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa

sehingga akan mempermudah peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial

yang diteliti.13

Dalam penelitian ini penulis menggali data seluas-luasnya dari

berbagai pihak yang terlibat dalam program sekolah khusus di Rumah

Autis Bekasi, pihak-pihak tersebut diantaranya: ketua Rumah Autis

Bekasi, pengajar program sekolah khusus, dan orang tua dari anak-anak

autis yang mengikuti program sekolah khusus.

12 Soeharto Irawan, Metode Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penelitian Bidang KesejahteraanSosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 63.13 Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 54

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

13

Tabel 1Rancangan Subyek Penelitian

No Subyek Penelitian Informasi Yang Dicari Jumlah

Metode

Pengumpulan

Data

1Ketua Rumah Autis

Bekasi

Gambaran umum Rumah

Autis Bekasi, latar

belakang sejarah

berdirinya, implementasi

pelayanan program sekolah

khusus, alur pelayanan

Rumah Autis Bekasi, hasil

pelayanan

1 Wawancara

bebas

terstruktur

2Pengajar Rumah

Autis Bekasi

Metode pengajaran yang

diterapkan oleh pengajar

di dalam program

sekolah khusus

2

Wawancara

bebas

terstruktur

3Orang Tua Anak

Autis

Pelaksanaan sekolah

khusus dan hasil yang

dicapai2

Wawancara

bebas

terstruktur,

observasi

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

14

6. Sumber Data

Bila dilihat dari sumbernya, teknik pengumpulan data terbagi dua

bagian, yaitu

a. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data.14 Data primer ini diperoleh melalui

pengamatan dan wawancara. Informan dalam data primer ini adalah

Kepala serta Pengajar Rumah Autis Bekasi.

b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau dokumen.15 Catatan dan dokumen tersebut berupa internet tentang

pendidikan anak autis serta dokumen Rumah Autis Bekasi berupa buku

panduan.

7. Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-

bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain.16

Aktivitas analisis data yang penulis lakukan yaitu reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.

14 Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 225.15 Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 225.16 Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 244.

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

15

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dalam

hal ini penulis memilih data yang relevan dengan peran Rumah Autis

Bekasi dalam pelaksanaan program sekolah khusus terhadap anak autis.

Setelah dilakukan reduksi data mengenai peran Rumah Autis Bekasi

dalam pelaksanaan program sekolah khusus terhadap anak autis disusun

dan disajikan dalam bentuk narasi, gambar, tabel, dan sebagainya.

Terakhir, penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan berdasarkan

rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal.

8. Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data, penulis menggunakan teknik

triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada.17 Teknik triangulasi digunakan untuk

mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan

berbagai sumber data lainnya.

Dalam hal ini penulis menggunakan orang tua klien sebagai

pengecekan keabsahan data yang penulis peroleh dari pengurus Rumah

Autis Bekasi.

17 Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif , h. 241.

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

16

9. Teknik Penulisan

Untuk penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis mengacu pada

buku Pedoman Penulisan Karya Imiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan II tahun 2007

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, penelitian melakukan tinjauan pustaka terhadap

beberapa skripsi terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

Ada sebuah hasil penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan

penulis jadikan bahan perbandingan, yaitu:

1. Judul : Sikap Orang Tua Dalam Menghadapi Anak

Penyandang Autisma Studi Kasus Orang Tua Siswa

Di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 02 Jakarta

Nama : Winda Wulansari

Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Program Studi : Kesejahteraan Sosial

2. Judul : Pembelajaran Matematika Pada Anak Autis di SD

Purba Adhika Lebak Bulus Jakarta Selatan

Nama : Lu’lu Nailunnajah

Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Program Studi : Pendidikan Matematika

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

17

Sedangkan judul skripsi penulis adalah Implementasi Program Pelayanan

Bagi Anak Autis Melalui Sekolah Khusus di Rumah Autis Bekasi. Adapun

perbedaan antara tinjauan pustaka dan skripsi penulis yakni:

Tabel 2.

Perbedaan Penelitian Tinjauan Pustaka dan Penelitian Penulis

Judul Skripsi Penulis Pembahasan

Sikap Orang Tua DalamMenghadapi Anak PenyandangAutisma Studi Kasus Orang TuaSiswa Di Sekolah Luar BiasaNegeri (SLBN) 02 Jakarta

WindaWulansari

- Skripsi ini membahas mengenaibagaimana sikap orang tua setelahmengetahui anaknya didiagnosaautis. Apakah orang tua menerimakeadaan anak dan selanjutyamelakukan tindakan apa saja untukkemandirian anaknya, atau apakahorang tua menolak keadaan anaknyadan bersikap seperti tidakmenghiraukan anaknya.

- Menurut penulis kekurangan padaskripsi ini adalah skripsi ini hanyafokus terhadap sikap orang tuadalam menghadapi anak autis tidakmenjelaskan program pendidikanbagi anak autis.

Pembelajaran MatematikaPada Anak Autis di SD PurbaAdhika Lebak Bulus JakartaSelatan

Lu’luNailunnajah

- Skripsi ini membahas mengenaibagaimana proses pembelajaranmatematika dan permasalahan-permasalahan yang timbul ketikaanak autis di Sekolah Dasar PurbaAdhika belajar matematika.

- Menurut penulis kekurangan padaskripsi ini adalah tidak membahassecara mendalam mengenaikeberhasilan program pembelajaranmatematika di Sekolah Dasar PurbaAdhika.

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

18

Judul Skripsi Penulis Pembahasan

Implementasi ProgramPelayanan Bagi Anak AutisMelalui Sekolah Khusus diRumah Autis Bekasi

FachryArfan

- Skripsi ini menjelaskan tentangbagaimana implementasi programpelayanan sekolah khusus yangdilakukan Rumah Autis Bekasi danBagaimana hasil yang dicapai dariimplementasi program pelayanansekolah khusus tersebut.

- Implementasi program pelayananyang dilakukan oleh Rumah AutisBekasi menempuh tahap-tahapkegiatan. Dimulai dari tahappersipan, tahap pengkajian, tahaprencana intervensi, tahapimplementasi program, tahapevaluasi, dan terakhir tahapterminasi

- Untuk melihat keberhasilanprogram, skripsi ini menggunakantiga indikator evaluasi hasil yaituintegritas program, dampakprogram, dan kepuasan.

G. Sistematika

BAB I Pendahuluan. Meliputi Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi

Penelitian yang digunakan, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis. Dalam bab ini akan membahas landasan teoritis

yang digunakan adalah teori-teori yang berkaitan dengan

implementasi program, pelayanan sosial, anak autis dan pendidikan

khusus.

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

19

BAB III Gambaran Umum Rumah Autis Bekasi. Dalam bab ini

menggambarkan tentang profil, sejarah, visi dan misi, struktur

organisasi, program dan pelayanan dan penerima manfaat layanan

lembaga.

BAB 1V Hasil Penelitian dan Analisa. Merupakan hasil dari pengumpulan

data mengenai konsep pelaksanaan program sekolah khusus

Rumah Autis Bekasi, perananan Rumah Autis Bekasi dalam

penanganan anak autis, faktor penghambat dan pendukung

pelaksanaan program sekolah khusus, dan segala hal yang terkait

atau berhubungan dengan penelitian yang tengah dilakukan.

BAB V Penutup. Berisi kesimpulan dan saran

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

20

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Implementasi Program

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi kata implementasi

adalah pelaksanaan atau terapan. Sedangkan definisi kata program adalah

rancangan mengenai asas serta usaha (dalam ketatanegaraan, perekonomian,

dan sebagainya) yang akan dijalankan.1

Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

seseorang atau kelompok organisasi, lembaga, bahkan negara. Suharismi

Arikunto mengungkapkan bahwa program adalah sederetan rencana kegiatan

yang akan dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu.2

Berdasarkan definisi di atas, maka implementasi program adalah

pelaksanaan atau penerapan dari rancangan mengenai asas serta usaha yang

telah dibuat sebelumnya. Atau dengan kata lain implementasi pogram adalah

pelaksanaan atau perencanaan dari rancangan atau program yang telah disusun

dan disepakati bersama.

Maka implementasi program dalam penelitian ini adalah kita dapat

melihat bentuk kongkret atau usaha nyata yang dilakukan lembaga terkait

dalam mewujudkan tujuannya terhadap hasil rancangan atau program yang

telah dibuat sebelumnya.

1 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga,(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Cet. Ke-4, h. 427.2 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta: Bina Aksara, 1998), h.

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

21

B. Pelayanan Sosial

1. Pengertian Pelayanan Sosial

Brenda Dubois dan Karl Krogsrud Miley menyebut pelayanan sosial

sebagai suatu dukungan untuk meningkatkan keberfungsian social atau

untuk memenuhi kebutuhan individu, antar individu maupun lembaga.

Siporin menyebutkan bahwa pada dasarnya pelayanan sosial

dilakukan untuk merefleksikan kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupan

masyarakat. Friedlander menggabungkan pelayanan sosial dan lembaga

sosial. Menurutnya: “kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisasi

dari pelayanan-pelayanan lembaga sosial untuk membantu perorangan,

kelompok untuk mencapai standar kehidupan yang memuaskan”.3

Spicker, seorang penulis Inggris menyatakan bahwa pelayanan

sosial meliputi jaminan sosial, perumahan, kesehatan, pekerjaan sosial,

dan pendidikan. Hal ini hampir sama dengan apa yang dikemukakan oleh

Kahn dan Kamerman yang menyatakan bahwa lima pelayanan sosial dasar

adalah pendidikan, transfer penghasilan (yang sering disebut sebagai

jaminan sosial), kesehatan, perumahan dan pelatihan kerja.

Sainbury, professor dalam Social Administration di Inggris

menyatakan bahwa dalam arti yang sangat luas, pelayanan-pelayanan

sosial adalah pelayanan yang digunakan untuk semua (communal services)

yang berkepentingan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial dan

mengurangi jenis-jenis masalah sosial tertentu khususnya, kebutuhan-

kebutuhan dan masalah-masalah yang memerlukan penerimaan publik

3 Edi Suharto, Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi (Jakarta: BadanPelatihan dan Pengembangan Sosial, 2004), h. 201.

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

22

secara umum atas tanggung jawab sosial dan yang tergantung pada

pengorganisasian hubungan-hubungan sosial untuk pemecahannya.

Pelayanan-pelayanan sosial secara luas ini, menurut Sainsbury, meliputi

kesehatan, pendidikan, pemeliharaan penghasilan, perumahan dan

pelayanan sosial personal.

Romanyshyn memberikan arti pelayanan sosial sebagai usaha-usaha

untuk mengembalikan, mempertahankan, dan meningkatkan keberfungsian

sosial individu-individu dan keluarga-keluarga melalui (1) sumber-sumber

sosial pendukung dan (2) proses-proses yang meningkatkan kemampuan

individu-individu dan keluarga-keluarga untuk mengatasi stress dan

tuntutan-tuntutan kehidupan sosial yang normal.4

2. Jenis-Jenis Pelayanan Sosial

Secara empiris lembaga pelayanan sosial sebagai salah satu wujud

organisasi pelayanan manusia (human service organization), mempunyai

berbagai jenis pelayanan sosial yang diberikan kepada kliennya. Jenis-

jenis pelayanan tersebut antara lain adalah:

a. Pelayanan Pengasramaan

Yaitu pelayanan pemberian tempat tinggal sementara kepada klien.

Dengan pelayanan ini klien dapat menginap, tidur dan menyimpan

miliknya.

b. Pelayanan permakanan

Yaitu pelayanan pemberian makan dan minum berdasarkan menu yang

telah ditetapkan agar tingkat gizi klien terjamin kualitasnya.

4 Adi Fahrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial (Jakarta: Rafika Aditama, 2012, h. 51.

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

23

c. Pelayanan Konsultasi

Yaitu pelayanan bimbingan untuk meningkatkan kemauan dan

kemampuan berinteraksi dengan orang lain, menjalankan peranan

sosial, memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah.

d. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan

Yaitu pelayanan pengontrolan dan pengecekan kesehatan klien oleh

tenaga medis, agar diketahui tingkat kesehatan klien.

e. Pelayanan Pendidikan

Yaitu pelayanan pemberian kesempatan kepada klien untuk mengikuti

pendidikan formal.

f. Pelayanan Keterampilan

Yaitu pelayanan bimbingan keterampilan kerja, seperti: pertukangan,

perbengkelan, perkebunan, salon, menjahit, kerajinan tangan,

perbaikan jam tv, komputer dan sebagainya.

g. Pelayanan Keagamaan

Yaitu pelayanan bimbingan mental-spiritual dengan menjalankan

aktifitas agama masing-masing klien dan mengikuti ceramah-ceramah

keagamaan.

h. Pelayanan Hiburan Dan Rekreasi

Yaitu pelayanan yang ditujukan untuk memberikan rasa gembira dan

senang melalui permainan, musik, media entertainment dan kunjungan

ke suatu tempat.

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

24

i. Pelayanan Transportasi

Yaitu pelayanan untuk mempercepat daya jangkau klien, baik ke

keluarga, pusat-pusat pelayanan atau lokasi rekreasi.5

3. Tahapan Pelayanan Sosial

Pelayanan sosial memilik beberapa tahapan, diantaranya:6

a. Tahapan Pendekatan Awal

Yaitu suatu proses penjajagan awal, konsultasi dengan pihak-pihak

terkait, sosialisasi program pelayanan, identifikasi calon penerima

pelayanan, pemberian motivasi, seleksi, perumusan kesepakatan,

penempatan calon penerima layanan, serta identifikasi sarana dan

prasarana pelayanan.

b. Pengungkapan dan Pemahaman Masalah (assessment)

Adalah suatu proses kegiatan dan pengumpulan dan analisis data untuk

mengungkapkan dan memahami masalah, kebutuhan dan sistem

sumber penerima klien.

c. Perencanaan Pemecahan Masalah (planning)

Adalah suatu proses perumusan tujuan dan kegiatan pemecahan

masalah, serta penetapan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan tersebut.

d. Pelaksanaan Pemecahan Masalah (intervention)

Yaitu suatu proses penerapan rencana pemecahan masalah yang telah

dirumuskan. Kegiatan pelaksanaan pemecahan masalah yang

5 Dwi Heru Sukoco, Kemitraan dalam Pelayanan (Jakarta: Badan Pelatihan dan PengembanganSosial, 1997, h. 106-107.6 Buku Saku Pekerja Sosial (Jakarta: Departemen Sosial, 2004), h.3.

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

25

dilaksanakan adalah melakukan pemeliharaan, pemberian motivasi,

dan pendampingan kepada penerima pelayanan dalam bimbingan fisik,

bimbingan keterampilan, bimbingan psikososial, bimbingan sosial,

pengembangan masyarakat, resosialisasi dan advokasi.

e. Tahapan Bimbingan

Yaitu pelayanan yang diberikan kepada klien untuk memenuhi

kebutuhan mental, jiwa dan raga klien. Bimbingan ini terdiri dari fisik,

ketrampilan, psikososial, sosial, resosialisasi, dan advokasi.

f. Tahapan Bimbingan Dan Pembinaan Lanjutan

Adalah suatu proses pemberdayaan dan pengembangan agar penerima

pelayanan dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan lingkungan

sosialnya.

g. Tahapan Evaluasi

Yaitu proses kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi

pencapaian tujuan pemecahan masalah atau indikator-indikator

keberhasilan pemecahan masalah.

h. Tahapan Terminasi

Adalah suatu proses kegiatan pemutusan hubungan pelayanan atau

bantuan atau pertolongan antar lembaga dan penerima pelayanan

(klien).

i. Tahapan Rujukan

Yaitu kegiatan merancang, melaksanakan, mensupervisi,

mengevaluasi, dan menyusun laporan kegiatan rujukan penerimaan

program pelayanan kesejahteraan sosial.

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

26

C. Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi Program

Evaluasi program adalah alat penting bagi pekerja sosial.

Mempelajari teknik dan keterampilan evaluasi program dapat membantu

dalam menentukan apakah ada kebutuhan akan program (studi asesmen

kebutuhan), bagaimana proses dan prosedur program dilaksanakan

(pemantauan program), dan apakah tujuan program tercapai (evaluasi

program berorientasi sasaran).7

Evaluasi program adalah kumpulan sistematis informasi tentang

kegiatan, karakteristik, dan hasil program untuk membuat keputusan

tentang program, meningkatkan efektivitas program, dan/atau

menginformasikan keputusan tentang pemrograman masa depan.

(Program evaluation is the systematic collection of information

about the activities, characteristics, and outcomes of programs to

make judgement about the program, improve program effectiveness,

and/or inform decisions about future programming).8

Peneliti menyimpulkan bahwa evaluasi program adalah kegiatan

yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian tujuan program yang telah

dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi program digunakan sebagai dasar

untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan

pengambilan keputusan berikutnya. Pada penelitian kali ini, peneliti akan

memfokuskan penelitian pada hasil yang dicapai dari implementasi

7 Albert R. Robert dan Gilbert J. Greene, Buku Pintar Pekerja Sosial Jilid 2 (Jakarta: GunungMulia, 2009), h.472.8 Michael Quinn Patton, Untilization Focused Evaluation (London: Sage Publication, 1997), h. 23.

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

27

program pelayanan bagi anak autis melalui sekolah khusus di Rumah

Autis Bekasi.

