implementasi model pbl (problem based learning)...

128
IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan oleh Astria NIM 1112018300002 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN (UNIVERSITAS ISLAM NEGERI) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: vudang

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED

LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN

PARUNG BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Astria

NIM 1112018300002

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN

(UNIVERSITAS ISLAM NEGERI) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR
Page 3: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV SD

INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

Skripsi

Diajukan untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Oleh

Astria

1112018300002

di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Dindin Ridwanudin, M.Pd

NIP. 19771121 201101 1 001

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN

(UNIVERSITAS ISLAM NEGERI) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 4: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Implementasi Model PBL (Problem Based Learning) Untuk

Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa Kelas IV SD Insan Teladan

Parung Bogor disusun oleh Astria NIM 1112018300002, diajukan kepada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah

dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 04 Agustus 2016 di

hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S I

(S.Pd) dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Jakarta, 29 Juni 2016

Yang Mengesahkan,

Pembimbing

Dindin Ridwanudin, M.Pd

NIP. 19771121 201101 1 001

Page 5: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR
Page 6: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

i

ABSTRAK

Astria, “Implementasi Model PBL (Problem Based Learning) untuk

Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa Kelas IV SD Insan Teladan

Parung Bogor”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan

membaca dengan model Problem Based Learning siswa kelas IV SD Insan

Teladan Parung Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian

Tindakan Kelas) yang terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Keempat tahap tersebut merupakan siklus yang

berlangsung secara berulang dan dilakukan langkah-langkah yang sama untuk

meningkatkan keterampilan membaca melalui model Problem Based Learning.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Insan Teladan

Parung Bogor yang berjumlah 20 siswa pada Semester Genap Tahun Pelajaran

2015/2016.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca pada siswa

kelas IV melalui model Problem Based Learning mengalami peningkatan.

Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penilaian dan observasi aktivitas

pembelajaran siklus I dan siklus II. Hasil penilaian keterampilan membaca siklus I

dengan rerata yang diperoleh 72,50, 70% siswa mencapai KKM 75, sedangkan

pada siklus II dengan rerata 83,75, 90% siswa mencapai KKM 75. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa implementasi model Problem Based

Learning meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas IV SD Insan Teladan

Parung Bogor. Demikian juga dengan hasil observasi aktivitas pembelajaran

siklus I dan siklus II yang menunjukkan bahwa pembelajaran membaca sudah

sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran model Problem Based Learning.

Dari kesimpulan di atas sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini,

maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: Pihak sekolah

hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan Problem Based Learning

di sekolah sehingga guru-guru yang lain dapat menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning dan membawa siswa dalam pembelajaran yang

menyenangkan dan penggunaan model Problem Based Learning dalam

keterampilan membaca dapat mendorong siswa dalam membaca. Khususnya SD

Insan Teladan hendaknya dapat menerapkan model Problem Based Learning pada

mata pelajaran yang lain, yang dianggap sulit dalam pemecahan masalah.

Kata kunci: Model Problem Based Learning dan Keterampilan Membaca

Page 7: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

ii

ABSTRACT

Astria, "The Implementation of PBL (Problem Based Learning)

Model to Improve the Reading Skill of Students of Grade IV SD Insan

Teladan Parung Bogor". Department of Government Elementary School

Teacher Education Thesis, Faculty of MT and Teaching, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, in 2016.

This study aims to identify improvements in reading skills utilizing

problem based learning model for Students of Grade IV SD Insan Teladan Parung

Bogor. The method of analysis applied was a Classroom Action Analysis (CAS)

consisting of four stages, namely planning, action, observation, and reflection.

Those four stages forms a cycle that is repeated and the same steps are taken to

improve reading skills through the model of Problem Based Learning. This

Classroom Action Analysis was conducted on Students of Grade IV SD Insan

Teladan Parung Bogor with a total of 20 students in the even semester of

2015/2016.

The research showed that the reading skills of the fourth graders that were

put through the Problem Based Learning models have improved. The

improvements were seen through the assessment result and observation of

learning activities in first and second cycles. Results of reading skills assessment

in the first cycle average achieved were 72.50, 70% of students reached the KKM

75, while in the second cycle average were 83.75, 90% of students reached the

KKM 75. Therefore, it can be concluded that the Problem Based Learning model

can improve the reading skills of 4th

grade students of SD Insan Teladan Parung

Bogor. Likewise with the observation results of the learning activities in first and

second cycles showed that the learning to read was already in accordance with the

steps of Problem Based Learning model.

From the above conclusion as a follow up of this research, it can be put

forward some of suggestion as follow: the school should be provide support to the

development of Problem Based Learning in school so that the other teachers could

be implement the Problem Based Learning model and bring the students in to the

enjoyable learning and the utilization of Problem Based Learning model in

reading skills could be encourage the students in reading. Particularly in SD Insan

Teladan should be implement the Problem Based Learning model on the other

subjects which are considered difficult in problem solving.

Keywords: Model Problem Based Learning and Reading Skills

Page 8: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirohim

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tercurah pada junjungan Nabi besar Muhammad

SAW, sebagai penyempurna akhlak yang mulia dan rahmatan lil alamin, serta

kepada sahabatnya keluarga dan kita sebagai para pengikutnya.

Selanjutnya, dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan dan rintangan

yang penulis hadapi, maka dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari

bahwa terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari adanya bimbingan, dorongan,

dukungan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankanlah penulis

mengucapkan terimakasih dari hati yang peling dalam kepada.

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan

bimbingan dan motivasi.

2. Dr. Khalimi, MA, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi.

3. Asep Ediana Latip, M.Pd, selaku Dosen Penasehat Akademik Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan

bimbingan dan motivasi.

Page 9: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

iv

4. Dindin Ridwanudin, M.Pd, Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam

penulisan skripsi ini.

5. Dr. Hindun, M.Pd. dan Dr. Fidrayani, M.Pd., M.Si, Dosen Penguji yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan

arahan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan memberikan ilmunya

kepada penulis ketika di bangku kuliah.

7. Kepala Sekolah SD Insan Teladan Parung Bogor, Eka Sari Budiwati,

S.Pd., dan seluruh komponen sekolah lainnya terutama Bapak Fadlur

Rahman serta Ibu Iis Milasari selaku wali kelas IV yang telah membantu

penulis dalam pembuatan skripsi ini.

8. Siswa-siswi kelas IV SD Insan Teladan yang telah memberikan

semanagat dan senyuman serta telah berpartisipasi dalam penulisan

skripsi ini.

9. Ayah Bunda tercinta, Bapak H. Asmin dan Ibu Hj. Arnidah, yang

senantiasa mencurahkan cinta serta kasih sayangnya melalui doa,

nasihat, dukungan, kesabaran, serta pengorbanan yang selalu diberikan

sehingga penulis dapat mempersembahkan sebuah karya sederhana ini.

10. Saudari tercinta dan tersayang Asmita, S.Sos.I., Astika, S.E., Asnaura

yang selalu mendukung dan mendoakan penulis untuk segera

mnyelesaikan skripsi ini dan segera meraih gelar sarjana.

Page 10: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

v

11. Sahabat-sahabat tersayang, Rudi Setiawan, Ressa Carera, Ismi

Charindah, Erikh Bastian, Rosi Lestari, Saly Fadhila, Anisa Putri Utami,

Jingga Puspa Wimantara, dan Maulidia Agustin. Terimakasih atas

indahnya persabatan serta dukungan dalam memberikan bantuan dan

motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman angkatan 2012 di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah yang turut memberikan motivasi dalam menyelesaikan tugas

akhir ini. Serta ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak

dapat penulis tuliskan satu persatu.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah semua ini penulis serahkan,

semoga kebaikan mereka mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca

khususnya mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan

dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan.

Jakarta, 29 Juni 2016

Astria

1112018300002

Page 11: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... .x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti ............................................. 6

1. Model Problem Based Learning ............................................... 6

a. Pengertian Model ................................................................ 6

b. Pengertian Model Problem Based Learning ...................... 7

c. Karakteristik Model Problem Based Learning .................. 9

d. Tujuan Model Problem Based Learning ........................... 12

e. Tahap-Tahap Model Problem Based Learning ................. 13

Page 12: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

vii

f. Kelebihan & Kekurangan Model PBL ................................ 16

2. Keterampilan Membaca ........................................................... 18

a. Pengertian Keterampilan .................................................... 18

b. Pengertian Membaca .......................................................... 19

c. Tujuan Membaca ............................................................... 20

d. Jenis-Jenis Membaca ......................................................... 23

e. Pengertian Keterampilan Membaca ................................... 24

f. Keterampilan Membaca untuk Anak Sekolah Dasar .......... 26

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 28

C. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ....................................... 31

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ...................... 31

C. Subjek Penelitian ............................................................................ 33

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .................................... 33

E. Tahap Intervensi Tindakan ............................................................. 33

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ................................... 36

G. Data dan Sumber Data..................................................................... 36

H. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 36

I. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 39

J. Teknik Analisis Data ........................................................................ 40

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan ........................................... 41

Page 13: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan (Pra Siklus) .............................. 42

1. Siklus I ...................................................................................... 43

2. Siklus II ..................................................................................... 48

B. Analisis Data .................................................................................. 53

1. Lembar Observasi ..................................................................... 53

2. Penilaian Keterampilan Membaca ............................................ 56

C. Interpretasi Hasil Penelitian ........................................................... 58

D. Pembahasan Temuan Penelitian ..................................................... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 61

B. Saran ............................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 65

Page 14: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ................................ 27

Tabel 3.1 Jenis Data, Instrumen dan Sumber Data ......................................... 36

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Keterampilan Membaca ................. 37

Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 39

Tabel 4.1 Jadwal Mata Pelajaran Kelas IV ..................................................... 43

Tabel 4.2 Hasil Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I .............................. 47

Tabel 4.3 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II ................ 53

Tabel 4.4 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II ................ 55

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Keterampilan Membaca Siklus I dan II ................. 56

Tabel 4.6 Perolehan Statistika Deskripsi Hasil Membaca Siklus I dan II ....... 60

Page 15: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas................................................ 32

Gambar 4.1: Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II .......... 54

Gambar 4.2: Diagram Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II ............ 56

Gambar 4.3: Diagram Hasil Penilaian Membaca Siklus I dan II ..................... 57

Page 16: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.............................. 65

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa .................................................................. 69

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.............................. 71

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa ................................................................... 75

Lampiran 5 Lembar Penilaian Keterampilan Membaca ............................... 77

Lampiran 6 Hasil Penilaian Keterampilan Membaca Siklus I ....................... 80

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 81

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa ................................................................... 85

Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 87

Lampiran 10 Hasil Penilaian Keterampilan Membaca Siklus II ...................... 92

Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan Guru .............................................. 93

Lampiran 12 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I ..................................... 94

Lampiran 13 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II ................................... 95

Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa............................................. 96

Lampiran 15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................................... 97

Lampiran 16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II .................................. 98

Lampiran 17 Pedoman Wawancara Pra Siklus ................................................ 99

Lampiran 18 Hasil Wawancara Pra Siklus....................................................... 100

Lampiran 19 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ........................................ 101

Lampiran 20 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................. 104

Lampiran 21 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................. 105

Lampiran 22 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................... 106

Lampiran 23 Lembar Uji Referensi ................................................................ 107

Page 17: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

kelangsungan hidup Bangsa dan Negara. Pendidikan merupakan wahana untuk

meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Untuk

mewujudkan tujuan di atas, diperlukan usaha dari masyarakat maupun pemerintah.

Usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan tugas penting yang

memerlukan proses pendidikan yang baik dan terarah. Guru sebagai tenaga

professional harus memiliki kemampuan menerapkan metode, model, serta strategi

pembelajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi

aktif dan membuat suasana belajar yang kondusif untuk tercapainya tujuan

pembelajaran. Berbagai model, metode, strategi, dan media pembelajaran yang

bervariasi mulai diterapkan oleh para guru termasuk dalam keterampilan berbahasa.

Penguasaan keterampilan berbahasa bukan hanya untuk diketahui melainkan juga

untuk dikuasai oleh siswa.

Keterampilan berbahasa berperan penting dalam kemampuan seseorang

berbahasa secara lisan maupun tulis. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa saat

kecil seseorang belajar menyimk atau mendengarkan bahasa, kemudian belajar untuk

berbicara sampai akhirnya belajar membaca dan menulis. Berdasarkan peningkatan

tersebut keterampilan berbahasa diajarkan sejak usia dini sampai dengan perguruan

tinggi. Keterampilan berbahasa biasanya mencakup keterampilan menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis.

Salah satu keterampilan berbahasa yang dijadikan topik utama dalam

penelitian ini adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca salah satu

keterampilan yang ada pada pembelajaran bahasa Indonesia, merupakan ilmu yang

sangat penting digunakan untuk berkomunikasi yang harus dimiliki oleh setiap orang.

Karena dengan membaca juga menambah wawasan untuk memberikan informasi di

era globalisasi ini. Apabila banyak membaca, akan menambah perbendaharaan kata,

Page 18: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

2

penambahan pengetahuan, melatih alat ucap, serta menambah penalaran yang dapat

digunakan dalam proses belajar dan mengajar. Proses belajar mengajar yang

dilakukan di kelas merupakan interaksi aktif yang terjadi antara peserta didik dan

guru. Proses belajar mengajar terjadi untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman

terhadap peserta didik, sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Pada proses belajar guru harus mengenali peserta didik yang diajarkannya.

Guru juga dihadapkan dengan keterampilan, kemampuan, kreativitas, serta keaktikan

yang dapat meningkatkan proses belajar peserta didik. Pada hakikatnya dalam proses

pembelajaran siswa diharuskan mendapatkan pengetahuan dari berbagai macam mata

pelajaran. Atas dasar pembelajaran itu, keterampilan membaca di SD/MI harus

menitikberatkan pada proses pembelajaran berdasarkan pengalaman siswa dalam

memecahkan masalah secara individu ataupun kelompok, serta interaksi dengan

lingkungannya. Dengan demikian rancangan pembelajaran dalam keterampilan

membaca dapat menggunakan model pembelajaran sehingga proses pembelajaran

menarik perhatian siswa.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru kelas dan hasil observasi

pembelajaran pra siklus ditemukan permasalahan-permasalahan pelaksanaan pada

keterampilan membaca di kelas IV SD Insan Teladan yaitu hasil belajar keterampilan

membaca siswa belum mencapai nilai KKM yang diharapkan, siswa kurang terlibat

aktif dalam proses pembelajaran, dan juga keterampilan membaca siswa sangat

rendah. Selain itu permasalahan juga di temukan pada guru, yaitu guru tidak

menggunakan model pembelajaran yang variatif. Pembelajaran dimulai oleh guru

menggunakan metode ceramah saja untuk menyampaikan informasi, sehingga

pembelajaran seperti itu membuat siswa merasa jenuh dan tidak tertarik untuk

membaca. Permasalahan lain yang ditemukan yaitu guru kurang memotivasi siswa

agar tidak malas untuk membaca dan siswa masih terlihat pasif dalam berinteraksi

dengan teman-temannya, maka siswa menganggap remeh kegiatan membaca. Hal ini

di tunjukkan dari interaksi pembelajaran yang tidak muncul, ada permasalahan yang

harus diselesaikan secara kelompok namun tidak diungkapkan, sehingga

permasalahan tersebut tidak terselesaikan.

Page 19: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

3

Melihat masalah-masalah yang terjadi, maka banyak hal yang disampaikan

oleh guru untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di antaranya adalah guru

menggunakan berbagai model pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tuntutan

kompetensi dasar yang ada pada standar isi kurikulum. Guru juga dapat menggunakan

media pembelajaran yang menarik untuk dapat menghantarkan pemahaman siswa

pada materi yang diajarkan. Salah satu model yang dapat dianggap mengaktifkan

siswa dalam proses pembelajaran keterampilan membaca adalah model Problem

Based Learning. Model Problem Based Learning merupakan pendekatan

pembelajaran yang berbasis masalah sehingga merangsang siswa untuk belajar. Siswa

dapat bekerjasama dalam tim untuk memecahkan masalah-masalah yang diberikan.

Model Problem Based Learning dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan

berpikir kritis, menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dalam bekerja, serta

menumbuhkan motivasi dalam diri untuk belajar dan dapat menumbuhkan hubungan

interpersonal dalam bekerja kelompok.

Penggunakan model Problem Based Learning pada keterampilan membaca

dapat membantu guru dalam penyusunan model pembelajaran yang diharapkan

mampu meningkatkan keterampilan membaca siswa. Penerapan model Problem

Based Learning pada keterampilan membaca diharapkan agar siswa tidak lagi

bersikap pasif dalam berinteraksi dengan teman-temannya dan mampu memotivasi

dan menumbuhkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

Berdasarkan paparan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas yang berjudul “Implementasi Model PBL (Problem Based

Learning) Untuk Menigkatkan Keterampilan Membaca Siswa Kelas IV SD Insan

Teladan Parung Bogor”.

Page 20: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

4

B. Identifikasi Area dan Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka area dan fokus masalah

penelitian ini sebagai berikut:

1. Keterampilan membaca siswa belum mencapai nilai KKM yang diharapkan.

2. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran keterampilan membaca.

3. Guru kurang kreatif dalam memilih model pembelajaran keterampilan

membaca.

4. Guru kurang memotivasi siswa agar banyak berlatih membaca.

C. Pembatasan Fokus Masalah

Dengan keterbatasan waktu penelitian tidak mengakomodir seluruh

permasalahan yang teridentifikasi di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

implementasi model Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan

membaca nyaring dan membaca dalam hati siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung

Bogor pada semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah penelitian di atas, maka masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut: “Bagaimana penerapan model Problem Based Learning

untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung

Bogor?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca

dengan model Problem Based Learning siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung

Bogor.

Page 21: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

5

F. Kegunaan Hasil Penelitian/ Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

1. Bagi sekolah yang menjadi fokus penelitian, hasil diharapkan bermanfaat

sebagai bahan dokumentasi historis dan bahan pertimbangan untuk

mengambil langkah-langkah guna meningkatkan kualitas pembelajaran di

SD Insan Teladan.

2. Bagi guru dan peneliti dapat meningkatkan kemampuan dalam mengangkat

suatu fenomena yang ada di sekolah, serta dapat mencari informasi tentang

upaya meningkatkan keterampilan membaca dengan model Problem Based

Learning.

3. Bagi siswa dapat memanfaatkan dengan baik dalam meningkatkan dan juga

dapat membantu serta menumbuhkan keterampilan membaca siswa.

Page 22: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

6

BAB II

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kajian Teoretik

1. Model Problem Based Learning

a. Pengertian Model

Model menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah contoh, acuan, ragam,

sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.1 Sedangkan model menurut Dendy Sugono,

dkk adalah potongan, gaya.2 Model merupakan contoh yang dipergunakan para ahli

dalam menyusun langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran, maka dari itu

strategi merupakan bagian dari langkah yang digunakan model untuk melaksanakan

pembelajaran.3

Menurut Knapp, mendefinisikan “an instructional model is a step-by-step

procedure that leads to specific learning outcomes. Joyce & Weil juga

mendefinisikan model sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman

dalam melakukan pembelajaran”.4

Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran

yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan

kata lain, model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan,

metode, dan teknik pembelajaran, serta kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis untuk mencapai tujuan belajar.

Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil

mengatakan empat kelompok model pembelajaran, yaitu: model interaksi sosial,

model pengolahan informasi, model personal-humanistik, dan model modifikasi

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Op. cit., hlm. 751

2 Dendy Sugono, dkk, Op. cit., hlm. 230

3 Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: GP Press Group, 2013),

Cet. I, hlm.17 4 Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik di Tingkat Pendidikan Dasar,

(Jakarta: PT RajaGrafido Persada, 2015), Cet. I, hlm. 37

Page 23: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

7

tingkah laku. Dengan demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran

tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.5

Dari teori di atas, dapat disimpulkan bahwa model PBL (Problem Based

Learning) adalah model pengelolaan informasi, karena pada penerapannya siswa

memecahkan masalah dengan cara menemukan informasi dari berbagai sumber-

sumber yang diperolehnya.

b. Pengertian Model Problem Based Learning

Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning atau PBL) merupakan

sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga

merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan Problem Based

Learning, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata

(real world).6

Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan

penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan

konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala

sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.7

Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang

menitikberatkan pada penyelesaian masalah. Dalam penerapannya, guru memberikan

stimulus kepada peserta didik dengan mengangkat sesuatu permasalahan yang

nantinya dijadikan sebagai topik masalah yang akan dikaji secara bersama-sama,

sehingga dari hal itu peserta didik diberi kesempatan untuk menentukan topik

pembahasan, walaupun pada dasarnya guru telah mempersiapkan apa yang harus

dibahas. Dilihat dari aspek psikologi belajar, pembelajaran berbasis masalah

berdasarkan pada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah

proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan semata-mata

proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi secara sadar antara

individu dengan lingkungannya. Melalui proses ini sedikit demi sedikit peserta didik

akan berkembang secara utuh, tidak hanya berkembang pada aspek kognitif, tetapi

5Yani Zuhriyah, (http://eprints.uny.ac.id/8074/pdf), Op. cit.

6Kemdikbud, Model Pembelajaran Berbasis Masalah/ PBL, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, 2013) 7Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Jakarta: UIN PRESS, 2015), Cet. I, hlm 54

Page 24: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

8

juga aspek afektif dan psikomotorik melalui penghayatan secara internal akan

masalah yang dihadapi.8

Jones, Rasmussen, and Moffit yang dikutip oleh Dindin Ridwanuddin

menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah lebih menekankan pada

pemecahan masalah secara autentik seperti pemecahan masalah yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berbasis masalah dapat diterapkan bila didukung

lingkungan belajar yang konstruktivistik, kasus-kasus berhubungan fleksibilitas,

kognisi, sumber-sumber informasi, pemodelan yang dinamis, percakapan dan

kolaborasi dan dukungan social dan kontekstual. Dengan demikian, PBL (Problem

Based Learning):

1) Menciptakan pembelajaran bermakna, di mana peserta didik dapat

memecahkan masalah yang mereka hadapi dengan cara mereka sendiri

sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya, kemudian menerapkan

dalam kehidupan nyata.

2) Dapat mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara stimultan

dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.

3) Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif

peserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat

mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.9

Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah menurut

Sudarman, “suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata

sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan

keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep

yang esensial dari materi pelajaran”.10

Selanjutnya Agus N. Cahyo “pembelajaran

berdasarkan masalah adalah suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip

menggunakan masalah sebagai titik awal integrasi pengetahuan baru”.11

Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa PBL (Problem Based

Learning) adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada pemecahan masalah.

8 Ibid.

9 Ibid., hlm 55

10 Sudarman, Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan dan meningkatkan Kemampuan

Memecahkan Masalah, (JJPI, 2007), hlm. 69 11

Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler,

(Yogyakarta: Diva Press, 2013), hlm. 283

Page 25: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

9

Pembelajaran yang menghadapkan siswa dengan pengalaman dalam kehidupan nyata

yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Problem Based Learning (PBL) juga

merupakan pembelajaran yang bermakna untuk meningkatkan berpikir kritis serta

dapat menumbuhkan atau mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja

kelompok yang mengacu pada pembelajaran berdasarkan proyek, pengalaman,

autentik dan bermakna.

c. Karakteristik Model Problem Based Learning

Pembelajaran berbasis masalah menurut Scott dan Laura dalam Eggen dan

Kauchak adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah sebagai

fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, dan

pengaturan diri. Pembelajaran berbasis masalah menurut Scott dan Laura memiliki

tiga karakteristik yaitu:

1) Kegiatan pembelajaran berbasis masalah bermula dari satu masalah dan

memecahkannya adalah fokus pelajarannya.

2) Siswa bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan memecahkan

masalah. Pelajaran pembelajaran berbasis masalah biasanya dilakukan

secara berkelompok, sehingga semua siswa terlibat dalam proses itu.

3) Guru menuntun upaya siswa dengan mengajukan pertanyaan dan

memberikan dukungan pengajaran lain saat siswa berusaha memecahkan

masalah. Karakteristik ini penting dan menuntut keterampilan serta

pertimbangan yang sangat profesional utnuk memastikan kesuksesan

pelajaran pembelajaran berbasis masalah.12

Meminjam pendapat Bruner dalam Dahar yang dikutip oleh Trianto, bahwa

berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang

menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Suatu

konsekuensi logis, karena dengan berusaha untuk mencari pemecahan masalah secara

mandiri akan memberikan suatu pengalaman konkret, dengan pengalaman tersebut

12

Paul Eggen, dkk, Strategi dan Model Pembelajaran, Mengajarkan Konten dan Keterampilan

Berpikir, Edisi Enam, (Jakarta:PT Indeks, 2012), Cet. I, hlm 307

Page 26: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

10

dapat digunakan pula memecahkan masalah-masalah serupa, karena pengalaman itu

memberikan makna tersendiri bagi peserta didik.13

Wina Sanjaya dalam Mohamad Syarif Sumantri, pembelajaran berbasis

masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang berasosiasi dengan

pembelajaran konstektual. Pembelajaran artinya dihadapkan pada suatu masalah yang

kemudian dengan melalui pemecahan masalah. Melalui masalah tersebut siswa belajar

keterampilan-keterampilan yang lebih mendasar.14

Ibrahim & Nur dalam Agus N. Cahyo mengatakan pembelajaran berbasis

masalah memiliki beberapa ciri dan karakteristik sebagai berikut:

1) Pembelajaran berpusat pada siswa. Meskipun siswa dipandu oleh guru,

mereka harus bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri,

mengidentifikasi apa yang mereka perlu ketahui untuk mengelola masalah

dan dimana mencari informasi.

2) Belajar terjadi dalam kelompok kecil siswa. Pada akhir setiap unit kurikuler,

siswa secara acak dikondisikan dalam kelompok baru.

3) Guru adalah fasilitator. Guru tidak memberikan pembelajaran atau informasi

faktual, tetapi hanya mengarahkan para siswa agar berupaya mencari

langsung ke sumber. Fasilitator harus meminta siswa agar bertanya pada diri

sendiri untuk memahami dan mengelola masalah.

4) Masalah membentuk fokus pengaturan dan stimulus pada pembelajaran.

Suatu masalah dapat disajikan dalam format yang berbeda (kasus tertulis,

rekaman video, simulasi komputer) dan itu merupakan tantangan bagi para

siswa dalam menghadapi praktik, memberikan relevansi dan motovasi untuk

belajar. Jadi, masalah memberi siswa fokus pada pengintegrasian informasi,

yang dapat memfasilitasi kemudian mengingat dan aplikasi untuk masalah

masa depan.

5) Masalah adalah wahana pengembangan keterampilan dalam memecahkan

masalah. Masalah menarik kontemporer dan autentik. Masalah adalah

cermin dari apa yang akan siswa temukan dalam kehidupan nyata.

13

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep Landasan Dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Ed. I, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2009), Cet. I, hlm. 91 14

Mohamad Syarif Sumantri, Op. cit., hlm. 42

Page 27: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

11

6) Informasi baru diperoleh melalui belajar mandiri. Para siswa diharapkan

belajar dan mengumpulkan keahlian berdasarkan penyelidikan dan

penelitian mereka sendiri seperti para profesional melakukannya.15

Jadi, dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis

masalah (Problem Based Learning) adalah model pembelajaran yang didasarkan pada

prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal integrasi pengetahuan baru.

Pemecahan masalah yang dapat mengembangkan keterampilan dalam memecahkan

masalah, serta menghasilkan pengetahuan yang bermakna, karena secara mandiri

memberikan pengalaman nyata bagi peserta didik.

Depdiknas dalam Dindin Ridwanudin, ciri utama Problem Based Learning

meliputi mengorientasikan siswa kepada masalah atau pertanyaan yang autentik,

multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penyelidikan, dan menghasilkan karya.

Pierce dan Jones mengemukakan bahwa kejadian-kejadian yang harus muncul pada

waktu pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:

1) Keterlibatan meliputi mempersiapkan siswa untuk berperan sebagai

pemecah masalah yang bisa bekerja sama dengan pihak lain, menghadapkan

siswa pada situasi yang mendorong untuk mampu menemukan masalah dan

meneliti permasalahan sambil mengajukan dugaan dan rencana

penyelesaian.

2) Inkuiri dan investigasi yang mencakup kegiatan mengeksplorasi dan

mendistribusikan informasi.

3) Performa yaitu menyajikan temuan.

4) Tanya jawab yaitu menguji keakuratan dari solusi dan melakukan refleksi

terhadap proses pemecahan masalah.16

Di atas telah disebutkan, bahwa ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan

masalah adalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah memusatkan

keterkaitan antardisiplin. Penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya

dan peragaan. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu

guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.

15

Agus N. Cahyo, Op. cit., hlm. 284-285 16

Dindin Ridwanudin, Op. cit., hlm. 57

Page 28: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

12

d. Tujuan Model Problem Based Learning

Trianto dalam bukunya Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,

Konsep Landasan Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) mengatakan bahwa sesuai dengan karakter tersebut, pembelajaran

berdasarkan masalah memiliki tujuan:

1) Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan

keterampilan pemecahan masalah.

2) Belajar peranan orang dewasa yang autentik.

3) Menjadi pembelajar yang mandiri.17

Eveline dalam buku Mohamad Syarif Sumantri terdapat sejumlah tujuan dari

Problem Based Learning. Problem Based Learning dapat meningkatkan kedisiplinan

dalam hal:

1) Adaptasi dan partisipasi dalam suatu perubahan.

2) Aplikasi dari pemecahan masalah dalam situasi yang baru atau ynag

akan datang.

3) Pemikiran yang kreatif dan kritis.

4) Adaptasi data holistik untuk masalah-masalah dan situasi-situasi.

5) Apresiasi dari beragam cara pandang.

6) Kolaborasi tim yang sukses.

7) Identifikasi dalam mempelajari kelemahan dan kekuatan.

8) Kemajuan mengarahkan diri sendiri.

9) Kemampuan komunikasi yang efektif.

10) Kemampuan dalam kepemimpinan.18

Pada prinsipnya, tujuan utama pembelajaran berbasis masalah adalah untuk

menggali daya kreativitas siswa dalam berpikir dan memotivasi siswa untuk terus

belajar. Dan harus diingat bahwa model pembelajaran ini tidak dirancang untuk

membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan

tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa

17

Trianto, Op. cit., hlm. 94-95 18

Mohamad Syarif Sumantri, Op. cit., hlm. 44

Page 29: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

13

mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan

intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam

pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pembelajar mandiri.19

Jadi, kesimpulan dari penjabaran di atas, tujuan model Problem Based

Learning adalah meningkatkan kedisiplinan dengan adanya partisipasi dari

pemecahan masalah yang dihadapi, dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan

keterampilan pemecahan masalah, serta kemajuan mengarahkan diri sendiri dan

kemampuan komunikasi ynag efektif dapat menimbulkan kolaborasi tim yang sukses.

e. Tahap-Tahap Model Problem Based Learning

Ibrahim dalam Dindin Ridwanudin, dalam pembelajaran berbasis masalah,

terdapat lima tahap utama sebagai berikut:

1) Tahap orientasi siswa kepada masalah. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, memotivasi siswa terlibat dalam pemecahan masalah yang

dipilihnya.

2) Tahap mengorganisasikan siswa untuk belajar. Guru membantu siswa

mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut.

3) Tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru

mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah.

4) Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membentuk

siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai.

5) Tahap menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru

membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan. 20

19

Imas Kurniasih, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas

Guru, (Jakarta: Kata Pena, 2015), Cet. II, hlm. 48 20

Dindin Riwanudin, Op. cit., hlm. 60

Page 30: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

14

FASE-FASE PERILAKU GURU

Fase 1

Orientasi siswa kepada masalah.

Menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang dibutuhkan.

Memotivasi siswa untuk terlibat aktif

dalam pemecahan masalah yang

dipilih.

Fase 2

Mengorganisasikan siswa

Mebantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah

tersebut.

Fase 3

Membimbing penyelidikan individu dan

kelompok

Mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen untuk

mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah.

Fase 4

Mengembangkan dan menyajikan hasil

karya

Membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan karya

yang sesuai seperti laporan, model,

dan berbagi tugas dengan teman.

Fase 5

Menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah dipelajari/ meminta

kelompok presentasi hasil kerja.

1) Fase 1: Orientasi Peserta Didik pada Masalah

a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

b) Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan

masalah yang dipilih.

c) Guru memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan

skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini

dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer

pembelajaran dan mendapatkan „peta‟ yang akurat tentang arah dan

tujuan pembelajaran.

d) Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta

didik terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena

terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat masalah-

masalah yang muncul.

Page 31: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

15

2) Fase 2: Mengorganisasikan Peserta Didik dalam Pendefinisian

Masalah (Defining the Problem)

a) Guru menyampaikan permasalahan kemudian peserta didik

melakukan brainstorming melalui: mengungkapkan pendapat, ide,

dan tanggapan terhadap permasalahan sehingga dimungkinkan

muncul berbagai macam alternatif pendapat.

b) Setelah itu tugas guru adalah merangsang peserta didik untuk

berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru

adalah mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan

asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.

c) Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.

3) Fase 3: Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok dalam

Pembelajaran Mandiri (Self Learning)

a) Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu

yang sedang diinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat dalam

bentuk artikel tertulis yang tersimpan di perpustakaan, halaman web,

atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan.

b) Guru mendorong peseta didik untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai dengan isu yang sedang diinvestigasi, melaksakan eksperimen

untuk mendapatkan penjelasan dan memecahkan masalah.

4) Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman

materi dalam langkah pembelajaran mandiri, selanjutnya pada

pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya

untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari

permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan

dengan cara peserta didik berkumpul sesuai kelompok dan

fasilitatornya.

Page 32: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

16

5) Fase 5: Penilaian

Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek: sikap

(attitude), pengetahuan (knowledge), dan keterampiilan (skill). 21

Jadi, dapat disimpulkan dari batasan di atas, bahwa Problem Based Learning

memiliki lima tahap pembelajaran untuk melatih kemampuan balajar siswa dalam

melaksanakan suatu kegiatan di lapangan. Membantu siswa mengembangkan

keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah, serta mejadikan siswa

menjadi pembelajar yang mandiri.

f. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning

Menurut Junaidi, dkk dalam Dindin Ridwanudin terdapat kelebihan dan

kekurangan pada model pembelajaran Problem Based Learning.

1) Kelebihan pada pembelajaran berbasis maslaah yakni:

a) Pemecahan masalah yang cukup bagus untuk lebih memahami isi

pelajaran.

b) Pemecahan masalah dapat menentang kemampuan peserta didik dan

memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

c) Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik bagaimana

mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam

kehidupan mereka.

d) Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk

mengembagkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam

pembelajaran yang mereka lakukan.

e) Pemecahan biasanya memperlihatkan kepada peserta didik bahwa setiap

mata pelajaran, pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu

yang harus dimengerti oleh peserta didik bukan hanya sekedar belajar

dari guru atau dari buku-buku saja.

f) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik

untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka sesuai

dengan pengetahuan baru.

21

Kemdikbud, Op. cit.

Page 33: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

17

g) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk secara terus menerus belajar.

2) Kekurangan pembelajaran berbasis masalah:

a) Ketika peserta didik tidak memiliki minat dan bakat atau tidak

mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk

dipecahkan, maka mereka merasa enggan untuk mencoba.

b) Keberhasilan strategis pembelajaran membutuhkan cukup waktu untuk

persiapan.

c) Tanpa pemahaman, pemecahan masalah yang sedang dipelajari, mereka

tidak akan belajar apa yang mereka ingin dipelajari.22

Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Mohamad Syarif

Sumantri model pembelajaran berbasis masalah mempunyai kelebihan dan

kekurangan diantaranya:

1) Kelebihan model pembelajaran berbasis masalah

a) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.

b) Berpikir dan bertindak kreatif.

c) Siswa dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.

d) Mengidentifikasi dan mengevaluasi penyelidikan.

e) Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.

f) Merangsang bagi perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk

menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi dengan tepat.

g) Dapat membuat pendidikan lebih relevan dengan kehidupan.

2) Kekurangan model pembelajaran berbasis masalah

a) Pembelajaran hanya berdasarkan masalah.

b) Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan model ini,

misalnya terbatasnya sarana dan prasarana atau media pembelajaran

yang dimiliki dapat menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati

serta akhirnya dapat menyimpulkan konsep yang diajarkan.23

22

Dindin Riwanuddin, Op. cit., hlm. 64-65 23

Mohamad Syarif Sumantri, Op. cit., hlm. 46-47

Page 34: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

18

2. Keterampilan Membaca

a. Pengertian Keterampilan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keterampilan merupakan kecakapan

untuk menyelesaikan tugas.24

Sedangkan menurut Dendy Sugono, dkk menyebutkan

terampil adalah mampu dan cekatan contohnya adalah seseorang terampil dalam

mengerjakan tugas sehari-hari.25

Jadi, dapat disimpulkan keterampilan adalah

kemampuan anak dalam melakukan berbagai aktivitas dalam usahanya untuk

menyelesaikan tugas. Keterampilan perlu dilatihkan kepada anak sejak dini supaya di

masa yang akan datang anak akan tumbuh menjadi orang yang terampil dan cekatan

dalam melakukan segala aktivitas, dan mampu menghadapi permasalahan hidup.

Selain itu mereka akan memiliki keahlian yang akan bermanfaat bagi masyarakat.

Pengertian keterampilan menurut Yudha dan Rudhyanto “Keterampilan adalah

kemampuan anak dalam melakukan berbagai aktivitas seperti motorik, berbahasa,

sosial-emosional, kognitif, dan afektif (nilai-nilai moral)”. Keterampilan yang

dipelajari dengan baik akan berkembang menjadi kebiasaan. Terdapat hubungan yang

saling mempengaruhi antara keterampilan dengan perkembangan kemampuan

keseluruhan anak. Keterampilan anak tidak akan berkembang tanpa adanya

kematangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan pada anak yaitu:

keturunan, makanan, intelegensi, pola asuh, kesehatan, budaya, ekonomi, sosial, jenis

kelamin, dan rangsangan dari lingkungan.26

Dari batasan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan merupakan

kemampuan anak dalam melakuakn aktivitas dengan mengembangkan keterampilan

fisik dan motorik. Keterampilan itu harus dilakukan setiap saat, agar menjadi

pembiasaan, sehingga berkembanglah kebiasaan-kebiasaan baik.

