identifikasi ibu bersalin dengan serotinus di rumah...

64
IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Kebidanan Politeknik Kemenkes Kendari OLEH : HARDIANI LA HAMU P00234015050 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KEMENKES KENDARI JURUSAN PRODI D III KEBIDANAN 2018

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI

PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Kebidanan

Politeknik Kemenkes Kendari

OLEH :

HARDIANI LA HAMU P00234015050

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KEMENKES KENDARI JURUSAN PRODI D III KEBIDANAN

2018

Page 2: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

ii

Page 3: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

iii

Page 4: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

iv

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

1. Nama : Hardiani La Hamu

2. Tempat/Tanggal Lahir : Tikong, 10 Februari 1997

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku/Bangsa : Buton/Indonesia

6. Alamat kendari : Andonohu

7. Alamat MALUT : Ternate (Maluku Utara)

B. Pendidikan

1. SD Negeri 2 Tikong : Tamat Tahun 2009

2. SMP Negeri 3 Taliabu Utara : Tamat Tahun 2012

3. SMA Negeri 7 Ternate : Tamat Tahun 2015

4. Tedaftar sebagai Mahasiswa Kemenkes Kesehatan Republik

Indonesia Politekkes Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan Tahun

2015-Sekarang.

iv

Page 5: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

v

ABSTRAK

IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI

PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Hardiani La Hamu1 Arsulfa 2 Fitriyanti3

Latar belakang: serotinus adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu (294 hari) dengan segala kemungkinan komplikasi. Tujuan Penelitian: Untuk mengidentifikasi ibu bersalin dengan serotinus di RSUD Kota Kendari Provingsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Metode Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan metode diskriptif. Populasi yaitu semua ibu yang bersalin dengan serotinus, jumlah total sampel 80 orang ibu melahirkan menggunakan teknik total sampling. Hasil Penelitian: Kejadian serotinus 80 sampel paritas sebanyak 31 (38.75%) dan paling sedikit sebanyak 13 (16.25%), umur sebanyak 59 (73.75%) dan paling sedikit sebanyak 9 (11.25%), pendidikan sebanyak 58 (72.5%) dan paing sedikit sebanyak 9 (11.25%) sedangkan pekerjaan sebanyak 63 (78.75%) dan paling sedikit sebanyak 2 (2.5%) Pustaka: 22 (2003-2017) Kata Kunci: Persalinan Serotinus, Paritas, Umur, Pendidikan dan Pekerjaan.

1. Mahasiswa D-III Kebidanan Politeknik Kemenkes Kendari 2. Dosen Pembimbing I Politeknik Kemenkes Kendari 3. Dosen Pembimbing II Politeknik Kemenkes Kendari

v

Page 6: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

vi

ABSTRACT

IDENTIFICATION OF MATERNITY WITH SEROTINUS IN REGIONAL GENERAL HOSPITALS KENDARI CITY PROVINCE OF

SOUTHEAST SULAWESI 2017

Hardiani La Hamu1Arsulfa 2Fitriyanti3

Background: serotinus is a pregnancy lasting more than 42 weeks (294 days) with all possible complications. Research Objectives: To identify maternity with serotinus in Kendari City Hospital in the Province of Southeast Sulawesi in 2017 Research Methods: This type of research usesdescriptive method. The population is all maternity with serotinus, the total number of samples of 80 maternity using total sampling technique. Results: Serotinus incidence of 80 parity samples was 31 (38.75%) and at least 13 (16.25%), age was 59 (73.75%) and at least 9 (11.25%), education was 58 (72.5%) and paing a little as much as 9 (11.25%) while work is 63 (78.75%) and at least 2 (2.5%) Reference: 22 (2003-2017) Keywords: Serotinus delivery, parity, age, and education

1. D-III Polytechnic Midwifery Student Ministry of Health Kendari 2. Polytechnic Supervisor I Ministry of Health Kendari 3. Polytechnic Supervisor II Ministry of Health Kendari

vi

Page 7: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

vii

KATA PENGANTAR

Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat

menyelesaikan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Identifikasi

Ibu Bersalin dengan serotinus di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Kendari Tahun 2017 ”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekeliruan, kesalahan, dan

kekurangan disebabkan oleh keterbatasan waktu, pengetahuan dan

kemampuan penulis. Oleh karena itu, saran, pendapat dan kritikan sangat

penulis harapkan dari semua pihak demi kesempurnan Karya Tulis Ilmiah

ini.

Dalam penyelesaian penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak

mendapat bantuan dan arahan, dari berbagai pihak. terutama kepada Ibu

Arsulfa S.Si.T, M.Keb. Selaku pembimbing I, dan ibu Fitriyanti SST, M.Keb

selaku pembimbing II, dengan tulus mengarahkan dan membimbing

penulis dari awal hingga akhir penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Kepada

beliau penulis mengucapkan terima kasih.

Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada :

1. Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekes Kemenkes Kendari.

2. Ibu Sultina Sarita S.KM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan dan

penguji II.

vii

Page 8: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

viii

3. Ibu Feryani, S Si T, MPH dan ibu Yustiari SST. M.Kes selaku

penguji I dan penguji III.

4. Ibu dr. Hj. Asrida Mukkadim, M. Kes selaku direktur RSUD Kota

kendari.

5. Seluruh dosen dan staf serta tata usaha polteknik kemenkes

kendari jurusan kebidanan yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan kepada penulis selama menempuh pendidikan.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua saya mama dan bapa

tercinta yag telah merawat, membesarkan dan memberikan Do’a,

motivasi dan mengerbankan segalanya demi keberhasilan penulis

sehingga dapat menyelesaikan studi di poltekkes kemenkes

kendari.

7. Kepada adikku tersayang Hasmita La Hamu penulis mengucapkan

terimakasih banyak atas Do’a, dukungan dan semangat yang

diberikan.

8. Kepada sahabat-sahabat terbaikku Ambar, Anna, Mitha, Sri, Eka,

Pila dan teman-teman kelas terimakasih atas bantuan dan

semangatnya.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiahini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan dalam penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini

serta sebagai bahan pembelajaran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

selanjutnya

Kendari, Juli 2018

Penulis

viii

Page 9: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

ix

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii

RIWAYAT HIDUP ............................................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belaka ....................................................................... 1

Rumusan Masalah .............................................................. 4

Tujuan Penelitian ................................................................ 4

Manfaat Penelitian .............................................................. 5

Keaslian Penelitian ............................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Telaah Pustaka ................................................................... 8

Landasan Teori ................................................................... 26

Kerangka Konsep ............................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian .................................................................. 28

Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 28

Populasi dan Sampel .......................................................... 28

Variabel Penelitian ............................................................. 29

Definisi Operasional ............................................................ 29

Jenis dan Sumber Data Penelitian ..................................... 30

Pengolahan Data dan Analisis Data ................................... 31

Penyajian Data ................................................................... 31

ix

Page 10: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................. 32

Hasil Penelitian .................................................................. 35

Pembahasaan ................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 11: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

xi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

Kerangka konsep .................................................................... 27

xi

Page 12: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Master Tabel Penelitian

Lampiran 2 Domunentasi Penelitian

Lampiran 3 Surat Bebas Pustaka

Lampiran 4 Surat Permehonon Izin Penelitian

Lampiran 5 Surat Permohonan Pengambilan Data Awal

Lampiran 6 Surat Keterangan Izin Penelitian Dari Badan Riset Pravinsi

Sulawesi Tenggara

Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian RSUD kota

Kendari

xii

Page 13: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Masalah kesehatan ibu dan perinatal merupakan masalah

nasional yang perlu mendapat prioritas utama, karena sangat

menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi

mendatang.Menurut dataWorld Health Organitation(WHO), pada

tahun 2012, sebanyak 585.000 perempuan meninggal saat hamil atau

persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang

merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran

(Depkes RI, 2012).

