implementasi aplikasi video conference berbasis...

21
1 1. Pendahuluan Warnet dewa merupakan salah satu instansi yang memiliki dua cabang, sehingga terdapat banyak pengelola pada warnet tersebut. Pengelola warnet tersebut meliputi owner, manager, supervisor dan operator. Warnet dewa menggunakan email dan google drive sebagai sarana pertukaran data dan informasi. Penggunaan google drive yang belum mendukung fitur untuk manajerial warnet menjadi kendala dalam optimalisasi kinerja warnet tersebut. Oleh karena itu proses penyampaian informasi yang berupa dokumen, file laporan keuangan dan lain-lain dengan throughput 52 kbps yang disebabkan oleh aplikasi yang digunakan menjadi kendala, sehingga diperlukan aplikasi yang dapat menyelesaikan permasalahan proses pengiriman data, meeting dan menghasilkan throughput yang sesuai standar IEEE 802.11n. Sistem dengan menggunakan openmeetings pada ClearOS server merupakan salah satu jalan keluar yang akan diimplementasikan. Openmeetings pada server ClearOS bertugas sebagai aplikasi pendukung untuk memaksimalkan throughput dan mengelola proses pengiriman data, meeting, chatting dan lain-lain dengan penambahan LDAP security. Konfigurasi openmeetings diharapkan dapat membantu memaksimalkan throughput dan mengelola proses pengiriman data, meeting, chatting dan lain-lain dengan penambahan LDAP sebagai directory service. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang Analisis Performa OpenLDAP Single Server dengan Single Caching bertujuan untuk merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server yang dapat meningkatkan performa OpenLDAP server. Perbandingan antara sistem sebelum menggunakan OpenLDAP dengan sistem sesudah menggunakan OpenLDAP dilakukan untuk mengetahui pengaruh directory service yang digunakan untuk menangani dokumen yang kurang tertata, sebagai autentikasi sistem LDAP dan juga meningkatkan performa LDAP single server menggunakan single caching. Perbandingan tersebut dilakukan dengan pengukuran menggunakan tool LDAP tester untuk mengirim request ke server OpenLDAP, untuk melihat latency/delay dan throughput pada saat client melakukan banyak request. Penelitian sebelumnya yaitu mengenai Analisis Performa OpenLDAP Single Server dengan Single Caching bertujuan untuk merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server yang dapat meningkatkan performa OpenLDAP server. Penelitian tersebut dilakukan dengan cara melakukan instalasi, konfigurasi OpenLDAP server, instalasi dan kofigurasi client dan pengujian sistem yang akan digunakan untuk meningkatkan performa OpenLDAP single server. Melalui penelitian ini LDAP akan dibangun pada aplikasi openmeetings menggunakan server ClearOS yang mendukung sebagai server directory service untuk proteksi keamanan setiap user yang akan melakukan login pada sistem, sehingga pihak ketiga tidak dapat mengakses directory service user yang berkepentingan. Gambar 1 menjelaskan tentang topologi jaringan OpenLDAP. Sebuah PC akan bertindak sebagai OpenLDAP single server, dengan IP 192.168.1.254. dua buah PC akan bertindak sebagai

Upload: lyliem

Post on 29-Mar-2018

234 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

1

1. Pendahuluan

Warnet dewa merupakan salah satu instansi yang memiliki dua cabang,

sehingga terdapat banyak pengelola pada warnet tersebut. Pengelola warnet

tersebut meliputi owner, manager, supervisor dan operator. Warnet dewa

menggunakan email dan google drive sebagai sarana pertukaran data dan

informasi. Penggunaan google drive yang belum mendukung fitur untuk

manajerial warnet menjadi kendala dalam optimalisasi kinerja warnet tersebut.

Oleh karena itu proses penyampaian informasi yang berupa dokumen, file laporan

keuangan dan lain-lain dengan throughput 52 kbps yang disebabkan oleh aplikasi

yang digunakan menjadi kendala, sehingga diperlukan aplikasi yang dapat

menyelesaikan permasalahan proses pengiriman data, meeting dan menghasilkan

throughput yang sesuai standar IEEE 802.11n. Sistem dengan menggunakan

openmeetings pada ClearOS server merupakan salah satu jalan keluar yang akan

diimplementasikan. Openmeetings pada server ClearOS bertugas sebagai aplikasi

pendukung untuk memaksimalkan throughput dan mengelola proses pengiriman

data, meeting, chatting dan lain-lain dengan penambahan LDAP security.

Konfigurasi openmeetings diharapkan dapat membantu memaksimalkan

throughput dan mengelola proses pengiriman data, meeting, chatting dan lain-lain

dengan penambahan LDAP sebagai directory service.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang Analisis Performa OpenLDAP Single Server dengan

Single Caching bertujuan untuk merancang dan menganalisis performa

OpenLDAP single server yang dapat meningkatkan performa OpenLDAP server.

