ideologi al yasar al islami

13
 IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI  YUANDA KUSUMA Page | 1 I. PENDAHULUAN Engels setelah menelusuri sejarah masyarakat mengatakan bahwa agama dalam sejarah pernah menjadi kekuatan sosial transformatif. Kontras dengan itu, Marx mengatakan bahwa agama adalah candu bagi masyarakat. Agama melahirkan kesadaran historis manusia ke kesadaran khayali, mengilusikannya dan akhirnya mendomistifikasi kekuatan perubahan yang dimilkinya. Hingga kemudian agama melegitimasi proses penghisapan ekonomi dalam sistem kapitalisme. Lenin dengan mantap mengatakan adalah salah satu bentuk penindasan spiritual terhadap manusia. Agama semacam minuman keras spiritual. Mengapa agama menampakkan dispersepsi sedemikian beragam? Bahkan saling kontras!. Agamawan boleh berapologi bahwa agama memiliki dimensi empiris dan normatif. Apa yang terjadi dalam wilayah empiris dikerangkakan sebagai penyelewengan agama dalam praktek. Dan secara normatif, agama selalu dikatakan membawa kebenaran absolut. Ketika keabsolutan ini menyejarah, ditangkap dan ditafsirkan secara historis maka wajahnya pun sesuai dengan kekuatan sosial dan ekonomi atau seting sosial yang melingkupinya. Sehingga dimensi normatif agama tidak selalu pararel dengan dimensi historis agama. Perspektif gerakan Kiri ternyata dapat menjelaskan fenomena ini secara lebih memuaskan. Agama menurut perpektif itu, dalam straktak (strategi dan taktik) gerakan, disejajarkan dengan nasionalisme yang gagap dalam proses pencarian ideologi. Konstruksi ideologis nasionalisme dideterminasi aktor yang memegangnya. Nasionalisme yang dimainkan seorang Hitler atau Mussolini, misalnya, menghasilkan fasisme. Nasionalisme di tangan seorang Soekarno, misalnya, menjadi bagian dari kekuatan sosisal yangmelancarkan perlawanan terhadap imperialisme dan kolonialisme. Demikian juga dengan agama. Agama tergantung pada siapa yang mengendalikannya. Bila agama dimaknai dan diberi tanda transformatif dan progresif maka agama akan menampakkan secara historis sebagai kekuatan sosial transformatif dan progresif. Sebaliknya bila ditandai dan dimaknai dengan karakter reaksioner maka agama akan menjadi sangat reaksioner. Sama-sama berteologi  Ahl 

Upload: abubukhori-almukry

Post on 14-Jul-2015

73 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 1/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 1

I. PENDAHULUAN 

Engels setelah menelusuri sejarah masyarakat mengatakan bahwa agama dalam

sejarah pernah menjadi kekuatan sosial transformatif. Kontras dengan itu, Marx

mengatakan bahwa agama adalah candu bagi masyarakat. Agama melahirkan

kesadaran historis manusia ke kesadaran khayali, mengilusikannya dan akhirnya

mendomistifikasi kekuatan perubahan yang dimilkinya. Hingga kemudian agama

melegitimasi proses penghisapan ekonomi dalam sistem kapitalisme. Lenin dengan

mantap mengatakan adalah salah satu bentuk penindasan spiritual terhadap

manusia. Agama semacam minuman keras spiritual.

Mengapa agama menampakkan dispersepsi sedemikian beragam? Bahkan saling

kontras!. Agamawan boleh berapologi bahwa agama memiliki dimensi empiris dan

normatif. Apa yang terjadi dalam wilayah empiris dikerangkakan sebagai

penyelewengan agama dalam praktek. Dan secara normatif, agama selalu dikatakan

membawa kebenaran absolut. Ketika keabsolutan ini menyejarah, ditangkap dan

ditafsirkan secara historis maka wajahnya pun sesuai dengan kekuatan sosial dan

ekonomi atau seting sosial yang melingkupinya. Sehingga dimensi normatif agama

tidak selalu pararel dengan dimensi historis agama.

Perspektif gerakan Kiri ternyata dapat menjelaskan fenomena ini secara lebih

memuaskan. Agama menurut perpektif itu, dalam straktak (strategi dan taktik)

gerakan, disejajarkan dengan nasionalisme yang gagap dalam proses pencarian

ideologi. Konstruksi ideologis nasionalisme dideterminasi aktor yang memegangnya.