Antara 2 sampai 11% dari semua wanita hamil belum

melahirkan sampai 2 minggu atau lebih dari perhitungan tanggal

taksiran persalinan, kurang lebih 40% tidak tepat tanggal

menstruasinya. Komplikasi kehamilan ini adalah salah satu

abnormalis yang paling sering ditemui dalam perawatan obstetri rutin

yang merupakan indikasi untuk melakukan uji coba kesejatretaan

janin dan induksi partus. Plasenta akan mengalami degenerasi bila

kehamilan telah mencapai usia 37 minggu ke atas, dan volume cairan

ketuban berkurang dari 75 mL pada kehamilan 37 minggu menjadi

250 mL pada ``kehamilan 42 minggu. Diantara 12 dari 43% (rata-rata

20% dari semua) pasien dengan kehamilan lewat waktu melahirkan

1

Page 14: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

2

bayi dengan tanda-tanda klasik dismaturitis atau postmaturitis

(tubuh yang panjang dan kurus dengan kulit yang terkelupus) (William

F. Rayburn dan J. Chistopher Carey, 2011).

Serotinus adalah kehamilan yang melampaui umur 294 hari (42

minggu) dengan segala kemungkinan komplikasinya.Sebab terjadinya

serotinus tidak pasti mengetahui tanggal haid terakhirnya, terdapat

kelainan congenital anensefalus, terdapat hipoplasi kelenjer

adrenalin.Partus serotinus adalah persalinan setelah kehamilan 42

minggu atau lebih (Manuaba,2011). Penyebab pasti partus serotinus

sampai saat ini belum diketahui. Namun faktor yang mempengaruhi

terjadinya serotinus adalah hormonal, dimana kadar progesteron tidak

cepat turun walaupun kehamilan cukup bulan sehingga kepekaan

uterus terhadap oksitosin berkurang.

Faktor predisposisi terjadinya persalinan serotinus

adalahparitas, umur, pendidikan dan penyakit ibu(Wiknjosastro,

2011).Paritas pertama mempunyai risiko terjadinya partus serotinus

disebabkan ibu yang baru pertama kali melahirkan merupakan suatu

hal yang baru dalam hidupnya sehingga secara psikologis mental

belum siap dan pada paritas ≥ III kali juga mempunyai risiko terjadinya

serotinus disebabkan fungsi alat-alat vital dalam organ reproduksi

telah mengalami kemunduran yang diakibatkan semakin rendahnya

fungsi hormon-hormon yang ada dalam tubuh (Wiknjosastro, 2011).

Page 15: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

3

Pada umur kurang dari 20 tahun rahim dan panggul

seringkali belum tumbuh mencapaiukuran dewasa. bertambahnya

umur seseorang biasanya di iringi dengan berbagai macam

pengalaman hidup, semakin cukup umur, tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam menghadapi suatu

prosesatau masalah yang dihadapi, dalam hal ini serotinus yang

berumur lebih matang dapat menyikapi dengan baik secara psikologis

saat mengalami persalinan serotinus(Wiknjosastro, 2011).

Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang

penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan

yang baik orang tua dapat menerima segala informasi dari luar

terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana

menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya. Bagi

pekerja wanita, mereka adalah ibu rumah tangga yang sulit lepas

begitu saja dari lingkungan keluarga.Wanita mempunyai beban dan

hambatan lebih berat dibandingkan rekan prianya.Dalam arti wanita

harus lebih dulu mengatasi urusan keluarga, suami, anak dan hal-hal

yang menyangkut urusan rumah tangganya, termasuk urusa

kesehatannya (Wiknjosastro, 2011).

Padatahun 2013 angka kejadian serotinus sebesar 11.830

kasus yangterbesar diseluruh daerah yang ada di Indonesia. (Depkes

RI, 2013).Jumlah kejadian kehamilan serotinus di Sulawesi Tenggara

Page 16: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

4

pada tahun 2013 sebesar 2980 kasus. (prifil kes Sulawesi tenggara,

2013).

Berdasarkan survey awal yang dilakukan penelitian di RSU

Kota Kendari menunjukan bahwa pada tahun2015 kejadian serotinus

sebanyak 31 (3,26%) orang dari 950 persalinan, pada tahun 2016

kejadian serotinus 33 (4.04%) orang dari 816 persalinan. Sedangkan

pada tahun 2017 ibu bersalin yang mengalami serotinus berjumlah 80

(8,51%) orang dari 939 persalinan (Rekam Medik RSUD Kota

Kendari, 2017).

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk

melakukan suatu penelitian dengan judul “Identifikasi Ibu Bersalin

dengan Serotinus di RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

tahun 2017”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimanakah identifikasi ibu bersalin

dengan serotinus di RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

tahun 2017?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengidentifikasi ibu bersalin dengan serotinus di RSUD

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017.

2. Tujuan khusus

Page 17: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

5

a. Untukmengidentifikasi paritas ibu bersalin dengan serotinusdi

RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017.

b. Untuk mengidentifikasi umur ibu bersalin denganserotinus di

RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017.

c. Untuk mengidentifikasi pendidikan ibu bersalin dengan

serotinus di RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu pendidikan dan

menambah kajian ilmu kesehatan khususnya ilmu kebidanan

dalam meningkatkan mutu pelaksanaan praktik kebidanan dalam

memberikan asuhan kebidanan yang kompeheresif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai tambahan informasi

yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan dan

pengembangan promosi kesehatan ibu dalam pembuatan

kebijakan serta upaya peningkatan kesehatan ibu hamil.

b. Bagi Ibu Hamil

Page 18: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

6

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

terhadap ibu hamil untuk mengenali penanganan dan tanda-

tanda kehamilanserotinus

c. Bagi Bidan

Dapat meningkatkan kualitas pelayanan antenatal khususnya

pada ibu hamil dengan kehamilan serotinus, serta

mengidentifikasi lebih dini masalah kesehatan selama

kehamilan dan persalinan.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana untuk melatih diri dan berfikir

secara ilmiah khususnya masalah persalinan serotinus.

