implementasi etika bisnis dalam jual beli online dan

95
i IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN TINJAUAN DARI PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum ( S.H) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh NUR RAHMI NIM: 105251100117 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1443 H/ 2021 M

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

i

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

TINJAUAN DARI PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum ( S.H) Pada Program Studi Hukum

Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

NUR RAHMI

NIM: 105251100117

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1443 H/ 2021 M

Page 2: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

i

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

TINJAUAN DARI PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum ( S.H) Pada Program Studi Hukum

Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

NUR RAHMI

NIM: 105251100117

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1443 H/ 2021 M

Page 3: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

ii

Page 4: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

iii

Page 5: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

iv

Page 6: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

v

Page 7: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

vi

ABSTRAK

Nur Rahmi. 105 251 100 117. 2021. Implementasi Etika Bisnis Dalam Jual Beli

Online Dan Tinjauan Dari Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Dibimbing oleh

Hurriah Ali Hasan dan Hasanuddin.

Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu bertujuan untuk

mengetahui bagaimana implementasi etika bisnis dalam jual beli online, untuk

mengetahui bagaimana jual beli online menurut hukum ekonomi syariah. Dengan

mengunakan teknik analisis data yaitu uji frekuensi, uji validitas dan uji

realibilitas.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket

(kuesioner) pada responden sebanyak 100 orang.

Hasil penelitian yang diperoleh dari 100 orang responden menunjukkan

98% pelaku jual beli online berupaya untuk jujur menjelaskan barang jualannya.

Dari hasil uji validitas nilai koefisien korelasi (rhitung) > nilai rtabel yaitu 0,195 dan

nilai cronbach‟s alpha variabel implementasi etika bisnis dalam jual beli online

sebesar 0,771 dan dinyatakan reliabel.

Kata Kunci : Etika Bisnis, Jual Beli Online, Hukum Ekonomi Syariah

Page 8: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

vii

ABSTRACT

Nur Rahmi. 105 251 100 117. 2021. Implementation Of Business Ethics In

Trading Online and An Overview From a Perspective On Islamic Economic Law.

Guided by Hurriah Ali Hasan and Hasanuddin.

This type of research uses a quantitative method aimed at figuring out how

the implementation of the business ethic in buying and selling, to find out how to

purchase online by Islamic economic law. Using a data analysis technique that is

frequency testing, the validity of and readability.

The data collection technique is done by an angket (questionnaire) on many

as 100 people.

Studies obtained from 100 people surveyed showed 98% of the perpetrator‟s

online trades sought to be honest about their products. By testing the validity of

coefficient‟s (thitung) > rtable value: 0,195 and the value of cronbach‟s alpha variable

implementation of business ethics implementation at 0,771 and dinvreligious.

Keywords: Business Ethics, Online Buying, Sharia Economic Law

Page 9: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil „alamin, puji syukur kami panjatkan atas kehadirat

Allah SWT karena berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Implementasi Etika Bisnis Dalam Jual Beli

Online Dan Tinjauan Dari Perspektif Hukum Ekonomi Syariah”. Shalawat serta

salam tetap tercurah kepada baginda Rasulullah SAW. Para sahabat dan

keluarganya serta ummat yang senantiasa istiqomah dijalan-Nya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan,

arahan, motivasi serta partisipasi berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si, selaku Dekan Fakultas Agama Islam.

3. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, M.P, selaku Ketua Prodi Hukum

Ekonomi Syariah dan Bapak Hasanuddin, SE.Sy., ME, selaku Sekretaris

Prodi Hukum Ekonomi Syariah.

4. Ibu Hurriah Ali Hasan, ST., ME., Ph.D dan Bapak Hasanuddin, SE.Sy., ME

selaku pembimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi yang senantiasa

memberikan banyak arahan.

5. Bapak/Ibu dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Page 10: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

ix

6. Makassar yang senantiasa memberikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya

yang sangat berharga bagi kami selama menempuh pendidikan S1 Hukum

Ekonomi Syariah.

7. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Abd.Haris, S.Pd.I dan

ibunda atas segala jerih payah, curahan kasih, dan iringan do‟a yang

diberikan. Tiada daya dan upaya mampu membalas semuanya, kecuali

mengirim do‟a kepada Allah SWT.

8. Kepada keluarga, kakak-kakak Mursyida Almunawarah, S.Pd, Mudzkirah

Haris, A.Md.KG, dan Mufliha Khairati, S.Psi. yang memberikan semangat

dan dukungannya.

9. Teman-teman seperjuangan HES angkatan 2017, dan khususnya sahabat-

sahabat Ana, Risda, Istiqamah, Hikma, Islamiati, yang selama ini

memberikan motivasi dan dukungannya.

10. Dan terakhir kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu, yang telah membantu penulis baik langsung maupun tidak langsung

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan mendasar pada

penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi

kesempurnaan skripsi ini.

Makassar, 19 Muharam 1443 H

27 Agustus 2021 M

Penulis,

Nur Rahmi

Page 11: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... ii

BERITA ACARA MUNAQASAH ..................................................... iii

SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ iv

SURAT PERNYATAAN ..................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................ vi

ABSTRACT .......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................... 8

A. Jual Beli ........................................................................................ 8

1. Pengertian Jual Beli ................................................................ 8

Page 12: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

xi

2. Dasar Hukum Jual Beli ........................................................... 9

3. Rukun dan Syarat Jual Beli .................................................... 10

4. Jual Beli Online ...................................................................... 12

5. Transaksi Jual Beli .................................................................. 12

B. Etika Bisnis Islam ......................................................................... 18

1. Pengertian Etika Bisnis Islam ................................................. 18

2. Tujuan Etika Bisnis Islam ....................................................... 20

3. Dasar Hukum .......................................................................... 21

4. Prinsip Dasar Etika Bisnis Islam ............................................ 24

C. Hukum Ekonomi Syariah ............................................................. 29

1. Pengertian Hukum Ekonomi Syariah ..................................... 29

2. Sumber Hukum Ekonomi Syariah .......................................... 30

3. Asas-asas Hukum Ekonomi Syariah ....................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 33

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 33

B. Lokasi Penelitian .......................................................................... 33

C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 33

D. Variabel Penelitian ........................................................................ 34

E. Populasi dan Sampel ..................................................................... 34

F. Instrument Penelitian .................................................................... 35

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 36

H. Teknik Analisis Data .................................................................... 38

1. Uji Pernyataan ........................................................................ 38

Page 13: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

xii

2. Uji Validitas ............................................................................ 38

3. Uji Reliabilitas ........................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 39

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 39

B. Deskripsi Responden .................................................................... 41

C. Hasil Penelitian ............................................................................. 42

1. Implementasi Etika Bisnis Dalam Jual Beli Online ................ 42

a. Uji Pernyataan .................................................................. 42

b. Uji Validitas ...................................................................... 47

c. Uji Reliabilitas .................................................................. 48

2. Jual Beli Online Dari Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah ...... 49

D. Pembahasan .................................................................................. 52

BAB V PENUTUP ................................................................................ 54

A. Kesimpulan ................................................................................... 54

B. Saran ............................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 56

RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 14: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 ................................................................................................ 35

Tabel 3.2 ................................................................................................ 36

Tabel 4.1 ................................................................................................ 40

Tabel 4.2 ................................................................................................ 41

Tabel 4.3 ................................................................................................ 41

Tabel 4.4 ................................................................................................ 46

Tabel 4.5 ................................................................................................. 48

Page 15: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

xiv

Page 16: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang memiliki kesempatan untuk melakukan latihan muamalah yang

ditentukan untuk memenuhi kebutuhan mereka.1 Muamalah adalah tukar menukar

barang, jasa atau sesuatu yang memberi manfaat dengan tata cara yang ditentukan.

Termasuk dalam muamalah yakni jual beli.

Jual beli merupakan kegiatan yang telah lama dikenal dan dilakukan oleh

manusia untuk memenuhi kebutuhannya, bahkan sebelum masa digunakannya

mata uang. Jual beli dapat terjadi apabila adanya pertemuan antara penawaran dan

permintaan terhadap suatu barang yang dikehendaki. Jual beli adalah bentuk dasar

dari kegiatan ekonomi manusia dan merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan

dalam ajaran Islam.

Seiring dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat, bidang

dalam jual beli juga mengalami kemajuan. Salah satu teknologi yang membantu

memajukannya adalah internet. Melalui adanya teknologi internet dan

meningkatnya pengguna internet di dunia, kegiatan perdagangan pun mulai

mengalami perkembangan. Banyak pelaku bisnis yang mulai menggunakan

internet untuk melakukan promosi maupun memasarkan perdagangannya, bisnis

baru di dalam dunia digital ini disebut dengan perdagangan elektronik (e-

1 Muhammad dan Alimin, Etika & Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Iskam,

(Yogyakarta: BPEE Yogyakarta, 2005). h. 43

Page 17: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

2

commerce) atau e-marketing atau yang lebih umum dikenal dengan sebutan jual

beli online.

Fenomena jual beli online telah tumbuh dan menjamur sangat cepat

ditengah-tengah kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari penjualan pakaian jadi,

sepatu, tas, buku, dan alat kebutuhan sehari-hari lainnya.

Jual beli online ini dianggap praktis, cepat, dan mudah. Proses jual beli

produk tanpa harus bertatap muka langsung dimana pelanggan dapat menemukan

berbagai produk sesuai dengan pilihannya dengan mudah tanpa harus

menghabiskan waktu berkeliling ke berbagai toko (offline shop). Pertukaran

online menggunakan kontrak pembelian dan penjualan yang disebut perjanjian

elektronik. Perjanjian elektronik ini adalah pengaturan pertemuan yang dilakukan

melalui kerangka elektronik.

Karakteristik bisnis jual beli online, yaitu: 1) Terjadinya transaksi antara dua

belah pihak; 2) Adanya pertukaran barang dan jasa; 3) Internet merupakan media

utama dalam proses atau mekanisme akad tersebut. Dari karakteristik tersebut,

bisa dilihat bahwa yang membedakan bisnis online dengan bisnis offline yaitu

proses transaksi dan media utama dalam proses tersebut.2

Permasalahan mengenai jual beli internet adalah pertemuan tersebut tidak

benar-benar bertemu, sehingga pemahaman antara kedua pertemuan tersebut

diselesaikan secara elektronik. Pembelian dan penjualan di web adalah kursus

pembelian dan penjualan barang secara elektronik oleh pembeli atau dari

2 Ibid, h. 45

Page 18: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

3

organisasi dengan PC sebagai delegasi untuk kesepakatan. Dengan demikian,

aturan hukum yang berlaku dalam kenyataan, seperti pengaturan umum

pertukaran, dan ketika pertukaran diumumkan sah sulit untuk diputuskan.

Bagaimanapun, kesederhanaan melakukan pertukaran cenderung

menyebabkan banyak bahaya dan kemalangan ditanggung oleh pembeli secara

khusus. Bahaya jual beli online yang sering terjadi adalah maraknya pemerasan.

Pembeli tidak dapat melihat hal yang ideal secara langsung.

Etika merupakan seperangkat prinsip moral yang membedakan yang baik

dari yang buruk dan bersifat normatif, ia berperan menentukan apa yang boleh

atau apa yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang.3 Etika bisnis merupakan studi

yang di khususkan mengenai moral yang benar dan salah. Yang dilakukan pada

standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, intitusi, dan perilaku

bisnis.4 Allah dalam Firman-Nya surah An-Nisa ayat 29 :

غني ارة ينتجنتك

ا ا

باطلال

ةال م

ةينك م

كميال

ياا

لكاتأ

منيال

ذينا

يىاال

تراضا

مرحيماانةك

ك الله مان

نفسك

ياا

اتلتل

مول

نك ٢٩م

Terjemahan:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan

suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S An-Nisa (4) : 29)

Dalam menahan diri diklarifikasi aturan pertukaran. Setiap Muslim harus

melanjutkan hidupnya seolah-olah Allah selalu hadir bersamanya. Penjelasan Al-

3 Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat (Yogyakarta: UII Press, 2000), h.11.

4 Veithzal Rifai, Islamic Business and Economic Ethics (Jakarta, Bumi Aksara, 2012),

h.4.

