makalah pajak ummi

23
TUGAS ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN PRAKTIKUM KOMPUTER PENGELOLAAN SPT-PPN Dosen Pembimbing : Sri Zuliarni S.Sos, M.BA Disusun Oleh : UMMI KALTSUM (1201112411) PRODI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS RIAU RIAU 2013

Upload: ummi-feliciia-ourii

Post on 14-Apr-2018

306 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 1/23

TUGAS ADMINISTRASI PERPAJAKAN

DAN PRAKTIKUM KOMPUTER 

PENGELOLAAN SPT-PPN

Dosen Pembimbing : Sri Zuliarni S.Sos, M.BA

Disusun Oleh :

UMMI KALTSUM (1201112411)

PRODI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK 

UNIVERSITAS RIAU

RIAU

2013

Page 2: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 2/23

KATA PENGANTAR 

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Paper ini yang

alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pengelolaan SPT-PPN”. 

Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik 

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi

kesempurnaan paper ini. 

Terima kasih kepada ibu dosen yang telah berperan serta dalam penyusunan paper ini.

Apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam paper ini penulis mohon maaf. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih.

Pekanbaru,19 Oktober 2013

Penulis

Page 3: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 3/23

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i 

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii 

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3 

A.  Pengertian e-SPT .............................................................................................................. 3

B.  Versi e-SPT ...................................................................................................................... 4

C.  Mekanisme PPN Indonesia .............................................................................................. 6

D.  Jenis SPT Masa PPN ........................................................................................................ 7

E.  Yang Wajib Menggunakan e-SPT PPN ......................................................................... 12

F.  Kelebihan e-SPT PPN .................................................................................................... 13

G.  9 Langkah Mudah Instalasi e-SPT PPN ......................................................................... 14

H.  Memulai Program e-SPT PPN 1111 .............................................................................. 17

BAB III PENUTUP................................................................................................................18 

A.  Simpulan ......................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19 

Page 4: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 4/23

BAB I

PENDAHULUAN

SPT merupakan singkatan dari Surat Pemberitahuan. Bagi Anda yang sering

 berkecimpung di dunia pajak, istilah ini sudah tak asing lagi. Seiring dengan sistem

 perpajakan kita yang menganut sistem  self assesment , di mana Wajib Pajak sendiri yang

harus menghitung pajaknya, maka sarana untuk melakukan perhitungan tersebut dinamakan

SPT. Ia juga sebagai sarana untuk melaporkan perhitungan pajak serta pembayaran pajak 

yang telah dilakukannya.

SPT itu bermacam-macam jenisnya sesuai dengan jenis pajak yang dilaporkannya.

Untuk melaporkan PPh Tahunan ada yang disebutt SPT Tahunan yang terdiri dari SPT

Tahunan PPh Badan (kode formulirnya 1771), SPT Tahunan PPh Orang Pribadi (1770 dan

1770S), dan SPT Tahunan PPh Pasal 21 (1721). Selain SPT Tahunan, ada juga yang disebut

SPT Masa. SPT ini digunakan untuk melaporkan kewajiban pajak tiap bulan atau masa. Ada

yang disebut SPT Masa PPh Pasal 21/26, SPT Masa PPh Pasal 23/26, SPT Masa PPh Pasal

22, SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2), SPT Masa PPh Pasal 25 dan ada juga SPT Masa PPh

Pasal 15 serta SPT Masa PPN.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan (KUP), WP menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) sebagai suatu sarana untuk 

melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang terutang.

Selain itu, SPT berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan pembayaran atau

 pelunasan pajak baik yang dilakukan WP sendiri maupun melalui mekanisme

 pemotongan/pemungutan yang dilakukan oleh pihak pemotong/pemungut, melaporkan harta

dan kewajiban, dan penyetoran pajak dari pemotong atau pemungut yang bersumber dari

 pemotongan dan pemungutan pajak yang telah dilakukan. Sehingga SPT mempunyai makna

yang cukup penting baik bagi Wajib Pajak maupun aparat pajak.

