ii · 2020-02-21 · target dan realisasi jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko...

103

Upload: others

Post on 06-Jul-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 2: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 3: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

ii

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja ini secara garis besar berisi informasi rencana kerja dan capaian kinerja selama tahun 2019, mengacu pada rencana aksi kegiatan tahun 2015 - 2019.

Laporan kinerja memiliki dua fungsi yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja BBTKLPP Banjarbaru kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dan sebagai sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Secara umum BBTKLPP Banjarbaru tahun 2019 telah mampu mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dari 9 indikator yang ditetapkan, 2 indikator target tercapai, sedangkan 7 indikator lainnya capaian melampaui target. Tujuh indikator yang melebihi target yaitu persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL sebesar 101,01 %, jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi 166,65 %, jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium sebesar 128,57 %, jumlah teknologi tepat guna bidang P2P yang dihasilkan sebesar 200 %, jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik sebesar 158,82 %, jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya sebesar 150 % dan Jumlah pengadaan sarana prasarana sebesar 142,11 %. Dua indikator yang mencapai target (100 %) adalah jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung dan jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P.

Meski capaian tinggi, dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun 2019, ditemukan

kendala/masalah sebagai berikut: 1. Perlunya dilakukan persiapan kegiatan secara baik (antara lain : advokasi, sosialisasi,

mapping dan list, persiapan lapangan secara baik) 2. Perlunya peningkatan sumber daya manusia (jumlah dan kapasitas) 3. Peningkatan jejaring dan kemitraan di wilayah layanan 4. Peningkatan kemampuan dalam penyiapan dan tindak lanjut proses TTG

Tindak lanjut yang akan dilakukan adalah :

1. Perbaikan dalam rancangan rencana kegiatan 2. Peningkatan kapasitas melaksanakan pelatihan, OJT termasuk usulan penambahan

jumlah pegawai 3. Peningkatan jejaring kerja melalui lintas sektor 4. Perbaikan teknis rencana pengembangan TTG

Page 4: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

iii

Laporan Akuntabilitas Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………............ i

Ikhtisar Eksekutif ..….………………………………………………………………………............. ii

Daftar Isi ……….…………………………...............................…………………………................ iii

Daftar Tabel …………………………………………………………………………………………...

Daftar Grafik …………………………………………………………………………………………..

Daftar Gambar ………………………………………………………………………………………

iv

v

viii

Bab I : Pendahuluan………………………..…………………………………………. 1

A. Visi dan Misi ……………………………………...... 1

B. Latar Belakang ……………………………………...... 2

C. Tugas Pokok dan Fungsi

D. Struktur Organisasi

……………………………………......

………………………………………..

3

4

E. Sumber Daya

F. Sistematika Penulisan

……………………………………......

………………………………………..

5

13

Bab II : Perencanaan Kinerja………………….....…………………………………… 14

A. Perencanaan Kinerja ……………………………………...... 14

B. Perjanjian Kinerja ……………………………………...... 16

Bab III : Akuntabilitas Kinerja……………………………….…………………………. 19

A. Capaian Kinerja Organisasi ……………………………………...... 19

B. Realisasi Anggaran ……………………………………...... 68

Bab IV : Penutup….. ……………………………………………………………………. 69

Lampiran : 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

2. Data Dukung

Page 5: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

iv

Laporan Akuntabilitas Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1.1. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Jenis Jabatan

Fungsional Umum (JFU) Tahun 2019 6

Tabel 1.2. Barang Milik Negara BBTKLPP Banjarbaru tahun 2018 dan tahun 2019 13 Tabel 2.1. Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Banjarbaru 2015-2019 15 Tabel 2.2. Rencana Kinerja Tahunan BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2019 16

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2019 17

Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2019 (Revisi) 18

Tabel 3.1. Rincian Tingkat Capaian Kinerja Masing-Masing Indikator Tahun 2019 20

Tabel 3.2. Layanan Respon KLB dan Wabah Tahun 2019 21

Tabel 3.3. Verifikasi Rumor Penyakit Berpotensi KLB Tahun 2019 22

Tabel 3.4. Capaian Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi Tahun 2019

27

Tabel 3.5. Kajian Dampak Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB Berbasis Lingkungan Tahun 2019

32

Tabel 3.6. Surveilans Kesehatan pada Situasi Khusus Tahun 2019 33 Tabel 3.7. Jumlah Teknologi Tepat Guna Bidang P2P yang Dihasilkan Tahun 2019 38 Tabel 3.8. Monitoring Resistensi Insektisida dan Pemetaan Luas Wilayah

Reseptivitas Daerah Malaria Tahun 2019 43

Tabel 3.9. Uji kualitas RDT Tahun 2019 44 Tabel 3.10. Surveilans Arbovirosis Berbasis Laboratorium Tahun 2019 44

Tabel 3.11. Kajian Faktor Risiko Zoonosa Tahun 2019 45

Tabel 3.12. Survei Evaluasi Prevalensi Mikrofilaria Pasca POPM Tahun 2019 45

Tabel 3.13. Survei Penilaian Penularan Filariasiss dan Kecacingan (Transmission Assessment Survey/TAS Filariasiss) Terpadu Tahun 2019

45

Tabel 3.14. Survei Evaluasi Prevalensi Kecacingan Tahun 2019 46

Tabel 3.15. Survei Perilaku Vektor DBD Tahun 2019 46

Tabel 3.16. Pemantauan Pengobatan TB di Tempat Khusus Tahun 2019 51

Tabel 3.17. Capaian Jumlah Dokumen Pelaksanaan Pemantauan dan Informasi Tahun 2019

56

Tabel 3.18. Capaian Jumlah Dokumen Penyusunan Rencana Anggaran Tahun 2019 56

Tabel 3.19. Capaian Jumlah Laporan Keuangan dan BMN Tahun 2019 56

Tabel 3.20. Capaian Jumlah Dokumen KepegawaianTahun 2019 56

Tabel 3.21. Capaian Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P Tahun 2019 61

Tabel 3.22. Capaian Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana Tahun 2019 65

Tabel 3.23. Pagu dan Realisasi Anggaran Masing-Masing Indikator Tahun 2019 68

Page 6: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

v

Laporan Akuntabilitas Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

DAFTAR GRAFIK

Hal Grafik 1.1. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Jabatan Tahun 2019 5 Grafik 1.2. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Jabatan Struktural

Tahun 2019 6

Grafik 1.3. Data Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan Berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2019

7

Grafik 1.4. Data Jabatan Fungsional Sanitarian Berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2019

7

Grafik 1.5. Data Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan Berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2019

8

Grafik 1.6. Data Jabatan Fungsional Pengadaan Barang dan Jasa Berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2019

8

Grafik 1.7. Data Tenaga Kontrak Tahun 2019 9

Grafik 1.8. Data PNS BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2019

9

Grafik 1.9. Data Tenaga Kontrak BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2019

10

Grafik 1.10. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Golongan Tahun 2019 10

Grafik 1.11. Data PNS BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Pendidikan Tahun 2019 11

Grafik 1.12. Data Tenaga Kontrak BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Pendidikan Tahun 2019

11

Grafik 1.13. Data PNS BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019 12

Grafik 1.14. Data Tenaga Kontrak BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019

12

Grafik 1.15. Perbandingan Jumlah Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2014 – 2019 12

Grafik 3.1. Target dan Realisasi Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di Wilayah Layanan BTKL Tahun 2019

22

Grafik 3.2. Capaian Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di Wilayah Layanan BBTKLPP Banjarbaru dari Tahun 2015 – 2019

23

Grafik 3.3. Capaian Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di Wilayah Layanan BBTKLPP Banjarbaru Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

23

Grafik 3.4. Realisasi Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di Wilayah Layanan BTKL Tahun 2019

24

Grafik 3.5. Perbandingan Capaian Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di Wilayah Layanan BTKL antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

25

Grafik 3.6. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi Tahun 2019

27

Grafik 3.7. Capaian Indikator Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi Tahun 2015 – 2019

28

Grafik 3.8. Capaian Indikator Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

28

Grafik 3.9. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

29

Page 7: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

vi

Laporan Akuntabilitas Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik 3.10. Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Tahun 2019

34

Grafik 3.11. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Tahun 2015 – 2019

34

Grafik 3.12. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

35

Grafik 3.13. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

36

Grafik 3.14. Target dan Realisasi Jumlah Model atau TTG yang dihasilkan Tahun 2019 38

Grafik 3.15. Capaian Indikator Jumlah TTG bidang P2P yang Dihasilkan Tahun 2015 – 2019

39

Grafik 3.16. Capaian Indikator Jumlah Teknologi Tepat Guna Bidang P2P yang Dihasilkan Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

39

Grafik 3.17. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Teknologi Tepat Guna Bidang P2P yang Dihasilkan antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP JakartaTahun 2019

40

Grafik 3.18. Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Tahun 2019

47

Grafik 3.19. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Tahun 2015 – 2019

47

Grafik 3.20. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

48

Grafik 3.21. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

49

Grafik 3.22. Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular Langsung Tahun 2019

51

Grafik 3.23. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular Langsung Tahun 2015 – 2019

52

Grafik 3.24. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular Langsung Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

52

Grafik 3.25. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular Langsung antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

53

Grafik 3.26. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Tahun 2019

57

Grafik 3.27. Capaian Indikator Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Tahun 2015 – 2019

57

Page 8: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

vii

Laporan Akuntabilitas Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik 3.28. Capaian Indikator Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

58

Grafik 3.29. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

58

Grafik 3.30. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P Tahun 2019

61

Grafik 3.31. Capaian Indikator Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P Tahun 2015 – 2019

62

Grafik 3.32. Capaian Indikator Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

62

Grafik 3.33. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

63

Grafik 3.34. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana Tahun 2019

65

Grafik 3.35. Capaian Indikator Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana Tahun 2015 – 2019

66

Grafik 3.36. Capaian Indikator Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

66

Grafik 3.37. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

67

Page 9: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

viii

Laporan Akuntabilitas Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

RABMAD RATFAD

Hal Gambar 1.1. Struktur Organisasi BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2019 4

Page 10: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

1

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

BAB I PENDAHULUAN

A. VISI DAN MISI

1. VISI

Visi BBTKLPP Banjarbaru adalah mendukung visi dan misi pemerintah,

yaitu:

”TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN

BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”

2. MISI

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

a . Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulaan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim,

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

b. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungaan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

c. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

e. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing

f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional.

g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Guna mewujudkan visi dan misi tersebut terdapat sembilan (9) agenda prioritas yang

dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada kabinet kerja yakni :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Page 11: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

2

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

B. LATAR BELAKANG

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan keinginan nyata pemerintah untuk

melaksanakan good governance dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara. Dalam

suatu Pemerintahan yang baik salah satu hal yang disyaratkan terselenggaranya good

governance.

Dalam rangka mewujudkan hal di atas diperlukan pengembangan dan penerapan

sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya

guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam Pasal 3

menyebutkan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan Negara meliputi :

1. Asas Kepastian Hukum

2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara

3. Asas Kepentingan Umum

4. Asas Keterbukaan

5. Asas Proporsionalitas

6. Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan

anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah

pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai

hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Penyusunan Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru mengacu pada Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mendorong

terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu cara untuk

menciptakan pemerintahan yang baik dan terpercaya.

Page 12: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

3

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BBTKLPP Banjarbaru sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 2349/Menkes/PER/XI/2011 merupakan UPT di lingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Direktorat Jenderal P2P dengan wilayah kerja meliputi empat provinsi (Kalimantan

Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara).

BBTKLPP Banjarbaru mempunyai tugas melaksanakan surveilens epidemiologi,

kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi,

pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna,

kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dibidang

pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.

Dalam melaksanakan tugas, Unit pelaksana teknis bidang teknik kesehatan

lingkungan dan pengendalian penyakit menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan surveilans epidemiologi

2. Pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan

3. Pelaksanaan laboratorium rujukan

4. Pelaksanaan pengembangan model teknologi tepat guna

5. Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi

6. Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan

KLB/wabah dan bencana

7. Pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular

8. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

9. Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan

lingkungan dan kesehatan matra

10. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan B/BTKLPP.

Page 13: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

4

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

D. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 1.1. Struktur Organisasi BBTKLPP Banjarbaru

Page 14: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

5

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

E. SUMBER DAYA

1. Sumber Daya Manusia

Jumlah SDM BBTKLPP Banjarbaru per 31 Desember 2019 adalah sebanyak 95

orang terdiri dari 69 orang (72,63 %) PNS dan 26 orang (27,37 %) pegawai kontrak,

yang terdiri dari pramubakti, satpam, sopir dan cleaning service. Jumlah tersebut

diklasifikasikan berdasarkan jabatan, kelompok umur, golongan, pendidikan dan

jenjang jabatan fungsional.

a. Berdasarkan Jabatan

Berdasarkan kelompok jabatan, dibagi menjadi 3 yaitu Jabatan Struktural,

Jabatan Fungsional Umum (JFU), Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) dan tenaga

kontrak. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru berdasarkan Jabatan Tahun 2019

dapat dilihat pada grafik di bawah berikut ini:

Grafik. 1.1. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Jabatan Tahun 2019

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa pegawai BBTKLPP Banjarbaru sebanyak

11 pejabat struktural, 36 orang dengan jabatan fungsional tertentu, 22 orang

dengan jabatan fungsional umum dan tenaga kontrak 26 orang. Terdapat 2

jabatan struktural eselon 3 yaitu Kepala Bidang ADKL dan Kepala Bagian Tata

Usaha yang hingga saat ini masih mengalami kekosongan.

