implementasi gis untuk pertanian.docx

Upload: trian

Post on 02-Jun-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 implementasi GIS untuk pertanian.docx

    1/6

    1. Contoh Tentang Aplikasi GIS Untuk Kegiatana)

    Pemantauan Produksi Dibidang Pertanian,

    Modeling produksi tanaman merupakan salah satu contoh aplikasi SIG di bidang

    pertanian . Permodelan dengan menggunakan SIG menawarkan suatu mekanisme

    yang mengintegrasikan berbagai jenis data (biofisik) yang dikembangkan atau

    digunakan dalam penelitian pertanian. Monitoring kondisi tanaman pertaniansepanjang musim tanaman serta prediksi potensi hasil panen berperan penting dalam

    menganalisis produksi musiman. Informasi hasil panen yang akurat dan terkini sangat

    dibutuhkan oleh departemen pertanian berbagai negara.

    b) Penilaian Resiko Usaha Pertanian,

    Dalam teknologi pangan, GIS dapat digunakan untuk memetakan keberadaan tanaman

    pangan. Aplikasi GIS yang digunakan dalam teknologi pangan diantaranya adalah

    foodtrace dan quality trace. Aplikasi ini telah dikembangkan oleh THailand. Dengan

    aplikasi ini kita dapat memperoleh informasi mengenai bahan baku suatu produk baik

    itu dari segi mutu dan asal bahan baku. Di Thailand, salah satu perusahaan

    pengalengan jagung menggunakan aplikasi ini untuk mencantumkan informasi bahanbaku dan ada kode-kode yang dapat dicek oleh konsumen untuk mengetahui asal

    bahan baku. Selain itu, GIS juga dapat dipergunakan untuk memetakan ketahanan

    pangan suatu wilayah berdasarkan data-data yang dimasukkan dalam GIS.

    c) Pengendalian Hama Dan Penyakit,

    Contohnya adalah pemetaan penyebaran penyakit di beberapa wilayah baik itu

    penyakit lama atau merupakan penyakit baru sehingga dengan pemanfaatan GIS dapat

    dilakukan pencegahan. Dalam bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan, penerapan GIS

    dilakukan untuk melaksanakan pengendalian secara dini yang bersifat kewilayahan.

    Dengan pemenfaatan GIS serangan akan adanya penyakit dapat lebih diantisipasi.

  • 8/11/2019 implementasi GIS untuk pertanian.docx

    2/6

    d) pemantuan Budidaya Pertanian,

    Sebagai contoh dengan penggunaan aplikasi GIS kita dapat mengetahui keadaan

    tanaman, parameter tanah, informasi mengenai lingkungan tumbuh di lapang,

    mendeteksi pertumbuhan tanaman, kadar air tanah dan tanaman, hama dan penyakit

    tanaman, pemetaan sumber daya, irigasi, mengetahui kebutuhan pupuk, menentukan

    posisi lahan, monitoring lingkungan, dan lain sebagainya. GIS juga dapat digunakanuntuk membuat peta persebaran tanaman pangan dalam suatu wilayah, peta

    persebaran komoditi hortikultura, jenis tanah, dan lain sebagainya.

    e) Presisi Pertanian,

    Pertanian Presisi (precision farming/PF) merupakan informasi dan teknologi pada

    sistem pengelolaan pertanian untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan mengelola

    informasi keragaman spasial dan temporal di dalam lahan untuk mendapatkan

    keuntungan optimum, berkelanjutan, dan menjaga lingkungan. Tujuan dari PFadalah

    mencocokkan aplikasi sumber daya dan kegiatan budidaya pertanian dengan kondisitanah dan keperluan tanaman berdasarkan karakteristik spesifik lokasi di dalam lahan.

    Pada saat ini banyak produsen tanaman menerapkan site-specific crop management

    (SSCM). Pemantauan hasil secara elektronis (electronic yield monitoring) seringkali

    menjadi tahap pertama dalam mengembangkan SSCMatau program PF. Data hasil

    tanaman yang presisi dapat digabungkan dengan data tanah dan lingkungan untuk

    memulai pelaksanaan pengembangan sistem pengelolaan tanaman secara presisi

    (precision crop management system). PF diprediksi pada geo-referencing, yaitu

    penandaan koordinat geografi untuk titik-titik pada permukaan bumi. Denganglobal

    postioning system(GPS) dimungkinkan menandai koordinat geografi untuk beberapa

    objek atau titik dalam 5 cm, walaupun keakuratan dari aplikasi pertanian kisaran

    umumnya adalah 1 sampai 3 meter. GPSadalah sistem navigasi berdasarkan satelityang dibuat dan dioperasikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. GPS

    telah terbukti menjadi pilihan dalam postioning systemuntukPF. Metode untuk

    meningkatkan keakuratan pengukuran posisi disebut koreksi diferensial atau DGPS

    (differential global postiong system). Perangkat keras yang diperlukan adalah GPS

    receiver, differential correction signal receiver, GPS antenna, differential correction

    antenna, dan computer/monitor interface.