Pelaporan pajak dapat disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor 

Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Pajak (KP2KP) di mana WP terdaftar. SPT dapat

dibedakan menjadi (1) SPT Masa dan (2) SPT Tahunan. Yang dimaksud SPT Masa adalah

SPT yang digunakan untuk melakukan pelaporan atas pembayaran pajak pada masa tertentu

(bulanan). Ada 9 (sembilan) jenis SPT Masa, meliputi SPT Masa untuk melaporkan pembayaran bulanan: (1) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, (2) PPh Pasal 22, (3) PPh Pasal

Page 5: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 5/23

23, (4) PPh Pasal 25, (5) PPh Pasal 26, (6) PPh Pasal 4 (2), (7) PPh Pasal 15, (8) Pajak 

Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas BArang Mewah (PPnBM) dan (9)

Pemungut PPN.

Sedangkan apa yang dimaksud dengan SPT Tahunan adalah SPT yang digunakan

untuk pelaporan tahunan. Ada dua jenis SPT Tahunan, yaitu (1) SPT Tahunan PPh WP

Badan, dan (2) SPT Tahunan WP Orang Pribadi (OP).

Page 6: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 6/23

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian e-SPT

e-SPT yaitu aplikasi (software) yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

untuk digunakan oleh Wajib Pajak (WP) untuk kemudahan dalam menyampaikan SPT dalam

 bentuk elektronik atau digital.

Ya, aplikasi e-SPT merupakan salah satu bentuk inovasi (boleh dibilang revolusi) dari

institusi Direktorat Jenderal Pajak. Kenapa dikatakan sebagai inovasi/revolusi? Karena

setelah puluhan tahun mengelola penerimaan negara dari sektor pajak dengan pelaporan olehWP secara manual (menggunakan banyak kertas), kini hal itu tidak ada lagi.

Ketentuan mengenai penggunaan aplikasi e-SPT dalam pelaporan pajak dimulai

seiring terbentuknya kantor-kantor pajak modern (diantaranya Kantor Wajib Pajak 

Besar/LTO--Large Tax Office dan Kantor Pelayanan Pajak Madya/MTO--Medium Tax

Office). Semua WP yang terdaftar di kantor-kantor pajak tersebut diwajibkan melaporkan

semua SPT-nya (SPT Masa & Tahunan) dalam bentuk e-SPT.

Untuk WP yang terdaftar di KPP Pratama wajib menggunakan e-SPT (yaitu e-SPT

PPN 1111) ketika transaksi/faktur keluaran maupun masukan telah mencapai lebih dari 25

transaksi dalam satu bulan. Bila jumlah itu tercapai maka WP wajib menggunakan aplikasi e-

SPT dalam melaporkan SPT PPN.

Kelebihan aplikasi e-SPT adalah sebagai berikut:

1.  Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena

lampiran dalam bentuk media flashdisk/CD/disket.

2.  Data perpajakan terorganisir dengan baik 

3.  Sistem aplikasi e-SPT mengorganisasikan data perpajakan perusahaan

dengan baik dan sistematis

4.  Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan

sistem komputer 

5.  Kemudahan dalam membuat Laporan Pajak 

Page 7: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 7/23

6.  Data yang disampaikan WP selalu lengkap, karena penomoran

formulir dengan menggunakan sistem komputer.

7.  Menghindari pemborosan penggunaan kertas

8.  Berkurangnya pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT yang

memakan sumber daya yang cukup banyak.

Saat ini ada tiga jenis e-SPT yang diperkenalkan yaitu:

  Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan.

  SPT Tahunan Pajak Penghasilan.

  SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai

B. Versi e-SPT PPN

Versi-versi e-SPT PPN adalah sebagai berikut :

a.  e-SPT PPN 1111 versi v1.0.1.0

- Memperbaiki error saat simpan Nota Retur Pajak Masukan

- Memperbaiki error saat simpan Nota Retur jika dokumen yang diretur pada

masa yang berbeda

- Memperbaiki error validasi batasan tanggal dokumen Pajak Masukan

- Penambahan fungsi input Faktur Pajak Pengganti dengan DPP NOL

- Penambahan fitur Ubah Kode Cabang Wajib Pajak 

- Penambahan validasi cek SSP pada SPT KB

- Perubahan notification-box pada Input Faktur dan Hapus SPT agar lebih

informatif. 

