identifikasi kerangka manusia

19
IDENTIFIKASI KERANGKA MANUSIA dr. Harry Milyantono 1. MENENTUKAN KERANGA MANUSIA ATAU BUKAN Penyelidik tehadap segala benda – benda di sekitar Memperhatikan bentuk dan teksturnya Keadaan dan susunan tengkorak PEMERIKSAAN - PEMERIKSAAN YANG DAPAT MEMBANTU PROSES IDENTIFIKASI: a. Pemeriksaan anatomi kapasitas volume rongga tengkorak manusia dewasa > 1500cc Os frontalis lebih menonjol Foragmen magnam lebih besar Tulang tengkorak lebih tipis Cephalic indeks lebih besar Gigi,khususnya gigi taring pada hewan primate lain lebih menonjol dan lebih panjang b. Pemeriksaan histologist (mikroskopik) Dengan potongan cross section pada tulang panjang ditemukan system havers c. Pemeriksaan serologis (tes precipitasi) Tes ini sangat peka, Diperlukan hanya sedikit jaringan Syarat : kerangka yang di temukan masih baru atau masih terdapat jaringan lunak dan komponen protein. Tes ini berdasarkan ikatan Ag – Ab yang membentuk presipitat putih ( awan)

Upload: aditya-raharja

Post on 15-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kedokteran

TRANSCRIPT

IDENTIFIKASI KERANGKA MANUSIA

dr. Harry Milyantono

1. MENENTUKAN KERANGA MANUSIA ATAU BUKAN

Penyelidik tehadap segala benda – benda di sekitar

Memperhatikan bentuk dan teksturnya

Keadaan dan susunan tengkorak

PEMERIKSAAN - PEMERIKSAAN YANG DAPAT MEMBANTU PROSES

IDENTIFIKASI:

a. Pemeriksaan anatomi

kapasitas volume rongga tengkorak manusia dewasa > 1500cc

Os frontalis lebih menonjol

Foragmen magnam lebih besar

Tulang tengkorak lebih tipis

Cephalic indeks lebih besar

Gigi,khususnya gigi taring pada hewan primate lain lebih menonjol dan lebih

panjang

b. Pemeriksaan histologist (mikroskopik)

Dengan potongan cross section pada tulang panjang ditemukan system havers

c. Pemeriksaan serologis (tes precipitasi)

Tes ini sangat peka,

Diperlukan hanya sedikit jaringan

Syarat : kerangka yang di temukan masih baru atau masih terdapat jaringan lunak

dan komponen protein.

Tes ini berdasarkan ikatan Ag – Ab yang membentuk presipitat putih ( awan)

d. Tes inhibisi anti-globulin

2. MENENTUKAN JUMLAH KORBAN

Mengapa perlu:

Sering kali dalam kecelakaan pesawat udara atau kereta api yang melibatkan banyak

korban, timbul kesulitan dalam hal identifikasi korban namun juga dalam penentuan

jumlah korban karena biasanya korban banyak yang sudah hancur .Tindakan yang di

perlukan adalah mengamankan semua sisa – sisa jaringan aau kerangka di TKP.

BEBERAPA PARAMETER DALAM IDENTIFIKASI JUMLAH KORBAN:

