ii. tinjauan pustaka - sinta.unud.ac.id ii.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (promkes depkes ......

30
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kemitraan Sub-bab ini menjelaskan mengenai pengertian kemitraan,tujuan kemitraan, kelebihan dan kelemahan pola kemitraan, jenis-jenis pola kemitraan dan syarat syarat kemitraan. 2.1.1 Pengertian kemitraan Kemitraan pada esensinya dikenal dengan istilah gotong royong atau kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok. Menurut Notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu- individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Pengertian kemitraan secara umum (Promkes Depkes RI, 2004) meliputi 1. Kemitraan mengandung pengertian adanya interaksi dan interelasi minimal antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing pihak merupakan mitra atau partner. 2. Kemitraan adalah proses pencarian/perwujudan bentuk-bentuk kebersamaan yang saling menguntungkan dan saling mendidik secara sukarela untuk mencapai kepentingan bersama. 3. Kemitraan adalah upaya melibatkan berbagai komponen baik sektor, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah atau non-pemerintah untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip, dan peran masing-masing.

Upload: trinhhanh

Post on 14-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kemitraan

Sub-bab ini menjelaskan mengenai pengertian kemitraan,tujuan kemitraan,

kelebihan dan kelemahan pola kemitraan, jenis-jenis pola kemitraan dan syarat –

syarat kemitraan.

2.1.1 Pengertian kemitraan

Kemitraan pada esensinya dikenal dengan istilah gotong royong atau

kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok. Menurut

Notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-

individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu

tugas atau tujuan tertentu. Pengertian kemitraan secara umum (Promkes Depkes

RI, 2004) meliputi

1. Kemitraan mengandung pengertian adanya interaksi dan interelasi minimal

antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing pihak merupakan mitra

atau partner.

2. Kemitraan adalah proses pencarian/perwujudan bentuk-bentuk kebersamaan

yang saling menguntungkan dan saling mendidik secara sukarela untuk

mencapai kepentingan bersama.

3. Kemitraan adalah upaya melibatkan berbagai komponen baik sektor,

kelompok masyarakat, lembaga pemerintah atau non-pemerintah untuk

bekerja sama mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan,

prinsip, dan peran masing-masing.

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

12

4. Kemitraan adalah suatu kesepakatan dimana seseorang, kelompok atau

organisasi untuk bekerjasama mencapai tujuan, mengambil dan

melaksanakan serta membagi tugas, menanggung bersama baik yang berupa

resiko maupun keuntungan, meninjau ulang hubungan masing-masing

secara teratur dan memperbaiki kembali kesepakatan bila diperlukan.

2.1.2 Prinsip kemitraan

Terdapat tiga prinsip kunci yang perlu dipahami dalam membangun suatu

kemitraan oleh masing-masing anggota kemitraan yaitu

1. Prinsip kesetaraan (Equity)

Individu, organisasi atau institusi yang telah bersedia menjalin kemitraan harus

merasa sama atau sejajar kedudukannya dengan yang lain dalam mencapai

tujuan yang disepakati.

2. Prinsip keterbukaan

Keterbukaan terhadap kekurangan atau kelemahan masing-masing anggota

serta berbagai sumber daya yang dimiliki. Semua itu harus diketahui oleh

anggota lain. Keterbukaan ada sejak awal dijalinnya kemitraan sampai

berakhirnya kegiatan, keterbukaan ini menimbulkan rasa saling melengkapi

dan saling membantu diantara golongan (mitra).

3. Prinsip azas manfaat bersama (mutual benefit)

Individu, organisasi atau institusi yang telah menjalin kemitraan memperoleh

manfaat dari kemitraan yang terjalin sesuai dengan kontribusi masing-masing.

Kegiatan atau pekerjaan menjadi efisien dan efektif bila dilakukan bersama.

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

13

2.1.3 Tujuan kemitraan

Maksud dan tujuan kemitraan pada dasarnya yaitu untuk membantu para

pelaku kemitraan dan pihak-pihak tertentu dalam mengadakan kerjasama

kemitraan yang saling menguntungkan (win-win solution) dan bertanggung jawab.

Ciri dari kemitraan usaha terhadap hubungan timbal balik bukan sebagai buruh-

majikan atau atasan-bawahan sebagai adanya pembagian risiko dan keuntungan

yang proporsional, di sinilah kekuatan dan karakter kemitraan usaha.

Menurut Hafsah (1999), tujuan ideal kemitraan yang ingin dicapai dalam

pelaksanaan kemitraan secara lebih konkret yaitu (1) meningkatkan pendapatan

usaha kecil dan masyarakat, (2) meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku

kemitraan, (3) meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat dan

usaha kecil, (4) meningkatkan pertumbuhan ekonomi perdesaan, wilayah dan

nasional, (5) memperluas kesempatan kerja dan (6) meningkatkan ketahanan

ekonomi nasional.

Sasaran kemitraan agribisnis adalah terlaksananya kemitraan usaha dengan

baik dan benar bagi pelaku-pelaku agribisnis terkait di lapangan sesuai dengan

hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Manfaat yang dapat dicapai dari

usaha kemitraan (Hafsah, 1999) antara lain

1. Produktivitas

Bagi perusahaan yang lebih besar, dengan model kemitraan, perusahaan

besar dapat mengoperasionalkan kapasitas pabriknya secara full capacity

tanpa perlu memiliki lahan dan pekerja lapangan sendiri, karena biaya untuk

keperluan tersebut ditanggung oleh petani. Peningkatan produktivitas bagi

petani biasanya dicapai secara simultan yaitu dengan cara menambah unsur

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

14

input Win-win solution (solusi menang-menang): Proses negosiasi yang

mendorong prospek keuntungan bagi kedua belah pihak, dikenal juga

sebagai proses integratif (Stoner 1995). Baik kualitas maupun kuantitasnya

dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang

berlipat. Melalui model kemitraan petani dapat memperoleh tambahan input,

kredit dan penyuluhan yang disediakan oleh perusahaan inti.

