iii. catatan atas laporan...

31
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014 A . PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan KinerPerja Instansi Pemerintah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/ 2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. 8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat; 9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Pemerintah Pusat; 10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan BMN; 11. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KMK.6/2013 tentang Pengungkapan Penyusutan Didalam Catatan Ringkas BMN; 12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/ 2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga; Catatan atas Laporan Keuangan 8 III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Upload: others

Post on 02-Nov-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

A. PENJELASAN UMUMDasar Hukum A.1. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan KinerPerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/

2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga.

8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset

Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat;

9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang

Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada

Pemerintah Pusat;

10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel

Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan BMN;

11. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KMK.6/2013 tentang

Pengungkapan Penyusutan Didalam Catatan Ringkas BMN;

12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/

2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga;

Catatan atas Laporan Keuangan 8

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 2: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

13. Surat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-2/KN/2014

tanggal 2 Januari 2014 Tentang Penyusutan BMN dan Penyusunan

Laporan Barang Pengguna.

A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR UJI STANDAR

KARANTINA PERTANIAN Dasar Hukum

Entitas dan

Rencana

Strategis

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.140/

9/2006 tanggal 12 September 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), BBUSKP adalah Unit

Pelaksana Teknis yang berada di bawah Badan Karantina Pertanian

Departemen Pertanian. BBUSKP mempunyai tugas melaksanakan uji

standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu

laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati.

Pelayanan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 43 Tahun 2006 tersebut di atas meliputi antara lain pelayanan uji

rujukan, uji konfirmasi hasil pemantauan, bimbingan teknis penerapan sistem

manajemen mutu laboratorium, bimbingan teknis internal dan eksternal

pengujian, jasa informasi, jasa tenaga ahli (diantaranya penyusunan PRA,

penyusunan modul pelatihan, penyusunan pedoman juklak/juknis,

narasumber, instruktur), magang kepada unit pelaksana teknis operasional

karantina pertanian di seluruh Indonesia maupun instansi di luar lingkup

karantina pertanian. Disamping itu, BBUSKP membangun jaringan kerja dan

kerjasama dengan laboratorium yang terkait pada pengujian penyakit hewan,

tumbuhan, dan terhadap bahan tambahan (food additive), residu obat hewan

(veterinary drugs), residu antibiotik, bahan kontaminan (biologi dan kimia),

toksin atau organisme penyebab penyakit pada pangan (disease-causing

organisms in food), serta residu pestisida.

Pelaksanaan tupoksi BBUSKP untuk pelayanan pengujian laboratorium telah

menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium yang mengacu pada SNI

ISO/IEC 17025:2008 dan telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi

Nasional (KAN) dengan nomor LP-390-IDN pada tanggal 16 Juni 2008. Untuk

menyempurnakan sistem manajemen mutu laboratorium perlu dilakukan

harmonisasi terhadap sistem mutu pelayanan sesuai SNI ISO 9001:2008.

Catatan atas Laporan Keuangan 9

Page 3: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Penyempurnaan sistem manajemen mutu pelayanan BBUSKP ini diharapkan

dapat mendukung terciptanya sistem manajemen pemerintahan yang baik,

bersih, dan transparan (good, clean, and transparant governance), yang pada

akhirnya menjadikan BBUSKP dengan profil yang akuntabel.

Dalam upaya menjadikan BBUSKP sebagai instansi pemerintah yang baik,

bersih, transparan, dan akuntabel yang sinkron dengan tupoksi, maka perlu

ditetapkan visi dan misi sebagai arah dan langkah tahapan yang perlu

dituangkan dalam kebijakan mutu dan dilaksanakan dalam program BBUSKP

serta penetapan sasaran mutu yang pencapaiannya melalui kegiatan

tahunan.

Visi BBUSKP :

Menjadi Pusat Standar Pengujian Penyakit Karantina Yang Terpercaya Tahun2014

Motto BBUSKP:“Hasil Uji Yang Memuaskan, Dengan Prioritas Tepat Dan Teliti” (Test Inlier, Priority In Precise And Accuracy)

M isi BBUSKP :

1. Melakukan penyusunan standarisasi laboratorium uji karantina hewan,

karantina tumbuhan dan keamanan hayati;

2. Melakukan pengkajian pengembangan kompetensi, teknik dan metoda

karantina pertanian dan keamanan hayati;

3. Melaksanakan pemberian bimbingan teknis pengujian, dan penerapan

pengawasan serta pengendalian sistem manajemen mutu pelayanan

karantina dan laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan

keamanan hayati;

4. Melakukan kerjasama dan pengembangan jejaring laboratorium uji

tingkat nasional dan internasional;

5. Meningkatkan kompetensi laboratorium sebagai penyedia sampel uji

standar (provider) dalam pelaksanaan uji profisiensi.

J anji L ayanan BBUSKP :“Memberikan Pelayanan Yang Cepat, Tepat, Akurat, Dan Akuntabel

Catatan atas Laporan Keuangan 10

Page 4: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Pendekatan

Penyusunan

Laporan

Keuangan

A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Tahun 2014 ini merupakan laporan yang mencakup

seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Besar Uji Standar Karantina

Pertanian. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi

Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang

terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan

pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi

keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi

Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang

untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset

tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan

barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

A.4 Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2014 telah mengacu

pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan

kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam

penyusunan Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian

adalah sebagai berikut :

Kebijakan

Akuntansi atas

Pendapatan

(1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana

lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak

pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah

pusat.

Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara

(KUN).

Catatan atas Laporan Keuangan 11

Page 5: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.

Kebijakan

Akuntansi atas

Belanja

(2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas

dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan

diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat.

Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan

belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran

tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

(KPPN).

Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja.

Kebijakan

Akuntansi atas

Aset

(3) Kebijakan Akuntansi atas Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki

oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana

manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat

diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat

diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang

diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan

sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan

budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam

seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan.

Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan

berpindah.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap,

Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

Aset Lancar a. Aset Lancar

Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan

segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual

dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang dan persediaan.

Catatan atas Laporan Keuangan 12

Page 6: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas

dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan

menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul

berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan

penagihannya atau dipersamakan, yang diharapkan diterima

pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang.

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi

(TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau

perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan

operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan

untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada

masyarakat.

Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik

pada tanggal neraca dikalikan dengan :

harga pembelian terakhir, apabila diperoleh denganpembelian

harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh

dengan cara lainnya.

Aset Tetap b. Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan

oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang

mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan

atau harga wajar.

Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum

kapitalisasi sebagai berikut :

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan

peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari

Catatan atas Laporan Keuangan 13

Page 7: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Rp 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama

dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai

minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai

biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan,

dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan

barang bercorak kesenian.

Piutang Jangka

Panjangd. Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo

atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal

pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo

lebih dari satu tahun.

TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan

aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah

yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara

penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan

angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau

daftar saldo tagihan penjualan angsuran.

TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan

melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah.

TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai

negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan

tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang

diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak

langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang

dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam

pelaksanaan tugasnya.Aset Lainnya e. Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset

Catatan atas Laporan Keuangan 14

Page 8: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya

adalah Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan

tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam

menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan

lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.

Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan

franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya,

hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.

Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan

dari penggunaan aktif pemerintah.

Kebijakan

Akuntansi atas

Kewajiban

(4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka

pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek

jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,

Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di

Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka

Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Kebijakan

Akuntansi atas

Ekuitas Dana

(5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana

Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih

Catatan atas Laporan Keuangan 15

Page 9: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

antara aset dan kewajiban pemerintah.

Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana

Investasi.

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan

kewajiban jangka pendek.

Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar

dan kewajiban jangka panjang.

Kebijakan

Akuntansi atas

Penyisihan

Piutang Tak

Tertagih

(6) Kebijakan Akuntansi atas Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan

Piutang Tidak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus

dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan

penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan

dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang

dilakukan pemerintah.

Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada

tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian

Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih.

Tabel 3Penggolongan Kualitas Piutang

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

LancarBelum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo

0.5%

Kurang LancarSatu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

DiragukanSatu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan

50%

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

Kebijakan

Akuntansi atas

Penyusutan

(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap

Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada

Catatan atas Laporan Keuangan 16

Page 10: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Aset Tetap seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013,

sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012

tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset

Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.

Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan

dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri

Keuangan No.01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik

Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.

Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen

sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang

telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan

penghapusan

Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat

dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang

diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan Untuk Aset

Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang

disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.

Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan

setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode

garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan

dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman

Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel

Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara

berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum

tabel masa manfaat tersebut tersaji pada Tabel 4.

Catatan atas Laporan Keuangan 17

Page 11: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Tabel 4Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa ManfaatPeralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahunGedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahunJalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahunAlat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARANRealisasi

Pendapatan

Negara dan Hibah

Rp 338.715.800

B.1 Pendapatan Negara dan Hibah

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31

Desember 2014 adalah sebesar Rp 338.715.800 atau mencapai 49,69 persen

Catatan atas Laporan Keuangan 18

Page 12: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 681.650.000 Keseluruhan

Pendapatan Negara Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanan terdiri dari

Pendapatan Jasa, dan Pendapatan Lain-lain.

Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasinya dapat dilihat dalam Tabel 5

berikut ini:

Tabel 5Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Estimasi/Pendapatan

1. Pendapatan Sensor/Karantina 560.250.000 302.471.000 53,99

2. Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Giro) - 2.840 -

3. Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian - - -

Pekerjaan Pemerintah -

4. Penerimaan Kembali Pegawai Pusat TAYL 12.500.000 - -

5. Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL 53.500.000

5. Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian - 8.518.500 -

yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR) -

Bendahara -

6. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN lainnya - 7.800.000 -

6. Pendapatan Lain-lain 55.400.000 27.723.460 50,04

Jumlah 681.650.000 346.515.800 50,83

UraianRealisasi % Real Angg.

Berdasarkan Tabel. 6 Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2014 dan 2013

menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2014 mengalami

peningkatan sebesar Rp 44.942.151 atau 14,90 persen dari realisasi

pendapatan dari PNBP TA 2013.

Hal ini disebabkan antara lain : Adanya peningakatan volume sampel yang

dikirim dari beberapa Unit Pelaksana Teknis lingkup Barantan untuk bahan

sampel uji rujukan pada laboratorium karantina hewan maupun tumbuhan pada

Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian.