E. Keaslian penelitian

Berdasarkan penelusuran pustaka, penulis menemukan

penelitian “Identifikasi Ibu Bersalin Dengan serotinus di RSUD Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016” oleh Susi Amiludin

Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan

mengambil sampel secara total sampling dan variabel bebas

penelitian yaitu graviditas, paritas, dan umur. Jumlah populasi yaitu

berjumlah 64 orang dan sampel sebanyak 64 responden.

Sedangkan penelitian dengan judul “identifikasi Ibu Bersalin

Dengan serotinus di RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan

mengambil sampel secara total samping. Adapun yang membedakan

Page 19: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

7

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel bebas

penelitian yaitu paritas umur dan pendidikan. Jumlah populasi yaitu

berjumlah 80 orang dan sampel sebanyak 80 orang.

Page 20: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telah pustaka

1. Tinjauan Umum Persalinan

a. Defenisi

Persalinan merupakan suatu kondisi fisiologis yang

akan dialami oleh setiap orang. Akan tetapi kondisi yang

fisiologis itu akan terjadi patologis apabila seorang ibu tidak

mengetahui kondisi yang fisiologis dan seorang penolong atau

tenanga kesehatan tidak memahami bagaimana suatu

persalinan dikatakan fisiologis dan bagaimana

penatalaksanaannya sehingga dapat membantu menurunkan

angka kematian ibu sesuai dengan misi MDGs 2015 yang

berganti menjadi SDGs (Sustainable Development Goals)

(Widia, 2015).

b. Pengertian persalinan

Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan

adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi

progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan kelahiran plasenta,

dan proses tersebut merupakan proses alamiah (Rohani,

2011).

Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin

yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir

8

Page 21: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

9

spontan dengan presentasi belakang kepala yang

berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu

maupun pada janin (Aprilia, 2011). Persalinan normal adalah

bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala atau

ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat bantu serta tidak

melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi) (Anggraeni,

2012).

c. Sebab-sebab mulainya persalinan

Terjadinya persalinan disebabkan oleh beberapa teori

sebagai berikut:

1) Teoti penurunan hormon

1-2 minggu sebelum persalinan dimulai terjadinya kadar

hormone esterogen dan progesteron.

2) Teori penuaan plasenta

Tuanya plasenta menyebabkan penurunan kadar

esterogen dan progesteron yang menyebabkan

kekejangan pembulu darah hal ini akan menimbulkan

kontraksi rahim.

3) Teori distensi rahim

Rahim yang menjadi besar dan merengang

menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga

menggangu sirkulasi uterus-plasenta.

4) Teori iritasi mekanik

Page 22: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

10

Dibelakang servik terletak ganglion servikal bila ganglion

ini di geser dan ditekan akan timbumbul kontraksi uterus.

5) Induksi partus

Persalinan dapat timbul dengan jalan

a) Ganggang laminaria: beberapa laminaria dimasukan

dalam serviks dengan tujuan merangsang fleksus

frankenhauser.

b) Amniotomi: pemecahan ketuban.

c) Oksitosin drips: pemberian oksitosin menurut tetesan

infus

d) Misoprostal: gastru (widia, 2015).

d. Tahapan persalinan

Tahapan persalinan dibagi menjadi 4:

1) Kala I

Kala pembukaan, pada kala I serviks membuka sampai

terjadi pembukaan 10 cm.

2) Kala II

Kala pengeluaran, fase yang dimulai dari pembukaan

lengkap (10 cm) sampai dengan pengeluaran bayi.

3) Kala III

Kala uri, kala pengeluaran plasenta dan selaput ketuban.

4) Kala IV

Page 23: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

11

Fase setelah plasenta dan selaput ketuban dilahirkan

sampai dengan 2 jam post partum (widia, 2015).

e. Mekanisme persalinan

Padaakhir kala I segmen uterus, dasar panggul dan

pintu keluarvulva membentuk satu jalan lahir yang kontinyu.

Gaya yang diperlukan untuk mengeluarkan janin berasal dari

aktivitas otot uterus dan dari otot abdomen sekunder dan

diafragma, yang memperkuat kontraksi sewaktu kepala janin

melewati panggul, kepala bayi akan melakukan gerakan-

gerakan utama meliputi:

1) Turunnya kepala

Kepala masuk ke pintu atas panggul dengan sutura

sagitalis melintang dengan fleksi yang ringan.Masuknya

kepala melintasi PAP dalam kuadran syinclitismus yaitu

arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang PAP

atau sutura sagitalis terdapat ditengah-tengah jalan

lahir/tepat diantara simpisis dan promontorium.

2) Fleksi

Dengan adanya his kepala maju, biasanya fleksi juga

bertambah ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun

besar.

Page 24: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

12

3) Putaran paksi dalam

Putaran paksi dalam ialah pertemuan dari bagian depan

sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar

kedalam dibawah simpisis. Pada presentasi belakang

kepala bagian yang terendah adalah daerah ubun-ubun

kecil dan bagian inilah yang akan memutar kedepan

dibawah simpisis. Putaran paksi dalam tidak terjadi

dengan sendiri tetapi selalu bersamaan dengan majunya

kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai ke

Hodge III.

4) Ekstensi

Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai didasar

panggul, terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal

ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada PBP

mengarah kedepan dan keatas sehingga kepala harus

mengadakan ekstensi untuk melaluinya kalau tidak

terjadi ekstensi maka kepala akan tertekan pada

pertemuan dan menembusnya. Dengan ekstensi maka

kepala akan sub oksiput bertindak sebagai hipomochlion

(sumbu putar), kemudian lahirlah berturut-turut sinsiput

(puncak kepala). Dahi, hidung, mulut, dan akhir dagu.

Page 25: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

13

5) putaran paksi luar

Setelah kepala lahir, maka kepala akan memutar

kembali kearah punggung anak untuk menghilangkan

torsi pada leher yang akan terjadi karena putaran paksi

dalam.

6) Ekspulasi

Setelah putaran paksi luar bahu depan sampe kebawah

simpisis dan menjadi hypomchlion untuk kelahiran bahu

belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan

selanjutnya seluruh badan bayi akan lahir searah dengan

paksi jalan lahir (Ai Nurasiah, 2012).

f. Tanda-tanda persalinan

1) Tanda pendahuluan pada persalinan

Pedoman cepat untuk mengenali tanda pendahuluan

persalinan yaitu:

a) Lightening

peristiwa turunnya (densus) kepala dalam pelvis,

terjadi dalam waktu 2-4 minggu sebelum kelahiran

pada primipara dan dapat terjadi pada saat

melahirkan pada multipara.

b) Kontraksi braxton hicks

Kontraksi uterus yang ringan dan tidak beraturan

sepanjang kehamilan.

Page 26: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

14

c) Perubahan servik

Terjadinya pematangan effecement dan dilaktasi

terjadi beberapa hari sebelum terjadinya persalinan.

