ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/denok... ·...

101

Upload: vohanh

Post on 06-May-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok
Page 2: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, September 2015

Denok Ariska Lestari

NIP. 1111101000008

Page 3: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

iii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

EPIDEMIOLOGI

Skripsi, September 2015

Denok Ariska Lestari: 1111101000008

Distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia (analisis data

Riskesdas tahun 2013)

(XII+ 46 halaman + 6 tabel + 3 bagan + 41 lampiran)

ABSTRAK

Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian

kedua. Sekitar 20% kasus kematian pada kanker dapat dihubungkan dengan

merokok. Penggunaan rokok di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara merokok

dengan kanker di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013

dengan sampel sebanyak 834.971 orang. Penelitian ini menggunakan desain cross

sectional. Sebagian besar proporsi individu yang mengalami kanker serviks,

kanker payudara, kanker prostat, kanker kolon, kanker paru&bronkus, kanker

nasofaring adalah individu yang merokok. Kementrian kesehatan sebaiknya

mengimplementasikan peraturan mengenai penggunaan tembakau dan kawasan

tanpa rokok di Indonesia. Sementara bagi Balitbangkes, diharapkan penggunaan

pertanyaan dalam variabel menjadi lebih luas. Bagi peneliti selanjutnya

diharapkan menggunakan desain cohort.

Kata Kunci: Kanker, Merokok, jenis kelamin

Daftar Bacaan: 31 (1997-2015)

Page 4: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

iv

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

PUBLIC HEALTH MAJOR

EPIDEMIOLOGY

Undergraduate Thesis, September 2015

Denok Ariska Lestari: 1111101000008

Cancer distribution and smoke in Indonesia ( 2013 Riskesdas Data Analysis)

(XII+ 46 pages + 6 table + 3 chart + 41 appendixs)

ABSTRACT

Cancer is a non-communicable disease which becomes the second cause of death.

Around 20% deaths of cancer associated with smoking behavior. Meanwhile,

smoking behavior in Indonesia has increased every year. This cross-sectional

study aims to describe association between smoking behavior and cancer in

Indonesia by analyzing samples of 834971 individuals from 2013 Riskesdas. The

results of this study show that a large proportion of individuals with cervical

cancer, breast cancer, prostate cancer, colon cancer, lung and bronchus cancer,

nasopharynx cancer are individuals who a smoke. Ministry of Health should

implement regulations regarding the use of tobacco and non-smoking area in

Indonesia. For Balitbangkes, the use of questions in order to more widely variable.

For further research is expected to use a cohort design.

Keywords: cancer, smoking, sex

Refrence: 31 (1997-2015)

Page 5: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok
Page 6: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok
Page 7: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA LENGKAP : Denok Ariska Lestari

TEMPAT TANGGAL LAHIR :Indramayu, 14 April 1994

JENIS KELAMIN : Perempuan

ALAMAT : Ds. Anjatan Utara Kec. Anjatan Kab.

Indramayu

NOMOR TELEPON : 081298107191

E-MAIL : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

2011-2015 : Peminatan Epidemiologi

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2008-2011 : MAN Buntet Pesantren Cirebon

2005-2008 : SMPN 1 Anjatan

1999-2005 : SDN Anjatan Utara 1

Page 8: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. atas rahmat dan karuniaNya sehingga proses

penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Distribusi

Kejadian Kanker dan Status Merokok di Indonesia (Analisis data Riskesdas

2013)” ditujukan untuk menjelaskan bagaimana hubungan merokok dengan

kejadian kanker secara ilmiah, sehingga diharapkan dapat menjadi evidence base

dalam pembuatan kebijakan atau program terkait rokok yang diharapkan dapat

menanggulangi masalah kanker di Indonesia.

Pembuatan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa yang

tiada henti kepada penulis

2. Bapak Dr. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Ibu Fajar Ariyanti, S.KM, M.Kes selaku kepala Program Studi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

4. Ibu Hoirun Nisa, Ph.D dan Bapak dr. H.M. Yuli Prapancha Satar, MARS

selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak masukan

5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa yang

tiada henti kepada penulis

6. Laboratorium data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik

Indonesia yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menganalisis data

Riskesdas tahun 2013

7. Safira Anindita, Putri Anggraeni, Alfica Agus, Anjar Nofiani, Desy Pusparini,

Kemal Al Fajar, teman-teman Epidemiologi 2011 dan Kesmas 2011 yang

selalu memberikan doa dan semangat

8. Sahabat tercinta Deti, Runingga, Anggita, Halimah, Sevi, Fera, Ainil, Mega,

Elin, Yuni, Ratna yang menjadi penghibur disaat jenuh

9. Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tak bisa

disebutkan satu per satu.

Page 9: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

ix

Skripsi ini masih memiliki kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kepada penulis.

Sehingga dapat mengurangi keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian

penulis.

Jakarta, September 2015

Denok Ariska Lestari

Page 10: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii

ABSTRAK ............................................................................................................ iii

ABSTRACT .......................................................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................v

LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ............................................................. vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

1. Tujuan Umum............................................................................................6

2. Tujuan Khusus ...........................................................................................6

D. Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................7

1. Manfaat bagi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ........................7

2. Manfaat bagi Balitbangkes ........................................................................7

3. Manfaat bagi Penelitian Lain ....................................................................7

F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................8

A. Kanker .............................................................................................................

1. Definisi Kanker ......................................................................................... 8

2. Patofisiologi............................................................................................... 9

3. Faktor Risiko Kanker ..............................................................................11

B. Rokok .........................................................................................................15

1. Definisi Rokok ........................................................................................15

2. Zat Berbahaya dalam Rokok ...................................................................15

3. Tipe Perokok ........................................................................................... 17

C. Kerangka Teori ........................................................................................... 17

Page 11: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

xi

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .............19

A. Kerangka Konsep ........................................................................................ 19

B. Definisi Operasional ................................................................................... 20

BAB IV METODE PENELITIAN .....................................................................22

A. Desain Penelitian.........................................................................................22

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................................... 22

C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................22

D. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 25

E. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 26

F. Manajemen Pengumpulan Data .................................................................. 26

1. Cross Check ............................................................................................. 26

2. Cleaning Data .......................................................................................... 26

3. Coding Data ............................................................................................. 26

G. Analisa Data ................................................................................................ 28

BAB V HASIL ......................................................................................................29

A. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia ............................... 29

B. Frekuensi Jenis Kanker ............................................................................... 30

C. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok ......................................... 30

D. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu ...............................32

BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................34

A. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 34

B. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia ...............................35

C. Frekuensi Jenis Kanker ............................................................................... 35

D. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok ......................................... 36

E. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu ............................... 37

BAB VII PENUTUP.............................................................................................42

A. Simpulan ..................................................................................................... 42

B. Saran............................................................................................................42

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................44

LAMPIRAN .........................................................................................................47

Page 12: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

xii

Daftar Tabel

2.1 Senyawa Gas dalam Asap Rokok ....................................................................16

4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel .........................................................24

4.1 Pengkodean Data..............................................................................................27

5.1 Frekuensi Kanker Berdasarkan Status Merokok dan Durasi Merokok............29

5.2 Frekuensi Jenis Kanker ....................................................................................30

5.3 Frekuensi Kanker Berdasarkan Status Merokok ..............................................30

5.3 Frekuensi Kanker Berdasarkan Karakteristik Individu ....................................32

Daftar Bagan

2.1 Kerangka Teori ................................................................................................18

3.1 Kerangka Konsep .............................................................................................19

4.1 Alur Pemilihan Sampel ....................................................................................24

Page 13: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kanker merupakan penyebab kematian global terbesar kedua setelah

penyakit kardiovaskular (Kemenkes, 2012). Menurut laporan World Health

Organization (WHO), 5 jenis kanker yang paling banyak terjadi di dunia baik

pada laki-laki maupun perempuan adalah kanker paru (13,0%), kanker payudara

(11,9%), kanker kolorektal (9,7%), kanker prostat (7,8%) dan kanker perut

(6,8%). Mortalitas tertinggi pada kanker paru, kanker payudara, kanker hati,

kanker perut dan kanker kolorektal. Semantara insidens kanker tertinggi di Asia

adalah kanker paru (15,5%), kanker payudara (9,6%), kanker perut (10,3%),

kanker kolorektal (9,0%) dan kanker hati (8,8%) (WHO, 2012).

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,

prevalensi kanker di Indonesia tergolong cukup tinggi. Prevalensi tumor/kanker

di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk (Kemenkes, 2013). Lima besar jenis

kanker yang ada di Indonesia adalah kanker payudara, kanker paru, kanker

kolorektal, kanker serviks uteri dan kanker hati dengan masing-masing insidens

sebesar 16,4%, 11,6%, 9,3%, 7,0% dan 6,0% (WHO, 2012).

Faktor risiko kanker disebakan oleh indeks massa tubuh, konsumsi sayur

dan buah yang rendah, aktivitas fisik yang kurang, penggunaan tembakau dan

konsumsi minuman beralkohol (WHO, 2015). Sementara, sebesar 20% kasus

Page 14: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

2

kematian pada pasien kanker dihubungkan dengan penggunaan tembakau

(WHO, 2015).

Penelitian yang dilakukan Hosseini dkk, didapatkan OR untuk orang

yang merokok sebesar 4,7 kali lebih berisiko terkena kanker paru dibandingkan

dengan orang yang tidak merokok (Hosseini, 2014). Menurut penelitian Chao

dkk risiko kematian karena kanker kolon pada perokok lebih berisiko 1,32 kali

dibandingkan dengan bukan perokok (Chao, 2000). Penelitian Natphopsuk

menyebutkan bahwa perokok memiliki risiko 3,36 kali terkena kanker serviks

dibandingkan dengan orang yang bukan perokok (Natphopsuk, 2012).

Perokok memiliki hazard risk sebesar 1,27 untuk terkena kanker

kolorektal dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Hannan,

2009). Menurut penelitian Gaudet dkk, perempuan perokok memiliki hazard

risk sebesar 1,24 kali untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan

perempuan yang tidak pernah merokok, sedangkan mantan perokok memiliki

hazard risk sebesar 1,13 kali untuk terkena kanker payudara (Gaudet, 2013).

Berdasarkan penelitian Gao, perokok dan mantan perokok berisiko 3,55

kali terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok

(Gao, 2013). Hasil penelitian Nainggolan menunjukan bahwa risiko mantan

perokok adalah 2,33 kali untuk terkena kanker saluran cerna dibandingkan

dengan orang yang tidak merokok (Nainggolan, 2009).

Penelitan yang dilakukan oleh Chao, risiko kanker kolon pada yang

merokok sebesar 1,44 kali dan yang pernah merokok 1,21 kali dibandingkan

Page 15: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

3

dengan yang tidak pernah merokok pada jenis kelamin laki-laki. Pada jenis

kelamin perempuan, risiko yang merokok 1,42 kali dan yang pernah merokok

1,15 kali untuk terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok

(Chao, 2000). Penelitian Hannan menyebutkan bahwa orang yang pernah

merokok memiliki risiko sebesar 1,34 kali untuk terkena kanker kolon

dibandingkan dengan yang tidak merokok, sedangkan orang yang merokok

berisiko 1,27 kali terkena kanker kolon dibandingkan dengan orang yang tidak

merokok (Hannan, 2009).

Perokok yang menghabiskan 20-29 batang rokok per hari memiliki risiko

sebesar 1,31 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak

pernah merokok (Gaudet, 2013). Perokok berat (25 batang rokok per hari) dan

orang-orang yang merokok lebih dari 40 tahun memiliki risiko sebesar 1,81

mengalami kematian akibat kanker prostat (Rohrmann, 2012). Perokok yang

merokok selama 1-40 tahun memiliki risiko 1,26 kali terkena kanker paru

dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Hosseini, 2014).

Perokok selama 40-49 tahun memiliki risiko sebesar 1,21 kali terkena

kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok. Perokok

yang merokok selama 50-73 tahun memiliki risiko 1,29 kali terkena kanker paru

dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Gaudet, 2013).

Sementara pada jenis kelamin perempuan yang lebih dari 20 tahun dan

merokok, berisiko 3,75 kali terkena kanker serviks dibandingkan denga

perempuan yang tidak pernah merokok (Natphopsuk, 2012).

Page 16: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

4

Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik dapat memproteksi

0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat dibandingkan dengan pria yang tidak

melakukan aktivitas fisik (Wilson, 2012). Orang yang melakukan aktivitas fisik

cukup dapat memproteksi kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang

yang kurang melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011).

Proporsi penduduk Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun yang

merokok dan mengunyah tembakau terjadi peningkatan dari tahun-tahun

sebelumnya. Pada tahun 2007 (34,2%), tahun 2010 (34,7%) dan tahun 2013

(36,3%) (Kemenkes, 2013). Selain itu, sekitar 6 juta orang pertahun meninggal

karena penggunaan tembakau, 5 juta orang diantaranya adalah perokok dan

mantan perokok, serta 600.000 orang bukan perokok yang terpapar asap rokok.

Hal ini tentu akan menjadi masalah yang berkepanjangan apabila tidak

dilakukan tindakan pengendalian. Angka kematian akibat merokok

diperkirakan akan meningkat cepat menjadi lebih dari 8 juta orang pada tahun

2030 (Kemenkes, 2012).

Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi perokok 16 kali lebih

tinggi pada laki-laki (65,9%) dibandingkan perempuan (4,2%). Jumlah batang

rokok yang dihisap per hari per orang di Indonesia adalah 12,3 batang (setara

satu bungkus) (Kemenkes, 2013). Di Indonesia, 85% rumah tangga terpapar

asap rokok, estimasinya adalah delapan perokok meninggal karena perokok

aktif, satu perokok pasif meninggal karena terpapar asap rokok orang lain.

Berdasarkan perhitungan rasio ini, maka sedikitnya 25.000 kematian di

Indonesia terjadi akibat terpapar asap rokok orang lain (Kemenkes, 2012).

Page 17: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

5

Merokok merupakan salah satu faktor penting yang dapat memicu

terjadinya kanker (WHO, 2015). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

terkait hubungan kanker dengan merokok di Indonesia, hal tersebut karena

konsumsi tembakau pada penduduk Indonesia cenderung mengalami kenaikan

setiap tahunnya. Selain itu, belum ada analisis data riskesdas tahun 2013 terkait

distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia. Berdasarkan hal

tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai distribusi kejadian

kanker dan status merokok di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas

tahun 2013.

B. Rumusan Masalah

Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab

kematian kedua. Prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000

penduduk. Sekitar 20% kasus kematian pada kanker dapat dihubungkan dengan

merokok. Penggunaan rokok di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan.

Terdapat 36,3% penduduk Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun sudah

merokok pada tahun 2013. Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti ingin

mengetahui bagaimana distribusi kejadian kanker dan status merokok di

Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013.

Page 18: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

6

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi

kejadian kanker dan status merokok di Indonesia.

2. Tujuan khusus

a. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan merokok di Indonesia

b. Diketahuinya frekuensi masing-masing jenis kanker di Indonesia

c. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan status merokok di

Indonesia

d. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan karakteristik individu (usia,

jenis kelamin, tempat tinggal, aktivitas fisik) di Indonesia

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana frekuensi kanker menurut status merokok dan durasi merokok di

Indonesia ?

2. Bagaimana frekuensi masing-masing jenis kanker di Indonesia ?

3. Bagaimana frekuensi kanker berdasarkan status merokok di Indonesia ?

4. Bagaimana frekuensi kanker berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin,

tempat tinggal dan aktivitas fisik di Indonesia ?

Page 19: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

7

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terkait program atau kebijakan

tentang rokok dalam upaya penanggulangan masalah kanker di Indonesia

2. Bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi refrensi dalam penelitian dan

analisis lanjut Riset Kesehatan Dasar di Indonesia

3. Bagi Penelitian Lain

Sebagai dasar pengembangan peneliti selanjutnya untuk meneliti

terkait hubungan merokok dengan kanker.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Peminatan Epidemiologi,

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan data Riskesdas Tahun

2013. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2015. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui distribusi kejadian kanker dan status merokok di

Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah status merokok,

sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kanker. Penelitian ini

menggunakan desain cross sectional.

Page 20: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker

a. Definisi Kanker

Kanker merupakan suatu penyakit dimana sel-sel di dalam tubuh

berkembang secara tidak terkendali, sehingga membentuk tumor yang

dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker paling sering didiagnosis

pada saat usia pertengahan dan lebih tua, namun sel-sel kanker tersebut

berkembang sejak awal, sehingga sangat penting untuk mendeteksi secara

dini (WHO, 2015).

Semua kanker disebabkan oleh kelainan (mutasi) DNA dalam sel.

Tubuh memiliki pertahanan terhadap beberapa mutasi, tapi agen luar

seperti bahan kimia penyebab kanker dalam asap tembakau, radiasi dan

beberapa infeksi dapat merusak pertahanan tersebut. Keadaan gizi internal

tubuh dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh juga dapat membuat

kelainan genetik (WHO, 2015).

Berbagai jenis kanker yang dapat dipengaruhi oleh merokok adalah

kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker

kerongkongan, kanker rongga hidung, kanker perut, kanker hati, kanker

ginjal, kanker saluran kencing, kanker leher rahim dan kanker tulang

sumsum (Hecht, 2003).

Page 21: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

9

b. Patofisiologi

Sel yang menyusun tubuh manusia, bila terpapar oleh suatu mutagen

maka DNA dari sel tersebut akan mengalami mutasi. Pada kondisi ini, sel

tersebut akan mengekspresikan protein abnormal. Adanya protein abnormal

tersebut dapat bersifat sebagai sinyal sel, sehingga sel yang bersangkutan

akan dieliminasi oleh sel imunokompeten (Sudiana, 2008).

DNA dalam sel dapat mengalami mutasi. Apabila DNA dalam sel

tersebut mengalami mutasi, maka DNA dalam sel tersebut harus diperbaiki

(repair). Apabila proses repair tersebut tidak berhasil, maka sel tersebut

akan melakukan eksekusi diri hingga sel tersebut mengalami kematian

(apoptosis). Apabila jalur ini mengalami kegagalan, maka DNA sel yang

abnormal tersebut akan mengalami pertumbuhan membentuk klon sel baru

(sel klonal yang memiliki gene defect) (Sudiana, 2008).

Kandungan nikotin menyebabkan kecanduan merokok dan berkaitan

dengan paparan karsinogen. Karsinogen dalam rokok dapat menjadi

aktifasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi dengan DNA,

membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme karsinogen

dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam tubuh. Jika

karsinogen telah mengaktifasi DNA dan bisa diperbaiki maka akan kembali

ke keadaan normal. Tetapi jika tidak bisa diperbaiki, maka akan terjadi

kesalahan coding, yang menyebabkan mutasi permanen dalam DNA. Sel

Page 22: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

10

dengan DNA yang rusak atau bermutasi dapat dihilangkan dengan

apoptosis. Jika mutasi terjadi pada daerah gen penting, seperti RAS atau

onkogen MYC atau TP53 atau CDKN2A gen supresor tumor, maka sel

tersebut dapat kehilangan kemampuan untuk mengontol perkembangan sel

normal dan berkembang menjadi tumor (Hecht, 2012).

Nikotin dan karsinogen juga dapat mengikat langsung ke beberapa

reseptor seluler, yang menyebabkan aktivasi dari serin treonin kinase Akt

(juga dikenal sebagai protein kinase B), Protein Kinase A (PKA) dan faktor

lainnya. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya kinerja apoptosis,

meningkatkan angiogenesis dan peningkatan transformasi sel yang dapat

mengakibatkan berkembangnya sel tumor. Produk tembakau juga

mengandung promotor tumor dan co-karsinogen, yang bisa mengaktifkan

Protein Kinase C (PKC), Aktivator Protein 1 (AP1) atau faktor-faktor lain,

sehingga meningkatkan karsinogenesis yang mengakibatkan terbentuknya

sel tumor (Hecht, 2012).

Setelah perokok menghisap rokok bertahun-tahun maka perokok

akan menderita sakit. Semakin lama kebiasaan merokok, maka semakin

besar juga kemungkinan terkena penyakit. Secara umum, penyaki seperti

kanker, penyakit jantung dan penyakit lain yang disebabkan oleh rokok

akan diderita setelah merokok selama 10-20 tahun (Aditama, 1997).

