implementasi metode ummi dalam pembelajaran al...

151
IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DI SDIT DAROJAATUL‘ULUUM Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Elmiani Rahmah Hayati NIM. 11150110000092 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 04-Jun-2020

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN

AL-QUR’AN DI SDIT DAROJAATUL‘ULUUM

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Elmiani Rahmah Hayati

NIM. 11150110000092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN
Page 3: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL-

QUR’AN DI SDIT DAROJAATUL ‘ULUUM

TAHUN AJARAN 2019/2020

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Elmiani Rahmah Hayati

NIM. 11150110000092

Dibawah Bimbingan

Dr. Abdul Ghofur, MA

19681208 199703 1003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 4: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Implementasi Metode Ummi Dalam Pembelajaran al-Qur’an

di SDIT Darojaatul ‘Uluum disusun oleh Elmiani Rahmah Hayati, NIM.

11150110000092, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan

pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 24 September 2019

Yang mengesahkan,

Dr. Abdul Ghofur, MA

19681208 199703 1003

Page 5: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN
Page 6: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

i

ABSTRAK

Elmiani Rahmah Hayati (NIM. 11150110000092). Implementasi Metode

Ummi dalam Pembelajaran al-Qur’an di SDIT Darojaatul ‘Uluum.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode Ummi

dalam pembelajaran al-Qur’an di SDIT Darojaatul ‘Uluum, unsur-unsur utama

dari metode Ummi, dan cara mengatasi kelemahan serta mengembangkan

kelebihan dari penerapan metode Ummi di SDIT tersebut. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Maret sampai September 2019.

Jenis Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.

Prosedur pengumpulan data yang digunakan menggunakan observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi

data, triangulasi data terbagi menjadi tiga tahap yaitu triangulasi teknik, waktu,

dan sumber. Analisis data dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu reduksi data,

penyajian data, dan verifikasi kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Ummi

dalam pembelajaran al-Qur’an di SDIT Darojaatul ‘Uluum sudah berjalan dengan

baik dan sesuai dengan sistem yang diajukan oleh Ummi Foundation baik itu

materi pembelajaran, target pencapaian, maupun tahapan pembelajaran. Ada 7

tahapan pembelajaran yang harus dilalui yaitu pembukaan, apresepsi, penanaman

konsep, pemahaman konsep, latihan, evaluasi, dan penutup. Pembelajaran al-

Qur’an dilaksanakan di hari Senin sampai dengan Jum’at dengan durasi waktu 60

menit. Proses pembelajaran adalah dengan menggunakan metode klasikal,

pertama guru membaca materi yang ada di alat peraga, setalah itu membaca buku

jilid pada halaman yang sudah ditentukan, guru mencontohkan bacaan terlebih

dahulu kemudian membaca bersama-sama dengan anak-anak, setelah di rasa

cukup maka anak-anak satu per satu membaca dan yang lainnya menyimak

bacaan. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan materi adalah 40

pertemuan, dan bisa lebih cepat dari target yang telah ditentukan. Unsur-unsur

utama dari metode Ummi adalah 3 kekuatan Ummi yaitu metode, sistem, dan guru

yang bermutu, selain itu ada 10 pillar mutu Ummi, dan 7 program dasar Ummi.

Setiap metode pasti memiliki kekurang dan kelebihan dalam penerepannya dalam

suatu lembaga, untuk mengatasi kekurangan penerepan metode Ummi maka yang

dilakukan oleh SDIT Darojaatul ‘Uluum adalah mengadakan supervisi internal

maupun eksternal, mengadakan evaluasi guru al-Qur’an seminggu sekali, dan

bekerja sama dengan orang tua murid melalui grup Whatsapp serta mengadakan

program home visit.

Kata Kunci: Metode Ummi, Pembelajaran al-Qur’an.

Page 7: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

ii

KATA PENGANTAR

Pertama dan yang paling utama, saya panjatkan puji dan syukur kepada

Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, serta

kekuatan dari-Nya saya dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Juga tidak lupa shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammmad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam beserta keluarga dan para

pengikutnya.

Penulis menyadari banyak sekali kekurangan, hambatan, dan kesulitan

dalam penulisan skripsi ini. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang

terkasih. Segala kendala yang saya alami dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas

dari arahan dan bimbingan guru-guru, keluarga, dan teman-teman sekalian. Untuk

itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan yang maha Esa, Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk setiap pertolongan

dan nikmat yang telah diberikan.

2. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanudin Lubis, selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Ibu Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

4. Bapak Drs. Abdul Haris, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Bapak Dr. Abdul Ghofur, MA, selaku Dosen Pembimbing skripsi, yang telah

memberikan bimbingan hingga selesainya skripsi ini.

6. Ibu Heny Narendrany Hidayati, M.Pd, selaku Dosen Penasihat Akademik,

yang telah meluangkan waktu, memberikan tenaga dan fikirannya untuk

membimbing dari awal perkuliahan hingga akhir masa perkuliahan.

7. Mamah, Papah, Teh Fiki, dan Ade Hani yang selalu mendukung, memberi

kasih sayang yang sangat luar biasa, memberi motivasi dan mendoakan, serta

selalu memberi bantuan baik moril maupun materil. Karena do’a dan

dukungan mereka saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Mohon maaf untuk

Page 8: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

iii

segala kekurangan, mohon maaf untuk segala kesalahan. Terima kasih telah

menjadi support system saya.

8. Mrs. Dian Santri, seseorang yang telah memberikan saya ilmu yang luar

biasa. Terima kasih untuk setiap do’a dan bimbingannya. Semoga apa yang

telah diberikan menjadi ladang pahala dan amal jariyah untuk Mrs. Dian.

9. Bapak Ulil Amri M.Pd, selaku Kepala Sekolah SDIT Darojaatul ‘Uluum,

yang telah mengizinkan saya dan membantu dalam penelitian ini, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Ustadz Syam Hariyadi, S.Pd.I, selaku koordinator al-Qur’an di SDIT

Darojaatul ‘Uluum yang memberikan bimbingan, dan telah bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini.

11. Guru-guru al-Qur’an SDIT Darojaatul ‘Uluum yang telah membantu saya

dalam melaksanakan penelitian ini, terima kasih telah bersedia menjadi

responden, terima kasih atas ilmu yang diberikan.

12. Mrs. Anggi Restiana Palupi, S.Pd, seseorang yang sangat memotivasi saya.

Terima kasih untuk segala pelajaran hidup dan pengalaman yang telah

diberikan kepada saya. Terima kasih telah mendengar keluh kesah saya, dan

selalu memotivasi saya untuk bangkit menggapai apa yang saya impikan.

13. Indini Rahmawati dan Rahmi Fathiyas Syah, terima kasih telah menjadi

teman berkeluh kesah, membagi kebahagiaan. Sukses terus untuk Kaka Ami

dan The Dini. Semoga Allah selalu meridhoi segala langkah yang kalian

ambil.

14. Tunjung Magenta dan Husnul Khotimah, dua sahabat yang selalu

memberikan motivasi dan inspirasi yang sangat membangun. Terima kasih

sudah menjadi bagian dari cerita hidup saya, terima kasih telah menjadi

pundak untuk bersandar dan menumpahkan seluruh keluh kesah. Sukses

untuk kalian.

15. Tika, Rozi, Irshon, yang selalu bersedia mendengar keluh kesah saya,

memotivasi saya di saat saya sedang jatuh untuk bisa bangkit lagi. Terima

kasih sudah memberikan pelajaran dan menjadi bagian cerita hidup saya.

Page 9: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

iv

16. Teman-teman HMI PAI, yang telah menjadi keluarga saya, yang memberikan

saya banyak pengalaman dalam berorganisasi. Terima kasih telah menjadi

wadah saya dalam belajar berorganisasi.

17. Teman-teman TEAM, Nisa, Ainu, Tika, Nada, Anna, Leli, Aul, Yuda, Amri,

Alif, Fadil, Hume, Rifqi, Tapleng, Romi. Terima kasih telah mewarnai suka

duka selama masa perkuliahan, terima kasih atas segala canda tawa dan

segala kisah yang telah kita lalui.

18. Keluarga KOLONI 065 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima

kasih telah menjadi bagian cerita hidup saya, terimakasih telah mengajarkan

arti sebuah kebersamaan.

19. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Agama Islam kelas C (APACHE)

2015 yang telah menemani saya dari awal perkuliahan hingga saat ini dan

selalu memberikan dukungan kepada saya. Terima kasih untuk semua kisah

yang kita lalui selama ini.

20. Teman-teman Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2015.

Skripsi ini telah disusun secara maksimal. Terlepas dari itu, penulis

menyadari bahwa masih ada kekurangan baik itu dari sistematika penulisan

maupan penggunaan bahasa. Oleh karena itu, penulis sangat berharap adanya

kritik dan saran dari semua pihak yang membaca untuk kebaikan di masa

mendatang. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,

yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga Allah membalas semua kebaikan

kalian.

Akhir kata,semoga skripsi ini dapat diterima dan memberikan manfaat

bagi penulis dan pembaca.

Depok, 20 September 2019

Penulis

Elmiani Rahmah Hayati

Page 10: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 6

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................................ 7

BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................... 9

A. Pembelajaran Al-Qur’an ........................................................................... 9

1. Pengertian .......................................................................................... 9

2. Ruang Lingkup Pembelajaran Membaca al-Qur’an ........................ 14

3. Komponen Pembelajaran al-Qur’an ................................................ 19

4. Keutamaan Membaca al-Qur’an ..................................................... 32

5. Adab Membaca Al-Qur’an .............................................................. 34

6. Faktor yang mempengaruhi kemampuan Membaca al-Qur’an ....... 36

B. Metode Pembelajaran al-Qur’an ............................................................. 49

C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 51

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 51

B. Metode Penelitian ................................................................................... 51

C. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................... 52

D. Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................................. 56

E. Analisis Data ........................................................................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 59

Page 11: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

vi

A. Gambaran Umum SDIT Darojaatul ‘Uluum........................................... 59

B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 65

C. Pembahasan 89

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ........................................ 92

A. Kesimpulan ............................................................................................. 92

B. Implikasi ................................................................................................. 93

C. Saran ....................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 95

LAMPIRAN .......................................................................................................... 99

Page 12: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran 10

Tabel 2.2 Komponen Pengelolaan Pembelajaran 23

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Observasi 53

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawanara 54

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Dokumentasi 56

Tabel 4.1 Data Pendidikdan dan Tenaga Kependidikan 61

Tabel 4.2 Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2019/2020 64

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana 65

Tabel 4.4 Persamaan dan perbedaan Metode Pembelajaran al-Qur’an yang ada di

Indonesia dengan Metode Ummi 89

Page 13: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kegiatan Pembukaan Pembelajaran 72

Gambar 4.2 Kegiatan Apresepsi 72

Gambar 4.3 Kegiatan Penanaman Konsep 73

Gambar 4.4 Kegiatan Pemahaman Konsep 73

Gambar 4.5 Kegiatan Latihan atau Keterampilan 74

Gambar 4.6 Kegiatan Evaluasi 74

Gambar 4.7 Kegiatan Penutup 75

Gambar 4.8 Kegiatan Evaluasi dan Pembinaan Internal Guru al-Qur’an 89

Page 14: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kode Narasumber

Lampiran 2: Hasil Wawancara

Lampiran 3: Hasil Observasi

Lampiran 4: Tata Cara Pengajaran al-Qur’an

Lampiran 5: Lembar Uji Referensi

Lampiran6: Biodata Penulis

Page 15: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN
Page 16: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

2

Sebagai akibat dari kekurangan ini, para pelajar tidak memiliki bekal yang

memadai untuk membentengi dirinya dari berbagai pengaruh negatif akibat

globalisasi yang menerpa kehidupan.4

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang menjadi sumber dalam

ajaran agama Islam, yang menjadi panduan hidup umat manusia, yang

mengatur segala urusan hidup manusia, untuk mencapai kejayaan di dunia

dan keselamatan di akhirat. Al-Qur’an adalah mu’jizat Nabi Muhammad

Shallallah ‘Alayhi wa Sallam, yang paling mulia.

Setiap mu’min yakin bahwa membaca al-Quran adalah suatu ibadah

yang mulia. Al-Qur’an adalah sebaik-baik bacaan bagi umat Islam, baik

dikala sedih maupun bahagia. Selain mendapat pahala, membacanya juga

menjadi obat penenang jiwa, dan penawar rasa gelisah di hati. Bukan hanya

membacanya yang dijanjikan oleh Allah akan mendapat pahala,

mendengarkan orang yang membaca al-Qur’an pun akan mendapatkan

pahala. Satu ayat yang dilantunkan saja mendapat pahala yang luar biasa.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mayoritas memeluk

agama Islam, salah atu negara muslim terbesar di dunia. Tentunya hal ini

memberikan perhatian yang lebih terhadap al-Qur’an yang menjadi pedoman

hidup mereka. Sejauh mana pemahaman dan perhatian mereka terhadap al-

Qur’an. Bahwasannya al-Qur’an merupakan mukjizat bukan hanya dijadikan

simpanan, seharusnya lebih dari itu. Nilai-nilai yang terkandung di dalam al-

Qur’an sebaiknya dipelajari.5

Al-Qur’an adalah kitab suci yang tidak ada duanya. Di dalamnya

memuat segala aspek kehidupan yang tidak mungkin dibuat oleh seseorang

hebat, dan sepandai apapun orang tersebut. Al-Qur’an memuat nilai-nilai

pendidikan yang tinggi, karena itu al-Qur’an menjadi kitab rujukan dalam

dunia pendidikan yang dapat digunakan sepanjang masa.6

4Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2003), h.20 5 Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Al-Qur’an, (Malang: UIN Malang Press, 2007), h.

76 6 Ahsanul Fuadi dan Eli Susanti, Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Surat Lukman,

Belajea: Jurnal Pendidikan Islam Vol.2 No.2, 2017, p-ISSN 2548-3390;e-ISSN 2548-3404, h. 2

Page 17: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

3

Mengingat pentingnya al-Qur’an dalam hidup kita, karena al-Qur’an

adalah petunjuk hidup kita, maka memberikan pembelajaran mengenai al-

Qur’an kepada anak-anak sejak usia dini itu sangat penting. Menanamkan

nilai-nilai yang terdapat dalamal-Qur’an kepada anak-anak, agar mereka

dapat tumbuh dengan dilandasi pedoman hidup mereka. Seperti sebuah hadis

yang berbunyi : م القرآن و عل مه خي ركم من ت عل

Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar al-Qur’an dan

mengajarakannya (HR. Bukhori).

Menurut Hadiśdi atas siapa yang belajar al-Qur’an kemudian ia

mengajarkannya lagi kepada orang lain, maka ia adalah manusia terbaik.Ada

beberapa aturan dalam membaca al-Qur’an, seperti mempelajari Ilmu Tajwid,

Ilmu Gharaibul Qur’an, Makharijul Huruf, dan lain sebagainya. Kita harus

mempelajari ilmu-ilmu tersebut agar dapat membaca al-Qur’an dengan

kaidah yang benar. Aturan lainnya adalah membaca al-Qur’an dengan tartil.

Sebagaimana Allah berfirman dalam al-Qur’an surat al-Muzzamil ayat 4:

رآن ت رتيلا أوزدعليه ورتل الق

atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan

perlahan-lahan. (QS. Al-Muzammil : 4)7

Kemampuan membaca al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai

dengan kaidah yang telah ditentukan merupakan dasar bagi dirinya untuk

mengajarkannya kepada orang lain. Apabila kita membaca al-Qur’an tidak

menggunakan kaidah ilmu tajwid dalam pelafalan huruf maupun panjang-

pendeknya maka dapat merubah arti kalimat tersebut. Oleh karena itu,

mempelajari Ilmu Tajwid itu hukumnya adalah fardu kifayah.

Materi pembelajaran al-Qur’an meliputi pembelajaran membaca al-

Qur’an dengan tajiwid sifat dan makhraj nya serta terjemah dan tafsirnya.

Pembelajaran al-Qur’an juga memuat ilmu-ilmu yang dikaji dari al-Qur’an

7Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Maghfirah Pustaka,

2006), h. 574.

Page 18: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

4

baik umum maupun agama. Guru pengajar al-Qur’an adalah sebaik-baik guru

dan santri yang mempelajari al-Qur’an adalah sebaik-baik santri di jagat raya

ini. Para pakar pendidikan sepakat bahwa al-Qur’an adalah materi pokok

dalam pendidikan Islam yang harus diajarkan kepada anak didik.8

Pada awal perkembangan pendidikan Islam di Indonesia al-Qur’an

diajarkan melalui masjid-masjid atau mushalla. Di Aceh dikenal dengan

Meunasah. Kemudian pembelajaran al-Qur’an diajarkan di lembaga

pendidikan Islam seperti Pesantren ataupun Madrasah. Pada perkembangan

selanjutnnya muncul Taman Anak-Anak al-Qur’an (TKA) atau Taman

Pendidikan al-Qur’an (TPA) dikalangan masyarakat.

Setelah berkembanganya TKA atau TPA menjadi tempat

pembelajaran al-Qur’an, sekitar tahun 2000 semangat pembelajaran al-Qur’an

mulai terlihat dalam institusi pendidikan formal. Sekolah-sekolah swasta

Islam atau madrasah mulai menerapkan pembelajaran al-Qur’an seperti

membaca, menulis, dan menghafal al-Qur’an.9

Melihat keadaan zaman yang semakin berkembang dan kondisi anak-

anak yang semakin menjauh dari al-Qur’an dengan sikap mereka yang lebih

tertarik pada game dan gadget. Padahal di usia mereka adalah usia yang

sangat baik untuk belajar. Para orang tua semakin sadar akan pentingnya al-

Qur’an bagi anak-anak mereka. Para orang tua mulai memasukkan anak-anak

mereka ke sekolah yang menyediakan program al-Qur’an.10

Sekolah-sekolah Islam mulai dari tingkatan dasar hingga menengah

kini hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan program unggulan

bagi siswa-siswi mereka agar dapat membaca al-Quran dengan tartil dan

sesuai dengan kaidah yang baik dan benar.

8Abdul Majid Khon, Hadits Tarbawi, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2012), cet.

2, h.13. 9Sigi Purwaka dan Sukiman, Efektivitas Pembelajaran al-Qur’an di Madrasah Ibtidayah

Negeri Yogyakarta II dan Sekolah Dasa Islam Terpadu Al-Khairat Yogyakarta (Studi Komparasi

Metode Iqra’ dan Metode Ummi), Jurnal pendidikan Agama Islam, Vol. XIV, No.2, DOI :

10.14421/jpai.2017.142-07, Desember 2017, h.281. 10

Misbakhudin, dkk, Penerapan Media Pembelajaran Metode Ummi Berbasis Android

Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Al-Qur’an, Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia

(JPPI), Vol.3, 2018, h.2

Page 19: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

5

Tentunya untuk merealisasikan program unggulan yang dibuat oleh

sekolah diperlukan sistem pembelajaran al-Qur’an yang baik dengan

menggunakan berbagai thariqah (metode) pembelajaran al-Qur’an. Karena

dengan penggunaan thariqah yang tepat maka tujuan pembelajaran pun akan

tercapai.

Dalam bahasa Arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata,

yaitu al-thariqah, manhaj, dan al-washilah. Al-thariqah berarti jalan, manhaj

berarti sistem, dan al-wasilah berarti perantara atau mediator. Dari ketiga kata

tersebut yang dekat dengan arti metode adalah al-thariqah.11

Metode Ummi merupakan thariqah pembelajaran al-Qur’an yang di

populerkan oleh Masruri dan A. Yusuf M.S. Metode Ummi merupakan

metode pembelajaran yang dikembangkan dari metode Qira’ati.12

Sebagian

besar orang ketika memulai belajar membaca al-Qur’an dikenalkan dengan

metode Iqra yang di populerkan oleh KH. As’ad Humam. Metode Ummi

sama dengan metode Iqra dalam pembelajarannya. Sama-sama mengenalkan

huruf hijaiyah, tajwid, gharaibul Qur’an, dan lain sebagainya. Namun

perbedaannya adalah jika metode Iqra ini dapat diajarkan oleh siapa saja,

sedangkan metode Ummi hanya dapat diajarkan oleh guru yang

bersertifikasi.13

Sebelum penerepan metode Ummi di SDIT Darojaatul ‘Uluum

kondisi pembelajaran al-Qur’annya kurang stabil. Karena ketidak samaan

guru dalam mengajar yang berdampak pada hasil pencapaian membaca al-

Qur’an murid yang berbeda pula.14

Dari sekian banyak Thariqah

pembelajaran al-Qur’an, SDIT tersebut memilih untuk menngunakan metode

Ummi.

Sebagai thariqah baru yang hadir di tengah-tengah masyarakat dengan

banyaknya thariqah lain yang sudah ada, metode Ummi mengambil posisi

sebagai mitra terbaik sekolah atau lembaga pendidikan dalam menjamin

11

Abuddin Nata, Op.Cit, h.144 12

Ibid, h.282 13

Dian Santri, wawancara, 07 Januari 2018 14

Hasil Observasi dan wawancara dengan Ustad SH selaku koordiantor al-Qur’an

Page 20: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

6

kualitas baca al-Qur’an siswa-siswinya. Diperkuat dengan perbedaan bahwa

metode Ummi adalah metode mudah, cepat, namun berkualitas.15

SDIT Darajaatul ‘Uluum yang terletak di daerah Depok ini adalah

salah satu Sekolah Dasar Islam yang menggunakan metode Ummi dalam

pembelajaran al-Qur’an. SDIT Darajaatul ‘Uluum ini memiliki program

unggulan dalam pelajaran al-Qur’annya. Selain itu sekolah ini sudah meraih

beberapa prestasi dalam bidang al-Qur’an.

Menurut Hanifah Shirta seorang murid yang pernah bersekolah di

SDIT Darojaatul ‘Uluum ini mengatakan bahwa belajar al-Qur’an dengan

metode Ummi ini sangat menyenangkan, lebih mudah memahami tajwid dan

lebih mudah menghafal al-Qur’an. Karena dalam pembelajaran al-Qur’an

dengan menggunakan metode Ummi ini selalu diawali dengan doa dan

membaca al-Qur’an pun dengan tartil dan nada yang sederhana sehingga

mudah dipahami.16

Dari fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian terkait metode Ummi di SDIT Darojaatul Uluum dengan judul

penelitian “Implementasi Metode Ummi dalam Pembelajaran al-Qur‟an

di SDIT Darojaatul „Uluum”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini

dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya minat anak-anak usia SD dalam belajar membaca al-Qur’an.

2. Kurang maksimalnya pembelajaran Pendidikan Islam (al-Quran) di

sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya pembahasan dalam penelitian ini,

penulis akan membatasi beberapa hal yang berkatian dengan masalah, yaitu:

15

Ummi Foundation, 10 Mei 2017,https://ummifoundation.org/tentang, diakses pada 01

Januari 2018 pukul 12.09 WIB. 16

Wawancara pribadi dengan Hanifah Shirta, 20 Desember 2018.

Page 21: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

7

1. Implementasi Metode Ummi dalam Pembelajaran al-Qur’an di SDIT

Darojaatul ‘Uluum, yakni penerapan pembelajaran membaca atau

melafalkan al-Qur’an dengan menggunakan salah satu metode

pembelajaran al-Qur’an yang dipopulerkan oleh Masruri dan A. Yusuf

M.S dengan menggunakan pendekatan Ibu di Sekolah Dasar Islam

Terpadu (SDIT) Darojaatul ‘Uluum yang terletak di daerah Depok.

2. Unsur utama pembelajaran al-Qur’an dengan metode Ummi, yaknihal-hal

penting yang tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran al-Qur’an dengan

menggunakan metode Ummi.

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka ada permasalahan yang akan dikaji

dalam penelitian ini. Permasalahan tersebut adalah:

1. Bagaimana Implementasi Metode Ummi di SDIT Darojaatul ‘Uluum?

2. Apa unsur-unsur utama dalam pembelajaran al-Qur’an metode Ummi?

3. Apa kelebihn dan kekurangan dari penggunaan metode Ummi di SDIT

Darojaatul ‘Uluum?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui Implementasi Metode Ummi dalam Pembelajaran

al-Qur’an di SDIT Darojaatul ‘Uluum.

b. Untuk mengetahui unsur utama dalam pembelajaran al-Qur’an metode

Ummi.

c. Untuk mengetahui cara mengatasi kekurangan dan mengembangkan

kelebihan dalam penerapan metode Ummi di SDIT Darojaatul

‘Uluum.

Page 22: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

8

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan khazanah

keilmuan khususnya dalam metode pembelajaran al-Qur’an untuk guru,

masyarakat, serta lembaga terkait.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan memberikan ilmu pengetahuan yang

baru kepada peneliti, serta dapat memberikan pengalaman dan

pembelajaran mengenai metode Ummi kepada peneliti untuk masa

yang akan datang.

2) Bagi Lembaga Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan rujukan dan dalam usaha

meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam pembelajaran al-

Qur’an.

3) Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan ilmu

kepada masyarakat mengenai metode pembelajaran khususnya metode

Ummi.

4) Bagi Peneliti Lain

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dalam

penelitian yang dilakukan.

Page 23: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Al-Qur’an

1. Pengertian

Penggunaan kata pembelajaran dalam dunia pendidikan masih

tergolong baru, kata ini mulai terkenal semenjak adanya Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003. Menurut Undang-undang

SISDIKNAS No.20 tahun 2003 pembelajaran diartikan sebagai proses

interaksi antara guru, murid, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan

belajar.1

Menurut Abudin Nata pembelajaran adalah sebuah usaha untuk

mempengaruhi jiwa, kecerdasan, dan spiritual seseorang agar dapat belajar

dengan kemauannya sendiri.2

Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu sistem yang tersusun

atas berbagai komponen yang saling berhubungan. Komponen tersebut

meliputi : tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen

tersebut harus diperhatikan oleh guru untuk menentukan model-model

pembelajaran yang tepat.3

Pembelajaran menurut Gagne adalah serangkaian aktifitas yang

sengaja diciptakan untuk memudahkan proses pembelajaran. Definisi lain

mengenai pembelajaran dikemukakan oleh Patricia L. Smith dan Tillman

J. Ragan bahwa pembelajaran adalah pengembangan dan penyampaian

informasi dan kegiatan yang diciptakan untuk memfasilitasi pencapaian

tujuan yang spesifik.

Selain itu pembelajaran dapat diartikan sebagai perpaduan dua

aktivitas yang berbeda yaitu belajar dan mengajar. Belajar adalah aktivitas

1 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana,

2013), h.19 2 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Kencana,

2009), h.85 3 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013), h.11.

Page 24: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

10

yang dominan mengacu kepada siswa, sementara mengajar secara

instruksional dilakukan oleh guru.4

Menurut Abdul Majid pembelajaran merupakan kegiatan terencana

yang mengkondisikan seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran akan

bermuara pada dua kegiatan pokok. Pertama, bagaimana orang melakukan

tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar. Kedua,

bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan

melalui kegiatan mengajar. Dengan demikian makna pembelajaran

merupakan kondisi eksternal kegiatan belajar yang antara lain dilakukan

oleh guru dalam mengondisikan seseorang untuk belajar.5

Pembelajaran erat kaitannya dengan proses belajar dan mengajar.