2) Tanda persalinan yang asli

a) Adanya kontraksi uterus yang mengakibatkan adanya

perubahan pada serviks yang disebut dengan his.

b) Uterus terasa keras ketika dipalpasi

c) Penipisan dan dilatasi pada serviks akan

mengakibatkan bloody show

d) Pecahnya ketuban, selaput ketuban dapat pecah

secara spontan pada awal persalinan atau tetap utuh

disepanjang pesalinan yang aktif sampai dokter atau

bidan memutuskan untuk memecahkan ketuban. (Dwi,

Cristine, 2011).

g. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Menurut Rohani dkk 2011, ada beberapa faktor yang

mempengaruhi persalinan yaitu:

1) Power (Tenaga/Kekuatan)

Kekutan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his,

kontraksi otot-otot perut, kontraksi diagfragma, aksi dari

ligament. Kekuatan power yang diperlukan dalam persalinan

adalah his, sedangkan sebagai kekuatan sekundernya

adalah tenaga.

Page 27: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

15

2) Passage (Jalan Lahir)

Jalan lahir terdiri atas pangggul ibu, yakni bagian tulang

yang padat , dasar panggul, yang relatif kaku, oleh karena

itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum

persalinan simulai.

3) Passenger (Janin dan Plasenta)

Cara penumpang (passanger) atau janin bergerak di

sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa

faktor, yaitu ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap,

dan posisi janin.

2. Tinjauan Khusus Serotinus

a. Defenisi serotinus

Serotinus adalah kehamilan yang melampaui umur

294 hari (42 minggu) dengan segala kemungkinan

komplokasinya.Sebab terjadinya serotinus tidak pasti

mengetahui tanggal hait terakhirnya, terdapat kelainan

congenital anensefalus, terdapat hipoplasi kelenjer adrenalin

(Manuaba, 2011).Sedangkan partus serotinus adalah

berakhirnya suatu kehamilan dengan umur kehamilan lebih

dari 42 minggu (Wiknjosastro, 2011).

b. Insiden

Insiden kehamilan serotinus bervariasi sesuai defenisi

yang diterapkan dan metode yang digunakan dalam

Page 28: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

16

menentukan usia gestasi. Juga terdapat bukti bahwa lama

gestasi bervariasi berdasarkan ras, yang mengakibatkan

perbedaan dependen-ras, dalam insiden lewat waktu. Insiden

kehamilan lewat waktu ketika mengandalkan pada riwayat

menstruasi saja diperkirakan menjadi 10%.Insiden ketika di

kombinasikan riwayat menstruasi dengan temuan ultrasuara

dini adalah 1% sampai 2% (Linda V. Walsh, 2011).

c. Etiologi

Menurut Linda V. Walsh 2011 Kehamilan term (cukup

bulan) dipertimbangkan berusia 37 sampai 42 minggu

kehamilan dari tanggal pertama menstruasi terakhir (dianggap

menstuasi siklus 28 minggu). Kehamilan cukub bulan dapat

juga dipertimbangkan 35 sampai 40 minggu dari

konsepsi.Kehamilan serotinus bila gestasi lebih dari 42

minggu dari masa menstruasi. Kehamilan serotinus melebih

gestasi 40 minggu usia konsepsi dan terjadi ketentuan relativ

tentang tanggal kehamilan harus di perhatikan.

d. Patofisiologi

Perubahan plasenta menunjukkan penurunan

diameter dan panjang vilikorialis nekrosis fibrionid dan terjadi

arterosis pembuluh darah desidua dan korion. Perubahan ini

disertai dengan terjadinya gambaran infark hemoragik yang

merupakan tempat penimbunan kalsium dan pembentukan

Page 29: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

17

infark pada kehamilan lewat waktu infark ditemukan 60-80%

pada plasenta.

Apabila kehamilan berlangsung melampaui masa

fungsi plasenta, maka janin mungkin kekurangan nutrisi

oksigen akibat dari penurunan fungsi plasenta. Sindroma

postmaturus dapat terjadi hanya 10-20% dari bayi persalinan

kehamilan lewat waktu.Gawat janin dapat terjadi akibat

penekanan tali pusat yang dihubungkan dengan

oligohidramnion. Walaupun dapat bertumbuh menjadi

postmaturitas, sebagian (25-30%) janin juga dapat terus

tumbuh dan melebihi 4000 gram.

e. Dasar diagnosis

1) Anamnesis telah di lakukan

2) Pemeriksaan fisik

a) BB ibu tetap atau menurun

b) Gerak bayi makin lemah

c) TFU menurun

d) Kesamaan palpasi air ketuban makin berkurang

3) Pemeriksaan dengan USG

a) Jumlah air ketuban

b) Klasifikasi plasenta

c) Gerak janin menurun

Page 30: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

18

4) Amnioskopi: air ketuban kental dan keruh

5) Pemeriksaan

a) Estriol urine dan darah

b) Fungsi feto plasenta (Manuaba, 2011)

f. Tanda-tanda serotinus

Tidak ada lanugo, kuku panjang, rambut kepala

banyak, kulit berkeriput, mengelupas sering berwarna

kekuningan, kadang-kadang anak agak kurus air ketuban

sedikit dan mengandung mekonium (Manuaba,2011).

g. Komplikasi serotinus

1) Komplikasi pada ibu

a) Morbiditas/mortalitas ibu: dapat meningkat sebagai

akibat dari makrosomia janin dan tulang tengkorak

menjadi lebih keras yang menyebabkan terjadinya

distosia persalinan,partus lama, dan meningkatkan

persalinan traumatis/pendarahan post partum akibat

bayi besar.

b) Aspek emosi: ibu dan keluarga menjadi cemas

bilamana kehamilan terus berlangsung melewati

taksiran persalinan. Komentar tetangga atau teman

seperti “belum lahir juga” akan menambah frustasi ibu.

Page 31: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

19

2) Komplikasi pada janin

a) Oligohidramnion.

Air ketuban normal pada kehamilan 34-37 minggu

adalah 1.000 cc, aterm 800 cc, dan lebih dari 42

minggu mekonium (diaspirasi oleh janin), asfiksia

intrauterin (gawat janin), pada in partu (aspirasi air

ketuban, nilai apgar rendah, sindrom gawat paru,

bronkus paru tersumbat sehingga menimbulkan

etelektasis).

b) Warna mekonium.

Mekonium keluar karena reflex vagus terhadap usus.

Peristaltik usus dan terbukanya spingter ani membuat

mekonium keluar.Aspirasi air ketuban yang disertai

mekonium dapat menimbulkan gangguan sirkulasi

bayi setelah lahir dan hipoksia intrauterine sampai

kematian janin.

c) Makrosomia.

Dengan plasenta yang masih baik, terjadi tumbuh-

kembang janin dengan berat 4.500 gram yang disebut

makrosomia.Akibatnya terhadap persalinan adalah

perlu dilakukannya tindakan operatif seksio sesaria,

dapat terjadi trauma persalinan karena operasi

Page 32: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

20

vaginal, distosia bahu yang menimbulkan kematian

bayi atau trauma jalan lahir ibu.

d) Dismaturitis bayi.

Pada usia kehamilan 37 minggu luas plasenta 11 m2.

