laporan resmi balai

27
LAPORAN RESMI PENGUJIAN KARUNG TENUN PLASTIK POLIOLEFIN I. TUJUAN Tujuan dari praktikum ini diantaranya yaitu : Untuk mengetahui cara – cara pengujian karung tenun plastic polyolevin Untuk mengetahui kualitas dan membandingkan kualitas karung dengan SNI 19-0057-1987 I. DASAR TEORI Barang plastik merupakan komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat pada saat ini. Berbagai macam produk plastik dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai macam bentuk serta fungsinya, seperti gelas plastik, piring, botol, peralatan elektronik, komponen kendaraan, hingga barang plastik yang berfungsi sebagai pembungkus. Keberadaan barang plastik ini tentunya memberikan banyak manfaat dan sangat membantu kita. Salah satu contoh penggunaan barang plastik yang berfungsi sebagai pembungkus adalah barang plastik berupa karung tenun. Menurut Prasetyo Hermawan (2008), karung tenun plastik merupakan karung tenun yang berbahan dasar plastik poli olefin berbentuk kantung besar. Poli olefin merupakan polimer plastik berantai panjang yang terdiri dari sekurang- kurangnya 85% berat etilena atau propilen atau unit olefin lainnya kecuali olefin amorf yang digolongkan sebagai karet. Pr. Analisis bahan plastik Page 1

Upload: irsal-oemar

Post on 03-Jul-2015

968 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN RESMI balai

LAPORAN RESMI

PENGUJIAN KARUNG TENUN PLASTIK POLIOLEFIN

I. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini diantaranya yaitu :

Untuk mengetahui cara – cara pengujian karung tenun plastic polyolevin

Untuk mengetahui kualitas dan membandingkan kualitas karung dengan SNI 19-

0057-1987

I. DASAR TEORI

Barang plastik merupakan komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan masyarakat pada saat ini. Berbagai macam produk plastik dapat kita jumpai

dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai macam bentuk serta fungsinya, seperti

gelas plastik, piring, botol, peralatan elektronik, komponen kendaraan, hingga barang

plastik yang berfungsi sebagai pembungkus. Keberadaan barang plastik ini tentunya

memberikan banyak manfaat dan sangat membantu kita.

Salah satu contoh penggunaan barang plastik yang berfungsi sebagai

pembungkus adalah barang plastik berupa karung tenun. Menurut Prasetyo Hermawan

(2008), karung tenun plastik merupakan karung tenun yang berbahan dasar plastik poli

olefin berbentuk kantung besar. Poli olefin merupakan polimer plastik berantai panjang

yang terdiri dari sekurang-kurangnya 85% berat etilena atau propilen atau unit olefin

lainnya kecuali olefin amorf yang digolongkan sebagai karet. Polimer hidrokarbon yang

telah dikenal dengan nama "Poliolefin" merupakan bahan termoplastik yang paling

banyak beredar di pasaran, karena harganya yang murah dan penggunaannya yang luas.

Secara kimia, bahan poliolefin sebenarnya hanya terdiri dari segolongan kecil polimer

dan kopolimer yang terbentuk dari monomer turunan olefin (Etilena, Propilena dan

Stirena). Namun penggunaan bahan ini mencakup segala segi kehidupan, dari barang-

barang yang bersifat keras sampai yang bersifat lunak dan bersifat elastis.

Poliolefin termasuk golongan polimer adisi, karena adanya ikatan rangkap pada

monomer-monomernya. Dalam slaka industri poliolefin Polipropilena dan Pokarilena)

Pr. Analisis bahan plastik Page 1

Page 2: LAPORAN RESMI balai

diproduksi dengan proses polimerisasi radikal bebas bertekanan tinggi dalam suatu

reaktor pacla suhu 150 -250°C dan tekanan 15.000 - 40.000 Pa. Sejumlah besar oksigen

dan peroksida digunakan sebagai pemicu radikal bebas dan transfer berantai. Diantara

golongan polilefin yang paling penting secara komersial adalah polietilena dan

lipropilena tetapi bahan – bahan tersebut sangat sensitif terhadap pengaruh panas dan

cahaya, akibatnya akan kehilangan sifat mekanisnya pada pengolahan dan selama

pemakaian. Untuk mencegah hal tersebut biasanya ditambahkan pemantap seperti

antioksidasi dan penyerap cahaya ultraviolet.

Polimer hidrokarbon yang telah dikenal dengan nama "Poli olefin" merupakan

bahan termoplastik yang paling banyak beredar di pasaran, karena harganya yang

murah dan penggunaannya yang luas. Secara kimia, bahan poli olefin sebenarnya hanya

terdiri dari segolongan kecil polimer dan kopolimer yang terbentuk dari monomer

turunan olefin (Etilena, Propilena dan Stirena). Namun penggunaan bahan ini mencakup

segala segi kehidupan, dari barang-barang yang bersifat keras sampai yang bersifat

lunak dan bersifat elastis.