Page 23: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

11

c. Faktor Risiko Kanker

1. Merokok

a. Status merokok

Penelitian yang dilakukan Hosseini dkk, didapatkan OR

untuk orang yang merokok adalah sebesar 4,7 kali lebih berisiko

terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak

merokok (Hosseini, 2014). Penelitian Soemadi menyebutkan

bahwa merokok memiliki risiko 0,402 kali terkena kanker

nasofaring dibandingkan dengan orang yang tidak merokok

(Soemadi, 2010). Menurut penelitian Chao dkk risiko kematian

karena kanker kolon pada perokok lebih berisiko 1,32 kali

dibandingkan dengan bukan perokok (Chao, 2000).

Perokok memiliki hazard risk sebesar 1,27 untuk terkena

kanker kolorektal dibandingkan dengan orang yang tidak pernah

merokok (Hannan, 2009). Menurut penelitian Gaudet dkk,

perempuan perokok memiliki hazard risk sebesar 1,24 kali untuk

terkena kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang

tidak pernah merokok, sedangkan mantan perokok memiliki

hazard risk sebesar 1,13 kali untuk terkena kanker payudara

(Gaudet, 2013).

Penelitian Gao, perokok dan mantan perokok berisiko 3,55

kali terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak

pernah merokok (Gao, 2013). Hasil penelitian Nainggolan

Page 24: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

12

menunjukan bahwa risiko mantan perokok adalah 2,33 kali untuk

terkena kanker saluran cerna dibandingkan dengan orang yang

tidak merokok. Sedangkan pada orang yang merokok tidak

tidapatkan risiko untuk terkena kanker saluran cerna

(Nainggolan, 2009).

Penelitan Chao, risiko kanker kolon pada yang merokok

sebesar 1,44 kali dan yang pernah merokok 1,21 kali

dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok pada jenis

kelamin laki-laki. Pada jenis kelamin perempuan, risiko yang

merokok 1,42 kali dan yang pernah merokok 1,15 kali untuk

terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok

(Chao, 2000). Penelitian Hannan menyebutkan bahwa orang

yang pernah merokok memiliki risiko sebesar 1,34 kali untuk

terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok,

sedangkan orang yang merokok berisiko 1,27 kali terkena kanker

kolon dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (Hannan,

2009).

Berdasarkan penelitian Nainggolan, proporsi kejadian

kanker saluran cerna lebih besar besar pada perokok (18,5%)

dibandingkan dengan yang pernah merokok (10,9%)

(Nainggolan, 2009). Penelitian Gao, proporsi kanker payudara

lebih besar lebih besar pada individu yang merokok (1,49%)

disbanding dengan yang pernah merokok (0,90%) (Gao, 2013).

Page 25: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

13

b. Jumlah rokok

Perokok yang menghabiskan 20-29 batang rokok per hari

memiliki risiko sebesar 1,31 kali terkena kanker paru

dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Gaudet,

2013). Perokok berat (25 batang rokok per hari) dan orang-orang

yang merokok lebih dari 40 tahun memiliki risiko sebesar 1,81

mengalami kematian akibat kanker prostat (Rohrmann, 2012).

c. Durasi merokok

Perokok yang merokok selama 1-40 tahun memiliki risiko

1,26 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang

tidak pernah merokok. Perokok selama 40-49 tahun memiliki

risiko sebesar 1,21 kali terkena kanker paru dibandingkan

dengan orang yang tidak pernah merokok. Perokok yang

merokok selama 50-73 tahun memiliki risiko 1,29 kali terkena

kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah

merokok (Gaudet, 2013). Perempuan yang lebih dari 20 tahun

merokok berisiko 3,75 kali terkena kanker serviks dibandingkan

dengan perempuan yang tidak pernah merokok (Natphopsuk,

2012).

2. Usia

Proporsi kanker paru lebih besar pada kelompok usia 51-70 tahun

(71,43%) (Roosihermiatie, 2012). Kasus kanker lebih berisiko 3,01 kali

pada usia 25-34 tahun dibandingkan dengan usia 10-14 tahun pada

Page 26: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

14

penduduk di Indonesia (Oemiati, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh

Indarti, usia rata-rata pada kasus kanker payudara pada penelitiannya

adalah 46 tahun (Indarti, 2005). Berdasarkan penelitan Natphopsuk,

proporsi penderita kanker serviks lebih besar pada kelompok yang ≥40

tahun (76,7%) dibandingkan dengan kelompok <40 tahun (Natphopsuk,

2012).

3. Jenis kelamin

Pada penelitian Hosseini, prevalensi laki-laki yang terkena kanker

paru lebih banyak (73,6%) dibandingkan dengan dengan perempuan

(26,4%) (Hosseini, 2014). Sedangkan penelitian Roosihermiatie (2012)

menunjukan bahwa proporsi kanker paru terbesar juga pada jenis

kelamin laki-laki (100%). Penelitian Nainggolan menunjukan bahwa

proporsi terbesar kejadian kanker kolon pada jenis kelamin perempuan

(69,4%) (Nainggolan, 2009).

4. Tempat Tinggal

Berdasarkan tempat tinggal, kanker di Indonesia lebih berisiko

1,93 kali di perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan (Oemiati,

2011).

5. Aktivitas fisik

Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik, dapat

memproteksi sebesar 0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat

dibandingkan dengan pria yang tidak melakukan aktivitas fisik (Wilson,

2012). Orang yang melakukan aktivitas fisik cukup dapat memproteksi

Page 27: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

15

kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang yang kurang

melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011).

B. Rokok

a. Definisi rokok

Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk

dibakar dan dihisap dan/atau dihirup asapnya. Rokok tersebut yang

dimaksud berupa rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang

dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies

lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar dengan

atau tanpa bahan tambahan (Kemenkes, 2012).

b. Zat Berbahaya dalam rokok

Sebatang rokok mengandung 4000 jenis senyawa kimia, dengan 3

komponen utama yaitu:

a) Nikotin adalah zat berbahaya yang menyebabkan kecanduan (adiktif)

(Kemenkes, 2012). Nikotin merupakan psikotropika stimulan yang

mendatangkan perasaan tenang, segar dan bugar. Perokok jadi berpikir

jernih, hilang rasa lapar, hilang kantuk dan menjadi bersemangat untuk

bekerja (Partodihajjo, 2010).

b) Tar adalah zat berbahaya yang menyebabkan Kanker (karsinogenik)

(Kemenkes, 2012). Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan

kimia yang dapat diketahui menjadi penyebab kanker (karsinogen).

Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis Policycclic Aromatic

Page 28: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

16

Hydrocarbon (PAH) telah lama disahkan sebagai agen pemicu proses

kejadian kanker (Prasetya, 2005).

c) Karbon Monoksida (CO) adalah salah satu gas beracun yang

menurunkan kandungan oksigen dalam darah.

Sebanyak 400 jenis diantaranya adalah termasuk zat berbahaya dan 43

jenis yang tergolong karsinogenik (zat penyebab kanker) (Kemenkes,

2012). Nikotin bekerja di Otak akan merangsang pelepasan zat dopamine

yang memberi rasa nyaman yang menyebabkan rasa ketergantungan.

Ketika seseorang tidak merokok maka terjadi gejala putus nikotin, seperti

rasa tidak nyaman, sulit konsentrasi, mudah marah. Sehingga untuk

mempertahankan rasa nyamannya, timbul dorongan untuk merokok

kembali. Hal inilah yang disebut kecanduan/ketagihan (Kemenkes, 2012).

Tabel 2.1

Senyawa Gas dalam Asap Rokok

Senyawa Sifat Senyawa Kadar (mg)

Karbonmonoksida Beracun 17.000

Asetaldehida Sangat beracun 800

Nitrogen Oksida Beracun 315

Hidrogen Sianida Sangat beracun 110

Akrolein Sangat beracun 70

Amoniak Beracun 60

Formaldehid Sangat beracun dan pemicu

kanker 30

Piridina Pemicu kanker 10

Page 29: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

17

Hidrazina Pemicu kanker 0.032

Uretan Pemicu kanker 0.030

Vinil Klorida Pemicu kanker 0.012

Berbagai senyawa nitro amina Pemicu kanker 0.011

Sumber: Cahyono, 2008

Kandungan racun dalam asap rokok dapat melemahkan sistem

kekebalan tubuh, sehingga sulit untuk membunuh sel-sel kanker. Hal ini

menyebabkan sel-sel kanker terus berkembang tanpa henti. Racun dalam

asap rokok dapat merusak atau mengubah sel DNA. Sel DNA adalah sel

"instruksi manual" yang mengontrol pertumbuhan dan fungsi sel normal.

Apabila sel DNA rusak, sel dapat tumbuh di luar kendali dan

mengakibatkan pertumbuhan sel Kanker (WHO, 2015).

c. Tipe Perokok

Perokok dapat dikategorikan menjadi tipe ringan, sedang dan berat.

Jumlah batang rokok untuk kategori ringan adalah kurang dari 10 batang

rokok yang dihisap/hari, untuk kategori sedang sebanyak 11-20 batang

rokok/hari sedangkan untuk kategori berat adalah lebih dari 21 batang

rokok/hari (Cahyono, 2008).

C. Kerangka Teori

Berikut ini kerangka teori berdasarkan hasil modifikasi variabel dari beberapa

sumber:

Hecht, Stephen S (2012), Hosseini (2014), Oemiati (2011), Wilson (2012),

Kemenkes (2012).

Page 30: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

18

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Aktivasi metabolik miscoding

Detoksifikasi perbaikan

metabolik

Apoptosis

Ekskresi DNA normal

Rokok

a. Nikotin

b. Tar

c. monoksida

Karsinogen Pertumbuhan sel yang tidak normal

Mengaktifkan tumor supresor

Kanker

Tumor promotor

DNA

Mutasi di RAS, TP53 dan sel penting lainnya

Meningkatkan kersinogen

Pengikat reseptor seluler Aktivasi Akt, PKA

dan faktor lain

Apoptosis

Angiogenesis

Transformasi

Kurang aktivitas fisik

Usia

Jenis kelamin

Tempat tinggal

Durasi merokok

Page 31: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

19

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Merokok dipilih sebagai variabel independen karena merokok merupakan

salah satu faktor risiko untuk terjadinya kanker. Kandungan dalam rokok

memiliki zat yang memicu tumbuhnya sel kanker. Selain itu, perilaku merokok

pada masyarakat Indonesia sangat tinggi. Berikut ini adalah kerangka konsep

penelitian yang akan dilakukan:

Bagan 3.1

Kerangka Konsep

Independen

Merokok

1. Status Merokok

2. Durasi Merokok

Dependen

Kanker

1. Usia

2. Jenis kelamin

3. Tempat tinggal

4. Aktifitas fisik

Page 32: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

20

B. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1 Kanker Semua responden yang sebelumnya pernah

didiagnonis terkena kanker oleh dokter

Kuesioner 1. Tidak

2. Ya

Ordinal

2 Status

Merokok

Status merokok responden dalam 1 bulan

terakhir

Kuesioner 1. Tidak pernah merokok

(tidak pernah merokok

sama sekali)

2. Pernah Merokok (tidak

merokok dalam 1 bulan

terakhir namun

sebelumnya pernah

merokok baik setiap hari

maupun kadang-kadang)

3. Merokok (masih merokok

baik setiap hari maupun

kadang-kadang)

Ordinal

3 Durasi

merokok

Lama waktu kebiasaan merokok responden

yang ditentukan berdasarkan umur responden

saat merokok pertama kali hingga umur pada

saat berhenti atau umur saat menjadi responden

Riskesdas 2013 dalam satuan tahun

Kuesioner 1. <20 tahun

2. ≥20 tahun

Ordinal

4 Usia Usia reponden mulai dari lahir sampai ulang

tahun terakhir

Kuesioner 1. 10-19 tahun

2. 20-29 tahun

3. 30-39 tahun

4. 40-49 tahun

5. 50-59 tahun

6. 60-69 tahun

7. 70-79 tahun

8. ≥80 tahun

Ordinal

Page 33: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

21

5 Jenis

Kelamin

Jenis kelamin dari responden Kuesioner 1. perempuan

2. laki-laki

Nominal

6 Tempat

tinggal

Klasifikasi tempat tinggal responden Kuesioner 1. Pedesaan

2. perkotaan

Nominal

7 Aktivitas

Fisik

Frekuensi aktivitas fisik individu dalam

seminggu terakhir

Kuesioner

dengan

bantuan kartu

peraga

1. Cukup, apabila MET ≥

600/minggu

2. Tidak cukup, apabila

MET < 600/minggu

Ordinal

Page 34: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

22

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian epidemiologi deskriptif dengan

desain Cross Sectional. Cross Sectional dipilih karena pengukuran variabel

dilakukan dalam waktu yang sama. Penelitian ini melakukan analisis data

sekunder Riset Kesehatan Dasar tahun 2013.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder Riset Kesehatan Dasar yang

dilakukan pada tahun 2013 di seluruh Indonesia. Data Riskesdas merupakan

data nasional yang diambil pada Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dengan

jumlah Provinsi yang terpilih sebanyak 33 provinsi. Pemanfaatan data

Riskesdas dianalisis pada bulan April hingga Mei 2015.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian Riskesdas 2013 adalah seluruh rumah

tangga di 33 provinsi, 497 kabupaten/kota. Sampel rumah tangga dan

anggota rumah tangga dalam Riskesdas 2013 dirancang terpisah dengan

daftar sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga Susenas 2013.

Pemilihan sampel mempertimbangkan hal-hal berikut:

a. Blok sensus yang sudah tidak ditemukan/hilang karena bencana

(banjir, longsor, gempa bumi), seperti di Mentawai dan beberapa

Kabupaten di Kalimantan lainnya

Page 35: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

23

b. Blok sensus yang merupakan daerah konflik dan sangat sulit untuk

dijangkau seperti Papua

c. Bangunan sensus yang tidak ditemukan, karena berubah fungsi, bukan

rumah tangga biasa.

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, secara nasional terdapat

11.986 blok sensus dengan response rate 99.9%. Sampel Rumah Tangga

yang berhasil dikunjungi sebanyak 294.959 dengan response rate 98.3%.

Sedangkan jumlah anggota rumah tangga yang didata sebanyak 1.027.763

individu dengan response rate sebesar 93.0% (Kemenkes, 2013).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh responden Riskesdas 2013.

Kriteria inklusi pemilihan sampel adalah responden yang terpilih sebagai

sampel Riskesdas tahun 2013 dan berusia lebih dari 10 tahun karena variabel

merokok ditanyakan pada responden yang berusia lebih dari 10 tahun.

Sedangkan kriteria eksklusi adalah responden yang menderita kanker selain

kanker yang diteliti oleh peneliti (kanker leher rahim, kanker payudara,

kanker prostat, kanker kolorektal, kanker paru dan bronkus dan kanker

nasofaring). Pengeluaran responden yang mengalami kanker selain kanker

yang diteliti untuk mengurangi risiko terjadinya bias.

Page 36: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

24

Berikut ini adalah alur pemilihan sampel yang dilakukan:

Bagan 4.1

Alur Pemilihan Sampel

Jumlah sampel Riskesdas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

adalah sebanyak 834.971 responden. Sehingga sampel yang dianalisis dalam

penelitian ini adalah sebanyak 834.971 responden. Sampel yang tidak

memiliki variabel yang lengkap akan tetap dilakukan dianalisis. Berikut ini

distribusi sampel berdasarkan variabel:

Tabel 4.1

Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel

No Variabel Total

sampel

Sampel

yang dapat

dianalisis

Sampel yang

tidak dapat

dianalisis

keterangan

1 Status

Kanker

pada

responden

834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis

2 Status 834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis

Data Riskesdas tahun 2013

1.027.763 Responden

192.507 Responden

Responden Penelitian

834.971 Responden

Kriteria Inklusi

(usia > 10 tahun)

835.256 Responden

Kriteria Eksklusi

258 Responden

Page 37: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

25

Merokok

3 Durasi

merokok

260.021

(Perokok)

219.135 40.886 Responden tidak

mengisi pertanyaan

4 Usia 834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis

5 Jenis

Kelamin

834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis

6 Tempat

Tinggal

834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis

7 Aktivitas

Fisik

834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Riskesdas tahun

2013 yang diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

(Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Indonesia. Pengumpulan data

dilakukan oleh enumerator yang telah telatih dengan menggunakan metode

wawancara. Wawancara yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner

untuk mengetahui informasi terkait kanker, merokok, usia, jenis kelamin,

tempat tinggal dan aktivitas fisik.

Variabel kanker berdasarkan pengakuan responden yang pernah

diagnosis kanker oleh dokter. Jenis kanker yang akan dianalisis adalah

kanker leher rahim, kanker payudara, kanker prostat, kanker kolorektal/

usus besar, kanker paru dan bronkus dan kanker nasofaring. Pada variabel

merokok, peneliti ingin mengetahui status merokok responden 1 bulan

terakhir dan durasi merokok Pertanyaan pada variabel aktivitas fisik

menggunakan kartu peraga. Hal ini bertujuan untuk memudahkan

responden memperkirakan jenis aktivitas sehari-hari.

Page 38: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

26

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

individu (RKD13.IND) dan kuesioner rumah tangga (RKD13.RT) Riskesdas

tahun 2013. Kuesioner telah diuji validasi oleh tim gabungan dari Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan

Universitas Hasanudin agar kualitas data Riskesdas 2013 terjamin. Selain

itu, kuesioner telah diuji-coba terlebih dahulu untuk mengetahui masalah

dalam tingkat kesulitan, pemahaman bahasa, alur pertanyaan dan istilah

kesehatan yang akan ditanyakan kepada responden.

F. Manajemen Pengumpulan Data

Manajemen data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Cross Check

Peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data yang

didapatkan permintaan data peneliti ke Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan. Data yang diperoleh harus sesuai dengan

data permintaan penelitian

2. Cleaning Data

Peneliti melakukan cleaning data pada responden sesuai

dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang tidak lengkap akan

dijadikan sebagai kategori missing dan tidak ikut dianalisis.

3. Coding Data

Peneliti melakukan pengkodean ulang terhadap variabel yang

membutuhkan perubahan kategori sesuai dengan kebutuhan analisis

dari penelitian.

Page 39: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

27

Tabel 4.2

Pengkodean Data

No Variabel Kode awal Kode akhir

1 Kanker 1. Ya

2. Tidak

1. Tidak

2. Ya

2 Status Merokok 1. Ya, setiap hari

2. Ya, kadang-

kadang

3. Tidak, tapi

sebelumnya

pernah merokok

4. Tidak, tapi

sebelumnya

pernah merokok

kadang-kadang

5. Tidak pernah

sama sekali

1. Tidak pernah

merokok (tidak

pernah merokok

sama sekali)

2. Pernah Merokok

(tidak merokok

dalam 1 bulan

terakhir namun

sebelumnya

pernah merokok

baik setiap hari

maupun kadang-

kadang)

3. Merokok (masih

merokok baik

setiap hari maupun

kadang-kadang)

3 Durasi merokok Usia dalam

tahun

1. <20 tahun

2. ≥20 tahun

4 Usia Usia dalam

tahun

1. 10-19 tahun

2. 20-29 tahun

3. 30-39 tahun

4. 40-49 tahun

5. 50-59 tahun

6. 60-69 tahun

7. 70-79 tahun

8. ≥80 tahun

5 Jenis Kelamin 1. Laki-laki

2. Perempuan

1. Laki-laki

2. perempuan

6 Tempat tinggal 1. Perkotaan

2. Pedesaan

1. Perkotaan

2. Pedesaan

7 Aktivitas Fisik

1. Kurang aktif

(apabila tidak

melakukan

aktvitas berat

dan/atau sedang

2. Aktif (apabila

melakukan

aktvitas berat

dan/atau sedang)

1. Cukup apabila

MET ≥

600/minggu

2. Tidak cukup,

apabila MET <

600/minggu

Page 40: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

28

G. Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada setiap

variabel yang diteliti, yaitu frekuensi dari masing-masing jenis kanker

berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, tempat tinggal, aktivitas fisik,

status merokok dan durasi merokok. Selain itu, untuk melihat distribusi

masing-masing kanker dibedakan berdasarkan status merokok individu

yang mengalami kanker. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi.

Page 41: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

29

BAB V

HASIL

A. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok

Berikut ini merupakan tabel yang menunjukan masing-masing

frekuensi status merokok dan durasi merokok pada individu yang tidak

kanker dan kanker.

