ii. definisi dan permasalahan gulma

8
II. DEFINISI DAN PERMASALAHAN GULMA A. DEFINISI GULMA Tumbuhan pengganggu yang disebut gulma, merupakan bagian integral dari suatu sistem pertanian (lingkungan), akan tetapi gulma menjadi salah satu kendala biologis utama (faktor pembatas) dalam proses produksi untuk memperoleh hasil yang tinggi sesuai dengan potensi hasil tanaman. Oleh karena itu, masalah gulma dalam sistem produksi pada budi daya pertanian tidak dapat diabaikan begitu saja melainkan perlu mendapat perhatian karena gulma dapat merugikan. Perlu dicatat, selama manusia masih memerlukan pangan maka pembangunan pertanian berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan. Konsekuensinya, masalah gulma juga akan terus menjadi permasalahan pada budi daya pertanian yang perlu mendapat perhatian terutama bagi petani. Tumbuhan pengganggu didefinisikan sebagai tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya, tumbuhan yang tidak dikehendaki atau tumbuhan yang dapat merugikan karena tumbuhan ini akan menjadi saingan utama bagi tanaman yang dibudidayakan (tanaman pokok). Tumbuhan pengganggu juga dapat menjadi inang bagi hama tertentu (serangga) dan penyakit yang dapat merusak dan merugikan tanaman. Pada kondisi tertentu tumbuhan pengganggu juga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil tanaman, dan pada kondisi yang ekstrim gulma dapat menjadi racun bagi konsumen (Kasasian, 1971; van Rijn, 2000). Pertanyaan yang sering muncul, apakah semua jenis tumbuhan dikatakan sebagai gulma? Tumbuhan disebut gulma, adalah tergantung di mana tumbuhan tersebut tumbuh dan berkembang. Tumbuhan dikatakan gulma, apabila tumbuhan tersebut tumbuh di I. GULMA PASANG SURUT: _. _ Keragaman, Dominasi Pengendalian, Pengelolaan dan Pemanfaatannya

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. DEFINISI DAN PERMASALAHAN GULMA

II. DEFINISI DAN PERMASALAHANGULMA

A. DEFINISI GULMA

Tumbuhan pengganggu yang disebut gulma, merupakan bagianintegral dari suatu sistem pertanian (lingkungan), akan tetapi gulmamenjadi salah satu kendala biologis utama (faktor pembatas) dalamproses produksi untuk memperoleh hasil yang tinggi sesuai denganpotensi hasil tanaman. Oleh karena itu, masalah gulma dalam sistemproduksi pada budi daya pertanian tidak dapat diabaikan begitu sajamelainkan perlu mendapat perhatian karena gulma dapat merugikan.Perlu dicatat, selama manusia masih memerlukan pangan makapembangunan pertanian berlangsung secara terus menerus danberkelanjutan. Konsekuensinya, masalah gulma juga akan terusmenjadi permasalahan pada budi daya pertanian yang perlu mendapatperhatian terutama bagi petani.

Tumbuhan pengganggu didefinisikan sebagai tumbuhan yangtumbuh tidak pada tempatnya, tumbuhan yang tidak dikehendaki atautumbuhan yang dapat merugikan karena tumbuhan ini akan menjadisaingan utama bagi tanaman yang dibudidayakan (tan aman pokok).Tumbuhan pengganggu juga dapat menjadi inang bagi hama tertentu(serangga) dan penyakit yang dapat merusak dan merugikan tanaman.Pada kondisi tertentu tumbuhan pengganggu juga dapat menurunkankualitas dan kuantitas hasil tanaman, dan pada kondisi yang ekstrimgulma dapat menjadi racun bagi konsumen (Kasasian, 1971; van Rijn,2000).

Pertanyaan yang sering muncul, apakah semua jenis tumbuhandikatakan sebagai gulma? Tumbuhan disebut gulma, adalahtergantung di mana tumbuhan tersebut tumbuh dan berkembang.Tumbuhan dikatakan gulma, apabila tumbuhan tersebut tumbuh diI.GULMA PASANG SURUT:_. _ Keragaman, Dominasi Pengendalian, Pengelolaan dan Pemanfaatannya

Page 2: II. DEFINISI DAN PERMASALAHAN GULMA

antara tanaman budi daya, tumbuh pada sistem pengairan (saluranirigasiatau drainase) atau tempat-tempat lainnya di mana kehadirannyatidak dikehendaki dan dapat menimbulkan kerugian. Tumbuhan yangtumbuh pada suatu kawasan yang merupakan vegetasi dari suatulingkungan tertentu tidak dapat dikatakan sebagai gulma (tumbuhanpengganggu).