 b.  e-SPT PPN 1111 versi v1.1.0.0

- Print Lampiran A1, A2, B1, B2, dan B3

- Penambahan Menu Cetakan

- Penambahan fitur pada menu Edit Lawan Transaksi

- Input / Edit lebih mendetail

- Penambahan fitur edit Lawan transaksi yg pindah KPP / Cabang

- Penambahan fitur update Lawan Transaksi saat impor csv faktur 

- Memperbaiki kesalahan tampilan Nama dan Alamat WP pada Print Preview

Induk dan Lampiran AB- Dukungan format file .txt untuk impor faktur / lawan transaksi

Page 8: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 8/23

- Renambahan ROLE untuk tiap tiap user 

- Penambahan menu List User 

- Memperbaiki error saat pembulatan PPN Pajak Masukan yang di split

- Penambahan validasi disable input SSP pada SPT LB. 

c.  e-SPT PPN 1111 versi v1.2.0.0

- Penambahan fungsi paging di daftar faktur 

- Perbaikan error saat input PM dengan nominal DPP/PPN sampai milliar 

- Penambahan log txt saat error impor faktur pajak 

- Perbaikan error saat impor faktur pajak yang nama lawan transaksinya lebih

dari 50 karakter 

- Penambahan validasi saat retur PK kepada lawan transaksi tidak ber-NPWP

- Penyesuai terhadap PER-65/2011

- Perbaikan error saat hapus SSP KMS / SSP Gagal Produksi

- Penambahan fungsi ekspor faktur agar dapat di partisi jadi beberapa file

untuk faktur yang jumlahnya banyak 

- Perubahan validasi tanggal dokumen saat input faktur pada lampiran B3

- Perbaikan error validasi saat retur (jumlah yang sudah diretur)

- Perbaikan error "OutOfMemoryException" saat create CSV

- Penyempurnaan cetakan Induk agar tidak burem. 

d.  e-SPT PPN 1111 versi v1.3.0.0 (versi yg berlaku sekarang) 

- Perbaikan performance impor csv faktur 

- Penambahan menu impor csv faktur pengganti.

Terkait terbitnya Peraturan Direktur Jenderal Pajak (Per Dirjen) nomor 24/PJ/2012

dan penomoran faktur yang terpusat pada Dirjen Pajak, belum ada pemberitahuan resmi

apakah ada update atas e-SPT PPN 1111 atau tidak. 

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan

nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari  produsen ke konsumen. Dalam  bahasa

Inggris, PPN disebut Value Added Tax (VAT) atau Goods and Services Tax (GST). PPN

termasuk jenis pajak tidak langsung, maksudnya pajak tersebut disetor oleh pihak lain

(pedagang) yang bukan penanggung pajak atau dengan kata lain, penanggung pajak 

(konsumen akhir) tidak menyetorkan langsung pajak yang ia tanggung.

Mekanisme pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN ada pada pihak pedagang atau

Page 9: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 9/23

 produsen sehingga muncul istilah Pengusaha Kena Pajak  yang disingkat PKP. Dalam

 perhitungan PPN yang harus disetor oleh PKP, dikenal istilah pajak keluaran dan pajak 

masukan. Pajak keluaran adalah PPN yang dipungut ketika PKP menjual produknya,

sedangkan pajak masukan adalah PPN yang dibayar ketika PKP membeli, memperoleh, atau

membuat produknya.Indonesia menganut sistem tarif tunggal untuk PPN, yaitu sebesar 10

 persen. Dasar hukum utama yang digunakan untuk penerapan PPN di Indonesia adalah

Undang-Undang No. 8/1983  berikut revisinya, yaitu Undang-Undang No. 11/1994 dan

Undang-Undang No. 18/2000. 

C.  Mekanisme PPN Indonesia 

1.  Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak 

(BKP)/Jasa Kena Pajak (JKP) wajib memungut PPN dari pembeli/penerima BKP/JKP yang

 bersangkutan sebesar 10% dari Harga Jual atau penggantian, dan membuat Faktur Pajak 

sebagai bukti pemungutannya.

2.  PPN yang tercantum dalam Faktur Pajak tersebut merupakan Pajak Keluaran

(Out Put Tax) bagi PKP Penjual BKP/JKP, yang sifatnya sebagai pajak yang harus dibayar 

(hutang pajak).

