implementasi dan kendala penilaian sikap spiritual …eprints.ums.ac.id/48449/1/naskah...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKn
(Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 5 Sragen
Tahun Pelajaran 2015/2016)
Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Oleh:
SELLY PRAMESWARI PUTRI INDARTO
A220120050
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
JANUARI, 2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DALAM
KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKn
(Studi Kasus Di Kelas VII SMP Negeri 5 Sragen
Tahun Pelajaran 2015/2016)
PUBLIKASI ILMIAH
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
SELLY PRAMESWARI PUTRI INDARTO
A220120050
Dosen Pembimbing
Agus Prasetyo, S.Pd M.Pd
DTT 1040
ii
HALAMAN PENGESAHAN
IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DALAM
KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKn
(Studi Kasus Di Kelas VII SMP Negeri 5 Sragen
Tahun Pelajaran 2015/2016)
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
SELLY PRAMESWARI PUTRI INDARTO
A220120050
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Hari/Tanggal 5 Januari 2017
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Agus Prasetyo, S.Pd M.Pd ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Drs. Achmad Muthali’in, M.Si ( )
(Anggota II Dewan Penguji)
Surakarta, 27 Desember 2016
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum
NIP. 196504281993031001
iii
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
Nama : Selly Prameswari Putri Indarto
NIM : A220120050
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Judul Proposal Skripsi : “IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN
SIKAP SPIRITUAL DALAM KURIKULUM 2013 PADA
MATA PELAJARAN PPKn (Studi Kasus di Kelas VII
SMP Negeri 5 Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016)”
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa naskah publikasi yang saya serahkan ini benar-
benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila
dikemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan
bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Surakarta, 27 Desember 2016
Yang membuat pernyataan,
Selly Prameswari Putri I
A220120050
1
ABSTRAK
IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DALAM
KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKn (STUDI KASUS DI
KELAS VII SMP NEGERI 5 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi, kendala dan solusi
dalam penilaian sikap spiritual yang dilakukan oleh guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) sesuai kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 5 Sragen
tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini berjenis kualitatif, dengan strategi studi
kasus tunggal. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber data dan
triangulasi teknik pengumpulan data. Analisis datanya menggunakan teknik analisis
interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan
kesimpulan.
Penelitian ini menunjukkan beberapa hasil. Pertama implementasi penilaian
sikap spiritual dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 5
Sragen dilakukan guru dengan cara mengamati lembar penilaian diri peserta didik dan
lembar penilaian teman sejawat berdasarkan indikator yang ditentukan. Kedua kendala
dalam pelaksanaan penilaian sikap spiritual antara lain masih ada sebagian siswa yang
tidak sungguh-sungguh dalam berdoa dan menjawab salam, guru tidak bisa mengawasi
atau mengontrol siswa-siswi ketika di luar sekolah dalam menjalankan ibadah, ada siswa
yang bersifat acuh tak acuh, sombong dan tidak dapat menerima pendapat orang lain.
Ketiga Solusi dari kendala dalam penilaian spiritual antara lain guru perlu memberi
teguran kepada siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam berdoa, guru selalu memberikan
pemahaman tentang pentingnya beribadah tepat waktu dan selalu bersyukur kepada
Tuhan, serta guru selalu memberikan nasehat, semangat dan menanamkan sikap positif
kepada siswa.
Kata Kunci : Penilaian Sikap Spiritual, Kurikulum 2013, PPKn
ABSTRACT
This study aimed to describe the implementation, challenges and solutions in
the spiritual attitude assessment done by teachers education Pancasila and
Citizenship Education (PPKn) according to the curriculum in 2013 in class VII
SMPN 5 Sragen academic year 2015/2016. This research was qualitatif study, with a
single case study strategy. Data collection techniques in this study were interviews,
observation, and documentation. Test the validity of the data by triangulation
triangulation of data sources and data collection techniques. Analysis of the data
using interactive analysis techniques through data collection, data reduction,
presentation and conclusion.
This study shows some results. First, implementation of the spiritual attitude
assessment in 2013 on the subjects of the curriculum 2013 of citizenship lesson in
2
SMPN 5 Sragen performed by observing the teacher learner assessment sheets and
sheets peer assessment based on the indicators to be determined. Second, obstacles in
the implementation of assessment spiritual attitudes, among others: there are still
some students who are not earnest in prayer and answered greetings, the teacher can
not monitor or control the students when outside the school in religious practices,
there are students who are indifferent, arrogant and can not accept other people's
opinions. Third, The solution of the problems in assessing the spiritual, among
others: teachers need to give a warning to students who are not earnest in prayer, the
teacher always provide an understanding of the importance of prayer on time and
always give thanks to God, as well as teachers always give advice, encouragement
and inculcate positively to students.