Gulma juga merupakan salah satu faktor pembatas yangmengganggu pertumbuhan tanaman dalam proses produksi karenagulma memiliki daya kompetisi yang lebih baik dibanding dengantanaman budi daya. Kompetisi antara gulma terhadap tanaman budidaya dapat terjadi kapan saja, dan hal tersebut dapat berlangsung pad aberbagai tempat dan musim karena gulma memiliki daya adaptasi yangsangat baik dan luas pada berbagai kondisi (Kasasian, 1971). Akibatterjadinya persaingan ini dapat menimbulkan kerugian bagi tanamanbudi daya disebabkan karena sebagian unsur-unsur hara yang terdapatdi dalam tanah yang dibutuhkan tanaman budi daya diserap olehgulma sehingga tanaman kekurangan unsur hara dan menyebabkanmenurunnya produktivitas tanaman.

Semua tumbuhan baik gulma maupun tanaman budi dayamemerlukan cahaya, air, unsur hara, dan karbon dioksida (C02) sertaruang/tempat tumbuh (space) untuk mendukung pertumbuhannya.Dalam sistem produksi di mana gulma hadir dan tumbuh di antaratanaman pokok, maka ke dua-duanya baik tanaman maupun gulmaakanberkompetisi terhadap keperluan air, unsur hara dan sinar matahariserta ruang/tempat tumbuh. Dilain pihak, bahan esensial (un sur hara)yang diperlukan oleh tanaman untuk mendukung pertumbuhannyajumlahnya terbatas di dalam tanah (Ridenour at al., 1978: Ross danLembi, 1985).

Adanya persaingan (competition) antara tanaman pokok dangulma, dilain pihak karena gulma umumnya memiliki daya saingyang lebih tinggi maka sebagian unsur-unsur hara yang tersedia didalam tanah akan diserap oleh gulma. Akibatnya, unsur-unsur haratersebut tidak tersedia bagi tanaman, atau kalaupun tersedia unsurhara yang dapat diserap oleh tanaman jumlahnya tidak optimal/terbatas atau tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman (Stoskopf,1981). Tanaman yang kekurangan unsur-unsur hara mengakibatkankekuatan (vigoritas) dan produktivitasnya menurun secara drastis.

GULMA PASANG SURUT:

Keragaman, Dominasi Pengendalian, Pengelolaan dan Pemanfaatannya

Page 3: II. DEFINISI DAN PERMASALAHAN GULMA

Pada berbagai kondisi, kekurangan unsur hara terutama N, P, danK pada tanaman sering terjadi, dan hal ini akan lebih nyata apabilagulma tumbuh tak terkendali.

B. PERMASALAHAN GULMA

Sebagaimana definisi tumbuhan pengganggu (gulma) ini,maka kehadiran gulma baik di area pertanaman tanaman budidayamaupun di berbagai temp at akan menimbulkan masalah dan dampak.Permasalahan dan dampak yang ditimbulkan oleh gulma pada suatukawasan dapat bersifat teknis dan dilihat dari aspek sosial yangsemuanya memerlukan penanganan, akhimya memerlukan biayayang besar. Dari aspek estetika, kehadiran gulma pada suatu kawasandapat mengurangi keindahan lingkungan sehingga memerlukan biayauntuk menciptakan lingkungan yang indah dan asri.

Secara teknis kehadiran gulma di area tanaman budi daya, dantumbuh secara bersama-sama dengan tanaman pokok akan menjadisaingan utama terutama dalam hal keperluan unsur hara. Oleh karenaitu, gulma perlu dikelola sedemikian rupa agar pemberian pupuk(nutrisi) yang dilakukan tidak sia-sia. Artinya, apabila pertumbuhangulma di area budi daya dikendalikan secara baik, unsur-unsur haramaka (N, P, dan K) yang diberikan ke dalam tanah bentuk pupukdapat dimanfaatkan atau diserap oleh tanaman secara maksimal untukmendukung pertumbuhannya. Sebaliknya apabila gulma tumbuh tidakterkendali, maka sebagian besar unsur-un sur hara akan diserap olehgulma karena umumnya gulma memiliki daya saing yang lebih tinggidibanding tanaman budi daya (Ross dan Lembi, 1985).