1) Jabatan Struktural

Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam

rangka memimpin suatu satuan organisasi. Dari 69 orang pegawai BBTKLPP

Banjarbaru pada tahun 2019 sebanyak 11 orang (15,94%) menduduki Jabatan

Struktural. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru berdasarkan Jabatan

Struktural Tahun 2019 dapat dilihat pada grafik berikut ini:

11

22

36

26

0

10

20

30

40

Struktural

JFU

JFT

Tenaga kontrak

Page 15: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

6

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik. 1.2. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Jabatan Struktural

Tahun 2019

2) Jabatan Fungsional Umum (JFU)

Jabatan Fungsional Umum adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam

rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan

untuk mencapai tujuan organisasi. Dari 69 orang pegawai BBTKLPP

Banjarbaru pada tahun 2019 sebanyak 22 orang (31,88%) menduduki Jabatan

Fungsional Umum (JFU). Data pegawai BBTKLPP Banjarbaru berdasarkan

Jenis Jabatan Fungsional Umum (JFU) Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel.1.1. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan

Jenis Jabatan Fungsional Umum (JFU) Tahun 2019

Jenis Jabatan Fungsional Umum (JFU) Jumlah

Bagian Tata Usaha

Perencana/Analis Program Anggaran dan Pelaporan 5

Analis Keuangan 2

Bendahara 2

Pengadministrasi Keuangan/Pengelola Keuangan 1

Arsiparis/Pranata Kearsipan 3

Bidang Surveilans Epidemiologi

Epidemiolog 2

Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

Sanitarian Ahli/Pemeriksa Sanitarian (JFU) 3

Bidang Pengembangan Teknologi Laboratorium

Pranata Laboratorium Kesehatan 3

Entomolog Kesehatan/Pengelola Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang

1

TOTAL 22

3) Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)

Jabatan Fungsional Tertentu adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu

satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada

1 2 8

0

5

10

Esselon 2 Esselon 3 Esselon 4

Page 16: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

7

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan kenaikan

pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.

a) JFT Epidemiolog Kesehatan

Berdasarkan jenjangnya, JFT Epidemiolog Kesehatan di BBTKLPP

Banjarbaru terdiri dari: 2 orang Epidemolog Kesehatan Ahli Muda dan 2

orang Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama dan 1 orang Epidemiolog

Kesehatan Mahir. Adapun data tersebut bisa dilihat pada grafik berikut:

Grafik. 1.3. Data Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan

Berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2019

b) JFT Sanitarian

Berdasarkan jenjangnya, JFT Sanitarian di BBTKLPP Banjarbaru terdiri dari:

2 orang Sanitarian Ahli Muda, 1 orang Sanitarian Ahli Pertama, 3 orang

Sanitarian Penyelia, 1 orang Sanitarian Mahir, dan 1 orang Sanitarian

Terampil. Adapun data tersebut bisa dilihat pada grafik berikut:

Grafik. 1.4. Data Jabatan Fungsional Sanitarian Berdasarkan

Jenjang Jabatan Tahun 2019

2 2

1

0

0.5

1

1.5

2

2.5

Epidkes ahlimuda

Epidkes ahlipertama

Epidkes mahir

2

1

3

1 1

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Sanitarian AhliMuda

Sanitarian AhliPertama

SanitarianPenyelia

SanitarianMahir

SanitarianTerampil

Page 17: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

8

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

c) JFT Pranata Laboratorium Kesehatan

Berdasarkan jenjangnya, JFT Pranata Laboratorium Kesehatan di BBTKLPP

Banjarbaru terdiri dari: 4 orang Pranata Labkes Ahli Muda, 6 orang Pranata

Labkes Ahli Pertama, 5 Orang Pranata Labkes Mahir dan 3 orang Pranata

Labkes Terampil. Adapun data tersebut bisa dilihat pada grafik berikut:

Grafik. 1.5. Data Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan

Berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2019

d) JFT Pengadaan Barang dan Jasa

Berdasarkan jenjangnya, JFT Pengadaan Barang dan Jasa di BBTKLPP

Banjarbaru terdiri dari: 1 orang fungsional Pengadaan Barang dan Jasa

Pertama, 1 orang fungsional Pengadaan Barang dan Jasa Muda. Adapun

data tersebut bisa dilihat pada grafik berikut:

Grafik. 1.6. Data Jabatan Fungsional Pengadaan Barang dan Jasa

Berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2019

e) JFT Analis Kepegawaian

Berdasarkan jenjangnya, JFT Analis Kepegawaian di BBTKLPP Banjarbaru

hanya terdapat 1 orang fungsional Analis Kepegawaian Ahli Pertama.

4

6 5

3

01234567

Pranata Labkes ahlimuda

Pranata Labkes ahlipertama

pranata labkesmahir

Pranata labkesterampil

1 1

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Pengadaan Barjas Ahli Muda Pengadaan Barjas Ahli Pertama

Page 18: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

9

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

f) JFT Entomolog Kesehatan

Berdasarkan jenjangnya, JFT Entomolog Kesehatan di BBTKLPP

Banjarbaru hanya terdapat 1 orang fungsional Entomolog Kesehatan Ahli

Pertama.

4) Tenaga kontrak

Jumlah tenaga kontrak sebanyak 26 orang, dengan pembagian tugas sebagai

sopir sebanyak 4 orang, cleaning service sebanyak 8 orang, satpam sebanyak

8 orang dan pramubakti sebanyak 6 orang. Selengkapnya dapat dilihat pada

grafik berikut:

Grafik. 1.7. Data Tenaga Kontrak Tahun 2019

b. Kelompok Umur

Berdasarkan kelompok umur pegawai BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2019,

untuk kategori PNS jumlah terbanyak pada kelompok umur 36 – 45 tahun

sebanyak 30 orang, kemudian kelompok umur 46 – 55 tahun sebanyak 21 orang,

kelompok umur 26 – 35 tahun sebanyak 17 orang dan kelompok umur lebih dari

55 tahun sebanyak 1 orang. Untuk lebih jelasnya, data pegawai BBTKLPP

Banjarbaru berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik. 1.8. Data PNS BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2019

4

8 8

6

0

2

4

6

8

10

Sopir Cleaning service Satpam Pramubakti

17

30 21

1 0

10

20

30

40

Umur 26-35 Umur 36-45 Umur 46-55 Umur > 55

Page 19: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

10

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Sedangkan untuk kategori tenaga kontrak, jumlah terbanyak pada kelompok umur

26 – 35 tahun yaitu sebanyak 12 orang, kemudian kelompok umur 36 – 45 tahun

sebanyak 8 orang, kelompok umur < 26 tahun sebanyak 4 orang dan 46 – 55

tahun sebanyak 2 orang. Selengkapnya pada garafik berikut :

Grafik. 1.9. Data Tenaga Kontrak BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Kelompok Umur

Tahun 2019

c. Golongan

Dilihat dari golongan, pegawai BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2019, golongan

IV b sebanyak 1 orang, golongan IV a sebanyak 5 orang, golongan III d sebanyak

15 orang, golongan IIIc sebanyak 11 orang, golongan III b sebanyak 17 orang,

pada golongan IIIa sebanyak 8 orang, golongan II d sebanyak 5 orang, golongan

II c sebanyak 7 orang, dan golongan II a sebanyak 1 orang. Data pegawai

BBTKLPP Banjarbaru berdasarkan golongan dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik. 1.10. Data Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Golongan Tahun 2019

4

12

8

2 0

2

4

6

8

10

12

14

Umur < 26 Umur 26-35 Umur 36-45 Umur 46-55

0

2

4

6

8

10

12

14

16

II b II c II d III a III b III c III d IV a IV b

1 2

6

11

15

13 14

6

1

Page 20: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

11

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

d. Pendidikan

Berdasarkan jenjang pendidikan, pegawai BBTKLPP Banjarbaru pada tahun

2019, untuk kategori PNS jenjang pendidikan tertinggi pasca sarjana sebanyak 16

orang dan jenjang pendidikan terendah SLTA sebanyak 3 orang. Untuk lebih

jelasnya, data pegawai tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik. 1.11. Data PNS BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Pendidikan Tahun 2019

Sedangkan jenjang pendidikan untuk tenaga kontrak BBTKLPP Banjarbaru pada

tahun 2019, jenjang pendidikan tertinggi S1 sebanyak 4 orang dan jenjang

pendidikan terendah tidak tamat SD sebanyak 1 orang. Untuk lebih jelasnya, data

pegawai tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik. 1.12. Data Tenaga Kontrak BBTKLPP Banjarbaru Berdasarkan Pendidikan Tahun 2019

e. Jenis Kelamin

Dilihat dari Jenis kelamin, pegawai BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2019, untuk

kategori PNS didominasi oleh perempuan sebanyak 44 orang dan laki-laki

sebanyak 25 orang. Data tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

16

29

1

19

1 3

0

5

10

15

20

25

30

35

S2 S1 D4 D3 D1 SLTA

4 3

1

17

1

0

5

10

15

20

S1 D4 D3 SLTA Tidak tamat SD

Page 21: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

12

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik. 1.13. Data PNS BBTKLPP Banjarbaru

Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019

Sedangkan untuk tenaga kontrak didominasi oleh laki-laki sebanyak 18 orang

dan perempuan sebanyak 8 orang. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik

berikut:

Grafik. 1.14. Data Tenaga Kontrak BBTKLPP Banjarbaru

Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019

f. Perbandingan Jumlah Pegawai

Perbandingan Jumlah Pegawai selama 2014-2019, seperti pada grafik di bawah

ini:

Grafik.1.15. Perbandingan Jumlah Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2014 – 2019

Pada tahun 2018 jumlah PNS sebanyak 70 orang bila dibandingkan

dengan tahun 2019 berkurang 1 orang menjadi 69 orang. Hal ini dikarenakan

25 44

0

20

40

60

Laki-laki Perempuan

18

8

0

5

10

15

20

Laki-laki Perempuan

0

20

40

60

80

100

2014 2015 2016 2017 2018 2019

83 84 85 86 96 95

70 71 72 71 70 69

13 13 13 15 26 26

Jumlah Total Pegawai PNS Tenaga Kontrak

Page 22: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

13

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

terdapat tambahan 1 orang pindahan dari KKP Palangkaraya namun berkurang

dengan adanya 1 orang pensiun dan 1 orang pindah ke KKP Panjang

dikarenakan mengikuti suami.

2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana di BBTKLPP Banjarbaru dikelompokkan atas peralatan, sarana

gedung dan prasarana lainnya.Kegiatan ini dikelola oleh Bagian Tata uusaha

BBTKLPP Banjarbaru yang digunakan oleh bidang-bidang dan instalasi. Gedung

terletak di Komplek Kesehatan Jl. Mistar Cokrokusumo No 2 A Banjarbaru,

Kalimantan Selatan. Posisi neraca Barang Milik Negara per 31 Desember 2019

senilai Rp 63.678.995.035,-. Adapun rincian BMN tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 1.2. Barang Milik Negara BBTKLPP Banjarbaru tahun 2018 dan tahun 2019

Kelompok Barang

2018 2019

Posisi Posisi

Awal Akhir Awal Akhir

Ekstrakomptabel Rp 73.119.000 Rp 73.522.000 Rp 73.522.000 Rp 73.522.000

Intrakomptabel Rp 54.064.360.510 Rp 63.605.473.035 Rp 63.605.473.035 Rp 64.374.971.679

Gabungan Rp 54.137.479.510 Rp 63.678.995.035 Rp 63.678.995.035 Rp 64.448.493.679

F. SISTEMATIKA PENULISAN

IKHTISAR EKSEKUTIF

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan

tujuan, tugas pokok dan fungsi serta sistematika penulisan yang akan

disajikan.

Bab II – Perencanaan Kinerja, menjelaskan sasaran strategis dan sasaran

kegiatan, pengukuran kinerja serta kebijakan dan strategi untuk mencapai

visi dan misi.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pengukuran dan analisis pencapaian

kinerja berupa keberhasilan dan kegagalan, permasalahan serta usulan

pemecahan masalah, dan menjelaskan tentang sumber daya yang

dimiliki.

Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas

Kinerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2019 dan menguraikan rekomendasi

yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Page 23: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

14

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja merupakan proses perencanaan yang berorientasi pada hasil

yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis

dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada

atau yang mungkin timbul.

1. RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK)

Berdasarkan rencana aksi kegiatan yang telah disusun BTKLPP Banjarbaru

tahun 2015-2019, pelaksanaan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

berbasis laboratorium didistribusikan melalui pokok-pokok sebagai berikut :

a. Peningkatan Surveilans Epidemiologi

b. Peningkatan kemampuan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

c. Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Laboratorium

d. Peningkatan kemampuan rancang bangun dan Teknologi Tepat Guna

e. Dukungan administrasi dan manajemen

Tugas pokok kegiatan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

mengidentifikasi faktor risiko, analisis situasi dan kecenderungan untuk memperkuat

pemantauan wilayah setempat, kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun

pengendalian penyakit, bencana serta pencemaran lingkungan yang berdampak

kepada kesehatan masyarakat.

Agar penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi sebagaimana diuraikan di atas

dapat memberikan hasil yang efektif dan efisien disusun indikator kinerja yang

mencerminkan keluaran (output).

BBTKLPP Banjarbaru memiliki wilayah layanan empat provinsi yakni Kalimantan

Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara meliputi 42

kabupaten/kota dengan berbagai variasi, dan dinamika kependudukan, epidemiologi,

kondisi lingkungan serta geografi. Secara bertahap BBTKLPP Banjarbaru telah

melakukan berbagai upaya agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat

terlaksana secara optimal.

Adapun rencana aksi kegiatan BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015-2019 dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 24: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

15

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Tabel 2.1. Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Banjarbaru 2015-2019

No INDIKATOR SATKER

SATUAN TARGET KEGIATAN

2015 2016 2017 2018 2019

1.

Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL

persen 50% 90%

2. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi

sampel 7000 7050 7100 7150 7200

3.

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

laporan 43 51 20 16 16

4. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan

unit 5 6 6 4 6

5.

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

laporan 16 10 36 13 13

6.

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung

laporan 3 4 14 3 3

7. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

dokumen 35 65 70 40 40

8. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

jenis 13 13

9. Jumlah pengadaan sarana prasarana

unit 49 49

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2018

Rencana Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan target tahunan indikator

kinerja sasaran berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam rencana aksi

kegiatan. Rencana Kinerja Tahunan BBTKLPP Banjarbaru tahun 2019, adalah

sebagai berikut:

Page 25: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

16

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Tabel 2.2. Rencana Kinerja Tahunan BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2019

No Indikator Target

1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL

90 %

2. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi 7500

3. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

14

4. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan

2

5.

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

17

6. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung

3

7. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

40

8. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 13

9. Jumlah pengadaan sarana prasaranan 19

B. PERJANJIAN KINERJA

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang

dikelolanya. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada

akhir tahun 2018. Penyusunan Penetapan Kinerja ini didasarkan pada Inpres No. 5 Tahun

2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah. Sasaran-sasaran yang akan dicapai BBTKLPP Banjarbaru tahun

2017 dinyatakan dalam Perjanjian Kinerja 2018.