Page 19: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

4

Qur'an sehubungan dengan "makna palsu" mengidentifikasi dengan latihan yang

bertentangan dengan Syariah dan secara etis dipahami dengan buruk. Pertukaran

yang dimaksudkan adalah interaksi di mana ada perdagangan kepentingan untuk

keuntungan tanpa penyembunyian yang melanggar hukum atau kegiatan menipu

terhadap pertemuan yang berbeda. Bagian di atas menekankan perbuatan besar

sebagai gantinya, ini menyiratkan bahwa tidak boleh ada kekecewaan atau kontras

antara tandan dalam hubungan bisnis.5

Islam adalah sumber kualitas dan moral di semua bagian keberadaan

manusia secara keseluruhan, termasuk pembicaraan bisnis. Salah satu jenis usaha

dalam Islam adalah jual beli atau jual beli, kemudian Allah swt mendukung suatu

alat tukar untuk mencapai berbagai keuntungan. Bersama-sama agar tidak salah

jalan dalam mendapatkan apa yang dibutuhkan, maka, pada saat itu harus ada

kerangka kerja yang memungkinkan setiap orang mendapatkan apa yang

dibutuhkan dengan cara yang benar. Itulah sebabnya pertukaran (jual beli) muncul

dan standar jual beli dalam Islam muncul. Itu membutuhkan penggunaan moral

bisnis yang sangat tinggi dari pedagang.

Dalam moral bisnis jual beli, yang utama adalah keasliannya. Dealer harus

sangat adil dalam menggambarkan barang dagangan yang akan dijual. Penjual

dituntut untuk menyediakan barang dan menawarkan kepada konsumen sesuai

dengan apa yang dia jual.6 Foto yang diunggah harus foto yang sesungguhnya.

Mereka dituntut untuk tepat janji, tepat waktu, mengakui kelemahan dan

5 Rahman, Penjelasan lengkap Hukum-Hukum Allah, (Jakarta, Raja Grafindo Persada,

2002), h. 444. 6 K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta: Kanisius, 2013), h. 14

Page 20: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

5

kekurangan, barang yang dijual tidak boleh rusak, jikalaupun ada kerusakan,

haruslah dijelaskan, dan terus bekerja pada sifat tenaga kerja dan produk pada

premis terus menerus dan tidak boleh menipu dan kepalsuan.7

Dealer harus memiliki ketertiban dengan menunjukkan mentalitas

penerimaan, kepercayaan, bantuan yang ideal, dan melakukan yang terbaik dalam

segala hal, terutama yang berhubungan dengan bantuan publik. Tidak ada pihak

yang dirugikan dalam kesepakatan dan pertukaran pembelian.

Keaslian adalah puncak dari kualitas etis kepercayaan dan atribut yang

paling jelas dari para penyembah. Lagi pula, berbohong adalah dasar dari lip

service. Curang dalam bisnis adalah indikasi kehancuran bisnis, karena

pencapaian bisnis adalah kepercayaan.

Pada dasarnya proses kepercayaan antara pembeli dan penjual tidaklah

langsung begitu saja, untuk dapat memberikan kepercayaan kepada penjual

ataupun pembeli akan dilakukan berbagai macam hal antara lain, konsumen akan

mencari tahu mengenai terpercaya atau tidaknya suatu toko online tersebut.

Konsumen biasanya tidak langsung percaya begitu saja dengan toko online,

konsumen sebelum melakukan penawaran akan mencari tahu tingkat baik

buruknya suatu toko tersebut.

Biasanya akan terlihat manakah toko online yang sudah pasti dapat

dipercaya dan mana yang masih belum banyak mendapatkan kepercayaan dari

konsumen, sehingga para konsumen dapat yakin memilih suatu toko online yang

7 Abdul Azis, Etika Bisnis Prespektif Islam, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 35

Page 21: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

6

dapat dipercaya. Biasanya toko online yang dapat dipercaya akan selalu

mendapatkan komentar yang positif dari para konsumen terdahulu, seperti

pengungkapan puas akan barang yang diterimanya, ucapan terima kasih kepada

toko online tersebut dan penyampaian bahwa memang benar toko online tersebut

bisa dipercaya oleh konsumen.8

Kasus penipuan seperti barang yang dipesan tidak sesuai realita adalah

tindakan yang melanggar etika dimana sesuai hukumannya saja produsen

seharusnya memberikan kepuasan kepada konsumen. Tidak hanya dalam kasus

barang yang sampai ditangan konsumen tidak sesuai realita, kejadian yang sering

terjadi juga produk yang dijual hasil pencurian, kemudian barang yang dikirim

tidak sampai padahal uang sudah ditransfer oleh konsumen.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka peneliti ingin

melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Etika Bisnis Islam Jual Beli

Online Dan Tinjauan Dari Perspektif Hukum Ekonomi Syariah".

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Implementasi Etika Bisnis Dalam Jual Beli Online?

2. Bagaimana Jual Beli Online Menurut Hukum Ekonomi Syariah?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Etika Bisnis Dalam Jual Beli

Online.

8 Abdul Azis, Etika Bisnis Prespektif Islam, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.38

Page 22: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

7

2. Bertujuan untuk mengetahui bagaimana Jual Beli Online menurut Hukum

Ekonomi Syariah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini antara lain sebagai

berikut:

1. Secara Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sarana untuk mengetahui dan

memahami secara mendalam mengenai transaksi jual beli online.

2. Secara Praktis

a. Memberikan tambahan pengetahuan tentang penerapan etika bisnis

dalam jual beli online.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran yang

berarti bagi konsumen khususnya yang melaksanakan jual beli online.

Page 23: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

8

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Jual Beli

1. Pengertian Jual Beli

Secara etimologis jual beli mengandung arti memperdagangkan sesuatu.

Sementara itu, dalam kata-kata, pembelian dan penjualan adalah pertukaran

perdagangan material yang memiliki konsekuensi untuk tanggung jawab atau

administrasi yang sangat tahan lama. Istilah jual beli pada dasarnya hanya berlaku

untuk barang sebagai produk, bukan administrasi. Karena jual beli hanya berlaku

materi, sedangkan administrasi pada dasarnya bukan materi.9

Jual beli dapat diadakan secara lisan, dapat pula secara tertulis (pasal 1458

KUHPdt). Jika diadakan secara lisan, maka selalu didukung oleh alat bantu

tertulis, misalnya faktor penjualan, kuitansi pembayaran. Jika dilakukan secara

tertulis, perjanjian dapat dibuat dalam bentuk akta otentik dimuka notaris, dapat

pula dalam bentuk akta di bawah tangan yang dibuat oleh pihak-pihak sendiri.

Demikian juga cara melakukan pembayaran dan penyerahan barang. Pembayaran

harga dilakukan di tempat dan pada waktu yang ditetapkan dalam perjanjian

(pasal 1513 KUHPdt), secara tunai atau dengan surat berharga melalui bank.

Dari sebagian pengertian di atas, dapat dipahami bahwa jual beli adalah

persetujuan untuk memperdagangkan barang atau produk yang memiliki nilai

yang memuaskan antara dua pertemuan, yang satu mendapatkan nilai dari barang

9 Tim Laskar Pelangi, Metodologi Fiqih Muamalah (Kediri: Libroyo Press, 2015), h. 2

Page 24: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

9

tersebut dan pihak yang lain mengakuinya sebagaimana mestinya. pengaturan atau

kondisi yang telah didukung oleh syara' dan disepakati. Dari sebagian definisi di

atas, dapat dipahami bahwa jual beli adalah persetujuan untuk memperdagangkan

barang atau barang dagangan yang memiliki nilai yang memuaskan antara dua

pertemuan. , yang satu mendapatkan nilai dari barang tersebut dan pihak lain

mengakuinya sesuai dengan pemahaman atau kondisi yang telah dilegitimasi oleh

syara' dan disepakati..10

2. Dasar Hukum Jual Beli

Dasar hukum jual beli adalah al-Qur‟an dan al-Hadist, sebagaimana

disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 275 :

ةيا مالر بيعوحرال الله

حل

وا

Terjemahan:

“…Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (QS. Al-Baqarah (2): 275)

11

Mengingat larangan ini, sangat mungkin dirasakan bahwa Allah telah

melegitimasi jual beli kepada pekerja-Nya dengan tepat dan melarang tindakan

jual beli yang mengandung riba.

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits yang dijelaskan oleh

Imam Muslim yang berbunyi: Berdasarkan hadits ini, dapat dipahami bahwa

Allah telah menganjurkan pembelian dan penawaran kepada pekerja-Nya secara

tepat dan melarang tindakan jual beli yang mengandung riba.

10

Tira Nur Fitria, Bisnis Jual Beli Online Dalam Hukum Islam Dan Hukum Negara,

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 03, No. 01 (2017), h. 53 11

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an, (Kudus, FA. Menara), h.48

Page 25: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

10

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits yang dijelaskan oleh

Imam Muslim yang membaca:: “Dari Hurairah R.A Rasulullah SAW mencegah

dari jual beli melempar kerikil dan jual gharar (H.R. Muslim)”.

Berdasarkan dalil tersebut diatas, maka jelaslah bahwa hukum jual beli

adalah boleh. Namun tidak menutup kemungkinan perubahan status jual beli itu

sendiri, semuanya tergantung pada terpenuhi atau tidaknya syarat dan rukun jual

beli.12

3. Rukun dan Syarat Jual Beli

Sebagaimana dikemukakan oleh Imam Nawawi, pokok-pokok jual beli

meliputi tiga hal, khususnya: harus ada akid (orang yang melakukan akad), barang

yang dikontrakkan dan ijab qabul, yang terdiri dari pasar organik.

a. Akid

Adalah perkumpulan yang melengkapi pertukaran jual beli, yang terdiri dari

penjual dan pembeli. Terlepas dari apakah itu pemilik pertama, atau orang lain

yang menjadi penjaga gerbang/agen pemilik pertama. Jadi dia memiliki hak dan

kekuasaan untuk melaksanakannya.

b. Pasal Perjanjian

Itu harus jelas, substansi dan sifat-sifatnya dan jelas diketahui oleh penjual

dan pembeli. Dengan cara ini, kesepakatan dan perolehan produk yang

meragukan, yang tidak dilihat oleh penjual dan pembeli atau salah satu dari

keduanya, dianggap tidak sah. Imam Syafi'i mengatakan, jual beli tidak

substansial karena ada unsur pemerasan.

12 Shobirin, Jual Beli Dalam Pandangan Islam, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, Vol.

3, No. 2 (2015), h. 245

Page 26: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

11

c. Ijab dan Qabul

Ijab adalah kata dari penjual, misalnya, "Saya menawarkan barang ini

kepada Anda dengan biaya ini". Juga, qabul adalah kata dari pembeli, misalnya,

"Saya membeli barang ini dengan harga itu". Dimana keduanya memiliki

keserasian makna meskipun memiliki artikulasi yang berbeda-beda, misalnya

penjual mengatakan “Saya memiliki barang ini”, kemudian, pada saat itu pembeli

mengatakan “Saya mendapatkannya” dan yang lainnya. jalan sekitar. Selain itu,

tidak ada pemisahan yang panjang antara ijab dan qabul, karena dengan

pemisahan yang panjang diperbolehkan untuk mengeluarkan (menjatuhkan)

qabul.13

d. Ada nilai tukar pengganti barang

Nilai tukar pengganti barang, yaitu sesuatu yang memenuhi tiga syarat; bisa

menyimpan nilai (store of value), bisa menilai atau menghargakan suatu barang

(unit of account) dan bisa dijadikan alat tukar (medium of exchange).

Persyaratan sah dari pedagang dan pembeli adalah sebagai berikut; (a)

baligh, lihai agar tidak mudah tertipu oleh individu. "Selanjutnya, jangan berikan

kelimpahanmu pada mati rasa." (b) Islam yang berbeda, kondisi ini jelas bagi

pembeli dalam produk tertentu. Sebagaimana Allah berfirman: “Dan Allah sekali-

kali tidak akan memberikan jalan kepada orang-orang yang ragu-ragu untuk

melenyapkan orang-orang yang menerima”. (c) ada barang atau barang dagangan

yang dipertukarkan. (d) tidak disia-siakan (tidak efisien) dan tidak ada tekanan

dari berbagai perkumpulan.