2. Efisiensi

Erat kaitannya dengan sistem kemitraan, perusahaan dapat mencapai

efisiensi dengan menghemat tenaga dalam mencapai target tertentu dengan

menggunakan tenaga kerja yang dimiliki oleh petani. Sebaliknya bagi petani

yang umumnya relatif lemah dalam hal kemampuan teknologi dan sarana

produksi, dengan bermitra dapat menghemat waktu produksi melalui

teknologi dan sarana produksi yang disediakan oleh perusahaan.

3. Jaminan kualitas, kuantitas dan kontinuitas

Kualitas, kuantitas dan kontinuitas sangat erat kaitannya dengan efisiensi

dan produktivitas di pihak petani yang menentukan terjaminnya pasokan

pasar dan pada gilirannya menjamin keuntungan perusahaan. Ketiganya juga

merupakan pendorong kemitraan, apabila berhasil dapat melanggengkan

kelangsungan kemitraan ke arah penyempurnaan.

4. Risiko suatu hubungan kemitraan idealnya dilakukan untuk mengurangi

risiko yang dihadapi oleh kedua belah pihak. Kontrak dapat mengurangi

risiko yang dihadapi oleh pihak perusahaan mitra jika mengandakan

pengadaan bahan baku sepenuhnya dari pasar terbuka. Perusahaan mitra

juga dapat memperoleh keuntungan lain karena mereka tidak harus

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

15

menanamkan investasi atas tanah dan mengelola pertanian yang sangat luas.

Risiko yang dialihkan perusahaan perusahaan inti ke petani adalah (1) risiko

kegagalan produksi, (2) risiko kegagalan memenuhi kapasitas produksi, (3)

risiko investasi atas tanah, (4) risiko akibat pengelolaan lahan usaha luas,

dan (5) risiko konflik perburuhan. Risiko lain yang dialihkan petani ke

perusahaan mitra antara lain: (1) risiko kegagalan pemasaran produk hasil

pertanian, (2) risiko fluktuasi harga produk, dan (3) risiko kesulitan

memperoleh input/sumberdaya produksi yang penting.

5. Sosial Kemitraan dapat memberikan dampak sosial (social benefit) yang

cukup tinggi. Ini berarti negara terhindar dari kecemburuan sosial.

Kemitraan dapat pula menghasilkan persaudaraan antar pelaku ekonomi

yang berbeda status. Ketahanan ekonomi nasional Usaha kemitraan berarti

suatu upaya pemberdayaan yang lemah (petani/usaha kecil). Peningkatan

pendapatan yang diikuti tingkat kesejahteraan dan sekaligus terciptanya

pemerataan yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi timbulnya

kesenjangan ekonomi antar pelaku yang terlibat dalam kemitraan yang

mampu meningkatkan ketahanan ekonomi secara nasional (Hafsah, 1999).

2.1.4 Kelebihan dan kelemahan kemitraan

Melalui kemitraan akan diperoleh keuntungan diantara kedua belah pihak

pelaku kemitraan. Kelebihan yang dapat dicapai dengan adanya kemitraan antara

lain dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan pangsa pasar,

meningkatkan keuntungan, sama-sama menanggung risiko, menjamin pasokan

bahan baku, dan menjamin distribusi pemasaran.

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

16

Oktaviani (2003) menyatakan terdapat beberapa keuntungan yang bisa

diperoleh perusahaan dengan melakukan kemitraan atau kontrak pertanian dengan

petani mitra, yaitu (1) terjaminnya ketersediaan bahan baku, (2) dapat melakukan

pengontrolan terhadap proses produksi dan penanganan pasca panen, (3) dapat

mengontrol kualitas produksi, (4) dapat menjaga kestabilan harga, (4) dapat

memperkenalkan dan mengembangkan suatu jenis/varietas tanaman baru, (5)

memungkinkan dapat diidentifikasi kebutuhan pelanggan yang khusus, (6)

implikasi pengotrolan logistik yang lebih baik, dan (7) hubungan yang baik

dengan konsumen atau pembeli.

Keuntungan yang bisa diperoleh petani atau pembudidaya yakni (1)

dengan adanya kestabilan harga, dapat menjamin penghasilan yang tetap, (2)

menghambat dominasi tengkulak, (3) pengembangan benih baru, (4) penggunaan

teknologi dan keterampilan baru, (5) hubungan didasarkan pada kepercayaan yang

saling menguntungkan, (6) pembayaran hasil terjamin, (7) penyuluhan tentang

teknis disediakan oleh perusahaan mitra, (8) praktek jual beli yang adil, (9) dapat

memperoleh fasilitas kredit, dan (10) skema asuransi alam dapat diterapkan.

Konsep ini juga mempunyai kekurangan-kekurangan, disamping

keuntungan yang diperoleh. Kekurangan-kekurangan yang ada biasanya tidak

terlepas dari permasalahan-permasalahan yang muncul seiring dengan

peningkatan hubungan yang terjalin diantara pelaku-pelaku kemitraan. Beberapa

permasalahan yang timbul antara lain (1) petani tidak memenuhi kualitas produk

yang diinginkan perusahaan; (2) petani dapat terjebak kredit macet; (3) petani

melanggar kontrak dengan menjual produk pertanian ke pihak lain atau

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

17

perusahaan saingan lain; (4) faktor alam yang dapat mengakibatkan kegagalan

panen, seperti perubahan cuaca dan bencana alam.

Permasalahan dapat juga muncul dari perusahaan mitra, selain

permasalahan yang seringkali muncul dari petani. Penyalahgunaan posisi

seringkali membawa perusahaan menjadi aktor dominan dalam hubungan

kemitraan dan tidak jarang membawa ketergantungan bagi kelompok/usaha mitra

kepada perusahaan besar. Dominasi perusahaan juga dapat mengakibatkan

perusahaan tidak menepati perjanjian yang dibuat bersama.

Permasalahan dapat pula timbul dari ketidakjelasan dan ketidaktegasan

dalam pembuatan perjanjian. Ketentuan-ketentuan yang ada dalam perjanjian

yang tidak dijabarkan dengan jelas seringkali menjadi potensi bagi kedua belah

pihak untuk melakukan pelanggaran. Perjanjian yang dibuat jika tidak memiliki

dasar hukum yang jelas, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat terus

berlarut dan membawa perpecahan kedua pihak.

