i.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini...

13

Upload: others

Post on 01-Sep-2020

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan
Page 2: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

I. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud:

Praktikan dapat melakukan identifikasi partikel penyusun sedimen (terutama sedimen

siliklastik berukuran butir pasir)

Tujuan:

untuk mengetahui proses-proses geologi yang berperanan terhadap pembentukan dan

deposisi sedimen tersebut berdasarkan komposisi penyusunnya.

II. ALAT DAN BAHAN

• Sampel pasir mesh 60 saja

• Masker

• Sarung Tangan Latex

• Jarum pentul

• Plastik Sampel Kecil

• Kertas Label dan OHP Marker

• 1 botol kecil Alkohol 70%

• Tissue secukupnya

• Kamera (digital/handphone)

III. METODE

Untuk memudahkan penentuan komposisi partikel sedimen (terutama berukuran

pasir), dapat dilakukan terlebih dahulu pemisahan mineral ringan (atau partikel lain)

dan mineral berat sebelum dilakukan pengamatan di bawah mikroskop. Dalam

praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu

menggunakan larutan dengan berat jenis tinggi (misalnya Bromoform; CHBr3) sebagai

pemisah. Peralatan yang diperlukan adalah separation funnel, tabung erlenmeyer,

corong gelas, kertas saring, pengaduk gelas, timbangan, mikroskop binokuler dan

plate. Selain itu diperlukan alkohol dan air untuk pembersih.

Prosedur pemisahan:

(a) Semua peralatan harus dibersihkan.

(b) Contoh sedimen yang akan dianalisis ditimbang.

(c) Separation funnel dipasang pada alat penyangga. Kertas saring dipasang pada

corong gelas yang kemudian diletakkan di atas tabung erlenmeyer. Tabung erlenmeyer

kemudian diletakkan di bawah separation funnel.

(d) Larutan bromoform dimasukkan dalam separation funnel yang sudah disiapkan

(kran ditutup).

(e) Contoh sedimen dimasukkan ke dalam separation funnel yang telah berisi

bromoform kemudian diaduk (pada bagian atas) setelah beberapa saat mineral berat

akan mengendap dan mineral ringan akan mengapung.

Page 3: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

(f) Setelah mineral berat mengendap kran separation funnel dibuka dan mineral berat

akan tertampung pada kertas saring, kemudian kran ditutup kembali (jangan sampai

mineral ringan ikut keluar).

(g) Mineral berat kemudian dicuci dengan alkohol sampai

cairan hasil pencucian tampak bersih. Pencucian diulangi lagi dengan menggunakan

air. (h) Kertas saring dapat diganti, kemudian kran dibuka kembali supaya mineral

ringan dapat tersaring. Ulangi langkah (g) untuk pencucian.

(i) Larutan bromoform dapat dipakai kembali untuk pemisahan mineral sampel lainnya

jika diperlukan.

(j) Partikel mineral berat dan ringan kemudian dikeringkan dan ditimbang.

PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data dapat dilakukan sebagai berikut:

(a) Partikel mineral berat dan ringan diamati di bawah mikroskop binokuler dan

dihitung jumlahnya (diusahakan untuk setiap medan pandang jumlah butir yang ada ±

25, total jumlah partikel yang dihitung minimal 300 butir).

Hasilnya dimasukkan dalam tabel seperti pada contoh berikut:

Page 4: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

(b) Hasil pengamatan kemudian diolah dalam bentuk histogram yang menunjukkan

frekuensi dan variasi tiap mineral berat atau ringan. Histogram dapat dibuat

berdasarkan tabel seperti di bawah ini:

Keterangan:

- Tabel dan histogram untuk mineral berat dan mineral ringan/partikel lain dipisah.

- Nilai simpangan baku dapat dihitung dengan metode statistik biasa atau dengan

memanfaatkan Van der Plas chart berikut.

Page 5: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

Gambar Van der Plas chart (Van der Plas & Tobi, 1965). n = total jumlah butir mineral

yang terhitung, p = persentase tiap mineral. Contoh: n = 500, p = 28%, maka simpangan

baku (confidence limit) = 4%. Jadi sebenarnya persentase mineral yang dihitung adalah

berkisar 24% s.d. 32%. Untuk keperluan ini diambil nilai p + simpangan baku, jadi

nilai p terkoreksi adalah 32%.

