iii. catatan atas laporan...
TRANSCRIPT
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
A. PENJELASAN UMUMDasar Hukum A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan KinerPerja Instansi Pemerintah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/
2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset
Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat;
9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang
Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada
Pemerintah Pusat;
10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel
Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan BMN;
11. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KMK.6/2013 tentang
Pengungkapan Penyusutan Didalam Catatan Ringkas BMN;
12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/
2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga;
Catatan atas Laporan Keuangan 8
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
13. Surat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-2/KN/2014
tanggal 2 Januari 2014 Tentang Penyusutan BMN dan Penyusunan
Laporan Barang Pengguna.
A.2 PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR UJI STANDAR
KARANTINA PERTANIAN Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.140/
9/2006 tanggal 12 September 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), BBUSKP adalah Unit
Pelaksana Teknis yang berada di bawah Badan Karantina Pertanian
Departemen Pertanian. BBUSKP mempunyai tugas melaksanakan uji
standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu
laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati.
Pelayanan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 43 Tahun 2006 tersebut di atas meliputi antara lain pelayanan uji
rujukan, uji konfirmasi hasil pemantauan, bimbingan teknis penerapan sistem
manajemen mutu laboratorium, bimbingan teknis internal dan eksternal
pengujian, jasa informasi, jasa tenaga ahli (diantaranya penyusunan PRA,
penyusunan modul pelatihan, penyusunan pedoman juklak/juknis,
narasumber, instruktur), magang kepada unit pelaksana teknis operasional
karantina pertanian di seluruh Indonesia maupun instansi di luar lingkup
karantina pertanian. Disamping itu, BBUSKP membangun jaringan kerja dan
kerjasama dengan laboratorium yang terkait pada pengujian penyakit hewan,
tumbuhan, dan terhadap bahan tambahan (food additive), residu obat hewan
(veterinary drugs), residu antibiotik, bahan kontaminan (biologi dan kimia),
toksin atau organisme penyebab penyakit pada pangan (disease-causing
organisms in food), serta residu pestisida.
Pelaksanaan tupoksi BBUSKP untuk pelayanan pengujian laboratorium telah
menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium yang mengacu pada SNI
ISO/IEC 17025:2008 dan telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi
Nasional (KAN) dengan nomor LP-390-IDN pada tanggal 16 Juni 2008. Untuk
menyempurnakan sistem manajemen mutu laboratorium perlu dilakukan
harmonisasi terhadap sistem mutu pelayanan sesuai SNI ISO 9001:2008.
Catatan atas Laporan Keuangan 9
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Penyempurnaan sistem manajemen mutu pelayanan BBUSKP ini diharapkan
dapat mendukung terciptanya sistem manajemen pemerintahan yang baik,
bersih, dan transparan (good, clean, and transparant governance), yang pada
akhirnya menjadikan BBUSKP dengan profil yang akuntabel.
Dalam upaya menjadikan BBUSKP sebagai instansi pemerintah yang baik,
bersih, transparan, dan akuntabel yang sinkron dengan tupoksi, maka perlu
ditetapkan visi dan misi sebagai arah dan langkah tahapan yang perlu
dituangkan dalam kebijakan mutu dan dilaksanakan dalam program BBUSKP
serta penetapan sasaran mutu yang pencapaiannya melalui kegiatan
tahunan.
Visi BBUSKP :
Menjadi Pusat Standar Pengujian Penyakit Karantina Yang Terpercaya Tahun2014
Motto BBUSKP:“Hasil Uji Yang Memuaskan, Dengan Prioritas Tepat Dan Teliti” (Test Inlier, Priority In Precise And Accuracy)
M isi BBUSKP :
1. Melakukan penyusunan standarisasi laboratorium uji karantina hewan,
karantina tumbuhan dan keamanan hayati;
2. Melakukan pengkajian pengembangan kompetensi, teknik dan metoda
karantina pertanian dan keamanan hayati;
3. Melaksanakan pemberian bimbingan teknis pengujian, dan penerapan
pengawasan serta pengendalian sistem manajemen mutu pelayanan
karantina dan laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan
keamanan hayati;
4. Melakukan kerjasama dan pengembangan jejaring laboratorium uji
tingkat nasional dan internasional;
5. Meningkatkan kompetensi laboratorium sebagai penyedia sampel uji
standar (provider) dalam pelaksanaan uji profisiensi.
J anji L ayanan BBUSKP :“Memberikan Pelayanan Yang Cepat, Tepat, Akurat, Dan Akuntabel
Catatan atas Laporan Keuangan 10
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Tahun 2014 ini merupakan laporan yang mencakup
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Besar Uji Standar Karantina
Pertanian. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi
Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang
untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset
tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan
barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
A.4 Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2014 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan
kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian
adalah sebagai berikut :
Kebijakan
Akuntansi atas
Pendapatan
(1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana
lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah
pusat.
Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara
(KUN).