13

Siswandi, Jual Beli Dalam Perspektif Islam, Jurnal Ummul Qura, Vol.III, No. 2

(2013), h. 62

Page 27: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

12

Kondisi keabsahan produk yang dijual dan dibeli mencakup; (a) syarat

mutlak harus murni dan tidak disajikan kepada najis, seperti taring, babi dan

kotoran hewan, selain dari syarat dharurah dan ada kaidah keuntungan. (b) waktu

tidak boleh dibatasi, pedagang mungkin tidak perlu atau syarat untuk membayar

namun hak itu adalah hak pembeli karena itu adalah salah satu alasan untuk

kepemilikan, (d) produk dapat disampaikan setelah kesepakatan kesepakatan, ( e)

barang dagangan yang dipertukarkan memiliki tempat tersendiri, perjanjian jual

beli tidak akan berarti jika barang tersebut milik sendiri, perjanjian jual beli tidak

sah jika barang dagangan tersebut merupakan akibat dari perampokan atau barang

simpanan yang tidak diatur untuk dijual, (f) barang yang dipertukarkan dapat

diketahui (dilihat), (g) barang yang dipertukarkan harus diketahui mutu, berat,

jumlah dan ukurannya, agar tidak menimbulkan pertanyaan.14

4. Jual Beli Online

Jual beli berbasis web dicirikan sebagai pembelian dan penjualan tenaga

kerja dan produk melalui media elektronik, khususnya melalui web atau di web.

Jual beli melalui web, khususnya (kontrak jual beli dilakukan dengan

menggunakan sarana elektronik atau (web) sebagai tenaga kerja dan produk).

Atau sekali lagi jual beli melalui web adalah kesepakatan yang diselesaikan

dengan memutuskan atribut tertentu dengan mengatasi biaya terlebih dahulu

sementara produk dikirim kemudian.

Jual beli internet adalah pertukaran yang terjadi di media elektronik, dimana

pertukaran jual beli tidak memerlukan penjual dan pembeli untuk bertemu secara

14

Shobirin, Jual Beli Dalam Pandangan Islam, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, Vol.

3, No. 2, (2015), h. 252

Page 28: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

13

langsung atau saling berhadapan secara langsung, dengan menentukan atribut dan

jenis produk, sedangkan biaya dibayar terlebih dahulu dan kemudian barang

dagangan disampaikan. Sedangkan ciri-ciri bisnis online adalah :

a. Terjadinya transaksi antara dua belah pihak

b. Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi

c. Internet merupakan media utama dalam proses atau mekanisme akad

tersebut.

Dalam Islam berbisnis melalui online diperbolehkan selagi tidak terdapat

unsur-unsur riba, kezaliman, monopoli, dan penipuan. Rasulullah mengisyaratkan

bahwa jual beli itu halal selagi suka sama suka. Karena jual beli atau berbisnis

seperti melalui online memiliki dampak positif karena dianggap praktis, cepat,

dan mudah. Adapun syarat-syarat mendasar diperbolehkannya jual beli lewat

online diantaranya:

a. Tidak menyalahgunakan pengaturan hukum yang ketat, misalnya

pembatasan transaksi, misrepresentasi, pemerasan, dan infrastruktur

pengekangan.

b. Ada kesepakatan pengertian antara dua pertemuan (dealer dan pembeli) jika

terjadi sesuatu yang tidak diinginkan antara setuju atau putus.

c. Ada kontrol yang ketat dan jelas, sanksi dan standar yang sah dari otoritas

publik (perusahaan yang mampu) untuk menjamin bahwa populasi umum

diperbolehkan untuk mengelola transaksi melalui web.

Page 29: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

14

5. Transaksi Jual Beli

Transaksi barang dan jasa melalui media online ini termasuk kategori

muamalah dibidang perdagangan atau bisnis, menggambarkan suatu aktivitas

yang dilakukan oleh sesorang dengan orang lain atau dengan beberapa orang

untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.15

Didalam transaksi jual beli online, prinsip kejujuran menjadi sangatlah

rentan karena penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung, melainkan

melalui virtual online atau media sosial. Ada beberapa hal yang membedakan

transaksi jual beli online dan konvensional, salah satunya adalah akad sebagai

media utama dalam proses tersebut. Akad merupakan unsur penting dalam suatu

bisnis. Akad atau ijab qabul dilaksanakan dengan ucapan lisan, tulisan atau isyarat

bagi mereka yang tidak mampu berbicara atau menulis.

Dalam transaksi jual beli secara online, benda bersifat tidak nyata, hanya

berupa gambar dengan spesifikasi tertentu, penjual dan pembeli pun tidak bisa

melakukan proses akad dan ijab qabul secara langsung.

Berbagai praktik kecurangan pun banyak terjadi dalam transaksi jual beli

online ini, dimana pihak penjual dan pembeli tidak semuanya bersifat terbuka dan

jujur. Banyak penjual yang menipu pembeli dengan tidak mengirimkan

barangnya, atau mengirim dengan spesifikasi barang yang berbeda dengan

tampilan pada etalase yang dipajang di toko online. Bukan hanya penjual, pembeli

pun seringkali melakukan kecurangan dengan memesan barang tetapi tidak

melakukan pembayaran.

15

Ibid, h. 256

Page 30: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

15

a) Praktik Kegiatan Transaksi yang Dilarang Dalam Pasar

Bahwa dalam melakukan perdagangan di pasar, Islam telah mengatur agar

persaingan pedagang di pasar dilakukan dengan cara yang adil dan jujur. Segala

bentuk transaksi yang menimbulkan ketidakadilan serta yang dapat berakibat

terjadi kecenderungan meningkatnya harga barang-barang secara zalim sangat

dilarang dalam Islam.16

Dalam ibadah kaidah hukum yang berlaku adalah bahwa semua hal

dilarang, kecuali yang ada ketentuannya berdasarkan Al-Qur‟an dan Al-Hadist.

Sedangkan dalam urusan muamalah, semuanya diperbolehkan kecuali ada dalil

yang melarangnya. Ini berarti ketika suatu transaksi baru muncul dan belum

dikenal sebelumnya dalam hukum Islam, maka transaksi tersebut dapat diterima,

kecuali terdapat implikasi dari dalil Al-Qur‟an dan Al-Hadist yang melarangnya.

Dengan demikian dalam bidang muamalah, semua transaksi dibolehkan kecuali

yang diharamkan.17

Berikut ini adalah berbagai transaksi yang dilarang dalam Islam:

1) Haram Zatnya

Transaksi dilarang karena objek (barang dan atau jasa) yang ditransaksikan

juga dilarang, misalnya minuman keras, bangkai, daging babi dan sebagainya.

Jadi, transaksi jual beli minuman keras atau barang yang diharamkan dalam Islam

adalah haram, walaupun akad jual belinya sah.Sebagaimana firman Allah SWT.

dalam surat An-Nahl, ayat 115 berikut:

16

Ibid, h. 103 17 A. Karim, Adiwarman, Bank Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, cet 3, 2006). h. 29

Page 31: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

16

فمناضطر ةه لغيداللهول

نذيروماا خ

حمال

مول ميتثوالد

مال

يك

معل يدةا انماحر

حيم غفيرر الله اعادفانل ١١٥و

Terjemahan:

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atas mu (memakan) bangkai, darah,

daging babi, dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi

barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak Menganiaya dan tidak pula

melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang”. (QS. An-Nahl (16): 115).18

2) Haram Selain Zatnya

- Melanggar prinsip „an tara in minkum yaitu penipuan

Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara

kedua belah pihak (sama-sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi yang

sama sehingga tidak ada pihak yang merasa dicurangi (ditipu) karena adanya

sesuatu yang dimana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui

pihak lain.

Adapun dasar hukum tentang larangan penipuan terhadap bertransaksi ada

pada surah Al-A‟raf ayat 85 sebagai berikut:

مةكدجاءتك يده ه

نال مم

كمال يليماغتدواالله

خاومشػيتاكال

ىمدينا

نثوال

ي

اتميذانول

وال

يل

كوفياال

مفا

ك ة نر رضم

اال اتفسدوافى

شياءومول

تخسياالناسا

ؤمنين نتممك مان

كمخيدل

احىاذلك

٨٥ةػداصل

Terjemahan:

“Dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad yang saudara mereka,

Syu‟aib. Ia berkata “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan

bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari

Tuhanmu. Maka sempurkanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu

18 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya. h. 223

Page 32: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

17

kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah

kamu membuat kerusakahn di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya, yang

demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang

beriman.”19

An-Nahl ayat 105

مرسل

مفا

ك ة نر نثم مةبي

كدجئتك حق

اال

ال ىالله

عل

كيل

ا ا

نل

ىا عيةنيحليقعل

١٠٥اسراءيل

Terjemahan:

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang

tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.”20

- Haram karena tidak sah atau lengkap akadnya

Transaksi yang dilarang selanjutnya adalah transaksi yang disebabkan oleh

tidak sahnya suatu akad.

Jenis transaksi yang demikian dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Tidak terpenuhinya rukun dan syarat suatu transaksi

Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dalam suatu transaksi (necessary

condition), misalnya ada penjual dan pembeli. Tanpa adanya penjual dan pembeli,

maka jual beli tidak akan ada.21

Pelaku bisa berupa penjual dan pembeli (dalam akad jual beli), objek

transaksi dari semua akad diatas dapat berupa barang dan jasa, selanjutnya faktor

lainnya yang mutlak harus ada supaya transaksi dapat tercipta adalah adanya

kesepakatan antara kedua belah pihak yang bertransaksi.

b) Terjadinya ta‟alluq

19 Ibid. h. 128 20

Ibid. h. 549 21 A. Karim Adiwarman, Bank Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, cet 3, 2006). h. 47

Page 33: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

18

Ta'alluq adalah pertukaran dimana terdapat 2 perjanjian yang saling

mengikat, maka pada saat itu keabsahan perjanjian 1 bergantung pada akad 2.

Misalnya, A menjual barang X seharga Rp. 120 juta porsi kepada B, dengan

syarat B harus kembali menawarkan barang X kepada An dengan uang sungguhan

seharga Rp. 100 juta.

Pertukaran di atas adalah salah paham, dengan alasan bahwa ada kebutuhan

bahwa A akan menawarkan barang X ke B selama B menawarkan produk ke A

sekali lagi. Untuk situasi ini, diperlukan perjanjian 1 yang kuat ketika kontrak 2

dijalank22

B. Etika Bisnis Islam

1. Pengertian Etika Bisnis Islam

a. Pengertian Etika

Etika berasal dari Bahasa Yunani “Ethos” berarti adat istiadat. Hal ini

berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan yang

baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang

lain atau satu generasi ke generasi yang lainnya.23

Dalam kamus umum Bahasa

Indonesia (KBBI) etika dijelaskan dengan membedakan tiga arti: 1) ilmu tentang

apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);

2) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; 3) nilai mengenai

benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.24

Filsafat etika Bagi Plato, yang terpengaruh oleh ide Socrates,

menggarisbawahi bahwa struktur moral harus diatur terlebih dahulu dengan

22 Ibid. h. 48 23

Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 5 24

K. Bertnes, Etika, (Yogyakarta: Kanisius, 2013), h. 4

Page 34: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

19

memisahkan hipotesis informasi terlebih dahulu sehingga saat menetapkan posisi

epistemologis ia bekerja dengan struktur moral. Socrates juga menerapkan

struktur epistemologisnya pada cara berpikir moralnya.25

Etika dapat didefinisikan sebagai seperangkat prinsip moral yang

membedakan baik dari buruk. Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normatif,

karena ia berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh

dilakukan oleh seorang individu.26

b. Pengertian Bisnis

Secara etimologis, bisnis menyiratkan suatu keadaan di mana seorang

individu atau kumpulan individu sibuk mengelola pekerjaan yang menghasilkan

keuntungan..27

Bisnis adalah kegiatan yang mendorong perhatian tambahan yang

diperluas melalui strategi yang terkait dengan pengalihan organisasi, perdagangan

atau pengelolaan saham (penciptaan). Bisnis yang sehat adalah bisnis yang

mengandalkan etika. Oleh karena itu, ahli moneter Muslim harus memiliki

struktur etika bisnis yang kuat, sehingga mereka dapat meneruskan pekerjaan

bisnis yang menyenangkan dan didukung.28

c. Pengertian Islam

Kata Islam berasal dari bahasa Arab al-Islam. Kata al-Islam ada di dalam

Al-Qur'an dan mengandung maknanya, mengingat surat al-Imran (3) reff 9, dan

surah al-Maidah (5) bagian 3. Apa yang dapat kita pahami dari dua bagian ini

25

Faisal Badroen, Etika Bisnis Islam, (Jakarta: Kencana Prenanda Media Group, 2006), h.

