implementasi kurikulum smk edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada...

157
1 IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI (Studi Kasus di SMK Yapek Gombong Kebumen Tahun Pelajaran 2004/2005) Skripsi Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: Nama : Dwi Marwati N I M : 1102401002 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2005

Upload: adee13

Post on 27-Jul-2015

664 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUIPENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSIPADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

1

IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI

PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

(Studi Kasus di SMK Yapek Gombong Kebumen Tahun Pelajaran 2004/2005)

Skripsi

Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I

untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

Nama : Dwi Marwati

N I M : 1102401002

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

2005

Page 2: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

2

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 27 Juli 2005

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Achmad Munib, S.H, M.Si Drs. Haryanto

NIP. 130371112 NIP. 131404301

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Drs. Haryanto

NIP. 131404301

ii

Page 3: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

3

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 23 Agustus 2005

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. Siswanto, M.M Dra. Hj. Nurussa’dah, M.Si

NIP. 130515769 NIP. 131469642

Pembimbing I Anggota Penguji

Penguji I

Drs. Achmad Munib, S.H., M. Si Dra. Hj. Nurussa’dah, M. Si

NIP. 130371112 NIP. 131469642

Pembimbing II Penguji II

Drs. Haryanto Drs. Achmad Munib, S.H., M. Si

NIP. 131404301 NIP. 130371112

Penguji III

Drs. Haryanto

NIP. 131404301

iii

Page 4: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

4

PERNYATAAN,

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi atau tugas akhir ini benar-

benar hasil karya sendiri dengan sumbangan pemikiran dari Drs. Achmad Munib

S.H, M.Si Dosen Pembimbing I dan Drs. Haryanto Dosen Pembimbing II, bukan

jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Semarang, ………… 2005

Dwi Marwati

NIM. 1102401002

iv

Page 5: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

5

MOTTO

� Segala problema yang ada di dunia ini akan mudah terpecahkan selama

kita tetap berusaha dan berdoa kepada Allah SWT.

� Barang siapa tidak berani berjuang, maka dia tidak akan meraih cita-

citanya.

� Jangan memaksakan diri di luar kemampuan. Jangan mencampuri urusan

yang tidak Anda kuasai dan tidak menyangkut Anda. Jangan menjanjikan

sesuatu di luar kesanggupan Anda. Jangan membelanjakan untuk sesuatu,

kecuali sesuai dengan kemanfaatan (kebutuhan). Jangan menuntut imbalan

kecuali yang sesuai pekerjaan, dan jangan menangani suatu pekerjaan

kecuali yang Anda benar-benar ahli dalam bidangnya.

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur Alkhamdulillah kepada Allah SWT, skripsi ini

penulis persembahkan kepada :

� Ibunda dan Ayahanda tercinta yang telah memberikan doa, cinta, kasih

sayang, dan segalanya.

� Drs. Achmad Munib, S.H, M.Si dan Drs. Haryanto.

� Suamiku tercinta ( Jupri, S.E )

� Anakku tersayang ( Iraya Febri Anggana )

� Kakakku (Mba Yuni & Mas Budi) dan Adik-adikku (Sutri, Budi, Restin,

dan Riska).

� Teman-teman Venus Cost & Hidayah Cost.

� Teman-teman seperjuanganku “Angakatan 2001” Jurusan Kurtekdik.

� SMK Yapek Gombong Kebumen

� Almamater UNNES

v

Page 6: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

6

SARI

Dwi Marwati. 2005. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004 Melalui

Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Matadiklat Siklus Akuntansi di

SMK Yapek Gombong kebumen Tahun Ajaran 2004/2005. Jurusan Kurikulum

dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang. Dosen Pembimbing I Drs. Achmad Munib, S.H, M.Si, pembimbing II

Drs. Haryanto.

Kata kunci : Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004 Berbasis KBK

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan sarat untuk menuju perkembangan. Oleh karena itu, perubahan

atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi

sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus untuk dilakukan sebagai

antisipasi kepentingan masa depan. Pemikiran ini mengandung konsekuensi

bahwa penyempurnaan/ perbaikan pendidikan menengah kejuruan dimaksudkan

untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan yang perlu dilakukan

dan diselaraskan dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha/ industri, ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Penyempurnaan/ perbaikan pendidikan tersebut berupa perubahan

kurikulum, yaitu kurikulum SMK edisi 2004 yang merupakan hasil

penyempurnaan dari kurikulum SMK edisi 1999. Dengan kurikulum SMK edisi

2004 yang berbasis kompetensi diharapkan agar jajaran pendidikan menengah

kejuruan mampu mengembangkan potensi peserta didik untuk bekerja,

membentuk pribadi yang mandiri, dan mampu menempatkan diri sebagai bagian

dari masyarakat dan warga negara.

Di samping itu, implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang

menggunakan pendekatan kurikulum berbasis kompetensi juga menuntut adanya

dukungan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas, sehingga dapat

membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif, memberdayakan otoritas

daerah setempat, mengefesiensikan sistem, dan menghilangkan birokrasi yang

tumpang tindih. Dalam hal ini, dituntut pula kemandirian dan kreativitas sekolah

dalam menjalankan pendidikan dan pembelajaran dibalik otonomi yang

dimilikinya.

Adapun tujuan penelitian ini yaitu : 1) untuk mengetahui bagaimana

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan kurikulum berbasis

kompetensi pada mata diklat siklus akuntansi, 2) bagaimana peran serta kepala

sekolah dan orang-orang yang terkait di instansi sekolah dalam memahami

kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan kurikulum berbasis kompetensi,

khususnya pada mata diklat siklus akuntansi, dan 3) bagaimana pelaksanaan proses

belajar mengajar di kelas dengan menggunakan kurikulum SMK edisi 2004 yang

vi

Page 7: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

7

berpendekatan kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada mata diklat siklus

akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen.

Penelitian ini dilakukan di SMK Yapek Gombong Kebumen dengan

mengambil informan sebanyak 9 (sembilan) orang yang terdiri dari kepala sekolah,

wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru mata diklat siklus akuntansi, dan siswa-

siswi SMK Yapek Gombong Kebumen. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan antara

lain penelitian pra lapangan, pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Metode

pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

Sesuai dengan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang telah

dilakukan peneliti, yaitu dengan dilakukan pemeriksaan keabsahan data yang

menggunakan teknik triangulasi akhirnya peneliti memperoleh gambaran bahwa

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang menggunakan pendekatan kurikulum

berbasis kompetensi pada mata diklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong

Kebumen telah terlaksana dengan baik sesuai dengan peraturan dan petunjuk dari Dinas

Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah dan Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan.

Penulis menyarankan kepada pihak-pihak yang terkait dalam instansi

sekolah seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru mata

diklat siklus akuntansi, dan siswa-siswi SMK Yapek Gombong Kebumen untuk

selalu meningkatkan pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 yang sudah baik

agar menjadi lebih optimal dan sempurna sesuai dengan tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan.

vii

Page 8: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alkhamdulillah atas rahmat dan hidayah yang dilimpahkan

oleh-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004 yang Menggunakan

Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Mata Pelajaran Siklus

Akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen Tahun Pelajaran 2004/2005“.

Menyadari keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka dalam

penyusunan skripsi ini penulis mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. DR. H. A.T. Soegito, SH, MM, Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan ijin untuk menempuh jenjang pendidikan di perguruan

tinggi.

2. Drs. Siswanto, M. M, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

3. Drs. Haryanto, Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang sekaligus dosen

pembimbing II yang telah memberikan pengarahan.

4. Drs. Achmad Munib, SH, M.Si, dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran dalam penyusunan skripsi

ini.

viii

Page 9: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

9

5. Drs. Agus Supriyanto, Kepala sekolah SMK Yapek Gombong Kebumen

yang telah memberikan ijin penelitian dan informasi yang berguna bagi

penulis.

6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Ibu Sri Ariyani, S.Pd dan Bapak

Ibu guru, serta siswa-siswi SMK Yapek Gombong Kebumen yang telah

meluangkan waktu dan memberikan informasi dalam penelitian ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan yang telah memberikan pengalaman dan ilmunya kepada

penulis.

8. Bapak dan Ibuku, terima kasih atas doa dan kasih sayang serta pengertian

dan perhatiannya selama ini.

9. Suamiku, terima kasih atas suport dan kebersamaannya.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini hingga

selesai yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kepada beliau-beliau tersebut di atas, penulis menyampaikan terima kasih

yang sedalam-dalamnya semoga segala kebaikan beliau mendapat imbalan yang

setimpal dari Allah SWT. Amiin …

Dengan penyusunan skripsi ini penulis berharap semoga skripsi ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang, 2005

Penulis

ix

Page 10: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

SARI .................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1

B. Fokus Penelitian.......................................................................... 5

C. Tujuan penelitian ........................................................................ 6

D. Manfaat penelitian ...................................................................... 6

E. Penegasan Istilah......................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep-konsep Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi

1. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi ........................... 11

x

Page 11: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

11

2. Karakteristik KBK ................................................................... 14

3. Prinsip-prinsip KBK ................................................................ 16

4. Kerangka KBK ......................................................................... 19

5. Komponen KBK ...................................................................... 25

6. Kompetensi Dalam KBK ......................................................... 26

B. Kurikulum SMK Edisi 2004 Berpendekatan KBK

1. Landasan .................................................................................. 28

2. Program .................................................................................... 34

3. Struktur Kurikulum .................................................................. 36

4. Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 41

5. Evaluasi .................................................................................... 45

6. Sertifikasi ................................................................................. 47

C. Pengembangan Kurikulum SMK Edisi 2004 Berpendekatan KBK 48

D. Administrasi dan Pelaporan Hasil ................................................. 51

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ........................................................................ 54

B. Lokasi Penelitian ........................................................................ 55

C. Informan Penelitian .................................................................... 55

D. Tahap-tahap Penelitan dan Jadwal Penelitian ............................ 58

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 62

F. Sumber Data ............................................................................... 67

G. Proses Pencatatan dan Teknik Analisis Data ............................. 67

H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................ 73

xi

Page 12: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Setting Penelitian ....................................................................... 75

B. Hasil Penelitian Informan I ........................................................ 83

C. Hasil Penelitian Informan II ....................................................... 88

D. Hasil Penelitian Informan III ..................................................... 92

E. Hasil Penelitian Informan IV ..................................................... 96

F. Hasil Penelitian Informan V ....................................................... 97

G. Hasil penelitian Informan VI ..................................................... 99

H. Hasil penelitian Informan VII .................................................... 100

I. Hasil Penelitian Informan VIII ................................................... 102

J. Hasil penelitian Informan IX ..................................................... 103

K. Analisis Data .............................................................................. 104

L. Triangulasi .................................................................................. 115

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................... 121

B. Saran ........................................................................................... 123

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 124

LAMPIRAN ...................................................................................................... 126

xii

Page 13: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

13

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Kurikulum Dalam 3 Tahun ..................................................... 38

Tabel 2 Struktur Kurikulum Dalam 1 Tahun ..................................................... 39

Tabel 3 Struktur Kurikulum Dalam 1 Minggu ................................................... 40

xiii

Page 14: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Kurikulum Berbasis Kompetensi ...................................... 20

Gambar 2 Komponen Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi ......................... 25

Gambar 3 Urutan Jabaran Kompetensi Dalam KBK ......................................... 27

xiv

Page 15: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

15

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Tahapan Analisis Data Kualitatif ......................................................... 72

Bagan 2 Struktur Organisasi SMK Yapek Gombong Kebumen ........................ 82

xv

Page 16: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Ijin Penelitian ............................................................ 126

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 127

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................................ 128

Lampiran 4 Biodata Informan Penelitian ........................................................... 132

Lampiran 5 Personalia SMK Yapek Gombong Kebumen ................................. 134

Lampiran 6 Hasil Dokumentasi ......................................................................... 137

xvi

Page 17: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tugas utama seorang guru adalah mengelola proses belajar mengajar,

sehingga terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

Interaksi tersebut sudah barang tentu akan mengoptimalkan pencapaian tujuan

yang dirumuskan.

Salah satu contoh proses pembelajaran yang memerlukan keterlibatan

siswa secara komprehensif adalah matadiklat siklus akuntansi. Dalam proses

pembelajaran matadiklat siklus akuntansi diperlukan adanya kemampuan guru

dalam mengelola proses belajar mengajar, sehingga keterlibatan siswa dapat

optimal dan pada akhirnya berdampak pada perolehan hasil belajar. Selain itu,

matadiklat siklus akuntansi juga mempunyai peranan yang penting dalam

kehidupan sehari-hari karena pada kenyataannya siswa tidak dapat lepas

dengan dunia akuntansi, yaitu yang selalu dekat dengan aktivitas menghitung.

Dalam dunia pendidikan, akuntansi berperan sebagai bahasa simbolis

yang memungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat dan tepat.

Kegunaan akuntansi bukan hanya memberi kemampuan dalam perhitungan-

perhitungan kuantitatif, tetapi juga dalam penataan cara berfikir, terutama

dalam hal pembentukan kemampuan menganalisis dan melakukan evaluasi

serta kemampuan dalam memecahkan masalah.

Page 18: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

2

Sesuai dengan kurikulum SMK Edisi 2004 yang telah mencoba

menerapkan pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, maka matadiklat

siklus akuntansi yang merupakan rumpun dari kelompok produktif program

keahlian Akuntansi mempunyai tujuan untuk menyiapkan siswa/ tamatan

seperti : 1) memasuki lapangan kerja dan dapat mengembangkan sikap

profesional dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khususnya

Akuntansi, 2) mampu memilih karir, berkompetisi dan mengembangkan diri

dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khususnya Akuntansi, 3)

menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha

dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup

keahlian bisnis dan manajemen, khususnya Akuntansi dan 4) menjadi warga

negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Dengan kenyataan itulah matadiklat siklus akuntansi mempunyai

potensi yang sangat besar dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu

pengetahuan secara cermat dan tepat, serta dalam mempersiapkan warga

masyarakat yang mampu mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan

dengan cara berfikir dan bersikap yang tepat pula.

Untuk mencapai tujuan pendidikan banyak variabel yang

mempengaruhi pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Variabel-

variabel tersebut adalah kurikulum, guru, dan proses belajar mengajar itu

sendiri. Kurikulum disusun untuk perencanaan kegiatan belajar, dan

perencanaan tersebut hendaknya memperhatikan perkembangan siswa,

kesesuaian lingkungan dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi,

Page 19: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

3

sehingga diharapkan dapat mempersiapkan sumber daya manusia untuk

menghadapi dan menjalani perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perubahan-perubahan tersebut sesuai dengan penjelasan Undang-

Undang No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menuntut agar

dilakukannya pembaharuan berupa diversifikasi kurikulum yang memberi

kesempatan kepada daerah untuk mengembangkannya dalam rangka melayani

keberagaman peserta didik, diversifikasi jenis pendidikan secara profesional

yang sesuai dengan kepentingan daerah tentang adanya perubahan kurikulum.

Maka dari itu perlu diadakannya suatu pembaharuan kurikulum. Pembaharuan

kurikulum yang dimaksud yaitu suatu analisis mengenai penerapan kurikulum

berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) yang dapat membekali

peserta didik dengan berbagai kemampuan dalam melakukan tugas-tugas yang

sesuai dengan standar performansi tertentu.

Dengan tetap mengacu pada landasan filosofis, ekonomis, dan yuridis,

maka disusun GBPP dan pedoman pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004

yang dalam pengembangannya menggunakan dua pendekatan utama, yaitu

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi dan pendekatan berbasis luas dan

mendasar (Dirjen Dikdasmen dan Dikmenjur, 2004).

Berdasarkan landasan-landasan tersebut di atas, maka Departemen

Pendidikan Nasional melakukan penyusunan standar nasional untuk seluruh

matadiklat di SMK yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,

materi pokok dan indikator pencapaian.

Page 20: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

4

Di samping berpedoman pada UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan

Daerah dan landasan filosofis, ekonomis, dan yuridis, suatu kurikulum

berbasis kompetensi dipilih sebagai bentuk konkret dari pembaharuan

kurikulum karena kurikulum ini mempunyai beberapa karakteristik seperti : a)

menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual

maupun klasikal, b) berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman, c)

penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang

bervariasi, d) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar

lainnya yang memenuhi unsur edukatif dan e) penilaian menekankan pada

proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu

kompetensi (Download, http: : //www. Puskur. or.id).

Dalam penelitian ini penulis mengangkat permasalahan pendidikan

pada matadiklat siklus akuntansi, karena disisi lain banyak anggapan bahwa

matadiklat siklus akuntansi merupakan pelajaran yang sulit seperti halnya

matematika. Sebagai contoh nyata yaitu: 1) terkadang siswa tidak mengikuti

matadiklat siklus akuntansi karena belum mengerjakan tugas yang telah

diberikan oleh guru, 2) siswa malas mengikuti matadiklat siklus akuntansi

karena kegiatan menghitung cenderung lebih banyak dari pada teori yang

diberikan. Untuk menghilangkan atau mengurangi kejadian-kejadian tersebut,

maka guru perlu memberikan informasi yang jelas dan sedapat mungkin

berorientasi kepada pengguna akuntansi di kehidupan sehari-hari. Oleh sebab

itu, guru sebaiknya membuat persiapan yang terencana agar murid

mendapatkan pengalaman belajar yang beragam dan fungsional.

Page 21: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

5

Persiapan yang terencana tersebut diantaranya dengan diberlakukannya

kurikulum berbasis kompetensi sebagai penerapan kurikulum yang baru dan

lebih memfokuskan pada kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang dikembangkan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk

kompetensi individual.

Dengan demikian, maka suatu kurikulum berbasis kompetensi perlu

dikembangkan dan diterapkan pada tiap-tiap sekolah guna menumbuhkan

tanggungjawab dan partisipasi peserta didik untuk belajar menilai dan

mempengaruhi kebijakan umum, serta memberanikan diri untuk berperanserta

dalam berbagai kegiatan, baik di sekolah, masyarakat, bangsa ataupun negara.

B. Fokus Penelitian

Menurut Moleong (2002:65) fokus pada dasarnya adalah masalah yang

bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang

diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah ataupun lainnya.

Dalam penelitian ini yang dijadikan fokus penelitian adalah 1)

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum

berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek

Gombong Kebumen, 2) peran serta kepala sekolah, wakil kepala sekolah

bidang kurikulum, guru matadiklat, siswa-siswi, dan 3) proses belajar

mengajar yang baik di kelas dengan menggunakan kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan KBK khususnya pada matadiklat siklus akuntansi di SMK

Yapek Gombong Kebumen kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

KBK pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen.

Page 22: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

6

Peneliti sengaja memilih SMK Yapek Gombong Kebumen sebagai

fokus penelitian. Hal ini dikarenakan SMK tersebut merupakan sekolah

kejuruan swasta yang sudah menerapkan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, dan pelaksanaannya hampir

setara dengan sekolah kejuruan yang berstatus negeri.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari skripsi ini adalah: 1) untuk mengetahui bagaimana

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan kurikulum

berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek

Gombong Kebumen, 2) bagaimana peran serta kepala sekolah, wakil kepala

sekolah bidang kurikulum, guru matadiklat, dan siswa-siswi dalam

memahami kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan kurikulum

berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi di SMK

Yapek Gombong Kebumen, dan 3) bagaimana pelaksanaan proses belajar

mengajar di kelas dengan menggunakan kurikulum SMK edisi 2004 yang

berpendekatan kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus

akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen.

D. Manfaat Penelitian

Harapan penulis dari hasil penelitian ini agar dapat bermanfaat bagi

para guru, kepala sekolah, pengawas, instansi terkait dan para orang tua siswa

dalam upaya peningkatan pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi. Adapun manfaat dari penelitian

ini meliputi 2 hal, yaitu :

Page 23: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

7

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil-hasil penelitian ini dapat memberikan masukan-masukan yang

berharga yang berupa konsep sebagai upaya peningkatan dan

pengembangan ilmu.

b. Hasil-hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bahan yang penting

bagi para peneliti dibidang pendidikan dan para pengembang

kurikulum.

c. Diharapkan dapat menambah wawasan baru tentang implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi, sehingga dapat

digunakan sebagai upaya peningkatan proses pembelajaran di SMK

khususnya dan dunia pendidikan umumnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah, manfaat penelitian ini

sangat membantu dalam meningkatkan pembinaan dan supervisi

kepada para guru secara efektif dan efesien.

b. Bagi para guru SMK, manfaat penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur

dan merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan pembenahan

serta koreksi diri terhadap berbagai kekurangan dalam melaksanakan

tugas profesinya, khususnya pelaksanaan implementasi kurikulum

SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi.

c. Bagi SMK Yapek Gombong Kebumen, manfaat penelitian ini dapat

digunakan untuk mengoreksi dan mengevaluasi dalam melaksanakan

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi agar tercapai hasil belajar yang maksimal.

E. Penegasan Istilah

1. Implementasi

Adalah merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,

atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak,

Page 24: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

8

baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap.

(E. Mulyasa, 2003:93)

2. Kurikulum

a. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran atau yang diajarkan pada

lembaga pendidikan atau perangkat mata kuliah mengenai bidang

keahlian khusus. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:479)

b. Kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna

mencapai tujuan pendidikan. (S. Nasution, 2001:8)

3. Kompetensi

a. Kompetensi adalah kewenangan / kekuasaan untuk menentukan atau

memutuskan sesuatu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:453)

b. Kompetensi adalah merupakan perpaduan dari pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir

dan bertindak. (Download, http: // www.puskur.or.id)

4. Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum berbasis kompetensi adalah merupakan seperangkat

rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus

dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pembudayaan

sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum di sekolah.

(Download, http: //www.puskur.or.id)

5. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Adalah sebagai suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan

kurikulum (kurikulum potensial) dalam suatu aktivitas pembelajaran

sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai

hasil interaksi dengan lingkungan. (E. Mulyasa, 2003:93)

Page 25: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

9

6. SMK Yayasan Pendidikan Ekonomi (Yapek)

Adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada

diwilayah Wero kecamatan Gombong kabupaten Kebumen yang telah

melaksanakan implementasi kurikulum berbasis kompetensi.

Berdasarkan penegasan istilah tersebut di atas, maka dapat ditarik

pemahaman bahwa dalam penelitian ini implementasi kurikulum SMK edisi

2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat

siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen adalah suatu penerapan

kurikulum SMK edisi 2004 di sekolah kejuruan (SMK Yapek Gombong

Kebumen) yang pada pelaksanannya menggunakan pendekatan kurikulum

berbasis kompetensi, yaitu merefleksikan kemampuan dalam mengerjakan

sesuatu (siklus akuntansi) yang lebih menitik beratkan pada penguasaaan suatu

pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu serta penerapannya di lapangan

(dunia industri).

Page 26: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bidang pendidikan, kurikulum merupakan unsur penting dalam

setiap bentuk dan model pendidikan. Tanpa adanya kurikulum, sulit rasanya bagi

para perencana pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang

diselenggarakan. Mengingat sangat pentingnya kurikulum, maka semua pelaksana

pendidikan harus dapat memahami kurikulum dengan baik.