2.1.5 Kendala-kendala dalam kemitraan

Faktor-faktor yang menjadi kendala pencapaian hubungan kontrak yang

ideal antara perusahaan mitra dan kelompok/usaha mitra dapat dipilah ke dalam

kendala pihak perusahaan mitra dan kendala di pihak kelompok/usaha mitra.

Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan maupun kelompok/usaha mitra dalam

menjalankan kemitraan berbeda tergantung dari kasus yang terjadi.

Pelaksanaan kemitraan dihadapkan pada kendala-kendala sebagai berikut.

(1) berdasarkan rasa belas kasihan dan mengandung unsur sloganisme/seremonial,

(2) adanya ”jurang” kemampuan baik dalam penguasaan teknis, konsistensi dalam

pemenuhan janji, dan rendahnya kemampuan dengan pengusaha besar, dan (3)

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

18

pihak pengusaha tidak menyadari hakekat kemitraan justru untuk memajukan

usaha sendiri.

Konsep kemitraan, perusahaan mitra memiliki peran dan tanggung jawab

yang strategis, karena menggantikan peranan pertukaran di pasar terbuka.

Kelangsungan hubungan kontrak akan terancam apabila perusahaan mitra tidak

dapat menjamin pemasaran produk kelompok/usaha mitra. Dominasi peranan

perusahaan mitra dalam kemitraan bisa mengarah pada ketergantungan dan

subordinasi. Ketentuan yang tegas dalam hubungan kontrak dan kesadaran yang

tinggi dari perusahaan mitra untuk menepati ketentuan merupakan solusi untuk

permasalahan ini.

Kegagalan implikasi sistem kemitraan dapat terjadi karena

ketidakdisiplinan manajemen perusahaan mitra, termasuk krisis keuangan yang

dihadapi oleh pihak-pihak yang bermitra. Demikian pula apabila terjadi

penyimpangan dari ketentuan-ketentuan yang disepakati dengan kenyataan yang

menyangkut keahlian para petugas lapangan. Padahal dalam kemitraan standar

kualitas yang dituntut berbeda dengan pasar lokal/tradisional, sehingga asistensi

teknis untuk meningkatkan kualitas produk sangat penting.

Perusahaan mitra sebagai investor harus memiliki ketersediaan dana yang

cukup besar untuk bertahan sebelum memperoleh keuntungan. Kalau tidak ada

fleksibilitas dalam ketersediaan dana, maka dapat mengancam keberlangsungan

kegiatan usaha di tengah jalan.

Kendala yang memiliki peluang besar muncul di pihak kelompok/usaha

mitra (petani) meliputi permasalahan yang berkaitan dengan aspek produksi.

Kemampuan mengadopsi teknologi baru dalam produksi berkaitan dengan kultur

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

19

produksi serta etos kerja kelompok/usaha mitra yang masih tradisional dapat

menjadi kendala yang menentukan keberhasilan hubungan kemitraan. Bagi

usaha/petani kecil, memasuki hubungan kontrak bisa jadi kurang proporsional

seperti yang ditentukan di dalam kontrak bisnis.

Kemampuan negosiasi dibutuhkan untuk menjaga agar hubungan kontrak

bisnis dapat memberikan keuntungan proporsional bagi kelompok/usaha mitra.

Kemampuan negosiasi di pihak kelompok/usaha mitra dapat dilakukan apabila

mereka bersama atau kolektif membentuk suatu kekuatan dalam suatu sarana,

misalnya melalui kelompok tani.

2.1.6 Bentuk-bentuk pola kemitraan

Hubungan yang ingin dicapai dalam pembinaan kemitraan yakni (1)

Saling membutuhkan dalam arti para pengusaha memerlukan pasokan bahan

baku dan petani memerlukan penampungan hasil dan bimbingan, (2) Saling

menguntungkan yaitu baik petani maupun pengusaha memperoleh peningkatan

pendapatan/keuntungan disamping adanya kesinambungan usaha, (3) Saling

memperkuat dalam arti baik petani maupun pengusaha sama-sama melaksanakan

etika bisnis, sama-sama mempunyai persamaan hak dan saling membina, sehingga

memperkuat kesinambungan bermitra.

Bentuk-bentuk pola kemitraan yang banyak dilaksanakan (Departemen

Pertanian, 2002), yakni.

1. Inti-plasma

Merupakan hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan

mitra, yang di dalamnya perusahaan mitra bertindak sebagai inti dan kelompok

mitra sebagai plasma. Syarat-syarat untuk kelompok mitra: (1) berperan sebagai

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

20

plasma, (2) mengelola seluruh usaha budidaya sampai dengan panen, (3) menjual

hasil produksi kepada perusahaan mitra, (4) memenuhi kebutuhan perusahan

sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati. Syarat-syarat perusahaan mitra,

yaitu: (1) berperan sebagai perusahaan inti, (2) menampung hasil produksi, (3)

membeli hasil produksi, (4) memberi bimbingan teknis dan pembinaan

manajemen kepada kelompok mitra, (5) memberi pelayanan kepada kelompok

mitra berupa permodalan/kredit, saprodi, dan teknologi, (6) mempunyai usaha

budidaya pertanian/memproduksi kebutuhan perusahaan, (7) menyediakan lahan.

2. Subkontrak

Merupakan hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan

mitra, yang di dalamnya kelompok mitra memproduksi komponen yang

diperlukan perusahaan mitra sebagai bagian dari produksinya. Syarat-syarat

kelompok mitra dintaranya: (1) memproduksi kebutuhan yang diperlukan

perusahaan mitra sebagai bagian dari komponen produksinya, (2) menyediakan

tenaga kerja, (3) membuat kontrak bersama yang mencantumkan volume, harga,

dan waktu. Syarat-syarat perusahaan mitra disisi lain yaitu: (1) menampung dan

membeli komponen produksi perusahaan yang dihasilkan oleh kelompok mitra,

(2) menyediakan bahan baku/modal kerja, (3) melakukan kontrol kualitas

produksi.