2. Jenis-jenis Evaluasi

Dalam teori evaluasi program, dikenal beberapa jenis evaluasi

program yang dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

a. Evaluasi konteks

Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur program baik mengenai

rasional tujuan latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan

yang muncul dalam perencanaan.

b. Evaluasi input

Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumberdaya

maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

c. Evaluasi proses

Evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan baik

mengenai kelancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor

pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses

pelaksanaan dan sejenisnya.

d. Evaluasi hasil atau produk

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai

sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, di

modifikasi, ditingkatkan, atau dihentikan.

Dari ke empat jenis evaluasi tersebut peneliti memilih evaluasi hasil

untuk melihat keberhasilan dari suatu program.

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

28

Pertanyaan yang dapat dijawab dengan evaluasi hasil dapat

diklasifikasikan dalam tiga kategori:

(The question that can be answered by outcome evaluations can be

classified under three general categories):9

a. Integritas Program (Program integrity)

Apakah program mencapai perubahan yang diinginkan klien? Sampai pada

tingkat apa pelaksanaan program mencapai tujuan programnya? Apakah

program mencapai standar minimum pencapaian yang telah ditetapkan (tolak

ukur)?

(Is the program achieving the desired client change? To what degree is the

program accomplishing its program objectives? Is the program achieving

predetermined minimum standards of achievement (benchmarks)?)

b. Dampak Program (Program effect)

Apakah orang-orang yang telah mengikuti program ini mereka menjadi

lebih baik? Apakah mereka lebih baik dibandingkan yang lain yang

mengikuti program serupa? berapa lama peningkatan klien

berlangsung?

(Are people who have been through the program better for it ? are they

better off than others who went through similar program ? how long

do client improvements last?)

c. Kepuasan (Satisfaction)

Apakah stakeholder puas dengan layanan program?

(Are stakeholders satisfied with program services?)

9 Terry Mizrahi dan Larry E. Davis, Encyclopedia of Social Work (New York: NASW Press,2008), h. 430.

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

29

Evaluasi hasil dalam penelitian ini difokuskan pada hasil yang terjadi

selama siswa mengikuti program pelayanan sekolah khusus di Rumah

Autis Bekasi diantaranya adalah peningkatan hasil belajar, peningkatan

komunikasi, dan peningkatan keterampilan (skills).

D. Anak Autis

1. Pengertian Anak Autis

Autisme adalah gangguan perkembangan pada anak yang ditandai

dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif,

bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.10

Untuk memudahkan pemahaman tentang anak autis berikut ini akan

dijelaskan beberapa pendapat yang mendeskripsikan tentang pengertian

anak autis sebagai berikut:11

Leo Kanner menyatakan autism berasal dari kata auto yang berarti

sendiri, penyandang autis seakan-akan hidup dalam dunianya sendiri.

Berdasarkan pendapat Kanner ini banyak guru dan orang tua menganggap

anak yang tidak dapat melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar

diidentikan sebagai anak autis, padahal tidak sedikit anak tidak dapat

berinteraksi dengan lingkungan disebabkan oleh masalah-masalah yang

bersifat psikologis.

10 Dedy Kustawan, Pendidikan Inklusif dan Upaya Implementasinya (Jakarta: PT LUXIMAMETRO MEDIA, 2012), h. 29.11 Deded Koswara, Pendidikan Anak berkebutuhan Khusus (Jakarta: PT LUXIMA METROMEDIA, 2013),h. 10.

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

30

Bonny Danuatmaja menjelaskan bahwa autis merupakan suatu

kumpulan sindrom (gejala-gejala) akibat kerusakan syaraf dan menggangu

perkembangan anak.

Mif Baihaqi dan Sugiarmin menjelaskan autis merupakan suatu

gangguan yang kompleks dan berbeda-beda dari ringan sampai berat dan

mengalami tiga bidang kesulitan, yaitu komunikasi, imajinasi, sosialisasi.

Sumarna mendeskripsikan pengertian autis sebagai berikut, autis

merupakan bagian dari anak berkelainan dan mempunyai tingkah laku

yang khas, memiliki peran yang terganggu dan terpusat pada diri sendiri

serta hubungan yang miskin terhadap realitas eksternal.

Melly Budiman menjelaskan autis adalah gangguan perkembangan

pada anak, oleh karena itu diagnosis ditegakkan dari gejala-gejala yang

Nampak dan menunjukkan adanya penyimpangan dari perkembangan

yang normal sesuai umurnya.

Rudi Sutadi menyatakan autis adalah gangguan perkembangan berat

yang antara lain mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi dan

bereaksi (berhubungan) dengan orang lain, karena penyandang autis tidak

mampu berkomunikasi verbal maupun non verbal.

Autis adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun

saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan

sosial atau komunikasi yang normal, anak tersebut terisolasi dari manusia

lain dan masuk dalam dunia repetitif, aktivitas dan minat yang obsesif.

Pada umumnya anak autis mengacuhkan suara, penglihatan ataupun

kejadian yang melibatkan mereka. Jika ada reaksi biasanya reaksi ini tidak

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

31

sesuai dengan situasi atau bahkan tidak ada reaksi sama sekali. Mereka

menghindari atau tidak merespon terhadap kontak sosial (pandangan mata,

sentuhan kasih sayang, bermain dengan anak lain dan sebagainya).

Anak autis memiliki hambatan dalam interaksi sosial komunikasi,

pola bermain, gangguan sensoris, perkembangan lambat atau tidak normal,

penampakan gejalan, perilaku, dan emosi.

Autisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu autos yang berarti

“self”.12 Istilah ini digunakan pertama kali pada tahun 1906 oleh psikiater

swiss Uegen Bleuler, untuk merujuk pada gaya berpikir yang aneh pada

penderita skizofrenia. Cara berpikir autistik adalah kencenderungan untuk

memandang diri sendiri sebagai pusat dari dunia, percaya bahwa kejadian-

kejadian eksternal mengacu kepada diri sendiri.

Autisme (autism), atau gangguan autistic adalah salah satu gangguan

terparah di masa kanak-kanak. Autisme bersifat kronis dan berlangsung

sepanjang hidup. Anak-anak yang menderita autisme, tampak benar-benar

sendiri di dunia, terlepas dari upaya orang tua untuk menjembatani muara

yang memisahkan mereka.

Autisme adalah gangguan perkembangan berat yang meliputi

berbagai aspek yang mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi

dengan berelasi (berhubungan) dengan orang lain secara berarti serta

kemampuannya untuk membangun hubungan dengan orang lain terganggu

karena ketidakmampuannya berkomunikasi dan untuk mengerti perasaan

orang lain.

12 Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Jakarta: LembagaPenelitian UIN Jakarta, 2009), h. 236.

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

32

Menurut Kamus Lengkap Psikologi J.P Chaplin, ada tiga pengertian

autisme:13

1. Cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau diri

sendiri

2. Menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri dan

menolak realitas

3. Keasyikan ekstrim dengan berpikir dan fantasi sendiri

Dari semua pengertian autis di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan

mencakup komunikasi dari yang ringan sampai yang berat, dan seperti

hidup dalam dunianya sendiri, ditandai dengan ketidakmapuan

berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan lingkungan luarnya.

2. Karakteristik Anak Autis

Autisme dikategorikan dalam gangguan perkembangan pervasive

yaitu kelainan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik

(reciprocal) dan dalam pola komunikasi serta minat dan aktivitas yang

terbatas stereopik dan berulang.

Penyandang autisma mempunyai karakteristik antara lain:14

1. Selektif berlebihan terhadap rangsang

2. Kurangnya motivasi untuk menjelajahi lingkungan baru

3. Responstimulasi diri sehingga menggangu integrasi sosial

4. Respon unik terhadap imbalan (reinforcement)

13 Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, h. 236.14 Y. Handojo, Autisma: Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi Untuk Mengajar Anak Normal,Autis dan Perilaku Lain (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2008), h. 13.

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

33

Secara umum anak autistik mengalami kelainan dalam berbicara, di

samping mengalami gangguan pada kemampuan intelektual serta fungsi

saraf. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya keganjilan perilaku dan

ketidakmampuan berinteraksi dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.

Rincian tentang kelainan anak autistik sebagai berikut:

1. Kelainan berbicara

Keterlambatan serta penyimpangan dalam berbicara

menyebabkan anak autistik sukar berkomunikasi serta tidak mampu

memahami percakapan orang lain. Walaupun pengucapan kata cukup

baik, namun banyak mempunyai hambatan saat mengungkapkan

perasaan diri melalui bahasa lisan. Dengan demikian sepertinya anak

autistik mengalami afasia (aphasia), kehilangan kemampuan untuk

memahami kata-kata disebabkan adanya kelainan pada saraf otak.

2. Kelainan fungsi saraf dan intelektual

Umumnya anak autistik mengalami keterbelakangan mental,

kira-kira 60% anak autis mempunyai skor IQ 50, sedangkan sebanyak

20% anak antara 50-70% dan hanya 20% anak yang mempunyai IQ

lebih dari 70.15 Mereka tergolong tidak mempunyai kecakapan untuk

memahami benda-benda abstrak atau simbolik. Namun di sisi lain

mereka mampu memecahkan teka-teki yang rumit dan mampu

mengalikan suatu bilangan.

15 Chaerita Maulani, Kiat Merawat Gigi: Panduang Orang Tua dalam Merawat dan MenjagaKesehatan Gigi bagi Anak-Anaknya (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2005), h. 63.

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

34

3. Perilaku yang ganjil

Anak autistik akan mudah sekali marah bila ada perubahan yang

dilakukan pada situasi atau lingkungan tempat ia berada sekecil

apapun. Mereka sangat tergantung pada sesuatu yang khas bagi

dirinya.

Seringkali anak autistik juga menunjukan sikap yang berulang-

ulang seperti mengelilingi benda tertentu, berjalan, menjentikkan jari,

resistensi terhadap perubahan hal rutin, sensitivitas tinggi terhadap

rangsangan sensorik seperti sentuhan, suara, rasa, atau cahaya.

Menghindari kontak mata dan seringkali memberikan respon

yang tidak tepat, baik dengan kata-kata atau pun suara. Terkadang

anak mengalami kesulitan tidur dan mengendalikan emosi serta

mengarah pada perilaku agresif terhadap diri sendiri maupun orang

lain.

4. Interaksi Sosial

Anak autistik kurang suka bergaul dan sangat terisolasi dan

lingkungan hidupnya terlihat kurang ceria, tidak pernah menaruh

perhatian atau keinginan untuk menghargai perasaan orang lain, dan

suka menghindar dengan orang-orang sekitarnya sekalipun itu

saudaranya sendiri.

Ciri utama dari autisme adalah gerakan stereotipe berulang yang

tidak memiliki tujuan seperti berulang-ulang memutar benda,

mengepakkan tangan, berayun kedepan dan kebelakang dengan memeluk

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

35

kaki. Sebagian anak autistik menyakiti diri sendiri, bahkan saat mereka

berteriak kesakitan. Mereka mungkin membenturkan kepala, menampar

wajah, menggit tangan dan pundak, atau menjambak rambut mereka.

Bila mereka berada satu ruangan dengan orang lain, maka penderita

autisme akan cenderung menyibukkan diri dengan aktivitas yang

melibatkan diri mereka sendiri, yang umumnya dengan benda-benda mati.

Ketika dipaksa untuk bergabung dengan yang lainnya, mereka akan

kesulitan untuk melakukan tatap mata atau berkomunikasi secara langsung

dengan orang lain.16 Di samping itu, jika mereka sedang bermain dengan

mainan mereka, maka perilaku mereka cenderung agresif atau menggerak-

gerakkan badannya. Dan mereka condong untuk memainkan permainan

yang dapat dilakukan seorang diri. Mereka juga tidak sanggup

menghentikan permainannya bila diminta oleh orang lain.

Dalam kemampuan komunikasi dan bahasa, anak autis memiliki

karakteristik sebagai berikut:17

a. Ekspresi wajah yang datar pada beberapa anak seringkali guru dan

orang tua sangat sulit membedakan apakah anak sedang merasa

senang, sedih ataupun marah.

b. Tidak menggunakan bahasa atau isyarat tubuh.

c. Jarang sekali memulai komunikasi

d. Tidak meniru aksi atau suara

e. Bicara sedikit atau tidak ada

16 Mirza Maulana, Anak Autis Mendidik Anak Autis dan Gangguan Mental Lain Menuju AnakCerdas dan Sehat (Jogjakarta: KATAHATI, 2008), h. 12.17 Deded Koswara, Pendidikan Anak berkebutuhan Khusus,h. 13.

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

36

f. Membeo kata-kata kalimat atau nyanyian

g. Intonasi ritme vocal yang aneh

h. Tampak tidak mengerti arti kata

i. Mengerti dan menggunakan kata secara terbatas

j. Pemahaman bahasa kurang

k. Tidak melakukan kontak mata saat bicara

3. Jenis Anak Autis

Berdasarkan waktu munculnya gangguan, autisme dapat dibedakan

menjadi dua yaitu autisme sejak bayi dan autisme regresif.18

Pada autisme yang terjadi sejak bayi, anak sudah menunjukan

perbedaan-perbedaan dibandingkan dengan anak non-autistik sejak ia bayi.

Autisme regresif ditandai dengan regresi (kemunduran kembali)

perkembangan. Kemampuan yang sudah diperoleh jadi hilang, yang

awalnya sudah sempat menunjukkan perkembangan normal sampai sekitar

usia 1,5 sampai 2 tahun, tiba-tiba perkembangan ini berhenti. Kontak mata

yang tadinya sudah bagus, lenyap. Awalnya sudah mulai bisa

mengucapkan beberapa patah kata, hilang kemampuan bicaranya.

Kasus gangguan autisme yang sejak bayi bisa terdeteksi sekitar usia

6 bulan, sedangkan untuk kasus autisme regresif, orang tau biasanya mulai

menyadari ketika anak berusia 1,5 sampai 2 tahun.

Dilihat dari jenis perilaku, anak autisme dapat digolongkan dalam 2

jenis, yaitu perilaku yang excessive (berlebihan) dan perilaku yang deficit

(berkurangan).19

18 Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, h. 240.

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

37

Yang termasuk perilaku excessive adalah hiperaktif, dan tantrum

(mengamuk) berupa menjerit, menyepak, menggit, mencakar, memukul

dan terjadi anak menyakiti diri sendiri (self abuse). Perilaku deficit

ditandai dengan gangguan bicara, perilaku sosial kurang sesuai (naik

kepangkuan Ibu bukan untuk kasih sayang tapi untuk meraih kue), deficit

sensoris sehingga dikira tuli, bermain tidak benar dan emosi yang tidak

tepat, misalnya tertawa tanpa sebab dan melamun.

4. Faktor Yang Menyebabkan Anak Autis

Autisme ini dapat terjadi sejak seorang bayi lahir, meskipun tidak

sedikit juga anak-anak yang terdeteksi autis saat berusia 18-24 bulan.

Artinya ketika lahir, bayi lahir normal, namun pada saat usianya 18-24

bulan, perkembangannya tiba-tiba terhenti karena penyebab tertentu, dan

bahkan mengalami kemunduran.

Penyebab autis sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti,

namun ada beberapa faktor predisposisi yang memungkinkan terjadinya

autisme, yaitu: faktor generik, faktor hormoral, kelainan pranatal, proses

kelahiran yang kurang sempurna, serta penyakit tertentu yang diderita sang

Ibu ketika mengandung atau melahirkan sehingga menimbulkan gangguan

pada perkembangan susunan saraf pusat yang mengakibatkan fungsi otak

terganggu.20

19 Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, h. 240.20 Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, h. 241.

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

38

Di bawah ini beberapa kelainan yang bisa terjadi pada anak

autisme:21

a. Kelainan anatomis otak

Kelainan pada bagian-bagian tertentu otak yang meliputi cerebellum

(otak kecil), lobus parietalis, dan system limbic ini mencerminkan

bentuk-bentuk perilaku berbeda yang muncul pada anak-anak autis.

1. Cerebellum (otak kecil) merupakan bagian otak yang mengatur

kemampuan berbahasa, perhatian, kemampuan berpikir, daya ingat,

dan proses sensoris. Kelainan pada bagian ini menyebabkan

terganggunya fungsi-fungsi yang berkaitan dengan kemampuan di

atas. Itu kenapa seringkali juga kita dapati anak autis mengalami

kesulitan dalam pemusatan perhatian atau dalam berbahasa.

2. Kelainan pada lobus parietalis ini menyebabkan munculnya

perilaku tidak peduli pada lingkungan sekitarnya.

3. System limbic yang terdiri dari hypocampus dan amygdala adalah

bagian otak yang bertanggung jawab terhadap pengaturan emosi.