Selanjutnya terjadi penurunan fungsi sehingga

plasenta tidak berkembang atau terjadi kalsifikasi dan

aterosklerosis pembuluh darah.Penurunan

kemampuan nutrisi plasenta menimbulkan perubahan

metabolis menenuju anaerob sehingga terjadi badan

keton dan asidosis. Terja disismaturitis dengan gejala

Clifford yang di tandai dengan:

a. Kulit: subkutan berkurang dan ditandai mekonium

b. Otot makin lemah

c. Kuku tampak panjang

d. Tampak keriput

e. Tali pusat lembek, mudah tertekan dan disertai

oligohidromiuom. (Manuaba, 2011).

h. Penatalaksanaan

Penatalaksanaankehamilan serotinus adalah dengan

induksi oksitositosin dan seksio sesaria.

1) Induksi oksitosin

Pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah

kematangan serviks yang dapat dilakukan pemasangan

Page 33: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

21

laminaria stiff, kateter foley, jeliprostaglandin vaginal.

Selain itu dilakukan evaluasi skor Bishop: kurang dari 4

langsung dilakukan seksio sesaria, antara 5 dan 6 dicoba

mematangkan serviks dan ada kemungkinan berhasil,

lebih dari 7 sebagian besar berhasil.

2) Seksio sesaria

Tindakan ini dilakukan bila ada tanda asfiksia

intrauterine, maksrosomia, kelainan letak janin, riwayat

obstetriburuk, induksi gagal, infertilitas primer/sekunder,

atau ibu dengan penyakit tertentu.

Evaluasi ketat selama induksi persalinan untuk

mengurangi kemungkinan seksio sesariakarena gawat janin,

dapat dilakukan infuse cairan klorit 37oC 15-20 ml/menit

sehingga komprensi terhadap tali pusat dapat dikurangi

(Manuaba, 2011).

i. Manifestasi klinik

Keadaan klinis yang dapat ditemukan adalah gerakan

janin yang jarang yaitu secara subyektif 7 kali/20 menit atau

secara subyektif kurang 10 kali/20 menit. Pada bayi akan

ditemukan tanda-tanda lewat waktu yaitu:

1) Stadium I: kulit kehilangan vernix kaseosa dan terjadi

laserasi sehingga kulit kering, rapuh dan mudah

mengelupas.

Page 34: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

22

2) Stadium II: seperti pada stadium I disertai pewarnaan

mekonium (kehijauan) dikulit.

3) StadiumIII: seperti stadium I disertai pewarnaan kekuningan

pada kuku, kulit dan tali pusat (Manuaba, 2008).

j. Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan

pemeriksaan kehamilan yang teratur, minimal 4 kali selama

kehamilan, 1 kali pada trimester pertama (sebelum 12 minggu),

1 kali pada trimester ke dua (antara 13 minggu sampai 28

minggu) dan 2 kali trimester ketiga (di atas 28 minggu). Bila

keadaan memungkinkan, pemeriksaan kehamilan dilakukan 1

bulan sekali sampai usia 7 bulan, 2 minggu sekali pada

kehamilan 7-8 bulan dan seminggu sekali pada bulan terakhir.

Hal ini akan menjamin ibu dan dokter mengetahui dengan

benar usia kehamilan, dan mencegah terjadinya kehamilan

serotinus yang berbahaya. Perhitungan dengan satuan minggu

seperti yang digunakan para dokter kandungan merupakan

perhitunganyang lebih tepat.Untuk itu perlu diketahui dengan

tepat tanggal hari pertama haid terakhir seorang (calon) ibu itu.

Page 35: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

23

3. Tinjauan Umum Tentang Faktor Predisposisi Serotinus

a. Paritas

Paritas adalah jumlah persalinan yang dialami oleh ibu.

Paritas pertama mempunyai risiko terjadinya partus serotinus

disebabkan ibu yang baru pertama kali melahirkan merupakan

suatu hal yang baru dalam hidupnya sehingga secara

psikologis mental belum siap dan pada paritas ≥ III kali juga

mempunyai risiko terjadinya serotinus disebabkan fungsi alat-

alat vital dalam organ reproduksi telah mengalami

kemunduran yang diakibatkan semakin rendahnya fungsi

hormon-hormon yang ada dalam tubuh (Wiknjosastro, 2011).

b. Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup yang di hitung

berdasarkanulang tahun terakhir, umur berkembang sejalan

dengan perkembangan biologis alat-alat tubuh dan

kematangan intelektual (Nursalam, 2010).Umur mempunyai

hubungan dengan tingkat keterpaparan, besarnya risiko serta

sifat resistensi.Perbedaan pengalaman terhadap masalah

kesehatan/penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi

oleh umur individu tersebut. Dengan bertambahnya umur

seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan

psikologis

Page 36: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

24

Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia

aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun.

Pada umur < 20 tahun fungsi organ reproduksi belum matang

dan belum siap untuk menghadapi kehamilan akibatnya ibu

akan mengalami persalinan macet dan meningkatkan resiko

terhadap janin. Sedangkan pada umur > 35 tahun terikat

dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta

berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini.

c. Pendidikan

Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan

umumnya berarti daya upaya untuk memajukan tumbuhnya

budi pekerti (kekuatan, batin, karakter), pikiran (intelektual)

dan tubuh anak (Munib, 2004).Menurut Dictionary of

Education, pendidikan adalah proses seseorang

mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk

tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat ia hidup,

proses sosial yakni orang dihadapkan pada pengaruh

lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang

datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau

mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

kemampuan individu yang optimal(Wiknjosastro, 2011).

d. Penyakit Ibu

Penyakit ibu yang menyertai kehamilan antara lain:

Page 37: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

25

1) Anemia

2) Diabetes mellitus

3) Penyakit jantung

4) Hepatitis

5) Penyakit ginjal dan saluran kencing.

B. Ladasan teori

Partus serotinus adalah berakhirnya suatu kehamilan

dengan umur kehamilan lebih dari 42 minggu (Wiknjosastro, 2011).

Faktor predisposisi terjadinya persalinan serotinus adalah graviditas,

paritas, umur, pendidikan, pekerjaan dan penyakit ibu

Berdasarkan literatur yang terdapat di pemaparan

sebelumnya,Paritas pertama mempunyai risiko terjadinya partus

serotinus disebabkan ibu yang baru pertama kali melahirkan

merupakan suatu hal yang baru dalam hidupnya sehingga secara

psikologis mental belum siap dan pada paritas ≥ III kali juga

mempunyai risiko terjadinya serotinus disebabkan fungsi alat-alat vital

dalam organ reproduksi telah mengalami kemunduran yang

diakibatkan semakin rendahnya fungsi hormon-hormon yang ada

dalam tubuh.