Catatan atas Laporan Keuangan 11
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Kebijakan
Akuntansi atas
Belanja
(2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja.
Kebijakan
Akuntansi atas
Aset
(3) Kebijakan Akuntansi atas Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki
oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat
diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat
diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan
budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam
seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan.
Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan
berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap,
Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan
segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual
dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang dan persediaan.
Catatan atas Laporan Keuangan 12
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan
penagihannya atau dipersamakan, yang diharapkan diterima
pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi
(TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik
pada tanggal neraca dikalikan dengan :
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh denganpembelian
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Aset Tetap b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan
oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan
atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut :
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Catatan atas Laporan Keuangan 13
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Rp 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai
biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan,
dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan
barang bercorak kesenian.
Piutang Jangka
Panjangd. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo
atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal
pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo
lebih dari satu tahun.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan
aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah
yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara
penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan
angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau
daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan
melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah.
TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai
negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan
tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang
diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak
langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang
dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam
pelaksanaan tugasnya.Aset Lainnya e. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset
Catatan atas Laporan Keuangan 14
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya
adalah Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan
lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan
franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya,
hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan
dari penggunaan aktif pemerintah.
Kebijakan
Akuntansi atas
Kewajiban
(4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Kebijakan
Akuntansi atas
Ekuitas Dana
(5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih
Catatan atas Laporan Keuangan 15
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
antara aset dan kewajiban pemerintah.
Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana
Investasi.
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan
kewajiban jangka pendek.
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar
dan kewajiban jangka panjang.
Kebijakan
Akuntansi atas
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
(6) Kebijakan Akuntansi atas Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan
Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus
dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan
penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan
dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang
dilakukan pemerintah.
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada
tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian
Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih.
Tabel 3Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0.5%
Kurang LancarSatu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
DiragukanSatu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Kebijakan
Akuntansi atas
Penyusutan
(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada
Catatan atas Laporan Keuangan 16
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Aset Tetap seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013,
sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012
tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset
Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri
Keuangan No.01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik
Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat
dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang
diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan Untuk Aset
Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang
disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel
Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum
tabel masa manfaat tersebut tersaji pada Tabel 4.
Catatan atas Laporan Keuangan 17
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Tabel 4Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa ManfaatPeralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahunGedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahunJalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahunAlat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARANRealisasi
Pendapatan
Negara dan Hibah
Rp 338.715.800
B.1 Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2014 adalah sebesar Rp 338.715.800 atau mencapai 49,69 persen
Catatan atas Laporan Keuangan 18
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 681.650.000 Keseluruhan
Pendapatan Negara Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanan terdiri dari
Pendapatan Jasa, dan Pendapatan Lain-lain.
Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasinya dapat dilihat dalam Tabel 5
berikut ini:
Tabel 5Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Estimasi/Pendapatan
1. Pendapatan Sensor/Karantina 560.250.000 302.471.000 53,99
2. Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Giro) - 2.840 -
3. Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian - - -
Pekerjaan Pemerintah -
4. Penerimaan Kembali Pegawai Pusat TAYL 12.500.000 - -
5. Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL 53.500.000
5. Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian - 8.518.500 -
yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR) -
Bendahara -
6. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN lainnya - 7.800.000 -
6. Pendapatan Lain-lain 55.400.000 27.723.460 50,04
Jumlah 681.650.000 346.515.800 50,83
UraianRealisasi % Real Angg.
Berdasarkan Tabel. 6 Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2014 dan 2013
menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2014 mengalami
peningkatan sebesar Rp 44.942.151 atau 14,90 persen dari realisasi
pendapatan dari PNBP TA 2013.
Hal ini disebabkan antara lain : Adanya peningakatan volume sampel yang
dikirim dari beberapa Unit Pelaksana Teknis lingkup Barantan untuk bahan
sampel uji rujukan pada laboratorium karantina hewan maupun tumbuhan pada
Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian.