    f) Pengelolaan Sumberdaya Air

    Rice Irrigation Management System (RIMS) di Tanjung Karang, Malaysia

    Sistem ini dikembangkan oleh Eltaeb Saeed, Rowshon, M.K., Amin, M.S.M. Tujuan

    pembangunan RIMS yang didukung teknologi GIS (Geographic Information System)

    adalah untuk melakukan efisiensi penggunaan air dan meningkatkan produktifitaslahan pertanian. Teknologi GIS berfungsi untuk menyimpan data ke dalam basis data

  • 8/11/2019 implementasi GIS untuk pertanian.docx

    3/6

    komputer sehingga memungkinkan untuk melakukan analisa wilayah geografi dalam

    hal ini wilayah yang dilalui saluran irigasi. Kemampuan sistem RIMS yang

    menggunakan teknologi GIS dapat mengembangkan manajemen air dengan baik.

    Sistem RIMS diterapkan di wilayah irigasi Tanjung Karang, Malaysia.

    g) Kajian Biodiversitas Bentang Lahan Untuk Kegiatan Pertanian Berlanjut

    Dalam aspek konservasi hutan dan keragaman hayati, menentukan area prioritas danhotspot dari keragaman hayati adalah hal paling mendasar. Aplikasi SIG untuk ini,

    baik di negara maju maupun di negara berkembang, sudah cukup banyak. Hutan

    tropis mempunyai peranan yang signifikan dalam perubahan iklim global. SIG

    merupakan alat yang sangat berguna dalam penelitian perubahan iklim, yaitu dalam

    hal pengorganisasian data, dalam bentuk basisdata global, dan kemampuan analisa

    spasial untuk pemodelan. Aplikasi SIG untuk penelitian perubahan iklim berkembang

    pesat, tetapi untuk negara berkembang masih sangat terbatas. Basisdata spasial akan

    semakin penting dalam hal mendukung pengambilan keputusan yang berkaitan

    dengan pengelolaan hutan. Beberapa basisdata global yang mencakup area hutan

    tropis sudah tersedia, yaitu meliputi basisdata topografi, hutan tropis basah, iklim

    global, perubahan iklim global, citra satelit, konservasi dan tanah.2.

    Penjelasan aplikasi tersebut terkait dengan dimana kegiatan tersebut dilakukan, pada

    sistem pertanian yang bagaimana penerapkan GIS tersebut dilakukan, macam data spatial

    apa saja yang dibutuhkan dalam menyusun contoh tersebut, bagaimana manfaat

    penerapan GIS tersebut dalam menjalankan sistem pertanian.

    Konsep SIGSumber data untuk keperluan SIG dapat berasal dari data citra, data lapangan,

    survey kelautan, peta, sosial ekonomi, dan GPS. Selanjutnya diolah di

    laboratorium atau studio SIG dengan software tertentu sesuai dengan

    kebutuhannya untuk menghasilkan produk berupa informasi yang berguna, bisa

    berupa peta konvensional, maupun peta digital sesuai keperluan user, maka harus

    ada input kebutuhan yang diinginkan user.

    Komponen SIG

    Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi ke dalam lima

    komponen utama, yaitu:

    o Perangkat keras (Hardware)

    o Perangkat lunak (Software)

    o Pemakai (User)

    o Data

    o Metode

    Untuk mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya terdapat

    dua jenis data, yaitu:a. Data spasial

    Data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang

    menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan

    bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, atau pun gambar

    dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau

    dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.

    b. Data non-spasial

    Data non-spasial disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan

    keadaan atau informasi-informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang

    ditunjukkan oleh data spasial. Salah satu komponen utama dari Sistem

    Informasi Geografis adalah perangkat lunak (software). Dalam pendesainanpeta digunakan salah satu software SIG yaitu MapInfo Profesional 8.0.

  • 8/11/2019 implementasi GIS untuk pertanian.docx

    4/6

    MapInfo merupakan sebuah perengkat lunak Sistem Informasi Geografis dan

    pemetaan yang dikembangkan oleh MapInfo Co. Perangkat lunak ini berfungsi

    sebagai alat yang dapat membantu dalam memvisualisasikan, mengeksplorasi,

    menjawab query, dan menganalisis data secara geografis.

    Pemanfaatan Aplikasi GIS di Bidang Pertanian

    Dalam dunia yang serba digital sekarang ini, ditambah lagi teknologi yang terusberkembang, penerapan aplikasi teknologi dalam berbagai bidang pun terus

    dilakukan, tidak terkecuali dalam sektor pertanian, sektor perekonomian utama di

    Indonesia mengingat sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dalam

    dunia pertanian.

    Salah satu contohnya adalah aplikasi GIS atau Geographical Information System,

    dan jika diterjemahkan secara bebas ke bahasa Indonesia, kita bisa menyebutnya

    SIG atau Sistem Informasi Geografi. SIG adalah suatu sistem informasi yang

    dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat

    geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan

    kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial)

    bersamaan dengan seperangkat operasi kerja.GIS ini sudah banyak membantu para ahli dalam mengumpulkan data secara

    cepat. Misalnya dalam mengetahui seberapa besar kerusakan yang diakibatkan

    tsunami di Aceh beberapa tahun yang lalu. Pencitraan jarak jauh lewat satelit

    dapat memberitakan secara cepat perbedaan ujung utara pulau Sumatera itu

    sebelum dan sesudah terjadinya tsunami.