Ada tidaknya duplikasi dari tulang sejenis

Perbedaan yang jelas dan ukurannya

Perbedaan usia tulang

Asimetris

Kontur sendi tidak sama

X – ray trabecular pattern yang tidak sama

Muscular marking tidak sama

TULANG PANJANG

CIRI-CIRI PRIA WANITA

Panjang Lebih panjang Lebih pendek

Tempat perlekatan otot Prominent Kurang prominent

Diameter caput femur Lebih lebar Lebih kecil

Diameter caput humerus Lebih lebar Lebih kecil

Condylus humerus Permukaan luas,lebar Lebih kecil

MENENTUKAN JENIS KELAMIN

Ciri – ciri Pria Wanita

Pelvis keseluruhan Berat,kasar,bekas otot jelas Tidak berat,bekas otot

tidak prominent,halus

Bentuk tepi Jantung Circular

True pelvis Relatif kecil Luas ,dangkal

Ilium Tinggi tegak Rendah,divergen ke

lateral

Sendi sacroiliaca Besar Kecil,oblique

Sulcus preauricular Tidak sering Sering

Greater sciatic notch Kecil,dalam Besar,lebar

Acetabulum Besar Kecil

Ichiopubic rami Bagian atas convex Bagian atas concave

Foramen obturator Besar,ovale Kecil, triangular

Os. Pubic-corpus Trianguler Quadraanguler

Simpisis Tinggi Rendah

Sudut sub pubic Sempit, V shape Lebar, U shape

Sacrum Panjang,sempit,dapat terdiri

dari >5 segmen

Pendek,lebar,S1,S2,S3

dan S5 melengkung,5

segmen

Promontorium Lebih menonjol Kurang menonjol

Pelvic outlet Tak dapat dilewati kepalan

tangan

Dapat dilewati kepalan

tangan

TULANG TENGKORAK

Ciri – ciri Pria Wanita

Ukuran,volum endocranial Besar Kecil

Arsitektur Kasar Halus

Tonjolan supraorbital Besar Kecil/tipis

Prosesus mastoid Besar,kasar,tumpul Kecil,halus,runcing

Daerah oksipital,linea

muscularis dan protuburensia

Tidak jelas Jelas/menonjol

Eminensia frontalis dan

parietal

Kecil Besar

Orbita Persegiempat,tepi

tumpul,rendah relatif

kecil

Bundar tepi tajam,tinggi

relatif besar

Dahi Curam,kurang

membundar

Bulat penuh

Tulang pipi Berat,arcus lebih

kolateral

Ringan,lebih memusat

Mandibula Besar,simfisis

tinggi,ramus

asendingnya lebar

Kecil dengan ukuran

korpus dan ramus lebih

kecil

Palatum Besar dan lebar,bentuk

U

Kecil bentuk V

Forame magnum Besar Kecil

Ciri Bobot

W

Hiperfeminim -

2

Feminim -1 Netral 0 Maskulin

+1

Hipermaskulin

+2

Sulkus

preauriculari

s

3 Dalam ,batas

jelas

Dangkal

tapi jelas

Hanya

bekas

Hampir tak

kentara

Tidak ada

Insisura

isciadica

major

3 Sangat terbuka,

bentuk V

Terbuka

bentuk V

Bentuk

peralihan

Bentuk U Sempit,jelas,bent

uk U

Angulus sub

pubicus

2 >100 90-100 60-90 45-60 <45

Os.coxae 2 Rendah

lebar,sayap

luas,relief otot

kurang jelas

Kurang

jelas

Bentuk

peralihan

Jelas Tinggi sempit,

relief otot sangat

kentar

Arc compose 2 2 lengkung 2 lengkung 1 lengkung 1 lengkung

Foramen 2 Segitiga sudut Segitiga Tidak Ovale Ovale dengan

obturator runcing jelas sudut bulat

Corpus

ossisischi

2 Sempit

Tuberischiadicu

m kurang jelas

Sempit Sedang Lebar Sgt lebar dg

tuber

ischiadicum

sangant kuat

Crista iliaca 1 Bentuk S sangat

dangkal

Bentuk S

dangkal

Sedang Jelas

bentuk S

Sangat jelas

bentuk S

Fossa iliaca 1 Sangat

rendah,lebar

Lebar Sedang Sempit Sangat sempit

Pelvis mayor 1 Sangat lebar Lebar Sedang Sempit Sangat sempit

Pelvis minor 1 Sangat lebar,

ovale

Lebar,oval

e

Lebarny

a sedang,

bulat

Sempit

berbentu

“harten”

Sangat sempit

berbentuk

“harten”

TULANG STERNUM

Panjang manubrium sternum wanita mendekati atau sama dengan panjang badan, pria kurang

dari setengah panjang badan

METRIK

Tulang Pelvis

Sciatic notch

Rumus sciatic notch = lebar sciatic notch x100

Dalam sciatic notch

Indek sciatic notch : pada pria 4 – 5

Wanita 5 – 6

Os. Pubis

IP. = panjang tulang isium (mm) x 100

Panjang tulang pubis (mm)