Nasionalisme yang dimainkan seorang Hitler atau Mussolini, misalnya,

menghasilkan fasisme. Nasionalisme di tangan seorang Soekarno, misalnya,

menjadi bagian dari kekuatan sosisal yangmelancarkan perlawanan terhadap

imperialisme dan kolonialisme.

Demikian juga dengan agama. Agama tergantung pada siapa yang

mengendalikannya. Bila agama dimaknai dan diberi tanda transformatif dan

progresif maka agama akan menampakkan secara historis sebagai kekuatan sosial

transformatif dan progresif. Sebaliknya bila ditandai dan dimaknai dengan karakter 

reaksioner maka agama akan menjadi sangat reaksioner. Sama-sama berteologi  Ahl 

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 2/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 2

al Sunnah, misalnya, namun karakter sosiologis yang ditampilkan oleh komunitas

NU berbeda dengan yang ditampakkan oleh komunitas FPI. Sama-sama berteologi

 Ahl al Sunnah, namun karakter pergerakan yang dimiliki Wahabi berbeda dengan al

Ikhwan al Muslimun.

Persoalan di atas mengingatkan kita pada suatu polemik mengenai kemungkinan

agama sebagai ideologi alternatif. Bagi beberapa kalangan, seperti Gus Dur 

mengatakan bahwa Islam belum memiliki rumusan ideologis mengenai tatanan

sosial ekonomi seratikulatif sosialisme atau kapitalisme. Sebagai contoh, teori

kenegaraan Islam yang lengkap, terperinci dan tuntas belum ada. Apa yang segar 

dapat dirumuskan adalah bagaimana mengatur negara dalam garis besarnya,

dengan kata lain hanya sebatas wawasan kebangsaaan dan kenegaraannya saja.

Perumusan sistematisasi agama secara ideologis ini merupakan upaya menjadikan

agama sebagai kekuatan transformatif. Konstruksi ideologi tersebut mula-mula

dirumuskan terlebih dahulu dengan melakukan pembacaan terhadap kondisi objektif 

perkembangan global dan lokal serta situasi sosial yang melingkupinya. Setelah

memberikan perspektif terhadap cara baca realitas sosial maka pada tahap

selanjutnya agama sebagai hal ideologis selalu mendorong untuk melakukanperubahan sosial sesuai dengan cita-cita ideologisnya.1 

Dalam perspektif seperti itulah, kita harus membaca Hassan Hanafi sang pencipta

manifesto al Yasar al Islami  (Kiri Islam). Sebuah konstruksi ideologis yang radikal

dan memiliki kejelasan baik secara konseptual, metode maupun tahapan-tahapan

praksisnya. Tulisan ini akan mengeksplorasi konsep dan struktur Kiri Islam,

metodologi, kekuatan-kekuatan sosial yang melahirkannya.

II. APA ITU IDEOLOGI ?

Ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, cita-cita, konsep, keyakinan

dan kata logos yang artinya ilmu, pengetahuan dan logika. Jadi secara sederhana

ideologi merupakan ilmu atau kajian yang membahas suatu keyakinan atau gagasan

1Dr. Ibrahim al Dasui Syata, al Thaurah al Iraniyah : al Juzur al Idiyolojiyah. Al Zahra' li al I'lam al 'Araby  

Madinat Nashr Kairo, 1988. Hal : 141.

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 3/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 3

tertentu. Akan tetapi, ideologi berbeda dengan filsafat. Yang terakhir ini hanya bisa

membantu manusia memahami secara lebih baik tentang dunia tetapi tidak pernah

mampu mengubahnya. Oleh karenanya, dalam sejarah, ilmuwan dan filsuf tidak

pernnah menggerakkan revolusi. Penggerak revolusi dan penggerak sejarah adalah

selalu seorang ideolog atau ilmuwan ideologis atau filosof ideologis. Dan tentu saja

di mata agamawan. Para Nabi. Yang dituntut ilmu adalah kemampuan menjaga

  jarak dengan objek kajian untuk mendapatkan objektivitas dan melukiskan sesuatu

sebagaimana adanya. Sedangkan ideologi menuntut kepatuhan, memihak dan

dituntut berjuang mewujudkan cita-cita ideologinya. Syari¶ati mengatakan bahwa

ideologi mengacu pada suatu keyakinan yang dipeluk oleh kelmpok atau kelas sosial