Beane dalam Suyatno (2000:59) membagi kurikulum dalam empat jenis,

yaitu : 1) kurikulum sebagai produk, 2) program, 3) hasil belajar yang diinginkan,

dan 4) pengalaman belajar bagi siswa. Pemahaman yang benar tentang kurikulum

sangat penting karena akan menentukan arah pembelajaran yang terkait dengan

proses maupun substansinya. Jika kurikulum dipahami dalam arti kata yang

sempit, maka jangan diharapkan kalau pendidikan dan pengajaran yang

dilaksanakan akan mendapatkan hasil sesuai dengan yang kita inginkan.

Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang

berarti pelari, dan curere yang artinya tempat berpacu. Dengan demikian, istilah

kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi kuno di Yunani yang

mengandung pengertian jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis star

sampai finish (Sudirman dalam idi, 1999:118). Secara sederhana pengertian

kurikulum menurut B3PTKSM dalam Edi Waluyo (2002) adalah : 1) sebagai jalan

meraih ijazah, 2) sebagai mata dan isi pelajaran, 3) sebagai rencana kegiatan

pembelajaran, 4) sebagai hasil belajar, dan 5) sebagai pengalaman belajar.

10

Page 27: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

11

Suatu kurikulum memiliki komponen utama seperti : tujuan, isi atau

materi, proses atau sistem penyampaian antar media, dan evaluasi. Keempat

komponen tersebut berkaitan erat satu sama lain. Selain itu, kurikulum juga harus

memiliki kesesuaian atau relevansi. Kesesuaian ini meliputi dua hal, yaitu : 1)

kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, kondisi, dan

perkembangan masyarakat, dan 2) kesesuaian antar komponen-komponen

kurikulum, yaitu sesuai dengan isi dan tujuan, evaluasi dengan proses, dan isi

dengan tujuan kurikulum.

Seiring dengan kemajuan jaman dan ilmu pengetahuan teknologi yang

semakin canggih, maka di era globalisasi ini suatu pendidikan juga mengalami

banyak perubahan. Sebagai contoh yaitu dengan adanya perubahan kurikulum

yang lebih memfokuskan pada pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, atau

lebih dikenal dengan sebutan kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based

Curriculum).

A. Konsep-konsep Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi

1. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab I Pasal 1 ayat 19 kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum dalam kaitannya

dengan pendidikan adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh

atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah. (Nana Sudjana,

2001:4)

Page 28: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

12

Suatu pendekatan kompetensi merupakan pendekatan

pengembangan kurikulum yang memfokuskan pada penguasaan

kompetensi tertentu berdasarkan tahap-tahap perkembangan peserta didik

(Download, http: //www.puskur.or.id ). Peserta didik berada dalam proses

perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian sebagai

pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan

belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan. Setiap tahap

perkembangan memiliki sejumlah potensi bawaan yang dapat

dikembangkan, tetapi pemekarannya sangat bergantung pada kesempatan

yang ada dan kondisi lingkungannya. Pendidikan merupakan lingkungan

utama yang memberikan kesempatan dan dukungan bagi perkembangan

potensi-potensi peserta didik.

Kurikulum berbasis kompetensi memfokuskan pada pemerolehan

kompetensi-kompetensi tertentu pada peserta didik. Oleh karena itu kurikulum

ini mencakup sejumlah kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang

pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta

didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Sesuai dengan konsep belajar tuntas

dan pengembangan bakat, maka setiap peserta didik harus diberi kesempatan

untuk mencapai tujuan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar

masing-masing.

Kurikulum berbasis kompetensi menuntut guru yang berkualitas dan

profesional untuk melakukan kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas

pendidikan. Dalam hubungannya dengan pembelajaran, kompetensi menunjuk

kepada perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu

Page 29: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

13

dalam proses belajar. Kurikulum berbasis kompetensi juga memberikan

keleluasaan kepada sekolah untuk menyusun dan mengembangkan silabus

mata pelajaran sesuai dengan potensi sekolah, kebutuhan, dan kemampuan

peserta didik serta kebutuhan masyarakat di sekitar sekolah tanpa mengurangi

kompetensi yang telah ditetapkan dan berlaku secara nasional (standar

akademis). Standar akademis yaitu merefleksikan pengetahuan dan ketrampilan

esensial setiap disiplin ilmu yang harus dipelajari oleh seluruh peserta didik

dengan merinci tujuan pembelajaran setiap pokok bahasan dan cara mencapai

tujuan (E. Mulyasa, 2003:24).

Implementasi itu sendiri merupakan “put something Into effect”,

yaitu penerapan sesuatu yang memberikan efek atau dampak. Suatu

implementasi kurikulum berbasis kompetensi juga dapat diartikan sebagai

aktualisasi kurikulum tertulis (written curriculum) dalam bentuk

pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan Miller

dan Seller (1985:13) bahwa implementasi kurikulum merupakan suatu

proses penerapan konsep ide, program atau tatanan kurikulum kedalam

praktek pembelajaran atau aktifitas-aktifitas baru, sehingga terjadi

perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah.

Dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kompetensi merupakan indikator yang menunjuk kepada perbuatan yang

bisa diamati, dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek

pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, serta tahap-tahap pelaksanaannya

secara utuh. Sedangkan kurikulum berbasis kompetensi adalah sebagai suatu

Page 30: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

14

konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan

melakukan (kompeten) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu yang

hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap

seperangkat kompetensi tertentu.

2. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi

Dalam Dikmenjur Depdiknas (2004) sebagai arahan dan bimbingan

dalam melaksanakan kurikulum, berikut ini merupakan beberapa

karakteristik kurikulum berbasis kompetensi yang perlu diperhatikan,

seperti :

a. Pemahaman secara utuh dan benar tehadap buku-buku seri kurikulum.

Buku-buku seri kurikulum tersebut terdiri dari : Buku I

(Landasan, Program, dan Pengembangan Kurikulum SMK), Buku II

(Garis-garis Besar program Pembelajaran), dan Buku III (Pedoman

Pelaksanaan Kurikulum SMK). Dari ketiga buku tersebut bukan

merupakan suatu harga mati, oleh sebab itu apabila SMK dapat

menemukan cara-cara pelaksanaan yang lebih baik dari buku-buku

pedoman tersebut maka dipersilakan untuk memilihnya dengan

berdasarkan pada prinsip akuntabilitas (bertanggungjawab).

b. Memiliki Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini merupakan kebijakan

pendidikan kejuruan di Indonesia, oleh sebab itu SMK pada saat ini sudah

milik bersama Depdikbud dan dunia usaha/industri termasuk

kurikulumnya serta dalam pelaksanaannyapun dilakukan secara taat azas

Page 31: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

15

kebersamaan. Kurikulum dilaksanakan di dua tempat, yaitu di SMK dan

di industri.

c. Mengidentifikasi dan memilih bahan ajar yang mampu menampilkan

sosok utuh isi kurikulum yang merupakan keputusan esensial yang

harus dilakukan secara bersama-sama oleh SMK dan industri. Bahan-

bahan ajar yang dimaksud telah tersedia diberbagai sumber, seperti :

toko buku, penerbit, dan industri. Jadi tugas guru dan instruktur adalah

mengidentifikasi dan meilih bahan-bahan ajar yang dapat membantu

siswa dalam menguasai kompetensi-kompetensi yang ditetapkan.

d. Penerapan Belajar Tuntas (Mastery Learning).

Menurut Badan Litbang dan Dikmenjur Depdiknas 2004 belajar

tuntas adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana diasumsikan

bahwa setiap siswa dapat menyelesaikan belajarnya secara tuntas

asalkan diberi kesempatan sesuai dengan langgam belajarnya (kecepatan

masing-masing). Pendekatan belajar tuntas mengharapkan bahwa setiap

siswa harus menguasai apa yang dipelajari secara tuntas. Jadi seorang

siswa tidak boleh mempelajari pelajaran selanjutnya sebelumnya dia

menguasai secara tuntas apa yang dipelajarinya saat ini. Pendekatan ini

sangat cocok untuk SMK karena di SMK menerapkan pendekatan

kompetensi. Dalam pendekatan kompetensi setiap siswa harus

menguasai kompetensi yang sedang dipelajari sebelum mempelajari

kompetensi berikutnya yang lebih sulit.

e. Penerapan Sistem Modul (Modularisasi Pengajaran).

Modul adalah paket pengajaran mandiri yang terdiri dari

serentetan pengalaman belajar yang dirancang untuk membantu siswa

Page 32: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

16

menguasai tujuan yang telah ditentukan (Badan Litbang dan

Dikmenjur Depdiknas, 2004:7). Pada umumnya modul dibuat secara

berseri, dimana modul seri pertama merupakan prasyarat bagi siswa

untuk mempelajari modul seri kedua, dan modul seri kedua harus

dikuasai sebelum siswa mempelajari modul seri ketiga, dan begitu

seterusnya. Jadi, siswa tidak diperkenankan mengambil modul

lanjutannya sebelum tuntas pada modul sebelumnya.

f. Evaluasi siswa dilakukan bersama-sama oleh SMK dan industri.

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) mengharuskan siswa belajar

di dua tempat, yaitu di SMK dan industri. Oleh karena itu evaluasi

prestasi belajar siswapun harus dilakukan di dua tempat. Semua

pembelajaran yang berlangsung di SMK dievaluasi oleh SMK dan

pelatihan yang berlangsung di industri dievaluasi oleh industri.

g. Uji Kompetensi dan UAN

Untuk kepentingan pemasaran tamatan di SMK selain UAN juga

diberlakukan Uji Kompetensi, yaitu yang sifatnya memberi kesempatan

kepada siswa untuk memeperoleh sertifikasi (pengakuan) terhadap

keahlian yang dimiliki sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.

3. Prinsip-prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi

Sesuai dengan kondisi negara, kebutuhan masyarakat, dan berbagai

perkembangan serta perubahan yang sedang berlangsung dewasa ini, maka

dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi perlu

memperhatikan dan mempertimbangkan prinsip-prinsip seperti:

1) keimanan, nilai dan budi pekerti luhur, 2) penguatan integritas

nasional, 3) keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika, 4)

Page 33: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

17

kesamaan memperoleh kesempatan, 5) abad pengetahuan dan teknologi

informasi, 6) pengembangan keterampilan hidup, 7) belajar sepanjang

hayat, 8) berpusat pada anak dengan pemikiran yang berkelanjutan dan

komprehensif dan 9) pendekataan menyeluruh dan kemitraaan.

(Depdikbud, 2002).

a. Keimanan, nilai dan budi pekerti luhur

Keimanan, nilai-nilai, dan budi pekerti luhur yang dianut dan

dijunjung tinggi masyarakat sangat berpengaruh terhadap sikap dan

arti kehidupannya. Oleh karena itu, hal tersebut perlu digali, dipahami,

dan diamalkan oleh peserta didik melalui pengembangan kurikulum

berbasis kompetensi (KBK).

b. Penguatan integritas nasional

Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi harus

memperhatikan penguatan integritas nasional melalui pendidikan yang

memberikan pemahaman tentang masyarakat Indonesia yang majemuk

dan kemajuan peradaban dalam tatanan kehidupan dunia yang

multikultur dan multibahasa.

c. Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika

Dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi perlu

diperhatikan adanya suatu keseimbangan pengalaman belajar peserta

didik antara etika, logika, estetika, dan kinestetika.

d. Kesamaan memperoleh kesempatan

Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi harus

menyediakan tempat yang memberdayakan semua peserta didik untuk

memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Hal ini tanpa

Page 34: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

18

melihat adanya perbedaan dari masing-masing peserta didik, artinya

bahwa seluruh peserta didik dari berbagai kelompok, baik itu

kelompok yang kurang beruntung atau yang beruntung dalam status

ekonomi dan sosial semuanya berhak atas kesamaan dalam

memperoleh kesempatan untuk menerima pendidikan yang tepat dan

sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya.

e. Abad pengetahuan dan teknologi informasi

Kurikulum perlu mengembangkan kemampuan berpikir dan

belajar dengan mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan untuk

mangatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian, dan

yang merupakan kompetensi terpenting dalam menghadapi abad ilmu

pengetahuan dan teknologi informasi.

f. Pengembangan ketrampilan hidup

Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi perlu

memasukan unsur ketrampilan untuk hidup agar peserta didik memiliki

ketrampilan, sikap, dan perilaku adaptif, kooperatif dan kompetitif

dalam menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan sehari-hari

secara efektif. Selain itu, kurikulum juga perlu mengintegrasikan

unsur-unsur penting yang menunjang kemampuan untuk bertahan

hidup.

g. Belajar sepanjang hayat

Pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia untuk

mengembangkan, menambah kesadaran, dan selalu belajar memahami

dunia yang selalu berubah dalam berbagai bidang. Oleh karena itu,

pengembangan kurikulum berbasis kompetensi perlu memperhatikan

Page 35: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

19

kemampuan belajar sepanjang hayat yang dapat dilakukan melalui

pendidikan formal, non formal, dan pendidikan alternatif yang

diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat.

h. Berpusat pada anak dengan pemikiran yang berkelanjutan dan

komprehensif

Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi harus berupaya

memandirikan peserta didik untuk belajar, bekerja sama, dan menilai

diri sendiri agar mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya.

Penilaian berkelanjutan dan komprehensif menjadi sangat penting

dalam rangka pencapaian upaya tersebut.

i. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan

Pendekatan yang digunakan dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar harus berfokus pada kebutuhan peserta didik yang

bervariasi dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Keberhasilan

pencapaian pengalaman belajar menuntut kemitraan dan tanggung

jawab bersama dari peserta didik, guru, sekolah, orangtua, perguruan

tinggi, dunia usaha, industri, dan masyarakat pada umumnya.

4. Kerangka Kurikulum Berbasis Kompetensi

Untuk mewujudkan hasil pendidikan yang berkualitas tinggi, maka

diperlukan kompetensi dasar tamatan yang dapat dipertanggungjawabkan

dalam konteks lokal, nasional, dan global. Peningkatan kualitas secara

nasional memerlukan standar kualitas pendidikan nasional yang memuat

kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa di seluruh Indonesia.

Menurut Puskur (2001) kerangka KBK dapat digambarkan sebagai

berikut .

Page 36: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

20

Gambar 1. Kerangka kurikulum berbasis kompetensi

Fokus hasil pendidikan yang bermutu adalah siswa yang sehat,

mandiri, berbudaya, berakhlak mulia, beretos kerja, berpengetahuan dan

menguasai teknologi, serta cinta tanah air. Untuk mewujudkan siswa

dengan ciri-ciri tersebut, maka perlu dikembangkan kurikulum

berdasarkan aspek-aspek : a) diversifikasi kurikulum, b) standar nasional,

c) kurikulum berbasis kompetensi dasar, d) empat pilar pendidikan

kesejagatan, e) partisipasi masyarakat, dan f) manajemen berbasis sekolah

(Puskur 2001).

a. Diversifikasi Kurikulum

Kurikulum berdiversifikasi ialah kurikulum yang

mengakomodasikan berbagai perbedaan siswa dalam kesiapan untuk

Potensi

Anak

Pendidikan

Bermutu Standar

Nasional

Kurikulum

Berbasis

kompetensi

Diversifikasi

Kurikulum

Masyarakat

Majemuk

Manajemen

Berbasis

Sekolah

Sekolah sebagai

Peningkatan

Peradaban dan

Kebudayaan

Siswa yang beriman,

Sehat, berbudaya,

berakhlak mulia,

beretos kerja,

berpengetahuan, dan

menguasai teknologi

serta cinta tanah air

Partisipasi

Masyarakat

4 pilar

Pendidikan

Kesejagatan

Misi

Pendidikan

Masa Depan

Pendidikan

Kesejagatan

Page 37: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

21

belajar, potensi akademik, kecerdasan, minat, lingkungan, dan budaya.

Dengan kurikulum berdiversifikasi, maka dapat dikembangkan kurikulum

inklusif (khusus seperti anak yang berpotensi unggul) yang

mengakomodasikan pemerataan mutu dan kesempatan belajar yang

bermakna melalui penyelenggaraan pendidikan yang produktif, interaksi

belajar mengajar yang bervariasi dan kesempatan mengekspresikan

keanekaragaman gagasan.

Keinklusifan kurikulum tersebut dapat memaksimalkan

pencapaian hasil belajar karena dapat memberdayakan semua potensi

yang digali dari kemajemukan sumber daya alam, budaya, dan etnis.

Dengan demikian, maka kurikulum yang berdiversifikasi ini

memungkinkan adanya perbedaan, tetapi tetap mengacu pada standar

minimal yang sama, yaitu standar nasional.

b. Standar Nasional

Kerangka ini disajikan dalam bentuk pengembangan

penguasaan ilmu-ilmu dasar dengan sistematika keilmuan dan

kebenaran materi yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.

Standar ini juga disertai dengan standar pemahiran keterampilan dan

pembentukan akhlak mulia yang mengutamakan terbentuknya sistem

nilai komprehensif untuk mewujudkan pembentukan manusia Indonesia

yang berkepribadian dan beretos kerja.

c. Kurikulum Berbasis Kompetensi Dasar

Kurikulum disusun sesuai dengan kekinian dan kemasadepanan.

Oleh karena itu, kurikulum harus relevan, fleksibel, dan dapat

Page 38: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

22

dipertanggungjawabkan baik secara akademik maupun publik.

Pertanggungjawaban ini menuntut kejelasan orientasi kurikulum, yaitu

lebih tertuju pada hasil belajar daripada prosedur pembelajarannya.

Dengan orientasi ini, maka ditetapkan kompetensi dasar siswa pada

setiap jenjang pendidikan yang dapat dicapai melalui berbagai cara sesuai

dengan keadaan sekolah atau daerah.

d. Empat Pilar Pendidikan Kesejagatan

Landasan pembaruan pendidikan kesejagatan menggali dan

memberdayakan potensi serta bakat-bakat anak yang terpendam

seperti : learning to know, learning to do, learning to live together,

dan learning to be.

Hakikat learning to know adalah proses pembelajaran yang

memungkinkan siswa menguasai teknik memperoleh pengetahuan dan

bukan semata-mata memperoleh pengetahuan. Menurut Scheffler

(Sudijarta, 2003:21) pilar ini pada hakikatnya terkait dengan relevansi

epistemologi yang mengutamakan proses pembelajaran dan

memungkinkan peserta didik untuk terlibat dalam proses belajar meneliti

dan mengkaji. Melalui pilar ini sasarannya adalah pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Hakikat learning to do adalah pendidikan sebagai upaya

penguasaan seni dalam menggunakan pengetahuan agar melahirkan

generasi baru yang mempunyai potensi tinggi dalam bekerja,

memecahkan masalah dan berinovasi. Oleh karena itu, sasarannya adalah

kemampuan kerja generasi muda untuk mendukung dan memasuki

Page 39: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

23

ekonomi industri. Pada pilar yang kedua ini, makna yang terkandung

yaitu tentang perlunya pendidikan secara konsekuentif dan bermuara

pada paradigma pemecahan masalah, sehingga dapat memberikan

kesempatan pada siswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep,

penguasaan keterampilan teknis, dan intelektual dalam memecahkan

masalah.

Hakikat learning to live together adalah proses pembelajaran

yang dapat hidup bersama dengan orang lain yang berbeda dengan

penuh toleransi, pengertian, dan tanpa prasangka buruk. Dalam

kaitannya dengan pilar ini, tugas pendidikan adalah memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan memiliki

pengetahuan serta kesadaran tentang hakikat manusia yang beragam,

tetapi dalam keragaman tersebut terdapat persamaan. Oleh sebab itu,

pembelajaran di alam terbuka seperti ‘camping’ atau sekolah

berasrama dapat dijadikan sebagai salah satu implementasi pilar ini.

Hakikat learning to be adalah proses pembelajaran yang

mengarahkan siswa untuk memiliki kemantapan emosional dan

intelektual yang dapat mengenali dan mengendalikan dirinya sendiri

secara konsisten.

e. Partisipasi Masyarakat

Masyarakat tempat sekolah atau lembaga pendidikan yang ada

memiliki berbagai kompetensi. Oleh karena itu, segala potensi yang

ada dalam masyarakat perlu dibangkitkan untuk mendukung

Page 40: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

24

terciptanya pendidikan yang bermutu. Perkembangan kehidupan masa

kini dan yang akan datang menuntut akan kesadaran masyarakat agar

berperan serta secara aktif dalam proses pendidikan. Namun dilain

pihak menuntut pula kesiapan sekolah agar membuka diri untuk

bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menyelenggarakan

program pendidikan.

f. Manajemen berbasis Sekolah

Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas tinggi, maka

sekolah harus dikelola secara profesional. Oleh karena itu, pencapaian

pendidikan yang berkualitas tersebut menuntut agar pengembangan

sekolah dapat terwujud secara profesional. Keprofesionalan ini sejalan

dengan pemberian kewenangan sekolah dalam mengambil keputusan

untuk penyelenggaraan program pendidikan yang berorientasi pada

standar nasional. Standar ini dapat dicapai melalui cara yang dipilih

oleh sekolah secara mandiri, khususnya dalam pengelolaan kurikulum.

Apabila suatu kurikulum telah berkembang berdasarkan aspek-

aspek diversifikasi kurikulum, standar nasional, kurikulum berbasis

kompetensi dasar, empat pilar pendidikan kesejagatan, partisipasi

masyarakat, dan manajemen berbasis sekolah, maka akan terwujud pula

suatu tujuan pendidikan yang telah diharapkan. Tujuan-tujuan itu itu

antara lain: 1) dapat mencapai pendidikan yang bermutu, 2) misi

pendidikan masa depan, 3) pendidikan kesejagatan, 4) sekolah sebagai

peningkatan peradaban dan kebudayaan, 5) masyarakat majemuk, dan 6)

potensi anak yang berkualitas.

Page 41: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

25

5. Komponen-komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi

Komponen dasar kurikulum berbasis kompetensi terdiri dari empat

komponen yaitu: 1) kurikulum dan hasil belajar, 2) penilaian berbasis

kelas, 3) kegiatan belajar mengajar, dan 4) pengelolaan kurikulum berbasis

sekolah. Adapun komponen-komponen dari kurikulum berbasis

kompetensi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Komponen Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi

a. Kurikulum dan Hasil Belajar (KHB)

Memuat perencanaan pengembangan kompetensi peserta didik

yang perlu dicapai secara keseluruhan dan meliputi kompetensi, hasil

belajar, dan indikator.

b. Penilaian berbasis Kelas (PBK)

Memuat prinsip, sasaran dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan

yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui

penilaian terpadu dengan kegiatan belajar mengajar di kelas (berbasis

Kurikulum

dan Hasil

belajar

Penilaian

Berbasis Kelas

Kurikulum

Berbasis

Kompetensi

Pengelolaan

Kurikulum

Berbasis

Sekolah

Kegiatan

Belajar

Mengajar

Page 42: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

26

kelas) dengan mengumpulkan kerja siswa (portofolio), hasil karya

(produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis.

c. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan

pengajaran untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta

gagasan-gagasan paedagogis dan andragogis yang mengelola

pembelajaran agar tidak mekanistik.

d. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah (PKBS)

Memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan

sumber daya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini

dilengkapi pula dengan gagasan pembentukan jaringan kurikulum,

pengembangan kurikulum, pembinaan profesional tenaga

kependidikan, dan pengembangan sistem informasi kurikulum.