3.  Pada waktu PKP di atas melakukan pembelian/perolehan BKP/JKP yang

dikenakan PPN, PPN tersebut merupakan Pajak Masukan (In Put Tax), yang sifatnya sebagai

 pajak yang dibayar di muka, sepanjang BKP/JKP yang dibeli tersebut berhubungan langsung

dengan kegiatan usahanya.

4.  Untuk setiap masa pajak (setiap bulan), apabila jumlah Pajak Keluaran lebih

 besar dari pada Pajak Masukan, maka selisihnya harus disetor ke Kas Negara selambat-

lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Dan sebaliknya, apabila jumlah Pajak Masukan lebih

 besar dari pada Pajak Keluaran, maka selisih tersebut dapat diminta kembali (restitusi) atau di

kompensasi ke masa pajak berikutnya.

5.  Pengusaha Kena Pajak di atas wajib menyampaikan Laporan Perhitungan PPN

setiap bulan (SPT Masa PPN) ke Kantor Pelayanan Pajak terkait selambat-lambatnya tanggal

20 bulan berikutnya.

Page 10: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 10/23

D. Jenis SPT Masa PPN

Sejak 1 Januari 2011, bentuk dan tata cata penyampaian Surat Pemberitahuan Masa

Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) mengalami perubahan dimana bentuk formulir SPT Masa PPN yang baru disebut dengan SPT Masa PPN 1111 dan SPT Masa PPN 1111

DM.

SPT Masa PPN 1111 berlaku mulai Masa Pajak Januari 2011, sehingga dengan

demikian mulai Masa Pajak Januari 2011 akan dikenal 3 (tiga) jenis SPT Masa PPN yaitu:

1.  SPT Masa PPN 1111, yang digunakan oleh PKP yang menggunakan mekanisme

Pajak Masukan dan Pajak Keluaran (Normal).

2.  SPT Masa PPN 1111 DM, yang digunakan oleh PKP yang menggunakan Pedoman

Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan; dan

3.  SPT Masa PPN 1107 PUT, yang digunakan oleh Pemungut PPN

a.  SPT Masa PPN 1111 

SPT Masa PPN 1111 ini terdiri dari dua bentuk yaitu :

a.  formulir kertas (hard copy); atau

a.  data elektronik, yang disampaikan dalam media elektronik atau melalui e-filing

SPT Masa PPN 1111 baik dalam bentuk formulir kertas (hard copy) maupun dalam

 bentuk data elektronik dapat digunakan oleh PKP yang :

1.  melaporkan Pemberitahuan Ekspor Barang, Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena

Pajak/BKP Tidak Berwujud;

2.  menerbitkan Faktur Pajak selain Faktur Pajak yang menurut ketentuan

diperkenankan untuk tidak mencantumkan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan

 penjual, dan/atau menerima Nota Retur/Nota Pembatalan;3.  melaporkan Pemberitahuan Impor Barang atas impor BKP dan/atau SSP atas

Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari luar Daerah Pabean;

4.  menerima Faktur Pajak yang dapat dikreditkan dan/atau menerbitkan Nota

Retur/Nota Pembatalan; atau

5.  menerima Faktur Pajak yang tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas

dan/atau menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan atas pengembalian BKP/pembatalan JKP

yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas,

Page 11: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 11/23

dengan jumlah tidak lebih dari 25 (dua puluh lima) dokumen dalam 1 (satu) Masa

Pajak.

SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk data elektronik wajib digunakan oleh PKP yang

melaporkan/menerima/menerbitkan dokumen no.1  –  5 dengan jumlah lebih dari 25 (dua

 puluh lima) dokumen dalam 1 (satu) Masa Pajak.

SPT Masa PPN 1111 terdiri dari:

1. Induk SPT Masa PPN; dan

2. Lampiran SPT Masa PPN, baik dalam bentuk formulir kertas (hard copy) atau

data elektronik,

yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, yang masing-masing diberi nomor,

kode, dan nama formulir.