Ketiga unsur ini yaitu belajar, mengajar, dan pembelajaran tidak dapat

dipisahkan dalam istilah pendidikan. Paparan di atas menggambarkan

bahwa belajar merupakan proses internal siswa, dan pembelajaran

merupakan kondisi eksternal siswa dalam proses belajar. Dapat kita lihat

perbedaan belajar, mengajar, dan pembelajaran.

Tabel 2.1: Perbedaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

Konsep Sudut Pandang

Belajar Peserta didik

Mengajar Pendidik/Pengajar

Pembelajaran

Interaksi antara peserta didik,

pendidik, dan media/sumber

belajar

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai

komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen

tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen

4Ahmad Susanto,Opcit, h.18

5 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h.5

Page 25: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

11

pembelajaran tersebut harus di perhatikan oleh guru dalam memilih dan

menetukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam

kegiatan pembelajaran.6

Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam, selain itu al-Qur‟an

merupakan sumber hukum Islam yang paling utama. Di dalamnya terdapat

berbagai pedoman hidup manusia. Segala urusan manusia sudah ditulis di

dalamnya.

Secara etimologi al-Qur‟an berasal dari bahasa Arab

yang berarti sesuatu yang dibaca ( ). Yang berarti dianjurkan

kepada umat manusia khususnya umat muslim untuk membaca al-Qur‟an

bukan hanya menjadi pajangan rumah.7 Bukan hanya untuk dibaca, tetapi

juga untuk diamalkan.

Menurut Ahsin. W. Al-Hafidz al-Qur‟an ialah Kalamullah yang

bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallah

„Alayhi wa Sallam, melalui perantara Malaikat Jibril, kemudian

diriwayatkan kepada umatnya dengan mutawatir. Membacanya adalah

ibadah, dan kebenarannya tidak dapat diragukan.8

Kebenaran dan keterpeliharaan al-Qur‟an sangat terbukti. Dalam

beberapa ayat al-Qur‟an Allah Subhanahu wa Ta‟ala memberikan

penegasan terkait kebeneran dan keterpeliharaan al-Qur‟an.

Menurut Manna‟al-Qathan, al-Qur‟an adalah kalamullah yang

diturunkan kepada Muhammad Shallallah „Alayhi wa Sallam., dan

membacanya adalah ibadah. Sementara itu Abdul Wahhab Khallaf

memberikan pengertian al-Qur‟an secara lebih lengkap bahwa al-Qur‟an

adalah firman Allah Subhanahu wa Ta‟ala., yang diturunkan kepada

Rasulullah Shallallah „Alayhi wa Sallam., yaitu Muhammad bin Abdullah

6Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hlm.1

7Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at Keanehan Bacaan al-Qur‟an Qira‟at Ashim dari

Hafash, (Jakarta : Amzah,2013), h.1 8 Ahsin Wijaya Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur‟an, (Jakarta : Bumi

Aksara, 1994), h.1

Page 26: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

12

melalui perantara malaikat Jibril dengan menggunakan lafal bahasa Arab.

Al-Qur‟an diturunkan agar dapat menjadi hujjah, sebagai petunjuk bagi

umat manusia dan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Al-Qur‟an terhimpun dalam satu mushaf yang diawali dengan surat al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.9

Al-Qur‟an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad Shallallah „Alayhi wa Sallam untuk semua manusia dari mulai

diutusnya Nabi Muhammad Shallallah „Alayhi wa Sallam menjadi Rasul

sampai dengan manusia terakhir. al-Qur‟an merupakan petunjuk bagi

seluruh manusia.10

Zakiyah Darajat mengatakan bahwa membaca al-Qur‟an adalah

ilmu yang memiliki nilai seni. Al-Qur‟an adalah wahyu Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallah „Alayhi wa Sallam sebagai

mukjizat, dan membacanya bernilai ibadah. Berbeda dengan kitab lainnya,

al-Qur‟an memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya11

:

a. Al-Qur‟an ialah Kalamullah yang dibukukan, kemurniaan dan

pemeliharaannya dijamin oleh Allah.

b. Al-Qur‟an diturunkan kepada Nabi Muhammad secara bertahap

sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pikiran.

c. Al-Qur‟an mengandung ajaran yang bersifat menyeluruh, berlaku

pada segala tempat dan situasi, dan menjadi pedoman hidup

sepanjang zaman.

d. Al-Qur‟an merupakan mukjizat Nabi Muhammad Shallallah „Alayhi

wa Sallam yang tidak dapat ditandingi, baik dari segi isi, bahasa

maupun keabadian berlakunya.

e. Keaslian dan kemurnian al-Qur‟an terjamin.

9 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan

Kepribadian Muslim, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.172 10

Samsul Ulum, Opcit, h.3 11

Zakiyah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT.Bumi

Aksara, 2008), cet.ke-4, h.89-90.

Page 27: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

13

f. Ajaran yang dikandung oleh al-Qur‟an meliputi seluruh aspek

kehidupan.

g. Membaca al-Qur‟an bernilai ibadah

h. Kebenaran al-Qur‟an bersifat mutlak.

Keistimewaan tersebut membuat pelajaran al-Qur‟an menempati

suatu tersendiri yang dipelajari secara khusus. Mengingat pentingnya al-

Qur‟an dalam kehidupan kita maka kita sebagai umat muslim harus

memahami makna yang terkandung dalam al-Qur‟an. Kemudian membaca

al-Qur‟an harus baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Tujuan mempelajari al-Qur‟an tidak lain adalah untuk

meningkatkan kualitas diri manusia dalam semua aspeknya baik akidah,

ibadah, akhlak, spiritual, sosial, pemikiran maupun jasmani secara

menyeluruh dan seimbang sehingga seorang manusia dapat menjalankan

fungsinya sebagai khalifah fil ard dan menjadi hamba Allah yang baik.12

Dalam kitab Ta‟limul Muta‟allim dijelaskan bahwa dengan

membaca al-Qur‟an seseorang dapat belajar dan menghafal pelajaran

dengan mudah.13

Untuk itu membaca al-Qur‟an adalah dasar yang harus

bisa kita kuasai untuk bekal kehidupan kita.

Dari penjelasan di atas mengenai pengertian pembelajaran dan al-

Qur‟an dapat didefinisikan bahwa pembelajaran al-Qur‟an adalah proses

interikasi antara guru, murid, dan sumber belajar tentang kemampuan

membaca atau melafalkan al-Qur‟an sesuai kaidah ilmu tajwid,

kemampuan memahami makna kata dalam al-Qur‟an, dan mengakaji ayat-

ayat al-Qur‟an.

Dalam penelitian ini pembelajaran al-Qur‟an yang dimaksud

adalah pembelajaran membaca atau melafalkan al-Qur‟an sesuai dengan

kaidah ilmu tajwid.

12

Ibrahim Eldeeb, Be a Living Qur‟an Petunjuk Praktis Penerapan Ayat-ayat Al-Qur‟an

dalam Kehidupan Sehari-hari, Terj. dari Masyru‟uk al-Khash ma‟a al-Qur‟an oleh Faruq Zaini,

(Jakarta: Lentera Hati, 2009), h.142. 13

Az-Zarnuji, Ta‟limul Muta‟allim Pentingnya Adab sebelum Ilmu, Terj. dari Ta‟limul

Muta‟allim fi Thariq At-Ta‟allum, oleh Abdurrahman Azzam, ( Solo, PT. Aqwam Media

Profetika, 2019), h.149

Page 28: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

14

2. Ruang Lingkup Pembelajaran Membaca al-Qur’an

Pembelajaran membaca al-Qur‟an lebih kepada keterampilan.

Pembiasaan peserta didik untuk mengulang memperbanyak pelatihan dan

pembiasaan. Pembelajaran membaca al-Qur‟an tidak sama seperti

pembelajaran yang lainnya, karena dalam pembelajaran membaca al-

Qur‟an peserta didik belajar huruf-huruf yang mereka tidak ketahui

maknanya yang apabila salah pelafalan atau penyebutan maka salah pula

arti suatu kata atau kalimat14

. Ruang lingkup pembelajaran membaca al-

Qur‟an adalah ilmu tajwid.

Ilmu tajwid adalah teori untuk membaca al-Qur‟an dengan baik dan

benar sehingga dapat terjaga atau terhindar dari kesalahan pengucapan

atau pelafalan al-Qur‟an dalam bahasa Arab. Allah berfirman :

“Dan (al-Qur‟an)ini adalah dalam bahasa Arab yang terang.” (QS.

An-Nahl:103).

Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah supaya dapat membaca

ayat-ayat al-Qur‟an secara benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang sesuai.

Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah dan membaca al-

Qur‟an dengan ilmu tajwid adalah fardu „ain.15

Pokok pelajaran ilmu

tajwid meliputi:

a. Makharijul Huruf

Makharijul huruf menurut bahasa adalah makharij ( )

berasal dari kata kharaja yang berarti “keluar”. Asal kata tersebut

kemudian dijadikan bentuk isim makan (yang menunjukkan tempat)

14

Zakiyah Daradjat, Op.Cit, h.91 15

Abdul Hanan Sa‟id, Miftahut Tajwid, (Jakarta: Manhalun Nasyi-in Press, 2011), h.2-3

Page 29: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

15

sehinggamenjadi makhraj yang artinya “tempat keluar”. Sedangkan

makharij bentuk jamak dari makhraj.16

Maka yang dimaksud dengan Makharijul Huruf adalah tempat-

tempat keluarnya huruf. Huruf yang dimaksud adalah huruf-huruf

hijaiyah. Huruf hijaiyah berjumlah 29 dimulai dari alif ( ) dan diakhiri

huruf ya‟ ( ). Secara ringkas tempat keluarnya huruf atau makharijul

huruf terdapat di 5 tempat yaitu :

1) : Rongga Mulut

2) : Tenggorokan

3) : Lidah

4) : Dua Bibir

5) : Pangkal Hidung17

b. Shifat al-Huruf

Sifat menurut bahasa adalah sesuatu yang melekat pada sesuatu

yang lain. Maka dapat didefinisikan bahwa sifat-sifat huruf hijaiyah

selalu dikaitkan dengan makhrajnya. Sifat dan makhraj huruf saling

berkaitan, karena makhraj huruf tidak akan terlihat jika sifat hurufnya

tidak dikeluarkan dengan benar.

c. Hukum Nun Sukun atau Tanwin

Hukum nun sukun atau tanwin dibagi 5, yaitu:Idzhar Halqi,

Idģam bi Gunnah, Idģam bila Gunnah, Iqlab, Ikhfa Haqiqi.

16

Supriyadi Ahmad, dkk, Modul Praktikum Qira‟at al-Qur‟an,(Ciputat: UIN Jakarta

Press, 2007), h.19 17

Abdul Hanan Sa‟id, Op.Cit, h.35

Page 30: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

16

d. Gunnah (Hukum Nun dan Mim bertasydid)

Gunnah dalam arti bahasa berarti berdengung. Sedangkan

menurut istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan

mendengungkan suara yag keluar dari pangkal hidung. Hurufnya ada

dua yaitu nun bertasydid dan mim bertasydid.

e. Hukum Mim Sukun

Hukum Mim Sukun dibagi tiga, yaitu: Idzhar Syafawi, Idgham

Mitsli, dan Ikhfa Syafawi.

f. Macam-macam Idģam

Idģam adalah memasukan huruf pertama ke dalam huruf yang

kedua. Idģam dibagi menjadi tiga, yaitu: Idģam Mutamatsilain, Idģam

Mutaqaribain, Idģam Mutajanisain.

g. Hukum Lafadz Allah

Hukum Lafadz Allah dibagi dua, yaitu: dibaca Tafkhim (jika

didahului harakat fathah atau đamah), dan dibaca Tarqiq (jika

didahului harakat kasrah).

h. Qalqalah

Qalqalah adalah pantulan suara tambahan yang muncul ketika

mengucapkan huruf ( ). Qalqalah dibagi dua yaitu:

qalqalah suģra dan qalqalah kubra.

Page 31: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

17

i. Idzhar Wajib

Idzhar wajib ialah nun sukun bertemu huruf ( ) atau ( ) dalam

satu kalimat. Di al-Qur‟an hanya ada empat, yaitu:

j. Hukum Ra

Hukum Ra dibagi dua, yaitu: tafkhim dan tarqiq. Penjelasannya

adalah sebagai berikut:

1) Ra yang dibaca tafkhim:

Ra kasrah – Ra kasrah tanwin

Ra đamah – Ra đamah tanwin

Ra sukun didahului harakat fathah atau đamah

Ra sukun didahului hamzah waşal

Ra sukun didahului harakat kasrah bertemu huruf isti‟la‟

Ra hidup didahului huruf mati selain Ya yang sebelumnya ada

harakat fathah dibaca waqaf

2) Ra yang dibaca tarqiq:

Ra kasrah-Ra kasrah tanwin

Ra sukun didahului harakat kasrah

Ra hidup didahului Ya sukun dibaca waqaf

Ra hidup didahului huruf mati selain Ya yang sebelumnya ada

kasrah dibaca waqaf.

k. Hukum Lam Ta‟rif

Hukum Lam Ta‟rif dibagi dua, yaitu: IdzharQamariah dan

Idģam syamsiah, dengan penejelasan sebagai berikut:

Page 32: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

18

1) Idzhar Qamariah ialah Al bertemu huruf Qamariah. Huruf

Qamariah jumlahnya ada empat belas, yaitu:

2) Idģam syamsiah ialah Al bertemu huruf Syamsiah. Huruf Syamsiah

jumlahnya ada empat belas, yaitu:

l. Macam-macam Mad (Mad Thabi‟Idan Mad Far‟i)

1) Mad Thabi‟i ialah fathah diikuti alif, kasrah diikuti Ya sukun,

đamah diikuti wawu sukun, panjangnya 2 harakat.

2) Mad Far‟i dibagi menjadi tiga belas, yaitu:

a) Mad wajid muttaşil

b) Mad jaiz munfaşil

c) Mad „aridl Lissukun

d) Mad „iwadl

e) Mad şilah

f) Mad badal

g) Mad tamkin

h) Mad lin

i) Mad lazim muśaqal kalimi

j) Mad lazim muśaqal harfi

k) Mad lazim mukhaffaf kalimi

l) Mad lazim mukhaffaf harfi

m) Mad farq

m. Al-Waqf (Berhenti)

Al-Waqf berasal dari bahasa Arab yang artinya berhenti. Dalam

konteks ilmu tajwid dalam pembelajaran al-Qur‟an yang dimaksud

Page 33: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

19

dengan al-waqf adalah berhenti di akhir atau di tengah ayat al-Qur‟an

disertai nafas.

Ada 4 macam waqaf yang mungkin dapat dilakukan seseorang

dalam membaca al-Qur‟an, yakni:

1) Tâm (sempurna)

Maksudnya adalah berhenti pada ayat yang sudah sempurna

artinya. Ayat berikutnya tidak ada hubungannya dengan ayat

sebelumnya baik secara lafazh maupun makna.

2) Kâfi (Cukup)

Maksudnya berhenti pada ayat yang sudah sempurna artinya. Ayat

berikutnya tidak ada hubungan dari segi lafazh, akan tetapi masih

ada hubungan dari segi makna.

3) Hasan (Baik)

Maksudnya adalah berhenti pada ayat yang sudah sempurna, tetapi

lafazh maupun maknanya masih berhubungan dengan ayat

berikutnya.

4) Qabȋh (Buruk)

Maksudnya berhenti pada ayat yang belum sempurna artinya

sehingga ayat tersebut belum bisa dipahami atau bahkan berakibat

terhadap perubahan makna.18

3. Komponen Pembelajaran al-Qur’an

Berdasarkan pengertian pembelajaran al-Qur‟an di atas dapat kita

lihat bahwa pembelajaran memiliki komponen yang saling berhubungan

dan tidak dapat dipisahkan, begitupun dengan pembelajaran al-Qur‟an.

Berikut beberapa komponen pembelajaran al-Qur‟an:

a. Guru

Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 menjelaskan bahwa

“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

18

Supriyadi Ahmad, dkk. Op.Cit, h.34-82

Page 34: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

20

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.19

Abuddin Nata menjelaskan bahwa guru adalah seorang

pendidik, kata guru dalam bahasa Arab dapat disebut ustadz,

mudarris, mua‟llim, dan mu‟addib. Beliau pun menjelaskan apabila

kita mengikuti petunjuk al-Qur‟an maka dapat kita temukan informasi,

bahwa yang menjadi pendidik (guru) secara garis besarnya ada empat,

yaitu:

1) Allah Subhanahu wa Ta‟ala,sebagai Tuhan yang Maha Esa yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang menciptakan alam

semesta dan memiliki pengetahuan yang sangat luas (al-„alim).

2) Nabi Muhammad Shallallah „Alayhi wa Sallam, sebagai utusan

Allah (Rasulullah) yang diturunkan wahyu berupa al-Qur‟an dan

ditugaskan oleh Allah untuk berdakwah serta membina dan

menyempurnakan akhlak manusia.

3) Orang tua, sebagai pendidik dan pengajar utama bagi anak-

anaknya.

4) Orang lain, yang dimaksud orang lain di sini adalah guru yang

memberikan pendidikan dan pengajaran di sekolah.20

Selain empat hal di atas riwayat lain menyebutkan bahwa

malaikat Jibril adalah seorang guru. Hal tersebut dapat kita lihat dari

hadis riwayat Muslim yang menjelaskan tentang Iman, Islam, dan

Ihsan, serta tanda-tanda hari kiamat. Ketika itu Rasulullah sedang

duduk bersama para sahabat, kemudian datang seorang lelaki yang

berpakaian putih dan berambut hitam. Para sahabat tidak ada yang

mengetahui dari mana lelaki itu datang. Lelaki itu menanyakan

tentang Iman, Islam, Ihsan, dan tanda-tanda hari kiamat. Setelah

menanyakan hal tersebut lelaki itu pergi, lalu Nabi menanyakan

19

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,

2016, h.2, (sumberdaya.ristekdikti.go.id), diakses pada 22 Maret 2019 pukul 09.43 WIB. 20

Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), h.113-

119.

Page 35: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

21

kepada sahabat siapa lelaki tersebut?sahabat tidak ada yang

mengetahui. Nabi pun memberitahu bahwa lelaki itu adalah Malaikat

Jibril yang datang untuk mengajarkan tentang agama. Hadis tersebut

berbunyi21

:

Dalam Undang-Undang No.14 tahun 2005 dijelaskan ketika

seorang guru melaksanakan tugas keprofesionalan, guru memiliki

kewajiban sebagai berikut:

1) Merencanakan pembelajaran, melaksankan proses pembelajaran

yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

2) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

21

Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2012), h. 47

Page 36: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

22

3) Bertindak objektif dan tidak deskriminatif atas dasar pertimbangan

jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau

latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik

dalam pembelajaran.

4) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan

kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.

5) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.22

Guru merupakan faktor utama dalam pendidikan, karena guru

memegang peranan penting dalam proses pembelajaran,di mana

proses pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan. Peran guru dalam pembelajaran meliputi banyak hal, di

antaranya sebagai berikut:

a) Guru sebagai sumber belajar.

b) Guru sebagai pengelola kelas dan pembelajaran

c) Guru sebagai fasilitator atau mediator

d) Guru sebagai pembimbing

e) Guru sebagai motivator

f) Guru sebagai demonstrator

g) Guru sebagai evaluator23

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, dalam Undang-Undang

no. 14 tahun 2005 dijelaskan bahwa guru memiliki kewajiban dalam

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan

mengevaluasi pembelajaran. Untuk itu Abdul Majid merincikan

komponen kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran. Berikut

rinciannya24

:

22

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,

2016, h.10-11, (sumberdaya.ristekdikti.go.id), diakses pada 30 Maret 2019 pukul 06.01 WIB 23

Yudhi Munadi dan Farida Hamid, “Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan,” Modul Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2009, h.3, tidak dipublikasikan. 24

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (

Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2011), H.7

Page 37: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

23

Tabel 2.2: Komponen Pengelolaan Pembelajaran

Kompetensi Indikator

1. Menyusun rencana

pembelajaran

1. Mendeskripsikan tujuan

pembelajaran

2. Menentukan materi

3. Mengorganisir materi

4. Menentukan metode

pembelajaran

5. Menentukan sumber belajar

atau media belajar

6. Menyusun perangkat

penilaian

7. Menentukan teknik

penilaian

8. Mengalokasikan waktu

2. Pelaksanaan pembelajaran

1. Mampu membuka pelajaran

2. Mampu menyajikan materi

3. Mampu menggunakan

metode pembelajaran

4. Mampu menggunakan alat

peraga

5. Mampu menggunakan

bahasa yang komunikatif

6. Mampu memotivasi siswa

7. Mampu mengorganisasi

kegiatan

8. Mampu berinteraksi dengan

siswa

9. Mampu menyimpulkan

Page 38: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

24

pembelajaran

10. Mampu melaksanakan

penilian

11. Mampu menggunakan

waktu

b. Murid

H.M. Arifin mengatakan bahwa murid adalah manusia yang

sedang berada dalam proses perkembangan atau pertumbuhan

menurut fitrah masing-masing yang memerlukan bimbingan dan

pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal yakni

fitrahnya.25

Dalam bahasa Arab peserta didik dikenal dengan istilah murid

dan tilmidz yang biasanya digunakan pada tingkatan SD (sekolah

dasar), sementara untuk tingkatan SMP, SMA, dan perguruan tinggi

menggunakan istilah thalib al-ilmi.26

Murid merupakan salah satu komponen pembelajaran, di

samping komponen lainnya seperti guru, tujuan, materi pelajaran, dan

komponen lainnya. Guru yang mampu memahami keberadaan murid

secara cermat berdasarkan tinjauan; psikologi, filsafat, budaya, adalah

guru yang efektif. Guru yang mampu mengenal murid akan lebih

mudah menyusun program pembelajaran. Setiap murid memiliki

karakteristiknya masing-masing dan guru dituntut untuk profesional

dalam menangani keberagaman seperti ini.27

Memahami keberagaman murid memberikan dampak yang

begitu besar pada keunikan bahan ajar dan sistem pembelajaran yang

dikembangkan dan diimplementasikan. Oleh karena itu, menganalisis

karakteristik umum peserta didik adalah langkah strategis dalam

25

H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 109 26

Abuddin Nata,Op.Cit h.131-132 27

Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta:

Kalam Mulia, 2015), h. 159.

Page 39: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

25

mendesain pembelajaran yang dapat mengakomodasi kebutuhan

masing-masing murid.28

Menurut al-Ghazali yang dikutip oleh Abuddin Nata mencari

ilmu pengetahuan itu sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada

Allah. Maka dari itu, hendaknya seorang murid memperhatikan

beberapa hal berikut:

1) Memuliakan guru dan bersikap rendah hati

2) Merasa satu bangunan dengan murid yang lain, sehingga dapat

saling menyayangi dan saling tolong menolong.

3) Menjauhkan diri dari mempelajari suatu mazhab yang dapat

menimbulkan kekacauan pemikiran.

4) Mempelajari tidak hanya satu jenis ilmu yang bermanfaat saja,

melainkan berbagai ilmu dan berupaya bersungguh-sungguh

sehingga mencapai tujuan dari tiap ilmu tersebut.29

Murid adalah seseorang yang sedang mencari ilmu. Dikatan

dalam kitab Ta‟limul Muta‟llim bahwa seorang murid harus betah dan

sabar dalam mencari ilmu. Seorang murid juga harus menahan hawa

nafsunya dari hal-hal yang tidak penting bagi dirinya dalam mencari

ilmu. Di dalam kitab Ta‟limul Muta‟llim dituliskan perkataan Ali bin

Thalib mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang murid

dalam mencari ilmu, yaitu:

Kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam

perkara. Akan aku kabarkan kepadamu semuanya dengan jelas.

Kecerdasan, ketamakan, kesabaran, dan bekal (harta), arahan guru,

dan waktu yang panjang.

28

Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran: Disesuaikan Dengan

Kurikulum 2013, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet.Ke-2, h.123. 29

Abuddin Nata, Op.Cit, h.215.

Page 40: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

26

Keridhoan seorang guru adalah hal penting yang harus di

dapatkan oleh seorang murid. Maka dari itu seorang murid hendaklah

mengormati gurunya, menjauhi kemarahannya, melaksanakan

perintahnya selama bukan perintah untuk melakukan kemaksiatan.

Beberapa cara menghormati guru diantaranya adalah; tidak

berjalan di depannya, tidak menduduki tempat duduknya, tidak

memotong pembicaran kecuali sudah mendapat izin darinya, serta

memperhatikan waktu. Maka dari itu seorang murid hendaklah

memperhatikan penjelasan guru, mematuhi segala ucapan dan aturan

yang diberikan agar ilmu yang di dapat bermanfaat. Imam Az-Zarnuji

mengatakan bahwa seorang murid tidak akan mendapatkan

kesuksesan dan tidak bermanfaat ilmunya, kecuali dengan

menghormati ilmu dan gurunya.30

c. Tujuan

Tujuan merupakan dasar untuk mencapai keberhasilan

pembelajaran, dan menjadi landasan untuk menentukan materi,

strategi, media, dan evaluasi pembelajaran. Dengan demikian prilaku

yang dilakukan siswa adalah prilaku dalam upaya mencapai tujuan

pembelajaran. Sama halnya dengan pembelajaran yang lainnya,

pembelajaran al-Qur‟an pun membutuhkan tujuan untuk mencapai

keberhasilan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Untuk memudahkan dalam menentukan perumusan tujuan

pembelajaran dapat dilakukan dengan memilah menjadi empat

komponen, yaitu ABCD, dengan penjelasan sebagi berikut:

1) A (Audience): Sasaran siapa saja yang belajar, dirumuskan secara

spesifik agar jelas untuk siapa tujuan belajar itu diarahkab.

Contohnya: Siswa SD kelas 6, siswa SMA semester 1, dan lain

sebagainya.

30

Az-Zarnuji, Ta‟limul Muta‟allim Pentingnya Adab sebelum Ilmu, Terj. dari Ta‟limul

Muta‟allim fi Thariq At-Ta‟allum, oleh Abdurrahman Azzam, ( Solo, PT. Aqwam Media

Profetika, 2019), h.61-69

Page 41: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

27

2) B (Behaviour): Perilaku spesifik yang diharapkan dilakukan siswa

setelah proses pembelajaran. Rumusan perilaku ini mencakup

kata kerja aktif yang memerlukan objek. Contohnya:

Menyebutkan nama-nama malaikat.

3) C (Condition): Keadaan yang harus dipenuhi oleh siswa.

Contohnya: Tanpa membaca kamus, dengan benar, dan lain

sebaginya.

4) D (Degree): batas minimal tingkat keberhasilan terendah yang

harus dipenuhi dalam mencapai perilaku yang diharapkan.

