digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah...

76

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan
Page 2: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan
Page 3: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan
Page 4: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan
Page 5: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Rahma Rama Dani

Ayah : H. Kahar

Ibu : Hj. Martan

Tempat, Tanggal Lahir : Muara Badak 26 Januari 1997

Agama : Islam

Alamat : Jl. Al- Ashar Makassar

Nomor Telepon/HP : 085266664833

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD 009 Muara Badak (2003-2009)

SMP Negeri 1 Muara Badak (2009-2012)

SMA Negeri 2 Samarinda (2012-2015)

Universitas Muhammadiyah Makassar (2016-2020)

Page 6: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan
Page 7: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

i

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Skripsi, 25th

Februari 2020

RAHMA RAMA DANI (105421101816)

Asdar Tajjudin

Samhi Muawan Djamal

“HUBUNGAN CEDERA OTAK TRAUMATIK DENGAN PENINGKATAN

KADAR GULA DARAH DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

MAKASSAR”

ABSTRAK

LATAR BELAKANG: Kejadian Cedera Otak Traumatik merupakan fenomena

yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Respon stres akan timbul setelah

kejadian cedera otak traumatik yang menyebabkan kadar glukosa meningkat dan

penurunan kesadaran. Penilaian kesadaran dilakukan untuk mengklasifikasi

derajat cedera otak traumatik dengan menghitung skor Glasgow Coma Scale

(GCS) yang bersifat objektif dengan nilai baku yang tertera.

TUJUAN :Mengetahui adanya Hubungan Cedera otak traumatik dengan

peningkatan kadar gula darah.

METODE: Penelitian ini menggunakan data sekunder, melihat data rekam medis

pasien instalasi gawat darurat (IGD) dengan sampel sebesar 58 sampel. Data

rekam medis dilihat skor GCS dan kadar glukosa pasien cedera kepala.

HASIL: Pasien dengan cedera otak traumatik ringan dan kadar gula darah

meningkat 8 pasien (13.8%). Selanjutnya pasien dengan cedera otak traumatik

sedang yang meningkat sebanyak 11 orang (26.2%). kemudian sebanyak 23 orang

pasien (39.7%) mengalami cedera otak traumatik berat dengan kadar gula darah

meningkat.

KESIMPULAN: Dengan menggunakan uji chi - square didapatkan p = 0,000 nya

yang terdapat hubungan cedera otak traumatik dengan peningkatan kadar gula

darah dan dilakukan uji Mann whitny U tes didapatkan p= 0.000 yang artinya

terdapat perbedaan rata rata peningkatan kadar gula darah pada cedera otak

traumatik ringan, sedang dan berat.

KEYWORD: Cedera otak, kadar gulah darah

Page 8: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Thesis, 25th

February 2020

RAHMA RAMA DANI (105421101816)

ASDAR TAJJUDIN

SAMHI MUAWAN DJAMAL

“THE CORELATION BETWEEN TRAUMATIK BRAIN INJURY WITH

IMPROVEMENT OF BLOOD SUGAR LEVELS AT BHAYANGKARA

HOSPITAL IN MAKASSAR”

ABSTARCT

BACKGROUND: Traumatik Brain Injury is phenomena that cannot be predicted

when it shall occur. Stress responses will arise after the occurrence of traumatik

brain injuries that cause glucose levels to increase and decrease consciousness. An

awareness assesment is carried out to classify the degree of traumatik brain injury

by calculating an objective glasgow coma scale (GCS) score with the standard

values listed.

OBJECTIVE: Knowing the correlation of traumatik brain injury with increased

blood sugar levels.

METHOD: This study deployed secondary data, by looked at the medical record

data od Emergency Dapertment patient (eds) with the sample were 58. Medical

record data was seen at the GCS scores and blood levels in traumatik brain injury

patients.

FINDINGS: Patients with low traumatik brain injury and blood sugar levels

increased by 8 patients (13,8%) furthermore, patient with moderate traumatik

brain injury increased by 11 people (26,2%), then there are 23 patients (39,7%)

suffered severe brain injury with elevated blood sugar levels.

CONCLUSION : By using the chi- square test, it is found that p = 0,000 that

there is a correlation between brain injury and increasing of blood sugar levels and

the mann whitny U test obtained was p = 0,000, which means that there are

difference in the average increase in blood sugar levels in low, moderate and

severe traumatik brain injuries.

Keywords: Brain Injury, Blood Sugar Level

Page 9: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT karena segala

rahmat dan karunia-Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap

kesulitan hambnya-Nya dan tak lupa juga shalawat serta salam penulis panjatkan

kepada baginda Rasulullah SAW karena dialah yang membawa manusia dari

zaman jahiliyah ke zaman sekarang ini. Sehingga penulis bisa menyelesaikan

Skripsi yang berjudul “Hubungan Cedera Otak Traumatik dengan

Peningkatan Kadar Gula Darah” yang ditulis sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran pada program studi pendidikan

kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar. Syukur alhamdulillah ya

Allah.

Sebagai manusia biasa, penulis sangat menyadari bahwa skripsi yang

sederhana ini masih banyak terdapat kekeliruan dan masih memerlukan perbaikan

secara menyeluruh, hal ini tidak lain disebabkan karena keterbatasan ilmu dan

kemampuan yang dimiliki oleh penulis dalam menyelesaikan tugas yang bagi

penulis dirasakan cukup berat, karenanya berbagai masukan dan saran yang

sifatnya membangun sangatlah diharapkan demi sempurnanya skripsi ini

Oleh karenanya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu dalam menyusun penelitian ini. Pertama-

tama ucapan terima kasih saya hanturkan secara khusus kepada orang tua yang

saya hormati dan cintai ayahanda H. Kahar dan ibunda Hj. Martang yang telah

membesarkan saya dengan penuh kesabaran hingga penulis dapat menyelesaikan

Page 10: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

iv

studi pada jenjang yang lebih tinggi juga saudara saudaraku, yang dengan

semangat serta dorongan selama ini.

Secara khusus penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang

mendalam kepada dr. Asdar Tajuddin Sp. B dan Drs. Samhi Muawan Djamal,

M.Ag Selaku Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan tekun

dan sabar dalam membimbing memberikan arahan dan koreksi selama proses

skripsi ini hingga selesai.

Selanjutnya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan

kesempatan penulis untuk menyelesaikan studi ini.

2. Dr. H. Machmud Gaznawi, Sp. PA(K) Selaku dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makssar Beserta Jajarannya

3. dr. Asdar Tajuddin, Sp. B yang telah berkenan meluangkan waktu untuk

bimbingan serta masukan demi perbaikan skripsi ini

4. Drs. Samhi Muawan Djamal, M.Ag yang telah berkenan meluangkan

waktu untuk menjadi penguji dan membimbingan serta masukan demi

perbaikan skripsi ini

5. dr. Wahyudi, Sp. BS yang telah berkenan meluangkan waktu untuk

menjadi penguji sidang ujian skripsi dan atas bimbingan serta masukan

demi perbaikan skripsi ini.

6. Ibu Juliani Ibrahim, Ph.D yang telah berkenan meluangkan waktu untuk

membantu dan memberikan masukan demi perbaikan skripsi ini.

Page 11: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

v

7. dr. Sumarni, Sp. JP Selaku pembimbing Akademik yang senantiasa

memberikan bimbingan dan motivasi untuk penulis

8. Rio Fatli Adnan yang tidak henti-hentinya memotivasi, memberikan

dukungan, Masukan, yang selalu ada dalam hal apapun, mendengarkan

keluh kesah serta menghibur penulis dalam menyelesaikan Skripsi dan

Studi ini .

9. Teman Satu bimbingan skripsian yang selalu kompak, saling menolong

dalam keadaan apapun Maftuha Al humaerah, Miftah Nurindah S, dan

Hafidah Audinah Ibrahim.

10. Saudaraku angkatan 2016 Rauvolfia yang selalu mendukung penulis serta

teman teman FK Unismuh Tanpa Terkecuali.

11. Teman- teman penulis dan pihak yang tidak sempat ditulis namanya yang

sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, serta selalu

memotivasi penulis untuk berjuang meraih cita cita.

12. Kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak

langsung yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis .

Penulis Menyadari bahwa skirpsi ini masih jauh dari yang dihrapakan oleh

karena itu dengan kerendahan hati penulis akan senang menerima kritik dan saran

demi perbaikan dan kesempurnaan skirpsi ini.

Page 12: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

vi

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA

A. Cedera Otak Traumatik

1. Definisi Cedera Kepala ............................................................... 4

2. Epidemiologi ............................................................................... 4

3. Etiologi ....................................................................................... 5

4. Patofisiologi Cedera Kepala ....................................................... 5

5. Klasifikasi Trauma Kepala ......................................................... 11

6. Respon metabolisme pada cedera kepala ................................... 12

7.Hipermetabolisme ......................................................................... 13

B. Kadar Gula Darah

Page 13: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

vii

1. Mekanisme hiperglikemia pada cedera kepala ........................... 15

C.Tinjauan Keislaman .......................................................................... 18

D. Kerangka Teori ................................................................................ 20

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep ............................................................................ 21

B. Variabel Penelitian .......................................................................... 21

C. Hipotesisi ........................................................................................ 22

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Penelitian ......................................................................................... 24

B. Waktu dan Lokasi ........................................................................... 24

C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 24

D. Kriteria Sampel ................................................................................ 24

E. Cara pengambilan sampel ................................................................ 25

F. Jenis data dan instrument penelitian ................................................ 26

G. Management Penelitian ................................................................... 26

H. Etika Penelitian ............................................................................... 28

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Populasi/Sampel ............................................... 29

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 29

C. Analisis

1. Analisis Univariat ........................................................................ 30

2. Analisis Bivariat .......................................................................... 31

BAB VI PEMBAHASAN

Page 14: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

viii

A. Pembahasan ..................................................................................... 36

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 46

B. Saran ................................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 48

Page 15: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

ix

Daftar Tabel

No. Tabel Judul Halam

Tabel 5.1 30

Tabel 5.2

Tabel 5.3

Tabel 5.4

Tabel 5.5

Tabel 5.6

Tabel 5.7

Distribusi frekuensi dan presentase

berdasarkan karakteristik responden

Distribusi derajat cedera otak traumatik

Distribusi nilai kadar gula darah

Hubungan Derajat cedera otak traumatis

dengan peningkatan kadar gula darah

pada pasien rumah sakit bhayangkara

Makassar Hubungan Perbedaan kadar Gula Darah

pada cedera otak traumatis Ringan

dengan Sedang pada Pasien Rumah Sakit

Bhayangkara Makassar

Perbedaan kadar Gula Darah pada Cedera

Otak Traumatis Ringan dengan Berat

pada Pasien Rumah Sakit Bhayangkara

Makassar.

Perbedaan kadar Gula Darah pada Cedera

Otak Traumatis sedang dengan Berat

pada Pasien Rumah Sakit Bhayangkara

Makassar.