24

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2001), Cet. I, hlm. 1180 25

Dendy Sugono, dkk, Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2010), Cet. VI, hlm. 394 26

Yani Zuhriyah, Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Pada Anak Kelompok B Darul Athfal, 2012 (http://eprints.uny.ac.id/8074/pdf)

hlm. 12

Page 35: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

19

b. Pengertian Membaca

Membaca menurut Crawley dan Mountain dalam Rahim pada hakikatnya

adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan

tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan

metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan

simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca

mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis,

dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata bisa berupa aktivitas membaca kata-kata

dengan menggunakan kamus.27

Membaca menurut Tarigan dalam Resmini, dkk adalah kegiatan berinteraksi

dengan bahasa yang dikodekan dalam bentuk cetakan (huruf-huruf). Dengan demikian

membaca sebetulnya merupakan aktivitas menguraikan kode-kode tulisan ke dalam

bunyi atau menguraikan kode-kode grafis yang mewakili bahasa ke dalam makna

tertentu. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui

media kata-kata atau bahasa tulis.28

Klein, dkk dalam Rahim yang dikutip oleh Resmini, dkk mengemukakan,

bahwa definisi membaca mencakup membaca merupakan suatu proses, membaca

adalah strategis, dan membaca merupakan kegiatan interaktif. Membaca merupakan

suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh

pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna.29

Dalam buku H.G. Tarigan mengatakan membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak

disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses

yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat

dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat di

ketahui. Sedangkan dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian

kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding prosess), berlainan dengan

27

Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), ), Cet. II,

hlm 02 28

Novi Resmini, dkk, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007),

Cet. I, hlm 74 29

Ibid., hlm. 75

Page 36: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

20

berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek

pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word)

dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan

tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna.30

Dari batasan di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses

pengenalan kata-kata dalam bentuk cetak atau huruf-huruf, yang mempunyai peranan

penting dalam memberikan informasi serta memperoleh pesan yang ingin

disampaikan melalui media kata-kata. Membaca juga dapat melatih kemampuan

berbicara dan kemampuan mengenal kata perkata dalam suatu kalimat.

Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang

tersirat dalam yang tersurat, melihat pemikiran yang terkandung di dalam kata-kata

yang tertulis. Tingkat hubungan antara makna yang hendak dikemukakan oleh penulis

dan penafsiran pembaca turut menentukan ketepatan membaca. Makna bacaan tidak

terletak pada halaman tertulis tetapi berada pada pikiran pembaca. Demikianlah

makna itu akan berubah, karena setiap pembaca memiliki pengalaman yang berbeda-

beda yang di pergunakan sebagai alat untuk menginterpretasikan kata-kata tersebut.31

Dari pengertian atau batasan yang telah diutarakan di atas maka membaca

dapat dikatakan juga sebagai metode yang digunakan untuk berkomunikasi

menyampaikan pesan yang tersurat dan tersirat agar mudah dipahami dengan baik.

Menurut Farida Rahim membaca adalah interaktif, keterlibatan pembaca dengan teks

tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat,

akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang

harus mudah dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan

teks.32

c. Tujuan Membaca

Sarkiyah dalam Supryadi mengemukakan bahwa “kemampuan membaca yang

diperoleh pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan

30

Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: CV Angkasa,

2015), hlm. 07 31

Isah Cahyani, dkk, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. I,

hlm hlm. 99 32

Farida Rahim, Op. cit., hlm. 3

Page 37: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

21

membaca lanjut”. Sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya maka

kemampuan membaca permulaan benar-benar memerlukan perhataian guru, sebab

jika dasar itu tidak kuat, pada tahap membaca lanjut anak akan mengalami kesulitan

untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang memadai.33

Membaca hendaknya mempunyai tujuan, Karena seseorang yang membaca

dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang

tidak mempunyai tujuan. Dalam kegiatan membaca di kelas, guru seharusnya

menyusun tujuan. Tujuan membaca menurut Farida Rahim mencakup:

1) Menyempurnakan membaca nyaring.

2) Menggunakan strategi tertentu.

3) Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik.

4) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya.

5) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis.

6) Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi.34

Sejalan dengan Farida Rahim dan Novi Resmini, dkk, Henry Guntur Tarigan

dalam bukunya Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa mengatakan bahwa

tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,

mencakup isi, memahami makna bacaan. Berikut tujuan membaca, yakni:

1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang

telah dilakukan oleh tokoh, apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh, apa yang

telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah

yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk

memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or

facts).

2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik

dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari

atau dialami tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh

33

Sarkiyah, Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu di Kelas 1

MI Alkhairaat Uemalingku Kecamatan Ampana Kota, JKTO, 2010, Vol. 4, No. 4, hlm. 139 34

Op. cit., hlm. 11

Page 38: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

22

untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca untuk

memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).

3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap

bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, ketiga/

seterusnya. Setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-

adegan dan kejadian, kejadian buat dramatisasi. Ini disebut membaca

untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for

organization).

4) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh

merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh

pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-

kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau

gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi

(reading for inference).

5) Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa,

tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau

apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk

mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to

classify).

6) Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan

ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat

oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini

disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate).

7) Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah,

bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana

dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaimana tokoh menyerupai

pembaca. Ini disebut membaca untuk membandingkan atau

mempertentangkan (reading to compare or contrast). 35

Jadi, dari teori di atas dapat disimpulkan membaca memiliki tujuan-tujuan

penting seperti, membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta,

membaca untuk memperoleh ide-ide utama, membaca untuk mengetahui urutan atau

35

Henry Guntur Tarigan, Op. cit., hlm. 09-10

Page 39: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

23

susunan, organisasi cerita, membaca untuk menyimpulkan, dan membaca untuk

mengklasifikasikan.

d. Jenis-Jenis Membaca

Telah diutarakan bahwa membaca merupakan suatu keterampilan yang

kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya.

Sebagai garis besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:

1) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skill) yang dapat dianggap

berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup

pengenalan bentuk huruf, pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem,

kata, pola klausa, kalimat dan lain-lain, pengenalan hubungan atau

korespondensi pola ejaan dan bunyi.

2) Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat

dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini

mencakup memahami pengertian sederhana, memahami signifikansi atau

makna, evakuasi atau penialaian, dan kecepatan membaca yang fleksibel yang

mudah disesuaikan dengan keadaan.36

Novi Resimi, dkk menuliskan dalam bukunya Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia di Kelas Tinggi, bahwa terdapat jenis-jenis membaca, yakni:

1) Membaca pemahaman, adalah salah satu bentuk dari kegiatan membaca

dengan tujuan utamanya untuk memahami isi pesan yang terdapat dalam

bacaan. Membaca pemahaman lebih menekankan pada penguasaan isi

bacaan, bukan pada indah, cepat, atau lambatnya bacaan.

2) Membaca memindai, merupakan kegiatan membaca yang sangat cepat

untuk memperoleh informasi tertentu dari bahan bacaannya.

3) Membaca layap, atau membaca sekilas adalah membaca yang membuat

mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperlihatkan bahan tertulis

untuk mengetahui isi umum atau bagian dalam suatu bacaan.

4) Membaca intensif, adalah proses membaca yang dilakukan secara

seksama, cermat, dan teliti dalam penanganan terperinci yang dilakukan

pada saat membaca, karena kegiatan membaca intensif ini tidak semata-

36

Ibid., hlm. 12

Page 40: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

24

mata merupakan kegiatan membaca saja tetapi lebih menekankan pada

pemahaman isi dari bacaan.

5) Membaca nyaring, merupakan kegiatan membaca yang dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan membaca dna menyimak. Dengan membaca

nyaring, seluruh siswa yang ada di dalam kelas akan memperhatikan

bahan bacaan sehingga ketika temannya membaca akan tahu

kesalahannya.

6) Membaca dalam hati, merupakan jenis kegiatan membaca yang berbeda

dengan membaca nyaring tetapi memiliki kesamaan tujuan dalam

mendalami materi yang terdapat dalam bacaan. Membaca dalam hati

memberikan kesempatan kepada siswa utnuk memahami teks yang

dibacanya secara lebih mendalam. Membaca dalam hati juga memberikan

kesempatan kepada guru untuk mengamati reaksi dan kebiasaan membaca

siswa.37

e. Pengertian Keterampilan Membaca

Membaca merupakan satu keterampilan berbahasa di samping menyimak,

berbicara, dan menulis. Sebagai unsur keterampilan berbahasa, membaca dapat

dipelajari dengan berbagai cara. Cara yang ditempuh tentunya harus disesuaikan

dengan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan membaca tersebut. Menurut

Budinuryanta, dkk dalam bukunya Pengajaran Keterampilan Berbahasa tujuan

membaca dilingkupi oleh empat tujuan berbahasa berikut. Pertama, tujuan penalaran,

menyangkut kesanggupan berpikir dan pengungkapan nilai serta sikap social budaya.

Pendeknya identitas dan kepribadian seseorang. Kedua, tujuan instrumental

menyangkut penggunaan bahasa yang dipelajari itu untuk tujuan-tujuan material dan

konkret. Ketiga, tujuan integratif, menyangkut keinginan seseorang menjadi menjadi

anggota suatu masyarakat yang menggunakan bahasa itu sebagai bahasa pergaulan

sehari-hari dengan cara menguasai bahasa itu seperti seorang penutur asli, atau paling

sedikit membuat orangnya tidak akan diaggap “asing” lagi oleh penutur-penutur

bahasa atau dialek itu. Keempat, tujuan kebudayaan terdapat pada orang yang secara

ilmah ingin mengetahui atau memperdalam pengetahuannya tentang suatu

37

Novi Resmini, dkk, Op. cit., hlm. 80-82

Page 41: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

25

kebudayaan atau masyarakat. Ini didasakan atas asumsi bahwa bahasa adalah suatu

inventaris dari unsur-unsur suatu kebudayaan atau masyarakat bahasa.38

Keterampilan membaca mempengaruhi kebiasaan dan kebudayaan membaca.

Orang yang mempunyai hobi membaca secara reflektif senantiasa meningkatkan

kualitas membacanya. Dalam diri seseorang akan terbina tata baca yang baik dan

benar serta situasional sesuai dengan keadaan yang ada di sekitarnya. Hobi membaca

merupakan suau kebutuhan yang senantiasa harus dipenuhi setiap hari sebelum

seseorang istirahat setelah lelah menjalankan tanggung jawab dan kewajiban

berkaitan dengan fungsional sosial.39

Dari batasan di atas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan salah satu

keterampilan berbahasa. Pada dasarnya keterampilan membaca memiliki tujuan yang

sama dengan tujuan keterampilan berbahasa, yakni penalaran, instrumental, integratif,

dan kebudayaan. Keterampilan membaca juga mempengaruhi kebiasaan dan

kebuadayaan membaca.

Keterampilan membaca pada umumnya diperoleh dengan cara

mempelajarinya di sekolah. Keterampilan ini merupakan suatu keterampilan yang

sangat unik serta berperan penting bagi pengembangan pengetahuan, dan sebagai alat

komunikasi bagi kehidupan manusia.40

Setiap guru bahasa haruslah menyadari serta memahami benar bahwa

membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, yang rumit, yang mencakup atau

melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan yang lebih kecil. Dengan

perkataan lain, keterampilan membaca mencakup tiga komponen, yaitu:

1) Pengalaman terhadap aksara serta tanda-tanda baca.

2) Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik

yang formal.

3) Hubungan lebih lanjut dari siswa ke siswa dengan makna.41

38

Budinuryanta, dkk, Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Edisi Dua, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2008), Cet. II, hlm. 112 39

Alek & Ahmad. H.P, Bahasa Indonesia Untuk Peguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. I,

hlm. 77 40

Iskandarwassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. III,

hlm. 245 41

Henry Guntur Tarigan, Op. cit., hlm. 11

Page 42: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

26

Selanjutnya, menurut Henry Guntur Tarigan dalam bukunya Membaca

Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa dalam membantu serta membimbing para

peserta didik untuk mengembangkan serta meningkatkan keterampilan-keterampilan

yang mereka butuhkan dalam membaca. Usaha yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan keterampilan membaca itu, adalah:

1) Guru dapat membantu peserta didik dalam memperkaya kosa kata mereka.

2) Guru dapat membantu peserta didik untuk memahami makna struktur-

struktur kata dan kalimat.

3) Guru dapat meningkatkan kecepatan membaca para peserta didik dengan

metode-metode membaca.42

Dari teori di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca

merupakan suatu keterampilan berbahasa yang penting, karena dapat dipergunakan

oleh pembaca untuk menerima pesan. Suatu proses yang menuntut agar pembaca atau

peserta didik memperkaya kosa kata agar dapat memahami, mengembangkan, serta

meningkatkan kecepatan membacanya.

f. Keterampilan Membaca untuk Anak Sekolah Dasar

Salah satu hal yang menjadi tugas guru, khususnya guru SD adalah mengajari

anak membaca. Hal ini penting karena melalui membaca anak akan dapat menambah

pengetahuan mereka dengan lebih mudah. Dengan kata lain, membaca merupakan

salah satu kunci bagi anak untuk mempelajari pengetahuan-pengetahuan lainnya.

Kegiatan dalam membaca masih lebih ditekankan pada pengenalan dan pengucapan

lambang-lambang bunyi yang berupa huruf, kata, dan kalimat dalam bentuk

sederhana. Pengucapan tersebut akan lebih bermakna jika dapat membangkitkan

makna seperti dalam pembicaraan lisan. Kemudian secara berangsur-angsur siswa

mulai membaca pemahaman.43

Setiap pembaca memiliki tahap perkembangan kognitif yang berbeda,

misalnya siswa kelas rendah (siswa kelas I) dengan siswa kelas tinggi (siswa kelas

IV), tingkat perkembangan kognitifnya tidak sama. Dengan demikian, bahan ajar

atau bacaan yang dibacapun tidak sama, sehingga harus disesuaikan dengan tingkat

42

Ibid., hlm. 16 43

Sarkiyah, Op. cit.

Page 43: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

27

perkembangan kognitif yang dimiliki siswa agar dapat berkembang secara optimal.

Dalam standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya aspek

membaca pada kelas IV dapat dilihat pada tabel berikut:44

Tabel 2.1 Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan

Membaca Kelas IV

Aspek Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca I Memahami teks agak

panjang (150-200

kata), petunjuk

pemakaian, makna

kata dalam

kamus/ensiklopedi

3.1 Menemukan pikiran

pokok teks agak panjang

(150-200 kata) dengan

cara membaca sekilas.

3.2 Melakukan sesuatu

berdasarkan petunjuk

pemakaian yang dibaca.

3.3 Menemukan makna dan

informasi secara tepat

dalam kamus/ensiklopedi

melalui membaca

memindai.

II Memahami teks

melalui membaca

intensif, membaca

nyaring, dan membaca

pantun

7.1 Menemukan kalimat utama

pada tiap paragraf melalui

membaca intensif.

7.2 Membaca nyaring suatu

pengumuman dengan lafal

dan intonasi yang tepat.

7.3 Membaca pantun anak

secara berbalasan dengan

lafal dan intonasi yang

tepat

Berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya

aspek membaca pada kelas IV salah satunya adalah pelaksanaan membaca nyaring

yang dilakukan dengan vokalisasi. Kegiatan teknis membaca nyaring di samping

berfungsi untuk pemahaman diri sendiri juga untuk orang lain. Dengan demikian,

pelaksanaan pengajarannya menekankan pada segi penguasaan, sebagai berikut.

1) Lafal bahasa Indonesia dengan tepat.

2) Jeda, lagu, dan intonasi yang tepat.

3) Penggunaan tanda-tanda baca.

4) Mengelompokan kata / frase ke dalam satuan-satuan ide.

44

Permendiknas Tentang Standar Isi SD, MI

Page 44: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

28

5) Menggerakan mata dan memelihara kontak mata.

6) Kelancaran dan berekspresi dalam membaca.45

Jadi dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan membaca nyaring siswa

dibiasakan membaca dengan intonasi yang wajar, tekanan yang tepat, dan lafal yang

tepat. Selain itu, membaca teknis membaca nyaring dilakukan dengan suara keras.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan,

diantaranya:

Pertama, Toha Nasruddin (2010) yang berjudul Penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Sebagai Upaya Peningkatan

Partisipasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X B MAN Tempel Yogyakarta Pada

Pokok Bahasan Keanekaragaman Hayati”. Hasil penelitian ini menunjukan model

pembelajaran Problem-Based Learning dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa

kelas X B MAN Tempel pada materi Keanekaragaman Hayati dan juga dapat

meningkatkan prestasi siswa kelas X B MAN Tempel dengan effect size yaitu 1,51.

Perbedaan penelitian Toha Nasruddin dengan penelitian ini adalah:

1. Toha Nasruddin meneliti pada tahun 2010, sedangkan skripsi ini

dilaksanakan pada tahun 2016.

2. Data penelitian Toha Nasruddin diambil pada siswa kelas X B MAN

Tempel Yogyakarta, sedangkan skripsi ini diambil pada siswa kelas IV SD

Insan Teladan Parung Bogor.

3. Penelitian Toha Nasruddin tentang PBL memfokuskan pada materi

Keanekaragaman Hayati yang pada akhirnya meningkatkan partisipasi belajar

siswa kelas X B MAN Tempel Yogyakarta, sedangkan skripsi ini

memfokuskan pada materi membaca pengumuman yang pada akhirnya

meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung

Bogor.

45

Yeni Anindya Sari, Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Melalui Media Cerita Bergambar

Siswa Kelas II B SD NEGERI PANGGANG, (Yogyakarta, 2014), hlm. 21

Page 45: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

29

Kedua, Mila Zulfiah (2013) yang berjudul Peningkatan Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Dalam

Pembelajaran Ekonomi Pada Konsep Inflasi di Madrasah Aliyah Annida Al-Islamy

Jakarta Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, aktivitas siswa dalam

memperhatikan penjelasan guru memiliki rata-rata 77%, sedangkan keberanian siswa

dalam mengajukan pertanyaan memiliki rata-rata 65% dan aktivitas siswa dalam

berdiskusi dengan teman memiliki rata-rata 85%, kemudian aktivitas semangat siswa

dalam memecahkan masalah memiliki rata-rata 87,3%. Maka penggunaan model

Problem Based Learning dalam penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar di Madrasah Aliyah Annida Al-Islamy. Perbedaan penelitian Mila Zulfiah

dengan penelitian ini adalah:

1. Mila Zulfiah meneliti pada tahun 2013, sedangkan skripsi ini dilaksanakan

pada tahun 2016.

2. Data penelitian Mila Zulfiah diambil pada siswa Madrasah Aliyah Annida

Al-Islamy Jakarta Barat, sedangkan skripsi ini diambil pada siswa kelas IV

SD Insan Teladan Parung Bogor.

3. Penelitian Mila Zulfiah tentang PBL memfokuskan pada Ekonomi Konsep

Inflasi yang pada akhirnya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar di

Madrasah Aliyah Annida Al-Islamy, sedangkan skripsi ini memfokuskan

pada materi membaca pengumuman yang pada akhirnya meningkatkan

keterampilan membaca siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung Bogor.

Ketiga, Itiqomah (2012) yang berjudul Analisis Keterampilan Berpikir Kritis

Siswa dalam Model Problem Based Learning (PBL). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa, pencapaian keterampian berpikir kritis untuk masing-masing

kelompok siswa dapat dicapai dengan baik. Kemudian keterampilan mengobservasi

dan mempertimbangkan hasil observasi dalam mencatat hasil pengamatan praktikum

faktor-faktor yang mepengaruhi laju reaksi masing-masing kelompok siswa mencapai

kategori baik. Maka penggunaan model Problem Based Learning dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis. Perbedaan penelitian Itiqomah dengan penelitian ini

adalah:

1. Itiqomah meneliti pada tahun 2012, sedangkan skripsi ini dilaksanakan

pada tahun 2016.

Page 46: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

30

2. Penelitian Itiqomah tentang PBL memfokuskan laju reaksi yang pada

akhirnya meningkatkan keterampilan berpikir kritis, sedangkan skripsi ini

memfokuskan pada materi membaca pengumuman yang pada akhirnya

meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung

Bogor.

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Model Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan membaca

siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung Bogor.