Tabel 6Perbandingan Realisasi PNBP TA.2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan 19

Page 13: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Realisasi Realisasi

TA.2014 TA.2013

1 Pendapatan Sensor/Karantina 302.471.000 198.401.000 52,45

2 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL - 730.239 (100,00)

3 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL - - -

4 Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian 8.518.500 50.638.574 (83,18)

5 Pendapatan Anggaran lain lain 27.723.460 24.013.617 15,45

6 Pendapatan Penjualan Aset Lainnya/Rusak/Dihapus - - -

7 Pendapatan Sewa Rumah Dinas - - -

8 Pendapatan Denda Keterlambatan Pekerjaan - 27.757.576 -

9 Pendapatan Jasa Giro 2.840 32.643 (91,30)

10 Pendapatan dari Pemindah tanganan BMN lainnya 7.800.000 - -

Jumlah 346.515.800 301.573.649 14,90

% No Uraian

Realisasi Belanja

Negara Rp

16.137.721.990

B.2. Belanja NegaraRealisasi belanja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian pada TA 2014

adalah sebesar Rp 16.137.721.990 atau 97,98 persen dari anggaran senilai Rp

16.469.654.000 Rincian Anggaran dan realisasi belanja TA 2014 tersaji pada

Tabel 7. Tabel 7

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014

URAIAN ANGGARAN REALISASI %Belanja Pegawai 4.904.297.000 4.901.234.324 99,94Belanja Barang 10.590.357.000 10.265.512.318 96,93Belanja Modal 975.000.000 970.983.475 99,59Total Belanja Kotor 16.469.654.000 16.137.730.117 97,98Pengembalian Belanja 8.127 0Belanja Netto 16.469.654.000 16.137.721.990 97,98

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

02.000.000.000

4.000.000.0006.000.000.000

8.000.000.00010.000.000.000

12.000.000.000

ANGGARAN REALISASI

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal

Berdasarkan Tabel. 8 Perbandingan Realisasi Belanja (Bersih) TA 2014 dan TA

Catatan atas Laporan Keuangan 20

Page 14: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

2013 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2014 mengalami

penurunan sebesar 56,03 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA 2013.

Hal ini disebabkan antara lain adanya penghematan/pemotongan anggaran

pada perjalanan dinas dan pembangunan gedung kantor yang semula

diperuntukan untuk pembangunan rehab gedung laboratorium karantina

tumbuhan.Tabel 8

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan 2013

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2014 REALISASI T.A. 2013 NAIK (TURUN) %

Belanja Pegawai 4.901.226.197 4.524.548.377 8,33 Belanja Barang 10.265.512.318 12.522.533.941 (18,02) Belanja Modal 970.983.475 19.540.613.790 (95,03) Jumlah Belanja 16.137.721.990 36.587.696.108 (55,89)

Belanja Pegawai Rp

4.901.226.197 B.2.1 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian pada

TA 2014 meliputi Belanja Gaji, Tunjangan PNS, Uang Makan dan Belanja

Lembur. Realisasi Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-

masing sebesar Rp 4.901.226.197 dan Rp 4.524.548.377

Berdasarkan Tabel. 9, realisasi belanja TA 2014 mengalami kenaikan

sebesar 8,33 persen dari realisasi belanja TA 2013. Hal ini disebabkan antara

lain oleh : Adanya kenaikan pangkat reguler pegawai sebanyak 8 orang PNS,

kenaikan jabatan fungsional sebanyak 11 orang dan penambahan jiwa

sebanyak 3 orang yang mengakibatkan adanya kenaikan belanja pegawai.

Tabel. 9Perbandingan Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013

URAIAN JENIS BELANJAREALISASI T.A.

2014REALISASI T.A.

2013Naik

(Turun) %

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 4.725.883.324 4.354.445.943 8,53 Belanja Lembur 175.351.000 170.841.000 2,64 Belanja Tunj.Khusus (TKK) - - - Jumlah Belanja Kotor 4.901.234.324 4.525.286.943 8,31 Pengembalian Belanja Pegawai 8.127 738.566 (98,90) Jumlah Belanja Bersih 4.901.226.197 4.524.548.377 8,33

Belanja Barang Rp

10.265.512.318B.2.2 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing

sebesar Rp 10.265.512.318 dan Rp 12.522.533.941

Catatan atas Laporan Keuangan 21

Page 15: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Berdasarkan Tabel 10, Realisasi Belanja Barang TA 2014 mengalami

penurunan sebesar 18,02 persen dari Realisasi Belanja Barang TA 2013. Hal

ini disebabkan antara lain adanya penghematan/optimalisasi pagu anggaran

pada perjalanan dinas di tahun anggaran 2014.

Tabel 10Perbandingan Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A 2014 REALISASI T.A 2013 Naik (Turun) %

Belanja Barang Operasional 866.240.019 1.064.340.948 (18,61) Belanja Barang Non Operasional 4.985.053.797 5.493.013.017 (9,25) Belanja Jasa 1.943.013.883 2.170.253.840 (10,47) Belanja Pemeliharaan 1.567.675.819 1.917.093.959 (18,23) Belanja Perjalanan Dalam Negeri 903.528.800 1.877.832.177 (51,88) Jumlah Belanja Kotor 10.265.512.318 12.522.533.941 (18,02) Pengembalian Belanja - - - Jumlah Belanja Bersih 10.265.512.318 12.522.533.941 (18,02)

Belanja Modal Rp

970.983.475B.2.3 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing

sebesar Rp 970.983.475 dan Rp 19.540.613.790.