 Nomor, kode dan nama formulir SPT Masa PPN 1111 adalah sebagai berikut:

No  Nomor dan Kode

Formulir 

Nama Formulir  Keterangan 

1. 11111

(F.1.2.32.04)

Surat Pemberitahuan Masa

Pajak Pertambahan Nilai

Induk SPT Masa PPN 1111

2. 1111 AB

(D.1.2.32.07)

Rekapitulasi Penyerahan

dan Perolehan atau

Formulir 1111 AB

Lampiran SPT Masa PPN sebagai

Sub Induk SPT Masa PPN (memuat

keterangan rekapitulasi penyerahan,

 perolehan dan penghitungan Pajak 

Masukan yang dapat dikreditkan)

3. 1111 A1

(D.1.2.32.08)

Ekspor BKP Berwujud,

BKP Tidak Berwujud,

dan/atau JKP

Lampiran SPT Masa PPN untuk 

melaporkan :

Pemberitahuan Ekspor Barang

(PEB)

Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena

Pajak / Barang Kena Pajak Tidak 

Berwujud

4. 1111 A2

(D.1.2.32.09)

Daftar Pajak Keluaran

Atas Penyerahan Dalam

 Negeri Dengan Faktur 

Pajak 

Lampiran SPT Masa PPN untuk 

melaporkan :

Faktur Pajak , selain FP yang

menurut ketentuan diperkenankan

Page 12: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 12/23

untuk tidak mencantumkan

identitas pembeli serta nama dan

tanda tangan penjual , yang

diterbitkan; dan atau

 Nota Retur /Nota Pembatalan yang

diterima

No  Nomor dan Kode

Formulir 

Nama Formulir  Keterangan 

5. 1111 B1

(D.1.2.32.10)

Pajak Masukan Yang

Dapat Dikreditkan atas

Import BKP dan

Pemanfaatan BKP Tidak 

Berwujud/JKP Dari Luar 

Daerah Pabean

Lampiran SPT Masa PPN untuk 

melaporkan :

Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

dan atau,

SSP atas pemanfaatan Barang Kena

Pajak tidak berwujud / Jasa Kena

Pajak dari Luar Daerah Pabean.

6. 1111 B2

( D.1.2.32.11)

Pajak Masukan Yang

Dapat Dikreditkan atas

Perolehan BKP/JKP

Dalam Negeri

Lampiran SPT Masa PPN untuk 

melaporkan :

Faktur Pajak yang dapat

dikreditkan, dan atau

 Nota Retur/ Nota Pembatalan atas

 pengembalian BKP atau

 pembatalan JKP yang Pajak 

Masukannnya dapat dikreditkan.

7. 1111 B3

(D.1.2.32.12)

Daftar Pajak Masukan

Yang Tidak Dapat

Dikreditkan atau Yang

Mendapat Fasilitas

Lampiran SPT Masa PPN untuk 

melaporkan :

Faktur Pajak yang tidak dapat

dikreditkan atau mendapat fasilitas,

dan/atau

 Nota Retur/ Nota Pembatalan atas

 pengembalian BKP atau pembatala

n JKP yang Pajak Masukannya

tidak dapat dikreditkan atau

mendapat fasilitas.

Page 13: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 13/23

 

SPT Masa PPN 1111 ini wajib digunakan oleh setiap PKP selain PKP yang wajib

menggunakan pedoman pengkreditan Pajak Masukan, untuk pelaporan SPT Masa PPN mulai

masa pajak Januari 2011.

b.  SPT Masa PPN 1111 DM 

SPT Masa PPN 1111 DM baik dalam bentuk formulir kertas (hard copy) maupun

dalam bentuk data elektronik dapat digunakan oleh PKP yang :

1.  Menerbitkan Faktur Pajak selain Faktur Pajak yang menurut ketentuan

diperkenankan untuk tidak mencantumkan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan

 penjual, dan/atau menerima Nota Retur/Nota Pembatalan.

2.  Menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan dengan jumlah tidak lebih dari 25 (dua

 puluh lima) dokumen dalam 1 (satu) Masa Pajak.

SPT Masa PPN 1111 DM dalam bentuk data elektronik wajib digunakan oleh PKP

yang menerbitkan /menerima dokumen no.1 dan 2 dengan jumlah lebih dari 25 (dua puluh

lima) dokumen dalam 1 (satu) Masa Pajak.

Apabila PKP tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya maka dapat dikenai

sanksi administrasi menurut UU Pajak . Sanksi administrasi tersebut dapat berupa Sanksi

Denda dan Bunga dengan uraian sebagai berikut :

1.  Sanksi Denda tidak/terlambat menyampaikan SPT Masa PPN yaitu berupa

denda sebesar Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap masa pajak.