Page 47: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama 4 (empat bulan), terhitung sejak bulan

Februari hingga Mei 2016. Waktu dari perencanaan sampai pada penulisan laporan

hasil penelitian tersebut pada semester II tahun pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini mengambil lokasi di SD Insan Teladan Parung Bogor yang

beralamat Jl. Kalisuren Rt 002/Rw 05 Desa Kalisuren, kecamatan Tajurhalang

Kabupaten Bogor.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Untuk memperoleh data yang representative dalam pembahasan skripsi ini,

digunakan jenis PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian tindakan kelas sering

disebut dengan classroom action research, karena jenis penelitian ini mampu

menawarkan pendekatan dan prosedur baru yang lebih menjanjikan dampak langsung

dalam bentuk perbaikan dan peningkatan professionalisme guru dalam mengelola

proses belajar mengajar di kelas. Disamping itu jenis penelitian ini dapat juga

diterapkan untuk mengimplementasikan berbagai program di sekolah dengan

mengkaji berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi

pada siswa. Dengan kata lain melalui penelitian tindakan kelas, guru atau pendidik

langsung memperoleh “teori” yang dibangunnya sendiri bukan diberikan oleh pihak

lain. Berikut ini akan di kemukakan beberapa definisi tentang PTK (Penelitian

Tindakan Kelas):

1. Menurut Taggart, bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif

dilakukan oleh peneliti dalam situasi social untuk meningkatkan penalaran

dan keadilan praktik pendidikan dan sosial serta pemahaman mengenai

praktik.

2. Menurut PGSM Diknas, bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-

tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman

Page 48: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

32

terhadap tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi praktik

pembelajaran yang dilakukan.

3. Menurut Kemmis penelitian tindakan kelas adalah untuk menguji cobakan

ide-ide ke dalam praktik dalam rangka memperbaiki atau mengubah sesuatu

agar memperoleh dampak nyata dari situasi.46

Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Tanggart. Model ini

menggunakan system spiral, satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen,

yaitu: perencanaan (planning), aksi/tindakan (acting), observasi dan refleksi

(reflecting).47

Dalam penelitian ini, peneliti merencanakan dua siklus, dimana setiap

siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu:

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

1. Perencanaan (planning) Pada tahap ini, peneliti menyiapkan rencana

pembelajaran (RPP) dan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang

digunakan adalah lembar observasi dan penilaian keterampilan membaca.

2. Tindakan (acting) Pada tahap ini yang dilakukan peneliti, yaitu melaksanakan

proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning

sesuai dengan RPP yang yang telah dirancang sebelumnya.

46

Abd. Rozak & Maifalinda Fatra, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2014) hlm. 12 47 Samsu Somadayo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet I, hlm. 40

Pelaksanaan Siklus I

Pengamatan

Dan Seterusnya

Perencanaan

Siklus II

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Refleksi

Page 49: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

33

3. Pengamatan (observing) Pada proses pengamatan dilakukan bersamaan

dengan proses pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini, dilakukan kolaborasi

dengan observer untuk mengisi lembar observasi guru dan siswa. Peneliti

merencanakan, keterampilan membaca pada siswa kelas IV diamati dengan

menyebarkan penilaian keterampilan membaca kepada siswa pada setiap akhir

siklus.

4. Refleksi (reflecting) Pada tahap ini, hasil dari pengamatan yang didapat dari

lembar observasi dan penilaian keterampilan membaca dianalisis bersama

observer sehingga dapat diketahui kekurangan yang ada pada siklus I.

Kemudian hasil analisis dapat dijadikan acuan untuk merencanakan tindakan

pada siklus II. Dan begitu seterusnya hingga penelitian ini mencapai kriteria

keberhasilan lalu siklus dihentikan.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 20 siswa.

Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah peneliti dan wali kelas IV. Guru selain

menjelaskan materi, juga ikut berpartisipasi dalam mengamati aktivitas siswa,

sedangkan observer bertugas mengamati dan mencatat sikap detail aktivitas guru

(peneliti) dan siswa di kelas pada lembar observasi.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Pada penelitian ini peneliti berperan langsung sebagai perencana

pembelajaran, pembuat instrumen penelitian, pelaksana proses pembelajaran dan

pembahas hasil penelitian. Dalam proses pembelajaran peneliti di bantu oleh seorang

kolaborator yang berfungsi sebagai observer kegiatan pelaksanaan pembelajaran

keterampilan membaca dengan menggunakan model Problem Based Learning.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus. Hal ini

dimaksudkan untuk melihat bagaimana keterampilan membaca siswa kelas IV pada

setiap siklus setelah diberikan tindakan. Jika pada penelitian siklus I terdapat

Page 50: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

34

perkembangan maka diberikan pada siklus II lebih diharapkan pada perbaikan dan

penyempurnaan terhadap hal-hal yang dianggap kurang pada siklus I.

1. Penelitian Pendahuluan

a. Observasi kegiatan belajar mengajar

Pada kegiatan ini peneliti mengamati aktivitas pembelajaran bahasa Indonesia

pada materi membaca di kelas IV SD Insan Teladan Parung Bogor.

b. Penilaian keterampilan membaca

Penilaian dilakukan setelah melakukan tindakan pada siklus I untuk

mengetahui kemampuan siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung Bogor

terhadap pelajaran membaca pada pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui kondisi kemampuan membaca dalam belajar

bahasa Indonesia.

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Pembuatan rencana pembelajaran (RPP) I dengan model PBL (Problem

Based Learning)

2) Penentuan materi membaca dengan mampu membaca teks pengumuman

dengan lafal dan intonasi yang tepat , menjelaskan isi teks pengumuman

serta mampu menyimpulkan teks pengumuman dengan baik.

b. Tahap Tindakan

1) Pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL

2) Pembelajaran siklus I terdiri dari dua kali pertemuan

3) Pada saat proses pembelajaran, menggunakan metode membaca dalam

hati, membaca bersuara, tanya jawab, dan diskusi.

4) Pada setiap pertemuan observer melakukan pengamatan dengan mengisi

lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.

c. Tahap Analisis dan Evaluasi

1) Penilaian kemampuan membaca dengan siswa dilakukan setelah siklus I

selesai dilaksanakan.

2) Tujuan dari penilaian keterampilan membaca adalah untuk mengetahui

perubahan yang ada pada siswa dari segi keterampilan membaca siswa

dalam belajar bahasa Indonesia.

Page 51: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

35

d. Tahap Refleksi

1) Pada tahap refleksi dilakukan analisis kekurangan-kekurangan yang ada

pada siklus I.

2) Analisis didiskusikan dengan observer, kemudian dibuat perbaikan-

perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada.

3) Hasil analis tersebut akan menjadi acuan baru dalam menyusun RPP

baru pada siklus II.

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Pembuatan RPP II dengan melihat hasil refleksi dari siklus I.

2) Peneliti berdiskusi dengan observer dalam pembuatan RPP.

3) Materi pada siklus II adalah membaca dengan mampu membaca teks

pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat serta memilih kalimat

utama pada teks pengumuman dengan baik.

b. Tahap Tindakan

1) Pelaksanaan pembelajaran melalui PBL (Problem Based Learning).

2) Dalam pelaksanaannya, tindakan kedua ini tidak jauh berbeda dengan

tindakan I

c. Tahap Analisis dan Evaluasi

1) Penilaian keterampilan membaca untuk mengetahui perubahan yang

terjadi pada siswa dengan membandingkan hasil penilaian keterampilan

membaca pada siklus I.

2) Hasil penilaian keterampilan membaca dianalisis dengan menggunakan

metode yang sama pada tahap analisis siklus I.

3) Menganalisis hasil lembar observasi dan membandingkan dengan siklus I.

d. Tahap Refleksi

1) Mengevaluasi perkembangan setelah dilakukan tindakan kedua ini

dengan melihat hasil dari lembar observasi, penilaian keterampilan

membaca. Berdiskusi dengan observer terhadap hasil yang didapat dalam

setiap instrumen penelitian.

2) Mengidentifikasi penyebab ketidak berhasilan penelitian pada siklus II.

3) Membandingkan hasil sebelum tindakan dan sesudah tindakan.

Page 52: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

36

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Menurut E. Mulyasa, seorang peserta didik dipandang tuntas belajar jika ia

mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran

minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat

dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 65%,

sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut.48

Untuk itu penelitian tindakan kelas ini dihentikan apabila hasil penilaian keterampilan

membaca siswa 85% mencapai nilai KKM 75, dan aktivitas pembelajaran

keterampilan membaca sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran model Problem

Based Learning mencapai kategori baik.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah meningkatnya keterampilan

membaca kelas IV dalam belajar Bahasa Indonesia dengan model PBL (Problem

Based Learning).

G. Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh berupa nilai keterampilan membaca siswa dan aktivitas

siswa dan guru terhadap model Problem Based Learning.

Tabel 3.1 Jenis Data, Instrumen dan Sumber data

Jenis Data Sumber Data Instrumen

Wawancara (Pra Siklus) Guru kelas Pedoman wawancara

Aktivitas guru dan siswa Guru

&

Siswa

Lembar observasi

Membaca pengumuman Penilaian keterampilan membaca

Kegiatan siswa Catatan lapangan peneliti

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen penelitian

yang berbentuk studi lapangan akan dilaksanakan dengan:

48

E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik, Implementasi, dan Inovasi),

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. XII, hlm. 99

Page 53: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

37

1. Wawancara (Pra Siklus)

Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

komunikasi langsung verbal. Peneliti dalam melakukan wawancara dapat

menggunakan panduan wawancara yang disebut pedoman wawancara.

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung guna

menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu terhadap kegiatan

tindakan pada pra siklus dengan menggunakan pedoman wawancara.

Wawancara juga digunakan untuk mengetahui gambaran umum proses

pembelajaran dan masalah-masalah yang terdapat setiap siklus.

2. Penilaian keterampilan membaca

Penilaian keterampilan membaca diberikan pada setiap siklus I dan II

kepada siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung Bogor. Instrumen bertujuan

untuk memperoleh skor keterampilan membaca dalam kategori tinggi, sedang,

dan rendah. Untuk instrumen skala keterampilan membaca menggunakan

skala yang dikembangkan oleh Likert yang digunakan bersifat langsung dan

tertutup. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.49

Untuk keperluan

penyekoran, guru harus menyiapkan rubrik. Aspek yang diskor haruslah terdiri

dari ketepatan berbahasa yang dirinci menjadi beberapa subkomponen.50

Adapun penjabaran masing-masing aspek penilaian keterampilan membaca,

indikator dan tiap skor dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Keterampilan Membaca

No

Aspek yang Dinilai

Kategori

Skor

1 Ketepatan dalam intonasi.

a. Terdapat variasi irama dan tekanan Sangat baik 5

b. Terdapat variasi tetapi masih terdapat

penggunaan tekanan kurang tepat.

Baik 4

49

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung:

Alfabeta, cv, 2012), Cet. III, hlm. 136 50

Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta:

BPFE,2010), hlm. 391

Page 54: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

38

c. Terdapat variasi tetapi penggunaan tekanan

sering tidak tepat.

Cukup 3

d. Irama dan tekanan monoton. Kurang 2

e. Tidak menggunakan variasi irama dan

tekanan.

Sangat kurang 1

2 Ketepatan dalam pelafalan

a. Tidak terdapat kesalahan dalam pelafalan. Sangat baik 5

b. Terdapat satu bagian kalimat yang salah

dalam pelafalan.

Baik 4

c. Terdapat lebih dari dua bagian kalimat

salah dalam pelafalan.

Cukup 3

d. Terdapat lebih dari tiga bagian kalimat

yang salah dalam pelafalan.

Kurang 2

e. Tidak dapat melafalkan bacaan. Sangat kurang 1

3 Kelancaran dalam membaca

a. Lancar dalam membaca. Sangat baik 5

b. Lancar dalam membaca tetapi masih ada

bagian yang diulang dalam membaca.

Baik 4

c. Ada pengulangan bacaan tetapi nafas

teratur.

Cukup 3

d. Tersendat-sendat dalam membaca banyak

pengulangan.

Kurang 2

e. Tidak lancar sama sekali dalam membaca. Sangat kurang 1

4 Kenyaringan suara

a. Dapat dijangkau oleh semua pendengar dari

awal sampai akhir.

Sangat baik 5

b. Dapat dijangkau oleh sebagian pendengar

namun masih kurang maksimal.

Baik 4

c. Dapat dijangkau oleh sebagian pendengar. Cukup 3

d. Hanya dapat dijangkau pada kata-kata

tertentu saja oleh pendengar.

Kurang 2

e. Sangat lemah suaranya tidak dapat

didengar.

Sangat kurang 1

JUMLAH 20

3. Lembar observasi

Observasi atau pengamatan digunakan sebagai alat penilaian untuk

mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa

Page 55: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

39

pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi

siswa, dan partisipasi siswa dalam simulasi.51

Observasi ini bertujuan untuk mengadakan pengamatan lapangan

terhadap obyek penelitian. Lembar observasi yang digunakan terdiri dari dua

macam, yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar

observasi guru digunakan untuk mengevaluasi kegiatan mengajar guru selama

tindakan pada siklus I dan siklus II, sedangkan lembar observasi siswa

digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar dengan menggunakan model

Problem Based Learning.

4. Catatan Harian Peneliti

Catatan harian peneliti digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian

selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan harian ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi mengenai keterampilan membaca pada siswa kelas IV

selama proses pembelajaran berlangsung.

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam usaha memperoleh data yang memadai dan akurat, maka ditentukan

beberapa teknik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data

No Instrumen Teknik Pengumpulan Data

1 Pedoman Wawancara Peneliti melakukan wawancara kepada guru

kelas IV sebelum penelitian dimulai

2 Lembar Observasi Pengisian lembar observasi yang dilakukan

oleh observer pada tiap pertemuan

3 Penilaian Keterampilan

Membaca

Penilaian keterampilan membaca kepada siswa

kelas IV SD Insan Teladan Parung Bogor pada

akhir siklus I dan II

4 Catatan Lapangan Peneliti

Pencatatan kejadian-kejadian pada setiap

pertemuan yang dilakukan oleh peneliti

51

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),

hlm. 84

Page 56: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

40

J. Teknik Analisis Data

Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode

pengumpulan data di atas yang diperoleh dari instrumen penelitian, maka peneliti

akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara

deskriptif-kualitatif. Data yang telah diperoleh harus diolah dengan menggunakan

statistik yang harus melewati beberapa tahap, meliputi:

1. Penilaian Keterampilan Membaca

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis secara deskriptif.

Pada penilaian keterampilan membaca, pemberian makna atau responden

dicapai melalui acuan tertentu. Salah satu cara untuk memberi interpretasi

terhadap skor individual dalam skala ranting yang dijumlahkan dengan

membandingkan skor responden dengan skor kelompoknya. Berikut metode

analisis data hasil keterampilan membaca siswa:

a. Ketuntasan individu

Untuk mengetahui hasil akhir siklus penilaian keterampilan

membaca siswa, dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan

menggunakan percentages correction. Rumus ketuntasan individu

dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:52

R

S =

N

Keterangan:

S = nilai yang diharapkan (dicari)

R = jumlah skor dari item/ soal yang dijawab benar

N = skor maksimal dari tes tersebut

Indikator keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika siswa

memperoleh nilai sesuai atau lebih besar dari Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu minimal 75.

52

M.Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja

Rosadakarya, 2002), Cet. XII, hlm. 112

Page 57: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

41

b. Ketuntasan klasikal

Ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan rumus:

Persentase = jumlah peserta didik tuntas belajar x 100%

jumlah seluruh peserta didik

Ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika persentase

siswa yang tuntas belajar atau nilai siswa lebih besar atau sama dengan

85% dari jumlah seluruh siswa di kelas.

2. Lembar Observasi

Pada instrumen lembar observasi, observasi yang digunakan adalah

observasi tertutup. Observasi dilakukan oleh observer selama proses

pembelajaran. Lembar observasi terbagi menjadi dua macam, yaitu lembar

observasi guru dan lembar observasi siswa.

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari

pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif. Pada setiap lembar

observasi, tahapan analisis dilakukan dengan menjumlahkan nilai-nilai yang

ada dan membandingkan dengan nilai yang ada pada observasi sebelumnya.

Kemudian untuk pengelolaan lembar observasi dikategorikan dalam

klasifikasi sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik.

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan siklus I selesai dilaksanakan dan hasil yang diharapkan

belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan maka akan ditindak

lanjuti dengan melakukan siklus II dengan perencanaan pembelajaran yang telah

diperbaiki sebelumnya, dan begitu seterusnya hingga hasilnya mencapai kriteria yang

ditentukan dan sikluspun dapat dihentikan.

Penelitian ini akan berakhir, apabila penelitian ini telah menunjukkan

keberhasilan proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL (Problem Based

Learning) dalam meningkatkan keterampilan membaca dalam belajar bahasa

Indonesia.

Page 58: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan (Pra Siklus)

Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, peneliti berkonsultasi terlebih dahulu

dengan kepala sekolah dan guru bahasa Indonesia di kelas IV tentang perkembangan

siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada pelajaran membaca. Setelah

peneliti mendapatkan gambaran tentang perkembangan siswa dalam pembelajaran

bahasa Indonesia pada materi membaca pengumuman, maka peneliti mulai

mengadakan kegiatan penelitian, kegiatan ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 23

Mei 2016.

Peran peneliti pada sekolah tersebut sebagai guru mata pelajaran bahasa

Indonesia di kelas IV. Untuk menentukan kelas yang akan dijadikan objek peneliti,

peneliti melakukan diskusi dengan kepala sekolah dan kelas yang menjadi objek

peneliti adalah kelas IV yang memiliki kemampuan cukup baik. Hal ini karena kelas

IV merupakan kelas yang tepat untuk dijadikan objek penelitian. Kelas yang menjadi

objek penelitian berjumlah 20 siswa, yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8

siswa laki-laki. Sebagian besar siswa terlihat kurang antusias selama proses

pembelajaran berlangsung, terutama jika pembelajaran sudah pada tahap membaca,

mereka cenderung malas dan kurang memperhatikan guru atau teman yang sedang

membaca, sehingga hasil keterampilan membaca mereka belum mencapai

kompetensi yang diharapkan.

Berdasarkan pengamatan atau catatan lapangan guru pada kegiatan pra

penelitian tindakan kelas diawali dengan mengamati proses pembelajaran di kelas

IV. Pada tanggal 19 Mei 2016 guru mulai mengamati proses pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas IV. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran

guru melihat bahwa pada kegiatan pembelajaran ini hanya menggunakan metode

ceramah dan pengajaran hanya berpusat pada guru, siswa tidak diberikan kesempatan

untuk membangun pengetahuannya sendiri dan memecahkan masalah. Pada saat

guru memberikan ceramah siswa tidak terfokus untuk memperhatikan apa yang

disampaikan guru, pada saat guru memberi kesempatan untuk membaca, beberapa

siswa ada yang mengobrol dan malas untuk membaca. Melihat keadaan ini, guru

Page 59: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

43

melihat bahwa model yang digunakan kurang tepat. Untuk mengetahui kondisi

tersebut maka dilakukan suatu tindakan kelas dalam meningkatkan keterampilan

membaca dengan model PBL (Problem Based Learning). Sesuai dengan kesepakatan

kolaborator dan guru, penelitian dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran bahasa

Indonesia dengan materi membaca pengumuman. Adapun jadwal pelajaran bahasa

Indonesia ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Jadwal Mata Pelajaran Kelas IV

Kelas Hari Jam ke Waktu

IV Selasa 1,2 07.40-08.50

Rabu 3,4 08.50-09.25/ 09.55-10.30

Kamis 5,6 10.30-11.40

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan yang

berdurasikan 2 x 35 menit, materi yang di ajarkan pada siklus I ini adalah

membaca pengumuman. Kegiatan yang dilakukan pada tahap siklus ini adalah

peneliti membuat RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Dengan pokok

bahasan membaca isi teks pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Untuk menunjang proses pembelajaran peneliti menyiapkan alat media

pembelajaran berupa teks pengumuman. Selain itu peneliti juga menyiapkan

lembar observasi untuk setiap pertemuan dan penilaian keterampilan membaca

yang akan diberikan kepada siswa pada akhir siklus.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tiga

tahap, tahap pendahulan, tahap kegiatan inti, dan tahap penutup. Tahap ini

merupakan pelaksanaan model PBL (Problem Based Learning).