Page 6: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

IV. INTERPRETASI

Kelimpahan masing-masing jenis partikel sedimen tergantung pada:

• ketersediaan jenis partikel tersebut pada batuan/daerah asalnya

• durabilitas mekanik partikel (ketahanan terhadap abrasi, dipengaruhi oleh

belahan mineral dan kekerasan mineral/partikel)

• stabilitas kimiawi partikel (ketahanan terhadap pelarutan baik selama

pelapukan, transportasi, deposisi maupun selama diagenesis/intrastratal)

Selain itu faktor lain yang dapat berpengaruh:

• iklim; pelarutan mineral lebih intensif pada daerah dengan iklim yang bersifat

panas dan humid/lembab dibandingkan pada daerah dengan iklim semi-arid

atau dingin/polar.

• relief daerah asal partikel; mineral yang tidak stabil akan tetap ditemukan

pada sedimen yang partikelnya berasal dari daerah dengan relief tinggi karena

selalu ada suplai mineral dari batuan segar walaupun tingkat pelapukannya

tinggi, sedangkan daerah dengan relief rendah umumnya batuan segarnya sudah

tertutup batuan yang lapuk, sehingga hanya mineral yang stabil yang masih

tersisa dan kemudian tertransport.

• proses sedimentasi; seperti adanya benturan/impact pada saat transportasi,

faktor hidrolik (misalnya mineral berat akan terendapkan terlebih dahulu

dibandingkan mineral ringan), dll.

Pemanfaatan informasi komposisi partikel sedimen untuk mengetahui pengaruh

dari faktor-faktor seperti tersebut di atas dikenal dengan studi provenance

sedimen/batuan sedimen. Pettijohn et. al., (1987) mengemukakan bahwa studi

provenance adalah studi mengenai asal-usul atau kemunculan sedimen. Untuk studi

provenance umumnya dipergunakan asosiasi dari mineral berat yang ditemukan dalam

sedimen, namun demikian mineral ringan seperti kuarsa dan feldspar atau fragmen

batuan juga sering dipergunakan.

Berdasarkan data komposisi partikel yang dimiliki, para praktikan diharuskan

mampu melakukan analisis provenance serta menjelaskan faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap proses deposisi sedimen tersebut. Beberapa contoh aplikasi dan

interpretasi data komposisi partikel sedimen ditunjukkan pada Gambar dan Tabel

berikut.

Page 7: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

Gambar (a) Komposisi sedimen asal batuan beku plutonik dan batuan metamorf yang

terbentuk di bawah pengaruh iklim yang berbeda (Suttner et al., 1981 & Basu, 1985

dalam Tucker, 1991). (b) Komposisi pasir (laut dalam) yang berasal dari kerangka

tektonik tertentu. TE: trailing edge (passive margin), SS: strike slip, CA: continental-

margin arc, BA: back – island arc, FA: forearc – island arc (Yerino & Maynard, 1984

dalam Tucker, 1991). Ket: Q: quartz, F: feldspar, L: lithic fragment.

Tabel Tipe daerah provenance utama dengan kerangka tektoniknya serta karakteristik

komposisi pasir yang dihasilkan (Dickinson, 1985 dalam Tucker, 1991).

Ket: Qt: total quartz grain (Qt=Qm+Qp), Qt: monocrystalline quartz, Qp:

polycrystalline quartz. F: total feldspar grains (F=P+K), P: plagioclase grains, K:

potassium feldspar grains. Lt: total lithic fragments (Lt=Qp+Lvm+Lsm), L: total

unstable lithic fragments (Lvm+Lsm), Lv/Lvm: volcanic/metavolcanic lithic fragments,

Ls/Lsm: sedimentary/metasedimentary lithic fragments.

Page 8: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

Gambar Diagram triangular yang memperlihatkan komposisi pasir dari beberapa

daerah provenance (Dickinson, 1985 dalam Tucker, 1991).

Page 9: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

V. DAFTAR PUSTAKA

Friedman, G.M., Sanders, J.E., 1978. Principles of Sedimentology, John Wiley & Sons,

Toronto, 791 p.

Folk, R.L., 1968. Petrology of Sedimentary Rocks, Hemphill’s, Texas, 170 p.

Pettijohn,, F.J., Potter, P.E. & Siever, R., 1972. Sand and Sandstone, Springer, New

York, 580 p.

Van der Plas, L., Tobi, A.C., 1965. A chart for judging the reliability of point counting

result, American Journal of Science, Vol. 263, p. 87-90.

Page 10: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

FORMAT LAPORAN RESMI

• Laporan resmi diketik rapi dengan format TNR 12, Margin 3222, dan spasi 1,5,

• Tidak ada sistem laporan sementara, namun diharapkan praktikan berdiskusi

dengan asisten kelompok masing”, jika ada pertanyaan langsung dapat ditanyakan

kepada asisten kelompok.