Munculnya perilaku agresivitas atau emosi yang ‘naik turun’ dan

kesulitan untuk mengendalikannya disebabkan adanya kelainan di

bagian ini. Amygdala juga bertanggung jawab terhadap

pengelolaan rasa takut, dan berbagai rangsangan sensoris seperi

penciuman, rasa, perabaan dan penglihatan. Sedangkan

hypocampus membantu kita dalam proses belajar dan daya ingat

dalam menyimpan informasi baru, salah satu ciri yang menandai

21 Christopher Sunu, Panduan Memecahkan Masalah Autisme Unlocking Autisme, (Jogjakarta:Lintang Terbit, 2012), h. 9.

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

39

autism antara lain adalah adanya perilaku implusif untuk

mengulang-ulang gerakan tertentu, ini juga disebabkan adanya

kelainan pada hypocampus.

b. Faktor pemicu tertentu saat kehamilan

Beberapa faktor yang dapat memicu munculnya autism pada

masa kehamilan terjadi pada masa kehamilan 0-4 bulan, bisa

diakibatkan karena:

1. Polutan logam berat (Pb, Hg, Cd, Al)

2. Infeksi (toksoplasma, rubella, candida, dan sebagainya)

3. Zat aditif (pengawet, pewarna, MSG)

4. Hiperemesis (muntah-muntah berat)

5. Pendarahan berat

6. Alergi berat

c. Zat-zat aditif yang mencemari otak anak

Beberapa faktor yang berpotensi menjadi penyebab autism pada

anak antara lain seperti:

1. Asupan MSG (Monosodiumglutamat)

2. Protein tepung terigu (gluten), protein susu sapi (kasein)

3. Zat pewarna

4. Bahan pengawet

5. Bahkan beberapa ahli juga berpendapat bahwa jenis imunisasi

seperti MRR dan Hepatitis B pada bayi dapat juga menjadi pemicu

munculnya autisme

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

40

6. Polutan logam berat. Dari hasil tees pada darah dan rambut

beberapa anak autis ditemukan kandungan logam berat dan

beracun seperti arsenic, antimony, cadmium (Cd), air raksa (Hg),

atau timbale (Pb). Diduga kemampuan tubuh anak autis tidak

mampu melakukan sekresi terhadap logam berat akibat air raksa

(Hg), atau timbale (Pb). Diduga kemampuan tubuh anak autis tidak

mampu melakukan sekresi terhadap logam berat akibat masalah

yang sifatnya genetis.

d. Kekacauan interpretasi dari sensori yang menyebabkan stimulus

dipersepsi secara berlebihan oleh anak sehingga menimbulkan

kebingungan juga menjadi salah satu penyebab autism

e. Jamur yang muncul di usus anak akibat pemakaian antibiotic yang

berlebihan juga dapat memicu gangguan pada otak, karena jamur ini

dapat menyebabkan kebocoran usus dan tidak tercernanya kasein dan

gluten dengan baik sehingga protein yang ada tidak terpecah dengan

sempurna dan terserap dalam aliran darah ke otak.

E. Sekolah Khusus

1. Pengertian Sekolah Khusus

Pendidikan Khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena

kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi

kecerdasan dan bakat istimewa.22

22 Dedy Kustawan, Pendidikan Inklusif dan Upaya Implementasinya, h. 16.

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

41

Pemerintah mendefinisikan pendidikan khusus seperti tertuang pada

pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, sebagai berikut: “Pendidikan khusus merupakan

pendidikan bagi peserta diidk yang memiliki tingkat kesulitan dalam

mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental,

sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Anak berkebutuhan khusus memerlukan layanan pendidikan yang

spesifik yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Anak

berkebutuhan khusus ini memiliki apa yang disebut dengan hambatan

belajar dan hambatan perkembangan. Mereka memerlukan layanan

pendidikan yang sesuai dengan hambatan belajar dan hambatan

perkembangan yang dialami oleh masing-masing anak.

Anak autis membutuhkan pelayanan pendidikan khusus agar

potensinya dapat berkembang secara optimal.

Barang kali masih sulit untuk membedakan antara pendidikan khusus

dengan pendidikan inklusif. Maka penulis akan coba menguraikan

perbedaan antara pendidikan khusus dan pendidikan inklusif.

Pendidikan inklusif adalah pendidikan pada sekolah umum yang

disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang memerlukan pendidikan khusus

pada sekolah umum dalam satu kesatuan yang sistemik. Pendidikan

inklusif adalah sebuah konsep atau pendekatan pendidikan yang berusaha

menjangkau semua individu tanpa kecuali. Pendidikan inklusif adalah

pendidikan yang tidak diskriminatif. Pendidikan yang memberikan

layanan terhadap semua anak tanpa memandang kondisi fisik, mental,

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

42

intelektual, social, emosi, ekonomi, jenis kelamin, suku, budaya, tempat

tinggal, bahasa dan sebagainya.23

Sedangkan pendidikan khusus adalah lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

Contoh lembaga yang menyelenggarakan pendidikan khusus adalah

Rumah Autis Bekasi dengan program sekolah khususnya.

2. Jenis-Jenis Pendidikan

Pendidikan merupakan upaya manusia untuk mengubah dirinya atau

orang lain selama ia hidup. Pendidikan hendaknya lebih dari sekedar

masalah akademik atau perolehan pengetahuan, skill dan mata pelajaran

konvensional, melainkan harus mencakup berbagai kecakapan yang

diperlukan untuk menjadi manusia lebih baik.

Karena itu pendidikan hendaknya meliputi apresiasi terhadap

estetika, pembentukan sikap, pembentukan nilai-nilai dan aspirasi dan

informasi tentang berbagai hal dalam kehidupan.

Philips H. Coombs mengategorikan metode menjadi tiga, yaitu

informal, formal dan nonformal.24

a. Pendidikan Informal

Proses belajar sepanjang hayat yang terjadi pada setiap individu dalam

memperoleh nilai-nilai, sikap, keterampilan dan pengetahuan melalui

pengalaman sehari-hari atau pengaruh pendidikan dan sumber-sumber

lainnya disekitar lingkungannya. Hampir semua bagian prosesnya

23 Dedy Kustawan, Pendidikan Inklusif dan Upaya Implementasinya, h. 8.

24 H.M. Saleh Marzuki, Pendidikan Nonformal Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan,dan Andagogi (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2010), h. 137.

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

43

relatif tidak terorganisasikan dan tidak sistematik. Meskipun demikian,

tidak berarti hal ini menjadi tidak penting dalam proses pembentukan

kepribadian.

b. Pendidikan Formal

Proses belajar terjadi secara hierarki, tersktruktur, berjenjang, termasuk

studi akademik secara umum, beragam program lembaga pendidikan

dengan waktu penuh atau full time, pelatihan teknis dan profesional.

c. Pendidikan Nonformal

Proses belajar terjadi secara terorganisasikan di luar sistem

persekolahan atau pendidikan formal, baik dilaksanakan terpisah

maupun merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih

besar yang dimaksudkan untuk melayani sasaran didik tertentu dan

belajarnya tertentu pula.

3. Fungsi Sekolah Khusus

Fungsi pendidikan khusus dilihat dari jenis kebutuhan peserta didik,

yaitu fungsi pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan dan fungsi

pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan

dan atau bakat istimewa seperti diuraikan pada PP Nomor 17 Tahun 2010,

sebagai berikut:

a. Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan berfungsi

memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki

kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,

emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial.

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

44

b. Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi

kecerdasan dan/atau bakat istimewa berfungsi mengembangkan

potensi keunggulan peserta didik menjadi prestasi nyata sesuai dengan

karakteristik keistimewaannya.

4. Tujuan Sekolah Khusus

Tujuan pendidikan khusus terbagi dua kategori tujuan, yaitu tujuan

pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan dan tujuan khusus bagi

peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa

seperti dipaparkan di bawah ini:25

a. Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sesuai

kemampuannya.

b. Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi

kecerdasan dan/atau bakat istimewa bertujuan mengaktualisasikan

seluruh potensi keistimewaannya tanpa mengabaikan keseimbangan

perkembangan kecerdasann spiritual, intelektual, emosional, sosial,

estetik, kinestetik dan kecerdasan lain.

5. Penyelenggaraan Pendidikan Khusus

a. Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan dapat

diselenggarakan pada semua jalur dan jenis pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah. Penyelenggaraan pendidikan khusus

dapat dilakukan melalui satuan pendidikan khusus, satuan pendidikan

25 Deddy Kustawan dan Yani Meimulyani, Mengenal Pendidikan Khusus dan Pendidikan LayananKhusus serta Implementasinya (Jakarta: PT LUXIMA METRO MEDIA, 2013), h. 22.

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

45

umum, satuan pendidikan kejuruan, dan/atau satuan pendidikan

keagamaan.

Rumah Autis Bekasi merupakan satuan pendidikan khusus yang

memiliki program khusus bagi peserta didik yang memiliki kelainan

yaitu anak autis dengan memberikan layanan sekolah khusus bagi

mereka.

b. Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi

kecerdasan dan/atau bakat istimewa dapat diselenggarakan pada satuan

pendidikan formal TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,

SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat.

c. Program pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi

kecerdasan dan/atau bakat istimewa dapat berupa:

1) Program percepatan; dan/atau

2) Program pengayaan

6. Sasaran Pendidikan Khusus

Dalam usahanya untuk menangani masalah-masalah yang ada,

sasaran pendidikan khusus hampir mencakup semua Anak Berkebutuhan

Khusus permanen yang memerlukan Pendidikan Khusus.

Anak berkebutuhan khusus terdiri dari anak berkebutuhan khusus

permanen yang memerlukan Pendidikan Khusus (PK) dan anak

berkebutuhan khusus temporer yang memerlukan Layanan Pendidikan

Khusus (PLK). Anak berkebutuhan khusus yang bersifat permanen yaitu

mereka yang memperoleh hambatan belajar dan hambatan perkembangan

karena penyebabnya berasal dari dalam dirinya.

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

46

Anak berkebutuhan khusus yang bersifat permanen sebagaimana

dimaksud terdiri atas:

a. Tunanetra

Anak tunanetra adalah anak yang memiliki hambatan dalam

penglihatan.

b. Tunarungu;

Anak tunarungu adalah anak yang memiliki hambatan dalam

pendengeran yang sedimikian rupa.

c. Tunawicara;

Anak tunawicara adalah anak yang mengalami kesulitan bicara, yang

bisa disebabkan tidak/kurang berfungsinya alat-alat bicara seperti

rongga mulut, bibir, lidah, langit-langit, pita suara, dan lainnya.

d. Tunagrahita;

Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki intelegensi yang

signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan

ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa

perkembangan.

e. Tunadaksa;

Anak tunadaksa adalah anak yang memiliki gangguan gerak yang

disebabkan oleh kelainan neuromuscular dan struktur tulang yang

bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk cerebral palsy,

amputasi polio dan lumpuh.

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

47

f. Tunalaras;

Anak tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan dalam

mengendalikan emosi dan perilaku atau kontrol sosial.

g. Berkesulitan Belajar;

Anak berkesulitan belajar adalah anak yang memiliki gangguan pada

satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup

pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang dapat

mempengaruhi kemampuan berpikir, membaca, berhitung, bebricara

yang disebabkan karena gangguan persepsi, brain injury, disfungsi

minimal otak, dyslexia,dan afasia perkembangan.

h. Lamban Belajar;

Anak lamban belajar adalah anak yang memiliki potensi intelektual

sedikit dibawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita.

i. Autis;

Anak autis adalah gangguan perkembangan pada anak yang ditandai

dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif,

bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.

j. Memiliki Gangguan Motorik;

Anak yang memiliki gangguan motorik mempunyai hambatan yang

berat dalam perkembangan koordinasi motorik, yang tidak disebabkan

oleh retardasi mental, gangguan neurologis yang didapat maupun

kongenital.

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

48

k. Menjadi Korban Penyalahgunaan Narkoba, Obat Terlarang, Dan Zat

Adiktif Lainnya;

Anak yang menggunakan narkotika, psikotropika dan zat-zat adiktif

lainnya termasuk minuman keras diluar tujuan pengobatan atau tanpa

sepengetahuan dokter yang berwenang.

l. Tunaganda

Anak tunaganda adalah anak yang memiliki dua kelainan atau lebih.

Misalnya anak yang mempunyai hambatan pengelihatan dan

pendengaran.

m. Memiliki Kelainan Lainnya;

Masih banyak kelainan lain atau hambatan/gangguan yang tidak

disebutkan di atas, seperti anak yang mempunyai tubuh sangat kecil

(kretin), ADD, ADHD, dan sebagainya.

Anak berkebutuhan khusus yang bersifat temporer yaitu mereka yang

memperoleh hambatan belajar dan hambatan perkembangan karena

penyebabnya berasal dari luar dirinya. Contohnya anak yang berasal dari

keluarga yang tidak mampu, anak dari masyarakat yang terasing, dan

sebagainya.

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

49

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Sejarah Singkat Rumah Autis

Rumah Autis yang bernaung di bawah bendera Yayasan Cahaya

Keluarga Fitrah (CAGAR) merupakan sebuah lembaga sosial yang didirikan

dengan tujuan untuk menjembatani kebutuhan akan tempat terapi maupun

sekolah bagi penyandang autis maupun anak berkebutuhan khusus (ABK) dari

keluarga tidak mampu dengan biaya yang terjangkau bahkan gratis. Gagasan

pendiriannya dilatari oleh banyaknya informasi dari orang tua tentang

beratnya menangani penyandang autis dan ABK, terutama biayanya yang

tergolong mahal, bahkan bagi kalangan yang berada sekalipun.1

Dimulai oleh empat orang pendirinya yakni sepasang suami istri, Deka

Kurniawan dan Laili Ulfiati bersama dengan dua terapis muda Ismunawaroh

dan Henny Ma’rifah. Pada 9 Desember 2004 Rumah Autis mulai menjalankan

kegiatannya. Bertempat di sebuah rumah kontrakan sederhana di kawasan Jati

Makmur, Pondok Gede – Bekasi, program terapi pun diberikan kepada

beberapa anak penyandang autis dari keluarga yang tidak mampu dengan

tanpa dipungut pembayaran/gratis. Biaya operasional maupun peralatan yang

masih “seadanya” semua didapatkan dari kemurahan hati beberapa orang

donatur.

Seiring waktu berjalan, Rumah Autis terus tumbuh dan mendapat

sambutan positif dari masyarakat. Terbukti dari cabang-cabang Rumah Autis

yang terus bertambah. Di tahun 2012 ini saja, Rumah Autis telah memiliki 7

1 Rumah Autis, “Sejarah Singkat Rumah Autis”, artikel diakses pada 24 Juli 2013 darihttp://rumahautis.org/rumahautis/hal-sejarah-singkat-rumah-autis.html

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

50

cabang yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok dan

Karawang. Jumlah siswa yang ditangani saat ini pun melonjak signifikan. Bila

pada awal pelayanannya Rumah Autis menangani 4 anak, kini keseluruhan

siswa di 7 (tujuh) cabang Rumah Autis mencapai 213 anak.

B. Visi dan Misi

Dalam menjalankan program kegiatan, Rumah Autis Bekasi memiliki

visi dan misi yang dijadikan sebagai suatu pedoman atau acuan untuk dapat

mencapai sasaran yang diinginkan.

1. Visi

Menjadi lembaga kemanusiaan yang kokoh dalam membangun kehidupan

yang mandiri dan berkualitas bagi dunia Anak Berkebutuhan Khusus

2. Misi

a. Membangun dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat

dan negara terhadap dunia anak-anak berkebutuhan khusus, terutama

dari kalangan tidak mampu (dhuafa)

b. Membangun dan menyuburkan pemahaman serta kultur hidup dunia

anak berkebutuhan khusus yang sehat secara spiritual, emosional,

intelektual maupun material.

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

51

C. Program Kerja (Bidang yang ditangani)

Rumah Autis memiliki 3 (tiga) program layanan utama yang meliputi:

Program Terapi, Sekolah Khusus dan Bimbingan Latihan Ketrampilan (BLK).

1. Terapi (One on One)

Anak berkebutuhan khusus memiliki hambatan dalam perkembangan

perilaku, komunkasi, motorik, sosial, emosional, intelegensinya, dan lain-

lain yang tidak dapat berkembang dengan optimal, sehingga perlu direspon

secara cepat untuk dapat diintervensi secara dini oleh orang tua / terapis /

guru. Beberapa terapi yang diberikan di Rumah Autis antara lain:

a. Terapi Perilaku

Terapi perilaku, berupaya untuk melakukan perubahan pada anak

autistik dalam arti perilaku yang berlebihan dikurangi dan perilaku

yang berkekurangan (belum ada) ditambahkan.

Tujuan penanganan ini terutama adalah untuk:

1. Menghilangkan / mengurangi perilaku bermasalah: tidak merespon

saat dipanggil / diajak bicara, stimulasi diri, emosi / tantrum,

perilaku stereotiptik, hyperaktifitas dan lain-lain.

2. Membantu anak mempelajari perilaku prososial: melatih kontak

mata, meningkatkan kemampuan verbal, menurunkan perilaku

distruptif saat masa transisi dan saat sekolah.

b. Terapi Okupasi

Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam

perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka

kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang benar, kesulitan

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

52

untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain

sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih

mempergunakan otot -otot halusnya dengan benar.

Penekanan terapi ini adalah pada sensomotorik dan proses

neurologi dengan cara memanipulasi dan memfasilitasi sehingga

tercapai peningkatan, perbaikan dan pemeliharaan kemampuan anak.

Dengan memperhatikan aset (kemampuan) dan limitasi

(keterbatasan) yang dimiliki anak, terapi ini bertujuan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan anak agar tercapai kemandirian dalam

produktivitasnya, kemampuan perawatan diri serta kemampuan

penggunaan waktu luang (leisure).

c. Terapi Integrasi Sensory

Integrasi sensoris berarti kemampuan untuk mengolah dan

mengartikan seluruh rangsang sensoris yang diterima dari tubuh

maupun lingkungan, dan kemudian menghasilkan respons yang

terarah.