Keywords: Spiritual Attitude Assessment, Curriculum 2013, Citizenship
1. PENDAHULUAN
Implementasi kurikulum 2013 terutama dalam hal penilaian, bukan berarti
tanpa masalah. Djuwairiah Ahmad (2014) menyimpulkan bahwa issue yang
mendasari perubahan dari sekolah berbasis ke kurikulum 2013 adalah kegagalan
dari kurikuler terdahulu, antisipasi demografis, dan keadaan ekonomi mendatang
dan keuangan yang ditawarkan dengan perubahan. Kenyataan di lapangan
penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru hanya dari segi pengetahuan saja.
Guru mengukur keberhasilan belajar siswa dengan tes tertulis, untuk mengukur
sejauh mana siswa memahami materi yang sudah diajarkan.
Penelitian Ahang (2014), dalam The Relationship Between Spiritual Intelligence
And Anxiety Mediate The Religious Attitude In Undergraduate Students Of Islamic
Azad University, Fars Science And Research Branch menunjukkan bahwa untuk
memahami dan berkomunikasi dengan sumber eksistensinya kecerdasan spiritual dan
kecemasan sendiri dapat memberikan pengaruh pada kecerdasan dan kesadaran
spiritual. Persamaan dengan penelitian ini sama-sama meneliti tentang sikap spiritual,
perbedaannya penelitian Ahang meneliti tentang hubungan antara kecerdasan spiritual
dengan mediasi kecemasan sikap keagamaan sedangkan penelitian tentang penilaian
sikap spiritual.
Penelitian Saroglou (2008) dalam Dedicated to furthering research and
promoting good practice, menunjukan bahwa berbagai peristiwa negatif dan emosi
dapat meningkatkan keagaman dan spiritualitas.persaan dengan penelitian ini adalah
keduanya sama-sama meniliti mengenai sikap spiritual, sedangkan perbedaanya
3
penelitian ini berkaitan dengan penilaian sikap piriual sedangkan Saroglou meneliti
mengenai emosi positif sebagai acuan keagaman dan spirutualitas.
Hasil Penelitian Peter, Benson (2010) dalam Spiritual Development in Childhood
and Adolescence: Toward a Field of Inquiry menjelaskan bahwa perkembangan
spiritual adalah (a) pemahaman (b) kompleks, konsep multifaset; (c) didasarkan pada
kecenderungan manusia; (d) tumpang tindih dengan dan mencakup banyak aspek dari
perkembangan keagamaan; (e) proses perkembangan yang dibentuk oleh keduanya,
kapasitas individu dan pengaruh ekologi; dan (f) sumber daya yang berpotensi kuat
untuk pembangunan manusia yang positif. Persamaan dengan penelitian ini adalah
meneliti tentang sikap spiritual, perbedannya penelitian ini berkaitan dengan penilaian
sikap spiritual sedangkan penelitian Peter L. Benson dkk tentang perkembangan
spiritual.
Permasalahan mengenai penilaian sikap juga sempat dipublikasikan oleh
beberapa media massa. Contohnya di SMA 68 Jakarta, staf bidang kurikulum
mengaku masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan kurikulum 2013.
Banyaknya aspek dalam menilai murid menjadi kendala utama yang dirasakan
oleh guru-guru di sekolah tersebut (Tempo, 2014). Permasalahan juga muncul di
Palu Sulawesi Tengah dan Jakarta. Di SMA Negeri 2 Palu masih mengalami
kendala yakni belum siapnya seluruh guru menerapkan kurikulum baru. Guru
masih kesulitan mencari buku untuk digunakan pada kurikum 2013. Guru hanya
mengandalkan silabus yang diberikan pemerintah (Suara Pembaruan, 2013). Di
SMA 26 Tebet Jakarta Selatan, seorang guru memaparkan ada perbedaan
mendasar di kurikulum baru yang membuat guru tidak lagi menjadi sumber
penentu (Okezone, 2014). Penilaian hanya terfokuskan pada kompetensi
pengetahuan siswa, sedangkan sikap dan keterampilan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung tidak dinilai.