Perbandingan antara sistem sebelum menggunakan OpenLDAP dengan sistem

sesudah menggunakan OpenLDAP dilakukan untuk mengetahui pengaruh

directory service yang digunakan untuk menangani dokumen yang kurang tertata,

sebagai autentikasi sistem LDAP dan juga meningkatkan performa LDAP single

server menggunakan single caching. Perbandingan tersebut dilakukan dengan

pengukuran menggunakan tool LDAP tester untuk mengirim request ke server

OpenLDAP, untuk melihat latency/delay dan throughput pada saat client

melakukan banyak request. Penelitian sebelumnya yaitu mengenai Analisis

Performa OpenLDAP Single Server dengan Single Caching bertujuan untuk

merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server yang dapat

meningkatkan performa OpenLDAP server. Penelitian tersebut dilakukan dengan

cara melakukan instalasi, konfigurasi OpenLDAP server, instalasi dan kofigurasi

client dan pengujian sistem yang akan digunakan untuk meningkatkan performa

OpenLDAP single server. Melalui penelitian ini LDAP akan dibangun pada

aplikasi openmeetings menggunakan server ClearOS yang mendukung sebagai

server directory service untuk proteksi keamanan setiap user yang akan

melakukan login pada sistem, sehingga pihak ketiga tidak dapat mengakses

directory service user yang berkepentingan. Gambar 1 menjelaskan tentang

topologi jaringan OpenLDAP. Sebuah PC akan bertindak sebagai OpenLDAP

single server, dengan IP 192.168.1.254. dua buah PC akan bertindak sebagai

Page 2: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

2

client, masing-masing dengan IP 192.168.1.10 dan 192.168.1.20 serta sistem

operasi linux CentOS 5.3 dan Windows XP [1].

LDAP Server

192.168.1.0/24

IP : 192.168.1.254

PC 1 (Wind XP)

IP : 192.168.1.10

PC 2 (Linux)

IP : 192.168.1.20

Gambar 1 Topologi jaringan Open LDAP Single Server

Penelitian terdahulu tentang Implementasi aplikasi Video Conference pada

E-Pesantren Berbasis Openmeetings yang bertujuan untuk menguji dan

menganalisa aplikasi video conference yang diimplementasikan dalam e-

Pesantren sehingga dapat diintegrasikan pada metode pendidikan pesantren.

Penelitian tersebut dilakukan dengan cara merancang aplikasi video conference

yang dibangun pada platform LMS Moodle, mengukur dan menganalisis kualitas

video conference secara subyektif menggunakan metode Mean Opinion Score

(MOS) serta pengujian untuk mengetahui kebutuhan bandwith minimum jaringan

[2].

Gambar 2 Topologi jaringan Sistem Video Conference [2]

Gambar 2 menjelaskan tentang topologi jaringan sistem dengan

menggunakan video conference. Sistem video conference merupakan sistem

Page 3: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

3

aplikasi berbasis client-server. Aplikasi dioperasikan dengan menggunakan

jaringan LAN (Local Area Network) secara intranet. Melalui penelitian ini

aplikasi openmeetings akan digunakan untuk menyelesaikan kebutuhan

manajerial warnet dewa ambarawa meliputi meeting dengan video conference,

proses pengiriman data, proses chatting dan lain-lain. Penelitian tentang Analisis

Performa OpenLDAP Single Server dengan Single Caching melakukan

pengukuran dengan menggunakan LDAP tester untuk mengukur delay dan

throughput pada saat client melakukan request, sedangkan pada penelitian ini

dilakukan pnegukuran dengan menggunakan wireshark untuk melihat troughput

selama 1 bulan pada saat aplikasi dijalankan. Penelitian tentang Implementasi

aplikasi Video Conference pada E-Pesantren Berbasis Openmeetings dibangun

pada platform LMS Moodle dan dijalankan menggunakan jaringan LAN (Local

Area Network) secara intranet untuk mengetahui bandwith minimum jaringan.

Penelitian ini dibangun pada linux Clear OS server dan dapat dijalankan dengan

jaringan LAN (Local Area Network) dan internet untuk mengukur throughput

yang digunakan.

Salah satu penggunaan teknologi multimedia yang mencolok adalah

penerapan video conference (konferensi video) dalam sistem komunikasi bisnis,

budaya, manajemen, pelatihan kedokteran, professional dan lain-lain. Demikian

juga teknologi tersebut diperkenalkan dalam instansi warnet untuk komunikasi

jarak jauh antara user dan pimpinan. Video Conference merupakan salah satu

jenis aplikasi multimedia yang dapat menghubungkan beberapa titik secara

simultan. Layanan video conference bersifat seketika dengan resolusi yang baik

dan interaktif [3].

Openmeetings merupakan perangkat lunak bebas dan open source berbasis

browser yang memungkinkan penggunanya untuk mengatur langsung sebuah

konferensi di web. Pengguna dapat menggunakan microphone dan webcam,

dokumen pada whiteboard, berbagi layar atau catatan rapat. Aplikasi ini tersedia

dalam layanan host dan paket untuk server dengan tanpa pembatasan dalam

penggunaan dan penggunanya [3]. Throughput adalah jumlah total kedatangan

paket IP sukses yang diamati di MP pada destination selama interval waktu

tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut [4]. ClearOS adalah linux yang

di kostumasi khusus untuk keperluan server [5]. Beberapa keunggulan ClearOS

antara lain adalah open source, dukungan professional dan kemudahan setting [6].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode PPDIOO yang