10 26

Veithzal Rivai, Islamic Business and Economic, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 3 27

Abdul Aziz, Etika Bisnis Prespektif Islam, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 28 28

Muhammad, Alimin, Etika & Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi Islam,

(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2004), h. 56

Page 35: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

20

adalah bahwa Islam adalah bahwa Islam adalah nama dari sebuah "raket promosi"

(gaya hidup) yang dengan Allah. Kebisingan iklan menyiratkan al-millah atau

gaya hidup, sebagai keyakinan (al-'aqidah) dan aktivitas (al-'amal). Al-Islam

sebagai raket iklan yang diridhoi Allah, jelas merupakan jenis keyakinan dan

aktivitas yang tidak ditetapkan dan dilaksanakan oleh Allah dan bukan merupakan

akibat dari renungan manusia.29

d. Etika Bisnis Islam

Moral bisnis Islam adalah siklus dan bekerja untuk menemukan apa yang

benar dan apa yang terjadi, yang kemudian, pada saat itu, jelas membuat

keputusan terbaik tentang item dan administrasi organisasi dengan pihak-pihak

yang berkepentingan dengan permintaan organisasi. Mengingat klarifikasi di atas,

cenderung dianggap bahwa moral bisnis Islam adalah sekumpulan standar dan

standar yang harus difokuskan oleh manajer keuangan dalam berkomunikasi,

bertindak, dan mengidentifikasi dengan mencapai tujuan bisnis mereka dengan

aman.30

2. Tujuan Etika Bisnis Islam

Alasan moral bisnis Islami adalah manfaat yang merupakan pembayaran

(pendapatan) yang melimpah di atas pengeluaran atau biaya yang pantas

dikorbankan oleh manajer keuangan. Karena keuntungan yang diperoleh akan

dimanfaatkan sebagai sarana dan sarana antara lain untuk memajukan dan

mengembangkan usaha ini di kemudian hari. Selain itu, juga dapat digunakan

29

Ibid, h. 32 30

Rafik Isa Beekun, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 3

Page 36: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

21

untuk bekerja pada bantuan pemerintah dari individu yang terlibat dalam

mendukung kegiatan bisnis yang bersangkutan.

Manfaat diperoleh melalui latihan dalam perolehan tenaga kerja dan produk

yang dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan daerah

setempat dan melihat kebebasan yang memberikan keinginan untuk mencapai

perbedaan lebih dari pembayaran atas penggunaan yang sesuai dan harus

dibatalkan oleh ahli keuangan .31

Lebih jauh, alasan misi yang diselesaikan dengan latihan bisnis adalah untuk

menyukseskan semua pertemuan yang diperlukan seperti halnya orang-orang yang

secara tersirat menawarkan bantuan untuk latihan bisnis. Dengan adanya latihan-

latihan bisnis, secara konsisten dibayangkan bahwa semua pertemuan akan

bermanfaat baik secara finansial, finansial, sosial, dan sosial. Sehingga secara

konsisten daerah di mana-mana akan mendapatkan tingkat bantuan pemerintah

yang lebih signifikan. Kemudian lagi, bantuan pemerintah individu dalam bisnis

sedang dilakukan secara signifikan lebih. Secara moral, bisnis para eksekutif

sangat sah, diperlukan sebagai gma march of contemplation untuk setiap pilihan

administrasi yang dibuat oleh pengelola uang. Di sini target kerja diidentikkan

dengan moral, khususnya bantuan biasa dari pemerintah yang merupakan tujuan

yang ingin dicapai.32

3. Dasar Hukum

Al-Qur'an menegaskan bahwa bisnis itu adalah tindakan yang halal dan

dibolehkan. Perdagangan yang jujur dan bisnis yang transparan sangat dihargai,

31

Muslich, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), h. 11 32

Ibid, h. 12

Page 37: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

22

direkomendasikan dan dianjurkanAl-Qur'an menegaskan bahwa bisnis itu adalah

tindakan yang halal dan dibolehkan. Perdagangan yang jujur dan bisnis yang

transparan sangat dihargai, direkomendasikan dan dianjurkan.33

Sebagaimana

dalam QS. At-Taubah (9) ayat 105 sebagai berikut:

مؤمنينوال ه

ورسيل م

كغمل الله فسيدى يا

اغمل غيبوكل

ال علم ى

ال ون وستدد

يننتمتػمل

ك مةما

ئك ىادةفينت

١٠٥والش

Terjemahan:

“Dan katakanlah: bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang

mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan kembalikan kepada

(Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang yang nyata, lalu diberitakan-

Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. At Taubah (9): 105).34

Pada ayat di atas dijelaskan bahwa Al-Qur‟an dalam mengajak manusia

untuk mempercayai dan mengamalkan tuntutan-tuntutannya dalam segala aspek

kehidupan seringkali menggunakan istilah-istilah yang dikenal dalam dunia

bisnis, seperti jual beli, untung rugi, dan sebagainnya. Dalam konteks Al-Qur‟an

menjajikan seperti dalam surah At-Taubah (9) ayat 111 berikut:

ينفيسبثيلاتل جن

ىمال

ل ن

ىمةا

ميال

نفسىموا

مؤمنينا

اشتدىمنال الله ۞ان يلالله

نولرا

يلوال ج

ان

يرىثوال افىالت يهحل

ينوعداعل

ينويلتل

منفيلتل وفىةػىده

منا

ػظيمفيزال

وذلكويال ذيةايػتمةه

مال

فاستتشرواةبيػك ١١١الله

Terjemahan:

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta

mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan

Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah menjadi) janji yang benar

dari Allah di dalam taurat, injil dan al-Qur‟an. Dan siapakah yang lebih menepati

33 Muhammad Djakfar, Agama, Etika, Dan Ekonomi, (UIN-Maliki Press, 2014), h. 147

34 Departeman Agama RI, Al-Qur‟an (Kudus: Fa. Menara), h. 204

Page 38: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

23

janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah

kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At- Taubah (9):

111).35

Dalam bait itu, individu-individu yang lebih memilih untuk tidak

menyelesaikan latihan hidupnya selain manfaat, dilayani (diuji) oleh Al-Qur'an

dengan menawarkan perdagangan yang tidak merasakan kemalangan dan

kesesatan.36

Orang-orang memiliki peluang dalam bisnis, namun mereka masih terikat

pada standar yang belum ditetapkan dengan tujuan agar hasil dari bisnis yang

mereka coba menjadi halal dan barokah dengan alasan bahwa cara

mendapatkannya adalah sah sesuai dengan ketentuan. Al-Qur'an. Disinilah letak

pentingnya bahwa dalam latihan bisnis penting untuk memperhatikan kesopanan,

transparansi, menjauhi perbuatan riba, dll yang dapat merusak kualitas moral yang

harus diperhatikan.

Sebagaimana ditunjukkan oleh Al-Qur'an, bisnis yang menguntungkan

adalah bisnis yang tidak hanya mengejar keuntungan bersama sesaat dan untuk

kepentingan sementara, tetapi juga keuntungan yang bisa dinikmati di akhirat

yang tak berkesudahan. Oleh karena itu, bersama-sama agar bisnis berhasil dan

menghasilkan keuntungan, itu harus didasarkan pada pilihan yang solid, cerdas,

dan hati-hati. Artinya, pilihan dalam urusan bisnis tidak boleh karena pilihan yang

tidak bijaksana atas dorongan keinginan. Jika hal ini terjadi, maka akan

mendapatkan hasil negatif dari bisnis yang patut diwaspadai para pelakunya.

Selanjutnya, Al-Qur'an memerintahkan umatnya untuk menjaga amanah dan tetap

35

Ibid. h. 205 36

Muhammad, Alimin, Etika dan Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi Islam,

(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2004), h. 147

Page 39: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

24

setia pada komitmen mereka, memerintahkan mereka untuk bersikap wajar dan

moderat dalam perilaku mereka terhadap Allah.37

4. Prinsip Dasar Etika Bisnis Islam

Keberkahan usaha merupakan kemantapan dari usaha itu dengan

memperoleh keuntungan yang wajar dan diridhai oleh Allah SWT.38

Maka

prasyarat untuk memperoleh keberkahan atas nilai transeden seorang pelaku bisnis

harus memperhatikan beberapa prinsip-prinsip etika bisnis yang telah digariskan

dalam Islam, antara lain:39

a. Kesatuan (Tawhid)

Kesatuan ini dimaksudkan bahwa sumber utama etika Islam adalah

kepercayaan total dan murni terhadap kesatuan (keesaan) Allah. Kenyataan ini

secara khusus menunjukkan dimensi vertikal Islam yang menghubungkan

institusi-institusi sosial yang terbatas dan tak sempurna dengan dzat yang

sempurna dan tak terbatas. Hubungan vertikal ini merupakan wujud penyerahan

diri manusia secara penuh tanpa syarat di hadapan Allah, dengan menjadikan

keinginan, ambisi, serta perbuatannya tunduk pada titah-Nya.

Kemudian dalam penerapannya berdasarkan prinsip keesan ini, maka

pengusaha muslim dalam melakukan entitas bisnisnya tidaka kan melakukan

paling tidak tiga hal: Pertama, diskriminasi diantara pekerja, penjual, pembeli,

pemasok, mitra kerja atas dasar pertimbangan ras, jenis kelamin, atau agama.

Kedua, terpaksa atau dipaksa untuk melakukan praktik-praktik mal bisnis karena

37

Ibid, 154 38

Veithzal Rivai, Islamic Business And Economic Ethic, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.

28 39

Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Dalam Prespektif Islam, (Malang: UIN -Malang

Press, 2007), h.21

Page 40: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

25

ia hanya takut dan cinta kepada Allah. Ketiga, menimbun kekayaannya dengan

penuh keserakahan karena konsep amanah sangat penting bagi seorang muslim

dan semua harta hanya bersifat sementara maka harus dengan bijaksana.40

b. Keseimbangan

Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk

berbuat adil, tak terkecuali pada pihak yang tidak disukai. Hal ini sesuai dengan

firman Allah dalam surah al-Maidah (5) ayat 8 yaitu:

يىايا

لىا نكيمعل

مشنا

ك رمن ايج

لسطول

شىداءةال ه امينلل ينياكي

ك منيا

ذينا

اال

ينةماتػمل ختيد الله ان كربللتليىواتلياالله

ياويا

يااعدل

٨تػدل

“Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu

menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah

sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku

tidak adil. Berlaku adillah, karena addil itu lebih dekat kepada takwa. Dan

bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan”. (QS. Al-Maidah (5) :8)41

Pada ayat tersebut memerintahkan kepada orang muslim agar melaksanakan

amal dan pekerjaan mereka dengan cermat, jujur dan ikhlas karena Allah, baik

pekerjaan yang bertalian dengan urusan agama maupun pekerjaan yang bertalian

dengan urusan kehidupan duniawi. Karena hanya dengan demikianlah mereka

bisa sukses dan memperoleh hasil atau balasan yang mereka harapkan. Dalam

persaksian, mereka harus adil menerangkan apa yang sebenarnya, tanpa

memandang siapa orangnya, sekalipun akan menguntungkan lawan dan

merugikan sahabat dan kerabat.

40

Rafik Isa Beekun, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 35 41 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Lubuk Agung), h. 107

Page 41: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

26

Penerapan konsep keseimbangan ini sebagai contoh adalah Allah

memperingatkan para pengusaha muslim untuk menyempurkan takaran timbangan

dalam jual beli. Sangat menarik untuk mengetahui makna „adl adalah keadilan

atau kesetaraan. Secara keseluruhan Islam ingin mengekang kecenderungan sikap

serakah manusia dan kecintaannya untuk memiliki barang-barang.42

c. Kehendak Bebas

Dalam pandangan Islam, manusia dianugerahi potensi untuk berkehendak

dan memilih di antara pilihan-pilihan yang beragam, kendati kebebasan yang

dimiliki Allah.43

Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis

Islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan

individu dibuka lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang

mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang

dimilikinya. Kecenderungan manusia untuk terus-menerus memenuhi kebetuhan

pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap

individu terhadap masyarakat melalui zakat, infak, dan sedekah.44

Allah berfirman

dalam surah An-Nisa (4) ayat 29.

تي غن ارة ينتجنتك

ا ا

باطلال

ةال م

ةينك م

كميال

ياا

لكاتأ

منيال

ذينا

يىاال

راضا

مرحيماانةك

ك الله مان

نفسك

ياا

اتلتل

مول

نك ٢٩م

Terjemahan:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan

42

Rafik Isa Beekun, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 37 43

Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Dalam Prespektif Islam, (Malang: UIN -Malang

Press, 2007), h.16 44 Abdul Aziz, Etika Bisnis Islam, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 46

Page 42: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

27

suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu

sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa (4): 29)45

Ayat ini melarang manusia untuk mengambil harta orang lain dengan jalan

yang batil kecuali dengan perniagaan yang berlaku atas dasar kerelaan bersama.

