ii. tinjauan pustaka 2.1 teori...

23
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaan Manusia memiliki sifat yang tidak pernah puas. Keinginan manusia terhadap sesuatu hal yang diinginkan haruslah dapat terpenuhi. Banyaknya keinginan yang dimiliki oleh manusia berbanding terbalik dengan terbatasnya jumlah alat pemuas kebutuhan yang ada. Kebutuhan manusia bisa dikatakan terpenuhi apabila kebutuhan tersebut sudah dapat di konsumsi atau dinikmati yang berupa barang atau jasa oleh manusia tersebut. Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Lincolin (1991) menyatakan permintaan adalah suatu skedul atau kurva yang menggambarkan hubungan antara berbagai kuantitas suatu barang yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga (cateris paribus). Sepanjang suatu kurva permintaan atau skedul permintaan hanya harga dan kuantitas yang berubah-ubah. Permintaan terhadap suatu barang atau jasa bisa dipengaruhi oleh keinginan konsumen yang akan menggunakaannya. Menurut Daniel (2002) permintaan (demand) adalah jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada suatu pasar. Sementara pasar adalah tempat terjadinya transaksi antara produsen dan konsumen atas barang – barang ekonomi. Sebagian ahli mengatakan bahwa pengertian permintaan adalah jumlah barang yang sanggup dibeli oleh para pembeli pada suatu tempat dan waktu tertentu dengan harga yang berlaku pada saat itu.

Upload: dokhue

Post on 19-May-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Permintaan

Manusia memiliki sifat yang tidak pernah puas. Keinginan manusia

terhadap sesuatu hal yang diinginkan haruslah dapat terpenuhi. Banyaknya

keinginan yang dimiliki oleh manusia berbanding terbalik dengan terbatasnya

jumlah alat pemuas kebutuhan yang ada. Kebutuhan manusia bisa dikatakan

terpenuhi apabila kebutuhan tersebut sudah dapat di konsumsi atau dinikmati yang

berupa barang atau jasa oleh manusia tersebut.

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang atau jasa

pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Lincolin (1991)

menyatakan permintaan adalah suatu skedul atau kurva yang menggambarkan

hubungan antara berbagai kuantitas suatu barang yang diminta konsumen pada

berbagai tingkat harga (cateris paribus). Sepanjang suatu kurva permintaan atau

skedul permintaan hanya harga dan kuantitas yang berubah-ubah. Permintaan

terhadap suatu barang atau jasa bisa dipengaruhi oleh keinginan konsumen yang

akan menggunakaannya.

Menurut Daniel (2002) permintaan (demand) adalah jumlah barang yang

diminta oleh konsumen pada suatu pasar. Sementara pasar adalah tempat

terjadinya transaksi antara produsen dan konsumen atas barang – barang ekonomi.

Sebagian ahli mengatakan bahwa pengertian permintaan adalah jumlah barang

yang sanggup dibeli oleh para pembeli pada suatu tempat dan waktu tertentu

dengan harga yang berlaku pada saat itu.

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

10

Pada teori permintaan ada yang dinamakan dengan hukum permintaan.

Hukum permintaan menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang maka

makin banyak permintaan terhadap barang tersebut, sebaliknya makin tinggi harga

suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

Permintaan terhadap barang/jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Dimana faktor-faktor tersebut menjadi penentu pada konsumen untuk memilih

barang/jasa yang akan digunakan. Adapaun faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan barang/jasa yaitu:

1. Harga barang itu sendiri

Jika suatu barang meningkat, maka jumlah barang yang dibeli semakin

sedikit, demikian pula sebaliknya.

Gambar 2.1 Kurva Permintaan

Keterangan : P1, P2 : Tingkat harga Q1, Q2 : Jumlah permintaan A : Jumlah permintaan (Q1) pada tingkat harga (P1) B : Jumlah permintaan (Q2) pada tingkat harga (P2) D : Kurva permintaan

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

11

Jika terjadi perubahan harga, maka terjadi perubahan pada kurva

permintaan. Penurunan harga meningkatkan jumlah permintaan, misalnya pada

gambar yang awalnya permintaan pada harga P1 dan jumlah permintaan Q1

terletak pada titik A. Titik A akan berubah pada titik B ketika harga komoditi

turun, dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah komoditi akan meningkat dari

Q1 ke Q2.