Tabel 6Perbandingan Realisasi PNBP TA.2014 dan 2013
Catatan atas Laporan Keuangan 19
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Realisasi Realisasi
TA.2014 TA.2013
1 Pendapatan Sensor/Karantina 302.471.000 198.401.000 52,45
2 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL - 730.239 (100,00)
3 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL - - -
4 Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian 8.518.500 50.638.574 (83,18)
5 Pendapatan Anggaran lain lain 27.723.460 24.013.617 15,45
6 Pendapatan Penjualan Aset Lainnya/Rusak/Dihapus - - -
7 Pendapatan Sewa Rumah Dinas - - -
8 Pendapatan Denda Keterlambatan Pekerjaan - 27.757.576 -
9 Pendapatan Jasa Giro 2.840 32.643 (91,30)
10 Pendapatan dari Pemindah tanganan BMN lainnya 7.800.000 - -
Jumlah 346.515.800 301.573.649 14,90
% No Uraian
Realisasi Belanja
Negara Rp
16.137.721.990
B.2. Belanja NegaraRealisasi belanja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian pada TA 2014
adalah sebesar Rp 16.137.721.990 atau 97,98 persen dari anggaran senilai Rp
16.469.654.000 Rincian Anggaran dan realisasi belanja TA 2014 tersaji pada
Tabel 7. Tabel 7
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014
URAIAN ANGGARAN REALISASI %Belanja Pegawai 4.904.297.000 4.901.234.324 99,94Belanja Barang 10.590.357.000 10.265.512.318 96,93Belanja Modal 975.000.000 970.983.475 99,59Total Belanja Kotor 16.469.654.000 16.137.730.117 97,98Pengembalian Belanja 8.127 0Belanja Netto 16.469.654.000 16.137.721.990 97,98
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
02.000.000.000
4.000.000.0006.000.000.000
8.000.000.00010.000.000.000
12.000.000.000
ANGGARAN REALISASI
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Berdasarkan Tabel. 8 Perbandingan Realisasi Belanja (Bersih) TA 2014 dan TA
Catatan atas Laporan Keuangan 20
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
2013 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2014 mengalami
penurunan sebesar 56,03 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA 2013.
Hal ini disebabkan antara lain adanya penghematan/pemotongan anggaran
pada perjalanan dinas dan pembangunan gedung kantor yang semula
diperuntukan untuk pembangunan rehab gedung laboratorium karantina
tumbuhan.Tabel 8
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan 2013
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2014 REALISASI T.A. 2013 NAIK (TURUN) %
Belanja Pegawai 4.901.226.197 4.524.548.377 8,33 Belanja Barang 10.265.512.318 12.522.533.941 (18,02) Belanja Modal 970.983.475 19.540.613.790 (95,03) Jumlah Belanja 16.137.721.990 36.587.696.108 (55,89)
Belanja Pegawai Rp
4.901.226.197 B.2.1 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian pada
TA 2014 meliputi Belanja Gaji, Tunjangan PNS, Uang Makan dan Belanja
Lembur. Realisasi Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-
masing sebesar Rp 4.901.226.197 dan Rp 4.524.548.377
Berdasarkan Tabel. 9, realisasi belanja TA 2014 mengalami kenaikan
sebesar 8,33 persen dari realisasi belanja TA 2013. Hal ini disebabkan antara
lain oleh : Adanya kenaikan pangkat reguler pegawai sebanyak 8 orang PNS,
kenaikan jabatan fungsional sebanyak 11 orang dan penambahan jiwa
sebanyak 3 orang yang mengakibatkan adanya kenaikan belanja pegawai.
Tabel. 9Perbandingan Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013
URAIAN JENIS BELANJAREALISASI T.A.
2014REALISASI T.A.
2013Naik
(Turun) %
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 4.725.883.324 4.354.445.943 8,53 Belanja Lembur 175.351.000 170.841.000 2,64 Belanja Tunj.Khusus (TKK) - - - Jumlah Belanja Kotor 4.901.234.324 4.525.286.943 8,31 Pengembalian Belanja Pegawai 8.127 738.566 (98,90) Jumlah Belanja Bersih 4.901.226.197 4.524.548.377 8,33
Belanja Barang Rp
10.265.512.318B.2.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing
sebesar Rp 10.265.512.318 dan Rp 12.522.533.941
Catatan atas Laporan Keuangan 21
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Berdasarkan Tabel 10, Realisasi Belanja Barang TA 2014 mengalami
penurunan sebesar 18,02 persen dari Realisasi Belanja Barang TA 2013. Hal
ini disebabkan antara lain adanya penghematan/optimalisasi pagu anggaran
pada perjalanan dinas di tahun anggaran 2014.
Tabel 10Perbandingan Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A 2014 REALISASI T.A 2013 Naik (Turun) %
Belanja Barang Operasional 866.240.019 1.064.340.948 (18,61) Belanja Barang Non Operasional 4.985.053.797 5.493.013.017 (9,25) Belanja Jasa 1.943.013.883 2.170.253.840 (10,47) Belanja Pemeliharaan 1.567.675.819 1.917.093.959 (18,23) Belanja Perjalanan Dalam Negeri 903.528.800 1.877.832.177 (51,88) Jumlah Belanja Kotor 10.265.512.318 12.522.533.941 (18,02) Pengembalian Belanja - - - Jumlah Belanja Bersih 10.265.512.318 12.522.533.941 (18,02)
Belanja Modal Rp
970.983.475B.2.3 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing
sebesar Rp 970.983.475 dan Rp 19.540.613.790.
Berdasarkan Tabel 11, Realisasi Belanja Modal TA 2014 mengalami
penurunan sebesar 95,3 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA
2013. Hal ini disebabkan karena adanya penghematan atau optimalisasi
anggaran khususnya untuk kegiatan belanja modal gedung dan bangunan
yang semula dianggarkan untuk rehab pembangunan gedung laboratorium
karantina tumbuhan.