32

31

30

33

34

35

Page 16: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

x

Daftar Gambar

Gambar Kerangka Teori .................................................................................. 20

Gambar Kerangka Konsep ............................................................................... 21

Gambar Alur Penelitian................................................................................... 28

Page 17: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

xi

DAFTAR SINGKATAN

1. SWT = Subhanahu Wata’ala

2. SAW = Shallallahu ‘Alaihi Wassallam

3. WHO = World Health Organisation

4. DEPKES = Dapertemen Kesehatan

5. RS = Rumah Sakit

6. CDC = Centers For Disease Control And Prevention

7. TBI = Traumtik Brain Injury

8. CSF = Cairan Serebrospinal

9. CBF = Cerebral Blood Flow

10. CPP = Cerebral Perfusion pressure

11. ICP = Intra Cranial Pressure

12. MAP = Mean Arterial Pressure

13. ICE = Interleukin-1-Beta Converting Enzyme

14. COP = Cedera Otak Primer

15. COS = Cedera Otak Sekunder

16. GCS =Glasglow Coma Scale

17. ICU = Intensive Care Unit

18. ATP = Adenosin Trifosfat

19. MEE = Measured Energy Expenditure

20. CDA = Canadian Diabetes Association

21. GDS = Gula Darah Sewaktu

Page 18: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

xii

22. CRH = Corticotropin Releasing Hormon

23. ACTH = Adrenocorticotropin Hormone

24. TNF = Tumor Necrosis Factor

25. QS = Quran Surah

26. IGD = Instalasi Gawat Darurat

27. Ha = Hipotesis Alternatif

28. Ho = Hipotesis Nol

29. HR = Hadist Riwayat

30. DKK = Dan Kawan Kawan

Page 19: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Abstrak Bahasa inggris

2. Abstrak Bahasa Indonesia

3. Riwayat Hidup Penulis

4. Pernyataan tidak plagiat

5. Pernytaan persetujuan pembimbing

6. Pernyatan pengesahan

7. Foto bentuk rekam medik di Rumah sakit Bhayangkara

8. Hasil olah data menggunakan SPSS

Page 20: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 kecelakaan lalu

lintas merupakan penyebab kematian urutan kesebelas di seluruh dunia dan

menelan korban jiwa sekitar 1,25 juta manusia setiap tahun. 1

Trauma dapat

diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas. Trauma yang paling banyak terjadi pada

saat kecelakaan lalu lintas adalah cedera otak traumatik. Cedera otak traumatik

akibat kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama disabilitas dan

mortalitas di negara berkembang. Keadaan ini umumnya terjadi pada pengemudi

motor tanpa helm atau memakai helm yang tidak tepat dan yang tidak memenuhi

standar.2

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kematian pada

cedera otak diakibatkan karena kecelakaan lalu lintas. WHO mencatat 2500

kasus kematian yang disebabkan karena kecelakaan lalu lintas pada tahun 2013.

Di Amerika Serikat, kejadian Cedera Otak Traumatis setiap tahun diperkirakan

mencapai 500.000 kasus dengan prevalensi kejadian 80% meninggal dunia

sebelum sampai rumah sakit, 80% cedera otak traumatis ringan, 10% cedera otak

traumatis sedang dan 10% cedera otak traumatis berat dengan rentang kejadian

berusia 15-44 tahun. Persentase dari kecelakaan lalu lintas tercatat sebesar 48-

58% diperoleh dari cedera otak traumatis, 20-28% dari jatuh dan 3-9%

disebabkan tindak kekerasan dan kegiatan olahraga.3

Proporsi bagian tubuh yang

Page 21: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

2

paling sering terkena cedera adalah bagian anggota gerak bagian bawah yaitu

67,9% selanjutnya anggota gerak bagian atas 32,7% dan bagian kepala yaitu

11,9% Mneurut riset kesehatan Dasar 2018 4

Angka kejadian cedera otak traumatik di Indonesia pada tahun 2018 adalah

(11,9%) Sedangkan angka kejadian di Sulawesi selatan pada tahun 2018 (15%). 4

Hiperglikemia itu sendiri berkontribusi untuk morbiditas dan mortalitas

melalui lingkungan, menyebabkan penyimpangan elektrolit, dan menekan

kekebalan tubuh. Katekolamin meningkatkan glucagon dan menghambat sekresi

insulin setelah kerusakan dan stres. hiperglikemia yang menyebabkan masuk ICU

terkait peningkatan yang signifikan dalam kematian di rumah sakit pada pasien

dengan berbagai temuan medis dan bedah. 5

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka yang akan menjadi rumusan masalah dalam

penelitian adalah Apakah terdapat hubungan cedera otak traumatik dengan

peningkatan kadar gula darah di Rumah sakit Bhayangkara Makassar

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui adanya hubungan cedera otak traumatik dengan peningkatan

kadar gula darah.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita cedera

otak traumatis ringan dan sedang

Page 22: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

3

b. Untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita cedera

otak traumatis ringan dan berat

c. Untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita cedera

otak traumatis sedang dan berat

D. Manfaat penelitian

1.Bagi peneliti

Sebagai sarana dalam mengembangkan pengetahuan dan mengimplentasikan ilmu

yang selama ini didapatkan

2.Bagi Universitas

Hasil penelitian dapat menjadi sarana dalam upaya pengembangan program

pendidikan

3.Bagi Sosial

Hasil penelitian diharapakan dapat menjadi bahan masukan demi meningkatkan

pengetahuan masyarakat dalam upaya pencapain keselarasan kehidupan dan

perilaku masyarakat.

Page 23: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Cedera otak traumatis

1. Definisi

Cedera otak traumatis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara

langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis

yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik sementara maupun

permanen.6

Kerusakan dapat bersifat fokal, terbatas satu daerah di otak, atau

difus, melibatkan lebih dari satu daerah di otak. cedera otak traumatis dapat

merupakan hasil dari cedera otak traumatis tertutup atau cedera otak traumatis

tembus. cedera otak traumatis tertutup terjadi jika kepala secara tiba-tiba

menghantam suatu obyek dengan keras. namun obyek tersebut tidak menembus

tulang tengkorak. Cedera tembus terjadi jika obyek menembus tulang tengkorak

dan masuk jaringan otak. 7

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mendefinisikan

cedera otak traumatis (TBI) sebagai gangguan pada fungsi normal otak yang

dapat disebabkan oleh benjolan, pukulan, atau sentakan pada kepala, atau

penetrasi cedera otak traumatis. Setiap orang beresiko terkena TBI, terutama

anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. 8

2. Epidemologi

Cedera Otak Traumatis merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering

dijumpai di hampir setiap rumah sakit. Mayoritas Cedera Otak Traumatis

Page 24: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

5

diidentifikasi di departemen gawat darurat. Kasus Cedera Otak Traumatis

berperan dalam 1,4% dari total kasus yang ada departemen gawat darurat. Setiap

tahunnya di Amerika Serikat 1,7 juta orang didiagnosis Cedera Otak Traumatis,

1,3 juta orang atau 80% hanya dirawat di ruang gawat darurat dan dapat

dipulangkan. Sedangkan 275.000 orang atau 16% dirawat inap. 9

Trauma kepala lebih sering terjadi pada anak-anak, orang dewasa hingga 24

tahun, dan mereka yang lebih dari 75 tahun. Trauma brain injury 3 kali lebih

sering terjadi pada pria dari pada wanita. Meskipun hanya 10% dari Truma brain

injury terjadi pada populasi lansia, itu menyumbang hingga 50% dari kematian

terkait Trauma brain injury.7

3. Etiologi

Penyebab utama trauma kepala adalah cedera terkait kendaraan bermotor,

jatuh, dan Penyerangan.7

Berdasarkan mekanisme, trauma kepala diklasifikasikan sebagai tumpul

(mekanisme yang paling umum), Penetrasi (cedera paling fatal), ledakan.

Kebanyakan Trauma Brain Injury parah hasil dari tabrakan dan jatuh kendaraan

bermotor.7

4. Patofisiologi trauma otak

Perlu diketahui konsep konsep pengaturan aliran darah dan harus

dipertimbangkan dalam menangani pasien trauma kepala sebagai berikut yaitu: 7

a. Doktrin Monroe-Kellie

1. Terkait dengan pemahaman dinamika tekanan intrakranial (ICP).

Page 25: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

6

2. Setiap komponen dari intrakranial dapat mengalami perubahan, tetapi

volume total isi intrakranial tetap konstan karena ruang dalam

tengkorak tetap. Dengan kata lain, otak memiliki mekanisme

kompensasi untuk mempertahankan keseimbangan sehingga menjaga

tekanan intrakranial normal.

3. Menurut ini, perpindahan cairan serebrospinal (CSF) atau darah terjadi

untuk mempertahankan ICP normal. Peningkatan ICP akan terjadi

ketika mekanisme kompensasi habis.

b. Regulasi Aliran Darah Serebral (CBF) (Autoregulasi)

1. Dalam keadaan normal, otak mempertahankan CBF melalui

pengaturan otomatis yang menjaga keseimbangan antara pengiriman

oksigen dan metabolisme.

2. Autoregulasi menyesuaikan tekanan perfusi serebral (CPP) dari 50

hingga 150 mm Hg.

3. Di luar kisaran ini, autoregulasi hilang, dan aliran darah hanya

bergantung pada tekanan darah.Cidera otak yang parah dapat

mengganggu autoregulasi CBF.

c. Tekanan Perfusi Serebral (CPP)

1. Perbedaan antara mean arterial pressure (MAP) dan ICP (CPP = MAP

- ICP)

a. CPP target adalah 55 mm Hg hingga 60 mm Hg

b.Peningkatan ICP dapat menurunkan CPP

Page 26: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

7

c. Penurunan ICP dapat meningkatkan CPP

d.Ingat, menurunkan MAP pada pasien hipotensi dapat menurunkan

CPP.

e. minimum harus dipertahankan untuk menghindari penghinaan otak.

Ini tergantung pada usia dan sebagai berikut: Bayi - 50 mm Hg,

Anak-anak - 60 mm Hg, dan Dewasa - 70 mm Hg.

f. CBF cukup sensitif terhadap oksigen dan karbon dioksida.

g.Hipoksia menyebabkan vasodilatasi dan karenanya meningkatkan

CBF dan dapat memperburuk ICP.

h.Hypercarbia juga menghasilkan vasodilatasi dan dapat mengubah

ICP melalui efek pada pH CSF dan meningkatkan CBF.

d. Tekanan arteri rata-rata (MAP)

1. Pertahankan = 80 mm Hg

2. 60 mm Hg = pembuluh otak melebar maksimal

3. <60 mm Hg = iskemia serebral

4. > 150mmHg = peningkatan ICP

5. Tekanan intrakranial (ICP)

6. Peningkatan ICP dapat menurunkan CPP.

7. ICP tergantung pada volume kompartemen berikut:

8. Parenkim otak (<1300 mL)

9. Cairan serebrospinal (100 - 150 mL)

10. Darah intravaskular (100 - 150 mL)

Page 27: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

8

11. Refleks cushing (hipertensi, bradikardia, dan ketidakteraturan

pernapasan) akibat peningkatan ICP

12. TIK normal tergantung pada usia (dewasa lebih muda dari sepuluh

tahun, anak 3-7 tahun, bayi 1,5-6 tahun)

13. > 20 mm Hg = peningkatan morbiditas dan mortalitas dan harus

diobati. Mungkin lebih penting untuk mempertahankan CPP yang

memadai.