dikembangkan oleh CISCO dalam desain sistem jaringan karena dalam penelitian

ini dilakukan pengimplementasian pembangunan sistem yang dapat memberikan

hasil yang maksimal dalam memberikan informasi terhadap client. Fase-fase yang

ada dalam metode PPDIOO adalah Prepare, Plan, Design, Implement, Operate

dan Optimize [7]. Prepare adalah tahap dilakukanya perencanaan kerja dengan

baik, dari segi teknologi yang dibutuhkan maupun strategi untuk membangun

sistem. Perencanaan yang dilakukan adalah dengan cara melakukan evaluasi

Page 4: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

4

terhadap proses pertukaran informasi yang sebelumnya. Tujuan bisnis sebelumnya

adalah sistem manajerial dengan memanfaatkan email sebagai sarana pertukaran

informasi antara kantor pusat dan kantor cabang. Evaluasi ini dilakukan untuk

mengetahui dan menganalisis sistem yang masih menggunakan email kemudian

dari analisis tersebut dicari solusi untuk mengatasi masalah sistem tersebut. Solusi

yang akan dilakukan adalah dengan membuat sistem yang menggunakan aplikasi

openmeetings untuk sharing informasi antara kantor pusat dan kantor cabang

secara real time. Sehingga dengan adanya sistem ini bisnis warnet akan lebih

tertata dan dapat melakukan proses pertukaran informasi dengan cepat dan baik,

Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kecepatan sharing menggunakan

email dan openmeetings.

Plan adalah tahap dilakukan analisis kebutuhan yang dijadikan sebagai

parameter sebelum merancang sebuah sistem jaringan menggunakan server

ClearOS dengan menggunakan aplikasi openmeetings untuk membangun dan

memanage sistem. Pada fase ini juga dilakukan analisis kebutuhan perangkat

keras dan perangkat lunak yang akan digunakan dalam perancangan sistem yang

menggunakan aplikasi openmeetings untuk membangun sistem dengan server

ClearOS. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dengan cara mengumpulkan

data tentang software yang diperlukan, hardware, brainware dan informasi

mengenai jaringan yang ada. Analisis dilakukan melalui wawancara dan

pengamatan langsung ke lapangan. Analisis diperlukan untuk memperoleh

informasi dan mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan, sehingga

dapat diambil keputusan penanganan masalah secara tepat. Hardware dan

software yang digunakan untuk simulasi perancangan dan implementasi aplikasi

pada sisi server (kantor pusat) dan aplikasi client (kantor cabang) dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1 menjelaskan bahwa server mewakili simulasi untuk kantor pusat.

Server menggunakan ClearOS sebagai application server dan aplikasi

openmeetings untuk proses pertukaran data dan informasi. Client 1 mewakili

simulasi untuk kantor cabang ambarawa dan client 2 mewakili simulasi untuk

kantor cabang bawen. Client 1 dan client 2 hanya bertindak sebagai penerima

informasi dari server atau kantor pusat.

Design adalah tahap dimana terdapat penggambaran tentang pengguna dan

desain topologi yang akan diimplementasikan. Design akan diterapkan pada studi

kasus yang ada yaitu warnet dewa ambarawa. Gambar 3 merupakan struktur

organisasi warnet dewa ambarawa. Gambar 3 merupakan struktur organisasi yang

diterapkan pada warnet dewa ambarawa. Jabatan tertinggi pada warnet tersebut

adalah owner (Pemilik).Owner merupakan pemilik dan penanam modal terbesar.

Manager adalah kepala cabang yang membawahi supervisor dan operator warnet.

Manager bertugas memastikan, monitoring, maintaining, dan mengkoordinasi

jalanya operasional aktifitas warnet. Supervisor bertugas melakukan supervisi

terhadap para operator warnet dan mengontrol pelaksanan aktifitas rutin warnet

setiap hari. Operator bertugas melakukan kontak aktifitas dengan pengguna

warnet dan melayani pengguna. Owner, manager, supervisor dan operator

merupakan pihak-pihak yang berhak mengakses openmeetings.

Page 5: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

5

Tabel 1 Spesifikasi Perangkat

Mesin Spesifikasi Fungsi

Server (Mewakili

kantor pusat)

- CPU AMD Athlon(tm)

II X2 245 Processor

RAM 256 MB

- RAM 2.81 GB

- HDD 460 GB

- ClearOS 6.4

- Aplikasi OpenMeetings

- ClearOS sebagai Application

server dan data server

- Openmeetings digunakan

sebagai aplikasi

penghubung dengan client

Client 1 (Mewakili

kantor cabang

ambarawa)

- CPU Pentium(R) Dual-

Core CPU T4300,

2.10 GHz

- RAM 1024 MB

- HDD 320 GB

- OS Windows 7

- Aplikasi Mozilla Firefox

- Bertindak sebagai

penerima informasi atau

data dari server.

- Mozilla Firefox sebagai

aplikasi penghubung

dengan server

Client 2 (Mewakili

kantor cabang

bawen)

- Intel(R) atom(TM) CPU

N570 @ 1.66GHz(4

CPUs)

- RAM 1024 MB

- HDD 256 GB

- Aplikasi Mozilla Firefox

- Bertindak sebagai

penerima informasi atau

data dari server.