3. Dagang umum

Merupakan hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan

mitra dengan perusahaan mitra memasarkan hasil produksi kelompok mitra atau

kelompok mitra memasok kebutuhan yang diperlukan perusahaan mitra. Syarat-

syarat kelompok mitra yaitu memasok kebutuhan yang diperlukan perusahaan

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

21

mitra. Syarat-syarat perusahaan mitra yakni memasarkan hasil produksi kelompok

mitra.

4. Keagenan

Merupakan hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan

mitra, yang di dalamnya kelompok mitra diberi hak khusus untuk memasarkan

barang atau jasa usaha perusahaan mitra. Syarat-syarat kelompok mitra yaitu

mendapatkan hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa usaha perusahaan

mitra, namun perusahaan mitra tidak mempunyai syarat.

5. Kerjasama operasional agribisnis (KOA)

Merupakan hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan

mitra, yang di dalamnya kelompok mitra menyediakan lahan, sarana dan tenaga.

Perusahaan mitra menyediakan biaya atau modal dan atau sarana untuk

mengusahakan atau membudidayakan suatu komoditi pertanian. Syarat kelompok

mitra pada pola ini yakni menyediakan lahan, sarana dan tenaga kerja, sedangkan

syarat perusahaan mitra yaitu menyediakan biaya, modal, dan teknologi untuk

mengusahakan/membudidayakan pertanian.

2.2 Agrowisata

Menurut Maruti (2009), sebuah agrowisata adalah bisnis berbasis

usahatani yang terbuka untuk umum. Tavare dalam Maruti (2009) mendefinisikan

agrowisata sebagai aktivitas agribisnis dimana petani setempat menawarkan tur

pada usahataninya dan mengijinkan seseorang pengunjung menyaksikan

pertumbuhan, pemanenan, pengolahan pangan lokal yang tidak akan ditemukan di

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

22

daerah asalnya. Sering petani tersebut menyediakan kesempatan kepada

pengunjung untuk tinggal sementara dirumahnya dalam program pendidikan.

2.2.1 Persyaratan pengembangan pusat agrowisata

Agrowisata dapat dikembangkan oleh individu petani yang memiliki

minimal dua hektar lahan, rumah petani, sumberdaya air dan berminat untuk

menjamu wisatawan (turis). Selain individu petani atau sekelompok petani,

koperasi pertanian, organisasi non-pemerintah (NGO), perguruan tinggi pertanian

dapat mengembangkan pusat agrowisata (Maruti, 2009).

Untuk mengembangkan pusat agrowisata tersebut, infrastruktur dan

fasilitas dasar yang perlu disediakan oleh petani atau kelompok tani pada

usahataninya, seperti rumah petani yang dilengkapi fasilitas akomodasi yang

memenuhi persyaratan minimal hotel, sumberdaya air, green house dan koleksi

tanaman yang diusahakan petani, peralatan memasak untuk memasak makanan

yang diinginkan oleh wisatawan, kotak obat untuk memenuhi kebutuhan

kesehatan yang bersifat darurat, sumur atau kolam untuk aktivitas memancing

atau berenang, dan fasilitas telepon.

Lokasi adalah faktor terpenting untuk keberhasilan pengembangan pusat

agrowisata. Lokasi tersebut harus secara mudah diakses dan memiliki keunikan

dan latar belakang fanorama yang indah. Lebih baik lagi kalau lokasi agrowisata

itu dekat dengan tempat-tempat bersejarah, dam/danau, atau pun tempat berziarah.

Petani atau kelompok tani seharusnya mendisain pusat agrowisatanya hanya

dalam lingkungan yang alami perdesaan dengan latar belakang panorama alam

yang indah untuk menangkap minat wisatawan perkotaan datang ke agrowisata

tersebut, sehingga wisatawan yang berasal dari daerah perkotaan dapat

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

23

menikmati panorama alam dan kehidupan perdesaan. Hasil penelitian Carpio

(dalam Budiasa, 2011) tentang permintaan terhadap agrowisata di Amerika

Serikat mengindikasikan adanya korelasi negatif antara biaya perjalanan dan

junlah trip dan terdapat korelasi positif antara pendapatan wisatawan dan jumlah

trip. Biaya perjalanan meningkat 1% mengakibatkan penurunan jumlah trip

(kunjungan usahatani) sebesar 0,13%, sedangkan peningkatan pendapatan

wisatawan sebesar 1% dapat meningkatkan jumlah kunjungan usahatani menjadi

sebesar 0,06%.

Penentuan target pasar sangat penting dalam menentukan keberhasilan

usaha agrowisata, untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke obyek agrowisata,

pihak manajer marketing dapat menjalin kerjasama dengan berbagai instansi,

misalnya dengan berbagai pihak travel agent dan yang paling potensial dengan

lembaga pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan

tinggi. Promosi dan penyediaan paket produk agroturistik yang menarik diyakini

dapat meningkatkan pendapatan usahatani, dengan demikian pengembangan

agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha

ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar, sehingga dapat menahan

atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat belakangan ini.

Pengembangan agrowisata dapat diarahkan dalam bentuk ruangan tertutup

(seperti museum), ruangan terbuka (taman atau lansekap), atau kombinasi antara

keduanya. Tampilan agrowisata ruangan tertutup dapat berupa koleksi alat-alat

pertanian yang khas dan bernilai sejarah atau naskah dan visualisasi sejarah

penggunaan lahan maupun proses pengolahan hasil pertanian. Agrowisata

ruangan terbuka dapat berupa penataan lahan yang khas dan sesuai dengan

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

24

kapabilitas dan tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem usahatani yang

efektif dan berkelanjutan. Komponen utama pengembangan agrowisata ruangan

terbuka dapat berupa flora dan fauna yang dibudidayakan maupun liar, teknologi

budi daya dan pascapanen komoditas pertanian yang khas dan bernilai sejarah,

atraksi budaya pertanian setempat, dan pemandangan alam berlatar belakang

pertanian dengan kenyamanan yang dapat dirasakan. Agrowisata ruangan terbuka

dapat dilakukan dalam dua versi/pola, yaitu alami dan buatan.

Agrowisata ruangan terbuka dapat dikembangkan dalam dua versi/pola,

yaitu alami dan buatan, yang dapat dirinci sebagai berikut.