Pada tahap pendahuluan, guru menyampaikan salam pembuka,

berdo‟a, melakukan tanya jawab yang mengarah pada materi membaca

Page 60: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

44

pengumuman, pengaturan kelas dengan membagi siswa ke dalam beberapa

kelompok, selain itu guru juga memberikan motivasi serta menyampaikan

tujuan pembelajaran kepada siswa. Sedangkan, pada tahap kegiatan inti ini,

meliputi:

1) Guru menyampaikan materi pembelajaran dan meminta siswa untuk

membaca teks pengumuman yang diberikan.

2) Guru memancing siswa untuk mencoba berpendapat tentang teks yang

diberikan.

3) Guru memberikan penjelasan kepada siswa dan mempersilahkan siswa

untuk mengajukan pertanyaan.

4) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya mengenai teks pengumuman

yang diberikan.

5) Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa di dalam

kelompok untuk membaca teks pengumuman dengan lafal dan intonasi

yang tepat dihadapan teman-temannya.

6) Guru menilai siswa dari aspek intonasi, pelafalan, kelancaran, dan

kenyaringan siswa dalam membaca teks pengumuman.

Tahap penutup dalam pembelajaran membaca pengumuman adalah

guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran, guru memberikan

informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, guru

memberikan teks pengumuman untuk pertemuan selanjutnya kepada siswa

agar siswa membacanya.

c. Observasi

1) Obesrvasi Guru

Observasi dilakukan oleh peneliti dan observer, tujuannya untuk

mengetahui aktivitas guru selama proses kegiatan pembelajaran melalui model

Problem Based Learning. Berdasarkan data yang dihasilkan terkait kegiatan

guru, guru melakukan setiap langkah dalam RPP. Sesuai dengan data yang di

peroleh pada pertemuan pertama dan kedua, guru kurang memberi motivasi

kepada siswa, kurang memberi kesempatan siswa untuk bertanya, kurangnya

Page 61: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

45

interaksi antara siswa dengan guru, dan guru masih kurang baik dalam

membimbing siswa berdiskusi. Selain itu, dimana guru sebagai fasilitator

sudah cukup menempatkan fungsinya sebagaimana mestinya, mengajak siswa

membaca serta menyimpulkan materi dengan cukup baik, guru juga sudah

baik dalam menjelaskan dan menguasai materi pembelajaran. Dari data tabel

di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pada setiap

pertemuannya. Sehingga pada siklus I guru mencapai kategori baik.

2) Observasi Siswa

Observasi dilakukan oleh peneliti dan observer, tujuannya untuk

mengetahui aktivitas siswa selama proses kegiatan pembelajaran melalui

model Problem Based Learning. Untuk hasil observasi terhadap siswa pada

siklus I pertemuan pertama dan kedua dapat dideskripsikan sebagai berikut.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I dapat dideskripsikan bahwa siswa

belum terbiasa belajar dengan menggunakan model Problem Based Learning,

terlihat dari beberapa siswa yang belum terbiasa dalam belajar berkelompok

dan memecahkan masalah bersama kelompoknya. Sesuai dengan data yang di

peroleh pada pertemuan pertama dan kedua, siswa masih kurang dalam

menghargai pendapat orang lain dan juga interaksi antara guru dengan siswa

terlihat kurang, sehingga setiap kelompok juga belum terlihat kompak dalam

berdiskusi memecahkan masalah. Selain itu, siswa cukup antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran, menemukan masalah dengan cukup baik,

berpendapat dan menjawab pertanyaan dengan baik.

Hal ini tampak ketika guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.

Semua siswa mulai mengikuti pembelajaran dengan serius, ketika guru

memberi kesempatan untuk membaca di depan kelas, sebagian siswa cukup

antusias dan berlomba-lomba untuk dapat membaca di depan kelas. Namun,

ada beberapa siswa yang menolak untuk membaca di hadapan teman-

temannya. Hal ini dikarenakan setiap kelompok tidak terlihat kompak dalam

berdiskusi, ada beberapa siswa juga yang tidak menghargai pendapat teman

kelompoknya dan malu untuk mengungkapan pertanyaan atau menanyakan

Page 62: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

46

materi pelajaran yang belum jelas. Terdapat sedikit peningkatan pada

pertemuan pertama dan kedua, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar

siswa belum sempurna, sehingga aktivitas pembelajaran pada siklus I sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning dan mencapai

kategori cukup baik.

3) Penilaian Keterampilan Membaca

Melengkapi data pada tahap observasi ini, peneliti juga melakukan

peniliaian keterampilan membaca yang bertujuan untuk mengetahui tingkat

keterampilan membaca siswa setelah diberikan tindakan melalui Problem

Based Learning pada siklus I. Data hasil penilaian ini merupakan data

penentu keterampilan membaca siswa. Hasil penilaian keterampilan

membaca siswa pada siklus I sebagai berikut.

Hasil keterampilan membaca siswa dapat dijelaskan bahwa dari 20

siswa terdapat 14 siswa yang termasuk tuntas yaitu mereka yang mencapai

nilai minimal 75. Sementara ada 6 siswa yang termasuk dalam kategori

belum tuntas yaitu mereka yang mencapai nilai kurang dari standar KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) 75.

Hasil penilaian keterampilan membaca pada siklus I memperlihatkan

adanya beberapa siswa yang masih kurang dalam membaca. Kekurangan ini

dapat diamati pada tabel diatas, dimana siswa yang tuntas ada 14 siswa dengan

presentase ketuntasan sebesar 70%. Hasil penilaian siklus I menunjukkan

adanya hasil yang cukup baik dengan rata-rata kelas 72,50 dan ketercapaian

ketuntasan 70% siswa mencapai KKM 75.

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan

membaca pada siklus I tergolong kategori baik. Namun hasil tersebut belum

memenuhi target penelitian yang diharapkan dan masih harus ditingkatkan

sehingga perlu diadakan suatu tindakan pembelajaran pada siklus II.

Page 63: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

47

d. Tahap Refleksi

Tahap ini dilakukan oleh peneliti dan observer setelah melakukan

analisis pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis pada observasi dan penilaian

keterampilan membaca ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus

I. hasil refleksi tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.2 Hasil Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I

No Kekurangan/ Kendala Perencanaan Perbaikan Siklus II

1 Guru kurang memotivasi

siswa untuk berpendapat.

Guru harus memotivasi siswa untuk

berpendapat sebelum kegiatan

pembelajaran dimulai.

2 Saat guru menerangkan

pelajaran, guru kurang jelas

menyampaikan pembelajaran

PBL.

Guru harus lebih mengarahkan siswa

untuk serius saat sedang memberi

penjelasan pembelajaran keterampilan

membaca.

3 Masih banyak siswa yang

bermalas-malasan dan malu

untuk membaca.

Guru harus tegas dalam mengarahkan

siswa untuk tidak bermalas-malasan

dan malu dalam membaca.

4 Masih banyak siswa yang

kurang menghargai pendapat

temannya.

Guru harus memberi ketegasan dan

mengarahkan siswa untuk menghargai

pendapat temannya sangat sedang

membaca.

5 Kurangnya kerja sama siswa

dalam kelompok membuat

guru kesulitan untuk

menertibkan siswa.

Guru harus membantu dan

mengarahkan siswa untuk dapat

berdiskusi serta bekerja sama dalam

kegiatan pembelajaran keterampilan

membaca.

Dengan banyaknya kekurangan yang ada pada siklus I, maka pada

perencanaan siklus II diperlukan perbaikan-perbaikan yang disusun

berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

Page 64: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

48

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II ini dimulai dengan menyiapkan RPP

(Rancangan Pelaksanaan Pembelajara), lembar observasi, dan penilaian

keterampilan membaca. Pada RPP materi yang dibahas pada siklus II ini

adalah membaca pengumuman. Pada siklus II RPP dibuat dalam 2 pertemuan

untuk menjelaskan materi dengan menggunakan model PBL.

Berdasarkan hasil refleksi siklus I maka proses pembelajaran harus

lebih diarahkan. Perbaikan-perbaikan yang ada pada siklus I diterapkan pada

siklus II dengan mengubah beberapa peraturan yang terdapat pada siklus I,

yaitu:

1) Guru harus memotivasi siswa terutama pada siswa yang kurang aktif

untuk berpendapat.

2) Guru harus lebih mengarahkan siswa untuk serius saat sedang

memberi penjelasan pembelajaran.

3) Guru harus tegas dalam mengarahkan siswa untuk tidak bermalas-

malasan dan malu dalam membaca.

4) Guru harus memberi ketegasan dan mengarahkan siswa untuk

menghargai pendapat temannya.

5) Guru harus membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat

berdiskusi serta bekerja sama dalam kelompoknya.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan-

perbaikan yang didasarkan pada pelaksanaan yang telah dilakukan pada siklus

I. pelaksanaan yang akan dilakukan pada siklus II ini adalah melaksanakan

kegiatan pembelajaran membaca pengumuman yang meliputi tiga tahap, yaitu

pendahuluan, tahap kegiatan inti, dan tahap penutup. Tahap ini merupakan

pelaksanaan model PBL (Problem Based Learning).

Page 65: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

49

Tahap pendahuluan ini, guru mengucapkan salam pembuka, berdo‟a,

melakukan pengaturan kelas, bertanya jawab dengan siswa dalam

pembelajaran membaca dipertemuan sebelumnya, menyampaikan tujuan

pembelajaran serta memberi motivasi pada siswa. Sedangkan pada tahap

kegiatan inti ini, meliputi:

1) Guru meminta siswa membaca teks pengumuman yang diberikan pada

pembelajaran sebelumnya.

2) Siswa dalam kelompok mulai berpendapat tentang teks pengumuman

yang diberikan.

3) Guru memberikan penjelasan kepada siswa dan mempersilahkan siswa

untuk mengajukan pertanyaan.

4) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya mengenai teks pengumuman

yang diberikan.

5) Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa di dalam

kelompok untuk membaca teks pengumuman dengan lafal dan intonasi

yang tepat di hadapan teman-temannya.

6) Guru menilai siswa dari aspek intonasi, pelafalan, kelancaran, dan

kenyaringan siswa dalam membaca teks pengumuman.

Tahap penutup dalam pembelajaran membaca pengumuman adalah

guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran, guru menilai hasil

pembelajaran membaca pengumuman, guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi dalam membaca.

c. Observasi

1) Observasi Guru

Hasil Observasi yang dilaksanakan selama pembelajaran bahasa

Indonesia menggunakan model Problem Based Learning siklus II.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan observer yang mencatat seluruh

aktivitas guru selama proses pembelajaran. Berdasarkan data yang dihasilkan

pada tabel di atas terkait kegiatan guru, guru melakukan setiap langkah dalam

RPP. Sesuai dengan data yang di peroleh pada siklus II pertemuan pertama

Page 66: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

50

dan kedua, guru sudah baik dalam memberi motivasi kepada siswa, memberi

kesempatan siswa untuk bertanya, interaksi antara siswa dengan guru, dan

juga guru cukup baik dalam membimbing siswa berdiskusi. Selain itu, dimana

guru sebagai fasilitator sudah sangat baik menempatkan fungsinya

sebagaimana mestinya, mengajak siswa membaca serta menyimpulkan materi

dengan sangat baik, guru juga dalam menjelaskan dan menguasai materi

pembelaran. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat

peningkatan pada setiap pertemuannya. Sehingga pada siklus II guru

mencapai katagori sangat baik.

2) Observasi Siswa

Hasil Observasi yang dilaksanakan selama pembelajaran bahasa

Indonesia menggunakan model Problem Based Learning untuk hasil observasi

terhadap siswa pada siklus II pertemuan pertama dan kedua dapat

dideskripsikan sebagai berikut. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II

dapat dideskripsikan bahwa aktivitas belajar siswa dengan menggunakan

model Problem Based Learning sudah menunjukkan hasil yang semakin baik.

Siswa sudah tampak terbiasa dalam belajar berkelompok dan memecahkan

masalah bersama kelompoknya. Sesuai dengan data yang di peroleh pada

pertemuan pertama dan kedua, siswa sangat antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran, menemukan masalah dengan baik, berpendapat dan menjawab

pertanyaan dengan cukup baik. Peningkatan yang cukup memuaskan juga

tampak dari sikap siswa dalam menghargai pendapat orang lain dan juga

interaksi antara guru dengan siswa terlihat semakin baik, sehingga setiap

kelompok terlihat kompak dalam berdiskusi memecahkan masalah.

Hal ini tampak ketika guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.

Semua siswa mulai mengikuti pembelajaran dengan antusias dan serius, ketika

guru memberi kesempatan untuk membaca di depan kelas, semua kelompok

sangat antusias dan berlomba-lomba untuk dapat membaca di depan kelas.

Tidak ada yang menolak untuk membaca di depan kelas. Keberanian siswa

mengungkapkan pendapat hasil diskusi juga meningkat. Hal ini dikarenakan

Page 67: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

51

setiap kelompok terlihat kompak dalam berdiskusi, karena beberapa siswa

sudah cukup baik dalam menghargai pendapat teman kelompoknya dan tidak

malu untuk mengungkapan pertanyaan atau menanyakan materi pelajaran

yang belum jelas. Siswa telah Nampak benar-benar mandiri dalam

mengerjakan tugas bersama kelompoknya, dengan sesekali tetap bertanya

pada guru jika mengalami kesulitan. Terdapat peningkatan yang memuaskan

pada pertemuan pertama dan kedua, hal ini berbeda dengan pertemuan siklus

I. Sehingga aktivitas pembelajaran pada siklus II sudah sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning dan mencapai

kategori sangat baik.

3) Penilaian Keterampilan Membaca

Melengkapi data pada tahap observasi ini, peneliti juga melakukan

peniliaian keterampilan membaca yang bertujuan untuk mengetahui tingkat

keterampilan membaca siswa setelah diberikan tindakan melalui Problem

Based Learning pada siklus II. Data hasil penilaian ini merupakan data

penentu keterampilan membaca siswa. Hasil penilaian keterampilan membaca

siswa pada siklus II sebagai berikut.

Berdasarkan hasil penilaian keterampilan membaca bahasa Indonesia

dari 20 siswa ada 18 siswa yang tuntas yaitu yang memiliki nilai lebih dari

standar KKM Kriteria Ketuntasan Minimal) 75. Siswa yang mendapat nilai di

bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal ada dua orang siswa dengan nilai

50 dan 55 yang berada di bawah KKM.

Hasil penilaian keterampilan membaca pada siklus II menunjukkan

adanya peningkatan yang sangat baik. Peningkatan ini dapat dilihat pada tabel

di atas, dimana siswa yang terampil dalam membaca dalam kategori tuntas ada

18 siswa dengan rata-rata 83,75 ketuntasan sebesar 90% siswa mencapai KKM

75 hasil tersebut pada siklus I hanya 14 siswa dengan prosentase ketuntasan

sebesar 70%. Dari hasil siklus I sampai dengan siklus II mengalami

peningkatan 20%.

Page 68: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

52

Dengan adanya peningkatan ini, proses pembelajaran penerapan model

PBL (Problem Based Learning) telah berhasil membuat perubahan yang

signifikan selama siswa belajar bahasa Indonesia dan kerja sama dalam

memecahkan masalah dalam berkelompok sudah semakin terlihat dengan

sikap siswa yang ditunjukkan selama proses pembelajaran berlangsung,

mereka ikut terlibat dalam belajar seperti aktif bertanya, menghargai pendapat

teman dan berpartisipasi dalam kerja kelompok.

Kemampuan belajar siswa terhadap bahasa Indonesia sudah semakin

meningkat, bahkan 90% siswa termasuk dalam kategori kemampuan membaca

sangat baik. Penerapan model PBL (Problem Based Learning) membuat siswa

lebih tertarik untuk belajar bahasa Indonesia khususnya membaca sehingga

selama proses pembelajaran tidak terlihat adanya siswa yang bermalas-

malasan membaca, malu berpendapat dan bertanya.

d. Tahap Refleksi

Dalam proses pembelajaran penerapan model Problem Based Learning

telah berhasil membuat siswa lebih antusias, turut aktif, lebih bekerja sama

selama belajar bahasa Indonesia. Siswa yang tidak menghargai temannya

dalam berpendapat dan membaca di depan kelas perlahan mulai dapat

menghargai temannya dan siswa yang masih malu-malu dalam berpendapat

dan bertanya mulai dapat mengikuti pembelajaran dengan baik yang

ditunjukkan selama proses pembelajaran berlangsung, mereka ikut terlibat

dalam belajar seperti aktif bertanya dan berpartisipasi dalam kerja kelompok.

Penerapan model Problem Based Learning membuat siswa lebih tertarik

untuk belajar bahasa Indonesia khususnya membaca sehingga siswa selama

proses pembelajaran tidak terlihat ada yang bermalas-malasan membaca, malu

untuk berpendapat dan bertanya. Dengan adanya data-data yang mengarah

pada meningkatnya kemampuan membaca, maka penelitian ini dihentikan

pada siklus II dan dianggap penerapan model PBL (Problem Based Learning)

ini dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas IV terhadap

pelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca.

Page 69: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

53

B. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang di dapat

peneliti dari berbagai siklus. Diantaranya sebagai berikut:

1. Lembar Observasi Siswa

Lembar observasi digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap

siklus. Hasil dari observasi siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II

No Aspek Yang Diamati Pertemuan ke

Siklus I Siklus II

1 2 1 2

I Fase 1 (Orientasi siswa pada masalah)

1. Siswa tampak antusias mengikuti proses

pembelajaran

3 4 4 4

2. Siswa membentuk kelompok heterogen yang

terdiri dari 4-5 orang

3 4 4 4

II Fase 2 (Mengorganisasikan siswa)

3. Siswa menemukan masalah yang terdapat pada

teks bacaan

3 3 4 4

4. Siswa menjawab pertanyaan dengan tepat

ketika berlangsungnya pembelajaran

3 3 3 4

5. Siswa menyebutkan pendapat dengan jelas

masalah yang terdapat dalam teks bacaan

3 3 3 4

6. Siswa menghargai pendapat orang lain 2 3 3 4

7. Siswa memperhatikan materi yang di

sampaikan guru

3 3 4 5

III Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok)

8. Siswa mengoptimalkan interaksi antara siswa

dan guru dengan kerja kelompok

2 3 4 5

9. Siswa terlibat langsung dalam kegiatan di

kelas selama proses pembelajaran

3 3 4 5

10. Siswa bekerja sama dalam memecahkan

permasalahannya dengan cepat

2 2 3 4

IV Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

11. Siswa membaca teks bacaan dalam kelompok 3 3 4 5

12. Siswa membacakan hasil temuan kelompok

terhadap kelompok lain

3 3 4 4

V Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

13. Siswa menyimpulkan pelajaran yang di

terimanya

3 3 4 4

14. Siswa melaksanakan tes tulis 3 3 4 5

15. Siswa menilai dan memperbaiki pekerjaannya 3 3 4 5

Page 70: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

54

Dari hasil skor pada lembar observasi yang dicapai pada siklus I

terlihat bahwa aktivitas belajar siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia

sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning dan

tergolong pada kategori cukup baik. Akan tetapi pada siklus II, aktivitas

belajar siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia mengalami peningkatan,

yaitu sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Problem Based

Learning dan tergolong kategori sangat baik. Dan peningkatan yang terlihat

jelas ada pada aspek membaca teks bacaan bersama kelompoknya. Hal ini

membuktikan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based

Learning dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam pelajaran

bahasa Indonesia. Dari hasil lembar observasi siswa dapat disajikan dalam

gambar berikut:

Gambar 4.1 Diagram Hasil Lembar Observasi Siswa Pada Siklus I dan Siklus II

Diagram di atas, menunjukkan adanya peningkatan kegiatan siswa

setelah diterapkannya model Problem Based Learning. Jika dilihat dari

diagram tersebut, pada siklus I kegiatan siswa tergolong pada kategori cukup

baik. Sedangkan pada hasil kegiatan guru siklus II ini meningkat menjadi

kategori sangat baik.

