icd 10
DESCRIPTION
icd 10 whoTRANSCRIPT
ICD -10Gandi Agusniadi
Pokja Koding NCC Kemenkes RIUnit Rekam Medis RSCM
KODER
Koding adalah memberi kode pada :
Diagnosis utama
Diagnosis Sekunder (komplikasi &
ko-morbiditi)
Prosedur utama
Prosedur Sekunder
menggunakan ICD-10 (Penyakit) &
ICD-9CM (Prosedur)
3 Volume ICD-10
Volume 1 Volume 2 Volume 3
RULES & GUIDELINES
Pemanfaat
Koding
Di rs.
Sistem Pelaporan
(SIRS)
Sistem Pembayaran
DRGs / CBGs
Registrasi Kanker
(Kode Morfologi)
Sertifikat Medis
Penyebab Kematian
(UCOD)
Database RS
(Penelitian)
Pasien Demografi
Diagnosis Utama & Sekunder
Prosedur Utama & Sekuder
Injury & External Cause
Morphology & Histolgy
Cek & Group
Entry data atau
import data dari
SIM RS
ICD10
Kode Diagnosis
Utama sesuai
resume dengan
memenuhi aturan
coding, kemudian
kode diagnosis
sekunder
ICD9CM
V01-Y98
M8000/0-M9989/1Jika diagnosis utama
atau diagnosis
sekunder adalah
cedera/injury harus
diikuti dengan
penyebab luar (external
cause) yang relevan
dengan diagnosisnya.
Jika diagnosis utama
atau diagnosis
sekunder adalah
Neoplasma harus
diikuti dengan kode
Morfology untuk
menggambarkan
histology dan
behavior (sifat,
prilaku) nya
Review hasil
pengkodean
dan Grouping
DRGs
Kode Prosedur
Utama yang
berhubungan
dengan Diagnosis
Utama dilanjutkan
dengan mengkode
prosedur-prosedur
lainnya.
Pengertian
Suatu sistem dari pengelompokanpenyakit, cedera, keadaan dan prosedur-prosedur yang ditentukan menurutkriteria yang telah ditetapkan
TujuannyaAgar data penyakit/cedera/kondisi mudahdisimpan, digunakan kembali, dan dianalisis, serta dapat dibandingkan antarRS, provinsi, dan negara untuk kurunwaktu yang sama ata berbeda
3 Elemen inti struktur ICD-10
1. Tiga volume ICD-10
2. 21 Bab
3. Struktur dari kode adalahAlphanumerik
3 Volume ICD-10
Volume 1 Volume 2 Volume 3
Volume 1
Tabular List, yang berisi list dari penyakit-penyakit dan kelompok penyakit, diikuti dngcatatan inklusi dan eksklusi dan beberapa rulepengkodean
Volume 2 • Pengantar & instruksi bagaimana
menggunakan volume 1 & 3
• Petunjuk untuk melakukan sertifikasi dan aturan pengkodean mortalitas
• Petunjuk untuk pencatatan dan pengkodeanmorbiditas
Volume 3
Berisi indeks penyakit/kondisi, serta pengenalandan prinsip khusu menggunakan Index alphabeticdalam pencarian kode ICD .
Untuk Menggunakan Indeks alphabetic dng baikdibutuhkan Index maupun tabular list (volume 1) yang seharusnya dicari sebelum kode diberikan.