Cedera otak traumatis dapat dibagi menjadi dua fase utama: cedera neuron

awal (atau cedera primer) diikuti oleh penghinaan sekunder (cedera sekunder).

Cedera primer adalah cedera neuron awal yang terjadi segera dan merupakan

akibat langsung dari peristiwa traumatis. trauma kepala dicirikan dengan adanya

kerusakan jaringan secara langsung disertai regulasi Cerebral Blood Flow (CBF)

dan metabolisme terganggu. Pola 'mirip iskemia' ini menyebabkan akumulasi

asam laktat karena glikolisis anaerob, peningkatan permeabilitas membran, dan

pembentukan edema berturut-turut. Karena metabolisme anaerob tidak adekuat

untuk mempertahankan keadaan energi seluler, maka penyimpanan ATP terkuras

dan terjadilah kegagalan energi yang bergantung pada pompa ion membran. 8

Cedera sekunder berkembang selama berjam-jam, dan termasuk pelepasan

neurotransmitter (eksitotoksisitas), pembangkitan radikal bebas, kerusakan yang

dimediasi kalsium, aktivasi gen, disfungsi mitokondria, pengaruh massa, iskemia,

dan respons inflamasi. Tahap kedua dari jalur patofisiologi ini ditandai dengan

Page 28: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

9

adanya depolarisasi membran terminal bersamaan dengan pelepasan rangsang

neurotransmitter yang berlebihan (misalnya glutamat, aspartat), aktivasi Nmetil-

D-aspartat, α-amino-3-hidroksi-5-metil-4-isoksazol propionat, dan tegangan yang

bergantung Ca2+ dan kanal Na+. Arus masuk Ca2+ dan Na+ berturut-turut

menyebabkan proses intraseluler mencerna diri sendiri (katabolik). Ca2+

mengaktifkan lipid peroksidase, protease, dan fosfolipase yang pada akhirnya

akan meningkatkan konsentrasi intraselular asam lemak bebas dan radikal bebas.

Selain itu, aktivasi kaspase protein mirip Interleukin-1-Beta Converting Enzyme

(ICE), translokasi, dan endonuklease memulai perubahan struktural progresif

membran biologis dan DNA nukleosom (fragmentasi DNA dan penghambatan

perbaikan DNA). Pada akhirnya, proses ini akan menyebabkan degradasi

membran struktur vaskular dan seluler, lalu diikuti kematian sel nekrotik atau

terprogram (apoptosis) 9

Cedera otak sekunder (COS) mempunyai jalur kaskade yang rumit dan belum

semuanya dapat terungkap. Penelitian secara klinis maupun eksperimental terus

mencoba untuk menjawab mekanisme sesungguhnya yang terjadi di otak setelah

trauma kepala. Pemahaman terhadap Cedera Otak Traumatis sekunder yang lebih

lengkap diharapkan dapat mengurangi tingkat kematian dan kecatatan akibat

trauma kepala. Tugas penelitian saat ini adalah menemukan terapi invasif maupun

noninvasif untuk mengurangi efek cederaotak sekunder. 10

Faktor penting yang harus diperhatikan untuk meningkatkan luasan pasien

oleh karena Cedera Otak Traumatis adalah kerusakan lebih lanjut pada otak

Page 29: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

10

setelah kejadian. Tidak semua kerusakan otak terjadi pada saat cedera. Hal inilah

yang menjadi dasar pemikiran mekanisme dari trauma untuk mengklasifikasikan

kerusakan otak setelah Cedera Otak Traumatis antara fokal atau difus 10

cedera otak traumatis sekunder (COS) adalah cedera otak traumatis yang

terjadi segera setelah Cedera Otak Traumatis Hal ini bisa terjadi karena adanya

reaksi inflamasi, biokimia, gangguan neurotransmiter, dan gangguan autoregulasi.

Bila COP adalah fenomena mekanik, maka COS adalah fenomena metabolik.

Penyebab COS ada dua yaitu ekstrakranial (sistemik ) dan intrakranial. Penyebab

COS sistemik adalah: hipotensi, hipoksemia, anemia, koagulopati, hipoglikemia,

hiperglikemia, hipertermia, dan hiponatremia. Penyebab COS intrakranial adalah:

tekanan tinggi intrakranial, kejang, infeksi, dan vasospasme. 11

Setelah terjadi COP seperti diatas maka akan terjadi COS melalui tiga

mekanisme: (1) Kerusakan pada neuron otak yang akan menimbulkan efek

hipoksia dan iskemia dapat berlanjut menjadi edema sitotoksik, (2)Kerusakan

pada vaskular otak yang akan menimbulkan efek massa dan edema vasogenik dan

sitotoksik, (3) Kerusakan pada hipotalamus yang akan menimbulkan efek

sistemik berupa hiperglikemia, asidosis yang akan memperberat efek hipoksia

neuron yang telah ada11

Kegagalan pompa ion mengarahkan akumulasi natrium intraselular dan

kalium ekstraselular sehingga cairan bergerak kedalam intraselular. Rongga

intraselular membesar dan rongga ekstraselular mengkerut, pada awalnya tidak

mempengaruhi volume otak. Lebih lanjut lagi natrium dari darah masuk kedalam

Page 30: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

11

otak dan kalium keluar dari otak masuk kedalam darah yang mengarahkan adanya

penumpukan cairan dalam otak. Pada umumnya edema otak terjadi oleh karena

respons dari injuri saraf pusat yang dapat diperberat oleh adanya kerusakan

pembuluh darah. 11

5. klasifikasi Trauma kepala

Cidera otak traumatis dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi atau

kerasnya. Klasifikasi berdasarkan etiologi termasuk tumpul tertutup Cedera Otak

Traumatis, Cedera Otak Traumatis tembus, dan ledakan. 12

Cedera otak traumatis juga dapat diklasifikasikan berdasarkan keparahan

menjadi ringan, sedang, dan berat. Koma Glasgow Skor (GCS) 13 hingga 15

dianggap ringan, 9 hingga 12 sedang, dan GCS 8 atau kurang parah. 7 Metode

alternatif klasifikasi membagi TBI menjadi fokus dan difus. Cidera fokus

merupakan hematoma ekstra aksial (subdural dan epidural), hematoma

intraparenchymal, dan memar hemoragik.9 cedera otak traumatis difus melibatkan

kerusakan luas pada akson, cedera mikro-vaskular difus, iskemik hipoksik cedera,

dan pembengkakan otak. Cedera aksonal (juga disebut sebagai cedera aksonal

difus) adalah hasil dari geser, tarik, dan kekuatan tekan dalam jaringan otak

karena heterogenitas dalam konsistensi jaringan dan tingkat fiksasi. Itu biasanya

terjadi dalam pengaturan kendaraan bermotor berkecepatan tinggi kecelakaan.

skor 8 atau kurang mendefinisikan koma. Garis besar ketidakresponsifan

(EMPAT) skor termasuk penilaian cahaya pupillary dan refleks kornea,

pemeriksaan pola pernapasan, dan ujian motorik dan mata; mungkin lebih unggul

Page 31: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

12

dari GCS di memprediksi mortalitas di rumah sakit setelah TBI.13

Meskipun

demikian munculnya pemantauan multimodality, neurologis ujian tetap

diperlukan dalam pemantauan ICU TBI pasien dan melengkapi modalitas

lainnya.8

6. Respon metabolisme pada Cedera Otak Traumatis

Otak mengkonsumsi glukosa lebih banyak daripada organ lainnya. Pada

umumnya, pasien cedera akan terjadi perdarahan yang mengakibatkan kehilangan

glukosa darah sehingga kadar glukosa darah mengalami penurunan ataupun

normal. Tetapi hal tersebut berbeda pada kasus Cedera Otak Traumatis, respon

stres akan teraktivasi sehingga peningkatan kadar glukosa darah akan terjadi

akibat proses glikogenolisis dan glukoneogenesis 14

Pada cedera otak traumatis berat timbul banyak penambahan metabolisme dan

sekresi hormon yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh. Terdapat kaitan

yang kompleks antara pengadaan energi, keseimbangan cairan dan elektrolit dan

aktivasi endokrin cedera otak traumatis biasanya diikuti dengan kenaikan

penggunaan energi dan metabolisme basal, yang setara dengan berat ringanya

cedera Energi diperoleh dari deposit di jaringan endogen lewat proses kenaikan

kecepatan glukoneogenesis, glukogenolisis dan proteolisis. Perubahan

metabolisme tersebut diatur oleh aktivasi neuroendokrin, ditandai kenaikan

ekskresi nitrogen urine, perubahan substrat plasma dan konsentrasi hormon. 14

Respon metabolisme pada cedera otak traumatis lebih intens dan lebih lama

dlbanding jenis cedera di organ lain, karena otak merupakan pusat pengendali

Page 32: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

13

banyak proses fisiologis. Stimulus yang bereaksi sentral menimbulkan respon

yang lebih berat dibanding yang lebih berat dibanding yang di perifer. 15

7. Hipermetabolisme

Penderita cedera otak traumatis berat selalu mengalami 2 masalah pokok yaitu

kerusakan otak dan gangguan sistemik yang bersifat tidak langsung Salah satunya

adalah hipermetabolisme yang berkorelasi dengan berat ringannya cedera otak

traumatis berat. Metabolisme diukur dengan yang disebut measured energy

expenditure (MEE). Leblh den 15 peneliti mendapatkan kenaikan MEE pada

cedera otak traumatis berat. 40 % pendenta cedera otak traumatis mempunyai

MEE diatas normal, yang mencapai normal kembali setelah 2 mmggu tergantung

dan berat ringannya Cedera Otak Traumatis yang di alami, Pemberian nutrien,

steroid dan adanya infeksi secara stastik tidak signifikan menemukan tingkat

metaboilsme sedangkan kenaikan tekanan intrakranial dan peradangan otak

berkaitan erat dengan kenalkan metabolisme. 18

Akibat kenaikan metabolisme adalah kelemahan otot dan penurunanan berat

badan Juga terjadi peningkatan kebutuhan akan adenosin trifosfat (ATP) untuk

menyokong kerja jaringan dan organ. 18

Kerusakan di dalam Jaringan otak dapat meningkatkan respon terhadap

rangsangan dari perifer. Tonus otot yang meninggi dan hipertensi turut

meningkatkan metabollsme. Peningkatan metabolisme mencapai puncaknya,

dapat hingga 70% pada hari ke 5- 11 setelah trauma Metabolisme menurun pada

penderita Cedera Otak Traumatis yang mengalami kelumpuhan, yang mendapat

Page 33: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

14

tempat terapi barbiturat dan obat-obat yang menghambat gerakan otot dan

penderita dengan penurunan kesadaran. 18

B. Kadar Gula darah

Glukosa darah berasal dari karbohidrat dari bahan makan yang dikonsumsi

sehari hari disamping itu juga diperoleh dari proses glukoneogenesis dan

glukogenolisis. 17

Glukosa dibentuk dari senyawa-senyawa glukogenik yang

mengalami glukoneogenesis. Senyawa ini dapat digolongkan kedalam 2

kategori: 15

1. Senyawa yang melibatkan konversi neto langsung menjadi glukosa tanpa daur

ulang yang bermakna, seperti beberapa asam aminoo serta propionat.