Contohnya: Paling sedikit tiga buah, minimal 80% , dan lain

sebagainya.31

Setiap tujuan hendaknya memberi manfaat, keuntungan, dan

nilai-nilai-nilai dari apa yang dilakukan. Tujuan pendidikan juga harus

memiliki nilai-nilai yang sangat penting. Nilai-nilai tujuan dalam

pendidikan di antaranya:

a) Mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dalam proses

pembelajaran.

b) Memberikan motivasi kepada guru dan siswa.

c) Memberikan pedoman atau petunjuk kepada guru dalam rangka

memilih dan menentukan Thariqah pembelajaran.

d) Memilih dan menentukan alat peraga pendidikan yang akan

digunakan.

e) Menentukan alat-alat teknik penilaian terhadap hasil belajar

siswa.32

d. Materi

Materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum,

yaitu berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik atau sub

topik dan rinciannya. Secara umum isi kurikulum itu dapat dibagi

31

Cepi Riyana, Modul 6 Komponen-Komponen Pembelajaran, 2012, h.9-10,

(http://file.upi.edu), diakses pada 23 Maret 2019 pukul 20.31 WIB. 32

Ramayulis, Op.Cit. h.121-122

Page 42: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

28

menjadi tiga unsur utama, yaitu logika, etika, dan estetika. Namun jika

membaginya berdasarkan taksonomi Bloom, bahan pembelajaran itu

berupa kognitif, afektif, dan psikomotorik.33

Materi atau bahan ajar menurut Abdul Majid dalam bukunya

adalah bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sebuah bahan ajar paling tidak

mencakup antara lain34

:

1) Petunjuk belajar

2) Kompetensi yang akan dicapai

3) Informasi pendukung

4) Latihan-latihan

5) Petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja (LK)

6) Evaluasi

Adapun materi atau bahan ajar dalam pembelajaran al-Qur‟an

adalah sebagai berikut:

1) Pengenalan huruf hijaiyah, yaitu huruf Arab dari Alif sampai

dengan Ya.

2) Cara membunyikan masing-masing huruf hijaiyah dan sifat-sifat

huruf yang dibicarakan dalam ilmu Makharij al- Huruf.

3) Bentuk dan fungsi tanda baca, seperti syakal, syaddah, tanda

panjang (maad), tanwin, dan sebagainya.

4) Bentuk dan fungsi tanda berhenti baca (waqaf), seperti waqaf

mutlak, waqaf jawaz, dan sebagainya.

5) Cara membaca, melagukan dengan bermacam-macam irama dan

bermacam-macam qiraat yang dimuat dalam Ilmu Qiraat dan Ilmu

Nagham.

6) Adabut Tilawah, yang berisi tata cara dan etika membaca al-

Qur‟an sesuai dengan fungsi bacaan itu sebagai ibadah.35

33

Cepi Riyana, Ibid, h.13 34

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), Cet.ke-3, h.173-174. 35

Zakiah Daradjat, Loc.Cit

Page 43: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

29

e. Metode Pembelajaran

Dalam bahasa Arab metode disebut Thariqoh yang memiliki arti

langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.

Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka strategi tersebut haruslah

diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka pengembangan

sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima materi ajar

dengan mudah, efektif, dan dapat dicerna dengan baik.36

Metode Pengajaran atau pendidikan adalah suatu cara yang

digunakan pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran,

keterampilan, atau sikap tertentu agar pembelajaran berlangsung

efektif, dan tujuannya tercapai dengan baik.

Dalam pemilihan metode harus memperhatikan tujuan

pembelajaran, serta kebutuhan dan usia siswa.37

Kedua hal itu perlu

diperhatikan karena tidak semua metode cocok digunakan untuk

mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

f. Media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah

berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab,

media adalah perantara ( ) atau pengantar pesan dari pengirim

kepada penerima pesan.38

Menurut Oemar Hamalik media pendidikan adalah suatu bagian

yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan di sekolah, karena itu

menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru

profesional. Bidang ini memiliki fungsi yang sangat luas dan memiliki

nilai yang sangat penting dalam dunia pendidikan di sekolah.39

36

Ramayulis, Op.Cit, h.264 37

Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan Teori, Kebijakan, Praktik, (Jakarta: Kencana,

2015), h.142-143 38

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.3 39

Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), h.1

Page 44: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

30

Sementara menurut Ramayulis media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan

pembelajaran), sehingga dapat menumbuhkan perhatian, minat,

pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untk mencapai

tujuan.40

Menurut Abu Bakar Muhammad yang dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya menjelaskan bahwa ada beberapa kegunaan media

pembelajaran, di antaranya:

1) Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi

pelajaran yang sulit.

2) Mampu mempermudah pemahaman, dan menjadikan pelajaran

lebih hidup dan menarik.

3) Menggerakan anak untuk bekerja dan naluri kecintaan belajar.

4) Membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat,

memperhatikan, dan memikirkan suatu pelajaran.

5) Menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan), mempertajam indera,

melatih, dan memperhalus perasaan dan cepat belajar.41

Media dikatakan baik apabila bersifat komunikatif, efektif, dan

efisien. Komunikatif artinya media tersebut mudah dipahamioleh

siswa. Efektif artinya berguna dalam penyampaian pesan atau

penyampain materi kepada siswa pada saat pembelajaran. sedangkan

efisien maksudnya adalah berguna dari sisi penggunaannya, waktu,

dan tempat pemakaiannya. Media itu harus jelas, untuk itu guru

dituntut untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum

pembelajaran termasuk media pembelajaran.42

Dalam pembelajaran al-Qur‟an juga tentu dibutuhkan media

pembelajaran. Media pembelajaran yang dibutuhkan dalam

40

Ramayulis, Op.Cit, h.213 41

Ramayulis, Ibid, h.225 42

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),

h.206

Page 45: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

31

pembelajaran al-Qur‟an dapat berupa alat peraga, media audio,

maupun media visual.

g. Evaluasi

Evaluasi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah imtihan yang

berarti ujian atau khattaman yang berarti cara menilai hasil akhir dari

sebuah proses.43

Menurut Muhibbin Syah evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat

keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Adapun tujuan dari evaluasi adalah sebagai berikut44

:

1) Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh

peserta didik dalam proses pembelajaran.

2) Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam

kelompok kelasnya.

3) Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam

belajar.

4) Untuk mengetahui usaha peserta didik dalam mengembangkan

kemampuan kecerdasan yang dimilikinya untuk belajar.

5) Untuk mengetahui efektivitas dan keberhasilan metode mengajar

yang telah digunakan dalam proses pembelajaran.

Evaluasi dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk mengukur

tingkat keberhasilan peserta didik. Dalam Islam evaluasi pembelajaran

sangat diperhatikan. Dapat kita pahami dari ayat al-Qur‟an berikut45

:

43

Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2010),

h.307 44

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), cet.

Ke-15, h. 139-140. 45

Abuddin Nata, Op.Cit, h.309.

Page 46: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

32

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya,

kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu Allah

berfirman: “sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu, jika

kamu memang orang-orang yang benar”. Mereka menjawab:

“Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang

telah Engkau ajarkan kepada kami”. Sesungguhnya Engkaulah

yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Baqarah:

31-32).46

Evaluasi dalam proses pembelajaran biasanya terdapat dalam

kegiatan penutup pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah

komponen penting dalam pembelajaran, karena dilakukannya evaluasi

adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan dan pemaham siswa

terhadap materi yang diajarkan. Berikut bentuk-bentuk evaluasi47

:

a) Melakukan tanya jawab

b) Meminta siswa menunjukkan hasil belajarnya

c) Meminta salah seorang siswa untuk mengaplikasikan hasil

belajarnya.

Pada pembelajaran al-Qur‟an dapat pula melakukan evaluasi

seperti di atas.

4. Keutamaan Membaca al-Qur’an

Membaca al-Qur‟an merupakan pekerjaan yang utama, yang

mempunyai berbagai macam keutamaan dibanding dengan membaca

bacaan yang lainnya. Banyak sekali keistimewaan bagi orang yang

menyibukkan dirinya dengan al-Qur‟an. Berikut beberapa keutamaan

dalam membaca al-Qur‟an48

:

a. Menjadi manusia terbaik

Orang yang membaca al-Qur‟an adalah manusia yang terbaik dan

manusia yang paling utama. Tidak ada manusia yang terbaik selain

dia yang mempelajari dan mengajarkan al-Qur‟an.

46

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta: Maghfirah Pustaka,

2006), h.6 47

Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017, h.75 48

Abdul Majid Khon, Opcit, h.55-59

Page 47: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

33

Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar al-Qur‟an dan

mengajarakannya (HR. Bukhori).

b. Mendapat kenikmatan tersendiri

Membaca al-Qur‟an adalah kenikmatan yang sangat luar biasa.

Tidak akan bosan sepanjang malamdan siang.

c. Derajat yang Tinggi

Seorang mukmin yang belajar al-Qur‟an dan mengamalkannya

adalah mukmin sejati bahagia lahir dan bati. Orang tersebut akan

mendapat derajat yang tinggi baik di sisi Allah maupun di sisi

manusia.

d. Bersama para Malaikat

Orang yang membaca al-Qur‟an dengan fasih dan

mengamalkannya akan bersama para malaikat yang mulia

derajatnya. Seperti Hadis Nabi Muhammad Shallallah „Alayhi wa

Sallam:

Orang yang mahir membaca al-Qur‟an kedudukannya bersama para

malaikat yang suci dan taat, sedang orang yang susah bacannya dan

berat lisannya mendapat dua pahala (HR. Muslim).

Orang yang mebaca al-Qur‟an dengan tajwid sederajat dengan

para malaikat. Artinya orang tersebut dekat dengan Allah seperti

malaikat.

e. Syafa‟at al-Qur‟an

Al-Qur‟an memberikan syafa‟at bagi para pembacanya dengan

benar dan baik serta memperhatikan adab-adabnya. Selain itu

memahami, merenungkan, dan mempelajari makna-maknanya. Al-

Qur‟an akan memberi syafa‟at (pertolongan) bagi para pembacanya

Page 48: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

34

di akhirat nanti. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Umamah dari

Rasulullah Shallallah „Alayhi wa Sallam bersabda:

Bacalah al-Qur‟an maka sesungguhnya ia akan datang besok hari

kiamat memberi syafa‟at bagi yang membacanya. (HR. Muslim).

5. Adab Membaca Al-Qur’an

Banyak adab membaca al-Qur‟an yang disebutkan oleh para ulama

di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Berguru secara musyâfahah. Seorang murid berguru dengan

seseorang yang ahli dalam bidang al-Qur‟an secara langsung. Hal ini

dilakukan karena guru dan murid melihat secara langsung gerakan

bibir masing-masing pada saat membaca al-Qur‟an. Demikin Nabi

belajar dengan malaikat Jibril secara musyâfahah pada setiap turun

ayat. Dalam al-Qur‟an Allah berfirman:

Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur‟an

karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas

tanggugan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan

(membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai

membacakannya maka ikutilah bacaanya itu. sesungguhnya atas

tanggungan Kamilah penjelasannya. (Qs. al-Qiyamah: 16-19)49

b. Niat membaca dengan ikhlas. Seseorang yang membaca al-Qur‟an

hendaknya berniat yang baik, yaitu beribadah kepada Allah untuk

mencari Ridha Allah.

49

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta: Maghfirah Pustaka,

2006), h.577

Page 49: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

35

c. Dalam keadaan bersuci, yaitu bersuci dari hadas kecil maupun hadas

besar, dan dari segala macam bentuk najis. Allah berfirman dalam

al-Qur‟an:

Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.

Diturunkan dari Tuhan semesta alam. (QS. al-Wâqi‟ah: 79-80)50

.

d. Tempat yang pantas dan suci.

e. Menghadap kiblat dan berpakaian sopan.

f. Bersiwak (Gosok gigi). Sebelum membaca al-Qur‟an dianjurkan

bersiwak atau gosok gigi terlebih dahulu, agar harum bau mulutnya

dan bersih dari sisa makanan.

g. Membaca ta‟awwudz. Disunahkan untuk membaca ta‟awwudz

sebagaimana firman Allah dalam al-Qur‟an:

Apabila kamu membaca al-Qur‟an hendaklah kamu meminta

perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (QS. An-Nahl:

98)51

h. Membaca al-Qur‟an dengan tartil. Artinya mebaca al-Qur‟an dengan

perlahan-lahan, dengan bacaan yang baik dan benar sesuai kaidah

ilmu Tajwid. Dalam al-Qur‟an Allah berfirman:

atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan

perlahan-lahan. (QS. al-Muzammil : 4)52

50

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta: Maghfirah Pustaka,

2006), h.537

51

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta: Maghfirah Pustaka,

2006), h.278

Page 50: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

36

i. Merenungkan makna al-Qur‟an

j. Khusyû‟ dan khudû‟. Maksudnya adalah merendahkan hati dan

seluruh anggota tubuh kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala.

k. Memperindah suara

l. Menyaringkan suara

m. Tidak dipotong dengan pembicaraan lain.53

6. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca al-Qur’an

Secara garis besar faktor yang mempengaruhi seseorang mampu

membaca al-Qur‟an dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Faktor internal

Faktor internal berasal dari dalam diri seseorang seperti rohani

dan jasmaninya.

1) Faktor fisiologis atau kondisi umum jasmani seseorang.

Seseorang yang memiliki keterbatasan jasmani lebih lambat

dibanding dengan seseorang yang memiliki kesempurnaan

jasmani. Namun tidak menutup kemungkinan seseorang yang

tidak sempurna jasmaninya memiliki kemampuan membaca al-

Qur‟an yang sama dengan seseorang yang memiliki

kesempurnaan jasmani.

2) Faktor Psikologis

Faktor Psikologis dapat berupa minat siswa, bakat siswa,

motivasi siswa, sikap siswa, dan tingkat kecerdasan yang dimiliki

oleh siswa.

b. Faktor eksternal

1) Lingkungan sosial

52

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta: Maghfirah Pustaka,

2006), h. 574. 53

Abdul Majid Khon, Op.Cit, h.35-45

Page 51: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

37

Lingkungan sosial yang dimaksud adalah teman, guru, orang tua,

masyarakat yang dapat mempengaruhi semangat seseorang untuk

belajar. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi

adalah guru dan orang tua.

2) Lingkungan Nonsosial

Lingkungan nonsial dapat berupa rumah, sekolah, kelas, masjid,

dan lain sebagainya. Sebagai contoh ruang kelas yang panas

dapat membuat seseorang tidak dapat belajar dengan nyaman.54

B. Metode Pembelajaran al-Qur’an

Metode pembelajaran adalah cara atau langkah yang ditempuh oleh

seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada murid. Dengan

menggunakan metode pembelajaran maka seorang guru dapat dengan mudah

menyampikan materi pembelajaran kepada murid untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang sudah ditentukan.

1. Syarat-Syarat Metode yang Baik

Menurut Lukmanul Hakiim metode pembelajaran yang baik adalah

metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sesuai

dengan materi pembelajaran sehingga dapat membantu siswa untuk

memahami pelajaran, serta dapat membagi alokasi waktu pembelajaran

dengan pembagian sebagai berikut55

:

a. 5-10% untuk kegiatan pendahuluan

b. 70-80% untuk kegiatan inti

c. 10-15% untuk kegiatan penutup

Dalam kitab Ta‟limul Muta‟allim dijelaskan bahwa cara belajar

yang baik adalah dengan melakukan pengulangan. Seorang murid dalam

belajar hendaknya memahami kemudian mengulang pelajaran tersebut.

54

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),

h.129-135 55

Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009),

h.170

Page 52: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

38

Sebaiknya seorang murid melakukan pengulangan dengan metode

pengulangan sebagai berikut56

:

a. Pelajaran kemarin diulang 5 kali

b. Pelajaran dua hari yang lalu diulang 4 kali

c. Pelajaran sebelumnya diulang 3 kali

d. Pelajaran sebelumnya diulang 2 kali

e. Pelajaran sebelumnya diulangi 1 kali.

Sementara dalam buku Psikologi Pendidikan dalam Prespektif

Islam dijelaskan bagaimana metode pembelajaran menurut al-Qur‟an.

Berikut penjelasannya57

:

a. Pembiasaan

Pada masa awal perkembangan seperti anak-anak maka metode

pembelajaran yang paling tepat digunakan adalah metode pembiasaan.

Dalam hal ini seorang pendidik baik itu guru atau orang tua dapat

memberikan perintah, akhlak, etika, yang konsisten sehingga dapat

diikuti oleh anak dengan pengulangan, sehingga anak terbiasa

melakukan apa yang diajarkan.

Contoh pengulangan terbanyak di dalam al-Qur‟an terdapat di QS.

Ar-Rahman yang berbunyi “Fabi ayyi ala irobbikuma tukazibaan”.

Ayat ini bermaksud mengajarkan kita untuk bersyukur, mengingat

nikmat Allah untuk dilakukan berulang kali.

b. Bimbingan

Bimbingan adalah proses pematangan materi yang diberikan

melalui pembiasaan. Bimbingan berbeda dengan pembiasaan,

perbedaannya lebih ditekankan pada proses dan intensitas pemberian

materi. Pada pengulangan pemberian materi bisa di mana saja dan

kapan saja, namun pada bimbingan membutuhkan arahan yang

intensif yang dilakukan terhadap pembiasaan.

56

Az-Zarnuji, Op.Cit, h.118 57

Fadhilah Suralaga, dkk, Psikologi Pendidikan Dalam Prespektif Islam, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2005), h.89-91

Page 53: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

39

Seperti kisah lukmanul hakim yang membimbing anaknya supaya

menjadi anak yang sholeh yang memiliki budi pekerti dan berakhlakul

karimah.

c. Teladan

Pada fase ini seorang guru dituntut menjadi contoh untuk

muridnya. Suatu cara bagi seorang guru untuk mengaplikasikan

ilmunya supaya tidak hanya menjadi goresaan tinta tetapi juga dapat

dicontoh oleh murid. seperti halnya Rasulullah yang menjadi suri

tauladan bagi sahabatnya bahkan untuk umat Muslim sepanjang masa.

2. Macam-Macam Metode Pembelajaran al-Qur’an

Di Indonesia metode pembelajaran al-Qur‟an sudah mulai

berkembang. Hal ini terjadi karena kesadaran masyarakat untuk belajar

membaca al-Qur‟an semakin meningkat. Tugas guru saat ini adalah

memilih metode yang tepat agar peserta didik dapat belajar membaca al-

Qur‟an dengan mudah. Berikut beberapa metode pembelajaran:

a. Metode al-Baghdadi

Metode al-Bahgdadi berasal dari Iraq, tepatnya kota Baghdad,

maka metode ini disebut metode al-Baghdadi. Metode ini dikenal

dengan metode “alif, ba,ta” atau metode “eja”. Tidak diketahui siapa

pendirinya, namun metode ini sudah berkembang di tanah air kurang

lebih selama satu abad. Metode ini diajarkan secara klasikal maupun

privat.

Dalam metode ini terdapat beberapa tahapan pembelajaran yang

telah ditentukan agar peserta didik dapat membaca al-Qur‟an dengan

baik dan benar. Tahapan yang harus dilalui adalah sebagai berikut:

1) Tahap pengenalan huruf hijaiyah

2) Tahap pengenalan huruf dengan harakat

3) Tahap pengenalan huruf sambung

Page 54: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

40

4) Tahap pengenalan juz „amma.58

b. Metode al-Barqy

Metode al Barqy dapat dinilai sebagai metode cepat membaca al

Qur‟an yang paling awal. Metode ini ditemukan dosen Fakultas Adab

IAIN Sunan Ampel Surabaya, Muhajir Sulton pada tahun 1965.

Muhajir membukukan metode ini pada tahun 1978, dengan judul “Cara

Cepat Mempelajari Bacaan al Qur‟an al Barqy”.59

Metode ini dikenal dengan metode “Anti Lupa”. Metode al-Barqy

menyesuaikan dengan bahasa yang sesuai dengan pelafalan tingkat

anak-anak karena lebih menekankan kepada pendekatan gestald

psychology yang bersifat Struktural Analitik Sintetik (SAS) yang lebih

menekankan bagaimana menggunakan struktur kata atau kalimat yang

tidak mengikuti bunyi mati (sukun), contohnya: a-da-ra-ja, ma-ha-ka-

ya, ka-ta-wa-na, sa-mala-ba. Metode al-Barqy berusaha menggunakan

metode yang dikhususkan kepada anak-anak agar tidak berasa asing

dengan bahasa yang sesuai dengan perkembangan mereka.

Adapun fase yang harus dilalui dalam metode al-Barqy adalah

sebagai berikut:

1) Fase analitik, yaitu guru memberikan contoh bacaan yang berupa

kata-kata lembaga dan santri mengikutinya sampai hafal,

dilanjutkan dengan pemenggalan kata lembaga dan terakhir

evaluasi yaitu dengan cara guru menunjukkan huruf secara acak

dan santri membacanya.

2) Fase sintetik. Pada fase ini satu huruf (suku) digabung dengan

huruf yang lain, hingga terbentuk suatu bacaan.

3) Fase penulisan, yaitu santri menebali tulisan yang berupa titik-titik.

58

Yuanda Kusuma, “Model-Model Perkembangan Pembelajaran BTQ di TPQ/TPA di

Indonesia”, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol.5, 2018, h.48 (http://ejournal.uin-

malang.ac.id/index.php/jpai/). Diakses tanggal 25 Juni 2019 pukul 11.00. 59

Abdul Gafur, Kajian Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an dalam Perspektif

Multiple Intelligences, Jurnal Madrasah, Vol.5, 2012, h.36, (). Diakses tanggal 25 Juni 2019 pukul

11.15.

Page 55: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

41

4) Fase pengenalan bunyi a-i-u, yaitu pengenalan pada tanda baca

fathah, kasroh dan dhommah.

5) Fase pemindahan, yaitu pengenalan terhadap bacaan atau bunyi

arab yang sulit, maka didekatkan pada bunyi-bunyi Indonesia yang

berdekatan

6) Fase pengenalam mad, yaitu mengenalkan santri pada

bacaanbacaan panjang.

7) Fase penganalan tanda sukun, yaitu mengenalkan bacaan-bacaan

yang bersukun.

8) Fase pegenalan tanda syaddah yaitu mengenalkan bacaan-bacaan

yang bersyaddah (bunyi dobel)

9) Fase pengenalan huruf asli yaitu mengenalkan huruf asli (tanpa

harokat)

10) Fase pengenalan pada huruf yang tidak dibaca, yaitu mengenalkan

santri huruf yang tidak terdapat tanda saksi (harokat) atau tidak

dibaca, Fase pengenalan huruf yang musykil, yaitu mengenalkan

huruf yang biasa dijumpai di al-Qur‟an.

11) Fase pengenalan menyambung, yaitu mengenalkan santri pada

huruf-huruf yang disambung diawal, ditengah dan di akhir.

12) Fase pengenalan tanda waqof, yaitu mengenalkan pada tanda-tanda

baca seperti yang sering ditemui di al-Qur'an.60

c. Metode Jibril

Metode Jibril adalah metode menirukan, maksudnya adalah santri

menirukan bacaan gurunya. Dengan demikian metode Jibril bersifat

teacher-centris, posisi guru sebagai sumber belajar atau pusat

informasi dalam proses pembelajaran.

Adapun kelebihan dari metode jibril adalah sebagai berikut:

1) Metode jibril bersifat fleksibel, kondisional dan mudah diterapkan

oleh guru.

60

Yuanda Kusuma, Op.Cit, h.49

Page 56: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

42

2) Menekankan sifat pro-aktif pada santri

3) Dapat diterapkan oleh semua kalangan, baik anak-anak, remaja,

maupun orang dewasa.

Adapun kelemahan dari metode ini adalah sebagai berikut:

1) Guru tidak memiliki syahadah

2) Guru kurang memahami peserta didiknya terutama dalam ilmu

jiwa anak sehingga pelajaran terasa membosankan.

3) Waktu belajar sangat singkat.

4) Santri tidak diuji sebelum mengikuti pembelajaran qira‟ah sab‟ah

atau tidak ada penyaringan yang ketat sehingga kemampuan para

santri dalam satu kelas tidak sama.61

d. Metode Qiraati

Metode Qira‟ati disusun oleh KH. Dachlan Salim Zarkasyi pada

tahun 1963. Penyusunan metode Qira‟ati ini membutuhkan penelitian,

pengamatan, dan uji coba selama bertahun-tahun sehingga metode

Qira‟ati ini mempunyai gerak yang dinamis sesuai dengan kebutuhan

dan perkembangan sehingga anak dapat membaca al-Qur‟an dengan

mudah.

Target yng harus dicapai santri dengan menggunakan metode

Qira‟ati adalah mampu membaca al-Qur‟an dengan bacaan tartil sesuai

dengan kaidah ilmu tajwid dalam batas waktu kurang lebih 2 tahun.

Prinsip yang ditekankan dalam metode ini adalah “Lancar, Cepat,

dan Benar”. Setiap kenaikan jilid dilakukan oleh koordinator TPQ atau

sekolah bukan oleh wali kelas. Dalam proses pembelajaran metode

Qira‟ati menggunakan alat peraga untuk mempermudah pembelajaran.

Selain itu metode Qira‟ati menstandarisasi guru dengan syahadah.

Bagi guruyang ingin mengajar Qira‟ati maka ia harus memiliki

syahadah.

61

Aida Imtihana, Implementasi Metode Jibril dalam Pelaksanaan Hafalan Qur‟an di SD

Islam Terpadu A-Ridho Palembang, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol.2, Iss 2, Pp 179-197,

2017, (e-resources.perpusnas.go.id). Diakses pada 28 Juni 2019 pukul 23.03.

Page 57: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

43

Untuk mempermudah proses pembelajaran maka metode Qira‟ati

membuat pedoaman pengujian evaluasi belajar tahap akhir pengajaran

al-Qur‟an (EBTAQ), menyusun silabus pembelajaran untuk berbagai

jenjang dan kelas, serta menentukan standar penilaian Qira‟ati.

Adapun jenis pembelajaran yang diterapkan oleh metode Qira‟ati

adalah sebagai berikut:

1) Klasikal Individual:

a) Diterapkan untuk anak-anak mulai usia Pra-TK

b) Pengelompokan kelas berdasarkan jilid Qira‟ati yang sama

c) 1 kelas terdiri dari 10-15 siswa

d) 10-15 menit pertama diterapkan model klasikal, selanjutnya

individual.

e) Klasikal baca simak.62

e. Metode Tilawati

Metode Tilawati dibentuk oleh para aktivis yang berkecimpung

dalam TPA/TPQ. Mereka terdorong untuk merancang metode

pembelajaran al-Quran yang mudah dipelajari. Mereka adalah Drs.

Hasan Sadzili, Drs. HM. Thohir Al-Aly, M.Ag, KH. Mansur Masyhud,

dan Drs. H. Ali Muaffa.63

Metode tilawati merupakan metode belajar membaca al-Qur‟an

yang disampaikan secara seimbang antara pembiasaan yang dilakukan

melalui pendekatan klasikal dan kebenaran membaca melalui

pendekatan individual dengan teknik baca simak. Untuk memperoleh

hasil yang maksimal maka ditetapkanlah target pembelajaran sebagai

berikut:

62

Lembaga Qira‟ati Pusat, Metode Pembelajaran Qira‟ati, t.t, (www.qira‟atipusat.or.id).