Tabel 11
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan 2013
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2014 REALISASI T.A 2013Naik
(Turun) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 498.679.500 17.504.611.900 (97,2)
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 472.303.975 2.036.001.890 -77
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 0 0 0,00
Belanja Modal Fisik Lainnya 0 0 0,00
Belanja Modal BLU 0 0 0,00
Jumlah Belanja Kotor 970.983.475 19.540.613.790 (95,03)
Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00
Jumlah Belanja Bersih 970.983.475 19.540.613.790 (95,03)
Catatan atas Laporan Keuangan 22
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACAAset Lancar
Rp .2.476.047.954C.1. Aset Lancar
Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah
masing-masing sebesar Rp 2.476.047.954 dan Rp 2.575.939.862.
Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan
atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal pelaporan. Rincian Aset Lancar pada Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12
Catatan atas Laporan Keuangan 23
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
No. Aset Lancar TA 2014 TA 2013
1 Kas di Bendahara Pengeluaran -Rp -Rp 2 Kas di Bendahara Penerimaan 29.466Rp 2.840Rp 3 Kas Lainnya dan Setara Kas -Rp -Rp 4 Belanja Dibayar di Muka -Rp -Rp 5 Piutang Bukan Pajak -Rp -Rp 6 Bag Lancar Tagihan TP/TGR -Rp -Rp 7 Persediaan 2.476.018.488Rp 2.575.937.022Rp
Jumlah 2.476.047.954Rp 2.575.939.862Rp
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp 0C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 31
Desember 2013 adalah sebesar Rp 0 dan Rp 0. Rincian Kas di Bendahara
Pengeluaran disajikan dalam Tabel 13.
Tabel 13 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
No Jenis T.A. 2014 T.A. 20131 Nihil 0 0
0 0Jumlah
Kas di Bendahara
Penerima Rp 29.466 C.1.2. Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2014 dan 31
Desember 2013 adalah sebesar masing-masing Rp 29.466 dan Rp 2.840.
Kas di Bendahara Penerimaan berupa pendapatan, bunga bank yang masih
ada di rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara
Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan
berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Pendapatan dan Bunga bank ini
mencerminkan setoran dan bunga yang berasal dari pungutan yang sudah
diterima oleh Bendahara Penerimaan selaku wajib pungut yang belum
disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Bunga bank senilai
Rp.29.466 sudah disetorkan ke kas negara tanggal 6 Januari 2015 dengan
dengan No.NTPN 1211051015060105.
Kas Lainnya dan Setara
Kas Rp 0 C.1.3. Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desembers 2014 dan 31
Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 0. dan Rp 0.
Kas Lainnya dan Sestara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung
jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo
rekening di bank maupun uang tunai.
Catatan atas Laporan Keuangan 24
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas disajikan dalam Tabel 14.
Tabel 14Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
No Jenis T.A. 2014 T.A. 2013
1 NIHIL 0 0
- - Jumlah
Persediaan
Rp 2.476.018.488
C.1.4. Persediaan
C.1.4.1 Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing
adalah sebesar Rp 2.476.018.488 dan Rp 2.575.937.022 Persediaan
merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada
tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan
operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31
Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 15
RincianPersediaan
No. Uraian 2014 20131 Barang Konsumsi 11.231.550Rp 19.626.550Rp 2 Suku Cadang 1.039.708.234Rp 568.310.300Rp 3 Bahan Baku 1.425.078.704Rp 1.988.000.172Rp
Jumlah 2.476.018.488Rp 2.575.937.022Rp
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Aset Tetap Rp 90.611.560.132
C.2 Aset Tetap
Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tersaji sebesar
Rp 90.611.560.132 dan Rp 97.694.844.877. Aset Tetap yang tersaji
merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.
Rincian Aset Tetap Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian per 31
Desember 2014 dan 31 Desember 2013 disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16Rincian Aset Tetap
Catatan atas Laporan Keuangan 25
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
No Jenis T.A 2014 T.A 2013
1 Tanah 20.490.500.000 20.490.500.000 2 Peralatan dan Mesin 76.285.440.278 75.705.380.578
3 Gedung dan Bangunan 33.749.223.396 33.276.919.421
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 28.400.000 28.400.000
5 Aset Tetap Lainnya 161.645.000 161.645.000 6 Konstruksi dalam Pengerjaan - -
130.715.208.674 129.662.844.999 (40.103.648.542) (31.968.000.122) 90.611.560.132 97.694.844.877
JumlahAkumulasi Penyusutan Aset TetapNilai Buku Aset Tetap
Tanah Rp
20.490.500.000C.2.1. TanahNilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Satker Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-
masing sebesar Rp 20.490.500.000. Tidak ada penambahan tanah maupun
penilaian kembali nilai tanah pada TA 2014. Aset berupa Tanah tersebut terletak
di Jl.Pemuda No.64 Rawamangun – Jakarta Timur.