2. Senyawa yang merupakan produk metabolisme parsial glukosa pada janngan

tertentu dan yang diangkut ke hati: serta ginjal untuk disentetis kembali menjadi

glukosa.

Selalin itu proses glikogenolisis Juga menjadi sumber glukosa didalam darah.

Glikogenolisis berarti pemecahan glikogen yang disimpan sel untuk

menghasilkan kembali glukosa di dalam sel. 17

Untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal, tubuh

mempunyai mekanisme glukoregulasi yang mengatur kaserasian ketiga proses

tersebutdiatas. 17

Faktor faktor yang berperan dalam glukoregulasi `adalah :

1. autoregulasi.

Page 34: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

15

2. regulasi hormonal

3. regulasi neural

Istilah "hiperglikemia" berasal dari bahasa Yunani hiper (tinggi) + glissi

(manis / gula) + haima (darah). Hiperglikemia adalah glukosa darah lebih besar

dari kadar normal glukosa. 18

Menurut Canadian Diabetes Association (CDA) tahun 2013, mengatakan

bahwa kadar normal setiap pemeriksaan. 18

Pemeriksaan Glukosa Kadar Normal :

1.Glukosa darah sewaktu (GDS) < 140 mg/dL atau < 7,8 mmol/L

2.Glukosa darah puasa 90 – 130 mg/dL 4 – 7 mmol/L

3.Glukosa postprandial 180 mg/dL 10 mmol/L

1. Mekanisme hiperglikemia pada Cedera Otak Traumatis

Dalam keadaan trauma, tubuh berusaha untuk mempertahankan kadar glukosa

darah Terdapat mekanisme kontrol dalam mempentahankan kadar glukosa darah

dan berbagai stres baik fisik maupun psikis misalnya pada Cedera Otak

Traumatis. 19

Hiperglikemia reaktif dapat tajadi sebagai reaksi non-spesifik terhadap

terjadinya stress akibat kerusakan Jaringan. Reaksi ini adalah fenomena yang

tidak berdirii sendiri dan merupakan salah satu aspek perubahan biokimawi

multipel yang berhubungan dengan Cedera Otak Traumatis fase akut. Keadaan ini

dapat pula dijumpai pada keadaan luka bakar, stroke, prosedur operasi, dan infark

miokard akut. Hiperglikemia yang terjadi tergantung pada lokasi serta beratya

Page 35: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

16

kerusakan jaringan otak akibat Cedera Otak Traumatis. Dalarn keadaan stress, ada

3 komponen utama sebagai respon adaptasi terhadap stress yaitu : 19

l. Sistem saraf autonom simpatis

2. Sistem Corticotropin-releasing hormon (CRH)

3. Peningkatan Growth Hormon

Pusat sistem sunpatis terletak di batang otak. Aktivasi sistem ini akan

menyebabkan terjadinya pelepasan ketekolamim (epinefrin) yang mempunyai

efek sangat kuat terhadap reaksi glukogenolisis dan glukoneogenesis dalam hati,

sehingga akan meningkatkan pelepasan glukosa oleh hati masuk kedalam

sirkulasi, selain itu juga menghambat pemakain glukosa di jaringan perifer. Juga

akan menghambat sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Norepinefrin,

mempunyai efek lemah terhadap glikogenolisis dalam hati, tetapi dapat

merangsang glukoneogenesiss karena mempunyai efek lipolisis yang kemudian

memberi asupan gliserol bagi hati. Laktat jugs merupakan prekursor yang penting

bagi glukosa dalam hati dan merupakan refleksi peningkatan glukogenoilsis di

jaringan perifer dan kemungkinan down regulation dari piruvat dehidrogenase.

Laktat akan berfungsi sebagai substrat alternatif bagi prom glukoneogenesis

dalams kendaan stress katabolik. Gliserol akan masuk dalam hati untuk

berpartisipasi dalam prososes glukoneogenesis, setelah dilepas dan jaringan

adiposa, karena kecepatan lipolisis akan meningkat sebagai akibat sekresi hormon

counterregulatory. 20

Page 36: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

17

Sistem CRH tersebar di seluruh begian otak tetapi paling banyak terdapat di

nukleus paraventriculer hipotalamus. Perangsangan sistem CRH akan

mengaktivasi aksis hipofisis-adrenal Hipofisis akan

menghasilkan adrenocorticotropin hormone (ACTH) , yang akan merangsang

korteks adrenal untuk melepas kortisol. Efek kortisol terhadap metabolisme

karbohidrat adalah perangsangan proses glukoneogenesis (6-10 kali lipat) dan

selanjutnya akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah. 21

Selain itu, stres dan kerusakan jaringan juga akan merangsang sekresi hormon

pertumbuhan (growth hormon) yang juga mempunyai efek diabetogenik,

mengurangi pemakaian glukosa.21

Sitokin seperti tumor necrosis factor (TNF) mengubah metabolisme glukosa

dengan mempengaruhi fungsi sel-sel pankreas sehingga mengakibatkan terjadinya

Intolerensi glukosa. 21

Pada cedera otak traumatis metabolisme basal dapat meningkat hingga 30%.

Mekanisme mungkin bersifat neural, kimiawi atau hormonal. Katabolisme

meningkat dengnn kehilangan Nitrogen mencapai 100 mg/kgbb/24 Jam. Pada

keadaan ini protein lebih banyak diurai. Asam amino yang terurai dari proteolisis

diantaranya digunakan untuk pembentukan glukosa. Alanin, setelah keluar dari

otot di dalam hepar diubah menjadi glukosa dan dalam proses ini terbentuk

ureum. Di dalam otot glukosa dlubah menjadl asam piruvat yang kemudian

dirubah kembali menjadi alanin dengan proses transaminase dari valin, leusin dan

Isoleusin. Siklus alanin ini berperan memberikan glukosa. Sumber glukosa lain

Page 37: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

18

ialah glutamin dengan deaminasi, dalam reaksi ini terbentuk amonia.

Pembentukan glukosa yang berlebihan oleh hepar dengan menggunakan alanin

yang berasal dari penguraian protein otot akan menyebabkan semakin

tingginya kadar glukosa dalam darah. 21

C. Tinjauan Keislaman

Ada beberapa factor yang menyebabkan seseorang dapat terkena musibah

kecelakan sehinga terjadi trauma yaitu dari factor manusia, kendaraan yang tidak

layak dipakai, kondisi lingkungan dan cuaca. Kebanyakan dari factor manusia

yang menyebabkan kecelakan atau terkena musibah :

Allah SWT berfirman:

ف خ يذي بي ؼمبج ارا ﴿ ا بافغ ا ى يغيش

حخ ا بم ل يغيش الل ا

ش الل ا يحفظ

اي د ا شد ءا فل ع بم (33: 31﴾ ) اشػذ/ اساد الل

Terjemahnya :

11. Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran,

dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka

mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki

keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak

ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Ar-Ra'd/13:11)

Allah telah memerintahkan kepada malaikat-malaikat untuk selalu mengikuti,

dimuka dan di belakang, dan menjaga manusia.Allah tidak akan merubah keadaan

manusia kecuali mereka mau merubah keadaan mereka sendiri, hal ini berarti jika

ingin terhindar dari musibah yang menyebabkan cedera otak traumatik maka

manusia harus memperhatikan dan mencegah hal hal yang dapat menyebabkan

trauma kepala sehingga mengancam keselamatannya.

Page 38: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

19

Manusia tidak memiliki pelindung terhadap keburukan yang dikehendaki

Allah, artinya bahwa manusia tidak bisa menghindar dari keburukan yang telah

ditakdirkan oleh Allah untuk terjadi dalam hidup manusia. Tapi manusia berhak

untuk menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dari ancaman yang terjadi

dalam pekerjaannya, manusia harus tetap berusaha untuk menyelamatkan diri dari

berbagai bahaya yang mengintai di lingkungan sekitarnya. Masalah selamat atau

tidak, hal itulah yang kemudian menjadi kuasa Allah untuk menentukan garis

hidup manusia.

Islam sangat menganjurkan umatnya jika melakukan sesuatu atau aktivitas

sehari hari haruslah selalu dengan niat semata-mata karena Allah untuk mendapat

kebahagian, disamping tidak melupakan kehidupan hari akhirat. Kerana itu dalam

Islam hendaklah selalu mengingat Allah dalam melakukan aktivitas apapun,

lebih-lebih lagi sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan di akhirat yang kekal

abadi.

Page 39: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

20

D. Kerangka Teori

Trauma kepala

Respon stress

Stimulasi proses

glukoneogenesi

Kortisol

meningkat

Pelepasan CRH

diabetogenik

Pelepesan growth

hormon

Stimulasi proses

glikogenolisis

Pelepasan

ketokolamin

Sistem simpatis

teraktivasi

Hiperglikemia

Massa dan edema

vasogenik dan sitotoksik

Cedera Otak

Sekunder

Hipoksia Dan

Iskemia

Page 40: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

21

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN

(Variabel Bebas) (Variabel Terikat)

B. Variabel Peneltian

1. Variabel dependen

a. Penigkatan Gula Darah

Definisi : glukosa darah lebih besar dari kadar normal

Mecatat jumlah pasien trauma kepala yang mengalami peningkatan gula

darah dari data rekam medik

Hasil: Hiperglikemia

2. Variabel Independen

a. Trauma kepala ringan

Definisi : Sumber informasi : mencatat pasien yang mengalami trauma

kepala ringan dari data rekam medik.

Hasil diagnostik : Trauma kepala ringan

b. Trauma kepala sedang

Definisi : Sumber informasi : mencatat pasien yang mengalami trauma

kepala sedang dari data rekam medik.

Trauma kepala ringan sampai

berat

Peningkatan gula darah

Page 41: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

22

c. Trauma kepala Berat

Definisi :Sumber informasi : mencatat pasien yang mengalami trauma

kepala berat dari data rekam medik.

C. Hipotesis

1.Hipotesis nol (H0)

a. Tidak terdapat hubungan trauma kepala ringan sampai berat dengan

peningkatan kadar gula darah di RS Bhayangkara Makassar.

b.Tidak ada perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita cedera otak

traumatis dan sedang

c. Tidak ada perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita cedera otak

traumatis ringan dan berat

d.Tidak ada perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita cedera otak

traumatis sedang dan berat

2.Hipotesis alternatif (Ha)

a. Terdapat hubungan trauma kepala ringan sampai berat dengan

peningkatan kadar gula darah di RS Bhayangkara Makassar.

b.Terdapat perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita cedera otak

traumatis ringan dan sedang

c. Terdapat perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita cedera otak

traumatis ringan dan berat

d.Terdapat perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita cedera otak

traumatis sedang dan berat

Page 42: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

23

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Penilitian

Penilitian ini merupakan penilitian analitik deskriptif yang bertujuan untuk

mengatahui adanya hubungan trauma kepala ringan sampai berat dengan

peningkatan kadar gula darah. Desain penelitian menggunakan pendekatan

Retrospektif.