- Mozilla Firefox sebagai

aplikasi penghubung

dengan server

Gambar 3 Struktur Organisasi Warnet Dewa Ambarawa

Page 6: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

6

Dari plan yang telah direncanakan, dibangunlah sebuah sistem manajerial

dengan menggunakan ClearOS sebagai platform dan openmeetings sebagai

aplikasi pendukung. Perancangan sistem ini akan membangun dua buah aplikasi

yaitu server dan client. Server adalah komputer yang menjalankan program server

dan client adalah computer yang menjalankan program client. Server berfungsi

untuk memberikan perintah kepada client dan kemudian client akan menerima

perintah-perintah yang dimaksud oleh server. Aplikasi client hanya sebatas

menerima perintah-perintah dari server. Berikut merupakan topologi jaringan

warnet dewa ambarawa :

Kantor Pusat

· Server Pusat

· Operator

Accounting

· Operator Finance

· Operator HRD

SPEEDY

NET

Cabang Ambarawa

· Operator Ambarawa

Cabang Bawen

· Operator Bawen

Rumah Owner

· Owner

Gambar 4 Topologi Jaringan Warnet Dewa Ambarawa

Gambar 4 menjelaskan bahwa terdapat 1 server, kantor cabang ambarawa,

kantor cabang bawen dan rumah admin. Garis lurus merupakan koneksi

menggunakan ADSL dan garis putus-putus merupakan koneksi menggunakan

VPN. Setiap server dan masing-masing kantor cabang terdapat 3 PC komponen

utama yaitu accounting, finance dan HRD. Rumah owner digunakan untuk

alternatif kedua apabila administrator tidak mengakses server melalui kantor

pusat. Kedua kantor cabang terhubung dengan server melalui internet. Selain itu

terdapat domain pada LDAP yang digunakan untuk mengenali user yang login

pada setiap kantor. Terdapat 4 domain yang akan dibuat untuk kantor pusat,

kantor cabang ambarawa , rumah owner dan kantor cabang bawen. Keempat

domain tersebut adalah domain kantor pusat, domain cabang ambarawa, domain

rumah admin dan domain cabang bawen. Domain yang dibuat hanya dapat

digunakan oleh user yang menggunakan openmeetings untuk kepentingan

manajerial warnet, sehingga pengguna warnet biasa tidak akan dapat mengakses

openmeetings tersebut. Aplikasi openmeetings yang terdapat pada server dapat

digunakan untuk melihat dan mengatur segala kegiatan yang dilakukan oleh

beberapa client yang terdapat pada suatu jaringan. Server akan menunggu client-

client terhubung. Jika tidak terhubung proses pertukaran informasi tidak akan

dapat berjalan. Kantor pusat dan kantor cabang terhubung dengan jaringan IP

yang berbeda tetapi network yang digunakan untuk client pada masing-masing

Page 7: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

7

kantor cabang adalah sama. Pada server di dalamnya terdapat Alamat IP yang

dikonfigurasikan dalam perancangan sistem dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Tabel Alamat IP

Lokasi WAN IP/ADSL LAN IP/VPN Domain

Kantor Pusat 206.123.64.46 192.168.1.123 Kantor pusat

· OP

Accounting

206.123.64.48 192.168.1.86 Kantor Pusat

· OP Finance 206.123.64.51 192.168.1.88 Kantor Pusat

· OP HRD 206.123.64.54 192.168.1.89 Kantor Pusat

Cabang

Ambarawa

203.130.208.18 192.168.1.90 Kantor cabang

ambarawa

Cabang Bawen 203.130.208.20 192.168.1.92 Kantor cabang bawen

Rumah Owner 202.155.30.227 192.168.1.93 Rumah Owner

Dalam sistem menggunakan aplikasi openmeetings ini server berfungsi

sebagai application server dan data server. Application server adalah server yang

digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh

client. Data server adalah server yang digunakan untuk menyimpan data baik

yang digunakan oleh client secara langsung maupun data yang diproses oleh

application server. Terdapat dua komponen dalam server yaitu ClearOS yang

berfungsi sebagai OS penunjang dan openmeetings sebagai aplikasi yang

menyediakan layanan untuk mempercepat dan mempermudah proses sharing data

dari server ke client atau antar cabang. Semua pengalamatan IP pada setiap kantor

adalah secara DHCP. Kantor pusat mendapat IP DHCP otomatis dari akun

speedy, sedangkan kantor cabang dan rumah owner mendapatkan IP DHCP dari

modem. IP public tidak perlu dituliskan pada setiap kantor karena masing-masing

kantor cabang akan mendapatkan IP DHCP lokal ketika VPN dijalankan. IP

tersebut bersifat DHCP static karena tiap kantor cabang akan mendapatkan IP

yang sama setiap terjadi koneksi VPN ke server. Tiap MAC address LAN Card di

binding ke IP tertentu, sehingga tiap connect akan dapat IP yang sama. Kantor

cabang satu dan dua di dalamnya terdapat browser yang dapat digunakan sebagai

media untuk mengakses aplikasi openmeetings seperti pertukaran data, komplain

dengan menggunakan webcam, mendapatkan pesan broadcast dan melakukan

collaboration pada suatu dokumen dalam waktu yang bersamaan. Komputer

server berfungsi sebagai tempat dimana semua data yang berupa dokumen, file,

job description, job desk, dan lain-lain. Data manajerial yang ada di server di

share ke client dengan kecepatan yang lebih optimal dari sistem yang ada

sebelumnya. Adapun service yang akan digunakan untuk perancangan dan

implementasi dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 8: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

8

Tabel 3 Tabel Service

Service Fungsi

Httpd Web Server

Mysqld Database Server

OpenOffice Application Server

PPTPd Server VPN Server

Firewall Security

Tabel 3 menjelaskan tentang service-service yang digunakan pada

openmeetings. Implement merupakan fase dimana semua yang telah direncanakan

dan di design dengan hasil analisa. Fase implement merupakan tahapan yang

menentukan berhasil atau gagalnya sistem yang akan dibangun. Koneksi yang

akan digunakan adalah VPN agar dapat mempermudah koneksi antar jaringan.