Berdasarkan Tabel 11, Realisasi Belanja Modal TA 2014 mengalami

penurunan sebesar 95,3 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA

2013. Hal ini disebabkan karena adanya penghematan atau optimalisasi

anggaran khususnya untuk kegiatan belanja modal gedung dan bangunan

yang semula dianggarkan untuk rehab pembangunan gedung laboratorium

karantina tumbuhan.

Tabel 11

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan 2013

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2014 REALISASI T.A 2013Naik

(Turun) %

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 498.679.500 17.504.611.900 (97,2)

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 472.303.975 2.036.001.890 -77

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 0 0 0,00

Belanja Modal Fisik Lainnya 0 0 0,00

Belanja Modal BLU 0 0 0,00

Jumlah Belanja Kotor 970.983.475 19.540.613.790 (95,03)

Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00

Jumlah Belanja Bersih 970.983.475 19.540.613.790 (95,03)

Catatan atas Laporan Keuangan 22

Page 16: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACAAset Lancar

Rp .2.476.047.954C.1. Aset Lancar

Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah

masing-masing sebesar Rp 2.476.047.954 dan Rp 2.575.939.862.

Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan

atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak

tanggal pelaporan. Rincian Aset Lancar pada Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12

Catatan atas Laporan Keuangan 23

Page 17: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013

No. Aset Lancar TA 2014 TA 2013

1 Kas di Bendahara Pengeluaran -Rp -Rp 2 Kas di Bendahara Penerimaan 29.466Rp 2.840Rp 3 Kas Lainnya dan Setara Kas -Rp -Rp 4 Belanja Dibayar di Muka -Rp -Rp 5 Piutang Bukan Pajak -Rp -Rp 6 Bag Lancar Tagihan TP/TGR -Rp -Rp 7 Persediaan 2.476.018.488Rp 2.575.937.022Rp

Jumlah 2.476.047.954Rp 2.575.939.862Rp

Kas di Bendahara

Pengeluaran Rp 0C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 31

Desember 2013 adalah sebesar Rp 0 dan Rp 0. Rincian Kas di Bendahara

Pengeluaran disajikan dalam Tabel 13.

Tabel 13 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran

No Jenis T.A. 2014 T.A. 20131 Nihil 0 0

0 0Jumlah

Kas di Bendahara

Penerima Rp 29.466 C.1.2. Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2014 dan 31

Desember 2013 adalah sebesar masing-masing Rp 29.466 dan Rp 2.840.

Kas di Bendahara Penerimaan berupa pendapatan, bunga bank yang masih

ada di rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara

Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan

berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Pendapatan dan Bunga bank ini

mencerminkan setoran dan bunga yang berasal dari pungutan yang sudah

diterima oleh Bendahara Penerimaan selaku wajib pungut yang belum

disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Bunga bank senilai

Rp.29.466 sudah disetorkan ke kas negara tanggal 6 Januari 2015 dengan

dengan No.NTPN 1211051015060105.

Kas Lainnya dan Setara

Kas Rp 0 C.1.3. Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desembers 2014 dan 31

Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 0. dan Rp 0.

Kas Lainnya dan Sestara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung

jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo

rekening di bank maupun uang tunai.

Catatan atas Laporan Keuangan 24

Page 18: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas disajikan dalam Tabel 14.

Tabel 14Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas

No Jenis T.A. 2014 T.A. 2013

1 NIHIL 0 0

- - Jumlah

Persediaan

Rp 2.476.018.488

C.1.4. Persediaan

C.1.4.1 Persediaan

Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing

adalah sebesar Rp 2.476.018.488 dan Rp 2.575.937.022 Persediaan

merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada

tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan

operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan

kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31

Desember 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 15

RincianPersediaan

No. Uraian 2014 20131 Barang Konsumsi 11.231.550Rp 19.626.550Rp 2 Suku Cadang 1.039.708.234Rp 568.310.300Rp 3 Bahan Baku 1.425.078.704Rp 1.988.000.172Rp

Jumlah 2.476.018.488Rp 2.575.937.022Rp

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.

Aset Tetap Rp 90.611.560.132

C.2 Aset Tetap

Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tersaji sebesar

Rp 90.611.560.132 dan Rp 97.694.844.877. Aset Tetap yang tersaji

merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan

dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.

Rincian Aset Tetap Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian per 31

Desember 2014 dan 31 Desember 2013 disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16Rincian Aset Tetap

Catatan atas Laporan Keuangan 25

Page 19: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

No Jenis T.A 2014 T.A 2013

1 Tanah 20.490.500.000 20.490.500.000 2 Peralatan dan Mesin 76.285.440.278 75.705.380.578

3 Gedung dan Bangunan 33.749.223.396 33.276.919.421

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 28.400.000 28.400.000

5 Aset Tetap Lainnya 161.645.000 161.645.000 6 Konstruksi dalam Pengerjaan - -

130.715.208.674 129.662.844.999 (40.103.648.542) (31.968.000.122) 90.611.560.132 97.694.844.877

JumlahAkumulasi Penyusutan Aset TetapNilai Buku Aset Tetap

Tanah Rp

20.490.500.000C.2.1. TanahNilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Satker Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-

masing sebesar Rp 20.490.500.000. Tidak ada penambahan tanah maupun

penilaian kembali nilai tanah pada TA 2014. Aset berupa Tanah tersebut terletak

di Jl.Pemuda No.64 Rawamangun – Jakarta Timur.