B. Waktu dan lokasi penelitian

1.Waktu penelitian : Penilitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019 –

Januari 2020

2.Lokasi penelitian : Penilitian dilaksanakan di RS Bhayangkara

C. Populasi dan sampel

1.Populasi : Populasi disini adalah pasien trauma kepala berat sampai ringan

dengan peningkatan gula darah di RSUD Labuang Baji Makassar

2.Sampel penilitian adalah pasien dengan diagnosis trauma kepala ringan sampai

berat yang memiliki rekam medik lengkap meliputi umur, jenis kelamin, dan

kadar gula darah.

D. Kriteria Sampel

Page 43: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

24

1.kriteria inklusi

a.Semua pasien cedera otak traumatis yang telah terdata dalam rekam medik

pada tahun 2018 Sampai 2019

b.Pasien cedera otak traumatis yang telah diperiksa skor Glasgow Coma Scale

(GCS) oleh dokter di IGD RS Bhayngkara Makassar

c.Pasien cedera otak traumatis yang telah diperiksa gula darah sewaktu

2.kriteria eksklusi

a.Pasien cedera otak traumatis yang terdiagnosa Diabetes melitus

b. Pasien cedera otak traumatis yang mempunyai riwayat Diabetes melitus

E. Cara pengambilan sampel

Dengan menggunakan teknik nonprobability sampling yakni dengan

purposive sampling yang didasarkan pada pertimbangan tertentu yang dibuat

sendiri oleh penelitian berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya didapatkan sampel sebesar 42 Orang dengan rumus :

n1 = n2 = ( √ √

Kesalahan tipe I = 10% hipotesis dua arah, Z = 1,282 untuk = 0,1

Keasalahn tipe II = 20%, maka Z = 0,842 untuk = 0,20

P2 = propris pajanan pada kelompok kasus sebesar 0,15

P1 – P2 = 0,2

P1 = P2 + 0,2 = 0,15 + 0,2

P1 = 0,35

Q1 = 1 – P1 = 1 – 0,35 = 0,65

Q2 = 1 – P2 = 1 – 0,15 = 0,85

Q = 1 – P = 1 – 0,25 = 0,75

Page 44: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

25

P =

=

=

= 0,25

Z = 1,282

Z = 0,842

n1 = n2 = ( √ √

n1 = n2 = ( √ √

n1 = n2 = (

n1 = n2 = (

)² = (6,425)² = 41,2

Jadi, sampel minimal yang diteliti yaitu 42 orang.

F. Jenis data dan instrument penelitian

1. Jenis data

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui

rekam medik subjek penelitian

2. Instrumen penilitian

Alat pengumpulan data dan instrumen penelitian yang dipergunakan dalam

penelitian ini terdiri dari lembar pengisian data dengan tabel - tabel tertentu

untuk mencatat data yang dibutuhkan dari rekam medik.

G. Manajemen penilitian

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan setelah memenuhi perizinan dari pihak kampus

dan pihak yang akan dilakukan penilitian, kemudian nomor rekam medik pasien

trauma kepala dalam periode yang telah ditentukan akan dikumpulkan. Setelah itu

dilakukan pengamatan dan pencatatan langsung ke dalam tabel yang di sediakan.

2. Pengolaan data dan analisa data

Page 45: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

26

a. pengolaan data

Hasil pengolaan data akan dikumpulkan dan diolah menggunakan program

SPSS yang dilakukan dengan uji chi- square yaitu uji satistic yang digunakan

untuk menguji signifikan dua variabel dengan tingkat kemakmaknaan p< (0,05)

dan mengunakan uji Mann whitney U test yang digunakan untuk mengetahui

perbedaan rata rata kadar gula darah sewaktu pada penderita cedera otak traumatis

ringan, sedang dan berat dengan tingkat kemaknaan p < 0.05

b. Analisa data

1. Analisa univariat

Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari variabel

independen dan dependen. Keseluruhan data yang ada dalam rekam medik diolah

dan disajikan dalam bentuk tabel.

2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat digunakan untuk melihat kemungkinan hubungan antara

variabel independen dan dependen. Melalui uji statistik chi- square dan uji mann

whitney U test akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini digunakan

tingkat kemaknaan sebesar 0,005 . penelitian antara dua variabel diakatakan

bermakna jika mempunyai nilai p < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima

dan diakatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p>0,05 yang berarti H0

diterima dan Ha ditolak.

3. Penyajian data

Data yang telah diolah disajikan dalam bentuk tabel untuk menggambarkan

Page 46: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

27

Prevalensi pesien trauma kepala dengan peningkatan gula darah.

4. alur penelitian

Pengambilan data awal

Penetapan populasi

Penentuan sampel menggunakan consecutive sampling

Pengumpulan data menggunakan rekam medik

Pengelolaan data

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan dan saran

H. Etika penelitian

1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada RS Bhayangkara makassar

2. Menjaga kerahasiaan data penderita yang terdapat pada rekam medik, sehingga

diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang

dilakukan.

Page 47: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

28

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Populasi/Sampel

Telah dilakukan penelitian tentang Hubungan Derajat cedera otak traumatis

dengan Peningkatan kadar gula darah pada Pasien Rumah Sakit Bhayangkara.

Pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada Desember 2019 –

Januari 2020 di Rumah Sakit Bhayangkara. Data diperoleh dari pengambilan

rekam medik pasien Rumah Sakit Bhayangkara

Data yang telah terkumpul selanjutnya disusun dalam suatu table induk

(master table) dengan menggunakan program Microsoft Exel. Dari table induk

tersebutlah kemudian data dipindahkan dan diolah menggunakan program SPSS

di perangkat computer kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi maupun

tabel silang (cross table).

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Jl. Andi

Mappaodang No.63, Jongaya, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

90223

C. Analisis

Penelitian ini dilakukan di RS. Bhayangkara Makassar. Beberapa variabel

yang diteliti dalam penelitian ini adalah Hubungan trauma kepala Ringan Sampai

Berat dengan peningkatan kadar gula darah. Pengambilan sampel dilakukan

dengan menggunakan metode Observasional Analitik hingga didapatkan sampel

Page 48: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

29

minimal sebanyak 42 orang.

Adapun hasil penelitian disajikan dalam tabel yang disertai penjelasan sebagai

berikut:

1. Analisis Univariat

a. Tabel 5.1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan

karakteristik responden.

No. Variabel Subgrup Jumlah

n Persentase (%)

1. Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

37

21

64

36

Sumber : Data Sekunder 2020

Berdasarkan jenis kelamin, pasien yang berjenis kelamin laki-laki yang

didapat yaitu sebanyak 37 (64%) responden, sedangkan pasien yang berjenis

kelamin perempuan sebanyak 21 (36%) responden.

b. Tabel 5.2. Distribusi derajat Cedera otak traumatis

Sumber : Data Sekunder 2020

Didapatkan sebanyak 24 (41.4%) pasien mengalami cedera otak traumatis

Perilaku Frekuensi (n) Persentase (%)

cedera otak

traumatis Ringan

24 41.4

cedera otak

traumatis Sedang

11 19

cedera otak

traumatis Berat

23 39.7

Total 58 100

Page 49: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

30

ringan, 11 (19%) Pasien dengan cedera otak traumatis sedang dan sebanyak

23 (39,7%) pasien dengan cedera otak traumatis bera

c. Tabel 5.3 Distribusi Nilai Kadar Gula Darah

Sumber :Data Sekunder 2020

Dari 58 data pasien yang telah didapatkan ditemukan sebanyak 28 (48.3%)

pasien mengalami Peningkatan kadar Gula Darah dan pasien dengan kadar Gula

Darah normal sebanyak 30 (51.7%)

2. Analisis Bivariat

a. Tabel 5.4 Hubungan Derajat cedera otak traumatis dengan peningkatan

kadar gula darah pada Pasien Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Hasil yang diperoleh dari table 5.4, dapat dilihat pasien dengan cedera otak

traumatis ringan dan kadar gula darah yang normal sebanyak 16 orang (27.6%).

Pasien dengan cedera otak traumatis ringan dan kadar gula darah meningkat 8

pasien (13.8%). Selanjutnya pasien dengan cedera otak traumatis sedang dan

kadar gula darah yang normal didapatkan 0 orang (0.0%), untuk pasien dengan

cedera otak traumatis sedang dan kadar gula darah yang meningkat sebanyak 11

orang (26.2%). Sedangkan sebanyak 0 orang pasien (0.0%) dengan cedera otak

Perilaku Frekuensi (n) Persentase (%)

Normal 30 51.7

Meningkat 28 48.3

Total 58 100

Page 50: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

31

traumatis berat dan kadar gula darah normal, kemudian sebanyak 23 orang pasien

(39.7%) mengalami cedera otak traumatis berat dengan kadar gula darah

meningkat. Hasil analisa menggunakan uji korelasi didapatkan nilai p=0.000 yang

menunjukkan bahwa adanya Hubungan Derajat cedera otak traumatis Ringan

Sampai berat Dengan Peningkatan kadar gula darah Pada Pasien RS Bhayangkara

Makassar.

Sumber : Data Sekunder 2020

Hasil analisa menggunakan uji korelasi didapatkan nilai p=0.000 yang

menunjukkan bahwa adanya Hubungan Derajat cedera otak traumatis Ringan

Sampai berat Dengan Peningkatan kadar gula darah Pada Pasien RS Bhayangkara

Makassar.

cedera otak

traumatis

Nilai Kadar Gula

Darah Total P Value R

Normal Meningkat

Ringan 16

(27.6%)

8

(13.8%)

24

(41.4%)

0.00 1.00

Sedang 0

(0.0%)

11

(26.2%)

11

(19%)

Berat 0

(0.0%)

23

(39.7%)

23

(39.7%)

Total 16

(100%)

42

(100%)

58

(100%)

Page 51: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

32

b. Tabel 5.5 Hubungan Perbedaan kadar Gula Darah pada cedera otak

traumatis Ringan dengan Sedang pada Pasien Rumah Sakit

Bhayangkara Makassar.