Diakses tanggal 30 Juni 2019 pukul 11.33 WIB. 63

Subhan Adi Santoso, Implementasi Metode Iqra‟ dan Metode Tilawati dalam

Pembelajaran al-Qur‟an di Madrasah Diniyah al-Falah odung Bangkalan, Jurnal Pendidikan

Islam, Vol.4, 2018, (ejournal.kopertais4.or.id). Diakses pada 30 Juni 2019.

Page 58: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

44

1) Target Kualitas

a) Tartil membaca al-Qur‟an. Stelah menyelesaikan seluruh paket

pembelajaran santri diharapkan mampu membaca al-Qur‟an

secara tartil dan menguasai lagu rost tiga nada.

b) Khatam al-Qur‟an 30 juz. Santri dinyatakan selesai jika sudah

khatam al-Qur‟an 30 juz dengan tadarus dan lulus munaqasyah.

c) Memiliki pengetahuan dasar-dasar agama, ketuntasan belajar

siswa dilengkapi dengan pengetahuan agama di antaranya:

hafal surat pendek, hafal bacaan shalat, hafal ayat-ayat pilihan,

hafal do‟a-do‟a harian, memahami pelajaran fiqh, sejarah,

akhlak, dan lain sebagainya.

2) Target Waktu

Waktu yang ditempuh untuk menuntaskan materi adalah tiga tahun,

dibagi dalam dua jenjang, yaitu:

a) Dasar (Tilawati Jilid 1-jilid 5). Jenjang ini diselesaikan dalam

waktu 15 bulan dengan ketentuan: 5 kali tatap muka dan dalam

satu kelas maksimal 15 siswa.

b) Lanjutan (Tadarrus al-Qur‟an 30 juz). Jenjang ini diselesaikan

dalam waktu 18 bulan dengan ketentuan: 5 kali tatap muka dalam

satu minggu, 75 menit setiap tatap muka dan dalam satu kelas

maksimal 15 siswa.

3) Prinsip pembelajaran metode Tilawati

a) Diajarkan secara praktis

b) Menggunakan lagu rost

c) Diajarkan secara klasikal menggunkaan peraga

d) Diajarkan secara individual dengan teknik baca simak

menggunakan buku.

4) Media dan Sarana Belajar

Media dan sarana yang digunakan adalah buku pegangan santri seperti

buku tilawati, buku kitabati, buku materi hafalan, buku pendidikan

akhlak dan aqidah Islam. Perlengkapan yang digunkaan adalah alat

Page 59: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

45

peraga tilawati, buku prestasi, dan lembar program realisasi

pengajaran. Sementara untuk mendukung suasan pembelajaran yang

kondusif, santri membentuk huruf “U” dan guru berda di depan santri.

5) Proses Pembelajaran

Metode Tilawati menggunakan dua pendekatan, yaitu:

a) Pendekatan klasikal: proses pembelajaran secara bersama-sama

dengan menggunakan alat peraga.

b) Pendekatan individual dengan teknik baca simak: pembelajaran

yang dilakukan dengan cara membaca bergiliran sedangkan yang

lainnya menyimak.

6) Evaluasi atau Munaqasyah

Macam-macam evaluasi yang dilaksanakan dalam metode Tilawati

diantarany adalah:

a) Pre test

b) Harian

c) Kenaikan Jilid.64

f. Metode Iqra‟

Metode Iqra‟ disusun oleh KH. As‟ad Humam sekitar tahun 1983-

1988. Metode Iqra‟ adalah suatu metode membaca al-Qur‟an yang

menekankan langsung pada latihan membaca. Pada praktiknya metode

Iqra‟ tidak membutuhkan alat yang bermacam-macam, karena

ditekankan untuk membaca al-Qur‟an dengan fasih tanpa jeda.

Dalam proses pembelajaran metode Iqra‟ menggunakan buku.

Buku metode Iqra‟ terdiri dari 6 jilid. Ada 10 macam sifat buku Iqra‟

yaitu bacaan langsung, CBSA, Privat, modul, asistensi, praktis,

sistematis, variatif, komunikatif, dan fleksibel. Buku Iqra‟ disusun

berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

64

Abdurrohim Hasan, M.Arif, Abdur Rouf, Strategi Pembelajaran al-Qur‟an Metode

Tilawati, (Surabaya: Pesantren AlQur‟an Nurul Falah PTT VB, 2010), H.10-24.

Page 60: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

46

1) Aţ-Ţariqah Aş-Şautiyah, yaitu pengajaran metode Iqra‟ tidak

dimulai dengan pengenalan huruf, tetapi langsung diajarkan bunyi

suaranya.

2) Aţ-Ţariqah bi at-Tadarruj, yaitu pengajaran metode Iqra‟

dilakukan sesuai dengan tahapannya.

3) Aţ-Ţariqah biriyᾱđah al-Aţfᾱl, yaitu prinsip metode Iqra‟ yang

mengutamakan belajar daripada mengajar.

4) At-Tawassu‟ fil-Maqaᾱşid Lᾱ fil-Ᾱlᾱt, yaitu pemebelajaran

berorientasi pada tujuan bukan pada alat. Artinya, metode Iqra‟

memiliki tujuan mengantarkan anak untuk bisa membaca al-Qur‟an

walaupun belum mengetahui hukum tajwid.

5) Aţ-Ţariqah bimurᾱ‟atil-Isti‟dᾱdi waţ-Ţabi‟, yaitu dalam

pembelajaran harus memperhatikan kesiapan, kematangan,

potensi-potensi, dan tabi‟at peserta didik.65

Adapun sistem pengajaran umum metode Iqra‟ adalah sebagai

berikut:

1) Tahap pertama didahului dengan melakukan penjajakan untuk

mengetahui batas kemampuan murid.

2) Pembelajaran Iqro‟ yang bersifat private. Setiap peserta didik

disimak bacaannya satu persatu secara bergiliran, kemudian peserta

didik dapat membaca atau menulis bacaannya sendiri. Jika klasikal,

peserta didik kemudian dikelompokkan menurut persamaan

jilidnya, kemudian mereka belajar bersama-sama dibimbing oleh

seorang guru

3) Pembelajaran dengan menggunakan metode CBSA (cara belajar

siswa aktif). Guru menyebutkan pokok-pokok materi pelajaran dan

tidak untuk mengenalkan istilah-istilah, kemudian peserta didik

membaca sendiri latihan-latihan yang telah ditunjukkan oleh guru.

65

Mangun Budiyanto, Prinsip-Prinsip Metodologi Buku Iqra‟, (Yogyakarta: Team

Tadarus AMM, 1995), h. 15-20

Page 61: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

47

Apabila peserta didik keliru ketika membaca huruf, guru

memberikan teguran dengan isyarat

4) Pembelajaran dengan metode asistensi. Asistensi yang dimaksud

adalah metode untuk mengatasi kekurangan guru dengan

memberikan tugas dan kepercayaan kepada peserta didik yang

lebih tinggi pengusaaan atau menurut tingkatan jilid untuk

membantu dalamproses menyimak peserta didik lain yang lebih

rendah penguasaan atau jilidnya disertai catatan hasil pembelajaran

pada kartu prestasi murid

5) Untuk kenaikan jilid, perlu ditentukan seorang guru penguji

Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA) kemudian dilakukan

pencatatan pada Blanko Kenaikan Jilid. Untuk kenaikan jilid,

ditentukan penguji khusus yang berbeda dengan guru/asisten untuk

kenaikan antar halaman

6) Untuk peserta didik yang mempunyai kecepatan dalam penguasaan

bacaan dibolehkan akselerasi antar halaman dengan catatan harus

lulus EBTA 2.66

g. Metode Usmani

Metode Usmani ini sebenarnya adalah metode dari ulama‟ salaf

yang telah hilang, dikarenakan ada beberapa percobaan metode-

metode baru yang belum pernah ada, yang mungkin bisa lebih mudah

dan cepat dalam belajar membaca Al-Qur‟an. Tetapi pada

kenyataannya, banyak bacaan-bacaan Al-Qur‟an yang masih

menyalahi dan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

Dalam pembelajaran metode Usmani dilakukan dengan beberapa

tahapan pembelajaran, yaitu:

1) Pembukaan: salam, hadrah al-fatihah, dan do‟a sebelum belajar.

2) Apersepsi: usaha agar santri mau belajar, dan mengulang pelajaran

sebelumnya.

66

Yuanda Kusuma, Op.Cit, h.51-52

Page 62: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

48

3) Penanaman konsep: menerangkan atau menjelaskan materi

pelajaran baru dan memberi contoh, serta mengusahakan agar

murid memahami materi pelajaran.

4) Pemahaman: latihan secara bersama-sama ataupun kelompok

5) Keterampilan

6) Penutup: pesan moral pada murid, Do‟a, penutup, salam.

Pembelajaran metode Usmani memiliki dua prinsip, yaitu

prinsip dasar bagi para guru dan prinsip dasar bagi murid. Berikut

prisip dasar metode Usmani:

a. Prinsip dasar bagi guru:

1) Dak-Tun (Tidak boleh membantu). Dalam mengajar metode

Usmani, guru tidak diperbolehkan menuntun namun hanya

sebagai pembimbing.

2) Ti-Was-Gas (Teliti, Waspada, dan Tegas). Dalam mengajarkan

ilmu baca al-Qur‟an sangat dibutuhkan ketelitian seorang guru

sebab akan berpengaruh atas kefasihan dan kebenaran murid

dalam membaca al-Qur‟an.

b. Prinsip dasar bagi murid:

1) CBSA+M (Cara Belajar Siswa Aktif dan Mandiri). Dalam

belajar membaca al-Qur‟an murid dituntut untuk aktif dan

mandiri, sedangkan guru hanya membing dan memberikan

motivasi.

2) LSB (Lancar, Benar, dan Sempurna).

Adapun tekhnik pembelajaran metode Usmani ada dua yaitu

Individual dan klasikal. Berikut penjelasannya:

a. Individual atau sorogan, yaitu mengajar dengan cara satu persatu

sesuai dengan pelajaran yang dipelajari atau dikuasai murid.

sedangkan murid yang menunggu giliran atau sudah mendapat

giliran diberi tugas. Strategi ini diterapkan apabila buku usmani

masing-masing murid berbeda.

Page 63: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

49

b. Klasikal, yaitu mengajar dengan cara memberikan materi pelajaran

secara bersama-sama kepada sejumlah murid dalam satu kelas.67

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam suatu penelitian, diperlukan hasil-hasil penelitian yang relevan

untuk mendukung serta memperkuaut pentingnya penelitian ini dilakukan.

Penulis telah menelaah beberapa kajian atau hasil penelitian yang terkait

dengan judul “Implementasi Metode Ummi dalam Pembelajaran al-Qur‟an di

SDIT Darajatul Ulum”, yaitu sebagai berikut:

1. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol.XIV, No.2, DOI :

10.14421/jpai.2017.142-07, Desember 2017 yang ditulis oleh Sigit

Purwaka (Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi PGMI

Kosentrasi PAI) dan Sukiman (Program Magister Pendidikan Islam FITK

UIN Sunan Kalijaga) dengan judul “Efektivitas Pembelajaran al-Qur‟an

di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Yogyakarta II dan Sekolah Dasar Islam

Terpadu Al-Khairaat Yogyakarta (Studi Komparasi Metode Iqra‟ dan

Metode Ummi). Penelitian ini membahas tentang perbandingan efektivitas

pembelajaran al-Qur‟an menggunakan metode Iqra‟ di MIN Yogyakarta II

dan metode Ummi di SDIT Al-Khairaat Yogyakarta.

2. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI), Vol. 3, No.1, Januari 2018

ISSN : 2477-2240 (media cetak), 2477-3921 (media online) dengan judul

“Penerapan Media Pembelajaran Pembelajaran Metode Ummi Berbasis

Android Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Al-Qur‟an”. Jurnal

ini ditulis oleh Misbakhudin, Tatyantoro Andrasto, dan Eko Supraptono

(Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang).

Penelitian ini menjelaskan tentang media pembelajaran yang

dikembangkan berbasis android dan pengaruhnya dalam peningkatan

metode keterampilan membaca al-Qur‟an menggunakan metode Ummi

jilid 1.

67

Abidatul Hasanah, Penerapan Metode Usmani dalam Pembelajaran al-Qur‟an Santri

TPQ Nurul Iman Garum Blitar, Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual, Vol.2, No.4, h.482-

493,2017, (http://dx.doi.org/10.28926/briliant.v2i4.107). Diakses pada 30 Juni 2019 pukul 19.40

WIB.

Page 64: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

50

3. Skripsi “Penerapan Metode Iqra‟ Untuk Peningkatan Kemampuan

Membaca Al-Qur‟an Siswa Kelas III SDN Caringin Nyalindung

Sukabumi” oleh Suryana mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada tahun 2013. Penelitian merupakan jenis penelitian tindakan kelas

yang menjelaskan tentang penerapan metode Iqra‟ dalam pembelajaran al-

Qur‟an dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca al-Qur‟an

yang berimplikasi pada peningkatan prestasi siswa dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam.

4. Skripsi “Implemetasi Metode Tilawati dalam Pembelajaran al-Qur‟an di

Madrasah (Penelitian Deskriptif di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan)”

oleh Een Hujaemah mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syraif Hidayatullah Jakarta pada tahun

2017. Penelitian ini menjelaskan tentang penerapan metode Tilawati

dalam pembelajaran al-Qur‟an di Madrasah Ibtidaiyah Pembanguanan

dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

5. Skripsi “Efektivitas Metode Tilawati dalam Meningkatkan Kemampuan

Membaca al-Qur‟an di TPA As-Syuhada, Jakasampurna, Bekasi” oleh

Difaini Anugrah mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syraif Hidayatullah Jakarta pada tahun

2015. Penilitian ini menjelaskan tentang efektivitas metode Tilawati. Hasil

dari penelitian ini adalah bahwa metode Tilawati efektif dalam

kemampuan membaca al-Qur‟an siswa TPA As-Syuhada. Penelitian ini

menggunakan teknik penelitian tindakan kelas (PTK).

Dari beberapa penelitian yang relavan di atas dapat terlihat persamaan

dan perbedaan variabel dan teknik penelitian yang akan dilakukan oleh

penulis. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian kualitatif

deskriptif dengan judul penelitian “Implementasi Metode Ummi dalam

Pembelajaran al-Qur‟an di SDIT Darajatul Ulum”. Dalam penelitian ini

akan memabahas penerapan metode Ummi dalam pembelajaran al-Quran

Page 65: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

51

di SDIT Darajatul Ulum, unsur-unsur utama dari metode Ummi, dan cara

mengatasi kelemahan serta mengembangkan kelebihan dari metode Ummi.

Page 66: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Darojaatul Uluum yang beralamat

di Jalan Arthayasa Blok Tengki No.23 RT02/10 Kecamatan Limo, Kelurahan

Meruyung, Kota Depok. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-September

2019.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif

deskriptif dengan metode penelitian field research (penelitian lapangan).

Penelitian kulaitiatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J.

Moleong adalah tahapan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.1

Perhatian dalam penelitian kualitatif lebih kepada pembentukan teori

substantif berdasarkan dari konsep-konsep yang timbul dari data empiris.2

Sedangkan menurut Lexy J. Moleong penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bemaksud untuk memahami kejadian tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian secara holistik, dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.3

Dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, maka peneliti

akan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti kejadian dan bertemu

langsung dengan responden untuk menggali data dan mengetahui lokasi

penelitian. Dengan begitu peneliti akan mendapat informasi terkait penelitian

ini.

1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2011), cet. Ke-29, h.4 2Margono, Metodologi Penelitian Pendidikani, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h.35

3Lexy J. Moleong, Opcit, h.6

Page 67: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

52

C. Prosedur Pengumpulan Data

a. Sumber Data

Dalam penelitian ini akan menggali data dari beberapa sumber data

yang ada. Berikut seumber data yang akan dimanfaatkan peneliti :

1) Sumber data utama (primer) : Sumber data primer adalah sumber data

utama dalam penelitian ini, yang peneliti dapatkan langsung

dilapangan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

2) Sumber tambahan (sekunder) : sumber sekunder adalah sumber data

tambahan yang dapat diperoleh melalui buku-buku terkait penelitian,

artikel, jurnal, dan lain sebagainya.

b. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian selain membutuhkan metode yang tepat, juga perlu

melakukan pengumpalan data dengan teknik yang tepat pula. Penggunaan

teknik pengumpulan data yang tepat memungkinkan peneliti mendapatkan

data yang objektif.4 Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini :

1) Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengetahui gejala yang tampak pada objek penelitian.5Observasi

dilakukan oleh peneliti secara langsung di SDIT Darojaatul Uluum.

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui pembelajaran al-Qur’an di

SDIT Darojaatul Uluum.

Agar penelitian lebih terarah, maka peneliti membuat kisi-kisi

untuk dijadikan acuan dalam observasi. Berikut kisi-kisi dalam

penelitian ini:

4Margono, Opcit, h.158

5Ibid

Page 68: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

53

Tabel 3.1: Kisi-Kisi Observasi

No Objek Pengamatan Indikator

1. Guru

1.1 Perencanaan pembelajaran

1.2 Pelaksanaan pembelajaran

2. Siswa

1.1 Siswa mampu membaca al-

Qur’an dengan baik

1.2 Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

3. Tujuan 1.1 adanya tujuan pembelajaran

4. Materi

1.1 Kesesuaian materi dengan

kurikulum yang telah

ditentukan.

5. Media

1.1 Adanya media

pembelajaran yang dapat

menumbuhkan perhatian

siswa

6. Metode

1.1 Penggunaan metode

pembelajaran al-Qur’an

yang sesuai dengan

kebutuhan

7. Evaluasi

1.1 Adanya penilaian untuk

mengetahui penguasaan

siswa terhadap materi yang

diajarkan.

Page 69: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

54

2) Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi melalui

komunikasi secara langsung dengan responden. Wawancara dapat

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peniliti ingin

melakukan studi pendahuluan dan untuk menemukan permasalahan

yang diteliti.6

Wawancara ini adalah suatu percakapan dengan maksud tertertentu

dan dilakukan dengan dua pihak yaitu pewawancara pihak yang

memberikan pertanyaan dan pihak terwawancara pihak yang

memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.7

Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara terstruktur.

Wawancara ini dilakukan untuk mendapat informasi mengenai yang

lebih mendalam terkait metode Ummi dalam pembelajaran al-Qur’an.

Dalam penelitian ini yang akan diwawancarai adalah :

a) Kepala Sekolah SDIT Darajatul Ulum

b) Koordinator al-Qur’an SDIT Darajatul Ulum

c) Guru al-Qur’an metode Ummi SDIT Darajatu Ulum

Agar penelitian lebih terarah, maka peneliti membuat kisi-kisi

untuk dijadikan acuan dalam wawancara. Berikut kisi-kisi wawancara

dalam penelitian ini:

Tabel 3.2: Kisi-kisi wawancara

No Indikator Responden

1. Metode pembelajaran al-

Qur’an

Kepala sekolah, koordinator al-

Qur’an, guru al-Qur’an

2. Persiapan guru sebelum

mengajar

Koordinator al-Qur’an dan guru al-

Qur’an.

3. Tahapan pelaksanaan

pembelajaran al-Qur’an

Koordinator al-Qur’an, guru al-

Qur’an

6Ibid, h.194

7Lexy J. Moleong, Opcit, h.186

Page 70: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

55

dengan metode Ummi

4. Unsur utama pembelajaran

al-Qur’an dengan metode

Ummi

Koordinator al-Qur’an dan guru al-

Qur’an.

5. Materi pembelajaran al-

Qur’an dengan metode

Ummi

Koordinator al-Qur’an, guru al-

Qur’an.

6. Evaluasi pembelajaran

metode Ummi

Koordinator al-Qur’an, guru al-

Qur’an.

7. Media pembelajaran Koordinator al-Qur’an dan guru al-

Qur’an.

8. Kelebihan dan kekurangan

metode Ummi

Kepala sekolah, koordinator al-

Qur’an, guru al-Qur’an.

3) Dokumentasi

Sugiyono mengungkapkan bahwa dokumentasi adalah catatan

peristiwa yang telah berlalu. Jadi dokumentasi dapat dipahami sebagai

catatan tertulis yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu baik

yang dipersiapkan maupun yang tidak dipersiapkan untuk suatu

penelitian.8

Dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data yang belum ada

pada saat melakukan observasi dan wawancara, selain itu untuk

memperkuat data yang telah diperoleh oleh peneliti. Dokumentasi

dapat berupa foto-foto kegiatan pembelajaran al-Qur’an, data-data

lembaga dan staff pengajaran.

Agar penelitian lebih terarah, maka peneliti membuat kisi-kisi

untuk dijadikan acuan dalam Dokumentasi. Berikut kisi-kisi

dokumentasi dalam penelitian ini:

8Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),

(Bandung : Alfabeta, 2015), h.329

Page 71: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

56

Tabel 3.3: Kisi-kisi dokumentasi

No Indikator

1. Identitas sekolah

2. Sejarah singkat sekolah

3. Visi dan misi sekolah

4. Sarana dan prasarana

5. Data pendidik, tenaga

kependidikan, dan siswa

6. Gambaran Umum Metode Ummi

6. Pedoman pembelajaran al-Qur’an

dengan metode Ummi

7. Foto-foto kegiatan pembelajaran al-

Qur’an.

D. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini,

maka peneliti menggunakan uji kredibilatas. Uji kredibilitas ini digunakan

untuk membuktikan apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang

terjadi di lapangan. Teknik yang digunakan diantaranya adalah :

1. Triangulasi data

Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

teknik, dan waktu.

a. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan

mengecek kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Misalnya diperoleh data melalui wawancara, lalu dicek melalui

observasi atau dokumentasi. Bila menghasilkan data yang berbeda,

maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lainnya. Hal itu dilakukan untuk memastikan

Page 72: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

57

data mana yang benar. Atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandang yang berbeda.9

b. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan untuk menguji kredibiltas data dengan

mengecek data yang sudah diperoleh melalui beberapa sumber.

Apabila mendapatkan data dari tiga sumber yang berbeda, maka tidak

dapat diratakan seperti penelitian kuantitaif, tetapi dideskripsikan,

dispesifikan, mana pandangan yang berbeda, mana yang spesifik dari

tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis peneliti dan

menhasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan

dengan sumber data tersebut.10

c. Triangulasi waktu

Waktu sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan

dengan wawancara pada pagi hari pada saat narasumber masih segar,

akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk

itu dalam rangka menguji kredibelitas data dapat dilakukan dengan

cara melakukan pengecekan dengan wawancara atau obervasi kembali

di waktu dan situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data

yang berbeda, maka lakukan secara berulang-ulang sehingga

ditemukan kepastian datanya.11

E. Analisis Data

Menurut Sugiyono dalam bukunya analisis data adalah mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, meyusun pola,

memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.12

9Ibid

10Ibid, h.373

11Ibid, h.374

12Ibid, h. 335

Page 73: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

58

Berikut proses analisis data yang digunakan oleh peniti dalam penelitian

ini :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses merangkum, memilih hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.13

Setelah data

terpilih maka data tersebut diolah dengan bahasa ilmiah.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi maka tahap selanjutnya adalah penyajian

data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif berbeda dengan penyajian

data dalam penelitian kuantitatif. Apabila dalam penelitian kuantitatif

penyajian datanya dalam bentuk tabel, grafik, pie chard, dan lain

sebagainya, maka dalam penelitian kualitatif tidak demikian. Dalam

penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.14

Penyajian data perlu dilakukan dalam format yanng lebih

sederhana agar peneliti dapat dengan mudah memahami dan menaganalisis

data-data yang diperoleh.

3. Verifikasi Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan langkah akhir dalam suatu

penelitian. Setelah melaukan reduksi data dan penyajian data, maka

peneliti melakukan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang

dilakukan.15

Pengambilan kesimpulan harus dilakukan dengan hati-hati agar

kesimpulan yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. Penyajian data

bila telah didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat dijadikan

kesimpulan yang kredibel.

13

Ibid, h.338 14

Ibid, h.341 15

Ibid, h.345

Page 74: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SDIT Darojaatul ‘Uluum

1. Sejarah Berdirinya

SDIT Darojaatul „Uluum Depok merupakan LembagaSwadaya

Masyarakat (LSM) yang berbentuk sebuah yayasan yang didirikan oleh

Bapak H. Abdullah padatahun 2008 dengan ketua yayasan Bapak Jari

Sudirja. Nama Darojaatul „Uluum adalah do‟a supaya yayasan Darojaatul

„Uluum dapat mengangkat derajat seseorang dengan ilmu yang

bermanfaat.

Yayasan pendidikan ini didirikan atas dasar cita-cita pendiri dan

ketua yayasan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Terlepas dari

itu cita-cita lain yang dimiliki oleh pendiri dan ketua yayasan adalah agar

dapat memberikan manfaat kepada banyak orang, sebagai amal jariyah,

serta sebagai amal usaha yang di niatkan untuk beribadah kepada Allah

Subhanahu wa Ta‟ala.

Dalam mensukseskan program pemerintah, maka

YayasanDarojaatul „Uluum terpanggil untuk mendirikan SDIT dengan

berbekal semangat ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala. Selain

SDIT yayasan Darojaatul „Uluum mendirikan lembaga sosial yang diberi

nama LAZIS DU. Lembaga ini dapat menyalurkan zakat, infaq, sodaqah,

dan lain-lain.

SDIT Darojaatul „Uluum memiliki program unggulan yaitu

terbentuknya akhlak yang mulia dalam diri murid-muridnya, program al-

Qur‟an serta bahasa Inggris.1

1 Wawancara dengan Bapak UA selaku Kepala Sekolah, pada 29 Agustus 2019.

Page 75: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

60

2. Visi, Misi, dan Motto

a. Visi

Menjadi lembaga pendidikan yang dicari karena prestasi dan

menyiapkan generasi yang berakhlakul karimah, cerdas, mandiri,

kreatif, berani dan bertanggung jawab.

b. Misi

1) Memberikan keteladanan terhadap anak didik oleh pengelola,

pendidik dan lingkungan sekolah.

2) Menstransformasi ilmu dengan metode yang disenangi anak,

bermain, demonstrasi, kunjungan, ceritadan lain-lain.

3) Menciptakan kreatifitas anak, secara berkala diadakan kompetisi &

memberikan apresiasi terhadap anak.

4) Memberikan pelatihan amaliah yang sesuai dengan tuntutan

Rasulullah Shallallah „Alayhi wa Sallam.2

c. Motto

Membentuk Generasi Beriman, Cerdasdan Berani (Let‟s Build

Faithful, Smart and Brave Generation).

3. Profil Sekolah

SDIT Darojaatul „Uluum terletak di Jalan Arthayasa Blok Tengki

No.23 Kecamatan Limo, Kelurahan meruyung, Kota Depok. Sekolah ini

berada di atas naungan Yayasan Darojaatul „Uluum. SDIT tersebut

didirikan pada tahun 2008. Dengan status sekolah adalah swasta.