Mencari harta dibolehkan dengan cara berniaga atau jual beli dengan dasar

kerelaan kedua belah pihak tanpa suatu paksaan. Karena jual beli yang dilakukan

secara paksa tidak sah walaupun ada bayaran atau penggantinya. Selanjutnya

Allah melarang membunuh diri. Menurut bunyi ayat tersebut, yang dilarang dalam

ayat ini ialah membunuh diri sendiri, tetapi yang dimaksud ialah membunuh diri

sendiri dan membunuh orang lain. Membunuh orang lain berarti membunuh diri

sendiri, sebab setiap orang yang membunuh akan dibunuh, sesuai dengan hukum

kisas.

Penerapan konsep kehendak bebas dalam etika bisnis Islam ialah manusia

memiliki kebebasan untuk membuat kontrak dan menepatinya ataupun

mengingkarinya. Seorang muslim yang telah menyerahkan hidupnya pada

kehendak Allah akan menepati semua kontrak yang telah ia buat.46

d. Tanggung Jawab

Kesempatan tanpa batas adalah sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang

untuk dilakukan mengingat tidak memerlukan tanggung jawab dan tanggung

jawab untuk memenuhi kebutuhan kesetaraan dan solidaritas, orang harus

dianggap bertanggung jawab atas kegiatannya. Secara sah aturan ini secara tegas

45

Departeman Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Lubuk Agung), h. 90 46

Rafik Isa Beekun, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 39

Page 43: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

28

diidentikkan dengan pilihan. Ini menarik garis tertentu tentang bagaimana orang

diizinkan untuk mengelola tanggung jawab terkait semua yang mereka lakukan.47

Gagasan kewajiban dalam Islam, pada hakikatnya sebagai akibat dari dua

pandangan pokok. Pertama, kewajiban yang dikoordinasikan dengan status

khilafah utusan Allah di muka bumi. Kedua, gagasan kewajiban dalam Islam pada

dasarnya disengaja, tanpa tekanan. Akibatnya, standar ini membutuhkan

penebusan dosa, itu tidak memiliki nada putus asa. Ini berarti bahwa orang (yang

bebas) tidak boleh hanya sensitif dengan keadaan mereka saat ini, tetapi juga

harus peka terhadap hasil dari peluang mereka sendiri.

Pemanfaatan gagasan kewajiban dalam moral bisnis Islam, misalnya, jika

seorang manajer keuangan Muslim bertindak tidak jujur, ia dapat menyematkan

aktivitasnya pada masalah tekanan bisnis atau pada cara semua orang juga

bertindak menipu. Dia harus menanggung kewajiban ekstrim mengenai

perilakunya sendiri.48

e. Kebenaran (Kejujuran dan Kebijakan)

Kebenaran dalam keadaan khusus ini, selain mengandung makna kebenaran

dan bukan kesalahan, juga mengandung dua bagian, yaitu kehati-hatian dan

keabsahan. Dalam lingkungan bisnis, kebenaran diatur sebagai tujuan, pola pikir,

dan perilaku yang sesuai yang menggabungkan pola pemahaman (perdagangan)

teknik yang digunakan untuk mencari atau memperoleh hal-hal yang lebih baik,

misalnya, selama waktu yang dihabiskan untuk mencapai atau menetapkan

manfaat. Dengan norma kebenaran ini, etika bisnis Islam sangat diperhatikan dan

47 Abdul Aziz, Etika Bisnis Islam, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 46 48

Ibid. h. 42

Page 44: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

29

mencegah kemungkinan kurangnya salah satu pertemuan yang mengawasi

perdagangan, kolaborasi atau rencana dalam bisnis.

Dalam dunia bisnis sebenarnya kita perlu mendapatkan prestasi

(keuntungan), namun hak-hak pembeli tetap harus diperhatikan. Seperti di dealer

harus lunak terhadap kepentingan pembeli, apakah dia pelanggan jangka panjang

atau bebas.49

C. Hukum Ekonomi Syariah

1. Pengertian Hukum Ekonomi Syariah

Kebenaran dalam keadaan khusus ini, selain mengandung makna kebenaran

dan bukan kesalahan, juga mengandung dua bagian, yaitu kehati-hatian dan

keabsahan. Dalam lingkungan bisnis, kebenaran diatur sebagai tujuan, pola pikir,

dan perilaku yang sesuai yang menggabungkan pola pemahaman (perdagangan)

teknik yang digunakan untuk mencari atau memperoleh hal-hal yang lebih baik,

misalnya, selama waktu yang dihabiskan untuk mencapai atau menetapkan

manfaat. Dengan norma kebenaran ini, etika bisnis Islam sangat diperhatikan dan

mencegah kemungkinan kurangnya salah satu pertemuan yang mengawasi

perdagangan, kolaborasi atau rencana dalam bisnis.

Dalam dunia bisnis sebenarnya kita perlu mendapatkan prestasi

(keuntungan), namun hak-hak pembeli tetap harus diperhatikan. Seperti di dealer

harus lunak terhadap kepentingan pembeli, apakah dia pelanggan jangka panjang

atau bebas.50

49

Ibid. h. 31 50

Idri, Hadis Ekonomi Dalam Perspektif Hadis Nabi. (Jakarta: Kencana, 2015), h. 02

Page 45: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

30

Sebagaimana ditunjukkan oleh Yusuf Qardharwi, aspek keuangan Islam

adalah ekonomi yang bergantung pada Tuhan. Substansi kerangka moneter

syariah ini dimulai dari Allah Azza Wajalla, mengharapkan kepada Allah Azza

Wajalla dan menggunakan kantor-kantor yang tidak dapat dipisahkan dari syari'at

Allah.51

2. Sumber Hukum Ekonomi Syariah

Adapun beberapa sumber-sumber hukum ekonomi syariah sebagai berikut:

a. Al-Qur‟anul Karim

Al-Qur‟an adalah sumber utama, asli, abadi, dan pokok dalam hokum

ekonomi syariah yang Allah SWT turunkan kepada Rasul Saw guna memperbaiki,

meluruskan dan membimbing umat manusia kepada jalan yang benar. Di dalam

Al-Qur‟an banyak terdapat ayat-ayat yang melandasi hukum ekonomi syariah.

Sebagaimana firman Allah dalam Surah An-Nahl ayat 90 berikut:

رمنك

فحشاءوال

لربىوينهىغنال

احسانوايتائذىال

ػدلوال

مرةال

يأ الله ۞ان

رونمتذك

كػلمل

تغييػظك

٩٠وال

Terjemahan:

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,

memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,

kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu

dapat mengambil pelajaran”. (Q.S An-Nahl (16): 90)52

51

Yusuf al-Qaradhwi, Ekonomi Islam. (Bandung: Aria Mandiri Group, 2018), h. 31 52

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahan

Page 46: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

31

b. Hadis dan Sunnah

Setelah Al-Qur‟an, sumber hukum ekonomi adalah hadis dan sunnah. Yang

mana para pelaku ekonomi akan mengikuti sumber hukum ini apabila didalam al-

Qur‟an tidak terperinci secara lengkap tentang hukum ekonomi tersebut.

c. Ijma‟

Ijma‟ adalah sumber hukum yang ketiga, yang mana merupakan consensus

baik dari masyarakat cara cendikiawan agama yang tidak terlepas dari al-Qur‟an

dan hadis.

3. Asas-Asas Hukum Ekonomi Syariah

Menurut Nana Herdiana Abdurahman, asas-asas hukum ekonomi syariah

yaitu:

a. (Solidaritas). Solidaritas di sini merupakan kesan dari gagasan tauhid,

yang menyatukan seluruh bagian kehidupan Muslim baik dalam bidang

keuangan, politik, sosial menjadi satu kesatuan yang relatif, dan

menekankan konsistensi dan permintaan yang dapat diandalkan.

b. Kesetimbangan (Equitibrium). Dalam pelaksanaan jagad kerja dan

bisnis, Islam perlu melakukan pemerataan, juga orang-orang yang tidak

disukai.

c. Pemerataan adalah keselarasan antara kemungkinan-kemungkinan

individu yang berbeda, baik yang baik maupun yang material, di antara

orang-orang dan masyarakat, seperti antara satu wilayah lokal dan satu

wilayah lagi yang bergantung pada syariah Islam.

Page 47: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

32

Standar Hukum Moneter Syariah di atas sesaat dianggap sebagai peluang

dalam kepemilikan dan pemerataan usaha, pemerataan dalam penciptaan

dan penyebaran kewajiban terhadap kebajikan dalam pendekatan strategis.53

53

Mufid, Kaidah Fiqh Ekonomi Syariah Teori dan Aplikasi Praktek, (Makassar: Zahra

Litera, 2017), h.24-25

Page 48: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kuantitatif,

yaitu penelitian yang datanya diambil berdasarkan kuesioner yang dibagikan

kepada pelaku usaha jual beli online dan digunakan untuk melihat pengaruh

variabel independen yaitu variabel bebas terhadap variabel dependen yaitu

variabel terikat.

Pengertian jenis penelitian kuantitatif sendiri adalah penelitian yang

analisisnya lebih fokus pada data interensial yang diolah dengan menggunakan

metode statistika dengan melakukan uji frekuensi.54

Penelitian kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data dalam jumlah

besar tentang implementasi etika bisnis dalam jual beli online.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Makassar. Lokasi tersebut dipilih

dengan pertimbangan penulis bahwa di wilayah ini banyak pelaku usaha jual beli

online. Hal ini pula menjadi harapan bagi penulis akan kemudahan dalam

pengumpulan data.

C. Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah para pelaku usaha jual beli online yang

terdapat di Kota Makassar.

Objek penelitian dalam penelitian skripsi disini yaitu perilaku pelaku usaha

jual beli online dalam mengimplementasikan etika bisnis dalam jual beli online.

54

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, h.7

Page 49: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

34

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel terikat adalah variabel yang

keberadaannya dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Implementasi Etika Bisnis Dalam Jual

Beli Online. Dinamakan variabel terikat karena kondisi atau variasinya terikat

atau dipengaruhi oleh variasi variabel lain, yaitu dipengaruhi oleh variabel bebas.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan

kumpulan individu atau objek penelitian yang memiliki kualitas serta ciri-ciri

yang telah ditetapkan.

Maka populasi dalam penelitian ini adalah pelaku usaha jual beli online di

Kota Makassar.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.55

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk

55

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.117

Page 50: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

35

populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif (mewakili).56

Secara defenisi, populasi dapat diartikan sebagai jumlah dari keseluruhan

objek yang ingin diteliti karakteristiknya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari

populasi yang ingin diteliti karakteristiknya. Sampel tersebut dapat dianggap

mewakili keseluruhan populasinya. Jadi pada dasarnya, jumlah sampel akan lebih

sedikit dari jumlah populasinya. Namun dalam penelitian ini karena jumlah

populasi terbatas yaitu hanya 100 orang, maka semua populasi akan diteliti, dalam

arti tidak menggunakan sampel.

Adapun sampel yang merupakan bagian dari suatu populasi.57

Maka dari itu

sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari pelaku jual beli online di Kota

Makassar.

F. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan

untuk mengumpulkan data penelitian, seperti observasi, kuesioner (angket), dan

dokumentasi.

56

Ibid, h. 118 57

Husain Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2009) Edisi 1. Persada, 2001), h. 136

Page 51: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

36

Tabel 3.1

Contoh Tabel Angket

No Pernyataan SS S KS TS STS

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data sebagai bahan dalam penelitian digunakan beberapa

metode, sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi yaitu sebagai suatu proses melihat, mengamati dan mencermati

serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu.58

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pencatatan mengenai transaksi

yang dilakukan oleh pembeli jual beli online.

2. Kuesioner (Angket)

Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai penilaian diri yang

dilakukan oleh pelaku usaha jual beli online terhadap apa yang mereka alami

ketika menjadi pelaku usaha jual beli online.