Struktur ICD-10
A – Z Kecuali U
A00-09 A15-A19 C00-C14 Z80-Z99
Bab I-XXI1 Karakter
A00 A01 Dst A09
Blok
A01 . 0 A01 . 1 Dst A01 . 4
3 Karakter
4 Karakter
Karakter pertama menggunakan huruf A – Z, diikuti dengan dua digit
numerik (Contoh A00-A09), untuk lebih spesifik menjadi empat karakter
yang penulisannya didahului titik (Contoh A01.0)
TitleSTRUKTUR & SISTEM KLASIFIKASI
ICD-10
Bab I : A00-B99 Infeksi
Bab II : C00-C99 Neoplasma ganas
: D00-D48 Neoplasma insitu & Jinak
Bab III : D50-D89 Darah dan alat pembuat darah
Bab IV : E00-E90 Endokrin, nutrisi dan metabolik
Bab V : F00-F99 Gangguan jiwa dan perilaku
Bab VI : G00-G99 Susunan syaraf
Bab VII: H00-H59 Mata dan Adnexa
Bab VIII: H60-H95 Telinga dan proses mastoid
Bab IX : I00-I99 Pembuluh darah
Bab X : J00-J99 Saluran nafas
TitleSTRUKTUR & SISTEM KLASIFIKASI
ICD-10
Bab XI : K00-K93 Saluran cerna
Bab XII: L00-L99 Kulit dan jaringan bawah kulit
Bab XIII: M00-M99 Otot dan jaringan ikat
Bab XIV: N00-N99 Sistem kemih kelamin
Bab XV: O00-O99 Kehamilan, persalinan dan nifas
Bab XVI: P00-P96 Kondisi tertentu masa perinatal
Bab XVII: Q00-Q59 Malformasi bawaan
Bab XVIII: R00-R99 gejala,tanda
Bab XIX: S00-T98 Cedera, keracunan, faktor external
Bab XX: V01-Y98 Penyakit/kematian faktor external
Bab XXI: Z00-Z99 Faktor yg berpengaruh status kesehatan & kontak dg fasilitaspelayanan kesehatan
Struktur ICD-10
A17.0
Karakter pertama
A s/d Z
Diikuti dengan
2 digit
Diakhiri dengan
digit lainnya
titik
17
LANGKAH MENENTUKAN KODE
Identifikasi Pernyataan (penyakit,cedera,kondisi lain) yg akan diberi kode, Pilih bagian yang tepat pada Buku Indeks Volume 3.
Tentukan kata kunci, menggunakan nama penyakit atau kondisi patologis (Subdural Hematoma) >>> Hematoma kata kunci, subdural penjelasan
Baca dan ikuti petunjuk dibawah kata kunci
Baca setiap catatan dalam tanda kurung ( )
18
Ikuti setiap petunjuk rujukan silang ( “see” dan“see also”)
Cek ketepatan kode pada volume 1 (bacapenjelasan pada judul Blok atau Bab).
Labor (see also Delivery)
Untuk Kategori 3 karakter dengan .- (point dask) berarti ada karakter ke 4 pada Volume 1
Baca tuntunan setiap “Inclusion” dan “Exclusion” dibawah kode yang dipilih.
Tentukan kode
LANGKAH MENENTUKAN KODE
Cara Menggunakan ICD-10Diagnosis Utama
(Lead Term)
Volume 3 ICD-10
Volume 1 ICD-10
Kode Penyakit
Cross Check
Volume 1 dan 3 harus digunakan bersama-sama untuk
menemukan kode yang benar dari setiap kasus
Kategori penyakit khusus memperoleh prioritas di
atas kategori sistem tubuh.
Contoh: Ca. Paru-Paru akan diklasifikasikan dalam
Bab II Neoplasma bukan dalam Bab X Penyakit
Sistem pernafasan
Karakter ke-5 atau Sub Lain
• Bab XIII – anatomical site
• Bab XIX – indikasi fraktur ; terbuka atau
tertutup
- pada cedera intracranial,
intrathoracic dan intraabdominal dengan/tanpa
• Bab XX – indikasi tipe aktivitas saatperistiwa terjadi
Leadterm
Lead Term atau Main Term adalahkata kunci yang menjadi acuanpencarian kode pada indeksalfabetik.
Di Indeks dicetak tebal di sisi kiri
Merupakan masalah (diagnosis, cedera, dll) utama pada pasien.