Poliolefin termasuk golongan polimer adisi, karena adanya ikatan rangkap pada

monomer-monomernya. Dalam skala industri poli olefin Polipropilena dan Pokarilena,

diproduksi dengan proses polimerisasi radikal bebas bertekanan tinggi dalam suatu

reaktor pacla suhu 150 -250°C dan tekanan 15.000 - 40.000 Pa. Sejumlah besar oksigen

dan peroksida digunakan sebagai pemicu radikal bebas dan transfer berantai. Diantara

golongan poli olefin yang paling penting secara komersial adalah polietilena dan

lipropilena tetapi bahan – bahan tersebut sangat sensitif terhadap pengaruh panas dan

cahaya, akibatnya akan kehilangan sifat mekanisnya pada pengolahan dan selama

pemakaian. Untuk mencegah hal tersebut biasanya ditambahkan pemantap seperti

antioksidasi dan penyerap cahaya ultraviolet.

Pr. Analisis bahan plastik Page 2

Page 3: LAPORAN RESMI balai

Gambar 2.1. Struklur tiga dimensi dari polipropilena (contoh dari poli olefin yang

sering digunakan.

Poliolefin polimer plastik berantai panjang yang terdiri dari sekurang –

kurangnya 85 % berat etilena atau propilen atau unit olefin lainnya kecuali amorf yang

digolonglan sebagai karet. Pita poli olefin adalah filamen tunggal pipih yang dibuat dari

film poli olefin yang dibelah dan dapat berfungsi sebagai benang untuk pembuatan

karung.

No Jenis Uji SatuanPersyaratan Keterangan

1 Panjang cm 96 toleransi ± 3 -02 Lebar cm 58 toleransi +3 -03 Berat per Lembar g 110  4 Konstruksi      

  Nomor Pitatex(denier) 100 (900) minimum

  Tetal        Lusi per 10 cm helai 48 minimum  Pakan per 10 cm helai 48 minimum  Tebal Pita micron 70 maksimum5 Kekuatan tarik per 5 cm        Arah lusi N(kg) 804(82) minimum  Arah pakan N(kg) 804(82) minimum6 Kekuatan Jahitan N(kg) 392(40) minimum7 Jumlah setik per 10 cm   20 toleransi ± 58 Lebar Lipatan cm 2,5 minimum9 Jarak Lipatan cm 1 minimum10 Panjang ekor Jahitan cm 1-1,5  

Pr. Analisis bahan plastik Page 3

Page 4: LAPORAN RESMI balai

11Nilai kekuatan jatuh karung   baik minimum

Karung tenun plastik poli olefin adalah kantung besar yang dibuat dari lembaran

tunggal film poli olefin sebagai lapisan lepas di dalam karung tenun plastikpoli olefin.

Persyaratan karung tenun plastik poli olefin dengan berat isi 50 kg ditentukan oleh

Badan Standar Nasional. Syarat mutu dimensi dan konstruksi tetal karung tenun plastik

poli olefin untuk karung beras (SNI 19-0057-1998).

Persyaratan kantung dalam

No Jenis UjiSatuan Persyaratan Keteranga

Urea/gula pasir ZA

TSP,NPK,DAP

1 Panjang cm 112 111 107toleransi ± 3 -0

2 Lebar cm 60 58 58toleransi ± 3 -0

3Berat per lembar g 39 28 28 minimum

4 Tebal mikron 30 30 30 minimum

5

Kekuatan tarik per 2,5 cm          

  Arah mesin N(kg) 15,70(1,6) 15,70(1,6) 15,70(1,6) minimum

 Arah melintang N(kg) 9,81(1,0) 9,81(1,0) 9,81(1,0) minimum

6

Kekuatan tarik lekat panas per 2,5 cm N(kg) 7,85(0,8) 7,85(0,8) 7,85(0,8) minimum

7Jarak lekat panas cm 1 1 1 minimum

8Kekuatan sobek          

  Arah mesin g 130 130 130 minimum

 Arah melintang g 250 250 250 minimum

Pr. Analisis bahan plastik Page 4

Page 5: LAPORAN RESMI balai

Karung tenun plastic polyolefin

1. Ruang lingkup

Standar ini meliputi definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji dan

syarat lulus uji karung tenun plastic polyolefin.Standar ini untuk karung tenun plastic

poliefin dengan kantung dalam yang dimaksudkan untuk pupuk urea, ZA, TSP, NPK, DAP

dan gula pasir dan karung tenun plastic polyolefin tanpa kantung dalam yang

dimaksudkan untuk beras, palawija biji-bijian dan garam.Standar ini berlaku untuk

karung tenun plastic polyolefin dengan berat isi 50 kg.