tertentu dengan setting sosial dan kultural tertentu. Syari¶ati menyebut bahwa

ideologi memiliki tiga tahap. Pertama, tahap cara melihat dan menangkap alam

semesta, eksistensi dan manusia. Kedua, cara khusus kita memahami dan menilai

semua benda, gagasan-gagasan, ide-ide yang mengkonstruksi setting sosial dan

klutural kita dan dengan demikian konstruksi kesadaran kita. Ketiga, tahapan

praksis yang mencakup strategi, taktik, tahapan-tahapan, metode-metode gerakan

untuk mengubah realita sosial sesuai dengan cita-cita ideologisnya. Pada tahapan

ketiga ini, ideologi memberikan energi, inspirasi, keyakinan, dorongan parapenganutnya sebagai dasar perubahan dan kemajuan kondisi sosial yang

diharapkannya.2 

Untuk memahami Kiri Islam secara holistik diperlukan rekonstruksi terhadap setting

sosial yang melahirkannya. Setiap ideologi, seperti diujarkan syari¶ati selalu lahir dari

massa kemanusiaan. Dalam analisis sosial dikenal adanya tiga konteks : konteks

situasi, konteks sosial dan konteks budaya. Konteks situasi  adalah kristalisasi

konstruksi nalar hanafi yang direguk dari khazanah intelektual islam dan ilmu-ilmu

sosial barat serta respon subjektifnya terhadap kondisi dan realita sosial saat itu.

Konteks sosialnya, adalah setting sosial politik negaranya, yakni Mesir tahun1946-an

(masa perang dunia ke II). atau lebih makro Timur Tengah dan dunia Islam secara

uum. Hanafi tidak hanya berbicara Mesir, Saudi dan Yaman. Namun juga berbicara

2Ali Syari'ati, Tugas Cendekiawan Muslim, Mizan Bandung, 1998, hal 79.

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 4/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 4

tentang penyatuan dunia Islam. Pan-Islamisme yang dicitakan al Afghani. Konteks

budayanya adalah peradaban global yang melingkupi kedua konteks pertama.3 

III. SEPINTAS BIOGRAFI HASSAN HANAFI 

Hassan Hanafi dilahirkan di kota Kairo, Februari 1935 M.4 Keluarganya berasal dari

Bani Suwayf , sebuah propinsi yang berada di Mesir Dalam dan kemudian berurban

ke Kairo, ibu kota Mesir. Mereka mempunyai darah keturunan Maroko. Kakeknya

berasal dari Maroko, sementara neneknya dari kabilah Bani Mur yang di antaranya,

menurunkan Bani Gamal Abd Al Nasseer. Presiden Mesir ke dua. Kakeknya

memutuskan untuk menetap di Mesir setelah menikahi neneknya. Menjelang umur 

lima tahun, Hanafi kecil mulai menghafal al Quran dari Syaikh Sayyid di jalan al 

Benhawi , kompleks Bab Al Sya¶riyah, sebuah kawasan di Kairo bagian Selatan.

Pendidikan dasarnya di mulai dari Madrasah Sulayman Gaisy , komplek Bab Al 

Futuh berdekatan dengan benteng Shalah Al Din Al Ayyubi  selama lima tahun.

Setamatnya dari sana, dia masuk sekolah pendidikan guru,   Al Mu¶allimin. Setelah

empat tahun dia lalui, dan ketika hendak naik ke tingkat lima, tingkat akhir, dia

memutuskan pindah ke Madrasah Al Silahdar , yang berada di kompleks masjid  Al 

Hakim Ibn Amrillah dan langsung diterima di kelas dua, mengikuti jejak kakaknyahingga tamat. Di sekolahnya yang baru inilah dia banyak mendapat kesempatan

belajar bahasa asing. Pendidikan menengah atasnya dilalui di Madarasah

Tsanawiyah K halil Agha di jalan Faruq Al Gaisy , Selama lima tahun. Empat tahun

untuk memperoleh bidang kebudayaan dan setahun untuk bidang pendidikan.5 

Pada 1946, Hanafi masih berumur sekitar 11 tahun sudah mulai menampakkan

keberaniannya dengan ikut-ikutan terjun dalam demonstrasi mendukung aksi pelajar 

dan buruh di Kairo. Saat itu dia berpikir, revolusi adalah paduan antara jalanan dan

sekolahan, antara tanah air (al Wathan) dan ilmu. Pada 1948, Hanafi mengajukan

permohonan untuk ikut bergabung bersama organisasi pemuda Islam (Jam¶iyah Al 

Syubban Al Muslimin) untuk menjadi prajurit sukarelawan di Palestina. Namun,

3Dr. 'Ishmat Saif al Daulah, Nazariyat al Thaurah al 'Arabiyah : al Usus, al Muntaliqat, al Ghayat, al Thariq, Dar 