Rincian saldo tanah per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 17.

Tabel 17Rincian Saldo Tanah

No KIB Luas Nilai1 Tanah 3.830 m2 20.490.500.000

20.490.500.000 Jumlah

Tanah seluas 3.830 m2 yang terletak di Jl Pemuda No.64 Jakarta Timur, telah

bersertifikat atas nama Departemen Pertanian Republik Indonesia, dan pada

tanggal pelaporan dikuasai/digunakan oleh Satker Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian.Peralatan dan Mesin Rp

76.285.440.278C.2.2. Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 dan 31

Desember 2013 adalah Rp 76.285.440.278. dan Rp 75.705.380.578

Mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Catatan atas Laporan Keuangan 26

Page 20: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Saldo per 30 Juni 2014 75.794.037.278Rp

Mutasi tambah: - Pembelian 491.403.000Rp - Jumlah Mutasi Tambah 491.403.000Rp Mutasi kurang:

- Nihil

Jumlah Mutasi Kurang -Rp

Saldo per 31 Desember 2014 76.285.440.278Rp

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2014 37.707.264.091Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2014 38.578.176.187Rp

A. Mutasi Tambah antara lain sebagai berikut :

1. Pembelian sebesar Rp 199.518.000,- terdiri dari :

- 15 Unit Kursi Besi/Metal seharga Rp 32.092.500,-

- 14 Unit Rak Besi seharga Rp 42.350.000,-

- 10 Unit Kursi Besi/Metal seharga Rp 19.195.000,-

- 9 Unit Meja Kerja Kayu seharga Rp 14.784.000,-

- 9 Unit Alat Rumah Tangga Lainnya seharga Rp 13.970.000,-

- 3 Unit Lemari Besi/Metal seharga Rp 22.275.000,-

- 1 Unit Rak Sepatu seharga Rp 3.850.000,-

- 1 Unit Lemari Penyimpanan seharga Rp 4.950.000,-

- 1 Unit Loker seharga Rp 7.975.000,-

2. Pembelian sebesar Rp 199.281.500,- terdiri dari :

- 9 Unit AC Split 1/2 PK seharga Rp 69.300.000,-

- 6 Unit AC Split AC 1 1/2 PK seharga Rp 58.179.000,-

- 5 Unit AC Split 2 PK seharga Rp 54.092.500,-

- 2 Unit Alat Pendingin Lainnya seharga Rp 17.710.000,-

3. Pembelian 1 Unit Cold Storage seharga Rp 99.880.000,-

Realisasi Belanja Modal peralatan dan mesin dalam aplikasi SAKPA

sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Catatan atas Laporan Keuangan 27

Page 21: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

MA Uraian Jumlah

532111 BM Peralatan dan Mesin 398.799.500Rp

Jumlah Belanja 398.799.500Rp

Adapun realisasi belanja modal peralatan dan mesin dalam aplikasi

SIMAK BMN sebagai berikut :

Keterangan Jumlah

Penambahan Peralatan dan Mesin terkait BM Peralatan dan Mesin - Pembelian 391.523.000Rp

Jumlah 391.523.000Rp Penambahan Peralatan dan Mesin tidak terkait BM

- Nihil -Rp -Rp

Total 391.523.000Rp

Sehingga ada selisih senilai Rp 7.276.500,- yang semuanya masuk ke

esktrakomtebel yaitu berupa 27 unit papan nama/visual.

Gedung dan Bangunan

Rp 33.749.223.396C.2.3. Gedung dan BangunanNilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013

adalah Rp. 33.749.223.396 dan 33.276.919.421.

Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan

adalah sebagai berikut :

Saldo per 31 Desember 2014 33.276.919.421

Mutasi tambah:

- Penyelesaian Pembangunan Lansung 198.657.800

- Pengembangan Nilai Aset 273.646.175

- Koreksi Pencacatan Nilai 1.693.140.000

Mutasi kurang:

- Koreksi Pencacatan Nilai 1.693.140.000

Saldo per 31 Desember 2014 33.749.223.396

Realisasi Belanja Modal gedung dan bangunan dalam aplikasi SAKPA

sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 28

Page 22: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

MA Uraian Jumlah

533121 BM Gedung dan Bangunan 472.303.975Rp

Jumlah Belanja 472.303.975Rp

Nilai realisasi belanja modal untuk renovasi gedung dan bangunan dalam

aplikasi SIMAK BMN sebagai berikut :

Keterangan Jumlah

Penambahan Peralatan dan Mesin terkait BM gedung dan bangunan

472.303.975

Jumlah 472.303.975Rp Penambahan Gedung dan Bangunan tidak terkait BM

MAK 5231

-Rp

Total 472.303.975Rp

Jalan, Irigasi dan

Jaringan Rp 28.400.000C.2.4 Jalan, Irigasi dan JaringanSaldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember

2013 adalah masing sebesar Rp 28.400.000. Saldo tersebut terdiri atas Instalasi

PLTA Kapasitas Sedang senilai Rp 28.400.000 dan terjadi penyusutan senilai

Rp 7.810.000,- terhadap jalan, jaringan, dan irigasi yang dimiliki oleh Satker

Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian selama tahun 2014.