4. KeadaanPendidik dan Tenaga Kependidikan.

Secara keseluruhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di

SDIT Darojaatul Uluum berjumlah 51 orang. Guru al-Qur‟an berjumlah 13

orang. Tidak semua guru di SDIT darojaatul „Uluum mengajar al-Qur‟an,

2Dokumentasi Profil SDIT Darojaatul ‘Uluum dokumen tidak dipublikasikan

Page 76: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

61

namun semua guru diwajibkan untuk belajar al-Qur‟an. Berikut rincian

tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SDIT Darojaatul „Uluum:

Tabel 4.1: Data pendidik dan tenaga kependidikan SDIT

Darojaatul ‟Uluum

No Nama Jenis

Kelamin

Ijazah dan

Tahunnya Jabatan

1 Ulil Amri, M.

Pd. L S2.2015 Kepala Sekolah

2 Muhammad

Nur, S.Pd.I. L S1.2009 Guru Kelas

3 Ida Fitriyah S.Si

P S1.2008 Guru Bidang

4 Nitha

Agustini,S.Pd. P S1. 2011 Guru Bidang

5 Syam Hariyadi,

S.Pd. L S1.2004 Guru al-Qur‟an

6 Merryana

Rahmawati,

S.Pd.

P S1.2009 Guru Kelas

7 Ika Hikmawati

Salamah, S.Pd. P S1.2010 Guru Kelas

8 Atik Puji

Lestari, S.Pd. P S1.2011 Guru Kelas

9 Uswatun

Hasanah, S.Pd. P S1.2011 Guru Kelas

10 Siti Fatimah,

S.Pd P S1.2012 Guru Kelas

11 Zuraidah, SE

P S1.2002 Guru Kelas

12 Siti Rahmah,

S.Pd. P S1.2012 Guru Kelas

13 Diana Sari,

S.Pd. P S1.2011 Guru Kelas

14 Hamidah,

S.Sos.I. P S1.2008 Guru Kelas

15 Jaenal Mustofa,

S. Pd.I L S1.2013 Guru Kelas

16 Syahruddin,

S.Ag. L S1.2009 Guru Bidang

17 Faudzan F,

M.Pd L S1.2011 Guru Kelas

Page 77: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

62

18 Ihsan Rahman,

S.Pd.I. L S1.2011 Guru Kelas

19 Ahmad Salapi,

S.Pd. L S1.2013 Guru Bidang

20 Sara Dwi

Lestari, S.Sy. P S1.2013 Guru al-Qur‟an

21 Ivone Siwi

Stefania P SMK 2013 Guru Bidang

22 Irfan

Abdurahman L SMK 2013 Operator

23 Nuriah, S.Pd.I. P S1.2015 Guru al-Qur‟an

24 Rismawati,

S.Pd.I. P S1.2015 Guru al-Qur‟an

25 Rizki Lestari, S.

Pd P S1.2014 Guru Kelas

26 Ikra Fajarani

Sari, S.Pd P MA. 2012 Guru al-Qur‟an

27 M. Abdul

Hamid, S.Pd L MAN.2014 Guru al-Qur‟an

28 Imron Syafe'i L MA.2014 Guru al-Qur‟an

29 Lidia Fransiska P SMA.2015 Guru Bidang

30 Amilatussolihah,

S. Pd P S1.2010 Guru Kelas

31 Nur Baeti, S.

Th.I P S1.2015 Guru al-Qur‟an

32 M. adlan Fauzi,

S. S.I L S1 Guru al-Qur‟an

33 Febya Hanifah,

A. Md P D3.2015 Staf TU

34 Anggi Restiana

Palupi, S.Pd P S1.2014 Guru Kelas

35 Chaeratun Nisa,

S.Th.I P S1.2016 Guru al-Qur‟an

36 Joni Siregar L SMA Guru al-Qur‟an

37 Nofiana

Fazrianti, S.Pd P S1.2010 Guru Kelas

38 Meitri Nursri

Wahyuni, S.Pd P S1.2016 Guru Kelas

39 Divia Nurdian P SMA.2017 Guru Bidang

40 Mulyana L SMA.2014 Guru al-Qur‟an

41 Ismail Saleh,

S.Pd.I L S1.2016 Guru al-Qur‟an

Page 78: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

63

42 Faturohman

Abdul Ghani L SMA.2014 Guru Bidang

43 Zulkarnain L SMA Guru Bidang

44 Fahriatu

Dzulfah, S.Pd P S1.2019 Guru Bidang

45 Ratih Wulan

Safitri, S.Pd P S1.2019 Guru Bidang

46 Lis Sudarji L Security

47 Habibillah L SMP.2001 Security

48 Yudi Nurdin L - Cleaning

Service

49 Herman L SMP.2001 Cleaning

Service

50 Marjaya L SMP.2012 Cleaning

Service

51 Sudirman L SMK.2001 Cleaning

Service

Berdasarkan data yang diperoleh seecara keseluruhan tenaga

pendidik (guru) dan tenaga kependidikan SDIT Darojaatul „Uluum

berjumlah 51 orang dengan rincian guru berjumlah 45 guru dan tenaga

kependidikan berjumlah 6 orang. Kemudian dari 13 guru al-Qur‟an di

SDIT Darojaatul „Uluum ada 10 orang lulusan S1 dan 3 orang lulusan

SMA, dari ketiga orang lulusan SMA itu dua di antaranya sedang dalam

proses menyelesaikan studi S1 nya.

5. Keadaan Murid

Secara keseluruhan murid SDIT Darojaatul „Uluum pada tahun

ajaran 2019/2020 berjumlah 370 murid, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.2: Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2019/2020

NO Kelas L P JUMLAH

1 Kelas I 29 28 57

2 Kelas II 28 30 58

3 Kelas III 30 26 56

Page 79: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

64

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah komponen penting untuk mendukung

kegiatan pembelajaran. Jika sarana dan prasarana baik dan memadai, maka

kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan lancar serta memberikan

kenyamanan bagi seluruh civitas akademika SDIT Darojaatul „Uluum.

Tabel 4.3: Sarana dan Prasarana

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Ruang Kepala Sekolah 1

2 Ruang guru 1

3 Ruang TU 1

4 Ruang Kelas 18

5 Kamar Mandi (WC) 13

6 Ruang Perpustakaan 1

7 Bangku dan meja 18 lokal

8 Ruang penjaga sekolah 1

9 Komputer dan printer 6 set

10 Proyektor 8 buah

11 Papan Tulis 18

12 Sound System 8

13 UKS 1

14 Aula/Mushala 2

15 Papan mading kelas 18

16 Kantin 1

17 Lapangan upacara 1

4 Kelas IV 37 24 61

5 Kelas V 43 27 70

6 Kelas VI 40 28 68

JUMLAH 178 135 370

Page 80: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

65

18 Lapangan olahraga 1

19 Meja Guru 24

20 KIT IPA 1

21 Torso tubuh manusia 1

22 Torso tubuh hewan 1

23 TV media/DVD 1

24 Peta/globe 1

25 Bola volly 1

26 Bola tendang 3

27 Raket 4

28 Bed tenis meja 8

29 Meja tenis meja 1

Sarana dan prasarana SDIT Darojaatul „Uluum yang mendukung

proses pembelajaran al-Qur‟an adalah ruang guru, ruang perpustakaan ,

aula, dan ruang kelas sebagai tempat pembelajaran. selain itu ada bangku

dan meja untuk belajar anak-anak.

B. Hasil Penelitian

1. Implementasi Metode Ummi dalam Pembelajaran al-Qur’an

Sebelum membahas implementasi atau penerapan metode Ummi di

SDIT Darojaatul „Uluum, perlu diketahui sejarah singkat metode Ummi

itu sendiri. Metode Ummi didirikan oleh Masruri dan A. Yusuf, MS.

Metode Ummi dilembagakan oleh Ummi Foundation yang berpusat di

Surabaya. Metode ini dibentuk supaya dapat memudahkan guru dan

muridnya belajar al-Qur‟an dengan mudah, menyenangkan, dan

berkualitas.Dinamakan metode Ummi karena Ummi itu berarti “ibuku”

maka diharapkan metode Ummi ini memiliki sifat layaknya seorang ibu,

dan untuk menghormati jasa ibu yang sudah mengajari kita sejak kecil.

Pendekatan yang digunakan oleh metode Ummi ini adalah pendekatan ibu.

Pendekatan ibu itu ada 3, yaitu:

Page 81: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

66

a. Direct Methode (langsung tidak banyak penjelasan)

b. Repitation (diulang-ulang)

c. Kasih sayang yang tulus (seperti layaknya seorang ibu, kasih

sayangnya tidak ada yang bisa mengalahkan).3

Adapun latar belakang dibentuknya metode Ummi pertama, karena

kebutuhan sekolah-sekolah Islam terhadap pembelajaran al-Qur‟an

dirasa semakin lama semakin besar. Kedua, pembelajaran membaca al-

Qur‟an yang baik sangat membutuhkan sebuah sistem yang mampu

menjamin mutu bahwa setiap anak usia SD / MI harus bisa

membaca al Qur‟an secara tartil.Ketiga, banyaknya sekolah atau TPQ

yang membutuhkan solusi bagi kelangsungan pembelajaran al-Qur‟an bagi

siswa-siswinya. Keempat, seperti halnya program pembelajaran yang

lainnya bahwa dalam pembelajaran al-Qur‟an juga membutuhkan

pengembangan, baik dari segi konten, konteks maupun support system-

nya. Selain itu metode Ummi juga memiliki visi dan misi, sebagai berikut:

a. Visi

Menjadi lembaga terdepan dalam melahirkan generasi Qur‟ani

b. Misi

1) Mewujudkan lembaga profesional dalam pengajaran al-Qur‟an

yang yang berbasis sosial dan dakwah

2) Membangun sistem manajemen pengajaran al-Qur‟an yang

berbasis pada mutu

3) Mewujudkan pusat pengembangan pembelajaran al-Qur‟an.

SDIT Darojaatul „Uluum menggunakan metode Ummi pada tahun

2011. Berawal dari ketidak samaan guru dalam mengajar. Setiap guru

memiliki cara dan metode yang bermacam-macam sehingga pencapain

setiap muridnya berbeda-beda. Maka para guru bersama Kepala Sekolah

mengadakan evaluasi supaya setiap guru dapat mengajar al-Qur‟an dengan

3Dokumentasi Visi, Misi Metode Ummi SDIT Darojaatul „Uluum, h.1, dokumen tidak

dipublikasikan.

Page 82: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

67

metode yang sama. Pada pertengahan tahun 2011 Ummi Foundation pusat

mengadakan pelatihan untuk guru al-Qur‟an, dan Kepala Sekolah

memutuskan untuk mengikuti pelatihan tersebut.4

SDIT Darojaatul „Uluum adalah salah satu lembaga sekolah yang

memakai metode Ummi dalam pembelajaran al-Qur‟an. Kepala Sekolah

SDIT Darojaatul „Uluum Bapak UAmengatakan: “SDIT Darojaatul

„Uluum bekerjasama dengan Ummi Foundation dalam pembelajaran al-

Qur‟annya. Sudah hampir 8 tahun sekolah ini menggunakan metode

Ummi dimulai pada tahun 2011 sampai sekarang.”5

Metode Ummi adalah salah satu metode pembelajaran al-Qur‟an

yang mudah, menyenangkan, berirama sehingga memudahkan peserta

didik untuk belajar membaca al-Qur‟an. Seperti yang dikatakan oleh

Bapak UA:

“SDIT Darojaatul „Uluum menggunakan metode Ummi sejak tahun

2011. Sekolah ini memilih metode Ummi untuk pembelajaran al-

Qur‟an karena metode Ummi itu yang pertama mudah, yang kedua

itu simple, dan yang ketiga itu berirama. Karena ketiga hal itu saya

dan team mempertimbangkan dan akhirnya kami memilih metode

Ummi dalam pembelajaran al-Qur‟an, dengan harapan anak-anak

dapat dengan mudah menangkap dan memahami pelajaran al-

Qur‟an karena al-Qur‟an merupakan salah satu program unggulan

kami.”6

Pada tahun pertama mengalami hambatan, banyak orang tua yang

komplain, karena anak mereka harus mengulang lagi dari awal yaitu

pengenalan huruf hijaiyah atau jilid 1 metode Ummi, yang sebenarnya

anak-anak sudah Iqra 3. Pengulangan tersebut dilakukan supaya anak-anak

dapat belajar metode Ummi dari awal.

Selama hampir 8 tahun menggunakan metode Ummi dalam

pembelajaran al-Qur‟an, SDIT Darojaatul „Uluum sudah mengikuti

beberapa sistem yang diajukan oleh Ummi Foundation. Sistem

pembelajaran al-Qur‟an dengan menggunakan metode Ummi di SDIT

4Wawancara dengan Ustadz SH selaku koordinator al-Qur‟an, pada 2 September 2019

5Wawancara dengan Bapak UA selaku Kepala Sekolah, pada 29 Agustus 2019

6Ibid.

Page 83: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

68

Darojaatul „Uluum sejauh ini sudah berjalan dengan baik. Ustadz AH

mengatakan:

“proses pembelajaran al-Qur;an dengan menggunakan metode

Ummi di SDIT Darojaatul „Uluum sudah berjalan dengan baik.

Kami sudah mengikuti beberapa sistem yang diajukan oleh Ummi

Foundation seperti adanya pembelajaran al-Qur‟an dari hari senin-

Jum‟at setiap harinya 3 sesi pembelajaran, adanya evaluasi dan

supervisi oleh koordinator al-Qur‟an, tentunya dengan dukungan

pimpinan sekolah kami. Yang saya rasakan selama mengajar

metode Ummi yang sebelumnya saya tidak memakai metode Ummi

sampai sekarang setelah memakai dan mengajarkan metode Ummi

pengaruhnya sangat signifikan, bacaan al-Qur‟annya semakin

membaik, makharijul hurufnya sudah mulai terlatih, dan kecintaan

anak terhadap al-Qur‟an pun cukup meningkat.”7

Salah satu komponen pembelajaran adalah guru. Pembelajaran

tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak ada seorang guru. Guru di

SDIT Darojaatul „Uluum memiliki kualitas yang baik sesuai dengan

bidangnya masing-masing. Dalam prakteknya tidak semua guru di SDIT

Darojaatul „Uluum mengajar al-Qur‟an. Setiap guru memiliki porsinya

masing-masing. Jadi, ada guru khusus al-Qur‟an, guru al-Qur‟an di SDIT

Darojaatul „Uluum berjumlah 13 dengan 1 koordinator al-Qur‟an yang

bernama Ustadz Syam Hariadi.

Guru SDIT Darojaatul „Uluum tidak semua mengajar al-Qur‟an,

namun mereka juga belajar al-Qur‟an dengan menggunakan metode

Ummi. Setiap guru diwajibkan untuk mengikuti pengajian atau yang sering

disebut tahsin itu supaya dapat berjalan seirama dengan peserta didik.

Bapak UA mengatakan:

“Kami mengadakan tahsin untuk guru-guru dan karyawan SDIT

Darojaatul „Uluum setiap hari Rabu di minggu kedua. Jadi tidak

semua guru mengajar al-Qur‟an, namun semua guru harus belajar

al-Qur‟an, supaya bisa seirama dan sejalan dengan anak-anak.

Guru yang mengajar al-Qur‟an adalah guru yang bersertifikasi

Ummi.”8

7Hasil wawancara dengan Ustadz AH, selaku guru al-Qur‟an, pada 2 September 2019.

8Ibid.

Page 84: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

69

Seperti yang sudah disampaikan oleh Bapak UA bahwa guru yang

mengajar al-Qur‟an harus bersertifikasi Ummi. Jadi tidak sembarang guru

dapat mengajar al-Qur‟an. Guru-guru al-Qur‟an SDIT Darojaatul „Uluum

sudah terorganisir oleh Ummi Foundation dari mulai tashih, tahsin, sampai

dengan sertifikasi. Sertifikasi guru al-Qur‟an harus diupgrade setiap

tahunnya, maka dari itu diadakan evaluasi internal guru al-Qur‟an untuk

melatih bacaan al-Qur‟annya. Bapak UA mengatakan:

“Sertifikasi guru al-Qur‟an metode Ummi itu modelnya seperti

SIM perlu diupgrade supaya kualitas gurunya lebih terjamin.

Untuk pelatihan guru al-Qur‟an diadakan internal oleh guru al-

Qur‟an itu sendiri bersama dengan koordinator guru al-Qur‟an

yang diadakan seminggu sekali. Jika ada pelatihan umum yang

diadakan oleh Ummi Foundation kota Depok kita ikut pelatihan

tersebut.”9

Ustadz SH mengatakan: “untuk menjadi guru al-Qur‟an harus

memiliki beberapa kriteria yang ditentukan. Standar umumnya adalah

bahwa seorang guru al-Qur‟an bacaannya harus tartil dan standar

khususnya adalah lulus tashih dan lulus sertifikasi.”10

Jika dilihat dari dokumen yang dimiliki SDIT Darojaatul „Uluum

mengenai sertifikasi metode Ummi, maka setiap guru harus melalui proses

tes atau tashih dan sertifikasi yang cukup ketat. Setiap guru diharapkan

memiliki kualifiasi sebagai berikut:

a. Tartil baca al-Qur‟an, yaitu lulus tashih metode Ummi.

b. Mengusai ghoroibul Qur‟an dan tajwid dasar

c. Terbiasa baca al-Qur‟an setiap hari

d. Menguasai metodologi Ummi, yaitu cara mengajarkan pokok bahasan

jilid 1 sampai dengan Tajwid.

e. Berjiwa da‟i dan murobbi, yaitu guru tidak hanya mengajarkan materi,

tetapi bisa menjadi pendidik bagi siswa.

f. Disiplin waktu, yaitu tepat waktu pada setiap aktivitas mengajarnya.

9Ibid.

10Wawancara dengan koordinator al-Qur‟an Ustadz SH, pada 2 September 2019

Page 85: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

70

g. Komitmen pada mutu, yaitu senantiasa menjaga mutu pada setiap

pembelajarannya.11

Dalam proses pembelajaran tentunya harus didahului dengan

proses perencanaan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah perencanaan

pembelajaran, yakni apa saja yang dilakukan oleh seorang guru al-Qur‟an

sebelum memulai pelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara

di lapangan setiap guru al-Qur‟an harus mempersiapkan materi yang akan

disampaikan, membawa absensi siswa, jurnal, dan form penilaian yang

sudah disiapkan oleh koordinator al-Qur‟an. Selain itu menyiapkan alat

peraga beserta dengan penyangganya. Alat peraga dan penyangga

merupakan media pembelajaran yang digunakan dalam proses

pembelajaran. di Bab 2 sudah dibahas bahwa media pembelajaran yang

baik adalah media pembelajaran yang komunikatif, efektif, dan efisien.

Alat peraga sudah mencakup 3 hal tersebut. Bersifat komunikatif karena

dengan alat peraga dapat membantu guru berkomunikasi dengan siswa

melakukan tanya jawab, bersifat efektif sesuai dengan fungsinya

membantu menyampaikan materi kepada siswa, dan efisien penggunaan

waktunya sudah tertata. 12

Ustadz AF mengatakan:

“Beberapa hal yang saya persiapkan sebelum mengajar tentunya

yang pertama adalah mempersiapkan diri saya sendiri terlebih

dahulu, setelah diri saya siap maka selanjutnya adalah menyiapkan

materi. Saya sebagai guru ya tentunya harus mengusai materi

terlebih dahulu. Tidak mungkin kan ketika mengajar tidak siap apa-

apa ka. Ya selanjutnya siapkan absen, jurnal, dan administrasi

mengajar lainnya.”13

Biasanya dalam proses pembelajaran khususnya dalam

perencanaan pembelajaran perlu adanya RPP, tetapi dalam pembelajaran

al-Qur‟an di SDIT Darojaatul „Uluum yang menggunakan metode Ummi

ini tidak ada RPP, tetapi hanya ada program semester dan target

11

Dokumentasi Visi, Misi Metode Ummi SDIT Darojaatul „Uluum, h.2, dokumen tidak

dipublikasikan. 12

Hasil Observasi lapangan pada Jum‟at 29 Agustus 2019 13

Hasil Wawancara dengan ustadz AF selaku guru al-Qur‟an pada 2 September 2019

Page 86: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

71

pencapaian yang disusun untuk satu tahun pembelajaran. Ms. IF

mengatakan:

“Saya sudah 6 tahun menjadi pengajar al-Qur‟an di SDIT

Darojaatul „Uluum. Menurut saya metode yang digunakan untuk

pembelajaran al-Qur‟an yaitu metode Ummi metode yang pas

untuk anak-anak, karena metode ini adalah metode yang mudah,

menyenangkan, dan berirama sehingga memudahkan anak-anak

untuk belajar. Sebelum belajar yang harus saya siapkan itu adalah

jurnal, absen, alat peraga , dan penyangganya. Untuk pembelajaran

al-Qur‟an tidak ada RPP, yang ada itu prosem dan target

pencapaian.”14

Setelah melakukan perencanaan pembelajaran maka langkah

selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran

metode Ummi di SDIT Darojaatul „Uluum diadakan setiap hari yakni dari

Senin sampai Jum‟at sesuai dengan jadwal kelasnya masing-masing.

waktu pembelajaran al-Qur‟an di sekolah adalah 60 menit dengan

beberapa metodologi pembelajarannya. Dalam 60 menit itu harus

dimanfaatkan sebaik mungkin. Dalam 60 menit tersebut guru sebaik

mungkin membuka pelajaran, menyampaikan materi dengan bahasa yang

komunikatif, memotivasi siswa, dan melaksanakan penilaian. Berdasarkan

hasil observasi di lapangan guru al-Qur‟an SDIT Darojaatul „Uluum telah

baik melakukan pelaksanaan pembelajaran. Semua komponen pelaksanaan

pembelajaran sudah dikuasai oleh guru.15

Dalam pelaksanaan pembelajaran al-Qur‟an selama 60 menit

setiap hari Senin-Jum‟at ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh

guru. Tahapan-tahapan ini merupakan tahapan yang memang sudah

ditentukan oleh Ummi Foundation. Tahapan dalam pembelajaran Ummi

ada 7 tahapan, yaitu:

14

Hasil wawancara dengan Ms. IF, pada Jum‟at 29 Agustus 2019 15

Hasil Observasi Lapangan pada Jum‟at 29 Agustus 2019

Page 87: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

72

a. Pembukaan

Gambar 4.1: Kegiatan Pembukaan

b. Apresepsi

Gambar 4.2: Kegiatan apresepsi

Page 88: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

73

c. Penanaman konsep

Gambar 4.3: Kegiatan penanaman konsep

d. Pemahaman konsep

Gambar 4.4: Kegiatan pemahaman konsep

Page 89: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

74

e. Latihan

Gambar 4.5: kegiatan latihan atau keterampilan

f. Evaluasi

Gambar 4.6: Kegiatan evaluasi pembelajaran

Page 90: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

75

g. Penutup16

Gambar 4.7: kegiatan penutup pembelajaran

Dengan ketujuh tahapan tersebut murid diharapkan dapat fokus

memperhatikan penjelasan guru. Tidak dapat dipungkuri keberhasilan

seorang guru dalam mengusai kelas adalah ketika peserta didik

memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Berdasarkan hasil

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti rata-rata murid belajar dengan

fokus mengikuti instruksi guru. Pertama guru melakukan penanaman dan

pemahaman konsep dengan menggunakan alat peraga, guru mencontohkan

kemudian anak-anak mengikuti. Kalau menurut pengalaman Ustadz AH

selaku pengajar al-Qur‟an sebagai seorang guru tentu harus memiliki

strategi khusus supaya peserta didik dapat belajar dengan baik. beliau

mengatakan:

“Pengalaman saya, kalau saya pribadi gak pernah muluk-muluk

untuk menargetkan anak-anak melebihi standar target pencapaian

yang sudah ditentukan. Caranya bagaimana? Ya kalau saya

pertama yang saya lakukan adalah penyesuaian dengan anak-anak,

membuat anak-anak suka belajar dengan saya. Dengan cara seperti

itu sangat membantu kak. Mengalir saja sesuai dengan kemampuan

anak-anak, tapi usahakan sesuai target. Kalau anak-anaknya

tergolong katagori cepat boleh dimajukan daripada target yang

telah ditentukan. Contoh saya ngajar kelas 1 dengan kategori

16

Hasil observasi dan wawancara pada 2 September 2019.

Page 91: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

76

kelompok yang cepat sehingga kelompok saya dapat

menyelesaikan Jilid 1 dengan 23 pertemuan, yang standar

seharusnya adalah 40 pertemuan.”17

Untuk teknik evaluasi dilakukan setelah latihan. Guru mengambil

nilai pada hari itu juga dengan beberapa metodologi pengajaran. Dalam

pembelajaran al-Qur‟an metode Ummi ada 4 metodologi pembelajarannya.

Keempat metodologi itu adalah sebagai berikut:

a. Privat / individual :

b. Klasikal individual

c. Klasikal baca simak

d. Klasikal baca simak murni.18

Untuk materi pembelajaran al-Qur‟an itu terbagi menjadi 8 tahapan

yaitu jilid 1-6, al-Qur‟an, gharaibul Qur‟an, dan tajwid, setelah itu ada

program hafalan juz 30 dan 29. Materi pembelajaran sudah ditentukan oleh

Ummi Foundation dan sudah dibuatkan target pencapaiannya. Target

pencapaian adalah tujuan dari pembelajaran al-Qur‟an, berbeda memang

dari tujuan pembelajaran biasa. Dalam penerapannya SDIT Darojaatul

„Uluum berusaha untuk mengikuti target pencapaian yang telah ditetapkan

oleh Ummi Foundation. Namun para guru SDIT Darojaatul „Uluum

menyesuaikan dengan kemampuan siswa. Siswa yang kemampuannya

cepat bisa melebihi target yang sudah ditentukan, dan siswa yang agak

lambat bisa kurang dari target yang sudah ditentukan. Untuk sejauh ini

para guru al-Qur‟an selalu berusaha untuk mencapai target yang telah

ditentukan oleh Ummi Foundation.

Terkait dengan materi maka waktu yang dibutuhkan siswa dalam

menyelesaikan materi setiap jilidnya itu 40 pertemuan. Buku jilid Ummi

foundation itu terdiri dari 40 halaman, maka standar minimalnya dalam 1

kali pertemuan siswa dapat menyelesaikan 1 halaman. Tetapi tidak terpaku

pada target itu, seperti yang sudah dijelaskan di atas apabila siswa

17

Hasil wawancara dengan Ustadz AH selaku guru al-Qur‟an, pada Senin 2 September

2019 18

Hasil wawancara dan observasi pada Senin 2 September 2019

Page 92: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

77

memiliki kemampuan yang cepat dalam pembelajarannya maka 1 hari bisa

menentuskan 2 atau 3 halaman.19

Seperti yang dikatakan oleh Utadz IF:

“Rata-rata anak-anak menyelesaikan 1 hari 1 halaman buku jilid untuk

standar minimal,tapi bisa 1 hari itu 2 atau 3 halaman. Tergantung

kemampuan siswanya. Jadi guru perlu mengetahui bagaimana

kemampuan kelompok yang dipegangnya.”20

Metode Ummi memiliki buku cara mudah membaca al-Qur‟an

yang terdiri dari jilid 1-6 untuk pemula atau untuk usia anak-anak, untuk

remaja atau dewasa, kemudian buku gharaibul qur‟an, dan buku tajwid.