al MasirahBeirut. 1979. Hal 82.4

Majalah al wasath, NO 276, 12-18 Mei 1997 h.155

Digest al hilal , edisi april 1997, hal 176-185

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 5/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 5

permohonan itu ditolak karena belum cukup umur. Baru pada 1951 M, dia

mendapatkan kesempatan ikut berjuang dalam perang pembebasan Qanat Suez 

(Terusan Suez ). Dia ikut belajar memegang senjata di Fakultas Teknik (Handasah)

di Abbasiyah, kawasan Kairo Selatan. Ikut mengatar dan mensalatkan para jenazah

yang syahid di medan laga di masjid al K ukhya di lapangan Opera. Dia melihat dan

merasakan orang-orang berbaris, hormat penuh hikmad menyambut kedatangan

para pahlawan yang pulang dari paletsina. Mati syahid adalah kebahagiaan yang

sudah menyatu dengan jiwa saat itu.6 

Pada januari 1952 M, terjadi kebakaran besar-besaran di Kairo, sebagai rekayasa

untuk mematikan semangat pejuang kemerdekaan dan menggulingkan pemerintah

Partai Wafd  sekaligus dijalinnya kongkalikong terselubung antara kalangan istana

dan kolonialis Inggris untuk menghentikan gerakan nasionalisme Mesir. Hassan

Hanafi sebagai pembela kaum lemah berada di kubu gerakan pembebasan tanah air 

dan nasionalis. Bagi Hassan Hanafi, tahun 1952 M adalah masa transisi bagi

kehidupan akademisnya. Masa perpindahan dari jenjang menengah atas ke jenjang

kuliah. Saat inilah dia harus memilih spesialisasinya; antara sains dan sastra; antara

filsafat dan eksak. Akhirnya dia meilih keduanya.Pada musim panas, juli 1952 M,

terjadi peristiwa penting dalam sejarah pergerakan Mesir. Peristiwa itu dikenal

dengan Revolusi Juli. Revolusi yang melahirkan perubahan tatanan sosial, politik

dan kultural cukup mendasar, di mana agama masuk pula di dalamnya. Yaitu

perubahan dari sistem monarki ke sistem republik. Dari sinilah Hassan Hanafi

membongkar pergolakan pemikiran besar di Mesir hingga tahun 1981 yang dia

rangkum dalam karyanya ³Agama Dan Revolusi´ ( Al Din Wa Al Thaurah) sebanyak

delapan volume.7 

Gelar kesarjanaan dia peroleh dari Fakultas Adab (Sastra Arab) Universitas Kairo  jurusan Filsafat. Pada 11 oktober 1956 M, Hassan Hanafi berangkat meninggalkan

Mesir menuju Universitas Sorbonne Perancis. Selama kurang lebih sepuluh tahun

dia hidup di ³kandang´ barat. Tradisi, pemikiran dan keilmuan barat berhasil dia

6M. Aunul Abied Shah dkk, Islam Garda Depan Mosaik Pemikiran islam Timur Tengah, Mizan Bandung. 2001,

hal 218.7

Hassan Hanafi, al Din wa al Thaurah, vol 1 hal 7

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 6/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 6

kuasai dengan cukup baik. Dalam satu artikelnya dia mengatakan ³Itulah barat yang

aku pelajari, aku kritik, aku cintai dan akhirnya aku benci´.8 

Pada 1961M. Disertasinya tentang Ushul Al Fiqh dinyatakan sebagai karya ilmiah

terbaik di Mesir. Disertasi setebal 900 halaman itu dia beri judul ³E ssai Sur La

Methode d¶ Ex egese´ (Esai Tentang Metode Penafsiran).9 Sementara karya ilmiah

yang berhasil dia tulis selama jenjang akademisnya sebanyak tiga macam, yaitu:

1. E ssai Sur La Methode d¶ Ex egese ( E sai Tentang Met ode Penafsiran)

2. L¶ Ex egese De La Phenomenol ogie (Tafsir Fenomenol ogi)

3. La Phenomenol ogie De l¶ Ex egese (Fenomenol ogi Tafsir). 10  

Setelah menyandang gelar Doktor pada 1966 M, dia kembali pulang ke Mesir dan

mengajar di fakultas sastra jurusan filsafat Universitas Kairo hingga tahun 1971.

Kemudian berangkat ke Amerika Serikat sebagai dosen tamu di Universitas Temple,

Philadelphia hingga 1975. Dia kembali ke Universitas Kairo pada 1982. Kemudian

dipinjam sebagai dosen kehormatan di Universitas Fes, Maroko selama dua tahun.