2. Definisi

I.1 Polyolefin adalah polimer sintetik berantai panjang terdiri dari sekurang-

kurangnya 85 gram berat epilena, atau propilena atau unit olefin lainnya

kecuali peliolefin amorf yang digolongkan sebagai karet.

2.2Pita polyolefin adalah filament tunggal pipih yang dibuat dari film

polyolefin yang dibelah. Dan dapat befungsi sebagai benang untuk

pembuatan karung.

2.3 Karung tenun palstik polyolefin adalah kantung besar dibuat dan tenunan

pita polyolefin.

2.4 Kantung dalam polyolefin adalah kantung besar yang dibuat dari

lembaran tunggal film polyolefin sebagai lapisan lepas didalam karung

tenun paltik polyolefin

3. Syarat mutu

Persyaratan mutu karung tenun plastic polyolefin untuk pupuk urea yang

terdiri dari karung tenun dan kantung dalam polilefin seperti tercantum pada

tabel 1 kolom 4 dan tabel 2 kolom 4.

Pr. Analisis bahan plastik Page 5

Page 6: LAPORAN RESMI balai

Persyararatan mutu karung tenun plastic polyolefin untuk pupuk ZA yang

terdiri dari karung tenun dan kantung dalam polyolefin seperti tercantum

pada tabel 1 kolom 5dan tabel 2 kolom 5.

Persyaratan mutu karug tenun plastic polyolefin untuk pupuk Tsp, NPK,DAP

yang terdiri dari karung tenun dan kantung dalam polyolefin tercamtum pada

tabel 1 kolom 6 dan tabel 2 kolom 6.

Persyaratan mutu karung tenun plastic polyolefin untuk gula pasir yang

terdiri dari karung tenun dan kantung dalam polyolefin .

Persyaratan mutu karung tenun plaktik polyolefin untuk beras tercantum

pada tabel 1 kolom 8.

Persyaratan mutu karung tenun plastic polyolefin untuk garam tercamtum

pada tabel 1 kolom 10.

4. Cara pengambilan contoh

Pengambilan contoh karung tenun plastic polyolefin ditentukan menurut SII-

0568-82, cara pengambilan contoh karung untuk pengujian .

Contoh uji diambil menurut masing-masing standar cara uji yang dilakukan

pada butir 5.

5. Cara uji

5.1 Karung tenun plastic polyolefin

Panjang karung tenun

Karung tenun dengan kontruksi “L”

o Ukur panjang karung dari mulut karung sampai jahitan dasar pada

sisi terjahit (lihat gambar 1)

o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya

dirata-ratakan.

Karung tenun dengan kontruksi tubus

o Ukur panjang karung yang merupakan jarak terpendek dari mulut

karung sampai jahitan dasar (lihat gambar 2)

o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya

dirata-ratakan.

Lebar karung tenun

Karung tenung dengan kontruksi “L”

Pr. Analisis bahan plastik Page 6

Page 7: LAPORAN RESMI balai

o Ukur lebar karung dari tepi sisi yang tidak di jahit sampai jahitan

sisi yang dijahit (lihat gambar 1).

o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya

dirata-ratakan.

Karung tenun dengan kontruksi tembus

o Ukur lebar karung dari sisi karung yang satu ke sisi karung yang

lain (lihat gambar 2)

o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-

ratakan

o catatatan : pengukuran dilakukan pada dasar karung.

Berat karung

Berat karung tenun plastic polyolefin dan berat kantung dalam polyolefin

ditentukan menurut SII.0569-81, cara uji berat karung

Konstruksi karung tenun

Nomor pita

Nomor pita karung tenun ditentukan menurut SII. 0309-80, cara uji

konstruksi kain karung goni

Tetal per 10 cm

Tetal karung tenunper 10 cm ditentukan SII, 0309-80

Tebal pita

o ukur tebal pita dengan alat mikrometer dengan skala terkecil (2,5

mikron).

o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-

ratakan.

Kekuatan tarik karung tenun

Kekuatan tarik karung tenun ditentukan menurut SII, 0310-80, kekuatan

tarik dan mulur kain karung, dengan jarak jepit 10 cm.

Kekuatan jahitan karung tenun

Pr. Analisis bahan plastik Page 7

Page 8: LAPORAN RESMI balai

Kekuatan jahitan karung tenun ditentukan menurut SII, 0308-80, cara uji

kekuatan jahitan karung goni.