6. Kompetensi Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi

a. Hakikat Kompetensi

1) Kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai

dasar yang terefleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak

(Pusku, 2002:1). Kebiasaan berpikir dan bertindak secara

konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjaadi

kompeten, artinya seseorang itu memiliki pengetahuan,

pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan

sesuatu.

2) Konsep kompetensi ini digunakan dalam kurikulum baru didasarkan

pada pemikiran sebagai berikut: 1) kompetensi berkenaan dengan

kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks, 2)

Page 43: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

27

kompetensi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk

menjadi kompeten, 3) Kompeten merupakan hasil belajar (learning

outcome) yang menjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah

melalui proses pembelajaran, dan 4) kehandalan kemampuan siswa

melakukan sesuatu harus didefinisikan secara jelas dan luas dalam

suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat diukur

(Puskur, 2002:1).

b. Kompetensi Dalam KBK

Kompetensi KBK merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional

(TPN). TPN secara urut dijabarkan menjadi kompetensi lintas

kurikulum (KLK), kompetensi tamatan, kompetensi rumpun pelajaran,

dan kompetensi dasar mata pelajaran. Penjabaran hasil belajar untuk

tiap-tiap mata pelajaran dikelompokan berdasarkan aspek, dan setiap

aspek dijabarkan menjasi hasil belajar dan indikator (Puskur, 2002:7).

Adapun urutan jabaran kompetensi dalam KBK tampak pada diagram

berikut ini :

Gambar 3. Urutan Jabaran Kompetensi dalam KBK

(Sumber : Puskur 2002)

Kompetensi Lintas Kurikulum

Kompetensi Tamatan

Kompetensi Rumpun Mata

Pelajaran

Kompetensi Dasar Mata

Pelajaran

Kompetensi Dasar

Hasil Belajar

Indikator

Tujuan

Pendidikan

Nasional

SilabusSilabusSilabusSilabus

Page 44: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

28

1) Kompetensi Lintas Kurikulum (KLK) merupakan pernyataan

tentang pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang

mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat dan ketrampilan

hidup yang harus dimiliki. Hasil belajar dari KLK ini perlu dicapai

melalui pembelajaran-pembelajaran dari semua rumpun mata

pelajaran.

2) Kompetensi tamatan merupakan pengetahuan, ketrampilan, sikap,

dan nilai-nilai yang direleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak setelah siswa menyelesaikan suatu jenjang tertentu.

3) Kompetensi rumpun mata pelajaran merupakan pernyataan tetnang

pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan

dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang seharusnya dicapai

setelah siswa menyelesaikan rumpun mata pelajaran tertentu.

4) Kompetensi dasar merupakan pernyataan minimal atau memadai

tentang pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan berindak setelah siswa

menyelesaikan suatu aspek atau subaspek mata pelajaran tertentu.

B. Kurikulum SMK Edisi 2004 Berpendekatan KBK

1. Landasan

Pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia

dan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Undang-

Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan

Page 45: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

29

kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan

undang-undang yaitu Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan

menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan

menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik

untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di

lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan mengembangkan diri di

kemudian hari.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka dalam

menyusun kurikulum SMK sangat memperhatikan tahap perkembangan

siswa dan kesesuaian dengan jenis pekerjaan, lingkungan sosial,

kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta kesenian. Oleh sebab itu, maka penyusunan kurikulum

SMK edisi 2004 bertumpu pada landasan filosofis, ekonomis, dan yuridis.

a. Landasan Filosofis

Landasan filosofis yang dijadikan acuan adalah demokratis,

pragmatis, dan humanistis. Ini berarti kurikulum SMK dirancang

untuk mengembangkan nilai-nilai demokratis. Implikasinya, peserta

didik diberi kebebasan untuk berkembang sesuai dengan minat dan

kebutuhannya, dan diberikan peluang untuk mengembangkan nilai-

nilai demokratis pada dirinya. Di samping itu kurikulum SMK edisi

2004 dirancang untuk memberi kesempatan berkembangnya

Page 46: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

30

kompetensi kerja yang relevan dengan perkembangan permintaan

pasar kerja, serta memberi ruang gerak pada diri peserta didik untuk

mengembangkan dan melakukan berbagai aktivitas yang dapat

memberi kontribusi terhadap kecakapan hidup di lingkungan

masyarakat.

Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang

selalu tumbuh dan berkembang, tetapi dengan secara perlahan-lahan

ada kalanya mengalami penurunan kualitas sesuai perkembangan

jaman. Kurikulum SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat

turut mendukung perkembangan kebudayaan pada arah yang positif.

Oleh karena itu, kurikulum SMK edisi 2004 harus memperhatikan

beberapa hal mendasar sebagai berikut :

1. Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas

sebagai landasan pembentukan watak dan perkembangan

kehidupan manusia.

2. Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang

ideal maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

3. Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi

kepentingan bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa,

dan negara.

Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu

mempertimbangkan perkembangan psikologis peserta didik dan

perkembangan/ kondisi kehidupan social budaya masyarakat.

Page 47: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

31

a) Perkembangan Psikologi Peserta Didik

Landasan psikologisnya yaitu jika filosofi “apa” yang

seharusnya diajarkan kepada peserta didik, maka psikologi

mempersoalkan “bagaimana” cara mengajarkan “apa” tersebut.

Pendidikan kejuruan melandasi diri pada kenyataan bahwa manusia

itu memiliki perbedaan dalam dimensi-dimensi fisik, intelektual,

emosional, dan spiritual. Oleh karena itu, kita harus menggunakan

cara-cara penyampaian yang berbeda-beda, sehingga muncul

model-model pembelajaran yang beragam yang penggunaannya

disesuaikan dengan kebutuhan individual yang berbeda-beda pula.

Secara umum, manusia mengalami perkembangan

psikologis sesuai dengan pertambahan usia dan berbagai faktor

lainnya yaitu latar belakang pendidikan, ekonomi keluarga, dan

lingkungan pergaulan yang mengakibatkan perbedaan dalam

dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia

peserta didik di SMK, mereka memiliki kecenderungan untuk

mencari identitas atau jati diri.

Fondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik

agar berani menghadap, mampu beradaptasi dan mengatasi

berbagai masalah kehidupan, baik kehidupan profesional maupun

keseharian yang selalu berubah bentuk dan jenisnya serta mampu

meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.

Page 48: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

32

b) Kondisi Sosial Budaya

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara

keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan yang diterima

dari lingkungan keluarga, masyarakat, maupun sekolah akan

menyatu dalam diri peserta didik dan menjadi satu kesatuan yang

utuh, saling mengisi, dan diharapkan dapat saling memperkaya

secara positif.

Adapun landasan sosiologinya yaitu merupakan ilmu

pengetahuan yang memusatkan perhatian pada hubungan antar

manusia, kelompok, dan system. Pendidikan kejuruan mendasarkan

pada sosiologi, sehingga segala upaya yang dilakukan harus selalu

berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar sesama individu

dalam masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti

yang luhur, serta keharmonisan antar system pendidikan dengan

system-sistem yang lain (ekonomi, social, politik, religi, dan moral).

Secara sosial budaya, kurikulum SMK edisi 2004 dikembangkan

dengan memperhatikan berbagai dinamika, kebutuhan masyarakat,

dan tidak meninggalkan akar budaya Indonesia.

b. Landasan Ekonomis

Landasan ekonomi yang dimaksud disini yaitu suatu ilmu

ekonomi yang menekankan pada efisiensi dan investasi dasar

penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Artinya, pendidikan kejuruan

dijalankan atas dasar prinsip-prinsip efisiensi, baik internal maupun

Page 49: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

33

eksternal. Selain itu, pendidikan kejuruan juga dijalankan atas dasar

prinsip investasi, yang artinya bahwa kita berpedoman pada semakin

tinggi pendidikan dan pelatihan seseorang, maka semestinya orang

yang bersangkutan semakin produktif. Dengan demikian, maka orang

yang lebih produktif akan mendapatkan upah yang lebih besar. Inilah

esensi human capital theory yang menjadi dasar penyelenggaraan

pendidikan kejuruan.

Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang

menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif dan dapat

bekerja langsung di bidangnya setelah melalui pendidikan dan

pelatihan berbasis kompetensi (Dirjen Dikdasmen, 2004:3). Dengan

demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif tehadap

perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti

menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi, hal ini

dikarenakan pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai

warga negara yang baik dan bertanggung jawab.

c. Landasan Yuridis

Peraturan perundang-undangan yang mendasari dan menjadi

acuan dalam penyusunan kurikulum SMK edisi 2004 adalah :

1) UUD 1945

Undang-undang Dasar 1945 yang mengamanatkan kepada

pemerintah, kaitannya dengan pendidikan nasional, yaitu: a) untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, b) agar mengusahakan dan

menyelenggarakan satu system pendidikan nasional yang

Page 50: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

34

meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan

undang-undang.

2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Yaitu berfungsi mengembangkan kemampuan serta

membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhal

mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis.

3) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

323/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda

pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

4) Ketentuan-ketentuan lain (yang akan disusun) berkaitan dengan

Sistem Pendidikan Nasional Indonesia pada umumnya dan

Pendidikan Menengah Kejuruan pada khususnya.

2. Program

a. Jenis Program Keahlian

SMK menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat)

berbagai program keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan

lapangan kerja. Program keahlian tersebut dikelompokan menjadi

bidang keahlian sesuai dengan kelompok bidang industri/ usaha/

Page 51: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

35

profesi. Penamaan bidang keahlian dan program keahlian pada

kurikulum SMK edisi 2004 yang dikembangkan mengacu pada nama

bidang dan program keahlian yang berlaku pada kurikulum SMK edisi

1999. Jenis keahlian baru diwadahi dengan jenis program keahlian

baru atau spesialisasi baru pada program keahlian yang relevan. Jenis

bidang dan program keahlian ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah.

b. Substansi Pendidikan

Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan dalam

bentuk berbagai kompetensi yang dinilai penting dan perlu bagi

peserta didik dalam menjalani kehidupan sesuai dengan

perkembangan jaman.

Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi-kompetensi

yang dibutuhkan untuk menjadi manusia Indonesia yang cerdas dan

pekerja yang kompeten sesuai dengan standar kompetensi yang

ditetapkan oleh industri/ dunia usaha/ asosiasi profesi.

c. Masa Pendidikan

Masa pendidikan di SMK pada prinsipnya sama dengan masa

pendidikan tingkat menengah lainnya yaitu 3 (tiga) tahun. Dengan

mempertimbangkan keluasan dan jumlah kompetensi yang harus

dipelajari, dan jika Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

(SKKNI) menuntut masa pendidikan lebih dari tiga tahun, maka masa

pendidikan dapat diperpanjang paling banyak 2 (dua) semester atau

sampai dengan 4 (empat) tahun.

Page 52: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

36

3. Struktur Kurikulum

Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh

industri/ dunia usaha / asosiasi profesi, substansi diklat dikemas dalam

berbagai matadiklat yang dikelompokan dan diorganisasikan menjadi

program normative, adaptif, dan produktif.

a. Program Normatif

Yaitu kelompok matadiklat yang berfungsi membentuk peserta

didik sebagai pribadi yang utuh, yang memiliki norma-norma sebagai

mahluk individu maupun sosial (anggota masyarakat), sebagai warga

negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif

diberikan agar peserta didik biasa hidup dan berkembang selaras dalam

kehidupan pribadi, sosial, dan bernegara. Program normatif dijabarkan

menjadi matadiklat yang memuat kompetensi-kompetensi tentang

norma, sikap, dan perilaku yang harus diajarkan dan dilatihkan pada

peserta didik.

b. Program Adaptif

Yaitu kelompok matadiklat yang berfungsi membentuk peserta

didik sebagai individu agar memiliki dasar yang kuat untuk

berkembang dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan.

Program adaptif memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar keilmuan yang

dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi suatu

kompetensi untuk bekerja.

Page 53: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

37

Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya

memahami dan menguasai “apa” dan “bagaimana” suatu suatu

pekerjaan yang dilakukan, tetapi memberi pemahaman dan penguasaan

tentang “mengapa” hal tersebut harus dilakukan.

c. Program Produktif

Yaitu kelompok matadiklat yang berfungsi membekali peserta

didik agar memiliki kompetensi standar atau kemampuan produktif

pada suatu pekerjaan/keahlian tertentu yang relevan dengan tuntutan

dan permintaan pasar kerja.

Substansi pembelajaran terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu : 1)

substansi instruksional, dan 2 ) substansi noninstruksional.

1) Substansi Instruksional

Substansi instruksional adalah substansi pembelajaran yang

dirancang secara terstruktur dalam kurikulum dan dikemas dalam

berbagai matadiklat yang dikelompokan dalam program normatif,

adaptif, dan produktif. Pengorganisasian materi program normatif

dan adaptif mengacu pada UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003

pasal 37, yaitu berupa nama matadiklat. Sedangkan program

produktif berupa nama kompetensi yang mengacu pada Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

2) Substansi Noninstruksional

Substansi noninstruksional berisi hal-hal yang dianggap

penting dan perlu bagi peserta didik dan dirancang secara tidak

terstruktur dalam kurikulum. Penyajiannya terintegrasi dengan

substansi instruksional yang dituangkan pada saat merencanakan

Page 54: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

38

strategi pembelajaran dan penyusunan modul. Substansi

noninstruksional meliputi pendidikan kecakapan hidup,

kompetensi kunci, lingkungan hidup, dan isu-isu lain seperti

muatan lokal, narkoba, dan pendidikan seks.

Matadiklat pada SMK program keahlian akuntansi adalah sebagai

berikut:

Tabel 1. Struktur kurikulum dalam 3 tahun (kelas 1, 2, 3)

Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen

Program Keahlian : Akuntansi

No MATADIKLAT DURASI

I NORMATIF 1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah 288

3. Bahasa Indonesia 192 4. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga 288 II ADAPTIF 1. Matematika 403 2. Bahasa Inggris 550 3. Keterampilan Komputer dan pengelolaan Informasi 203 4. Kewirausahaan 192 5. Ekonomi 112 III PRODUKTIF

1. Bekerja sama dengan kolega dan pelanggan 12

2. Bekerja sama dengan lingkungan sosial yang berbeda 12

3. Berkomunikasi melalui telepon dan faksimili 30

4. Mengerjakan persamaan dasar akuntansi 20

5. Mengelola bukti transaksi 30

6. Mengelola buku jurnal 70

7. Mengelola buku besar 65

8. Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang 460

9. Mengelola administrasi kas bank 80

10. Mengelola administrasi dana kas kecil 70

11. Mengelola order penjualan 40

12. Mengelola proses kredit 20

13. Mengelola kartu piutang 40

14. Mengelola penagihan piutang 60

15. Mengelola administrasi pembelian 60

16. Mengelola kartu utang 60

Page 55: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

39

17. Mengelola penerimaan barang supplies 10

18. Mengelola kartu persediaan supplies 16

19. Mengelola kartu persediaan barang dagangan 30

20. Mengelola administrasi gudang 20

21. Mengelola aktiva tetap 80

22. Mengelola buku jurnal 70

23. Mengelola buku besar 65

24. Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang 460

25. Mengelola administrasi gaji dan upah 80

26. Mengelola kartu biaya produksi 45

27. Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan manufaktur 465

JUMLAH 4396

(Sumber : Dirjen Dikdasmenjur 2004)

Tabel 2. Struktur kurikulum I tahun

PROGRAM KEAHLIAN : AKUNTANSI

TINGKAT : I (SATU)

NO MATADIKLAT WAKTU

I.

1.

PROGRAM NORMATIF

Pendidikan Agama

80

2.

3.

4.

Pendidikan Kewarganegaraan

Bahasa Indonesia

Pendidikan Jasmani dan Olah Raga

120

80

120

II. PROGRAM ADAPTIF

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Matematika

Bahasa Inggris

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

Kewirausahaan

Ekonomi

Mengetik Manual dan elektronik

200

200

160

80

80

200

III. PROGRAM PRODUKTIF

1.

2.

3.

Bekerja sama dengan kolega dan pelanggan

Bekerja sama dalam lingkungan sosial yang berbeda

Berkomunikasi melalui telepon dan faksimili

20

20

40

Page 56: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

40

Matadiklat Siklus Akuntansi :

4. Mengerjakan persamaan dasar akuntansi

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Mengelola bukti transaksi

Mengelola buku jurnal

Mengelola buku besar

Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang

Mengelola administrasi kas bank

Mengelola administrasi dana kas kecil

Mengelola order penjualan

480

IV. PROGRAM MUATAN LOKAL

1 Bimbingan dan penyuluhan 40

JUMLAH 1920

(Sumber : Dirjen Dikdasmenjur 2004)

Tabel 3. Struktur kurikulum 1 minggu

NO MATADIKLAT WAKTU

I.

1.

2.

3.

4.

II.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

PROGRAM NORMATIF

Pendidikan Agama

Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah

Bahasa Indonesia

Pendidikan Jasmani dan Olah Raga

PROGRAM ADAPTIF

Matematika

Bahasa Inggris

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

Kewirausahaan

Ekonomi

Mengetik Manual dan Elektronik

2

3

2

3

5

5

4

2

2

5

Page 57: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

41

III.

1.

2.

3.

PROGRAM ADAPTIF

- Bekerja sama dengan kolega dan pelanggan

- Bekerja sama dalam lingkungan sosial yang

Berbeda

- Berkomunikasi melalui telepon dan faksimili

Matadiklat Siklus Akuntansi :

- Mengerjakan persamaan dasar akuntansi

- Mengelola bukti transaksi

- Mengelola buku jurnal

- Mengelola buku besar

- Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan

jasa dan dagang

- Mengelola administrasi kas bank

- Mengelola administrasi dana kas kecil

- Mengelola order penjualan

Bimbingan dan penyuluhan

2

12

1

JUMLAH 48

(Sumber : Dirjen Dikdasmenjur 2004)

4. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku

ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut berbagai faktor yang

mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri

individu maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan.

a. Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran adalah proses kegiatan belajar

peserta diklat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan guna

Page 58: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

42

mencapai penguasaan kompetensi. Pembelajaran dapat dilaksanakan di

sekolah dan atau di dunia kerja (Dirjen Dikdasmen, 2004, Bag. III:16).

Prosedur pelaksanaan pembelajaran di SMK merupakan

tatacara pembelajaran, pembimbingan, dan pelatihan yang dilakukan di

sekolah dan di dunia kerja. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah

merupakan realisasi pembelajaran program produkif yang ditekankan

pada penguasaan dasar-dasar keahlian yang luas, kuat, mendasar, dan

penguasaaan alat serta teknik bekerja yang tepat. Sedangkan

pelaksanaan pembelajaran di dunia industri (kerja) yaitu peserta yang

mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang memenuhi

persyaratan minimal yang telah ditetapkan, baik pada saat penerimaan

maupun pada saat pemilihan program diklat.

Pelaksanaan pembelajaran dituangkan dalam bentuk kegiatan-

kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.

1) Kegiatan Kurikuler

Merupakan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan

struktur kurikulum dan ditujukan untuk mengembangkan

kompetensi peserta didik sesuai dengan bidang keahliannya.

Kegiatan kurikuler dilakukan melalui kegiatan pembelajaran

terstruktur sesuai dengan struktur kurikulum.

2) Kegiatan Ekstrakurikuler

Merupakan kegiatan diklat di luar jam yang tercantum pada

struktur kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan untuk

pengembangan bakat dan minat serta untuk memantapkan

Page 59: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

43

pembentukan kepribadian peserta didik, antara lain dapat berupa

kepramukaan, usaha kesehatan sekolah, olah raga, palang merah,

kesenian, kelompok debat, kegiatan sosial, penyelenggaraan

kegiatan kesiswaan dan kemasyarakatan.

Jenis kegiatan yang dipilih harus disesuaikan dengan

kebutuhan dan kebermaknaan bagi peserta didik, keadaan dan

kemampuan sekolah, serta situasi dan kondisi sosial, ekonomi,

maupun budaya masyarakat dimana sekolah berada. Kegiatan

tersebut dimaksudkan untuk lebih mengaitkan dan menerapkan

kompetensi yang diperoleh pada program kurikuler dengan

keadaan dan kebutuhan lingkungan guna mengembangkan

kepribadian peserta didik seutuhnya.

b. Pendekatan Pembelajaran

Pembelajaran berbasis kompetensi harus menganut prinsip

pembelajaran tuntas (mastery learning). Hal ini dimaksudkan agar

peserta didik dapat menguasai sikap (attitude), ilmu pengetahuan

(knowledge), dan keterampilan (skills).

Untuk dapat belajar secara tuntas, perlu dikembangkan prinsip

pembelajaran sebagai berikut :

1). Learning by doing

Yaitu belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata yang memberikan

pengalaman belajar bermakna dan dikembangkan menjadi

pembelajaran berbasis produksi.

Page 60: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

44

2). Individualized learning

Yaitu pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap

individu yang dilaksanakan dengan sistem modular.

Mengingat lulusan SMK dapat bekerja sebagai wiraswastawan

atau pegawai, maka pelaksanaan pembelajaran dengna pendekatan

tersebut di atas dapat dilakukan melalui dua jalur alternatif, yaitu : 1)

jalur kelas industri (employed) peserta didik belajar di sekolah dan

berlatih di industri, dan 2) jalur kelas wiraswasta/mandiri

(selfemployed) peserta didik belajar dan berlatih berwiraswasta di

sekolah dan berusaha secara mandiri.

Pemilihan model pembelajaran kelas industri atau kelas

wiraswasta mempertimbangkan minat dan kemampuan peserta didik

serta kondisi sekolah, industri, dan dunia kerja sekitar sekolah. Dalam

hal ini yang paling menentukan adalah ada tidaknya kesempatan

berwirausaha pada program keahlian yang diminati peserta didik.

c. Pola Penyelenggaraan

Pendidikan di SMK dapat menerapkan berbagai pola

penyelenggaraan pendidikan yang dapat dilaksanakan secara terpadu,

yaitu pola pendidikan sistem ganda (PSG), multi entry-multi exit

(MEME), dan pendidikan jarak jauh.

1) Pola pendidikan sistem ganda (PSG)

PSG adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola

bersama-sama antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai

Page 61: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

45

institusi pasangan (IP) mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi, dan sertifikasi. Durasi pelatihan di industri dilaksanakan

selama 4 (empat) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun pada industri

dalam dan atau luar negeri. Pola pendidikan sistem ganda ini

diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih

mendekatkan mutu lulusan yang berkualitas sesuai dengan

permintaan dari dunia industri/ usaha.

2) Pola multi entry-multi exit

Pola multi entry-multi exit merupakan perwujudan konsep

pendidikan dengan sistem terbuka yang diterapkan agar peserta

didik dapat memperoleh layanan secara fleksibel dalam

menyelesaikan pendidikannya. Dengan pola ini, peserta didik dapat

mengambil program/ kompetensi di berbagai institusi pendidikan

seperti SMK, lembaga kursus, diklat industri, politeknik, dan

sebagainya. Oleh sebab itu, maka peserta didik di SMK dapat

mengikuti pendidikan secara paruh waktu.

5. Evaluasi

Evaluasi (penilaian) adalah penentuan nilai hasil pengukuran

dinbandingkan dengan acuan atau standar tertentu. Sedangkan

pengukuran adalah proses kuantifikasi atau pengumpulan bukti-bukti

suatu gejala atau objek menurut aturan tertentu yang sdapat dilakukan

baik dengan cara tes maupun nontes (Dirjen Dikdasmen, 2004:22).