Berbagai kata standar yang dapatdigunakan sbg ‘lead term’
• Assault
• Complication
• Disease
• Delivery
• Examination
• Fracture
• Infection
• Injury
• Labour/labor
• Pregnancy
• Sequellae
• Eponym
EPONYM ;
adalah penyebutan suatu penyakit, gangguan atau prosedur berdasarkannama orang yang menemukan, menelitiatau mengembangkan prosedur, diagnosis atau gangguan tsb.
Sbg contoh : Bell’s palsy, Hansen’s disease.
Jadi lead term-nya bisa dirujuk denganBell atau Hansen (eponym) atau palsy atau disease (kondisi)
Letak Anatomik bukan ‘lead term’
• Jika kita tetap menjadikan letak anatomiksebagai ‘lead term’ maka akan munculistilah ‘see condition’ yang berarti harusmerujuk pada kondisi si pasien dan bukanletak anatomiknya.
• Indeks alfabetik telah disusun sedemikiansehingga dapat mengalokasikan kode yang tepat dengan mencari lead term dariberbagai istilah yang berbeda
LEAD TERM
Contoh : ‘Congestive Heart Failure’ akan dapatdirujuk menggunakan istilah ‘congestive’ ataupun‘failure’ dan menemukan kode yang sama yaituI50.0
Di bawah lead term akan disusun (list) sub term –sub term yang menjelaskan kondisi pasien lebihjauh. Umumnya berisikan ;
- Etiology (causa)- Lokasi /site anatomik- Tipe kelainan/penyakit- Keterangan lebih lanjut ttg penyakitnya
Congestive Heart Failure
Failure, failed - cardiac (see also Failure, heart) I50.9 - congestive (see also Failure, heart, congestive) I50.0 - heart (acute) (sudden) I50.9 - - with - - - acute pulmonary edema — see Failure,
ventricular, left - - - decompensation (see also Failure, heart,
congestive) I50.9 - - congestive I50.0
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, F.
Congestion, congestive (chronic) (passive)
- bladder N32.8
- bowel K63.8
- general R68.8
- glottis J37.0
- heart (see also Failure, heart, congestive) I50.0
- hepatic K76.1
Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, C.
KONVENSI TANDA BACA
• Inclusion term
• Exclusion term
• Tanda kurung/ Parentheses ( )
• Kurung besar/ Square brackets [ ]
• NOS (Not Otherwise Specified)
• NEC (Not Elsewhere Classified)
• And & Point Dash (.-)
• Kode ganda : Dagger (+) & Asterisk (*)
“Inclusion” & “Exclusion”
“Inclusion”
Cellulitis jari dan ibu jari kaki
Cellulitis
- finger (…)(…)(…)(…) L03.0
- Thumb (…)(…)(…) L03.0
“Exclusion” (yang tidak diikutsertakan)
Amoebiasis A06
Excludes : other protozoal intestineal diseases (A07,-)
KODE GANDA Dagger (†) & Asterisk (*)
• Dua kode untuk satu pernyataan diagnostik
• Tanda dagger (†) : kode primer untuk penyakit yang mendasari >> Kode Utama
• Tanda asterisk (*) : kode tambahan opsional untuk manifestasi klinis >> Kode Sekunder