Untuk usia anak-anak belajar dengan menggunakan 8 jilid buku yang

terdiri dari jilid 1-6, gharaibul qur‟an,, dan tajwid. Sementara untuk

dewasa atau remaja belajar dengan menggunakan 3 jilid buku yaitu

metode Ummi khusus remaja atau dewasa, gharaibul qur‟an,, dan tajwid.

Dalam setiap jilid berbeda-beda pokok bahasannya. Berikut pokok

bahasan dalam setiap jilidnya :

a. Ummi Jilid 121

1) Pengenalan huruf tunggal (hijaiyah) Alif-Ya‟

2) Pengenalan huruf tunggal berharakat fathah A-Ya‟

3) Membaca 2-3 huruf tunggal berharakat fathah A-Ya‟

b. Ummi Jilid 222

1) Pengenalan harakat kasroh dan dlommah, fathatain, kasrotain, dan

dhommatain

2) Pengenalan huruf sambung Alif sampai Ya‟

3) Pengenalan angka Arab 1-99

c. Ummi Jilid 323

1) Pengenalan tanda baca panjang (Mad Thobi‟i)

19

Hasil Observasi lapangan, pada Senin 2 September 2019 20

Hasil wawancara dengan Ustadz IF selaku guru al-Qur‟an, pada Senin 2 September

2019 21

Masruri dan A. Yususf MS, Belajar Mudah Membaca Al-Qur‟an, (Surabaya:Lembaga

Ummi Foundation, 2007), jilid 1 22

Ibid, Jilid 2 23

Ibid, Jilid 3

Page 93: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

78

a) Fathah diikuti alif dan fathah panjang

b) Kasroh diikuti ya‟ sukun dan kasroh panjang

c) Dhommah diikuti wawu sukun dan dhommah panjang

2) Pengenalan tanda baca panjang (Mad Wajib Muttashil dan Mad

Jaiz Munfashil)

3) Pengenalan angka arab 100-500

d. Ummi Jilid 424

1) Pengenalan huruf yang disukun ditekan membacanya, (Lam, Tsa,

Sin, Syin, Mim, Wawu, Ya‟, Ro‟, „Ain, Ha‟, Kho‟, Hha‟, Ghoin,

Ta‟, Fa‟, dan Kaf Sukun)

2) Pengenalan tanda tasydid atau syiddah ditekan membacanya

3) Membedakan cara membaca huruf-huruf :

a) Tsa‟, Sin, dan Syin yang disukun

b) „Ain, Hamzah yang disukun

c) Ha‟, Kho‟, dan Hha‟ yang disukun

e. Ummi Jilid 525

1) Pengenalan cara membaca waqof atau mewaqofkan

2) Pengenalan cara bacaan gunnah atau dengung

3) Pengenalan bacaan ikhfa atau samar

4) Pengenalan bacaan idghom bigunnah

5) Pengenalan bacaan iqlab

6) Pengenalan cara membaca lafadz Allah (tafkhim atau tarqiq)

f. Ummi Jilid 626

1) Pengenalan bacaan qolqolah (mantul)

2) Pengenalan bacaan idghom bilagunnah

3) Pengenalan bacaan idzhar (jelas)

4) Pengenalan macam-macam tanda waqof dan washol

5) Cara membaca nun-iwadl, di awal ayat dan di tengah ayat

6) Membaca Ana, Na-nya dibaca pendek

24

Ibid,Jilid 4 25

Ibid,jilid 5 26

Ibid, Jilid 6

Page 94: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

79

g. Ummi Ghoroibul Qur‟an27

1) Pengenalan bacaan-bacaan ghorib atau musykilat dalam al-Qur‟an

2) Pengenalan bacaan hati-hati ketika membacanya dalam al-Qur‟an

h. Ummi Tajwid28

1) Hukum nun sukun atau tanwin

2) Ghunnah (Nun dan Mim bertasydid)

3) Hukum Mim Sukun

4) Macam-macam idghom

5) Hukum lafadz Allah

6) Qolqolah

7) Idzhar wajib

8) Hukum Ro‟

9) Hukum Lam Ta‟rif

10) Macam-macam Mad

Untuk tahapannya Pembelajaran al-Qur‟an di SDIT Darojaatul

„Uluum dimulai dari jilid 1 sampai 6. Setelah menyelesaikan jilid 1 sampai

6 maka selanjutnya adalah al-Qur‟an. Anak-anak dibiasakan dalam

membaca al-Qur‟an dengan tartil. Ketika anak-anak sudah lancar

membaca al-Qur‟an dengan tartil, maka tahap selanjutnya adalah

gharaibul Qur‟an, setelah itu baru mempelajari teori tajwid. Dalam

praktiknya anak-anak sudah dibiasakan cara membaca al-Qur‟an apabila

nun bertasydid dibacanya bagaimana itu sudah dijelaskan, hanya saja

mereka belum diajarkan apa itu hukumnya, hal itu dilakukan supaya anak-

anak tidak terlalu sulit dalam belajarnya, penanaman konsep dan kebiasaan

itu sudah dilakukan ketika di jilid 1-6. Berdasarkan hasil observasi dengan

cara seperti itu anak-anak mampu membaca al-Qur‟an dengan tartil.29

Berikut pembagian waktu dalam setiap jilidnya:

27

Masruri,dkk, Belajar Mudah Membaca Al-Qur‟an Ghoroibul Qur‟an,

(Surabaya:Lembaga Ummi Foundation, 2007), cet. Ke-1 28

Masruri, dkk, Belajar Mudah Membaca Al-Qur‟an Tajwid Dasar, (Surabaya:Lembaga

Ummi Foundation, 2007), cet. Ke1 29

Hasil Observasi pada Selasa 3 Sept.ember 2019

Page 95: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

80

a. Pembagian waktu Pembelajaran Al Qur‟an metode Ummi di sekolah

Jilid 1-6 + Al Qur‟an (60‟)

1) 5 ‟ Pembukaan (salam, do‟a pembuka dll)

2) 10‟ Hafalan surat-surat pendek (juz Amma) sesuai target

3) 10‟ Kalsikal (dengan alat peraga)

4) 30‟ individual/ Baca simak/ Baca simak murni

5) 5 ‟ Penutup ( drill dan do‟a penutup)

b. Pembagian waktu Pembelajaran Al Qur‟an metode Ummi di sekolah

Ghorib dan Tajwid Dasar ( 60‟)

1) 5 ‟ Pembukaan (salam, do‟a pembuka dll)

2) 10‟ Hafalan surat-surat pendek (juz Amma) sesuai target

3) 20‟ Materi Ghorib/ Tajwid (dengan alat peraga + Buku )

4) 20‟ Tadarus Al Qur‟an (Baca simak murni)

5) 5 ‟ Penutup ( drill dan do‟a penutup).

Terlepas dari itu hal yang tak kalah pentingnya adalah penataan

ruang kelas serta sarana dan prasarana sekolah. Untuk penataan ruang

kelas beberapa guru ada yang menerapkan berhadap-hadapan, adapula

yang berbentuk leter U. Hal ini disesuaikan dengan jumlah siswa, dan

kondisi ruangan yang digunakan. Untuk sarana dan prasarana sekolah

beberapa guru mengatakan bahwa sarana dan prasarana SDIT Darojaatul

„Uluum sudah cukup memadai untuk mendukung pembelajaran al-Qur‟an.

Jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, sarana dan

prasarana sudah cukup memadai. Jika beberapa tahun lalu belajar al-

Qur‟an di kelas, di gazebo, di perpustakaan tanpa menggunkan meja dan

kursi ataupun lekar (meja untuk mengaji) sekarang beberapa hal tersebut

sudah terpenuhi. Hanya saja untuk guru al-Qur‟an perlu ada ruangan

khusus agar administrasi guru, alat penyangga, dan alat peraga tertata rapih

Page 96: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

81

diruangan tersebut. Karena untuk saat ini belum ada ruangan khusus yang

memadai untuk guru al-Qur‟an.30

2. Unsur- unsur Utama Metode Ummi

Metode Ummi adalah metode yang mengutamakan mutu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator al-Qur‟an unsur-unsur

utama metode Ummi itu terletak pada 3 kekuatan utama, 10 pilar mutu,

dan 7 program dasar. Berikut penjelassannya:

a. Kekuatan metode Ummi

Kekuatan metode Ummi itu ada 3, yaitu: metode yang baik, mutu

guru, dan sistem yang berbasis mutu. Ustadz SH mengatakan:

“Dalam Ummi itu ada istilah kekuatan. Kekuatan Ummi ada 3

metode, sistem, dan guru yang bermutu. Dari ketiga unsur itu yang

paling berperan penting adalah guru yang bermutu yiatu 60%,

untuk metode dan sistem masing-masing 20%, akan tetapi ketiga

unsur itu saling menguatkan. Guru memang faktor utama dari

proses pembelajaran itu, untuk itu gur al-Qur‟an dengan metode

Ummi perlu sertifikasi.”31

b. 10 Pillar Mutu Ummi Foundation

Sistem berbasis mutu Ummi foundation dikenal dengan 10 (Pillar)

sistem mutu yang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat

dipisahkan dalam proses pembelajaran metode Ummi. 10 pilar sistem

mutu ini harus diterapkan untuk mencapai hasil yang berkualitas.32

Berikut 10 pilar sistem mutu Ummi foundation:

1) Good Will Management

a) Institusi yang pembelajaran Al Qur‟annya baik hampir dapat

dipastikan bahwa pengelolanya memiliki perhatian terhadap

pembelajaran Al Qur‟an.

b) Sejarah suksesnya pengajaran Al Qur‟an di Al Hikmah

Surabaya diawali dari sebuah statement pengelola : tidak

30

Hasil Observasi dan wawancara 31

Hasil wawancara dengan Ustadz SH selaku koordinator al-Qur‟an pada Senin, 02

September 2019. 32

Hasil wawancara dengan Ustadz AH, selaku guru al-Qur‟an, pada Senin 2 September

2019.

Page 97: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

82

perlu ada Al Hikmah jika pengajaran Al Qur‟annya jelek

karena untuk Al Qur‟anlah Al Hikmah didirikan.

c) Pengelola berperan cukup besar pada iklim kerja yang

kondusif pada guru dan siswa sehingga mereka bisa bekerja

dan berprestasi secara optimal.

2) Sertifikasi Guru

a) Sertifikasi guru adalah proses pertama dan utama yang harus

dilakukan untuk menjamin mutu sebuah hasil

b) Sertifikasi guru adalah proses standarisasi mutu pada setiap

guru yang akan menggunakan metode ummi

c) Sertifikasi guru adalah upaya pemastian bahwa hanya guru

yang berkelayakan saja yang boleh mengajar dengan metode

ummi

d) Sertifikasi guru ummi adalah upaya memberi contoh pada

masyarakat luas tentang proses peningkatan mutu pendidikan

melalui sertifikasi guru

3) Tahapan yang baik dan benar

a) Tahapan baik adalah tahapan yang sesuai dengan

karakteristik obyek yang akan diajar. Mengajar anak TK

tidak sama dengan mengajar SD, demikian juga dengan

mengajar orang dewasa.

b) Tahapan benar adalah tahapan yang sesuai dengan bidang apa

yang akan kita ajarkan. Mengajar al-Qur‟an tidak sama

dengan mengajar matematika. Setiap bidang studi memiliki

karakteristik yang khas.

c) Tahapan mengajar al-Qur‟an yang baik adalah yang sesuai

problem kemampuan orang membaca al-Qur‟an dan metode

pengajaran bahasa yang sukses.

4) Target jelas dan terukur

a) Apakah kita bisa mengevaluasi pembelajaran dengan baik

jika targetnya tidak jelas dan tidak terukur

Page 98: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

83

b) Target yang tidak jelas dan terukur sulit untuk di evaluasi

sehingga sulit diantisipasi jika ada masalah

c) Target yang terukur dan jelas bisa membantu guru dan

manajemen untuk memberi solusi yang tepat jika terjadi

masalah

d) Target yang terukur dan jelas juga akan membantu kita untuk

mengembangkan pembelajaran

5) Mastering Learning yang konsisten

a) Dalam pembelajaran membaca al-Qur‟an materi sebelumnya

merupakan prasyarat bagi materi sesudahnya. Sehingga

ketuntasan materi sebelumnya sangat menentukan kelancaran

materi sesudahnya.

b) Ketuntasan yang diharapkan dalam ummi adalah mendekati

100 %. Khususnya pada jilid sebelum tajwid dan gharaibul

Qur‟an

c) Prinsip dasar dalam mastery learning adalah bahwa siswa

hanya boleh melanjutkan ke jilid berikutnya jika jilid

sebelumnya sudah benar-benar baik dan lancar.

d) Mastery learning yang diterapkan secara konsisten akan

menghasilkan mutu yang tinggi.

6) Waktu memadai

a) Target dan waktu adalah hal yang saling berhubungan.

Seberapa target yang akan dicapai adalah gambaran dari

seberapa waktu yang dibutuhkan.

b) Banyak target sebuah program tidak bisa dicapai karena

waktu yang tersedia tidak mencukupi.

c) Apakah mungkin seseorang bisa membaca al-Qur‟an dengan

baik jika belajarnya hanya 1 minggu 1 kali atau 2 kali

d) Dalam pengalaman pembelajaran bahasa yang sukses. Waktu

yang dibutuhkan harus minimal 3-4 kali seminggu dengan

Page 99: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

84

durasi 60-70 menit. Dan akan semakin sempurna hasilnya

jika tambahan latihan mandiri.

7) Rasio guru dan murid yang proporsional

a) Mutu hasil dari sebuah proses belajar bahasa sangat

dipengaruhi oleh rasio guru dan siswa

b) Pengalaman pembelajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah

sampai hari ini sulit mencapai mutu yang baik selama rasio

guru dan siswa masih tidak proporsional ( 1 : 40 )

c) Belajar membaca al quran adalah bagian dari belajar bahasa

yang membutuhkan latihan yang cukup untuk menghasilkan

kemampuan. Untuk itu dibutuhkan interaksi yang mendalam

antara guru dan siswa. Dan ini tidak mungkin terjadi jika

rasio terlalu besar.

d) Rasio yang ideal dalam belajar membaca al-Qur‟an adalah 1

: (10 -15)

8) Quality control yang intensife

a) Ada 2 jenis kontrol mutu yang harus ada jika kita ingin mutu

bisa dijaminkan : kontrol internal dan kontrol external

b) Setiap kenaikan jilid harus melalui tes dari koordinator al-

Qur‟an di lembaga tersebut (kontrol internal) dan untuk uji

terakhir program harus di lakukan oleh koordinator wilayah

yang ditunjuk (kontrol eksternal)

c) mengontrol bukan berarti kita tak percaya

Menurut ustadz Abdul Hamid quality control itu sangat

penting dalam proses pembelajaran. Dengan quality control

quality control yang dilakukan secara internal ataupun eksternal

dapat membantu peningkatan kualitas mutu, baik itu dari segi

guru, siswa, dan sarana prasarana sekolah.

Page 100: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

85

9) Progressreport setiap siswa

a) Progress report sangat membantu kita agar masalah yang

mungkin terjadi dalam proses belajar cepat diketahui dan

diatasi

b) Progress report setiap anak membantu orang lain atau orang

tua untuk mengontrol proses belajar. Para orang tua bisa

memberi motivasi pada anak mereka jika dirasa

perkembangan putra-putrinya dalam belajar al-Qur‟an tidak

lancar.

c) Progress report bisa juga membantu guru untuk melakukan

remidial teaching pada anak dengan melihat titik-titik lemah

dari catatan pada progress report.

10) Koordinator yang hadal

a) Berperan aktif serta memiliki kemampuan yang baik dalam

memimpin segala sumber daya yang ada di sekolah

b) Mampu memecahkan masalah

c) Disiplin administrasi.33

c. 7 Program dasar metode Ummi

Program dasar metode Ummi terdiri dari 7 program yang

diterapkan dalam membangun generasi Qur‟ani dalam proses

pembelajaran al-Qur‟an dengan menggunakan metode Ummi. Selain

itu program ini bertujuan untuk membantu guru dalam pembelajaran

al-Qur‟an yang efektif, mudah, menyenangkan, dan menyentuh hati.

Diharapkan dengan 7 program dasar ini dapat menjadi sistem dasar

yang mampu menjamin setiap lulusan SD/MI, TKQ, dan TPQ dapat

menerapkan bacaan al-Qur‟an secra tartil. Adapun 7 program dasar

Ummi antara lain :

1) Tashih bacaan al-Qur‟an

33

Dokumentasi Visi, Misi Metode Ummi SDIT Darojaatul „Uluum, h.5-7, dokumen tidak

dipublikasikan.

Page 101: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

86

Program ini bermaksud untuk memetakan standar kualitas bacaan

al-Qur‟an.

2) Tahsin

Program ini dilakukan untuk membina bacaan dan sikap guru al-

Qur‟an sampai bacaan al-Qur‟annya menjadi tartil dan dapat

mengikuti sertifikasi metodeUmmi.

3) Sertifikasi guru al-Qur‟an

Program ini diadakan untuk memberikan penyampaian terkait

metodologi pengajaran al-Qur‟an dan pengelolaan pembelajaran al-

Qur‟an. Program ini dilaksanakan selama 3 hari. Bagi guru yang

lulus sertifikasi maka akan mendapat sertifikat metode Ummi.

4) Coaching

Merupakan program pendampingan dan pembinaan kualitas

penyelenggaraan pengajar al-Qur‟an di sekolah dan lembaga-

lembaga yang menerapkan sistem Ummi sehingga bisa

merealisasikan target pencapaian mutu bagi siswa.

5) Supervisi

Program penilaian dan monitoring kualitas penyelenggara

pembelajaran al-Qur‟am di sekolah atau lembaga yang menerapkan

metode Ummi dengan tujuan memberikan akreditasi bagi lembaga

tersebut. Kegiatan evaluasinya meliputi:

a) Jumlah guru yang bersertifikat

b) Implementasi proses pembelajaran di kelas

c) Standar hasil belajar siswa

d) Jumlah hari efektif pembelajaran al-Qur‟an

e) Rasio guru dan siswa

f) Administrasi pengajaran

g) Pelaksanaan pembinaan guru dan mengevaluasi kualitas

pembelajarannya.

Page 102: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

87

6) Munaqasyah

Program penilaian kemampuan siswa pada akhir pembelajaran

untuk menentukan kelulusan. Materi yang diujikan adalah:

a) Fashohah dan tartil al-Qur‟an (Juz 1-30)

b) Membaca ghoraibul Qur‟an dan komentarnya

c) Teori ilmu tajwid dan menguraikan hukum-hukum bacaan

d) Hafalan dari surat al-A‟la sampai surat an-Nas

Munaqosah meliputi tartil baca al-Qur‟an dan tahfidz al-Qur‟an

baik juz 30, 29, 28, 27, maupun di juz 1-5. SDIT Darojaatul

„Uluum hanya menerapkan juz 30, 28, dan 29

7) Khotaman dan Imtihan

Acara yang bertujuan uji publik sebagai bentuk rasa syukur, yang

dikemas secara elegan, sederhana,dan melibatkan orang tua dan

seluruh civitas akademika sekolah serta masyarakat sekitar.

Acaranya meliputi:

a) Demo kemampuan membaca dan hafala al-Qur‟an

b) Uji publik kemampuan membaca hafalan, bacaan ghoroibul

Qur‟an dan tajwid dasar

c) Ujian dari tim al-Qur‟an dari Ummi Foundation dengan

lingkup materi tertentu.34

3. Kelebihan dan Kekurangan

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan

kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan SDIT Darojaatul‟Uluum

dalam menerepakan metode Ummi:

a. Kelebihan

1) Lebih mudah memahami tajwid dasar

2) Tidak banyak penjelasan sehingga anak mudah mengerti

3) Bacaan al-Qur‟an tartil

34

Dokumentasi Visi, Misi Metode Ummi SDIT Darojaatul „Uluum, h.5-7, dokumen tidak

dipublikasikan.

Page 103: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

88

4) Guru yang bersertifikasi

5) Sistem yang mengutamakan mutu

Dari beberapa kelebihan di atas maka perlu dikembangkan

kelebihan tersebut. Berikut cara mengembangkan kelebihan yang ada

di SDIT Darojaatul ‟Uluum:

1) Mengadakan pembinaan internal seminggu sekali untuk guru-

guru al-Qur‟an

2) Mengikuti pembinaan eksternal yang diadakan oleh Ummi

Foundation pusat ataupun Ummi Foundation Depok

3) Mengupgrade kemampuan guru dan siswa

4) Merefresh metodologi pembelajaran.35

b. Kekurangan

1) Belum ratanya kemampuan guru dalam mengajar

2) Waktu yang kurang efektif karena pergantian jam pelajaran.

3) Kurangnya dukungan orang tua di rumah.

Dari beberapa kekurangan di atas berikut usaha yang dilakukan

SDIT Darojaatul „Uluum untuk meminimalisir kekurangan yang ada:

1) Dilakukan supervisi supaya tidak terjadi kesalahan, tidak ada lagi

keterlambatan dalam mengajar. Supervisi ini dilakukan secara

internal oleh koordinator al-Qur‟an dan secara eksternal yang

dilakukan oleh Ummi Foundation Depok.

2) Melakukan evaluasi guru al-Qur‟an yang diadakan seminggu

sekali, untuk menyelaraskan metodologi pengajaran, dan untuk

melaporkan hasil belajar siswa.

35

Hasil Observasi dan wawancara pada Senin, 2 September 2019

Page 104: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

89

Gambar 4.8: Kegiatan Evaluasi dan Pembinaan Internal Guru al-Qur‟an

3) Membuat grup Whatsapp dengan orang tua kemudian guru

mengirimkan audio atau vidio bacaan supaya anak-anak dapat

mempelajari dan mengulang lagi materi yang diajarkan, dan

melakukan home visit supaya adanya kedekatan dengan orang tua

dan guru. Dengan cara seperti ini diharapkan orang tua dapat

mengetahui progress belajar putra-putrinya, dan dapat

bekerjasama membantu putra-putri mereka agar dapat membaca

al-Qur‟an dengan tartil.

C. Pembahasan

Implementasi atau penerapan metode Ummi di SDIT Darojaatul

„Uluum sudah terlaksana dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran yang

diterapkan sudah sesuai dengan standar sistem yang diajukan oleh Ummi

Foundation. Sebagai mitra sekolah tentunya Ummi Foundation memberikan

sistem pembelajaran terbaiknya yang harus diterapkan oleh SDIT Darojaatul

„Uluum untuk mencetak generasi Qur‟ani yang unggul di tengah keadaan

zaman yang semakin berkembang.

Pembelajaran al-Qur‟an di SDIT Darojaatul „Uluum dilaksanakan

setiap hari Senin-Jum‟at. Setiap hari dibagi 3 sesi. Sesi pertama pukul 07.30-

08.30 WIB untuk kelas 1 dan 2, sesi kedua pukul 08.30-09.30 untuk kelas 3

dan 4, sesi ketiga pukul 10.00-11.00 WIB untuk kelas 5 daan 6.

Page 105: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

90

Dalam proses pembelajarannya metode Ummi tidak membuat RPP

layaknya pembelajaran yang lain, tetapi setiap guru harus membuat prosem

(program semester) untuk setiap kelompok yang dipegangnya. Selain itu

sebelum mengajar setiap guru dituntut untuk menguasai materi yang akan

diajarkan, menyiapkan media pembelajarannya , dan menyiapkan segala

administrasi pembelajaran berupa jurnal, form evaluasi, dan juga absen, pun

ketika pembelajaran berlangsung guru harus mengisi administrasi siswa seperti

buku tilawah mandiri, buku mutaba‟ah, dan juga buku tahfidznya.

Untuk tahapan mengajar harus baik dan benar dalam artian harus sesuai

dengan 7 urutan tahapan pembelajaran al-Qur‟an dengan metode Ummi.

Tahapan tersebut adalah; pertama, Pembukaan dimulai dengan salam, guru

memotivasi siswa, pengondisian siswa, dan do‟a. Do‟a yang digunakan adalah

membaca surat al-Fatihah, membaca do‟a orang tua dan Nabi Musa, kemudian

membaca do‟a pembuka metode Ummi. Kedua, apresepsi, yaitu muroja‟ah

hafalan, menambah hafalan, dan mengulang materi sebelumnya untuk dapat

dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Ketiga, penanaman konsep, yaitu

proses penjelasan materi yang akan diajarkan. Keempat, pemahaman konsep,

yaitu memberikan pemahaman kepada anak atas penjelasan materi yang telah

diajarkan dengan memberikan contoh-contoh pada pokok bahasan. Kelima,

latihan atau keterampilan, yaitu, melancarkan bacaan anak dengan mengulang-

ngulang materi pada buku jilid.Keenam, evaluasi, yaitu melakukan pengamatan

dan memberi penilaian terhadap bacaan anak. Ketujuh, Penutup, yaitu,

mengondisikan anak supaya tetap tertib kemudian do‟a.36

Metode Ummi memiliki 3 kekutan utama, 3 kekuatan itu adalah

kelebihan metode Ummi, yaitu guru yang bersertifikasi, metode yang baik, dan

juga sistem yang bermutu. Manajemen pengelolaan pembelajaran metode

Ummi sudah di susun sebaik mungkin. Sistem yang baik atau sistem berbasis

mutu metode Ummi dikenal dengan 10 pillar sistem mutu Ummi.

Di bab 2 sudah dibahas terkait dengan metode pembelajaran al-Qur‟an

yang ada di Indonesia. Untuk mempermudah melihat persamaan dan perbedaan

36

Hasil observasi dan wawancara pada 2 September 2019.

Page 106: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

91

beberapa metode yang di bahas di bab 2 dengan metode Ummi, maka akan

penulis jabarkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.4: Persamaan dan perbedaan Metode Pembelajaran al-Qur‟an yang

ada di Indonesia dengan Metode Ummi

No Nama Metode Persamaan Perbedaan

1.

al-Baghdadi

Mengajarkan membaca

al-Qur‟an, mengenalkan

huruf hijaiyah.

Menggunakan metode

pengulangan yang lebih

dikenal dengan metode alif,

ba, ta. Tidak ada program

tahsin tashihnya. Hanya ada 1

jilid. Guru tidak bersertifikasi,

tidak ada supervisi.

2.

Al-Barqy

Mengajarkan membaca

al-Qur‟an, mengajarkan

tajwid dasar.

Berbeda pada tahap

mengajarnya, tidak memiliki

banyak buku jilid,

menggunakan metode SAS,

Al-Barqy memiliki buku

latihan menulis sementara

Ummi tidak, guru tidak

bersertifikasi, tidak ada tashih

dan tahsin, serta supervisi

3.

Jibril

Mudah di pahami dan

mudah di terapkan,

dapat di terapkan oleh

berbagai kalangan.

Guru tidak memiliki sertifikat

atau syahadah. Tidak ada

evaluasi bacaan murid. tidak

adaa tashih bacaan al-Qur‟an

4.