58

Dr. Uhar Suharsaputra, M.Pd, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan,

(Bandung: PT. Refika Aditama, 2012), h. 131

Page 52: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

37

Angket diberikan langsung kepada responden dengan tujuan agar lebih

efektif dan efesien menjangkau jumlah sampel dan mudah memberikan penjelasan

berkenaan dengan pengisian angket tersebut. Instrument yang digunakan untuk

mengukur variabel penelitian ini menggunakan skala Likert dangan skor 1-5,

jawaban responden berupa pilihan 5 alternatif yang ada yaitu:

Tabel 3.2

Skala Likert

ALTERNATIF JAWABAN

JAWABAN SKOR

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat atau

menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain

tentang subjek.59

Penulis melakukan dokumentasi melalui media kamera. Hal ini

dimaksudkan penulis agar penelitian yang dilakukan memiliki bukti nyata bahwa

proses penelitian yang dilakukan benar adanya. Sehingga menjadikan keakuratan

data terhadap data tertulis.

59

Haris, Herdiyansyah, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial,

(Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 143

Page 53: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

38

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Frekuensi

Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas tertentu

(Hasan, 2005: 41). Menurut Suharyadi dan Purwanto, distribusi frekuensi adalah

pengelompokan data kedalam beberapa kategori yang menujukkan banyaknya

data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua

atau lebih kategori (2003:25). Pada tahap penyajian data, data yang sudah

diklasifikasikan, disajikan atau ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik.

2. Uji Validitas

Uji validitas adalah kebenaran instumen penelitian yang digunakan untuk

menguji apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut benar atau tidak. Perhitungan

ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Package For

Social Scienci). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.60

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu.

60

Ghozali, Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS

Regresi, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h. 117

Page 54: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di

bagian Selatan Pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak

antara 119◦24‟17‟38‟‟ Bujur Timur dan 5

◦8‟6‟19‟‟ Lintang Selatan yang

berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur Kabupaten

Maros, sebelah Selatan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat adalah Selat

Makassar. Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-2◦

(darat) dan kemiringan lahan 3-15◦ (bergelombang). Luas wilayah Kota Makassar

tercatat 175,77 km persegi. Kota Makassar memiliki kondisi iklim sedang hingga

tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26◦C sampai dengan 29

◦C.

Kota Makassar adalah kota yang terletak dekat dengan pantai yang

membentang sepanjang koridor barat dan utara dan juga dikenal sebagai

“Waterfront City” yang didalamnya mengalir beberapa sungai (Sungai Tallo,

Sungai Jeneberang, dan Sungai Pampang) yang kesemuanya bermuara ke dalam

kota. Kota Makassar merupakan hamparan daratan rendah yang berada pada

ketinggian antara 0-25 meter dari permukaan laut. Dari kondisi ini menyebabkan

Kota Makassar sering mengalami genangan air pada musim hujan, terutama pada

saat turun hujan bersamaan dengan naiknya air pasang.

Secara administrasi Kota Makassar dibagi menjadi 15 kecamatan dengan

153 kelurahan. Diantara 15 kecamatan tersebut, ada tujuh kecamatan yang

berbatasan dengan pantai yaitu Kecamatan Tamalate, Kecamatan Mariso,

Page 55: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

40

Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Tallo, Kecamatan

Tamalanrea, dan Kecamatan Biringkanaya.

Batas-batas administrasi Kota Makassar adalah:

1. Batas Utara: Kabupaten Maros

2. Batas Timur: Kabupaten Maros

3. Batas Selatan: Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar

4. Batas Barat: Selat Makassar

Secara umum topologi Kota Makassar dikelompokkan menjadi dua bagian

yaitu:

1. Bagian Barat ke Utara relatif rendah dekat dengan pesisir pantai

2. Bagian Timur dengan keadaan topografi berbukit seperti di Kelurahan

Antang kecamatan Panakukang.

Perkembangan fisik Kota Makassar cenderung mengarah ke bagian Timur

Kota. Hal ini terlihat dengan giatnya pembangunan perumahan di Kecamatan

Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, Panakukang, dan Rappocini.

Kelurahan Barombong merupakan bagian dari Kecamatan Tamalate, Kota

Makassar. Kelurahan Barombong memiliki luas sekitar 1,54 km2

ini ditinggali

5.500 kepala keluarga. Jumlah penduduknya mencapai 13.363 jiwa yang terdiri

atas 7.491 pria dan 5.879 wanita.

Kelurahan Barombong terletak di titik koordinat 5◦12‟33.9”S

119◦23‟15.1”E. Di sebelah Utara Kelurahan Barombong berbatasan dengan

Kelurahan Tanjung Merdeka, di sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan

Tangngalla kec. Barombong, di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Aeng

Page 56: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

41

Kelurahan Galesong Utara dan di sebelah Barat berbatasan dengan Selat

Makassar.

B. Deskripsi Responden

Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah pelaku usaha jual beli

online yang tinggal di Kota Makassar dan yang menjadi responden sebanyak 100

orang.

a) Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Keadaan responden berdasarkan jenis kelamin dapat didefinisikan dalam

table 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

1 Laki-laki 12 12%

2 Perempuan 88 88%

Total 100 100%

Sumber: data diolah 2021

Berdasarkan tabel 4.1 jumlah responden laki-laki sebanyak 12 orang dan

responden perempuan sebanyak 88 orang, ini menunjukkan bahwa responden

pelaku usaha jual beli online lebih banyak perempuan.

b) Responden Berdasarkan Usia

Keadaan responden berdasarkan usia didefinisikan dalam bentuk table 4.2

berikut:

Page 57: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

42

Tabel 4.2

Responden berdasarkan usia

No Usia

(Tahun)

Jumlah Responden

(Orang)

Persentase

(%)

1 20 – 25 70 70%

2 26 – 30 30 30%

Total 100 100 %

Sumber: data diolah 2021

Dari tabel di atas, responden terdiri dari 100 pelaku usaha jual beli online

dengan ragam usia dimana responden terbanyak berada pada usia 20-25 tahun.

C. Hasil Penelitian

1. Implementasi Etika Bisnis Dalam Jual Beli Online

a. Uji Pernyataan

Uji pernyataan digunakan untuk penyajian data yang sudah diklasifikasikan,

disajikan atau ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik.

Tabel 4.3

Tanggapan Responden Terkait Etika Bisnis Dalam Jual Beli Online

Pernyataan

Tingkat Jawaban Responden

Menerima

( S + SS )

Tidak Menerima

( KS + TS + STS )

F % F %

Saya selalu mengungkap kondisi

barang yang sebenarnya dalam iklan 98 98% 2 2%

Page 58: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

43

Berdasarkan pernyataan no. 1 tentang mengungkap kondisi barang yang

sebenarnya dalam iklan, pada umumnya 98% responden setuju untuk

mengungkap kondisi barang sebenarnya dan hanya 2% yang tidak setuju. Ini

menunjukkan bahwa pedagang online selalu berupaya untuk jujur menjelaskan

kondisi barang jualannya.

Pernyataan

Tingkat Jawaban Responden

Menerima

( S + SS )

Tidak Menerima

( KS + TS + STS )

F % F %

Foto-foto produk yang ditampilkan

sesuai kondisi aslinya 82 82% 18 18%

Berdasarkan pernyataan no.2 tentang foto produk, pada umumnya 82%

responden setuju untuk menampilkan foto produk sesuai kondisi aslinya dan

hanya 18% yang tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa pedagang online selalu

menunjukkan kondisi asli barang jualannya.

Pernyataan

Tingkat Jawaban Responden

Menerima

( S + SS )

Tidak Menerima

( KS + TS + STS )

F % F %

Saya selalu mempercantik gambar-

gambar produk dalam iklan 88 88% 12 12%

Berdasarkan pernyataan no. 3 tentang mempercantik gambar produk, pada

umumnya 88% responden setuju untuk selalu mempercantik gambar-gambar

Page 59: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

44

produk dalam iklan dan hanya 12% yang tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa

pedagang online berusaha memperlihatkan penataan foto yang cantik.

Pernyataan

Tingkat Jawaban Responden

Menerima

( S + SS )

Tidak Menerima

( KS + TS + STS )

F % F %

Saya selalu mencantumkan harga

barang pada iklan 81 81% 19 19%

Berdasarkan pernyataan no.4 tentang mencatumkan harga, pada umumnya

81% responden setuju untuk mencantumkan harga barang pada iklan dan hanya

19% yang tidak setuju. Semua pedagang online berusaha mencantumkan harga

sehingga mundah diketahui oleh calon pembelinya.

Pernyataan

Tingkat Jawaban Responden

Menerima

( S + SS )

Tidak Menerima

( KS + TS + STS )

F % F %

Saya selalu merespon dengan cepat

setiap ada komentar tentang produk

saya

66 66% 34 34%

Berdasarkan pernyataan no. 5 tentang merespon dengan cepat komentar,

pada umumnya 66% responden setuju untuk selalu merespon dengan cepat setiap

ada komentar tentang produk dan hanya 34% yang tidak setuju. Ini menunjukkan

bahwa pedagang online selalu menjaga komunikasi dengan pelanggannya.

Page 60: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

45

Pernyataan

Tingkat Jawaban Responden

Menerima

( S + SS )

Tidak Menerima

( KS + TS + STS )

F % F %

Saya selalu menjawab apa adanya

pada setiap pertanyaan dari calon

pelanggan

75 75% 25 25%

Berdasarkan pernyataan no.6 tentang selalu menjawab apa adanya pada

setiap pertanyaan calon pelanggan, pada umumnya 75% responden setuju untuk

selalu menjawab apa adanya pada setiap pertanyaan dari calon pelanggan dan

hanya 25% yang tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa pedagang online berusaha

menjelaskan keadaan kondisi barangnya secara jujur.

Pernyataan

Tingkat Jawaban Responden

Menerima

( S + SS )

Tidak Menerima

( KS + TS + STS )

F % F %

Saya tidak marah apabila calon

pelanggan sudah bertanya banyak

tapi tidak beli

56 56% 44 44%

Berdasarkan pernyataan no. 7 tentang tidak marah apabila calon pelanggan

bertanya banyak tapi tidak beli, pada umumnya 56% responden setuju untuk tidak

marah apabila calon pelanggan sudah bertanya banyak tapi tidak beli dan hanya

44% yang tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa pedagang online paham betul

system dagang itu tidak semua membeli.

Page 61: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

46

Pernyataan

Tingkat Jawaban Responden

Menerima

( S + SS )

Tidak Menerima

( KS + TS + STS )

F % F %

Saya tidak pernah marah jika ada

pembeli yang hanya PHP 40 40% 60 60%

Berdasarkan pernyataan no. 8 tentang tidak pernah marah jika pembeli

hanya PHP, pada umumnya 60% responden tidak setuju untuk tidak marah jika

ada pembeli yang hanya PHP dan hanya 40% yang setuju. Ini menunjukkan

bahwa banyak pedagang online kesal kalau pembeli hanya bertransaksi kemudian

membatalkan transaksi.

Pernyataan

Tingkat Jawaban Responden

Menerima

( S + SS )

Tidak Menerima

( KS + TS + STS )

F % F %

Saya selalu menjaga kualitas bahan

baku barang jualan saya 88 88% 12 12%

Berdasarkan pernyataan no. 9 tentang selalu menjaga kualitas bahan baku

barang, pada umumnya 88% responden setuju untuk selalu menjaga kualitas

bahan baku barang jualan dan hanya 12% yang tidak setuju. Ini menunjukkan

bahwa pedagang online selalu menjaga kualitas barang untuk mempertahankan

kepercayaan pelanggan.

Page 62: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

47

Pernyataan

Tingkat Jawaban Responden

Menerima

( S + SS )

Tidak Menerima

( KS + TS + STS )

F % F %

Saya selalu menjaga sumber bahan

baku yang halal 96 96% 4 4%

Sumber: data diolah 2021

Berdasarkan pernyataan no. 10 tentang selalu menjaga bahan baku yang

halal, pada umumnya 96% responden setuju untuk selalu menjaga sumber bahan

baku yang halal dan hanya 4% yang tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa

pedagang online selalu berusaha untuk menjaga sumber bahan baku yang halal

dari jualannya.

b. Uji Validitas

Tabel 4.4

Uji Validitas

Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan

Implementasi

Etika Bisnis

Dalam Jual Beli

Online

X1 0,290 0,195 Valid

X2 0,228 0,195 Valid

X3 0,416 0,195 Valid

X4 0,453 0,195 Valid

X5 0,726 0,195 Valid

X6 0,733 0,195 Valid

X7 0,791 0,195 Valid

X8 0,749 0,195 Valid

X9 0,743 0,195 Valid

Page 63: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

48

X10 0,422 0,195 Valid

Sumber: data diolah 2021

Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel implementasi etika bisnis dalam

jual beli online dinyatakan valid. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai

koefisien korelasi (rhitung) > 0,195 (rtabel) sehingga dapat dikatakan bahwa

keseluruhan item variabel penelitian adalah valid untuk digunakan sebagai

instrument dalam penelitian. Nilai rtabel yaitu 0,195 diperoleh dari nilai rtabel dengan

N=100.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pernyataan dari nomor 1 sampai dengan

nomor 10 adalah valid karena nilai rata-rata dari rhitung > nilai rtabel yaitu 0,195. Jadi

dapat disimpulkan bahwa item pernyataan yang berjumlah 10 dinyatakan

signifikan.

c. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah menguji data yang diperoleh sebagai dari jawaban

kuesioner yang telah dibagikan. Jika kuesioner tersebut itu handal atau reliabel.