2. Lembar Observasi Guru

Lembar kegiatan guru diberikan kepada guru setiap pertemuan pada

setiap siklusnya, akhir siklus I dan akhir siklus II. Hasil dari observasi guru

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

0

20

40

60

80

100

120

140

Siklus I Siklus II

Sangat Baik

Cukup Baik

Page 71: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

55

Tabel 4.4 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II

No Aspek Yang Diamati Pertemuan Ke

Siklus I Siklus II

1 2 1 2

I Fase 1 (Orientasi siswa pada masalah)

1. Guru memberi motivasi kepada siswa 2 3 4 4

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4 4 4

3. Guru mengelompokkan siswa ke dalam

beberapa kelompok masing-masing terdiri

dari 4-5 orang

3 4 4 4

II Fase 2 (Mengorganisasikan siswa)

4. Guru membagikan teks bacaan kepada siswa 4 4 4 4

5. Guru membimbing siswa untuk berpendapat 3 4 4 5

6. Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang materi pelajaran yang

belum di pahami

2 3 4 4

7. Guru menguasai materi pembelajaran 3 4 4 5

8. Guru menjelaskan materi pembelajaran 3 4 4 5

III Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok)

9. Guru mengoptimalkan interaksi antara siswa

dan guru dengan kerja kelompok

2 3 4 5

10. Guru mengajak siswa untuk membaca teks

bacaan

3 4 4 4

11. Guru membimbing siswa dalam kegiatan

diskusi

2 3 3 4

12. Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran 3 3 4 4

IV Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

13. Guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan pembelajaran di depan kelas

4 4 4 5

V Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

14. Guru memberikan tugas kepada siswa 3 4 4 5

15. Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran 3 4 4 5

Berdasarkan data di atas, peningkatan kegiatan guru setiap siklus dapat

terlihat lebih jelas pada diagram dibawah ini, maka keseluruhan pada siklus I

dan siklus II pada tabel 4.4 divisualisasikan ke dalam sebuah diagram berikut:

Page 72: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

56

Gambar 4.2 Diagram Hasil Lembar Observasi Guru Pada Siklus I dan Siklus II

Diagram di atas, menunjukkan adanya peningkatan kegiatan guru

setelah diterapkannya model Problem Based Learning. Jika dilihat dari

diagram tersebut, pada siklus I kegiatan guru tergolong pada kategori baik.

Sedangkan pada hasil kegiatan guru siklus II ini meningkat menjadi kategori

sangat baik.

3. Penilaian Keterampilan Membaca

Penilaian keterampilan membaca diberikan pada siswa sebanyak dua

kali, yaitu pada akhir siklus I dan siklus II. Berdasarkan analisis hasil

keterampilan membaca pada siklus I dan siklus II dapat di lihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Keterampilan Membaca Siklus I dan Siklus II

NO NAMA

RESPONDEN

SIKLUS I SIKLUS II KKM

1 R1 80 85 75

2 R2 80 90 75

3 R3 75 85 75

4 R4 95 100 75

5 R5 50 75 75

6 R6 75 85 75

7 R7 90 100 75

8 R8 75 85 75

9 R9 55 75 75

10 R10 75 80 75

11 R11 60 80 75

12 R12 75 85 75

13 R13 85 95 75

14 R14 80 90 75

0

20

40

60

80

100

120

140

Siklus I Siklus II

Sangat Baik

Baik

Page 73: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

57

15 R15 40 50 75

16 R16 60 75 75

17 R17 90 100 75

18 R18 50 55 75

19 R19 75 90 75

20 R20 85 95 75

JUMLAH 1.450 1.675

RATA-RATA 72,50 83,75

PERSENTASE

TUNTAS

70% 90%

Hasil penilaian keterampilan membaca pada siklus I belum mencapai

hasil yang memuaskan. Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM diberikan

pengayaan dan siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM diberikan

perbaikan atau remedial sehingga diharapkan pada tindakan pembelajaran

siklus berikutnya dapat memperoleh hasil yang memuaskan.

Berdasarkan data di atas, peningkatan keterampilan membaca setiap

siklus dapat terlihat lebih jelas, maka keseluruhan pada siklus I dan siklus II

pada tabel 4.5 divisualisasikan ke dalam sebuah diagram berikut:

Gambar 4.3 Diagram Hasil Penilaian Keterampilan Membaca Pada Siklus I dan Siklus II

Hasil penilaian keterampilan membaca pada siklus I menunjukkan

adanya 14 siswa dalam kategori tuntas dengan persentase ketuntasan 70%

siswa mencapai KKM 75. Pada siklus II peningkatan ini dapat dilihat pada

tabel di atas, dimana siswa yang terampil dalam membaca dalam kategori

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus I Siklus II

Sangat Baik

Baik

Page 74: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

58

tuntas ada 18 siswa dengan persentase ketuntasan sebesar 90% siswa

mencapai KKM 75. Dari hasil siklus I sampai dengan siklus II mengalami

peningkatan 20%.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa tertarik pada

proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model Problem Based

Learning. Ketertarikan itu dapat dilihat Selama proses pembelajaran yang akhirnya

akan meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam belajar bahasa Indonesia.

Pada siklus I siswa mulai merasakan adanya sedikit perubahan pada diri siswa,

mereka mulai terlihat tidak bermalas-malasan untuk membaca, mulai berani untuk

bertanya dan antusias ketika guru meminta untuk membaca di depan kelas. Siswa

merasakan suasana belajar kelompok dengan senang. Namun, masih ada siswa yang

asyik mengobrol dan bermalas-malasan untuk membaca. Pada siklus I masih banyak

kekurangan dalam proses pembelajaran sehingga hasil yang diinginkan belum

tercapai secara maksimal. Maka hasil dari observasi siswa pada siklus I sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning dan tergolong kategori cukup

baik, dengan hasil penilaian keterampilan membaca siswa pada siklus I, siswa yang

tuntas ada 14 siswa dengan prosentase ketuntasan sebesar 70% siswa mencapai KKM

75. Hasil penilaian siklus I menunjukkan adanya hasil yang baik dengan rata-rata

kelas 72,50. Oleh karena itu, pembelajaran masih terus dilakukan dengan perbaikan-

perbaikan yang ada.

Pada siklus II secara keseluruhan dari observasi siswa sudah sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning dan tergolong kategori

sangat baik telah tercapai kriteria keberhasilan, yaitu dengan hasil penilaian

keterampilan membaca siswa dalam kategori tuntas ada 18 siswa dengan prosentase

ketuntasan sebesar 90% siswa mencapai KKM 75. Hasil ini menunjukkan adanya

peningkatan yang sangat baik dengan rata-rata kelas 83,75. Maka pembelajaranpun

dihentikan berdasarkan kriteria keberhasilan tersebut.

Page 75: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

59

Berdasarkan hasil observasi dan penilaian keterampilan membaca terlihat

bahwa pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning dapat

meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam belajar bahasa Indonesia.

D. Pembahasan Temuan Penelitian

Pada pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dalam dua siklus mulai dari 19

Mei 2016 sampai 26 Mei 2016 dari kedua siklus yang telah dilaksanakan terlihat

adanya peningkatan hasil membaca siswa dengan penerapan model Problem Based

Learning, hal tersebut diperkuat juga dengan peningkatan aktivitas siswa dari siklus

ke siklus. Penilaian keterampilan membaca diberikan kepada siswa sebanyak dua kali

yaitu tes membaca di akhir siklus.

Pada pelaksanaan siklus I terdapat beberapa kendala yang di alami oleh siswa,

diantaranya pada saat diskusi banyak siswa yang lebih mengandalkan temannya yang

aktif dan pintar, ada juga siswa yang berdiskusi sambil mengobrol, mereka masih

terlihat kurang semangat dan bermalas-malasan dalam membaca, ada beberapa siswa

juga yang tidak menghargai temannya ketika sedang membaca. Mereka tidak bertanya

ketika kesulitan dalam menentukan masalah dalam teks. Hal ini terlihat ketika di awal

pelajaran, mereka tampak malas untuk memulai pelajaran sedangkan ketika pelajaran

berakhir mereka terlihat senang, maka dengan demikian hasil observasi siswa

tergolong cukup baik. Berdasarkan hasil skor rata-rata penilaian membaca pada siklus

I yaitu 72,50 adalah sebanyak 14 siswa mencapai ketuntasan yang nilainya

memperoleh ≥ 75, jika di persentasekan hanya 70% siswa mencapai KKM 75.

Sementara siswa yang membacanya < 75 berjumlah 6 siswa atau sekitar 30%. Dari

keterangan di atas angka tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan yang

diinginkan oleh peneliti yaitu sebesar 85% dengan KKM 75. Dan hasil dari aktivitas

siswa pada siklus ini hanya dengan kategori baik.

Dapat disimpulkan bahwa pada siklus I ini, keterampilan membaca siswa

belum sepenuhnya terbangun. Selain itu, belum tercapainya kriteria tersebut

disebabkan karena siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan

model Problem Based Learning. Oleh karena itu, pembelajaran masih dilanjutkan

dengan siklus II.

Page 76: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

60

Temuan peneliti pada siklus II menunjukkan adanya perubahan aktivitas

pembelajaran siswa yang tergolong sangat baik. Hasil keterampilan membaca siswa

juga dapat dilihat dengan nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dari 72,50

menjadi 83,75. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai

≥ 75 dari 14 siswa sekitar 70% menjadi 18 siswa atau 90% siswa mencapai KKM 75.

Perolehan hasil aktivitas siswa juga meningkat dari kategori baik menjadi sangat baik.

Kondisi ini menunjukkan telah terjadi peningkatan yang signifikan dari tindakan

siklus I ke siklus II. Maka disimpulkan bahwa tindakan pada siklus II telah mencapai

kriteria keberhasilan yang diinginkan yaitu sebesar 85% dengan KKM 75. Hal ini

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Perolehan Statistika Deskriptif dari Hasil Membaca

Siklus I dan Siklus II

Keterangan Siklus I Siklus II

Rata-rata 72,50 83,75

Nilai Tertinggi 95 100

Nilai Terendah 40 50

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peningkatan

keterampilan membaca siswa diikuti pula dengan peningkatan aktivitas belajar siswa

dengan model Problem Based Learning. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk

menghentikan penelitian sampai pada siklus II, karena pada siklus ini hasil penilaian

keterampilan membaca siswa telah memenuhi indikator keberhasilan membaca, serta

aktivitas pembelajaran guru dan siswa sudah sesuai dengan langkah-langkah model

Problem Based Learning.

Page 77: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian yang telah

diuraikan sebelumnya, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan

model Problem Based Learning dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya

pada membaca dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa. Pada siklus I

aktivitas pembelajaran siswa dengan model Problem Based Learning tergolong pada

kategori cukup baik dan aktivitas mengajar guru mencapai kategori baik. Peningkatan

terjadi pada siklus II, aktivitas pembelajaran guru dan siswa tergolong pada kategori

sangat baik. Dengan demikian, hasil observasi aktivitas pembelajaran siklus I dan

siklus II yang menunjukkan bahwa pembelajaran membaca sudah sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran model Problem Based Learning.

Cara penerapan model Problem Based Learning dalam membaca dapat dilihat

pada hasil penilaian keterampilan membaca, Hasil penilaian keterampilan membaca

siklus I dengan rerata yang diperoleh 72,50, 70% siswa mencapai KKM 75.

Sedangkan pada siklus II dengan rerata 83,75, 90% siswa mencapaia KKM 75. Maka

dari hasil tersebut penerapan model Problem Based Learning meningkatkan

keterampilan membaca siswa kelas IV SD Insan Teladan Parung Bogor.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka

dapat di kemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan

Problem Based Learning di sekolah sehingga guru-guru yang lain dapat

menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan membawa

siswa dalam pembelajaran yang menyenangkan.

Page 78: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

62

2. Setiap pembelajaran sebaiknya guru selalu menganalisis kekurangan-

kekurangan yang ada pada setiap pertemuan sehingga pada pembelajaran

selanjutnya akan menjadi lebih baik.

3. Guru hendaknya dapat menciptakan kondisi belajar mengajar yang

menyenangkan bagi siswa sehingga tidak merasa bosan dalam mengikuti

pembelajaran dan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

4. Penggunaan model Problem Based Learning dalam keterampilan membaca

dapat mendorong dan menumbuhkan minat membaca siswa, serta siswa

khususnya SD Insan Teladan hendaknya dapat menerapkan model Problem

Based Learning pada mata pelajaran yang lain, yang dianggap sulit dalam

pemecahan masalah.

Page 79: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

63

DAFTAR PUSTAKA

Alek & Ahmad. H.P. Bahasa Indonesia untuk Peguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.

Cet. I, 2010.

Budinuryanta, dkk. Pengajaran Keterampilan Berbahasa Edisi Dua. Jakarta:

Universitas Terbuka. Cet. II, 2008.

Cahyani, Isah, dkk. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI PRESS.

Cet. I, 2007.

Eggen, Paul, dkk. Strategi dan Model Pembelajaran, Mengajarkan Konten dan

Keterampilan Berpikir, Edisi Enam. Jakarta: PT Indeks. Cet. I, 2012.

Galih, Purwaning & Muh Darisman. Bahasa Indonesia Kelas IV SD. Bogor:

Yudhistira, 2015.

Guntur Tarigan, Henry. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: CV Angkasa. 2015.

Iskandarwassid. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Cet. III, 2011.

Kemdikbud. Model Pembelajaran Berbasis Masalah/ PBL. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013.

Kurniasih, Imas. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan

Profesionalitas Guru. Jakarta: Kata Pena. Cet. II, 2015.

Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik, Implementasi,

dan Inovasi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. XII, 2010.

N. Cahyo, Agus. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan

Terpopuler. Yogyakarta: Diva Press, 2013.

Nurcholis, Hanif & Mafrukhi. Saya Senang Berbahasa Indonesia Jilid 4 Untuk SD

Kelas 4. Jakarta: Erlangga, 2007.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.

Yogyakarta: BPFE. 2010.

Purwanto, M. Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. (Bandung:

PT Remaja Rosadakarya). Cet. XII, 2002.

Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Cet. II, 2008.

Page 80: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

64

Resmini, Novi, dkk. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi. Bandung: UPI

PRESS. Cet. I, 2007.

Ridwanudin, Dindin. Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN PRESS. Cet. I, 2015.

Rozak, Abd & Maifalinda Fatra. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: FITK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.

Sarkiyah, Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media

Kartu di Kelas 1 MI Alkhairaat Uemalingku Kecamatan Ampana Kota. JKTO.

Vol. 4, No. 4, 2010.

Somadayo, Samsu. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu. Cet. I,

2013.

Sudarman. Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan meningkatkan

Kemampuan Memecahkan Masalah. JJPI, 2007.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung: Alfabeta, cv. Cet. III, 2012.

Sugono, Dendy, dkk. Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama. Cet. VI, 2010.

Sumantri, Mohamad Syarif. Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik di Tingkat

Pendidikan Dasar. Jakarta: PT RajaGrafido Persada. Cet. I, 2015.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga.

Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I, 2001.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep Landasan Dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Ed. I.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet. I, 2009.

Yamin, Martinis. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP

Press Group. Cet. I, 2013.

Zuhriyah, Yani. Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Anak Kelompok B Darul Athfal.

2012 (http://eprints.uny.ac.id/8074/pdf) diakses pada tanggal 26 Oktober 2015

pukul 08.50 WIB

Page 81: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

65

RPP

(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

Nama Sekolah : SD Insan Teladan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Pertemuan/ Siklus : 1/ I

A. Standar Kompetensi

Membaca

7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca

pantun.

B. Kompetensi Dasar

7.2 Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

C. Indikator :

7.2.1 Membaca isi teks pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

7.2.2 Menyimpulkan isi teks pengumuman.

7.2.3 Menjelaskan isi teks pengumuman.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran Probem Based Learning siswa dapat:

1. Membaca isi teks pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

2. Menyimpulkan isi pegumuman.

3. Menjelaskan isi teks pengumuman.

Nilai Karakter :

Disiplin, Religious, mandiri, gemar membaca, teliti, tanggung jawab, percaya

diri, rasa ingin tahu, tekun, rajin, berani.

Page 82: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

66

E. Materi Pembelajaran dan Sumber Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Membaca Pengumuman.

Sumber Pelajaran : Buku Purwaning Galih & Muh Darisman, Bahasa Indonesia Kelas

IV SD, Bogor: Yudhistira, 2015 dan Hanif Nurcholis & Mafrukhi, Saya Senang Berbahasa

Indonesia Jilid 4 Untuk SD Kelas 4, Jakarta: Erlangga, 2007, dan sumber- sumber

lainnya yang relavan.

F. Pendekatan, Media, Metode

1. Pendekatan : Berpusat pada siswa

2. Model : Problem Based Learning (PBL)

3. Media : Teks pengumuman

4. Metode : Ceramah, Penugasan dan tanya jawab

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama (2 x 35 Menit)

Kegiatan Guru

Pendahuluan Fase 1 (Orientasi siswa kepada masalah).

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa

untuk memulai pembelajaran.

2. Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk

mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.

4. Memotivasi siswa dengan memberikan contoh manfaat dari

membaca.

Inti 1. Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok.

Fase 2 (Mengorganisasikan siswa).

2. Guru memberikan teks pengumuman kepada masing-

maisng kelompok.

3. Guru meminta siswa terlebih dahulu untuk mengobservasi

teks pengumuman.

Page 83: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

67

4. Guru meminta siswa berpendapat tentang teks pengumuman

yang telah diberikan.

5. Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan (jika

ada).

6. Mempersilahkan siswa lain untuk menjawab pertanyaan

temannya (jika ada yang bersedia)

7. Guru memberikan penjelasaan tentang teks pengumuman

yang diberikan.

Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok).

8. Setiap siswa dalam kelompok membaca teks pengumuman

dengan lafal dan intonasi yang tepat.

9. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dengan mencari tahu

masalah-masalah yang terdapat dalam teks pengumuman.

10. Guru meminta masing-masing kelompok membaca teks

pengumuman di depan kelas.

Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya).

11. Setiap siswa diberi kesempatan menyimpulkan isi teks

pengumuman di depan kelas.

Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah)

12. Guru memberikan latihan soal materi yang diajarkan.

13. Siswa mengerjakan latihan soal secara mandiri.

14. Mengecek dan menjelaskan kembali latihan yang telah

dikerjakan siswa.

15. Guru memberikan umpan balik tehadap pembelajaran yang

diajarkan.

Penutup 1. Mempersilakan siswa untuk menyimpulkan materi yang

telah diajarkan.

2. Guru memberikan infomasi materi yang akan dipelajari

pada pertemuan selanjutnya.

3. Guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin doa

Page 84: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

68

penutup (acak).

4. Memberi salam penutup.

H. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

7.2.1 Membaca isi teks

pengumuman dengan

lafal dan intonasi

yang tepat.

7.2.2 Menyimpulkan isi

teks pengumuman.

7.2.3 Menjelaskan isi teks

pengumuman.

Tes Lisan dan

Tertulis

Essai Bacalah teks

pengumuan

dengan lafal dan

intonasi yang

tepat!

Jawablah

pertanyaan-

pertanyaan dan

berilakan

simpulan pada

teks pengumuman

yang kamu baca!

Jelaskan isi teks

pengumuman di

hadapan teman-

temanmu!

Page 85: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

69

A. Bacalah teks pengumuman dibawah ini dengan lafal dan intonasi yang

tepat!

Pengumuman

Para siswa yang terpilih sebagai duta “Olimpiade Sains Nasional Tingkat SD”

diharapkan kedatangannya pada:

Hari/ Tanggal : Minggu, 21 November 2010

Waktu : Pukul 08.00

Tempat : Ruang laboratorium SD Negeri Mandiri Jaya

Acara : Pembekalan dan pemantapan materi untuk olimpiade sains

Semua siswa diharapkan hadir tepat waktu dengan berpakaian rapih dan

membawa alat tulis masing-masing.