Tabel 5.1

Frekuensi Kanker Berdasarkan

Status Merokok dan Durasi Merokok

Status merokok: Tidak Kanker Kanker

n % n %

1. Tidak pernah merokok 573850 68.8 1100 86.3

2. Pernah merokok 33275 4.0 69 5.4

3. Merokok 226572 27.2 105 8.2

Total 833697 100 1274 100

Durasi merokok Tidak Kanker Kanker

n % n %

1. Tidak merokok 573850 68.8 1100 86.3

2. < 20 tahun 102765 12.3 38 3.0

3. ≥ 20 tahun 116235 13.9 97 7.6

4. Tidak berlaku 40847 4.9 39 3.1

Total 833697 100 1274 100

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa pada variabel status

merokok, proporsi individu yang mengalami kanker lebih banyak pada

yang merokok (8,2%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (5,4%).

Variabel durasi merokok, proporsi individu yang mengalami kanker lebih

banyak pada individu yang merokok ≥ 20 tahun (7,6%) dibandingkan

dengan individu yang merokok < 20 tahun (3,0%).

Page 42: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

30

B. Frekuensi Jenis Kanker

Tabel dibawah ini merupakan distribusi masing-masing jenis kanker

yang dialami oleh individu. Jenis kanker yang dialami oleh individu bisa

lebih dari satu jenis kanker.

Tabel 5.2

Frekuensi Jenis Kanker

Jenis Kanker Ya Tidak

n % n %

Serviks 455 35.7 819 64.3

Payudara 594 46.4 680 53.4

Prostat 105 8.2 1169 91.8

Kolon 64 5.0 1210 95.0

Paru & bronkus 31 2.4 1243 97.6

Nasofaring 38 3.0 1236 97.0

Total 1274 100 833697 100

Tabel 5.2 menunjukan bahwa proporsi jenis kanker payudara

merupakan jenis kanker terbesar yang terjadi (46,4%) dan paling sedikit

adalah kanker paru & bronkus (2,4%).

C. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok

Tabel dibawah ini merupakan distribusi individu yang mengalami

berdasarkan status merokok.

Tabel 5.3

Frekuensi kanker berdasarkan status merokok

Jenis Kanker Status merokok Total

Tidak

pernah

Pernah

merokok

Merokok

n % n % n % n %

Serviks 431 94.7 8 1.8 16 3.5 455 100

Payudara 562 94.6 12 2.0 20 3.4 594 100

Prostat 34 32.4 30 28.6 41 39.0 105 100

Kolon 36 56.2 12 18.8 16 25.0 64 100

Paru & bronkus 16 51.6 5 16.1 10 32.2 31 100

Nasofaring 29 76.3 4 10.5 5 13.2 38 100

Page 43: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

31

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi individu

yang mengalami kanker serviks, lebih besar pada individu yang merokok

(3,5%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (1,8%). Proporsi pada

kanker payudara lebih besar pada individu yang merokok (3,4%)

dibandingkan dengan yang pernah merokok (2,0%). Proporsi kanker

prostat lebih besar pada individu yang merokok (39,0%) dibandingkan

dengan yang pernah merokok (28,6%). Proporsi kanker kolom lebih besar

pada individu yang merokok (25,0%) dibandingkan dengan yang pernah

merokok (18,8%). Proporsi kanker paru&bronkus lebih besar pada

individu yang merokok (32,2%) dibandingkan dengan yang pernah

merokok (16,1%). Proporsi kanker nasofaring lebih besar pada individu

yang merokok (13,2%) dibandingkan dengan yang pernah merokok

(10,5%).

Page 44: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

32

D. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik individu

Berikut ini merupakan tabel frekuensi kanker menurut karakteristik

individu yang mengalami kanker berdasarkan masing-masing jenis

kanker.

Tabel 5.4 Frekuensi Kanker Berdasarkan

Karakteristik Individu

Serviks Payudara Prostat Kolon Paru&

bronkus Nasofaring

Usia n % n % n % n % n % n %

10-29 26 5,7 82 13.8 3 2.9 2 3.2 5 16.2 2 5.3

30-39 68 14.9 137 23.1 3 2.9 9 14.1 2 6.5 9 23.7

40-49 159 34.9 167 28.1 6 5.7 12 18.8 5 16.1 10 26.3

50-59 139 30.5 136 22.9 17 16.2 13 20.3 8 25.8 6 15.8

60-69 45 9.9 53 8.9 21 20.0 15 23.4 5 16.1 9 23.7

≥ 70 18 4.0 19 3.2 55 52.8 13 20.3 6 19.3 2 5.3

Total 455 100 594 100 105 100 64 100 31 100 38 100

Jenis

kelamin n % n % n % n % n % n %

Perempua

n 455 100 582 98.0 0 0 28 43.8 14 45.2 21 55.3

Laki-laki 0 0 12 2.0 105 100 36 56.2 17 54.8 17 44.7

Total 455 100 594 100 105 100 64 100 31 100 38 100

Tempat

tinggal n % n % n % n % n % n %

Pedesaan 199 43.7 226 38.0 54 51.4 32 50.0 17 54.8 12 31.6

Perkotaan 256 56.3 368 62.0 51 48.6 32 50.0 14 45.2 26 68.4

Total 455 100 594 100 105 100 64 100 31 100 38 100

Aktivitas

Fisik n % n % n % n % n % n %

Cukup 263 57.8 350 58.9 46 44.8 32 50.0 12 38.7 25 65.8

Tidak

cukup 192 42.2 244 41.1 58 55.2 32 50.0 19 61.3 13 34.2

Total 455 100 594 100 105 100 64 100 31 100 38 100

Page 45: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

33

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi kejadian

kanker serviks lebih besar pada kelompok usia 40-49 tahun (34,9%).

Proporsi kejadian kanker payudara lebih besar pada kelompok usia 40-49

tahun (28,1%) dan jenis kelamin perempuan (98,2%). Pada kanker prostat,

proporsi kejadian kanker lebih besar pada kelompok usia ≥ 70 tahun

(52,8%). Proporsi kanker kolon terbesar terjadi pada kelompok usia 60-69

tahun (23,4%) dan jenis kelamin laki-laki (56,2%). Pada kanker paru &

bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar pada kelompok usia 50-59

(25,8%) dan jenis kelamin laki-laki (54,8%). Sedangkan proporsi kanker

nasofaring terbesar terjadi pada kelompok usia 40-49 tahun (26,3%) dan

jenis kelamin perempuan (55,3%).

Proporsi kejadian kanker serviks lebih besar di perkotaan (56,3%) dan

aktivitas fisik cukup (57,8%). Proporsi kejadian kanker payudara lebih

besar di perkotaan (62,0%) dan aktivitas fisik cukup (58,9%). Pada kanker

prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar di pedesaan (51,4%) dan

aktivitas fisik tidak cukup (55,2%). Tidak ada perbedaan proporsi kanker

kolon baik di perkotaan maupun di pedesaan dan aktivitas fisik. Pada

kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar di pedesaan

(54,8%) dan aktivitas tidak cukup (61,3%). Sedangkan proporsi kanker

nasofaring terbesar terjadi di perkotaan (68,4%) dan aktivitas fisik cukup

(65,8%).

Page 46: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

34

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang dapat

berpengaruh terhadap hasil penelitian. Berikut ini adalah beberapa

keterbatasan dalam penelitian ini:

1. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dimana pengukuran

variabel independen dan variabel dependen dilakukan dalam satu

waktu sehingga tidak dapat menjelaskan hubungan kausalitas

berdasarkan waktu

2. Variabel status merokok, status merokok yang ditanyakan adalah

status merokok responden 1 bulan terakir. Sehingga tidak

membedakan individu yang baru mulai merokok dan individu yang

sudah lama merokok. Penelitian ini tidak menganalisis durasi

merokok, jenis rokok dan perokok pasif sebagai cara meminimalisir

bias

3. Pengukuran variabel aktivitas fisik dilakukan dengan metode

wawancara, sehingga dapat terjadi bias informasi dalam penelitian ini.

Meskipun demikian, saat wawancara aktivitas fisik dibantu dengan

menggunakan kartu peraga untuk membedakan jenis aktivitas fisik.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir bias dalam penentuan jenis

aktivitas fisik. Bias informasi mungkin hanya disebabkan karena

responden harus mengingat frekuensi dan durasi beraktivitas fisik

Page 47: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

35

B. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia

Proporsi individu yang mengalami kanker lebih banyak pada individu

yang merokok (8,2%) dibandingkan dengan individu yang pernah

merokok (5,4%). Sedangkan variabel durasi merokok, proporsi individu

yang mengalami kanker lebih banyak pada individu yang merokok ≥ 20

tahun (7,6%) dibandingkan dengan individu yang merokok < 20 tahun

(3,0%).

Sejalan dengan penelitian Hosseini yang menyebutkan bahwa proporsi

yang mengalami kanker paru lebih besar pada kelompok yang merokok

(66,5%) (Hosseini, 2014). Pada penelitian Reynolds, proporsi kasus

kanker payudara lebih besar pada kelompok mantan perokok (34%)

dibandingkan dengan kelompok yang masih merokok (7%) (Reynolds,

2004).

Salah satu kandungan dalam rokok adalah zat karsinogen yang

dapat menjadi aktivasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi

dengan DNA, membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme

karsinogen dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam

tubuh (Hecht, 2012).

C. Frekuensi jenis Kanker

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis kanker yang paling

banyak adalah kanker payudara. Hal ini sesuai dengan laporan WHO

tahun 2012, yang menyebutkan bahwa insiden kanker tertinggi di

Indonesia adalah kanker payudara. Berdasarkan laporan tahunan di RS

Page 48: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

36

Dharmais, kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak selama 4

tahun berturut-turut (2010-2013) di RS Dharmais (Kemenkes, 2015).

D. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok

Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi individu yang

mengalami kanker serviks, lebih besar pada individu yang merokok

(3,5%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (1,8%). Proporsi pada

kanker payudara lebih besar pada individu yang merokok (3,4%)

dibandingkan dengan yang pernah merokok (2,0%). Proporsi kanker

prostat lebih besar pada individu yang merokok (39,0%) dibandingkan

dengan yang pernah merokok (28,6%). Proporsi kanker kolon juga lebih

besar pada individu yang merokok (25,0%) dibandingkan dengan yang

pernah merokok (18,8%). Selain itu, proporsi kanker paru&bronkus lebih

besar pada individu yang merokok (32,2%) dibandingkan dengan yang

pernah merokok (16,1%). Bukan hanya itu, proporsi kanker nasofaring

lebih besar pada individu yang merokok (13,2%) dibandingkan dengan

yang pernah merokok (10,5%).

Berdasarkan penelitian Nainggolan, proporsi kejadian kanker

saluran cerna lebih besar besar pada perokok (18,5%) dibandingkan

dengan yang pernah merokok (10,9%) (Nainggolan, 2009). Penelitian

Gao, proporsi kanker payudara lebih besar lebih besar pada individu yang

merokok (1,49%) dibanding dengan yang pernah merokok (0,90%) (Gao,

2013).

Individu yang mengalami kanker lebih banyak terjadi pada

individu yang merokok, hal ini dikarenakan rokok memiliki zat karsinogen

Page 49: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

37

yang dapat memicu terjadinya kanker. Karsinogen dalam rokok dapat

menjadi aktifasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi dengan

DNA, membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme karsinogen

dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam tubuh. Jika

karsinogen telah mengaktifasi DNA dan bisa diperbaiki maka akan

kembali ke keadaan normal. Tetapi jika tidak bisa diperbaiki, maka akan

terjadi kesalahan coding, yang menyebabkan mutasi permanen dalam

DNA. Sel dengan DNA yang rusak atau bermutasi dapat dihilangkan

dengan apoptosis. Jika mutasi terjadi pada daerah gen penting, seperti

RAS atau onkogen MYC atau TP53 atau CDKN2A gen supresor tumor,

maka sel tersebut dapat kehilangan kemampuan untuk mengontol

perkembangan sel normal dan berkembang menjadi tumor (Hecht, 2012).

E. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu

1. Usia

Proporsi kejadian kanker serviks lebih besar pada kelompok usia

40-49 tahun (34,9%). Proporsi kejadian kanker payudara lebih besar

pada kelompok usia 40-49 tahun (28,1%). Pada kanker prostat,

proporsi kejadian kanker lebih besar pada kelompok usia ≥ 70 tahun

(52,8%). Proporsi kanker kolon terbesar terjadi pada kelompok usia

60-69 tahun (23,4%). Pada kanker paru & bronkus, proporsi kejadian

kanker terbesar pada kelompok usia 50-59 (25,8%). Sedangkan

proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi pada kelompok usia 40-49

tahun (26,3%).

Page 50: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

38

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indarti, usia rata-

rata pada kasus kanker payudara pada penelitiannya adalah 46 tahun

(Indarti, 2005). Proporsi kanker paru pada penelitian Roosihermiatie

lebih besar pada kelompok usia 51-70 tahun (71,43%)

(Roosihermiatie, 2012). Pada penelitan Natphopsuk proporsi

penderita kanker serviks lebih besar pada kelompok yang ≥40 tahun

(76,7%) dibandingkan dengan kelompok <40 tahun (Natphopsuk,

2012). Penelitian Nainggolan menunjukan proporsi terbesar kanker

kolon pada usia ≥60 tahun (29,4%) (Nainggolan, 2009). Pada

penelitian Gao, proporsi kanker payudara terbesar pada usia 50-59

tahun (33,9%) (Gao, 2013).

Kanker paling sering didiagnosis pada saat usia pertengahan dan

lebih tua, namun sel-sel kanker tersebut dapat berkembang sejak usia

muda. Sehingga, sangat penting untuk melakukan deteksi kanker

sejak dini (WHO, 2015).

2. Jenis Kelamin

Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi kejadian kanker

payudara lebih besar pada jenis kelamin perempuan (98,2%). Proporsi

kanker kolon terbesar terjadi pada jenis kelamin laki-laki (56,2%).

Pada kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar pada

jenis kelamin laki-laki (54,8%). Sedangkan proporsi kanker

nasofaring terbesar terjadi pada jenis kelamin perempuan (55,3%).

Berdasarkan penelitian Hosseini, proporsi kanker paru lebih

besar pada jenis kelamin laki-laki (73,6%) (Hosseini, 2014).

Page 51: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

39

Sedangkan penelitian Roosihermiatie (2012) menunjukan bahwa

proporsi kanker paru terbesar juga pada jenis kelamin laki-laki

(100%). Penelitian Nainggolan menunjukan bahwa proporsi terbesar

kejadian kanker kolon pada jenis kelamin perempuan (69,4%)

(Nainggolan, 2009). Menurut penelitian Etzel, proporsi kejadian

kanker paru lebih besar pada jenis kelamin laki-laki (53,6%)

dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan (46,4%) (Etzel, 2003).

Insidens kanker di Indonesia menurut laporan WHO (2012)

menyebutkan bahwa pada kanker payudara pada jenis kelamin

perempuan sebesar (30,5%). Kanker paru pada jenis kelamin

perempuan 5,8% sedangkan pada laki-laki sebesar 18,2%. Kanker

serviks sebesar 13,0% pada perempuan. Kanker prostat 9,8% pada

laki-laki. Kanker kolon pada jenis kelamin perempuan 7,3%

sedangkan pada laki-laki 11,5%. Kanker nasofaring pada perempuan

2,3% dan pada laki-laki 6,7%.

Jika dilihat berdasarkan status merokok, kejadian kanker lebih

banyak terjadi pada perempuan yang tidak merokok dan laki-laki

perokok. Hal ini sejalan dengan data riskesdas tentang jumlah

perokok di Indonesia yang sebagian besar adalah laki-laki.

3. Tempat tinggal

Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi kejadian

kanker serviks lebih besar di perkotaan (56,3%). Proporsi kejadian

kanker payudara lebih besar di perkotaan (62,0%). Pada kanker

prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar di pedesaan (51,4%).

Page 52: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

40

Tidak ada perbedaan proporsi kanker kolon baik di pedesaan maupun

perkotaan. Pada kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker

terbesar di pedesaan (54,8%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring

terbesar terjadi di perkotaan (68,4%). Berdasarkan tempat tinggal,

kanker di Indonesia lebih berisiko 1,93 kali di perkotaan

dibandingkan dengan di pedesaan (Oemiati, 2011).

Kejadian kanker di perkotaan lebih banyak ditemukan salah

satunya dikarenakan masyarakat diperkotaan memiliki akses yang

mudah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga lebih banyak orang

perkotaan yang memeriksakan kesehatannya. Selain itu banyak faktor

lain yang mempengaruhi kejadian kanker di perkotaan, antara lain

adalah pola makan, aktivitas fisik dan polusi di udara.

4. Aktivitas Fisik

Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi kejadian

kanker serviks lebih besar pada individu dengan aktivitas fisik cukup

(57,8%). Sementara, proporsi kejadian kanker payudara lebih besar

pada individu dengan aktivitas fisik cukup (58,9%). Pada kanker

prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar pada individu dengan

aktivitas fisik tidak cukup (55,2%). Tidak ada perbedaan proporsi

kanker kolon berdasarkan aktivitas fisik. Pada kanker paru&bronkus,

proporsi kejadian kanker terbesar pada individu dengan aktivitas tidak

cukup (61,3%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi

pada individu dengan aktivitas fisik cukup (65,8%).

Page 53: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

41

Aktivitas fisik cukup adalah aktivitas yang ≥ 600 MET/ minggu.

Sedangkan aktivitas tidak cukup adalah aktivitas yang < 600 MET/

minggu. WHO merekomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik ≥

600 MET/minggu untuk memenuhi standar skor kecukupan minimal

aktivitas fisik (WHO, 2013).

Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik dapat

memproteksi 0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat dibandingkan

dengan pria yang tidak melakukan aktivitas fisik (Wilson, 2012).

Selain itu, orang yang melakukan aktivitas fisik cukup dapat

memproteksi kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang

yang kurang melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011). Aktivitas fisik

merupakan faktor kunci dalam mencapai berat badan yang sehat.

Kelebihan berat badan atau obesitas berkaitan dengan berbagai jenis

kanker (WHO, 2015).

Page 54: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

42

BAB VII

PENUTUP

A. Simpulan

1. Proporsi kelompok yang mengalami kanker lebih banyak pada

individu yang masih merokok dibandingkan dengan individu yang

pernah merokok. Durasi merokok lebih banyak pada individu yang

merokok ≥ 20 tahun dibandingkan dengan individu yang merokok < 20

tahun

2. Proporsi jenis kanker yang paling banyak terjadi adalah kanker

payudara dan yang paling sedikit adalah kanker paru&bronkus

3. Proporsi individu yang mengalami kanker serviks, kanker payudara,

kanker prostat, kanker kolon, kanker paru&bronkus, kanker nasofaring

lebih besar pada individu yang merokok dibandingkan dengan yang

pernah merokok.

4. Kanker lebih banyak pada terjadi pada perempuan dibandingkan laki-

laki. Proporsi yang terkena kanker memiliki rata-rata usia lebih tua

(48,33 tahun) dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengalami

kanker (36,12 tahun). Lebih banyak terjadi pada kelompok yang

tinggal di perkotaan. Individu yang melakukan aktivitas fisik cukup,

lebih banyak yang tidak terkena Kanker

B. Saran

1. Bagi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Sebaiknya kementrian kesehatan mengimplementasikan peraturan

penggunaan tembakau dan kawasan tanpa rokok di Indonesia secara

Page 55: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

43

sungguh-sungguh. Selain itu Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia perlu membuat iklan di berbagai media mengenai bahaya

kanker yang disebabkan oleh rokok baik perokok aktif maupun

perokok pasif.

2. Bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia

Sebaiknya pertanyaan pada status merokok dalam kuesioner

riskesdas tidak dibatasi dengan status merokok 1 bulan terakhir, karena

akan mempersempit kategori perokok. Pengukuran pada variabel

merokok dibedakan berdasarkan durasi merokoknya. Selain itu,

pertanyaan yang digunakan diharapkan lebih luas agar tidak terjadi

bias pada pertanyaan perokok pasif.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan

mempertimbangkan desain yang digunakan, yaitu dengan

menggunakan desain cohort. Peneliti selanjutnya juga dapat

menganalisis dengan menggunakan variabel lainnya yang tidak

digunakan dalam penelitian ini.

Page 56: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

44

Daftar Pustaka

Aditama, Tjandra Yoga. 1997. Rokok dan Kesehatan (cetakan pertama edisi

ketiga). Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)

Bae, Jong-Myon. dkk. 2013. Cigarette Smoking and Prostate Cancer Risk:

Negative Result of the Seoul Male Cancer Cohort Study. Asian Pasific

Journal of Cancer Prevention, Vol. 14

Cahyono, S. B. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Kasinus:

Yogyakarta

Chao, Ann. dkk. 2000. Cigarette Smoking and Colorectal Cancer

Mortality in the Cancer Prevention Study II. Journal of the National

Cancer Institute, Vol. 92, No. 23

Direktorat PPTM, P2PL Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012.