Sensori Intergrasi membantu secara memadai proses sensorik

seorang anak agar tercapai:

1. Kemapuan mengolah informasi secara tepat

2. Kemampuan berkonsentrasi

3. Kemampuan organisasi

4. Self-esteem

5. Kemampuan kontrol diri

6. Percaya diri

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

53

7. Kemampuan akademis

8. Kemampuan berfikir abstrak

d. Terapi wicara

Terapi yang diperuntukan bagi individu yang mengalami

gangguan komunikasi termasuk di dalamnya adalah gangguan

berbahasa bicara dan gangguan motorik mulut lainnya.

e. Fisioterapi

Terapi gerak yang menitikberatkan untuk menstabilkan atau

memperbaiki gangguan fungsi alat gerak atau fungsi tubuh yang

terganggu

f. Terapi Remedial

Terapi ini ditujukan bagi individu yang memiliki permasalahan

dalam belajar secara akademik maupun pre-akademik, yang ditujukan

guna meningkatkan kemampuan belajarnya sehingga sesuai dengan

usia perkembangannya.

g. Terapi Snoozelen

Snoozelen adalah terapi stimulasi multisensori (visual, auditori,

taktil, pembauan) yang digunakan untuk anak-anak dengan hambatan

mental, autisma, dementia, cedera otak, dan hambatan tumbuh

kembang lainnya. Terapi ini dirancang spesial untuk memberi stimuli

pada berbagai indera dengan menggunakan efek lampu, warna, suara,

musik, bau, dan lain-lain.

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

54

h. Terapi Kelompok

adalah bentuk psikoterapi dimana satu atau lebih terapis

mengobati sekelompok kecil klien bersama-sama sebagai sebuah

kelompok. Istilah ini secara sah dapat merujuk kepada segala bentuk

psikoterapi ketika disampaikan dalam format kelompok.

2. Sekolah Khusus

Program Sekolah Khusus Rumah Autis dimulai sejak tahun 2007 di

Rumah Autis Bekasi. Pembukaan layanan program ini karena adanya

kebutuhan siswa Rumah Autis akan tambahan pendidikan selain program

individual.

Usia anak yang sudah melewati batas usia sekolah umum dan

kemampuan siswa yang terlihat masih cukup berat gangguan

perkembangannya, sehingga membutuhkan penanganan secara intensif

terutama dari area bina diri dan sosialisasinya. Jam belajarnya dari hari

senin sampai jum’at pukul 08.00 – 12.00 WIB. Muatan programnya

mencakup organisasi diri (bina diri), pendidikan agama, ketrampilan,

kesenian, motorik kasar dan halus, akademik, sosialisasi indoor dan

outdoor.

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

55

Tabel 3Data Siswa Sekolah Khusus

No KelasJumlahSiswa

Jenis Kelamin Diagnosa

Laki-Laki Perempuan AutisRetardasiMental

DownSyndrome

1 Al-Fattah 4 3 1 3 1

2 Al-Latief 3 2 1 3

3 Al-Alim 5 5 5

4 Ar-Rohim 7 6 1 5 1 15 As-Sallam 4 3 1 3 1

6 Al-Qoyyum

5 5 4 1

Sumber: Dokumentasi Rumah Autis Bekasi, tahun 2013

Keterangan:Jumlah Siswa Sekolah 28 Siswa, 25 Laki-laki dan 3 PerempuanJumlah Berdasarkan Diagnosa, 23 Anak Autis, 4Anak Retardasi Mentaldan 1 Anak Down Syndrome

3. Bimbingan Latihan ketrampilan (BLK)

Program ini dikhususkan bagi siswa yang sudah memasuki umur

remaja 11 – 16 tahun. Standarisasi masuk kelas ini adalah anak yang

sudah mempunyai kepatuhan yang terarah, kemandirian individu serta

kemampuan pemahaman komunikasi yang cukup baik, baik verbal

amaupun non verbal. Kegiatan dan program kelas ini sudah meliputi

program yang aplikatif dan fungsional antara lain:

a. Life Skills

Kemandirian bekerja, seperti: ketrampilan membuat kerajinan (hand

made: kemoceng, gelang/ kalung dari manik-manik, kaos dan sepatu

lukis, dompet, dll), memasak, membersihkan tempat kerja, dll)

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

56

b. Community Access Skills

Programnya berupa aktifitas: berbelanja, berjualan (yang sudah

dilaksanakan seperti berjualan jus, makanan ringan di area sekolah),

mencuci motor, menabung ke bank, mengambil uang di ATM, foto

copy, laminating dan lain-lain. Tetapi program ini belum dapat berjalan

secara keseluruhan dikarenakan fasilitas yang belum tersedia seperti

mesin foto copy, alat steam, dan lain-lain.

c. Functional Academic

Programnya berupa aktifitas: berbelanja, berjualan yang sudah

dilaksanakan seperti:

1. Penggunaan uang

2. Pengaturan waktu

3. Menulis daftar belanja

d. Vocational Skills

Programnya berupa aktifitas: berbelanja, berjualan yang sudah

dilaksanakan seperti:

1. Data Entri Komputer (Word & Excel)

2. Program Animasi

3. Praktek Kerja

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

57

D. Staf dan Struktur Lembaga

Gambar 1STRUKTUR ORGANISASI RUMAH AUTIS CABANG BEKASI

Sumber: Dokumentasi Rumah Autis Bekasi, tahun 2013

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

58

Tabel 4

Data Relawan dan Relawati

No Nama JenisKelamin

Jabatan

1 Agus Jaelani Laki-laki Guru Pendamping2 Ardani Laki-laki Kepala Cabang Rumah Autis

Bekasi3 Arif Zulkarnain Laki-laki Guru Pendamping4 Auliya Perempuan Terapis5 Bayu Widi Kurniawan Laki-laki Guru Pendamping6 Deffu Laki-laki Guru Pendamping7 Dewi Anggraini Perempuan Terapis8 Dilla Rustita Syahdien Perempuan Terapis9 Dini Arthi Perempuan Wakil Kepala Cabang Rumah

Autis Bekasi10 Iin Rosidah Perempuan Administrasi11 Iradah DP Perempuan Guru Kelas12 Midah Perempuan Bagian Umum13 Murni Perempuan Guru Pendamping14 Nanda Hermawan Laki-laki Bagian Umum15 Paradita Putri Perempuan Terapis16 Parida Nur Hasanah Perempuan Guru Kelas17 Qory MA Laki-laki Guru Kelas18 Rahma S Perempuan Guru Pendamping19 Rina Frigantiningsih Perempuan Guru Kelas20 Rokhyati Perempuan Terapis21 Supriyanto Laki-laki Guru Pendamping22 Titin Supriyatin Perempuan Guru Kelas23 Valentine Perempuan Terapis24 Yasmir Laki-laki Guru Kelas

Sumber: Dokumentasi Rumah Autis Bekasi, tahun 2013

Keterangan:

Laki-laki: 9 orangPerempuan: 15 orangGuru Sekolah: 13 orangBagian Umum: 4 orangAdministrasi: 1 orangTerapis: 6

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

59

E. Penerima Manfaat Layanan Lembaga ( Klien/ Beneficieries )

Peruntukan pelayanan terapi / sekolah Anak Berkebutuhan Khusus ini

antara lain untuk anak yang mengalami gangguan:

1. Autisme

2. Attention Deficit / Hyperactivity Disorder (ADD / ADHD)

3. Down Syndrome

4. Asperger’s Syndrome

5. Kesulitan Belajar

6. Keterlambatan Bicara

7. Keterlambatan Wicara

8. Masalah Perilaku

9. Gangguan Perkembangan (Cerebral Palsy/CP)

10. Sensory Integration Dysfunction

11. Pervasive Developmental Disorder (PDD)

12. Keterlambatan Perkembangan Lainnya

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

60

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN

A. Implementasi Program Pelayanan Bagi Anak Autis Melalui SekolahKhusus Di Rumah Autis Bekasi

Dari hasil wawancara dan dokumen yang penulis dapatkan, bahwa

program sekolah khusus Rumah Autis Bekasi merupakan kegiatan pelayanan

bertujuan untuk mengembangkan potensi siswanya secara optimal sesuai

kemampuannya. Dimana setelah mengikuti program pelayanan sekolah

khusus maka siswanya diharapkan dapat memiliki kemampuan

berkomunikasi, yang tadinya cenderung bersifat satu arah menjadi dua arah.

Dalam arti ada respon timbal balik saat berkomunikasi. Kemudian perubahan

lain yang juga diharapkan adalah memiliki keterampilan bantu diri,

kemandirian, serta menyatu dan berfungsi dengan baik di lingkungan

sekitarnya serta mempunyai wawasan akademik yang cukup sesuai anak

seusianya.

Pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Autis Bekasi melalui program

sekolah khusus ini merupakan jenis pelayanan pendidikan. Melalui pengajar

dan pengurus, Rumah Autis Bekasi mencoba memberikan sebuah pelayanan

pemberian kesempatan kepada anak autis untuk mengikuti pendidikan sekolah

khusus berupa kegiatan-kegiatan mencakup organisasi diri (bina diri),

pendidikan agama, ketrampilan, kesenian, motorik kasar dan halus, akademik,

sosialisasi indoor dan outdoor.

Selanjutnya penulis akan memaparkan temuan yang penulis temukan

dimana penulis mencoba menganalisis dengan teori tahapan pelayanan

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

61

kesejahteraan sosial yang penulis paparkan pada bab II dengan program

sekolah khusus, yaitu:

1. Tahap Persiapan (Engagement)

Persiapan adalah suatu proses kegiatan pendekatan awal; sosialisasi

program pelayanan, identifikasi calon penerima pelayanan, seleksi, dan

penempatan calon penerima pelayanan

Sebelum dilaksanakan program sekolah khusus, Rumah Autis Bekasi

terlebih dahulu melaksanakan dua kegiatan untuk persiapan awal yaitu :

membuat kurikulum sekolah sebagai panduan guru untuk mengajar dan

melakukan observasi anak yang akan masuk untuk menentukan program

yang akan diberikan.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ketua Rumah Autis Bekasi

sebagai berikut:

Ketika persiapan awal program sekolah khusus pertama kitamembuat kurikulum sekolah sebagai panduan guru untuk mengajar,kedua kita melakukan observasi. Yaitu mengobservasi anak yangakan masuk untuk menentukan program yang akan diberikan1

Berikut ini sedikit ulasan yang penulis dapatkan mengenai kedua

kegiatan tersebut:

a. Membuat Kurikulum Sekolah

Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan,

sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum

sekolah khusus Rumah Autis Bekasi dirancang secara cermat

1 Wawancara pribadi dengan Ardani Ketua Rumah Autis Bekasi. Jum’at, 13 Desember 2013. Padapukul 10.00 WIB (lihat lampiran)

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

62

menyesuaikan dengan kebutuhan khusus anak-anak autis serta

senantiasa dikembangkan dan diperbaharui dengan metode-metode

pembelajaran yang lebih baik.

Pendidikan bagi anak penyandang autis tidak sama dengan anak

biasa. Sehingga kurikulum autis harus dibuat berbeda-beda untuk

setiap individu. Mengingat setiap anak autis memiliki kebutuhan

berbeda. Misalnya ada anak yang butuh belajar komunikasi dengan

intensif, ada yang perlu belajar bagaimana mengurus dirinya sendiri

dan ada juga yang hanya perlu fokus pada masalah akademis.

Bagi Pengajar Rumah Autis Bekasi, kurikulum berfungsi sebagai

pedoman dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Kegiatan ini

menghasilkan kurikulum bersama yang akan dijadikan panduan untuk

mengajar.

b. Observasi

Dalam kegiatan ini, Rumah Autis Bekasi mempersiapkan tenaga-

tenaga yang akan menjadi tim observasi. Tim observasi ini dibentuk

untuk mengobservasi calon siswa yang akan masuk untuk menentukan

program yang akan diberikan oleh Rumah Autis Bekasi.

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

63

Berikut alur observasi Rumah Autis Bekasi

Gambar 2Alur Observasi Rumah Autis Bekasi

Kemudian di tahap persiapan awal ini Rumah Autis Bekasi juga

melakukan seleksi terhadap pengajar dan calon siswanya.

a. Pengajar

Sebelum melakukan program sekolah khusus, Rumah Autis

Bekasi juga melakukan persiapan terhadap calon pengajar.

Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Rumah Autis Bekasi sebagai

berikut:

Prosesnya diawali dengan mempersiapkan program sekolah,kedua mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan, ketigamempersiapkan guru-guru yang akan mengajar, keempatmenetapkan kontribusi atau harga yang akan ditawarkan keorang tua dan yang terakhir itu membuat perjanjian atau akaddengan orang tua2

2 Wawancara pribadi dengan Ardani Ketua Rumah Autis Bekasi. Jum’at, 13 Desember 2013. Padapukul 10.00 WIB (lihat lampiran)

Sumber: Dokumentasi Rumah Autis Bekasi, tahun 2013

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

64

Dimana dalam persiapannya dilakukan pemilihan terhadap

para calon pengajar. Calon pengajar akan diseleksi berdasarkan

kemampuannya dan kesiapannya untuk mengajar anak

berkebutuhan khusus, seperti disampaikan oleh Ketua Rumah

Autis Bekasi sebagai berikut:

Untuk pengajar awalnya calon pengajar diwawancara tentangkesiapannya mengajar anak berkebutuhan khusus, dan lalumereka kami trial, mereka diminta terjun langsungberhadapan dengan anak berkebutuhan khusus selama 1minggu. Nantinya bila mereka merasa tertantang akandilanjutkan dan menandatangani surat perjanjian kerja tapiapabila tidak merasa tertantang maka akan keluar dari rumahautis3

b. Siswa

Pendidikan merupakan salah satu hak asasi yang dimiliki oleh

seseorang, tidak terkecuali bagi anak autis. Anak autis juga

memiliki hak dan derajat yang sama dengan anak lainnya, mereka

juga mempunyai potensi dan bakat. Oleh karena itu Rumah Autis

dalam rangka memenuhi hak-hak anak autis harus senantiasa

meningkatkan dan memajukan program-program pendidikan yang

layak bagi anak autis.

Pendapat di atas juga disepakati oleh Ketua Rumah Autis

Bekasi sebagai berikut:

Karena banyaknya anak usia sekolah yang datang ke rumahautis bekasi sehingga dengan program terapi yang hanyaberdurasi 1jam tidak memadai untuk kebutuhan anak tersebutmaka dibuatkanlah program yang memadai untukmengakomodir kebutuhan tersebut4

3 Wawancara pribadi dengan Ardani Ketua Rumah Autis Bekasi. Jum’at, 13 Desember 2013. Padapukul 10.00 WIB (lihat lampiran)4 Wawancara pribadi dengan Ardani Ketua Rumah Autis Bekasi. Jum’at, 13 Desember 2013. Padapukul 10.00 WIB (lihat lampiran)

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

65

Rumah Autis Bekasi juga melakukan seleksi terhadap

siswanya, berikut ini sistem penyeleksiannya:

Kriterianya jelas pertama anak berkebutuhan khusus, danbelum mendapatkan layanan. Setelah diterima anak-anak inikami uji coba dahulu selama 3bulan, kalau selama uji cobaanak-anak ini dapat mengikuti maka mereka akan lanjut diRumah Autis akan tetapi kalau si anak tidak dapat mengikuti,maka kami kembalikan kepada orang tua5

Peruntukkan pelayanan terapi atau sekolah anak

berkebutuhan khusus ini antara lain untuk anak yang mengalami

gangguan:6

1. Autisme

2. Attention Deficit/ Hyperactivity Disorder (ADD/ADHD)

3. Down Syndrome

4. Asperger’s Syndrome

5. Kesulitan Belajar

6. Keterlambatan Bicara

7. Masalah Perilaku

8. Gangguan Perkembangan (Cerebral Palsy/CP)

9. Sensory Integration Dysfunction

10. Pervasive Developmental Disorder (PDD)

11. Keterlambatan Perkembangan Lainnya

5 Wawancara pribadi dengan Ardani Ketua Rumah Autis Bekasi. Jum’at, 13 Desember 2013. Padapukul 10.00 WIB (lihat lampiran)6 Brosur Rumah Autis

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

66

2. Tahap Pengkajian (Assessment)

Assessment adalah suatu proses kegiatan pengumpulan dan

analisis data untuk mengungkapkan dan memahami masalah,

kebutuhan penerima pelayanan.

Kegiatan pengumpulan data adalah dimana Rumah Autis Bekasi

mengumpulkan berbagai data penting mengenai calon siswanya seperti

nama, umur dan riwayat pertolongan pertama calon siswa

mendapatkan pelayanan hingga pada akhirnya sampai di Rumah Autis

Bekasi.

Pada tahap ini Rumah Autis Bekasi mengidentifikasi

permasalahan yang tengah dihadapi calon siswa. Rumah Autis Bekasi

melakukan observasi dan wawancara dengan keluarga calon siswa,

penilaian ini perlu dilakukan sebelum sekolah menerima siswa baru.

sehingga Rumah Autis Bekasi mengetahui latar belakang, hambatan,

dan kondisi lingkungan sosial calon siswanya.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Ketua Rumah Autis

Bekasi:

Untuk orang tua yang mangajukan beasiswa, maka mereka kamiobservasi dahulu, kita lihat keadaan rumahnya, pekerjaan orangtuanya apa, seperti itu. Agar tepat sasaran juga yaa, karena kalauCuma data atau surat-surat gampang dipalsuinnya yaa, jadi kitalakuin observasi. Anaknya juga kami identifikasi dulu, adateamnya nanti, guna mengetahui kondisi si anak, jadi anak ininantinya akan ditempatkan ke program terapi atau programsekolah7

7 Wawancara pribadi dengan Ardani Ketua Rumah Autis Bekasi. Jum’at, 13 Desember 2013. Padapukul 10.00 WIB (lihat lampiran)

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

67

Pada tahap ini juga Rumah Autis melakukan observasi

persyaratan beasiswa yaitu mengenai kondisi pekerjaan rumah orang

tua calon siswa dan pekerjaan orang tua agar program beasiswa yang

dilakukan oleh Rumah Autis Bekasi tepat sasaran.