Qira‟ati

Menggunkan metode

klasikal ataupun

individual,

menggunakan alat

peraga. Guru

bersyahdah, ada

program tashin

Tidak menekankan kepada

sistem yang mengutamakan

mutu

5.

Tilawati

Menggunakan alat

peraga, guru

bersertifikasi,

menggunakan metode

klasikal dan individual

Menggunakan lagu rost, buku

jilid hanya ada jilid 1-5. Tidak

ada khataman.

6.

Iqra‟

Mengajarkan membaca

al-Qur‟an,

menggunakan buku

jilid.

Guru tidak bersertifikasi,

semua guru bisa menguji

kenaikan jilid, tidak ada

supervise.

7.

Usmani

Menggunakan metode

klasikal dan individual.

Guru tidak bersertifikasi,

hanya ada 6 tahapan

pembelajaran.

Page 107: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

92

Page 108: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

92

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian mengenai hasil penelitian yang peneliti

lakukan mengenai implementasi metode Ummi dalam pembelajaran al-

Qur’an di SDIT Darojaatul ‘Uluum, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Penerapan metode Ummi di SDIT Darojaatul ‘Uluum sudah mengikuti

standar minimal yang dimiliki oleh sistem Ummi Foundation.

Komponen pembelajaran dalam pembelajaran al-Qur’an dengan

menggunakan metode Ummi sudah sesuai dengan fungsinya masing-

masing. Dalam perencanaan pembelajaran guru membuat program

semester dan tidak ada RPP. Beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum

mengajar adalah administrasi guru seperti absen, jurnal, form penilaian,

alat peraga, dan buku jilid. Pelaksanaan pembelajaran sudah cukup baik.

metode Ummi memiliki 7 tahapan pembelajaran, yaitu: pembukaan,

apersepsi, penanaman konsep, pemahaman konsep, latihan, evaluasi, dan

penutup. Materi pembelajaran al-Qur’an dengan metode Ummi sudah

ditentukan oleh Ummi Foundation. Target pencapaian yang diajukan

oleh Ummi Foundation adalah 1 jilid 40 pertemuan. SDIT Darojaatul

‘Uluum berusaha untuk mencapai target yang telah ditentukan, bahkan

ada yang melebihi dari target yang telah ditentukan. Standar minimal

dalam penyelesaian materi adalah1 hari 1 halaman, standar maksimal 1

hari 2-4 halaman. Namun semua itu tergantung dengan kemampuan

siswa.

2. Unsur-unsur utama dari metode Ummi adalah sebagai berikut:

a. Metode Ummi memiliki 3 kekuatan, yaitu: metode yang baiik, guru

yang bermutu, dan sistem yang berbasis mutu.

b. Sistem yang bermutu harus memenuhi 10 Pillar mutu metode

Ummi.

c. Metode Ummi memilik 7 program dasar.

Page 109: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

93

3. Cara mengatasi kekurangan adalah sebagai berikut :

a. Melakukan supervisi

b. Melakukan evaluasi

c. Melakukan koordinasi dengan ornag tua melalui grup Whatsapp dan

home visit.

Adapun cara mengembangkan kelebihannya adalah:

a. Mengadakan pembinaan internal

b. Mengikuti pembinaan eksternal

c. Mengupgrade kemampuan siswa dan guru

d. Merefresh metodologi pembelajaran

B. Implikasi

1. Pengembangan metode pembelajaran al-Qur’an dengan meningkatkan

kompetensi guru, dan melengkapi media serta sarana dan prasarana

pembelajaran.

2. Peningkatan mutu dengan menjaga standar sistem yang telah ditentukan

oleh Ummi Foundation.

3. Pengembangan dan penerapan program dengan meminimalisir kelemahan

dan mengembangka kelebihan.

C. Saran

1. Bagi Sekolah

Disarankan untuk melengkapi media serta sarana prasana untuk

pembelajaran al-Qur’an. Mendukung proses pembelajaran al-Qur’an di

sekolah.

2. Bagi Guru

Disarankan untuk terus belajar mengasah kemampuan membaca dan

mengajarkan al-Qur’an dengan mengikuti pembinaan dan pelatihan untuk

guru al-Qur’an. Melaksanakan pembelajaran al-Qur’an semaksimal

mungkin guna melahirkan generasi unggul yang mencintai al-Qur’an.

Page 110: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

94

3. Bagi Lembaga Pendidikan Islam

Disarankan untuk mendukung dan mengembangkan program

pembelajaran al-Qur’an agar terciptanya sistem pembelajaran al-Qur’an

yang baik dan maksimal yang dapat mencetak generasi Qur’ani.

Page 111: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

95

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Supriyadi, dkk. Modul Praktikum Qira’at al-Qur’ani. Ciputat: UIN

Jakarta Press. 2007.

Ali, Muhammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2008.

Alim, Muhammad.Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan

Kepribadian Muslim. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Al-Hafidz, Ahsin Wijaya. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta :

Bumi Aksara, 1994.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.

Az-Zarnuji. Ta’limul Muta’allim Pentingnya Adab sebelum Ilmu. Terj. dari

Ta’limul Muta’allim fi Thariq At-Ta’allum, oleh Abdurrahman Azzam.

Solo: PT. Aqwam Media Profetika. 2019.

Budiyanto, Mangun. Prinsip-Prinsip Metodologi Buku Iqra’. Yogyakarta: Team

Tadarus AMM. 1995.

Daradjat, Zakiyah, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara, 2008.

Eldeeb, Ibrahim. Be a Living Qur’an Petunjuk Praktis Penerapan Ayat-ayat Al-

Qur’an dalam Kehidupan Sehari-hari. Terj. dari Masyru’uk al-Khash

ma’a al-Qur’an oleh Faruq Zaini. Jakarta: Lentera Hati, 2009.

Fuadi, Ahsanul dan Eli Susanti.Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Surat

Lukman, Belajea: Jurnal Pendidikan Islam Vol.2 No.2, p-ISSN 2548-

3390;e-ISSN 2548-3404, 2017.

Gafur, Abdul. Kajian Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an dalam

Perspektif Multiple Intelligences. Jurnal Madrasah. Vol.5. 2012.

Hakiim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

2009.

Hamalik, Oemar. Media Pembelajaran. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994.

Hamdayama, Jumanta. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2017.

Page 112: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

96

Hasan, Abdurrohim, M.Arif, Abdur Rouf. Strategi Pembelajaran al-Qur’an

Metode Tilawati. Surabaya: Pesantren AlQur’an Nurul Falah PTT VB.

2010.

Hasanah, Abidatul. Penerapan Metode Usmani dalam Pembelajaran al-Qur’an

Santri TPQ Nurul Iman Garum Blitar. Briliant: Jurnal Riset dan

Konseptual.Vol.2.No.4.http://dx.doi.org/10.28926/briliant.v2i4.107. 2017.

Imtihana,Aida. Implementasi Metode Jibril dalam Pelaksanaan Hafalan Qur’an

di SD Islam Terpadu A-Ridho Palembang. Jurnal Pendidikan Agama

Islam. Vol.2. Iss 2. e-resources.perpusnas.go.id. 2017.

Juwaini, Jazuli. Revitalisasi Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bening Citrakreasi

Indonesia, 2011.

Khon, Abdul Majid.Praktikum Qira’at Keanehan Bacaan al-Qur’an Qira’at

Ashim dari Hafas. Jakarta : Amzah, 2013.

__________________. Hadits Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan.

Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2012.

Kusuma, Yuanda. Model-Model Perkembangan Pembelajaran BTQ di TPQ/TPA

di Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama IslaM. Vol.5. h.48.

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/jpai/. 2018

Lembaga Qira’ati Pusat, Metode Pembelajaran Qira’ati. www.qira’atipusat.or.id

Majid,Abdul. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

__________. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Margono. Metodologi Penelitian Pendidikani. Jakarta : Rineka Cipta, 2010.

Misbakhudin, dkk, Penerapan Media Pembelajaran Metode Ummi Berbasis

Android Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Al-Qur’an, Jurnal

Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI), Vol.3, 2018.

Munadi, Yudhi dan Farida Hamid, “Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan,” Modul Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru

(PLPG) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2009. Tidak dipublikasikan.

Page 113: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

97

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. Ke-29. Bandung :

Remaja Rosdakarya, 2011.

Nata, Abuddin.Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta :

Kencana, 2009.

____________. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratam, 2005.

____________. Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam

di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2003.

____________. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenadamdia Group.

2012.

Purwaka, Sigi dan Sukiman Efektivitas Pembelajaran al-Qur’an di Madrasah

Ibtidayah Negeri Yogyakarta II dan Sekolah Dasa Islam Terpadu Al-

Khairat Yogyakarta (Studi Komparasi Metode Iqra’ dan Metode Ummi),

Jurnal pendidikan Agama Islam, Vol. XIV, No.2, DOI :

10.14421/jpai.2017.142-07, 2017.

Ramayulis, Dasar-Dasar Pendidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta:

Kalam Mulia, 2015.

Riyana, Cepi. Modul 6 Komponen-Komponen Pembelajaran. http://file.upi.edu,

2012.

Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Sa’id, Abdul Hanan. Miftahut Tajwid. Jakarta:Manhalun Nasyi-in Press, 2011.

Santoso, Subhan Adi. Implementasi Metode Iqra’ dan Metode Tilawati dalam

Pembelajaran al-Qur’an di Madrasah Diniyah al-Falah odung

Bangkalan. Jurnal Pendidikan Islam. Vol.4. (ejournal.kopertais4.or.id).

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung : Alfabeta, 2015.

Suralaga, Fadhilah, dkk. Psikologi Pendidikan Dalam Prespektif Islam. Jakarta:

UIN Jakarta Press. 2005.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010.

Ummi Foundation, 10 Mei 2017. https://ummifoundation.org/tentang.

Page 114: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

98

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen. Sumberdaya.ristekdikti.go.id, 2016.

Wawancara pribadi dengan Miss Dian Santri salah satu guru al-Qur’an di Yayasan

Darajatul Ulum, pada 07 Januari 2018.

Wawancara pribadi dengan Hanifah Shirta, 20 Desember 2018.

Yaumi, Muhammad. Prinsip-Prinsip Desai Pembelajaran Disesuaikan dengan

Kurikulum 2013, Jakarta: Kencana, 2013.

Page 115: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

99

Lampiran 1

Kode Narasumber

Kepala Sekolah:

Ulil Amri, M.Pd (UA)

Koordinator al-Qur’an:

Syam Hariyadi, S.Pd.I (SH)

Guru al-Qur’an:

1) M. Abdul Hamid, S.Pd (AH)

2) Imron Syafe’i (IS)

3) M. Adlan Fauzi (AF)

4) Ikra Fajarani Sari, S.Pd.I (IF)

Page 116: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

100

Lampiran 2

Hasil Wawancara

Informan : Ulil Amri, M.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah

Waktu : Jum’at, 29 Agustus 2019

Tempat : Ruang Kepala Sekolah SDIT Darojaatul ‘Uluum

Pertanyaan Jawaban

Sudah berapa lama bapak menjadi

Kepala Sekolah di sini?

Sudah 8 tahun. Saya menjadi Kepala

Sekolah sejak tahun 2011 sampai

sekarang.

Apa pendidikan terakhir bapak? Pendidikan terakhir saya S2, saya

menyelesaikan S1 di UIN Jakarta juga

di jurusan yang sama dengan Kak

Elmi Jurusan PAI

Bagaimana sejarah berdirinya sekolah

ini?

Berdirinya di tahun 2008. Di dirikan

oleh Pak Haji Abdullah dengan ketua

Yayasan Bapak H.Dirja dengan niatan

mencerdasarkan kehidupan bangsa.

Selain itu cita-cita Pak H.Abdullah

dan adiknya Pak H.Dirja yaitu ingin

membuat amal usaha. Selain itu

yayasan Darojaatul ‘Uluum juga

mendirikan lembaga sosial yang

diberikan nama LAZIS DU. Lembaga

sosial ini guna menyalurkan infaq dan

shodaqah serta hal lain yang berbau

sosial. Kemudian untuk membantu

usaha pemerintah dalam

Page 117: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

101

mencerdaskan bangsa maka

dibentuklah SDIT Darojaatul ‘Uluum

dengan niat beribadah karena Allah

SWT.

Bagaimana keadaan guru dan murid di

SDIT Darojaatul ‘Uluum?

Keadaan guru dan murid dari segi

kualitas dan kuantitas pastinya

berubah dari tahun 2009 sampai

sekarang 2019 dari yang gurunya 5

sampai sekarang 48, siswanya 38 jadi

370 siswa. Ya Alhamdulillah

kualitasnya meningkat dari perlu

ditingkat dengan baik.

Apa program unggulan SDIT

Darojaatul ‘Uluum?

Program unggulan pertama karakter

dan akhlak, al-Qur’an, akademik, dan

bahasa Inggris.

Metode apakah yang digunakan dalam

pembelajaran al-Qur’an di SDIT

Darojaatul ‘Uluum?

Metode pembelajaran yang digunakan

adalah metode Ummi

Mengapa SDIT Darojaatul ‘Uluum

menggunakan metode Ummi untuk

pembelajaran al-Qur’an?

Sekolah ini memilih metode Ummi

untuk pembelajaran al-Qur’an karena

metode Ummi itu yang pertama

mudah, yang kedua itu simple, dan

yang ketiga itu berirama. Karena

ketiga hal itu saya dan team

mempertimbangkan dan akhirnya

kami memilih metode Ummi dalam

pembelajaran al-Qur’an, dengan

harapan anak-anak dapat dengan

mudah menangkap dan memahami

pelajaran al-Qur’an karena al-Qur’an

Page 118: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

102

merupakan salah satu program

unggulan kami

Sudah berapa lama metode Ummi

digunakan di SDIT Darojaatul

‘Uluum?

SDIT Darojaatul ‘Uluum

menggunakan metode Ummi dari

tahun 2011, berarti sudah hampir 8

tahun.

Apakah semua guru SDIT

Darojaatul’Uluum mengajar al-

Qur’an?

Tidak semua guru mengajar al-

Qur’an, namun semua guru harus

belajar al-Qur’an, supaya bisa seirama

dan sejalan dengan anak-anak. Guru

yang mengajar al-Qur’an adalah guru

yang bersertifikasi Ummi. Kami

mengadakan tahsin untuk guru-guru

dan karyawan SDIT Darojaatul

‘Uluum setiap hari Rabu di minggu

kedua.

Adakah kriteria khusus bagi guru

pengajar al-Qur’an dengan

menggunakan metode Ummi?

Kriteria khusus bagi pengajar al-

Qur’an ya tentunya bacaan qur’annya

harus tartil, makharijul hurufnya baik.

Patinya harus lulus sertifikasi metode

Ummi.

Adakah pelatihan khusus untuk guru

al-Qur’an?

Jadi kalau SDM al-Qur’an sudah

terorganisir dari Ummi Foundation

dari mulai tahsin, tashih, dan

sertifikasinya. Sertifikasi guru al-

Qur’an metode Ummi itu modelnya

seperti SIM perlu diupgrade supaya

kualitas gurunya lebih terjamin.

Untuk pelatihan guru al-Qur’an

diadakan internal oleh guru al-Qur’an

Page 119: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

103

itu sendiri bersama dengan

koordinator guru al-Qur’an yang

diadakan seminggu sekali. Jika ada

pelatihan umum yang diadakan oleh

Ummi Foundation kota Depok kita

ikut pelatihan tersebut.

Usaha apa yang dilakukan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran

al-Qur’an di SDIT Darojaatul ‘Uluum?

Upgrade kemampuan guru,

memastikan sistem Ummi itu

berjalan, dan keistiqomahan guru-

guru dalam mendidik anak-anak.

Bagaimana caranya anak-anak dapat

membaca al-Qur’an dengan cara yang

menyenangkan, dan tidak

membosankan.

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Ulil Amri, M.Pd

Page 120: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

104

Hasil Wawancara

Informan : Syam Hariyadi, S.Pd.I

Jabatan : Koordinator al-Qur’an

Waktu : Senin, 2 September 2019

Tempat : Ruang Koordinator al-Qur’an SDIT Darojaatul ‘Uluum

Pertanyaan Jawaban

Sudah berapa lama Ustadz menjadi

Koordinator al-Qur’an?

Jadi koordinator guru al-Qur’an dari

tahun 2012. Saya menjadi koordinator

al-Qur’an yang ketiga, seblumnya

adalah Pak Ulil dan Ustadz Nur

Mengapa SDIT Darojaatul ‘Uluum

memilih metode Ummi untuk

pembelajaran al-Qur’an?

Berawal dari tidak samanya persepsi

ngajar antara guru yang satu dengan

guru yang lain. Jadi masing-masing

punya cara sendiri-sendiri yang

menyebabkan hasil setiap anak

berbeda-beda pencapainya. Nah

ditahun 2011 pertengahan ada

pelatihan merode Ummi yang dikirim

Utadz Nur dan Ustadz Udin, dan

ternyata metode Ummi itu mudah,

menyenangkan, berirama sehingga

anak-anak dapat dengan mudah

membaca al-Qur’an. Maka, pada

pertengahan tahun 2011 mulai

menggunakan metode Ummi.

Apa tanggapan ustadz mengenai

metode Ummi yang sekarang

diterapkan di SDIT Darojaatul

Kalau dilihat dari sejarahnya dahulu

memang ada beberapa hambatan ya,

awalnya, awalnya saja. Ada beberapa

Page 121: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

105

‘Uluum? orang tua yang mempertanyakan ya

khususnya kelas 1 anaknya sudah Iqra

5 tetapi ketika masuk ke DU jilid 1

lagi begitu. Nah secara umum sih

perkembangannya bagus ya dari tahun

ke tahun. salah satu kelebihan Ummi

adalah lebih mengutamakan bagusnya

bacaan al-Qur’an, tahsinnya terlebih

dahulu jilid 1 sampai dengan jilid 6

kemudian dilanjutkan al-Qur’an

gharaibul Qur’an dan tajwid.

Hari apa saja kegiatan pembelajaran

al-Qur’an berlangsung?

Pembelajaran al-Qur’an berlangsung

setiap hari selama hari aktif sekolah.

Yaitu di hari senin sampai Jum’at.

Nah itu ada 3 sesi tuh. Sesi pertama

itu jam 07.30, sesi kedua 08.30, sesi

ketiga 10.00.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan

dalam pembelajaran al-Qur’an setiap

harinya?

Waktu yang dimudahkan dalam 1 kali

pertemuan itu 60 menit.

Apa persiapan yang dilakukan guru

sebelum melakukan pembelajaran al-

Qur’an?

Persiapan yang dilakukan sebelum

mengajar ya guru harus

mempersiapkan materi, administrasi

pembelajaran, alat peraga juga

penyangganya.

Apakah ada kriteria khusus untuk guru

pengajar al-Qur’an?

untuk menjadi guru al-Qur’an harus

memiliki beberapa kriteria yang

ditentukan. Standar umumnya adalah

bahwa seorang guru al-Qur’an

Page 122: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

106

bacaannya harus tartil dan standar

khususnya adalah lulus tashih dan

lulus sertifikasi guru al-Qur’an, untuk

standar minimalnya ya lancar

membaca al-Qur’an.

Bagaimana tahapan pembelajaran al-

Qur’an dengan menggunakan metode

Ummi?

Ya tahapan pembelajaran al-Qur’an

ada 7 yaitu pembukaan yang dimulai

dengan do’a, kemudian guru

memotivasi siswa, apersepsi yaitu

muroja’ah mengulang pelajaran dan

hafalan sebelumnya, penanaman

konsep, pemahaman konsep, latihan

setiap siswa, evaluasi atau

pengambilan nilai, dan yang terakhir

adalah penutup.

Apa unsur –unsur utama dari metode

Ummi?

Di Ummi itu ada istilah kekuatan. Nah

kekuatan Ummi itu ada 3 yang

pertama sistem, yang kedua metode,

yang ketiga guru yang berkualitas.

Dari ketiga unsur itu yang paling

berperan penting adalah guru yang

berkualitas. Guru yang berkualitas itu

mengambil peran 60%, 20% nya

sistem, dan 20% lagi metode. Namun

ketiga unsur itu harus saling

menguatkan. Sistem Ummi itu terdiri

dari 10 Pillar mutu Ummi,contoh guru

al-Qur’an harus bersertifikasi,

kemudian pembelajaran al-Qur’an

diadakan setiap hari senin-Jum’at.

Page 123: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

107

Apakah materi pembelajaran al-

Qur’an sesuai dengan kurikulum?

Ya untuk materi pembelajaran sudah

ditetapkan oleh Umm Foundation,

kurikulumnya bukan kurikulum 2013

ya, tetapi untuk target pencapaian atau

tujuan pembelajaran itu kita mengikuti

Ummi Foundation, misal kelas 1

semester 1 materinya jilid 1 dengan

target mampu menyelesaikan jilid 1 di

semester pertama. Alhamdulillah kami

sudah menyesuaikan dengan materi

yang diajukan oleh Ummi Foundation.

Materi apa saja yang diberikan di

setiap tingkatan?

Untuk materinya jilid 1 sampai jilid 6,

kemudian lanjut al-Qur’an, setelah itu

gharaibul Qur’an, dan tahapan

terakhir adalah tajwid. Setelah

menyelesaikan tajwid maka tahapan

selanjutnya adalah tahfidz juz 30 dan

29.

Bagaimana sistem pembagian

kelasnya? Apakah sesuai tingkatan

atau jilid?

Untuk pembelajaran al-Qur’an tidak

per kelas tetapi per rombel

(rombongan belajar). Jadi kelas 1

semua digabung jadi 1 kemudian

dipecah perkelompok. Nah

kelompoknya yang menentukan

koordinator sesuai dengan

kemampuan siswa, namanya sesuai

dengan pemetaan awal atau classment

test makanya setiap anak-anak yang

menggunakan Ummi kita tes awal

dulu baru ditentukan kelompoknya.

Page 124: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

108

Berapakah maksimal jumlah siswa

dalam satu kelompok?

Maksimal jumlah siswa dalam 1

kelompok itu 15 siswa. Nah cara

membagi kelompoknya adalah siswa

dengan kategori cepat jumlah

kelompoknya lebih banyak daripada

kelompok siswa dengan kategori

lambat. Anak yang cepat 15, yang

sedang 12 yang lambat 10 atau

dibawah 10.

Apakah target yang ingin dicapai

dengan menggunakan metode Ummi?

Target utama anak anak-anak tartil

dalam membaca al-Qur’an karena itu

sangat penting itu, dan target umum

nya adalah anak-anak menyelesaikan

hafalan juz 29 dan 30.

Apakah kelemahan dan kelebihan dari

metode Ummi?

Kelemahan belum ratanya

kemampuan guru dalam mengajar.

Hambatan-hambatan itu setiap

tahunnya berkurang. Kemudian waktu

yang kurang efektif karena pergantian

jam itu kan berkurang 5 menit bahkan

10 menit. Kelebihannya itu anak-anak

mampu membaca al-Qur’an dengan

tartil, selain itu Ummi adlaah metode

yang mudah dan menyenagkan ya.

Bagaimana cara mengatasi kelemahan

dan mengembangkan kelebihan?

Cara mengatasi kelemahannya ya itu

mengadakan supervisi, agar tidak

terjadi lagi kelembatan dalam

mengajar, kemudian pola-pola

mengajar itu diperbaiki ketika

supervisi. Nah supervisi itu saya

Page 125: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

109

selaku koordinator datang ke setiap

kelompok gitu. Adapun suversi itu ada

supervisi internal yang dilakukan oleh

koordiantor yang saya masuk ke

kelompok-kelompok, dan ada juga

supervisi eksternal yang dilakukan

oleh tim UF Depok.

Kalau untuk mengembangkan

kelebihannya diadakan pembinaan

setiap pekan, kemudian refresh

metodologi. Pembinaan juga

dilakukan secara internal dan

eksternal.

Mengetahui,

Koordinator al-Qur’an

Syam Hariyadi, S.Pd.I

Page 126: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

110

Hasil Wawancara

Informan : M. Abdul Hamid, S.Pd

Jabatan : Guru al-Qur’an

Waktu : Senin, 2 September 2019

Tempat : Ruang Koordinator al-Qur’an SDIT Darojaatul ‘Uluum

Pertanyaan Jawaban

Sudah berapa lama Ustadz menjadi

guru al-Qur’an?

Sudah 5 tahun sejak tahun 2014

Apakah ada tugas mengajar mata

pelajaran lain?

Tidak ada. Alhamdulillah dari awal

saya ke DU memang sebagai guru al-

Qur’an.

Bagaimana tanggapan Ustadz

mengenai metode Ummi yang sekarang

diterapkan di SDIT Daraajatul ‘Uluum?

proses pembelajaran al-Qur;an

dengan menggunakan metode Ummi

di SDIT Darojaatul ‘Uluum sudah

berjalan dengan baik. Kami sudah

mengikuti beberapa sistem yang

diajukan oleh Ummi Foundation

seperti adanya pembelajaran al-

Qur’an dari hari senin-Jum’at setiap

harinya 3 sesi pembelajaran, adanya

evaluasi dan supervisi oleh

koordinator al-Qur’an, tentunya

dengan dukungan pimpinan sekolah

kami. Yang saya rasakan selama

mengajar metode Ummi yang

sebelumnya saya tidak memakai

metode Ummi sampai sekarang

setelah memakai dan mengajarkan

metode Ummi pengaruhnya sangat

signifikan, bacaan al-Qur’annya

semakin membaik, makharijul

hurufnya sudah mulai terlatih, dan

kecintaan anak terhadap al-Qur’an

pun cukup meningkat ka.

Persiapan apa saja yang dilakukan

sebelum mengajar?

Persiapan saya sebelum mengajar ya

tentunya persiaapkan diri,

mempersiapkan materi tentunya,

harus hafal dan paham dengan materi

Page 127: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

111

yang akan diajarkan. Persiapan lain

ya mempersiapkan media yaitu alat

peraga, buku jilid, ada buku

administrasinya juga, dan tentunya

media nya adalah diri kita sendiri.

Apakah materi yang diajarkan sesuai

dengan kurikulum?

Jadi dari Ummi Foundation telah

menyiapkan materi materinya itu jilid

1-6, al-Qur’an, gharaibul Qur’an,

dan tajwid. Kurikulumnya bukan

seperti kurikum 2013 ya ka. Jadi dari

Ummi Foundation telah membuat

standar sendiri dan kemudia

disesuaikan dengan pihak sekolah,

karena ada sekolah ada yang tidak

memenuhi standar yang Ummi

inginkan, dan ada sekolah yang

memang memenuhi standar yang

Ummi ajaukan seperti sekolah kami

alhamdulillah sangat sesuai dengan

target yang diajukan Ummi

pembelajaran 5 hari sudah dilakukan,

1 harinya 3 sesi sudah dilakukan.

Bagaimana proses atau tahapan

pembelajaran al-Qur’an dengan metode

Ummi?

Tahapan pembelajarannya kan ada 7

ya, secara tahapan kan ada

pembukaan terus apresepsi

mengulang materi yang sudah

diajarkan, penanaman konsep itu

mengenalkan pelajaran baru,

kemudian pemahaman konsep,

kemudian yang selaanjutnya adalah

latiha keterampilah anak-anak baca

klasikal gitu

Berapa lama waktu yang dibutuhkan

untuk siswa menyelesaikan materi

pelajaran setiap jilidnya? Apakah setiap

siswa sama dalam menyelesaikannya?