Aliansi Bupati/Walikota dalam Pengendalian Masalah Kesehatan

Akibat Tembakau dan Penyakit Tidak Menular. Buletin Jendela

Data & Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular Vol 2,

Semester 2, Hal 31. Jakarta

Etzel, Carol J. 2003. Risk for Smoking-Related Cancer among Relatives of

Lung Cancer Patients. Cancer Research 63, 8531-8535

Gao, Chang. dkk. 2013. Active and Passive Smoking, and Alcohol

Drinking and Breast Cancer Risk in Chinese Women. Asian Pacific

Journal of Cancer Prevention, Vol 14

Gaudet, M Mia. dkk. 2013. Active Smoking and Breast Cancer Risk:

Original Cohort Data and Meta-Analysis. JNCI Journal of the

National Cancer Institute.

Hannan, M Lindsay. dkk. The Association between Cigarette Smoking

and Risk of Colorectal Cancer in a :arge Prospective Cohort from

the United States. Cancer Epidemiol Biomarkers.

Hecht, Stephen S. 2012. Tobacco Carcinogenesis. Nature Reviews Cancer

3, 733-744

Hosseini. dkk. 2014. Nutrion and lung cancer: a case control study in

Iran. BMC Cancer, 14:860

Page 57: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

45

Indrati, Rini. dkk. 2005. Faktor-faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap

Kejadian Kanker Payudara Wanita. Semarang

Joshu, Corinne E. dkk. 2011. Cigarette Smoking and Prostate Cancer

Recurrence After Prostatectomy. JNCI, Vol 103, Issue 10

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan

Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau

Bagi Kesehatan. Jakarta

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar

Tahun 2013. Jakarta

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Stop Kanker. Jakarta

Nainggolan, Olwin. dkk. 2009. Faktor-faktor Berhubungan dengan

Tumor/Kanker Saluran Cerna berdasarkan Survei Kesehatan

Nasional. Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 11

Natphopsuk, Sitakan. dkk. Risk Factor for Servical Cancer in

Northeastern Thailand: Detailed Analyses of Sexual and Smoking

Behavior. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 13, 2012

Oemiati, Ratih. dkk. 2011. Prevalensi Tumor dan Beberapa Faktor yang

Mempengaruhinya di Indonesia. Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 39,

No.4, 2011: 190 - 204

Praditya, Lukyta Dwi. 2005. Pengaruh Negatif Rokok Bagi Kesehatan di

Kalangan Remaja.

Reynolds, Peggy. dkk. 2004. Active Smoking, Household Passive Smoking,

and Breast Cancer: Evidence From the California Teachers Study.

Journal of the National Cancer Institute, Vol. 96, No. 1

Rohrmann, S. dkk. 2012. Smoking and the Risk of Prostate Cancer in the

European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition.

British Journal of Cancer, 108, 708–714

Roosmihermiatie, betty. dkk. 2012. Gambaran Penggunaan

Tembakau/Rokok pada Tumor/Kanker Paru di Indonesia, Riset

Kesehatan Dasar 2007/2008. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan –

Vol. 15 No. 3 Juli 2012: 298–304

Soemadi dan Santoso. 2010. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dan

Kejadian Karsinoma Nasofaring (Studi observasi analitik di RSUD

Page 58: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

46

dr. Moewardi Surakarta periode Februari sampai April 2009). Vol.

2, No. 1, Januari - Juni 2010

Stellman SD, Chen Y, Muscat JE dkk. 2003. Lung Cancer Risk in White

and Black Americans. Ann Epidemiol,13: 294–302

Sudiana, I Ketut. 2008. Patobiologi Molekuler Kanker. Jakarta: Salemba

Medika

WHO. 2012. Globocan 2012: Estimated Cancer Incidence, Mortality and

Prevalence Worldwide in 2012. International Agency for Research

on Cancer. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2014

http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_population.aspx

WHO. 2015. Cancer. Diakses pada tanggal 23 Februari 2015

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/

WHO. 2015. Ways to Reduce Your Cancer Risk: What is Cancer?.

European Code Agains Cancer. Diakses pada tanggal 18 Maret

2015 http://cancer-code-europe.iarc.fr/index.php/en/about-cancer/whatis-

cancer

WHO. 2015. Ways to Reduce Your Cancer Risk: What Causes Cancer?.

European Code Agains Cancer. Diakses dari http://cancer-code-

europe.iarc.fr/index.php/en/about-cancer/what-causes-cancer pada

tanggal 18 Maret 2015

Wilson, M Kathryn. dkk. 2012. Lifestyle and Dietary Factor in the

Prevention of Lethal Prostate Cancer. Asian Journal of Andrology,

14, 365–374

Page 59: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

47

LAMPIRAN

Kuesioner Riskesdas 2013

A. Identitas Responden

1 ID Responden

2 Nama

3 Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan

4 Usia

5 Tempat Tinggal

B. Aktivitas Fisik Responden

1 Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas

fisik berat, yang dilakukan terus-menerus paling

sedikit selama 10 menit setiap kali

melakukannya ?

1. Ya

2. Tidak (Lanjut nomor 4)

2 Biasanya berapa hari dalam seminggu

melakukan aktivitas fisik berat tersebut? .…. Hari

3 Biasanya dalam sehari, berapa lama anda

melakukan aktivitas fisik berat tersebut?

.…..jam

…..menit

4 Apakah anda biasa melakukan aktivitas fisik

sedang yang dilakukan secara terus-menerus

paling sedikit selama 10 menit setiap kali

melakukannya

1. Ya

2. Tidak (lanjut nomor 4)

5 Biasanya berapa hari dalam seminggu

melakukan aktivitas fisik sedang tersebut? ….hari

6 Biasanya dalam sehari, berapa lama anda

melakukan aktivitas fisik sedang tersebut?

…..jam

….menit

Page 60: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

48

C. Penggunaan Tembakau

1 Apakah [NAMA] merokok selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN

JAWABAN)

1. Ya, setiap hari (lanjut nomor 2)

2. Ya, kadang-kadang (lanjut no 3)

3. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok tiap hari (lanjut nomor

2)

4. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok kadang-kadang (lanjut

nomor 3)

5. Tidak pernah sama sekali (lanjut blok D)

….

2 Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali merokok?

(isikan dengan ”98” jika responden menjawab tidak ingat)

….tahun

JIKA NO 1 BERKODE 3 ATAU 4 LANJUT KE PERTANYAAN NO 5

5 Berapa umur [NAMA] ketika berhenti/ tidak merokok sama sekali?

(isikan dengan ”98” jika responden menjawab tidak ingat) ….Tahun

D. Kanker

1 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita

penyakit kanker oleh dokter?

1. Ya

2. Tidak

2 Kanker apa yang [NAMA] alami?

(isikan kode jawaban dengan 1=ya atau 2=tidak atau 7=tidak berlaku)

Kanker leher rahim ….. Kanker kolorektal ….

Kanker payudara …. Kanker paru dan bronkus ….

Kanker prostat …. Kanker nasofaring ….

Page 61: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

49

statmerokok * diagnosiskanker1 Crosstabulation

diagnosiskanker1

Total tidak ya

statmerokok tidak pernah

merokok

Count 573850 1100 574950

% within

diagnosiskanker1 68.8% 86.3% 68.9%

pernah merokok Count 33275 69 33344

% within

diagnosiskanker1 4.0% 5.4% 4.0%

merokok Count 226572 105 226677

% within

diagnosiskanker1 27.2% 8.2% 27.1%

Total Count 833697 1274 834971

% within

diagnosiskanker1 100.0% 100.0% 100.0%

katdur1 * diagnosiskanker1 Crosstabulation

diagnosiskanker1

Total tidak ya

katdur1 1 Count 573850 1100 574950

% within diagnosiskanker1 68.8% 86.3% 68.9%

2 Count 102765 38 102803

% within diagnosiskanker1 12.3% 3.0% 12.3%

3 Count 116235 97 116332

% within diagnosiskanker1 13.9% 7.6% 13.9%

4 Count 40847 39 40886

% within diagnosiskanker1 4.9% 3.1% 4.9%

Total Count 833697 1274 834971

% within diagnosiskanker1 100.0% 100.0% 100.0%

Page 62: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

50

serviks1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 819 .1 64.3 64.3

ya 455 .1 35.7 100.0

Total 1274 .2 100.0

Missing System 833697 99.8

Total 834971 100.0

payudara1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 680 .1 53.4 53.4

ya 594 .1 46.6 100.0

Total 1274 .2 100.0

Missing System 833697 99.8

Total 834971 100.0

prostat1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 1169 .1 91.8 91.8

ya 105 .0 8.2 100.0

Total 1274 .2 100.0

Missing System 833697 99.8

Total 834971 100.0

Page 63: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

51

kolon1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 1210 .1 95.0 95.0

ya 64 .0 5.0 100.0

Total 1274 .2 100.0

Missing System 833697 99.8

Total 834971 100.0

paru1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 1243 .1 97.6 97.6

ya 31 .0 2.4 100.0

Total 1274 .2 100.0

Missing System 833697 99.8

Total 834971 100.0

nasofaring1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 1236 .1 97.0 97.0

ya 38 .0 3.0 100.0

Total 1274 .2 100.0

Missing System 833697 99.8

Total 834971 100.0

Page 64: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

52

usiakategori * serviks1 Crosstabulation

serviks1

Total tidak ya

usiakategori 1 Count 18 2 20

% within serviks1 2.2% .4% 1.6%

2 Count 75 24 99

% within serviks1 9.2% 5.3% 7.8%

3 Count 159 68 227

% within serviks1 19.4% 14.9% 17.8%

4 Count 197 159 356

% within serviks1 24.1% 34.9% 27.9%

5 Count 174 139 313

% within serviks1 21.2% 30.5% 24.6%

6 Count 101 45 146

% within serviks1 12.3% 9.9% 11.5%

7 Count 68 15 83

% within serviks1 8.3% 3.3% 6.5%

8 Count 27 3 30

% within serviks1 3.3% .7% 2.4%

Total Count 819 455 1274

% within serviks1 100.0% 100.0% 100.0%

usiakategori * payudara1 Crosstabulation

payudara1

Total tidak ya

usiakategori 1 Count 5 15 20

% within

payudara1 .7% 2.5% 1.6%

2 Count 32 67 99

% within

payudara1 4.7% 11.3% 7.8%

3 Count 90 137 227

Page 65: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

53

% within

payudara1 13.2% 23.1% 17.8%

4 Count 189 167 356

% within

payudara1 27.8% 28.1% 27.9%

5 Count 177 136 313

% within

payudara1 26.0% 22.9% 24.6%

6 Count 93 53 146

% within

payudara1 13.7% 8.9% 11.5%

7 Count 71 12 83

% within

payudara1 10.4% 2.0% 6.5%

8 Count 23 7 30

% within

payudara1 3.4% 1.2% 2.4%

Total Count 680 594 1274

% within

payudara1 100.0% 100.0% 100.0%

usiakategori * prostat1 Crosstabulation

prostat1

Total tidak ya

usiakategori 1 Count 19 1 20

% within

prostat1 1.6% 1.0% 1.6%

2 Count 97 2 99

% within

prostat1 8.3% 1.9% 7.8%

3 Count 224 3 227

% within

prostat1 19.2% 2.9% 17.8%

4 Count 350 6 356

Page 66: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

54

% within

prostat1 29.9% 5.7% 27.9%

5 Count 296 17 313

% within

prostat1 25.3% 16.2% 24.6%

6 Count 125 21 146

% within

prostat1 10.7% 20.0% 11.5%

7 Count 41 42 83

% within

prostat1 3.5% 40.0% 6.5%

8 Count 17 13 30

% within

prostat1 1.5% 12.4% 2.4%

Total Count 1169 105 1274

% within

prostat1 100.0% 100.0% 100.0%

usiakategori * kolon1 Crosstabulation

kolon1

Total tidak ya

usiakategori 1 Count 19 1 20

% within

kolon1 1.6% 1.6% 1.6%

2 Count 98 1 99

% within

kolon1 8.1% 1.6% 7.8%

3 Count 218 9 227

% within

kolon1 18.0% 14.1% 17.8%

4 Count 344 12 356

% within

kolon1 28.4% 18.8% 27.9%

5 Count 300 13 313

Page 67: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

55

% within

kolon1 24.8% 20.3% 24.6%

6 Count 131 15 146

% within

kolon1 10.8% 23.4% 11.5%

7 Count 76 7 83

% within

kolon1 6.3% 10.9% 6.5%

8 Count 24 6 30

% within

kolon1 2.0% 9.4% 2.4%

Total Count 1210 64 1274

% within

kolon1 100.0% 100.0% 100.0%

usiakategori * paru1 Crosstabulation

paru1

Total tidak ya

usiakategori 1 Count 18 2 20

% within

paru1 1.4% 6.5% 1.6%

2 Count 96 3 99

% within

paru1 7.7% 9.7% 7.8%

3 Count 225 2 227

% within

paru1 18.1% 6.5% 17.8%

4 Count 351 5 356

% within

paru1 28.2% 16.1% 27.9%

5 Count 305 8 313

% within

paru1 24.5% 25.8% 24.6%

6 Count 141 5 146

Page 68: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

56

% within

paru1 11.3% 16.1% 11.5%

7 Count 78 5 83

% within

paru1 6.3% 16.1% 6.5%

8 Count 29 1 30

% within

paru1 2.3% 3.2% 2.4%

Total Count 1243 31 1274

% within

paru1 100.0% 100.0% 100.0%

usiakategori * nasofaring1 Crosstabulation

nasofaring1

Total tidak ya

usiakategori 1 Count 20 0 20

% within

nasofaring1 1.6% .0% 1.6%

2 Count 97 2 99

% within

nasofaring1 7.8% 5.3% 7.8%

3 Count 218 9 227

% within

nasofaring1 17.6% 23.7% 17.8%

4 Count 346 10 356

% within

nasofaring1 28.0% 26.3% 27.9%

5 Count 307 6 313

% within

nasofaring1 24.8% 15.8% 24.6%

6 Count 137 9 146

% within

nasofaring1 11.1% 23.7% 11.5%

Page 69: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

57

7 Count 81 2 83

% within

nasofaring1 6.6% 5.3% 6.5%

8 Count 30 0 30

% within

nasofaring1 2.4% .0% 2.4%

Total Count 1236 38 1274

% within

nasofaring1 100.0% 100.0% 100.0%

Jenis kelamin * serviks1 Crosstabulation

serviks1

Total tidak ya

Jenis kelamin perempuan Count 635 455 1090

% within

serviks1 77.5% 100.0% 85.6%

lakilaki Count 184 0 184

% within

serviks1 22.5% .0% 14.4%

Total Count 819 455 1274

% within

serviks1 100.0% 100.0% 100.0%

Jenis kelamin * payudara1 Crosstabulation

payudara1

Total tidak ya

Jenis kelamin perempuan Count 508 582 1090

% within

payudara1 74.7% 98.0% 85.6%

lakilaki Count 172 12 184

% within

payudara1 25.3% 2.0% 14.4%

Page 70: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

58

Total Count 680 594 1274

% within

payudara1 100.0% 100.0% 100.0%

Jenis kelamin * prostat1 Crosstabulation

prostat1

Total tidak ya

Jenis kelamin perempuan Count 1090 0 1090

% within

prostat1 93.2% .0% 85.6%

lakilaki Count 79 105 184

% within

prostat1 6.8% 100.0% 14.4%

Total Count 1169 105 1274

% within

prostat1 100.0% 100.0% 100.0%

Jenis kelamin * kolon1 Crosstabulation

kolon1

Total tidak ya

Jenis kelamin perempuan Count 1062 28 1090

% within

kolon1 87.8% 43.8% 85.6%

lakilaki Count 148 36 184

% within

kolon1 12.2% 56.2% 14.4%

Total Count 1210 64 1274

% within

kolon1 100.0% 100.0% 100.0%

Page 71: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

59

Jenis kelamin * paru1 Crosstabulation

paru1

Total tidak ya

Jenis kelamin perempuan Count 1076 14 1090

% within

paru1 86.6% 45.2% 85.6%

lakilaki Count 167 17 184

% within

paru1 13.4% 54.8% 14.4%

Total Count 1243 31 1274

% within

paru1 100.0% 100.0% 100.0%

Jenis kelamin * nasofaring1 Crosstabulation

nasofaring1

Total tidak ya

Jenis kelamin perempuan Count 1069 21 1090

% within

nasofaring1 86.5% 55.3% 85.6%

lakilaki Count 167 17 184

% within

nasofaring1 13.5% 44.7% 14.4%

Total Count 1236 38 1274

% within

nasofaring1 100.0% 100.0% 100.0%

Page 72: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

60

Tempat Tinggal * serviks1 Crosstabulation

serviks1

Total tidak ya

Tempat

Tinggal

pedesaan Count 337 199 536

% within

serviks1 41.1% 43.7% 42.1%

perkotaan Count 482 256 738

% within

serviks1 58.9% 56.3% 57.9%

Total Count 819 455 1274

% within

serviks1 100.0% 100.0% 100.0%

Tempat Tinggal * payudara1 Crosstabulation

payudara1

Total tidak ya

Tempat

Tinggal

pedesaan Count 310 226 536

% within

payudara1 45.6% 38.0% 42.1%

perkotaan Count 370 368 738

% within

payudara1 54.4% 62.0% 57.9%

Total Count 680 594 1274

% within

payudara1 100.0% 100.0% 100.0%

Tempat Tinggal * prostat1 Crosstabulation

prostat1

Total tidak ya

Tempat

Tinggal

pedesaan Count 482 54 536

% within

prostat1 41.2% 51.4% 42.1%

Page 73: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

61

perkotaan Count 687 51 738

% within

prostat1 58.8% 48.6% 57.9%

Total Count 1169 105 1274

% within

prostat1 100.0% 100.0% 100.0%

Tempat Tinggal * kolon1 Crosstabulation

kolon1

Total tidak ya

Tempat

Tinggal

pedesaan Count 504 32 536

% within

kolon1 41.7% 50.0% 42.1%

perkotaan Count 706 32 738

% within

kolon1 58.3% 50.0% 57.9%

Total Count 1210 64 1274

% within

kolon1 100.0% 100.0% 100.0%

Tempat Tinggal * paru1 Crosstabulation

paru1

Total tidak ya

Tempat

Tinggal

pedesaan Count 519 17 536

% within

paru1 41.8% 54.8% 42.1%

perkotaan Count 724 14 738

% within

paru1 58.2% 45.2% 57.9%

Total Count 1243 31 1274

% within

paru1 100.0% 100.0% 100.0%

Page 74: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

62

Tempat Tinggal * nasofaring1 Crosstabulation

nasofaring1

Total tidak ya

Tempat

Tinggal

pedesaan Count 524 12 536

% within

nasofaring1 42.4% 31.6% 42.1%

perkotaan Count 712 26 738

% within

nasofaring1 57.6% 68.4% 57.9%

Total Count 1236 38 1274

% within

nasofaring1 100.0% 100.0% 100.0%

kategoriaktivitas * serviks1 Crosstabulation

serviks1

Total tidak ya

kategoriaktivita

s

1 Count 458 263 721

% within

serviks1 55.9% 57.8% 56.6%

2 Count 361 192 553

% within

serviks1 44.1% 42.2% 43.4%

Total Count 819 455 1274

% within

serviks1 100.0% 100.0% 100.0%

kategoriaktivitas * payudara1 Crosstabulation

payudara1

Total tidak ya

kategoriaktivita

s

1 Count 371 350 721

% within

payudara1 54.6% 58.9% 56.6%

2 Count 309 244 553

Page 75: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

63

% within

payudara1 45.4% 41.1% 43.4%

Total Count 680 594 1274

% within

payudara1 100.0% 100.0% 100.0%

kategoriaktivitas * prostat1 Crosstabulation

prostat1

Total tidak ya

kategoriaktivita

s

1 Count 674 47 721

% within

prostat1 57.7% 44.8% 56.6%

2 Count 495 58 553

% within

prostat1 42.3% 55.2% 43.4%

Total Count 1169 105 1274

% within

prostat1 100.0% 100.0% 100.0%

kategoriaktivitas * kolon1 Crosstabulation

kolon1

Total tidak ya

kategoriaktivita

s

1 Count 689 32 721

% within

kolon1 56.9% 50.0% 56.6%

2 Count 521 32 553

% within

kolon1 43.1% 50.0% 43.4%

Total Count 1210 64 1274

% within

kolon1 100.0% 100.0% 100.0%

Page 76: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

64

kategoriaktivitas * paru1 Crosstabulation

paru1

Total tidak ya

kategoriaktivita

s

1 Count 709 12 721

% within

paru1 57.0% 38.7% 56.6%

2 Count 534 19 553

% within

paru1 43.0% 61.3% 43.4%

Total Count 1243 31 1274

% within

paru1 100.0% 100.0% 100.0%

kategoriaktivitas * nasofaring1 Crosstabulation

nasofaring1

Total tidak ya

kategoriaktivita

s

1 Count 696 25 721

% within

nasofaring1 56.3% 65.8% 56.6%

2 Count 540 13 553

% within

nasofaring1 43.7% 34.2% 43.4%

Total Count 1236 38 1274

% within

nasofaring1 100.0% 100.0% 100.0%

Page 77: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

65

Distribusi kanker berdasarkan status merokok

statmerokok * serviks1 Crosstabulation

serviks1

Total ya

statmerokok tidak pernah

merokok

Count 431 431

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within serviks1 94.7% 94.7%

pernah merokok Count 8 8

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within serviks1 1.8% 1.8%

merokok Count 16 16

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within serviks1 3.5% 3.5%

Total Count 455 455

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within serviks1 100.0% 100.0%

statmerokok * payudara1 Crosstabulation

payudara1

Total ya

statmerokok tidak pernah

merokok

Count 562 562

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within payudara1 94.6% 94.6%

pernah merokok Count 12 12

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within payudara1 2.0% 2.0%

Page 78: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

66

merokok Count 20 20

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within payudara1 3.4% 3.4%

Total Count 594 594

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within payudara1 100.0% 100.0%

statmerokok * prostat1 Crosstabulation

prostat1

Total ya

statmerokok tidak pernah

merokok

Count 34 34

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within prostat1 32.4% 32.4%

pernah merokok Count 30 30

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within prostat1 28.6% 28.6%

merokok Count 41 41

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within prostat1 39.0% 39.0%

Total Count 105 105

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within prostat1 100.0% 100.0%