Page 26: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

17

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2019

No Indikator Target Anggaran (Rp)

1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL

90 % 229.393.000

2. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi

7500 1.182.180.000

3. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

14 550.795.000

4. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan

2 53.928.000

5. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

17 3.800.000.000

6. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung

3 100.000.000

7. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

40 10.521.035.000

8. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

13 130.062.000

9. Jumlah pengadaan sarana prasarana 19 773.249.000

Total Anggaran Awal 19.200.958.000

Page 27: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

18

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2019 (Revisi)

No Indikator Target Anggaran (Rp)

1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL

90 % 229.393.000

2. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi

7500 1.182.180.000

3. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

14 569.029.000

4. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan

2 41.665.000

5. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

17 3.800.000.000

6. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung

3 100.000.000

7. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

40 12.374.472.000

8. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

13 130.970.000

9. Jumlah pengadaan sarana prasarana 19 773.249.000

Total Anggaran setelah Revisi 19.200.958.000

Page 28: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

19

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk

mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi

organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang

telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.Pengukuran

kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment,

melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja

organisasi.

Tahun 2019 merupakan tahun kelima pelaksanaan dari Rencana Aksi Kegiatan

BBTKLPP Banjarbaru tahun 2015-2019. Pengukuran kinerja diperlukan untuk

mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan

oleh BBTKLPP Banjarbaru dalam kurun waktu Januari – Desember 2019. Pengukuran

tingkat capaian kinerja BBTKLPP Banjarbaru tahun 2019 dilakukan dengan cara

membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan

realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.

Secara umum, semua target kinerja berhasil dicapai, bahkan beberapa melebihi target

dalam tahun 2019 ini.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada

pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam

rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RAK dan

Penetapan Kinerja.

Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan

dalam tabel berikut ini.

Page 29: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

20

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Tabel 3.1. Rincian Tingkat Capaian Kinerja Masing-Masing Indikator Tahun 2019

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL

persen 90 % 90,91 % 101,01

Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi

sampel 7500 12.499 166,65

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

laporan 14 18 128,57

Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan

unit 2 4 200

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

laporan 17 27 158,82

Menurunnya penyakit menular langsung

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung

laporan 3 3 100

Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

dokumen 40 60 150

Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

jenis 13 13 100

Jumlah pengadaan sarana prasarana

unit 19 27 142,11

Dilihat dari capaian masing-masing indikator, BBTKLPP Banjarbaru dapat melaksanakan

tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi. Uraian capaian kinerja dari

masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

1. PERSENTASE RESPON SINYAL KEWASPADAAN DINI (SKD), KLB DAN BENCANA DI WILAYAH LAYANAN BTKL a. Pengertian

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya kejadian kesakitan/kematian dan atau

meningkatnya suatu kejadiaan kesakitan kematian yang bermakna secara

epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu (Undang Undang

Wabah, 1984). Sedangkan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD

KLB) merupakan kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB beserta faktor-

faktor yang mempengaruhinya dengan meningkatkan sikap tanggap kesiapsiagaan,

upaya-upaya pencegahan dan tindakan penanggulangan KLB yang cepat dan

tepat.

Jumlah SKD, KLB dan bencana di wilayah layanan adalah jumlah fasilitasi respon

Sinyal Kewaspadaan Dini, KLB dan bencana kurang dari 24 jam dari laporan

diterima dan lainnya yang dilaksanakan dalam 1 tahun di wilayah layanan

BBTKLPP Banjarbaru.

Page 30: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

21

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

b. Definisi Operasional

Jumlah SKD, KLB dan bencana yang direspon kurang dari 24 jam berdasarkan

permintaan stakeholder dibandingkan dengan jumlah laporan sinyal yang diterima

dalam periode satu tahun.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Rumus perhitungan :

A X = x 100 % B

Keterangan: A = jumlah sinyal SKD, KLB dan bencana yang direspon kurang dari 24 jam selama

satu tahun B = jumlah sinyal SKD, KLB dan bencana yang diterima selama satu tahun X = persentase respon sinyal SKD, KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL

d. Capaian Indikator

Capaian Indikator persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan

bencana di wilayah layanan BTKL pada tahun 2019 ini sebesar 90,91 % yang

diperoleh dari 20 respon terhadap sinyal yang diterima sebanyak 22, target kinerja

sebesar 90 %. Persentase pencapaian target indikator ini sebesar 101,01 %.

Capaian ini terdiri dari kegiatan layanan respon KLB dan wabah sebanyak 10

kegiatan dan kegiatan verifikasi rumor penyakit berpotensi KLB sebanyak 10

kegiatan. Pelaksanaan kegiatan layanan respon KLB dan wabah tergantung

laporan dari dinas kesehatan provinsi maupun dinas kesehatan kabupaten/kota

setempat. Untuk lebih jelasnya kegiatan layanan respon KLB dan wabah yang

dilaksanakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2. Layanan Respon KLB dan Wabah Tahun 2019

No Kegiatan Jumlah

1. Respon KLB keracunan pangan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah

1

2. Respon cepat dan penanggulangan KLB/wabah Leptospirosis di Kota Tarakan, Kalimantan Utara

1

3. Respon cepat penanggulangan KLB dalam rangka penyelidikan vektor virus DBD di Kota Bontang, Kalimantan Utara

1

4. Respon cepat penanggulangan KLB/bencana kabut asap di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah

1

5. Respon KLB kabut asap di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

1

6. Respon KLB kabut asap di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan 1

7. Supervisi pengukuran kabut asap dalam rangka respon KLB 1

8. Respon KLB kabut asap di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan

1

Page 31: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

22

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

9. Respon KLB kabut asap di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan

1

10. Pengambilan sampel air dalam rangka respon KLB kasus Hepatitis A di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

1

Total 10

Kegiatan verifikasi rumor penyakit berpotensi KLB dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3. Verifikasi Rumor Penyakit Berpotensi KLB Tahun 2019

No Kegiatan Jumlah

1. Verifikasi penyakit berpotensi KLB peningkatan kasus DBD di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara

1

2. Verifikasi rumor peningkatan kasus Hepatitis A di Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

2

3. Verifikasi rumor penyakit berpotensi KLB kasus suspek Leptospirosis di Kota Bontang, Kalimantan Timur

1

4. Verifikasi kasus kabut asap di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan

1

5. Verifikasi kasus kabut asap di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan

1

6. Pelaksanaan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB peningkatan kasus suspek Chikungunya di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah

1

7. Verifikasi rumor peningkatan kasus Hepatitis A di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan

2

8. Verifikasi rumor peningkatan kasus Hepatitis A di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

1

Total 10

1) Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2019

Target indikator Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan

bencana di wilayah layanan BTKL pada tahun 2019 sebesar 90 %, realisasi

capaian indikator ini sebesar 90,91 %. Perbandingan antara target dan capaian

indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.1. Target dan Realisasi Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan Bencana di Wilayah Layanan BTKL Tahun 2019

2) Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 s/d 2019

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, persentase capaian indikator

Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di

Target Realisasi

90% 90.91%

Page 32: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

23

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Wilayah Layanan BTKL pada tahun 2015 mengalami peningkatan hingga tahun

2017, kemudian menurun di tahun 2018 dan 2019. Untuk lebih jelasnya

perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Grafik 3.2. Capaian Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB

dan Bencana di Wilayah Layanan BBTKLPP Banjarbaru dari Tahun 2015 – 2019

3) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Kinerja dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 Target dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019, untuk tahun 2019

Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di

Wilayah Layanan BTKL sebesar 90%. Realisasi kinerja pada tahun 2019

sebesar 90,91 % menunjukkan bahwa capaian melebihi yang ditargetkan pada

tahun 2019. Untuk tahun – tahun sebelumnya hanya dapat dibandingkan

persentase capaiannya karena perbedaan target dimana tahun 2015 – 2017

target dan realisasi berupa angka absolut, bukan persentase. Untuk lebih

jelasnya perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Grafik 3.3. Capaian Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB

dan Bencana di Wilayah Layanan BBTKLPP Banjarbaru Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

73.33% 81.25%

125% 118.18%

101.01%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

140.00%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

50% 90.00% 59.09%

90.91%

73.33% 81.25%

125.00% 118.18%

101.01%

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

2015 2016 2017 2018 2019

Target RAK

Realisasi

Capaian

Page 33: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

24

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

4) Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Indikator persentase SKD, KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL

untuk mendukung indikator persentase respon sinyal SKD, KLB dan bencana di

wilayah layanan BTKL yang tertuang dalam Rencana Aksi Program (RAP) Ditjen

P2P Kemenkes RI. Target nasional (RAP Ditjen P2P) untuk indikator tersebut

pada tahun 2019 adalah 90 %. Realisasi dari BBTKLPP Banjarbaru sebesar

90,91%. Capaian ini sedikit di atas target nasional. Untuk lebih jelasnya

perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Grafik 3.4. Realisasi Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB

dan Bencana di Wilayah Layanan BTKL Tahun 2019

5) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Instansi Sejenis (BBTKLPP Jakarta)

Target indikator persentase SKD, KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL

pada tahun 2019 ini 90 % sedangkan realisasinya 90,91 %. Persentase

capaiannya sebesar 101,01 %. Jika dibandingkan dengan BBTKLPP Jakarta,

target 90 % dan realisasinya 100 %. Persentase capaiannya sebesar 111,11 %.

Hal ini menunjukkan bahwa BBTKLPP Jakarta telah berhasil melampaui target

nasional (90 %). Keberhasilan ini disebabkan antara lain: semakin baiknya

tingkat kepercayaan wilayah layanan dan unit utama terhadap kemampuan

BBTKLPP Jakarta, makin kuatnya jejaring dengan wilayah layanan sehingga

respon KLB dapat dilakukan dengan cepat dilakukan serta meningkatnya

kemampuan melakukan penyelidikan epidemiologi dan pemeriksaan konfirmasi

laboratorium penyakit potensi KLB. Sedangkan capaian BBTKLPP Banjarbaru

masih dibawah BBTKLPP Jakarta dikarenakan tidak semua penyakit Berpotensi

KLB dpt dilakukan pemeriksaan serta belum bisa mengakses data secara

langsung dari sumbernya. Untuk lebih jelasnya perbandingan tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

89.50%

90.00%

90.50%

91.00%

Realisasi tahun iniTarget RAP

90.91%

90%

Page 34: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

25

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik 3.5. Perbandingan Capaian Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan Bencana di Wilayah Layanan BTKL antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

e. Upaya untuk menunjang pencapaian indikator

1) Pengecekan kesiapan alat dan bahan

2) Pembekalan petugas yang akan melaksanakan kegiatan

3) Peningkatan kapasitas petugas

4) Melengkapi sarana dan prasrana termasuk media reagensia

5) Memperkuat kerjasama antar bidang terutama dalam penunjukan petugas dan

dukungan laboratorium

6) Penyusunan laporan KLB sesegera mungkin

7) Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder

f. Analisis Penyebab Keberhasilan

Jika dibandingkan dengan target satker, capaian untuk indikator Persentase

Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di Wilayah Layanan

BTKL ini berhasil melebihi yang ditergetkan. Penunjang keberhasilan kinerja ini

diantaranya ditunjuknya BBTKLPP Banjarbaru sebagai koordinator dalam

kewaspadaan dini, kesiapsiagaan, penanggulangan KLB/Wabah dan Bencana di

wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru serta Keputusan Dirjen PP dan PL nomor

HK.00.06.11.3137 tentang prosedur kerja kewaspadaan dini, kesiapsiagaan,

penanggulangan KLB/Wabah dan Bencana di lingkungan Ditjen PP dan PL. Selain

itu kerjasama yang semakin baik antar bidang, kerjasama lintas sektor yaitu dinas

kesehatan di wilayah layanan sehingga koordinasi dan pelaksanaan kegiatan dapat

dilakukan dengan baik dan lancar.

Jika dibandingkan terget nasional, target satker jauh dibawah target nasional. Hal

ini dikarenakan terbatasnya jumlah sumber daya manusia yang melaksanakan

kegiatan ini dan tidak semua penyakit berpotensi KLB dapat dilakukan pemeriksaan

di laboratorium BBTKLPP Banjarbaru.

90% 90% 90.91% 100%

101.01% 111.11%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

BBTKLPP Banjarbaru BBTKLPP Jakarta

Target

Realisasi

Capaian

Page 35: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

26

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

g. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Capaian indikator persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan

bencana di Wilayah Layanan BTKL tahun 2019 ini adalah 101,01 % dan

dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran untuk indikator ini sebesar

95,53 % yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 5,48 %. Hal ini

karena kerjasama yang baik dengan stakeholder, pembinaan dari pimpinan serta

dukungan dari bagian dan bidang.

h. Kendala/masalah yang dihadapi

1) Dalam kegiatan respon SKD, KLB dan bencana, pemeriksaan parameter

tertentu belum dapat dilakukan secara cepat karena masih menggunakan

metode konvensional serta keterbatasan alat dan bahan

2) Wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru yang luas dengan topografi berupa

pegunungan sehingga kesulitan dalam merespon laporan KLB < 24 jam.

3) Jejaring dan kemitraan dengan daerah belum maksimal

4) Kurangnya jumlah personil pendukung kegiatan.

i. Pemecahan Masalah

1) Peningkatan kemampuan pemeriksaan sampel

2) Meningkatkan sarana dan prasarana laboratorium dalam rangka pengembangan

pengujian sampel

3) Peningkatan jejaring kerja dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi/

kabupaten/kota

2. JUMLAH SERTIFIKAT HASIL UJI LABORATORIUM DAN KALIBRASI

a. Pengertian

Pengujian laboratorium adalah merupakan analisis biokimia dan media lingkungan

terhadap media lingkungan akibat dari penyakit/pencemaran lingkungan.