Orang tua siswa bernama Ilyas Nawawi mengakui bahwasanya

memang benar adanya wawancara pribadi dan observasi yang

dilakukan oleh Rumah Autis Bekasi. Adapun pengakuan dari Bapak

Ilyas adalah sebagai berikut:

“…Rumah saya juga difoto, tapi itu tidak jadi masalah karenayang penting anak saya bisa sekolah…”8

Ibu Ati Herawati orang tua siswa juga mengakui hal serupa:

“Iyaa pihak Rumah Autis Bekasi ke rumah, ambil gambar rumah,keadaan rumah, diwawancara pekerjaannya apa seperti itu mas”9

Tujuan dari observasi atau kunjungan ini adalah untuk

memperkuat pengakuan orang tua siswa mengenai kondisi ekonomi

dan rumah calon siswanya.

3. Tahap Rencana Intervensi

Tahap ketiga adalah tahap rencana intervensi, yang dimaksud

dengan rencana intervensi atau pemecahan masalah ini adalah dimana

Rumah Autis Bekasi menentukan rencana kedepan untuk calon

siswanya. Dalam menentukan rencana intervensi tersebut, Rumah

8 Wawancara pribadi dengan Ilyas Nawawi Orang tua Adinda Fathia Farhana. Rabu, 18 Desember2013. Pada pukul 09.30 WIB (lihat lampiran)9Wawancara pribadi dengan Ati Erawati Orang tua Muhammad Hamzah. Rabu, 18 Desember2013. Pada pukul 10.30 WIB (lihat lampiran)

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

68

Autis Bekasi berpedoman pada hasil wawancara saat melakukan

assessment. Dari hasil assessment tersebut akan menentukan tindak

lanjut seperti apa yang cocok untuk calon siswanya.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Ardani selaku Ketua Rumah

Autis Bekasi:

“…Anaknya juga kami identifikasi dulu, ada teamnya nanti, gunamengetahui kondisi si anak, jadi anak ini nantinya akanditempatkan ke program terapi atau program sekolah…”10

4. Tahap Implementasi Program

Tahap implementasi program atau yang biasa dikenal dengan

tahap pelaksanaan program adalah tahap dimana siswa mulai

mendapatkan pelayanan berdasarkan dari hasil assessment yang telah

dilakukan. Muatan programnya meliputi organisasi diri (bina diri),

pendidikan agama, ketrampilan, kesenian, motorik kasar dan halus,

akademik, sosialisasi indoor dan outdoor.

Adapun kegiatan-kegiatan implementasi pelayanan program

sekolah khusus itu sendiri adalah sebagai berikut:

a. Organisasi Diri (Bina Diri)

Program Bina Diri mencakup beberapa hal yang berhubungan

dengan kepentingan anak-anak sehari-hari seperti makan, minum,

kebersihan diri, dan kerapian diri. Dengan demikian kemampuan

mengurus diri sendiri merupakan kecakapan atau keterampilan

yang harus dikuasai siswa-siswa Rumah Autis Bekasi agar dapat

mengurus dirinya sendiri dalam keperluan sehari-hari tanpa

10 Wawancara pribadi dengan Ardani Ketua Rumah Autis Bekasi. Jum’at, 13 Desember 2013.Pada pukul 10.00 WIB (lihat lampiran)

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

69

bantuan orang lain. Materi pembelajaran Bina Diri, meliputi:

Kebersihan badan, Makan minum, Berpakaian, dan Adaptasi

lingkungan.

Materi kebersihan badan antara lain melatih cuci tangan, cuci

muka, cuci kaki, sikat gigi dan mandi. Materi makan dan minum

meliputi makan menggunakan sendok dan minum menggunakan

cangkir. Materi berpakaian yaitu belajar menggunakan kaos,

mengancingkan kemeja dan menggunakan kaos kaki serta sepatu.

b. Motorik Kasar dan Motorik Halus

Motorik kasar merupakan gerakan fisik yang membutuhkan

keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan

menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota

tubuh.11

Sedangkan Kemampuan motorik halus adalah kemampuan

yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot

kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat

dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang

kontinu secara rutin.12

Materi yang diberikan oleh Rumah Autis Bekasi untuk

melatih gerakan motorik halus siswanya yaitu dengan metode

menggambar, mewarnai, bermain puzzle, menyusun balok,

memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat

11 Revina, “Perkembangan Motorik Kasar Anak,” artikel diakses pada 22 Desember 2013 darihttp://bidanku.com/perkembangan-motorik-kasar-anak12 Revina, “Perkembangan Motorik Halus Anak,” artikel diakses pada 22 Desember 2013 darihttp://bidanku.com/perkembangan-motorik-halus-anak

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

70

garis, melipat kertas dan sebagainya. Sedangkan untuk melatih

gerakan motorik kasar siswanya yaitu dengan melakukan kegiatan

berjalan, berlari, berlompat, merangkak, melompat, bermain di

papan titian dan sebagainya.

c. Akademik

Metode penyampaian atau pengajaran anak normal berbeda

dengan anak autis. Anak normal terbiasa dengan pola belajar

sistem kelas dan sesuai dengan kurikulum sekolah. Siswa yang

belum mengerti materi pelajaran akan tertinggal. Guru sendiri

fokus menghabiskan kurikulum. Guru tidak lagi bertujuan

mengajarkan semua anak di kelas hingga semua bisa. Cara ini tidak

mungkin diterapkan pada anak autis.

Dalam prakteknya, pengajaran di Rumah Autis Bekasi

dilakukan oleh 1 orang guru kelas dan 1 orang guru pendamping

untuk membantu proses siswanya belajar.

Setiap anak berbeda-beda, sehingga berbeda-beda juga

penanganannya. Materi yang diberikan sesuai dengan kemampuan

siswanya. Pengajar tidak akan memajukan materi sebelum anak

tersebut mengerti atau paham

Sebagaimana disampaikan Ardani Ketua Rumah Autis

Bekasi:

“pengajar mengajar berdasarkan program individual anakyang telah dibuat”13

13 Wawancara pribadi dengan Ardani Ketua Rumah Autis Bekasi. Jum’at, 13 Desember 2013.Pada pukul 10.00 WIB (lihat lampiran)

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

71

Dalam implementasi pelayanan program sekolah khusus ini

terdapat komponen-komponen yaitu:

a. Siswa

Berikut ini daftar siswa yang terlibat dalam implementasi

pelayanan program sekolah khusus:

Tabel 5Data Siswa Sekolah Khusus

Rumah Autis Bekasi

NO NAMA DIAGNOSAJENIS

KELAMINKET

Kelas: Al-Qoyyum (BLK)1 Fauriza Dwiky

PermanaAutis Laki-laki

2 Rifaldy (Saldi) Autis Laki-laki3 Jalu Baruna Kusuma Retardasi

MentalLaki-laki

4 Cahyo Noor Saputro Autis Laki-laki5 Muhammad Malaka

HaqAutis Laki-laki

Jumlah: Laki-laki= 5 anak, Perempuan= 0 anakKelas: As-Salam (Pra-BLK)1 Christoper Maulana S Autis Laki-laki2 Cetra Ariqa Autis Perempuan3 Abdul Rohim Autis Laki-laki4 Huzaifah Ar-Rasyid Autis Laki-laki

Jumlah: Laki-laki= 4 anak, Perempuan= 0 anakKelas: Ar-Rahim (Semi Akademik)1 Indah Waty Down

SyndromePerempuan

2 Muhammad FahrianAlfatih

Autis Laki-laki

3 Fadhil Abdurrahman Autis Laki-Laki4 Asril Al-Rasyid Retardasi

MentalLaki-Laki

5 Irfan Fauzi Autis Laki-Laki6 Muhammad Akmal

RifaldiAutis Laki-Laki

7 Lucky Ardana Autis Laki-LakiJumlah: Laki-laki= 6 anak, Perempuan= 1 anak

Kelas: Al-‘Alim (Pemahaman)1 Dimas Adriananto Autis Laki-laki2 Nafis Rizky Junitiandi Autis Laki-laki3 Ilman Fathir Rahim Autis Laki-laki

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

72

NO NAMA DIAGNOSAJENIS

KELAMINKET

4 Muhammad Hamzah Autis Laki-laki5 Muhammad Ghifari

AlamlahAutis Laki-laki

Jumlah: Laki-laki= 5 anak, Perempuan= 0 anakKelas: Al-Latief (Penenang)1 Khalid Assadul

MujahidinAutis Laki-laki

2 Fakhri Ilham Yunus Autis Laki-laki3 Salwa Khoirunnisa Autis Perempuan

Jumlah: Laki-laki= 2 anak, Perempuan= 1 anakKelas: Al-Fattah (Persiapan)1 Muhamad Ramzy Autis Laki-laki2 M. Shaqil NR Autis Laki-laki3 Adinda Fathia Farhana Retardasi

MentalPerempuan

4 Roihan Arkaan Autis Laki-lakiJumlah: Laki-laki= 3 anak, Perempuan= 1 anak

Sumber: Dokumentasi Rumah Autis Bekasi, tahun 2013

Dari 2 orang tua siswa yang penulis wawancarai mengaku

bahwa mereka senang anaknya bisa mendapatkan pelayanan

program sekolah khusus tersebut karena adanya manfaat yang

sangat mereka rasakan, alasannya seperi biaya yang terjangkau,

manambah pengetahuan dan mempererat tali silaturahmi. Seperti

yang diungkapkan Ibu Ati Erawati dan Bapak Ilyas Nawawi:

“…program sekolah untuk dhuafa di Rumah Autis,membantu banget. Di sini anak saya jadi berkembang, punyabanyak teman dan guru, gak kayak pas waktu saya privatindia. Anak saya juga semakin cerdas…”14

“untuk kegiatan saat ini ya saya tidak merasa terbebani ya.Dalam arti misalnya kegiatan di luar gitu ya, kita tidak terlalupusing masalah biaya. Karena Rumah Autis ini sangatmengerti kondisi kita, jadi meskipun memang sudahdiberikan anggarannya sekian-sekian, tapi kita terima aja. Disini ada kebijaksanaan, jadi meskipun ada biaya lebih cumakita bisa apa namanya.. Nego gitu ya, hehe. Jadi gak mutlakanggaran segini, trus kita harus bayar segitu juga. Gakmasalah si kalo untuk saya tentang kegiatan Rumah Autis.

14 Wawancara pribadi dengan Ati Erawati Orang tua Muhammad Hamzah. Rabu, 18 Desember2013. Pada pukul 10.30 WIB (lihat lampiran)

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

73

Rumah Autis juga selalu mengumpulkan orangtua yg ikutterapis maupun sekolah untuk diberikan pembekalan. Jadi disitu kita dapet penyuluhan tentang bagaimana penanganananak-anak kita ini. Jadi gak sekedar di sini menitipkan anaktapi banyak kegiatan yang menunjang kita para oranngtuauntuk tau tentang anak kita, silaturahmi juga”15

Mereka yang bersekolah di sini berusia antara 6-17 tahun.

Ada enam kelas yang dibedakan berdasarkan kemampuan masing-

masing anak. Setiap anak yang baru masuk pasti memasuki kelas

Al-Fattah (Persiapan) lebih dulu. Di kelas tersebut anak diobservasi

sejauh mana kemampuannya selama tiga bulan. Setelah itu, anak

ditentukan lanjut ke kelas apa.

Di sekolah khusus Rumah Autis Bekasi ini tidak ditentukan

lulusnya berapa lama. Tapi, jika perkembangan anak sudah bagus

bisa diajukan untuk pindah ke sekolah umum.

15 Wawancara pribadi dengan Ilyas Nawawi Orang tua Adinda Fathia Farhana. Rabu, 18 Desember2013. Pada pukul 09.30 WIB (lihat lampiran)

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

74

b. Pengajar

Implementasi pelayanan program sekolah khusus disini oleh

Guru Kelas dan Guru Pendamping yang terdiri dari:

Table 6Daftar Pengajar

No NamaJenis

KelaminJabatan

1 Parida Nur Hasanah Perempuan Guru Kelas

2 Rahma S Perempuan Guru Pendamping

3 Qory MA Laki-laki Guru Kelas

4 Murni Perempuan Guru Pendamping

5 Titin Supriyatin Perempuan Guru Kelas

6 Bayu WidiKurniawan

Laki-laki Guru Pendamping

7 Supriyanto Laki-laki Guru Pendamping

8 Iradah DP Perempuan Guru Kelas

9 Agus Jaelani Laki-laki Guru Pendamping

10 Arif Zulkarnain Laki-laki Guru Pendamping

11 Rina Frigantiningsih Perempuan Guru Kelas

12 Yasmir Laki-laki Guru Kelas

13 Deffu Laki-laki Guru Pendamping

Sumber: Dokumentasi Rumah Autis Bekasi, tahun 2013

c. Kegiatan

Berikut ini jadwal-jadwal kegiatan yang dilaksanakan oleh

Rumah Autis Bekasi pada pelayanan program sekolah khusus,

meliputi jadwal kegiatan ekskull, jadwal kegiatan outing dan

memasak dan jadwal pelajaran kelas:

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

75

Table 7Jadwal Kegiatan Ekskull

No Jam Hari

Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at1 13.20 Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi2 13.30 Outing Berenang Sepeda Musik Masak

3 14.30 Mandi Mandi Mandi Mandi Mandi

4 14.45–

15.00

Snack DanPulang

Snack DanPulang

Snack DanPulang

Snack DanPulang

Snack DanPulang

Sumber: Dokumentasi Rumah Autis Bekasi, tahun 2013

Table 8Jadwal Kegiatan Outing Dan Memasak

No Minggu Outing Memasak1 Minggu 1 Bermain Sepak Bola2 Minggu 2 Bermain Bola Basket3 Minggu 3 Jalan Jarak Jauh

Menuju Taman

4 Minggu 4 Bermain Sepak BolaSumber: Dokumentasi Rumah Autis Bekasi, tahun 2013

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

76

Table 9Jadwal Pelajaran

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’atAs-Salam, Ar RohimTema: AnggotaTubuh

Al-Alim, Al-LatifTema: Sekolah

Al-QayyumTema: Buah danSayur

08.00 – 08.15 Berlari 10x Opening Class Opening Class Berlari 10x Opening Class08.15 – 08.30 Senam Glendomen

- Merangkak- Melompat- Papan titian

Outing- Lempar Bola- Lari- Balap karung

Senam - Memainkan musik- Menyanyi08.30 – 09.30 Matematika Sains

09.30 – 10.00 ISTIRAHAT10.00 – 11.00 Kemandirian

- Menyapu- Mengepel

Bahasa Kemandirian- Mandi- Menggosok gigi

Kemandirian- Menyapu- Mengepel

- Fun Cooking(I dan III)

- Market Day(II dan IV)11.00 – 11.30 Motorik Halus

EvaluasiEvaluasi

11.30 – 12.00 Shalat Shalat - Mewarnai- Motorik halus

- Lukis- Tari- IT

Sumber: Dokumentasi Rumah Autis Bekasi, tahun 2013

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

77

d. Metode Pembelajaran

Di sekolah khusus, anak-anak autis juga belajar matematika,

tata bahasa, dan lain-lain sama seperti anak lainnya. Berbagai

teknik dilakukan untuk mengajar anak-anak autis di sekolah

khusus.

Dalam implementasi pelayanan program sekolah khusus ini,

pengajar juga menggunakan metode pembelajaran sehingga proses

belajar berjalan dengan baik dalam arti agar tujuan pengajaran

tercapai. Seperti metode pembelajaran VAK (Visual, Auditory,

Kinestethic) dan metode floor time.

“Menggunakan metode V.A.K Visual Auditory Kinestethic.Belajar dengan cara melihat (Visual), belajar dengan caramendengar (Auditory), belajar dengan cara bergerak, bekerjadan menyentuh” 16

“ada, metode floortime, ketika mengajar tugas saya adalahmenimbulkan minat dan kreatifitas anak untukberkembang”17

Sebagai guru perlu mencari tahu metode mana yang

membantu anak untuk fokus pada apa yang diajarkan. Beberapa

anak lebih cepat menyerap informasi dengan cara mendengar,

sementara anak yang lain lebih cenderung pada gaya belajar visual.

Pada beberapa anak, media gambar menjadi bahasa pengantar

utama dalam belajar. Anak autis cenderung kehilangan minat bila

mereka tidak mengerti apa yang diajarkan.

16 Wawancara pribadi dengan Yasmir Pengajar Rumah Autis Bekasi. Kamis, 12 Desember 2013.Pada pukul 14.00 WIB (lihat lampiran)17 Wawancara pribadi dengan Titin Pengajar Rumah Autis Bekasi. Jumat, 13 Desember 2013. Padapukul 08.30 WIB (lihat lampiran)

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

78

5. Tahap Evaluasi

Evaluasi pemecahan masalah adalah suatu proses kegiatan untuk

mengetahui efektivitas dan efisiensi implementasi pelayanan program

sekolah khusus. Pada tahap ini tugas Rumah Autis Bekasi adalah

memantau sejauh mana hasil dari implementasi pelayanan program

sekolah khusus, baik yang sedang dijalankan maupun yang sudah

dijalankan terhadap siswanya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

perkembangan siswa atas pelayanan pendidikan yang telah diberikan.