Sanksi ini ditagih dengan STP (Surat Tagihan Pajak) apabila SPT Masa PPN

disampaikan oleh PKP melebihi akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.

Pengecualian diberikan kepada :

a.  Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia.

 b.  Wajib Pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau

 pekerjaan bebas.

c.  Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing yang tidak 

tinggal lagi di Indonesia.

d.  Bentuk Usaha Tetap yang tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia.

e.  Wajib Pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi belum

dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang beriaku.

f.  Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi.

Page 14: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 14/23

g.  Wajib Pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan Peraturan

Menteri Keuangan. atau

h.  Wajib Pajak lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan (Pasal 7 ayat (2) UU KUP )

Wajib Pajak lain sebagaimana dimaksud dalam poin 1 huruf h adalah Wajib Pajak 

yang tidak dapat menyampaikanSPT dalam jangka waktu yang telah ditentukan karena

keadaan antara lain:

a)  kerusuhan massal;

 b)  kebakaran;

c)  ledakan bom atau aksi terorisme;

d)   perang antarsuku; atau

e)  kegagalan sistem komputer administrasi penerimaan negara atau perpajakan.

(PMK No. 186/PMK.03/2007)

2.  Sanksi Bunga karena terlambat menyetorkan pembayaran PPN tepat pada

waktunya yaitu sebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo

 pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1

(satu) bulan.

Adapun tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak yaitu paling lama

akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak dan sebelum SPT Masa PPN

disampaikan. (Pasal 8 ayat (2a) UU KUP)

3.  PKP membetulkan SPT Masa PPN yang menimbulkan Kurang Bayar, dikenai

sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang

kurang dibayar, dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran.

( Pasal 9 ayat (2a) UU KUP)

4.  PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan restitusi PPN, dikenai sanksi

 bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan dari jumlah pajak yang ditagih kembali, dihitung

dari tanggal penerbitan Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak sampai

dengan tanggal penerbitan STP. (Pasal 14 ayat (1) huruf g jo. Pasal 14(5) UU KUP )

Dasar Hukum :

Page 15: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 15/23

  Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 

16 Tahun 2009

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 186/PMK.03/2007

Tentang Wajib Pajak Tertentu Yang Dikecualikan Dari Pengenaan Sanksi Administrasi

Berupa Denda Karena Tidak Menyampaikan Surat Pemberitahuan Dalam Jangka Waktu

Yang Ditentukan

Keterlambatan pelaporan untuk SPT Masa PPN dikenakan denda sebesar 

Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah), sedangkan keterlambatan pelaporan SPT Masa

lainnya dikenakan denda sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah). Selanjutnya untuk 

keterlambatan pelaporan SPT Tahunan PPh WP OP khususnya mulai Tahun Pajak 2008

dikenakan denda sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah), dan keterlambatan pelaporan

SPT Tahunan PPh WP Badan dikenakan denda sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

E.  Yang Wajib Menggunakan e-SPT PPN

e- SPT Masa PPN 1111 wajib digunakan oleh PKP yang :   melaporkan Pemberitahuan Ekspor Barang, Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena

Pajak/BKP Tidak Berwujud.  menerbitkan Faktur Pajak selain Faktur Pajak yang menurut ketentuan diperkenankan

untuk tidak mencantumkan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual,

dan/atau menerima Nota Retur/Nota Pembatalan.

  melaporkan Pemberitahuan Impor Barang atas impor BKP dan/atau SSP atas

Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari luar Daerah Pabean.

  menerima Faktur Pajak yang dapat dikreditkan dan/atau menerbitkan Nota

Retur/Nota Pembatalan; atau  menerima Faktur Pajak yang tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas dan/atau

menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan atas pengembalian BKP/pembatalan JKP

yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas dengan

 jumlah lebih dari 25 (dua puluh lima) dokumen dalam 1 (satu) Masa Pajak.

PKP yang telah menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk data elektronik,

tidak diperbolehkan lagi untuk menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk formulir 

kertas (hard copy).