Pemeriksaan/uji laboratorium dilakukan untuk menunjang diagnosa penyakit / faktor

risiko lingkungan.

b. Definisi Operasional

Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi adalah Jumlah hasil

pemeriksaan uji laboratorium dan kalibrasi dalam rangka pengendalian faktor risiko

lingkungan dan faktor risiko penyakit berpotensi wabah, penyakit menular, tidak

menular dalam kurun waktu 1 tahun. Pengukuran kinerja dilakukan dengan

Page 36: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

27

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

menghitung seluruh jumlah sampel yang diselesaikan/diuji oleh laboratorium baik

faktor risiko, mikrobiologi, parasitologi serta virologi dan imunologi.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Capaian Indikator ini sebesar 166,65 %. Capaian ini diperoleh dari target indikator

sebesar 7.500 sampel dan realisasi sebesar 12.499 sampel. Sampel tersebut

berasal dari instalasi laboratorium Faktor Risiko 5.162 sampel, dari instalasi

laboratorium Mikrobiologi 4.105 sampel, instalasi laboratorium Parasitologi 1.990

sampel, instalasi laboratorium Virologi dan Imunologi 676 sampel serta instalasi

Entomologi 566 sampel. Capaian jumlah pengujian laboratorium BBTKLPP

Banjarbaru tahun 2019 dapat dilihat pada 27able berikut ini:

Tabel 3.4. Capaian Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi Tahun 2019

No Instalasi Laboratorium Asal sampel

Jumlah Program PNBP

1. Faktor Risiko 407 4.755 5.162

2. Mikrobiologi 803 3.302 4.105

3. Parasitologi 1990 0 1.990

4. Virologi dan Imunologi 676 0 676

5. Entomologi 566 0 566

TOTAL 12.499

1) Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2019

Indikator jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi ini telah tercapai

sebesar 166,65 %.Target indikator ini sebanyak 7.500 sampel, realisasi

sebanyak 12.499 sampel. Perbandingan antara target dan realisasi ini dapat

dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.6. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan

Kalibrasi Tahun 2019

TargetRealisasi

7500 12499

X = Jumlah sampel yang telah dilakukan pengujian oleh laboratorium BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2019

Page 37: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

28

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

2) Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 s/d 2019

Realisasi indikator jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi pada

tahun 2015 sebanyak 7.000 sampel, tahun 2016 sebanyak 6.558 sampel, tahun

2017 sebanyak 11.793 sampel, tahun 2018 sebanyak 13.125 sampel dan tahun

2019 sebanyak 12.499 sampel. Pada tahun 2019 ini sedikit mengalami

penurunan dibandingkan tahun 2018, hal ini disebabkan karena adanya

perubahan tarif pengujian sampel sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun

2019 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang

berlaku pada Kementerian Kesehatan. Perbandingan realisasi capaian indikator

ini dari tahun 2015 s/d 2019 dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.7. Capaian Indikator Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi

Tahun 2015 – 2019

3) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Kinerja dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 Target indikator jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi dalam RAK

BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 untuk tahun 2019 sebanyak 7.200 sampel,

realisasinya sebanyak 12.499 sampel. Capaian untuk indikator ini sebesar

173,6 %. Berikut perbandingan target dan realisasi untuk indikator ini :

Grafik 3.8. Capaian Indikator Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi

Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

0

5000

10000

15000

Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

7000 7050 7100 7500 7500 7000 6558

11793 13125 12499

TARGET

REALISASI

7000 7050 7100 7150 7200 7000 6558

11793 13125 12499

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

TARGET

REALISASI

Page 38: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

29

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

4) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Instansi Sejenis (BBTKLPP Jakarta)

Target indikator jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi tahun 2019

ini sebanyak 7.500 sedangkan realisasinya 12.499. Persentase capaian indikator

ini sebesar 166,65 %. Jika dibandingkan dengan BBTKLPP Jakarta, target

14.117 sedangkan realisasinya 19.297. Persentase capaiannya sebesar

136,69 %. Hal ini menunjukkan bahwa persentase capaian untuk indikator ini,

BBTKLPP Banjarbaru melebihi persentase capaian BBTKLPP Jakarta meskipun

secara target dan realisasi BBTKLPP Jakarta lebih tinggi dibanding BBTKLPP

Banjarbaru. Untuk lebih jelasnya perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Grafik 3.9. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

e. Upaya untuk menunjang pencapaian indikator

1) Komitmen untuk melakukan Pemeriksaan Sampel

Adanya komitmen untuk melakukan pengujian terhadap sampel pasif dan aktif

yang masuk ke laboratorium, baik sampel program maupun sampel yang berasal

dari pelanggan sesuai parameter yang diminta.

2) Melakukan peningkatan Operasional Laboratorium

Kegiatan operasional laboratorium meliputi implementasi sistem mutu,

melakukan kalibrasi peralatan, pengadaan media dan reagensia, pengadaan alat

laboratorium, pengadaan peralatan penunjang, dan pemeliharaan IPAL

3) Melakukan Jejaring kemitraan

Jejaring kemitraan ini berupa kunjungan ke laboratorium yang ada daerah-

daerah guna sharing kemampuan laboratorium di daerah serta

mensosialisasikan kemampuan laboratorium BBTKLPP Banjarbaru.

7500

14117 12499

19297

166.65% 136.69% 0

5000

10000

15000

20000

25000

BBTKLPP Banjarbaru BBTKLPP Jakarta

Page 39: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

30

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

f. Analisis Penyebab Keberhasilan

Faktor penyebab keberhasilan dalam pencapaian indikator ini adalah :

1) Akreditasi laboratorium BBTKLPP Banjarbaru oleh Komite Akreditasi Nasional

dengan sertifikat Nomor LP-479-IDN dan sertifikat registrasi kompetensi

laboratorium lingkungan dengan nomor 00065/LPJ/LABLING-1/LRK/KLH dan

sebagai laboratorium jejaring penyakit (re)emerging.

2) Laboratorium BBTKLPP Banjarbaru sudah teregistrasi kompetensinya sebagai

laboratorium lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

3) Tarif jasa pengujian laboratorium lebih murah dibanding laboratorium daerah.

4) Pengembangan laboratorium penyakit

5) SDM yang kompeten

6) Sarana prasarana yang memadai

7) Pendanaan yang cukup

8) Jejaring dan kemitraan antar laboratorium daerah yang terjalin harmonis.

g. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Capaian indikator jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi tahun 2019 ini

adalah 166,65 % dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran untuk

indikator ini sebesar 99,62 % yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan

sebesar 67,03 %. Hal ini karena komitmen yang baik dari personil laboratorium,

pembinaan dari pimpinan serta dukungan dari bagian dan bidang.

h. Masalah yang dihadapi

1) Jumlah personil laboratorium yang tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah

sampel yang masuk sehingga beban kerja terlalu tinggi yang mengakibatkan

penyelesaian sampel melewati waktu yang ditentukan.

2) Kompetitor laboratorium penguji didaerah yang terakreditasi semakin banyak.

i. Pemecahan Masalah

1) Peningkatan kompetensi SDM

2) Penambahan personil laboratorium.

3) Pengadaan alat dan bahan pengembangan laboratorium

4) Memperkuat jejaring kerja dengan lintas sektor dan lintas program.

Page 40: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

31

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

3. JUMLAH REKOMENDASI SURVEILANS ATAU KAJIAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS LABORATORIUM

a. Pengertian

Menurut WHO (2004), surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan,

analisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran

informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kajian artinya penyelidikan/penelaahan

tentang sesuatu yang diharapkan dapat menciptakan suatu kesimpulan yang

selanjutnya mengarah untuk melakukan suatu perbuatan.

Surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan merupakan

proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data berbasis

laboratorium yang selanjutnya ditelaah agar dapat menciptakan suatu kesimpulan.

b. Definisi Operasional

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan

lingkungan berbasis laboratorium adalah jumlah laporan hasil kegiatan surveilans

atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak

kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian

dan kendali mutu laboratorium dalam 1 tahun.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Capaian indikator ini sebesar 128,57 %. Capaian ini diperoleh dari target sebanyak

14 laporan dan realisasi sebanyak 18 laporan. Indikator ini dicapai melalui kegiatan

(sub komponen) :

Pengambilan dan pemeriksaan specimen surveilans lingkungan ERAPO;

Jejaring dan kemitraan pelaksanaan kewaspadaan dini dan respon;

Kajian dampak faktor risiko penyakit berpotensi KLB berbasis lingkungan;

Pelaksanaan surveilans kesehatan pada situasi khusus;

Pemantauan TTG Sistem Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Bersih

X = jumlah laporan hasil kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium pada tahun 2019

Page 41: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

32

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Layanan kewaspadaan dini berbasis laboratorium

Untuk lebih jelasnya capaian dan lokasi kegiatan surveilans atau kajian faktor

risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium kami uraikan

sebagai berikut:

Pengambilan dan pemeriksaan specimen surveilans lingkungan ERAPO

berupa kegiatan surveilans dan monitoring polio lingkungan dengan melakukan

pengambilan dan pengiriman sampel polio lingkungan. Pengambilan dilakukan di

Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah Banjarmasin yang merupakan

pengelola limbah komunal di Banjarmasin. Pengambilan dilakukan sebulan sekali

selama 1 tahun. Kemudian sampel dikirim ke Laboratorium Polio Puslitbang

Biomedis Teknologi Dasar Kesehatan Jakarta.

Jejaring dan kemitraan pelaksanaan kewaspadaan dini dan respon KLB dan

bencana/wabah berupa kegiatan pertemuan dengan mengundang narasumber dari

Ditjen P2P dan dinas kesehatan provinsi di wilayah layanan dengan peserta dari

dinas kesehatan kota/kabupaten terpilih di wilayah layanan. Kegiatan ini bertujuan

untuk meningkatkan jejaring dan kemitraan dalam pelaksanaan kewaspadaan dini

dan respon di wilayah layanan.

Kajian dampak faktor risiko penyakit berpotensi KLB berbasis lingkungan

bertujuan untuk mengetahui faktor risiko pencemaran udara di pemukiman

penduduk, dalam rangka pengendalian dan pencegahan penyakit berpotensi KLB

berbasis lingkungan di wilayah layanan. Kegiatan ini dilaksanakan di 2 lokasi yang dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5. Kajian Dampak Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB Berbasis Lingkungan

Tahun 2019

No Lokasi Jumlah

1. Kajian Dampak Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB Berbasis Lingkungan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah

1

2. Kajian Dampak Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB Berbasis Lingkungan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

1

Total 2

Surveilans kesehatan pada situasi khusus dilaksanakan sebagai bentuk

kewaspadaan dini terhadap KLB pada saat aktivitas matra. Aktivitas matra

lapangan yang direncanakan antara lain meliputi haji, transmigrasi, berkemah,

perjalanan mudik lebaran, berkumpulnya penduduk saat festival ataupun acara-

acara keagamaan, perjalanan wisata, kegiatan bawah tanah, dan kegiatan lintas

alam. Adapun kondisi matra yang tidak direncanakan adalah lingkungan

pengungsian akibat terjadinya bencana, gangguan kamtibmas maupun krisis

lainnya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 42: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

33

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Tabel 3.6. Surveilans Kesehatan pada Situasi Khusus

Tahun 2019

No Lokasi Jumlah

1. Surveilans kesehatan pada situasi khusus Upacara Adat Isen Mulang di Kota Palangkaraya, Kalimantan Selatan

1

2. Surveilans kesehatan pada situasi khusus Upacara Adat Baayun Maulid di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan

1

3. Surveilans kesehatan pada situasi khusus Arus Mudik Lebaran di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

1

4. Surveilans kesehatan pada situasi khusus Arus Mudik Lebaran di Kota Samarinda, Kalimantan Timur

1

5. Surveilans kesehatan pada situasi khusus Embarkasi Haji Tahap H-7 di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

1

6. Surveilans kesehatan pada situasi khusus Embarkasi Haji Tahap Operasional di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

1

7. Surveilans kesehatan pada situasi khusus Embarkasi Haji Tahap H-7 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

1

8. Surveilans kesehatan pada situasi khusus Embarkasi Haji Tahap Operasional di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

1

9. Surveilans kesehatan pada situasi khusus Upacara Keagamaan Haul Kasyful Anwar di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

1

10. Surveilans kesehatan pada situasi khusus Arus Mudik/Balik Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

1

11. Surveilans kesehatan pada situasi khusus Arus Mudik/Balik Natal dan Tahun Baru di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

1

12. Kajian Faktor Risiko Peningkatan Kepadatan Lalat di Bandara APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur

1

Total 12

Kegiatan pemantauan TTG pada tahun 2019 ini berupa pemantauan terhadap

TTG yang telah dimanfaatkan masyarakat yaitu TTG pengolahan air sungai

menjadi air bersih. Kegiatan ini dilaksanakan di 1 lokasi yaitu di Kabupaten Tanah

Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

Kegiatan layanan kewaspadaan dini berbasis laboratorium berupa pengelolaan

data-data yang ada di BBTKLPP Banjarbaru agar dijadikan informasi yang dapat

dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait. Kegiatan ini dilaksanakan secara terus-

menerus sepanjang tahun dan hasilnya dituangkan dalam laporan.

1) Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2019

Target kinerja untuk indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor

risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium sebanyak 14

laporan. Realisasi untuk indikator ini sebanyak 18 laporan. Capaian untuk

indikator ini sebesar 128,57 %. Perbandingan antara target dan realisasi

indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Page 43: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

34

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik 3.10. Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Tahun 2019

2) Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 s/d 2019

Pencapaian indikator untuk indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian

faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pada

tahun 2015 sebanyak 80 laporan, tahun 2016 sebanyak 74 laporan, tahun 2017

sebanyak 19 laporan, tahun 2018 sebanyak 23 laporan dan tahun 2019

sebanyak 18 laporan. Secara target dan realisasi dari tahun 2015 – 2019

mengalami penurunan dikarenakan bergeser ke kegiatan yang berhubungan

dengan penyakit menular langsung maupun penyakit tular vektor dan zoonotik.

Untuk lebih jelasnya perbandingan capaian tersebut dapat dilihat pada grafik

berikut :

Grafik 3.11. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Tahun 2015 – 2019

3) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Kinerja dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 Target kinerja untuk indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor

risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium dalam RAK

BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 untuk tahun 2019 sebanyak 16 laporan,

realisasinya 18 laporan. Berikut perbandingan target dan realisasi untuk indikator

ini :

14 18

0

10

20

Target Realisasi

79 62

13 16 14

80 74

19 23 18 0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

TARGET

REALISASI

Page 44: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

35

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik 3.12. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Dibandingkan

RAK Tahun 2015 – 2019

4) Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P

Indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan

penyehatan lingkungan berbasis laboratorium tidak dapat dibandingkan

langsung dengan indikator kinerja Ditjen P2P (RAP) tetapi mendukung kinerja

Ditjen P2P untuk indikator persentase rekomendasi kajian surveilans dan faktor

risiko penyakit sebesar 50 % dari jumlah rekomendasi tahun 2014. Hal ini karena

kinerja satker untuk indikator ini tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014

yang disebabkan adanya perbedaan indikator kinerjanya.

5) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Instansi Sejenis (BBTKLPP Jakarta)

Target indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit

dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium tahun 2019 ini sebanyak 14

laporan sedangkan realisasinya 18 laporan. Persentase capaiannya 128,57 %.