Dikatakan handal atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut:

Page 64: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

49

Tabel 4.5

Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach‟s Alpha Keterangan

1

Implementasi

Etika Bisnis

Dalam Jual Beli

Online

0,771 Reliabel

Sumber: data diolah 2021

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai cronbach‟s alpha variabel

implementasi etika bisnis dalam jual beli online yaitu 0,771 dinyatakan reliabel.

Sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai cronbach‟s alpha 0.00 s.d 0.20, berarti kurang reliabel

b. Nilai cronbach‟s alpha 0.21 s.d 0.40, berarti agak reliabel

c. Nilai cronbach‟s alpha 0.41 s.d 0.60, berarti cukup reliabel

d. Nilai cronbach‟s alpha 0.61 s.d 0.80, berarti reliabel

e. Nilai cronbach‟s alpha 0.81 s.d 1.00, berarti sangat reliabel.

2. Jual Beli Online Dari Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah

Pada jual beli baik online maupun offline ada beberapa syarat yang harus

dipatuhi oleh terutama pedagang dari tinjauan Hukum Islam yaitu antara lain

kejujuran, kesopanan dan kualitas barang baik dari sisi halal haramnya.

a. Ayat Tentang Kejujuran

Perintah bersikap jujur dalam jual beli. Kejujuran menjadi salah satu hal

yang wajib dipenuhi oleh penjual, sebagaimana diperintahkan dalam Q.S Al-

Ahzab ayat 70-71 berikut:

Page 65: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

50

منيايذينا

يىاال

اسديداا

ياكيل

وكيل م٧٠اتلياالله

كمويغفرل

كغمال

ما

كصلحل ي

فلدفازفيزاغظيما ه ورسيل طعالله مومني

٧١ذنيةك

Terjemahan:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah

perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan

mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-

Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Q.S Al-

Ahzab (33) : 70-71)61

Berdasarkan ayat di atas Allah SWT memerintahkan manusia untuk selalu

berkata jujur dalam segala hal. Begitu juga dalam jual beli online, pelaku jual beli

online harus menerapkan kejujuran dalam bisnisnya agar pelanggan juga bisa

merasa puas dengan barang yang ia beli pada toko online tersebut. Apalagi dalam

mengungkap kondisi barang apabila terdapat kecacatan dalam barang, dan foto

barang yang di jualnya juga merupakan foto yang sesuai dengan aslinya.

b. Ayat Tentang Sopan Santun

Dalam jual beli juga etika dan kesopanan sangat dijunjung tinggi, wajib

dijalani oleh pelaku terutama penjual, sebagaimana diperintahkan dalam Q.S Al-

Baqarah ayat 275 berikut:

…. ….

Terjemahan:

“….Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (Q.S

Al-Baqarah (2): 275). 62

61

Departeman Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahan 62

Ibid

Page 66: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

51

Dalam syariat Islam melarang adanya unsur penipuan, sebagaimana dalam

Q.S An-Nisa ayat 29 berikut:

Terjemahan:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang

berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu ….” (Q.S An-Nisa (4): 29)63

Ketika berjanji harus dipenuhi seperti dalam mengirim barang harus sesuai

dengan barang yang di pesan, sebagaimana diperintahkan dalam Q.S Al-Maidah

ayat 1 berikut:

Terjemahan:

“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji….” (Q.S Al-Maidah

(5):1)64

Berdasarkan ayat di atas, pelaku jual beli online harus memiliki sikap yang

baik kepada para pelanggannya terutama dalam memberikan tanggapan kepada

para pelanggan agar pelanggan juga merasa puas dengan pelayanan yang

diberikan oleh pelaku jual beli online.

63 Ibid 64

Ibid

Page 67: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

52

c. Ayat Tentang Bahan Halal

Dalam Islam diperintahkan untuk memberikan bahan baku yang tidak ada

larangan di dalamnya baik larangan dalam material, larangan proses pengadaan,

sebagaimana di perintahkan dalam Q.S Al-Maidah ayat 88

Terjemahan :

“Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang

halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”

(Q.S Al-Maidah (5): 88)65

Berdasarkan ayat di atas, Allah memerintahkan untuk memakan makanan

yang halal dan baik. Begitu pun dalam perdagangan jual beli online untuk selalu

menggunakan bahan baku yang halal dalam jualannya.

D. Pembahasan

1. Hukum Jual Beli Online

Jual beli online pada prinsipnya sama seperti jual beli offline. Namun yang

membedakannya adalah proses transaksi (akad) dan media utama dalam proses

tersebut. Hukum jual beli online yaitu boleh selama tidak ada dalil yang

melarangnya dan tidak mengandung unsur penipuan di dalamnya.

Pada dasarnya, semua hal (termasuk muamalah jual beli online)

diperbolehkan hingga ada dalil yang mengharamkannya. Lebih-lebih jika hal

dimaksud nyata memberi manfaat bagi manusia.

65

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahan

Page 68: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

53

Terkait dengan jual beli online menurut hukum ekonomi syariah, pada

umumnya para ulama meghalalkan jual beli online selama tidak ada unsur gharar

atau ketidakjelasan, dengan memberikan spesifikasi baik berupa gambar, jenis,

warna, bentuk, model dan yang mempengaruhi harga barang.

Praktik jual beli online juga memudahkan proses transaksi pihak penjual

dan pembeli. Penjual tidak perlu bertatap muka dengan pembeli, tidak ada proses

menyaksikan langsung barang yang dijual, serta pembayaran dilakukan melalui

pihak ketiga.

2. Hukum Penerapan Jual Beli Online

Jika melihat kepada sistem jual beli online yang kebanyakan terjadi

sekarang, transaksi ini mirip atau penerapam dari akad salam atau istishna‟ yang

telah ada pada zaman Nabi SAW.

Penerapan jual beli online sama dengan akad salam atau istishna‟, maka jual

beli online ini dihalalkan di dalam Islam.

Page 69: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil akhir dari pembahasan dalam penelitian ini dapat diambil

kesimpulan bahwa:

1. Etika bisnis dalam jual beli online pada umumnya dijalankan para pelaku

jual beli online khususnya dikalangan pedagang dengan selalu menjaga

etika bisnis sesuai dengan syariat Islam dimana mereka menjaga kejujuran

dengan memperlihatkan kondisi barang yang sebenarnya, menjaga kualitas

barang, dan memberikan pelayanan yang baik.

Pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh para pedagang bukan cuma di

online tapi paling banyak kejadian dalam online karena dapat memunculkan

kasus-kasus pidana seperti penipuan dan pemerasan. Apabila etika bisnis

tidak dijalankan maka itu akan berpotensi menimbulkan masalah

pelanggaran hukum.

2. Menurut syariat Islam jual beli online termasuk dalam kegiatan jual beli

yang secara umum dibolehkan di dalam Islam, yang membedakan hanya

tempat dan tata cara bertransaksi dimana antara pembeli dan penjual tidak

bertemu secara langsung namun dalam hal itu dalam Al-Qur‟an tidak ada

larangan yang melarang bahwa jual beli yang tidak mempertemukan antara

penjual dan pembeli tidak diperbolehkan.

Page 70: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

55

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini maka diajukan

saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian, yaitu:

1. Untuk para pembeli jual beli online agar dapat selalu memperhatikan barang

yang akan dibeli di toko online, baik itu harga dan kualitasnya.

2. Untuk para pelaku jual beli online agar selalu memberikan respon atau

tanggapan yang baik kepada para pembeli agar mereka tidak merasa kecewa

dengan pelayanan dari toko online tersebut.

Page 71: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

56

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an Al-Karim. Departemen Agama RI. 2010. Al-Qur‟an dan

Terjemahannya. Bandung: IKAPI.

Adiwarman, A. Karim. 2006. Bank Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo, cet. 3.

Aedy, Hasan Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, Bandung: Alfabeta, 2011

Arijanto, Agus. 2011 Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis. Jakarta: Rajawali Press

Azis, Abdul. 2013. Etika Bisnis Prespektif Islam. Bandung: Alfabeta.

Badroen, Faisal. 2006. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Kencana Prenanda

Media Group.

Basyir, Ahmad Azhar. 2000. Asas-asas Hukum Muamalat. Yogyakarta: UII Press.

Beekun, Isa Rafik. 2004 Etika Bisnis Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Bandung: Lubuk Agung.

Djakfar, Muhammad. 2007. Etika Bisnis Dalam Prespektif Islam. Malang: UIN

Malang Press.

Estijayandono, Dwi Kristianto, dkk 2019. Etika Bisnis Jual Beli Online Dalam

Perspektif Islam, Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, Vol. 3, No. 1.

Fitria, Tira Nur. 2017. Bisnis Jual Beli Online (online shop) Dalam Hukum Islam

Dan Hukum Negara. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 3, No. 1.

Ghozali. 2013. Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program IBM SPSS 21

Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Herdiyansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial.

(Jakarta: Salemba Humanika).

Idri. 2015. Hadis Ekonomi Dalam Perspektif Hadis Nabi. Jakarta: Kencana.

K. Bertens. 2013. Etika. Yogyakarta: Kanisius.

Page 72: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

57

Mufid 2017. Kaidah Fiqh Ekonomi Syariah Teori dan Aplikasi Praktek.

Makassar: Zahra Litera.

Muhammad, Alimin. 2004. Etika & Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi

Islam. Yogyakarta: BPEE Yogyakarta.

Muslich. 2004. Etika Bisnis Islam. Yogyakarta: Ekonisia.

Napitupulu, Monitorir Rodame. 2015. Pandangan Islam Terhadap Jual Beli

Online, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, Vol. 1, No. 2.

Nurrahmanto, Agus Prasetyo, 2015. “Pengaruh Kemudahan Penggunaan,

Kenikmatan Berbelanja, Pengalaman Berbelanja Dan Kepercayaan

Konsumen Terhadap Minat Beli Konsumen Di Situs Jual Beli Online

Bukalapak.com”, Skirpsi Universitas Diponegoro Semarang Fakultas

Ekonomika Dan Bisnis.”

Rahman. 2002. Penjelasan lengkap Hukum-Hukum Allah. Jakarta, Raja Grafindo

Persada.

Rival, Veithzal. 2012. Islamic Business and Economic Ethic. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Shobirin. 2015. Jual Beki Dalam Pandangan Islam. Jurnal Bisnis dan Manajemen

Islam. Vol. 3. No. 2.

Siswandi. 2013. Jual Beli Dalam Perspektif Islam. Jurnal Ummul Qura. Vol. 3,

No. 2.

Sugiono. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan r & d. Bandung:

Alfabet.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2012. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Bandung: PT Refika Aditama.

Page 73: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

58

Tim Laskar Pelangi. 2015. Metodologi Fiqih Muamalah. Kediri: Lirboyo Press.

Yusuf al-Qaradhwi. 2018. Ekonomi Islam. Bandung: Aria Mandiri Group, 2018.

Page 74: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

59

RIWAYAT HIDUP

Nur Rahmi, lahir di Gowa, 29 Oktober 1998, putri keempat

dari pasangan Abd. Haris, S.Pd.I dan Hasnah. Penulis

mengawali pendidikan di SD Negeri Sumanna pada tahun

2004 dan tamat pada tahun 2010. Lalu melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri 15 Makassar pada tahun 2010 dan tamat pada tahun

2013. Kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah menengah Atas di SMA

Muhammadiyah Lempangang, Gowa pada tahun 2013 dan tamat pada tahun 2016.

Dan atas ridho Allah juga restu kedua orang tua pada tahun 2017 penulis bisa

melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan

Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam.