    Secara garis besar, yang dapat dilakukan GIS dalam bidang pertanian adalah

    mencakup inventarisasi, manajemen, dan kesesuaian lahan untuk pertanian,

    perkebunan, perikanan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, dan sebagainya.

    Yang dapat dibantu GIS untuk dunia pertanian adalah:

    a. Mengelola Produksi Tanaman

    GIS dapat digunakan untuk membantu mengelola sumber daya pertanian dan

    perkebunan seperti luas kawasan untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air.

    Kita dapat menggunakan GIS untuk menetapkan masa panen,

    mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan perhitungan secara

    tahunan terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan,

    penanaman, atau teknik yang digunakan dalam masa panen.

    b. Mengelola Sistem Irigasi

    Kita dapat menggunakan GIS untuk membantu memantau dan mengendalikan

    irigasi dari tanah-tanah pertanian. GIS dapat membantu memantau kapasitas

    sistem, katup-katup, efisiensi, serta distribusi menyeluruh dari air di dalam

    sistem.c. Perencanaan dan riwayat sumber daya kehutanan

    Perencanaan dan riwayat manajemen pertanahan serta integrasinya dengan

    sistem hukum dan integrasinya dengan manajemen basis data relasional

    sistem-sistem. ArcView, aplikasi untuk GIS penggunaan GIS ini biasanya

    dengan aplikasi tertentu. Yang paling umum dipakai adalah ArcView.

    Walaupun saat ini penggunaan GIS dalam bidang pertanian belum umum

    dipakai, karena seringnya GIS diapakai untuk melihat kerusakan lahan akibat

    bencana alam, tapi bukanya tidak mungkin penerapan GIS dalam dunia

    pertanian akan makin sering dipakai. Sistem GIS ini bukan semata-mata

    software atau aplikasi komputer, namun merupakan keseluruhan dari

    pekerjaan managemen pengelolaan lahan pertanian, pemetaan lahan,pencatatan kegiatan harian di kebun menjadi database, perencanaan system

  • 8/11/2019 implementasi GIS untuk pertanian.docx

    5/6

    dan lain-lain. Sehingga bisa dikatakan merupakan perencanaan ulang

    pengelolaan pertanian menjadi sistem yang terintegrasi.

    3.

    Uraian bagaimana peluang masing-masing contoh tersebut diterapkan di salah satu sistem

    pertanian di Indonesia menuju penerapan pertanian berlanjut.

    Teknologi Informasi Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalammendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada

    masyarakat. Teknologi informasi mempunyai tiga peranan pokok:

    1.

    Instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan memberikan

    dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat.

    2. Produk dan jasa teknologi informasi merupakan komoditas yang mampu memberikan

    peningkatan pendapatan baik bagi perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam

    bentuk devisa hasil eksport jasa dan produk industry telematika.

    3. Teknologi informasi bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, melalui

    pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area

    seluruh wilayah nusantara.

    Kesadaran pentingnya Teknologi Komunikasi dan Informasi yang biasanya disebut ICT

    (Information and Communication Technologi), bukan hanya monopoli kalangan pengusaha

    besar saja tetapi juga bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan

    masyarakat lain, seperti Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT diyakini

    berperan penting dalam pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi, dan juga mampu

    mendorong percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.

    Manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan aplikasi teknologi informasidan komunikasi

    khususnya dalam mendukung pembangunanpertanian berkelanjutan di antaranya adalah:

    1.Mendorong terbentuknya jaringan informasi pertanian di tingkat lokal dan nasional.

    2.Membuka akses petani terhadap informasi pertanian untuk:

    1). Meningkatkanpeluang potensi peningkatan pendapatan dan cara pencapaiannya;

    2).Meningkatkan kemampuan petani dalam meningkatkan posisi tawarnya, serta

    3). Meningkatkan kemampuan petani dalam melakukan diversifikasi usahatanidan

    merelasikan komoditas yang diusahakannya dengan input yang tersedia,jumlah produksi

    yang diperlukan dan kemampuan pasar menyerap output.

    3.Mendorong terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan danpemanfaatan informasi

    pertanian secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung pengembanganpertanian lahan marjinal.

    4.Memfasilitasi dokumentasi informasi pertanian di tingkat lokal (indigeneousknowledge)

    yang dapat diakses secara lebih luas untuk mendukungpengembangan pertanian lahan

    marjinal.

    4. Pembahasan Umum dan Kesimpulan.

    Pembangunan pertanian dan perdesaan yang berkelanjutan merupakan isupenting

    strategis yang universal diperbincangkan dewasa ini. Dalam menghadapiera globalisasi

    pembangunan pertanian berkelanjutan tidak terlepas dari pengaruhpesatnya

    perkembangan iptek termasuk perkembangan di bidang teknologiinformasi dankomunikasi. Integrasi yang efektif antara TIK dalam sektor pertanianakan menuju pada

  • 8/11/2019 implementasi GIS untuk pertanian.docx

    6/6