Index IP = pria 72 – 94 wanita 91-115

Os. Sacrum

IP = lebar dasar sacrum x 100

Panjang longitudinal sacrum

Tulang Panjang

- Diameter caput humeri, diameter caput femur,luas dan lebar condylus femur

- Panjang femur pria sekitar 450 mm, wanita 426 mm

- Ukuran caput femoral,diameter vertical pria 45 mm, wanita < 41 mm

- Maliby : pria antara 43 – 56 mm,wanita antara 17 – 46 mm

Sternum

- Stewart dan McCormick : panjang sternum 121 mm wanita,pria >173 mm

scapula

- Dwight : diameter vertical kavasitas glenoid batas: 36 mm,< 36 adalah wanita

- Londanis :tinggi scapula pria >157 mm, wanita < 144 mm

4. MENENTUKAN TINGGI BADAN

Tiga metode :

1. Menyusun kerangka lengkap

2. Tabel korelasi

3. Formula Trotter and Glesser

Cara mengukur panjang maksimal :

1. Tulang humerus

2. Tulang radius

3. Tulang ulna

4. Tulang femur

5. Tulang tibia

6. Tulang fibula

Rumus Menentukan Tinggi Badan :

1. Rumus dari Karl Pcarson (untuk ras mongoloid)

Laki-laki :

Tinggi badan = 81,306 + 1,88 x F

Tinggi badan = 70,641 + 2,894 x H

Tinggi badan = 78,664 + 2,376 x T

Tinggi badan = 85,925 + 3,271 x R

Tinggi badan = 71,272 + 1,159 x (F+T)

Tinggi badan = 66,855 + 1,73 x (H+R)

Tinggi badan = 66,788 + 2,769x (H+0,195 xR)

Tinggi badan = 68,397 + 1,03 x F + 1,557 x H

Tinggi badan = 67,049 + 0,913 x F + 0,6 x T + 1,225 x H 0,187 xR

Wanita :

Tinggi badan = 72,844 + 1, 945 x F

Tinggi badan = 71,475 + 2,754 x H

Tinggi badan = 74,774 + 2, 352 x T

Tinggi badan = 81,224 + 3,343 x R

Tinggi badan = 69,154 + 1,126 (F+R)

Tinggi badan = 69,154 + 1, 126 x (F+ 1,125 x T)

Tinggi badan = 69, 911 + 1,628 x (H+ R)

Tinggi badan = 70,542 + 2,582 x (H+0,281R)

Tinggi badan = 67,435 + 1,339 x (F+1,027 H)

Tinggi badan = 67,469 + 0,782 F x 1,12 T + 1,059 H 0,711 R

2. Rumus Dari Trotter and Glesser (untuk laki-laki ras mongoloid)

Tinggi badan = 2,68 x H + 83,2 ± 4,3

Tinggi badan = 3,54 x R + 82,6 ± 4,6

Tinggi badan = 3,48 x U + 77,5 ± 4,8

Tinggi badan = 2,15 x F + 72,6± 3,9

Tinggi badan = 2,39 x T + 81,5± 3,3

Tinggi badan = 2,40 + Fi + 80,6± 3,2

Tinggi badan = 1,67 (H + R) – 74,8 ± 4,2

Tinggi badan = 1,68 (H+U) – 71,2 ± 4,1

Tinggi badan = 1,22 (F + T) – 70,4 ± 3,2

Tinggi badan = 1,22 (F+Fi) - 70,2 ± 3,2

3. Rumus Antropologi Ragawi UGM untuk pria dewasa

Tinggi badan=897 + 1,74 Y (Fe kanan)

Tinggi badan=822 + 1,90 Y (Fe kiri)

Tinggi badan=879 + 2,12 Y (T kanan)

Tinggi badan=847 + 2,22 Y (T kiri)

Tinggi badan=805 + 2,74 Y (F kanan)

Tinggi badan=842 + 3,45 Y (R kanan)

Tinggi badan=862 + 3,40 Y (R kiri)

Tinggi badan=819 + 3,15 Y (U kanan)

Tinggi badan=847 + 3,06 Y (U kiri)

(note : semua ukuran mm)