Dosen di Universitas Tokyo dan Universitas Los Angeles, Amerika Serikat. Terakhir 

di Universitas Cape Town, Afrika Selatan. Pada 1989. Kemudian ditunjuk sebagai

ketua jurusan Filsafat di fakultas sastra universitas Kairo hingga tahun 1995. Hanafi

adalah pelopor pendiri organisasi himpunan Filosof Mesir yang berdiri pada 1986 M,

diketuai oleh Dr. Abu al Wafa¶ al Taftazani, yang kemudian digantikan oleh Dr.

Mahmud Hamdi Zaqzuq menteri agama Mesir sebelum Housni Mubarak

dilengserkan. Sementara Hanafi bertindak sebagai sekretaris jendralnya.

IV. STRUKTUR KIRI ISLAM

Pembacaan terhadap realitas objektif dan pemeriksaan berbagai akar kegagalan

berbagai ideologi merupakan pijakan pertama proyeknya. Proyek inilah yang disebut

sebagai Kiri Islam. Kiri Islam merupakan sintesis dari eksplorasi dan tafsir ulang

8Al hilal 184

9Abdurrahman wahid, pengantar K iri  Islam: Hassan Hanafi dan eksperimentasinya, Lkis 1993, hal XI

10Hassan Hanafi, Muqaddimah fi 'Ilm al Istighrab , al Muassasah al Jamiiyah li al Dirasah wa al  Nasyr wa al 

Tawzi , Beirut, 1992. hal 11.

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 7/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 7

yang cerdas terhadap khasanah keilmuan Islam, analisis marxian atas kondisi

objektif serta tradisi yang mengakar di masyarakat.11 

Kiri Islam bertumpu pada tiga dataran metodologis. Pertama, tradisi atau Turath.

Kedua, fenomenologi. Ketiga, analisis sosial Marxian. Hanafi optimis, Kiri Islam

dapat berhasil setelah realitas masyarakat, politik, ekonomi, khasanah Islam dan

tantangan Barat dianalisis. Untuk menganalisis hal tersebut Hanafi menggunakan

metode fenomenologi. Analisnya mengungkapkan dua fakta pokok: Islam telah

dimanfaatkan kepentingan politik dan Islam telah menghujam dalam kehidupan

bangsa Arab. Analisis sosial perspektif Marxiannya menampilkan kontras dua

realitas secara diametral: kaya-miskin, penindas-tertindas, penguasa-dikuasai, tuan

tanah-buruh, majikan-karyawan.12 

V. REVITALISASI TURATH  

Hassan Hanafi meletakkan landasan teoritis revitalisasi Turath pada kerangka

segitiga piramida peradaban; bahwa manusia tidak bisa dipisahkan dari tiga akar 

pijakan berpikir: Yang telah Lalu (al Madli) personifikasi dari Turath  Qadim 

(Khazanah Klasik). E sok ( al Mustaqbal) personifikasi dari Turath Gharbi (Khazanah

Barat). Sekarang (al Hali) personifikasi dari al Waqi¶ ( Realitas Kekinian).13 

Tiga akar pijakan pemikiran ini oleh Hassan Hanafi disebut sebagai Trifrontasi (al 

Jabhah al Thalathah). Bagi Hanafi, umat Islam kita berada dalam segitiga piramida

pemikiran itu. Dalam Turath Qadim kita meletakkan khazanah klasik sebagai acuan

berpikir yang mempunyai bentangan sejarah perdaban sangat luas dan dalam serta

memiliki akar yang kokoh. Dalam Turath  Gharbi  kita meletakkan khazanah barat

sebagai tamu peradaban yang mempunyai bentangan sejarah selama sekitar dua

abad (masa saat umat Islam mulai mengakui adanya signifikansi budaya baratsehingga dia harus datang dengan posisi sebagai murid). Sedangkan dalam al Waqi¶  

kita meletakkan realitas kontemporer sebagai ladang untuk bertanam, bercangkok

11Mahmoud Amin al 'Alim, Mawaqif Naqdiyah min al Turaht, Dar Qadaya Fikriyah al Qahirah.2000. hal 49

12Muhidin M Dahlan, Sosialisme Religius Suatu Jalan Keempat?, Kreasi Wacana Yogyakarta,2001. Hal 175.

13Dr. Hassan Hanafi, Islam In The Modern World : Religion, Ideology and Development. Vol 1. Dar Kebaa

Bookshop, Heliopolis Kairo. 2000, hal : 58.