Jumlah setik pada jahitan karung tenun

o Hitung jumlah setik pada jahitansepanjang 10 cm.

o Ulangi pengujian untuk lima contoh uji pada tempat yang berbeda

kemudian hasilnya dirata-ratakan.

Lebar lipatan karung tenun

o Ukur lebar lipatan karung dari bagian karung yang dilpat tunggal

untuk dijahit ( lihat gambar 1 dan 2)

Jarak jahitan karung tenun

o Ukur jarak jahitan karung dari tepi karung yang terdekat dengan

jahitan sampai jahitan (lihat gambar 1 dan 2).

o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-

ratakan.

Panjang ekor jahitan

o Ukur panjang ekor jahitan dari tepi karung sampai ujung benang yang

berlebih.

o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-

ratakan.

Kekuatan jatuh karung tenun

Kekuatan jatuh karung tenun ditentukan menurut SII . 0570-81,cara uji

kekuatan jath karung goni

Kantung dalam

Panjang kantung dalam

o Ukur panjang kantung dalam yang diukur dari mulut kantung sampai

bagian kantung yang dilekat panas (lihat gambar 3).

o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-

ratakan.

Lebar kantung dalam

o Lebar kantung dalam dari sisi kantung yang satu ke sisi yang lain

(lihat gambar 3).

Pr. Analisis bahan plastik Page 8

Page 9: LAPORAN RESMI balai

o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-

ratakan.

Tebal kantung dalam

o Ukur tebal kantung dalam dengan alat mikrometer dengan skala

terkecil 2,5 mikron.

o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-

ratakan.

Kekuatan tarik kantung dalam

o Kekuatan tarik kantung dalam ditentukan menurut SII, 3010-80, cara

uji kekuatan tarik dan mulur kain karung.

o Kapasitas alat disesuaikan dengan kekuatan kantung dalam dengan

jarak jepit 5 cm dan bentuk contoh uji seperti pita berukuran 15 X 2,5

cm.

Kekutan tarik lekat panas

o Kekuatan tarik lekat panas kantung dalam dtentukan sesuai dengan

butir 5.2.4.

o Contoh uji dibuat sedemikian sehingga bagian lekat panas berada

ditengah-tengah dan tegak lurus arah tarikan.

Jarak lekat panas

o Ukur jarak lekat panas kantung dalam dari tepi yang terdekat dengan

bagian yang dilekat panas (lihat gambar 3).

o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-

ratakan.

Kekuatan sobek kantung dalam

Kekuatan sobek kantung dalam ditentukan menurut SII, 0248-79, cara uji

tahan sobek kanik tenun dengan alat pendulum (Elmendorf), dengan

bentuk contoh uji seperti pada gambar 4.

6 Syarat lulus uji

Karung tenun plastic polyolefin untuk pupuk urea yang terdiri dari karung tenun dan

kantung dalam polyolefin, memenuhi persyaratan standar ini apa bila semua hasil uji

memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.1.

Pr. Analisis bahan plastik Page 9

Page 10: LAPORAN RESMI balai

Karung tenun plastic polyolefin untuk pupuk ZA, yang terdiri dari karung tenun dan

kantung dalam polyolefin, memenuhi persyaratan standar ini apabila semua hasil uji

memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.2.

Karung tenun plastic polyolefin untuk pupuk TSP, NPK, DAP yang terdiri dari karung

tenun dan kantung dalam polyolefin memenuhi persyaratan standar ini apabila

semua hasil uji memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.3.

Karung tenun plastic poliolefin untuk gula pasir yang terdiri dari karung tenun dan

kantung dalam polyolefin memenuhi persyaratan standar ini apabilas semua hasil uji

memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.4.

Karung tenun plastic polyolefin untuk beras memenuhi persyaratan standar ini

apabila semua hasil uji memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.5

Karung tenun plastic polyolefin untuk palawija biji-bijian memenuhi persyaratan.

Standar ini apabila semua hasil uji memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.4.

Karung tenun plastic polyolefin untuk garam memenuhi persyaratan standar ini

apabila semua hasil uji memenuhi persyaratan mutu pada butir3.7.

3 ALAT DAN BAHAN

Adapun alat – alat yang digunakan sbb :

Gunting

Cuter

Thickness

Penggaris

Elemendorf

Tensile strength tester

Neraca analitik

Bolpoint

Adapun bahan – bahan yang digunakan sbb :

karung kantong luar

karung kantong dalam

Pr. Analisis bahan plastik Page 10

Page 11: LAPORAN RESMI balai

4 PROSEDUR KERJA

Karung Tenun Poliolefin

a. Panjang Karung tenun

Karung Tenun Dengan Konstruksi “L”

1. Ukur panjang dari mulut karung sampai jahitan dasar pada sisi terjahit

(lihat gambar 1).