Melihat kasus di atas tersirat bahwa masih terdapat permasalahan yang
terjadi pada implementasi kurikulum 2013, khususnya dalam pelaksanaan
penilaiannya. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan kajian ilmiah
mengenai implementasi dan kendala penilaian sikap spiritual dalam kurikulum
2013 pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 5 Sragen tahun pelajaran
4
2015/2016. Tema ini dianggap memiliki keterkaitan dengan Progdi PPKn FKIP
UMS, karena selaras dengan visi dan misi Progdi PPKn FKIP UMS. Penelitian ini
juga berkaitan dengan mata kuliah yang ada di Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP UMS. Mata Kuliah tersebut antara lain
Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar PPKn, Dasar dan Konsep PPKn, Kurikulum
Pembelajaran dan Evaluasi Belajar PPKn.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Sragen. Tahapan pelaksanaan
kegiatan dilakukan mulai dari persiapan sampai dengan penulisan laporan
penelitian dilakukan selama kurang lebih empat bulan, mulai bulan April 2016
sampai dengan bulan Juli 2016. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Hal tersebut
karena analisis datanya berupa kata-kata tertulis, lisan, dan perilaku yang diamati
serta mempertimbangkan asumsi dari pendapat orang lain yang disebut
narasumber. Penelitian ini akan mendeskripsikan implementasi penilaian sikap
spiritual sesuai Kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn. Teknik pengumpulan
data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi.
Pertama trianggulasi sumber data yang berupa informasi dari tempat, peristiwa
dan dokumen serta arsip memuat catatan yang berkaitan dengan yang dimaksud.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif.
Hal itu dikarenakan model interaktif lebih memperhatikan data yang dikumpulkan
dan menghasilkan satu kesimpulan saja yang berkaitan dengan penelitian ini
mengenai implementasi dan kendala penilaian sikap spritual dalam kurikulum
2013 pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 5 Sragen.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Proses pengimplementasian penilaian sikap spiritual di SMP Negeri 5
Sragen banyak hal yang ditemukan peneliti yang berpatokan pada indikator-
indikator yang telah ditentukan. Temuan tersebut secara rinci akan dipaparkan
dalam tabel berikut ini.
5
Tabel. Ringkasan Data Temuan Penelitian
No Unsur yang Diteliti Indikator Temuan Peneliti
1. Implementasi penilaian
sikap spiritual dalam
kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PPKn di SMP
Negeri 5 Sragen Tahun
Pelajaran 2015/2016
1. Berdoa sebelum
dan sesudah
menjalankan sesuatu
Guru menilai siswa berdoa
ketika memulai
pembelajaran dan
mengakhiri pembelajaran
sebagai upaya untuk
mengamalkan ajaran
agama.
2. Menjalankan
ibadah tepat waktu
Guru menilai siswa ketika
menjalankan ibadah tepat
waktu pada saat waktu
sholat tiba secara berjamaah
sebagai upaya untuk
meningkatkan keimanan
dan ketakwaan.
3.Memberi salam
pada saat awal dan
akhir presentasi
sesuai agama yang
dianut
Guru menilai siswa ketika
memberikan salam pada
saat awal dan akhir
presentasi sesuai agama
yang dianut untuk
mengamalkan ajaran
agama.
4.Bersyukur atas
nikmat dan karunia
Tuhan Yang Maha
Esa
Guru menilai siswa ketika
mensyukuri nikmat sehat
dari Tuhan sehingga peserta
didik dapat masuk sekolah
dan mendapat ilmu dari
guru
5.Mensyukuri
kemampuan manusia
dalam
mengendalikan diri
Guru menilai siswa ketika
melaksanakan pembelajaran
aktif debat sehingga guru
dapat mengetahui siswa
yang egois dalam
mempertahankan
pendapatna dan yang
menerima pendapat orang
lain.
6.Mengucapkan
syukur ketika
berhasil
mengerjakan sesuatu
Guru menilai siswa ketika
mengucap hamdallah atau
bersyukur ketika mendapat
nilai yang bagus dan
memuaskan.
7.Berserah diri
(tawakal)kepada
Guru menilai siswa ketika
berserah diri kepada Tuhan
6
2. Kendala dan solusi
implementasi penilaian
sikap spiritual dalam
kuriulum 2013 pada mata
pelajaran PPKn di SMP
Negeri 5 Sragen Tahun
Pelajaran 2015/2016
Tuhan setelah
berikhtiar atau
melakukan usaha
setelah melakukan usaha
untuk mengamalkan ajaran
agama dan menyerahkan
semua urusan kepada
Tuhan.
8.Menjaga
lingkungan hidup di
sekitar rumah tempat
tinggal, sekolah dan
masyarakat
Guru menilai siswa ketika
dilatih untuk selalu mejaga
kebersihan dan kerapian
pakaian mereka.
9.Memelihara
hubungan baik
dengan sesama umat
ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa
Guru menilai siswa ketika
bergaul denagn teman-
temannya tanpa
membedakan status sosial
agar terwujud hubungan
yang baik.