Penilaian hasil belajar peserta didik dalam sistem pembelajaran

berbasis kompetensi pada dasarnya merupakan proses penentuan untuk

Page 62: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

46

memastikan peserta didik apakah sudah kompeten atau belum. Selain itu,

penilaian hasil belajar juga merupakan bagian integral dari proses

pembelajaran yang diarahkan untuk menilai kinerja peserta didik dalam

memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar secara

berkesinambungan.

Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan secara langsung pada saat

peserta didik melakukan aktivitas belajar, dan secara tidak langsung

melalui bukti-bukti hasil belajar (learning evidance) yang diperoleh

seorang peserta didik dengan kriteria kinerja (performance criteria) yang

ditetapkan pada standar kompetensi.

Sesuai dengan pendekatan kompetensi yang digunakan dalam

pengembangan kurikulum SMK edisi 2004, maka sistem penilaian

menitikberatkan pada penilaian hasil belajar berbasis kompetensi

(competency based assesment) dengan ciri sebagai berikut :

1) Menggunakan penilaian acuan patokan (criterion reference

assesment).

2) Diberlakukan secara perseorangan (individualized).

3) Keberhasilan peserta didik hanya dikategorikan dalam bentuk

kompeten dan belum kompeten.

4) Dilaksanakan secara berkelanjutan.

Dalam pelaksanaannya penilaian hasil belajar peserta didik dapat

dibagi menjadi penilaian berbasis kelas (classroom based assesment) yang

berguna untuk mengukur tingkat penguasaan suatu kompetensi atau tahap

pembelajaran.

Page 63: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

47

a) Penilaian Berbasis Kelas

Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilaksanakan

oleh guru dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk :

1. Memantau kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik sebagai

bahan masukan untuk perbaikan pembelajaran lebih lanjut.

2. Menetapkan sistem pembimbingan guna membantu kelancaran

dan keberhasilan belajar peserta didik.

3. Menetapkan penyelesaian suatu tahap pembelajaran sebagai dasar

untuk memutuskan kelanjutan pembelajaran tahap berikutnya.

b) Penilaian Kompetensi

Penilaian kompetensi pada dasarnya merupakan penilaian

sumatif terhadap ketuntasan pencapaian hasil belajar peserta didik

setelah menyelesaikan satu unit kompetensi. Penilaian tersebut

bertujuan untuk menetapkan keberhasilan peserta didik dalam

menguasai satu unit kompetensi.

Penilaian yang berkaitan dengan sertifikasi kompetensi

dilakukan oleh lembaga sertifikasi independen sesuai dengan

keahliannya. Apabila lembaga ini belum tersedia, maka sekolah dapat

bekerja sama dengan dunia industri/ industri terkait yang mempunyai

kredibilitas untuk berperan sebagai pengganti lembaga sertifikasi.

6. Sertifikasi

a. Ijazah

Mengacu pada Undang-Undang Sisdiknas, maka SMK yang

telah diakreditasi diberi wewenang untuk menyelenggarakan ujian dan

Page 64: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

48

memberikan ijasah yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan

Nasional kepada peserta didik yang dinyatakan lulus ujian. Ijasah ini

digunakan sebagai pengakuan terhadap penyelesaian pada jenjang

pendidikan SMK atau prestasi belajar yang telah diraih oleh peserta

didik.

b. Sertifikat Kompetensi

Sertifikat kompetensi diberikan kepada peserta didik yang lulus

uji kompetensi yang diselenggarakan oleh SMK/ lembaga diklat yang

terakreditasi sebagai penyelenggara uji kompetensi. Sertifikat

kompetensi tersebut diterbitkan oleh lembaga sertifikasi, asosiasi

profesi, perusahaan/ industri, lembaga diklat yang memiliki kredibilitas

dalam bidangnya, dan lembaga diklat yang diberi wewenang oleh

lembaga sertifikasi.

C. Pengembangan Kurikulum SMK Edisi 2004 Berpendekatan KBK

Arah pengembangan pendidikan menengah kejuruan memiliki peran

untuk menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik bekerja secara

mandiri (wiraswasta) maupun mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Oleh

karena itu, arah pengembangan pendidikan menengah kejuruan diorientasikan

pada pemenuhan permintaan pasar kerja.

SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja,

dituntut agar mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan

oleh dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia

yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki daya

Page 65: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

49

adaptasi dan daya saing yang tinggi. Atas dasar itulah, maka pengembangan

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja.

Pengembangan kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan

kurikulum berbasis kompetensi pada dasarnya merupakan upaya

penyempurnaan terhadap kurikulum yang berlaku. Berdasarkan Dikmenjur

Depdiknas (2004) penyempurnaan kurikulum SMK edisi 2004 dirancang

sebagai :

1. Pengelompokan kembali program-program diklat (bidang dan program

keahlian) berdasarkan kesamaan akar kompetensi untuk menentukan

dasar-dasar keahlian dan keilmuan sejenis.

2. Tingkat keluwesan keahlian sangat ditentukan oleh keleluasaan bidang

keahlian yang dijadikan dasar dalam pengembangan isi kurikulum.

Makin lebar/ luas bidang keahlian dan keilmuan yang dijadikan dasar

acuan, maka akan makin tinggi derajat keluwesannya, tetapi derajat

kontekstualnya terhadap dunia kerja akan semakin rendah. Sebaliknya

jika kontekstual dipertajam, maka tidak mungkin memberikan dasar-

dasar yang lebih luas yang berarti derajat keluwesannya akan menurun.

Atas dasar itulah, maka perluasan bidang keahlian dan dasar-dasar

keilmuan disesuaikan dengan kebutuhan kontekstual pada masing-

masing karakteristik lapangan kerja.

3. Perkuatan daya suai adaptabilitas tidak cukup dengan memperluas dasar-

dasar keahlian, tetapi perlu didukung oleh kemampuan-kemampuan

Page 66: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

50

generik yang lebih memungkinkan terjadinya proses interaksi individu

dengan lingkungan yang lebih luas sebagai prasyarat untuk terjadinya

pengembangan pribadi secara optimal. Oleh karena itu diperlukan

peningkatan dan perkuatan kompetensi-kompetensi dasar (key

competencies) yang lebih luas.

4. Standarisasi program, yaitu bahwa penggunaan pendekatan kompetensi

dimaksudkan agar SMK mampu menghasilkan tamatan yang memiliki

kompetensi (kompeten), yaitu tamatan yang memiliki kemampuan

sekaligus berkewenangan. Seseorang dapat dikatakan kompeten apabila

memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan. Oleh karena

itu penggunaan pendekatan kompetensi mengandung makna bahwa

program pendidikan di SMK harus terstandar, mulai dari profil

kompetensi, deskripsi program, bahan pembelajaran, penyelenggaraan

program, evaluasi, dan sertifikasi.

5. Pentahapan pembelajaran, yaitu perlu pengorganisasian yang tegas

mengenai materi atau isi kurikulum sesuai dengan kedudukannya,

sehingga jelas mana yang bersifat dasar, keahlian, dan kontekstual. Hal

ini akan sangat membantu dalam mengatur pentahapan pembelajaran

(learning hierarchy), mulai dari penetapan materi dasar keahlian, lanjut

keahlian, dan spesialisasi (paket keahlian).

6. Berbasis ganda, yaitu bahwa pendidikan di SMK harus berbasis ganda

(school and industry based) dan tidak bisa hanya berbasis tunggal

(school based). Dengan demikian, maka program pendidikan di SMK

Page 67: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

51

harus dirancang dengan mempertimbangkan bahwa implementasinya

dalam bentuk pendidikan sistem ganda (dual based program).

7. Kegiatan ekstrakurikuler, yaitu bahwa tugas SMK menghasilkan tamatan

yang terdidik sekaligus terlatih tidak seluruhnya dapat diprogramkan

secara terstruktur dalam kurikulum. Oleh karena itu SMK diharapkan

dapat mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai bagian integral

dari pelaksanaan diklat untuk mengembangkan aspek kedewasaan

emosional peserta didik.

D. Administrasi dan Pelaporan Hasil

Administrasi dan pelaporan hasil belajar adalah aktivitas

mengadministrasikan seluruh data hasil belajar peserta didik dengan cara-cara

yang dapat memudahkan penyimpanan, memeriksa, dan melaporkan data

tersebut sesuai dengan tujuan masing-masing aktivitas (Dirjen Dikdasmen,

2004, Bag. III:24).

Administrasi dan pelaporan hasil belajar peserta didik dimaksudkan

untuk : 1) mencatat, menyimpan, dan memelihara data hasil belajar peserta

didik secara cermat, akurat, aman, dan mudah digunakan, 2) menyediakan

informasi tentang kemajuan dan prerstasi belajar bagi kepentingan pembinaan

dan pengembangan peserta didik dalam bentuk/format yang sesuai dengna

kepentingannya, dan 3) menginformasikan kemajuan dan prestasi hasil

belajar peserta didik kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bagian

pertanggung jawaban sekolah dalam rangka akuntabilitas penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan.

Page 68: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

52

Hasil penilaian didokumenkan dalam berbagai bentuk, yaitu dapat

berupa laporan penilaian seperti buku laporan (rapor), paspor keterampilan

(skill passport), leger, transkip, dan ijazah.

1. Buku laporan (Rapor)

Buku laporan (rapor) berisi informasi hasil belaajr peserta didik

yang memberi gambaran secara rinci tentang pencapaian kompetensi pada

tahap waktu pembelajaran tertentu. Buku laporan berisi tentang identitas

sekolah, identitas peserta didik, nilai hasil belajar matadiklat, pengesahan

oleh guru pembimbing diketahui oleh orang tua/ wali murid, dan legalitas

kepala sekolah.

2. Paspor keterampilan (Skill Passport)

Skill passport dimaksudkan untuk menginformasikan kompetensi/

sub kompetensi yang telah dicapai dan menginformasikan kepada dunia

kerja atau pihak lain yang terkait tentang riwayat pencapaian kompetensi/

sub kompetensi yang dikuasai pemegangnya sebagai bukti dan bahan

pertimbangan bagi lapangan kerja.

Skill passport minimal berisi komponen-komponen seperti

identitas pemegang, identitas sekolah, nama program keahlian, penjelasan

tentang skill passport, daftar kompetensi dan sub kompetensi, serta

pencapaian dan legalitas.

3. Leger

Leger merupakan buku yang berisi informasi pencapaian hasil

belajar peserta didik dalam satu kelas yang memberi gambaran secara

Page 69: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

53

rinci tentang penguasaan kompetensi dan catatan pribadi dalam satu

tahun. Leger ini diimaksudkan untuk merekam perkembangan kemajuan

belajar peserta didik dan memberi informasi tentang keadaan hasil belajar

peserta didik dalam satu kelas.

4. Transkip

Transkip merupakan kumpulan laporan pencapaian hasil belajar

pada akhir pendidikan yang memberikan gambaran secara rinci dan

menyeluruh kompetensi dan prestasi peserta didik selama proses

pendidikan. Transkip dimaksudkan untuk memberi penjelasan secara rinci

prestasi peserta didik pada akhir pendidikan. Transkip ini berisi

komponen-komponen seperti identitas sekolah, identitas peserta didik,

nilai hasil belajar matadiklat yang dinyatakan dalam angka dan huruf,

serta pengesahan dan cap oleh kepala sekolah.

5. Ijazah

Ijazah merupakan keterangan pengakuan penyelesaian suatu

jenjang pendidikan sekaligus tanda kelulusan yang diberikan setelah

peserta didik menyelesaikan seluruh program pendidikan jenjang SMK

dan lulus ujian yang diselenggarakan pada akhir pendidikan. Ijazah

dimaksudkan untuk memberikan pengakuan bahwa yang bersangkutan

telah menyelesaikan program dan lulus jenejang pendidikan SMK.

Page 70: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan

menggunakan metode deskripsi, yaitu dengan menggambarkan keadaan dan

memecahkan masalah yang sedang berlangsung. Dengan pendekatan ini

diharapkan peneliti dapat menghasilkan data yang deskriptif yang nantinya

dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian, jadi tidak mengutamakan angka-

angka statistik.

Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (1975:25)

yang dikutip oleh Moleong (2002:3) mendefinisikan “Metodologi Kualitatif”

sebagai prosedur pemilihan yang menghasilkan data dan deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk menguji hipotesis tetapi

berusaha mengumpulkan data empiris, dari data tersebut ditemukan pola-pola

yang mungkin dapat dikembangkan menjadi teori.

Disamping untuk memberikan gambaran secara objektif tentang

realitas di lapangan, deskripsi disini tidak terbatas pada pengumpulan data dan

penyusunan data saja, melainkan meliputi analisis tentang arti data tersebut.

Pendekatan kualitatif menurut Bodgan dan Biklen yang diterjemahkan

oleh Munandar (1990:33–36) memiliki 5 sifat yaitu :

1. Pendekatan kualitatif mempunyai latar belakang alami, karena sebagai alat

terpenting adanya sumber data yang langsung di lapangan perisetnya.

2. Pendekatan kualitatif bersifat deskriptif.

3. Pendekatan kualitatif lebih memperhatikan proses daripada hasil atau

produk semata.

54

Page 71: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

55

4. Periset kualitatif cenderung menganalisis datanya secara induktif.

5. Makna merupakan bagiana yang esensial untuk rancangan kualitatif.

Dengan pendekatan kualitatif maka penelitian ini bertujuan untuk

melihat gambaran secara obyektif dan menguraikan keadaan atau fenomena

tentang pelaksanaan implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui

kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK

Yapek Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah

Kejuruan Yayasan Pendidikan Ekonomi (Yapek), yang beralokasi di Jalan

Merbabu No. 64 Wero Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen. Lokasi ini

dipilih karena peneliti berasal dari Kebumen, dan kebetulan peneliti juga

merupakan alumni dari SMK tersebut. Dengan demikian, maka antara peneliti

dan pihak SMK Yapek Gombong Kebumen terjalin hubungan familier. Di

samping itu, peneliti juga ingin mengetahui sejauh mana pelaksanaan

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum

berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi.

C. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2002:90).

Dalam penelitian kualitatif, keberadaan informan penelitian sebagai informasi

kunci yang akan diwawancarai secara mendalam sangat dibutuhkan. Oleh

karena itu, sebagai informan penelitian pada penelitian ini adalah kepala

sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru matadiklat siklus

akuntansi dan siswa-siswi yang sedang menempuh mata pelajaran siklus

akuntansi.

Page 72: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

56

1. Kepala Sekolah SMK Yapek Gombong Kebumen

Peneliti memilih kepala sekolah sebagai informan penelitian karena tugas

kepala sekolah adalah selaku penanggung jawab dari kegiatan pelaksanaan

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi. Kepala sekolah juga berperan sebagai dinamisator,

organisator, administrator dan supervisor yang mengelola pelaksanaan

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi. Dengan demikian, maka kepala sekolah dapat dimintai

keterangan tentang perannya dalam memperdayakan seluruh aspek

kependidikan yang menyangkut fasilitas, sarana dan prasarana sekolah

guna mendukung terlaksananya penerapan kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan KBK, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi.

Selain itu, peneliti juga dapat memperoleh informasi dari kepala sekolah

mengenai tenaga pengajar, proses pembelajaran, ragam kegiatan belajar,

waktu belajar, pendukung belajar dan guru yang mengelola proses

pembelajaran.

2. Wakil kepala sekolah bagian kurikulum SMK Yapek Gombong Kebumen

Wakil kepala sekolah bagian kurikulum dijadikan informan penelitian

karena tugas dan wewenang dari wakil kepala sekolah bagian kurikulum

adalah mengatur, mengelola, dan menyesuaikan kurikulum yang hendak

diterapkan dalam sekolah tersebut. Dengan demikian, maka peneliti dapat

memperoleh informasi dari wakil kepala sekolah bagian kurikulum

mengenai penerapan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

KBK, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek

Gombong Kebumen.

3. Guru matadiklat siklus akuntansi

Tugas dari seorang guru bidang studi adalah sebagai pelaksana kegiatan

belajar mengajar. Untuk mengetahui proses belajar mengajar dengan

kkkkk

Page 73: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

57

menggunakan kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan KBK,

khususnya pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong

Kebumen, maka peneliti sangat memerlukan informasi dari guru bidang

studi yang bersangkutan. Oleh karena itu, disamping kepala sekolah dan

wakil kepala sekolah bagian kurikulum, peneliti juga memilih guru

matadiklat siklus akuntansi sebagai informan penelitian.

4. Siswa-siswi SMK Yapek Gombong Kebumen

Selain kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, dan guru

mata pelajaran siklus akuntansi, siswa-siswi SMK Yapek Gombong

Kebumen khususnya yang sedang menempuh matadiklat siklus akuntansi

juga perlu dijadikan sebagai informan penelitian. Dalam penelitian ini

siswa-siswi yang dijadikan informan penelitian hanya sebagian saja, yaitu

dari tiap-tiap kelas diambil 2 siswa yang merupakan siswa berprestasi.

Sedangkan di SMK Yapek Gombong Kebumen siswa-siswi yang

mendapatkan matadiklat siklus akuntansi adalah semua siswa-siswi yang

duduk di tingkat I program keahlian akuntansi, dan untuk tingkat satunya

ada 3 kelas. Dengan demikian, siswa-siswi yang dijadikan informan

penelitian sebanyak 6 siswa. Dari ke-6 informan ini dapat ditanya

mengenai bagaimana siswa-siswi dalam menerima pelajaran siklus

akuntansi yang penerapannya menggunakan kurikulum SMK edisi 2004

yang berpendekatan KBK, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi.

Dari informan penelitian yang telah dipilih oleh peneliti, diharapkan

dapat memberikan segala informasi yang diperlukan guna memecahkan

permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Dalam mengumpulkan data/

informasi dari masing-masing informan, peneliti dapat melakukannya secara

Page 74: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

58

bebas dan tidak terbatas waktu. Artinya, bahwa peneliti dalam meminta

keterangan dari masing-masing informan tidak terikat alur urutan jabatan,

tetapi tergantung pada situasi, kondisi, kebutuhan peneliti, dan dapat

dilakukan kapan saja dengan catatan selama tidak mengganggu jam-jam

kesibukan para informan. Dengan demikian, apabila pada suatu saat peneliti

meminta keterangan pada masing-masing informan dan ternyata mengalami

kegagalan, maka peneliti dapat meminta keterangan dilain hari selama jangka

waktu penelitian.

D. Tahap-tahap Penelitian dan Jadwal Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan lebih

mengacu pada perspektif fenomenologis. Peneliti dalam pandangan

fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu (Moleong, 2002:9).

Dilihat dari jenisnya, penelitian ini digolongkan pada jenis penelitian

deskriptif yang bersifat eksploratif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk

menggambarkan keadaan atau status fenomena.

Selama melakukan penelitian, peneliti merupakan instrumen utama.

Oleh karena itu seyogyanya, menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam

(Utanto, 2002:47) peneliti menyesuaikan diri dengan memahami kenyataan di

lapangan. Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan di lapangan, peneliti

melakukan wawancara dengan informan, yaitu kepala sekolah, wakil kepala

sekolah bagian kurikulum, guru matadiklat siklus akuntansi, dan siswa-siswi

yang sedang menempuh matadiklat siklus akuntansi yang sesuai dengan tujuan

penelitian.

Page 75: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

59

Tahap-tahap yang ditempuh dalam penelitian ini terdiri dari persiapan

penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian. Menurut Moleong

(1988:85), tahap-tahap penelitian yang telah disesuaikan dengan keadaan

Indonesia adalah :

a. Tahap pra lapangan, yaitu meliputi menyusun rancangan penelitian,

memilih lapangan penelitian, mengurus perijinan, menjajagi dan menilai

keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan

perlengkapan penelitian dan persoalan etika penelitian.

b. Tahap pekerjaan lapangan, yaitu meliputi memahami latar penelitian dan

persiapan diri, memasuki lapangan, dan berperan serta sambil

mengumpulkan data.

c. Tahap analisis data, yaitu meliputi konsep dasar analisis data, menemukan

tema dan perumusan hipotesis, dan menganalisis berdasarkan hipotesis.

Tahap-tahap penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Penelitian pra lapangan

1) Menyusun rancangan penelitian yang sering kita kenal dengan sebutan

proposal penelitian. Pada tahap awal, tema penelitian terlebih dahulu

diajukan kepada tim penyeleksi tema di tingkat jurusan untuk

mendapatkan persetujuan tema. Selanjutnya tema yang telah disetujui

disusun dalam bentuk proposal penelitian dan diserahkan kepada

dosen pembimbing I dan II untuk mendapatkan bimbingan dan

persetujuan.

Page 76: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

60

2) Memilih lapangan penelitian. Berkaitan dengan tema penelitian yaitu

pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi,

maka lembaga yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah SMK

Yapek Gombong Kebumen.

3) Mengurus perijinan. Pada tahap awal, perijinan penelitian dilakukan

secara lisan, selanjutnya setelah Bab I, II, dan III skripsi disetujui oleh

masing-masing dosen pembimbing kemudian perijinan penelitian

dilakukan secara formal antara lembaga yang menaungi peneliti yaitu

UNNES dengan Yayasan SMK Yapek Gombong Kebumen.

4) Menjajagi dan menilai keadaan lapangan. Kegiatan ini selain

dilakukan pada saat memilih lapangan penelitian, dilakukan juga pada

saat peneliti hampir memasuki lapangan penelitian.

5) Memilih dan memanfaatkan informan penelitian. Informan penelitian

dipilih dengan cara purposive sample dan dimanfaatkan sesuai dengan

tujuan pengungkapan data penelitian. Informan penelitian merupakan

orang-orang yang terkait dalam instansi yang digunakan sebagai

tempat penelitian, seperti : kepala sekolah, wakil kepala sekolah

bagian kurikulum, guru matadiklat siklus akuntansi, dan siswa-siswi

yang sedang menempuh matadiklat siklus akuntansi.

6) Menyiapkan kelengkapan penelitian. Perlengkapan penelitian yang

dipersiapkan antara lain peralatan tulis sebagai peralatan catatan

lapangan, alat perekam, kamera, garis besar materi wawancara, dan

panduan observasi.

Page 77: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

61

7) Etika penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peran keterlibatan

peneliti sangat dibutuhkan, oleh sebab itu etika peneliti harus selalu

diperhatikan, sehingga perasaan empati dan kekeluargaan dapat

terjalin baik dengan konsisten pada tujuan penelitian.

b. Tahap pekerjaan lapangan

1) Memahami latar penelitian dan persiapan diri. Pada tahapan ini,

peneliti diharapkan berusaha untuk melakukan interaksi awal,

mempelajari kembali proposal serta memperdalam dan memperluas

kajian literatur penelitian. Dengan adanya persiapan yang matang,

maka pelaksanaan penelitian dapat dilakukan secara efektif dan

efesien.

2) Memasuki lapangan. Setelah seluruh persiapan intern maupun ekstern

peneliti terpenuhi, kemudian peneliti dapat memulai memasuki

lapangan penelitian secara proporsional.