Contoh:

Page 16: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 16/23

PKP menyampaikan SPT Masa PPN Masa Pajak Januari sampai dengan April 2011

dalam bentuk kertas (hard copy) dan melaporkan Faktur Pajak yang diterbitkan dan nota retur 

yang diterima dalam Formulir 1111 A2 pada setiap masa tidak melebihi 25 dokumen.

Pada bulan Juli, PKP menyampaikan SPT Masa PPN Masa Pajak Juni 2011 yang

mengakibatkan dokumen yang dilaporkan dalam Formulir 1111 A2 lebih dari 25 dokumen.

Dalam hal demikian, PKP wajib menyampaikan SPT Masa PPN Masa Pajak Juni

2011 dalam bentuk data elektronik. Untuk masa pajak berikutnya yaitu Masa Pajak Juli 2011,

PKP wajib menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk data elektronik.

F.  Kelebihan e-SPT PPN

WP dapat lebih mudah untuk menyampaikan SPT karena e-SPT memiliki kelebihan

antara lain : 

  Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena lampiran dalam

 bentuk media CD/disket.

  Data Perpajakan Terorganisasi dengan baik.

  Sistem aplikasi e-SPT mengorganisasikan data perpajakan perusahaan dengan baik 

dan sistematis.

  Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem

komputer.

  Kemudahan dalam membuat Laporan Pajak.

  Data yang disampaikan WP selalu lengkap, karena penomoran formulir dengan

menggunakan sistem komputer.

  Menghindari pemborosan penggunaan kertas.

  Berkurangnya pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT yang memakan sumber 

daya yang cukup

G. 9 Langkah Mudah Instalasi e_SPT PPN

Setelah melakukan langkah-langkah persiapan instalasi e-SPT PPN, kita lanjutkan

untuk menginstall aplikasi e-SPT PPN 1111

1.  Buka folder instalasi. Klik file e-SPT PPN 1111 v1.2.exe dan akan tampil

windows e-SPT PPN 1111 setup seperti ini dan klik Yes. 

Page 17: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 17/23

 

2.  Program akan menginstall software Crystal Reports 10.5 dan Dotnexfx35 dalam

 bentuk progress bar.

3.  Klik button Next, Apabila tampil window Welcome to e-SPT PPN 1111 Setup

Wizard

4.  Kemudian dilayar muncul License Agreement, Pilih I Agree dan klik Next, 

Page 19: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 19/23

 

8.  Dilayar akan muncul icon e-SPT PPN 111 seperti pada gambar 

9.  Klik icon e-SPT PPN 111 dan tampilannnya akan muncul seperti ini

H. Memulai program e-SPT PPN 1111

Setelah Anda selesai menginstall e-SPT PPN 1111 dikomputer Anda, kemudian kita

ikuti langkah selanjutnya :

1.  Buka program e-SPT PPN 111, dengan cara Klik shortcut eSPT yang ada di desktop

Page 21: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 21/23

 

Page 22: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 22/23

BAB III

PENUTUP

A.  Simpulan

Dalam pembayaran pajak oleh Wajib Pajak (WP) harus melihat segala peraturan yang

telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Jika terjadi keterlambatan dalam pembayaran

 pajak oleh Wajib Pajak maka Wajib Pajak akan dikenakan sanksi. Sanksi tersebut dapat

 berupa sanksi dalam bentuk uang.

Untuk memudahkan Wajib Pajak dalam pembayaran pajak, Direktorat Jenderal Pajak 

telah melakukan sebuah revolusi dalam dunia perpajakan. Yakni dengan menciptakan sebuah

aplikasi yang dikenal dengan aplikasi e-SPT.  e-SPT yaitu aplikasi (software) yang dibuatoleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk digunakan oleh Wajib Pajak (WP) untuk 

kemudahan dalam menyampaikan SPT dalam bentuk elektronik atau digital.

Setelah puluhan tahun mengelola penerimaan negara dari sektor pajak dengan

 pelaporan oleh WP secara manual (menggunakan banyak kertas), kini hal itu tidak ada lagi

 berkat diberlakukannya aplikasi e-SPT bagi Wajib Pajak yang ingin melakukan pembayaran

 pajak.

Page 23: Makalah Pajak Ummi

7/27/2019 Makalah Pajak Ummi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pajak-ummi 23/23

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com 

www.wikipedia.com