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 8/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 8

dan berinteraksi antar khazanah klasik dan khazanah barat. Korelasi di antara

ketiganya (khazanah klasik, khazanah barat dan realitas kekinian) sangat kuat

sehingga antara satu sama lainnya tidak mungkin dipisahkan. Di sinilah proses

terjadinya akulturasi (  Al Tathaqquf/Al Tahaddlur ) tidak mungkin terelakkan. Secaraskematis bisa dilihat format proyek  Al Turath Wa Al Tajdid Hassan Hanafi sebagai

berikut :

Sementara Turath menurut Hassan Hanafi bukanlah sekedar barang mati yang telah

ditinggalkan oleh orang-orang terdahulu di perpustakaan atau museum baik dalam

bidang agama, sastra, seni, ataupun ilmu pengetahuan. Tetapi, lebih dari itu, Turath 

adalah elemen-elemen budaya, kesadaran berpikir serta potensi yang hidup dan

masih terpendam dalam tanggungjawab generasi berikutnya. Dia adalah sebagai

dasar argumentatif dan sebagai pembentuk ³Pandangan Dunia´ (W orld View ) serta

pembimbing perilaku bagi setiap generasi mendatang. Karena itu, setiap masa

mempunyai Turath dan Turath harus diinterpretasikan seperti itu.14 

 Akan tetapi, kenyataan membuktikan bahwa Turath kita telah banyak dicemari oleh

hegemoni feodalisme akibat ulah tangan-tangan penguasa = kanan yang menindas.

Sementara umat yang tertindas = kiri yang ditindas selalu menjadi kaum lemah danterjajah. Hanafi menggambarkan adanya kecenderungan kooptasi agama oleh

kelompok elit penguasa dan praktek keagamaan semata diubah menjadi ritus dan

14Lukman Hakim, Revolusi Sistemik : Solusi Stagnasi REformasi Dalam Bingkai Sosialisme Religius. Kreasi

Wacana Yogyakarta, 2003. 21.

KITA

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 9/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 9

rutinitas. kecenderungan seperti itu hanya ³kedok´ yang menyembunyikan sikap

feodalisme dan kapitalisme rakus kelompok elite penguasa. Berangkat dari realitas

di atas, Hassan Hanafi memandang perlunya langkah-langkah eksploratif terhadap

Turath yang berorientasi pada kepentingan umat Islam yang tertindas. Turath harus

di revitalisasi dan bukan hanya sekedar di pajang, dikutip dan disyarah. Turath 

hendaknya mampu menjadi basis dan titik tolak bagi kekuatan revolusioner umat

Islam.15 

VI. KONSEPTUALISASI KIRI ISLAM

Kiri Islam lahir dari respon subjektif Hassan Hanafi terhadap kondisi bangsa Arab

yang merupakan formulasi ideologisasi Islam. Pemahaman Islam yang hanya berarti

tunduk, penyerahan diri, pengabdian atau bahkan penghambaan, menurutnya,

merupakan distorsi besar-besaran terhadap Islam. Islam memang bermakna

penyerahan diri. Namun penyerahan diri ini merupakan penyerahan diri terhadap

 Allah. Bukan kepada siapapun atau apapun selain-Nya. Ini berarti Islam bermakna

ganda. Yaitu, penolakan terhadap segala kekuasaan yang tidak transendental dan

penerimaan terhadap kekuasaan yang transendental. Dalam kerangka ini, tunduk

kepada penguasa ditransformasikan menjadi tunduk kepada Allah. Makna ganda(mafhum mukhalafah) inilah yang secara sadar telah diselewengkan untuk

kepentingan kekuasaan. Islam semata-mata ditafsirkan sebagai tunduk. Hanafi

menegaskan bahwa makna Islam adalah juga protes, penolakan, oposisi bahkan

³teriakan orang tertindas´. Selama ini pemaknaan revolusioner progresif itu selalu

disembunyikan. Penggalian unsur-unsur revolusioner inilah yang merupakan tugas

pokok dari kiri Islam.16 

15Dr. Hamdi Zaqzuq, Humum al Ummah al Islamiyah. Al Hai'ah al 'Ammah al Mashriyah li al Kitab Kairo, 2011.