Jika dibandingkan dengan BBTKLPP Jakarta, target 26 sedangkan realisasinya

39. Persentase capaiannya sebesar 150 %. Hal ini menunjukkan bahwa

persentase capaian indikator ini BBTKLPP Jakarta melebihi persentase capaian

BBTKLPP Banjarbaru padahal secara target dan realisasi BBTKLPP Jakarta

lebih tinggi dibanding BBTKLPP Banjarbaru. Untuk lebih jelasnya perbandingan

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

43 51

20 16 16

80 74

19 23 18

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

TARGET

REALISASI

Page 45: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

36

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik 3.13. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian

Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

e. Upaya untuk menunjang pencapaian indikator

Dalam rangka mencapai target indikator dilakukan upaya-upaya antara lain :

1) Penyusunan proposal kegiatan serta instrumen yang diperlukan dalam

pengumpulan data kegiatan

2) Persiapan alat dan bahan kegiatan

3) Pembekalan pada petugas yang akan melaksanakan kegiatan

4) Memperkuat kerjasama antar bidang terutama dalam penunjukan petugas dan

pemeriksaan sampel

5) Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor

f. Analisis Penyebab Keberhasilan

Tercapainya target indikator ini karena tersedianya dana yang cukup, sarana-

prasarana yang memadai, komitmen yang kuat untuk mencapai kinerja, kerjasama

yang baik antar bidang dan bagian, arahan dan bimbingan dari kepala maupun dari

Dirjen P2P serta koordinasi yang baik dengan instansi daerah di wilayah layanan.

g. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Capaian indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit

dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium tahun 2019 ini adalah 128,57 %

dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran untuk indikator ini sebesar

91,75 %. Hal ini berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 36,82 %.

h. Masalah Yang Dihadapi

1) Kurangnya personil pendukung kegiatan

2) Jejaring kerja dan koordinasi belum maksimal

14

26

18

39

128.57% 150.00%

0

10

20

30

40

50

BBTKLPP Banjarbaru BBTKLPP Jakarta

Page 46: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

37

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

i. Pemecahan Masalah

1) Peningkatan jejaring kerja dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi/

Kabupaten/Kota

2) Meningkatkan jejaring surveilans epidemilogi baik dengan Dinas Kesehatan di

wilayah layanan maupun instansi lintas sektor.

3) Penambahan personil melalui penerimaan pegawai pindahan maupun tenaga

kontrak.

4. JUMLAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA BIDANG P2P YANG DIHASILKAN

a. Pengertian

Rancang bangun TTG adalah rancang bangun teknologi yang dibutuhkan oleh

masyarakat dalam bentuk unit rakitan TTG fungsional dan teruji dan bermanfaat

untuk menjawab kebutuhan teknologi di masyarakat.

Jumlah rancang bangun model dan teknologi tepat guna adalah jumlah kegiatan

(jenis) rancangan model/teknologi/metodologi ataupun bedah teknologi yang

dilakukan oleh BBTKLPP Banjarbaru.

b. Definisi Operasional

Jumlah teknologi tepat guna bidang P2P yang dihasilkan adalah jumlah teknologi

tepat guna yang dihasilkan selama satu tahun. Pengukuran kinerja dilakukan

dengan menghitung jumlah model teknologi /metodologi /rancang bangun yang

dibuat /diterapkan /dikembangkan oleh BBTKLPP Banjarbaru.

c. Rumus/cara perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Jumlah model atau Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dihasilkan dihitung dari

jumlah model atau TTG penyehatan lingkungan, jumlah TTG pengendalian

penyakit bersumber binatang maupun teknologi lain yang dihasilkan dalam 1 tahun.

Indikator ini dicapai melalui output bidang surveilans dan karantina kesehatan

dalam komponen pelaksanaan pembuatan model dan teknologi tepat guna dalam

rangka kewaspadaan dini dan respon KLB pada sub komponen :yaitu:

1) TTG pengendalian bakteri udara

X = Jumlah teknologi tepat guna yang dihasilkan selama tahun 2019

Page 47: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

38

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

2) TTG pengendali vektor

Capaian indikator ini pada tahun 2019 sebesar 200 %. Capaian ini diperoleh dari

target sebanyak 2 unit dan realisasi 4 unit. Kegiatan dalam indikator ini dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 3.7. Jumlah Teknologi Tepat Guna Bidang P2P yang Dihasilkan Tahun 2019

No. TTG Jumlah

1. Model dan teknologi pengendalian bakteri udara 1 unit

2. Model dan teknologi pengendalian vektor (kulit jeruk nipis sebagai anti nyamuk semprot)

1 unit

3. Model dan teknologi pengendalian vektor ekstrak rimpang lengkuas 1 unit

4. Model dan teknologi pengendalian vektor ekstrak rimpang kunyit 1 unit

T o t a l 4 unit

1) Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2019

Target indikator jumlah teknologi tepat guna bidang P2P yang dihasilkan pada

tahun 2019 ini sebanyak 2 unit. Realisasi indikator ini sebanyak 4 unit. Capaian

indikator ini sebesar 200 %. Perbandingan antara target dan realisasi jumlah

model atau TTG yang dihasilkan tahun 2019 tersebut dapat dilihat pada grafik

berikut:

Grafik 3.14. Target dan Realisasi Jumlah Model atau TTG yang dihasilkan Tahun 2019

2) Perbandingan Capaian Capaian Kinerja Tahun 2015 s/d 2019

Realisasi jumlah TTG bidang P2P yang dihasilkan tahun 2015 sebanyak 5 unit,

tahun 2016 sebanyak 7 unit, tahun 2017 sebanyak 9 unit, tahun 2018 sebanyak

7 unit dan tahun 2019 sebanyak 4 unit. Untuk lebih jelasnya perbandingan

capaian jumlah TTG dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut:

0

1

2

3

4

Target Realisasi

2

4

Page 48: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

39

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik 3.15. Capaian Indikator Jumlah TTG bidang P2P yang Dihasilkan

Tahun 2015 – 2019

3) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Kinerja dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019

Target kinerja untuk indikator jumlah teknologi tepat guna bidang P2P yang

dihasilkan dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 untuk tahun 2019

sebanyak 6 unit. Realisasi indikator ini sebanyak 4 unit. Berikut perbandingan

target dan realisasi untuk indikator ini :

Grafik 3.16. Capaian Indikator Jumlah Teknologi Tepat Guna Bidang P2P yang Dihasilkan

Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

4) Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Taregt Kinerja Ditjen P2P

Indikator jumlah teknologi tepat guna bidang P2P yang dihasilkan ini mendukung

indikator kinerja Ditjen P2P (dalam RAP) yaitu persentase teknologi tepat guna

P2P yang dihasilkan B/BTKLPP meningkat 50 % dari jumlah TTG tahun 2014.

Target nasional untuk indikator tersebut tahun 2019 ini 50 %. Jumlah teknologi

0

2

4

6

8

10

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

5 5

3 4

2

5

7

9

7

4 TARGET

REALISASI

0

2

4

6

8

10

Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

5 6 6

4

6 5

7

9

7

4 TARGET

REALISASI

Page 49: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

40

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

tepat guna bidang P2P tahun 2014 sebanyak 26 unit. Realisasi dari tahun 2015

hingga 2019 sebanyak 31 unit. Jika dibandingkan dengan jumlah di tahun 2014

maka kenaikannya sebesar 119,23 %, jauh di atas target nasional yaitu 50 % di

tahun 2019.

5) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Instansi Sejenis (BBTKLPP Jakarta)

Target indikator jumlah teknologi tepat guna bidang P2P yang dihasilkan untuk

tahun 2019 ini sebanyak 2 unit sedangkan realisasinya 4 unit. Persentase

capaiannya sebesar 200 %. Jika dibandingkan dengan BBTKLPP Jakarta, target

sebanyak 4 dan realisasinya 4. Capaiannya 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa

persentase capaian indikator ini BBTKLPP Banjarbaru melebihi persentase

capaian BBTKLPP Jakarta. Untuk lebih jelasnya perbandingan tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Grafik 3.17. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Teknologi Tepat Guna Bidang P2P

yang Dihasilkan antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator

Guna mencapai target indikator dilakukan upaya-upaya antara lain :

1) Peningkatan kapasitas SDM khususnya untuk pelatihan rancang-bangun

2) Melakukan konsultasi teknis ke eselon I ke subdit terkait kegiatan.

3) Bekerjasama dengan bidang lain pada saat pelaksanaan kegiatan

4) Melakukan koordinasi dengan daerah

f. Analisis Penyebab Keberhasilan

Target indikator jumlah teknologi tepat guna bidang P2P yang dihasilkan ini

sebanyak 2, pencapaian sebanyak 4 atau sebesar 200 %. Keberhasilan

pencapaian kinerja karena faktor pendukung : pendanaan yang cukup, tersedianya

sarana-prasarana penunjang kegiatan berupa workshop TTG dan peralatan

penunjang lain, kerjasama SDM yang maksimal, pembinaan dari Ditjen P2P,

2

4 4 4

200%

100%

0

1

2

3

4

5

BBTKLPP Banjarbaru BBTKLPP Jakarta

Page 50: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

41

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

kemitraan dengan lintas sektor dan lintas program, wilayah layanan BBTKLPP

Banjarbaru yang mempunyai local spesifik berupa wilayah berlahan gambut

sehingga mempermudah rancang bangun model/teknologi, setiap tahun dilakukan

penyempurnaan teknologi.

g. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Capaian indikator jumlah teknologi tepat guna bidang P2P yang dihasilkan tahun

2019 ini adalah 200 % dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran untuk

indikator ini sebesar 99,92 %. Hal ini berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan

sebesar 100,08 %.

h. Masalah yang dihadapi

1) Kemampuan SDM masih terbatas, terutama teknologi yang berhubungan

dengan pengendalian penyakit.

2) Jumlah SDM yang kurang, sehingga banyak yang rangkap tugas.

3) Produk TTG mirip dengan produk program kementerian lain sehingga kurang

menarik masyarakat.

i. Pemecahan Masalah

1) Diklat SDM yang berhubungan dengan rancang bangun TTG.

2) Mengusulkan penambahan jumlah SDM sesuai keahlian yang dibutuhkan ke

eselon I.

3) Meningkatkan jejaring kerja lintas program maupun lintas sektor.

4) Memperluas wawasan dengan studi dari berbagai literatur yang berhubungan

dengan masalah kesehatan di wilayah layanan.

5. JUMLAH REKOMENDASI ATAU KAJIAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS LABORATORIUM PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK a. Pengertian

Menurut WHO (2004), surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan,

analisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran

informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kajian artinya penyelidikan/penelaahan

tentang sesuatu yang diharapkan dapat menciptakan suatu kesimpulan yang

selanjutnya mengarah untuk melakukan suatu perbuatan.

Page 51: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

42

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan merupakan

proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data berbasis

laboratorium yang selanjutnya ditelaah agar dapat menciptakan suatu kesimpulan.

b. Definisi Operasional

Jumlah laporan hasil kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan

penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor

dan zoonotik adalah jumlah rekomendasi hasil kegitan surveilans atau kajian faktor

risiko kesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan

lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali

mutu laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik dalam 1 tahun.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Capaian indikator ini sebesar 158,82 %. Capaian ini diperoleh dari target sebanyak

17 laporan dan realisasi sebanyak 27 laporan. Indikator ini dicapai melalui output :

1) Layanan capaian eliminasi malaria melalui komponen :

Monitoring resistensi dan uji efikasi obat anti malaria sebanyak 1 laporan;

Monitoring resistensi insektisida dan pemetaan luas wilayah reseptifitas

daerah malaria sebanyak 2 laporan;

Percepatan eliminasi malaria sebanyak 1 laporan;

Uji kualitas RDT sebanyak 3 laporan.

2) Layanan pengendalian penyakit arbovirosis melalui komponen surveilans

arbivirosis berbasis laboratorium sebanyak 3 laporan.

3) Layanan pengendalian penyakit zoonosis di BTKL melalui komponen :

Kajian faktor risiko zoonosa sebanyak 2 laporan;

Pertemuan koordinasi program pengendalian zoonosa sebanyak 1 laporan;

Surveilans penyakit zoonosa melalui sub komponen surveilans leptospirosis

pada masyarakat daerah banjir/kumuh sebanyak 1 laporan;

X = jumlah laporan hasil kegitan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik pada tahun 2019

Page 52: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

43

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

4) Layanan pengendalian penyakit filariasiss dan kecacingan melalui komponen:

Survei evaluasi prevalensi mikrofilaria pasca POPM filariasiss terpadu

sebanyak 3 laporan;

Pertemuan diseminasi dan advokasi hasil kegiatan sebanyak 1 laporan;

Survei penilaian penularan filariasiss dan kecacingan (Transmission

Assessment Survey/TAS Filariasiss) terpadu sebanyak 2 laporan;

Survei Evaluasi Prevalensi Kecacingan sebanyak 4 laporan;

5) Layanan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit melalui

komponen:

Survei perilaku vektor DBD sebanyak 3 laporan;

Untuk lebih jelasnya capaian dan lokasi kegiatan surveilans atau kajian faktor

risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian

penyakit tular vektor dan zoonotik kami uraikan sebagai berikut.

Monitoring resistensi dan uji efikasi obat anti malaria dilaksanakan di satu

lokasi yaitu di Kabupaten Penajam Paser Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk

mengetahui resistensi penderita malaria terhadap obat anti malaria yang diberikan.

Kegiatan monitoring resistensi insektisida dan pemetaan luas wilayah

reseptifitas daerah malaria bertujuan untuk mengetahui tingkat reseptifitas

lingkungan terhadap kejadian malaria. Kegiatan ini dilaksanakan di 2 lokasi pada

wilayah layanan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.8. Monitoring Resistensi Insektisida dan Pemetaan Luas Wilayah Reseptivitas

Daerah Malaria Tahun 2019

No Lokasi Jumlah

1. Monitoring resistensi insektisida dan pemetaan luas wilayah reseptifitas daerah malaria di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan

1

2. Monitoring resistensi insektisida dan pemetaan luas wilayah reseptifitas daerah malaria di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara

1

Total 2

Kegiatan percepatan eliminasi malaria berupa pertemuan lintas program dalam

rangka eliminasi malaria di wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru. Kegiatan ini

bertujuan untuk koordinasi lintas provinsi dalam rangka percepatan eliminasi

malaria. Kegiatan ini dihadiri oleh dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan

kabupaten/kota terpilih terutama yang berbatasan wilayah provinsi.

Kegiatan pertemuan koordinasi program pengendalian zoonosa dilaksanakan

berbarengan dengan kegiatan pertemuan di atas. Kegiatan ini bertujuan untuk

koordinasi program pengendalian zoonosa dengan lintas program dan lintas sector.

Page 53: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

44

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Kegiatan ini dihadiri oleh dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota

terpilih yaitu yang angka penyakit zoonosanya masih tinggi, dinas

pertanian/peternakan kabupaten/kota terpilih yaitu yang angka penyakit

zoonosanya masih tinggi, Balai Veteriner, Bappeda serta TNI.