Sumber :Data Sekunder 2020

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata Kadar Gula Darah pada Cedera

Otak Traumatis Sedang adalah 27.6 (SD 301) lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai rata-rata Kadar Gula Darah Cedera Otak Traumatis ringan yaitu 13.71 (SD

329). Ada perbedaan yang bermakna antara kadar gula darah sewaktu pada

Cedera Otak Traumatis ringan dan berat (p=0.000).

c. Tabel 5.6 Perbedaan kadar Gula Darah pada Cedera Otak Traumatis

Ringan dengan Berat pada Pasien Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata Kadar Gula Darah pada Cedera

Otak Traumatis Berat adalah 35.74 (SD 306) lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai rata-rata Kadar Gula Darah Cedera Otak Traumatis ringan yaitu 12.75 (SD

306). Ada perbedaan yang bermakna antara kadar gula darah sewaktu pada

Cedera Otak Traumatis ringan dan berat (p=0.000)

TBI Ringan TBI Sedang

p*

Mean SD Mean SD

KDR Sewaktu

(mg/dl)

13.71 329 27.6 301 0.000

Page 52: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

33

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata Kadar Gula Darah pada Cedera

Otak Traumatis Berat adalah 35.74 (SD 306) lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai rata-rata. Kadar Gula Darah Cedera Otak Traumatis ringan yaitu 12.75 (SD

306). Ada perbedaan yang bermakna antara kadar gula darah sewaktu pada

Cedera Otak Traumatis ringan dan berat (p=0.000)

S

s

Sumber : Data Sekunder 2020

d. Tabel 5.7 Perbedaan kadar Gula Darah pada Cedera Otak Traumatis

sedang dengan Berat pada Pasien Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata Kadar Gula Darah pada Cedera

Otak Traumatis Berat adalah 22.46 (SD 78.50) lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai rata-rata Kadar Gula Darah Cedera Otak Traumatis sedang yaitu 516.50 (SD

78.50). Ada perbedaan yang bermakna antara kadar gula darah sewaktu pada

Cedera Otak Traumatis ringan dan berat (p=0.000).

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata Kadar Gula Darah pada Cedera

Otak Traumatis Berat adalah 22.46 (SD 78.50) lebih tinggi dibandingkan dengan

CK Ringan Ck Berat

p*

Mean SD Mean SD

KDR Sewaktu

(mg/dl) 12.75 306 35.74 822 0.000

Page 53: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

34

nilai rata-rata Kadar Gula Darah Cedera Otak Traumatis sedang yaitu 516.50 (SD

78.50). Ada perbedaan yang bermakna antara kadar gula darah sewaktu pada

Cedera Otak Traumatis ringan dan berat (p=0.000).

CK Sedang Ck Berat

p*

Mean SD Mean SD

KDR Sewaktu

(mg/dl) 7.14 78.50 22.46 516.50 0.000

Sumber : Data Sekunder 2020

Page 54: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

35

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Makassar. Beberapa variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Hubungan

trauma kepala Ringan Sampai Berat dengan peningkatan Kadar gula darah.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Observasional

Analitik hingga didapatkan sampel minimal sebanyak 42 orang.

Berdasarkan jenis kelamin, pasien yang berjenis kelamin laki-laki yang

didapat yaitu sebanyak 37 (64%) responden, sedangkan pasien yang berjenis

kelamin perempuan sebanyak 21 (36%) responden.

Pasien dengan cedera otak traumatis ringan dan kadar gula darah yang normal

sebanyak 16 orang (27.6%). Pasien dengan cedera otak traumatis ringan dan

kadar gula darah meningkat 8 pasien (13.8%). Selanjutnya pasien dengan cedera

otak traumatis sedang dan kadar gula darah yang normal didapatkan 0 orang

(0.0%), untuk pasien dengan cedera otak traumatis sedang dan kadar gula darah

yang meningkat sebanyak 11 orang (26.2%). Sedangkan sebanyak 0 orang pasien

(0.0%) dengan cedera otak traumatis berat dan kadar gula darah normal,

kemudian sebanyak 23 orang pasien (39.7%) mengalami cedera otak traumatis

berat dengan kadar gula darah meningkat.

Terjadinya hiperglikemia pada Trauma berhubungan dengan

Hipermetabolisme, sedangkan Hipermetabolisme sendiri berkaitan erat dengan

berat ringannya cedera otak traumatis. Jeremitsky dkk. (2003), mengemukakan

Page 55: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

36

bahwa hiperglikemia mempunyai hubungan dengan peningkatan angka mortalitas

dan lamanya perawatan dirumah sakit. 22

Dalam penelitian lain, disebutkan

tingginya kadar glukosa darah berhubungan dengan hasil luaran yang semakin

buruk karena glukosa darah mempunyai hubungan dengan asidosis jaringan

otak.23

Untuk mengetahui hubungan antara trauma kepala ringan sampai berat dengan

peningkatan kadar gula darah. peneliti menggunakan uji statistik chi-square.

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi 0,000 menunjukkan

korelasi bermakna, Terdapat hubungan antara trauma kepala ringan sampai berat

dengan peningkatan kadar gula darah yang berarti Hipotesis Alternitafi (Ha)

diterima dan Hipotesis Nol ditolak (Ho)

Pasien cedera otak traumatis sebagian besar akan mengalami peningkatan

kadar glukosa darah. Pasien cidera kepala yang mengalami peningkatan glukosa

darah memiliki resiko kematian lebih tinggi walaupun sudah dilakukan

penanganan pada pasien. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Aritonang (2007) bahwa pada fase akut, tubuh pasien cidera kepala akan

beradaptasi terhadap stress, yang mana keadaan tersebut akan merangsang

peningkatan sekresi hormon (pertumbuhan, katekolamin) dan perangsangan

sistem CRH.24

Perangsangan hormon tersebut akan menimbulkan peningkatan

kadar glukosa darah. Didukung penelitian lain yang dilakukan oleh Vogelzang, et

al (2006) bahwa peningkatan kadar glukosa darah terjadi hampir pada semua

pasien cidera kepala. Peningkatan kadar glukosa darah akan memacu terjadinya

Page 56: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

37

cedera sekunder yang kemudian menyebabkan kerusakan sel. Hal tersebut yang

dapat Memperburuk defisit neurologik dan mengakibatkan prognosis pasien

cidera kepala sehingga menjadi lebih buruk. 25

Semakin berat cedera otak traumatis pasien maka semakin meningkat kadar

gula darahnya. Begitu juga sebaliknya, apabila pasien cidera kepala mengalami

penurunan kadar glukosa darah maka semakin meningkat cedera otak traumatis

pasien tersebut, Pasien yang mengalami cedera otak traumatis memiliki resiko

kematian yang lebih besar.

Kadar gula darah sewaktu berbeda secara bermakna antara penderita cedera

otak traumatis a ringan, sedang dan berat (p = 0.000). Ini mendukung hipotesis

Alternatif bahwa terdapat perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita

cedera otak traumatis ringan dan sedang, rata-rata Kadar Gula Darah pada cedera

otak traumatis Sedang adalah 27.6 (SD 301) lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai rata-rata Kadar Gula Darah cedera otak traumatis ringan yaitu 13.71 (SD

329).

Sedang dan berat, rata-rata Kadar Gula Darah pada cedera otak traumatis

Berat adalah 22.46 (SD 78.50) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata

Kadar Gula Darah cedera otak traumatis sedang yaitu 516.50 (SD 78.50)

Ringan dan berat, rata-rata Kadar Gula Darah pada cedera otak traumatis

Berat adalah 35.74 (SD 306) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata

Kadar Gula Darah cedera otak traumatis ringan yaitu 12.75 (SD 306). Peninggian

kadar gula darah sewaktu pada cedera otak traumatis berat disebabkan oleh stress

Page 57: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

38

hiperglikemia, sehingga terjadi perubahan dalam sistem immunologi, neural dan

sistem endrokin (Takala, 1999). Hal ini juga sesuai dengan yang dikatakan

Rosner, dkk, (1989), menyatakan terdapatnya hubungan yang signifikan antara

hiperglikemia dengan tingkat keparahannya cedera otak traumatis Begitu juga

yang dikatakan Byron, dkk (1989), hiperglikemia merupakan suatu hal yang

sering didapat sebagai respon tubuh terhadap cedera otak traumatis, dan dapat

dipakai sebagai tingkat keparahan dari cedera otak traumatis. 26,27,28

Dengan demikian kadar gula darah sewaktu dapat dipakai sebagai penyaring

terhadap cedera otak traumatis berat. Namun perlu penelitian lebih lanjut

mengenai prognosis peninggian kadar gula darah sewaktu pada Cedera Otak

Traumatis seperti yang dikatakan Byron, dkk, 1989, begitu juga mengenai

hubungan hiperglikemia dan cedera otak traumatis berat dengan tingkat mortalitas

(Merguerian,dkk,1981). 28

Setelah mengetahui penjelasan mengenai cedera otak traumatis yang diketahui

dari hasil penelitian maka hendaklah untuk selalu berhati hati dan selalu

mengingat Allah sebagai pelindung. Perkara yang setiap manusia hampir pasti

tidak mungkin menghindarinya dalam keseharian diantaranya adalah berkendara

dan beraktivitas. Begitu butuhnya manusia terhadap berkendara, pemerintah telah

memberikan sedemikian rupa regulasi agar keterlibatan dan keselamatan

penggunaan jalan benar-benar bisa diwujudkan, seperti dituangkan dalam undang-

undang No. 22 Tahun 2009 tentang aturan lalu lintas berkendara hal ini juga

selaras dengan sumber hukum Islam.

Page 58: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

39

Dalam Al-Qur‟an QS. Al-Nisa: 59, Allah telah memerintahkan kita untuk taat

kepada pemimpin (ulil amri)

ي ايا﴿ ا ازي اغيؼا ااغيؼا الل ي ع ى اش ش ا ال ى فا شيء في حاصػخ اى فشد

ي الل ع اش ا خ و حؤ

بالل ي ا خش خيش ره ال احغ يل ء﴾ ) ٩٥ حأ (95: 4/اغا

Terjemahnya:

59. Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul

(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian,

jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah

(Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari

kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(An-

Nisa'/4:59)

Taat kepada pemimpin artinya, bahwa kita diperintahkan untuk mentaati

seluruh kebijakan dan peraturan yang telah dibuat oleh pemimpin, dalam hal ini

pemerintah, selama peraturan tersebut tidak didasari oleh kemaksiatan kepada

Allah. Peraturan lalu lintas dibuat oleh pemerintah dalam rangka untuk

menertibkan, memberi rasa nyaman, dan keselamatan dalam berkendara. Tujuan

ini tentu sangat sejalan dengan apa yang telah digariskan dalam maqasid al-

syari’ah (tujuan-tujuan syariat), yang di antaranya adalah untuk menjaga jiwa

(hifd al-nafs). Jika tidak ada peraturan lalu lintas, manusia yang berkendara

menjadi terancam yang bisa menyebabkan kecelakan lalu lintas sehingga terjadi

benturan, khususnya dikepela yang dapat menyebabkan cedera otak traumatik.

Alhamdulillah, islam sebagai jalan (wa of life) telah memberikan panduan

bagaimana berkendara yang tidak sekedar baik, tertib, selamat, tetapi juga

menjadi media mengingat Allah Ta‟ala, sehingga tidak saja mendorong kaum

muslimin terdepan dalam berkendara yang baik, tetapi juga menunjukkan

Page 59: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

40

ketaatan pada regulasi pemerintah sekaligus implementasi dari komitemen diri

hidup secara baik, benar dan menginspirasi. Etika dalam berkendara sebenarnya

tidak jauh berbeda dengan etika berjalan. Keduanya mempunyai tujuan yang

sama, yaitu ingin mencapai satu tujuan tertentu. Adapun adab- adab berkendara :

1. Ketika berkendara, ada baiknya seseorang tidak tergesa-gesa.

Secara psikologis, sikap tergesa-gesa menunjukan ketidaksiapan mental dan

kurang ketelitian. Misal, kita takut terlambat, maka kita berkendara dengan

tergesa-gesa. Karena takut dimarahi atasan, kita tergesa-gesa. Kondisi ini

sebenarnya bisa membentuk pribadi yang kurang teliti sehingga berakibat

kecerobohan dan akhirnya berujung kecelakan saat berkendara.