2. Harga barang lain

Harga barang lain (substitusi) juga dapat mempengaruhi permintaan suatu

barang, jika ada sebuah barang yang memiliki fungsi atau kegunaan yang sama

dengan barang sebelumnya dengan harga yang lebih murah maka konsumen akan

beralih menggunakan barang/jasa pengganti tersebut. Jika barang bersifat saling

menggantikan maka disebut barang substitusi. Contohnya yaitu beras dan jagung.

Bila harga beras naik, maka permintaaan akan beras akan menurun dan jagung

sebagai barang substitusi jumlah permintaanya akan meningkat, sedangkan bila

dua macam barang bersifat melengkapi, maka disebut barang komplementer.

Contohnya gula dan kopi. Bila permintaan kopi menurun karna harga kopi

meningkat makan permintaan gula juga menurun, hal ini karena kedua barang

tersebut merupakan barang komplementer.

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

12

Gambar 2.2 Kurva Permintaan dan Pergeseran Kurva

Keterangan : D0, D1, dan D2 : Kurva permintaan

Harga produk substitusi yeng menurun, menyebabkan kurva permintaan

suatu produk bergeser ke sebelah kiri yaitu dari D0 ke D2. Sebaliknya jika harga

produk substitusi, kuva permintaan suatu produk akan bergeser ke kanan yaitu

dari D0 ke D1. Berbeda dengan harga produk substitusi, penurunan harga produk

komplementer akan meningkatkan jumlah permintaan suatu produk sehingga

kurva permintaan bergeser ke kanan (D0 ke D1). Sebaliknya ketika harga produk

komplementer naik, permintaan suatu produk akan turun dan kurva permintaan

akan bergeser ke kiri (D0 ke D2).

3. Tingkat pendapatan

Tingkat pendapatan dapat mencerminkan daya beli masyarakat. Semakin

tinggi tingkat pendapatan masyarakat, berarti daya beli akan meningkat, sehingga

permintaan akan suatu barang akan meningkat juga.

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

13

4. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

permintaan sebuah barang. Sebagai contoh beras, hampir semua manusia di dunia

ini mengkonsumsi nasi yang berasal dari beras, jadi semakin banyak jumlah

penduduk yang mengkonsumsi beras maka permintaan terhadap beras juga akan

banyak.

5. Selera.

Walaupun bersifat relatif, selera atau kebiasaan juga dapat mempengaruhi

permintaan terhadap suatu barang. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu

meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat juga. Hal

ini membuat permintaan akan sebuah barang juga dipengaruhi oleh selera.

6. Perkiraan harga di masa mendatang.

Bila memperkirakan harga suatu barang akan naik di masa mendatang,

maka permintaan akan meningkat karena banyak orang pada saat ini akan

membeli barang tersebut sekarang untuk menghemat belanja di masa mendatang.

2.2 Teori Penetapan Harga

Swastha (1998; 241) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang

kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari

barang beserta pelayanannya. Dalam menetukan harga barang atau jasa

dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa tersebut.

Harga dan jumlah barang yang ada dipasaran adalah ditentukan dengan melihat

keadaan ekuilibrium dalam suatu pasar. Keadaan pasar yang seimbang atau

ekuilibrium yaitu keadaan dimana barang yang ditawarkan oleh produsen pada

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

14

suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah barang yang diminta pada harga

tersebut.

Kebijakan mengenai harga sifatnya hanya sementara, berarti produsen

harus mengikuti perkembangan harga di pasar dan harus mengetahui posisi

perusahaan dalam situasi pasar secara keseluruhan. Hal ini bertujuan untuk

membuat produsen mengetahui bagaimana selera harga di pasaran sehingga

mampu membuat harga yang sesuai untuk produknya. Penentuan harga yang salah

dapat berakibat pada kelanjutan sebuah usaha. Salah dalam melakukan penentuan

harga akan mengakibatkan permasalahan pada keuangan usaha tersebut seperti

penurunan laba yang diperoleh. Perubahan harga jual mempunyai tujuan untuk

menyesuaikan agar harga baru yang ditetapkan dapat mencerminkan biaya saat ini

(current cost) atau biaya masa depan (future cost), return yang diinginkan oleh

perusahaan, reaksi pesaing dan sebagainya.