2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata

– rata.

Karung Dengan Konstruksi Kubus

1. Ukur panjang karung yang merupakan jarak terpendek dari mulut karung

sampai jahitan dasar (lihat gambar 2).

b. Lebar Karung Tenun Polieolefin

Karung Tenun Dengan Konstruksi “L”

1. Ukur lebar karung dari tepi sisi yang tidak dijahit sampai jahitan sisi yang

dijahit (lihat gambar 1).

2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata –

rata.

Karung Tenun Dengan Konstruksi Kubus

1. Ukur lebar karung dari sisi karung yang satu ke sisi yang lain (lihat gambar 2).

2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata –

rata.

Pengukuran dilakukan pada dasar karung.

c. Lebar Pita Plastik Poliolefin

Ukur lebar pita dengan alat mikrometer, ulangi pengukuran untuk lima contoh

uji, kemudian hasilnya dihitung rata – rata.

d. Kekuatan Tarik

Kekuatan tarik karung tenun ditentukan sesuai SNI 08 – 0365 – 1980. Cara uji

kekuatan tarik dan mulur kain karung, dengan jarak jepit 10 cm.

e. Kekuatan jahitan karung tenun plastik poliolefin

Pr. Analisis bahan plastik Page 11

Page 12: LAPORAN RESMI balai

Kekuatan jahitan karung tenung ditentukan sesuai SNI 19 – 0363 – 1989. Cara uji

kekuatan jahitan karung goni.

f. Jumlah setik pada jahitan karung tenun plastik poliolefin

Hitung jumlah setik pada jahitan sepanjang 10 cm. Ulangi pengujian untuk lima

contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata – rata.

g. Lebar lipatan karung tenun plastik poliolefin

1. Ukur lebar lipatan karung dari bagian karung yang dilipat untuk dijahit (lihat

gambar 1 dan 2).

2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata –

rata.

h. Jarak jahitan dari tepi karung tenun plastik poliolefin

1. Ukur jarak jahitan karung dari tepi karung yang terdekat dengan jahitan

sampai batas jahitan (lihat gambar 1 dan 2).

2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata –

rata.

i. Panjang ekor jahitan

1. Ukur panjang ekor jahitan dari tepi karung sapai ujung benang yang berlebih.

2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata –

rata.

j. Kemuluran (elongation) karung

1. Lakukan uji kemuluran karung sesuai SNI 08 – 0365 – 1989, cara uji kekuatan

tarik dan mulur kain karung, dan hasilnya merupakan uji kemuluran.

k. Kekuatan jatuh karung tenun plastik poliolefin

Kekuatan jatuh karung tenun ditentukan sesuai SNI 19 – 0525 -1989, Cara uji

kekuatan jatuh karung goni.

l. Ketahanan Terhadap Kerusakan

Lakukan pemeriksaan dengan cara uji sesuai Wheathering ability tests atau

xenon tests atau pengujian lainnya yang setara sehingga hasil akhir terjadi

penurunan maksimum 20 % terhadap kuat tarik (setara dengan kondisi 200 jam

di alam terbuka).

Kantung Dalam

a. Panjang Kantung Dalam

Pr. Analisis bahan plastik Page 12

Page 13: LAPORAN RESMI balai

1. Ukur panjang kantung dalam yang diukur dari mulut kantung sampai

bagian kantung yang dilekat (lihat gambar 3).

2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata

– rata.

b. Lebar Kantung Dalam

1. Ukur lebar kantung dalam sisi kantung yang satu dengan sisi yang lain

(lihat gambar 3).

2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata

– rata.

c. Tebal Kantung Dalam

1. Ukur tebal kantung dalam dengan alat mikrometer dengan skala terkecil

2,5 mikron.

2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata

– rata.

d. Kekuatan Tarik Kantung Dalam

Kekuatan tarik kantung dalam ditentukan sesuai SNI 08 – 0365 – 1989. Cara

uji kekuatan tarik dan mulur kain karung. Kapasitas alat disesuaikan dengan

kekuatan kantung dalam dengan jarak jepit 5 cm dan bentuk contoh uji

seperti pita berukuran 15 x 2,5 cm.

e. Kekuatan Tarik Lekat Panas

Kekuatan tarik lekat panas kantung dalam ditentukan sesuai dengan butir

5.2.4.