Setelah melakukan monitoring, Rumah Autis Bekasi melakukan

evaluasi atas perkembangan siswa baik secara akademik dan

prakteknya. Pada evaluasi ini terdapat komponen-komponen yang di

evaluasi, evaluasi ini dilakukan untuk kemajuan perkembangan siswa.

“Evaluasi belajar anak ada 2 yaitu praktek dan tulis. Praktek itudilakukan dengan cara memberikan tes-tes mandiri sepertipraktek sholat, cara mengancingkan baju, dll dalam bentukpraktek kegiatan sehari-hari. Tulis itu dilakukan dengan caramemberikan ujian kepada anak tentang bagaimana caramenebalkan huruf, apakah anak sudah bisa atau tidak.”18

6. Tahap Terminasi

Tahap terminasi adalah tahap akhir dari pemberian pelayanan

kepada penerima layanan. Berakhirnya pelayanan kepada anak karena

proses pelayanan kepada anak telah selesai dan anak dapat kembali ke

oang tua/wali, dan atau lembaga lainnya.

18 Wawancara pribadi dengan Ardani Ketua Rumah Autis Bekasi. Jum’at, 13 Desember 2013.Pada pukul 10.00 WIB (lihat lampiran)

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

79

Pelayanan terhadap siswa berakhir ketika anak sudah mencapai

usia 18 tahun dan orang tua siswa memutuskan keluar untuk pindah ke

sekolah inklusi.

“Pertama sampai usia 18 tahun, atau sampai usia anak-anak,karena fokus kita untuk anak berkebutuhan khusus bukan untukdewasa berkebutuhan khusus. Dan kedua jika orang tua inginmemasukkan anak ke sekolah inklusi, maka nanti kami akanmembuatkan surat keterangan bahwa si anak telah atau pernahmendapatkan pelayanan di rumah autis”19

Dalam hal ini, setelah siswa selesai mendapatkan pelayanan dari

Rumah Autis Bekasi, mereka tidak akan mendapatkan pelayanan lagi,

Rumah Autis Bekasi tidak melakukan pemantauan atau kunjungan lagi

terhadap siswa yang sudah keluar.

Hal ini serupa dengan apa yang dikatakan oleh Ardani Ketua

Rumah Autis Bekasi:

“Kami tidak memberikan pelayanan jika anak sudah keluar darirumah autis, kalau sudah keluar yasudah pelayanannya punberakhir”20

B. Hasil Yang Dicapai Dari Implementasi Program Pelayanan Bagi AnakAutis Melalui Sekolah Khusus Di Rumah Autis Bekasi

Keberhasilan implementasi pelayanan program sekolah khusus dapat

dilihat dari kemajuan dan perubahan yang dicapai dibandingkan dengan

kondisi awal para siswa serta manfaat yang dirasakan orang tua siswa setelah

mengikuti pelayanan program sekolah khusus di Rumah Autis Bekasi.

Dengan sudah banyaknya perubahan yang dialami oleh siswa-siswa

Rumah Autis Bekasi ketika mengikuti pelayanan program sekolah khusus,

19 Ibid20 Ibid

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

80

maka implementasi pelayanan program sekolah khusus ini dilihat dari segi

perubahan penerima manfaatnya sudah bisa dinyatakan berhasil.

Penulis akan memaparkan temuan yang penulis temukan dimana penulis

mencoba menganalisis dengan teori indikator evaluasi hasil yang

dikemukakan oleh Terry Mizrahi dan Larry E. Davis dengan implementasi

program pelayanan bagi anak autis melalui sekolah khusus di rumah autis

bekasi, yaitu:

1. Program Integrity (Integritas Program)

Integritas Program adalah program dinyatakan berhasil apabila

program mencapai perubahan yang diinginkan klien atau perubahan yang

diterima sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh klien.

Perubahan dari adanya implementasi program pelayanan sekolah

khusus yang dilakukan oleh Rumah Autis Bekasi sudah dapat dirasakan

perubahannya oleh para siswa-siswi dan Orangtuanya. Berikut harapan Ibu

Ati Herawati salah satu wali murid Rumah Autis Bekasi setelah anaknya

mengikuti program sekolah khusus adalah:

Kalo untuk Hamzah pribadi, semoga Hamzah bisa lebih mandiri lagi,yaa seperti layaknya usianya dia sekarang.21

Perubahan yang dialami oleh siswa-siswa Rumah Autis Bekasi sudah

sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Orangtua siswa Seperti yang

dikatakan oleh Ibu Ati Herawati:

Alhamdulillahh. Tadinya kan seperti kayak gini nih andre, dia kanmasih suka nangis, gak bisa tenang, hyperaktif, kadang masuk ke

21Wawancara pribadi dengan Ati Erawati Orang tua Muhammad Hamzah. Rabu, 18 Desember2013. Pada pukul 10.30 WIB (lihat lampiran)

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

81

kelas gak mau gitu. Trus mintanya di dorong-dorong kita ikut masukgitu. Tapi sekarang udah gak. 22

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka pada indikator ini program

pelayanan sekolah khusus yang dilakukan oleh Rumah Autis Bekasi dapat

dibilang berhasil, karena orang tua siswa mengharapkan anaknya yang

menempuh pendidikan di Rumah Autis Bekasi agar bisa melakukan

kegiatan secara mandiri. Dan Rumah Autis Bekasi berhasil membuat

anaknya yang tadinya sulit melakukan kegiatannya secara sendiri, akan

tetapi sekarang anaknya sudah bisa untuk melakukan kegiatannya sendiri.

2. Program Effects (Dampak Program)

Program pada Rumah Autis Bekasi dinyatakan berhasil bila orang-

orang yang telah mengikuti program pelayanan yang diberikan oleh

Rumah Autis Bekasi mereka menjadi lebih baik.

Dampak dengan adanya program pelayanan sekolah khusus di

Rumah Autis Bekasi juga yang dirasakan oleh Bapak Ilyas Nawawi selaku

orang tua siswa.

Alhamdulillah Sudah bagus dia komunikasinya sekarang. Nggakkayak dulu sebelum masuk sekolah, jangankan komunikasi, untukduduk diem beberapa menit aja susah. Asik sendiri dulu dia.……Komunikasi dia sekarang sudah bagus, Sudah mengerti. Diabisa bercerita, misalnya dia diajak ngobrol sama mas fachry, pasti diananti pulang ke rumah dia cerita. Dia suka cerita tentang kegiatan diadi sekolah. Dia suka cerita di sekolah ada ini, ada itu, siapa aja yggak masuk sekolah, semua dia ceritain. Dia juga udah bisa cerita kalomisalnya dia sakit, badannya gak enak, dia cerita.23

22Wawancara pribadi dengan Ati Erawati Orang tua Muhammad Hamzah. Rabu, 18 Desember2013. Pada pukul 10.30 WIB (lihat lampiran)23Wawancara pribadi dengan Ilyas Nawawi Orang tua Adinda Fathia Farhana. Rabu, 18 Desember2013. Pada pukul 09.30 WIB (lihat lampiran)

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

82

Sesuai dengan pernyataan tersebut, maka pada indikator ini Rumah

Autis Bekasi berhasil mengembangkan siswanya yang tadinya sulit

berkomunikasi. Akan tetapi setelah mendapatkan pelayanan pendidikan di

Rumah Autis Bekasi anaknya dapatnya berkomunikasi dengan baik.

3. Satisfaction (Kepuasan)

Program dinyatakan berhasil tergantung dengan kepuasan atau

respon yang diberikan oleh orang tua atau masyarakat terhadap kepuasan

mereka dengan kegiatan pelayanan program sekolah khusus.

Pada tahap ini, respon Orang tua dan Mayarakat di Rumah Autis

Bekasi pada kegiatan program sekolah khusus oleh Rumah Autis Bekasi

sangat mendukung dan merasa puas. Karena orang tua siswa sendiri

sudah dapat merasakan manfaatnya. Kegiatan-kegiatan yang diberikan

sangat mendukung untuk tumbuh kembang anak autis sehingga anak-

anak ini dapat berkembang sebagaimana usianya.

Respon orangtua siswa terhadap kepuasan pelaksanaan pelayanan

program sekolah khusus:

Program sekolahnya tuh bagus ya. Bagus pelajarannya, sangatmelatih motorik anak. Jadi seluruh tubuh anak difungsikan.Kegiatannya juga banyak, semua kegiatan membuat anak melatihdirinya untuk bisa mandiri.24

Tanggapan dari orangtua siswa tersebut mengungkapkan kepuasan

mereka dengan pelayanan program sekolah khusus di Rumah Autis

Bekasi. Sedangkan dilihat dari hubungan antara lingkungan masyarakat

24Wawancara pribadi dengan Ati Erawati Orang tua Muhammad Hamzah. Rabu, 18 Desember2013. Pada pukul 10.30 WIB (lihat lampiran)

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

83

dengan Rumah Autis Bekasi, masyarakat sekitar sangat mendukung

dengan keberadaan Rumah Autis Bekasi serta dengan kegiatan yang

dilakukan Rumah Autis Bekasi karena hampir banyak kegiatan outdoor

seperti jalan kaki dan bersepeda dilakukan di area lingkungan masyarakat.

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya,

maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Rumah Autis Bekasi telah mengimplementasikan program pelayanan bagi

anak autis melalui sekolah khusus berupa pemberian pelayanan

pendidikan, dimana sudah memiliki sebuah alur program yang terarah

dengan memulai dari yang meliputi tahap-tahap dari tahap persiapan

mencakup pembuatan kurikulum dan observasi terhadap calon siswa.

Tahap ke dua adalah pengkajian (assessment) yaitu mengidentifikasi

permasalahan yang tengah dihadapi calon siswa, Rumah Autis Bekasi

mengumpulkan berbagai data penting mengenai calon siswanya seperti

nama, umur dan riwayat pertolongan pertama calon siswa mendapatkan

pelayanan hingga pada akhirnya sampai di Rumah Autis Bekas. Ke tiga

adalah rencana intervensi yaitu menentukan rencana kedepan untuk calon

siswanya, rencana tersebut berdasarkan hasil wawancara saat melakukan

assessment. Ke empat adalah implementasi program adalah tahap dimana

siswa mulai mendapatkan pelayanan berdasarkan dari hasil assessment

yang telah dilakukan, muatan programnya meliputi bina diri, ketrampilan,

motorik kasar dan halus, akademik dan kesenian. Ke lima adalah

monitoring dan evaluasi yaitu Rumah Autis Bekasi memantau sejauh mana

hasil implementasi program pelayanan sekolah khusus dan melakukan

evaluasi terkait perkembangan siswa baik secara akademik maupun

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

85

prakteknya. Dan tahap terakhir adalah terminasi yaitu tahap dimana

pemberian pelayanan kepada penerima layanan berakhir, berakhirnya

pelayanan karena siswa sudah melampaui batas usia 18 tahun dan atau

siswa ingin melanjutkan pendidikan di sekolah inklusi.

2. Implementasi pelayanan program sekolah khusus telah memberikan

sebuah hasil yang baik bagi para orang tua dan siswa autis dilihat dari tiga

indikator pertama adalah program integrity (Integritas Program), yaitu

hasil yang dicapai dalam implementasi pelayanan program sekolah khusus

telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh klien atau orang tua siswa.

Anak autis yang tadinya sulit untuk melakukan kegiatannya secara sendiri,

setelah mendapatkan pelayanan pendidikan di Rumah Autis Bekasi

sekarang anak-anak tersebut sudah dapat melakukan kegiatannya secara

sendiri. Ke dua program effect (Dampak Program) yaitu klien merasa

setelah mengikuti program pelayanan yang diberikan oleh Rumah Autis

Bekasi mereka menjadi lebih baik, dalam arti siswa menjadi berkembang

ketika mendapatkan pendidikan di Rumah Autis Bekasi. Ke tiga

Satisfaction (Kepuasan) yaitu orang tua dan masyarakat merasa puas serta

mendukung dengan kegiatan pelayanan program sekolah khusus yang

dilakukan oleh Rumah Autis Bekasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan keseimpulan yang telah dijelaskan

dalam skripsi ini, maka ada beberapa saran-saran yang ingin peneliti

sampaikan, yaitu:

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

86

1. Pada tahap implementasi program dalam hal muatan program pendidikan

berkomunikasi dan ketrampilan lain seperti memasak, berbelanja atau

menyebrang jalan untuk lebih sering diajarkan lagi karena untuk

meningkatkan kemandirian anak autis. Tujuannya adalah agar anak

membangun kemampuan sosialnya dan berkomunikasi sampai tingkat

tertinggi.

2. Pada tahap terminasi dan pembinaan lanjutan, Rumah Autis Bekasi perlu

membuat program bimbingan dan pembinaan lanjutan terhadap eks

penerima layanan program sekolah khusus. Jadi disini Rumah Autis harus

tetap melakukan pemantauan perkembangan siswa eks penerima layanan

dalam masyarakat dan juga melakukan kunjungan berkala ke rumah siswa

eks penerima layanan atau ketempat siswa sekarang melanjutkan

pendidikannya. Selain melakukan pemantaun dan kunjungan terhadap

siswa eks penerima layanan, Rumah Autis Bekasi harus tetap menjaga

hubungan baik atau silaturahmi dengan keluarga siswa eks penerima

layanan.

3. Untuk keseluruhan pelayanan program sekolah khusus, Rumah Autis

Bekasi sebaiknya dapat menambah jumlah ruangan atau meningkatkan

kapasitas untuk program sekolah khusus, terutama yang berasal dari kaum

dhuafa. Sehingga orang tua yang sudah mendaftarkan anaknya untuk

mengikuti sekolah khusus dapat segera ditampung. Mengingat begitu

banyaknya peminat yang sudah mendaftarkan anaknya akan tetapi mereka

masih harus menunggu.

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

87

DAFTAR PUSTAKA

Agustyawati dan Solicha. Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara,1998.

Bugin, Burhan. Analisis Data dan Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2003.

Fahrudin, Adi. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Rafika Aditama, 2012.

Gulo, W. Metodelogi Kualitatif. Jakarta: Grafindo, 2000.

Handojo, Y. Autisma: Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi Untuk MengajarAnak Normal, Autis dan Perilaku Lain. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Popular,2008.

Irawan, Soeharto. Metode Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penelitian BidangKesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2004.

Koswara, Deded. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: PT LuximaMetro Media, 2013.

Kustawan, Dedi. Pendidikan Inklusif dan Upaya Implementasinya. Jakarta: PTLuxima Metro Media, 2012.

Kustawan, Deddy dan Meimulyani, Yani. Mengenal Pendidikan Khusus danPendidikan Layanan Khusus Serta Implementasinya. Jakarta: PT LuximaMetro Media, 2013.

Marzuki, Saleh. Pendidikan Nonformal Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional,Pelatihan, dan Andagogi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Maulana, Mirza. Anak Autis Mendidik Anak Autis dan Gangguan Mental LainMenuju Anak Cerdas dan Sehat. Jogjakarta: Katahati, 2008.

Maulani, Chaerita. Kiat Merawat Gigi: Panduang Orang tua dalam Merawat danMenjaga Kesehatan Gigi bagi Anak-anaknya. Jakarta: PT Elex MediaKomputindo, 2005.

Mizrahi, Terry dan Davis, Larry E. Encyclopedia of Social Work. New York:NASW Press, 2008.

Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya, 1999.

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

88

Patton, Michael Quinn. Untilization Focused Evaluation. London: SagePublication, 1997.

Robert, Albert R dan Greene, Gilbert J. Buku Pintar Pekerja Sosial Jilid 2.Jakarta: Gunung Mulia, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,2009.

Suharto, Edi. Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi.Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial, 2004.

Sukoco, Dwi Heru. Kemitraan dalam Pelayanan. Jakarta: Badan Pelatihan danPengembangan Sosial, 1997.

Sunu, Christopher. Panduan Memecahkan Masalah Autisme Unlocking Autisme.Jogjakarta: Lintang Terbit, 2012.

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

89

Sumber Internet:

Eko Sutriyanto, “Enam dari 1.000 Orang di Dunia Kena Autis, Bagaimana denganIndonesia?,” artikel diakses pada 6 Mei 2013 darihttp://www.tribunnews.com/2013/04/09/enam-dari-1000-orang-di-dunia-kena-autis-bagaimana-dengan-indonesia

Revina, “Perkembangan Motorik Halus Anak,” artikel diakses pada 22 Desember2013 dari http://bidanku.com/perkembangan-motorik-halus-anak

Revina, “Perkembangan Motorik Kasar Anak,” artikel diakses pada 22 Desember2013 dari http://bidanku.com/perkembangan-motorik-kasar-anak

Rumah Autis, “Sejarah Singkat Rumah Autis”, artikel diakses pada 24 Juli 2013dari http://rumahautis.org/rumahautis/hal-sejarah-singkat-rumah-autis.html

Wikisource, “Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945/Perubahan IV,” artikel diakses pada 12 Oktober 2012 darihttp://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Dasar_Negara_Republik_Indonesia_Tahun_1945/Perubahan_IV

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

Lampiran 1. Informan Ketua Rumah Autis Bekasi

PEDOMAN WAWANCARAIMPLEMENTASI PELAYANAN SOSIAL BAGI ANAK AUTIS MELALUI

PROGRAM SEKOLAH KHUSUS DI RUMAH AUTIS BEKASI

Informan: (Ketua Rumah Autis Bekasi)

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara :

2. Hari, Tanggal Wawancara :

3. Waktu Wawancara :

B. Identitas

1. Nama :

2. Pekerjaan :

3. Alamat :

4. Status Perkawinan :

5. Jumlah Anak :

6. Jenjang Pendidikan :

C. Isi Wawancara

1. Sejak kapan program sekolah khusus di Rumah Autis Bekasi dimulai?

2. Apa latar belakang Rumah Autis Bekasi melaksanakan program sekolah

khusus?