VPN digunakan karena jaringan yang bersifat private dimana tidak semua orang

bisa mengaksesnya. Data yang dikirimkan terenkripsi sehingga tetap terjaga

kerahasiaanya meskipun melalui jaringan publik. Dalam tahap implementasi dilakukan beberapa konfigurasi yaitu

menghidupkan service mysqld yang akan digunakan sebagai database server.

dengan perintah pada Kode Program 1. Konfigurasi red5 terdapat pada file

usr/src/om/red5.conf seperti pada Kode Program 1.

Kode Program 1 Konfigurasi Red5

1. # HTTP 2. http.host=0.0.0.0 3. http.port=5080 4. https.port=5443

5. # RTMP 6. rtmp.host=0.0.0.0 7. rtmp.port=1935

8. # RTMPS 9. rtmps.host=0.0.0.0 10. rtmps.port=8443

11. # RTMPT 12. rtmpt.host=0.0.0.0 13. rtmpt.port=8088

14. # Debug proxy (needs to be activated in red5-core.xml)

15. proxy.source_host=127.0.0.1 16. proxy.source_port=1936 17. proxy.destination_host=127.0.0.1 18. proxy.destination_port=1935

Page 9: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

9

Kode program 1 menjelaskan bahwa konfigurasi standar yang diubah

adalah http.port yang merupakan port yang digunakan untuk openmeetings.

Server ini menggunakan protocol telnet dan HTTP. Berikut merupakan IP dan

port yang digunakan untuk clear OS:

IP yang digunakan : 192.168.1.110

Port : 81

Aplikasi yang digunakan pada implementasi sistem warnet dewa

ambarawa ini adalah openmeetings. Openmeetings adalah software berbasis web

opensource yang dapat digunakan untuk pertukaran data, komplain dengan

menggunakan webcam, mendapatkan pesan broadcast dan melakukan

collaboration pada suatu dokumen dalam waktu yang bersamaan. Warnet dewa

ambarawa mempunyai banyak kantor cabang sehingga diperlukan suatu koneksi

yang aman antar kantor pusat dan kantor cabang supaya dapat diakses dengan

cepat. Aplikasi openmeetings ini diinstall pada server kantor pusat dengan

menggunakan aplikasi putty. Pada Clear OS dilakukan pembukaan incoming

firewall. Incoming firewall yang dibuka adalah 80 (HTTP), 1935 (RTMP), 8088

(RTMP-over HTTP), 5080 (RED5), 4445 (Dekstop Sharing), 8443 (RTMP over

SSL). Setelah itu dilakukan penginstallan OpenMeetings dengan menjalankan

http://192.168.1.110:5080/openmeetings/install pada web browser. Setelah

penginstallan, tahap selanjutnya adalah membuat account baru sebagai

administrator. Administrator dapat membuat user baru, upload file berupa gambar

dan dokumen, sharing layar dan lain-lain. User yang lain berlaku sebagai user

biasa yang hak aksesnya terbatas untuk mengakses fitur-fitur pada openmeetings.

Operate merupakan fase dilakukanya uji coba sistem yang dijalankan yang

dijalankan secara realtime. Pada fase ini juga dapat memecahkan masalah yang

timbul selama proses berlangsung dengan melakukan monitoring pada kinerja

sistem. Maintenance merupakan salah satu cara yang dilakukan apabila terdapat

sistem yang kurang efisien. Dari maintenance sistem ini diharapkan dapat

meningkatkan kinerja menjadi lebih optimal terhadap sistem yang ada. Parameter

yang akan diuji pada sistem ini adalah kecepatan sharing data/informasi, kualitas

data antar server kantor pusat dan client pada kantor cabang. Pada fase ini

dilakukan pengukuran throughput proses sharing data sistem sebelumnya dan

setelah menggunakan aplikasi openmeetings dengan membandingkan proses

sharing data pada sistem sebelumnya.

Optimize adalah tahap dimana setelah melakukan analisis maka akan

diperbarui sistem yang telah dibangun, hal ini bertujuan untuk mencapai

peningkatan kinerja sistem yang optimal dan dapat menyelesaikan masalah.Pada

tahap optimize ini dilakukan penambahan VPN agar data/informasi yang akan

disampaikan melalui jaringan lebih aman (safe) untuk menghindari data/informasi

tidak diakses oleh pihak ketiga. Untuk memulai sebuah koneksi, komputer dengan

aplikasi VPN client mengontak server VPN, VPN server kemudian

memverifikasi username dan password yang dimasukkan. Apabila berhasil maka

VPN server memberikan IP address baru pada komputer client dan selanjutnya

koneksi akan terbentuk. Selanjutnya komputer client bisa digunakan untuk

mengakses berbagai resource (komputer atau LAN) yang berada dibelakang VPN

server misalnya melakukan transfer data, print dokumen, browsing dengan

Page 10: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

10

gateway yang diberikan dari VPN Server, melakukan remote desktop dan lain

sebagainya.