Pada umur kurang dari 20 tahun rahim dan panggul

seringkali belum tumbuh mencapaiukuran dewasa. bertambahnya

umur seseorang biasanya di iringi dengan berbagai macam

pengalaman hidup, semakin cukup umur, tingkat kematangan dan

Page 38: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

26

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam menghadapi suatu

prosesatau masalah yang dihadapi, dalam hal ini serotinus yang

berumur lebih matang dapat menyikapi dengan baik secara psikologis

saat mengalami persalinan serotinus. Umur di kelompokkan menjadi

Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang

penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan

yang baik orang tua dapat menerima segala informasi dari luar

terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana

menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya.Bagi

pekerja wanita, mereka adalah ibu rumah tangga yang sulit lepas

begitu saja dari lingkungan keluarga.Wanita mempunyai beban dan

hambatan lebih berat dibandingkan rekan prianya.Dalam arti wanita

harus lebih dulu mengatasi urusan keluarga, suami, anak dan hal-hal

yang menyangkut urusan rumah tangganya, termasuk urusa

kesehatannya.Penyakit Ibuantara lainAnemia, Diabetes mellitus,

Penyakit jantung, Hepatitis, Penyakit ginjal dan saluran kencing.

Page 39: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

27

C . Kerangka Konsep

Gambar I: Skema Keranga Konsep Penelitian

Keterangan :

1. Variabel terikat (dependent) : serotinus

2. Variabel bebas (independent) : paritas, umur dan pendidikan.

Paritas

Umur Serotinus

Pendidikan

Page 40: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JenisPenelitian

Jenispenelitian yang digunakanadalahpenelitian deskriptif yaitu

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya (sugiyanto 2017).

B. WaktudanTempatPenelitian

1. Waktu penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal

16 Mei s/d Juni tahun 2018.

2. Tempat penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Ruang

Teratai RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

C. PopulasidanSampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dengan

Serotinus di RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

tahun 2017 berjumlah 80 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dengan

serotinus di RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

tahun 2017 berjumlah 80 orang dan tercatat dalam medical

record. Dengan pengambilan sampel adalah teknik total sampling,

Teknik total sampling adalah teknik untuk menentukan sampel

28

Page 41: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

29

dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel

(Ariani, 2014).

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (independent):variabel bebas (Independent) adalah

variabel yang mempengaruhi variabelterikat (dependent) di mana

variabelbebas (independent) dalam penelitian ini adalah paritas,

umur dan pendidikan.

2. Variabelterikat (dependent): variabelterikat (dependent) adalah

variabel yang di pengaruhi oleh variabelbebas (independent)

dimana dalam penelitian ini adalah serotinus.

E. DefinisiOperasional

a. Serotinus

Serotinus adalah kehamilan dengan umur kehamilannya lebih dari

42 minggu (Manuaba, 2008).

b. Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh ibu Kriteria

obyektif :

1) Paritas: I

2) Paritas: II

3) Paritas: III

4) Paritas: > IV (Wiknjosastro, 2011).

c. Umur

Page 42: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

30

Umur adalah lamanya hidup seseorang ibu yang dihitung

berdasarkan ulang tahun terakhir Kriteria obyektif :

1) < 20 tahun

2) 20 -35 Tahun

3) >35 Tahun(Winkjosastro, 2011)

d. Pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan pesertadidik.

1) SD

2) SMP

3) SMA

4) Perguruan Tinggi (Notoatmodjo, 2003).

F. JenisdanSumberData Penelitian

1. Jenis Data.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data Sekunder

yakni data yang diperoleh dari buku register (medikal record)

RSUD Kota Kendari yang meliputi data ibu bersalin normal dan

serotinus berdasarkan paritas, umur, pendidikan dan pekerjaan.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah dari RSUD Kota Kendari melalui

petugas yang menangani bidang pelayanan Rekam

Medis.Dimana data yang dibutuhkan bersumber dari rekam medik

ibu bersalin normal dan serotinus yang telah direkap jumlahnya.

Page 43: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

31

G. Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Data yang diperoleh diolah secara manual dengan menggunakan

kalkulator.

2. Analisis data

Analisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif yaitu

perhitungan presentase denganrumus :

Keterangan :

X = nilaipersentase yang diperoleh

F = jumlah variabel yang diteliti

n = jumlah sampel penelitian

K = konstanta (100%)(Natsir, 2009)

H. Penyajian Data

Penyajian data pada penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi dinarasikan secara deskriptif dan di persentasikan.

ᵡ= × k

Page 44: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis

RSUD Kota Kendari terdapat dikelurahan kambu kecamatan

kambu atau terletak di jalan brigjen Z. A Sugianto No. 30 kendari

dengan luas lahan ± 13.000 m2.

RSUD Kota Kendari memiliki batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Mandonga

b. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Poasia

c. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Mokoau

d. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan wua-wua

2. Status Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari pertama kali

didirikan pada tahun 1972 yang merupakan bangunan peninggalan

pemerintah Hindia Belanda yang telah mengalami beberapa kali

perubahan status antara lain :

a. Rumah Sakit Tentara/Militer tahun 1945-1960

b. Rumah Sakit Kabupaten Kendari tahun 1960-1989

c. Rumah Sakit Plus Gunung Jati 1989-2003

d. Berdasarkan Perda Kota No. 17 tahun 2001 kembali berstatus

rumah sakit dengan nama RSUD Kota Kendari.

32

Page 45: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

33

e. Diresmikan penggunaanya sebagai RSUDKota Kendari oleh

bapak Walikota Kendari Pada tanggal 23 Januari 2003

f. Pada Tahun 2008, oleh pemerintah Kota Kendari telah

membebaskan lahan seluas 13.000 M2 untuk relokasi Rumah

Sakit,yang dibangun secara bertahap dengan menggunakan

dana APBD, TP, DAK dan DPPIPD.

g. Pada tanggal 4 Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Kendari resmi menempati Gedung baru yang terletak di

Jl.Brigjen Z.A Sugianto No : 39 Kel. Kambu Kec.Kambu Kota

Kendari.

h. Pada tanggal 12-14 Desember 2012 tekah divisitasi oleh TIM

Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), dan berhasil

terakreditasi penuh sebanyak 5 pelayanan ( Administrasi &

Manajemen, Rekam Medik, Pelayanan Keperawatan,

Pelayanan Medik dan IGD ).

3. Sarana Gedung

Dilokasi baru RSUD Kota Kendari saat ini memiliki sarana

gedung sebagai berikut :

a. Gedung Anthurium ( Kantor )

b. Gedung Bougenville ( Poliklinik )

c. Gedung ( IGD )

d. Gedung Matahari ( Radiologi )

e. Gedung Crysant ( Kamar Operasi )

Page 46: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

34

f. Gedung Asoka ( ICU )

g. Gedung Teratai ( Obgyn – Poned )

h. Gedung Lavender ( Rawat inap penyakit dalam )

i. Gedung Mawar ( Rawat Inap Anak )

j. Gedung Melati ( Rawat Inap Bedah )

k. Gedung Tulip ( Rawat Inap Saraf & THT )

l. Gedung Anggrek ( Rawat Inap VIP, Kls I, Kls II )

m. Gedung Instalasi Gizi

n. Gedung Loundry

o. Gedung Laboratorium

p. Gedung Kamar Jenazah

Dalam Menunjang pelaksanaan kegiatanRSUD Kota

Kendaridilengkapi dengan 4 unit mobil ambulance, 1 buah mobil

direktur, 9 buah mobil operasional dokter spesialis dan 10 buah

sepeda motor.