Contoh uji dibuat sedemikian rupa sehingga bagian lekat panas berada di

tengah – tengah dan tegak lurus arah tariknya.

f. Jarak Lekat Panas

1. Ukur jarak lekat panas kantung dalam dan tepi yang terdekat dengan

bagian yang dilekat panas (lihat gambar 3).

2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata

– rata.

g. Kekuatan Sobek Kantung Dalam

Kekuatan sobek kantung dalam ditentukan sesuai SNI 08 – 0338 -1989. Cara

uji tahan sobek kain tenun dengan alat pendulum (Elmendorf), dengan

bentuk contoh uji seperti pada gambar 4.

Pr. Analisis bahan plastik Page 13

Page 14: LAPORAN RESMI balai

h. Kemuluran (elongation) Kantung Dalam

Lakukan uji kemuluran kantong dalam sesuai SNI 08 – 0365 – 1989. Cara uji

tahan tarik dan mulur kain karung, dan hasilnya merupakan uji kemuluran.

5 HASIL ANALISA DAN PERHITUNGAN

PENGUJIAN KARUNG BERAS LUAR

NO. JENIS UJI 1 2 3 Rata -

rata

Sesuai/tidak

sesuai SNI

1 Ukuran

a. Panjang karung

(cm)

64,5 64,5 64,5 64,5 Tidak sesuai

b. Lebar karung (cm) 40,8 40,8 40.8 40,8 Tidak sesuai

2 Berat (gram) 47,88 47,92 48,10 47,96 Tidak sesuai

3 Denier 799 773 794 788,67 Tidak sesuai

4 Warna putih Putih putih Putih sesuai

Pr. Analisis bahan plastik Page 14

Page 15: LAPORAN RESMI balai

5 Konstruksi

Tebal lusi per 10 cm 45 44 44 44,33 Tidak sesuai

Tebal pakan per 10 cm 44 44 43 43,67 Tidak sesuai

Lebar pita (mm) 0,2 0,2 0,2 0,2 -

6 Kekuatan tarik per 5 cm

1. Arah lusi (kg) Beban

=

79,14

Pjng=

14

Beban =

84,2

Pjng =

14

Beban

= 89,5

Pjng =

14

Beban =

84,28

Pjng = 14

Tidak sesuai

2. Arah pakan (kg) Beban

=

88,80

Pjng =

14

Beban =

82,4

Pjng =

14

- Beban =

85,6

Pjng = 14

Tidak sesuai

7 Kemuluran (%) Pjng

dibagi

20

-

8 Kekuatan jahit (kg) Beban

=31,55

P=

27,5

Beban =

36,7

P = 27,5

Beban

= 34,65

P =

27,5

Beban =

34, 3

P = 27,5

Tidak sesuai

9 Jumlah setik per 10 cm 13 13 13 13 Tidak sesuai

10 Lebar lipatan 2,5 2,5 2,5 2,5 Sesuai

11 Jarak jahitan dari tepi 1 1 1 1 Sesuai

12 Panjang ekor jahitan 2,0 2,6 2,5 2,36 Sesuai

13 Ketahanan terhadap

kerusakan

(wheathering ability test)

200 jams

1. Arah lusi (kg)

2. Arah pakan(kg)

64,15

67,35

47,95

69,6

68,35

56,1

60,15

64,35

Terjadi

penurunan

± 20%

terhadap

kuat tarik

14 Nilai kekuatan jatuh

karung

Pr. Analisis bahan plastik Page 15

Page 16: LAPORAN RESMI balai

- Ketinggian 180 cm baik Baik baik baik Sesuai

- Ketinggian 360 cm baik Baik baik baik Sesuai

PENGUJIAN KANTUNG DALAM

NO. JENIS UJI 1 2 3 Rata -

rata

Sesuai/

tidak

sesuai

SNI

1 Jenis bahan baku Poliolefin -

2 Warna karung Putih -

3 Sablon - -

4 Kapasitas isi 25 kg -

5 Panjang bersih

(cm)

86 86 86 86 Tidak

sesuai

6 Lebar (cm) 68 67,8 68 67,9 Tidak

sesuai

7 Berat per karung

(gr)

46,6342 46,6341 46,6342 46,6 Tidak

sesuai

8 Tebal (mm) 0,3 0,4 0,4 0,36 Tidak

sesuai

9 Kekuatan tarik per

2,5 cm :

1. Arah mesin

(kg)

( 15 x 30 )

cm

Beban =

1,9 kg

L1 = 325

mm

L2 = 646

mm

Beban =

1,25 kg

L2 = 521

mm

Beban =

0,9 kg

L2 =

451 mm

Beban =

1,35 kg

L1 = 325

mm

L2 =

539,33

mm

Tidak

sesuai

2. Arah

melintang

(kg)