• Contoh Dagger (†) & Asterisk (*)
Measles pneumonia = B05.2† J17.1*
Pericarditis tuberculosis = A18.8† I32.0*
NIDDM karatak = E10.3† H28.0*
KODE ASTERISC (*) ICD10 WHO
D63*, D77*, E35*, E90*, F00*, F02*, G01*, G02*, G05*, G07*, G13*, G22*, G26*, G32*, G46*, G53*,
G55*, G59*, G63*, G73*, G94*, G99*, H03*, H06*, H13*, H19*, H22*, H28*, H32*, H36*, H42*,
H45*, H48*, H58*, H62*, H67*, H75*, H82*, H94*, I32*, I39*, I41*, I43*, I52*, I68*, I79*, I98*, J17*,
J91*, J99*, K23*, K67*, K77*, K87*, K93*, L14*, L45*, L54*, L62*, L86*, L99*, M01*, M03*, M07*,
M09*, M14*, M36*, M49*, M63*, M68*, M73*, M82*, M90*, N08*, N16*, N22*, N29*, N33*, N37*, N51*, N74*, N77*, P75*
KODE ASTERISC (*) ICD10 WHOKODE ASTERISC (*) ICD10 WHO
KODE ASTERISC (*) ICD10 WHO
18/12/2015 35
KODE GANDA LAINNYA
• Untuk neoplasma, kode morfologi
• Untuk kondisi-kondisi yang terklasifikasi dalam F00 – F09
• Untuk cedera, keracunan atau efek samping lain
BAB IINEOPLASMS
• Semua tumor atau neoplasma bersifat ganas atau tidak & kasus-kasus tentang sifat dari tumor
• Dibagi 7 blok, C00 s/d D48, 149 kategori digunakan 136• 3 hal ketika menentukan kode neoplasma :
1. Lokasi tumor2. Sifat tumor (tipe morfologi dan histologi)3. Perilaku tumor
D10-D36 /0 neoplasma jinakD37-D48 /1 neoplasma yg tdk tentu/tdk diket. prilakunyaD00-D07 /2 neoplasma in situC00-C75 & /3 neoplasma malignant,dinayatakan atau didugaC81-C97 menjadi lesi primerC76 \-C80 /6 Neoplasma malignant, diduha lesi sekunder
BAB VMENTAL AND BEHAVIOURAL DISORDER
• Menguraikan semua penyebab gangguan mental dan perilaku.
• Dibagi 11 blok, F00 s/d F99, 100 kategori digunakan 78
• 2 kategori dengan tanda asterisk (dimentia pd Alzheimer’s)
• Masing2 kategori didahului oleh suatu uraian yg menyeluruh.
• F00-F09 mencakup gangguan mental organik, gangguan inimerupakan akibat dari penyebab fisik.
• F10-F19 gangguan yg disebabkan oleh zat psikoaktif/zat-zat lain
• .0 acute intoxication tidak termasuk ‘intoksikasi yg berartikeracunan’ yg dikode T36-T50.
BAB XIX & XXINJURY, POISONING AND CERTAIN OTHER CONSEQUENCES OF EXTERNAL
CAUSE AND EXTERNAL CAUSES OF MORBIDITY AND MORTALITY
• Mencakup cedera, keracunan dan beberapa akibat dari penyebab luar dan klasifikasi yg berhubungan deng lingkungandan keadaan cerai, keracunan, dan efek lain.
• Pemakaian kode Bab XX bersamaan dng kode pd Bab XIX.
• Dibagi 21 blok, S00 s/d T98, 199 kategori digunakan 195
• S00-S99 pd tingkat 3 karakter diklasifikasikan leh letak cederaspt : kepala,tangan. Tingkat 4 karakter menunjukan jenis drcidera spt: fraktur.luka terbuka.
• T00-T98 digunakan utk kode semua trauma lainnya spt : terbakar, komplikasi operasi, keracunan.