Rincian saldo tanah per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17Rincian Saldo Tanah
No KIB Luas Nilai1 Tanah 3.830 m2 20.490.500.000
20.490.500.000 Jumlah
Tanah seluas 3.830 m2 yang terletak di Jl Pemuda No.64 Jakarta Timur, telah
bersertifikat atas nama Departemen Pertanian Republik Indonesia, dan pada
tanggal pelaporan dikuasai/digunakan oleh Satker Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian.Peralatan dan Mesin Rp
76.285.440.278C.2.2. Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 dan 31
Desember 2013 adalah Rp 76.285.440.278. dan Rp 75.705.380.578
Mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan 26
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Saldo per 30 Juni 2014 75.794.037.278Rp
Mutasi tambah: - Pembelian 491.403.000Rp - Jumlah Mutasi Tambah 491.403.000Rp Mutasi kurang:
- Nihil
Jumlah Mutasi Kurang -Rp
Saldo per 31 Desember 2014 76.285.440.278Rp
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2014 37.707.264.091Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2014 38.578.176.187Rp
A. Mutasi Tambah antara lain sebagai berikut :
1. Pembelian sebesar Rp 199.518.000,- terdiri dari :
- 15 Unit Kursi Besi/Metal seharga Rp 32.092.500,-
- 14 Unit Rak Besi seharga Rp 42.350.000,-
- 10 Unit Kursi Besi/Metal seharga Rp 19.195.000,-
- 9 Unit Meja Kerja Kayu seharga Rp 14.784.000,-
- 9 Unit Alat Rumah Tangga Lainnya seharga Rp 13.970.000,-
- 3 Unit Lemari Besi/Metal seharga Rp 22.275.000,-
- 1 Unit Rak Sepatu seharga Rp 3.850.000,-
- 1 Unit Lemari Penyimpanan seharga Rp 4.950.000,-
- 1 Unit Loker seharga Rp 7.975.000,-
2. Pembelian sebesar Rp 199.281.500,- terdiri dari :
- 9 Unit AC Split 1/2 PK seharga Rp 69.300.000,-
- 6 Unit AC Split AC 1 1/2 PK seharga Rp 58.179.000,-
- 5 Unit AC Split 2 PK seharga Rp 54.092.500,-
- 2 Unit Alat Pendingin Lainnya seharga Rp 17.710.000,-
3. Pembelian 1 Unit Cold Storage seharga Rp 99.880.000,-
Realisasi Belanja Modal peralatan dan mesin dalam aplikasi SAKPA
sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan 27
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
MA Uraian Jumlah
532111 BM Peralatan dan Mesin 398.799.500Rp
Jumlah Belanja 398.799.500Rp
Adapun realisasi belanja modal peralatan dan mesin dalam aplikasi
SIMAK BMN sebagai berikut :
Keterangan Jumlah
Penambahan Peralatan dan Mesin terkait BM Peralatan dan Mesin - Pembelian 391.523.000Rp
Jumlah 391.523.000Rp Penambahan Peralatan dan Mesin tidak terkait BM
- Nihil -Rp -Rp
Total 391.523.000Rp
Sehingga ada selisih senilai Rp 7.276.500,- yang semuanya masuk ke
esktrakomtebel yaitu berupa 27 unit papan nama/visual.
Gedung dan Bangunan
Rp 33.749.223.396C.2.3. Gedung dan BangunanNilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
adalah Rp. 33.749.223.396 dan 33.276.919.421.
Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2014 33.276.919.421
Mutasi tambah:
- Penyelesaian Pembangunan Lansung 198.657.800
- Pengembangan Nilai Aset 273.646.175
- Koreksi Pencacatan Nilai 1.693.140.000
Mutasi kurang:
- Koreksi Pencacatan Nilai 1.693.140.000
Saldo per 31 Desember 2014 33.749.223.396
Realisasi Belanja Modal gedung dan bangunan dalam aplikasi SAKPA
sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan 28
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
MA Uraian Jumlah
533121 BM Gedung dan Bangunan 472.303.975Rp
Jumlah Belanja 472.303.975Rp
Nilai realisasi belanja modal untuk renovasi gedung dan bangunan dalam
aplikasi SIMAK BMN sebagai berikut :
Keterangan Jumlah
Penambahan Peralatan dan Mesin terkait BM gedung dan bangunan
472.303.975
Jumlah 472.303.975Rp Penambahan Gedung dan Bangunan tidak terkait BM
MAK 5231
-Rp
Total 472.303.975Rp
Jalan, Irigasi dan
Jaringan Rp 28.400.000C.2.4 Jalan, Irigasi dan JaringanSaldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember
2013 adalah masing sebesar Rp 28.400.000. Saldo tersebut terdiri atas Instalasi
PLTA Kapasitas Sedang senilai Rp 28.400.000 dan terjadi penyusutan senilai
Rp 7.810.000,- terhadap jalan, jaringan, dan irigasi yang dimiliki oleh Satker
Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian selama tahun 2014.