Penetapan harga pada sebuah barang meliputi kebijakan manajemen dalam

menentapkan besarnya jumlah uang yang akan dibebankan kepada pembeli untuk

sebuah barang. Kegiatan ini sering kali meliputi penentapan harga dasar yang

perlu disesuaikan tergantung pada sifat khas penawaran kepada pembeli.

Harga yang terjadi dipasaran merupakan perpotongan antara kurva

permintaan dan penawaran. Harga murni suatu barang terjadi pada tingkat harga

pedagang besar, hal ini karena hanya pada saat ini terdapat persaingan harga yang

agak sempurna. Pada umumnya harga ditingkat ini dikatakan murni karena

pedagang dan pembeli memiliki pengetahuan yang baik tentang penentuan harga.

Harga eceran biasanya hanya berpatokan pada harga pedagang besar, dimana

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

15

harga yang bisa dikurangi atau ditambah sehingga terjadilan margin pemasarn

(Mubyarto, 1989).

Kotler (2002 : 550) dalam menyusun kebijakan penetapan harga,

perusahaan mengikuti prosedur enam tahap penetapan harga yaitu :

(1) Perusahaan memilih tujuan penetapan harga.

(2) Perusahaan memperkirakan kurva permintaan, probabilitas kuantitas yang

akan terjual pada tiap kemungkinan harga.

(3) Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada berbagai level

produksi dan pada berbagai level akumulasi pengalaman produksi.

(4) Perusahaan menganalisa biaya, harga, dan tawaran pesaing.

(5) Perusahaan menyeleksi metode penetapan harga

(6) Perusahaan memilih harga akhir.

Penetapan harga atas barang atau jasa yang efisien sering menjadi masalah

yang sulit bagi suatu perusahaan. Meskipun cara atau metode penetapan harga

yang dipakai adalah sama bagi perusahaan (didasarkan pada biaya, persaingan,

permintaan, laba dan sebagainya), tetapi kombinasi optimal dari faktor-faktor

tersebut berbeda sesuai dengan sifat produknya, pasanya, dan tujuan perusahaan.

Harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk

memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang

diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh

perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah

dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Untuk

menghasilkan laba, suatu perusahaan dapat melakukan dua cara. Cara pertama

dengan menaikan harga jual. Tindakan ini memang dapat meningkatkan laba,

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

16

namun dalam kondisi persaingan yang semakin ketat ini perusahaan tidak mudah

untuk menaikkan harga jual karena dapat menyebabkan konsumen lari ke produk

pesaing yang memiliki harga yang lebih murah dengan kualitas produk yang

sama. Cara kedua adalah dengan menekan biaya produksi yang dikeluarkan dapat

ditekan seminimal mungkin (Lasena, 2013). Harga pasar suatu komoditas dan

jumlah yang diperjual belikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari

komoditas tersebut. Harga pasar yang dimaksudkan adalah harga yang disepakati

oleh penjual dan pembeli (Sugiarto dkk 2005).

Menurut Boyd (2000:219) harga mempengaruhi tingkat permintaan.

Kecenderungan para konsumen dalam membeli sebuah barang yaitu dengan

mempertimbangkan harga. Sebagian konsumen lebih cenderung membeli barang

pengganti yang lebih murah namun memiliki kegunaan yang sama dari barang

yang sebelumnya. Salah satu prinsip prilaku konsumen yang utama dalam

penetapan harga adalah memprediksi dampak perubahan harga terhadap

konsumen. Yaitu bagaimana reaksi konsumen apabila harga sebuah barang yang

diinginkan mengalami peningkatan harga. Faktor penentu utama bagi konsumen

untuk membeli sebuah barang yaitu harga. Konsumen sangat memperhitungkan

harga yang akan dibayarkan untuk sebuah barang, hal ini membuat konsumen

harus memikirkan dengan baik dan memutuskan sebuah keputusan untuk membeli

sebuah barang.

Perusahaan memilih penetapan harga yang menyertakan satu atau lebih

dari pertimbangan tersebut. Kotler (2002) mengemukakan enam metode-metode

penetapan harga sebagai berikut.