4. Ketenagaan

Jumlah tenaga kerja yang ada di RSUD Kota Kendari pada tahun

2016 sebanyak 451 (207 PNS dan 244 Non PNS), yang terdiri dari:

a. Tenaga medis

b. Tenaga parademis perawatan

c. Tenaga parademis non perawatan

d. Tenaga administrasi

Page 47: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

35

B. Hasil Penelitian

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilaksanakan di Rumah

Sakit Umum Kota Kendari mulai bulan Mei 2018, maka diperoleh data

sebanyak 80 orang ibu yang melahirkan serotinus.

Dari data sekunder yang diperoleh di ruang Kebidanan Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Kendari kemudian data di olah dengan cara

manual dengan menggunakan kalkulator yang disajikan dalam bentuk

tabel selanjutnya akan dinarasikan adapun peroleh tersebut diuraikan

sebagai berikut :

1. Paritas

Tabel 1. Distribusi Penyebab persalinan serotinus Berdasarkan Paritas Diruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2017.

Paritas N %

I 31 38.75 II 22 27.5 III 14 17.5

>IV 13 16.25 Jumlah 80 100

Sumber: Data Sekunder, Terolah 2018.

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah ibu

yang melahirkan dengan serotinus berdasarkan Paritas yaitu,

sebanyak 31 (38.75%) orang dan yang paling sedikit sebanyak 13

(16.25%) orang.

Page 48: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

36

2. Umur

Tabel 2. Distribusi Penyebab persalinan serotinus Berdasarkan Umur Diruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2017.

Umur N %

< 20 9 11.25 20 – 35 59 73.75

> 35 12 15

Jumlah 80 100

Sumber: Data Sekunder, Terolah 2018.

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah ibu

yang melahirkan dengan serotinus berdasarkan Umur yaitu,

sebanyak 59 (73.75%) orang dan yang paling sedikit sebanyak 9

(11.25%) orang.

3. Pendidikan

Tabel 2. Distribusi Penyebab persalinan serotinus Berdasarkan Pendidikan Diruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2017.

Pendidikan N %

SD 9 11.25 SMP 18 22.5 SMA 40 50

Perguruan Tinggi

13 16.25

Jumlah 80 100

Sumber: Data Sekunder, Terolah 2018.

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah ibu

yang melahirkan dengan serotinus berdasarkan Pendidikan yaitu,

sebanyak 40 (50%) orang dan yang paling sedikit sebanyak 9

(11.25%) orang.

Page 49: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

37

B. Pembahasan

1. Paritas

Hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

diperoleh jumlah ibu melahirkan dengan serotinus berdasarkan

paritas yaitu, sebanyak 31 (38.75%) orang dan yang paling sedikit

sebanyak 13 (16.25%) orang.

Paritas adalah jumlah persalinan yang dialami oleh

ibu.Paritas dikatakan tinggi bila sering, ibu atau wanita melahirkan

anak ke empat atau lebih. Seorang wanita yang sudah mempunyai

3 orang anak dan terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatanya akan

mulai menurun. paritas II dan III merupakan paritas yang paling

aman di tinjau dari kematian ibu. Paritas I dan paritas ≥III

mempunyai angka kematian ibu yang lebih tinggi (Wiknojosastro,

2011).

Hasil ini sejalan dengan yang dikemukakan Winkjosastro

bahwa paritas II – III merupakan paritas yang paling aman ditinjau

dari sudut kematian maternal, sedangkan ≥ IV atau < IV

mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadinya persalinan

serotinus.

2. Umur

Hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

diperoleh jumlah ibu melahirkan dengan serotinus berdasarkan

Page 50: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

38

Umur yaitu, sebanyak 59 (73.75%) orang dan yang paling sedikit

sebanyak 9 (11.25%) orang.

Umur adalah lamanya seseorang hidup yang di hitung

berdasarkanulang tahun terakhir (Winknjosastro, 2011).Dalam

kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan

dan persalinan adalah 20-35 tahun. Pada umur < 20 tahun fungsi

organ reproduksi wanita belum berkembang dengan sempurna .

Sedangkan pada umur > 35 tahun fungsi organ reproduksi wanita

sudah mengalami penurunan dibandingkan fungsi reproduksi

normal sehingga kemungkinan untuk terjadinya komplikasi pasca

persalinan terutama perdarahan.

Berdasarkan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

sebagian besar ibu bersalin dengan serotinus pada umur 20-35

tahun. Hal ini di karenakan faktor yang mempengaruhi status

kesehatan ibu dan janinnya, jadi tidak menutup kemungkinan ibu

yang berumur 20-35 tahun akan mengalami persalinan serotinus.

Hal ini membuktikan adanya kesesuaian antara hasil

penelitian dan teori yang menyatakan bahwa wanita yang hamil

pada usia muda <20 tahun dari segi biologis perkembangan alat-

alat reprduksinya belum sempurna dan wanita hamil pada usia > 35

tahun dari segi biologis perkembangan alat-alat reproduksinya

sudah mulai mengalami kemunduran, sehingga bisa terjadi

komlokasi baik kehamilan maupun persalinan serotinus.

Page 51: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

39

3. Pendidikan

Hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

diperoleh jumlah ibu melahirkan dengan serotinus berdasarkan

pendidikan yaitu, sebanyak 40 (50%) orang dan yang paling sedikit

sebanyak 9 (11.25%) orang.

Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang,

makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi, sehingga makin baik pengetahuannya, akan tetapi

seseorang yang berpendidikan rendah belum tentu

berpengetahuan rendah. Pengetahuan tidak hanya bisa diperoleh

dari pendidikan formal akan tetapi bisa diperoleh melalui

pendidikan non formal seperti pengalaman pribadi, media,

lingkungan, dan penyuluhan kesehatan, sehingga bisa juga

seseorang dengan pendidikan tinggi dapat terpapar dengan

penyakit begitu pula sebaliknya. Pendidikan merupakan salah satu

faktor terjadinya persalinan serotinus karena secara teoritis, ibu

hamil yang berpendidikan lebih rendah cenderung kurang

memperhatikan kesehatan diri dan kehamilannya.

Hal ini tidak tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan

oleh Notoadmodjo (2003) yang menyetakan bahwa dengan

pendidikan tinggi maka seorang akan cenderung untuk mendapat

informasi lebih baik dari orang lain maupun dari media masa.

Sebaliknya tingkat pendidikan yang kurang akan menghambat

Page 52: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

40

perkembangan dan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang

diperkenalkan, ketidaktahuan dapat disebabkan karena pendidikan

yang rendah. Seorang dengan tingkat pendidikan yang rendah

akan sulit menerima informasi yang disampaikan.

Page 53: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

B. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian berdasarkan jumlah ibu yang melahirkan dengan

serotinus berdasarkan Paritas yaitu, sebanyak 31 (38.75%) orang

dan yang paling sedikit sebanyak 13 (16.25%) orang.