1. Agrowisata Ruang Terbuka Alami Objek agrowisata ruangan terbuka alami

ini berada pada areal di mana kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh

masyarakat petani setempat sesuai dengan kehidupan keseharian mereka.

Masyarakat melakukan kegiatannya sesuai dengan apa yang biasa mereka

lakukan tanpa ada pengaturan dari pihak lain. Untuk memberikan tambahan

kenikmatan kepada wisatawan, atraksi-atraksi spesifik yang dilakukan oleh

masyarakat dapat lebih ditonjolkan, namun tetap menjaga nilai estetika

alaminya. Sementara fasilitas pendukung untuk kenyamanan wisatawan tetap

disediakan sejauh tidak bertentangan dengan kultur dan estetika asli yang ada,

seperti sarana transportasi, tempat berteduh, sanitasi, dan keamanan dari

binatang buas. Contoh agrowisata terbuka alami adalah kawasan Suku Baduy

di Pandeglang dan Suku Naga di Tasikmalaya, Suku Tengger di Jawa Timur,

Bali dengan teknologi subaknya dan Papua dengan berbagai pola atraksi

pengelolaan lahan untuk budi daya umbi-umbian.

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

25

2. Agrowisata Ruang Terbuka Buatan Kawasan agrowisata ruang terbuka

buatan ini dapat didesain pada kawasankawasan yang spesifik, namun belum

dikuasai atau disentuh oleh masyarakat adat. Tata ruang peruntukan lahan

diatur sesuai dengan daya dukungnya dan 16 komoditas pertanian yang

dikembangkan memiliki nilai jual untuk wisatawan. Demikian pula teknologi

yang diterapkan diambil dari budaya masyarakat lokal yang ada, diramu

sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan produk atraksi agrowisata yang

menarik. Fasilitas pendukung untuk akomodasi wisatawan dapat disediakan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern, namun tidak mengganggu

keseimbangan ekosistem yang ada. Kegiatan wisata ini dapat dikelola oleh

suatu badan usaha, sedang pelaksana atraksi parsialnya tetap dilakukan oleh

petani lokal yang memiliki teknologi yang diterapkan.

2.3 Usaha Ternak

Sub-bab ini menjelaskan mengenai konsepsi usaha ternak, biaya usaha

ternak, penerimaan dan pendapatan usaha ternak.

2.3.1 Konsepsi usaha ternak

Usaha ternak (livestock) adalah kegiatan ekonomi, karena ilmu ekonomi

berperan dalam membantu mengembangkannya. Ilmu ekonomi ialah ilmu yang

mempelajari alokasi sumber yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan

kehenndak manusia yang tidak terbatas, menurut Rivai (1980). Usaha ternak

adalah sebagai organisasi dari alam, kerja, dan modal yang ditujukan kepada

produksi di lapangan pertanian ataupun peternakan. Organisasi ini sendiri dan

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

26

sengaja di usahakan oleh sekumpulan orang, segolongan sosial, baik yang terikat

genologis, politis maupun tertorial sebagai pengelolaannya.

Usaha Peternakan tertera Pada Undang-Undang Pokok kehewanan,

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1967, tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

Peternakan dan Kesehatan Hewan, pada Bab I Pasal 1, dikemukakan beberapa

Istilah diantaranya

1. Ternak adalah hewan piaraan yang kehidupannya mengenai tempat,

perkembang biakan serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia dan

dipelihara khusus sebagai penghasil bahan-bahan dan jasa-jasa yang berguna

bagi kepentingan hidup manusia.

2. Peternak adalah orang atau badan hukum dan atau buruh peternakan yang mata

pencaharian nya sebagian atau seluruhnya bersumber kepada peternakan.

3. Peternakan atau usaha peternakan adalah pembudidayaan atau pemeliharaan

ternak dengan segala fasilitas penunjang bagi kehidupan ternak.

4. Peternakan murni adalah cara peternakan dimana perkembangbiakan ternak-

ternaknya dilakukan dengan jalan pemacekan antara ternak/hewan yang

termasuk dalam satu rumpun.

5. Perusahaan peternakan adalah usaha peternakan yang dilakukan pada tempat

tertentu serta perkembang biakannya dan manfaatnya diatur dan diawasi oleh

peternak-peternak.

6. Kelas Ternak adalah sekumpulan atau sekelompok bangsa-bangsa ternak

yang dibentuk dan dikembangkan mula-mula disuatu daerah tertentu.

7. Bangsa Ternak (Breed) adalah Suatu kelompok dari ternak yang memiliki

persamaan dalam bentuk morphologis, sifat-sifat fisiologis ddan bentuk

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

27

anatomis yang karakteristik untuk tiap-tiap bangsa dan sifat-sifat persamaan

ini dapat diturunkan pada generasi selanjutnya.

2.3.2 Biaya usaha ternak

Biaya usaha ternak, biaya (cost) adalah nilai-nilai dari semua korbanan

ekonomis yang tidak dapat dihindari atau diperlukan, yang dapat diperkirakan dan

dapat diukur untuk menghasilkan suatu produk. Biaya dikelompokkan menjadi 2

(dua) yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya Tetap (fixed cost) adalah biaya yang besarnya tidak bergantung pada

besarnya produksi. Misalnya, tanah, bangunan, alat produksi tahan lama, tenaga

kerja tetap. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang berubah-ubah

besarnya sesuai dengan besarnya produksi. Pupuk, bibit, obat-obatan, makanan,

dan lain-lain misalnya, (Departemen Pertanian, 1999).

Biaya usaha ternak dapat dikenal dua macam biaya, yaitu biaya tunai atau

biaya yang dibayarkan dan biaya tidak tunai atau biaya yang tidak dibayarkan.

Biaya yang dibayarkan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah

tenaga kerja luar keluarga, biaya untuk pembelian input produksi seperti bibit,

pupuk, obat-obatan, dan hasil panen. Termasuk biaya untuk iuran pemakaian air

dan irigasi, dan sebagainya. Biaya yang tidak dibayarkan adalah biaya yang tidak

secara langsung dibayarkan tetapi dalam konteksnya biaya itu tetap dibayarkan

salah satu dari biaya itu adalah biaya tenaga kerja keluarga.