Saldo per 31 Desember 2013 28.400.000Rp
Mutasi tambah: - Pembelian -Rp Jumlah Mutasi Tambah -Rp Mutasi kurang:
- Transfer Keluar -Rp
Jumlah Mutasi Kurang -Rp
Saldo per 31 Desember 2014 28.400.000Rp
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2014 7.810.000Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2014 20.590.000Rp
Aset Tetap Lainnya Rp
161.645.000C.2.5 Aset Tetap LainnyaAset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan
dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 dan 31 Desember
Catatan atas Laporan Keuangan 29
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
2013 adalah Rp 161.645.000 yang berupa buku-buku perpustakaan.
Akumulasi Penyusutan
Aset Tetap
(Rp.40.103.648.542)
C.2.6. Akumulasi Penyusutan Aset TetapSaldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31
Desember 2013 adalah masing-masing Rp 40.103.648.542 dan Rp
31.968.000.122
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 disajikan
pada Tabel 18.
Tabel. 18Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 76.285.440.278Rp 37.707.264.091Rp 38.578.176.187Rp 2 Tanah 20.490.500.000Rp -Rp 20.490.500.000Rp 2 Gedung dan Bangunan 33.749.223.396Rp 2.392.452.144Rp 31.356.771.252Rp 3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 28.400.000Rp 3.932.307Rp 24.467.693Rp 4 Aset Tetap Lainnya 161.645.000Rp -Rp 161.645.000Rp
130.715.208.674Rp 40.103.648.542Rp 90.611.560.132Rp Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya Rp 0 C.3 Aset LainnyaNilai Aset Lainnya pada tanggal pelaporan per 31 Desember 2014 dan 31
Desember 2013 adalah Rp 0 dan Rp 1.528.931. Aset Lainnya merupakan aset
yang tidak dapat dikelompokan, baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap.
Rincian Aset Lainnya disajikan pada Tabel 19.
Tabel 19Rincian Aset Lainnya
No. Uraian 2014 2013
1 Aset Lain-Lain -Rp 88.656.700Rp
-Rp 88.656.700Rp
-Rp (87.127.769)Rp
-Rp 1.528.931Rp
Jumlah
Nilai Buku per 30 Juni 2014
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
Catatan atas Laporan Keuangan 30
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Kewajiban Jangka KEWAJIBANKewajiban Jangka
Pendek Rp 116.487.596C.4. Kewajiban Jangka Pendek
Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014 dan 31 Desember
2013 tersaji sebesar Rp 116.487.596 dan Rp 2.840.
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan
segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan.
Rincian Kewajiban Jangka Pendek pada Satker Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 20.
Tabel 20Rincian Kewajiban Jangka Pendek
No. Aset Lancar Jumlah
1 Utang pada Pihak Ketiga 116.458.130Rp
2 Pendapatan yang ditangguhkan 29.466Rp
Jumlah 116.487.596Rp
Utang kepada Pihak
Ketiga Rp 116.458.130C.4.1 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 dan 31 Desember
2013 masing-masing sebesar Rp 116.458.130 dan Rp 0
Utang kepada Pihak Ketiga berupa tagihan daya dan jasa (listrik) untuk bulan
Nopember dan Desember 2014, dan merupakan belanja yang masih harus
dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada
pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan).
Uang Muka dari KPPN
Rp 0C.4.2 Uang Muka dari KPPNSaldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp 0. Uang Muka dari KPPN merupakan
uang persediaan (UP) atau tambahan uang persediaan (TUP) diberikan KPPN
sebagai uang muka kerja yang masih berada pada atau dikuasai oleh
Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Uang Muka dari KPPN
adalah akun pasangan dari Kas di Bendahara Pengeluaran yang ada di
Catatan atas Laporan Keuangan 31
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
kelompok akun Aset Lancar.
Pendapatan Yang
Ditangguhkan Rp 29.466C.4.3 Pendapatan yang Ditangguhkan
Nilai Pendapatan yang Ditangguhkan per 31 Desember 2014 dan 31
Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 29.466 dan Rp 2.840.
Pendapatan yang Ditangguhkan merupakan Pendapatan Negara yang belum
disetorkan ke Kas Negara pada tanggal pelaporan. Pendapatan tersebut
merupakan pendapatan bunga bank yang belum disetorkan ke kas negara
pada tanggal 31 Desember 2014
Rincian Pendapatan yang Ditangguhkan pada Satker Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian per tanggal pelaporan disajikan pada Tabel 21.
Tabel 21Rincian Pendapatan yang Ditangguhkan
No Uraian Jumlah
1 Bunga Bank 29.466Rp
Pendapatan Diterima
Dimuka Rp 0C.4.4 Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2014 dan 31 Desember
2013 sebesar Rp 0. Pendapatan Diterima Dimuka merupakan pendapatan
yang sudah disetor ke kas Negara, namun barang/jasa belum diserahkan
kepada pihak ketiga dalam rangka PNBP.