2. Hasil penelitian berdasarkan jumlah ibu yang melahirkan dengan

serotinus berdasarkan umur yaitu, sebanyak 59 (73.75%) orang

dan yang paling sedikit sebanyak 9 (11.25%) orang.

3. Hasil penelitian berdasarkan jumlah ibu yang melahirkan dengan

serotinus berdasarkan pendidikan yaitu, sebanyak 40 (50%) orang

dan yang paling sedikit sebanyak 9 (11.25%) orang.

C. Saran

Dengan melihat hasil penelitian ini, agar terwujut derajat

kesehatan ibudan anak dapat tercapai guna memperbaiki kualitas

hidup bangsa Indonesia dimasa yang akan datang:

1. Disampaikan pada ibu hamil agar rajin memeriksakan

kehamilanya minimal 4 kali selama kehamilannya dan

merencanakan persalinannya pada bidan atau tenaga kesehatan

terlatih.

41

Page 54: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

42

2. Disarankan pada petugas kesehatan khususnya bidan untuk

meningkatkan mutu pelayanan antenatal care dalam upaya

angka kejadian ibu bersalin dengan serotinus.

3. Bagi pihak Rumah Sakit khususnya pada bagian kebidanan dan

KIA diharapkan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu hamil

untuk menghindari berbagai risiko kehamilan terutama serotinus.

Page 55: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

43

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin Susi, 2016. Identifikasi Ibu Bersalin Dengan Seritinus Di Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2016. Kendari

Dwi, cristine. 2011. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta : Nuha Medika

Depkes, RI. 2013. Profil Kesehatan RI.http://www.profil kesehatan.net.

(diakses 20 Desember 2017).

Linda V. Walsh, 2011. Buku ajar kebidanan komunitas. Jakarta; EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde, 2011.Ilmu buku ajar patologi dan obstetri,

Jakarta : EGC

_____________,, IBG., 2011. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin

Obstetri Ginekologi . Jakarta: EGC.

_____________,, IBG., 2011. Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi.

Jakarta: EGC.

_____________,, dkk., 2011. Gawat-darurat obstetri-ginekologi & obstetri-

ginekologi sosial untuk profesi bidan. Jakarta: EGC.

_____________,, 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.

Jakarta: EGC

Martin L. Pernol, Ralph C. Benson 2011. Buku saku –Obstetri &

Ginekologi, Jakarta : EGC

Munib, Achmad, 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan.Semarang: UPT

UNNES PRESS.

Notoadmodjo s. 2003. Ilmu kesehatan masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta

Nurasiah, Ai, 2012. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan, Refika

Aditama, Bandung

Page 56: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

44

Nicole P.Yost., 2011. Obstetri williams panduan ringkas. Jakarta: EGC

Rayburn, William F & Carey, Christopher J, 2011. Obstetri dan Ginekologi.

Widya Medika, Jakarta

Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Angka Kejadian

Serotinus 2015-2017.

Robert L, Herting, Jr., 2011. Buku saku dokter keluarga universiti of lowa.

Jakarta: EGC.

Sulistyawati, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin.

Jakarta: Salemba Medika

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: PT Alfabet.

WHO, 2012. Infant mortality. World Health Organization

Widia Shofa ilmiah. 2015. Buku ajar asuhan persalinan normal.

Yogyakarta: nuha medika.

Wiknjosastro, H. 2011. dalam Ilmu Kebidanan Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Page 57: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

45

Lampiran 1

MASTER TABEL PENELITIAN

IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI

TAHUN 2017

No Nama Paritas Umur Pendidikan

1 Ny.F I 15 th SMA

2 Ny.S I 19 th SMA

3 Ny.N III 36 th S1

4 Ny.S II 17 th SMA

5 Ny.S II 22 th DIII

6 Ny.H II 24 th SMA

7 Ny.R III 40 th SMP

8 Ny.R III 45 th SMP

9 Ny.N I 20 th SMA

10 Ny.S I 24 th S1

11 Ny.U I 20 th SMA

12 Ny.W VIII 42 th SMP

13 Ny.S I 24 th SMA

14 Ny.W VI 28 th DIII

15 Ny.E III 40 th SMA

16 Ny.A I 19 th SMP

17 Ny.R II 28 th SMA

18 Ny.P I 23 th SMA

19 Ny.A I 19 th SMA

20 Ny.S I 19 th SMA

21 Ny.A II 22 th SD

22 Ny.D III 30 th SMA

23 Ny.I II 28 th SMP

24 Ny.W II 31 th SMP

25 Ny.M I 24 th SMA

26 Ny.N III 30 th SMP

27 Ny.W V 39 th SMP

28 Ny.L III 27 th SMP

29 Ny.M IV 35 th S1

30 Ny.N III 29 th SMP

31 Ny.M II 35 th S1

32 Ny.N V 41 th S1

33 Ny.J IV 39 th SD

34 Ny.P II 35 th S1

35 Ny.R I 30 th SMA

36 Ny.D II 24 th SMA

Page 58: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

46

37 Ny.R I 23 th SMA

38 Ny.S I 24 th SMA

39 Ny.D I 28 th SMA

40 Ny.R II 24 th SMP

41 Ny.A I 24 th SMA

32 Ny.K III 24 th SMP

43 Ny.N I 19 th SMA

44 Ny.T I 21 th SMA

45 Ny.E I 23 th SMA

46 Ny.E I 26 th DIII

47 Ny.L I 28 th DIII

48 Ny.S II 26 th SMA

49 Ny.F II 28 th DIII

50 Ny.D II 29 th SMP

51 Ny.D III 27 th SMP

52 Ny.R IV 30 th SMA

53 Ny.N VIII 40 th SMA

54 Ny.S II 28 th SMA

55 Ny.H II 24 th SMP

56 Ny.F I 25 th SMP

57 Ny.E I 16 th SD

58 Ny.R I 24 th SMA

59 Ny.M II 20 th SMA

60 Ny.A I 30 th SMA

61 Ny.N I 35 th S1

62 Ny.H II 30 th SMA

63 Ny.U VIII 46 th SD

64 Ny.D III 28 th DIII

65 Ny.R II 21 th SMA

66 Ny.R VI 29 th SMP

67 Ny.R II 32 th SD

68 Ny.M III 32 th SMA

69 Ny.S III 45 th SD

70 Ny.M VI 37 th SD

71 Ny.L II 32 th SMP

72 Ny.R I 21 th SMA

73 Ny.D I 35 th SD

74 Ny.A II 28 th SMA

75 Ny.R V 27 th SMA

76 Ny.M IV 34 th SD

77 Ny.A I 30 th SMA

78 Ny.P I 19 th SMA

79 Ny.H III 26 th SMA

80 Ny.A I 20 th SMA

Page 59: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

47

Dokumentasi penelitian

Page 60: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

48

Page 61: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

49

Page 62: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

50

Page 63: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

51

Page 64: IDENTIFIKASI IBU BERSALIN DENGAN SEROTINUS DI RUMAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/482/1/PDFF.pdf · persalinan.Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi

52