Page 79: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

67

statmerokok * kolon1 Crosstabulation

kolon1

Total ya

statmerokok tidak pernah

merokok

Count 36 36

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within kolon1 56.2% 56.2%

pernah merokok Count 12 12

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within kolon1 18.8% 18.8%

merokok Count 16 16

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within kolon1 25.0% 25.0%

Total Count 64 64

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within kolon1 100.0% 100.0%

statmerokok * paru1 Crosstabulation

paru1

Total ya

statmerokok tidak pernah

merokok

Count 16 16

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within paru1 51.6% 51.6%

pernah merokok Count 5 5

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within paru1 16.1% 16.1%

merokok Count 10 10

Page 80: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

68

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within paru1 32.3% 32.3%

Total Count 31 31

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within paru1 100.0% 100.0%

statmerokok * nasofaring1 Crosstabulation

nasofaring1

Total ya

statmerokok tidak pernah

merokok

Count 29 29

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within

nasofaring1 76.3% 76.3%

pernah merokok Count 4 4

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within

nasofaring1 10.5% 10.5%

merokok Count 5 5

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within

nasofaring1 13.2% 13.2%

Total Count 38 38

% within

statmerokok 100.0% 100.0%

% within

nasofaring1 100.0% 100.0%

Page 81: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

1 –

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIANKESEHATAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

RISET KESEHATAN DASAR 2013

PERTANYAAN RUMAH TANGGA DAN INDIVIDU

PENGENALAN TEMPAT

Prov Kab/Kota Kec Desa/Kel D/K Nomor Kode Sampel No Bangunan

Sensus No.Urut RT

Kutip dari Blok I PENGENALAN TEMPAT RKD13.RT

X.KETERANGAN WAWANCARA INDIVIDU

1 Tanggal kunjungan pertama: Tgl -Bln-Thn -- 3 Nama Pengumpul data

2 Tanggal kunjungan akhir: Tgl -Bln-Thn -- 4 Tanda tangan Pengumpul data

XI. KETERANGAN INDIVIDU

IDENTIFIKASI RESPONDEN

1 Tuliskan nama dan nomor urut Anggota Rumah Tangga (ART) Nama ART …………………… Nomor urut ART: NO URUT ART UNTUK PERTANYAAN XI.2, XI,3, XI.4 JIKA BUKAN ART DALAM RUTA INI ISIKAN KODE „00‟

2 Tuliskan nama dan nomor urut Ayah kandung Nama ART …………………… Nomor urut ART: 3 Tuliskan nama dan nomor urut Ibu kandung Nama ART …………………… Nomor urut ART: 4 Untuk ART < 15 tahun/ kondisi sakit/ orang tua yang perlu

didampingi, tuliskan nama dan nomor urut ART yang mendampingi Nama ART …………………… Nomor urut ART:

A. PENYAKIT MENULAR

[NAMA] pada pertanyaan di bawah ini merujuk pada NAMA yang tercatat pada pertanyaan XI.1 PERTANYAAN BAGIAN A01 – A23 DITANYAKAN PADA SEMUA UMUR

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

A01 Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis ISPA (panas, batuk pilek, radang tenggorokan) oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?

1. Ya A03 2. Tidak 8. Tidak tahu

A02 Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah menderita panas disertai batuk berdahak/ kering atau pilek?

1. Ya 2. Tidak 8. Tidak tahu

DIARE/ MENCRET

A03 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita Diare oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?

1. Ya, dalam≤ 2 minggu terakhirA05 2. Ya, > 2 minggu – 1 bulanA05 3. Tidak 8.Tidak tahu

A04 Apakah [NAMA] pernah menderita buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan kotoran/ tinja lembek atau cair?

1. Ya, dalam ≤ 2 minggu terakhir 2. Ya, > 2 minggu – 1 bulan 3. Tidak A06 8. Tidak tahu A06

A05 Apakah [NAMA] minum obat untuk penyakit/ keluhan diare tersebut? (BACAKAN POINT PERTANYAAN) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. Oralit c. Obat bebas anti diare e. Obat zinc (untuk balita)

b. Obat resep dokter d. Obat tradisional f. Obat diare lainnya

RKD13. IND RAHASIA

Page 82: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

2 –

PNEUMONIA/RADANG PARU

A06 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita radang paru (Pneumonia) dengan atau tanpa dilakukan foto dada (foto rontgen) oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan)?

1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir A09 2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan A09

3. Tidak 8.Tidak tahu

A07 Apakah [NAMA] mengalami gejala penyakit demam, batuk, kesulitan bernapas dengan atau tanpa nyeri dada ?

1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir 2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan

3. TidakA09

8. Tidak tahuA09

A08 Bila ya, bagaimana kesulitan napas yang dialami?(BACAKAN POINT PERTANYAAN DAN PERLIHATKAN GAMBAR) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. Napas cepat c. Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam

b. Napas cuping hidung

MALARIA A09 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita Malaria yang sudah

dipastikan dengan pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?

1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir 2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan

3. TidakA14 8. Tidak tahu A14

A10 Jenis malaria apa yang ditemukan dalam pemeriksan darah? (JAWABAN BISA > 1, JIKA > 1 JUMLAHKAN KODE JAWABAN)

1. Malaria tropica (P. falciparum) 2. Malaria tertiana (P. vivax)

4. Malaria lainnya 8. Tidak tahu

A11 Apakah [NAMA] mendapat pengobatan obat program kombinasi artemisinin (ACT, lihat alat peraga)?

1. Ya

2. TidakA16 8. Tidak tahuA16

A12 Kapan[NAMA] mendapat pengobatan obat program kombinasi artemisinin (ACT) tersebut

1. dalam 24 jam pertama menderita panas 2. Lebih dari 24 jam pertama menderita panas

A13 Apakah [NAMA] diberi pengobatan kombinasi artemisinin (ACT) selama 3 hari?

1. Ya, diminum habis dalam 3 hari 2. Ya, diminum tidak habis dalam 3 hari

3. Tidak

LANJUT KE A16

A14 Apakah [NAMA] pernah menderita panas disertai menggigil atau panas naik turun secara berkala, dapat disertai sakit kepala, berkeringat,mual, muntah?

1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir

2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan

3. Tidak

8. Tidak tahu

A15 Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah minum obat anti malaria dengan atau tanpa gejala panas? 1. Ya 2. Tidak 8. Tidak tahu

TUBERKULOSIS PARU (TB PARU)

A16 Apakah akhir-akhir ini [NAMA] batuk? 1. Ya, < 2 minggu 2. Ya, ≥ 2 minggu

3. TidakA18

A17 Jika ya, apakah batuk tersebut disertai gejala ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. Dahak c. Demam f. Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik

b. Darah/ Dahak bercampur darah d. Nyeri dada g. Nafsu makan menurun

e. Sesak nafas h. Berat badan menurun/ sulit bertambah

A18 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis TB Paru oleh tenaga kesehatan 1. Ya, dalam ≤ 1 tahun terakhir

2. Ya, > 1 tahun

3. TidakA21

A19 Hasil Pemeriksaan apa yang digunakan untuk menegakkan diagnosis ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA 2=TIDAK 3= TIDAK DIPERIKSA 4. TUNGGU HASIL 8. TIDAK TAHU

a. Pemeriksaan dahak menunjukkan TB b. Pemeriksaan foto dada (Rontgen) menunjukkan TB

A20 Apakah mendapat obat anti TB (OAT) LIHAT ALAT PERAGA 1. Ya 2. Tidak

HEPATITIS/ SAKIT LIVER/ SAKIT KUNING

A21 Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita sakit liver (Hepatitis) melalui pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?

1. Ya

2. TidakA23 8. Tidak tahuA23

A22 Jenis hepatitis yang [NAMA] derita menurut tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan) adalah? 1. Hepatitis A B01 3. Hepatitis C B01 8. Tidak tahu B01

2. Hepatitis B B01 4. Hepatitis lainnya B01

A23 Dalam 12 bulan terakhir apakah [NAMA] pernah menderita demam, lemah, mata atau kulit berwarna kuning, gangguan saluran cerna (mual, muntah, tidak nafsu makan), nyeri pada perut kanan atas, disertai urin warna seperti air teh pekat?

1. Ya 2. Tidak 8. Tidak tahu

Page 83: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

3 –

B. PENYAKIT TIDAK MENULAR

ASMA/ MENGI/ BENGEK dan PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) ---- (PERTANYAAN B01 – B05 UNTUK SEMUA UMUR)

B01 Apakah [NAMA] pernah mengalami gejala sesak napas 1. Ya 2. Tidak B07

B02 Apakah gejala sesak napas tersebut terjadi pada kondisi berikut: ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. terpapar udara dingin c. asap rokok e. flu atau infeksi g. alergi obat

b. debu d. stres f. kelelahan h. alergi makanan

B03 Apakah gejala sesak napas disertai kondisi di bawah ini:ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. Mengi c.sesak napas berkurang atau menghilang tanpa pengobatan

b.sesak napas berkurang atau menghilang dengan pengobatan

d.sesak napas lebih berat dirasakan pada malam hari atau menjelang pagi

B04 Umur berapa mulai merasakan keluhan sesak pertama kali? ................Tahun

B05 Apakah sesak napas [NAMA] pernah kambuh dalam 12 bulan terakhir? 1. Ya 2. Tidak

PERTANYAAN B06 DITANYAKAN JIKA ≥ 30 Tahun

B06 Apakah dalam satu bulan terakhir [NAMA] mengalami gejala-gejala sebagai berikut? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1 = YA ATAU 2=TIDAK

a.Batuk berdahak b.Sesak napas bertambah ketika beraktifitas c. Sesak napas bertambah dengan

meningkatnya usia

KANKER (UNTUK SEMUA UMUR)

B07 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit kanker oleh dokter? 1.Ya 2.Tidak B11

B08 Kapan [NAMA] didiagnosis kanker tersebut pertama kali? Tahun ..............

B09 Kanker apa yang [NAMA] alami? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK ATAU 7=TIDAK BERLAKU

a. Kanker leher rahim (cervix uteri) d. Kanker kolorektal/usus besar g. Kanker getah bening b. Kanker payudara e. Kanker paru dan bronkus h. Kanker darah/leukemia c. Kanker prostat f. Kanker nasofaring i. Kanker lainnya, sebutkan

…...………………………… B10 Apakah [NAMA] telah menjalani pengobatan kanker seperti di bawah ini :ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a.pembedahan/operasi b.Radiasi/penyinaran c.Kemoterapi d. Lainnya, Sebutkan ………

B11

JIKA ART BERUMUR 15 TAHUN KE PERTANYAAN B12 JIKA ART BERUMUR <15 KE BLOK C

PENYAKIT KENCING MANIS (DIABETES MELITUS) UNTUK ART > 15 TAHUN

B12 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter? 1. Ya 2.TidakB14 B13

Apakah [NAMA] saat ini melakukan hal-hal dibawah ini untuk mengendalikan penyakit kencing manis ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a.Diet b.Olah Raga c.Minum Obat anti diabetik d.Injeksi insulin

B14 Apakah [NAMA] dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala: (BACAKAN POINT a - d)

ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2 =TIDAK

a. Sering lapar b. sering haus c. sering buang air kecil & jumlah banyak d. Berat badan turun

PENYAKIT HIPERTIROID (ART UMUR 15 TAHUN)

B15 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis hipertiroid oleh dokter? 1. Ya 2. Tidak

B16 Apakah [NAMA] mengalami pembesaran kelenjar gondok di leher? (berdasarkan laporan responden dan/ atau observasi)

1. Ya 2. Tidak

B17 Apakah [NAMA] dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala: a. Jantung berdebar-debar 1. Ya 2. Tidak

b. berkeringat banyak 1. Ya 2. Tidak

Page 84: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

4 –

HIPERTENSI / TEKANAN DARAH TINGGI (ART UMUR 15 TAHUN)

B18 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita hipertensi/ penyakit tekanan darah tinggi oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?

1. Ya 2. TidakB20

B19 Kapan didiagnosis pertama kali Tahun ..............

B20 Apakah saat ini [NAMA] sedang minum obat medis untuk tekanan darah tinggi 1. Ya 2. Tidak

PENYAKIT JANTUNG KORONER (ART UMUR 15 TAHUN)

B21 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit jantung koroner (Angina Pektoris dan/atau Infark Miokard) oleh dokter?

1. Ya 2. Tidak B23

B22 Kapan didiagnosis pertama kali? Tahun ..............

B23 Apakah [NAMA] pernah mengalami gejala/ riwayat:

a. Nyeri di dalam dada/ rasa tertekan berat/ tidak nyaman di dada 1. Ya 2. Tidak B24

b. Nyeri / tidak nyaman di dada dirasakan di dada bagian tengah / dada kiri depan / menjalar ke lengan kiri

1. Ya 2. Tidak

c. Nyeri / tidak nyaman di dada dirasakan ketika mendaki/ naik tangga /berjalan tergesa-gesa

1. Ya 2. Tidak

d. Nyeri/ tidak nyaman di dada hilang ketika menghentikan aktifitas/ istirahat? 1. Ya 2. Tidak

PENYAKIT GAGAL JANTUNG (ART UMUR 15 TAHUN)

B24 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit gagal jantung (Decompensatio Cordis) oleh dokter ?

1. Ya 2. Tidak B26

B25 Kapan didiagnosis pertama kali? Tahun ................

B26 Apakah [NAMA] mengalami gejala/ riwayat:

a. Sesak napas pada saat aktifitas 1. Ya 2. Tidak

b. Sesak napas saat tidur terlentang tanpa bantal 1. Ya 2. Tidak

c. Kapasitas aktivitas fisik menurun/ mudah lelah 1. Ya 2. Tidak

d. Tungkai bawah bengkak 1. Ya 2. Tidak

PENYAKIT GINJAL (ART UMUR 15 TAHUN)

B27 Apakah [NAMA] didiagnosis menderita penyakit gagal ginjal kronis (minimal sakit selama 3 bulan berturut-turut) oleh dokter?

1. Ya 2. Tidak

B28 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis mengalami penyakit batu ginjal oleh dokter? 1. Ya 2. Tidak

PENYAKIT SENDI / REMATIK / ENCOK (ART UMUR 15 TAHUN)

B29 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit sendi/ rematik/ encok oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?

1. Ya 2. Tidak

B30 Apakah [NAMA] ketika bangun tidur pagi hari pernah menderita (bacakan pilihan jawaban a-d) di persendian yang timbul bukan karena kecelakaan? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. Sakit/ Nyeri b. Merah c. Kaku d.Bengkak

STROKE (ART UMUR 15 TAHUN)

B31 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit stroke oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?

1. Ya 2. TidakB33

B32 Kapan didiagnosis pertama kali? Tahun ................

B33 Apakah [NAMA] pernah mengalami keluhan secara mendadak seperti di bawah ini: ISIKAN KODE JAWABAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. kelumpuhan pada satu sisi tubuh d. bicara pelo

b. kesemutan atau baal satu sisi tubuh e. Sulit bicara/ komunikasi dan atau tidak mengerti pembicaraan

c. mulut menjadi mencong tanpa kelumpuhan otot mata

Page 85: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

5 –

C.CEDERA (UNTUK SEMUA UMUR)

C01 Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah mengalami peristiwa (seperti kecelakaan, kekerasan, jatuh) yang mengakibatkan cedera SEHINGGA KEGIATAN SEHARI-HARI TERGANGGU?

1. Ya 2. Tidak D01

C02 Dalam 12 bulan terakhir, berapa kali [NAMA] mengalami cedera? ...................... kali

C03 Apakah dirawat ? 1.Ya 2.Tidak point berikutnya

Lama rawat jalan (hari) Lama rawat inap (hari)

a. Tenaga kesehatan

b. Pengobat tradisional

c. Diobati sendiri

APABILA KEJADIAN CEDERA LEBIH DARI 1 KALI, TANYAKAN CEDERA YANG PALING PARAH MENURUT PENGAKUAN RESPONDEN

C04 Bagian tubuh yang terkena cedera: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. Kepala c. Punggung e. Anggota gerak atas

b. Dada d. Perut/ organ dalam f. Anggota gerak bawah

C05 Jenis cedera yang dialami: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN h) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. Lecet/ lebam/ memar c. Patah tulang e. Anggota tubuh terputus g. Gegar otak b. Luka iris/ robek d. Terkilir, teregang f. Cedera mata

h.Lainnya, tuliskan …………………….

C06 Apakah cedera yang terjadi mengakibatkan kecacatan fisik yang permanen pada bagian tubuh seperti dibawah ini?

(BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN c) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. Panca indera tidak berfungsi (buta, tuli, bisu, dll) b. Kehilangan sebagian anggota badan (jari/tangan/kaki putus, dll)

c. Bekas luka permanen yang mengganggu kenyamanan

C07 Tempat terjadinya cedera:

1. Rumah dan Lingkungannya 4. Jalan Raya 7. Area Pertanian

2. Lingkungan sekolah 5. Area bisnis/jasa/perkantoran/tempat umum 8. Lainnya, tuliskan............

3. Tempat Olah Raga 6. Area industri & konstruksi

C08 Penyebab cedera:

1. Kecelakaan transportasi darat sepeda motor C09 6. Tergigit/ tersengat/ diserang hewan C10

2. Kecelakaan transportasi darat lainnyaC10 7. Kejatuhan/ terkena lemparan benda C10

3. Jatuh (terpeleset, terjatuh dari ketinggian) C10 8. Keracunan C10

4. Terkena benda tajam, tumpul, mesin, dsb C10 9.Lainnya, tuliskan.................... C10

5. Terbakar/ terkena air panas/ bahan kimia C10

C09 Bila kecelakaan transportasi darat sepeda motor, apakah pengguna sepeda motor memakai helm? GUNAKAN KARTU PERAGA GAMBAR JENIS HELM

1. Memakai helm standar terkancing 4. Tidak memakai helm

2. Memakai helm standar tidak terkancing 7. Tidak berlaku (bukan pengendara sepeda motor, misal: pejalan kaki tertabrak sepeda motor) 3. Memakai helm tidak standar (helm untuk: sepeda, proyek, tentara)

C10 Penyebab cedera timbul karena kondisi:

1. Tindakan/ kejadian kekerasan 2. Usaha bunuh diri

3. Bencana alam 4. Kelalaian/ ketidaksengajaan

5. Lainnya

D. GIGI DAN MULUT (SEMUA UMUR)

D01 Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] mempunyai masalah dengan gigi dan/ atau mulut? 1. Ya 2.Tidak D07 D02 Apakah [NAMA] merasa terganggu dengan masalah gigi dan/ atau mulut yang dialami? 1. Ya 2.Tidak D04 D03

Rata-rata, berapa lama aktivitas sehari-hari [NAMA] terganggu akibat masalah gigi dan/ atau mulut tersebut?