• Laporan resmi dikumpul melalui softcopy ke email asisten acara paling lambat hari

Senin 20 April 2020 maksimal pukul 07.00 WIB

• Kelompok 1 s.d. 4 mengerjakan data STA 1, kelompok 5 s.d. 8 mengerjakan STA 5,

kelompok 9 s.d. mengerjakan data STA 11

• Rombongan Selasa dan Rabu silahkan kirim ke [email protected]

Kamis dan Jumat silahkan kirim ke [email protected]

Format laporan :

1. Cover

2. Maksud dan Tujuan Prkatikum

3. Dasar Teori

4. Alat dan Bahan

5. Langkah Kerja (dibuat diagram alir)

6. Analisis Data

7. Pembahasan dan Interpretasi

8. Kesimpulan

9. Daftar Pustaka

Page 11: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

STA 1

No.

Medan

Pandang

Mineral Berat jumlah

Rutil Zircon Olivin Apatite Magnetite Piroksen

1 3 0 17 4 6 3 33

2 1 0 6 15 4 0 26

3 0 1 10 9 2 4 26

4 3 0 7 13 3 1 27

5 1 0 13 6 2 5 27

6 1 3 15 4 4 0 27

7 7 3 18 0 4 2 34

8 3 0 16 6 8 0 33

9 4 0 25 0 5 4 38

10 4 0 10 5 6 0 25

Jumlah 27 7 137 62 44 19 296

No.

Medan

Pandang

Mineral Ringan Jumlah

Kuarsa Biotit Orthoklas Lithic Plagioklas

1 5 7 8 3 8 31

2 4 6 4 4 10 28

3 6 3 4 4 11 28

4 4 6 5 6 4 25

5 2 8 10 2 10 32

6 5 8 8 4 7 32

7 10 5 3 5 8 31

8 6 6 6 6 5 29

9 1 7 12 5 6 31

10 8 9 7 3 3 30

Jumlah 51 65 67 42 72 297

Page 12: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

STA 5

No.

Medan

Pandang

Mineral berat Jumlah

Pirit Horn-

blende

Olivin Hematit Magnetit Piroksen

1 4 - 5 4 12 - 25

2 4 2 6 - 11 2 25

3 7 4 - - 11 3 25

4 9 5 3 - 8 - 25

5 6 - 5 4 10 - 25

6 9 4 6 - 6 - 25

7 4 6 6 - 9 - 25

8 6 3 2 2 8 4 25

9 2 - 5 2 12 4 25

10 5 3 1 1 12 3 25

Jumlah 56 27 39 13 99 16 250

No. Medan

Pandang

Mineral ringan/partikel lain Jumlah

Kuarsa Plagioklas Lithik Orthoklas Mineral

Lempung

1 4 8 9 2 2 25

2 8 4 10 3 - 25

3 5 7 11 2 - 25

4 5 6 8 4 2 25

5 6 6 4 9 - 25

6 9 5 7 4 - 25

7 3 6 11 5 - 25

8 5 8 9 3 - 25

9 4 8 8 4 - 25

10 3 5 14 3 - 25

Jumlah 52 63 91 40 4 250

Page 13: I.lab-sedimentologi-tgl.ft.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 2020. 4. 6. · praktikum ini pemisahan mineral berat dilakukan dengan metode heavy liquid, yaitu menggunakan larutan

STA 10

No Medan

Pandang

Mineral Berat Jumlah

Apatit Olivine Piroksen Magnetit Tourmaline

1 0 21 4 0 0 25

2 0 20 4 0 0 24

3 0 18 8 0 0 26

4 1 17 8 0 0 26

5 0 27 0 0 0 27

6 2 24 0 0 1 27

7 2 22 0 0 0 24

8 1 22 1 0 0 24

9 1 21 0 1 0 23

10 2 2 20 0 0 24

Jumlah 9 194 45 1 1 250

No Medan Mineral ringan/ partikel lain Jumlah

Pandang K Feldspar Plagioklas Lithic Hornblende Biotit Kuarsa Limonit

1 3 2 4 2 1 7 4 23

2 3 5 3 2 0 7 2 22

3 3 6 3 0 2 6 3 23

4 2 3 4 1 0 11 2 23

5 4 4 3 3 1 8 2 25

6 6 10 8 5 2 8 3 42

7 3 1 5 3 2 7 2 23

8 4 3 6 2 1 6 3 25

9 3 2 5 3 1 8 3 25

10 3 2 4 3 2 6 2 22

Jumlah 34 38 45 24 12 74 26 253