Beban =

0,8 kg

L2 = 429

mm

Beban =

0,95 kg

L2 = 474

mm

Beban =

1,05 kg

L2 =

485 mm

Beban =

0,93 kg

L1 = 325

mm

Tidak

sesuai

Pr. Analisis bahan plastik Page 16

Page 17: LAPORAN RESMI balai

L2 =

462,67

mm

10 Kekuatan tarik

lekat panas per 2,5

cm

Beban

1,00

1,10 1,10 1,06 Tidak

sesuai

11 Jarak lekat panas 1,4 1,3 1,4 1,36 Tidak

sesuai

12 Kekuatan sobek

(elemendorf) :

1. Arah mesin

(gr)

210 180 200 196,67 sesuai

2. Arah

melintang

(gr)

500 550 550 553,33 sesuai

6 PEMBAHASAN

Dalam decade terakhir ini perkembangan dunia semakin mencuat. Hal ini seiring

dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi. Selain itu juga hal

yang paling berpengaruh adalah tuntutan zaman yang semakin berkembang

dikarenakan adanya persaingan yang ketat khususnya dibidang industri yang ada.

Hal tersebut dapat kita berikan salah satu contoh seperti pada zaman dulu

manusia belum mengenal plastic untuk digunakan sebagai wadah barang. Akan tetapi,

seiring berjalannya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada

sekarang ini plastic merupakan salah satu kebutuhan yang pokok untuk suatu industri

yang mana plastic tersebut digunakan untuk packaging barang yang diproduksinya

tersebut.

Saat sekarang ini plastic bukan hanya dimanfaatkan sebagai wadah suatu

barang. Akan tetapi, banyak sekali barang – barang yang canggih pun tidak terlepas

Pr. Analisis bahan plastik Page 17

Page 18: LAPORAN RESMI balai

dengan adanya plastic misalnya seperti : handphone, mobil, pesawat dsb. Selain itu, pula

barang plastic yang paling banyak digunakan oleh masyarakat kelas bawah, menengah

sampai keatas yakni digunakan untuk wadah barang – barang konsumsi misal seperti

makanan dan bahan – bahan makanan.

Dalam praktikum yang kami lakukan kali ini kami mencoba menganalisa kualitas

dari plastic khususnya karung beras BULOG yang terdapat dipasaran. Hal ini dilakukan

karena untuk menjamin kualitas dari beras akan dipasarkan. Kesemuanya itu tidak

terlepas dari standar yang ada yakni yang kami buat acuan untuk menganalisa yaiitu SNI

19-0057-1987 NO 54-55 tentang karung tenun plastic polyolefin dari Badan

Standarisasi Nasional (BSN).

Dari pengujian yang sudah kami lakukan dibagi 2 jenis yaitu pengujian karung

luar dan karung dalam.

Pengujian karung luar

Pada praktikum ini, metodologi yang digunakan merupakan metode yang

sederhana, yaitu metode pengukuran dengan menggunakan indstrumen sederhana

berupa alat ukur dan jangka sorong. Penentuan dimensi dan konstruksi tetal dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui ukuran serta struktur tetal karung tenun yang terbuat

dari plastik poliolefin. Yang termasuk dimensi karung dalam pengujian diantaranya

adalah panjang dan lebar karung, lebar lipatan, jarak jahitan dari tepi, serta panjang

ekor jahitan. Sedangkan yang merupakan konstruksi tetal dari karung tenun adalah tetal

lusi per 10 cm, tetal pakan per 10 cm, serta jumlah setik per 10 cm. Karung tenun yang

menjadi objek pengujian adalah karung tenun dari plastik poliolefin dengan kapasitas

50 kg.

Dalam praktikum yang dilakukan, terdapat 9 macam pengukuran yang bertujuan

untuk mengetahui dimensi serta konstruksi tetal dari karung tenun tersebut.

Pengukuran panjan dan lebar karung bertujuan untuk mengetahui dimensi dari karung

tersebut secara keseluruhan. Tetal lusi, tetal pakan, dan lebar pita merupakan

penentuan konstruksi tetal yang dilakukan terhadap helaian pita karung. Tetal lusi

merupakan jumlah helaian pita karung yang dihitung sepanjang 10 cm ke arah

horizontal, sedangkan tetal pakan merupakan jumlah helaian pita karung dalam jarak

setiap 10 cm ke arah vertikal. Dan pengukuran lebar pita bertujuan untuk mengetahui

ukuran helaian pita yang menjadi komponen penyusun karung tenun.