3) Berperan serta sambil mengumpulkan data. Adanya perasaan empati

dan kekeluargaan antara peneliti dengan informan penelitian di SMK

Yapek Gombong Kebumen dapat memberi kemudahan bagi peneliti

untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan di SMK tersebut.

Peneliti dapat secara langsung melakukan wawancara, dokumentasi,

maupun observasi. Dalam melakukan wawancara, dokumentasi, dan

observasi peneliti dapat melakukannya secara bebas (tidak terikat alur

urutan jabatan), tetapi tergantung pada situasi, kondisi, dan kebutuhan

peneliti.

Page 78: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

62

c. Tahap Analisis Data

Ada banyak cara yang dapat diikuti oleh para peneliti dalam menganalis

data. Menurut Milles dan Hoberman dalam Rahman (1999:20) salah satu

cara yang dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah analisis data yang

umum digunakan, yaitu : (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3)

display data, (4) mengambil kesimpulan atau verifikasi. Mengenai tahapan

analisis data akan dibahas lebih lanjut secara luas pada sub G tentang

proses pencatatan dan teknik analisis data.

Jadwal penelitian yang direncanakan oleh peneliti ada dua tahap, yaitu

tahap-1 dimulai tanggal 15 Juli sampai dengan 30 Agustus 2004 dan tahap ke-

2 dimulai setelah Bab I, II, dan III disetujui oleh dosen pembimbing I dan II.

Peneliti memilih dua tahap dalam melakukan penelitian di lapangan karena

pada pelaksanaan tahap I merupakan tahun ajaran baru dan proses belajar

mengajar baru dimulai, sehinggga peneliti dapat memperoleh informasi dari

para informan secara langsung mulai dari awal tahun ajaran baru 2004/2005.

Sedangkan pada tahap II peneliti memilih waktu tersebut karena peneliti

sambil menunggu bimbingan skripsi dari Bab I, II, dan III yang harus disetujui

terlebih dahulu oleh dosen pembimbing I dan II.

E. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menempatkan peneliti

sebagai instrumen penelitian yang utama, agar peneliti dapat menyelami dan

memahami realitas sosial di lapangan yang dijumpai (Bogdan & Biklen, 1982;

Guba & Lincoin, 1985). Dalam kegiatan ini peneliti dilengkapi dengan alat

perekam mini, catatan kecil, dan dokumentasi fotografi. Ini bisa dilakukan

setelah peneliti dapat diterima, dipercaya dan bisa menjalin hubungan baik

dengan para responden.

Page 79: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

63

Pengumpulan data dilakukan berulang-ulang dalam beberapa tahap

berdasarkan perkembangan yang muncul sehubungan dengan jawaban-jawaban

atas suatu pertanyaan. Observasi dan wawancara merupakan dua teknik

pengumpulan data yang digunakan sekaligus, sedangkan dokumentasi digunakan

untuk mengumpulkan data tentang beberapa kegiatan yang berhubungan dengan

situasi pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi pada mata pelajaran siklus

akuntansi.

Berikut dipaparkan pengunaan masing-masing metode pengumpul

data :

1. Metode Observasi

Merujuk pendapat Audrey True (1983) dalam Nugroho (1993:18),

observasi adalah kegiatan mengamati sesuatu tanpa mempengaruhi dan

secara simultan mencatat atau merekamnya untuk bahan analisis. Disitu

tekandung pengertian bahwa peneliti sebagai instrumen penelitian harus

peka dalam mengamati segala sesuatu, dan mampu merekam/mencatat

segala hal yang menjadi fokus pengamatannya. Syarat yang harus dipenuhi

dalam penggunaan teknik ini adalah tidak boleh mempengaruhi hal-hal

yang diobservasi seperti apa yang dikendaki observer.

Pada tahap ini peneliti mengamati langsung di sekolah yang telah

dijadikan tempat penelitian. Awal dari tahap ini yaitu peneliti melakukan

sosialisasi untuk menanamkan rasa saling percaya antara peneliti dengan

kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru bidang studi,

dan siswa yang akan diteliti.

Page 80: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

64

Setelah terbina hubungan baik dan saling percaya antara peneliti

dengan pihak-pihak informan, selanjutnya peneliti mengamati kondisi sekolah

yang meliputi kondisi fisik dan kondisi non fisik, yaitu menyangkut

ketersediaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar

mengajar.

Selain itu, observasi dilakukan dengan mengamati situasi pelaksanaan

kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi dan mengamati kegiatan guru-guru yang sedang melaksanakan

proses pembelajaran, dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan

kurikulum berbasis kompetensi. Hal-hal yang diobservasi meliputi: waktu

pelaksanaan, implementasi hasil dan evaluasi pelaksanaan kurikulum SMK

edisi 2004 yang berbasis kompetensi yang diterapkan di SMK Yapek

Gombong Kebumen, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi.

Setiap data dan informasi yang diperoleh melalui teknik observasi

ini akan selalu didokumentasikan dalam catatan lapangan, hal ini bertujuan

untuk menghindari tercecernya data-data yang telah diperoleh saat di

lapangan. Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang

didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan.

2. Wawancara

Penelitian ini bersifat kualitatif, maka wawancara merupakan

teknik yang penting. Banyak fenomena sosial di lapangan yang sulit

dijaring melalui angket dan sejenisnya, sehingga penggunaan wawancara

menjadi sangat cocok karena mampu mengorek kedalaman peristiwa

maupun setting sosial yang menjadi bingkai terjadinya peristiwa tersebut.

Page 81: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

65

Teknik wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

bentuk wawancara mendalam dengan menggunakan teknik wawancara

berencana (standar interview) dan wawancara tanpa rencana (under

standardized interview). Menurut Tim Pengembangan MKDK IKIP

Semarang (1989:104), wawancara berencana adalah suatu bentuk

wawancara dengan merumuskan terlebih dahulu semua aspek-aspek yang

akan dipertanyakan ke dalam suatu daftar, sehingga saat pelaksanaannya

berfungsi sebagai pedoman wawancara. Sedangkan wawancara tak

berencana hanya sebagai teknik pelengkap apabila pewawancara merasa

bahwa data yang diperoleh dari teknik lain belum memadai.

Dalam penelitian ini, wawancara dilaksanakan secara berencana

terhadap informan-informan yang telah ditentukan di atas tentang hal-hal

yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 yang

berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi. Adapun bahan-

bahan yang menjadi bahan wawancara meliputi : persiapan, makna

pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi pada

matadiklat akuntansi, waktu pelaksanaan, peran kepala sekolah, wakil

kepala sekolah bagian kurikulum, guru matadiklat siklus akuntansi, dan

siswa-siswi yang sedang menempuh matadiklat siklus akuntansi dalam

menyikapi kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi,

implementasi hasil, dan proses belajar mengajar yang baik., khususnya

pada matadiklat siklus akuntansi.

Page 82: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

66

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Suharsimi Arikunto,

1998:148).

Metode dokumentasi ini adalah mencari data mengenai hal-hal atau

catatan, transkip, buku, agenda dan sebagainya untuk melengkapi data-

data yang belum terambil melalui pengisian-pengisian kuesener atau

dalam mengamati perangkat dokumen yang berkaitan dengan ketentuan

pelaksanaan proses pembelajaran yang berorientasi pada kurikulum

berbasis kompetensi.

Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini dengan alasan: 1)

selalu tersedia di kantor/lembaga, 2) dokumen merupakan sumber data

yang stabil, mudah didapat dan digunakan, 3) data/informasi yang ada

pada dokumen bersifat faktual dan realistis dalam arti memuat apa adanya

tentang hal-hal yang didokumentasikan.

Pelaksanaan metode dokumentasi dengan menyelidiki administrasi

kepala sekolah dan foto kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong

Kebumen.

Page 83: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

67

F. Sumber Data

Data merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam suatu

penelitian. Untuk mengumpulkan data-data mengenai implementasi kurikulum

SMK edisi 2004 melalui kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat

siklus akuntasi di SMK Yapek Gombong Kebumen penulis menggunakan data

yang berasal dari :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden,

yaitu dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru-guru

mata pelajaran siklus akuntansi SMK Yapek Kecamatan Gombong Kabupaten

Kebumen, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis kurikulum berbasis

kompetensi dari Depdiknas.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

dipakai untuk melengkapi data-data primer. Dalam penelitian ini penulis

memperoleh data sekunder dari dokumen, catatan-catatan rapat kerja dinas

yang penting tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi.

G. Proses Pencatatan dan Teknik Analisis Data

1. Proses pencatatan Data

Kegiatan yang tidak kalah penting dan perlu diperhatikan oleh

seorang peneliti dalam usaha mengumpulkan informasi adalah proses

pencatatan data. Alat penelitian penting yang akan digunakan dalam

Page 84: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

68

pengumpulan data ialah catatan lapangan (field notes), yaitu catatan yang

dibuat oleh peneliti sewaktu mengadakan pengamatan/observasi,

wawancara, dokumentasi maupun menyaksikan suatu kejadian tertentu.

Catatan lapangan dalam bentuk kata-kata kunci, singkatan, pokok-pokok

utama saja, kemudian dilengkapi dan disempurnakan.

Pada saat melakukan proses pencatatan lapangan, peneliti berusaha

mengikuti pedoman yang telah dirumuskan oleh Bogdan dan Moleong

(2002:101) antara lain : a) buatlah catatan secepatnya, jangan menunda-

nunda pekerjaan, sebab makin ditunda pekerjaan, maka makin sulit data

diingat dan kemungkinan data hilang akan semakin besar, b) buatlah garis

besar yang berisi judul-judul tentang sesuatu yang ditemui dalam suatu

pengamatan atau wawancara yang cukup lama dilakukan, c) apa yang

dikatakan atau yang telah diamati sering terlupakan setelah beberapa hari

berlalu, jika teringat segeralah dicatat kembali.

Pada dasarnya peneliti tidak dapat melakukan dua pekerjaan

sekaligus. Peneliti tidak mungkin melakukan pengamatan sambil membuat

catatan yang baik, dan tidak dapat pula membuat catatan yang baik sambil

mengadakan wawancara secara mendalam dengan seseorang. Dengan

dasar kenyataan tersebut, penggunaan alat-alat perekam kejadian, yaitu

tape recorder maupun kamera sebagai alat dokumentasi dipilih untuk

mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Penggunaan peralatan tersebut

sebagai pencatat data mempunyai keuntungan antara lain dapat diamati

dan didengar secara berulang, sehingga apa yang diragukan dalam

penafsiran data dapat dicek secara langsung, dan dapat memberikan dasar

Page 85: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

69

yang kuat tentang apa yang dikatakan oleh peneliti itu benar-benar terjadi

dan dapat dicek kembali dengan mudah.

2. Teknik Analisis Data

Menurut Patton dalam Moleong (2002:103) analisis data adalah

proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,

kategori dan suatu uraian dasar. Sedangkan Bogdan dan Taylor

mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha formal untuk

menentukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan

oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada

hipotesis itu.

Analisis data dilakukan secara induktif, yaitu dimulai dari lapangan

atau fakta empiris dengan cara terjun ke lapangan, mempelajari,

menganalisis, menafsir dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada

di lapangan. Analisis data di dalam penelitian kualitatif dilakukan

bersamaan dengan proses pengumpulan data.

Menurut Miles dan Hoberman dalam Rachman (1999:120), bahwa

peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan

hasil observasi dan wawancara di lapangan. Adapun tahapan analisis data

sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya

sesuai dengan hasil observasi dan interview di lapangan.

b. Reduksi data

Yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian.

Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian terinci

Page 86: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

70

yang akan terus bertambah sejalan bertambahnya waktu penelitian, oleh

sebab itu laporan tersebut perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang

pokok, difokuskan pada hal yang penting, dan dicari tema atau polanya.

Disamping itu, laporan sebagai bahan mentah juga perlu disingkatkan

direduksi, dan disusun lebih sistematis sehingga lebih mudah

dikendalikan.

Langkah selanjutnya adalah menyusun data hasil reduksi dalam

bentuk satuan-satuan. Satuan itu tidak lain adalah bagian terkecil yang

mengandung makna yang bulat dan dapat berdiri sendiri terlepas dari

bagian yang lain. Menurut Licoln dan Guba (1985:345) karakteristik ada

dua, yaitu pertama satuan itu harus “heuristic” artinya mengarah pada

suatu pengertian atau tindakan yang diperlukan oleh peneliti atau akan

dilakukannya, dan satuan itu hendaknya juga menarik. Kedua, satuan itu

hendaknya merupakan “sepotong” informasi kecil yang dapat berdiri

sendiri, artinya satuan itu harus dapat ditafsirkan tanpa informasi

tambahan selain pengertian umum dalam konteks latar penelitian

(Moleong, 2002:192).

Setelah seluruh data penelitian telah tersusun dalam satuan-

satuan, langkah penelitian selanjutnya adalah melakukan kategorisasi.

Kategori disini tidak lain adalah salah satu tumpukan dari seperangkat

tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat ataupun

kriteria tertentu. Selanjutnya Licoln dan Guba dalam Moleong (2002:

347–351) menguraikan kategori sebagai berikut : tugas pokok

kategorisasi adalah 1) mengelompokan kartu-kartu yang telah dibuat

Page 87: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

71

ke dalam bagian-bagian isi yang secara jelas berkaitan, 2) merumuskan

aturan yang menguraikan kawasan kategori dan yang akhirnya dapat

digunakan untuk menetapkan inkluisi setiap kartu pada kategori, 3)

menjaga agar setiap kategori yang telah disusun satu dengan lainnya

mengikuti prinsip taat asas.

c. Penyajian data (display data), yaitu sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Dalam pelaksanaan penelitian penyajian-penyajian

data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis

kualitatif yang valid. Untuk menampilkan data-data tersebut agar lebih

menarik maka diperlukan penyajian yang menarik pula. Dalam penyajian

ini dapat dilakukan melalui berbagai macam visual, misalnya gambar,

grafik, chart network, diagram, matrik, dan sebagainya (Milles dan

Hoberman, 1992:17).

d. Pengambilan keputusan atau verifikasi, yaitu data-data dari hasil

penelitian setelah direduksi, disajikan langkah terakhir adalah

kesimpulan-kesimpulan. Hasil dari data-data yang telah didapatkan dari

laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan serta diuji

kebenarannya. Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari satu

kegiatan konvigurasi yang utuh, sehingga kesimpulan-kesimpulan juga

diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data yaitu

pemeriksaan tentang besar dan tidaknya hasil laporan penelitian.

Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau

kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data

Page 88: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

72

yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya, yaitu

yang merupakan validitasnya (Milles dan Hoberman, 1992:19).

Sejak semula peneliti berusaha mencari makna dari data yang

diperoleh. Untuk itu peneliti berusaha mencari pola, model, tema,

hubungan, persamaan, hal-hal yang sering muncul, hipotesis, dan

sebagainya.

Tahapan analisis data kualitatif tersebut dapat dilihat dalam bagan

di bawah ini :

Bagan 1. Tahapan analisis data kualitatif

Sumber : Milles dan Hoberman dalam Rahman (1999:20)

Keempat komponen tersebut saling mempengaruhi dan terkait.

Pertama-tama peneliti di lapangan dengan mengadakan wawancara atau

observasi yang disebut tahap pengumpulan data. Karena data yang

dikumpulkan banyak, maka perlu diadakan reduksi data. Setelah direduksi

kemudian diadakan sajian data, selain itu pengumpulan data juga

digunakan untuk penyajian data. Apabila ketiga tahapan tersebut selesai

dilakukan, maka diambil suatu keputusan atau verifikasi.

PENGUMPULAN DATA

SAJIAN DATA

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN ATAU

VERIFIKASI

REDUKSI DATA

Page 89: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

73

H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan suatu data dapat dilakukan dengan teknik pemeriksaan yang

didasarkan atas kriteria tertentu. Menurut Moleong (2002:173) ada empat kriteria

dalam teknik pemeriksaan data, yaitu : 1) derajat kepercayaan (credibility), 2)

keteralihan (transferability), 3) kebergantungan (dependability), dan 4) kepastian

(confirmability).

Adapun teknik yang digunakan untuk membuktikan kebenaran data yaitu

melalui ketekunan pengamatan di lapangan, triangulasi, pengecekan dengan teman

sejawat, kajian terhadap kasus-kasus negatif, referensi yang memadai, dan

pengecekan anggota. Dalam penelitian ini, untuk membuktikan keabsahan data,

maka peneliti menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

dan perbandingan terhadap data itu (Moleong, 2002:178). Denzim (dalam

Moleong, 2002:178) membedakan triangulasi menjadi empat macam yaitu :

sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam hal ini proses triangulasi yang

digunakan oleh peneliti adalah triangulasi sumber, yang berarti membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Patton dalam Lembaran

Penelitian, 1993:73). Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil data wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

Page 90: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

74

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang/ masyarakat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang

pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Triangulasi sumber yang digunakan yaitu sebagai teknik pemeriksaan

yang memanfaatkan penggunaan sumber, dengan pertimbangan bahwa untuk

memperoleh informasi dari para informan perlu diadakan cros cek antara satu

informan dengan informan yang lain, sehingga akan diperoleh informasi yang

benar-benar valid. Informasi ynag diperoleh diusahakan dari nara sumber yang

betul-betul mengetahui akan permasalahan dalam penelitian ini.

Informasi yang diberikan oleh salah satu informan dalam menjawab

pertanyaan peneliti, kemudian peneliti mengecek ulang dengan jalan menanyakan

ulang pertanyaan yang disampaikan oleh informan pertama ke informan kedua.

Apabila kedua jawaban yang diberikan sama, maka jawaban itu dianggap sah,

tetapi apabila kedua jawaban saling berlawanan atau berbeda, maka langkah

alternatif sebagai solusi yang tepat adalah dengan mencari jawaban atas

pertanyaan itu kepada informan ketiga yang berfungsi sebagai pembanding antara

keduanya. Hal ini dilakukan untuk membahas setiap fokus penelitian yang ada,

sehingga keabsahan data tetap terjaga dan bisa dipertanggungjawabkan.

Page 91: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Setting Penelitian

1. Tinjauan Historis SMK Yapek Gombong Kebumen

Pemrakarsa pendirian SMEA Gombong Kebumen atau kini disebut

dengan SMK Yapek Gombong Kebumen tidak dapat dipisahkan dari

usaha dan perjuangan para guru SMA Negeri Gombong Kebumen. Niat

mendirikan sekolah adalah niat yang tulus dan luhur, terutama dalam

rangka peran aktif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui bidang

pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan. Selain itu, dimaksudkan juga

untuk mengisi waktu luang bagi para guru SMA Negeri Kebumen pada

waktu siang maupun sore hari sesudah selesai melaksanakan tugas

mengajar.

Setelah melihat daya tampung siswa di SMA Negeri Gombong

yang masih sangat terbatas dan minat calon siswa lulusan SLTP yang akan

meneruskan ke jenjang lebih tinggi sangat banyak, maka niat mendirikan

sekolah semakin mantap.

Untuk mewujudkan keinginan dalam mendirikan SMEA Gombong

Kebumen dipandang perlu diadakannya rapat. Pelaksanaan rapat pertama

kali pada tanggal 15 Agustus 1967. Dari hasil rapat tersebut memutuskan

bahwa Drs. Soedarman SA sebagai kepala SMEA Gombong Kebumen.

Kemudian pada bulan Desember 1967 SMEA Yapek Gombong Kebumen

menerima pendaftaran siswa baru sebanyak 89 siswa, sedangkan tenaga

75

Page 92: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

76

pengajar sejumlah 10 orang, staf usaha 1 orang, dan tenaga pesuruh 1

orang. Adapun tenaga pengajar tersebut kesemuanya merupakan guru dari

SMA Negeri Gombong Kebumen.

Kegiatan proses belajar mengajar sementara masih menggunakan

gedung dan fasilitas dari SMA Negeri Gombong Kebumen, yaitu gedung

KWN Kendalgrowong Gombong Kebumen. Kemudian atas anjuran dari

bapak Suparjadi Tjokrodimejo selaku kepala sekolah SMA Negeri

Gombong agar SMEA Gombong diubah namanya menjadi SMEA

Persiapan Negeri Gombong Kebumen.

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah bahwa untuk mendirikan

sekolah negeri harus ada persetujuan dari instansi pemerintah setempat,

yaitu Kawedanan atau Kecamatan Gombong maka pada bulan Januari

1968 diadakan rapat di rumah bapak Sosro Mihardjo. Pada rapat ini

dihadiri oleh para pejabat dan tokoh masyarakat di kecamatan Gombong

yang menghasilkan keputusan tentang susunan kepanitiaan pendiri SMEA

persiapan Negeri gombong kebumen.

Adapun susunan kepanitiaan tersebut adalah sebagai berikut :

Penasehat I : Bapak Mayor Suripto (komando Garnizun Gombong)

Penasehat II : Bapak M. Koesni (wedono Gombong)

Ketua : Bapak Mas Soekarno, BA (Camat Gombong)

Sekretaris : Bapak Pitojo Soesilo (Kepala SD Wonokriyo I Gombong)

Bendahara I : Bapak Sosro Mihardjo (Pemborong)

Bendahara II : Bapak Drs. Soedarman SA (Kepala SMEA Negeri

Karanganyar Kebumen)

Page 93: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

77

Seksi Usaha : 1. Bapak Lie Chan San (Pengusaha Pabrik Nusantara

Gombong)

2. Bapak Kwee Kie Shoo (Pengusaha pabrik Sarawita

Gombong)

3. Bapak Atmowinangun (Carik Wero Gombong)

4. Bapak Soekiran (Guru SMEP Gombong)

Adapun tujuan mendirikan SMEA Persiapan Negeri Gombong

adalah: 1) ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya

masyarakat Gombong dan sekitarnya, dan 2) agar masyarakat Gombong

dan sekitarnya dapat menikmati pendidikan yang lebih tinggi tanpa harus

pergi ke luar kota.

Sesuai dengan waktu pertama kali diadakan rapat yaitu pada

tanggal 15 Agustus 1967, maka tanggal tersebut dijadikan hari jadi

berdirinya SMEA Persiapan Negeri Gombong Kebumen atau yang kini

disebut dengan SMK Yapek Gombong Kebumen.

Dengan keuletan dan kegigihan dari para seksi usaha dan segenap

panitia, akhirnya pada tahun 1969 SMEA Persiapan Negeri Gombong

berhasil membeli sebidang tanah yang beralokasi di Jalan Merbabu No.64

Wero Gombong Kebumen. Adapun jumlah tenaga pengajar pada tahun

1972 sebagian besar masih tetap guru dari SMA Negeri Gombong

Kebumen. Perkembangan jumlah siswa terus meningkat, sehingga di

sekolah ini dibuka 3 jurusan yaitu jurusan tata usaha (sekarang sekretaris),

tata buku (sekarang akuntansi), dan tata niaga (sekarang penjualan).

Page 94: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

78

Perkembangan jumlah siswa tiap tahun selalu meningkat, sehingga

kegiatan belajar mengajar terpaksa dilaksanakan pada pagi dan siang hari.

Dengan demikian tenaga pengajarpun ditambah dari SMEA Negeri

Karanganyar Kebumen, khususnya guru bidang studi kejuruan ekonomi.