S00-S09
S10-S19
S20-S29
S30-S39
S40-S49
S50-S59
S60-S69
S70-S79
S80-S89
S90-S99
T00-T07
Created by Gandhi Agusniadi
BAB XIX
Cedera, Keracunan dan akibat sebab luar tertentu lainnya
Multiple
BAB XIX & XXINJURY, POISONING AND CERTAIN OTHER CONSEQUENCES OF EXTERNAL
CAUSE AND EXTERNAL CAUSES OF MORBIDITY AND MORTALITY
Hal-hal penting BAB XX :• Terdiri 8 blok, V01 s/d Y98, 400 kategori digunakan 372• Empat huruf : V,W,X & Y, bab ini terbesar pada ICD-10• Subdivisi 4 karakter digunakan utk menunjukan tempat terjadi
cedera, digunakan W00-Y34 (kecuali Y06 & Y07) :.0 Rumah.1 Tempat tinggal.2 Sekolah,Institusi lain.area perkantoran publik..3 Tempat olah raga dan atletik.4 Jalan raya & jalan bebas hambatan.5 Area perdagangan & pelayanan.6 Area industri dan kontruksi.7 Peternakan.8 Tempat spesifik lainnya.9 Tempat yang tidak spesifik
BAB XIX & XXINJURY, POISONING AND CERTAIN OTHER CONSEQUENCES OF EXTERNAL
CAUSE AND EXTERNAL CAUSES OF MORBIDITY AND MORTALITY
Hal-hal penting BAB XX :• Kode aktivitas untuk kategori V01-Y34 , kode ini digunakan selain
kode tempat kejadian :.0 Ikut serta dlm aktivitas olahraga.1 Ikut serta dlm aktivitas kesenangan.2 Ikut serta bekerja utk memperoleh pendapatan.3 Ikut serta dlm jenis pekerjaan lainnya.4 Ikut serta dlm istirahat,tidur,makan,atau lainnya.8 Ikut serta pada kegiatan spesifik lainnya.9 Ikut serta pada kegiatan tidak spesifik
• Kode Bab XX bisa digunakan dng kode bab I-XVII spt: dermatitisakibat larutan.
• V01-X79 KLL diklasifikasikan 3 karakter dan pd 4 karakter menurutposisi dr orang di kendaraan tsb.
• X60-X80 Melukai diri sendiri/bunuh diri (Intensional Self Harm) • Y10-Y34 Kejadi yg tidak jelas tanpa sengaja atau sengaja luka• Tabel Drug & chemical memeandu memilih kode keracunan krn obat
atau bhn kimia.
43
BAB XXI (Z00-Z99)FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN KESEHATAN
DISKRIPSI / STRUKTUR Kode Z
1Orang yg mengunjungi yankes untuk pengujian dan pemeriksaankesehatan
Z00 - Z13
2Orang dng resiko gangguan kesehatan yg berkaitan denganpenyakit menular
Z20 - Z29
3Orang yg mengunjungi yankes untuk berhubungan dengan reproduksi
Z30 - Z39
4Orang yg mengunjungi yankes untuk berhubungan prosedur khusus dan perawatan kesehatan
Z40 - Z54
5Orang dengan resiko gangguan kesehatan yg berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi dan psikososial
Z55 - Z56
6 Pengunjung sarana kesehatan karena hal lain Z70 - Z76
7Orang dng resiko gangguan kesehatan yg berkaitan dng riwayat famili dan pribadi dan kondisi tertentu yg mempengaruhi kesehatan
Z80 - Z99
Pencatatan Informasi Diagnosa
• Dokter hrs memilih kondisi utama utk dicatat
• Diagnosa harus mempunyai nilai informatifsesuai kategori ICD yg spesifik :
Acute appendicitis with perforation
Diabetic cataract, insulin-dependent
Meningococcal pericarditis
Antenatal care for pregnancy-induced hypertension
Diplopia due to allergic reaction to antihistamine taken as
prescribed
Osteoarthritis of hip due to an old hip fracture fracture of
neck of femur following a fall at home
Third-degree burn of palm of hand.
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (1)
Kondisi utama & Kondisi lain yg relevan harusdicatat oleh dokter, dan koder memberi kode pd kondisi tsb.
Bila kondisi pencatatan utama sudah tidakkonsisten atau salah dicatat, harus dikembalikanutk penjelasan.
Bila gagal mendapatkan klarifikasi peraturan MB1 s/d MB5 akan menolong koder.