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

17

(1) Penetapan harga mark-up

(2) Penetapan harga berdasarkan pengemBalian yang diharapkan

(3) Penetapan harga berdasarkan nilai yang dipersepsikan

(4) Penetapan harga nilai

(5) Penetapan harga sesuai harga berlaku

(6) Penetapan harga penawaran tertutup

Menurut Tjiptono (2003:73) harga memiliki dua peranan dalam konsumen

membeli sebuah barang yaitu :

(1) Peranan alokasi dari harga yang membantu para pembeli memutuskan cara

memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang berdasarkan daya belinya.

(2) Peranan informasi dari harga yang mendidik konsumen mengenai faktor-

faktor produk seperti kualitas.

2.3 Konsep Elastisitas

Hukum permintaan dan penawaran meramalkan arah perubahan harga dan

kuantitas sebagai reaksi terhadap berbagai pergeseran permintaan dan penawaran.

Mengetahui perubahan kuantitas (naik atau turun) sebagai akibat dari perubahan

harga tidaklah cukup, karena belum diketahui seberapa besar (responsive)

perubahan tersebut. Mengukur dan menjeaskan hingga seberapa jauh reaksi

perubahan kuantitas terhadap perubahan harga dan variabel-variabel lainnya

dijelaskan dalam konsep elastisitas. Soekartawi (1989) menyatakan bahwa

elastisitas suatu barang terhadap barang lain adalah persentase perubahan harga

barang yang satu disebut X dan barang yang lain disebut Y. Elastisitas mengukur

perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli atau ditawarkan sebagai

akibat perubahan salah satu faktor.

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

18

2.3.1 Elastisitas permintaan

Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar perubahan (tingkat

responsif) dari jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga. Dalam

analisis, elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas

permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah yang diminta

dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/respon jumlah permintaan

akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan

perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan

persentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan,

dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya. Sedangkan

tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka

disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang

dari, sama dengan lebih besar dari satu dan merupakan angka mutlak (absolute),

sehingga permintaannya dapat dikatakan tidak elastisitas (inelastic), unitari

(unity), dan elastis (elastic).

Elastisitas permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut :

E =

= ∆∆

×

Keterangan : Y : Permintaan X : Harga ∆Y : Persentase perubahan permintaan ∆X : Persentase perubahan harga

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

19

1. Elastisitas Harga

Merupakan perbandingan (rasio) antara perubahan relatif jumlah barang

yang diminta dengan perubahan relatif harganya. Elastisitas harga adalah

perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan

perubahan proporsional dari harga (Budi S, 2009).

Ep = ( ) ( )

= ∆∆

× 푎푡푎푢 ×

Keterangan : ∆푄 : Perubahan permintaan ∆푃푥 : Perubahan harga Q : Jumlah permintaan Px : Harga (1) Ep > 1 disebut elastis. Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis bila

perubahan harga suatu barang menyebabkan perubahan permintaan yang

besar.

(2) Ep < 1 disebut inelastis. Perubahan permintaan (dalam persentase) lebih kecil

daripada perubahan harga.

(3) Ep = 1 disebut unitaryelastis. Artinya jika harga naik 10%, permintaan turun

10% juga.

(4) Ep = 0 disebut inelastis sempurna. Kondisi inelastis sempurna terjadi apabila

tingkat permintaan terhadap suatu barang tidak berubah sama sekali atau 0

walaupun harga barang berubah.

(5) Ep = ∞ disebut elastis sempurna. Kondisi ini terjadi apabila terdapat

peningkatan permintaan suatu barang saat tidak terjadi peningkatan harga

barang.

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

20

2. Elastisitas Silang

Elastisitas silang adalah koefisien yang menunjukan sampai dimana

besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan

terhadap harga barang lain. Apabila perubahan barang Y menyebabkan

permintaan barang X berubah, maka sifat perhubungan diantara keduanya

digambarkan oleh elastisitas silang.

Ec = ∆ /∆ /

= ∆∆

×

Keterangan : ∆푄 : Perubahan permintaan ∆푃푦 : Perubahan harga Q : Jumlah permintaan Py : Harga

Nilai elastisitas silang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara

suatu barang dengan barang lainnya

(1) Barang komplementer : jika Ec < 0 ( negatif)

Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan penurunan kuantitas barang X

yang diminta

(2) Barang Substitusi : jika Ec > 0 ( positif)

Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan kenaikan kuantitas barang X

yang diminta.