Kepemimpinan bapak Drs. Soedarman SA berlangsung hanya

sampai tahun 1972, hal ini dikarenakan pada bulan Februari 1972 beliau

diangkat menjadi Kepala SMEP Negeri Prembun Kebumen. Dengan

demikian, maka kepemimpinan SMEA Persiapan Negeri Gombong

digantikan oleh bapak Tjetjep Supandi, BcHk.

Selaku kepala sekolah beliau mulai melakukan upaya beberapa

pembenahan dalam kegiatan proses belajar mengajar, selain itu secara

bertahap beliau juga mulai memberhentikan guru-guru negeri yang kurang

efektif, baik itu dari SMA Negeri Gombong maupun SMEA Negeri

Karanganyar Kebumen.

Usaha untuk menjadikan SMEA Persiapan Negeri Gombong

Kebumen agar menjadi sekolah yang berstatus negeri terus dilakukan,

tetapi karena Peraturan Pemerintah yang menetapkan bahwa setiap

kabupaten hanya ada dua SMEA Negeri yaitu di Kebumen dan

Karanganyar, maka harapan SMEA Persiapan Negeri Gombong Kebumen

untuk menajdi SMEA Negeri Gombong Kebumen gagal. Dengan

demikian, maka SMEA Persiapan Negeri Gombong Kebumen harus

menjadi sekolah swasta.

Page 95: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

79

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah sekolah swasta harus dikelola

oleh suatu badan atau yayasan. Oleh karena itu pada tanggal 27 Agustus

1973 didirikan Badan Usaha yang berbentuk yayasan, yaitu yang diberi

nama “YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI (YAPEK) GOMBONG

KEBUMEN”. Yayasan ini kemudian didaftarkan ke Notaris Soetardjo

Sastro Atmodjo di Purwokerto dengan Akta no. 21 tanggal 27 Agustus

1973.

Dengan adanya kerja keras dan semangat tinggi dari pihak kepala

sekolah, guru, karyawan, dan seluruh siswa, maka SMK Yapek Gombong

Kebumen ini mengalami kemajuan dan keberhasilan yang cukup pesat.

Hal ini terbukti dengan adanya subsidi yang diberikan dari pemerintah

mulai tahun 1979, baik itu berupa materi, sarana prasarana sekolah,

maupun bantuan guru negeri.

Sementara itu berlaku Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang

status sekolah-sekolah swasta dengan cara akreditasi. Adapun status yang

dimaksud adalah “Terdaftar, Diakui, dan Disamakan”. Berdasarkan hasil

tim akreditasi, maka status SMK Yapek Gombong Kebumen sejak tahun

1986 “DIAKUI”, dengan SK Nomor 001/C/Kep/I.86 tanggal 6 Januari

1986.

Setelah puluhan tahun bapak Tjetjep Supandi, BcHk memimpin

SMK Yapek Gombong Kebumen, akhirnya pada tanggal 19 Juli 1999

beliau purna tugas, dan sebagai gantinya yaitu bapak Drs. Agus

Page 96: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

80

Supriyanto. Dalam kepimpinan bapak Drs. Agus Supriyanto selalu

menekankan pada kedisiplinan dan kebersamaan. Kemudian mulai tahun

1999 kurikulum yang berlaku di SMK adalah kurikulum SMK edisi 1999

yang pada akhirnya mulai tahun pembelajaran 2004/2005 berubah menjadi

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi.

2. Letak Geografis SMK Yapek Gombong Kebumen

Secara geografis SMK Yapek Gombong Kebumen terletak di

perkotaan, tepatnya jalan Merbabu No. 64 Wero Gombong Kebumen Jawa

Tengah.

Dengan batas- batas :

1. Sebelah Barat : Perkampungan Wero Gombong

2. Sebelah Utara : Perkampungan Wero Gombong

3. Sebelah Timur : Hotel Marsiwo Gombong

4. Sebelah Selatan : Jalan Yos Sudarso Timur

Lokasi sekolah terletak di perkotaan, sehingga mudah untuk

ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum. Jarak orbitasi SMK

Yapek Gombong Kebumen dengan pusat kecamatan sekitar 2 km.

Page 97: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

81

3. Struktur Organisasi SMK Yapek Gombong Kebumen

Bagan 2 Struktur Organisasi

(Profil SMK Yapek Gombong Kebumen 2004/ 2004)

4. Keadaan Guru SMK Yapek Gombong Kebumen

Pada tahun pembelajaran 2004/2005 SMK Gombong Kebumen

dipimpin oleh 1 kepala sekolah, dan memiliki tenaga pengajar sebanyak

42 orang guru. Dari ke 42 tenaga pengajar tersebut yang laki-laki

berjumlah 23, sedangkan tenaga pengajar perempuan berjumlah 19 orang

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH MS

WAKA KURIKULUM WAKA KESISWAAN WAKA HUMAS WAKA SAPRAS

KPK AKUNTANSI KPK SEKRETARIS KPK PENJUALAN

WALI KELAS BP DEWAN GURU

SISWA

Page 98: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

82

guru. Guru yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah guru yang

mengajar program keahlian akuntansi, khususnya matadiklat siklus

akuntansi (Profil SMK Yapek Gombong Kebumen, 2004/2005). Adapun

daftar personalia organisasi di SMK Yapek Gombong Kebumen terlampir.

5. Keadaan Siswa SMK Yapek Gombong Kebumen

Program keahlian yang dimiliki SMK Yapek Gombong Kebumen

ada 3, yaitu : 1) Akuntansi, 2) Administrasi Perkantoran, dan 3) Penjualan.

Pada tahun pembelajaran 2004/2005 jumlah siswa keseluruhan yang

sekolah di SMK Yapek Gombong Kebumen berjumlah 1400 siswa, yaitu :

1) kelas I berjumlah 441 siswa, 2) kelas II 478, dan 3) kelas III 480.

Sejak SMK Yapek Gombong Kebumen berdiri hingga sampai

diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi, sekolah tersebut merupakan sekolah

swasta yang favorit. Hal ini terbukti dengan banyaknya kapasitas

pendaftar calon siswa baru yang selalu meningkat setiap tahun ajaran baru.

Selain itu masih banyak bukti-bukti lain yang dapat dilihat, yaitu

banyaknya prestasi yang telah diraih oleh siswa-siswi SMK Yapek

Gombong Kebumen dari tahun ke tahun, baik itu di tingkat kabupaten

maupun propinsi.

6. Keadaan Sarana dan Prasarana SMK Yapek Gombong

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK Yapek Gombong

Kebumen antara lain laboratorium komputer, mengetik, ruang kelas,

Page 99: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

83

pertokoan, bank mini, kafetaria/ kantin, perpustakaan, kepala sekolah,

wakil-wakil kepala sekolah, ketua program keahlian, guru, penyelenggara,

BP, BKK, tata usaha, UKS, mushola, gudang, dapur, kamar kecil,

lapangan bola volly, bola basket, rumah dinas karyawan, tempat parkir,

dan tanah.

B. Hasil Penelitian Informan I (Kepala Sekolah/A) Tentang :

1. Impelementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Sebelum kepala sekolah menjelaskan tentang persiapan apa saja

yang dilakukan dalam rangka mengimplementasikan kurikulum SMK edisi

2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada

matadiklat siklus akuntansi terlebih dahulu kepala sekolah menerangkan

tugas dan tanggung jawabnya selaku pemimpin di SMK Yapek Gombong

Kebumen.

Secara umum kepala sekolah mempunyai tugas untuk bertanggung

jawab dan mengkoordinator terhadap sekolah yang dipimpin, baik itu

mulai dari pengelolaan sekolah maupun penataan segala administrasi

dalam mengimplementasikan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi di SMK Yapek Gombong

Kebumen.

Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah kepala sekolah salah

satunya adalah kepemimpinan, yang artinya suatu proses untuk

mempengaruhi aktivitas individu atau kelompok dalam usaha menuju

pencapaian tujuan. Kepala sekolah sebagai pemimpin juga memiliki tugas

pokok untuk mempengaruhi, mendorong, dan mengajak guru-guru dan

Page 100: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

84

karyawan lainnya agar mereka bersedia untuk berbuat sesuatu yang dapat

menyokong pencapaian tujuan sekolah sebagai suatu institusi.

Selain itu, dijelaskan pula bahwa tugas dan tanggung jawab kepala

sekolah meliputi :

1) Merencanakan seluruh kegiatan sekolah dengan dibantu oleh

pembantu kepala sekolah sesuai dengan urusan masing-masing.

2) Mengorganisasikan semua sumber daya dan dana secara efektif sesuai

dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

3) Mengarahkan semua pembantu kepala sekolah termasuk guru dan

staff tata usaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai sesuai

dengan bidang dan tugas masing-masing.

4) Mengkoordinasikan semua pembantu agar terjalin hubungan kerja

yang baik dan serasi dalam rangka memberikan motifasi kepada

semua unsur/ personil sekolah, sehingga membangkitkan partisipasi

dan dedikasi yang sebesar-besarnya.

5) Secara terus menerus melaksanakan pengawasan / monitoring kepada

semua personil sekolah, sehingga apabila terjadi ketimpangan/

hambatan dapat segera diatasi.

6) Secara rutin mengadakan supervisi/ pembinaan setiap seminggu sekali

pada hari sabtu atau senin dalam rangka mengatasi hambatan-

hambatan.

7) Menyelenggarakan rapat-rapat sesuai dengan keperluan yang meliputi:

a) membicarakan program tahunan, b) persiapan evaluasi, c) persiapan

Page 101: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

85

UAN, d) kemajuan pengembangan pengajaran, dan e) penerimaan

siswa baru.

8) Mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan sekolah dalam rangka

mengurangi hambatan dan meningkatkan hasil yang sesuai tujuan.

9) Menjalin hubungan erat dengan industri dan dunia usaha.

“Adapun persiapan yang dilakukan oleh saya selaku pemimpin

dalam mengkoordinator pengelolaan sekolah, yaitu dengan cara

mensosialisasikan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi kepada wakil kepala sekolah bagian

kurikulum dan guru-guru serta staff karyawan yang ada di SMK

Yapek Gombong Kebumen” (A).

Sedangkan cara mensosialisasikan kurikulum tersebut yaitu dengan

mengambil langkah-langkah sebagai berikut : 1) menyelenggarakan

pertemuan-pertemuan rutin dengan orang-orang yang terkait di instansi

sekolah, 2) pemantauan secara rutin terhadap hasil-hasil yang telah

dirapatkan secara bersama-sama, dan 3) mengadakan sering dengan wakil-

wakil kepala sekolah, guru-guru, dan staff karyawan lainnya, yaitu sejauh

mana pelaksanaan implementasi kurikulum SMK edisi 2004, apakah sudah

dapat terlaksana dengan baik atau belum.

Dengan adanya pensosialisasian tentang implementasi kurikulum

SMK edisi 2004 yang berpendekatan kurikulum berbasis kompetensi,

khususnya pada matadiklat siklus akuntansi, diharapkan agar pelaksanaan

kurikulum tersebut dapat berjalan lebih baik lagi, sehingga dapat

diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah.

Selain mensosialisasikan tentang kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, dipersiapkan pula

sarana dan prasarana serta alat dan bahan yang merupakan sarana

Page 102: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

86

penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Sarana penunjang tersebut

antara lain dengan adanya ruang kelas yang nyaman dan memadai serta

ruang praktek seperti : ruang komputer, mengetik, pertokoan, bank mini,

dan perpustakaan sekolah.

Di samping mensosialisasikan implementasi kurikulum SMK edisi

2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, dijelaskan pula

tentang bagaimana kepala sekolah dalam memaknai kurikulum tersebut.

“Menurut saya, makna dari adanya kurikulum SMK edisi

2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, khususnya

pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen

adalah 1) siswa dituntut adanya kemandirian dalam menguasai

masing-masing kompetensi, 2) kedudukan guru hanya sebagai

fasilitor, sehingga siswa-siswi harus dapat mengikuti kegiatan belajar

mengajar secara aktif, dan 3) penilaian tidak dilakukan secara global,

melainkan dinilai dari kompetensi per kompetensi” (A).

Dalam matadiklat siklus akuntansi maksud dari kompetensi per

kompetensi yaitu bahwa setiap peserta didik dalam menguasai materi

hendaknya secara bertahap dari yang dasar dulu lalu meningkat ke yang

lebih tinggi. Sebagai contoh yaitu peserta didik dalam menguasai materi

matadiklat siklus akuntansi terlebih dahulu harus menguasai matadiklat

secara runtut dari kompetensi yang satu ke kompetensi yang berikutnya.

Matadiklat yang dimaksud adalah : 1) mengerjakan persamaan dasar

akuntansi, 2) mengelola bukti transaksi, 3) mengelola buku jurnal, 4)

mengelola buku besar, 5) menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa

dan dagang, 6) mengelola administrasi kas bank, 7) mengelola

administrasi dana kas kecil, dan 8) mengelola order penjualan.

Kepala sekolah juga menyadari bahwa implementasi kurikulum

SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi

Page 103: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

87

masih merupakan tahap awal yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan

lebih lanjut lagi guna mencapai hasil belajar yang maksimal. Meskipun

masih tahap awal dan baru dimulai pada tahun ajaran 2004/2005, namun

pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum

berbasis kompetensi sudah dapat berjalan baik. Hal ini dikarenakan

kurikulum SMK edisi 2004 merupakan penyempurnaan dari kurikulum

sebelumnya, yaitu kurikulum SMK edisi 1999.

2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004

Dalam pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi selalu melibatkan orang-orang yang terkait di dalam instansi

sekolah, diantaranya yaitu peran serta dari kepala sekolah yang sangat

mendukung diberlakukannya kurikulum tersebut.

“Adapun peran serta saya sebagai kepala sekolah adalah : 1)

memberikan masukan, arahan, bimbingan, dan motifasi serta

pengawasan terhadap guru, khususnya guru matadiklat siklus

akuntansi, dan 2) menyediakan keperluan yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 seperti sarana dan

prasarana, alat dan bahan, serta blangko administrasi”(A).

Implementasi dari hasil pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari kurikulum SMK

edisi 1999, sehingga dalam pelaksanaannya pun tidak begitu masalah.

Akan tetapi agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat dikatakan

baik dan maksimal, maka dituntut adanya pembuatan modul bahan ajar.

Sedangkan pembuatan modul bahan ajar tersebut memerlukan biaya yang

Page 104: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

88

cukup banyak. Oleh sebab itu pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi bisa saja mengalami

keterlambatan apabila kendala biaya tidak dapat terpenuhi

3. Proses Belajar Mengajar yang Baik

Teori dari matadiklat siklus akuntansi yang diperoleh oleh tiap-tiap

peserta didik setiap kompetensinya lebih sedikit apabila dibandingkan

dengan prakteknya.

“Oleh karena itu, agar siswa dapat mengikuti kegiatan belajar

mengajar secara aktif, maka menurut saya setiap siswa harus

memiliki modul sebagai bahan ajar. Dengan demikian siswa dapat

memperbanyak latihan-latihan soal secara mandiri sesuai penekanan pada praktek studi kasus” (A).

Evaluasi atau penilaian pada dasarnya merupakan bagian integral

dari proses pembelajaran yang diarahkan untuk menilai kinerja peserta

didik dalam memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar

secara berkesinambungan. Proses evaluasi terhadap implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek

Gombong Kebumen dilakukan secara bertahap, yaitu guna mengetahui

kelebihan, kekurangan, kendala, dan bagaimana cara mengatasinya.

C. Hasil Penelitian Informan II (Waka Bidang Kurikulum/B) Tentang :

1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Sebelum wakil kepala sekolah bidang kurikulum menjabarkan

secara luas tentang implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, Informan B terlebih dahulu

menuturkan bahwa apa yang hendak diungkapkan pada dasarnya sama

Page 105: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

89

dengan yang diungkapkan oleh kepala sekolah, karena dalam

mengimplementasikan kurikulum SMK edisi 2004 wakil kepala sekolah

bidang kurikulum selalu berkoordinasi dengan kepala sekolah.

Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bertanggung jawab kepada

sekolah atas berlangsungnya semua kegiatan, mulai dari perencanaan,

koordinasi, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi terhadap

implementasi kurikulum yang berlaku di sekolah secara optimal. Selaku

pembantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum

mempunyai tugas-tugas seperti : 1) menyusun program tahunan dan

semesteran yang berkaitan dengan implementasi kurikulum di sekolah, 2)

mengkoordinasikan pembagian kelas di awal tahun pelajaran, 3)

mengkoordinasikan penyusunan jadwal proses belajar mengajar, 4)

mengkoordinasikan penyusunan kalender pendidikan, 5)

mengkoordinasikan pembagian tugas bahan pengajaran, 6) mengawasi

kelancaran kegiatan proses belajar mengajar, 7) mengkoordinasikan

kegiatan pengadaan bahan pengajaran, 8) mengumpulkan dan menganalisa

absensi murid, 9) mengkoordinasikan kegiatan evaluasi/ UNAS, dan 10)

mengkoordinasikan keseluruhan pengajaran di semua jurusan.

“Selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum, maka

persiapan-persiapan yang dilakukan oleh saya dalam

mengimplementasikan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada

matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen

adalah 1) rapat koordinasi dengan ketua program keahlian akuntansi

dan guru produktif akuntansi untuk menentukan pencapaian materi

yang harus dicapai pada tiap-tiap semester dan tiap-tiap tingkat, 2)

bersama ketua program keahlian dan guru produktif akuntansi

menentukan alokasi waktu tiap minggunya, 3) bersama ketua

program keahlian menginventarisasi kebutuhan dokumen yang

Page 106: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

90

diperlukan untuk praktek siswa, 4) mempersiapkan blangko-blangko

administrasi guru, dan 5) koordinasi dengan pembina perpustakaan

untuk mempersiapkan buku materi pelajaran yang diperlukan

sebagai acuan untuk persiapan penyusunan modul bahan ajar” (B).

Seperti halnya yang dijelaskan oleh informan A dalam memaknai

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi, wakil

kepala sekolah bidang kurikulum juga menerangkan bahwa dengan

diberlakukannya kurikulum ini maka dituntut adanya kemandirian pada

peserta didik untuk dapat menguasai masing-masing kompetensi yang ada,

dimana penilaian disini tidak dilakukan secara global melainkan dinilai

dari kompetensi perkompetensi. Dengan menggunakan kurikulum SMK

edisi 2004 yang berbasis kompetensi, maka guru selaku fasilitator harus

mempersiapkan materi seoptimal mungkin agar batas nilai yang dicapai

siswa dapat terwujud secara maksimal sesuai tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Informan B juga menuturkan bahwa implementasi kurikulum SMK

edisi 2004 yang berbasis kompetensi diberlakukan mulai tahun pelajaran

2004/ 2005, sehingga pelaksanaan kurikulum ini baru diterapkan untuk

tingkat I, sedangkan untuk tingkat II dan III masih tetap mengacu pada

penerapan kurikulum SMK edisi 1999.

2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004

Peran serta dari wakil kepala sekolah bidang kurikulum juga

berpengaruh besar terhadap keberhasilan implementasi kurikulum SMK

edisi 2004 yang berbasis kompetensi.

“Peran serta saya selaku kepala sekolah bidang kurikulum

antara lain : 1) menyediakan blangko-blangko administrasi, 2)

menyusun jadwal pembelajaran, 3) mengkoordinir guru-guru

Page 107: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

91

produktif akuntansi melalui ketua program keahlian, dan 4)

mengkoordinir penyiapan alat-alat praktek siswa melalui guru

diklat” (B).

Implementasi dari hasil pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari kurikulum SMK

edisi 1999, sehingga dalam pelaksanaannya pun dapat berjalan dengan

baik. Akan tetapi masih ada sedikit kendala yang terjadi di lapangan,

khususnya dalam penyiapan modul bahan ajar, baik dari segi tenaga,

pikiran, waktu, dan biaya. Hal ini dikarenakan pelaksanaan kurikulum

SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi baru dimulai tahun pelajaran

2004/ 2005, sedangkan sosialisi kurikulum SMK edisi 2004 terlambat.

3. Proses Belajar Mengajar yang Baik

Jika dibandingkan dengan praktek, teori dari matadiklat siklus

akuntansi yang diperoleh oleh setiap peserta didik lebih sedikit.

“Dengan adanya perbandingan yang demikian, maka saya selaku

wakil kepala sekolah bidang kurikulum menganjurkan agar setiap

siswa harus memiliki modul sebagai bahan ajar, penyediaan bahan

dan alat praktek juga harus memadai” (B).

Proses evaluasi atau penilaian pada dasarnya merupakan bagian

integral dari proses pembelajaran yang diarahkan untuk menilai kinerja

peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan. Adapun evaluasi

terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus

akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen dilakukan secara bertahap,

yaitu guna mengetahui kelebihan, kekurangan, kendala, dan bagaimana

cara mengatasinya.

Page 108: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

92

D. Hasil Penelitian Informan III (Guru Matadiklat/C) Tentang :

1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 yang

berbasis kompetensi, maka kedudukan guru hanya sebagai fasilitator,

sehingga peserta didik dalam menguasai masing-masing kompetensi

dituntut adanya kemandirian dan keaktifan dari diri sendiri. Meskipun

guru hanya sebagai fasilitator, guru juga harus betul-betul menguasai

kompetensi yang diajarkan.

Selaku guru matadiklat siklus akuntansi (C) memiliki tugas-tugas

seperti :

1) Menyiapkan perangkat mengajar semesteran, analisis program satuan

pelajaran, dan kisi-kisi serta perangkat evaluasi.

2) Melaksanakan administrasi siswa, seperti : daftar nilai, daftar hadir,

dan daftar kemajuan kelas.

3) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar, seperti :

a) Mempersiapkan bahan ajaran, bahan praktek, ruang, dan

pembagian tugas.

b) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar praktek dan penilaian.

c) Mengkoordinir dan mengevaluasi pembersihan dan penyimpangan

alat serta ruangan setelah pelajaran praktek.

d) Mempertanggung jawabkan semua fasilitas yang digunakan.

4) Mengembangkan alat bantu sebagai sarana penunjang kegiatan belajar

mengajar.

Page 109: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

93

5) Mengembangkan bahan ajaran sesuai dengan perkembangan IPTEK

dan kebutuhan lokal.

6) Mengembangkan kemampuan potensi melalui kegiatan/ keterampilan

yang diberikan, baik secara formal maupun informal.

7) Mengajar tepat pada jam pelajaran dan membina budi pekerti siswa

serta menyusun laporan.

Jika dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya,

maka dalam rangka mensukseskan implementasi kurikulum SMK edisi

2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi menurut perlu

adanya persiapan-persiapan yang lebih matang, baik tenaga, pikiran,

maupun waktu.

Dengan menggunakan kurikulum SMK edisi 2004, maka

penguasaan materi cukup banyak. Oleh sebab itu, siswa dituntut adanya

kemandirian dan keaktifan dalam menguasai kompeten per kompeten. Di

samping itu, guru yang hanya berkedudukan sebagai fasilitator juga harus

berusaha semaksimal mungkin agar peserta didik dapat mencapai hasil

belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

“Adapun persiapan-persiapan yang saya lakukan selama ini

adalah 1) penguasaan kompetensi yang hendak diajarkan, 2)

mengembangkan alat bantu guna menunjang kegiatan belajar

mengajar, 3) mempersiapkan bahan-bahan untuk praktek, 4)

pengawasan ketat terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,

dan 5) menarget pencapaian materi yang harus dicapai pada tiap-tiap

semester” (C).