46
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (3)• Symptoms (gejala), Sign dan temuan abnormal dan
situasi yg bukan penyakit :Hati2 dlm kode diagnosa utama utk BAB XVIII (kode “R”) & XXI (kode“Z”) utk KASUS RAWAT INAP.
Jika diagnosa yg lbh spesifik (penyakit atau cidera) tidak dibuat pd akhirrawat inap maka dizinkan memberi kode “R” atau kode “Z”.
• Kode kategori kombinasiKategori kombinasi digunakan apabila diagnosa utama dan sekunderyg berkaitan dapat digambarkan dalam satu kode
Kondisi utama : Renal failure
Kondisi lain : Hypertensive renal disease
Diberi kode hypertensive renal disease with renal failure (I12.0)
47
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (4)
• Kode kondisi multipleBila terdapat kondisi “Multiple” tdk ada kondisi tunggal ygmenonjol, diberi kode “multiple” yg digunakan & kodesekunder dapat ditambahkan untuk daftar kondisi individu
Kode ini diterapkan terutama pada yg berhubungan dngpenyakit HIV, Cedera & Sequelae
• Kode morbiditas penyebab eksternalSifat dasar kondisi & keadaan penyebab eksternal harusdiberi kode.
Biasanya sifat dasar pd BAB XIX (S00-T98) & penyebabexternal pd BAB XX (V01-Y98) sbg KODE SEKUNDER
48
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (5)• Kode sequelae pada kondisi tertentu
“Sequelae of …”(B90-B94, E64-E68, G09, I69, O97, T90-T98, Y85-Y89) digunakan untuk kondisi yg sudah tdk ada lagisaat ini (telah diobati/diperiksa).
kode utamanya adalah sifat dasar sequelae itu sendiri, kode “sequelae of ..” (old; no longer present) sbg kodesekunder optional.
contoh :
Kondisi utama : Dysphasia dari old cerebral infarction
Diberi kode Dysphasia (R47.0) sbg kode utama. Kode untuk sequelae cerebral
infarction (I69.3) sbg kode sekunder.
Kondisi utama : Late effect dari poliomyelitis
Kondisi lain : -
Diberi kode Sequelae poliomyelitis (B91) sbg kode utama krn tdk ada informasi
lain.
49
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (6)
• Kode kondisi Akut & KronisKondisi utama akut & kronis dijumpai kategori yg terpisah, tetapi bg kombinasi kode kondisi akut digunakan sbgkondisi utama yg harus dipilih.
contoh :
Kondisi utama : Cholecystitis akut & kronis
kondisi lain : -
Diberi kode acute cholecystitis (K81.0) sbg kode utama dan chronic
cholecystitis (K81.1) digunakan sbg kode sekunder
50
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (7)
• Kode kondisi & komplikasi post prosedurBab XIX (T80-T88) utk komplikasi yg berhubungan dngpembedahan & tindakan lain.
mis : Infeksi luka, komplikasi mekanis dr implant, shock dll.
contoh :
Kondisi utama : Haemorrhage hebat setelah cabut gigi
Kondisi lain : Nyeri
Spesilaisasi : Gimul
Diberi kode Haemorrhage resulting from a procedure (T81.0) sbg kode utama
RULE MB1
Kondisi minor direkam sebagai “Kondisi utama” (main condition), kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai“kondisi lain” (other condition)
Kondisi utama adalah kondisi yang relevan bagi perawatanyang terjadi, dan jenis spesialis yang mengasuh.
pilih kondisi yang relevan sebagai “Kondisi utama”
Contoh:
K. utama : Dyspepsi
Kondisi lain:Acute appendicitis
Acute abdominal pain
Prosedur: Appendectomy
Spesialis: Bedah digesti
Maka reseleksi: Acute appendicitis sebagai kondisi utama.