.................... Hari

D04 Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] menerima perawatan atau pengobatan gigi dan/ atau mulut?

1. Ya 2.TidakD07

Page 86: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

6 –

D05 Kemana [NAMA] pergi berobat? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. Dokter Gigi Spesialis c. Perawat Gigi e.Tukang Gigi

b. Dokter Gigi d. Paramedik Lainnya f. Lainnya, Sebutkan ..........

D06 Jenis tindakan apa saja yang diterima [NAMA] untuk masalah gigi dan mulut ? (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN l) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. Penumpatan e.Scaling i. Pemasangan gigi tanam (implant

denture)

b. Pengobatan f. Pemasangan gigi palsu lepas sebagian (protesa) j. Konseling tentang perawatan

kebersihan mulut

c. Pencabutan g. Pemasangan gigi palsu lepas penuh (full denture) k. Perawatan ortodonsia

d. Bedah Mulut h. Pemasangan gigi tiruan cekat l. Perawatan gusi/ periodontal treatment

PERTANYAAN D07 KHUSUS UNTUK ART UMUR > 12 TAHUN

D07 Apakah (nama) telah kehilangan seluruh gigi asli? 1. Ya 2. Tidak

JIKA ART BERUMUR < 9 TAHUN LANJUT KE BLOK H. PEMBIAYAAN KESEHATAN JIKA ART BERUMUR 10–14 TAHUN LANJUT KE BLOK G. PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU

JIKA ART BERUMUR ≥ 15 TAHUN LANJUT KE BLOK E. DISABILITAS/KETIDAKMAMPUAN

E. DISABILITAS/ KETIDAKMAMPUAN (ART UMUR 15 TAHUN)

Sekarang saya akan menanyakan keadaan kesehatan menurut penilaian [NAMA] sendiri. Yang dimaksud dengan keadaan kesehatan disini adalah keadaan fisik dan mental [NAMA]

E01 Selama 1 bulan terakhir, secara umum, bagaimana kondisi kesehatan [NAMA]? 1. Baik 2. Cukup 3. Buruk

BACAKAN: Untuk lebih mengerti kondisi kesehatan [NAMA] kami akan mengajukan 15 pertanyaan. Kalau [NAMA] kurang mengerti kami akan membacakan sekali lagi, namun kami tidak akan menjelaskan/ mendiskusikan. Jika [NAMA] ada pertanyaan akan kita bicarakan setelah selesai menjawab ke 15 pertanyaan.

UNTUK PERTANYAAN E02 – E13 , BACAKAN PERTANYAAN & ALTERNATIF JAWABAN. ISIKAN KODE PILIHAN JAWABAN: 1. TIDAK ADA 2. RINGAN 3. SEDANG 4. BERAT 5. SANGAT BERAT

E02 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] untuk berdiri dalam waktu lama misalnya 30 menit? E08 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] dapat

berjalan jarak jauh misalnya 1 kilometer? E03 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] untuk

melaksanakan atau mengerjakan kegiatan rumah tangga yang menjadi tanggung jawabnya?

E09 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] membersihkan seluruh tubuhnya/ mandi?

E04 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] mempelajari/ mengerjakan hal-hal baru, seperti untuk menemukan tempat/alamat baru?

E10 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] mengenakan pakaian?

E05 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] dapat berperan serta dalam kegiatan kemasyarakatan (misalnya dalam kegiatan arisan, pengajian, keagamaan, atau kegiatan lain) seperti orang lain dapat melakukan?

E11 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] berinteraksi/ bergaul dengan orang yang belum dikenal sebelumnya?

E06 Dalam 1 bulan terakhir seberapa besar masalah kesehatan yang dialami mempengaruhi keadaan emosi [NAMA]?

E12 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] memelihara persahabatan?

E07 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] memusatkan pikiran dalam melakukan sesuatu selama 10 menit?

E13 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] mengerjakan pekerjaan sehari-hari?

JIKA SEMUA JAWABAN E01-E13 BERKODE “1” BLOK F. KESEHATAN JIWA

JIKA ADA YANG BERKODE “2” KE E14

UNTUK PERTANYAAN E14-E16 BACAKAN & ISIKAN JUMLAH HARI MENGALAMI KESULITAN

E14 Dalam 1 bulan terakhir, berapa hari [NAMA] mengalami kesulitan tersebut? .…Hari

E15 Dalam 1 bulan terakhir, berapa hari [NAMA] sama sekali tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari karena kondisi kesehatan?

.…Hari

E16 Dalam 1 bulan terakhir, tanpa menghitung hari [NAMA] mengalami total ketidakmampuan, berapa hari [NAMA] mengurangi kegiatan sehari-hari karena kondisi kesehatan?

...Hari

Page 87: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

7 –

F. KESEHATAN JIWA (SEMUA ART UMUR 15 TAHUN)

DITANYAKAN UNTUK KONDISI 1 BULAN TERAKHIR Untuk lebih mengerti kondisi kesehatan [NAMA] kami akan mengajukan 20 pertanyaan yang memerlukan jawaban ”Ya” atau “Tidak”. Kalau [NAMA] kurang mengerti kami akan membacakan sekali lagi, namun kami tidak akan menjelaskan/ mendiskusikan secara rinci Jika [NAMA] ada pertanyaan akan kita bicarakan setelah selesai menjawab ke 20 pertanyaan.

UNTUK PERTANYAAN F01-F20, ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAK

F01 Apakah [NAMA] sering menderita sakit kepala? F11 Apakah [NAMA] merasa sulit untuk menikmati kegiatan sehari-hari?

F02 Apakah [NAMA] tidak nafsu makan? F12 Apakah [NAMA] sulit untuk mengambil keputusan? F03 Apakah [NAMA] sulit tidur? F13 Apakah pekerjaan [NAMA] sehari-hari terganggu? F04 Apakah [NAMA] mudah takut? F14

Apakah [NAMA] tidak mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam hidup?

F05 Apakah [NAMA] merasa tegang, cemas atau kuatir? F15 Apakah [NAMA] kehilangan minat pada berbagai hal? F06 Apakah tangan [NAMA] gemetar? F16 Apakah [NAMA] merasa tidak berharga? F07 Apakah pencernaan [NAMA] terganggu/ buruk? F17

Apakah [NAMA] mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup?

F08 Apakah [NAMA] sulit untuk berpikir jernih? F18 Apakah [NAMA] merasa lelah sepanjang waktu? F09 Apakah [NAMA] merasa tidak bahagia? F19 Apakah [NAMA] mengalami rasa tidak enak di perut? F10 Apakah [NAMA] menangis lebih sering? F20 Apakah [NAMA] mudah lelah?

JIKA SALAH SATU JAWABAN F01-F20 BERKODE „1=YA‟ F21 JIKA SEMUA JAWABAN F01-F20 BERKODE „2=TIDAK‟ BLOK G. PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU

F21 Untuk semua keluhan yang di sebutkan di atas (F1 s/d 20), apakah [NAMA] pernah melakukan pengobatan ke fasilitas kesehatan/ tenaga kesehatan?

1. Ya 2.Tidak G

F22 Untuk semua keluhan yang di sebutkan di atas (F1 s/d 20), apakah [NAMA] pernah melakukan pengobatan ke fasilitas kesehatan/ tenaga kesehatan dalam 2 minggu terakhir?

1. Ya 2.Tidak

G. PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU (SEMUA ART UMUR 10 TAHUN)

PERILAKU HIGIENIS

G01 Apakah [NAMA] selalu mencuci tangan pakai sabun? (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK ATAU 7= TIDAK BERLAKU

a. Sebelum menyiapkan makanan d. Setelah menceboki bayi

b. Setiap kali tangan kotor (memegang uang, binatang, berkebun)e. Setelah menggunakan pestisida/ insektisida

c. Setelah buang air besar f. Sebelum menyusui bayi

G02 Dimana [NAMA] biasa buang air besar? (JAWABAN TIDAK DIBACAKAN) 1. Jamban 3. Sungai/danau/laut 5. Pantai/tanah lapang/ kebun/ halaman 2. Kolam/sawah/selokan 4. Lubang tanah

G03 Apakah [NAMA] biasa menyikat gigi setiap hari? 1. Ya 2. Tidak G05 G04 Kapan saja [NAMA] menyikat gigi? (TIDAK DIBACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f)

ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAK

a.Saat mandi pagi c. Sesudah makan pagi e. Sebelum tidur malam

b.Saat mandi sore d. Sesudah bangun pagi f. Sesudah makan siang

PENGGUNAAN TEMBAKAU

G05 Apakah [NAMA] merokok selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN JAWABAN)

1. Ya, setiap hari G06 2. Ya, kadang-kadangG07 3. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok tiap hariG06

4. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok kadang-kadang G07 5. Tidak pernah sama sekali G13

Page 88: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

8 –

G06 Berapa umur [NAMA] mulai merokok setiap hari? ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT

............... tahun G07 Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali merokok?

ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT ............... tahun

PERTANYAAN G08 KOLOM (1) DIISI JIKA G05 BERKODE 1 ATAU 3

PERTANYAAN G08 KOLOM (2) DIISI JIKA G05 BERKODE 2 ATAU 4

G08 Rata-rata berapa batang rokok/ cerutu/ cangklong (buah) yang [NAMA] hisap perhari atau per minggu? Batang/hari Batang/mgg

(1) (2)

a. Rokok (kretek, putih, dan linting)

b. Cerutu/ cangklong

G09 Sebutkan jenis rokok yang biasa [NAMA] hisap: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN d)

ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAK

a. Rokok kretek b. Rokok putih c. Rokok linting d. Cangklong/ Cerutu JIKA G05 BERKODE 1 ATAU 2 LANJUT KE PERTANYAAN G10 JIKA G05 BERKODE 3 ATAU 4 LANJUT KE PERTANYAAN G12

G10 Dimanakah [NAMA] biasanya merokok?

a. Di dalam gedung/ ruangan 1. Ya 2. Tidak

b. Di luar gedung/ ruangan 1. Ya 2. Tidak

G11 Apakah [NAMA] biasa merokok di dalam rumah ketika bersama ART lain? 1. YaG14 2. TidakG14 G12 Berapa umur [NAMA] ketika berhenti/ tidak merokok sama sekali?

ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT ............... tahun

G13 Seberapa sering orang lain merokok di dekat [NAMA] dalam ruangan tertutup (termasuk di rumah, tempat kerja, dan sarana transportasi

1. Ya, setiap hari 2. Ya, kadang-kadang 3. Tidak pernah sama sekali

G14 Apakah [NAMA] MENGUNYAH TEMBAKAU (nginang, nyirih, susur) selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN JAWABAN)

1. Ya, setiap hari 2. Ya, kadang-kadang

3. Tidak, namun sebelumnya pernah mengunyah tembakau tiap hari 4. Tidak, namun sebelumnya pernah mengunyah tembakau kadang-kadang 5. Tidak pernah sama sekali

G15 Apakah [NAMA] setuju dengan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)? 1. Ya 2.Tidak

AKTIVITAS FISIK (GUNAKAN KARTU PERAGA)

Berikut adalah pertanyaan aktivitas fisik/ kegiatan jasmani yang berkaitan dengan pekerjaan dan waktu senggang

G16 Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas fisik berat, yang dilakukan terus-menerus paling sedikit selama 10 menit setiap kali melakukannya?

1. Ya 2. Tidak G19 G17 Biasanya berapa hari dalam seminggu, [NAMA] melakukan aktivitas fisik berat tersebut? ………….hari G18 Biasanya dalam sehari, berapa lama [NAMA] melakukan aktivitas fisik berat tersebut? ……Jam……..Menit

G19 Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas fisik sedang, yang dilakukan terus-menerus paling sedikit selama 10 menit setiap kalinya?

1. Ya 2. Tidak G22 G20 Biasanya berapa hari dalam seminggu, [NAMA] melakukan aktivitas fisik sedang tersebut? ………….hari G21 Biasanya dalam sehari, berapa lama [NAMA] melakukan aktivitas fisik sedang tersebut? ……Jam……..Menit

G22 Biasanya berapa lama [NAMA] melakukan duduk-duduk atau berbaring dalam sehari-hari? (baik di tempat kerja, di rumah, di perjalanan (transportasi), termasuk waktu berbincang-bincang, transportasi dengan kendaraan, bis, kereta, membaca, main games atau nonton televisi tetapi tidak termasuk waktu tidur

……Jam……..Menit

Page 89: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

9 –

PERILAKU KONSUMSI

BUAH DAN SAYUR

G23 Biasanya dalam 1 minggu, berapa hari [NAMA] makan buah-buahan segar? (GUNAKAN KARTU PERAGA) JIKA TIDAK PERNAH ISIKAN 0 LANJUT KE G25

........... hari

G24 Berapa porsi rata-rata [NAMA] mengkonsumsi buah-buahan segar dalam satu hari dari hari-hari tersebut? (GUNAKAN KARTU PERAGA)

……. porsi G25 Biasanya dalam 1 minggu, berapa hari [NAMA] mengkonsumsi sayur-sayuran? (GUNAKAN KARTU PERAGA)

JIKA TIDAK PERNAH ISIKAN 0 LANJUT KE G27 ........... hari

G26 Berapa porsi rata-rata [NAMA] mengkonsumsi sayur-sayuran dalam satu hari dari hari-hari tersebut? (GUNAKAN KARTU PERAGA)

…….porsi

MAKANAN BERISIKO

TANYAKAN G27 TANPA KARTU PERAGA DAN ISIKAN KODE PILIHAN JAWABAN: 1. > 1 kali per hari 3. 3 – 6 kali per minggu 5. < 3 kali per bulan

2. 1 kali per hari 4. 1 – 2 kali per minggu 6. Tidak pernah

G27 Biasanya berapa kali [nama] mengkonsumsi makanan berikut: (BACAKAN POINT a - h)

a. Makanan/minuman manis e. Makanan daging/ ayam/ ikan olahan dgn pengawet

b. Makanan asin f. Bumbu penyedap

c. Makanan berlemak/ berkolesterol/ gorengan g. Kopi

d. Makanan yang dibakar h. Minuman berkafein buatan bukan kopi

KONSUMSI MAKANAN OLAHAN DARI TEPUNG TERIGU (Mie Instant/Roti/Biskuit)

G28 Biasanya berapa kali [Nama] mengkonsumsi Mie Instant, Mie Basah, Biskuit, Roti ISIKAN KODE PILIHAN: 1. > 1 kali per hari 3. 3 – 6 kali per minggu 5. < 3 kali per bulan

2. 1 kali per hari 4. 1 – 2 kali per minggu 6. Tidak pernah

a. Mie Instant c. Roti

b. Mie basah d. Biskuit

H. PEMBIAYAAN KESEHATAN (UNTUK SEMUA UMUR)

Ha.KEPEMILIKAN JAMINAN KESEHATAN

Ha01 Apakah [NAMA] mempunyai jaminan pembiayaan kesehatan untuk keperluan berobat jalan/inap dibawah ini? ISIKAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

Jenis jaminan pembiayaan kesehatan Kepemilikan Penggunaan

a. Askes/JPK PNS/Veteran/Pensiun 1. Ya 2. Tidak

b. JPK Jamsostek 1. Ya 2. Tidak

c. Asuransi kesehatan swasta 1. Ya 2. Tidak

d. Tunjangan kesehatan perusahaan 1. Ya 2. Tidak

e. Jamkesmas 1. Ya 2. Tidak

f. Jamkesda 1. Ya 2. Tidak

Hb. RAWAT JALAN

Hb01 Apakah dalam satu bulan terakhir, [NAMA] pernah mengobati sendiri (dengan membeli obat di apotik / toko obat? 1. Ya 2. Tidak P.Hb03

Hb02 Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat tersebut? Rp. ……………….. ..

Page 90: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

10 –

Hb03 Apakah [Nama] dalam 1 bulan terakhir memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk rawat jalan karena [NAMA] mengalami gangguan kesehatan

1. Ya 2. Tidak P.Hc01

Jenis Fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan Berapa frekuensi

selama 1 blnBerapa biaya selama 1 bulan(termasuk

biaya medis dan obat)Dari mana biaya

tersebut diperoleh 1 2 3 4

a. RS Pemerintah 1. Ya 2.Tidak Hb03b .. b. RS Swasta 1. Ya 2.Tidak Hb03c .. c. RS Bersalin 1. Ya 2.Tidak Hb03d .. d. Puskesmas/Pustu 1. Ya 2.Tidak Hb03e .. e. Praktek dokter 1. Ya 2.Tidak Hb03f .. f. Praktek bidan 1. Ya 2.Tidak Hb03g .. g. Polindes/

Poskesdes 1. Ya 2.Tidak Hb03h ..

h. Praktek Nakes lainnya

1. Ya 2.Tidak Hb03i ..

i. Fasilitas Kes di LN 1. Ya 2.Tidak Hc01 .. Kode Sumber biaya untuk kolom 4

1 = Biaya Sendiri

2 = PT ASKES (pegawai)

4 = PT ASTEK/ Jamsostek

8 = ASABRI

16 = Askes Swasta

32 = Jamkesmas

64= Jaminan Kesehatan Daerah

128= Biaya dari perusahaan

256= lainnya

Hc. RAWAT INAP

Hc01 Apakah [Nama] dalam 12 bulan (1 tahun) terakhir memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk rawat inap karena [NAMA] mengalami gangguan kesehatan?

1. Ya 2.Tidak Hc02

Jenis fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan Jumlah hari rawat inap

Berapa biaya selama 1 tahun (termasuk biaya medis dan obat)

Dari mana sumber biaya tersebut

diperoleh

1 2 3 4

a. RS Pemerintah 1. Ya 2.Tidak Hc01b .. b. RS Swasta 1. Ya 2.Tidak Hc01c .. c. RS Bersalin 1. Ya 2.Tidak Hc01d .. d. Puskesmas/Pustu 1. Ya 2.Tidak Hc01e .. e. Praktek dokter 1. Ya 2.Tidak Hc01f .. f. Praktek bidan 1. Ya 2.Tidak Hc01g .. g. Polindes/

Poskesdes 1. Ya 2.Tidak Hc01h ..

h. Praktek Nakes lainnya

1. Ya 2.Tidak Hc01i .. i. Fasilitas Kes di LN 1. Ya 2.Tidak Hc02 ..

Kode Sumber biaya untuk kolom 4

1 = Biaya Sendiri 2 = PT ASKES (pegawai)

4 = PT ASTEK/ Jamsostek 8 = ASABRI

16 = Askes Swasta 32 = Jamkesmas

64 = Jaminan Kesehatan Daerah 128 = Biaya dari perusahaan

256= lainnya

Hc02. CEK UMUR ANGGOTA RUMAH TANGGA

ART 0 – 59 BULAN BLOK J PEREMPUAN 10 – 54 TAHUN BLOK I

PEREMPUAN 5 – 9 TAHUN BLOK Jc ART LAINNYA BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)

Page 91: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

11 –

I. KESEHATAN REPRODUKSI (KHUSUS UNTUK RESPONDEN PEREMPUAN 10-54 TAHUN)

Ia. ALAT/ CARA KB

Kami akan mencatat tentang penggunaan alat/cara KB kepada semua perempuan 10-54 tahun. Untuk itu mohon maaf apabila [NAMA] belum pernah ber KB sama sekali dan mohon pertanyaan ini dapat tetap dijawab sesuai keadaan [NAMA]

Ia01 Apakah [NAMA] atau pasangan, sekarang menggunakan alat/cara KB untuk mencegah atau menunda kehamilan?