10.Bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha
Esa sebagai bangsa
Indonesia
Guru menilai siswa ketika
mengikuti upacara bendera,
menaati tata tertib dan
hukum yang berlaku di
sekolah.
11.Menghormati
orang lain
menjalankan ibadah
sesuai dengan
agamanya
Guru menilai siswa ketika
saling toleransi sesama
teman tanpa membedakan
suku bangsa, ras dan agama
teman.
1. Berdoa sebelum
dan sesudah
menjalankan sesuatu
2. Menjalankan
ibadah tepat waktu
Kendalanya sebagian siswa
tidak sungguh-sungguh
dalam berdoa. Solusinya
guru memperhatikan dan
memperingatkan siswa
untuk berdo’a
Selama di sekolah guru
mengingatkan siswa untuk
beribadah tetapi ketika
pembelajaran sudah
berakhir guru tidak bisa
mengontrol siswa rumah.
Solusinya guru memberi
nasehat kepada siswa untuk
menjalankan ibadah.
3.Memberi salam
pada saat awal dan
akhir presentasi
sesuai agama yang
dianut
Siswa saat awal presentasi
masih ada yang kurang
serius dalam berdoa atau
memimpin doa. Solusinya
guru memperingati siswa
7
yang kurang serius.
4.Bersyukur atas
nikmat dan karunia
Tuhan Yang Maha
Esa
Siswa terkadang masih ada
yang bersifat acuh tak acuh
terhadap kesulitan yang
dialami oleh temannya.
Solusinya dalam proses
pembelajaran guru
meberikan motivasi kepada
siswa.
5.Mensyukuri
kemampuan manusia
dalam
mengendalikan diri
Siswa belum bisa
mengendalikan emosinya
jika terjadi perselisihan
dengan temannya.
Solusinya guru bekerja
sama dengan guru BK
untuk mengatasi
permasalahan siswa.
6.Mengucapkan
syukur ketika
berhasil
mengerjakan sesuatu
Siswa sering melupakan
bahwa apa yang dia raih
semua karena kehendak
Allah. Solusinys guru selalu
memeberikan motivasi
kepada siswa agar
mensyukuri apa yang
mereka dapatkan.
7.Berserah diri
(tawakal)kepada
Tuhan setelah
berikhtiar atau
melakukan usaha
Siswa tidak diajarkan rasa
bersyukur terhadap apa
yang mereka capai oleh
orang tuanya. Solusinya
guru memberi wejangan
kepada orang tua murid
untuk mengajarkan rasa
bersyukur kepada Tuhan.
8.Menjaga
lingkungan hidup di
sekitar rumah tempat
tinggal, sekolah dan
masyarakat
Masih banyak siswa yang
kurang bagitu tahu atau
acuh tak acuh tentang
lingkungan sekitarnya,
sering sekali siswa
membuang sampah jajan
mereka kesembarang
tempat. Solusinya guru
memberi contoh kepada
siswa dengan cara menjaga
lingkungan.
9.Memelihara
hubungan baik
siswa sering ribut-ribut
kecil di kelas karena saling
8
dengan sesama umat
ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa
ejek-ejekan antar teman.
Solusinya guru selalu
menasehati siswa untuk
berbuat baik antar teman
tanpa membedakan status
sosial.
10.Bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha
Esa sebagai bangsa
Indonesia
masih adanya sifat
sombong yang dimiliki oleh
sebagian murid. Solusinya
guru memberikan nasehat
dan penjelasan mengenai
rasa bersyukur terhadap
apapun yang telah diberikan
oleh Tuhan.
11.Menghormati
orang lain
menjalankan ibadah
sesuai dengan
agamanya
masih adanya siswa yang
kurang tahu tentang rasa
sopan santun dan
memperlakukan orang yang
lebih tua dari mereka.
Solusinya guru memberika
pengertian kepada siswa
untuk bersikap sopan
terhadap orang yang lebih
tua dari mereka.
Temuan di atas selaras dengan dengan Kemendikbud (2013) mengenai
indikator yang digunakan untuk implementasi penilaian sikap spiritual pada
kurikulum 2013 yang mengacu pada K-I, yakni:
a. Guru menilai siswa ketika berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
b. Guru menilai siswa ketika menjalankan ibadah tepat waktu.
c. Guru menilai siswa ketika memperi salam pada saat awal dan akhir presentasi
sesuai agama yang dianut.
d. Guru menilai siswa ketika bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang
Maha Esa.
e. Guru menilai siswa ketika mensyukuri kemampuan manusia dalam
mengendalikan diri.
f. Guru menilai siswa ketika mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan
sesuatu.
