ikmr
DESCRIPTION
Ionomer Kaca Modifikasi ResinTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
Topik : Manipulasi Ionomer Kaca Modifikasi Resin
Kelompok : 12 Tanggal Praktikum : 3 Oktober 2012
Anggota Kelompok (NIM) :
1. Fitria Avriliyanti (11/311497/KG/08798)
2. Premia Utianty (11/311536/KG/08800)
3. Astriana Wahyu Christine (11/311611/KG/08804)
4. Atfirani Tri Sukma (11/311644/KG/08806)
5. Henny Anggraeni (11/311669/KG/08808)
6. Gusti Fathoni (11/311684/KG/08810)
7. Gilang Jati Pamungkas (11/311746/KG/08812)
PEMBIMBING : drg. Purwanto Agustiono, SU.
1. HASIL PRAKTIKUM
Hasil praktikum kelompok kami menunjukkan :
Working Time Setting Time
(+20 detik
penyinaran)
Hasil
Polimerisasi
Prosentase
Sisa serbuk
IKMR dengan
liquid non-
expired
55 detik 1 menit 5 detik Keras (lebih
keras dibanding
IKMR dengan
liquid expired)
50%
IKMR dengan
liquid expired
1 menit 15
detik
1 menit 35
detik
Keras 50%
2. PEMBAHASAN
Dengan rasio P/L : 1,6 g / 1 g, campuran ini akan mendapat konsistensi yang tepat
dalam waktu 30 detik . Working time terjadi selama 2 menit 30 detik (Powers dan
Sakagichi, 2006). Hasil praktikum IKMR kami menunjukan working time lebih cepat,
yaitu 55 detik pada IKMR dengan liquid non-expired, dan 1 menit 15 detik pada IKMR
dengan liquid expired. Hal ini mungkin disebabkan pengadukan sudah tepat dan P/L
tepat.
Material ini hanya memerlukan paparan sinar tampak selama sekitar 30 detik dalam
keadaan homogen (McCabe, 2008). Akan tetapi dalam praktikum, penyinaran selama 20
detik sudah cukup untuk mengeraskan material. Hal ini mungkin disebabkan karena jarak
penyinaran sudah tepat dan serbuk dan cairan sudah homogen.
Working time dari IKMR dengan liquid non-expired menunjukan hasil yang lebih
cepat dibanding dengan working time IKMR dengan liquid expired. Hal ini disebabkan
karena liquid expired lebih kental dan lengket sehingga menyebabkan sulit dalam
pengadukannya. Hasil akhir menunjukan IKMR dengan liquid non-expired lebih keras
dibanding IKMR dengan liquid expired. Hasil praktikum kami didukung oleh teori yang
menyatakan, shelf life atau umur simpan dapat digunakan sebagai salah satu penyebab
perubahan kualitas material selama penyimpanan (Powers dan Sakagichi, 2006).
Terdapat dua reaksi setting pada IKMR, yaitu reaksi asam basa dan reaksi
polimerisasi akibat aktivasi sinar. Reaksi asam basa berjalan sama seperti reaksi setting
pada SIK yang berjalan lambat sehingga menyebabkan working time yang lebih lama.
Sedangkan reaksi polimerisasi sinar berjalan cepat menyebabkan polimerisasi HEMA
yang membentuk crosslinking diantara gugus metakrilat (Van Noort, 2007).
Karakteristik setting dari material ini dipengaruhi oleh dua reaksi yang terjadi, kerap
kali bersamaan. Reaksi asam-basa terjadi relatif lambat sementara reaksi polimerisasi
radikal bebas terjadi sangat cepat dan menjadi tanda yang dominan terjadinya setting,
khususnya untuk produk yang diaktifkan sinar tampak. (McCabe, 2008).
3. KESIMPULAN
a. Working time IKMR dengan liquid expired lebih lama dibandingkan IKMR
dengan liquid non-expired.
b. Umur simpan mempengaruhi kualitas material.
4. DAFTAR PUSTAKA
J.F. McCabe, A.W.G. Walls. 2008. Applied dental materials 9th Edition. Oxford:
Blackwell Publishing.
Powers, John. M. dan Sakaguchi, Ronald L. 2006. Craig’s Restorative Dental
Materials 12th Edition. St. Louis: Mosby.
Van Noort, Richard. 2007. Introduction to Dental Materials 3th Edition. New York:
Mosby.