SURVEILANS FAKTOR RESIKO PENYAKIT DI TEMPAT-TEMPAT UMUM (SANITASI HOTEL) DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2019

ABSTRAK

Hotel merupakan suatu industri atau usaha jasa yang dikelola secara komersial. satu yang menjadi

bagian dari penyehatan tempat tempat umum adalah sanitasi perhotelan. Industri perhotelan merupakan merupakan salah satu sarana pariwisata yang berperan penting dalam peningkatan pendapatan di bidang pariwisata. Hal ini untuk meyakinkan para wisatawan, bahwa hotel berada dalam pengawasan dari Dinas Kesehatan, khususnya rumah makan/restoran dan semua hotel yang berada di kawasan Danau Toba. untuk mendukung pariwisata Danau Toba baik dari wisatawan mancanegara maupun dari lokal, Hotel sangat mempengaruhi kedatangan kembali wisatawan. Oleh karena itu maka BTKLPP Kelas I Medan melakukan Inspeksi sanitasi serta pemeriksaan air bersih 10 sampel, air minum 10 sampel, mikrobiologi udara 50 titik sampel, dan udara indoor 50 titik sampel pada hotel di kawasan wisata Danau Toba di Kabupaten Simalungun pada tanggal 18 s.d. 20 Juni 2019.

Penilaian sanitasi pada terdapat 10 hotel dimana 5 hotel bintang dan 5 hotel melati di Kabupaten Simalungun diperoleh hasil sebagai berikut 3 hotel melati dan 1 hotel bintang tidak memenuhi syarat hygiene dan sanitasi hotel sedangkan 2 hotel melati dan 4 hotel bintang penilaian sanitasi telah memenuhi syarat berdasarkan Permenkes RI No. 80/Menkes/Per/II/1990, Tentang Persyaratan Lingkungan dan Bangunan Hotel, Kamar/ Ruang, dan Fasilitas Sanitasi.

Hasil pemeriksaan 20 % Hotel yang memenuhi syarat air bersih, Parameter yang tidak memenuhi baku mutu adalah pH, krom valensi 6, dan Total Coliform, 10 % hotel yang memenuhi syarat air minum, Parameter yang tidak memenuhi baku mutu adalah pH dan Total Coliform. Faktor risiko yang berkaitan dengan kualitas air minum dan air bersih yang dapat menimbulkan gangguan penyakit khususnya penyakit gangguan pencernaan dan penyakit menular lainnya seperti : Diare, thypoid, Colera dan hepatitis. Faktor risiko yang berkaitan dengan kualitas udara indoor yang melebihi nilai ambang batas (NAB) untuk parameter suhu, pencahayaan, kelembaban terjadinya gangguan penyakit antara lain : Dehidrasi, kelelahan sakit kepala, kekeringan selaput membrane udara, meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme. iritasi mata, gangguan pendengaran dan stress. Faktor risiko yang berkaitan dengan mikrobiologi udara yang parameter TPC, dapat menimbulkan gangguan pernafasan.

Surat keterangan sehat dari dokter yang masih berlaku sebaiknya diberlakukan bagi seluruh pegawai hotel dan dilakukan secara rutin demi menjamin kesehatan semua pegawai dan menghindari faktor risiko terjadinya penularan penyakit dan gangguan kesehatan. Pimpinan hotel agar segera melakukan perbaikan dan memenuhi kekurangan yang belum sesuai dengan peraturan yang berlaku demi melindungi masyarakat dari ancaman dan gangguan kesehatan melalui upaya penyehatan lingkungan hotel. Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun supaya selalu mengawasi kesehatan lingkungan hotel yang berada di wilayah kerjanya dan melakukan pembinaan kepada pihak hotel yang ada di Kecamatan Raya yang tidak memberikan izin untuk melakukan pemeriksaan hygiene dan sanitasi hotel. Kata Kunci : Hygiene dan Sanitasi, Faktor Resiko, Hotel

DOKUMENTASI KEGIATAN

Dokumentasi Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun

Foto Bersama Dengan Pengelola Hotel

Koordinasi Dengan Petugas Hotel Yang tidak Memberikan Izin Untuk

Melaksanakan Kegiatan di Hotel Tersebut

Monitoring Kegiatan Pemeriksaan Udara Indoor oleh Kepala Seksi ADKL

Pemeriksaan Mikrobiologi Udara

Kondisi Lingkungan Hotel

Pemeriksaan Udara Indoor

Kondisi Lingkungan Hotel

Melakukan Inspeksi Hygiene dan Sanitasi Hotel

Pengambilan Sampel Air Minum dan Air Bersih