4. RUMUS DARI DJAJA S.A

Pria

TB = 72,9912 + 1,7227 (T) + 0,7545 (F) (± 4,2961 cm)

TB = 75,9800 + 2,3922 (T) (± 4,372 cm)

TB = 80,8078 + 2,2788 (F) (± 4,6186 cm)

Wanita

TB = 71,2817 + 1,3346 (T) + 1,00459 (F) (± 4,8684 cm)

TB = 77,4717 + 2,1889 (T) (± 4,9526 cm)

TB = 76,2772 + 2,2522 (F) (± 5,0226 cm)

VARIASI TINGGI BADAN:

- Panjang kepala = 1/8 panjang badan

- Pertengahan panjang kepala = garis tepat di bawah mata

- Dari dagu ke lubang hidung ke bawah mata = lubang hidung bawah mata = ¼ panjag

kepala

- Pubis membagi tinggi badan menjadi 2 sama panjang

- Tinggi badan = jarak ujung jari ke ujung jari apabia kedua lengan direntangkan

- Panjang tangan = ½ panjang lengan bawah = ½ lengan atas.

- ½ panjang tangan = phalangers = metacarpal + carpal

5. MENENTUKAN UMUR

untuk menentukan umur,dari pemeriksaan kerangka dapat dilakukan dengan melihat:

1. Wajah

2. Gigi geligi

3. Perubahan tulang atau assifikasi

4. Berat badan dan tinggi badan

Untuk memudahkan penentuan umur, maka pemeriksaan kerangka di bagi menjadi beberapa

periode sebagai berikut:

a. Dengan pemeriksaan inti penulangan dalam :

b. Pen

ent

uan

Umur Berdasarkan Fusi Dari Inti Penulangan (center ossifikasi)

Pada penentuan umur berdasarkan fusi dari inti penulangan pada tulang bisa

digunakan pada orang yang berumur 1 – 25 tahun. Pada wanita, fusi dari inti penulangan ini 1

tahun lebih dahulu maturasinya.

Centre Of Ossification Of Borne (1 – 25 years)

Umur Kandungan Inti Penulangan

1,5 bulan

2 bulan

3 bulan

4 bulan

5 bulan

6 bulan

7 bulan

8 bulan

9 bulan

Clavicula

Metacarpus, tarsus

Ischium

Superior ramus Os. Pubis

Calcaneus

Manubrium sternum

Astragalus (tallus), sternum segmen pertama

Segmen pertama terakhir sternum

Uboid, proksimal tibia distal, femur

Periode Prenatal

Penting dalam penyelesaian kasus pembunuhan anak. Untuk menentukan umur dalam

periode ini dapat dilakukan dengan beberapa cara:

1. Dengan pengukuran panjang badan

Bulan I = panjang badan 1x1 cm, embrio terbungkus villous chorion

Bulan II = panjang badan 2x2 cm, kepala, telinga, tangan terbentuk

Bulan III = panjang badan 3x3 cm, plasenta terbentuk, kuku timbul

Bulan IV = panjang badan 4x4 cm, sex jelas, rambut di kepala

Bulan V = panjang badan 5x5 cm, berat 350-450 gram

Bulan VI = panjang badan 6x5 cm, berat 700-900 gram

Bulan VII = panjang badan 7x5 cm, berat 1,2-1,4 kg

Umur (tahun) Inti Penulangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

11

12

13

14

16

17

18

20

21

22 - 24

Head of femur, humerus and tibia

Lower tibia radius

Patella

Upper tibia, great Trochanter of femur

Lower tibia

Head of radius, lower ulna

Scaphoid of hand, rami S.Ischium and pubis

Int. Epycondyle of humerus, olecranon

Leser trochanter of femur, os. Ca. Calcis epyphys

Trochlea or humerus

Acetabular “Y” cartilage union

Ext. Epycondyle of humerus appears and unites

Caracoid united of scapula

Olecranon united of ulna

Head of radius and femur of shafts

Lower radius, ulna, and femur shafts illiac crest to body

Appearence of a centre at inner and clavicle

Fussion of secondary epiphyse of inner end of clacicle and articular

facet of ribs

Bulan VIII = panjang badan 8x5 cm, berat 1,5-2 kg

Bulan IX = panjang badan 9x5 cm, berat 2,5-3,5 kg

2. Memeriksa Erupsi Gigi Tetap dan Bentuk Rahan Bawah

Gigi Atas dan Bawah

Gigi seri I

Gigi seri II

Gigi Taring

Gigi Geraham Depan I

Gigi Geraham Depan II

Gigi Geraham Belakang I

Gigi Geraham Belakang II

Gigi Geraham Belakang III

Usia 7 tahun

Usia 8 tahun

Usia 11 tahun

Usia 9 tahun

Usia 10 tahun

Usia 6 - 7 tahun

Usia 12 – 13 tahun

Usia 17 – 25 tahun

Tabel : Penentuan Umur Berdasarkan Epiphysial Union

Tulang Umur (tahun)

Caput femur

Trochanter mayor

Trochanter minor

Caput humerus

Distal humerus

Epicondylus medial

Proksimal radius

Proksimal ulna

Distal radius

Distal ulna

Metacarpal

Acromnion

Distal femur

Proksimal tibia

16 – 19

16 – 19

16 – 19

16 – 23

13 – 16

15 – 17

14 – 17

14 – 17

18 – 21

18 – 21

14 – 17

17 – 19

17 – 20

17 – 19

Proksimal fibula

Distal tibia

Distal fibula

Metatarsal

Iliaca crista

Pelvis

Sternal clavicula

Acromnial clavicula

16 – 21

16 – 19

16 – 19

15 – 17

18 – 22

14 – 16

23 – 28

18 – 21

Penentuan Umur Berdasarkan Obliterasi Sutura

Obliterasi sutura makin maju dengan usia, namun prosesnya tidak merata baik pada

setiap sutura maupun pada bagian-bagiannya. Penentuan umur berdasarkan obliterasi sutura

selengkapnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel : penentuan umur berdasarkan obliterasi sutura

Umur Sutura Sagitalis Sutura Coronalis Sutura Lamboidea

18 – 30 Pars obelica Pars temporalis (awal)

30 – 40 Pars bregmatica Pars temporalis (akhir)

Pars complicata (awal)

Pars lamboidea

40 – 50 Hampir sempurna Pars bregma (awal)

Pars complicata (akhir)

Pars media

50 – 60

60 – 70

>70

Sempurna

Sempurna

Sempurna

Pars bregmatica (akhir)

Hampir semua

sempurna

Hampir semua

Hampir semua

Sempurna

6. MENENTUKAN RAS

Penentuan ras dari ciri-ciri kerangka manusia

Caucasoid Mongoloid Negroid

Tulang hidung Panjang dan sempit Agak lebar pendek Agak lebar pendek

Bentuk rongga hidung

bawah

Tinggi Diantara keduanya Rendah

Tinggi tulang hidung Agak tinggi Diantara keduanya Agak rendah

Tulang pipi Melengkung, lebih Diantara keduanya Lebar dan datar

lebar

Tulang rongga mata Segi empat Bulat Segi empat

Tonjolan tengkorak Bagian bwah tengah

tulang muka tidak

begitu menonjol

Bagian tengah tulang

muka agak menonjol

Menonjol

Tulang langit-langit Segi tiga Bulat Segi empat

Gigi seri Tidak berbentuk skop Tidak berbentuk skop Seperti skop

Rasio tibia; femur;

rasio radius, humerus

Rasio agak kecil Rasio agak kecil Rasio agak besar

Lengkungan femur

antior

Lebih menonjol Lebih menonjol Kurang menonjol

7. MENENTUKAN KELAINAN YANG DIDAPAT

Kelainan yang didapat pada tulang kerangka merupakan keadaan yang di derita

sebelum korban meninggal atau menjadikan korban trauma

Kelainan bawaan : punggung bongkok, polidactili.

Trauma yang mengenai tulang dapat berupa kaki yang telah di amputasi,bekas luka

karena tembakan,benda tajam ataupun benda tumpul.

Tanda – tanda bekas luka ini dapat bermanfaat untuk mengetahui cara kematian dari

korban.