3. Elastisitas Pendapatan

Elastisitas pendapatan adalah koefisien yang menunjukan sampai dimana

besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang akibat daripada perubahan

pendapatan pembeli. Besarnya elastisitas pendapatan dapat ditentukan dengan

menggunaan rumus sebagai berikut.

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

21

Ey = ( )

( )

= ∆∆

× atau ×

Keterangan : ∆푄 : Perubahan jumlah permintaan ∆퐼 : Perubahan pendapatan rumah tangga Q : Jumlah permintaan I : Pendapatan rumah tangga

(1) Ey = Positif termasuk barang normal

Jika pendapatan naik menyebabkan kenaikan jumlah yang diminta

(2) Ey = Negatif termasuk barang inferior

Jika pendapatan naik menyebabkan penurunan jumlah yang diminta

(3) Ey < 1 barang kebutuhan pokok

Perubahan pendapatan tidak menyebabkan perubahan permintaan sebesar

perubahan pendapatannya

(4) Ey >1 barang mewah = perubahan permintaan lebih besar daripada perubahan

pendapatan.

2.4 Tinjauan Komoditas Jeruk

Salah satu tanaman hortikultura yaitu jeruk. Jeruk merupakan buah yang

berasal dari Asia. Menurut Ashari (2004) jeruk manis berasal dari India Timur

Laut, Cina Selatan, Birma Utara, dan Chocin Cina kemudia di eropa baru mulai

dibudidayaan pada akhir abad ke 15. Sejak ratusan tahun yang lalu jeruk telah ada

di Indonesia, bahakan dipercaya bahwa jeruk merupakan peninggalan orang-orang

Belanda yang mendatangkan jeruk dari Amerika dan Italia. Klasifikasi jeruk

menurut Soelarso (1996) adalah sebagai berikut.

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

22

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rutale

Keluarga : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus sp.

Jenis jeruk sangat beragam dan beberapa spesiesnya dapat saling

bersilangan dan menghasilkan hibrida antar spesies, yang mana hasil dari

persilangan ini memiliki karakter baru yang khas. Banyak jenis jeruk yang

dimanfaatkan oleh manusia baik sebagai bahan pangan, wewangian, maupun

untuk industri. Bagian yang banyak dimanfaatkan yaitu buah dan daun.

Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia adalah Jeruk Keprok,

Jeruk Siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L) yang terdiri atas Siem Pontianak,

Siem Garut, Siem Lumajang, jeruk manis (C. auranticum L. dan C.sinensis L.),

jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.) yang terdiri atas

j\Jeruk Nambangan-Madium dan Bali. Jeruk untuk bumbu masakan yangterdiri

atas jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk purut (C. hystrix) dan jeruk sambal (C.

hystix ABC). Jeruk varietas introduksi yang banyak ditanam adalah varitas Lemon

dan Grapefruit, sedangkan varitas lokal adalah Jeruk Siem, Jeruk Baby, Keprok

Medan, Bali, nipis dan purut.

Sentra produksi jeruk yang ada sekarang belum berbentuk dalam suatu

hamparan tetapi merupakan kantong-kantong produksi yang sempit dan terpencar

di kawasan sentra produksi, dengan tingkat pemeliharaan yang bervariasi dan

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

23

belum optimal serta pengelolaan pascapanennya yang sederhana dan pemasaran

yang tidak berpihak kepada petani. Produktivitas jeruk di Indonesia mengalami

penurunan atau kemunduran hasil, akibat dari gangguan penyakit terutama CVPD

(Citrus Vein Phloen Degeneration) yang menyebabkan kerugian besar tanaman

jeruk di berbagai sentra produksi (Soelarso, 1996).

Sentra jeruk di Indonesia tersebar meliputi Garut (Jawa Barat),

Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar

(Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Medan (Sumatera Utara).

Selain di Indonesia negara-negara lain juga menghasilkan buah jeruk. Negara

penghasil jeruk manis yaitu Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Brasil, Mexico,

Israel, Argentina, Maroko, dan Afrika Selatan (Pracaya, 2003).