Kegiatan pertemuan lain yang dilaksanakan adalah diseminasi dan advokasi

hasil kegiatan yang telah dilaksanakan BBTKLPP Banjarbaru pada tahun 2018 dan

mensinergikan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2019 dengan stakeholder di

wilayah layanan. Kegiatan ini dihadiri oleh dinas kesehatan provinsi dan dinas

kesehatan kabupaten/kota.

Uji kualitas RDT dilaksanakan di 3 lokasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menguji

efektifitas RDT malaria yang telah didistribusikan ke Puskesmas. Selengkapnya

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.9. Uji kualitas RDT Tahun 2019

No Lokasi Jumlah

1. Uji Kualitas RDT Malaria di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan 1

2. Uji Kualitas RDT Malaria di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah 1

3. Uji Kualitas RDT Malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur 1

Total 3

Kegiatan surveilans arbovirosis berbasis laboratorium dilaksanakan di 3 lokasi

sentinel DBD. Kegiatan ini berupa kerjasama bahwa jika terdapat pasien Demam

Berdarah Dengue (DBD) maka pihak rumah sakit atau puskesmas mengirimkan

sampel darahnya ke laboratorium BBTKLPP Banjarbaru. Selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.10. Surveilans Arbovirosis Berbasis Laboratorium Tahun 2019

No Lokasi Jumlah

1. RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Kalimantan Timur 1

2. Puskesmas Gambut Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan 1

3. Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan 1

Total 3

Kegiatan kajian faktor risiko zoonosa dilaksanakan di 2 lokasi. Kegiatan ini

bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang faktor risiko penyakit rabies

terutama pada daerah yang di lingkungan masyarakatnya banyak terdapat hewan

liar yang dapat menularkan rabies. Capaian dan lokasi kegiatan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 54: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

45

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Tabel 3.11. Kajian Faktor Risiko Zoonosa Tahun 2019

No Lokasi Jumlah

1. Kajian Faktor Risiko Zoonosa di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan 1

2. Kajian Faktor Risiko Zoonosa di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah 1

Total 2

Kegiatan surveilans penyakit zoonosa/survei leptospirosis pada masyarakat

daerah banjir/kumuh bertujuan untuk mengetahui angka suspek kasus leptospirosis

pada masyarakat (dengan melakukan RDT) dan faktor yang mempengaruhi

terjadinya peningkatan kasus Leptospirosis di daerah kumuh/banjir. Kegiatan ini

dilakukan di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.

Survei evaluasi prevalensi mikrofilaria pasca POPM (Pemberian Obat

Pencegahan Massal) filariasiss terpadu bertujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan POPM yang telah dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan di 3 lokasi.

Selengkapnya pada tabel berikut:

Tabel 3.12. Survei Evaluasi Prevalensi Mikrofilaria Pasca POPM Tahun 2019

No Lokasi Jumlah

1. Survei evaluasi prevalensi mikrofilaria pasca POPM di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan

1

2. Survei evaluasi prevalensi mikrofilaria pasca POPM di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan

1

3. Survei evaluasi prevalensi mikrofilaria pasca POPM di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah

1

Total 3

Survei penilaian penularan filariasis dan kecacingan (Transmission

Assessment Survey/TAS Filariasiss) terpadu bertujuan untuk menilai secara umum

tingkat penularan Filariasiss setelah pelaksanaan kegiatan POPM Filariasiss.

Kegiatan ini dilaksanakan di 2 lokasi. Selengkapnya pada tabel berikut:

Tabel 3.13. Survei Penilaian Penularan Filariasiss dan Kecacingan (Transmission Assessment

Survey/TAS Filariasiss) Terpadu Tahun 2019

No Lokasi Jumlah

1. Survei penilaian penularan filariasis dan kecacingan (Transmission Assessment Survey/TAS Filariasiss) terpadu di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah

1

2. Survei penilaian penularan filariasis dan kecacingan (Transmission Assessment Survey/TAS Filariasiss) terpadu di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah

1

Total 2

Page 55: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

46

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Survei Evaluasi Prevalensi Kecacingan bertujuan untuk mengetahui prevalensi

kecacingan pada anak sekolah dasar. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 lokasi.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.14. Survei Evaluasi Prevalensi Kecacingan Tahun 2019

No Lokasi Jumlah

1. Survei Evaluasi Prevalensi Kecacingan di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah

1

2. Survei Evaluasi Prevalensi Kecacingan di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah

1

3. Survei Evaluasi Prevalensi Kecacingan di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan

1

4. Survei Evaluasi Prevalensi Kecacingan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan

1

Total 4

Kegiatan survei perilaku vektor menuju eliminasi dan eradikasi berupa survei

perilaku vektor DBD dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perilaku

nyamuk vektor DBD. Kegiatan ini dilaksanakan di 3 lokasi. Selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.15. Survei Perilaku Vektor DBD Tahun 2019

No Lokasi Jumlah

1. Survei Perilaku Vektor DBD di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan 1

2. Survei Perilaku Vektor DBD di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan 1

3. Survei Perilaku Vektor DBD di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah 1

Total 3

1) Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2019

Target kinerja untuk indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor

risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian

penyakit tular vektor dan zoonotik sebanyak 17 laporan. Realisasi untuk indikator

ini sebanyak 27 laporan. Capaian untuk indikator ini sebesar 158,82 %.

Perbandingan antara target dan realisasi indikator ini dapat dilihat pada grafik

berikut ini :

Page 56: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

47

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik 3.18. Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Tahun 2019

2) Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 s/d 2019

Pencapaian indikator untuk indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian

faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik pada tahun 2015 sebanyak 29

laporan, tahun 2016 sebanyak 11 laporan, tahun 2017 sebanyak 15 laporan,

tahun 2018 sebanyak 52 laporan dan tahun 2019 sebanyak 27 laporan. Untuk

lebih jelasnya perbandingan capaian tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 3.19. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian

Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Tahun 2015 – 2019

3) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Kinerja dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 Target kinerja untuk indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor

risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian

penyakit tular vektor dan zoonotik dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 –

2019 untuk tahun 2019 sebanyak 13 laporan, realisasinya 52 laporan. Berikut

perbandingan target dan realisasi untuk indikator ini :

17 27

0

10

20

30

Target Realisasi

31

10 13 13 17 29

11 15

52

27

0

10

20

30

40

50

60

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

TARGET

REALISASI

Page 57: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

48

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik 3.20. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

4) Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P

Indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan

penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor

dan zoonotik tidak dapat dibandingkan langsung dengan indikator kinerja Ditjen

P2P (RAP) tetapi mendukung kinerja Ditjen P2P untuk indikator persentase

rekomendasi kajian surveilans dan faktor risiko penyakit sebesar 50 % dari

jumlah rekomendasi tahun 2014. Hal ini karena kinerja satker untuk indikator ini

tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014 yang disebabkan adanya

perbedaan indikator kinerjanya.

5) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Instansi Sejenis (BBTKLPP Jakarta)

Target indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit

dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular

vektor dan zoonotik untuk tahun 2019 ini sebanyak 17 laporan sedangkan

realisasinya 27 laporan. Persentase capaiannya sebesar 158,82 %. Jika

dibandingkan dengan BBTKLPP Jakarta, target sebanyak 38 dan realisasinya

42. Capaiannya 110,53 %. Hal ini menunjukkan bahwa persentase capaian

indikator ini BBTKLPP Banjarbaru melebihi persentase capaian BBTKLPP

Jakarta. Untuk lebih jelasnya perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

16 10

36

13 13

29

11 15

52

27

0

10

20

30

40

50

60

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

TARGET

REALISASI

Page 58: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

49

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik 3.21. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian

Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik antara BBTKLPP Banjarbaru

dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

e. Upaya untuk menunjang pencapaian indikator

Dalam rangka mencapai target indikator dilakukan upaya-upaya antara lain :

1) Penyusunan proposal kegiatan serta instrumen yang diperlukan dalam

pengumpulan data kegiatan

2) Persiapan alat dan bahan kegiatan

3) Pembekalan pada petugas yang akan melaksanakan kegiatan

4) Memperkuat kerjasama antar bidang terutama dalam penunjukan petugas dan

pemeriksaan sampel

5) Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor

f. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

Tercapainya target indikator ini karena tersedianya dana yang cukup, sarana-

prasarana yang memadai, komitmen yang kuat untuk mencapai kinerja, kerjasama

yang baik antar bidang dan bagian, arahan dan bimbingan dari kepala maupun dari

Dirjen P2P serta koordinasi yang baik dengan instansi daerah di wilayah layanan.

g. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Capaian indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit

dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular

vektor dan zoonotik tahun 2019 ini adalah 158,82 % dan dibandingkan dengan

capaian realisasi anggaran untuk indikator ini sebesar 96,78 %. Hal ini berarti

terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 62,04 %.

h. Masalah Yang Dihadapi

1) Kurangnya personil pendukung kegiatan

2) Jejaring kerja dan koordinasi belum maksimal.

17

38

27

42

158.82% 110.53% 0

10

20

30

40

50

BBTKLPP Banjarbaru BBTKLPP Jakarta

Page 59: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

50

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

i. Pemecahan Masalah

1) Peningkatan jejaring kerja dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi/

Kabupaten/Kota

2) Meningkatkan jejaring surveilans epidemilogi baik dengan Dinas Kesehatan di

wilayah layanan maupun instansi lintas sektor.

3) Penambahan personil melalui penerimaan pegawai pindahan maupun tenaga

kontrak.

6. JUMLAH REKOMENDASI ATAU KAJIAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS LABORATORIUM PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG a. Pengertian

Menurut WHO (2004), surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan,

analisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran

informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kajian artinya penyelidikan/penelaahan

tentang sesuatu yang diharapkan dapat menciptakan suatu kesimpulan yang

selanjutnya mengarah untuk melakukan suatu perbuatan.

Surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan merupakan

proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data berbasis

laboratorium yang selanjutnya ditelaah agar dapat menciptakan suatu kesimpulan.

b. Definisi Operasional

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan

lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung adalah

jumlah rekomendasi hasil kegitan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan

yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans

epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium

pengendalian penyakit menular langsung dalam 1 tahun.

c. Rumus/Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

X = jumlah rekomendasi hasil kegitan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium pengendalian penyakit menular langsung pada tahun 2019

Page 60: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

51

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

d. Capaian Indikator

Capaian indikator ini sebesar 100 %. Capaian ini diperoleh dari target sebanyak 3

laporan dan realisasi sebanyak 3 laporan. Indikator ini dicapai melalui output

layanan pengendalian penyakit TB melalui komponen penguatan surveilans,

monitoring dan evaluasi program TB pada sub komponen pemantauan pengobatan

TB di tempat khusus (ponpes, lapas dan asrama).

Untuk lebih jelasnya capaian dan lokasi kegiatan surveilans atau kajian faktor

risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian

penyakit menular langsung kami uraikan sebagai berikut.

Kegiatan pemantauan pengobatan TB di tempat khusus yaitu Lapas dan

pondok pesantren bertujuan untuk mengetahui besaran masalah serta faktor risiko

yang mempengaruhi terjadinya kejadian TB Paru di Lapas dan pondok pesantren.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.16. Pemantauan Pengobatan TB di Tempat Khusus Tahun 2019

No Lokasi Jumlah

1. Kajian faktor risiko kejadian TB paru di Pondok Pesantren Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah

1

2. Kajian faktor risiko kejadian TB paru di Lapas Narkotika Kelas II A Karang Intan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

1

3. Kajian faktor risiko kejadian TB paru di Pondok Pesantren Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

1

Total 3

1) Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2019

Target kinerja untuk indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor

risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian

penyakit menular langsung sebanyak 3 laporan. Realisasi untuk indikator ini

sebanyak 3 laporan. Capaian untuk indikator ini sebesar 100 %. Perbandingan

antara target dan realisasi indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Grafik 3.22. Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular Langsung Tahun 2019

0

5

TargetRealisasi

3 3

Page 61: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

52

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

2) Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 s/d 2019

Pencapaian indikator untuk indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian

faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

pengendalian penyakit menular langsung pada tahun 2015 sebanyak 3 laporan,

tahun 2016 sebanyak 4 laporan, tahun 2017 sebanyak 6 laporan, tahun 2018

sebanyak 3 laporan dan tahun 2019 sebanyak 3 laporan. Untuk lebih jelasnya

perbandingan capaian tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 3.23. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian

Penyakit Menular Langsung Tahun 2015 – 2019

3) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Kinerja dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 Target kinerja untuk indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor

risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian

penyakit tular vektor dan zoonotik dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 –

2019 untuk tahun 2019 sebanyak 3 laporan, realisasinya 3 laporan. Berikut

perbandingan target dan realisasi untuk indikator ini :

Grafik 3.24. Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian

Penyakit Menular Langsung Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

4 4 5

3 3 3 4

6

3 3

0

1

2

3

4

5

6

7

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

TARGET

REALISASI

3 4

14

3 3 3 4 6

3 3 0

2

4

6

8

10

12

14

16

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

TARGET

REALISASI

Page 62: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

53

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

4) Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P

Indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan

penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular

langsung tidak dapat dibandingkan langsung dengan indikator kinerja Ditjen P2P

(RAP) tetapi mendukung kinerja Ditjen P2P untuk indikator persentase

rekomendasi kajian surveilans dan faktor risiko penyakit sebesar 50 % dari

jumlah rekomendasi tahun 2014. Hal ini karena kinerja satker untuk indikator ini

tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014 yang disebabkan adanya

perbedaan indikator kinerjanya.

5) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Instansi Sejenis (BBTKLPP Jakarta)

Target indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit

dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit

menular langsung untuk tahun 2019 ini sebanyak 3 laporan sedangkan

realisasinya 3 laporan. Persentase capaiannya sebesar 100 %. Jika

dibandingkan dengan BBTKLPP Jakarta, target sebanyak 6 dan realisasinya 6.