1. Ya, sekarang menggunakan 2. Ya, pernah tetapi tidak menggunakan lagiIa06 3. Tidak pernah menggunakan sama sekali Ia07

Ia02 Apa sajakah alat/ cara KB, yang sedang [NAMA] atau pasangan gunakan? BACAKAN POIN a SAMPAI j ISIKAN KODE 1=YA ATAU 2 = TIDAK

a. Kondom pria d. IUD/AKDR/Spiral g. Kondom wanita/ Intravag i. Susuk / implant

b.Sterilisasi pria e. Suntikan h. Diafragma j. Jamu

c. Pil f. Sterilisasi wanita

JIKA JAWABAN POIN a SAMPAI j BERKODE 2 SEMUA Ia05

Ia03 Dimana biasanya mendapat pelayanan alat/cara KB tersebut? CATATAN: JIKA ALAT/ CARA KB YANG DIGUNAKAN 2 JENIS, PILIH KODE JAWABAN BERIKUT UNTUK ALAT/ CARA KB YANG DIGUNAKAN PEREMPUAN

01. RS Pemerintah 05. Puskesmas Pembantu 09. Bidan Praktek 12. Posyandu

02. RS Swasta 06. Klinik/Balai Pengobatan 10. Perawat Praktek 13. Apotik / Toko Obat Ia05

03.RS Bersalin 04. Puskesmas

07.Tim KB Keliling/Tim Medis Keliling 08. Dokter Praktek

11. Polindes/Poskesdes 14. Lainnya Ia05

Ia04 Siapa yang biasanya memberi pelayanan alat/ cara KB tersebut? 1. Dokter kandungan 2. Dokter umum

3. Bidan 4. Perawat

Ia05 Apa [NAMA] atau pasangan menggunakan alat/ cara KB alamiah? BACAKAN POIN a SAMPAI c. ISIKAN KODE 1=YA ATAU 2 = TIDAK

a. Metode menyusui alami b. Pantang berkala/ kalender c. Sanggama terputus

LANJUTKAN KE BLOK Ib

Ia06 Kapan terakhir [NAMA] menggunakan alat/cara KB? BLN/THN: ............./….......... /Ia07 Alasan utama tidak menggunakan alat/cara KB ? JANGAN MEMBACAKAN ALTERNATIF JAWABAN

Alasan status

1. Belum menikah/Cerai 2. Belum haid 3. Sedang hamil 4. Sedang menyusui Kurang pengetahuan: 5. Tidak tahu metode 6. Tidak tahu sumber

mendapat KB

Alasan Fertilitas 7. Jarang/ puasa kumpul 8. Menophause/ histerektomi 9. Tidak subur/mandul

10. Tidak bisa hamil lagi setelah melahirkan terakhir

11. Belum punya anak 12. Ingin punya anak lagi 13. Kepercayaan

Menentang memakai 14. Tidak ingin KB/

responden menentang 15. Dilarang pasangan 16. Dilarang orang 17. Dilarang agama

Alasan alat/cara KB: 18. Menjadi gemuk/ kurus 19. Sulit diperoleh 20. Mahal 21. Alat/cara KB yang diinginkan

tidak ada 22. Tidak nyaman 23. Kesehatan/ takut efek

samping lain

Ib. RIWAYAT KEHAMILAN SEUMUR HIDUP RESPONDEN

Ib01 Berapa umur [NAMA] ketika menikah atau hidup bersama pertama kali? JIKA BELUM MENIKAH/ BELUM PERNAH HIDUP BERSAMA, ISIKAN KODE “77”

Umur .......... tahun

Ib02 Berapa umur [NAMA] pertama kali melakukan hubungan seksual JIKA BELUM PERNAH MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL, ISIKAN KODE “77”

Umur .......... tahun

Ib03 Apakah sekarang [NAMA] tinggal satu rumah bersama suami/ pasangan atau tinggal terpisah?

1. Tinggal bersama 2. Tinggal terpisah

7. Tidak Berlaku

Ib04 Apakah [NAMA] pernah/ sedang hamil? 1. Ya

2. Belum pernah Ic41 3. Tidak bisa hamil Ic41

Ib05 Seumur hidup [NAMA] berapa jumlah kehamilan (termasuk yg sedang hamil), jumlah keguguran, jumlah lahir hidup, dan jumlah lahir mati?

a. Jumlah seluruh kehamilan................................ c. Jumlah lahir hidup.................................... b. Jumlah keguguran..................................... d. Jumlah lahir mati .......................................

Ib06 Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali hamil? ............ tahun

Page 92: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

12 –

Ic. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN MASA NIFAS

KHUSUS PEREMPUAN 10-54 TAHUN YANG PERNAH HAMIL DALAM PERIODE 3 TAHUN SEBELUM SURVEI

Ic01 Apakah [NAMA] pernah hamil yang berakhir pada periode 1 Januari 2010 sampai dengan sekarang (termasuk yg sekarang sedang hamil)?

1. Ya 2. Tidak Ic41

Ic02 JIKA YA, jumlah kehamilan sejak 1 Januari 2010 sampai dengan sekarang? JIKA KEHAMILAN KEMBAR DIHITUNG BERDASARKAN JUMLAH KEMBAR

......... kali

Sekarang saya akan menanyakan tentang riwayat perawatan kehamilan, persalinan dan masa nifas yang terjadi selama periode 1 Januari 2010 sampai saat ini

TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR .

UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 1 KEHAMILAN ULANGI PERTANYAAN Ic03-Ic40 UNTUK

KEHAMILAN SEBELUMNYA (KOLOM BERIKUTNYA). JIKA > 3 KEHAMILAN GUNAKAN LEMBAR TAMBAHAN

Kehamilan Terakhir

Kehamilan Sebelumnya

Kehamilan Sebelumnya

(1) (2) (3)

Ic03 Nomor urutan kehamilan dari keseluruhan kehamilan URUTAN KEHAMILAN KE

Ic04 Nama Anak JIKA BELUM BERNAMA TULISKAN “ NN” ...................................................

Ic05 Nomor Urut Anak dalam RT (MERUJUK/SESUAI BLOK IV)

JIKA BUKAN ART / TIDAK ADA PADA BLOK IV TULISKAN “00”

Ic06 Bagaimana hasil kehamilan? 1. Lahir Hidup 2. Lahir Mati

3. Keguguran 4.Sedang hamil Ic08

Ic07 Apakah kehamilan tunggal atau kembar? 1. Tunggal 2. Kembar Ic08 Usia kandungan saat kehamilan berakhir?

JIKA SEDANG HAMIL, ISIKAN USIA KANDUNGAN SAAT WAWANCARA ...... MINGGU

Ic09 Selama kehamilan ini, apakah [NAMA] pernah memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan (Dokter kandungan, dokter umum, bidan atau perawat)?

1. Ya 2. Tidak Ic14

Ic10 Berapa bulan umur kandungan [NAMA] saat memeriksakan kehamilan pertama kali?

........ BULAN ISIKAN “88” JIKA TIDAK TAHU

Ic11 Selama kehamilan ini, berapa kali [NAMA] memeriksakan kehamilan pada:

a. Umur 0 – 3 bln ........ kali a.a.a. JIKA KEHAMILAN BERAKHIR DENGAN

KEGUGURAN/ PREMATUR/MASIH HAMIL ISIKAN KODE “77” PADA UMUR KEHAMILAN YANG BELUM DILALUI

b. Umur 4 – 6 bln ........ kali b.b.b.

c. Umur 7 bln-melahirkan ........... kali c.c.c.

Ic12 Siapa yang paling sering memeriksa kehamilan?

1. Dokter Kandungan 3. Bidan 2. Dokter Umum 4. Perawat

Ic13 Dimana biasanya [NAMA] memeriksakan kehamilan tersebut?

1. RS Pemerintah 6. Praktek Bidan

2. RS Swasta 7 Poskesdes/ Polindes

3. Rumah Bersalin 8. Posyandu

4. Puskesmas/ Pustu 9. Lainnya

5. Praktek Dokter/ Klinik

Ic14 Selama kehamilan apakah [NAMA] mengkonsumsi pil zat besi (Fe)/ tablet tambah darah? PERLIHATKAN KARTU PERAGA

1. Ya 2. Tidak Ic16

Ic15 Selama kehamilan ini, berapa hari [NAMA] minum pil zat besi (Fe)/ tablet tambah darah? JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE “998”

............ HARI

Ic16

Apakah Ibu memiliki Buku KIA? JIKA YA: bolehkah saya lihat?

1. Ya, bisa menunjukkan 2. Ya, tidak bisa menunjukkan Ic18

3. Tidak punya Ic18

Ic17 JIKA DAPAT MENUNJUKKAN BUKU KIA, LAKUKAN OBSERVASI HALAMAN 13 DARI BUKU KIA. 1. Ada Isian 2. Tidak ada isian

a. Penolong persalinan b. Dana Persalinan c. Kendaraan/ ambulans desa d. Metode KB setelah melahirkan e. Sumbangan Darah

Page 93: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

13 –

Ic18 KEHAMILAN YANG SUDAH BERAKHIR (Ic06 = 1-3) Ic19

JIKA SEDANG HAMIL (Ic06 = 4) KE Ic31

TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR . UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 3 KEHAMILAN GUNAKAN LEMBAR TAMBAHAN

Kehamilan Terakhir

Kehamilan Sebelumnya

Kehamilan Sebelumnya

(1) (2) (3)

Ic19 Pada bulan dan tahun berapa kehamilan berakhir? BLN/THN ............ / .............. BLNBLNBLN

THN THN THN

Ic20 Bagaimana keluarnya bayi/ janin?

1. Normal 2. Vakum

3. Forcep 4. Operasi perut/ sesar

5. Abortus Spontan 6. Kuretase

7. Lainnya

Ic21 Siapa saja yang menolong [NAMA] pada saat persalinan/ keguguran/ pengguguran ? (JIKA LEBIH DARI SATU, TULISKAN HURUF-HURUF KODE JENIS PENOLONG)

---------------- --------------- ---------------- A Dokter kandungan B.Dokter umum

C. Bidan D. Perawat/nakes lainnya

E. Dukun beranak F. Anggota keluarga/ Lainnya Z. Tidak ada yang menolong

Ic22 Dimana tempat [NAMA] melahirkan/ keguguran? PILIH SALAH SATU JAWABAN TEMPAT MELAHIRKAN / KEGUGURAN

01. RS Pemerintah 02. RS Swasta 03. Rumah Bersalin 04. Klinik 05. Praktek Nakes

06. Puskesmas 07. Puskesmas Pembantu 08.Polindes/Poskesdes 09. Rumah Ic24

10. Lainnya Ic24

Ic23 Berapa lama [NAMA] dirawat di faskes dari sejak anak dilahirkan/ kejadian keguguran sampai pulang ?

..... HARI JIKA <SEHARI ISIKAN „00”

Ic24

Apakah setelah melahirkan/keguguran, [NAMA] mengunjungi fasilitas kesehatan atau dikunjungi petugas kesehatan pada periode berikut?

a. 6 jam-3 hari setelah melahirkan 1. Ya 2. Tidak Ic24c a. a. a.

b. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan Lihat Kode dibawah b. b.b.

c. 4 hari-6 hari setelah melahirkan 1. Ya 2. Tidak Ic24e

7. Tidak Berlaku Ic25 c. c. c.

d. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan Lihat Kode dibawah d. d. d.e. 7 hari -28 hari setelah melahirkan

1. Ya 2. Tidak Ic24g

7. Tidak Berlaku Ic25 e. e. e.

f. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan Lihat Kode dibawah f. f.f.g. 29 hari – 42 hari setelah melahirkan

1. Ya 2. Tidak Ic25

7. Tidak berlaku Ic25 g. g. g.

h. Jika Ya, dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan Lihat Kode dibawah h. h.h. Kode Ic24b, Ic24d, Ic24f,

Ic24h

01. RS Pemerintah 02. RS Swasta

03. Rumah Bersalin 04. Klinik

05. Praktek Dokter 06. Praktek Bidan

07. Puskesmas 08.Polindes/Poskesdes

09. Rumah 10. Lainnya

Ic25 Apakah pada periode sampai 2 bulan setelah melahirkan/ keguguran, [NAMA] mendapat pelayanan pemasangan alat/ cara KB?

1. Ya 2. Tidak

JIKA LAHIR HIDUP (Ic06 BERKODE 1) LANJUTKAN PERTANYAAN Ic26 JIKA SEDANG HAMIL/ KEGUGURAN/ LAHIR MATI (Ic06 KODE 2, 3 ATAU 4) Ic30

Kehamilan Terakhir

Kehamilan Sebelumnya

Kehamilan Sebelumnya

(1) (2) (3)

Ic26 Apakah [NAMA ANAK] sekarang masih hidup? 1. Ya 2. Tidak Ic27 Berapa umur [NAMA ANAK] saat ini?

(JIKA SUDAH MENINGGAL, Berapa umur saat meninggal?)

KODE: 1.Hari 2. Bulan KODE KODE KODE

UMUR: ............ UMUR UMUR UMUR

Page 94: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

14 –

TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR . UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 3 KEHAMILAN GUNAKAN LEMBAR TAMBAHAN

Kehamilan Terakhir

Kehamilan Sebelumnya

Kehamilan Sebelumnya

(1) (2) (3)

Ic28 Apakah [NAMA ANAK] mempunyai catatan/dokumen berat badan lahir?

1. Ya 2. Tidak Ic30

Ic29 Berapa berat badan [NAMA ANAK] waktu lahir? ................. gram

Ic30 Apakah selama kehamilan, saat persalinan dan masa nifas [NAMA] mengalami gangguan-gangguan/ komplikasi sbb: a. Masa hamil a. ................... a. ................... a...................

A.Pernafasan sesak B. Kejang C. Demam/ panas D. Anemia E. Nyeri kepala hebat F. Nyeri perut hebat

G. Perdarahan (>2 kain) H. Masalah pada janin I. Bengkak kaki/ badan J. Ketuban pecah dini K.Persalinan > 24 jam L. Hipertensi

X. Lainnya Z. Tidak ada

komplikasi

b.Saat persalinan b. ................... b. ..................b .................

c. Masa nifas c. .................... c. ....................c...................JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU, TULISKAN KODE/ HURUF JENIS-JENIS KOMPLIKASI YG DIALAMI ATAU HURUF “Z” JIKA TIDAK ADA KOMPLIKASI

Ic31 Pada kehamilan, apakah [NAMA] mendapat jaminan pembiayaan persalinan (Jampersal) dari pemerintah?

1. Ya 2. Tidak Ic33

Ic32 Apakah [NAMA] menggunakan jampersal pada saat:

a. Pemeriksaan kehamilan/ penanganan komplikasi kehamilan

1. Ya 2. Tidak

b. Persalinan/ penanganan komplikasi 1. Ya 2. Tidak

7. Tidak Berlaku

c. Pemeriksaan kesehatan ibu setelah melahirkan (0-42 hr)

1. Ya 2. Tidak

7. Tidak Berlaku

d. Pemeriksaan kesehatan neonatal (0-28 hari)

1. Ya 2. Tidak

7. Tidak Berlaku

e. KB setelah melahirkan (KB Pasca Persalinan)

1. Ya 2. Tidak

7. Tidak Berlaku

Ic33 Apakah pada kehamilan ini [NAMA] sudah menginginkan hamil waktu itu/ ingin me- nunda/ tidak menginginkan sama sekali?

1.Menginginkan waktu itu Ic35 2. Ingin Menunda Ic34 3.Tidak menginginkan sama sekali Ic35

Ic34 Jika ingin menunda, berapa lama jarak kelahiran yang ibu harapkan sebelum punya [NAMA] ini?

................ BULAN

Ic35 Apakah ada upaya (NAMA) untuk mengakhiri kehamilan tersebut? 1. Ya 2. Tidak Ic38

Ic36 JIKA YA, Apakah alasan utama [NAMA] ingin mengakhiri kehamilan tersebut? (JAWABAN JANGAN DIBACAKAN)

..................

..................

.................

1. Belum lama melahirkan/keguguran 2. Umur masih muda 3. Jumlah anak sudah cukup

4. Alasan pekerjaan 5. Alasan ekonomi 6. Umur Sudah Tua

7. 7. Lainnya, sebutkan....

Ic37 Upaya apa yang dilakukan [NAMA] untuk mengakhiri kehamilan tsb? JAWABAN BOLEH LEBIH DARI SATU, TULISKAN KODE/ HURUF

A. Jamu B. Pil C. Pijat D. Suntik

E. Sedot F. Kuret X. Lainnya, sebutkan.........

....................

....................

...................

Ic38 Setelah kehamilan terakhir ini, kapan [NAMA] mendapat haid terakhir?

JIKA SEDANG HAMIL ISIKAN KODE “2” DAN “00”

KODE: 1. HARI 2. BULAN KODE

HAID TERAKHIR : ............ YANG LALU

Ic39 Setelah kehamilan terakhir, apakah [NAMA] masih menginginkan anak lagi?

1. Ingin punya anak lagi 2. Tidak ingin punya anak lagi Ic41 3. Belum mempunyai rencana Ic41

Ic40 Jika masih ingin anak lagi, berapa jarak kelahiran yang diharapkan untuk anak berikutnya?

........... bulan

JIKA LEBIH DARI 1 RIWAYAT KEHAMILAN KEMBALI KE PERTANYAAN Ic03 UNTUK RIWAYAT KEHAMILAN SEBELUMNYA

Ic41 ART PEREMPUAN UMUR 10 – 11 TAHUN BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN)

ART PEREMPUAN 12-54 TAHUNBLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)

Page 95: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

15 –

J. KESEHATAN ANAK DAN IMUNISASI

Ja. KESEHATAN BAYI DAN ANAK BALITA (KHUSUS ART UMUR 0 – 59 BULAN)

Ja01 Apakah [NAMA] mempunyai catatan/dokumen berat badan lahir? (Berat badan lahir adalah berat badan yang ditimbang dalam kurun waktu 24 jam setelah dilahirkan)

1.Ya 2. Tidak Ja03

Ja02 Salin dari catatan/dokumen berat badan lahir [NAMA] ……………. gram

Ja03 Apakah [NAMA] mempunyai catatan/dokumen panjang badan lahir? (Panjang badan lahir adalah panjang badan yang diukur dalam kurun waktu 24 jam setelah dilahirkan)

1.Ya 2. Tidak Ja05

Ja04 Salin dari catatan/dokumen panjang badan lahir [NAMA] ……………. cm .

Ja05 Apa jenis obat/ramuan apa yang digunakan untuk merawat tali pusar [NAMA] saat baru lahir

1. Tidak diberi apa-apa 3. Obat tabur (berbentuk bubuk) 8. Tidak tahu

2. Betadine/ alkohol 4. Ramuan/obat tradisional

Ja06 Apakah [NAMA] pernah dilakukan pemeriksaan neonatus (bayi baru lahir) oleh tenaga kesehatan pada saat umur 0-28 hari?

1. Ya Ja08 2. Tidak Pernah

8. Tidak Tahu Ja10

Ja07 Mengapa TIDAK PERNAH dilakukan pemeriksaan neonatus oleh tenaga kesehatan pada saat [NAMA] berumur 0-28 hari? JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN

01. Bayi tidak sakit/baik-baik saja 04. Tempat pelayanan jauh

02. Bayi tidak boleh dibawa pergi jauh 08. Tidak punya biaya

LANJUTKAN KE PERTANYAAN Ja10

Ja08 Apakah [NAMA] pernah dilakukan pemeriksaan neonatus (bayi baru lahir) oleh tenaga kesehatan pada saat?

Ja09. Dimana [NAMA] mendapat pemeriksaan kesehatan pada saat itu? (ISI DENGAN PILIHAN KODE JAWABAN)

a. 6-48 jam setelah lahir 1. Ya Ja09 2. Tidak

7. Tidak Berlaku 8. Tidak Tahu a .a .

1. Rumah Sakit Pemerintah

2. Rumah Sakit Swasta

3. Rumah Sakit Bersalin

6. Poliklinik Swasta

7. Praktik Tenaga Kesehatan

8. Di Rumah b. 3-7 hari setelah lahir

1. Ya Ja09 2. Tidak

7. Tidak Berlaku 8. Tidak Tahu b .b .

4. Puskesmas/ Pustu/ Pusling

5. Posyandu/Poskesdes/ Polindes c. 8-28 hari setelah lahir

1. Ya Ja09 2. Tidak

7. Tidak Berlaku 8. Tidak Tahu c .c .

Ja10 Apakah sejak dilahirkan sampai berumur 28 hari, [NAMA] pernah menderita sakit? 1. Ya 2. TidakJa13

8. Tidak tahuJa13

Ja11 Apa keluhan/sakit yang diderita pada saat [NAMA] berumur 0-28 hari JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN

1. Bayi kuning 2. Kejang

4. Sulit bernapas/asfiksia 8. Bayi biru

16. Tali pusar memerah 32. Tali pusar bernanah

64. Lainnya, sebutkan.............

Ja12 Pada saat [NAMA] sakit ketika usia 0-28 hari, apakah berobat ke tenaga kesehatan? 1.Ya 2. Tidak 8. Tidak tahu

Ja13 Apakah [NAMA] mempunyai akte kelahiran 1.Ya CEK tgl lahir pada Blok IV 2. Tidak 8. Tidak tahu

Ja14 Apakah [NAMA] pernah mendapat imunisasi 1.YaJa16 2. Tidak pernah 8. Tidak tahuJa16 Ja15 Apa alasan [NAMA] “TIDAK PERNAH” mendapat imunisasi?

JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN 01. Keluarga tidak mengijinkan

02. Takut anak menjadi panas 04. Anak sering sakit 08. Tidak tahu tempat imunisasi

16. Tempat imunisasi jauh 32. Sibuk/repot

Ja16 Apakah [NAMA] memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat)?

1. Ya, dapat menunjukkan 3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang 2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan kader/bidan/di Posyandu) 4. Tidak pernah memiliki

Ja17 Apakah [NAMA] memiliki Buku KIA (Buku Kesehatan Ibu dan Anak ?

1. Ya, dapat menunjukkan 3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang 2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan kader/bidan/di Posyandu) 4. Tidak pernah memiliki

Ja18 Apakah [NAMA] memiliki Buku Catatan Kesehatan Anak selain KMS dan Buku KIA?

1. Ya, dapat menunjukkan 3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang

2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan di tempat lain) 4. Tidak pernah memiliki

Page 96: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

16 –

JIKA KODE JAWABAN Ja14 ADALAH KODE 2 = Tidak pernah Ja24 JIKA KODE JAWABAN Ja16 S/D Ja18 SEMUANYA BERKODE 2 ATAU 3 ATAU 4 Ja21

JIKA SALAH SATU JAWABAN Ja16 S/D Ja18 BERKODE 1 Ja19

Ja19 Apakah di dalam KMS/ Buku KIA/ Buku Catatan Kesehatan Anak [NAMA] ada catatan imunisasi 1. Ya 2. Tidak Ja21

Ja20 Salin dari KMS/Buku KIA/Buku Catatan Kesehatan Anak, tanggal/ bulan/ tahun, untuk setiap jenis imunisasi.

KODE KOLOM (2): 1. Diberikan imunisasi

2. Tidak diberikan imunisasi KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA

7. Belum waktunya diberikan karena umur anak KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA

8. Ditulis diberi imunisasi tetapi tgl/ bln/ thn tidak ada KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA

JENIS IMUNISASI KET. TG/ BLN/ THN IMUNISASI JENIS IMUNISASI KET. TG/ BLN/ THN IMUNISASI

(1) (2) (3) (1) (2) (3)

a. Hepatiitis B 0 // f. Polio 1 //

b. BCG //g. Polio 2 //

c. DPT-HB Combo 1 // h. Polio 3 //

d. DPT-HB Combo 2 // i. Polio 4 //

e. DPT-HB Combo 3 //j. Campak //

JIKA CATATAN IMUNISASI ART LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja23 JIKA IMUNISASI ART TIDAK LENGKAP (KODE KOLOM 2 = 2,7,8) LANJUTKAN KE Ja21

Ja21 Apakah [NAMA] pernah mendapat imunisasi berikut: (INFORMASI BERDASARKAN INGATAN RESPONDEN)

a. Imunisasi Hepatitis B-0, biasanya diberikan sesaat setelah bayi lahir sampai bayi berumur 7 hari yang disuntikkan di paha bayi? 1. Ya 2. TidakJa21c 8. Tidak tahuJa21c

b. Pada umur berapa hari [NAMA] diimunisasi Hepatitis B 0? 1. 0 - 24 jam 2. >24 jam - 7 hari 8. Tidak tahu

c. Imunisasi BCG yang biasanya mulai diberikan umur 1 bulan dan disuntikkan di lengan (kanan) atas serta dapat meninggalkan bekas (scar) di bawah kulit?

1. Ya 2. TidakJa21e 8. Tidak tahuJa21e

d. Pada umur berapa [NAMA] diimunisasi BCG? 1. 0 – 29 hari 2. ≥ 1 bulan 8. Tidak tahu

e. Imunisasi polio, cairan merah muda atau putih yang biasanya mulai diberikan pada umur 1 bulan dan diteteskan ke mulut?

1. Ya 2. TidakJa21 h 7. Belum waktunya (umur ≤ 1 bulan) Ja21h 8. Tidak Tahu Ja21h

f. Pada umur berapa [NAMA] pertama kali diimunisasi polio? JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE ”88” UNTUK BULAN

……….. bulan

g. Berapa kali [NAMA] diimunisasi polio? ………. Kali

h. Imunisasi DPT-HB combo (Diphteri Pertusis Tetanus-Hepatitis B combo) yang biasanya disuntikkan di paha dan biasanya mulai diberikan pada saat anak berusia 2 bulan bersama dengan Polio 2?

1. Ya 2. Tidak Ja21k 7. Belum waktunya (umur≤ 2 bulan)Ja21k 8. Tidak Tahu Ja21k

i. Pada umur berapa (NAMA) pertama kali diimunisasi DPT-HB Combo. JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE ”88”

……….. bulan

j. Berapa kali [NAMA] diimunisasi DPT-HB Combo? ………….. kali

k. Imunisasi campak yang biasanya mulai diberikan umur 9 bulan dan disuntikkan di paha atau lengan kiri atas serta diberikan satu kali?

1. Ya 2. Tidak

7. Belum waktunya (umur ≤ 9 bulan)

8. Tidak Tahu

CEK KELENGKAPAN IMUNISASI DARI Ja20 DAN Ja21 (BCG 1x dan POLIO 4x dan DPT-HB 3x dan CAMPAK 1x) JIKA IMUNISASI ART LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja23

JIKA IMUNISASI ART TIDAK LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja22

Page 97: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

17 –

Ja22 Apa alasan utama [NAMA] “TIDAK MENDAPAT IMUNISASI LENGKAP”?

1. Takut anak menjadi panas 2. Anak sering sakit

3. Vaksin tidak tersedia 4. Petugas tidak datang

5. Tempat imunisasi jauh 6. Sibuk/repot

7. Belum waktunya lengkap (umur < 9 bulan

Ja23 Apakah setelah mendapat imunisasi [NAMA] pernah mengalami keluhan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti berikut: (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)

a. Demam ringan c. Bengkak e. Bernanah

b. Demam tinggi d. Kemerahan f. Lainnya, sebutkan ..........

Ja24 Apakah dalam 6 bulan terakhir [NAMA] ditimbang 1. Ya 2. Tidak Ja26

Ja25 Dalam 6 bulan terakhir, berapa kali [NAMA] ditimbang JIKA ”TIDAK TAHU”, ISI KODE ”88”

…………. kali

LANJUTKAN KE Ja27

Ja26 Mengapa dalam 6 bulan terakhir [NAMA] TIDAK PERNAH DIITIMBANG (JAWABAN Ja24 = 2) sebutkan alasan utamanya:

1. Anak sudah besar (≥1 tahun) 4. Bosan kalau hanya ditimbang 7. Tempatnya jauh

2. Anak sudah selesai imunisasi 5. Lupa/tidak tahu jadwalnya 8. Sibuk/repot

3. Anak tidak mau ditimbang 6. Tidak ada tempat penimbangan 9. Malas

Ja27 Apakah dalam 6 bulan terakhir [NAMA] pernah mendapatkan kapsul vitamin A? (GUNAKAN KARTU PERAGA) 1. Ya 2. Tidak pernah 7. Belum waktunya (umur ≤ 6 bulan) 8. Tidak Tahu

UNTUK PERTANYAAN Ja28 LAKUKAN OBSERVASI ATAU GUNAKAN KARTU PERAGA

Ja28 Apakah [NAMA] mempunyai kelainan/cacat baik sejak lahir ataupun karena cedera/kecelakaan) (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)

a. Tuna netra (penglihatan) c. Tuna wicara (berbicara) e. Bibir Sumbing

b. Tuna rungu (pendengaran) d. Tuna daksa (bagian tubuh) f. Down Syndrome

JIKA ART PEREMPUAN BERUMUR 24 – 59 BULAN SUB BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN) JIKA ART LAKI-LAKI BERUMUR 24 – 59 BULAN BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)

JIKA ART BERUMUR 0 – 23 BULAN BLOK Jb

Jb. ASI DAN MP-ASI (KHUSUS ART UMUR 0 – 23 BULAN)

Jb01 Apakah [NAMA] pernah disusui atau diberi ASI (Air Susu Ibu) oleh ibu kandungnya? 1. Ya 2. TidakJb10

Jb02 a. Apakah ketika baru lahir [NAMA] dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 1. Ya 2. TidakJb03

b. Berapa lama ibu dan bayi melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 1. < 1 jam 2. ≥ 1 jam

Jb03 Kapan ibu mulai melakukan proses menyusui untuk yang pertama kali, setelah [NAMA] dilahirkan? JIKA KURANG DARI 1 JAM, TULIS 00; JIKA KURANG DARI 24 JAM, TULIS DALAM JAM; JIKA 24 JAM ATAU LEBIH TULIS DALAM HARI

a. ………… jam

b. ……….. hari

Jb04 Apa yang dilakukan IBU terhadap kolostrum?

1. Diberikan semua kepada bayi

2. Dibuang sebagian

3. Dibuang semua

8. Tidak Tahu

Jb05 Apakah sebelum disusui yang pertama kali atau sebelum ASI keluar/lancar, [NAMA] pernah diberi minuman (cairan) atau makanan selain ASI?

1.Ya 2. TidakJb07

8.Tidak tahuJb07

Jb06 Apa jenis minuman/makanan yang pernah diberikan kepada [NAMA] sebelum mulai disusui atau sebelum ASI keluar/lancar? (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)

a. Susu formula e. Air Tajin i. Air putih

b. Susu non formula f. Air kelapa j. Bubur tepung/bubur saring

c. Madu/ Madu + air g. Kopi k. Pisang dihaluskan

d. Air gula h. Teh Manis l. Nasi dihaluskan

Page 98: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

18 –

Jb07 Apakah saat ini [NAMA] masih disusui? 1. Ya Jb09 2. Tidak

Jb08 Pada umur berapa bulan [NAMA] disapih/mulai tidak disusui lagi? BILA TIDAK TAHU TULIS 88

…….. bulan Jb10

Jb09 Apakah dalam 24 jam terakhir [NAMA] hanya mendapatkan air susu ibu (ASI) saja dan tidak diberi minuman (cairan) dan atau makanan selain ASI?

1.YaJb12 2. Tidak

Jb10 Pada saat [NAMA] umur berapa, IBU pertama kali mulai memberikan minuman (cairan) atau makanan selain ASI?

1. 0 – 7 hari 3. 29 hari – < 2 bulan 5. 3 – < 4 bulan 7. ≥ 6 bulan

2. 8 – 28 hari 4. 2 – < 3 bulan 6. 4 – < 6 bulan 8. Tidak tahu

Jb11 Apa jenis minuman (cairan) atau makanan selain ASI, yang pertama kali mulai diberikan kepada [NAMA] pada umur tersebut? (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)

a. Susu formula d. Biskuit g. Pisang dihaluskan

b. Susu non-formula e. Bubur tepung/bubur saring h. Bubur nasi/ nasi tim/nasi dihaluskan

c. Bubur formula f. Air tajin

Jb12 Apakah [NAMA] pernah menggunakan botol/dot/kempengan sebelum usia 6 bulan? 1. Ya 2. Tidak

JIKA ART PEREMPUAN BERUMUR 0 – 23 BULAN SUB BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN) JIKA ART LAKI-LAKI BERUMUR 0 – 23 BULAN BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)

Jc. SUNAT PEREMPUAN (KHUSUS ART PEREMPUAN USIA 0-11 TAHUN)

Jc01 Apakah [NAMA] pernah disunat? 1. Ya 2. Tidak BLOK K 8. Tidak tahu BLOK K

Jc02 Pada umur berapa bulan/ tahun [NAMA] disunat? . 1. Bulan 2. Tahun

Jc03 Siapa yang menyarankan [NAMA] disunat? (TULIS KODE 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)

1. Orang tua 2. Keluarga 3. Tokoh agama 4. Tokoh adat

Jc04 Siapa yang melakukan sunat 1. Tukang sunat 2. Dukun bayi 3. Bidan 4. Nakes lainnya

K. PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN

BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN/ PANJANG BADAN (UNTUK SEMUA UMUR )

K01 a. Apakah ART ditimbang ? 1. Ya 2. Tidak K02

b. Berat Badan (kg) ................................ kg ,

K02 a. Apakah ART diukurTinggi/Panjang Badan? 1. Ya 2. TidakK03

b. Tinggi/Panjang Badan (Cm) ................................. cm ,

c. KHUSUS UNTUK BALITA, (Posisi pengukuran TB/PB) 1. Berdiri 2. Telentang

LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) KHUSUS WANITA USIA SUBUR (15-49 TAHUN) DAN/ ATAU WANITA HAMIL

K03 a.Apakah ART diukur Lingkar Lengan Atas (LILA) 1. Ya 2. Tidak K04

b. Lingkar Lengan Atas (LILA)cm ............................... cm ,

LINGKAR PERUT (KHUSUS ART UMUR ≥ 15 TAHUN) KECUALI IBU HAMIL

K04 a. Apakah ART diukur Lingkar Perut 1. Ya 2. Tidak K05

b. Lingkar Perut (Cm) ............................... cm ,

Page 99: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

19 –

TEKANAN DARAH DIUKUR DI LENGAN KIRI ( UNTUK ART UMUR ≥ 15 TAHUN )

K05 a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang pertama: 1. Ya 2. TidakL

b. Tekanan darah sistolik (mmHg) c. Tekanan darah diastolik (mmHg)

K06 a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang kedua : 1. Ya 2. TidakL

b. Tekanan darah sistolik (mmHg) c. Tekanan darah diastolik (mmHg)

K07 a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang ketiga : 1. Ya 2. TidakL

b. Tekanan darah sistolik (mmHg) c. Tekanan darah diastolik (mmHg)

L. PEMERIKSAAN MATA

PEMERIKSAAN VISUS (UNTUK ART USIA > 6 TAHUN)

L01 Alat bantu apa yang digunakan [NAMA] untuk melihat saat pemeriksaan visus? 1.Tanpa kacamata/ lensa kontak 2. Pakai kacamata 3. Pakai lensa kontak

L02 Pemeriksaan VISUS Mata kanan Mata kiri

1. Dapat melihat E kecil (jarak 6m) 2. Tidak dapat melihat E kecil, tetapi dapat melihat E sedang (jarak 6m) 3. Tidak dapat melihat E sedang, tetapi dapat melihat E besar (jarak 6m) 4. Tidak dapat melihat E besar (jarak 6m), tetapi dapat melihat E besar (jarak 3m) 5. Tidak dapat melihat E besar pada jarak 3m 6. TIDAK DIPERIKSA

Tanpa pinhole

Dengan pinhole

Tanpa pinhole

Dengan pinhole

L03-L05 (UNTUK SEMUA UMUR)

L03 Kelainan Permukaan Mata (LIHAT CONTOH PADA KARTU PERAGA)

a. Pterygium 1. Ya, Mata kanan 2. Ya, Mata Kiri

3. Ya, Kedua mata 4. Tidak ada pterygium

b. Kekeruhan kornea 1. Ya, Mata kanan 2. Ya, Mata Kiri

3. Ya, Kedua mata 4. Tidak ada kornea keruh

L04 Lensa mata: 1. Lensa normal 2. Lensa keruh (katarak) 3. TIDAK DIPERIKSA JIKA KEDUA MATA TDK DIPERIKSA KE L06

Mata kanan Mata kiri

L05 Jika salah satu atau kedua jawaban L04 berkode 2, ditanyakan alasan mengapa [NAMA] belum operasi katarak

a. Alasan Utama b. Alasan Lain c. Alasan Lain

Lihat kode

1. Ada 2. Tidak AdaL06 Lihat kode

1. Ada 2. Tidak AdaL06 Lihat kode

KODE JAWABAN L05:

01. Tidak tahu kalau katarak/tidak tahu kalau bisa dioperasi 09. Tidak diizinkan oleh keluarga

02. Fasilitas operasi jauh/tidak dapat dijangkau 10. Takut dioperasi

03. Kehendak Tuhan yang harus diterima 11. Kurang penting dibanding prioritas hidup lainnya

04. Tidak perlu karena masih dapat melihat dgn satu mata 12. Takut menjadi lebih buta

05. Diberitahu bahwa katarak belum matang 13. Tidak mampu membiayai

06. Tidak perlu karena sudah tua 14. Kontraindikasi operasi (penyakit lain/penyerta)

07. Tidak tahu dimana tersedia fasilitas untuk operasi 15. Tidak ada yang mendampingi

08. Tidak perlu karena masih bisa bekerja 16. Lainnya

L06 (UNTUK ART < 5 TAHUN) LIHAT KARTU PERAGA

L06 Pemeriksaan Xeroftalmia: ISIKAN HASILPEMERIKSAAN SESUAI KELAINAN YANG PALING BERAT

Mata Kanan Mata Kiri

1. Tidak Ada Kelainan kornea 5. Sebagian dari hitam mata melunak seperti bubur

2. Bagian putih mata kering, kusam, tak bersinar 6. Seluruh bagian hitam mata melunak seperti bubur

3. Ada bercak seperti busa sabun 7. Bola mata mengecil/mengempis

4. Bagian hitam mata kering, kusam, tak bersinar 8. TIDAK DIPERIKSA

Page 100: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

20 –

M. PEMERIKSAAN THT

M01 – MO2 (UNTUK ART > 2 TAHUN)

M01 PENGAMATAN (OBSERVASI) Telinga Kanan Telinga Kiri

a. Anatomi Liang telinga 1. Lapang

2. Sempit

3. Tidak ada liang telingaM02

b.Kelainan dalam Liang Telinga 00. Tidak Ada kelainan

01. Sekret bening encer

02. Sekret keruh kental

04. Sekret dan darah

08. Jaringan Granulasi

16. Serumen

32. Kolesteatoma

88. TIDAK DIPERIKSA

BILA TERDAPAT LEBIH DARI SATU KELAINAN, JUMLAHKAN SEMUA KODE JAWABAN YANG SESUAI

c.Gendang telinga 1. Utuh

2. Perforasi

3. Tidak dapat dievaluasi

4. TIDAK DIPERIKSA

d.Retroaurikuler 1. Normal

2. Fistel

3. Abses

4. Sikatrik

5. TIDAK DIPERIKSA

M02 Apakah [NAMA] mengalami gangguan pendengaran?

1. Ya , satu telinga 3. Ya, gangguan pendengaran hilang timbul

2. Ya, kedua telinga 4. Tidak ada gangguan pendengaran

8. Tidak tahu

M03 (UNTUK ART > 5 TAHUN)

M03 Pemeriksaan Konversasi (Dilakukan dalam ruang tertutup)

1. Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata yang dibisikkan 2. Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata dengan volume normal 3. Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata volume keras 4. Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata yang diucapkan dengan berteriak oleh pemeriksa pada telinga yang

pendengarannya lebih baik 5. Tidak dapat mendengar teriakan pemeriksa

N. PEMERIKSAAN STATUS GIGI PERMANEN ≥ 12 THN

N01 Apakah dilakukan pemeriksaan gigi? 1. Ya 2. TidakO.01

N02 Berilah kode pada setiap kotak dentogram di bawah ini: D = gigi berlubang (decayed)

M = gigi telah dicabut/tinggal akar (missing) F = gigi ditambal (filling)

DF = gigi ditambal dan ada lubang pada gigi tersebut BT = gigi belum terlihat/ belum tumbuh S = gigi tanpa lubang dan tanpa tambalan (sehat)

D-T :

M-T:

F-T:

DF – T

N03 Periksa kondisi gigi dan kesehatan mulut

a. Gigi Berjejal 1. Ya 2. Tidak d. Sariawan 1. Ya 2. Tidak

b. Gigi goyah 1. Ya 2. Tidak e. Diskolorasi stain rokok 1. Ya 2. Tidak

c. Karang gigi 1. Ya 2. Tidak f. Kelainan gusi 1. Ya 2. Tidak

4 3

2 1 Ki Ka

Page 101: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... · Patofisiologi ... kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok

21 –

O. PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH DAN SAMPEL URIN

O.01 Apakah diambil spesimen darah 1. Ya 2. Tidak O.03

O.02 STIKER NOMOR DARAH TEMPEL STIKER DI SINI (XXXXXX)

O.03 Apakah diambil Urin (ART umur 6 – 12 tahun & ART PEREMPUAN 15-49 tahun ) 1. Ya 2. Tidak

O.04 STIKER NOMOR URIN TEMPEL STIKER DI SINI (XXXXXX)

CATATAN PENGUMPUL DATA