EKUITASEkuitas Dana Lancar Rp
2.476.018.488C.5 Ekuitas Dana LancarEkuitas Dana Lancar merupakan pasangan beberapa akun yang ada di Aset
Lancar dan di Kewajiban Jangka Pendek dengan rincian nilai Ekuitas Dana
Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tersaji pada Tabel 30
Rincian Ekuitas Dana Lancar disajikan pada Tabel 22.
Tabel 22Rincian Ekuitas Dana Lancar
Catatan atas Laporan Keuangan 32
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
No. Aset Lancar TA 2014 TA 2013
1 Cadangan Persediaan 2.476.018.488Rp 2.575.937.022Rp
Jumlah 2.476.018.488Rp 2.575.937.022Rp
Cadangan Piutang Rp 0 C.5.1 Cadangan Piutang
Nilai Cadangan Piutang tersaji per 31 Desember 2014 dan 31 Desember
2013 masing-masing Rp 0.
Cadangan Piutang merupakan jumlah ekuitas dana lancar Satker Balai Besar
Uji Standar Karantina Pertanian dalam bentuk piutang setelah dikurangi
dengan penyisihan piutang tak tertagih.
Cadangan Persediaan
Rp 2.476.018.488C.5.2. Cadangan PersediaanNilai Cadangan Persediaan tersaji per 31 Desember 2014 dan 31 Desember
2013 masing-masing sebesar Rp.2.476.018.488 dan Rp 2.575.937.022
Cadangan Persediaan merupakan jumlah ekuitas dana lancar Satker Balai
Besar Uji Standar Karantina Pertanian dalam bentuk persediaan.
Dana yang Harus
Disediakan untuk
Pembayaran Utang
Jangka Pendek Rp
116.458.130
C.5.3 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka
PendekNilai Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
disajikan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing
sebesar Rp 116.458.130 dan Rp 0
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek
merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang
jangka pendek.
C.6 Ekuitas Dana InvestasiDiinvestasikan dalam
Aset Tetap Rp
90.611.560.132
C.6.1 Diinvestasikan Dalam Aset TetapNilai Diinvestasikan dalam Aset Tetap tersaji per 31 Desember 2014 dan 31
Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 90.611.560.132 dan
Rp.97.694.844.877 Diinvestasikan dalam Aset Tetap merupakan jumlah
ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap.
Diinvestasikan dalam
Aset Lainnya Rp 0C.6.2 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Nilai Diinvestasikan dalam Aset Lainnya disajikan per 31 Desember 2014 dan
31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 1.528.931
Catatan atas Laporan Keuangan 33
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya merupakan jumlah ekuitas dana yang
diinvestasikan dalam bentuk Aset Lainnya.
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYAD.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
Pada Satker Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian mendapatkan
dana tunjangan kinerja bulan Desember 2014 sebesar Rp 219.750.000,-
untuk 87 orang pegawai yang berasal dari pusat dan telah ditransfer oleh
bendahara pengeluaran pusat per tanggal 2 Januari 2015 melalui Bank
Mandiri Cabang Ragunan, Pasar Minggu ke Bank BNI cab Rawamangun
Dana tunjangan kinerja tersebut baru diterima di rekening bendahara
pengeluaran Satker Balai besar Uji Standar Karantina Pertanian (sesuai
daftar nominatif terlampir) dikarenakan adanya proses kliring antar Bank
yang berbeda.
D.2 TEMUAN DAN TINDAK LANJUT IRJENTAN
-
D.3 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
1. Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Balai
Besar Uji Standar Karantina Pertanian adalah :
Bank BNI Cabang Rawamangun No.Rek 0012957783 a.n. Bendahara
Pengeluaran Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian
Bank Mandiri KCP Rawamangun Balai Pustaka No.Rek 006-00-
0688876-6 a.n. Bendahara Penerimaan Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian
2. Selama tahun 2014 telah melakukan Revisi DIPA sebanyak 5 kali revisi.
Catatan atas Laporan Keuangan 34
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
LAMPIRAN A1
BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN
Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap
Untuk Periode yang Berakhir pada 30 Juni 2013
NO
ASET TETAP MASA NILAI AKUMULASI NILAI
MANFAAT PEROLEHAN PENYUSUTAN BUKUA TANAH 20,490,500,000 0 20,490,500,000
1 TANAH PERSIL 20,490,500,000 0 20,490,500,000
B PERALATAN DAN MESIN 75,794,037,278 33,623,086,054 42,170,951,224
1 ALAT BANTU 7 799,933,000 457,104,571 342,828,429
2 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 7 1,715,478,000 1,278,435,433 437,042,567
Catatan atas Laporan Keuangan 35
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
3 ALAT UKUR 5 135,298,750 113,671,550 21,627,200
4 ALAT PENGOLAHAN 4 27,308,000 20,900,500 6,407,500
5 ALAT KANTOR 5 851,108,338 684,764,620 166,343,718
6 ALAT RUMAH TANGGA 5 1,484,255,648 1,219,040,781 265,214,867
7 ALAT STUDIO 5 612,575,940 472,009,800 140,566,140
8 ALAT KOMUNIKASI 5 87,574,870 73,800,296 13,774,574
9 ALAT KEDOKTERAN 5 1,047,417,615 941,180,289 106,237,326
10 UNIT ALAT LABORATORIUM 8 64,895,895,053 25,621,774,941 39,274,120,112
11 UNIT ALAT LABORATORIUM KIMIA NUKLIR 15 399,783,058 123,530,129 276,252,929
12 ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/ELEKTRONIKA 15 327,950,000 158,043,334 169,906,666
13 ALAT PROTEKSI RADIASI/PROTEKSI LINGKUNGAN 7 125,000,000 118,750,000 6,250,000
14 ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 7 991,698,700 804,710,990 186,987,710
15 PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA 15 669,925,760 194,006,688 475,919,072
16 PERSENJATAAN NON SENJATA API 3 817,629,000 817,629,000 0
17 KOMPUTER UNIT 4 262,448,354 207,178,937 55,269,417
18 PERALATAN KOMPUTER 4 542,757,192 316,554,195 226,202,997
C GEDUNG DAN BANGUNAN 33,276,919,421 3,155,849,838 30,121,069,583
1 BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA 50 33,119,475,421 3,135,971,398 29,983,504,023
2 TUGU/TANDA BATAS 50 157,444,000 19,878,440 137,565,560
D JARINGAN 28,400,000 8,165,000 20,235,000
1 INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK 40 28,400,000 8,165,000 20,235,000
E ASET TETAP LAINNYA 161,645,000 0 161,645,000
1 BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK 7 87,000,000 0 87,000,000
2 BAHAN PERPUSTAKAAN TEREKAM DAN BENTUK MIKRO 5 74,645,000 0 74,645,000
Jmlah Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 129,751,501,699 36,787,100,892 92,964,400,807
Catatan atas Laporan Keuangan 36
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
LAMPIRAN A1
BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN
Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2013
NO ASET TETAPMASA NILAI AKUMULASI
NILAI BUKUMANFAAT PEROLEHAN PENYUSUTAN
A TANAH 20.490.500.000 0 20.490.500.0001 Tanah Persil 20.490.500.000 0 20.490.500.000
B PERALATAN DAN MESIN 75.794.037.278 29.224.688.972 46.569.348.306
1 ALAT BANTU 7 799,933,000 399,966,500 399,966,500
2 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 7 1,715,478,000 1,190,581,290 524,896,710
Catatan atas Laporan Keuangan 37
Laporan Keuangan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2014
3 ALAT UKUR 5 135,298,750 102,907,275 32,391,475
4 ALAT PENGOLAHAN 4 27,308,000 18,121,750 9,186,250
5 ALAT KANTOR 5 851,108,338 646,903,486 204,204,852
6 ALAT RUMAH TANGGA 5 1,484,255,648 1,158,251,324 326,004,324
7 ALAT STUDIO 5 612,575,940 428,445,906 184,130,034
8 ALAT KOMUNIKASI 5 87,574,870 66,913,009 20,661,861
9 ALAT KEDOKTERAN 5 1,047,417,615 913,251,528 134,166,087
10 UNIT ALAT LABORATORIUM 8 64,895,895,053 21.703.124.261 43.192.770.792
11 UNIT ALAT LABORATORIUM KIMIA NUKLIR 15 399,783,058 110,204,028 289,579,030
12 ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/ELEKTRONIKA 15 327,950,000 147,111,667 180,838,333
13 ALAT PROTEKSI RADIASI/PROTEKSI LINGKUNGAN 7 125,000,000 112,500,000 12,500,000
14 ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 7 991,698,700 772,468,439 219,230,261
15 PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA 15 669,925,760 171,675,829 498,249,931
16 PERSENJATAAN NON SENJATA API 3 817,629,000 817,629,000 0
17 KOMPUTER UNIT 4 262,448,354 198,124,443 64,323,911
18 PERALATAN KOMPUTER 4 542,757,192 266,509,237 276,247,955
C GEDUNG DAN BANGUNAN 33.276.919.421 2.822.628.919 30.454.290.502
BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA 50 33.119.475.421 2.804.324.919 30.315.150.502
TUGU/TANDA BATAS 50 157,444,000 18,304,000 139,140,000
D JARINGAN 28.400.000 7.810.000 20.590.000
INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK 40 28,400,000 7,810,000 20,590,000
E ASET TETAP LAINNYA 161.645.000 0 161.645.000
BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK 7 87,000,000 0 87,000,000
BAHAN PERPUSTAKAAN TEREKAM DAN BENTUK MIKRO
574,645,000 0 74,645,000
Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 129.589.856.699 32.055.127.891 97.696.373.808
Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Aset Lainnya 129.751.501.699 32.055.127.891 97.696.373.808
Catatan atas Laporan Keuangan 38