Capaiannya 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa persentase capaian indikator ini

baik di BBTKLPP Banjarbaru maupun BBTKLPP Jakarta sama-sama mencapai

target. Untuk lebih jelasnya perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Grafik 3.25. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian

Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular Langsung antara BBTKLPP Banjarbaru dengan

BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

e. Upaya untuk menunjang pencapaian indikator

Dalam rangka mencapai target indikator dilakukan upaya-upaya antara lain :

1) Penyusunan proposal kegiatan serta instrumen yang diperlukan dalam

pengumpulan data kegiatan

3

6

3

6

100% 100%

0

2

4

6

8

BBTKLPP Banjarbaru BBTKLPP Jakarta

Page 63: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

54

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

2) Persiapan alat dan bahan kegiatan

3) Pembekalan pada petugas yang akan melaksanakan kegiatan

4) Memperkuat kerjasama antar bidang terutama dalam penunjukan petugas dan

pemeriksaan sampel

5) Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor

f. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

Tercapainya target indikator ini karena tersedianya dana yang cukup, sarana-

prasarana yang memadai, komitmen yang kuat untuk mencapai kinerja, kerjasama

yang baik antar bidang dan bagian, arahan dan bimbingan dari kepala maupun dari

Dirjen P2P serta koordinasi yang baik dengan instansi daerah di wilayah layanan.

g. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Capaian indikator jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit

dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular

langsung tahun 2019 ini adalah 100 % dan dibandingkan dengan capaian realisasi

anggaran untuk indikator ini sebesar 99,90 %. Hal ini berarti terdapat efisiensi

sumber pembiayaan sebesar 0,1 %.

h. Masalah Yang Dihadapi

1) Kurangnya personil pendukung kegiatan

2) Jejaring kerja dan koordinasi belum maksimal.

i. Pemecahan Masalah

1) Peningkatan jejaring kerja dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi/

Kabupaten/Kota

2) Meningkatkan jejaring surveilans epidemilogi baik dengan Dinas Kesehatan di

wilayah layanan maupun instansi lintas sektor.

3) Penambahan personil melalui penerimaan pegawai pindahan maupun tenaga

kontrak.

7. JUMLAH DOKUMEN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TUGAS TEKNIS LAINNYA

a. Pengertian

Manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja

bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi.

Page 64: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

55

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Manajemen kantor adalah perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasiaan dan

pengawasan pekerjaan kantor dan pelaksanaannya untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan.

Dukungan administrasi dan manajemen sangat diperlukan untuk menjamin

kelancaran administrasi dan meningkatkan kualitas manajemen.

b. Definisi Operasional

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya adalah dokumen

dukungan manajemen pada program pencegahan dan pengendalian penyakit

selama satu tahun sebanyak 11 dokumen yakni sebagai berikut :

- RKAKL/DIPA

- Laporan tahunan

- Laporan keuangan

- Laporan BMN

- Laporan akuntabilitas kinerja pemerintah

- Profil

- Proposal PNBP

- Dokumen Kepegawaian

- E-monev Bappenas

- Laporan Eksekutif Bulanan (LEB)

- E-monev DJA

c. Cara Perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Indikator jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya tercapai

sebanyak 60 dokumen dari target 40 dokumen atau sebesar 150 %.

Untuk mencapai indikator ini, melalui output :

1) Jumlah dokumen pelaksanaan pemantauan dan informasi telah tercapai

sebanyak 45 dokumen, target sebanyak 31 dokumen. Capaian jumlah dokumen

data dan informasi BBTKLPP Banjarbaru tahun 2019 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

X = Jumlah dokumen dukungan manajemen pada program pencegahan dan pengendalian penyakit pada tahun 2019

Page 65: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

56

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Tabel 3.17. Capaian Jumlah Dokumen Pelaksanaan Pemantauan dan Informasi Tahun 2019

No Nama Dokumen Jumlah

1. Laporan Tahunan 1 dokumen

2. Profil 1 dokumen

3. Lakip 1 dokumen

4. E-monev Bappenas 16 dokumen

5. Laporan Eksekutif Bulanan (LEB) 12 dokumen

6. E-monev DJA 14 dokumen

J u m l a h 45 dokumen

2) Jumlah dokumen penyusunan rencana anggaran tercapai sebanyak 9 dokumen,

target sebanyak 3 dokumen. Capaian jumlah dokumen penyusunan rencana

anggaran dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.18. Capaian Jumlah Dokumen Penyusunan Rencana Anggaran Tahun 2019

No Nama Dokumen Jumlah

1. Draft usulan RKA-KL TA 2020 1 dokumen

2. RKA-KL/DIPA TA 2020 1 dokumen

3. Revisi DIPA TA 2019 1 dokumen

4. Revisi POK TA 2019 4 dokumen

5. Proposal PNBP 2 dokumen

J u m l a h 9 dokumen

3) Jumlah laporan keuangan dan BMN tercapai sebanyak 4 dokumen, target 4

dokumen. Capaian jumlah laporan keuangan dan BMN BBTKLPP Banjarbaru

tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.19. Capaian Jumlah Laporan Keuangan dan BMN Tahun 2019

No Nama Dokumen Jumlah

1. Laporan keuangan 2 dokumen

2. Laporan BMN 2 dokumen

J u m l a h 4 dokumen

4) Jumlah dokumen kepegawaian tercapai sebanyak 2 dokumen, target sebanyak

2 dokumen. Capaian jumlah dokumen kepegawaian BBTKLPP Banjarbaru

tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.20. Capaian Jumlah Dokumen KepegawaianTahun 2019

No Nama Dokumen Jumlah

1. Dokumen kontrak kinerja pegawai 1 dokumen

2. Dokumen penilaian kinerja pegawai 1 dokumen

J u m l a h 2 dokumen

1) Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2019

Indikator jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

tercapai sebesar 150 %. Target indikator ini sebanyak 40 dokumen, capaian

Page 66: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

57

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

sebanyak 60 dokumen. Perbandingan antara target dan capaian indikator ini

dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.26. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen

dan Tugas Teknis Lainnya Tahun 2019

2) Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 s/d 2019

Capaian indikator jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis

lainnya pada tahun tahun 2015 sebanyak 49 dokumen, pada tahun 2016

sebanyak 68 dokumen, tahun 2017 sebanyak 65 dokumen, tahun 2018

sebanyak 52 dokumen dan tahun 2019 sebanyak 60 dokumen. Untuk lebih

jelasnya perbandingan capaian indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.27. Capaian Indikator Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis

Lainnya Tahun 2015 – 2019

3) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target kinerja dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019

Target kinerja untuk indikator jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas

teknis lainnya dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 untuk tahun 2019

sebanyak 40 dokumen, realisasinya 60 dokumen. Berikut perbandingan target

dan realisasi untuk indikator ini :

0

20

40

60

Target Realisasi

40

60

49

68 65

40 40 49

68 65 52

60

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

TARGET

REALISASI

Page 67: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

58

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

Grafik 3.28. Capaian Indikator Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis

Lainnya Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

4) Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P

Untuk indikator jumlah dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya tidak bisa

dibandingkan dengan indikator kinerja Ditjen P2P, tetapi indikator ini mendukung

indikator persentase satker program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP

dengan hasil minimal AA.

5) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Instansi Sejenis (BBTKLPP Jakarta)

Target indikator jumlah dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya untuk

tahun 2019 ini sebanyak 40 dokumen sedangkan realisasinya 60 dokumen.

Persentase capaiannya sebesar 150 %. Jika dibandingkan dengan BBTKLPP

Jakarta, target sebanyak 40 dan realisasinya 64. Capaiannya 160 %. Hal ini

menunjukkan bahwa persentase capaian indikator ini di BBTKLPP Jakarta

melebihi capaian BBTKLPP Banjarbaru. Untuk lebih jelasnya perbandingan

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Grafik 3.29. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah dukungan manajemen dan tugas teknis

lainnya antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

35

65 70

40 40 49

68 65 52 60

0

20

40

60

80

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

TARGET

REALISASI

40 40

60 64

150% 160% 0

10

20

30

40

50

60

70

BBTKLPP Banjarbaru BBTKLPP Jakarta

Page 68: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

59

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

e. Upaya untuk Menunjang Pencapaian Indikator

Untuk mencapai target indikator dilakukan upaya antara lain :

1) Menyusun format laporan tahunan dan profil yang disebarkan ke bidang/bagian

2) Memberikan batas waktu pengumpulan laporan tahunan dan profil

bidang/bidang

3) Mengkompilasi laporan tahunan dan profil dari bidang/bagian

4) Menyusun outline/format TOR sesuai format terbaru diserahkan ke

bidang/bagian

5) Menyusun format exel untuk RAB disebarkan ke bagian/bidang

6) Melakukan perencanaan yang terintegrasi antar bidang/bagian dan berbasis

kinerja.

7) Menyusun outline/format laporan kinerja

8) Menyusun outline/format laporan PP 39 dan e-monev DJA

9) Memberikan deadline batas waktu laporan kinerja, PP 39 dan e-monev DJA.

10) Melakukan entry data SPM.

11) Melakukan rekonsiliasi ke KPPN setiap bulan

12) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan pihak eselon 1

13) Menghadiri pertemuan terkait dengan kegiatan penyusunan laporan keuangan.

14) Melakukan koordinasi internal

15) Menyusun laporan tepat waktu

16) Menghadiri pertemuan penyusunan target PNBP yang diselenggarakan oleh

Ditjen P2P maupun Biro Keuangan Kementerian Kesehatan.

17) Melakukan konsultasi dengan kepegawaian Ditjen P2P

18) Menghadiri pertemuan terkait dengan kegiatan kepegawaian baik yang

dilakukan oleh bagian kepegawaian Ditjen P2P maupun Biro Kepegawaian.

19) Melakukan layanan administrasi kepegawaian dengan segera.

20) Diklat SDM yang berhubungan dengan administrasi, keuangan, pengadaan

barang/ jasa dan kepegawaian.

f. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

Faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian indikator ini adalah :

1) Pendanaan yang cukup

2) Sarana-prasarana penunjang kegiatan yang memadai

3) SDM yang mendukung kegiatan

4) Pembinaan dari Ditjen P2P

5) Kemitraan dengan lintas sektor dan lintas program.

Page 69: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

60

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

g. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Capaian indikator jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

tahun 2019 ini adalah 150 % dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran

untuk indikator ini sebesar 99,30 %. Hal ini berarti terdapat efisiensi sumber

pembiayaan sebesar 50,70 %.

h. Masalah yang Dihadapi

1) Terbatasnya SDM di bagian Tata Usaha sehingga terjadi rangkap tugas

2) Kurang tenaga administrasi sehingga pekerjaan administrasi ketatausahaan

dikerjakan oleh tenaga teknis

3) Penyelesaian laporan kegiatan dari bidang agak lambat sehingga penyusunan

penyusunan laporan tahunan, profil dan Lakip di bagian tata usaha juga

terhambat.

i. Cara Pemecahan Masalah

1) Diklat SDM yang berhubungan dengan administrasi, keuangan, pengadaan

barang/ jasa dan kepegawaian.

2) Mengusulkan penambahan formasi SDM sesuai keahlian yang dibutuhkan ke

eselon I.

3) Lebih meningkatkan jejaring kerja dengan lintas sektor dan lintas program

4) Kerjasama antar bidang lebih ditingkatkan terutama kesamaan pemahaman

pentingnya penyebaran informasi dari hasil kegiatan yang telah dilakukan.

5) Berkonsultasi dengan eselon 1 secara kontinyu

8. JUMLAH PENINGKATAN KAPASITAS SDM BIDANG P2P a. Pengertian

SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak,

pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Peningkatan kapasitas SDM adalah proses meningkatkan kemampuan

pengetahuan dan keterampilan, serta sikap dan perilaku.

b. Definisi Operasional

Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P adalah jumlah jenis peningkatan

kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM B/BTKLPP dalam kurun waktu satu

tahun.

Page 70: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

61

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

c. Rumus/cara perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Indikator jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P ini telah tercapai sebesar

100 %. Target indikator ini sebanyak 13 jenis, realisasi sebanyak 13 jenis. Capaian

jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P tahun 2019 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 3.21. Capaian Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P

Tahun 2019

No Pelatihan Jumlah

1. Peningkatan kapasitas Pelaksanaan Surveilans penyakit 1 jenis

2. Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi Massa 1 jenis

3. Diklat Identifikasi Vektor Filariasis dan Pembedahan Larva Stadium 3

1 jenis

4. OJT Pengembangan Metode 1 jenis

5. Diklat Statistik Praktis untuk Laboratorium Penguji Terakreditasi

1 jenis

6. OJT Pemeriksaan Legionella 1 jenis

7. OJT QA/QC Pembuatan Media/Reagensia 1 jenis

8. In House Training Pengujian Virus Campak dan Rubella 1 jenis

9. Anti Mikrobial Resisten 1 jenis

10. Peningkatan Kapasitas Dalam Pengolah Data 1 jenis

11. In house Training GIS 1 jenis

12. Peningkatan Kompetensi (Diklat SAKIP) 1 jenis

13. Peningkatan Kompetensi (In house training Pelayanan Prima)

1 jenis

T O T A L 13 jenis

1) Perbandingan Target Dan Realisasi Tahun 2019

Indikator jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P dari target sebanyak

13 jenis terealisasi sebanyak 13 jenis. Perbandingan antara target dan realisasi

indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.30. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P

Tahun 2019

13 13

0

5

10

15

Target Realisasi

X = jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM B/BTKLPP selama tahun 2019

Page 71: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

62

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

2) Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 – 2019

Capaian indikator jumlah peningkatan kapasitan SDM bidang P2P pada tahun

tahun 2015 sebanyak 20 jenis, pada tahun 2016 sebanyak 9 jenis, tahun 2017

sebanyak 10 jenis, tahun 2018 sebanyak 21 jenis dan tahun 2019 sebanyak 13

jenis. Untuk target tidak dapat dibandingkan karena satuannya berbeda. Untuk

lebih jelasnya perbandingan capaian indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut

ini:

Grafik 3.31. Capaian Indikator Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P

Tahun 2015 – 2019

3) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Kinerja dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 Target kinerja untuk indikator jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

dalam RAK BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 untuk tahun 2019 sebanyak 13

jenis, realisasinya 13 jenis. Untuk tahun 2015 – 2017, target tidak dapat

dibandingkan dikarenakan berbeda satuan. Berikut perbandingan target dan

realisasi untuk indikator ini :

Grafik 3.32. Capaian Indikator Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P

Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

0

5

10

15

20

25

Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

13 13

20

9 10

21

13

Target

Realisasi

13 13

20

9 10

21

13

0

5

10

15

20

25

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

TARGET

REALISASI

Page 72: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

63

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

4) Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P

Untuk indikator jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P tidak bisa

dibandingkan dengan indikator kinerja Ditjen P2P, tetapi indikator ini mendukung

indikator persentase satker program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP

dengan hasil minimal AA.

5) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Instansi Sejenis (BBTKLPP Jakarta)

Target indikator jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P untuk tahun

2019 ini sebanyak 13 jenis sedangkan realisasinya 13 jenis. Persentase

capaiannya sebesar 100 %. Jika dibandingkan dengan BBTKLPP Jakarta, target

sebanyak 22 dan realisasinya 32. Capaiannya 145,45 %. Hal ini menunjukkan

bahwa persentase capaian indikator ini di BBTKLPP Banjarbaru melebihi

capaian BBTKLPP Jakarta. Untuk lebih jelasnya perbandingan tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Grafik 3.33. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang

P2P antara BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

e. Upaya untuk Menunjang Pencapaian Indikator

1) Menyusun kebutuhan jenis pelatihan

2) Menyusun rencana pelatihan beserta rencana anggaran

3) Bekerjasama dengan penyelenggara pelatihan

4) Untuk diklat tertentu dilakukan in house training agar lebih efisien anggaran

5) Bekerjasama dengan B/BTKLPP lain yang lebih kompeten sebagai tempat on

the job training.

f. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

Faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian indikator ini adalah :

1) Pendanaan yang cukup

13

22

13

32

100% 145.45%

0

10

20

30

40

BBTKLPP Banjarbaru BBTKLPP Jakarta

Page 73: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

64

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

2) Sarana-prasarana penunjang kegiatan yang memadai

3) SDM yang mendukung kegiatan

4) Pembinaan dari Ditjen P2P

5) Kemitraan dengan lintas sektor dan lintas program.

g. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Capaian indikator jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P tahun 2019 ini

adalah 161,54 % dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran untuk

indikator ini sebesar 93,54 %. Hal ini berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan

sebesar 188,22 %.

h. Masalah yang dihadapi

1) Pelatihan yang berhubungan dengan analisis laboratorium penyakit masih

terbatas lembaga penyelenggaranya

2) Penyelenggaraan pelatihan yang berhubungan dengan dukungan manajemen

seperti perencanaan, penyusunan laporan kinerja, arsiparis, retensi arsip, sangat

sedikit diselenggarakan, padahal pelatihan ini sangat dibutuhkan.

i. Pemecahan Masalah

1) Melaksanakan in house training untuk diklat tertentu

2) Diklat berhubungan dengan analisis penyakit dilakukan OJT ke laboratorium lain.

9. JUMLAH PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA

a. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian sarana adalah segala sesuatu

yang dapat dipakai sebagai alat mencapai tujuan atau maksudnya, sedangkan

prasarana adalah segala yang merupakan penunjang utama terselenggaranya

suatu proses.

Sarana kerja kantor adalah suatu fasilitas yang secara langsung berfungsi sebagai

penunjang proses penyelenggaraan pemerintah dalam pencapaian sarana yang

ditetapkan, antara lain: ruangan kantor, perlengkapan kerja dan kendaraan dinas.

Prasarana kantor adalah fasilitas yang secara tidak langsung berfungsi menunjang

terselenggaranya suatu proses kerja aparatur dalam meningkatkan kinerja sesuai

dengan tugas dan tanggung jawabnya yang sifatnya permanen atau tetap seperti

gedung kantor, lapangan, aula rumah jabatan dan rumah instansi.

Page 74: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

65

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

b. Definisi Operasional

Jumlah pengadaan sarana prasarana adalah jumlah pengadaan tanah, gedung,

alat kesehatan dan fasilitas penunjang perkantoran selama satu tahun.

c. Rumus/cara perhitungan

Cara perhitungan :

d. Capaian Indikator

Indikator jumlah pengadaan sarana prasarana ini sebanyak 27 unit, target

sebanyak 19 unit atau sebesar 142,11 %. Capaian jumlah pengadaan sarana

prasarana tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.22. Capaian Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana Tahun 2019

No Sarana Prasarana Jumlah

1. Tanah -

2. Gedung -

3. Alat kesehatan 11 unit

4. Fasilitas penunjang perkantoran 16 unit

T O T A L 27 unit

1) Perbandingan Target Dan Realisasi Tahun 2019

Indikator jumlah pengadaan sarana prasarana dari target sebanyak 19 unit

terealisasi sebanyak 27 unit. Perbandingan antara target dan realisasi indikator

ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.34. Target dan Realisasi Indikator Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana

Tahun 2019

2) Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 – 2019

Capaian indikator jumlah pengadaan sarana prasrana pada tahun 2015 – 2017

tidak dapat dibandingkan karena indikator kinerjanya berbeda, sedangkan tahun

0

10

20

30

Target Realisasi

19 27

X = jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan dan fasilitas penunjang perkantoran selama tahun 2019

Page 75: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

66

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

2019 sebanyak 27 unit. Untuk lebih jelasnya perbandingan capaian indikator ini

dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.35. Capaian Indikator Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana Tahun 2015 – 2019

3) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Kinerja dalam RAK

BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 Target kinerja untuk indikator jumlah pengadaan sarana prasaran dalam RAK

BBTKLPP Banjarbaru 2015 – 2019 untuk tahun 2019 sebanyak 49 unit,

realisasinya 133 unit. Berikut perbandingan target dan realisasi untuk indikator

ini :

Grafik 3.36. Capaian Indikator Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana

Dibandingkan RAK Tahun 2015 – 2019

4) Perbandingan Realisasi Kinerja BBTKLPP Banjarbaru dengan Target Kinerja Ditjen P2P Untuk indikator jumlah pengadaan sarana prasarana ini mendukung indikator

kinerja P2P yaitu persentase satker pusat dan daerah yang ditingkatkan

saran/prasarananya untuk memenuhi standar.

0

20

40

60

80

100

120

140

Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

49

19

133

27

Target

Realisasi

49 49

133

27

0

20

40

60

80

100

120

140

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

TARGET

REALISASI

Page 76: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

67

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

5) Perbandingan Capaian Kinerja dengan Instansi Sejenis (BBTKLPP Jakarta)

Target indikator jumlah pengadaan sarana prasarana untuk tahun 2019 ini

sebanyak 19 unit sedangkan realisasinya 27 unit. Persentase capaiannya

sebesar 142,11 %. Jika dibandingkan dengan BBTKLPP Jakarta, target

sebanyak 2 dan realisasinya 2. Capaiannya 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa

persentase capaian indikator ini di BBTKLPP Banjarbaru melebihi capaian

BBTKLPP Jakarta. Untuk lebih jelasnya perbandingan tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Grafik 3.37. Perbandingan Capaian Indikator Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana antara

BBTKLPP Banjarbaru dengan BBTKLPP Jakarta Tahun 2019

e. Upaya untuk Menunjang Pencapaian Indikator

1) Menyusun kebutuhan sarana prasarana

2) Menyusun rencana pengadaan sarana prasarana beserta rencana anggaran

3) Melakukan koordinasi internal

4) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan pihak eselon 1

f. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

Faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian indikator ini adalah :

1) Pendanaan yang cukup

2) Sarana-prasarana penunjang kegiatan yang memadai

3) SDM yang mendukung kegiatan

4) Pembinaan dari Ditjen P2P

5) Kemitraan dengan lintas sektor dan lintas program.

g. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Capaian indikator jumlah pengadaan sarana prasarana tahun 2019 ini adalah

142,11 % dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran untuk indikator ini

19

2

27

2 142.11% 100%

0

5

10

15

20

25

30

BBTKLPP Banjarbaru BBTKLPP Jakarta

Page 77: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

68

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

sebesar 99,28 %. Hal ini berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar

42,83 %.

h. Masalah yang dihadapi

1) Proses buka blokir anggaran yang memakan waktu lama sehingga pengadaan

belum dapat dilaksanakan

2) Anggaran terbuka blokirnya mendekati akhir tahun sehingga proses pengadaan

kurang waktu

i. Pemecahan Masalah

1) Konsultasi ke eselon I untuk proses buka blokir anggaran

2) Melaksanakan pengadaan sarana prasarana sesuai prosedur

B. REALISASI ANGGARAN

Pagu dan realisasi anggaran masing-masing indikator dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.23. Pagu dan Realisasi Anggaran Masing-Masing Indikator Tahun 2019

No Indikator Kinerja Pagu Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp) Persentase

(%)

1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL

229.393.000 219.150.092 95,53

2. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi

1.182.180.000 1.177.672.213 99,62

3.

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

574.695.000 527.279.442 91,75

4. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan

35.999.000 35.971.645 99,92

5.

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

3.800.000.000 3.677.814.555 96,78

6.

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung

100.000.000 99.898.800 99,90

7. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

12.374.472.000 12.288.078.406 99,30

8. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

130.970.000 130.227.703 99,43

9. Jumlah pengadaan sarana prasarana

773.249.000 767.681.144 99,28

Total 19.200.958.000 18.932.877.212 98,60

Page 78: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

69

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara umum BBTKLPP Banjarbaru tahun 2018 telah mampu mencapai target

yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dari 9 indikator yang ditetapkan,

2 indikator tercapai target dan 7 indikator tercapai melampaui target.

Tujuh indikator yang melebihi target yaitu persentase respon Sinyal Kewaspadaan

Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL sebesar 101,01 %, jumlah

sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi 166,65 %, jumlah rekomendasi surveilans

atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

sebesar 128,57 %, jumlah teknologi tepat guna bidang P2P yang dihasilkan sebesar 200

%, jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan

lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

sebesar 158,82 %, jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

sebesar 150 % dan Jumlah pengadaan sarana prasarana sebesar 142,11 %. Dua

indikator yang mencapai target (100 %) adalah jumlah rekomendasi surveilans atau

kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

pengendalian penyakit menular langsung dan jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang

P2P.

Faktor-faktor yang mendukung capaian kinerja diantaranya: anggaran yang

cukup, bimbingan dan arahan dari Ditjen P2P, peningkatan kemampuan laboratorium,

kerjasama yang baik di internal BBTKLPP Banjarbaru, sarana-prasarana yang memadai,

SDM yang menguasai dalam bidang surveilans epidemiologi serta kemitraan dengan

lintas sektor dan lintas program di wilayah layanan.

Meskipun secara umum capaian kinerja tahun 2019 telah memenuhi target,

namun selama pelaksanaan banyak kendala/hambatan yang ditemukan.

Hambatan/kendala tersebut adalah : kondisi wilayah layanan yang luas dengan kondisi

terpencil sulit dijangkau menyebabkan sulitnya penanggulangan KLB < 24 jam, jumlah

SDM yang kurang sehingga banyak yang rangkap tugas, kemampuan SDM dalam hal

rancang bangun TTG masih terbatas terutama untuk TTG pengendalian penyakit,

kemampuan pemeriksaan spesimen yang terbatas sehingga kesulitan bila terjadi KLB

penyakit diluar kemampuan laboratorium BBTKLPP Banjarbaru, jejaring dan kemitraan

dengan daerah belum maksimal.

Page 79: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

70

Laporan Kinerja BBTKLPP Banjarbaru 2019

B. TINDAK LANJUT

Adapun langkah-langkah yang akan diambil untuk peningkatan kinerja di masa yang

akan datang adalah :

1. Perbaikan dalam rancangan rencana kegiatan

2. Peningkatan kapasitas melaksanakan pelatihan, OJT termasuk usulan penambahan

jumlah pegawai

3. Peningkatan jejaring kerja melalui lintas sektor

4. Perbaikan teknis rencana pengembangan TTG

5. Meningkatkan jejaring kerja dengan lintas sektor dan lintas program

6. Meningkatkan sarana dan prasarana laboratorium

Page 80: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

LAMPIRAN 1

PERJANJIAN KINERJA

Page 81: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 82: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 83: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 84: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 85: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 86: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 87: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 88: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

LAMPIRAN 2

DATA DUKUNG

Page 89: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 90: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

Pengambilan sampel pada kegiatan

Respon Cepat peningkatan kasus DBD di

Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur

FOTO-FOTO KEGIATAN RESPON SINYAL KEWASPADAAN DINI (SKD), KLB DAN BENCANA

DI WILAYAH LAYANAN BTKL

Pengambilan sampel serum darah untuk Uji RDT

HAV IgM kepada santri Suspek Hepatitis A

Wawancara dengan penderida keracuanan

makan di Ruangan Rawat Inap Puskesmas

Lamunti

Pengambilan sampel usap tangan penjamah

makanan di Pondok Pesantren

Page 91: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 92: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 93: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

FOTO-FOTO KEGIATAN SURVEILANS ATAU KAJIAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT DAN

PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS LABORATORIUM

Pengambilan sampel polio lingkungan di Kota

Banjarmasin provinsi Kalimantan Selatan

Pengukuran kadar CO pada kegiatan Kajian Dampak Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB Berbasis Lingkungan yang dilaksanakan di Kota Palangka

Raya Provinsi Kalimantan Tengah

Pengambilan sampel usap lantai dapur catering Embarkasi Haji di Kota Balikpapan Provinsi

Kalimantan Timur

Uji fungsi pada kegiatan pemantauan terhadap TTG yang telah dimanfaatkan masyarakat yaitu TTG

pengolahan air sungai menjadi air bersih di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan

Page 94: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 95: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

FOTO-FOTO KEGIATAN

PEMBUATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Uji efektivitas rimpang lengkuas terhadap jentik nyamuk Aedes aegypty

Uji Coba Maserasi Kulit Jeruk Nipis

Pemilihan larva nyamuk Aedes aegypti

Pengumpulan jentik nyamuk Aedes aegypti

Page 96: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

Teknologi Tepat Guna Pengendalian Bakteri Udara

Uji coba Teknologi Tepat Guna Pengendalian Bakteri Udara di Puskesmas Martapura I Kabupaten Banjar Provinsi

Kalimantan Selatan

Page 97: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 98: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

FOTO-FOTO KEGIATAN SURVEILANS ATAU KAJIAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS LABORATORIUM PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK

Survei Breeding Place

OJT di Puskesmas Tambarangan

Pengambilan Sampel Darah jari

Pengambilan Jentik Nyamuk di Luar Rumah

Koordinasi dengan Puskesmas

Page 99: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 100: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular

FOTO-FOTO KEGIATAN SURVEILANS ATAU KAJIAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

BERBASIS LABORATORIUM PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG

Pengukuran berat badan dan tinggai badan responden pada kegiatan kajian faktor risiko kejadian TB paru di

lapas narkotika kelas II A Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan

Wawancara responden pada kegiatan kajian faktor risiko kejadian TB paru di lapas narkotika

kelas II A Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan

Pengukuran kualitas udara dalam ruang pada kegiatan kajian faktor risiko kejadian TB paru di Pondok Pesantren Kabupaten Banjar Provinsi

Kalimantan Selatan

Wawancara responden pada kegiatan kajian faktor risiko kejadian TB paru di Pondok Pesantren

Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan

Page 101: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 102: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular
Page 103: ii · 2020-02-21 · Target dan Realisasi Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium Pengendalian Penyakit Menular