Saldo per 31 Desember 2013 28.400.000Rp

Mutasi tambah: - Pembelian -Rp Jumlah Mutasi Tambah -Rp Mutasi kurang:

- Transfer Keluar -Rp

Jumlah Mutasi Kurang -Rp

Saldo per 31 Desember 2014 28.400.000Rp

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2014 7.810.000Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2014 20.590.000Rp

Aset Tetap Lainnya Rp

161.645.000C.2.5 Aset Tetap LainnyaAset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan

dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan

jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 dan 31 Desember

Catatan atas Laporan Keuangan 29

Page 23: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

2013 adalah Rp 161.645.000 yang berupa buku-buku perpustakaan.

Akumulasi Penyusutan

Aset Tetap

(Rp.40.103.648.542)

C.2.6. Akumulasi Penyusutan Aset TetapSaldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31

Desember 2013 adalah masing-masing Rp 40.103.648.542 dan Rp

31.968.000.122

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang

disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan

dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan

Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).

Rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 disajikan

pada Tabel 18.

Tabel. 18Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

1 Peralatan dan Mesin 76.285.440.278Rp 37.707.264.091Rp 38.578.176.187Rp 2 Tanah 20.490.500.000Rp -Rp 20.490.500.000Rp 2 Gedung dan Bangunan 33.749.223.396Rp 2.392.452.144Rp 31.356.771.252Rp 3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 28.400.000Rp 3.932.307Rp 24.467.693Rp 4 Aset Tetap Lainnya 161.645.000Rp -Rp 161.645.000Rp

130.715.208.674Rp 40.103.648.542Rp 90.611.560.132Rp Akumulasi Penyusutan

Aset Lainnya Rp 0 C.3 Aset LainnyaNilai Aset Lainnya pada tanggal pelaporan per 31 Desember 2014 dan 31

Desember 2013 adalah Rp 0 dan Rp 1.528.931. Aset Lainnya merupakan aset

yang tidak dapat dikelompokan, baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap.

Rincian Aset Lainnya disajikan pada Tabel 19.

Tabel 19Rincian Aset Lainnya

No. Uraian 2014 2013

1 Aset Lain-Lain -Rp 88.656.700Rp

-Rp 88.656.700Rp

-Rp (87.127.769)Rp

-Rp 1.528.931Rp

Jumlah

Nilai Buku per 30 Juni 2014

Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

Catatan atas Laporan Keuangan 30

Page 24: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Kewajiban Jangka KEWAJIBANKewajiban Jangka

Pendek Rp 116.487.596C.4. Kewajiban Jangka Pendek

Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014 dan 31 Desember

2013 tersaji sebesar Rp 116.487.596 dan Rp 2.840.

Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan

segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal pelaporan.

Rincian Kewajiban Jangka Pendek pada Satker Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 20.

Tabel 20Rincian Kewajiban Jangka Pendek

No. Aset Lancar Jumlah

1 Utang pada Pihak Ketiga 116.458.130Rp

2 Pendapatan yang ditangguhkan 29.466Rp

Jumlah 116.487.596Rp

Utang kepada Pihak

Ketiga Rp 116.458.130C.4.1 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 dan 31 Desember

2013 masing-masing sebesar Rp 116.458.130 dan Rp 0

Utang kepada Pihak Ketiga berupa tagihan daya dan jasa (listrik) untuk bulan

Nopember dan Desember 2014, dan merupakan belanja yang masih harus

dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada

pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan).

Uang Muka dari KPPN

Rp 0C.4.2 Uang Muka dari KPPNSaldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013

masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp 0. Uang Muka dari KPPN merupakan

uang persediaan (UP) atau tambahan uang persediaan (TUP) diberikan KPPN

sebagai uang muka kerja yang masih berada pada atau dikuasai oleh

Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Uang Muka dari KPPN

adalah akun pasangan dari Kas di Bendahara Pengeluaran yang ada di

Catatan atas Laporan Keuangan 31

Page 25: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

kelompok akun Aset Lancar.

Pendapatan Yang

Ditangguhkan Rp 29.466C.4.3 Pendapatan yang Ditangguhkan

Nilai Pendapatan yang Ditangguhkan per 31 Desember 2014 dan 31

Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 29.466 dan Rp 2.840.

Pendapatan yang Ditangguhkan merupakan Pendapatan Negara yang belum

disetorkan ke Kas Negara pada tanggal pelaporan. Pendapatan tersebut

merupakan pendapatan bunga bank yang belum disetorkan ke kas negara

pada tanggal 31 Desember 2014

Rincian Pendapatan yang Ditangguhkan pada Satker Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian per tanggal pelaporan disajikan pada Tabel 21.