3. Bagaimana proses pembentukan program sekolah khusus ?

4. Apa saja yang dilakukan oleh Rumah Autis Bekasi ketika persiapan awal

program sekolah khusus?

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

5. Bagaimana mengidentifikasi dan menseleksi calon pengajar?

6. Apa saja criteria yang harus dimiliki oleh calon pengajar?

7. Apa saja yang dilakukan oleh pengajar ketika program sekolah khusus

berlangsung?

8. Apa tanggapan anda terhadap kinerja pengajar pada saat ini ?

9. Bagaimana mengidentifikasi dan menseleksi calon siswa atau klien?

10. Apa saja criteria yang harus dimiliki oleh calon siswa atau klien?

11. Apa saja yang dilakukan oleh siswa atau klien ketika sekolah khusus

berlangsung?

12. Apa tanggapan anda terhadap klien sekolah khusus pada saat ini?

13. Bagaimana proses program sekolah khusus ini berlangsung?

14. Apa saja kegiatan dalam program sekolah khusus?

15. Apakah terdapat kendala dalam proses sekolah khusus?

16. Sampai kapan siswa atau klien mengikuti program sekolah khusus?

17. Apakah terdapat evaluasi program sekolah khusus?

18. Jika ada evaluasi, komponen-komponen apa saja yang di evaluasi?

19. Apakah Rumah Autis Bekasi tetap memberikan pelayanan terhadap

mantan-manta siswa atau klien penerima layanan?

20. Apa manfaat dilaksanakannya program sekolah khusus bagi anda?

21. Apa harapan dari Rumah Autis Bekasi terhadap program sekolah khusus?

22. Menurut anda, apakah tujuan pelaksanaan pelayanan program sekolah

khusus tercapai?

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

Lampiran 2. Informan Pengajar Kelas Rumah Autis Bekasi

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLEMENTASI PELAYANAN SOSIAL BAGI ANAK AUTIS MELALUI

PROGRAM SEKOLAH KHUSUS DI RUMAH AUTIS BEKASI

Informan: (Pengajar)

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara :

2. Hari, Tanggal Wawancara :

3. Waktu Wawancara :

B. Identitas

1. Nama :

2. Pekerjaan :

3. Alamat :

4. Status Perkawinan :

5. Jumlah Anak :

6. Jenjang Pendidikan :

C. Isi Wawancara

1. Apa motivasi anda sebagai pengajar di Rumah Autis Bekasi?

2. Apa saja materi yang anda berikan?

3. Seberapa pentingkah menurut anda pelajaran yang anda ajarkan untuk

siswa Rumah Autis Bekasi?

4. Bagaimana pelaksanaan pengajaran selama ini?

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

5. Metode apa yang anda terapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah

khusus Rumah Autis Bekasi?

6. Apa harapan anda terhadap materi yang anda berikan untuk siswa atau

klien Rumah Autis Bekasi?

7. Apakah materi tersebut efektif digunakan terhadap siswa atau klien Rumah

Autis Bekasi?

8. Apa kendala anda dalam pelaksanaan program sekolah khusus ini?

9. Apa saran anda terhadap program sekolah khusus?

10. Apa harapan anda kedepan?

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

Lampiran 3. Informan Orang Tua Siswa Rumah Autis Bekasi

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLEMENTASI PELAYANAN SOSIAL BAGI ANAK AUTIS MELALUI

PROGRAM SEKOLAH KHUSUS DI RUMAH AUTIS BEKASI

Informan: (Orang Tua Siswa)

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara :

2. Hari, Tanggal Wawancara :

3. Waktu Wawancara :

B. Identitas

1. Nama :

2. Pekerjaan :

3. Alamat :

4. Status Perkawinan :

5. Jumlah Anak :

6. Jenjang Pendidikan :

C. Isi Wawancara

1. Sudah berapa lama anak anda sekolah di Rumah Autis Bekasi?

2. Dari mana mengetahui rumah autis bekasi?

3. Persyaratan apa saja yang berikan untuk masuk di rumah autis bekasi?

4. Kegiatan apa saja yang anda ketahui di rumah autis bekasi?

5. Bagaimana pendapat anda tentang pelaksanaan program sekolah khusus

Rumah Autis Bekasi?

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

6. Manfaat apa yang anda dapatkan dari program sekolah khusus Rumah

Autis Bekasi?

7. Seberapa besar pengaruh rumah autis terhadap pendidikan anak ibu

8. Apa harapan anda setelah mengikuti program sekolah khusus Rumah Autis

Bekasi?

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

Lampiran 4. Informan Ketua Rumah Autis Bekasi

TRANSKRIP WAWANCARA

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS

MELALUI SEKOLAH KHUSUS DI RUMAH AUTIS BEKASI

Informan: Ardani (Ketua Rumah Autis Bekasi)

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Rumah Autis Cabang Bekasi

2. Hari, Tanggal Wawancara : Jumat, 13 Desember 2013

3. Waktu Wawancara : 10.00 WIB

B. Identitas

1. Nama : Ardani

2. Pekerjaan : Kepala Cabang Rumah Autis Bekasi

3. Alamat : Perum Alamanda Regency

Blok K 17 No37

Kabupaten Bekasi

4. Status Perkawinan : Nikah

5. Jumlah Anak : 1

6. Jenjang Pendidikan : Mahasiswa / S1

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

C. Isi Wawancara

No Pertanyaan Jawaban1 Sejak kapan program sekolah

khusus di Rumah Autis Bekasidimulai?

Tahun 2006

2 Apa latar belakang Rumah AutisBekasi melaksanakan programsekolah khusus?

Karena banyaknya anak usiasekolah yang datang ke rumah autisbekasi sehingga dengan programterapi yang hanya berdurasi 1jamtidak memadai untuk kebutuhananak tersebut maka dibuatkanlahprogram yang memadai untukmengakomodir kebutuhan tersebut

3 Bagaimana proses pembentukanprogram sekolah khusus ?

Prosesnya diawali denganmempersiapkan program sekolah,kedua mempersiapkan peralatanyang dibutuhkan, ketigamempersiapkan guru-guru yangakan mengajar, keempatmenetapkan kontribusi atau hargayang akan ditawarkan ke orang tuadan yang terakhir itu membuatperjanjian atau akad dengan orangtua

4 Apa saja yang dilakukan olehRumah Autis Bekasi ketikapersiapan awal program sekolahkhusus?

Ketika persiapan awal programsekolah khusus pertama kitamembuat kurikulum sekolahsebagai panduan guru untukmengajar, kedua kita melakukanobservasi. Yaitu mengobservasianak yang akan masuk untukmenentukan program yang akandiberikan

5 Bagaimana mengidentifikasi danmenseleksi calon pengajar?

Untuk pengajar awalnya calonpengajar diwawancara tentangkesiapannya mengajar anakberkebutuhan khusus, dan lalumereka kami trial, mereka dimintaterjun langsung berhadapan dengananak berkebutuhan khusus selama 1minggu. Nantinya bila merekamerasa tertantang akan dilanjutkandan menandatangani suratperjanjian kerja tapi apabila tidakmerasa tertantang maka akan keluar

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

No Pertanyaan Jawabandari rumah autis

6 Apa saja kriteria yang harusdimiliki oleh calon pengajar?

Kriterianya minimal pendidikanSMA, mencintai dunia anak, maubekerja sosial, terus mau belajar ituyang paling penting, dan dapatbekerja dalam team. Udah itu saja

7 Apa saja yang dilakukan olehpengajar ketika program sekolahkhusus berlangsung?

Mereka ya mengajar, pengajarmengajar berdasarkan programindividual anak yang telah dibuat

8 Apa tanggapan anda terhadapkinerja pengajar pada saat ini ?

Sangat baik sekali, guru-guru dirumah autis bekasi mau belajarmengenai anak berkebutuhankhusus

9 Bagaimana mengidentifikasi danmenseleksi calon siswa atauklien?

Melalui Observasi tadi. Untukorang tua yang mangajukanbeasiswa, maka mereka kamiobservasi dahulu, kita lihat keadaanrumahnya, pekerjaan orang tuanyaapa, seperti itu. Agar tepat sasaranjuga yaa, karena kalau Cuma dataatau surat-surat gampangdipalsuinnya yaa, jadi kita lakuinobservasi. Anaknya juga kamiidentifikasi dulu, ada teamnya nanti,guna mengetahui kondisi si anak,jadi anak ini nantinya akanditempatkan ke program terapi atauprogram sekolah. Setelah diterimaanak-anak ini kami uji coba dahuluselama 3bulan, kalau selama ujicoba anak-anak ini dapat mengikutimaka mereka akan lanjut di RumahAutis akan tetapi kalau si anak tidakdapat mengikuti, maka kamikembalikan kepada orang tua

10 Apa saja kriteria yang harusdimiliki oleh calon siswa atauklien?

Kriterianya jelas pertama anakberkebutuhan khusus, dan belummendapatkan layanan

11 Apa saja yang dilakukan olehsiswa atau klien ketika sekolahkhusus berlangsung?

Anak-anak mengikuti kegiatanbelajar mengajar yang diadakan disekolah khusus rumah autis

12 Apa tanggapan anda terhadapklien sekolah khusus pada saatini?

Anak-anak yang ditangani di rumahautis banyak kemajuan danperkembangan yaa, meskipun adajuga anak-anak yangperkembangannya tidak signifikan

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

No Pertanyaan Jawabantapi tetap ada lah perubahannya

13 Bagaimana proses programsekolah khusus ini berlangsung?

Prosesnya itu, yaa biasa kamimembuka layanan sekolah dari harisenin sampai jumat dari jam 08.00sampai jam 12.00 dan kemudiandilanjutkan ekskul dari jam 1sampai jam 3 sore. Prosesnyasampai saat ini cukup baik yaa

14 Apa saja kegiatan dalam programsekolah khusus?

Kegiatannya banyak sekali yaa, adabina diri, life skill, ketrampilan,outbond, terus kegiatan belajardiluar atau outdoor yaa setiap 1bulan sekali, ada renang juga,bersepeda, pesantren kilat dan jugafuncooking

15 Apakah terdapat kendala dalamproses sekolah khusus?

Kendala yang kami hadapi adalahdari prasarana sekolah yaa,prasarana sekolah yang terbataskarena sekolah kami inibangunannya adalah ruko dan kamijuga belum mempunyai saranaolahraga, padahal itu penting jugauntuk kegiatan anak-anak

16 Sampai kapan siswa atau klienmengikuti program sekolahkhusus?

Pertama sampai usia 18 tahun, atausampai usia anak-anak, karenafokus kita untuk anak berkebutuhankhusus bukan untuk dewasaberkebutuhan khusus. Dan keduajika orang tua ingin memasukkananak ke sekolah inklusi, maka nantikami akan membuatkan suratketerangan bahwa si anak telah ataupernah mendapatkan pelayanan dirumah autis

17 Apakah terdapat evaluasiprogram sekolah khusus?

Ada

18 Jika ada evaluasi, komponen-komponen apa saja yang dievaluasi?

Evaluasi belajar anak ada 2 yaitupraktek dan tulis. Praktek itudilakukan dengan cara memberikantes-tes mandiri seperti prakteksholat, cara mengancingkan baju,dll dalam bentuk praktek kegiatansehari-hari. Tulis itu dilakukandengan cara memberikan ujiankepada anak tentang bagaimanacara menebalkan huruf, apakah anak

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

No Pertanyaan Jawabansudah bisa atau tidak.

19 Apakah Rumah Autis Bekasitetap memberikan pelayananterhadap siswa yang sudah lulusatau klien penerima layanan?

Kami tidak memberikan pelayananjika anak sudah keluar dari rumahautis, kalau sudah keluar yasudahpelayanannya pun berakhir

20 Apa manfaat dilaksanakannyaprogram sekolah khusus bagianda?

Manfaat bagi saya dengan programini hidup saya menjadi sangatbernilai dan berharga tentunyakarena bias membantu para orangtua yang memiliki anak spesial

21 Apa harapan dari Rumah AutisBekasi terhadap program sekolahkhusus?

Harapan saya akan lebih banyaklagi anak-anak yang berkebutuhankhusus terutama dari kalangankeluarga ekonomi menengahkebawah yang dapat ditangani danakan lebih banyak lagi dukungandari pemerintah dan para dermawan

22 Menurut anda, apakah tujuanpelaksanaan pelayanan programsekolah khusus tercapai?

Saya rasa ya tercapai, meskipunmasih ada kekurangan dalampelaksanaannya

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

Lampiran 5. Informan Pengajar Kelas Rumah Autis Bekasi

TRANSKRIP WAWANCARA

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS

MELALUI SEKOLAH KHUSUS DI RUMAH AUTIS BEKASI

Informan: Yasmir (Pengajar)

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang Tunggu Rumah Autis Bekasi

2. Hari, Tanggal Wawancara : Kamis, 12 Desember 2013

3. Waktu Wawancara : 14.00 WIB

B. Identitas

1. Nama : Yasmir

2. Pekerjaan : Koor. Bimbingan Latihan Keterampilan

3. Alamat : Jalan Al-Hidayah No 2 Rt 02 Rw 02

Kel. Jati Bening . Kec Pondok Gede

Bekasi

4. Status Perkawinan : Nikah

5. Jumlah Anak : 2 Anak

6. Jenjang Pendidikan : SMA

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

C. Isi Wawancara

No Pertanyaan Jawaban1 Apa motivasi anda sebagai

pengajar di Rumah Autis Bekasi?Bekerja sambil beramal

2 Apa saja materi yang andaberikan?

Pengubahan perilaku, kemandiriandan skill

3 Seberapa pentingkah menurutanda pelajaran yang anda ajarkanuntuk siswa Rumah Autis Bekasi?

Sangat penting, karena materi yangsaya ajarkan ini berfungsi untukmelatih motorik anak. Seperti yangkita ketahui bahwa anak-anak autisini kan motoriknya sedikitterhambat.

4 Bagaimana pelaksanaanpengajaran selama ini?

Selama ini saya mengajar selaluberdasarkan program individualanak yang telah dibuat sebelumnya,agar ketika pada tahap evaluasi kitadapat mengetahui apakah memangyang kita lakukan selama ini sesuaidengan program yang tersusun. Haltersebut bertujuan untuk mengetahikeberhasilan dari pelaksanaanpengajaran.

5 Metode apa yang anda terapkandalam proses belajar mengajar disekolah khusus Rumah AutisBekasi?

Menggunakan metode V.A.KVisual Auditory Kinestethic.Belajar dengan cara melihat(Visual), belajar dengan caramendengar (Auditory), belajardengan cara bergerak, bekerja danmenyentuh

6 Apa harapan anda terhadap materiyang anda berikan untuk siswaatau klien Rumah Autis Bekasi?

Anak mampu berperilaku wajarkemudian mandiri dan memilikiskill untuk kehidupannya saya

7 Apakah materi tersebut efektifdigunakan terhadap siswa atauklien Rumah Autis Bekasi?

Kalau untuk masalah efektif atautidak sih belum sepenuhnya, karenanamanya juga manusia tingkatkepuasannya itu gak pernah ada.Yang penting kita selalu berusahamemberikan pelayanan yang terbaikbagi anak.

8 Apa kendala anda dalampelaksanaan program sekolahkhusus ini?

Kendalanya kalau dalam segi saranadan prasarana masih kurang karenalahan yang terbatas. Kalau untukpengajar terutama saya sih ada,karena kebanyakan pengajar di sinirata-rata lulusan SMA sederajat

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

No Pertanyaan Jawabansaja. Bukan dari lulusan yangmemang fokus terhadap anak autis.Jadi keterampilan pengajarkhususnya saya pribadi masihkurang.

9 Apa saran anda terhadap programsekolah khusus?

Ajarkan kepada mereka apa yangmereka mau, bukan memaksamereka belajar seperti yang kitamau

10 Apa harapan anda kedepan? Semoga semua lebih kompak lagidan semoga anak-anak di siniperkembangannya semakin baik.

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

Lampiran 6. Informan Orangtua Siswa Rumah Autis Bekasi

TRANSKRIP WAWANCARA

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS

MELALUI SEKOLAH KHUSUS DI RUMAH AUTIS BEKASI

Informan: Titin Supriyatin (Pengajar)

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang Tunggu Rumah Autis Bekasi

2. Hari, Tanggal Wawancara : Jumat, 13 Desember 2013

3. Waktu Wawancara : 08.30 WIB

B. Identitas

1. Nama : Titin Supriyatin

2. Pekerjaan : Koordinator Sekolah Khusus

3. Alamat : Jalan Al-Husna No 4 Rt 01 Rw 01

Bekasi

4. Status Perkawinan : Nikah

5. Jumlah Anak : 3 Anak

6. Jenjang Pendidikan : PGTK

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

C. Isi Wawancara

No Pertanyaan Jawaban1 Apa motivasi anda sebagai

pengajar di Rumah Autis Bekasi?Karena saya senang dengan anak-anak dan karena jiwa ngerasatertantang untuk mengajar anakberkebutuhan khusus

2 Apa saja materi yang andaberikan?

Perilaku, kemandirian, sosialisasi

3 Seberapa pentingkah menurutanda pelajaran yang anda ajarkanuntuk siswa Rumah Autis Bekasi?

Penting banget untuk kehidupanmasa depan ABK. Agar mereka bisamenjadi pribadi yang mandiri

4 Bagaimana pelaksanaanpengajaran selama ini?

Selama ini sih pelaksanaannyasudah sesuai dengan apa yang telahdirancang sebelumnya. Karenakalau di sini itu kita sebelumpelaksanaan program kita rancangterdahulu programnya, rancanganprogram individual biasanya. Jadi disini setiap anak treatment nya tidakselalu sama, tapi berbeda-beda.