Dalam QS. Luqman: 19

يش ح ث ا اث ص ىش الص ا حه ا ص اغعط شيه الصذ في ﴿ ٥ ﴾ ( (31: 13/م

Terjemahnya :

19. Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.

Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (Luqman/31:19)

Ayat ini semakin memperjelas bahwa mengatur tempo dan ritme kecepatan

dalam berkendara menjadi hal yang sangat penting demi menciptakan

keselamatan bersama dan terhindar dari kecelakan yang dapat menimbul cedera

khususnya cedera otak traumatik

2. Dilarang Mengunggulkan Ego

Berkendara dengan mengunggulkan diri pada ego akan membahayakan diri

sendiri juga pengendara lain. Ego umumnya ingin memperlihatkan diri sebagai

yang terbaik, ingin dilihat orang lain, ingin agar orang lain kalah, ingin agar

menjadi terdepan, oleh karenanya, tipe berkendara yang lebih mengedepankan

Page 60: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

41

ego umumnya akan membawa pengendara pada sikap brutal dan tidak terkendali

karna sifat ego tidak pernah mau mengalah. Sehingga rawan terjadi kecelakaan

bagi dirinya maupun pengendara disekitarnya. Dalam QS. al-Isra‟: 37, Allah telah

memperingatkan

ح شحا اه ش فى السض ل ح ل ﴿ جباي غ حبغ ا ء/ ٧٣خشق السض (11: 31﴾ ) العشا

Terjemahnya :

37. Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena

sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu

menjulang setinggi gunung. (Al-Isra'/17:37).

Dalam ayat lain, QS. Luqman: 18, Allah juga berpesan kepada makhluk-Nya,

س خخاي فخ ل يحب و الل شحا ا ش فى السض ل ح ش خذن اط ل حصؼ ﴿١ / (31: 13﴾ ) م

Terjemahnya:

18. Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong)

berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang

yang sombong dan membanggakan diri. (Luqman/31:18)

Dari ayat-ayat ini, kita bisa memetik pelajaran bahwa berjalan atau berkendara

sudah seharusnya tidak mengunggulkan ego personal. Ego personal yang bisa

menimbulkan sifat sombong yang ingin terlihat terdepan, terlihat hebat dalam

berkendara hanya dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

3. Memberikan hak kepada diri, orang lain, dan kendaraan.

Ada kalanya ketika berkendara kita merasa lelah. Rasa lelah itu merupakan

petanda bahwa kita harus memberikan hak kepada tubuh untuk istirahat. Jika

diabaikan, hal ini bisa fatal. Umumnya kecelakaan terjadi karena mengabaikan

hal sepele. Rasa kantuk yang hanya berjalan seper sekian detik dapat

mengakibatkan kecelakaan. Maka, seorang pengendara harus waspada dan hati-

hati. Ingat, salah satu tujuan syari‟at (maqasid al-syari’ah) adalah menjaga jiwa

Page 61: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

42

(hifd al-nafs). Jika berkendara dalam rasa kantuk dapat merusak tubuh, maka hal

itu jelas tidak sesuai dengan tujuan syari‟at Islam. Dengan demikian, istirahat atau

memberikan hak kepada tubuh menjadi sebuah kewajiban agar tidak mengundang

madarat yang lebih besar seperti yang Allah sebutkan dalam al- qur‟an QS. Hud :

85

ا فى ال ل حؼث ء ل حبخغا ااط اشيا مغػ با يضا ا ىياي فا ا ا يم ﴿ فغذي ﴾ ١٩سض

(18: 33) د/

Terjemahnya :

85. Dan wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil, dan

janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan jangan kamu

membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan. (Hud/11:85)

Hak yang sama pula harus kita berikan kepada kendaraan yang digunakan.

Jika kendaraan yang digunakan sudah jatuh tempo untuk diperbaiki (service),

maka merupakan sebuah kewajiban bagi pemilik kendaraan untuk

memperbaikinya. Karena kerusakan kendaraan dapat juga menimbulkan madarat

yang besar, dan bisa pula merusak jiwa jika kendaraan tersebut rusak di tengah

jalan dan mengakibatkan kecelakaan.

4. Fokus

Dalam teori “mindfulness”, ketika seseorang mampu memusatkan perhatian

hanya pada apa yang sedang dikerjakan, maka akan timbul energi positif. Energi

itulah yang akan membawa rasa bahagia dan tenang. Ketika jiwa berada dalam

kondisi tenang, maka proses berkendara akan bisa dinikmati. Ketika bisa

menikmati perjalanan, maka rasa syukur akan muncul Dalam bahasa al-Qur‟an,

teori mindfulness ini sering disebut dengan khusyuk. Hanya saja, khusyuk lebih

Page 62: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

43

banyak diidentikan dengan masalah-masalah ubudiyyah (ibadah), seperti salat

didalam al-qur‟an QS. Al-Hadiid :16

ل يى حك ا ا ضي

زوش الل ب حخشغ ل ا ا ا زي يأ حا ﴿ ۞ ا ا ا وازي

ب ذ فمغج ل ال فطاي ػي لب ىخب ا فغم وثيش (31: 81﴾ ) احذيذ/ ١

Terjemahnya:

16. Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara

khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan

(kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah

menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang

sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-

orang fasik. (Al-Hadid/57:16)

Pada esensinya, khusyuk merupakan sebuah sikap yang tidak mendua. Ia

merupakan sikap yang berusaha untuk menyatukan irama hati, tindakan dan

pikiran. Dalam konteks berkendara, seseorang harus fokus dengan kendaraannya,

tidak menyenyelingi dirinya dengan hal-hal yang menggangu, seperti bermain

handphone, makan dan bergurau.

5. Berdoa

Islam telah mengajarkan bahwa doa merupakan perisai bagi umat mukmin.

Dalam al-Qur‟an QS. Ghafir: 60

ج ػبادحي عيذخ ػ يغخىبش ازي ا ي اعخجب ى ادػ لاي سبى ﴿ ﴾ ١ داخشي

(14: 04/غافش)

Terjemahnya:

60. Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku

perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau

menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

(Gafir/40:60)

Allah memerintahkan kita untuk berdoa dalam hal apapun daintaranya

beraktivitas dan berkendara, doa menjadi salah satu sarana spiritual agar kita

terselamatkan dari bahaya. أبي شيبت حذثا ػبيذة ب ثا أب بىش ب حذ ابي صى الل ت أ ع أ ؼبي ػ اش صس ػ يذ ػ ح

أظ أصي أ أ أظ إي أػر به أ لاي ا ض إرا خشج وا ع أ ػي أج أ أظ أ

ػي يج

Artinya:

Page 63: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

44

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah

menceritakan kepada kami ['Abidah bin Humaid] dari [Manshur] dari [As Sya'bi]

dari [Ummu Salamah] bahwa apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari

rumahnya, beliau mengucapkan: "Allahumma inni a'uudzubika an adzilla au

azilla, au adzlima au udzlama, au ajhala au yujhala 'alaya

(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ketersesatan atau ketergelinciran,

atau dari berbuat kedzaliman maupun di dzalimi atau berbuat kebodohan maupun

di bodohi.")

Adapun doa keluar sebagai berikut :

ػي يج أ أج أ أظ أ أظ أصي أ أ أظ إي أػر به أ اArtinya:

Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari menjadi sesat dan disesatkan, atau

daritergelincir dan digelincirkan, atau dari menganiaya dan dianiaya, atas dari

menjadi bodoh dan diperbodoh”

Doa Berkendara:

Dalam Islam sudah sangat jelas dijelaskan bahwa sepatutnya sebagai hamba

Allah selalu berdoa meminta pertolongannya agar terhindar dari bahaya yang

dapat mengancam keselamatan, terlebih lagi ketika melakukan aktifitas sehari

hari hendaknya melibatkan Allah berdoa sebelum melakukan aktifitas atau hal

apapun agar kecelakan yang dapat membahayakan tidak terjadi dalam kehidupan

sehari-hari. Dalam skripsi ini sudah dijelaskan hal hal yang dapat menyebabkan

cedera otak traumatik diantaranya kecelakan saat berkendara, terjatuh, dan

penyerangan. Hal tersebut dapat dicegah agar tidak terjadi hal yang dapat

membahayakan diri seseorang dengan mematuhi aturan yang telah dibuat

pemerintah yaitu aturan lalu lintas dan mengaplikasikan adab adab berkendara

menurut islam.

Apabila seseorang sudah berikhtiar dan tetap mendapatkan musibah seperti

diejlaskan dalam Al- qur‟an QS.Ar- Ra‟d:11

ا ل يغيش الل ا

ش الل ا يحفظ ف خ يذي بي ؼمبج ى ﴿ حخ ارا بم فغ ا با ا يغيش

Page 64: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

45

اي د ا شد ءا فل ع بم (33: 31﴾ ) اشػذ/ اساد الل

Terjemahnya:

11. Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran,

dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka

mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki

keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak

ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Ar-Ra'd/13:11)

Dan QS Al- Baqarah:106-107

بشش شث اث فظ ال اي ال مص ع ج ا ف خ ا بشيء ى ب ﴿ بشي اص

ا ٩٩ سجؼ اا اي ا اا لل صيبت لا ارا اصابخ ث ٩١زي ص ى ه ػي

ا

خذ ا ى ه ا ت سح ب س (381-388: 2﴾ ) ابمشة/ ٩٣

Terjemahnya:

155. Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,

kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira

kepada orang-orang yang sabar,

156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna

lillahi wa inna ilaihi raji„un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah

kami kembali).

157. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan

mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah/2:155-157)

Dari beberapa ayat tersebut dapat dipetik bahwa Musibah atau Ujian yang

Allah kehendaki terjadi Maka Pasti akan terjadi pada hambanya dan tidak ada

satupun yang dapat menolaknya, jadi sebagai hamba yang beriman ketika

mendapatkan musibah atau ujian hendaklah bersabar dan mengucapkan “Inna

lillahi wa inna ilaihi raji„un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah

kami kembali) maka Allah akan senantiasa memberikan Petunjuk, ampunanya

dan rahmatnya.

Page 65: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

46

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan trauma kepala ringan sampai

berat dengan peningkatan kadar gula darah diperoleh hasil:

Terdapat hubungan trauma kepala ringan sampai berat dengan peningkatan

kadar gula darah di RS Bhayangkara Makassar. Hal ini berdasarkan uji statisik

yang menunjukan p= 0,000 hal ini menunjukan bahwa Ha diterima Ho ditolak

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat menjadi landasan penelitian lanjutan di Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar mengingat penelitian dalam

bidang Trauma ini baru pertama kali dilakukan.