Hanafie (2010) dalam analisis ekonomi, biaya diklasifikasikan ke dalam

beberapa golongan sesuai dengan tujuan spesifik dari analisis yang dikerjakan,

yaitu sebagai berikut. 1) Biaya-biaya yang berupa uang tunai (misalnya, untuk

upah kerja, persiapan atau penggarapan lahan, serta biaya-biaya untuk membeli

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

28

pupuk dan obat-obatan), serta biaya-biaya yang dibayarkan in-natura (misalnya,

biaya-biaya panen, bagi hasil, sumbangan-sumbangan, dan pajak). Biaya produksi

dapat pula dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya tidak tetap atau biaya

variabel. 2) Biaya tetap adalah semua jenis biaya yang besar-kecilnya tidak

tergantung pada besar-kecilnya produksi, yang termasuk dalam kelompok biaya

tetap, misalnya sewa tanah yang berupa uang atau pajak, yang penentuanya

berdasarkan luas lahan.

Biaya tersebut, hampir semua biaya termasuk dalam kelompok biaya tidak

tetap karena besar-kecilnya berhubungan langsung dengan besar-kecilnya

produksi, yang termasuk dalam kelompok biaya tidak tetap, misalnya biaya-biaya

untuk bibit, persiapan, serta pengolahan lahan, 3) Biaya rata-rata adalah biaya

produksi total dibagi dengan jumlah produksi, biaya total adalah seluruh biaya

yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi. Biaya total ini pun seringkali

belum memasukkan nilai tenaga kerja keluarga dan biaya lain-lain dari dalam

keluarga sendiri yang juga dimasukkan ke dalam proses produksi, yang sukar

ditaksir nilainya.

Biaya produksi pada usaha ternak dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut.

TC = TVC + TFC

Keterangan :

TC = Total Biaya

TVC = Total Biaya Variabel

TFC = Total Biaya Tetap

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

29

2.3.3 Penerimaan dan pendapatan usaha ternak

1. Penerimaan usaha ternak

Menurut Suratiyah (2006) penerimaan (revenue) usaha ternak adalah

seluruh pendapatan yang diperoleh dari usaha ternak selama satu periode

diperhitungkan dari hasil penjualan atau penaksiran kembali. Menurut Rahim dan

Hastuti (2007) penerimaan usaha ternak adalah perkalian antara produksi yang

diperoleh dengan harga jual. Soekartawi, (1995) menjelaskan penerimaan usaha

ternak (livestock) didefinisikan sebagai nilai uang yang diterima dari penjualan

produk usaha ternak tidak mencakup pinjaman uang untuk keperluan usaha

ternak, dan mencakup yang berbentuk benda. Nilai produk usaha ternak yang

dikonsumsi tidak dihitung sebagai penerimaan tunai usaha ternak. Menurut

Soekartawi (1995), penerimaan usaha ternak merupakan perkalian antara total

produksi dan harga jual produk. Besarnya keuntungan dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.

TR = Y.Py

Keterangan

TR = Total penerimaan

Y = Total Produksi

Py = Harga

2. Pendapatan usaha ternak

Pendapatan usaha ternak adalah selisih antara penerimaan dan semua

biaya, atau dengan kata lain pendapatan meliputi pendapatan kotor atau

penerimaan total dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor dibagi penerimaan total

adalah nilai produksi peternakan secara keseluruhan sebelum dikurangi biaya

produksi (Rahim dan Hastuti, 2007).

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

30

Pendapatan atau keuntungan merupakan selisih antara penerimaan total

dan biaya-biaya. Penerimaan total merupakan hasil kali produksi total dengan

harganya. Biaya yang di maksud dalam pengertian ini adalah biaya keseluruhan,

baik itu biaya tetap (misalnya, sewa tanah, pembelian alat-alat peternakan, dan

lain-lain) maupun biaya tidak tetap (misalnya, biaya yang diperlukan untuk

membeli bibit, pupuk, obat-obatan, dan lain-lain). Masing-masing input produksi

tersebut dikalikan dengan harganya. pendapatan dalam usaha ternak tidak

selamanya harus dinyatakan dengan rupiah atau dalam bentuk uang, usaha ternak

subsistem lebih mementingkan keuntungan dalam bentuk maksimisasi produk

(Hanafie, 2010).

Menurut Soekartawi (1995) pendapatan usaha ternak adalah selisih antara

penerimaan dan semua biaya.

Rumus dari pendapatan usaha ternak

Pd= TR-TC

Keterangan :

Pd : Keuntungan

TR : Total Penerimaan

TC : Total Biaya

2.4 Analisis Usaha Ternak

Menurut Rahim dan Hastuti (2007), analisis R/C (revenue cost ratio)

merupakan perbandingan (ratio/nisbah) antara penerimaan (revenue) dan biaya

(cost). Menurut Soekartawi (1995) dalam Abas, (2012), komponen biaya dapat

dianalisis keuntungan usaha ternak dengan menggunakan analisis R/C Ratio. R/C

adalah singkatan dari (revenue/cost ratio) atau dikenal sebagai perbandingan

antara penerimaan dan biaya.

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

31

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah usaha ternak itu

menguntungkan atau tidak dan layak untuk dikembangkan. Jika hasil R/C Ratio

lebih dari satu maka usaha ternak tersebut menguntungkan, sedangkan jika hasil

R/C Ratio sama dengan satu maka usaha ternak tersebut dikatakan impas atau

tidak mengalami untung dan rugi dan apabila hasil R/C Ratio kurang dari satu

maka usaha ternak tersebut mengalami kerugian.

2.5 Kopi

Kopi adalah minuman yang diekstrasi dari penyangraian biji kopi, yang

berasal dari biji pohon kopi. Kopi merupakan salah satu komiditas di dunia yang

dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara

umum yaitu Kopi Robusta (coffea canephora) dan Kopi Arabika (coffea arabica).

Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum melalui proses panjang yaitu

dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun

dengan tangan kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi dan pengeringan

sebelum menjadi kopi gelondong. Proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan

tingkat derajat yang bervariasi. Setelah penyangraian biji kopi digiling atau

dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum.

Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan

berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Ethiopia di benua Afrika sekitar

3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat

ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh

berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih

dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik,

Page 22: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

32

kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu

empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).

2.5.1 Kopi arabika

Kopi Arabika (Coffea arabica) tumbuh di daerah dengan ketinggian 700-

1700 mdpl, suhu 16-20 °C, beriklim kering tiga bulan secara berturut-turut. Kopi

arabika peka terhadap penyakit karat daun Hemileia vastatrix (HV), terutama bila

ditanam di daerah dengan elevasi kurang dari 700 mdpl.

Kopi yang berasal dari Brasil dan Etiopia ini menguasai 70% pasar kopi

dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas, tergantung negara, iklim, dan tanah

tempat kopi ditanam, diantaranya kopi toraja, mandailing, kolumbia dan brasilia.

Berikut ciri-ciri pohon kopi arabika

1. Aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah. Hidup di daerah

yang sejuk dan dingin.

2. Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.

3. Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.

4. Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.

5. Kopi arabika juga terkenal pahit.

Ciri-ciri pohon kopi arabika

1. Cenderung tumbuh di daratan tinggi (1000m – 2000m).

2. Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih rendah.

3. Butuh waktu 9 bulan untuk proses bunga menjadi buah.

4. Berbuah di suhu yang lebih dingin.

Page 23: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

33

2.5.2 Kopi robusta

Kopi Robusta merupakan keturunan beberapa spesies kopi,

terutama Coffea canephora. Tumbuh baik di ketinggian 400-700 mdpl, temperatur

21-24° C dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan

kiriman. Kualitas buah lebih rendah dari Arabika dan Liberika.

Menguasai 30% pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di

Indonesia dan Filipina. Kopi robusta sama seperti arabika, kondisi tanah, iklim,

dan proses pengemasan kopi ini berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan

rasa yang sedikit banyak juga berbeda. Berikut ciri-ciri kopi robusta.

1. Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.

2. Bau yang dihasilkan khas dan manis.

3. Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.

4. Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika.

Ciri – ciri pohon kopi robusta

1. Lebih rentan diserang serangga.

2. Tumbuh di daratan rendah (700 m dpl).

3. Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih tinggi.

4. Butuh waktu 10-11 bulan untuk proses bunga menjadi buah.

5. Berbuah di suhu udara yang lebih hangat

2.5.3 Kopi luwak

Asal mula kopi luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman

kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman

komersial di koloninya di Hindia Belanda terutama di pulau Jawa dan Sumatera.

Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman, pada era

Page 24: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

34

"Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja

perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi

penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Pekerja

perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar

memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji

kopinya masih utuh dan tidak tercerna.

Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai,

ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak.

Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga

Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang

kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak

lazim,maka kopi luwak menjadi kopi yang mahal sejak zaman kolonial.

Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-

buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya.

Indera penciumannya yang peka, luwak memilih buah kopi yang betul-betul

matang optimal sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih

dilindungi kulit keras dan tidak tercerna keluar bersama kotoran luwak. Hal ini

terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga

makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini,

pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal

dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem

pencernaan luwak.

Page 25: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

35

2.6 Luwak

Luwak adalah hewan menyusu (mamalia) yang termasuk suku musang dan

garangan (viverridae). Nama ilmiahnya adalah Paradoxurus hermaphroditus dan

di Malaysia dikenal sebagai musang pulut. Hewan ini juga dipanggil dengan

berbagai sebutan lain seperti musang (nama umum, Betawi), careuh

bulan (bahasa sunda), luak atau luwak (bahasa jawa), serta common palm

civet, common musang, house musang atau toddy cat dalam bahasa Inggris.

Musang bertubuh sedang, dengan panjang total sekitar 90 cm (termasuk ekor,

sekitar 40 cm atau kurang). Abu-abu kecoklatan dengan ekor hitam-coklat mulus.

Sisi atas tubuh abu-abu kecoklatan, dengan variasi dari warna tengguli

(coklat merah tua) sampai kehijauan. Jalur di punggung lebih gelap, biasanya

berupa tiga atau lima garis gelap yang tidak begitu jelas dan terputus-putus, atau

membentuk deretan bintik-bintik besar. Sisi samping dan bagian perut lebih pucat.

Terdapat beberapa bintik samar di sebelah tubuhnya.

Wajah, kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dahi dan sisi samping

wajah hingga di bawah telinga berwarna keputih-putihan, seperti beruban. Satu

garis hitam samar-samar lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke atas kepala.

2.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan mengingat

pentingnya bagi peneliti untuk menelaah masalah yang dihadapi peneliti dalam

penelitiannya. Adapun penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu,

yaitu

Page 26: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

36

Fikri Hardiansyah (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Pola

Kemitraan antara Petani Tebu dengan PT. Pabrik Gula Candi Baru di Kecamatan

Candi, Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini lebih menjelaskan tentang bentuk pola

kemitraan yang terjadi antara petani tebu dan PT. Pabrik Gula Candi Baru.

Metode analisis data yang digunakan adalah efisiensi usahatani R/C ratio. Hasil

dari penelitian menunjukan petani tebu menerapkan pola kemitraan berdasarkan

alasan modal (100%), selain itu juga pembinaan modal (32%) dan kepastian pasar

(26%) pembagian hasil dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama yaitu 66%

untuk petani mitra dan 34% untuk pabrik gula.

Petani mitra memperoleh pinjaman dan bantuan modal kerja serta

kepastian pasar, kendala utama yang dihadapi petani dalam menjalankan

kemitraan adalah jarangnya dan jadwal tebang yang tidak teratur, sementara

opabrik gula mengalami kendala di dalam menjalankan kemitraan adalah umur

mesin yang sudah tua sehingga menghambat proses produksi. Persamaan

penelitian sebelumnya dengan penelitian saat ini adalah sama-sama melihat pola

kemitraan yang terjadi, menghitung efisiensi yang terjadi dalam kemitraan, dan

kendala-kendala yang dihadapi dalam bermitra. Perbedaanya adalah komoditi

yang diteliti, waktu penelitian, dan pada penelitian ini juga melihat tentang apa

saja hak dan kewajiban di dalam bermitra.