Bicara standarnya dari Ummi sendiri

standar umumnya itu adalah 1 hari 1

halaman, sementara jilid Ummi itu

kan 40 halaman, berarti kalau kita

bisa jumlahkan 1 hari itu satu

halaman berarti 40 pertemuan bisa

tuntas rata-ratanya 2 bulan baru

tuntas 1 jilid. Ya tapi tidak mengacu

kesana kita juga melihat kemampuan

anak dan kondisi lapangan. Kalau

anaknya cepat ya kita bongkar target

itu menjadi lebih cepat. Pengalaman

saya, kalau saya pribadi gak pernah

muluk-muluk untuk menargetkan

Page 128: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

112

anak-anak melebihi standar target

pencapaian yang sudah ditentukan.

Caranya bagaimana? Ya kalau saya

pertama yang saya lakukan adalah

penyesuaian dengan anak-anak,

membuat anak-anak suka belajar

dengan saya, kalau mereka sudah

suka dengan saya maka insya Allah

mereka akan semangat dan mengikuti

apa yang saya instruksikan. Dengan

cara seperti itu sangat membantu kak.

Mengalir saja sesuai dengan

kemampuan anak-anak, tidak harus 1

hari 3 halaman, 2 halaman, tidak.

Ketika 1 hari itu sulit ya 1 hari 1

halaman, kalau hari itu mudah ya 1

hari 2,3, atau 4 halaman. Kalau anak-

anaknya tergolong katagori cepat

boleh dimajukan daripada target yang

telah ditentukan. Contoh saya ngajar

kelas 1 dengan kategori kelompok

yang cepat sehingga kelompok saya

dapat menyelesaikan Jilid 1 dengan

23 pertemuan, yang standar

seharusnya adalah 40 pertemuan.

Kalau untuk kemampuan memang

setiap kelompok beda-beda. Satu

kelompok pun ada yang tingkatannya

cepat, sedang, lambat, tetapi hal itu

tidak menjadi halangan untuk kita

meluluskan anak-anak itu semua,

karena ketika kita sudah pegang

sebagai kelompok kita ya gimana

caranya kita standarkan semua anak

itu menjadi standar bacaan yang kita

inginkan, sehingga semua anak bisa

rata dapat kemampuan yang sama. Di

sekolah kami koordinatornya yaitu

Ust. Syam rajin ya menanyakan

keadaan siswa di setiap kelompok,

sehingga diadakan evaluasi, kalau

dalam 1 kelompok ada yang

jomplang misalnya anka itu lebih

lambat daripada teman-teman 1

kelompoknya, maka anak itu

dipindahkan ke kelompok yang

Page 129: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

113

memiliki kemampuan yang sama.

Apakah ada RPP pembelajaran al-

Qur’an?

Untuk RPP tidak ada itu yang saya

senangi. Tetapi kita membuat

prosem .

Apa unsur-unsur utama yang dimiki

oleh metode Ummi?

Ya unsur utamanya yaitu 3 kekuatan

umi sistem berbasis mutu, metode

guru yang bermutu, selain itu ada 20

pillar mutu Ummi, dan 7 program

dasarnya.

Bagaimana teknik evaluasinya? Teknik evaluasinya ya anak-anak

praktek baca setelah tahapan latihan

di 7 tahapan pembelajaran itu. karena

kan ada macam-macam metodologi

mengajar ya, nah evaluasinya bisa

dengan metode privat individual,

klasikal individual, klasikal baca

simak, atau klasikal baca simak

murni. Setelah anak-anak membaca

kita mengambil nilainya itu dengan

skala A-D .

Berapa waktu yang dibutuhkan dalam

pembelajaran al-Qur’an dengan

menggunakan metode Ummi?

Waktu yang dibutuhkan untuk 1 kali

pertemuan itu 6-0-70 menit, sekolah

kami menggunakan durasi waktu 60

menit.

Apakah sarana dan prasaran di SDIT

Drajatul Ulum memadai untuk

melaksanakan pembelajaran al-Qur’an?

Ya Alhamdulillah untuk sarana dan

prasarana sudah cukup memadai,

hanya saja sepertinya guru al-Qur’an

butuh ruangan khusus untuk

menyimpan administrasi

pembelajaran berserta media supaya

lebih tertata.

Bagaimana penataan ruang kelas dalam

proses pembelajaran agar pembelajaran

menjadi kondusif?

Penataan ruang kelasnya ya

berhadap-hadapan atau bisa juga

letter U.

Apa kelemahan dan kelebihan dari

penggunaan metode Ummi?

Kelemahannya itu kompetensi guru

dalam mengajar belum sama, dan

saya pun masih merasa belum baik.

Kelebihannya ya metode Ummi

mudah menyenangkan sehingga

anak-anak dapat belajar al-Qur’an

Page 130: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

114

dengan baik.

Bagaimana mengatasi kelemahan dan

mengembangkan kelebihan?

Mengatasi kelemahannya ya

mengadakan evaluasi baik itu internal

maupun eksternal, mengembangkan

kelebihannya menjaga sistem mutu

Ummi itu sendiri dan selalu

mengupgrade diri sebagai guru agar

dapat memperbaiki kualitas diri

maupun kulaitas metode Ummi

sendiri.

Mengetahui,

Guru al-Qur’an

M. Abdul Hamid, S.Pd

Page 131: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

115

Hasil Wawancara

Informan : Imron Syafe’i

Jabatan : Guru al-Qur’an

Waktu : Senin, 2 September 2019

Tempat : Ruang Koordinator al-Qur’an SDIT Darojaatul ‘Uluum

Pertanyaan Jawaban

Sudah berapa lama Ustadz menjadi

guru al-Qur’an?

Alhamdulilla sudah hampir 4 tahun

saya menjadi guru al-Qur’an, dari

tahun 2015

Apakah ada tugas mengajar mata

pelajaran lain?

Selian mengajar al-Qur’an saya

mengajar pramuka.

Bagaimana tanggapan Ustadz

mengenai metode Ummi yang sekarang

diterapkan di SDIT Darojaatul Ulum?

Alhamdulillah metode Ummi itu beda

dengan Iqra gitu ya, dengan metode

Ummi ini anak-anak bisa lebih cepat

membaca al-Qur’an dari mengenal

huruf pisah sampai bertahap pada

huruf sambung, dan tartil dalam

membaca al-Qur’an.

Persiapan apa saja yang dilakukan

sebelum mengajar?

Persiapannya pertama kita harus

menguasai materi yang ingin

diajarkan, kemudian mengondisikan

jiwa kita rohani kita ya supaya

tenang. Selain itu mempersiapkan

administrasi pembelajaran ya seperti

absensi jurnal dan medianya gitu.

Apakah materi yang diajarkan sesuai

dengan kurikulum?

Kalo untuk materi itu dari Ummi

Foundation sudah ada. Tetapi kita

menyesuaikan lagi dengan

kemampuan anak. Kelas 1 semester 1

tuntas jilid 2semester 2 tuntas jilid 4

ya, nah kita berusaha untuk mencapai

target Ummi Foundation, tapi ada

juga yang tidak mencapai target,

maka kita sesuaikan lagi dengan

kemampuan anak

Bagaimana proses atau tahapan

pembelajaran al-Qur’an dengan metode

Yang pertama baca doa al-Fatihan

dan do’a Ummi setelah do’a kita

muroja’ah dan menambah hafalan,

Page 132: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

116

Ummi?

setelah hafalan selesai kita review

atau apresepsi ya, setelah itu kita

penanaman konsep, pemahaman

konsep, latihan, kemudian evaluasi

Berapa lama waktu yang dibutuhkan

untuk siswa menyelesaikan materi

pelajaran setiap jilidnya? Apakah

setiap siswa sama dalam

menyelesaikannya?

Rata-rata anak-anak menyelesaikan 1

hari 1 halaman buku jilid untuk

standar minimal,tapi bisa 1 hari itu 2

atau 3 halaman. Tergantung

kemampuan siswanya. Jadi guru

perlu mengetahui bagaimana

kemampuan kelompok yang

dipegangnyaSetiap siswa saya

samakan dalam menyelesaikan

materinya, paling beda di

mengahafalnya ya, 1 kelompok itu

diusahakan sama dalam

menyelesaikan materinya. Ya

walaupun terkadang memang ada

yang tidak sama.

Apakah ada RPP pembelajaran al-

Qur’an?

Tidak membuat RPP, paling kita

membuat Prosem.

Apa unsur-unsur utama yang dimiki

oleh metode Ummi?

Unsur utamanya ya, saya kira unsur

utama dari metode Ummi yang tidak

dapat terlepas itu adalah 3 kekuatan

yang dimiliki oleh Ummi ya,

kekuatannya itu ada sistem, mutu,

sama guru yang berkualitas. Sama ini

sih 10 pilar mutu uminya .

Bagaimana teknik evaluasinya? Kalau saya menerapkannya denga

baca simak, anak-anak baca dua

baris-dua baris kalau sudah semuanya

jika waktunya masih ada, anak-anak

baca satu halaman full.

Berapa waktu yang dibutuhkan dalam

pembelajaran al-Qur’an dengan

menggunakan metode Ummi?

Waktu yang dibutuhkan 5 hari dalam

seminggu yaitu dari senin sampai

Jum’at ya, terus sekali pertemuannya

itu 60 menit.

Apakah sarana dan prasaran di SDIT

Drajaatul ‘Uluum memadai untuk

melaksanakan pembelajaran al-Qur’an?

Ya untuk pembelajaran al-Qur’an kita

tidak hanya memakai satu ruangan

tetapi cukup banyak ya ruangan yang

kita pakai, ya seperti ruang kelas,

perpustakaan, ruang guru. Dan

gazebo. Saya kira sih sarana

Page 133: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

117

prasarananya cukup memadai.

Bagaimana penataan ruang kelas dalam

proses pembelajaran agar pembelajaran

menjadi kondusif?

Biasanya kalau saya berhadap-

hadapan, meja disusun berhadap-

hadapan, kadang juga ada letter U,

jadi ya saya kondisikan sesuai dengan

jumlah anak

Apa kelemahan dan kelebihan dari

penggunaan metode Ummi?

Kelebihannya ya metode yang mudah

dipahami oleh anak sehingga anak-

anak cepat memahami materi.

Kelemahannya yang saya rasakan ada

di program tahfidz, sebelumnya kan

kita tidak ada buku tahfidz, sekarang

kita menggunakan buku tahfidz nih,

dengan menggunakan buku tahfidz

target menghafalnya jadi lebih lama.

Bagus sih dalam hal pengulangannya

dalam 5 ayat itu harus 40 kali baca.

Dalam hal pencapainya terlalu lama,

kalau sebelumnya kan lebih cepat

karena guru yang menentukan sehari

hafalkan 10 ayat atau berapa ayat,

nah kalau sekarang harus sesuai

dengan buku tahfidz itu.

Bagaimana mengatasi kelemahan dan

mengembangkan kelebihan?

Cara mengatasi kelemahannya yaitu

anak-anak yang juz 29 itu anak-anak

mengahfalnya 1 halaman di buku

tahfidz, diberi penugasan menghafal

di rumah sehingga ketika di sekolah

tinggal setoran. Mengembangkan

kelebihannya ya dengan supervisi

yang dilakukan internal maupun

eksternal.

Mengetahui,

Guru al-Qur’an

Imron Syafe’i

Page 134: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

118

Hasil Wawancara

Informan : M. Adlan Fauzi, S.S.I

Jabatan : Guru al-Qur’an

Waktu : Senin, 2 September 2019

Tempat : Ruang Lab.Komputer SDIT Darojaatul ‘Uluum

Pertanyaan Jawaban

Sudah berapa lama Ustadz menjadi

guru al-Qur’an?

Alhamdulillah sudah masuk tahun

keempat.

Apakah ada tugas mengajar mata

pelajaran lain?

Tidak ada, paling hanya menjadi

pendamping wali kelas saja.

Bagaimana rasanya menjadi guru al-

Qur’an ustadz?

Rasanya bahagia, ya karena bisa

dibilang mengajar sambil belajar,

banyak ilmu yang didapat ya

Bagaimana tanggapan Ustadz

mengenai metode Ummi yang

sekarang diterapkan di SDIT

Darojaatul Ulum?

Tanggapan saya, ya alhahmdulillah

bagus metode yang cukup bagus

karena dalam tahapan pembelajaran itu

ada apresepsi ya sehingga anak-anak

tidak lupa pelajaran sebelumnya. Kan

bermacam-macam ya ada yang ketika

belajar Ummi dia cepat ada yang

melalui proses yang cukup lama ya.

Semua itu kembali kepada

kemampuan anak. kalau yang cepat ya

dia cepat menuntaskan jilid kemudian

ke al-Qur’an, kalau yang lambat ya

cukup lama.

Persiapan apa saja yang dilakukan

sebelum mengajar?

Beberapa hal yang saya persiapkan

sebelum mengajar tentunya yang

pertama adalah mempersiapkan diri

saya sendiri terlebih dahulu, setelah

diri saya siap maka selanjutnya adalah

menyiapkan materi. Saya sebagai guru

ya tentunya harus mengusai materi

terlebih dahulu. Tidak mungkin kan

ketika mengajar tidak siap apa-apa ka.

Ya selanjutnya siapkan absen, jurnal,

dan administrasi mengajar lainnya,

buku jilid , serta al-Qur’an dan waqaf

ibtida’ jika yang sudah al-Qur’an

Apakah materi yang diajarkan sesuai Materinya ya tentunya sesuai ya

dengan yang Ummi Foundation

Page 135: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

119

dengan kurikulum?

ajukan. Begitu pun target

pencapainnya kita usahakan mencapai

target ada yang berhasil mencapai

target, ada yang melebihi, bahkan ada

yang kurang dari target.

Bagaimana proses atau tahapan

pembelajaran al-Qur’an dengan

metode Ummi?

Pertama pembukaan, hafalan, alat

peraga, terus membaca klasikal, kalau

klasikal kan menyimak semuanya ya

tujuannya supaya tidak ada yang

ngobrol semuanya sama meniyimak

materi. Setelah itu penenaman konsep

dilanjut dengan pemahaman konsep,

dilanut dengan latihan, kemudia

evaluasi dan terakhir itu penutup.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan

untuk siswa menyelesaikan materi

pelajaran setiap jilidnya? Apakah

setiap siswa sama dalam

menyelesaikannya?

Kalau anak-anak itu cepat maka bisa

30 pertemuan, kalau standarisasi 1 hari

1 halaman. Kalau cepat bisa 1 hari 2,3,

atau 4 halaman. Jadi ya waktu yang

dibutuhkan itu umumnya 40

pertemuan kira-kira sekitar 2 bulan.

Setiap siswa menyelesaikan materi

dalam 1 kelompok itu harus sama.

Namun terkadang dalam 1 kelompok

ada beberapa anak yang butuh

pendampingan khusus sehingga ketika

diadakan evaluasi oleh koordinator

bisa jadi ada pemidahan kelompok

yang lambat dipindah ke kelompok

yang lambat.

Apakah ada RPP pembelajaran al-

Qur’an?

Untuk RPP tidak ada ya, kita hanya

membuat prosem.

Apa unsur-unsur utama yang dimiki

oleh metode Ummi?

Ya baik unsur dari metode Ummi yaitu

ya 3 kekuatan Ummi sistem yang

bermutu yang mencakup

Bagaimana teknik evaluasinya? Teknik evaluasinya bisa dengan baca

simak murni jadi setiap anak baca 2

baris.1 anak baca baris 1 dan 2

kemudian anak selanjutnya

menuruskan baris 3 dan 4 begitu

seterusnya suapaya anak menyimak.

Nah kalau masih ada waktu anak-anak

baca 1 halaman.

Berapa waktu yang dibutuhkan dalam Waktu yang dibutuhkan dari standar

Page 136: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

120

Mengetahui,

Guru Al-Qur’an

Adlan Fauzi, S.S.I

pembelajaran al-Qur’an dengan

menggunakan metode Ummi?

umumnya itu 40 pertemuan, artinya 1

hari itu 1 halaman buku jilid. Bisa

melebihi standar atau bahkan bisa

kurang dari standar.

Apakah sarana dan prasaran di SDIT

Darojaatul ‘Uluum memadai untuk

melaksanakan pembelajaran al-

Qur’an?

Alhamdulillah sudah cukup memadai.

Bagaimana penataan ruang kelas

dalam proses pembelajaran agar

pembelajaran menjadi kondusif?

Penataan ruang kelasnya, kalau yang

saya

Apa kelemahan dan kelebihan dari

penggunaan metode Ummi?

Kelebihannya bisa membantu anak-

anak lebih semangat dan lebih baik

lagi dalam belajar al-Qur’an.

Kelemahannya dalam waktu kurang

efektif ketika pergantian jam 1 ke jam

ke 2, jaraknya dari sesi 1 ke sesi 2

kadang memakan waktu yang lumayan

ya, misalnya sesi 1 mengajar di gazebo

atas sesi 2 mengajar di lantai 2 maka

itu tersita beberapa menit ya untuk

pengondisian dan lain-lain, kemudian

ya kerjasama orang tua masih kurang,

kalau orang tua tidak membantu anak-

anak membaca Ummi lagi di rumah

bisa jadi anak-anak kurang terlatih.

Bagaimana mengatasi kelemahan dan

mengembangkan kelebihan?

Mengembangkan kelebihan ya supaya

anak lebih semangat dan lebih baik

lagi ya perlu dikembangkan sikap

istiqomah dan perbaikan mutu

tentunya. Mengatasi kelemahan ya

evaluasi dan supervisi internal maupun

eksternal tentunya.

Page 137: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

121

Hasil Wawancara

Informan : Ikra Fajarani Sari, S.Pd.I

Jabatan : Guru al-Qur’an

Waktu : Jum’at, 29 Agustus 2019

Tempat : Ruang Perpustakaan SDIT Darojaatul ‘Uluum

Pertanyaan Jawaban

Sudah berapa lama Ustadz menjadi

guru al-Qur’an?

Saya alhamdulillah sudah 6 tahun

Apakah ada tugas mengajar mata

pelajaran lain?

Tidak ada, saya Cuma ngajar al-

Qur’an saja.

Bagaimana tanggapan Ustadz mengenai

metode Ummi yang sekarang

diterapkan di SDIT Daraajatul ‘Ulum?

Ya menurut saya sendiri sebagai guru

metode Ummi membuat saya banyak

belajar dalam mengatur anak,

nambah ilmu makharijul yang baik,

menambah hafalan. Alhamdulillah

metode Ummi di sekolah kami sudah

berjalan dengan lancar sesuai dengan

sistem dan standar Ummi

Foundation. Metodenya saya rasa pas

ya untuk anak-anak, karena metode

ini adalah metode yang mudah,

menyenangkan, dan berirama

sehingga memudahkan anak-anak

untuk belajar membaca al-Qur;an.

Persiapan apa saja yang dilakukan

sebelum mengajar?

Persiapannya sebelum mengajar

siapain absen, jurnal, ambil alat

peraga dan penyangga, terus siapin

materi, maksudnya ya kita sebagai

guru harus menguasai materi ya

tentunya.

Apakah materi yang diajarkan sesuai

dengan kurikulum?

Materinya sesuai dengan Ummi

Foundation ya tentunya.

Bagaimana proses atau tahapan

pembelajaran al-Qur’an dengan metode

Tahapannya itu ada 7 tahapan , nah

yang pertama itu do’a, pengulangan

materi sebelumnya, penaman konsep,

pemahaman konsep, setelah itu anak-

Page 138: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

122

Ummi?

anak latihan baru dievaluasi atau

pengambilan nilai, dan terakhir

penutup.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan

untuk siswa menyelesaikan materi

pelajaran setiap jilidnya? Apakah setiap

siswa sama dalam menyelesaikannya?

Tergantung anaknya, kalau anaknya

dibawah rata-rata 1 materi itu bisa

sampe 5 hari. Kalau anaknya cepat

bisa 1-2 hari sudah selesai. Setiap

siswa dan kelompok penyelesaiannya

berbeda.

Apakah ada RPP pembelajaran al-

Qur’an?

Adanya Prosem aja.

Apa unsur-unsur utama yang dimiki

oleh metode Ummi?

Unsur-unsur yang tidak dapat

dipisahkan dari Ummi itu ya

tentunya sistem, guru,dan metode

yang bermutu ya, ketiga unsur itu

disebut kekuatan Ummi.

Bagaimana teknik evaluasinya? Evaluasinya kalau untuk guru al-

Qur’an seminggu sekali ya, nah

kalau untukanak-anak selesai latihan

maka kita evaluasi dengan anak-anak

membaca simak murni atau klasikal

individual gitu.

Berapa waktu yang dibutuhkan dalam

pembelajaran al-Qur’an dengan

menggunakan metode Ummi?

Waktu yang dibutuhkan itu kurang

lebih 40 pertemuan. 40 pertemuan itu

standar umumnya.

Apakah sarana dan prasaran di SDIT

Drajatul Ulum memadai untuk

melaksanakan pembelajaran al-Qur’an?

Alhamdulillah ya sarana dan

prasarannya sudah cukup memadai.

Bagaimana penataan ruang kelas dalam

proses pembelajaran agar pembelajaran

menjadi kondusif?

Untuk penatapan ruang kelas bisa

berhadap-hadapan laki-laki dan

perempuan atau membentuk letter U.

Apa kelemahan dan kelebihan dari

penggunaan metode Ummi?

Mungkin kelemahannya itu

kurangnya kerjasama dari orang tua.

Jadi misalnya kita udah bilang ke

anaknya untuk baca jilidnya di rumah

nih karena kan di sekolah hanya 1

Page 139: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

123

jam ya, kalau orang tua tidak

kerjasama membantu anak-anak

membaca di rumah itu akan ada

kesulitan anak-anak itu konsisten

dalam melancarkan bacaan, terutama

untuk anak-anak yang

kemampuannya di bawah rata-rata.

Karena harus ada keselarasan antara

di sekolah dan di rumah.

Kelebihannya itu mudah sih untuk

anak-anak ada nadanya, sehingga

anak-anak dapat dengan mudah

mempelajarinya, terus juga kan

Ummi itu kan makharijulhurufnya

harus ditekenin bangetjadi ya Insya

Allah dapat membaca al-Qur’an

dengan tartil dan fasih.

Bagaimana mengatasi kelemahan dan

mengembangkan kelebihan?

Untuk kelemahannya itu pastinya

kita harus kerjasama sih ya, kita

sebagai guru al-Qur’an membuat

grup dengan orang tua dan selalu

diingatkan. Untuk kelebihannya kita

tingkatkn lagi kualitas sistem,

metode, dan kemampuan guru, dan

dengan diadakannya supervisi.

Mengetahui,

Guru al-Qur’an

Ikra Fajarani Sari, S.Pd

Page 140: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

124

Lampiran 3

HASIL OBSERVASI

No. Aspek Pengamatan Pelaksanaan

Catatan

Ya Tidak

1 Perencanaan pembelajaran √ 1. Guru mampu

mengalokasikan waktu

2. Guru mampu

menentukan teknik

penilaian

3. Guru mampu

menentukan target

pencapaian sesuai

dengan kemampuan

siswa

4. Guru menyiapkan

administrasi

pembelajaran

2 Pelaksanaan pembelajaran √ 1. Guru dapat

mengondisikan kelas

2. Waktu pembelajaran

sesuai dengan program

pembelajaran

3. Guru menyampaikan

materi sesuai target

pembelajaran, jika

kemampuan anak cepat

maka bisa lebih dari

target.

4. Guru mampu

menggunakan media

pembelajaran dengan

maksimal

5. Guru dapat mengornasir

kegiatan

6. Guru dapar melakukan

penilaian

7. Guru sangat memotivasi

Page 141: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

125

siswa.

3 Siswa mampu membaca al-

Qur’an dengan baik

√ 1. Siswa mampu membaca

al-Qur’an dengan baik

dari sebelumnya.

2. Siswa membaca al-

Qur’an dengan tartil,

sesuai dengan

makharijul huruf, tetapi

masih perlu dilatih dan

masih butuh

pembiasaaan.

3. Siswa menghafal al-

Qur’an dengan tartil

4 Siswa memperhatikan

penjelasan guru

√ 1. Siswa mengikuti

instruksi guru

2. Siswa semangat

membaca alat peraga

maupun buku jilid

3. Siswa mampu membaca

buku jilid tanpa bantuan

guru.

5 Adanya tujuan pembelajaran √ Tujuan pembelajaran dalam

metode Ummi ini di sebut

dengan target pencapaian.

Target pencapaian ini sudah

ditentukan oleh Ummi

Foundation.

6 Kesesuaian materi dengan

kurikulum yang sudah

ditetapkan

√ Materi yang diajarkan sudah

sesuai dengan kurikulum

yaitu matri yang diajukan

oleh Ummi Foundarion.

7 Adanya media yang dapat

menumbuhkan perhatian

siswa

√ Media yang digunakan adalah

alat peraga. Penggunaan

media sudah cukup efektif,

efisien, dan komuniaktif. Alat

peraga ini digunakan ketika

proses penanaman konsep

dalam tahapan pembelajaran.

8 Penggunaanmetodepembelaj √ Metode pwmbwlajaran al-

Page 142: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

126

aran yang sesuai dengan

kebutuhan

Qur’an yang digunakan

adalah metode Ummi. SDIT

Darojaatul ‘Uluum

menggunakan metode Ummi

supaya guru al-Qur’an dapat

menyelaraskan metode

pembelajaran supaya

mencapai tujuan yang sama

yaitu dapat membimbing

anak-anak membaca al-

Qur’an dengan tartil.

9 Adanya penilaian untuk

mengetahui penguasaan

siswa terhadap materi

√ 1. Guru melakukan penilaian

dengan baca simak atau

baca simak murni.

2. Penilaian dilakukan setelah

tahapan latihan

3. Guru al-Qur’an memiliki

form penilaian dan standar

penilaian.

4. Nilai yang diberikan itu

A+, A-, A, B+, B-, B, C+,

C-, C, dan D.

Page 143: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

127

Lampiran 4

Page 144: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN
Page 145: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN
Page 146: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN
Page 147: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN
Page 148: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN
Page 149: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN
Page 150: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN
Page 151: IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47916... · 2019-10-29 · IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN . AL-QUR’AN

Elmiani Rahmah Hayati, lahir di Bogor, 31 Oktober

1997. Penulis tinggal di Provinsi Jawa Barat tepatnya di

Kota Depok, Kecamatan Limo, Kelurahan Meruyung.

Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Ayah

bernama Jari Sudirja dan Ibu bernama Ati Sumiati.

Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak-kanak pada

tahun 2002. Kemudian melanjutkan ke tingkat SD pada

tahun 2003. Setelah lulus dari SD penulis melanjutkan pendidikannya pada

tingkat SMP dan SMA di Darunnajah Jakarta. Setelah lulus SMA penulis

memutuskan untuk melanjutkan S1 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selama masa perkuliahan penulis aktif di organisasi Intra

dan extra kampus.