2. Bagi peneliti lain, sebaiknya dapat melanjutkan penelitian ini dengan meneliti

antara faktor prediktor (skor GCS dan kadar glukosa) dengan prognosis pasien

cedera otak traumatis agar dapat diketahui apakah terdapat hubungan yang

bermakna antara faktor prediktor dengan prognosis.

Page 66: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

47

3. Bagi tenaga kesehatan bagian instalasi gawat darurat dan intensive care unit

agar dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap pasien cedera otak traumatis

dengan monitoring terkait Berat Ringannya dan kadar glukosa.

4. Perlu dilakukannya upaya pencegahan dengan cara peningkatan kepatuhan

masyarakat tentang berlalu lintas.

Page 67: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

48

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun

2017. Jakarta :Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI;

2017.

2. WHO. World Health Statistics 2013: World Health Organization; 2013.

3. Depkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun

2018. Jakarta :Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI;

2018.

4. Punthakee, Z, Goldenberg, R & Katz, P 2018,‟ Definition, Classification and

Diagnosis of Diabetes, Prediabetes and Metabolic Syndrome, Canadian

Journal of Diabetes. Elsevier, hh 10-15

5. Patet C, Suys T, Carteron L, Oddo, P 2016 M. Cerebral Lactate Metabolism

After Traumatic Brain Injury..

6. Shaikh F, Waseem M. Head Trauma. [Updated 2018 Nov 15]. In: StatPearls

[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-. Available

from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430854/

7. Betrus C, Kreipke CW. 2013. 'Historical Perspectives in Understanding

Traumatic Brain Injury and in Situating Disruption in CBF in the

Pathotrajectory of Head Trauma. Cerebral Blood Flow, Metabolism, and Head

Trauma. Springer. New York USA.

Page 68: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

49

8. Faul M, Coronado V. 2015. Epidemiology of traumatic brain injury.

Handbook of Clinical Neurology .1st ed., Vol. 127. Elsevier

9. Guilliams K, Wainwright MS. Pathophysiology and management of moderate

and severe traumatic brain injury in children. J Child Neurol. 2016;31(1):35-

45. doi:10.1177/0883073814562626

10. Setti RS, Richard EG. Principle of neurosurgery: increase intracranial

pressure, cerebral edema, and brain herniation. Edisi ke-2. Philadelphia USA:

Elsevier Mosby; 2005.

11. Sheriff F, hinson H, 2015 Pathophysiology and clinical management of

moderate and severe traumatic brain injury in the icu. pp. 49

12. Werner C, Engelhard K. 2007. Pathophysiology of traumatic brain injury.

British Journal of Anaesthesia,, pp. 4–9.

13. Astrand R, Romner B. 2012. Classification of Head Injury. In Management of

Severe Traumatic Brain Injury. Vol. 8, pp. 11–17.

14. Adeolu A, Rabiu T, Orhorhoro O, Malomo A, Shokunbi M. 2015.

Relationship between injury severity, random blood glucose and management

outcome in a cohort of Nigerian patients with head injury. J Neurosci Rural

Pract. 6(2): 216–20.

15. McKee T, McKee JS. 2011. Biochemistry: the molecular basis of life. Edisi

ke-5. USA: Oxford University Press.

16. Guilliams K, Wainwright MS. Pathophysiology and management of moderate

and severe traumatic brain injury in children. J Child Neurol. 2016;31(1):35-

Page 69: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

50

45. doi:10.1177/0883073814562626

17. Mouri MI, Badireddy M. Hyperglycemia. [Updated 2019 Jan 21]. In:

StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-

. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430900/

18. Aritonang S. 2007. Hubungan kadar glukosa darah dengan outcome cedera

kepala tertutup derajat sedang-berat dengan gambaran brain CT Scan dalam

batas normal [Tesis]. Semarang: Universitas Dipenogoro.

19. Yokobori S, Watanabe A, Matsumoto G, Onda H, Masuno T, Fuse A, et al.

2011. Lower extracellular glucose level prolonged in elderly patients with

severe traumatic brain injury: a microdialysis study. Neurol Med Chir.

51(4):265–71.

20. Kumar V, Shende N, Singh A, Sahu A. 2015. Blood glucose levels and

outcome in traumatic brain injury : an observational study. IJSR. 4(8):190–3.

21. Magistretti PJ, Pellerin L, Martin JL.Brain Energy Metabolism an Integrated

Cellular Perspective 2003.

22. Riahi D. Apoptosis pada cedera otak traumatika. Simposium: Apoptosis

charming to death. Hotel Borobudur Jakarta 2006.

23. Aritonang, S. 2007. Correlation Between Blood Glucose Level With Outcome

Of Moderate And Severe Closed Head Injury With Brain CT Scan Normally.

Semarang : Universitas Diponegoro Akbar

Page 70: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

51

24. Vogelzang, M., Nijboer, J.M.M., Horst, I,C.C, Zijlstra, F., Duis, H.T, Nijsten,

M.W.N. 2006. Hyperglicemia has a stronger relation with outcome in trauma

patients than in other critically ill patients. J trauma. 60(4) : 873-7

25. Takala J, Roukonen E, Webster NR,et al,(1999), Increased Mortality

Assosiated With Growth Hormone Treatement in Critically III Adults, N

England J Med, 785-92.

26. Rosner MJ, Newsome HH, Becker DP, (1984), Mechanical Brain Injury the

Sympathoadrenal Response, J Neurosurgical, 76-68.

27. Byron Young,MD, Linda OTT, et al, (1989), Relationship Between

Admission Hyperglycemia and Neurologic Outcome of Severely

Brain0Injured Patients, Colorado,466-72.

28. Merguerian P, Perel A, Wald U,et al, (1981), Persistent Non Ketotic

Hyperglycemia as a Grave Prognostic Sign in Head-Injured Patients,

Crit.Care Med, 838-40

29. Al- Qur‟an Terjemahan Standar penulisan dan terjemahan kementrian Agama

Republik Indonesia.

30. Syaikh Sa‟id bin‟Ali Wahf Al-Qahthani. Hisnul Muslimaktab Dakwah dan

Bimbingan Jaliyah Rabwah.2010. Avaible:

https://Moslemkalijati.wordpress.com/2012/08/19/adab-adab-ketika-

berkendaraan/

Page 71: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

LAMPIRAN 1

Analisis Univariat Uji Chi-Square

Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik responden.

Statistics

KADAR GULA

DARAH

TRAUMA

RINGAN

SEDANG BERAT

N Valid 58 58

Missing 0 0

KADAR GULA DARAH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid NORMAL 16 27.6 27.6 27.6

MENINGKAT 42 72.4 72.4 100.0

Total 58 100.0 100.0

TRAUMA RINGAN SEDANG BERAT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TRAUMA KEPALA RINGAN 24 41.4 41.4 41.4

TRAUMA KEPALA SEDANG 11 19.0 19.0 60.3

TRAUMA KEPALA BERAT 23 39.7 39.7 100.0

Total 58 100.0 100.0

Page 72: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

LAMPIRAN 2

Analisis Bivariat Uji Chi-Square

Hubungan Derajat Cedera Kepala dengan peningkatan kadar gula darah pada Pasien

Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

KADAR GULA DARAH * TRAUMA RINGAN SEDANG BERAT Crosstabulation

TRAUMA RINGAN SEDANG BERAT

Total

TRAUMA

KEPALA

RINGAN

TRAUMA

KEPALA

SEDANG

TRAUMA

KEPALA

BERAT

K

A

D

A

R

G

U

L

A

D

A

R

A

H

NORMAL Count 16 0 0 16

% within KADAR

GULA DARAH

100.0% 0.0% 0.0% 100.0%

% within TRAUMA

RINGAN SEDANG

BERAT

66.7% 0.0% 0.0% 27.6%

% of Total 27.6% 0.0% 0.0% 27.6%

MENINGKAT Count 8 11 23 42

% within KADAR

GULA DARAH

19.0% 26.2% 54.8% 100.0%

% within TRAUMA

RINGAN SEDANG

BERAT

33.3% 100.0% 100.0% 72.4%

% of Total 13.8% 19.0% 39.7% 72.4%

Total Count 24 11 23 58

% within KADAR

GULA DARAH

41.4% 19.0% 39.7% 100.0%

% within TRAUMA

RINGAN SEDANG

BERAT

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 41.4% 19.0% 39.7% 100.0%

Page 73: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KADAR GULA DARAH *

TRAUMA RINGAN

SEDANG BERAT

58 100.0% 0 0.0% 58 100.0%

Symmetric Measures

Value

Asymptotic

Standard

Errora

Approximate

Tb

Approximate

Significance

Nominal by

Nominal

Contingency

Coefficient

.592

.000

Ordinal by Ordinal Gamma 1.000 .000 6.602 .000

N of Valid Cases 58

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 31.302a 2 .000

Likelihood Ratio 37.772 2 .000

Linear-by-Linear Association 25.890 1 .000

N of Valid Cases 58

a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 3.03.

Page 74: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

LAMPIRAN 3

Analisis Bivariat Uji Mann Whitney U tes

Hubungan Perbedaan kadar Gula Darah pada Cedera Kepala Ringan dengan Sedang

pada Pasien Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Ranks

TRAUMA KEPALA RINGAN

SEDANG N Mean Rank Sum of Ranks

KADAR GULA DARAH TRAUMA KEPALA RINGAN 24 13.71 329.00

TRAUMA KEPALA SEDANG 11 27.36 301.00

Total 35

Test Statisticsa

KADAR GULA DARAH

Mann-Whitney U 29.000

Wilcoxon W 329.000

Z -3.660

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b

a. Grouping Variable: TRAUMA KEPALA RINGAN SEDANG

b. Not corrected for ties.

Page 75: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

LAMPIRAN 4

Analisis Bivariat Uji Mann Whitney U tes

Hubungan Perbedaan kadar Gula Darah pada Cedera Kepala Ringan dengan Berat

pada Pasien Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Ranks

TRAUMA KEPALA RINGAN

BERAT N Mean Rank Sum of Ranks

GDS2 TRAUMA KEPALA RINGAN 24 12.75 306.00

TRAUMA KEPALA BERAT 23 35.74 822.00

Total 47

Test Statisticsa

GDS2

Mann-Whitney U 6.000

Wilcoxon W 306.000

Z -5.746

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: TRAUMA KEPALA RINGAN BERAT

Page 76: digilibadmin.unismuh.ac.id · ii fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah thesis, 25th february 2020 rahma rama dani (105421101816) asdar tajjudin samhi muawan

LAMPIRAN 5

Analisis Bivariat Uji Mann Whitney U tes

Hubungan Perbedaan kadar Gula Darah pada Cedera Kepala sedang dengan Berat

pada Pasien Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Ranks

TRAUMA3 N Mean Rank Sum of Ranks

GDS3 TRAUMA KEPALA SEDANG 11 7.14 78.50

TRAUMA KEPALA BERAT 23 22.46 516.50

Total 34

Test Statisticsa

GDS3

Mann-Whitney U 12.500

Wilcoxon W 78.500

Z -4.198

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b

a. Grouping Variable: TRAUMA3

b. Not corrected for ties.