51
RULE MB2
Beberapa Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama
Beberapa kondisi tidak bisa digabung untuk dapatdicode bersama dan direkam semua sebagai kondisiutama, dan salah satu kondisi lain pada rekamanmenunjuk sebagai kondisi utama
Contoh:
1. K. Ut. Osteoporosis,Candida, bronchopneumonia, Rheumatism
K. lain: -Bidang spesialisasi: Peny.ParuReseleksi K. Ut. Candida bronchopneumonia
2. K.Ut. KPD, letak lintang dan anemiaK.lain: -Partus spontanReseleksi K. ut. Premature rupture of membrane
52
RULE MB3
Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama menggambarkan suatu
gejala yang timbul akibat suatu diagnosa atau kondisi yang ditangani
Jika kondisi terkait diberi code yang ditemukan di Bab XVIII
(R.-), dan di rekam medis ada terekam kondisi lain yang lebih
menggambarkan diagnosis pasien dan kepada kondisi ini terapi diberikan
Contoh: K. ut. Hematemesis
K. lain: Varices esophagus
Cirrhosis hepatis
Bidang spesialis: Penyakit Dalam konsul ke Bedah
Reseleksi kondisi utama: Varices esophagus pada
cirrhosis hepatis (K74.-† I98.2*)
53
RULE MB4
Spesialisitas
Bila diagnosis yang terekam sebagai kondisi utama adalahistilah yang umum, dan ada istilah lain yang memberi informasilebih tepat tentang lokasi tubuh atau sifat dasar suatu kondisi.Contoh:
K.Ut. CVAK. lain-lain: Stroke
HemiplegiaCerebral haemorrhage
Reseleksi: Kondisi utama: Stroke cerebral hemorhage
K.Ut. DM tanpa terapi insulinK. lain-lain: Cataract mata bilateralSpesialisasi: OphthalmologistReseleksi: Kondisi Utama: NIDDM cataract.
54
RULE MB5
Alternatif diagnoses utama
Suatu tanda/gejala direkam sebagai kondisi utama, dengan indikasikondisi terkait adalah suatu kondisi atau kondisi lain, reseleksi gejalatersebut sebagai “kondisi utama”.
Bila ada 2 atau > dari 2 kondisi direkam sebagai pilihan diagnostiksebagai kondisi utama, pilih yang pertama disebut.
Contoh:
1. K. ut. Sakit kepala mungkin krn sinusitis atau stres.
Reseleksi: Sakit kepala
2. K.ut. Kolekistitis akut atau gastritis
Reseleksi: kolekistitis akut
3. K. ut. GE akibat infeksi atau keracunan makanan
Reseleksi: Infectious GE.
55
56
B20-B24 : HIVKondisi Utama penyakit HIV disertai beberapa penyakit,
HARUS dipilih subkategori 7. yg tepat dari B20-B22.
Sub kategori B22.7 bila tdp dua (2) kategori atau lebih dari
B20-B22, diikuti kode tambahan utk menentukan daftar kondisi
individual dapat digunakan B20-B24
Contoh :
1. KU : Penyanit AIDS dan Sarcoma Kaposi
K.Lain : -
Diberi kode HIV disease resulting in Kaposi’s sarcoma (B21.0)
2. KU : Toxoplasmosis dan Cryptococcosis pd pasien HIV
K. Lain : -
Diberi kode HIV multiple infection (B20.7), B20.8 dan B20.5
dapat digunakan sbg kode tambahan
57
E10-E14 DIABETES MELLITUS
Subkategori .7 digunakan kode utama bila komplikasi
multiple pada DM. diikuti kode komplikasi yg terdaftar
dapat ditambahkan sbg kode tambahan.Contoh :
1. K.Utama : Renal failure krn diabetic glumenulonephrosis
Diberi kode E14.2+ dan N08.3*
2. K.Utama : IDDM dng Nephropathy, Gangrene & Cataracts
Diberi kode utama IDDM with multiple complication (E10.7)
dan E10.2+ N08.3* IDDM dng nephropathy, E10.5 NIDDM
with Gangrene, E10.3+ H28.0* IDDM with cataract
• Mengikuti standar resmi WHO dalam
pengkodean diagnosis (WHO Morbidity
Refference Group)
• Mengikuti standar resmi aturan coding ICD-10
dan ICD-9-CM
• Mengikuti Kaidah Koding Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2014 Tentang Petunjuk Teknis SISTEM INDONESIAN
CASE BASE GROUPS (Ina-cbgs)
DOKTER
menegakkan dan menuliskan diagnosis primer
dan diagnosis sekunder apabila ada sesuaidengan ICD 10 serta menulis seluruh
prosedur/tindakan yang telah dilaksanakan dan
membuat resume medis pasien secara lengkap
dan jelas selama pasien dirawat di rumah sakit.