Surabaya, 15 November 2010

Kepala Sekolah

(Tri Asmara)

Sumber:

Purwaning Galih & Muh Darisman, Bahasa Indonesia Kelas IV SD, (Bogor: Yudhistira,

2015), hlm. 114

Page 86: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

70

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Apa isi pengumuman di atas?

2. Siapa yang bertangggung jawab terhadap kegiatan tersebut?

3. Kapan pengumuman itu dibuat?

4. Untuk siapakah pengumuman tersebut?

5. Dimanakah kegiatan tersebut dilaksanakan?

C. Berilah kesimpulan teks pengumuman yang kamu baca!

Page 87: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

71

RPP

(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

Nama Sekolah : SD Insan Teladan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Pertemuan/ Siklus : 2/ I

A. Standar Kompetensi

Membaca

7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca

pantun.

B. Kompetensi Dasar

7.2 Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

C. Indikator :

7.2.4 Menentukan isi pokok teks pengumuman.

7.2.5 Menyebutkan bagian-bagian pengumuman.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran Probem Based Learning siswa dapat:

4. Menentukan isi pokok teks pengumuman.

5. Menyebutkan bagian-bagian pengumuman.

Nilai Karakter :

Disiplin, Religious, mandiri, gemar membaca, teliti, tanggung jawab, percaya

diri, rasa ingin tahu, tekun, rajin, berani.

Page 88: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

72

E. Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Membaca Pengumuman

F. Pendekatan, Media, Metode

5. Pendekatan : Berpusat pada siswa

6. Model : Problem Based Learning (PBL)

7. Media : Teks pengumuman

8. Metode : Ceramah, Penugasan dan tanya jawab

G. Sumber Pembelajaran

Buku Purwaning Galih & Muh Darisman, Bahasa Indonesia Kelas IV SD, Bogor:

Yudhistira, 2015 dan Hanif Nurcholis & Mafrukhi, Saya Senang Berbahasa Indonesia

Jilid 4 Untuk SD Kelas 4, Jakarta: Erlangga, 2007, dan sumber- sumber lainnya yang

relavan.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama (2 x 35 Menit)

Kegiatan Guru

Pendahuluan Fase 1 (Orientasi siswa kepada masalah).

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa

untuk memulai pembelajaran.

2. Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk

mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.

4. Memotivasi siswa dengan memberikan contoh manfaat dari

membaca.

Inti 1. Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok.

Fase 2 (Mengorganisasikan siswa).

2. Guru meminta siswa membaca teks pengumuman yang

diberikan pada pembelajaran sebelumnya.

Page 89: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

73

3. Guru meminta siswa terlebih dahulu untuk mengamati teks

pengumuman, kemudian siswa mencatat pokok-pokok teks

pengumuman.

4. Guru meminta siswa berpendapat tentang teks pengumuman

yang telah diberikan.

5. Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan (jika

ada).

6. Mempersilahkan siswa lain untuk menjawab pertanyaan

temannya (jika ada yang bersedia)

Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok).

7. Guru meminta siswa mencari bagian-bagian teks

pengumuman.

8. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dengan mencari tahu

apa saja bagian-bagian yang terdapat dalam teks

pengumuman.

Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya).

9. Guru meminta siswa menyebutkan bagian-bagian teks

pengumuman di depan kelas.

Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah)

10. Guru memberikan latihan soal materi yang diajarkan.

11. Siswa mengerjakan latihan soal secara mandiri.

12. Mengecek dan menjelaskan kembali latihan yang telah

dikerjakan siswa.

13. Guru memberikan umpan balik tehadap pembelajaran yang

diajarkan

Penutup 1. Mempersilakan siswa untuk menyimpulkan materi yang

telah diajarkan

2. Guru memberikan infomasi materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya

3. Guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin doa

Page 90: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

74

penutup

4. Memberi salam penutup

I. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

7.2.4 Menentukan isi pokok

teks pengumuman.

7.2.5 Menyebutkan bagian-

bagian pengumuman.

Tes Lisan dan

Tertulis

Essai Tentukan isi

pokok teks

pengumuman

berdasarkan hasil

pengamatanmu!

Sebutkan bagian-

bagian

pengumuman

yang terdapat

pada teks

pengumuman

yang kamu baca!

Page 91: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

75

A. Bacalah teks pengumuman dibawah ini dengan lafal dan intonasi yang

tepat!

Pengumuman

Diumumkan kepada murid kelas I s.d. V SDN Tanjung bahwa akan diadakan

uji coba ujian untuk siswa kelas VI. Uji coba ujian akan dilaksanakan pada tanggal 8

dan 9 Februari 2009.

Selama murid kelas VI melaksanakan uji coba ujian, murid kelas I s.d. V

belajar sampai pukul 09.00. Selebihnya belajar di rumah.

Demikian pengumuman ini disampaikan, harap dipatuhi bersama.

Bogor, 01 Februari 2009

Kepala SDN

Tanjung

Apud Syarifudin,

S. Pd

Sumber:

Purwaning Galih & Muh Darisman, Bahasa Indonesia Kelas IV SD, (Bogor: Yudhistira), hlm.

85

Page 92: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

76

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Apa isi pokok pengumuman itu ?

2. Siapa yang mengeluarkan pengumuman ?

3. Dimana pengumuman itu dikeluarkan ?

4. Manakah bagian kaki dari pengumuman itu ?

5. Ditunjukan kepada siapa pengumuman itu ?

Page 93: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

77

Lembar Penilaian Keterampilan Membaca

Siswa Selama Proses Pembelajaran

Nama/ No. Absen Siswa : Kelas/ Semester : IV/ II

Pertemuan/ Siklus : Hari/ Tanggal :

1 = tidak baik 2 = kurang baik 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik

No Aspek yang Dinilai Skor Ket

1 Ketepatan dalam intonasi.

a. Terdapat variasi irama dan tekanan 5

b. Terdapat variasi tetapi masih terdapat penggunaan

tekanan kurang tepat.

4

c. Terdapat variasi tetapi penggunaan tekanan sering

tidak tepat.

3

d. Irama dan tekanan monoton. 2

e. Tidak menggunakan variasi irama dan tekanan. 1

2 Ketepatan dalam pelafalan

a. Tidak terdapat kesalahan dalam pelafalan. 5

b. Terdapat satu bagian kalimat yang salah dalam

pelafalan.

4

c. Terdapat lebih dari dua bagian kalimat salah dalam

pelafalan.

3

d. Terdapat lebih dari tiga bagian kalimat yang salah

dalam pelafalan.

2

e. Tidak dapat melafalkan bacaan. 1

3 Kelancaran dalam membaca

a. Lancar dalam membaca. 5

b. Lancar dalam membaca tetapi masih ada bagian

yang diulang dalam membaca.

4

c. Ada pengulangan bacaan tetapi nafas teratur. 3

d. Tersendat-sendat dalam membaca banyak

pengulangan.

2

e. Tidak lancar sama sekali dalam membaca. 1

4 Kenyaringan suara

a. Dapat dijangkau oleh semua pendengar dari awal

sampai akhir.

5

b. Dapat dijangkau oleh sebagian pendengar namun

masih kurang maksimal.

4

c. Dapat dijangkau oleh sebagian pendengar. 3

d. Hanya dapat dijangkau pada kata-kata tertentu saja

oleh pendengar.

2

e. Sangat lemah suaranya tidak dapat didengar. 1

JUMLAH

Page 94: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

78

Bacalah sebuah teks pengumuman di bawah ini dengan lafal dan intonasi yang

tepat!

Sumber:

Hanif Nurcholis & Mafrukhi, Saya Senang Berbahasa Indonesia Jilid 4 Untuk SD Kelas 4,

(Jakarta: Erlangga), hlm. 158

PENGUMUMAN

Teman kita, Doni, sedang sakit. Sekarang, ia dirawat di rumah sakit

“Harapan Warga”. Untuk meringankan beban orang tua teman kita itu, kita perlu

membantunya. Oleh karena itu, teman-teman dimohon memberikan bantuan berupa

uang. Uang tersebut nanti akan disampaikan kepada orang tuanya. Sumbangan

dapat di serahkan kepada bendahara kelas, yaitu Rico Permana.

Atas bantuan teman-teman, saya mengucapkan terimakasih. Semoga Tuhan

membalas Kebaikan teman-teman, amin.

Makasar, 27 Maret 2007

Ketua Kelas,

Ahmad Rifai

Page 95: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

79

Bacalah sebuah teks pengumuman di bawah ini dengan lafal dan intonasi yang

tepat!

Sumber:

Hanif Nurcholis & Mafrukhi, Saya Senang Berbahasa Indonesia Jilid 4 Untuk SD Kelas 4,

(Jakarta: Erlangga), hlm. 139

SD HARAPAN BANGSA

Jl. Pelita Bangsa No. 25 Jambi

Telp. (0521) 6787801

PENGUMUMAN

Kepengurusan koperasi sekolah Harapan Bangsa masa bakti 2005-2006

akan segera berakhir. Oleh karena itu, akan segera dibentuk pengurus baru. Para

siswa yang berminat untuk menjadi pengurus koperasi sekolah masa bakti 2007-

2009 agar segera mengambil formulir pendaftaran kepada Bapak Hasyim.

Syarat-syarat untuk menjadi pengurus sudah tertulis dalam formulir

pendaftaran. Formulir pendaftaran dapat diambil dua hari setelah pengumuman

ini. Formulir harus dikembalikan paling lambat tanggal 20 Desember 2006.

Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian semua siswa.

Kepala Sekolah,

Rizal Permana, S.Pd.

Page 96: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

80

HASIL PENILAIAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV SEMESTER II TAHUN

PELAJARAN 2015/2016

SIKLUS I Responden Intonasi Pelafalan Kelancaran

Membaca

Kenyarigan

Suara

skor Nilai Remedial Tuntas

R1 3 3 5 5 16 80 √

R2 3 4 5 4 16 80 √

R3 3 4 4 4 15 75 √

R4 4 5 5 5 19 95 √

R5 3 2 2 3 10 50 √

R6 4 3 4 4 15 75 √

R7 4 4 5 5 18 90 √

R8 4 4 4 3 15 75 √

R9 2 4 2 3 11 55 √

R10 3 3 4 5 15 75 √

R11 2 5 4 1 12 60 √

R12 3 4 4 4 15 75 √

R13 4 4 5 4 17 85 √

R14 4 4 4 4 16 80 √

R15 1 2 2 3 8 40 √

R16 3 3 3 3 12 60 √

R17 4 5 5 4 17 80 √

R18 2 2 3 3 10 50 √

R19 3 4 4 4 15 75 √

R20 4 4 5 4 17 85 √

*Keterangan : (1) Sangat Kurang (2) Kurang (3) Cukup (4) Baik (5) Sangat Baik

Page 97: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

81

RPP

(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

Nama Sekolah : SD Insan Teladan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Pertemuan/ Siklus : 1/ II

A. Standar Kompetensi

Membaca

7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca

pantun.

B. Kompetensi Dasar

7.2 Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

C. Indikator :

7.2.1 Membaca isi teks pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

7.2.6 Memilih kalimat utama pada setiap paragraf bacaan.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran Probem Based Learning siswa dapat:

1. Membaca isi teks pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

2. Memilih kalimat utama pada setiap paragraf bacaan.

Nilai Karakter :

Disiplin, Religious, mandiri, gemar membaca, teliti, tanggung jawab, percaya

diri, rasa ingin tahu, tekun, rajin, berani.

E. Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Membaca Pengumuman.

Page 98: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

82

F. Pendekatan, Media, Metode

1. Pendekatan : Berpusat pada siswa

2. Model : Problem Based Learning (PBL)

3. Media : Teks pengumuman

4. Metode : Ceramah, Penugasan dan tanya jawab

G. Sumber Pembelajaran

Buku Purwaning Galih & Muh Darisman, Bahasa Indonesia Kelas IV SD, Bogor:

Yudhistira, 2015 dan Hanif Nurcholis & Mafrukhi, Saya Senang Berbahasa Indonesia

Jilid 4 Untuk SD Kelas 4, Jakarta: Erlangga, 2007, dan sumber- sumber lainnya yang

relavan.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama (2 x 35 Menit)

Kegiatan Guru

Pendahuluan Fase 1 (Orientasi siswa kepada masalah).

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa

untuk memulai pembelajaran.

2. Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk

mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.

4. Memotivasi siswa dengan memberikan contoh manfaat dari

membaca.

Inti 1. Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok.

Fase 2 (Mengorganisasikan siswa).

2. Guru meminta siswa membaca teks pengumuman yang

diberikan pada pembelajaran sebelumnya.

3. Guru meminta siswa terlebih dahulu untuk mengamati teks

pengumuman.

4. Guru meminta siswa berpendapat tentang teks pengumuman

yang telah diberikan.

Page 99: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

83

5. Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan (jika

ada).

6. Mempersilahkan siswa lain untuk menjawab pertanyaan

temannya (jika ada yang bersedia)

Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok).

7. Guru meminta siswa mencari kalimat utama yang terdapat

pada teks pengumuman.

8. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dengan mencari tahu

apa saja kalimat utama yang terdapat dalam teks

pengumuman.

Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya).

9. Guru meminta siswa membacakan kalimat utama yang

terdapat pada teks pengumuman di depan kelas.

Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah)

10. Guru memberikan latihan soal materi yang diajarkan.

11. Siswa mengerjakan latihan soal secara mandiri.

12. Mengecek dan menjelaskan kembali latihan yang telah

dikerjakan siswa.

13. Guru memberikan umpan balik tehadap pembelajaran yang

diajarkan

Penutup 1. Mempersilakan siswa untuk menyimpulkan materi yang

telah diajarkan

2. Guru memberikan infomasi materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya

3. Guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin doa

penutup (acak)

4. Memberi salam penutup

Page 100: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

84

I. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

7.2.4 Membaca isi teks

pengumuman

dengan lafal dan

intonasi yang

tepat.

7.2.6 Memilih kalimat

utama pada setiap

paragraf bacaan.

Tes Lisan dan

Tertulis

Essai Bacalah teks

pengumuan dengan

lafal dan intonasi

yang tepat!

Pilihlah kalimat

utama yang terdapat

pada setiap paragraf

teks pengumuman!

Page 101: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

85

A. Bacalah pengumuman di bawah ini! Dan tentukan kalimat utama yang

terdapat pada setiap paragraf pengumuman!

Sumber:

Hanif Nurcholis & Mafrukhi, Saya Senang Berbahasa Indonesia Jilid 4 Untuk SD Kelas 4,

(Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 113-114

SDN 01 KOTA SELAYANG PANDANG

Jl. Raya Menara Gading No. 23 Selayang Pandang

Telp. (024) 3562478

PENGUMUMAN

Keberhasilan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari tingkat kedisiplinan

semua warga sekolah, termasuk siswa. Oleh karena itu, sekolah perlu membuat

tata tertib, termasuk tata tertib siswa.

Adapun tata tertib yang dimaksud adalah bahwa semua siswa wajib

mematuhi ketentuan-ketentuan, sebagai berikut: berpakaian seragam sekolah

dengan kelengkapannya, siswa harus hadir lima menit sebelum pelajaran pertama

dimulai, bersikap sopan dan santun, serta menghormati Bapak dan Ibu guru, baik

di sekolah maupun di luar sekolah.

Jika seorang siswa tidak dapat hadir di sekolah maka pada hari pertama

masuk sekolah harus memperlihatkan surat keterangan yang sah, yaitu surat

keterangan orang tua/wali atau surat keterangan dokter jika sakit lebih dari dua

hari. Untuk itu, semua siswa diharapkan dapat mengikuti tata tertib sekolah yang

berlaku. Sekian dan terima kasih.

Kepala SD Tunas Muda,

Drs. A Rifai Amran

Page 102: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

86

No. Paragraf Kalimat Utama

1. Pertama

2. Kedua

3. Ketiga

4. Keempat

Page 103: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

87

RPP

(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

Nama Sekolah : SD Insan Teladan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Pertemuan/ Siklus : 2/ II

A. Standar Kompetensi

Membaca

7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca

pantun.

B. Kompetensi Dasar

7.2 Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

C. Indikator :

7.2.7 Menyusun teks pengumuman dengan tepat.

7.2.1 Membaca isi teks pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran Probem Based Learning siswa dapat:

1. Menyusun teks pengumuman dengan tepat.

2. Membaca isi teks pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Nilai Karakter :

Disiplin, Religious, mandiri, gemar membaca, teliti, tanggung jawab, percaya

diri, rasa ingin tahu, tekun, rajin, berani.

Page 104: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

88

E. Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Membaca Pengumuman

F. Pendekatan, Media, Metode

1. Pendekatan : Berpusat pada siswa

2. Model : Problem Based Learning (PBL)

3. Media : Teks pengumuman

4. Metode : Ceramah, Penugasan dan tanya jawab

G. Sumber Pembelajaran

Buku Purwaning Galih & Muh Darisman, Bahasa Indonesia Kelas IV SD, Bogor:

Yudhistira, 2015 dan Hanif Nurcholis & Mafrukhi, Saya Senang Berbahasa Indonesia

Jilid 4 Untuk SD Kelas 4, Jakarta: Erlangga, 2007, dan sumber- sumber lainnya yang

relavan.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama (2 x 35 Menit)

Kegiatan Guru

Pendahuluan Fase 1 (Orientasi siswa kepada masalah).

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa

untuk memulai pembelajaran.

2. Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk

mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.

4. Memotivasi siswa dengan memberikan contoh manfaat dari

membaca.

Inti 1. Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok.

Fase 2 (Mengorganisasikan siswa).

2. Guru meminta siswa membaca teks pengumuman yang

Page 105: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

89

diberikan pada pembelajaran sebelumnya.

3. Guru meminta siswa terlebih dahulu untuk mengamati teks

pengumuman.

4. Guru meminta siswa berpendapat tentang teks pengumuman

yang telah diberikan.

5. Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan (jika

ada).

6. Mempersilahkan siswa lain untuk menjawab pertanyaan

temannya (jika ada yang bersedia)

Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya).

7. Guru meminta masing-masing siswa dalam kelompok

membuat teks pengumuman dengan tepat.

Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok).

8. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dengan mencari tahu

cara membuat teks pengumuman.

Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah)

9. Guru meminta siswa membacakan hasil teks pengumuman

yang dibuatnya di depan kelas.

10.Guru memberikan umpan balik tehadap pembelajaran yang

diajarkan

Penutup 1. Mempersilakan siswa untuk menyimpulkan materi yang

telah diajarkan

2. Guru memberikan infomasi materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya

3. Guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin doa

penutup (acak)

4. Memberi salam penutup

Page 106: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

90

I. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

7.2.7 Menyusun teks

pengumuman dengan

tepat.

7.2.5 Membaca isi teks

pengumuman dengan

lafal dan intonasi

yang tepat.

Tes Lisan dan

Tertulis

Essai Buatlah sebuah

teks pengumuman

dengan tepat!

Bacalah teks

pengumuan

dengan lafal dan

intonasi yang

tepat!

Page 107: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

91

Buatlah sebuah pengumuman dengan tepat! Isi pengumuman tentang menjaga

kebersihan di kelas! Kerjakan bersama tema kelompokmu!