Page 110: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

94

Mengingat adanya kemandirian, keaktifan, dan target nilai yang

harus dipenuhi oleh tiap-tiap peserta didik dari kompetensi per

kompetensi, maka selaku guru dalam memaknai implementasi kurikulum

SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi harus

lebih giat, siap, dan bekerja keras. Oleh karena itu, siswa harus benar-

benar menguasai kompetensi per kompetensi guna mencapai target nilai

yang telah ditentukan.

Seperti yang diungkapkan oleh (A & B) informan (C) juga

mengaku bahwa pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis

kompetensi baru dimulai pada awal tahun ajaran 2004/ 2005, sehingga

baru tingkat I saja melalui kurikulum ini. Sedangkan untuk tingkat II dan

III masih menggunakan kurikulum lama, yaitu kurikulum SMK edisi

1999.

2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004

“Dalam pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 selaku guru

saya berperan serta sebagai fasilitator dan pembimbing siswa”(C).

Mengingat pendapat guru matadiklat seperti di atas, maka selaku

guru harus benar-benar siap dan mampu untuk mengajarkan peserta didik

agar pada akhirnya siswa benar-benar menguasai kompetensi yang

diajarkan dan mampu mencapai target nilai dari masing-masing

kompetensi. Hal ini merupakan tanggung jawab dari guru secara utuh,

karena dengan adanya siswa yang tidak lulus kompetensi, maka mau tidak

mau guru harus mengulang/mengajarkan kembali dari tiap-tiap

kompetensi sampai siswa mencapai target lulus kompetensi.

Page 111: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

95

Kurikulum SMK edisi 2004 yang merupakan penyempurnaan dari

kurikulum SMK edisi 1999 pada dasarnya hampir sama, sehingga

pelaksanaannya pun tidak begitu sulit, hanya saja dengan menggunakan

kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi harus lebih

memfokuskan pada pengetahuan, nilai, dan sikap. Hal ini dikarenakan

adanya tuntutan kemandirian dan keaktifan dari tiap-tiap peserta didik

untuk lulus setiap kompetensinya. Sedangkan untuk mencapai

kemandirian dan keaktifan tersebut, tiap-tiap siswa harus menggunakan

modul sebagai bahan ajar. Adapun biaya yang diperlukan untuk dapat

memiliki modul bahan ajar tidaklah sedikit, maka dari itu pelaksanaan

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi harus memiliki dana yang dapat mencukupi kebutuhan.

3. Proses Belajar Mengajar yang Baik

“Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004

khususnya pada matadiklat siklus akuntansi, maka proses belajar

mengajar yang baik menurut saya selaku guru matadiklat yaitu

dengan memperbanyak latihan-latihan soal” (C).

Semakin banyak mengerjakan latihan-latihan soal, maka peserta

didik memiliki keterampilan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotorik.

Proses evaluasi merupakan bagian yang sangat penting dari proses

pembelajaran yang diarahkan untuk menilai kinerja peserta didik yang

dilakukan guna memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar

secara berkesinambungan. Adapun evaluasi terhadap implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

Page 112: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

96

kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek

Gombong Kebumen dilakukan secara bertahap, yaitu guna mengetahui

kelebihan, kekurangan, kendala, dan bagaimana cara mengatasinya.

E. Hasil Penelitian Informan IV (Siswa/D1) Tentang :

1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Dalam rangka mensukseskan implementasi kurikulum SMK edisi

2004 yang berbasis kompetensi, maka persiapan-persiapan yang dilakukan

oleh seorang siswa adalah mempersiapkan diri semaksimal mungkin

terhadap matadiklat yang hendak dipelajari dan berusaha untuk dapat

mandiri serta aktif tanpa harus didampingi oleh guru.

Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 yang

merupakan penyempurnaan dari kurikulum SMK edisi 1999, maka dalam

memaknai kurikulum ini selaku siswa harus belajar lebih giat. Hal ini

dikarenakan siswa dalam memperoleh materi tidak selalu didampingi oleh

guru, melainkan berpedoman pada modul bahan ajar.

Kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum

berbasis kompetensi baru diterapkan pada awal tahun ajaran 2004/2005.

2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004

Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis

kompetensi khususnya pada matadiklat siklus akuntansi, maka peran serta

dari siswa yaitu belajar secara mandiri dan berusaha untuk dapat memiliki

berbagai modul yang diperlukan sebagai bahan ajar. Pelaksanaan

kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi pada dasarnya sudah

Page 113: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

97

terlaksana dengan baik, tetapi siswa terkadang mengalami kendala

mengenai modul yang hendak digunakan sebagai bahan ajar.

3. Proses Belajar Mengajar yang Baik

Apabila menggunakan kurikulum yang baru ini, maka kegiatan

belajar mengajar yang baik adalah : 1) sebelum masuk kelas siswa

hendaknya sudah mempelajari materi terlebih dahulu, 2) siswa harus lebih

banyak latihan soal-soal, dan 3) siswa tidak boleh bergantung pada guru,

tetapi harus belajar secara mandiri tanpa harus didampingi oleh guru.

Evaluasi sering dilakukan oleh guru, hal ini dimaksudkan agar guru

dapat mengetahui perkembangan hasil belajar yang telah dicapai oleh

siswa dari kompeten per kompeten. Adapun evaluasi yang sering

dilakukan oleh guru adalah diberikan tugas-tugas secara rutin.

F. Hasil Penelitian Informan V (Siswa/D2) Tentang :

1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Dengan diterapkan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada matadiklat siklus

akuntansi, maka selaku siswa perlu mempersiapkan diri sedini mungkin

untuk dapat mengikuti proses belajar mengajar yang berbeda dari

kurikulum sebelumnya.

Selaku siswa kejuruan, maka dalam memaknai kurikulum SMK

edisi 2004 yang berbasis kompetensi adalah dituntut adanya kepribadian

yang mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain.

Page 114: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

98

Pada awal tahun ajaran 2004/ 2005 di SMK Yapek Gombong

Kebumen mulai diterapkan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi.

2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004

Untuk mensukseskan pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004

yang berbasis kompetensi, maka siswa ikut berperan serta. Dalam hal ini

peran serta dari siswa yaitu mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan

baik secara mandiri dan tidak harus bergantung pada guru. Implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen sudah terlaksana dengan

baik.

Hal ini dapat dilihat pada kepribadian tiap-tiap siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara mandiri tanpa

harus bergantung pada orang lain (guru).

3. Proses Belajar Mengajar yang Baik

Dengan diterapkan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada matadiklat

siklus akuntansi, maka kegiatan belajar mengajar yang baik yaitu dengan

memperbanyak latihan-latihan soal yang lebih menekankan pada praktek

studi kasus.

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perkembangan yang

telah dicapai dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, maka guru

sering melakukan evaluasi secara rutin. Evaluasi tersebut dapat berupa

pemberian tugas-tugas yang lebih menekankan pada praktek.

Page 115: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

99

G. Hasil Penelitian Informan VI (Siswa/D3) Tentang :

1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Sehubungan dengan adanya kurikulum SMK edisi 2004 yang

diterapkan di SMK Yapek Gombong, maka selaku siswa perlu

mempersiapkan diri sedini mungkin, baik fisik maupun mental. Hal ini

dikarenakan matadiklat siklus akuntansi merupakan materi yang perlu

dipahami secara mendasar.

Dalam memaknai implementasi kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada

matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong yaitu sangat

diperlukan adanya peran aktif dari siswa, sehingga guru hanya bertindak

sebagai fasilitator saja.

Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi mulai diterapkan di SMK Yapek

Gombong Kebumen pada awal tahun ajaran 2004/ 2005.

2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004

Peran serta yang sangat penting dalam mensukseskan

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi

adalah dengan belajar lebih giat lagi agar mencapai hasil belajar yang

maksimal dan mampu mencapai target nilai dari masing-masing kompeten

per kompeten yang telah ditentukan.

Meskipun masih ada beberapa kendala, namun implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen sudah dapat dikatakan

Page 116: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

100

baik. Hal ini terbukti pada kegiatan belajar mengajar yang sudah dapat

dilaksanakan sesuai dengan kurikulum SMK edisi 2004, yaitu siswa

belajar secara aktif dan mandiri.

3. Proses Belajar Mengajar yang Baik

Apabila menggunakan kurikulum yang baru ini, maka kegiatan

belajar mengajar yang baik adalah: 1) sebelum masuk kelas siswa

hendaknya sudah mempelajari materi terlebih dahulu, 2) siswa harus lebih

banyak latihan soal-soal, dan 3) siswa tidak boleh bergantung pada guru,

tetapi harus belajar secara mandiri tanpa harus didampingi oleh guru.

Agar siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai target yang telah

ditentukan, maka guru sering mengadakan evaluasi. Evaluasi yang

dilakukan tersebut merupakan tindak lanjut dari akhir proses belajar

mengajar untuk tiap-tiap kompeten.

H. Hasil penelitian Informan VII (Siswa/D4) Tentang :

1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Dengan diberlakukan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada matadiklat

siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong, maka selaku siswa perlu

mempersiapkan diri sedini mungkin, baik fisik maupun mental tanpa ada

paksaan dari pihak lain.

Dalam memaknai implementasi kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada

matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong yaitu siswa dituntut

untuk mandiri dan berfikir secara kreatif dalam mengembangkan materi

yang telah dipelajari.

Page 117: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

101

Pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi mulai diterapkan di SMK Yapek

Gombong Kebumen pada awal tahun ajaran 2004/ 2005.

2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004

Dalam rangka mencapai keberhasilan dari implementasi kurikulum

SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi, maka peran serta siswa sangat

dibutuhkan. Adapun peran serta tersebut yaitu dengan belajar lebih giat

dan berusaha mencari pengetahuan dari luar guna mengikuti

perkembangan jaman.

Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen sudah

dapat dikatakan baik. Hal ini terbukti pada kegiatan belajar mengajar yang

sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan kurikulum SMK edisi 2004, yaitu

siswa belajar secara aktif dan mandiri.

3. Proses Belajar Mengajar yang Baik

Proses belajar mengajar yang baik yaitu : 1) sebelum jam pelajaran

dimulai siswa perlu mempelajari materi terlebih dahulu, sehingga pada

saat jam pelajaran siswa sudah menguasai materi yang diajarkan, dan 2)

perbanyak latihan soal-soal yang menekankan pada praktek studi kasus.

Agar tingkat keberhasilan yang dicapai dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar diketahui, maka sering dilakukan evaluasi.

Evaluasi tersebut berupa tugas-tugas akhir dari tiap-tiap kompeten yang

telah dipelajari.

Page 118: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

102

I. Hasil penelitian Informan Penelitian VIII (Siswa/D5)

1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Selaku siswa, maka persiapan-persiapan dalam mengimplementasikan

kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi adalah dengan

belajar dan menyiapkan mental sebaik mungkin. Hal ini dikarenakan

pentingnya persiapan mental guna menghadapi berbagai kesulitan yang

dihadapi.

Dalam memaknai implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi sudah dapat dikatakan bagus,

karena melalui pendekatan tersebut dapat mendorong siswa untuk belajar

secara aktif dan mandiri tanpa harus ada guru yang mendampingi.

Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi dimulai sejak awal tahun pelajaran 2004/

2005.

2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004

Peran serta siswa dalam rangka memajukan implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi adalah dengan turut serta mensukseskan kurikulum tersebut

(belajar).

Hasil pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi adalah

baik dan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

3. Proses Belajar Mengajar yang Baik

Dengan menggunakan kurikulum ini, maka tugas guru hanya

sebagai fasilitator, sehingga siswa harus belajar secara aktif dan mandiri.

Page 119: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

103

Dengan demikian, maka proses belajar mengajar yang baik adalah guru

tidak perlu memberi materi sebanyak mungkin, melainkan guru harus

memberikan latihan-latihan soal semaksimal mungkin. Akan tetapi guru

juga harus banyak menguasai materi dari kompeten per kompeten yang

akan diajarkan.

Proses evaluasi atau penilaian pada dasarnya merupakan kegiatan

rutin setelah pembelajaran selesai. Dengan demikian, maka proses

evaluasi sangat penting. Adapun evaluasi terhadap implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi dapat dilakukan dengan memberikan penugasan terstruktur

yang mengacu pada modul bahan ajar.

J. Hasil penelitian Informan IX (Siswa/D6)

1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Dengan diberlakukan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis

kompetensi, maka melatih siswa untuk belajar secara aktif. Oleh sebab itu,

perlu diadakan persiapan-persiapan yang lebih lanjut. Adapun persiapan-

persiapan yang dilakukan oleh seorang siswa adalah dengan belajar

sungguh-sungguh tanpa harus menunggu perintah dari guru.

Dalam memaknai implementasi kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada

matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong yaitu sangat

diperlukan adanya peran aktif dari siswa, sehingga guru hanya bertindak

sebagai fasilitator saja.

Page 120: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

104

Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen

dimulai sejak awal tahun pelajaran 2004/ 2005.

2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004

Peran serta selaku siswa dalam implementasi kurikulum SMK edisi

2004 yang berbasis kompetensi adalah dengan belajar lebih giat agar

mencapai hasil belajar yang maksimal.

Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen sudah

terlaksana dengan baik.

3. Proses Belajar Mengajar yang Baik

Dengan menggunakan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis

kompetensi, maka proes belajar mengajar yang baik adalah guru harus

memperbanyak praktek daripada teori, dan guru juga harus memperbanyak

latihan-latihan soal. Dengan demikian, maka akan melatih siswa untuk

belajar secara mandiri.

Agar tingkat keberhasilan yang dicapai dalam proses belajar

mengajar diketahui, maka dilakukan evaluasi. Evaluasi tersebut berupa

tugas-tugas akhir dari tiap-tiap kompeten yang diberikan oleh guru dengan

berpedoman pada modul bahan ajar.

K. Analisis Data

Dalam melakukan proses analisis data dimulai dari menelaah seluruh

data yang tersedia dari berbagai sumber wawancara, catatan lapangan dan

komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel,

Page 121: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

105

dan sebagainya (Moleong, 2002: 103). Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah

maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data dan menyusunnya

dalam satuan-satuan yang selanjutnya akan dikategorikan.

Berdasarkan data temuan hasil wawancara dengan ke-9 informan

penelitian yaitu (A, B, C, D1, D2, D3, D4, D5, D6), hasil observasi, dan hasil

dokumentasi, di bawah ini disajikan data yang kemudian akan dilakukan

kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada tujuan dan kemiripan isi dengan

menggunakan kriteria-kriteria implementasi, peran serta, dan pelaksanaan

proses belajar mengajar dengan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi

di SMK Yapek Gombong Kebumen dapat disajikan sebagai berikut.

1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004 Melalui Pendekatan

Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Matadiklat Siklus Akuntansi

di SMK Yapek Gombong Kebumen

Dengan menerapkan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen pada dasarnya merupakan

kegiatan penyempurnaan dari kurikulum SMK edisi 1999. Dalam hal ini

sekolah sebagai tempat pelaksanaan proses belajar mengajar harus

mempunyai rencana yang matang guna menunjang pelaksanaan

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi.

Diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis

kompetensi, maka pengelola pendidikan harus senantiasa berjuang keras

Page 122: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

106

untuk menentukan rencana-rencana yang akan diajarkan sesuai kebutuhan

sekarang dan yang akan datang. Dengan demikian tidak menutup

kemungkinan untuk tercipta kurikulum yang idealis.

Adanya kurikulum yang idealis akan membawa peserta didik ke

dalam kerangka pemikiran yang jauh ke depan. Selain itu, penerapan

kurikulum ini juga memberikan kemudahan bagi penyelenggara

pendidikan untuk memasukan perkembangan-perkembangan yang ada

dalam masyarakat.

Sesuai yang dipaparkan oleh kepala sekolah (A) bahwa pengertian

kurikulum berbasis kompetensi adalah suatu pemberlakuan kurikulum

yang lebih memfokuskan pada perpaduan pengetahuan, keterampilan,

nilai, dan sikap yang direfleksikan ke dalam kebiasaan berfikir dan

bertindak, maka dalam pelaksanaannya pun harus didasarkan pada 3 (tiga)

landasan teoritis. Ketiga landasan tersebut antara lain : 1) adanya

pergeseran dari pembelajaran kelompok ke arah pembelajaran individu, 2)

pengembangan konsep belajar tuntas, dan 3) pendefinisian kembali

terhadap bakat.

Adanya perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap

yang menonjol pada pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 yang

berbasis kompetensi, kepala sekolah dengan dibantu oleh wakil-wakil

kepala sekolah, guru, dan staf karyawan yang lain harus lebih bekerja

keras secara utuh dalam rangka mempersiapkan dan memaknai

pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum

berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi di SMK

Yapek Gombong Kebumen.

Page 123: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

107

Hal tersebut juga dibenarkan oleh informan penelitian II (B)

mengenai persiapan dan pemaknaan terhadap implementasi kurikulum

SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi. Persiapan itu antara lain

dengan cara mensosialisasikan kurikulum tersebut kepada orang-orang

yang terkait di instansi sekolah dan mempersiapkan sarana prasarana, alat

dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Berkaitan dengan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi, maka secara garis besar persiapan-

persiapan tersebut dapat dilakukan dengan cara :

1. Melakukan peningkatan mutu pendidikan yang dapat dicapai oleh

sekolah melalui kemandirian dan inisiatif kepala sekolah dan orang-

orang yang terkait di instansi sekolah dalam mengelola dan

memberdayakan sumber-sumber yang tersedia.

2. Melakukan peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan

penggunaan sumber-sumber pendidikan melalui pembagian tanggung

jawab yang jelas, transparan, dan demokratis.

3. Melakukan peningkatan perhatian serta partisipasi warga dan

masyarakat sekitar sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan

pembelajaran yang dicapai melalui pengambilan keputusan bersama.

4. Menumbuhkan kemandirian dan ketidak tergantungan di kalangan

warga sekolah agar memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi.

5. Mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif dan menciptakan

iklim sekolah yang aman, nyaman, serta tertib.

6. Melakukan proses evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.

Page 124: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

108

7. Pengelolaan sarana dan sumber belajar mulai dari pengadaan,

pemeliharaan, perbaikan hingga pengembangan.

Pemaparan (A dan B) dibenarkan dan dikuatkan oleh (C) yaitu

bahwa persiapan-persiapan yang dilakukan terhadap implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen perlu dilaksanakan

secara optimal dalam rangka untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

Persiapan-persiapan yang dilakukan dengan cara mensosialisasikan

kurikulum SMK edisi 2004 kepada orang-orang yang terkait di instansi

sekolah sangat penting. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan dan

menerapkan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi di

kehidupan sekolah agar tidak terjadi tumpang tindih antara yang satu

dengan yang lain. Selain itu, sosialisasi ini dapat pula digunakan untuk

memasyarakatkan program pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, baik di sekolah

ataupun di masyarakat melalui berbagai kegiatan-kegiatan seperti :

pertemuan, penataran, seminar, pelatihan, dan sebagainya.

Berdasarkan pemaparan dari ke-tiga informan (A, B, C) dapat

disimpulkan bahwa persiapan dan pemaknaan terhadap implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong

Kebumen sangat penting guna memasyarakatkan pelaksanaan kurikulum

tersebut di lingkungan sekolah. Sosialisasi kurikulum SMK edisi 2004

Page 125: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

109

yang berbasis kompetensi dapat dilakukan melalui rapat rutin, penataran,

seminar, dan pertemuan-pertemuan dengan tokoh-tokoh pendidikan.

2. Peran Serta Orang-orang yang Terkait Dalam Instansi Sekolah

terhadap Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004 Melalui

Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Matadiklat Siklus

Akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen

Peran serta dari orang-orang yang terkait di instansi sekolah

terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis

kompetensi seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang

kurikulum, guru, dan siswa-siswi merupakan aspek penting dalam

mengimplementasikan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi.

Dengan adanya peran serta dari orang-orang tersebut, maka dapat

saling bekerja sama dalam pembuatan berbagai keputusan dan saling

memahami, mengawasi, dan membantu sekolah dalam pengelolaan

kegiatan belajar mengajar. Selain itu, peran serta dari kepala sekolah,

wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru, dan siswa-siswi terhadap

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi

bertujuan untuk memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak

serta meningkatkan kualitas hidup.

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab pelaksanaan kurikulum

di sekolah dan berperan sebagai pembina kurikulum serta koordinator

pembinaan kurikulum, maka kepala sekolah harus dapat menciptakan

hubungan baik antara orang-orang yang terkait di instansi sekolah

terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi secara efektif. Dengan demikian, maka

Page 126: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

110

sekolah dalam hal kerja sama dengan orang-orang yang terkait di instansi

sekolah akan terlihat unsur transparan.

Hal ini juga dituturkan oleh (B) bahwa kerja sama yang terbentuk

dengan orang-orang yang terkait di instansi sekolah terhadap

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan kurikulum

berbasis kompetensi sangat erat, sehingga pelaksanaan kurikulum ini

dapat terlaksana dengan baik dan sesuai peraturan-peraturan dari

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

Menengah dan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Dari pendapat (A dan B) dipertegas oleh pendapat (C) yaitu bahwa

kerja sama dengan orang-orang yang terkait di instansi sekolah terhadap

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi pada

matadiklat siklus akuntansi sagat erat hubungannya. Berkaitan dengan

dunia pendidikan, peran serta dari orang tersebut merupakan peran yang

sangat penting, baik dalam bentuk gagasan/ pemikiran, partisipasi

langsung dalam kegiatan pendidikan ataupun dalam bentuk bantuan

sarana dan prasarana. Peran serta tersebut diperlukan juga dalam rangka

peningkatan mutu pelayanan pendidikan sehingga tercipta kondisi yang

memenuhi standar minimal.

Pendapat-pendapat tersebut diperkuat lagi melalui pendapat

(D1,D2,D3,D4,D5,D6) bahwa kerja sama antara kepala sekolah, wakil

kepala sekolah bidang kurikulum, dan guru terjalin dengan baik, bahkan

bentuk kerja sama juga sudah dibentuk dengan badan yang berdiri sendiri

yaitu komite sekolah.

Page 127: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

111

Adanya peran serta dari orang-orang yang terkait di instansi

sekolah dapat menimbulkan beberapa kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan tersebut adalah bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan

yang menyangkut pengambilan keputusan, monitoring, dan evaluasi dapat

terjalin secara kebersamaan. Sedangkan kelemahan dari peran serta

orang-orang tersebut dalam penyelenggaraan pendidikan adalah apabila

kurang saling pengertian, maka akan menimbulkan permasalahan dan pro

kontra antara sekolah dengan komponen-komponen pendidikan.

Dari berbagai pendapat para informan yang telah memberikan

pernyataan, maka dapat disimpulkan bahwa peran serta antara kepala

sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru, dan siswa-siswi

SMK Yapek Gombong Kebumen sudah terjalin baik. Hal ini terbukti

pada pendayagunaan potensi dalam kelancaran penyelenggaraan

pendidikan di sekolah sehingga pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat

siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen sudah terlaksana

dengan baik dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

3. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Dengan Menggunakan

Kurikulum SMK Edisi 2004 Melalui Pendekatan Kurikulum Berbasis

Kompetensi pada Matadiklat Siklus Akuntansi di SMK Yapek

Gombong Kebumen

Belajar juga merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun

makna atau pemahaman. Sedangkan pembelajaran pada hakekatnya

adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya,

sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam

Page 128: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

112

interaksi tersebut banyak faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal

yang datang dari dalam diri individu maupun faktor eksternal yang datang

dari luar lingkungan.