Secara sosial ekonomi kehadiran gulma di area pertanaman akanmenambah biaya produksi. Gulma yang tumbuh di area pertanamanharus dibersihkan/dikendalikan agar tidak menjadi saingan bagitanaman pokok dan merugikan. Berkaitan dengan tindakan yangakan dilakukan misalnya penyiangan gulma, maka untuk kegiatan inimembutuhkan tenaga kerja yang banyak. Akibatnya, biaya produksipersatuan luas menjadi tinggi dan efisiensi usaha tani menjadi rendah.

Tumbuh-tumbuhan (termasuk gulma) merupakan bagian dariekosistem suatu lingkungan, dimana gulma merupakan bagian dari

Keragaman, Dominasi Pengendalian, Pengelolaan dan Pemanfaatannya

GULMA PASANG SURUT:

Page 4: II. DEFINISI DAN PERMASALAHAN GULMA

vegetasi yang tumbuh dan berkembang serta dapat menciptakankeseimbangan lingkungan. Lahan yang gundul tanpa vegetasi(tumbuhan) akan mendorong terjadinya erosi sehingga akanmempercepat lajunya degradasi lahan terutama pada lahan-Iahanyang berlereng (biasanya terjadi pada lahan kering). Dari pengertianini, maka tumbuhan baik yang termasuk gulma maupun yang bukangulma merupakan tumbuhan yang memberi manfaat (sebagai penutuptanah) dalam upaya konservasi tanah dan air, sumber daya alamlainnya seperti kelompok serangga seperti predator dan parasitoid.

Ada istilah gulma jahat (noxious weed) ialah sejenis gulma yangditandai dengan pertumbuhan vegetatifyang sangat cepat, berproduksilebih awal dan lebih efisien, mampu beradaptasi pada kondisiekstrim serta mempunyai sifat dormansi dan dapat menurunkan hasiltanaman secara nyata meskipun populasinya rendah (Mercado, 1979).Gulma seperti ini perlu mendapat perhatian lebih serius, dan apabiladitemukan pada lahan usaha tani segera dibasmi dan siklus hidupnyadiputus supaya perkembangannya lebih terkendali. Biasanya gulmajahat muncul pada suatu kawasan karena terbawa tanpa sengaja,misalnya petani membawa benih tanaman yang di dalamnya terdapatbenih gulma jahat yang dimaksud. Atau benih gulma jahat tersebutterbawa oleh binatang yang menempel pada bulunya atau melaluikotorannya.

Identifikasi gulma perlu dilakukan untuk mengetahui jenis danspesies gulma yang tumbuh dan berkembang pada suatu kawasan ataulahan usaha tani. Teridentifikasinya spesies gulma pada suatu kawasansecara baik, maka akan memudahkan petani untuk menyikapi danmenentukan strategi pengelolaan gulma serta upaya-upaya yang dapatdilakukan untuk menekan pertumbuhannya. Terkelolanya gulmadengan baik, maka kehadiran gulma tidak lagi menimbulkan masalahdan kerugian secara ekonomis.

Adanya kerugian yang diakibatkan karena kehadiran gulma, baikkerugian karena menurunnya produksi tanaman maupun kerugiankarena semakin besamya biaya produksi, maka gulma harus dipandangsebagai hal yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian didalam sistem produksi. Oleh karena itu, perlu pengelolaan gulma yangdilakukan secara baik dan tepat agar kehadirannya tidak merugikanakan tetapi merupakan bagian dari ekosistem yang berfungsi menjaga

GULMA PASANG SURUT:

Keragaman, Dominasi Pengendalian, Pengelolaan dan Pemanfaatannya

Page 5: II. DEFINISI DAN PERMASALAHAN GULMA

sistem kehidupan untuk menciptakan keseimbangan lingkungan yangmemberikan manfaat pada sistem produksi. Dikatakan demikian,karena tidak selamanya gulma merugikan tetapi pada kondisi tertentugulma dapat bermanfaat dan mendukung sistem produksi.

Perlu diketahui bahwa masalah gulma tidak pernah hilang darisistem produksi pertanian. Mengapa demikian, disebabkan pertanianberkaitan dengan peradaban manusia yakni selama manusia masihmemerlukan makanan dari hasil pertanian maka masalah gulma tetapada, karena gulma merupakan bagian dari sistem pertanian itu sendiri.Oleh karena itu, petani harus tetap berjuang dan tidak bosan-bosannyauntuk memerangi gulma di lahan pertaniannya. Setidak-tidaknya,kehadiran gulma diupayakan tidak merugikan secara ekonomismelainkan kehadirannya di area tanam adalah semata-mata untukmenciptakan keseimbangan lingkungan yang memberikan manfaatpada sistem produksi pertanian.