Hal : 33.16

Dr. Hassan Hanafi, al Din wa al Thaurah  fi Mashr (1956 1981) : al Yamin wa al Yasar fi al Fikr al Diny . Vol :

7. Maktabah al Madbuli K airo. 1979. Hal : 179.

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 10/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 1

VII. CONTOH CONTOH PEMAKNAAN ISLAM ALA KIRI ISLAM

Tuhan menurut Hassan Hanafi, bukanlah objek untuk dibuktikan secara teoritis,

melainkan suatu tujuan untuk diwujudkan secara praksis. Tujuan rekonstruksi sistem

kepercayaan tradisional ini bukan untuk menghasilkan kehidupan abadi dengan

mengetahui kebenaran. Namun untuk mendaatkan keberhasilan di dunia dengan

memenuhi harapan dunia muslim terhadap kemerdekaan, kebebasan, kesamaan

sosial, kemajuan dan seterusnya. Karana itu ia menolak pengertian teologi sebagai

³ilmu tentang Tuhan´. Ia mendefinisikannya sebagai ilmu tentang perkataan (ilmu

kalam). Hal itu karena menurutnya, Tuhan tidak tunduk pada ilmu. Manusia hanya

dapat berbicara tentang Tuhan melalui analogi dan secara metaforis (Qiyas al Ghaib

ala Syahid ). Teologi karenanya adalah antropologi. Teologi merupakan ilmu

kemanusiaan bukan ilmu ketuhanan.17 

Tauhid, misalnya, yang semula diartikan sebagai pengesaan Tuhan dalam tataran

metafisik diseret dalam wilayah kemanusiaan. Dalam wilayah ini tauhid berarti

kesatuan pribadi manusia yang jauh dari perilaku dualistik seperti hipokrisi dan

perilaku oportunistik. Pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan identik dengan

perbuatan. Tauhid berarti pula kesatuan sosial : masyarakat tanpa kelas dan

masyarakat tanpa diskriminasi rasial.18 

Hal yang sama juga dilakukan pada doktrin-doktrin Tasawuf. Ibu kandung yang

melahirkan Tasawuf ± menurut Hanafi ± adalah kekalahan kesalehan sosial. Yang

dimulai pada krisis politik pada era Ali yang dikalahkan kelompok Mu¶awiyah.

Kekalahan Ali dan kemenangan Mu¶awiyah ini menjadikan kesalehan kembali ke

asalnya semula, ke dalam ruh manusia. Kondisi ini terus berlanjut pada abad ke 5

Hijriah saat al Ghazali meluncurkan magnum opusnya ³ihya¶ Ulum al Din´. Setting

kesejarahan ini membawa hanafi pada tesis bahwa alasan-alasan historiskemunculan tasawuf adalah tidak adanya kebenaran dalam gerakan-gerakan sejrah,

sosial dan politik serta ekonomi. Menyelamatkan diri sendiri tanpa menyelamatkan

17Dr. Hassan Hanafi, al Din wa al Thaurah  fi Mashr (1956 1981) : al Yasar al Islamy wa al Wihdah al 

Wathaniyah. Vol :8. Maktabah al Madbuli K airo. 1979. Hal : 179.18

Ibid.

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 11/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 1

orang lain adalah egoisme. Kesucian jiwa tanpa kesucian dunia adalah naif dan

destruktif serta menggerus dimensi sosial dari spiritualitas.19 

  Atas dasar itu, Hanafi melakukan rekonstruksi pada Tasawuf di tiga tataran

sekaligus. Pertama, tataran moral ditransformasikan orientasi jiwa ke tubuh, ruhani

ke jasmani etika individual ke politik-sosial. Kedua, tataran etikopsikologi

ditransformasikan nilai pasif ke nilai aktif, kondisi-kondisi psikologi ke kondisi sosial.

Ketiga, tataran metafisik ditransformasikan orientasi vertikal ke horisontal, dari dunia

lain ke dunia ini dan dari dunia khayal ke penyatuan nyata.20 

VIII. PENUTUP

Itulah Kiri Islam. Tugas utamanya adalah menguak unsur-unsur revolusioner dalam

agama dan menjelaskan pokok-pokok pertautan antara agama dan revolusi. Agama

adalah revolusi itu sendiri dan para Nabi merupakan revolusioner dan pembaharu

sejati. Ibarahim adalah cermin revolusi akal menundukkan tradisi-tradisi buta. Musa

merefleksikan revolusi pembebasan melawan otoritarianisme dan diktatorisme. Isa

adalah contoh revolusi ruh atas dominasi materialisme. Dan Muhammad merupakan

cerminan dari revolusi kelas antara kaum papa, hamba sahaya dan komunitas

tertindas berdapan dengan para konglomerat, elit Quraisy dalam perjuangan

menegakkan masyarakat yang bebas, penuh kasih sayang, persaudaraan dan

egaliter.