Tanggung jawab belajar berada pada diri siswa, tetapi guru juga

harus bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong

prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar. Oleh karena

itu, maka dalam proses pembelajaran tugas guru yang paling utama

adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan

perilaku bagi peserta didik dan memberikan dorongan kepada siswa untuk

menggunakan seluruh kompetensinya.

Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan adalah pembelajaran

yang memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang diharapkan, sehingga mendorong individu untuk belajar

sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar. Sedangkan proses

pembelajaran di sekolah dimaksudkan untuk mengembangkan potensi

akademis dan kepribadian siswa, serta menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi sehingga mampu mengembangkan diri sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan dunia kerja.

Secara umum kegiatan belajar mengajar dilandasi oleh prinsip-

prinsip seperti : a) berpusat pada siswa, b) mengembangkan kreativitas

peserta didik, c) menciptakan kondisi menyenangkan dan manantang, d)

mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai, e)

menyediakan pengalaman belajar yang beragam, dan f) belajar melalui

Page 129: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

113

berbuat. Sedangkan kegiatan belajar mengajar yang berbasis kompetensi

dilandasi oleh: a) standar kompetensi, b) kompetensi dasar yang akan

dicapai, c) strategi pencapaian, dan d) sistem evaluasi.

Adapun pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi mencakup 3 hal

pokok, yaitu a) pre tes, b) proses, dan c) pos test.

a. Pre Tes (Tes Awal)

Dalam menjajagi proses pembelajaran yang akan

dilaksanakan, suatu pre tes mempunyai peranan yang cukup penting.

Adapun fungsi dari pre tes tersebut antara lain :

1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar.

2) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan

dengan proses pembelajaran yang dilakukan.

3) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta

didik mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam

proses pembelajaran.

4) Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran

dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik dan

tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian

khusus.

b. Proses

Proses disini dimaksudkan sebagai kegiatan inti dari pelaksanaan

proses pembelajaran, yakni bagaimana tujuan-tujuan belajar

direalisasikan melalui modul. Proses pembelajaran perlu dilakukan

Page 130: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

114

dengan tenang dan menyenangkan, bahkan menuntut aktivitas dan

kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.

Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan hasil.

Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila

seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 % peserta didik

terlibat secara aktif, baik fisik mental maupun sosial dalam proses

pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan

berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta

didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 %. Oleh sebab

itu, suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila

masukan merata, menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi,

serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat, dan

pembangunan.

c. Pos Test

Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan pos

test. Sama halnya dengan pre tes, pos test juga memiliki banyak

kegunaan, terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran. Fungsi

pos test tersebut diantaranya yaitu :

a) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap

kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun

kelompok.

b) Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai

oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan yang belum

dikuasainya.

Page 131: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

115

c) Untuk mengetahui para peserta didik yang perlu mengikuti

kegiatan remedial dan peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan

pengayaan serta untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam

mengerjakan modul (kesulitan belajar).

d) Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap

komponen-komponen modul dan proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan, baik terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun

evaluasi.

Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi, maka proses belajar mengajar yang baik menurut pendapat

(A, B, C) yang juga dibenarkan oleh (D1, D2, D3, D4, D5, D6) yaitu

dengan memperbanyak praktek yang mengacu pada modul bahan ajar

dan memperbanyak soal-soal latihan dengan penekanan pada praktek

studi kasus. Dengan demikian, maka metode belajar yang sesuai

dengan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi adalah

dengan cara tidak memberi materi yang sebanyak-banyaknya kepada

siswa, melainkan penguasaan praktek yang dapat dilakukan melalui

latihan-latihan soal.

L. TRIANGULASI

Dalam konteks implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di

SMK Yapek Gombong Kebumen, setidaknya ada aspek utama yang diungkap

dalam penelitian ini, yakni : 1) implementasi kurikulum SMK edisi 2004, 2)

Page 132: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

116

peran serta kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru

matadiklat, siswa, dan 3) proses belajar mengajar yang baik.

Dari beberapa permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, jika

dianalisis lebih mendalam akan menemukan berbagai gambaran mengenai

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum

berbasis kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen.

Secara integratif, permasalahan yang ditelaah dalam implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 merupakan satu sistem yang saling berhubungan,

diantaranya yaitu dalam hal persiapan, makna implementasi kurikulum SMK

edisi 2004, dan waktu pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004.

Persiapan implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang dilakukan di

SMK Yapek Gombong Kebumen ditandai dengan penyiapan sarana dan

prasarana sebagai penunjang keberhasilan dari pelaksanaan kurikulum tersebut.

Dengan adanya sarana dan prasarana yang dapat mendukung berjalannya

penerapan kurikulum SMK edisi 2004, maka usaha keras dan kerjasama yang

kuat juga merupakan salah satu ciri khas dari pelaksanaan kurikulum SMK

edisi 2004.

Pada umumnya, persiapan-persiapan yang telah dilakukan bertujuan

untuk mencapai hasil yang optimal dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan

sebelumnya. Persiapan-persiapan tersebut merupakan tugas utama bagi kepa

sekolah yang berkedudukan sebagai pemimpin dalam mengkoordinator

pengelolaan sekolah. Meskipun demikian, kepala sekolah dalam melaksanakan

tugas utamanya selalu melibatkan orang-orang yang berkedudukan

Page 133: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

117

dibawahnya. Fenomena tersebut ditanggapi oleh wakil kepala sekolah bidang

kurikulum, menurutnya apa yang dilakukan kepala sekolah adalah merupakan

bentuk kerjasama yang harus dibina secara erat guna mencapai keberhasilan

secara maksimal.

“Bagaimanapun juga, pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 ini

merupakan tanggung jawab bersama. Dengan demikian, maka wakil-

wakil kepala sekolah, guru, staf, dan siswa-siswi juga terlibat didalamnya”

(B).

Mengenai makna implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan KBK, semua informan penelitian memaknai implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 sebagai proses awal dari perubahan kurikulum

SMK edisi 1999 menjadi kurikulum SMK edisi 2004 yang lebih difokuskan

pada kemandirian dan keaktifan masing-masing siswa dalam menguasai materi

dari kompeten per kompeten. Informan penelitian kepala sekolah dan wakil

kepala sekolah bidang kurikulum mengatakan bahwa guru matadiklat bertindak

sebagai fasilitator.

Hal tersebut langsung ditanggapi oleh guru matadiklat : “memang

kedudukan saya sebagai guru matadiklat hanya sebagai fasilitator,

sehingga peserta didik dalam menguasai masing-masing kompetensi

dituntut adanya kemandirian dan keaktifan dari diri sendiri” (C).

Berkenaan dengan waktu pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekaran KBK, semua informan penelitian mengungkapkan bahwa

waktu pelaksanaan kurikulum tersebut dimulai pada awal tahun pembelajaran

2004/2005. Meskipun kurikulum SMK edisi 2004 merupakan bentuk

penyempurnaan dari kurikulum SMK edisi 1999, namun dalam hal ini kepala

sekolah beserta informan penelitian yang lainnya juga menyadari bahwa dalam

melaksanakan kurikulum SMK edisi 2004 setiap guru hendaknya benar-benar

Page 134: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

118

memperhatikan situasi dan kondisi sekitar, baik itu tenaga, waktu, pemikiran,

dana, maupun keadaan siswa itu sendiri.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat dipahami bahwa pelaksanaan

kurikulum SMK edisi 2004 yang masih baru ini, seyogyanya dilaksanakan

dengan baik dan selalu berpedoman pada modul-modul yang diberlakukan oleh

Dinas Pendidikan Nasional Dirjen Dikdasmen Dikmenjur.

Dalam konteks yang aplikatif, keberhasilan implementasi kurikulum

SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK sangat tergantung dari konsistensi

komponen yang terkait, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang

kurikulum, guru matadiklat, dan siswa-siswi. Secara logis, konsistensi

komponen-komponen tersebut diawali adanya pemaknaan terhadap

pemberlakuan kurikulum SMK edisi 2004 yang dilaksanakan dengan tepat dan

sesuai tujuan pendidikan nasional.

Sehubungan dengan implementasi hasil pelaksanaan kurikulum SMK

edisi 2004, informan penelitian (A) mengatakan bahwa guru matadiklat sudah

berusaha menjalankan tugas mengajar dengan baik dan sesuai peraturan-

peraturan yang berlaku. Terhadap pernyataan tersebut, informan (B)

menyatakan bahwa implementasi hasil pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004

merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum SMK edisi 1999, sehingga

pada pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik, hanya saja masih perlu

ditambah beberapa modul sebagai bahan ajar. Selanjutnya, informan penelitian

(C) juga lebih menitikberatkan dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana

penunjang seperti ; penambahan modul sebagai bahan ajar, tenaga, waktu,

pikiran, dan biaya.

Page 135: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

119

Perlunya ketersediaan sarana dan prasarana terhadap implementasi hasil

pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK dikatakan

pula oleh kepala sekolah, yaitu:

“Sarana dan prasarana seperti : penambahan modul, tenaga, waktu,

pikiran, biaya, dan penyediaan ruangan praktek yang memadai

merupakan sarana penunjang untuk mencapai suatu keberhasilan” (A).

Menanggapi hal tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa proses

belajar mengajar yang baik yaitu apabila siswa sudah dapat menguasai materi

dari masing-masing kompeten per kompeten secara aktif dan mandiri.

Dengan berjalannya proses belajar mengajar yang baik, maka akan

berdampak positif bagi proses evaluasi pelaksanaan implementasi kurikulum

SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK, khususnya pada matadiklat siklus

akuntansi. Adapun proses evaluasi tersebut digunakan untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan tujuan yang telah dicapai. Menurut informan

penelitian (A) wujud evaluasi dari implementasi kurikulum SMK edisi 2004

tidak dilakukan secara global, melainkan bertahap, yaitu dari kompetensi per

kompetensi. Dalam pelaksanaannya, baik kepala sekolah maupun informan

penelitian yang lain sama-sama melaksanakan evaluasi. Dengan demikian,

maka implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK pada

matadiklat siklus akuntansi mampu memberikan kontribusi bagi upaya

peningkatan proses belajar mengajar di SMK Yapek Gombong Kebumen

khususnya, dan sekolah kejuruan lain pada umumnya.

Mengacu pada uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa secara teoritis,

implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK pada

matadiklat siklus akuntansi mampu mencapai hasil belajar sesuai dengan

Page 136: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

120

tujuan pendidikan nasional dan mampu menciptakan keaktifan serta

kemandirian pada tiap-tiap peserta didik dalam menguasai materi dari

kompeten per kompeten, sehingga dapat mengembangkan kemampuan afektif,

kognitif, dan psikomotorik.

Page 137: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

121

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data seperti terurai di atas, maka peneliti dapat

menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum

berbasis kompetensi pada matadiklat di SMK Yapek Gombong Kebumen

merupakan penyempurnaan dari kurikulum SMK edisi 1999, dan baru

dilaksanakan pada awal tahun pelajaran 2004/2005 yang merupakan

bagian dari rencana jangka panjang, yaitu sebagai upaya untuk lebih

meningkatkan kualitas kelulusan sekolah menengah kejuruan. Melalui

kurikulum ini diharapkan agar jajaran pendidikan menengah kejuruan

lebih mampu mengembangkan potensi anak didik, sehingga siap untuk

bekerja, membentuk pribadi yang mandiri, dan mampu menempatkan diri

sebagai bagian dari masyarakat dan warga negara. Meskipun implementasi

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong

Kebumen baru diberlakukan pada awal tahun ajaran 2004/2005, namun

pelaksanaannya sudah berjalan baik dan sesuai dengan peraturan dan

petunjuk-petunjuk yang diatur oleh Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah, dan Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan tahun 2004. Hal ini terbukti bahwa proses

belajar mengajar yang dilakukan sesuai dengan persiapan-persiapan yang

telah direncanakan sebelumnya.

121

Page 138: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

122

2. Peran serta dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum,

guru matadiklat siklus akuntansi dan siswa-siswi SMK Yapek Gombong

Kebumen terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat

siklus akuntansi merupakan suatu dukungan yang sangat menunjang

keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan

sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun

2003. Sebagai wujud nyata yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah

bidang kurikulum, dan guru matadiklat rela mengorbankan waktu, tenaga,

dan pikiran tanpa mengenal lelah.

3. Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi, maka dalam proses belajar mengajar

kedudukan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan demikian, maka proses

belajar mengajar yang baik dengan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat

siklus akuntansi adalah dengan memperbanyak praktek studi kasus dengan

berpedoman pada modul bahan ajar. Kurikulum SMK edisi 2004 ini juga

memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta didik untuk

belajar secara aktif dan mandiri tanpa didampingi oleh guru dengan cara

menggunakan modul bahan ajar.

Page 139: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

123

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, saran yang diajukan adalah :

1. Sehubungan dengan implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen, perlu kiranya untuk selalu

dipertahankan dan selalu menjalin kerja sama dengan pihak luar seperti

dunia industri/ usaha. Dengan demikan, maka pelaksanaan kurikulum

SMK edisi 2004 ini mampu meluluskan siswa-siswi yang berkompeten

dan banyak dibutuhkan oleh dunia industri/ usaha.

2. Berkaitan dengan peran serta dari pihak-pihak yang bersangkutan di

instansi sekolah terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen diharapkan agar tetap

berpartisipasi dan mendukung diberlakukannya kurikulum SMK edisi

2004 dengan cara selalu menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan

bidangnya masing-masing dan membantu berbagai hal yang diperlukan

guna terlaksananya kurikulum tersebut.

3. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang menggunakan

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong

Kebumen, dari pihak sekolah agar tetap menyediakan modul bahan ajar

sesuai dengan kebutuhan siswa dan selalu menjalin kerja sama dengan

dunia industri/ usaha, sehingga setiap siswa dapat melaksanakan praktek

studi kasus sesuai program keahliannya masing-masing.

Page 140: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

124

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Idi. 1999. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Jakarta : Gaya

Media Pratama.

Achasius, Kaber. 1988. Pengembangan Kurikulum. Jakarta : Depdikbud.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Bogdan, Robert dan Steven J. 1991. Kualitatif Dasar-dasar Penelitian

(Terjemahan A. Khozin Afendi). Surabaya : Usaha Nasional.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Badan

Penelitian dan Pengembangan Depdiknas.

Dinas Pendidikan Nasional Dirjen Dikdasmen Dikmenjur. 2004. Modul I, II, dan

III Kurikulum SMK edisi 2004. Jakarta : Depdiknas

Download, http : // www.puskur.or.id

E. Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Lexy J, Moleong. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Licoln & Guba. 1985. Part Analysis (Terjemahan Nasution). Jakarta : UI Press.

Miles, Matthew B dan Huberman, Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif

(Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta : UI Press.

Munandar SC Utami. 1990. Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah,

Petunjuk Bagi Guru dan Orangtua. Jakarta : PT. Gramedia.

Nugroho. 1993. Hasil Penelitian (Ruang Hidup Psikologis dan Kinerja Guru SD

di Jateng 1993/1994). Tidak Dipublikasikan.

Rahman, Maman. 1999. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Semarang :

IKIP Semarang Press.

S. Nasution. 2001. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta : Bumi Aksara.

S. Nasution. 1993. Pengembangan Kurikulum. Bandung : Citra Aditya.

Page 141: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

125

Sudjana, Nana. 2002. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.

Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Tim Pengembang MKDK IKIP Semarang. 1989. Proses Belajar Mengajar dan

Prinsip-prinsip Belajar. Semarang : IKIP Semarang Press.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Tim. 2004. Profil Sekolah Menengah Kejuruan Yapek Gombong Kebumen.

Kebumen : SMK Yapek Gombong Kebumen.

Utanto, Yuli. 2002. Manajemen Kurikulum Sekolah di SLTP I Wonosobo. Skripsi.

Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Waluyo, Edi. 2002. Kesiapan Pengembangan Kurikulum Model Grass Roots

Dalam Rangka Otonomi Daerah. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri

Semarang.

Page 142: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

126

Page 143: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

127

Lampiran 2

Page 144: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

128

KISI-KISI DAN LAY OUT INSTRUMEN PENELITIAN

Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004 Melalui Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi

pada Matadiklat Siklus Akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen Tahun Pelajaran 2004/2005

Fokus Penelitian (Aspek-aspek yang Diungkap)

Indikator Penelitian Instrumen Penelitian

Nomor Item

1). Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada mata pelajran siklus akuntansi.

a). Persiapan b). Makna implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi. c). Waktu pelaksanaan

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurkulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi.

Wawancara Wawancara Wawancara

A 1a A 1b A 1c

2). Peran serta kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru matadiklat, dan siswa-siswi terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi.

a). Peran serta kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru matadiklat, dan siswa-siswi. b). Implementasi hasil

pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada siklus akuntansi.

Wawancara Wawancara, Observasi

A 2a A 2b B1

3). Pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik dengan menggunakan kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi.

a). Pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik. b). Evaluasi pelaksanaan

kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi.

Wawancara, Observasi, Dokumentasi Wawancara, Observasi

A 3a B2 C1 A 3b B3

Lampiran 3

Page 145: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

129

A. DRAF PEDOMAN WAWANCARA

Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Melalui Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi

pada Matadiklat Siklus Akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen

Tahun Pelajaran 2004/2005

1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004 Melalui Pendekatan Kurikulum

Berbasis Kompetensi pada Matadiklat Siklus Akuntansi.

a. Bagaimana persiapan kepala sekolah dalam mengimplementasikan

kurikulum SM edisi 2004 melalui pendekatan kurkulum berbasis

kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi di Smk Yapek

Gombong Kebumen ?

b. Bagaimana anda memaknai implementasi kurkulum SMK edisi 2004 yang

berpendekatan kurkulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen ?

c. Sejak kapan implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan

kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus

akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen dimulai ?

2. Peran serta kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru

matadiklat, dan siswa terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat

siklus akuntansi di SM Yapek Gombong Kebumen.

a. Bagaimana peran serta kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian

kurikulum, guru matadiklat siklus akuntansi, dan siswa-siswi SMK Yapek

Gombong Kebumen yang sedang menempuh matadiklat siklus akuntansi

terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus

akuntansi ?

b. Sejauh mana kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru

matadiklat siklus akuntansi, dan siswa-siswi dalam mengimplementasikan

hasil pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan

kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK

Yapek Gombong Kebumen ?

3. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

a. Dengan menggunakan kurkulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan

kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus

akuntansi, menurut Anda bagaimana proses belajar mengajar yang baik ?

Page 146: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

130

b. Sejauh mana proses evaluasi implementasi kurikulum SMK edisi 2004

melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen ?

B. DRAF PEDOMAN OBSERVASI

Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Melalui Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi

pada Matadiklat Siklus Akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen

Tahun Pelajaran 2004/2005

1. Implementasi hasil pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui

pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen.

2. Proses belajar mengajar yang baik, khususnya pada matadiklat siklus

akuntansi dengan menggunakan kurikulum SMK edisi 2004 yang

berpendekatan kurikulum berbasis kompetensi.

3. Evaluasi terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang

berpendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus

akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen.

Page 147: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

131

C. DRAF PEDOMAN DOKUMENTASI

Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004

Melalui Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi

pada Matadiklat Siklus Akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen

Tahun Pelajaran 2004/2005

1. Kegiatan belajar mengajar di kelas dengan menggunakan kurikulum SMK

edisi 2004 yang berpendekatan KBK pada matadiklat siklus akuntansi.

2. Dokumen/gambar mengenai waktu/situasi pelaksanaan observasi.

Page 148: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

132

Lampiran 4

BIODATA INFORMAN PENELITIAN

1. Informan Penelitian I (Kepala Sekolah/A)

Nama : Drs. Agus Supriyanto

Jabatan : Kepala Sekolah

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/ Tgl Lahir : Kebumen, 18 Desember 1964

Agama : Islam

Alamat : RT 02/ IV Tangeran Sruweng Kebumen

2. Informan Penelitian II (Waka Bidang Kurikulum/B) Nama : Sri Ariyani, S.Pd

Tempat/ Tgl Lahir : Kebumen, 29 Februari 1968

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Agama : Islam

Alamat : Gg. Bogowonto No. 5A Rt 01/I Wero Gombong

Kebumen

3. Informan Penelitian III (Guru Matadiklat/C)

Nama : Musriyati, S.Pd

Tempat/ Tgl Lahir : Purworejo, 7 Oktober 1979

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Guru Mata Diklat Siklus Akuntansi

Agama : Islam

Alamat : Kemujen Adimulyo Kebumen

4. Informan Penelitian IV (Siswa/D1) Nama : Ratih

Tempat/ Tgl Lahir : Kebumen, 11 Juni 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Siswa I AK 1

Agama : Islam

Alamat : Penimbun RT 03/ III Krajen Karanganyar Kebumen

5. Informan Penelitian V (Siswa/D2) Nama : Warti Agustina

Tempat/ Tgl Lahir : Kebumen, 29 Agustus 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Siswa Kelas I AK 1

Agama : Islam

Alamat : Wonokriyo RT 01/VI Gombong Kebumen

Page 149: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

133

6. Informan Penelitian VI (Siswa/D3) Nama : Reni Purwasih

Tempat/ Tgl Lahir : Kebumen, 21 April 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Siswa Kelas I AK 2

Agama : Islam

Alamat : Kalitengah RT 03/ VI Gombong Kebumen

7. Informan Penelitian VII (Siswa/D4) Nama : Kuswati

Tempat/ Tgl Lahir : Kebumen, 24 Agustus 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Siswa Kelas I AK 2

Agama : Islam

Alamat : Gunung Mujil RT 03/ VI Kuwarasan Kebumen

8. Informan Penelitian VIII (Siswa/D5)

Nama : Eti Astuti

Tempat/ Tgl Lahir : Kebumen, 16 Mei 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Siswa Kelas I AK 3

Agama : Islam

Alamat : Kenteng RT 02/ I Sempor Kebumen

9. Informan penelitian IX (Siswa/D6) Nama : Siti Umi Rukoyah

Tempat/ Tgl Lahir : Kebumen, 27 Juli 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Siswa Kelas I AK 3

Agama : Islam

Alamat : Banjareja RT 01/ V Kuwarasan Kebumen

Page 150: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

134

Lampiran 5

Page 151: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

135

Page 152: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

136

Page 153: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

137

HASIL DOKUMENTASI

DI SMK YAPEK GOMBONG KEBUMEN

Pintu Gerbang SMK YAPEK

Tujuan SMK YAPEK Visi dan Misi SMK YAPEK

Lampiran 6

Page 154: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

138

Ruang Praktek Perbankan

Ruang Praktek Komputer

Ruang Praktek Pertokoan

Page 155: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

139

Wawancara dengan Kepala Sekolah

Wawancara dengan Guru Matadiklat Wawancara dengan Waka Kurikulum

Wawancara dengan Siswa – Siswi Wawancara dengan Siswa - Siswi

Page 156: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

140

Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas

Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas

Page 157: IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI

141