5 Metode apa yang anda terapkandalam proses belajar mengajar disekolah khusus Rumah AutisBekasi?

metode floortime, ketika mengajartugas saya adalah menimbulkanminat dan kreatifitas anak untukberkembang

6 Apa harapan anda terhadap materiyang anda berikan untuk siswaatau klien Rumah Autis Bekasi?

Saya sih berharap anak-anak di sinijauh lebih maju perkembangannya,semoga dengan mereka di sinisetelah diberikan pelayanan merekasemua bias menjadi anak-anak yangmandiri.

7 Apakah materi tersebut efektifdigunakan terhadap siswa atauklien Rumah Autis Bekasi?

Selama ini sih saya merasa materidalam proses pelayanan sudahcukup efektif. Karena sebelum kitaberikan pelayanan kita identifikasidahulu masing-masing anak agarpelayanan menjadi tepat sasaransesuai dengan kebutuhan anak itusendiri. Dan masing-masing anakkebutuhannya berbeda-beda. Itumenurut saya ya. Tapi kalaupermasalahan efektif atau tidak yatidak bisa dari satu pihak saja itujuga harus ditanyakan kepadaorangtua juga ya, apakah selama iniorangtua merasa puas dengan materi

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

No Pertanyaan Jawabanatau pelyanan yang sudah kamiberikan.

8 Apa kendala anda dalampelaksanaan program sekolahkhusus ini?

Kurangnya sarana dan prasarana,karena lahannya ini sangat terbatas,bangunannya saja masih bangunanruko. Kalau kita ada materi yangharus menggunakan tempat outdoorkita agak kesulitan, kita gak punyalapangan. Paling kita biasanyauntuk outdoor pakai lapangan yangada di komplek perumahan aja.

9 Apa saran anda terhadap programsekolah khusus?

Saran saya kedepannya nantiRumah Autis Bekasi dapatmemperbanyak pelajaran di alamdan menekankan ke kegiatan sehari-hari

10 Apa harapan anda kedepan? Harapannya yaa bisa bikin anak-anak ini jadi mandiri. Saya berharapanak-anak ini bisa melakukankegiatannya sendiri dan mereka bisaberguna gitu

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

TRANSKRIP WAWANCARA

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS

MELALUI SEKOLAH KHUSUS DI RUMAH AUTIS BEKASI

Informan: Ilyas Nawawi (Orangtua Siswa)

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang Tunggu Rumah Autis Bekasi

2. Hari, Tanggal Wawancara : Rabu, 18 Desember 2013

3. Waktu Wawancara : 09.30 WIB

B. Identitas

1. Nama : Ilyas Nawawi

2. Pekerjaan : -

3. Alamat : Jalan Murni Rt 05 Rw 04

Perum Griya Agung Sentosa Blok D1 No 1

Bekasi

4. Status Perkawinan : Nikah

5. Jumlah Anak : 2 Anak

6. Jenjang Pendidikan : SMA

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

C. Isi Wawancara

No Pertanyaan Jawaban1 Sudah berapa lama anak anda

sekolah di Rumah Autis Bekasi?Sudah 3 tahun mas disini

2 Dari mana mengetahui rumahautis bekasi?

Saya tau dari internet mas fachry,saya cari-cari sekolah untuk anakautis dari internet

3 Persyaratan apa saja yang Andaberikan untuk masuk di rumahautis bekasi?

Jadi kan begitu saya dapat alamatRumah Autis dari internet dan sayadatang, ternyata kan untuk masukke sini ada persyaratannya ya, tidaksemudah kita daftar di sekolahumum. Ternyata di sini ada daftratunggu begitu ya, karena memangpeminat di sini sangat banyak dankapasitasnya terbatas, jadi mau gakmau kita harus menunggu untukmasuk ke sini.Alhamdulillahh saya gak terlalulama menunggunya, termasuk rejekisaya ya, jadi gak sampe 2 minggusaya udah dihubungi. Abis itu sayadatang untuk diwawancaramengenai keadaan anak saya trusRumah Autis menjelaskan bahwasalah satu persyaratan sekolah disini adalah biaya, diberi tahusegini2 biayanya ternyata biayanyaitu mahal seperti sekolah khususpada umumnya.Langsung pada saat itu juga sayalangsung mengundurkan diri,karena saya merasa pendapatan sayatidak mencukupi untukmenyekolahkan anak saya di sini.Dan kemudian dari Rumah Autise... Tapi ternyata Rumah Autispunya komitmen untuk menolongkita yang dengan kemampuanterbatas gitu, akhirnya kita dicobauntuk diajukan program beasiswa,begitu. Saya gak nunggu lama tapiharus memenuhi persyaratan lainsalah satunya aja yang umumnyaaja seperti keterangan tidak mampu,

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

No Pertanyaan Jawabanfoto copu kk dan ktp, semuanyasaya penuhi. Ya Alhamdulillahhpersyaratan saya masuk semua,anak saya bisa sekolah di sini.

4 Apakah saat itu Rumah AutisBekasi melakukan observasiterhadap persyaratan yang andaberikan?

Ada, kita diminta foto juga. Rumahsaya juga difoto, tapi itu tidak jadimasalah karena yang penting anaksaya bisa sekolah, dan itu jugabukan rumah saya, ngontrak.Hahaha.. Jadi daya gak masalah ya

5 Kegiatan apa saja yang andaketahui di rumah autis bekasi?

Kalo kegiatan untuk anak-anak yakegiatan program2 pendidikan yangada untuk anak. Kalo kegiatanuntuk orangtua juga ada dari RumahAutis dan pemberi beasiswa. Jadikalo anak saya itu kan databeasiswanya itu dari LG elektronikitu kan, nah itu setiap satu bulansekali kita ada pengajian di RumahAutis ini di minggu ke-2 atau ke-3biasanya. Jadi, banyaklah kegiatanuntuk anak maupun orangtua.Anak-anak juga kalo habis semesteritu ada kegiatan outing. Sekalin dikelas ya ada kegiatan di luar juga.

6 Bagaimana pendapat anda tentangpelaksanaan program sekolahkhusus Rumah Autis Bekasi?

Kalo untuk kegiatan saat ini ya sayatidak merasa terbebani ya. Dalamarti misalnya kegiatan di luar gituya, kita tidak terlalu pusing masalahbiaya. Karena Rumah Autis inisangat mengerti kondisi kita, jadimeskipun memang sudah diberikananggarannya sekian-sekian, tapi kitaterima aja. Di sini adakebijaksanaan, jadi meskipun adabiaya lebih cuma kita bisa apanamanya.. Nego gitu ya, hehe. Jadigak mutlak anggaran segini, truskita harus bayar segitu juga. Gakmasalah si kalo untuk saya tentangkegiatan Rumah Autis. RumahAutis juga selalu mengumpulkanorangtua yg ikut terapis maupunsekolah untuk diberikanpembekalan. Jadi di situ kita dapetpenyuluhan tentang bagaimanapenanganan anak-anak kita ini. Jadi

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

No Pertanyaan Jawabangak sekedar di sini menitipkan anaktapi banyak kegiatan yangmenunjang kita para oranngtuauntuk tau tentang anak kita,silaturahni juga.

7 Manfaat apa yang anda dapatkandari program sekolah khususRumah Autis Bekasi?

Alhamdulillah Sudah bagus diakomunikasinya sekarang. Nggakkayak dulu sebelum masuk sekolah,jangankan komunikasi, untuk dudukdiem beberapa menit aja susah.Asik sendiri dulu dia.

8 Seberapa besar pengaruh rumahautis terhadap pendidikan anakanda?

Kalo saya orang yang tidak melihatkemampuan anak dengan standarseperti anak pada umumnya gitu.Artinya saya tidak ngoyo anak sayaharus bisa seperti itu. Tapi sayalihat kemampuan anak saya itusekarang dengan apa namanyakemampuan yang dia sudahdapatkan itu untuk saat ini sudahbangga sekali, sudah bersyukur.Yang penting anak saya bisamandiri. Jadi saya gak pernahmisalnya nuntut dia untuk sudahbisa baca dan tulis, yg penting diamandiri aja. Orang sekarang dia ajamasih belum bisa mengancingkanbaju mas, karena motoriknya masihkurang gitu, dia pakai sendal jepitjuga masih suka lepas, susah..Soalnya motoriknya itu.Komunikasi dia sekarang sudahbagus, Sudah mengerti. Dia bisabercerita, misalnya dia diajakngobrol sama mas fachry, pasti diananti pulang ke rumah dia cerita.Dia suka cerita tentang kegiatan diadi sekolah. Dia suka cerita disekolah ada ini, ada itu, siapa aja yggak masuk sekolah, semua diaceritain. Dia juga udah bisa ceritakalo misalnya dia sakit, badannyagak enak, dia cerita.Tapi Akademis masih kurang, diauntuk menghafalkan angka 1, 2, 3,s.d 10 dia bisa, tapi untukselanjutnya belum bisa. Kalo uang

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

No Pertanyaan Jawabandia ngerti fungsinya untuk apa, bisabeli ini itu. Tapi untuk berapanominal uang itu dia belum ngerti.Dia bisa saya suruh ke warung, kalosaya suruh ke warung dia ngertisaya suruh beli ini itu, tapi kalountuk minta kembaliannya berapa-berapa dia gak ngerti. Untuksosialisasi dia udah gak masalah yamas.

9 Apa harapan anda setelahmengikuti program sekolahkhusus Rumah Autis Bekasi?

Harapan saya untuk anak saya itusaya gak memakai standar anakpada umumnya, yang penting diabisa mandiri, dia bisa melayani apayang menjadi kebutuhannya sendiri.Kalo untuk ke depan juga saya gakterlalu terbebani dengan hal ini,saya biarkan itu berjalan dengansendirinya, insya Allah akan adajalan. Saya tidak mau terjebakdengan pemikiran kalo saya nantisudah gak ada anak saya hidupnyasama siapa atau gimana, tidak ya..Soalnya nanti yang ada saya akantakut terus, hidup dalam ketakutan.Kalo harapan saya untuk RumahAutis, semoga ke depannya lebihbaik lagi. Lebih baik dalam segalahalnya.Dalam program pendidikannya, truskapasitasnya lebih banyak, danteman-teman yang sedangmenunggu itu dapat tertampungsemuanya, dan semoga banyakdonatur yang bersimpati denganRumah Autis ini. Karena itu jugadengan banyaknya donatur yangbersedia membantu maka akanbanyak juga anak-anak autis yangkurang mampu dapat beasiswauntuk mengenyam pendidikan disekolah khusus yang mana biayanyaitu sangat mahal.

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

TRANSKRIP WAWANCARA

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS

MELALUI SEKOLAH KHUSUS DI RUMAH AUTIS BEKASI

Informan: Ati Herawati (Orangtua Siswa)

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang Tunggu Rumah Autis Bekasi

2. Hari, Tanggal Wawancara : Rabu, 18 Desember 2013

3. Waktu Wawancara : 10.30 WIB

B. Identitas

1. Nama : Ati Herawati

2. Pekerjaan : Warung

3. Alamat : Jalan Al-Husna No 4 Rt 01 Rw 01

Bekasi

4. Status Perkawinan : Nikah

5. Jumlah Anak : 3 Anak

6. Jenjang Pendidikan : SMA

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

C. Isi Wawancara

No Pertanyaan Jawaban1 Sudah berapa lama anak anda

sekolah di Rumah Autis Bekasi?Dari hamzah umur 8 tahun,sekarang udah 14 tahun. Iya yangpertama kan di Jati Makmur teruspindah ke sini. Udah 6 tahun ya.

2 Dari mana mengetahui rumahautis bekasi?

Saya tau dari selembaran kertas,brosur yang menyatakan bahwa adarumah autis di Jati Makmur, tapi itudapet info dari mahasiswi yangsedang skripsi, dia ngasih brosurdan mengatakan sama saya supayasaya bisa mengarahkan anak saya kesini

3 Persyaratan apa saja yang berikanuntuk masuk di rumah autisbekasi?

Persyaratan Waktu itu pertamakomunikasi dulu antar orangtua ya,trus udah komunikasi kita diberisatu apa ya.. E.. Pengarahan darirumah autis. Bahwa kita harus sabarkarna Rumah Autis banyakpeminatnya sedangkan dayatampung sangat sedikit. Trus kitamengisi formulir, dan saya di sinisalah satu penerima beasiswa untukkalangan keluarga kurang mampu.Syaratnya isi formulir, ktp, kk, suratketerangan tidak mampu darikelurahan, dan melampirkan gajisuami/pendapatan keluarga

4 Apakah saat itu Rumah AutisBekasi melakukan observasiterhadap persyaratan yang andaberikan?

Iyaa pihak Rumah Autis Bekasi kerumah, ambil gambar rumah,keadaan rumah, diwawancarapekerjaannya apa seperti itu mas

5 Kegiatan apa saja yang andaketahui di rumah autis bekasi?

Banyak ya, pertama program terapi,trus klu udah slsai tahap terapi adaprogram sekolah. Programsekolahnya tuh bagus ya. Baguspelajarannya, sangat melatihmotorik anak. Jadi seluruh tubuhanak difungsikan. Kegiatannya jugabanyak, semua kegiatan membuatanak melatih dirinya untuk bisamandiri

6 Bagaimana pendapat anda tentangpelaksanaan program sekolah

Pelaksanaannya sudah cukup baik,pengurus di sini juga sangat

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

No Pertanyaan Jawabankhusus Rumah Autis Bekasi? cekatan. Membuat anak dari yang

tadinya gak bisa jadi bisa, dari yangawalnya gak tau jadi tau, cuma yamemang harus ada peningkatankualitas lagi program sekolahnya.Kan semakin anak bertumbuhsemakin banyak lagi kebutuhannya

7 Manfaat apa yang anda dapatkandari program sekolah khususRumah Autis Bekasi?

Manfaatnya banyak mas, dulu sayamerawat hamzah bersama keluargabesar saya aja. Saya dibantuorangtua untuk mendatangkan guruprivat ke rumah, bela2in juga sayajual-jual barang berharga, tapiternyata malah gak adaperkembangannya, gitu-gitu aja.Mau sekolah inklusi yang kayaksekolah negeri punya, gak bisa.Mau sekolah di sekolah khususpenyandang autis, biayanya mahalbanget. Eh alhamdulillahh deh adaprogram sekolah untuk dhuafa diRumah Autis, membantu banget. Disini anak saya jadi berkembang,punya banyak teman dan guru, gakkayak pas waktu saya privatin dia.Anak saya juga semakin cerdas,alhamdulillahh deh.

8 Seberapa besar pengaruh rumahautis terhadap pendidikan anakanda?

Alhamdulillahh.Tadinya kan seperti kayak gini nihandre, dia kan masih suka nangis,gak bisa tenang, hyperaktif, kadangmasuk ke kelas gak mau gitu. Trusmintanya di dorong-dorong kita ikutmasuk gitu. Tapi sekarang udahgak.

9 Apa harapan anda setelahmengikuti program sekolahkhusus Rumah Autis Bekasi?

Semakin banyak orang-orang yangmemahami tentang anak-anakautis/abk, tidak ada orang-orangyang suka mencaci anak-anak luarbiasa seperti ini. Kalo untuk hamzahpribadi, semoga hamzah bisa lebihmandiri lagi, yaa seperti layaknyausianya dia sekarang. Kalo buatrumah autis sendiri, semoga rumahautis lebih baik lagi, daya tampunganak lebih banyak lagi khususnyabuat kaum dhuafa. Soalnya ini

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

No Pertanyaan Jawabanmenolong banget loh mas buatorangtua kurang mampu dari segifinansial yg punya anak autis,karena kan di sekolah khusus itubiayanya sangat mahal

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

Lampiran 7. Foto Kegiatan Rumah Autis Bekasi

DOKUMENTASI

Gambar 1

\\

Gambar 2

Siswa-siswi Rumah Autis Bekasi sedang mengikuti kegiatan funcooking

Siswa-siswi Rumah Autis Bekasi sedang mengikuti kegiatan bersepeda

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

Gambar 3.

Gambar 4

Siswa Rumah Autis Bekasi kegiatan Market Day, mereka sedang menggorengtempe untuk di jual

Siswa Rumah Autis Bekasi kegiatan eskul musik, dipimpin oleh salah satu siswauntuk main rebana

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26827/1/FACHRY... · IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN BAGI ANAK AUTIS ... PROGRAM

Gambar 5

Gambar 6

Siswa Bimbingan Latihan Ketrampilan (BLK) Rumah Autis Bekasi sedang belajardesain animasi menggambar truk tentara

Rumah Autis Bekasi tampil pada salah satu program acara Inbox dalam rangkaHUT WALI Band31 Oktober 2013