Security sistem sebelumnya yang tidak menggunakan LDAP lemah karena

karena acces controlnya berdasarkan database bawaan dan berada di sistem yang

sama. Semua sistem default bisa diakses orang lain untuk mengetahui posisi data

akses. Di dalam sistem ini terdapat filter pembatasan directory service sehingga

tidak sembarang user dapat masuk ke sistem. Directory service yang dibuat

meliputi direktori owner, manager, supervisor dan operator. Owner berhak

mengakses semua direktori dibawahnya yaitu manager, supervisor dan operator.

Manager hanya dapat mengakses direktori dibawahnya kecuali direktori owner.

Supervisor hanya dapat mengakses direktorinya sendiri dan direktori operator.

Operator hanya dapat mengakses direktori miliknya sendiri. Tabel 4 merupakan

tabel LDAP. Tbel 4 menjelaskan tentang hak akses masing-masing user pada

LDAP. Hak akses yang digunakan meliputi u (pengguna yang memilikinya), g

(group yang memilikinya), o (other/pengguna lain yang bukan termasuk dalam

group pemiliknya), r (read – membaca), w (write – menulis) dan x (execute –

menjalankan) sebuah file. Operator untuk + (melakukan setting/menambah), –

(mengurangi hak akses.

Tabel 3 Tabel LDAP

User Hak Akses Path

Owner u+rwx, og-rwx /home/owner

u+rwx, og-rwx /home/manager

u+rwx, og-rwx /home/supervisor

u+rwx, og-rwx /home/operator

Root:\home\owner

Manager u+rwx, og-rwx /home/manager

u+rwx, og-rwx /home/supervisor

u+rwx, og-rwx /home/operator

Root:\home\manager

Supervisor u+rwx, og-rwx /home/supervisor

u+rwx, og-rwx /home/operator

Root:\home\supervisor

Operator u+rwx, og-rwx /home/operator Root:\home\operator

4. Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengimplementasian sistem yang

telah dirancang setelah dilakukan perancangan sistem menggunakan

openmeetings pada bab ketiga. Pembahasan tahap implementasi meliputi hasil

dari perancangan yang telah diterapkan, yaitu sebuah sistem menggunakan

openmeetings. Sistem ini dirancang dengan menambahkan aplikasi openmeetings

pada server ClearOS.

Tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui

aplikasi dan throughput sistem sebelumnya tanpa menggunakan openmeetings.

Sistem sebelumnya yang terdapat pada warnet dewa ambarawa sudah

menggunakan ClearOS sebagai OS server dan VPN sebagai koneksi antar kantor

cabang. Sebagai institusi bisnis yang bergerak di bidang jasa IT, warnet dewa

Page 11: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

11

ambarawa mempunyai sistem yang mampu melakukan fungsi manajerial dengan

baik dan efisien. Sistem sebelumnya belum optimal karena aplikasi yang

digunakan belum mendukung untuk proses conference meeting. Server ClearOS

digunakan untuk melakukan konfigurasi-konfigurasi. Openmeetings dapat diakses

melalui web interface dengan mengetikkan IP openmeetings yaitu 192.168.1.110

dan port 5080 pada web browser komputer client. 192.168.1.110 merupakan IP

default ClearOS. Login pertama kali pada ClearOS menggunakan username: root

dan password: administrator. Konfigurasi yang dilakukan setelah berhasil login

pada web interface Clear OS yaitu mengubah alamat IP yang akan digunakan.

Langkah pertama untuk mengganti IP yaitu dengan mengganti IP eth0 menjadi

192.168.1.123 dengan port 81 dan akan muncul jendela baru config IP seperti

terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Konfigurasi IP

Reboot ClearOS untuk menyimpan kofigurasi yang sudah dilakukan. Pada

Username dan password yang digunakan disesuaikan dengan sebelumnya.

Konfigurasi selanjutnya yaitu melakukan penginstallan service yang akan

dibutuhkan untuk menjalankan openmeetings. Penginstallan service dilakukan

dengan cara install manual melalui market place pada ClearOS. Service yang

diinstall adalah Mysql dan webserver. Gambar 6 dan Gambar 7 merupakan

konfigurasi penginstallan service pada ClearOS server. Gambar 6 merupakan

tampilan awal interface Clear OS pada tab market place yang digunakan untuk

memilih service mysql dan web server pada Clear OS. Service mysql dan web

server merupakan service yang harus diaktifkan sebelum melakukan penginstallan

openmeetings. Gambar 7 merupakan tampilan interface app install list yang

digunakan untuk melihat daftar service yang akan di install. Tahap yang akan

dilakukan selanjutnya adalah dengan klik download and install.

Page 12: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

12

Gambar 6 Konfigurasi Install Service

Gambar 7 Hasil Install Service

Penginstallan service selesai, maka dilakukan konfigurasi incoming

firewall. Konfigurasi untuk incoming firewall dilakukan dengan klik

[Network][Incoming Firewall][Add]. untuk melakukan konfigurasi incoming

firewall harus dipastikan bahwa data firewall yang akan ditambahkan sesuai

dengan data pada openmeetings. Gambar 8 merupakan jendela untuk melakukan

konfigurasi incoming firewall. Isi kolom name, APN dan port number sesuai

dengan data pada openmeetings.