KODER
melakukan kodifikasi dari diagnosis dan
prosedur/tindakan yang diisi oleh dokter yang merawat pasien sesuai dengan ICD 10 untuk
diagnosa dan ICD 9 CM untuk prosedur/tindakan
Adalah diagnosa akhir/final yang dipilih
dokter pada hari terakhir perawatan
dengan criteria paling banyak
menggunakan sumber daya atau yang
menyebabkan hari rawatan paling lama
(LOS)
(Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005,
Rules and guidelines for mortality and morbidity
coding)
• Diagnosis utama selalu ditetapkan pada
akhir perawatan seorang pasien.
(established at the end of the episode of
health care)
• Jika terdapat lebih dari satu diagnosis
maka dipilih satu diagnosis yg paling
banyak menggunakan resouces (SDM,
bahan pakai habis, peralatan medik, tes
pemeriksaan dan lain2).
(Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, 4.Rules and guidelines for mortality and morbiditycoding)
Diagnosis sekunder adalah diagnosis selain dari
diagnosis utama (Komplikasi + Ko-morbiditi)
• Komplikasi adalah diagnosis yang muncul
setelah pasien berada di RS.
Ex: Wound infection, Pneumonia etc.
• Ko-morbiditi adalah diagnosis lain yang sudah
ada sebelum masuk RS.
Ex: Diabetes, Hypertension etc
Rekam medis Resume medis
Data demografi pasien
Resume medis
Laporan operasi
Hasil pemeriksaan penunjang (P.A,
Patklin,Radiologi)
Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi
Ringkasan menggambarkeadaan khas pasien, harussingkat, berisikan hal-hal pentingdan penekanan pada riwayatpenyakit sekarang . dalamringkasan tercakup keluhanutama dan lama sakit
Pemeriksaan Fisik :Berisikan data yang menonjol dan penting dari pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik terpenting :Diisi dengan data-data yang sangat penting dan menonjol dari pemeriksaan penunjang yang berhubungan DIAGNOSIS & PROSEDUR (Laboratorium, Radiologi, USG, Radiodiagnostik
Terapi/Pengobatan selama di rumah sakit :Diisi dengan semua terapi atau pengobatan selama pasien dirawat inap yang berhubungan dng DIAGNOSIS & PROSEDUR yang dicatat
Hasil Konsultasi :Isi dengan seluruh hasil konsultasi yang pernah dilakukan selama perawatan dancantumkan nama konsultannya.
Sambungan RESUME MEDIS RAWAT INAP
Alergi (reaksi obat) :Diisi dengan nama obat atau namaunsur yang menyebabkan pasien alergi
Hasil Laboratorium yang belum selesai (pending)Diisi dengan daftar pemeriksaan laboratoriumatau pemeriksaan diagnostik lain yang belumselesai pada saat pasien pulang.
Diisi dengan diet yang telah diberikan dan
diet yang harus dilakukan selama di rumah
sakit
Intruksi/Anjuran (Follow up) :Diisi dengan intruksi-intruksi atau anjuran serta perjanjian dengan dokter atau poliklinik dan nomor telepon poliklinik
Resume Medis Elektronis