Tabel 21Rincian Pendapatan yang Ditangguhkan

No Uraian Jumlah

1 Bunga Bank 29.466Rp

Pendapatan Diterima

Dimuka Rp 0C.4.4 Pendapatan Diterima di Muka

Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2014 dan 31 Desember

2013 sebesar Rp 0. Pendapatan Diterima Dimuka merupakan pendapatan

yang sudah disetor ke kas Negara, namun barang/jasa belum diserahkan

kepada pihak ketiga dalam rangka PNBP.

EKUITASEkuitas Dana Lancar Rp

2.476.018.488C.5 Ekuitas Dana LancarEkuitas Dana Lancar merupakan pasangan beberapa akun yang ada di Aset

Lancar dan di Kewajiban Jangka Pendek dengan rincian nilai Ekuitas Dana

Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tersaji pada Tabel 30

Rincian Ekuitas Dana Lancar disajikan pada Tabel 22.

Tabel 22Rincian Ekuitas Dana Lancar

Catatan atas Laporan Keuangan 32

Page 26: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

No. Aset Lancar TA 2014 TA 2013

1 Cadangan Persediaan 2.476.018.488Rp 2.575.937.022Rp

Jumlah 2.476.018.488Rp 2.575.937.022Rp

Cadangan Piutang Rp 0 C.5.1 Cadangan Piutang

Nilai Cadangan Piutang tersaji per 31 Desember 2014 dan 31 Desember

2013 masing-masing Rp 0.

Cadangan Piutang merupakan jumlah ekuitas dana lancar Satker Balai Besar

Uji Standar Karantina Pertanian dalam bentuk piutang setelah dikurangi

dengan penyisihan piutang tak tertagih.

Cadangan Persediaan

Rp 2.476.018.488C.5.2. Cadangan PersediaanNilai Cadangan Persediaan tersaji per 31 Desember 2014 dan 31 Desember

2013 masing-masing sebesar Rp.2.476.018.488 dan Rp 2.575.937.022

Cadangan Persediaan merupakan jumlah ekuitas dana lancar Satker Balai

Besar Uji Standar Karantina Pertanian dalam bentuk persediaan.

Dana yang Harus

Disediakan untuk

Pembayaran Utang

Jangka Pendek Rp

116.458.130

C.5.3 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka

PendekNilai Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

disajikan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing

sebesar Rp 116.458.130 dan Rp 0

Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek

merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang

jangka pendek.

C.6 Ekuitas Dana InvestasiDiinvestasikan dalam

Aset Tetap Rp

90.611.560.132

C.6.1 Diinvestasikan Dalam Aset TetapNilai Diinvestasikan dalam Aset Tetap tersaji per 31 Desember 2014 dan 31

Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 90.611.560.132 dan

Rp.97.694.844.877 Diinvestasikan dalam Aset Tetap merupakan jumlah

ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap.

Diinvestasikan dalam

Aset Lainnya Rp 0C.6.2 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya

Nilai Diinvestasikan dalam Aset Lainnya disajikan per 31 Desember 2014 dan

31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 1.528.931

Catatan atas Laporan Keuangan 33

Page 27: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

Diinvestasikan dalam Aset Lainnya merupakan jumlah ekuitas dana yang

diinvestasikan dalam bentuk Aset Lainnya.

D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYAD.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

Pada Satker Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian mendapatkan

dana tunjangan kinerja bulan Desember 2014 sebesar Rp 219.750.000,-

untuk 87 orang pegawai yang berasal dari pusat dan telah ditransfer oleh

bendahara pengeluaran pusat per tanggal 2 Januari 2015 melalui Bank

Mandiri Cabang Ragunan, Pasar Minggu ke Bank BNI cab Rawamangun

Dana tunjangan kinerja tersebut baru diterima di rekening bendahara

pengeluaran Satker Balai besar Uji Standar Karantina Pertanian (sesuai

daftar nominatif terlampir) dikarenakan adanya proses kliring antar Bank

yang berbeda.

D.2 TEMUAN DAN TINDAK LANJUT IRJENTAN

-

D.3 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

1. Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Balai

Besar Uji Standar Karantina Pertanian adalah :

Bank BNI Cabang Rawamangun No.Rek 0012957783 a.n. Bendahara

Pengeluaran Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian

Bank Mandiri KCP Rawamangun Balai Pustaka No.Rek 006-00-

0688876-6 a.n. Bendahara Penerimaan Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian

2. Selama tahun 2014 telah melakukan Revisi DIPA sebanyak 5 kali revisi.

Catatan atas Laporan Keuangan 34

Page 28: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

LAMPIRAN A1

BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN

Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap

Untuk Periode yang Berakhir pada 30 Juni 2013

NO

ASET TETAP MASA NILAI AKUMULASI NILAI

MANFAAT PEROLEHAN PENYUSUTAN BUKUA TANAH 20,490,500,000 0 20,490,500,000

1 TANAH PERSIL 20,490,500,000 0 20,490,500,000

B PERALATAN DAN MESIN 75,794,037,278 33,623,086,054 42,170,951,224

1 ALAT BANTU 7 799,933,000 457,104,571 342,828,429

2 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 7 1,715,478,000 1,278,435,433 437,042,567