Kerugian-kerugian atau dampak negatif yang dapat terjadisebagai akibat kehadiran dan investasi gulma diberbagai tempat, diantaranya adalah:

I. Kerusakan iingkungan akibat invasi gulma terutama jenis gulmaasing yang terbawa tanpa sengaja. Benih gulma yang terbawatanpa sengaja dari daerah lain ke suatu daerah, kemudian tumbuhdan berkembang pesat yang akhirnya gulma tersebut menjadimasalah,

2. Gulma seringkali tumbuh dan menutupi jaringan irigasi sehinggamengganggu sistem pengairan, dan secara periodikjaringan irigasiyang tertutupi oleh gulma harus dibersihkan sehingga memerlukanbiaya yang besar,

3. Reklamasi lahan rawa pasang surut oleh Kementerian PekerjaanUmum telah dibangun saluran-saluran baik saluran primeir,sekunder dan tersier. Dalam periode waktu tertentu saluran-salurantersebut ditutupi/ditumbuhi gulma sehingga menghambat aliranarus air pasang surut. Untuk menormalisasi fungsi saluran-salurandiperlukan biaya sang at besar,

4. Pada saluran primeir atau sungai-sungai kecil yang difungsikansebagai jaringan navigasi. Kehadiran dan penutupan gulma yang

Keragaman, Dominasi Pengendalian, Pengelolaan dan Pemanfaatannya

GULMA PASANG SURUT:

Page 6: II. DEFINISI DAN PERMASALAHAN GULMA

rapat mengakibatkan sistem transportasi air pada saluran primeiratau sungai kecil terse but terhambat dan fungsi sistem drainaseterganggu,

5. Saluran-saluran tersier dan saluran skala mikro pada sistem tata airmikro di lahan rawa pasang surut karena investasi dan penutupangulma, mengakibatkan saluran tata air mikro tidak berfungsidengan baik,

6. Pada sarana transportasi darat yakni jalan-jalan (pinggiran/tepijalan) menjadi rusak karena ditumbuhi oleh gulma. Penetrasi akar-akar gulma merusak badan jalan dan penutupannya pada bagiantepi jalan sehingga memerlukan biaya untuk membersihkan.

Selain kerugian, kehadiran dan investasi gulma pada suatukawasan dapat memberikan manfaat atau keuntungan bagi kehidupanmanusia. Ada banyak spesies gulma yang dapat dijadikan sebagaibahanbaku obat-obat tradisional seperti jamu, bahan baku biopestisida,bahan baku industri rumah tangga, juga bermanfaat bagi sistem darisuatu lingkungan (ekologi). Manfaat gulma akan dikemukakan padabab tersendiri.

Informasi tentang tumbuhan pengganggu (gulma) yang dijumpaidi kawasan lahan rawa pasang surut masih sedikit, sehingga haltersebut diperlukan dan digunakan sebagai bahan pertimbangan danreferensi pada konsep pengendalian gulma. Hasil-hasil penelitian,yakni meliputi keragaman spesies dan dominasi gulma, inovasiteknologi cara pengendalian gulma, peranan dan manfaat gulmadalam sistem produksi serta sistem perekonomian masyarakat menjadimeteri pokok yang akan dikemukakan pada bab-bab selanjutnya.

Secara umum program pembangunan pertanian tanamanpangan, masalah gulma sering diabaikan meskipun gulma menjadisalah satu faktor pembatas dalam sistem produksi dan menyebabkanpenurunan hasil. Salah satu contoh, ada program pengendalian hamaterpadu (PHT), program Sekolah Lapang (SL-PHT) terstruktur dandidanai melalui APBN, akan tetapi pengendalian gulma tidak pernahdiprogramkan secara terstruktur dan mendapat pendanaan. Masalahhama hanya menyebabkan kehilangan hasil karena terjadi seranganhama (gangguan dari luar), dan hal tersebut dipandang sebagai

GULMA PASANG SURUT: IIKeragaman, Dominasi Pengendalian, Pengelolaan dan Pemanfaatannya ' ,

Page 7: II. DEFINISI DAN PERMASALAHAN GULMA

masalah yang sangat krusial. Sebaliknya masalah gulma, semata-mata dianggap sebagai masalah petani meskipun penurunan hasilpadi disebabkan persaingan gulma sangat besar yakni mencapai 50%bahkan dapat mencapai 72,4% (Simatupang, 2007a).