Page 108: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

92

HASIL PENILAIAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SIKLUS II

Responden Intonasi Pelafalan Kelancaran

Membaca

Kenyarigan

Suara

skor Nilai Remedial Tuntas

R1 4 4 5 4 17 85 √ R2 4 5 5 4 18 90 √ R3 4 4 5 4 17 85 √ R4 5 5 5 5 20 100 √ R5 4 3 4 4 15 75 √

R6 4 4 5 4 17 85 √ R7 5 5 5 5 20 100 √ R8 4 4 5 4 17 85 √ R9 4 3 4 4 15 75 √

R10 4 4 4 4 16 80 √

R11 4 4 5 3 16 80 √

R12 4 4 5 4 17 85 √ R13 4 5 5 5 19 95 √ R14 4 5 5 4 18 90 √ R15 2 3 2 3 10 50 √

R16 4 3 5 3 15 75 √

R17 5 5 5 5 20 100 √

R18 3 3 2 3 11 55 √

R19 4 5 5 4 18 90 √ R20 4 5 5 5 19 95 √

*Keterangan : (1) Sangat Kurang (2) Kurang (3) Cukup (4) Baik (5) Sangat Baik

Page 109: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

93

LEMBAR OBSERVASI

Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran

Kelas/ Semester : IV/ II Mata Pelajaran : Bahasa

Indonesia

Pertemuan/ Siklus : Hari/ Tanggal :

Petunjuk Pengisian:

Berikan tanda check list (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan anda terhadap

keterlaksanaan model Problem Based Learning yang dilaksanakan oleh guru dan

siswa.

1 = tidak baik 2 = kurang baik 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat

baik

No Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3 4 5

I Fase 1 (Orientasi siswa pada masalah)

1. Guru memberi motivasi kepada siswa

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok

masing-masing terdiri dari 4-5 orang

II Fase 2 (Mengorganisasikan siswa)

4. Guru membagikan teks bacaan kepada siswa

5. Guru membimbing siswa untuk berpendapat

6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi pelajaran yang belum di pahami

7. Guru menguasai materi pembelajaran

8. Guru menjelaskan materi pembelajaran

III Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok)

9. Guru mengoptimalkan interaksi antara siswa dan guru

dengan kerja kelompok

10. Guru mengajak siswa untuk membaca teks bacaan

11. Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi

12. Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran

IV Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

13. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran di depan kelas

V Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

14. Guru memberikan tugas kepada siswa

15. Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran

JUMLAH

Page 110: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

94

Hasil Lembar Observasi Guru Pada Siklus I

No Aspek Yang Diamati Jumlah Nilai

Pada

Pertemuan Ke

1 2

I Fase 1 (Orientasi siswa pada masalah)

1. Guru memberi motivasi kepada siswa 2 3

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4

3. Guru mengelompokkan siswa ke dalam

beberapa kelompok masing-masing terdiri

dari 4-5 orang

3 4

II Fase 2 (Mengorganisasikan siswa)

4. Guru membagikan teks bacaan kepada siswa 4 4

5. Guru membimbing siswa untuk berpendapat 3 4

6. Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang materi pelajaran yang

belum di pahami

2 3

7. Guru menguasai materi pembelajaran 3 4

8. Guru menjelaskan materi pembelajaran 3 4

III Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok)

9. Guru mengoptimalkan interaksi antara siswa

dan guru dengan kerja kelompok

2 3

10. Guru mengajak siswa untuk membaca teks

bacaan

3 4

11. Guru membimbing siswa dalam

kegiatan diskusi

2 3

12. Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran 3 3

IV Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

13. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran di depan kelas

4 4

V Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

14. Guru memberikan tugas kepada siswa 3 4

15. Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran 3 4

Page 111: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

95

Hasil Lembar Observasi Guru Pada Siklus II

No Aspek Yang Diamati Jumlah Nilai

Pada

Pertemuan Ke

1 2

I Fase 1 (Orientasi siswa pada masalah)

1. Guru memberi motivasi kepada siswa 4 4

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4

3. Guru mengelompokkan siswa ke dalam

beberapa kelompok masing-masing terdiri dari

4-5 orang

4 4

II Fase 2 (Mengorganisasikan siswa)

4. Guru membagikan teks bacaan kepada siswa 4 4

5. Guru membimbing siswa untuk berpendapat 4 5

6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang materi pelajaran yang belum di

pahami

4 4

7. Guru menguasai materi pembelajaran 4 5

8. Guru menjelaskan materi pembelajaran 4 5

III Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok)

9. Guru mengoptimalkan interaksi antara siswa

dan guru dengan kerja kelompok

4 5

10. Guru mengajak siswa untuk membaca teks

bacaan

4 4

11. Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi 3 4

12. Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran 4 4

IV Fase 4 (M engembangkan dan menyajikan hasil karya)

13. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran di depan kelas

4 5

V Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

14. Guru memberikan tugas kepada siswa 4 5

15. Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran 4 5

Page 112: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

96

LEMBAR OBSERVASI

Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Nama/ No. Absen Siswa : Kelas/ Semester :

Pertemuan/ Siklus : Hari/ Tanggal :

Petunjuk Pengisian:

Berikan tanda check list (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan anda terhadap

keterlaksanaan model Problem Based Learning yang dilaksanakan oleh guru dan

siswa.

1 = tidak baik 2 = kurang baik 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat

baik

No Aspek Yang Diamati Skala Penilaian

1 2 3 4 5

I Fase 1 (Orientasi siswa pada masalah)

1. Siswa tampak antusias mengikuti proses

pembelajaran

2. Siswa membentuk kelompok heterogen yang

terdiri dari 4-5 orang

II Fase 2 (Mengorganisasikan siswa)

3. Siswa menemukan masalah yang terdapat

pada teks bacaan

4. Siswa menjawab pertanyaan dengan tepat

ketika berlangsungnya pembelajaran

5. Siswa menyebutkan pendapat dengan jelas

masalah yang terdapat dalam teks bacaan

6. Siswa meghargai pendapat orang lain

7. Siswa memperhatikan materi yang di

sampaikan guru

III Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok)

8. Siswa mengoptimalkan interaksi antara siswa

dan guru dengan kerja kelompok

9. Siswa terlibat langsung dalam kegiatan di

kelas selama proses pembelajaran

10. Siswa bekerja sama dalam memecahkan

permasalahannya dengan cepat

IV Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

11. Siswa membaca teks bacaan dalam kelompok

12. Siswa membacakan hasil temuan kelompok

terhadap kelompok lain

V Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

13. Siswa menyimpulkan pelajaran yang di

terimanya

14. Siswa melaksanakan tes tulis

15. Siswa menilai dan memperbaiki pekerjaannya

JUMLAH

Page 113: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

97

HASIL LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I

No Aspek Yang Diamati Pertemuan

Ke

1 2

I Fase 1 (Orientasi siswa pada masalah)

1. Siswa tampak antusias mengikuti proses pembelajaran 3 4

2. Siswa membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5

orang

3 4

II Fase 2 (Mengorganisasikan siswa)

3. Siswa menemukan masalah yang terdapat pada teks bacaan 3 3

4. Siswa menjawab pertanyaan dengan tepat ketika

berlangsungnya pembelajaran

3 3

5. Siswa menyebutkan pendapat dengan jelas masalah yang

terdapat dalam teks bacaan

3 3

6. Siswa meghargai pendapat orang lain 2 3

7. Siswa memperhatikan materi yang di sampaikan guru 3 3

III Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok)

8. Siswa mengoptimalkan interaksi antara siswa dan guru

dengan kerja kelompok

2 3

9. Siswa terlibat langsung dalam kegiatan di kelas selama

proses pembelajaran

3 3

10. Siswa bekerja sama dalam memecahkan permasalahannya

dengan cepat

2 2

IV Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

11. Siswa membaca teks bacaan dalam kelompok 3 3

12. Siswa membacakan hasil temuan kelompok terhadap

kelompok lain

3 3

V Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

13. Siswa menyimpulkan pelajaran yang di terimanya 3 3

14. Siswa melaksanakan tes tulis 3 3

15. Siswa menilai dan memperbaiki pekerjaannya 3 3

Page 114: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

98

HASIL LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II

No Aspek Yang Diamati Pertemuan

Ke

1 2

I Fase 1 (Orientasi siswa pada masalah)

1. Siswa tampak antusias mengikuti proses pembelajaran 4 4

2. Siswa membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5

orang

4 4

II Fase 2 (Mengorganisasikan siswa)

3. Siswa menemukan masalah yang terdapat pada teks bacaan 4 4

4. Siswa menjawab pertanyaan dengan tepat ketika

berlangsungnya pembelajaran

3 4

5. Siswa menyebutkan pendapat dengan jelas masalah yang

terdapat dalam teks bacaan

3 4

6. Siswa meghargai pendapat orang lain 3 4

7. Siswa memperhatikan materi yang di sampaikan guru 4 5

III Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok)

8. Siswa mengoptimalkan interaksi antara siswa dan guru

dengan kerja kelompok

4 5

9. Siswa terlibat langsung dalam kegiatan di kelas selama

proses pembelajaran

4 5

10. Siswa bekerja sama dalam memecahkan permasalahannya

dengan cepat

3 4

IV Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

11. Siswa membaca teks bacaan dalam kelompok 4 5

12. Siswa membacakan hasil temuan kelompok terhadap

kelompok lain

4 4

V Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

13. Siswa menyimpulkan pelajaran yang di terimanya 4 4

14. Siswa melaksanakan tes tulis 4 5

15. Siswa menilai dan memperbaiki pekerjaannya 4 5

Page 115: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

99

PEDOMAN WAWANCARA

(PRA SIKLUS)

1. Apakah guru dalam mengajar menggunakan model yang bervariasi?

2. Bagaimana cara guru mengembangkan RPP bahasa Indonesia sebelum

mengajar di kelas?

3. Kesulitan apa yang guru hadapi dalam melaksanakan pelajaran di kelas?

4. Apakah guru pernah melaksanakan pelajaran keterampilan membaca dengan

model PBL?

5. Bagaimana dampak penggunaan model PBL dalam belajar keterampilan

membaca?

6. Bagaimana manfaatkan model PBL dalam pembelajaran keterampilan

membaca?

Page 116: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

100

HASIL WAWANCARA PRA SIKLUS

1. Guru dalam mengajar menggunakan model yang bervariasi.

2. Guru dalam mengembangkan RPP bahasa Indonesia sebelum mengajar di

kelas hanya mengandalkan dari buku paket saja.

3. Guru masih bingung dalam menentukan langkah-langkah pembelajaran bahasa

Indonesia. Dalam mengajar di kelas kesulitan yang dihadapi guru adalah

dalam hal mengajarkan pelajaran membaca.

4. Guru pernah melaksanakan pembelajaran keterampilan membaca melalui

pembelajaran kelompok dalam materi membaca teks agak panjang untuk

menemukan pikiran pokok, namun masih mengalami kesulitan dalam

mengajar, hal ini dikarenakan siswa tidak membaca dengan serius dan ada

siswa yang bermalas-malasaan dalam membaca.

5. Dampak penggunaan model PBL dalam pembelajaran keterampilan membaca

adalah siswa hanya ingin berkelompok dengan teman yang pintar dan masih

terdapat siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran, masih ada siswa yang

kurang menghargai temannya ketika membaca di depan kelas, kurangnya

buku-buku bacaan yang sesuai dengan materi diperpustakaan sekolah

membuat pembelajaran melalui model PBL terhambat serta membuat

keterampilan membaca siswa rendah, ketercapaian kompetensi kurang

memuaskan.

6. Manfaat penggunaan model PBL dalam keterampilan adalah siswa senang

belajar berkelompok, interaksi guru dan siswa berjalan multi arah.

Page 117: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

101

DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

Fase 1 (Orientasi siswa kepada masalah).

Fase 2 (Mengorganisasikan siswa).

Page 118: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

102

Fase 3 (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok).

Page 119: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

103

Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya) dan

Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

Page 120: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

104

Page 121: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

105

Page 122: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

106

Page 123: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

107

UJI REFERENSI PENELITIAN

NO REFERENSI PARAF

PEMBIMBING

BAB II

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2001), Cet. I, hlm. 1180

2 Dendy Sugono, dkk, Kamus Bahasa Indonesia Sekolah

Dasar, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010),

Cet. VI, hlm. 394

3 Yani Zuhriyah, Upaya Meningkatkan Keterampilan

Berbicara Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD Pada Anak Kelompok B Darul Athfal. 2012

(http://eprints.uny.ac.id/8074/pdf) diakses pada tanggal

26 Oktober 2015 pukul 08.50 WIB hlm. 12

4 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), ), Cet. II, hlm 02

5 Novi Resmini, dkk, Pendidikan Bahasa dan Sastra di

Kelas Tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. I, hlm

74

6 Novi Resmini, dkk, Pendidikan Bahasa dan Sastra di

Kelas Tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. I,

hlm. 75

7 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu

Keterampilan Berbahasa, (Bandung: CV Angkasa,

2015), hlm. 07

8 Isah Cahyani, dkk, Kemampuan Berbahasa Indonesia

di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. I, hlm 98

9 Isah Cahyani, dkk, Kemampuan Berbahasa Indonesia

di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. I, hlm. 99

10 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), ), Cet. II,hlm. 3

Page 124: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

108

11 Sarkiyah, Upaya Meningkatkan Keterampilan

Membaca Permulaan Melalui Media Kartu di Kelas 1

MI Alkhairaat Uemalingku Kecamatan Ampana Kota,

JKTO, 2010, Vol. 4, No. 4, hlm. 139

12 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), ), Cet. II, hlm. 11

13 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu

Keterampilan Berbahasa, (Bandung: CV Angkasa,

2015),hlm. 09-10

14 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu

Keterampilan Berbahasa, (Bandung: CV Angkasa,

2015), hlm. 12

15 Novi Resmini, dkk, Pendidikan Bahasa dan Sastra di

Kelas Tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. I,

hlm. 80-82

16 Budinuryanta, dkk, Pengajaran Keterampilan

Berbahasa, Edisi Dua, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2008), Cet. II, hlm. 112

17 Alek & Ahmad. H.P, Bahasa Indonesia Untuk

Peguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. I, hlm.

77

18 Iskandarwassid, Strategi Pembelajaran Bahasa,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. III, hlm.

245

19 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu

Keterampilan Berbahasa, (Bandung: CV Angkasa,

2015) hlm. 11

20 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu

Keterampilan Berbahasa, (Bandung: CV Angkasa,

2015) hlm.16

21 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2001), Cet. I,hlm. 751

22 Dendy Sugono, dkk, Kamus Bahasa Indonesia Sekolah

Dasar, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010),

Page 125: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

109

Cet. VI, hlm. 230

23 Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model

Pembelajaran, (Jakarta: GP Press Group, 2013), Cet. I,

hlm.17

24 Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran

Teori dan Praktik di Tingkat Pendidikan Dasar,

(Jakarta: PT RajaGrafido Persada, 2015), Cet. I, hlm.

37

25 Yani Zuhriyah, Upaya Meningkatkan Keterampilan

Berbicara Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD Pada Anak Kelompok B Darul Athfal. 2012

(http://eprints.uny.ac.id/8074/pdf) diakses pada tanggal

26 Oktober 2015 pukul 08.50 WIB hlm. 12

26 Kemdikbud, Model Pembelajaran Berbasis Masalah/

PBL, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, 2013)

27 Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Jakarta: UIN

PRESS, 2015), Cet. I, hlm 54

28 Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Jakarta: UIN

PRESS, 2015), Cet. I, hlm 55

29 Sudarman, Suatu Model Pembelajaran Untuk

Mengembangkan dan meningkatkan Kemampuan

Memecahkan Masalah, (JJPI, 2007), hlm. 69

30 Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar

Mengajar Teraktual dan Terpopuler, (Yogyakarta:

Diva Press, 2013), hlm. 283

31 Paul Eggen, dkk, Strategi dan Model Pembelajaran,

Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir, Edisi

Enam, (Jakarta:PT Indeks, 2012), Cet. I, hlm 307

32 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-

Progresif, Konsep Landasan Dan Implementasinya

Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

Ed. I, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009),

Cet. I, hlm. 91

33 Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran

Teori dan Praktik di Tingkat Pendidikan Dasar,

Page 126: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

110

(Jakarta: PT RajaGrafido Persada, 2015), Cet. I, hlm. 42

34 Paul Eggen, dkk, Strategi dan Model Pembelajaran,

Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir, Edisi

Enam, (Jakarta:PT Indeks, 2012), Cet. I, hlm 307

35 Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar

Mengajar Teraktual dan Terpopuler, (Yogyakarta:

Diva Press, 2013), hlm. 284-285

36 Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Jakarta: UIN

PRESS, 2015), Cet. I, hlm. 57

37 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-

Progresif, Konsep Landasan Dan Implementasinya

Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

Ed. I, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009),

Cet. I, hlm. 94-95

38 Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran

Teori dan Praktik di Tingkat Pendidikan Dasar,

(Jakarta: PT RajaGrafido Persada, 2015), Cet. I, hlm. 44

39 Imas Kurniasih, Ragam Pengembangan Model

Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas

Guru, (Jakarta: Kata Pena, 2015), Cet. II, hlm. 48

40 Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Jakarta: UIN

PRESS, 2015), Cet. I,hlm. 60

41 Kemdikbud, Model Pembelajaran Berbasis Masalah/

PBL, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, 2013)

42 Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Jakarta: UIN

PRESS, 2015), Cet. I, hlm. 64-65

BAB III

1 Abd. Rozak & Maifalinda Fatra, Penelitian Tindakan

Kelas, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2014) hlm. 12

2 Samsu Somadayo, Penelitian Tindakan Kelas,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet I, hlm. 40

3 E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep,

Karakteristik, Implementasi, dan Inovasi), (Bandung:

Page 127: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

111

PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. XII, hlm. 99

4 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, cv,

2012), Cet. III, hlm. 136

5 Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa

Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta: BPFE,2010), hlm.

391

6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar

Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),

hlm. 84

7 M.Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik

Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja

Rosadakarya, 2002), Cet. XII, hlm. 112

Jakarta, 18 Juli 2016

Mengetahui,

Dindin Ridwanudin, M.Pd

NIP. 19771121 201101 1 001

Page 128: IMPLEMENTASI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33385/1/ASTRIA... · MEMBACA SISWA KELAS IV SD INSAN TELADAN PARUNG BOGOR

112

BIODATA DIRI

Astria atau biasa dipanggil tia. Lahir di

Jakarta, 24 Januari 1995. Anak ketiga dari pasangan

H. Amin dan Hj. Arnidah. Memiliki 2 (dua) orang

kakak yang bernama Asmita, S.Sos.I. dan Astika,

S.E., dan 1 (satu ) orang adik bernama Asnaura.

Pada tahun 2000-2006 penulis memulai

pendidikan di SDN 05 Petamburan Jakarta. Kemudian

tahun 2006-2009 penulis melanjutkan seklah di MTs

Jamiat Kheir Jakarta. Lulus dari MTs Jamiat Kheir

penulis menimbah ilmu di MAN 1 Jakarta pada tahun 2009-2012. Penulis

melanjutkan pendidikan di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

pada Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta setelah terdaftar sebagai mahasiswi pada tahun 2012.

Pada saat SD penulis mengikuti ekstrakulikuler PMR dan pernah menjadi

salah satu dokter kecil di sekolah. Penulis juga pernah mengikuti ekstrakulikuler KIR

pada saat sekolah di MAN 1 Jakarta. Berkat keikutsertaan penulis pada

ekstrakulikuler ini, penulis terpilih menjadi ketua KIR dan pernah mengikuti Lomba

Karya Ilmiah di SMKN 20 Jakarta dan berhasil menjadi juara Harapan 1. Karena

mengikuti ekstrakulikuler KIR, penulis terpilih menjadi salah satu pengurus OSIS

sebagai bendahara 2 Tahun 2010-2011.

Penulis sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan sosial.

Berkat kesukaan penulis dengan kegiatan sosial, penulis bekerja sebagai voulentir di

Yayasan Kelas Kepompong. Penulis sebagai pengajar anak-anak yang kurang mampu

di daerah Karet Tanah Abang.

Jika ada pertanyaan, kritikan ynag membangun, dan saran untuk penulis

mengenai skripsi ini, pembaca dapat menghubungi penulis melalui email

[email protected].