9
g. Guru menilai siswa ketika berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah
berikhtiar atau melakukan usaha.
h. Guru menilai siswa ketika menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat
tinggal, sekolah dan masyarakat.
i. Guru menilai siswa ketika memelihara hubungan baik dengan sesama umat
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
j. Guru menilai siswa ketika bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai
bangsa Indonesia.
k. Guru menilai siswa ketika menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai
dengan agamanya.
Persiapan guru dalam melaksanakan penilaian yaitu awalnya memahami
dahulu mengenai konsep dan indikator penilaian sikap spiritual, membuat
pedoman penilaian, mengembangkan instrumen, melaksanakan, menganalisis data
hasil dan tindak lanjut. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam Permendikbud
nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilain bahwa kegiatan ujian
sekolah/madrasah prosedur penilain dilakukan dengan langkah-langkah yaitu:
a. Menyusun kisi-kisi ujian.
b. Mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen
c. Melaksanakan ujian.
d. Mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusa peserta didik.
e. Melaporkan dan memanfaatkan hasil penelitian.
Guru menilai sikap spiritual siswa melalui observasi di dalam dan di luar
kelas, serta lembar penilain teman sejawat dan lembar penilaian diri peserta didik.
Selesai melaksanakan dan mendapatkan data penilaiannya kemudian guru
mengolahnya guna memperoleh skor penilain yang dijadikan bahan pertimbangan
untuk tindakan selanjutnya. Sesudah mendapatkan hasilnya maka akan dilakukan
observasi yang akan menentukan siswa mana yang membutuhkan perhatian lebih.
Instrumen yang digunakan guru tersebut tercantum dalam permendikbud nomor
66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan menjelaskan beberapan
macam teknik penilaian sikap pada kurikulum 2013 diantaranya observasi,
penilaian diri, penilaian antar peserta didik, dan jurnal.
10
4. PENUTUP
Implementasi penilaian sikap spiritual dalam kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PPKn di SMP Negeri 5 Sragen dilakukan guru dengan cara mengamati
lembar penilaian diri peserta didik dan lembar penilaian teman sejawat berdasarkan
indikator yang ditentukan. Indikator yang dimaksud adalah berdoa sebelum dan
sesudah menjalankan pembelajaran; menjalankan ibadah tepat waktu; mengucapkan
salam pada awal dan akhir presentasi sesuai dengan agama yang dianut; bersyukur atas
karunia kepada Tuhan Yang Maha Esa; bersyukur atas kemampuan manusia dalam
mengendalikan diri; megucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu; berserah
diri (tawakal) kepada Tuhan Yang Maha Esa setelah berikhtiar dalam melakukan
usaha; berusaha menjaga lingkungan hidup; berusaha memelihara hubungan baik
dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa; besryukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab; serta menghormati
orang lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.
PERSANTUNAN
Skripsi ini bukan hanya usaha dan doa penulis semata, namun tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak guna menyelesaikan Skripsi ini. Maka, dalam kesempatan ini dengan rasa
hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan izin
dalam penelitian ini.
2. Ibu Dra. Siti Zuhriah Aryatmi, M. Hum, selaku wakil dekan 1 Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah membantu dalam
mengurus perizinan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
11
3. Bapak Dr. Ahmad Muhibbin, M. Si, selaku ketua program Pendidika Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
4. Bapak Drs. Achmad Muthali’in, Msi, selaku sekertaris program Pendidika Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta, sekaligus yang memberikan rekomendasi persetujuan judul
dan memberi arahan serta nasehat dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh
kesabaran.
5. Bapak Agus Prasetyo, S.Pd, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, ilmu dan arahan serta nasehat dalam pemyusunan skripsi ini dengan penuh
kesabaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 1988. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Liberty.
Darmadi, Hamid. 2013. Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi. Bandung Alfabeta.
Darsinah, dkk. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP UMS.
Heri Retnawati dkk. 2016. Vocational High School Teachers’ Difficulties in
Implementing the Assessment in Curriculum 2013 in Yogyakarta Province of
Indonesia. International Journal of Instruction: University State Yogyakarta
Kaber, Achasius 1988. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
12
Kunandar.2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013): suatu pendekatan praktik. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Maghfiroh, Ulfa. 2015.“Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran PPKn
Kelas VII SMP Negeri 1 Lasem dan SMP Negeri 1 Sedan Berdasarkan
Kurikulum 2013”. Skripsi S-1.Semarang. Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Semarang.
Majid, Abdul. 2004. . Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Maryadi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: FKIP UMS.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Buku
Sumber tentang Metode-metode Baru). Jakarta: UIP.