Page 13: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

13

Gambar 8 Konfigurasi Incoming Firewall

Incoming firewall yang dibuka meliputi 80 (HTTP), 1935 (RTMP), 8088

(RTMP-over HTTP), 5080 (RED5), 4445 (Dekstop Sharing), 8443 (RTMP over

SSL). Setelah melakukan semua konfigurasi untuk incoming firewall, maka

dilakukan reboot Clear OS. Tahap selanjutnya adalah melakukan penginstallan

openmeetings. Openmeetings adalah software open source berbasis web yang

digunakan untuk pengiriman data, video conference dan lain-lain. Openmeetings

dapat diakses dengan menggunakan username dan password yang dikonfigurasi

pada step 1 penginstallan openmeetings. Gambar 9 merupakan interface step 1

penginstallan openmeetings dan Gambar 10 merupakan tampilan jendela step 2

penginstallan openmeetings untuk melakukan konfigurasi username dan password

untuk login interface openmeetings. Isikan username, password, user time zone,

domain dan alamat email yang digunakan. Gunakan level administrator untuk

dapat mengakses semua fitur openmeetings secara full.

Gambar 9 Step 1 Install Openmeetings

Page 14: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

14

Gambar 10 Step 2 Konfigurasi Username dan Password

Gambar 11 merupakan tampilan jendela selesainya proses penginstallan.

URL yang dapat diakses untuk openmeetings adalah

http://192.168.1.110:5080/openmeetings/install. Alamat tersebut dapat diakses

secara lokal dan internet. Username dan password yang telah dikonfigurasi

digunakan untuk login pada interface openmeetings. Sebelum melakukan proses

login openmeetings harus dipastikan dengan benar port yang digunakan yaitu

5080. Ketikkan http:192.168.1.110:81/openmeetings pada web browser untuk

mengakses openmeetings. Gambar 12 merupakan interface login openmeetings.

Gambar 11 Interface Installation Complete

Page 15: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

15

Gambar 12 Interface Login Openmeetings

Gambar 13 merupakan tampilan interface domain organisasi sebelum

proses login dijalankan. Nama organisasi disesuaikan dengan konfigurasi pada

step 2 proses installasi. Apabila domain yang dipilih tidak sesuai maka proses

login tidak dapat diproses. Level user hanya dapat dibuat oleh administrator.

Konfigurasi untuk pembuatan user dilakukan dengan klik [Administrasi][User].

Isikan data login, password, level user, email dan nama organisasi. Gambar 14

merupakan tampilan pembuatan user baru openmeetings.

Gambar 13 Interface Domain Organisasi

Page 16: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

16

Gambar 14 Interface Pembuatan User Baru

Penambahan organisasi baru diperlukan untuk proses manajerial yang

dilakukan untuk anak cabang warnet dewa ambarawa. Setiap organisasi akan

berisi beberapa anggota user pada masing-masing anak cabang. Konfigurasi untuk

pembuatan organisasi dilakukan dengan klik [Administrasi][Organisasi]. Gambar

15 merupakan tampilan interface penambahan organisasi baru.

Gambar 15 Interface Penambahan Organisasi Baru

Pembuatan ruang konferensi diperlukan untuk lebih mempermudah proses

meeting/konferensi yang akan dilakukan. Proses pembuatan dilakukan dengan

klik [Administrasi][Ruang Konferensi]. Gambar 16 merupakan tampilan interface

pembuatan ruang konferensi. Salah satu fitur yang dimiliki openmeetings adalah

fitur seperti email yang berfungsi untuk proses pertukaran data. Data yang

dikirimkan dapat diterima secara cepat dan baik dengan fitur tersebut. Proses

pengiriman data akan ditampilkan pada Gambar 17. Openmeetings juga dapat

digunakan untuk proses chatting dengan menggunakan webcam. Gambar 18

merupakan tampilan proses video conference dengan menggunakan webcam antar

Page 17: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

17

admin dan user. Video conference dilakukan untuk melakukan meeting jarak jauh

tanpa harus melakukan pertemuan terlebih dahulu.

Gambar 16 Interface Pembuatan Ruang Konferensi

Gambar 17 Proses Share Data

Page 18: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

18

Gambar 18 Proses Chatting Webcam

Konfigurasi ClearOS dan openmeetings telah dilakukan. Pengujian

dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh openmeetings terhadap sistem

yang yang sudah dikonfigurasi. Uji coba dilakukan untuk melihat bagaimana

pengaruh perbandingan throughput sistem yang sudah dikonfigurasi dengan

sistem sebelumnya yang masih menggunakan email. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan wireshark untuk menguji throughput dengan tujuan untuk

mengetahui rata-rata throughput data setelah dilakukan implementasi

openmeetings. Hasil dari pengujian tersebut didapatkan melalui pengamatan pada

kecepatan transfer data dengan menggunakan email dan dengan menggunakan

openmeetings.

Pengamatan dilakukan dengan melakukan capture throughput dari kantor

pusat ke kantor cabang ambarawa, kantor pusat ke kantor cabang bawen, kantor

pusat ke rumah owner dan sebaliknya. Hasil pengamatan throughput dengan

menggunakan email (sistem sebelumnya) adalah 52 kbps. Tabel 4 merupakan

rata-rata yang diperoleh dari perhitungan seluruh data throughput.