19Ibid.

20Shadiq Jalal Azim, Naqd al Fikr al Diny . Dar al Thali'ah li al Thiba'ah wa al Nasyr, Beirut. 2000. Hal : 59.

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 12/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 1

IX. PROYEK REVITALISASI TURATH HASSAN HANAFI 

 :  

Dari Teologi ke Revolusi : upaya rekonstruksi ilmu-ilmu ushuluddin

 :  

Dari transferensi ke inovasi: Upaya rekonstruksi ilmu-ilmu Hikmah

 :  

Dari kesementaraan menuju keabadian: Upaya rekonstruksi ilmu-ilmu Tasawuf 

 :  

Dari teks ke realita; Upaya rekonstruksi ilmu-ilmu Ushul al Fiqh

 :  

Dari teks ke rasio; Upaya rekonstruksi ilmu-ilmu Tekstual

(Tafsir, Ulum al Hadith, Sejarah, Fiqh, Kalam). 

:  

Akal dan alam; Upaya rekonstruksi ilmu-ilmu Logika

(Matematika, Fisika, Kimia)

:  

Manusia dan sejarah; upaya rekonstruksi ilmu-ilmu Humaniora (Bahasa,Sastra, Geografi, Sejarah)

5/13/2018 Ideologi Al Yasar Al Islami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ideologi-al-yasar-al-islami-55a74bc1609c2 13/13

 

IDEOLOGI AL YASAR AL ISLAMI (KIRI ISLAM) HASSAN HANAFI 

 YUANDA KUSUMA

Page | 1

X. DAFTAR PUSTAKA

1. Dr. Ibrahim al Dasui Syata, al Thaurah al Iraniyah : al Juzur al Idiy ol o jiyah. Al 

Zahra' li al I'lam al 'Araby Madinat Nashr Kairo, 1988.2. Ali Syari'ati, Tugas Cendekiawan Muslim, Mizan Bandung, 1998.

3. Dr. 'Ishmat Saif al Daulah, Nazariyat al Thaurah al 'Arabiyah : al Usus, al 

Muntaliqat, al Ghayat, al Thariq, Dar al MasirahBeirut. 1979.

4. Majalah al wasath, NO 276, 12-18 Mei 1997.

5. Digest al hilal , edisi april 1997, hal 176-185.

6. M. Aunul Abied Shah dkk, Islam Garda Depan Mosaik Pemikiran islam Timur 

Tengah, Mizan Bandung. 2001.

7. Hassan Hanafi, al Din wa al Thaurah, vol 1. Maktabah al Madbuli Kairo. 1979.

8. Abdurrahman Wahid, pengantar  K iri   Islam: Hassan Hanafi dan

eksperimentasinya, Lkis 1993.

9. Hassan Hanafi, Muqaddimah fi 'Ilm al Istighrab , al Muassasah al Jami¶iyah li al 

Dirasah wa al Nasyr wa al Tawzi¶ , Beirut, 1992.

10. Mahmoud Amin al 'Alim, Mawaqif Naqdiyah min al Turaht, Dar Qadaya Fikriyah

al Qahirah.2000.

11. Muhidin M Dahlan, Sosialisme Religius Suatu Jalan Keempat?, Kreasi Wacana

Yogyakarta,2001.

12. Dr. Hassan Hanafi, al Din wa al Thaurah fi Mashr (1956 ± 1981) : al Yamin wa al 

Yasar fi al Fikr al Diny . Vol : 7. Maktabah al Madbuli K air o. 1979.

13. Dr. Hassan Hanafi, al Din wa al Thaurah  fi Mashr (1956 ± 1981) : al Yasar al 

Islamy wa al Wihdah al Wathaniyah. Vol :8. Maktabah al Madbuli K air o. 1979.

14. Shadiq Jalal Azim, Naqd al Fikr al Diny . Dar al Thali'ah li al Thiba'ah wa al Nasyr,

Beirut. 2000. Hal. 

15. Dr. Hassan Hanafi, Islam In The Modern World : Religion, Ideology and

Development. Vol 1. Dar Kebaa Bookshop, Heliopolis Kairo. 2000,

16. Lukman Hakim, Revolusi Sistemik : Solusi Stagnasi REformasi Dalam Bingkai

Sosialisme Religius. Kreasi Wacana Yogyakarta, 2003. 

17. Dr. Hamdi Zaqzuq, Humum al Ummah al Islamiyah. Al Hai'ah al 'Ammah al

Mashriyah li al Kitab Kairo, 2011.