Pr. Analisis bahan plastik Page 18

Page 19: LAPORAN RESMI balai

Jumlah setik per 10 cm menunjukkan jumlah stik (jahitan) yang terdapat pada

bagian tepi karung untuk setiap 10 cm. Pengukuran lebar lipatan, jarak jahitan dari tepi,

serta panjang ekor jahitan merupakan pengukuran yang dilakukan terhadap bagian tepi

karung yang terdapat jahitan.

Dalam pengujian karung luar ini hasil yang kami peroleh dapat dilihat pada table

pada hasil dan perhitunngan. Dalam table tersebut melampirkan bahwa hal – hal yang

tidak sesuai dengan standar SNI yang diperuntukkan diantaranya yaitu : ukuran (baik

panjang karung maupun lebar karung), berat, dinier,konstruksi (baik tetal lusi maupun

pakan), kekuatan tarik per 5 cm (baik arah lusi maupun arah pakan), kekuatan jahit, dan

jumlah setik per 10 cm. Sedangkan lebar lipatan, jarak jahitan dari tepi, panjang ekor

jahitan serta nilai kekuatan jatuh karung (baik pada ketinggian 180 cm dan 360 cm tidak

mengalami kerusakan) sehingga sesuai dengan standar SNI yang diperuntukkan. Pada

faktor pengujian ketahanan terhadap kerusakan (wheathering ability test) 200 jam

hanya menguji kekuatan tarik karungnya saja sehingga dari data yang kami peroleh

hanya dibandingkan dengan kuat tarik sebelunya/sebelum dilakukan kerusakan. Dari

data yang kami peroleh ternyata terjadi penurunan ± 20 % terhadap kuat tarik

sebelumnya.

Pengujian karung dalam

Pada pengujian karung dalam ini untuk hasil dapat dilihat pada table hasil

perhitungan diatas. Akan tetapi, dari hal ini kami membandingkannya dengan standar

SNI untuk komoditi urea/ gula pasir. Hal ini dikarenakan dalam referensi yang kami

peroleh tidak ada secara khusus untuk komoditi beras. Dalam table tersebut

melampirkan bahwa faktor – faktor yang tidak sesuai SNI yang diperuntukkan

diantaranya yaitu : panjang bersih, lebar, berat per karung, tebal, kekuatan tarik per 2,5

cm (baik arah melintang maupun membujur), jarak lekat panas, kekuatan tarik lekat

panas per 2,5 cm. Sedangkan, untuk faktor – faktor yang tidak sesuai dengan SNI yang

diperuntukkan diantaranya yaitu : Kekuatan sobek (elemendorf) (baik Arah mesin

maupun Arah melintang)

7 KESIMPULAN

Dari praktikum ini dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya yaitu :

Pr. Analisis bahan plastik Page 19

Page 20: LAPORAN RESMI balai

Faktor – faktor yang tidak sesuai dengan standar SNI yang diperuntukkan pada

karung luar diantaranya yaitu : ukuran (baik panjang karung maupun lebar karung),

berat, dinier,konstruksi (baik tetal lusi maupun pakan), kekuatan tarik per 5 cm

(baik arah lusi maupun arah pakan), kekuatan jahit, dan jumlah setik per 10 cm.

Faktor – faktor yang sesuai dengan standar SNI yang diperuntukkan pada karung

luar diantaranya yaitu : lebar lipatan, jarak jahitan dari tepi, panjang ekor jahitan

serta nilai kekuatan jatuh karung (baik pada ketinggian 180 cm dan 360 cm tidak

mengalami kerusakan)

Pengujian ketahanan terhadap kerusakan (wheathering ability test) 200 jam terjadi

penurunan 20 % dari pada sebelum dilakukan pengusangan.

faktor – faktor yang tidak sesuai dengan SNI yang diperuntukkan diantaranya yaitu :

Kekuatan sobek (elemendorf) (baik Arah mesin maupun Arah melintang)

faktor – faktor yang tidak sesuai SNI yang diperuntukkan diantaranya yaitu :

panjang bersih, lebar, berat per karung, tebal, kekuatan tarik per 2,5 cm (baik arah

melintang maupun membujur), jarak lekat panas, kekuatan tarik lekat panas per 2,5

cm.

Secara garis besar karung yang kami lakukan analisa kurang sesuai dengan standar

SNI yang diperuntukkan.

8 DAFTAR PUSTAKA

Pasaribu, Nuraida. Berbagai Ragam Pemanfaatan Polimer.2004. Universitas

Sumatera Utara.

Hermawan, Prasetyo.2008.Buku Petunjuk Praktikum Pengujian Bahan

Plastik.Akademi Teknologi Kulit : Yogyakarta.

SNI 19 – 0057 – 1998 (karung tenun plastik poliolefin)

Yogyakarta,Januari 2011

Irsal umar

Pr. Analisis bahan plastik Page 20