Tabel 4 Tabel Pengamatan Throughput

No Percobaan Throughput (kbps)

1 Pusat-Ambarawa 172.9

2 Pusat-Bawen 172.56

3 Pusat-Rumah Owner 174.5

4 Ambarawa-Pusat 183.9

5 Bawen-Pusat 190.6

6 Rumah Owner-Pusat 184.5

Rata-rata 179,82

Berdasarkan Tabel 4 diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan

openmeetings proses kecepatan transfer data lebih cepat daripada tanpa

menggunakan openmeetings. Faktor yang mempengaruhi tingginya throughput

adalah bbandwith, aplikasi yang digunakan dan induksi listrik atau cuaca.

Throughput yang digunakan lebih maksimal dibandingkan dengan sistem

Page 19: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

19

sebelumnya yang masih menggunakan email. Berikut merupakan hasil

perhitungan persentase hasil penelitian perhitungan seluruh data throughput.

52+179=231

Sistem sebelumnya : 52/231*100% = 22%

Sistem sesudah : 179/231*100% = 78%

Gambar 19 merupakan merupakan grafik hasil perhitungan seluruh data

throughput:

Gambar 19 Grafik Hasil Penelitian Throughput

Optimize adalah tahap dimana setelah melakukan analisis maka akan

diperbarui sistem yang telah dibangun, hal ini bertujuan untuk mencapai

peningkatan kinerja sistem yang optimal dan dapat menyelesaikan masalah. Pada

tahap optimize ini dilakukan penambahan VPN agar data/informasi yang akan

disampaikan melalui jaringan lebih aman (safe) untuk menghindari data/informasi

tidak diakses oleh pihak ketiga. Pada openmeetings ditambahkan LDAP Security

dengan filter pembatasan directory service sehingga tidak sembarang user dapat

masuk ke sistem. Cara kerja LDAP adalah menyimpan directory service pada

LDAP server sehingga directory dapat di manage dengan baik. Gambar 20

merupakan printscreen direktori LDAP pada openmeetings. Dengan adanya

LDAP tersebut setiap user yang menggunakan openmeetings hanya dapat

mengakses direktori masing-masing. Sehingga hanya user yang berhak yang dapat

mengakses direktori masing-masing. Operator tidak dapat mengakses direktori

milik supervisor, manager dan owner.

Berdasarkan dari tahap analisis, konfigurasi dan pengujian yang telah

dilakukan maka dapat dihasilkan beberapa kesimpulan bahwa:

1. Konfigurasi openmeetings pada server ClearOS lebih mudah dan praktis,

kinerja yang dihasilkan pun berjalan lebih optimal karena dapat digunakan

untuk kebutuhan sistem manajerial.

Page 20: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

20

2. Sistem dengan menggunakan openmeetings berjalan sesuai dengan yang

diharapkan karena dapat menyelesaikan permasalahan kecepatan transfer

data sistem sebelumnya yang masih menggunakan email.

Gambar 20 Printscreen Direktori LDAP

5. Simpulan

Berdasarkan hasil implementasi sistem dengan menggunakan

openmeetings pada server ClearOS, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa

konfigurasi openmeetings pada server ClearOS lebih mudah dan praktis, dan

kinerja yang dihasilkan pun berjalan lebih optimal karena dapat digunakan untuk

kebutuhan sistem manajerial. Sistem manajerial meliputi Video conference

meeting, chatting, proses transfer data antara kantor pusat dan kantor cabang.

Video conference meeting digunakan untuk melakukan proses meeting antar

kantor cabang tanpa harus melakukan pertemuan langsung. Sistem dengan

menggunakan openmeetings dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena

dapat menyelesaikan permasalahan kecepatan transfer data dengan throughput

yang maksimal dibandingkan dengan sistem sebelumnya dengan menggunakan

email. Penambahan LDAP sebagai pembatasan directory service dapat

dimanfaatkan dengan baik karena level operator tidak dapat mengakses direktori

di atasnya dan owner dapat mengakses semua direktori dibawahnya.

Page 21: Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8709/3/T1_672009288_Full... · merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server

21

5. Daftar Pustaka

[1] Mega A, Elisabeth., 2010, “Analisis performa OpenLDAP single server

dengan single caching” Salatiga : Program studi Strata I Teknik Informatka

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

[2] Maruf, Zunaidi., 2011, “Implementasi Aplikasi Video Conference pada E-

Pesantren berbasis Openmeetings” Depok : Program studi Strata I Teknik

Komputer Universitas Indonesia.

[3] Riyanto, R., 2009, “Aplikasi Live Video Conference Over IP pada Jaringan

CATV IT Telkom”

[4] Tianingsih, Kris., 2011, “Analisis Delay dan Throughput pada MPLS L3VPN

(Multi protocol label switching layer 3 virtual private network) PE ke CE

menggunakan EIGRP” Salatiga : Program studi Strata I Teknik Informatka

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

[5] Gartner. (2008). Gartner Says Cloud Computing Will be as Influential As E-

Business.

[6] Miller, M. (2009). Cloud Computing : Web-Based Applications That Change

The Way You Work and Collaborate Online.

[7] Cisco. 2005. “Creating Bussines Value and Operational Exellence with the

Cisco Systems Lifecycle Services Approach”.