Page 75: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

60

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

IMPLEMENTASI ETIKA DALAM BISNIS JUAL BELI ONLINE DITINJAU

DARI PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH

A. Identitas Responden

Umur :

Jenis Kelamin :

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Berilah tanda ceklis (√) pada pilihan yang sesuai dengan pilihan Anda.

Keterangan Skor

SS : Sangat Setuju 5

S : Setuju 4

KS : Kurang Setuju 3

TS : Tidak Setuju 2

STS : Sangat Tidak Setuju 1

Implementasi Etika Bisnis Dalam Jual Beli Online

No. Pernyataan SS S KS TS STS

5 4 3 2 1

1. Saya selalu mengungkap kondisi barang

yang sebenarnya dalam iklan

2. Foto-foto produk yang ditampilkan sesuai

kondisi aslinya

3. Saya selalu mempercantik gambar-gambar

produk dalam iklan

4. Saya selalu mencantumkan harga barang

pada iklan

5. Saya selalu merespon dengan cepat setiap

ada komentar tentang produk saya

6. Saya selalu menjawab apa adanya pada

setiap pertanyaan dari calon pelanggan

Page 76: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

61

7.

Saya saya tidak marah kalau calon

pelanggan sudah bertanya banyak tapi tidak

beli

8. Saya tidak pernah marah jika ada pembeli

yang hanya PHP

9. Saya selalu menjaga kualitas bahan baku

barang jualan saya

10. Saya selalu menjaga sumber bahan baku

yang halal

Page 77: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

62

Uji Validitas dan Uji Realibilitas

Correlations

Correlations

Q01 Q02 Q03 Q04 Q05 Q06 Q07 Q08

Q01 Pearson

Correlation

1 .096 .191 .190 .221* .156 .047 .027

Sig. (2-tailed) .341 .057 .059 .027 .120 .645 .793

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Q02 Pearson

Correlation

.096 1 .224* .016 .074 .052 .021 -.033

Sig. (2-tailed) .341 .025 .878 .462 .610 .837 .748

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Q03 Pearson

Correlation

.191 .224* 1 .152 .159 .282

*

*

.057 .208*

Sig. (2-tailed) .057 .025 .131 .114 .004 .573 .038

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Q04 Pearson

Correlation

.190 .016 .152 1 .298*

*

.152 .273*

*

.309**

Sig. (2-tailed) .059 .878 .131 .003 .132 .006 .002

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Q05 Pearson

Correlation

.221* .074 .159 .298

*

*

1 .562*

*

.592*

*

.412**

Sig. (2-tailed) .027 .462 .114 .003 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Q06 Pearson

Correlation

.156 .052 .282*

*

.152 .562*

*

1 .559*

*

.421**

Sig. (2-tailed) .120 .610 .004 .132 .000 .000 .000

Page 78: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

63

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Q07 Pearson

Correlation

.047 .021 .057 .273*

*

.592*

*

.559*

*

1 .693**

Sig. (2-tailed) .645 .837 .573 .006 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Q08 Pearson

Correlation

.027 -.033 .208* .309

*

*

.412*

*

.421*

*

.693*

*

1

Sig. (2-tailed) .793 .748 .038 .002 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Q09 Pearson

Correlation

.146 .070 .193 .117 .489*

*

.615*

*

.588*

*

.496**

Sig. (2-tailed) .148 .490 .054 .245 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Q10 Pearson

Correlation

-.086 -.138 -.007 .002 .192 .306*

*

.337*

*

.368**

Sig. (2-tailed) .392 .172 .945 .985 .056 .002 .001 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

TOTAL Pearson

Correlation

.290*

*

.228* .416

*

*

.453*

*

.726*

*

.733*

*

.791*

*

.749**

Sig. (2-tailed) .003 .023 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Correlations

Q09 Q10 TOTAL

Q01 Pearson

Correlation

.146 -.086 .290**

Sig. (2-

tailed)

.148 .392 .003

Page 79: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

64

N 100 100 100

Q02 Pearson

Correlation

.070 -.138 .228*

Sig. (2-

tailed)

.490 .172 .023

N 100 100 100

Q03 Pearson

Correlation

.193 -.007 .416**

Sig. (2-

tailed)

.054 .945 .000

N 100 100 100

Q04 Pearson

Correlation

.117 .002 .453**

Sig. (2-

tailed)

.245 .985 .000

N 100 100 100

Q05 Pearson

Correlation

.489*

*

.192 .726**

Sig. (2-

tailed)

.000 .056 .000

N 100 100 100

Q06 Pearson

Correlation

.615*

*

.306*

*

.733**

Sig. (2-

tailed)

.000 .002 .000

N 100 100 100

Q07 Pearson

Correlation

.588*

*

.337*

*

.791**

Sig. (2-

tailed)

.000 .001 .000

Page 80: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

65

N 100 100 100

Q08 Pearson

Correlation

.496*

*

.368*

*

.749**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000

N 100 100 100

Q09 Pearson

Correlation

1 .471*

*

.743**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000

N 100 100 100

Q10 Pearson

Correlation

.471*

*

1 .422**

Sig. (2-

tailed)

.000

.000

N 100 100 100

TOTAL Pearson

Correlation

.743*

*

.422*

*

1

Sig. (2-

tailed)

.000 .000

N 100 100 100

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 81: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

66

RELIABILITY

/VARIABLES=Q01 Q02 Q03 Q04 Q05 Q06 Q07 Q08 Q09 Q10

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.771 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Q01 36.2100 22.753 .180 .777

Q02 36.6100 22.887 .064 .795

Q03 36.6600 21.439 .269 .772

Q04 36.6500 21.038 .302 .768

Q05 36.8500 18.391 .618 .725

Q06 36.8500 18.775 .638 .725

Q07 37.2300 16.866 .683 .711

Page 82: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

67

Q08 37.6000 16.808 .611 .724

Q09 36.5300 18.938 .657 .724

Q10 36.2800 21.800 .306 .766

Page 83: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

68

DOKUMENTASI

Page 84: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

69

No Usia Jenis

Kelamin P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total

1 22 thn Perempuan 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 46

2 21 thn Perempuan 4 4 3 5 5 5 5 3 5 5 44

3 22 thn Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

4 23 thn Perempuan 5 3 4 3 5 4 3 3 4 4 38

5 22 thn Laki-Laki 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 42

6 21 thn Perempuan 5 5 4 4 5 5 5 2 5 5 45

7 24 thn Laki-Laki 4 2 1 3 3 4 3 3 5 5 33

8 23 thn Perempuan 5 3 4 5 5 3 5 5 5 5 45

9 30 thn Perempuan 5 3 3 5 4 3 5 5 5 5 43

10 22 thn Perempuan 4 3 4 5 5 5 4 3 4 3 40

11 22 thn Perempuan 4 2 1 5 3 2 3 3 2 5 30

12 27 thn Laki-Laki 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 47

13 21 thn Perempuan 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 46

14 22 thn Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 39

15 24 thn Perempuan 5 5 2 2 5 5 5 1 5 5 40

16 22 thn Perempuan 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49

17 21 thn Laki-Laki 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

18 20 thn Perempuan 5 5 3 5 5 4 3 1 4 4 39

19 21 thn Perempuan 4 4 3 4 3 3 3 3 4 5 36

20 23 thn Perempuan 5 3 4 4 4 5 3 3 5 5 41

21 23 thn Perempuan 5 3 4 3 5 4 3 3 4 5 39

Page 85: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

70

22 21 thn Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

23 20 thn Perempuan 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 47

24 22 thn Laki-Laki 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 42

25 23 thn Laki-Laki 5 3 3 5 4 5 5 5 4 5 44

26 20 thn Perempuan 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49

27 23 thn Perempuan 5 4 4 5 5 5 4 3 5 5 45

28 22 thn Perempuan 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 47

29 23 thn Perempuan 5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 44

30 21 thn Perempuan 5 2 5 3 5 5 3 3 4 5 40

31 25 thn Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49

32 23 thn Laki-Laki 4 4 5 5 5 5 2 4 5 5 44

33 21 thn Perempuan 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 46

34 21 thn Perempuan 4 3 5 5 5 5 4 4 5 5 45

35 23 thn Perempuan 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

36 23 thn Perempuan 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 46

37 26 thn Perempuan 5 4 4 5 5 5 4 3 5 5 45

38 25 thn Perempuan 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 43

39 26 thn Perempuan 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 43

40 25 thn Perempuan 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48

41 25 thn Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 47

42 22 thn Perempuan 2 3 3 2 2 2 3 2 2 5 26

43 23 thn Perempuan 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 46

44 23thn Perempuan 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 45

Page 86: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

71

45 22 thn Perempuan 4 3 5 5 4 4 5 5 5 5 45

46 20 thn Perempuan 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 48

47 21 thn Perempuan 5 3 5 5 3 4 5 4 5 5 44

48 21 thn Laki-Laki 5 3 5 3 3 5 4 2 5 5 40

49 21 thn Laki-Laki 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 48

50 21 thn Perempuan 4 4 5 2 4 4 4 3 5 4 39

51 25 thn Perempuan 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41

52 27 thn Perempuan 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 42

53 26 thn Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 41

54 25 thn Perempuan 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 44

55 28 thn Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 41

56 30 thn Perempuan 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 40

57 29 thn Perempuan 5 5 4 4 3 4 3 3 5 5 41

58 28 thn Perempuan 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 41

59 27 thn Perempuan 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 42

60 27 thn Perempuan 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 42

61 28 thn Perempuan 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 40

62 25 thn Perempuan 4 4 5 5 3 3 2 3 4 5 38

63 28 thn Perempuan 5 4 4 3 2 3 3 4 5 4 37

64 27 thn Perempuan 4 5 5 3 2 4 1 2 4 5 35

65 29 thn Perempuan 5 4 5 3 4 3 2 2 4 5 37

66 30 thn Perempuan 5 4 3 3 2 3 2 2 4 4 32

67 28 thn Perempuan 5 4 4 5 3 3 2 1 4 4 35

Page 87: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

72

68 21 thn Perempuan 4 5 4 3 3 4 2 1 3 4 33

69 23 thn Perempuan 5 4 4 3 3 5 2 1 3 4 34

70 22 thn Perempuan 4 5 4 3 4 3 2 3 4 4 36

71 26 thn Perempuan 5 4 5 3 4 4 3 3 4 4 39

72 22 thn Perempuan 5 4 4 5 3 2 3 2 2 3 33

73 30 thn Perempuan 4 5 4 3 3 2 3 2 5 4 35

74 21 thn Perempuan 5 4 4 4 3 3 3 2 2 2 32

75 26 thn Perempuan 5 5 4 5 5 3 3 2 4 4 40

76 23 thn Perempuan 5 4 5 3 3 4 2 2 4 4 36

77 28 thn Perempuan 5 5 4 4 3 2 2 1 3 4 33

78 28 thn Perempuan 5 4 4 5 4 3 3 2 4 4 38

79 25 thn Perempuan 5 5 4 4 3 4 3 2 4 4 38

80 22 thn Laki-Laki 5 4 4 5 3 3 2 2 3 4 35

81 27 thn Perempuan 5 4 4 5 3 3 2 2 3 4 35

82 27 thn Perempuan 5 4 4 4 3 3 2 2 4 4 35

83 22 thn Perempuan 5 4 4 5 3 4 2 2 4 4 37

84 22 thn Perempuan 5 4 5 5 3 3 2 2 3 4 36

85 25 thn Perempuan 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41

86 21 thn Perempuan 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 41

87 22 thn Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 41

88 23 thn Perempuan 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 44

89 28 thn Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 41

90 29 thn Perempuan 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 40

Page 88: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

73

91 29 thn Perempuan 5 5 4 4 3 4 3 3 5 5 41

92 28 thn Perempuan 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 41

93 26 thn Perempuan 5 4 5 5 3 4 3 3 4 5 41

94 21 thn Perempuan 5 4 5 4 3 3 2 2 3 4 35

95 22 thn Perempuan 5 5 4 4 5 3 3 2 4 4 39

96 22 thn Laki-Laki 5 5 4 4 5 3 2 2 3 4 37

97 22 thn Laki-Laki 4 5 5 4 3 3 2 2 4 4 36

98 21 thn Perempuan 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 41

99 22 thn Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 41

100 23 thn Perempuan 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 44

Page 89: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

74

Page 90: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

75

Page 91: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

76

Page 92: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

77

Page 93: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

78

Page 94: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

79

Page 95: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI ONLINE DAN

80