Jeruk merupakan buah yang mengandung banyak vitamin C, potassium

dan folid acid yang dapat berfungsi untuk menghambat sel-seln kanker. Jeruk juga

mengandung serat didalamnya, selain itu jeruk juga mengandung hasperidin yang

mampu menurunkan resiko penyakit jantung, mencegah kolesterol, menurunkan

tekanan darah, dan amsih banyak lainnya yang berguna bagi tubuh. Dalam satu

buah jeruk manis ukuran sedang terdapat 16 gr karbohidrat yang mengandung 70

kalori. Karbohidrat ini penting sebagai sumber energi tubuh, terutama untuk otak.

Nilai serat dalam sebuah jeruk manis setara dengan 12% yang dibutuhkan per hari

(Anggen, 2012).

Jeruk dapat tumbuh di seluruh wilayah Indonesia. Untuk mendapatkan

hasil yang terbaik tentunya ada syarat khusus untuk tanaman jeruk mampu

menghasilkan buah yang baik. Tanaman Jeruk dapat ditanam di daerah antara

40o LU dan 40o LS. Umumnya tanaman jeruk terdapat di daerah 20o s.d. 40o LS.

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

24

Pada daerah subtropis, tanaman jeruk ditanam di dataran rendah samapai

ketinggian 650 mdpl. Di daerah Khatulistiwa sampai ketinggian 2000 mdpl

(Joesoef, 1993).

Kecepatan angin yang lebih dari 40% s.d. 48% akan merontokkan bunga

dan buah. Untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman

penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.

Temperatur optimal antara 25o s.d. 30oC namun ada yang masih dapat tumbuh

normal pada 38oC. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20oC. Kelembaban

optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70% s.d. 80%. Semua jenis jeruk

tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari. Tergantung pada

spesiesnya, jeruk memerlukan 5 s.d. 6, 6 s.d. 7 atau 9 bulan basah (musim hujan).

Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya

tetap lembab. Khususnya di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yang

cukup terutama di bulan Juli-Agustus.

Tanah yangg baik untuk budidaya jeruk adalah lempung sampai

lempung berpasir dengan fraksi liat 7% s.d. 27%, debu 25% s.d. 50% dan pasir <

50%, cukup humus, tata air dan udara baik. Jenis tanah Andosol dan Latosol

sangat cocok utk budidaya jeruk. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok

untuk budidaya jeruk adalah 5,5 s.d. 6,5 dengan pH optimum 6. Air tanah yg

optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada

musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai

air yang mengandung garam sekitar 10%. Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan

baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 30°.

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

25

Buah jeruk hendaknya dipanen setelah masak, karena jeruk termasuk

buah yang nonklimakterik dimana tidak terjadi proses pematangan setelah panen

(yang terasa masam tidak akan berubah menjadi manis). Mutu dari buah jeruk

setelah di panen akan mengalami penurunan, maka proses dari pasca panen

haruslah baik agar buah jeruk memiliki kualitas yang baik. Tahap dalam

penanganan buah jeruk segar yaitu buah jeruk dipanen setelah embun pagi telah

menguap sehingga setelah panen kulit jeruk tidak mudah mengalami kerusakan.

Menggunakan sarung tangan saat memanen untuk menghindari cacat fisik bada

buah jeruk. Buah yang letaknya tinggi di panen dengan menggunakan tangga agar

tidak terjadi kerusakan pada pohon jeruk.

Jeruk lokal yang paling dikenal oleh masyarakat di Indonesia adalah

jeruk keprok. Selain merupakan yang paling banyak dikenal oleh masyarakat,

jeruk keprok juga memiliki nilai komersial yang tinggi. Di Indonesia tidak semua

jenis jeruk keprok yang di usahakan oleh petani. Jenis jeruk keprok yang biasanya

diusahakan oleh petani dengan jumlah yang besar yaitu jeruk keprok siem.

Dengan melakukan usaha bertani jeruk ini sudah banyak petani jeruk di Bali, Jawa

Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Riau, Jambi, dan

Sumatera Utara yang terangkat kehidupan ekonominya menjadi lebih baik

(AAK, 1994).

Jeruk keprok merupakan salah satu jeruk yang dianjurkan oleh

Departemen Pertanian untuk ditanam. Buah dari jeruk keprok ini merupakan yang

paling terkenal dan banyak dikonsumsi langsung secara segar. Hal ini didukung

dengan rasa buahnya yang manis dan menyegarkan (Sarwono, 1993).