Kalau ditelisik pada sistem produksi secara kronologis: (1) areatanam yang bersih dari gulma, maka kebutuhan unsur hara terpenuhisecara optimal, tanaman budi daya tumbuh sehat, vigoritas tanamantinggi, produktivitas dan hasil tanaman meningkat, (2) sebaliknyaarea tanam yang tidak bersih dari gulma, tanaman akan kekuranganunsur hara, efisiensi pemupukan menjadi rendah, pertumbuhantanaman tidak optimal, produktivitasnya menurun sehingga hasilnyarendah. Persoalannya ialah bagaimana kita menyikapinya; apakahmasalah gulma tersebut cukup dipandang dengan sebelah mata saja,atau permasalahan gulma hanya sebatas dalam pembicaraan saja dantidak ditindaklanjuti secara terstruktur, atau masalah gulma dipandangsebagai masalah milik petani dan pemecahannya diserahkan kepadapetani saja? Pada banyak keadaan, gulma belum dipandang secaraserius dan diangap sebagai bagian dari sistem pertanian itu sendiri.Padahal, gulma dapat menyebabkan penurunan hasil tanaman yangsignifikan dan kerugian besar.

Ke depan, masalah gulma dalam sistem produksi pangan baiktanaman padi maupun komoditas pertanian lainnya hendaknya jangandipandang sebagai masalah milik petani atau bagian dari sistempertanian. Biasanya masalah gulma pada program pengembanganusaha tani padi selalu dibicarakan, tetapi sebatas hanya sebagaikomponen teknologi. Terkait dengan masalah pendanaan, penanganandan aksinya menjadi tanggung jawab dan diserahkan kepada petani.Oleh karena itu, sebagai saran kepada instansi terkait dalam hal iniKementerian Pertanian sebaiknya dibuat program pengendaliangulma secara terstruktur seperti program SL-PHT yang mendapatpendanaan dari APBN. Program yang dimaksud adalah prorgam SL-PGT (Sekolah Lapang-Pengendalian Gulma Terpadu).

Perlu dipahami ten tang masalah kehilangan hasil tanaman akibatgangguan OPT. Kehilangan hasil tanaman bisa terjadi disebabkan duapenyebab, antara lain:

GULMA PASANG SURUT:

Keragaman, Dominasi Pengendalian, Pengelolaan dan Pemanfaatannya

Page 8: II. DEFINISI DAN PERMASALAHAN GULMA

1. Kehilangan hasil tanaman disebabkan karena terjadinya persainganantara tanaman dengan gulma terhadap keperluan un sur haraterutama N, P dan K, akibatnya tanaman tumbuh tidak optimal danproduktivitas tanaman menurun sehingga hasil yang didapat tidaksesuai dengan potensi hasilnya,

2. Kehilangan hasil disebabkan karena gangguan atau seranganhama dan penyakit tanaman. Sesungguhnya hasil tanaman tinggi,namun karena mendapat serangan hama maka hasil yang didapatberkurang, bukan disebabkan karena potensi hasil tanamannyayang menurun.

Ke dua penyebab kehilangan hasil tanaman tersebut kalaudicermati prosesnya sangat berbeda, oleh karena itu, carapemecahannya untuk mencegah agar tidak terjadi kehilangan hasiltanaman juga berbeda. Persaingan gulma menyebabkan tanamanbudi daya kekurangan unsur hara dan pertumbuhannya tidak optimalsehingga produktivitasnya menurun dari potensi hasil tanaman yangsesungguhnya. Ini terjadi disebabkan proses fisiologis tanamanberlangsung tidak normal karena unsur-unsur hara sebagai nutrisi yangdiperlukan tidak dipenuhi secara optimal, akibatnya produktivitasnyamenurun drastis. Kehilangan hasil karena gangguan hama bukandisebabkan proses fisiologis tanaman yang terganggu, sebenarnyapotensi hasilnya tetap tinggi tetapi karena diserang hama maka hasilyang didapat menjadi berkurang.

GULMA PASANG SURUT:

Keragaman, Dominasi Pengendalian, Pengelolaan dan Pemanfaatannya I