Tegar Prabawa (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Pola Kemitraan

Analisis Kopi Luwak di Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.

Penelitian ini lebih menjelaskan tentang efisiensi yang terjadi antara pegiat luwak

dengan CV. Sari Alam Pegunungan di dalam bermitra. Hasil penelitian

menunjukan bahwa pola kemitraan agribisnis kopi luwak ini menggunakan pola

Page 27: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

37

kemitraan Inti-plasma dimana CV Sari Alam Pegunungan sebagai inti dan pegiat

luwak sebagai plasma. Hak darp CV Sari Alam Pegunungan adalah berhak

mendapatkan senua hasil kopi luwak yang diproduksi oleh pegiat luwak,

kewajibannya adalah mematuhi segala ketentuan yang diberlakukan, sedangkan

hak pegiat luwak adalah berhak mendapatkan kepastian pasar, berhak

mendapatkan upah, dan berhak mendapatkan bahan baku, kewajiban yaitu

menjual semua hasil produksi kepada perusahaan, wajib menjaga kualitas

produksi, dan wajib menyediakan peralatan dalam berproduksi.

Kemitraan yang terjadi sudah efisien dengan R/C ratio sebesar 1,40 yang

berarti kegiatan produksi layak untuk dilanjutkan. Kendala-kendala yang dihadapi

CV Sari Alam Pegunungan adalah kualitas kopi yang dihasilkan oleh pegiat

luwak kurang baik, sedangkan kendala yang dihadapi oleh pegiat luwak sering

lepasnya luwak, karena kandang tempat luwak banyak yang sudah tdak layak.

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saat ini adalah sama-sama

menganalisis pola kemitraan yang terjadi, hak dan kewajiban antara kedua belah

pihak, dan kendala-kendala yang dihadapi di dalam bermitra. Perbedaannya

adalah penelitian sebelumnya hanya menganalisa efisiensi dari sisi pegiat luwak

saja, sedangkan penelitian saat ini menganalisa efisiensi dari kedua belah pihak

yang bermitra, selain itu perbedaan lainnya adalah pada lokasi penelitian dan

waktu penelitian.

Putra Astrawan (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Kemitraan

antara Peternak Ayam Pedaging dengan UD. Unggas Sari Utama di Desa

Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli analisis kopi luwak di Desa

Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Penelitian ini lebih menjelaskan

Page 28: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

38

tentang efisiensi yang terjadi antara peternak ayam pedaging dengan ud unggas

sari utama. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola kemitraan agribisnis kopi

luwak ini menggunakan pola kemitraan Inti-plasma dimana ud unggas sari utama

sebagai inti dan peternak ayam pedaging sebagai plasma. Hak dari UD unggas

Sari Utama mendapatkan seluruh hasil produksi dan melakukan pengontrolan ke

lokasi pemeliharaan ayam, hak dari peternak yaitu mendapatkan kepastian pasar

menerima sapronak berkualitas, sedangkan kewajiban inti adalah menyediakan

sapronak bagi mitra, memberikan penyuluhan bagi peternak, menaggung biaya

dan sarana transportasi serta membeli semua hasil produksi peternak, kewajiban

peternak adalah menyerahkan seluruh hasil produksi, memperhatikan dan mejaga

kualitas produksi ayam dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh perusahaan.

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saat ini adalah sama-sama

menganalisis pola kemitraan yang terjadi, hak-hak dan kewajiban dalam bermitra,

menghitung efisiensi yang terjadi antara pihak yang bermitra dan menganalisis

kendala-kendala yang dihadapi. Perbedaanya adalah lokasi penelitian, objek yang

diteliti dan waktu penelitian.

2.8 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis

besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Kerangka pemikiran dibuat

berdasarkan pertanyaan penelitian (research question), dan merepresentasikan

suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan diantara konsep-konsep

tersebut. Gianyar merupakan salah satu penghasil kopi luwak di Bali, kopi luwak

sendiri sudah sangat berkembang di Kabupaten Gianyar hal ini dapat dibuktikan

Page 29: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

39

dengan banyaknya agrowisata-agrowisata yang menyediakan atau menjual kopi

luwak.

Desa yang paling dominan dalam memproduksi kopi luwak adalah desa

Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, karena suhu dan iklimnya sangat sesuai

untuk budidaya tanaman kopi. Banyaknya permintaan kopi luwak menimbulkan

pola kemitraan yang terjadi antara pegiat luwak dengan agrowisata kopi tentunya,

dan salah satu perusahaan yang menjalin kemitraan dengan pegiat luwak adalah

Satria Agrowisata.

Kemitraan yang terjadi antara Satria Agrowisata dengan pegiat luwak

perlu dibahas mengenai bagaimana pola kemitraan yang terjadi, apa saja hak dan

kewajiban diantara pemilik Agrowisata dan pegiat luwak itu sendiri, bagaimana

efisiensi yang terjadi antara Satria Agrowisata dengan pegiat luwak dalam

bermitra dan apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh Satria Agrowisata dan

pegiat luwak.

Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan bagaimana pola dan

mekanisme kemitraan yang terjadi, apa saja hak dan kewajiban bagi kedua belah

pihak yang bermitra, dan apa saja kendala yang dihadapi di dalam bermitra.

Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis efisiensi kemitraan yang terjadi

di dalam bermitra dilihat sisi pihak pegiat luwak.

Secara sistematis, kerangka pemikiran agribisnis kopi luwak di Desa

Manukaya, Kecamatan Tampak siring, Kabupaten Gianyar disajaikan seperti pada

Gambar 2.1

Page 30: II. TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · kelebihan dan kelemahan ... (Promkes Depkes ... dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat

40

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran.

Kemitraan Kopi Luwak

Satria Agrowisata Pegiat luwak

Kemitraan Usaha

Metode Analisis Data

Metode Deskriptif

Kualitatif Metode Kuantitatif

Analisis

Efisiensi Pola

Kemitraa

n

Kendala Hak dan

Kewajiban

Kesimpulan

Rekomendasi