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

26

Kunci keberhasilan pengembangan tanaman jeruk ditentukan oleh

ketersediaan bibit yang bermutu pada saat tanaman yang tepat dan dengan harga

yang tejangkau oleh petani. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan serta

pengelolaan kebun-kebun bibit yang ada, perlu ditingkatkan guna memenuhi

permintaan konsumen bibit yang terus meningkat (Sumekto, 1995).

2.5 Penelitian Sebelumnya

Yeni (2009) menyatakan bahwa variabel-variabel yang berpengaruh

nyata terhadap permintaan jeruk di Kabupaten Sleman yaitu meliputi, harga jeruk

itu sendiri, harga salak, dan pendapatan penduduk. Sedangkan, harga pisang dan

jumlah penduduk tidak berpengaruh nyata pada permintaan jeruk di Kabupaten

Sleman. Berdasarkan elastisitas harga, harga jeruk bersifat elastis karena memiliki

nilai elastisitas yang lebih dari satu. Elastisitas silang, salak merupakan barang

substitusi dilihat dari nilai elastisitas yang positif. Berdasarkan elastisitas

pendapatan jeruk merupakan barang normal inelastis karena nilai elastisitas

pendapatannya kurang dari satu dan nilainya positif yang menyatakan bahwa

konsumsi jeruk akan berubah sesuai dengan pendapatannya yaitu jika pendapatan

penduduk naik maka permintaan jeruk akan naik dengan persentase yang lebih

kecil.

Asmidah (2013) menyatakan bahwa permintaan jeruk manis secara

serempak dipengaruhi oleh harga beli konsumen, pendapatan rata-rata, dan jumlah

tanggungan. Irawati (2012) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan pisang di Kabupaten Lumajang adalah harga pisang, harga pepaya dan

produksi keripik pisang. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pisang di

Kabupaten Lumajang adalah harga pisang, harga pepaya, jumlah pohon dan

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

27

produktivitas. Trend permintaan dan penawaran pisang di Kabupaten Lumajang

dari tahun 2011 sampai tahun 2020 mengalami peningkatan. Kontribusi pisang

terhadap PDRB Kabupaten Lumajang adalah tinggi sedangkan kontribusi pisang

terhadap sektor pertanian dan subsektor tanaman pangan adalah rendah.

Kartika (2013) menyatakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap permintaan semangka oleh konsumen rumah tangga di Kota Bandar

Lampung adalah harga semangka, harga apel, jumlah anggota keluarga dan

pendapatan rumah tangga. Elastisitas harga semangka terhadap permintaan

semangka bersifat barang elastis karena nilainya lebih besar dari satu. Elastisitas

silang semangka terhadap apel bersifat komplementer karena elastisitas silangnya

bernilai negatif dan kurang dari satu. Elastisitas pendapatan semangka bersifat

barang normal karena nilainya lebih besar dari nol dan bernilai positif.

Antara dan Wirawan (2013) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan buah pisang ambon di Kecamatan Denpasar Barat

adalah harga buah lainnya, pendapatan rumah tangga, dan pendidikan formal ibu

rumah tangga sedangkan harga buah pisang ambon, variabel dummy, dan

pekerjaan kepala keluarga tidak menunjukan pengaruh nyata terhadap permintaan

buah pisang ambon oleh rumah tangga. Elastisitas permintaan buah pisang ambon

oleh rumah tangga di Kecamatan Denpasar Barat menunjukan bahwa : Elastisitas

harga atas permintaan buah pisang ambon oleh rumah tangga adalah inelastis.

Elastisitas pendapatan menunjukan bahwa buah pisang ambon termasuk dalam

kategori barang normal. Buah lainnya dapat dikategorikan sebagai barang

substitusi dari pisang ambon berdasarkan hasil analisis elastisitas harga silang.

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

28

Dalam penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan terhadap

penelitian sebelumnya. Persamaan dari penelitian ini dan sebelumnya yaitu

menggunakan alat analisis yang sama yaitu analisis regresi linier berganda dan

analisis regresi logaritma natural. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian ini hanya berfokus pada permintaaan

konsumen dan elastisitas permintaan konsumen. Sedangkan pada bebrapa

penelitian sebelumnya meneliti hingga penawaran konsumen terhadap buah-

buahan. Penelitian ini menggunakan buah jeruk lokal sebagai komoditinya dan

menggunakan data primer yang dicari di pasar. Penelitian-penelitian sebelumnya

digunakan sebagai tambahan informasi untuk penelitian ini.