Catatan atas Laporan Keuangan 35

Page 29: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

3 ALAT UKUR 5 135,298,750 113,671,550 21,627,200

4 ALAT PENGOLAHAN 4 27,308,000 20,900,500 6,407,500

5 ALAT KANTOR 5 851,108,338 684,764,620 166,343,718

6 ALAT RUMAH TANGGA 5 1,484,255,648 1,219,040,781 265,214,867

7 ALAT STUDIO 5 612,575,940 472,009,800 140,566,140

8 ALAT KOMUNIKASI 5 87,574,870 73,800,296 13,774,574

9 ALAT KEDOKTERAN 5 1,047,417,615 941,180,289 106,237,326

10 UNIT ALAT LABORATORIUM 8 64,895,895,053 25,621,774,941 39,274,120,112

11 UNIT ALAT LABORATORIUM KIMIA NUKLIR 15 399,783,058 123,530,129 276,252,929

12 ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/ELEKTRONIKA 15 327,950,000 158,043,334 169,906,666

13 ALAT PROTEKSI RADIASI/PROTEKSI LINGKUNGAN 7 125,000,000 118,750,000 6,250,000

14 ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 7 991,698,700 804,710,990 186,987,710

15 PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA 15 669,925,760 194,006,688 475,919,072

16 PERSENJATAAN NON SENJATA API 3 817,629,000 817,629,000 0

17 KOMPUTER UNIT 4 262,448,354 207,178,937 55,269,417

18 PERALATAN KOMPUTER 4 542,757,192 316,554,195 226,202,997

C GEDUNG DAN BANGUNAN 33,276,919,421 3,155,849,838 30,121,069,583

1 BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA 50 33,119,475,421 3,135,971,398 29,983,504,023

2 TUGU/TANDA BATAS 50 157,444,000 19,878,440 137,565,560

D JARINGAN 28,400,000 8,165,000 20,235,000

1 INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK 40 28,400,000 8,165,000 20,235,000

E ASET TETAP LAINNYA 161,645,000 0 161,645,000

1 BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK 7 87,000,000 0 87,000,000

2 BAHAN PERPUSTAKAAN TEREKAM DAN BENTUK MIKRO 5 74,645,000 0 74,645,000

Jmlah Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 129,751,501,699 36,787,100,892 92,964,400,807

Catatan atas Laporan Keuangan 36

Page 30: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

LAMPIRAN A1

BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN

Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap

Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2013

NO ASET TETAPMASA NILAI AKUMULASI

NILAI BUKUMANFAAT PEROLEHAN PENYUSUTAN

A TANAH 20.490.500.000 0 20.490.500.0001 Tanah Persil 20.490.500.000 0 20.490.500.000

B PERALATAN DAN MESIN 75.794.037.278 29.224.688.972 46.569.348.306

1 ALAT BANTU 7 799,933,000 399,966,500 399,966,500

2 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 7 1,715,478,000 1,190,581,290 524,896,710

Catatan atas Laporan Keuangan 37

Page 31: III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANbbuskp.karantina.pertanian.go.id/.../laporan_keuangan_2014_1562571727.pdf · Laporan Barang Pengguna. A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR

Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014

3 ALAT UKUR 5 135,298,750 102,907,275 32,391,475

4 ALAT PENGOLAHAN 4 27,308,000 18,121,750 9,186,250

5 ALAT KANTOR 5 851,108,338 646,903,486 204,204,852

6 ALAT RUMAH TANGGA 5 1,484,255,648 1,158,251,324 326,004,324

7 ALAT STUDIO 5 612,575,940 428,445,906 184,130,034

8 ALAT KOMUNIKASI 5 87,574,870 66,913,009 20,661,861

9 ALAT KEDOKTERAN 5 1,047,417,615 913,251,528 134,166,087

10 UNIT ALAT LABORATORIUM 8 64,895,895,053 21.703.124.261 43.192.770.792

11 UNIT ALAT LABORATORIUM KIMIA NUKLIR 15 399,783,058 110,204,028 289,579,030

12 ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/ELEKTRONIKA 15 327,950,000 147,111,667 180,838,333

13 ALAT PROTEKSI RADIASI/PROTEKSI LINGKUNGAN 7 125,000,000 112,500,000 12,500,000

14 ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 7 991,698,700 772,468,439 219,230,261

15 PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA 15 669,925,760 171,675,829 498,249,931

16 PERSENJATAAN NON SENJATA API 3 817,629,000 817,629,000 0

17 KOMPUTER UNIT 4 262,448,354 198,124,443 64,323,911

18 PERALATAN KOMPUTER 4 542,757,192 266,509,237 276,247,955

C GEDUNG DAN BANGUNAN 33.276.919.421 2.822.628.919 30.454.290.502

BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA 50 33.119.475.421 2.804.324.919 30.315.150.502

TUGU/TANDA BATAS 50 157,444,000 18,304,000 139,140,000

D JARINGAN 28.400.000 7.810.000 20.590.000

INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK 40 28,400,000 7,810,000 20,590,000

E ASET TETAP LAINNYA 161.645.000 0 161.645.000

BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK 7 87,000,000 0 87,000,000

BAHAN PERPUSTAKAAN TEREKAM DAN BENTUK MIKRO

574,645,000 0 74,645,000

Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 129.589.856.699 32.055.127.891 97.696.373.808

Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Aset Lainnya 129.751.501.699 32.055.127.891 97.696.373.808

Catatan atas Laporan Keuangan 38