2.6 Kerangka Pemikiran

Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Kegiatan

yang terjadi di pasar yaitu kegiatan jual beli barang. Terdapat dua macam pasar

yang ada yaitu pasar tradisional dan pasar modern, dimana yang telah maju seperti

sekarang pasar modern seperti supermarket telah bersaing dengan pasar

tradisional dalam kelengkapan barang-barang yang diperjualkan. Dengan adanya

pasar modern tidak berarti para pembeli meninggalkan pasar tradisional.

Pembeli yang merupakan konsumen masih lebih cenderung berbelanja

ke pasar tradisional daripada berbelanja ke pasar modern. Hal ini disebabkan

karena harga yang ada di pasar tradisional cenderung lebih murah dibandingkan

dengan harga dipasar modern. Proses tawar menawar antara penjual dan pembeli

juga hanya terjadi di pasar tradisional. Dari sekian banyak barang yang dibeli oleh

konsumen di pasar yaitu adalah buah-buahan. Kesadaran masyarakat akan

pentingnya kesehatan yang harus dijaga merupakan alasan masyarakat

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

29

mengkonsumsi buah, karena buah memiliki kandungan yang baik untuk tubuh.

Salah satu buah yang sering dibeli oleh masyarakat adalah buah jeruk. Harga jeruk

yang relatif lebih murah dibandingkan dengan buah-buahan lainnya dan memiliki

kandungan yang penting untuk tubuh menjadi buah yang paling diminati.

Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi dalam permintaan buah jeruk

lokal diantaranya, harga buah jeruk lokal, harga buah jeruk impor, harga apel,

harga buah mangga, jumlah anggota keluarga, dan jumlah pendapatan. Untuk

mengetahui bagaimana pengaruh tentang permintaan dan elastistas permintaan

buah jeruk lokal di Kota Denpasar menggunakan analisis fungsi Cobb-Douglas

dan analisis fungsi linier. Hasil yang terbaik dari kedua fungsi tersebut kemudian

yang akan digunakan untuk penelitian ini. Kemudian diuji dengan kriteria-kriteria

yang menjadi syarat dalam analisi ini, yaitu kriteria Ekonomi, kriteria

Ekonometrika dan kriteria Statistik. Dengan dipenuhinya kriterian-kriterian

tersebut maka akan menghasilkan hasil yang akurat. Untuk lebih jelasnya

kerangka pemikiran penelitian ini seperti Gambar 2.3

Page 22: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

30

Gambar 2.3

Skema Kerangka Pemikiran

Permintaan Buah Jeruk Lokal di Kota Denpasar

Faktor-faktor Permintaan Buah Jeruk Lokal

Harga Buah Jeruk Lokal

1. Harga Buah Jeruk Impor 2. Harga Buah Apel 3. Harga Buah Mangga

Jumlah Anggota Keluarga

Responden

Pendapatan Responden

Analisis Permintaan

Fungsi Cobb - Douglas

Kriteria

Kriteria Ekonometrika Kriteria Statistik

Simpulan

Rekomendasi

Fungsi Linier

Kriteria Ekonomi

Page 23: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaanerepo.unud.ac.id/11566/3/ef5cd88b148b315080af16b426f62ad9.pdf · Sementara pasar adalah tempat ... dimana harga turun dari P1 ke P2 dan jumlah

31

2.7 Hipotesis

1. Model fungsi permintaan yang valid didasarkan pada penelitan terdahulu dan

teori-teori ekonomi, sehingga model fungsi permintaan Cobb-Douglas

merupakan model fungsi permintaan yang valid untuk merepresentatifkan

model fungsi permintaan buah jeruk lokal di Kota Denpasar.

2. Jumlah permintaan buah jeruk lokal di Kota Denpasar dipengaruhi oleh harga

buah jeruk lokal, harga buah jeruk impor, harga buah apel, harga buah

mangga, total pendapatan keluarga, dan jumlah anggota rumah tangga.

3. Elastisitas permintaan buah jeruk lokal di Kota Denpasar yaitu elastisitas

harga, elastisitas silang (barang komplementer dan barang substitusi), dan

elastisitas pendapatan.