i. pendahuluan -...

38
Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Indonesia yang terdiri atas 17.000 pulau mengukuhkan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Selain itu, total populasi penduduk yang mencapai lebih dari 237 juta jiwa menempatkan Indonesia sebagai negara terpadat keempat di dunia. Wilayah yang luas dan populasi penduduk yang tinggi disertai dengan pertumbuhan PDB sektor komunikasi yang positif menjadikan Indonesia sebagai salah satu pangsa pasar paling potensial bagi bisnis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). Kebutuhan atas TIK yang tepat dan handal hampir menjadi suatu hal yang mutlak dalam upaya mengurangi kesenjangan informasi antar wilayah Indonesia. Industri telekomunikasi seluler merupakan bagian dari sektor TIK yang mengalami pertumbuhan yang pesat di Indonesia. Menurut Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), Sarwoto Atmosutarno, pendapatan yang dihasilkan industri seluler di Indonesia pada tahun 2009, mampu menembus angka Rp 100 triliun. Perlu diketahui bahwa perkembangan industri seluler tanah air yang baru dimulai sejak 15 tahun yang lalu, pada semester pertama tahun 2010 penetrasinya telah mendekati 80% dengan jumlah pelanggan sekitar 180 juta dan jumlah BTS lebih dari 100 ribu. Menurut Indonesia International Communication Expo & Conference (ICC), jumlah pengguna ponsel setiap tahun meningkat secara progresif hingga triwulan pertama 2010 dengan total pengguna yang mencapai 178 juta pengguna. Selain itu, jumlah pengguna internet diperkirakan mencapai ± 45 juta orang, yang mewakili ± 20% dari total populasi penduduk Indonesia. Selain itu, Indonesia juga menunjukkan geliat peningkatan penggunaan media jejaring sosial yang cukup drastis. ICC juga menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu kontributor ―Twittertertinggi di dunia (20,8%) sekaligus pengguna Facebookterbesar ketiga di dunia, dengan perkiraan 26 juta pengguna. Suatu hal yang amat mungkin bahwa jumlah tersebut akan terus meningkat dalam waktu dekat mengingat semakin maraknya penggunaan mobile internet di Indonesia. Fakta di atas menegaskan bahwa persaingan bisnis telekomunikasi seluler kian hari kian ketat. Saat ini Indonesia memiliki sekitar 10 operator selular, baik yang beroperasi dengan teknologi GSM maupun CDMA. Dalam upaya meraih pangsa pasar yang signifikan, setiap operator harus mengusung strategi pemasaran yang tepat. Tarif murah merupakan hal yang paling sering diusung dalam pelbagai program promosi karena tuntutan pasar yang cenderung sensitif terhadap harga (price sensitive). Adapun kecenderungan lain pada pengguna telepon seluler (ponsel) di Indonesia, sebagian dari mereka menggunakan lebih dari satu unit ponsel, hal merupakan potensi pasar lain. Selain mempromosikan tarif yang kompetitif, operator seluler juga menawarkan paket (bundling) ponsel hemat.

Upload: voanh

Post on 18-Mar-2018

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wilayah Indonesia yang terdiri atas 17.000 pulau mengukuhkan Indonesia sebagai negara

kepulauan terbesar di dunia. Selain itu, total populasi penduduk yang mencapai lebih dari

237 juta jiwa menempatkan Indonesia sebagai negara terpadat keempat di dunia. Wilayah

yang luas dan populasi penduduk yang tinggi disertai dengan pertumbuhan PDB sektor

komunikasi yang positif menjadikan Indonesia sebagai salah satu pangsa pasar paling

potensial bagi bisnis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). Kebutuhan atas TIK yang tepat

dan handal hampir menjadi suatu hal yang mutlak dalam upaya mengurangi kesenjangan

informasi antar wilayah Indonesia.

Industri telekomunikasi seluler merupakan bagian dari sektor TIK yang mengalami

pertumbuhan yang pesat di Indonesia. Menurut Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi

Seluler Indonesia (ATSI), Sarwoto Atmosutarno, pendapatan yang dihasilkan industri seluler

di Indonesia pada tahun 2009, mampu menembus angka Rp 100 triliun. Perlu diketahui

bahwa perkembangan industri seluler tanah air yang baru dimulai sejak 15 tahun yang lalu,

pada semester pertama tahun 2010 penetrasinya telah mendekati 80% dengan jumlah

pelanggan sekitar 180 juta dan jumlah BTS lebih dari 100 ribu. Menurut Indonesia

International Communication Expo & Conference (ICC), jumlah pengguna ponsel setiap

tahun meningkat secara progresif hingga triwulan pertama 2010 dengan total pengguna

yang mencapai 178 juta pengguna. Selain itu, jumlah pengguna internet diperkirakan

mencapai ± 45 juta orang, yang mewakili ± 20% dari total populasi penduduk Indonesia.

Selain itu, Indonesia juga menunjukkan geliat peningkatan penggunaan media jejaring sosial

yang cukup drastis. ICC juga menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu kontributor

―Twitter‖ tertinggi di dunia (20,8%) sekaligus pengguna ―Facebook‖ terbesar ketiga di dunia,

dengan perkiraan 26 juta pengguna. Suatu hal yang amat mungkin bahwa jumlah tersebut

akan terus meningkat dalam waktu dekat mengingat semakin maraknya penggunaan mobile

internet di Indonesia.

Fakta di atas menegaskan bahwa persaingan bisnis telekomunikasi seluler kian hari kian

ketat. Saat ini Indonesia memiliki sekitar 10 operator selular, baik yang beroperasi dengan

teknologi GSM maupun CDMA. Dalam upaya meraih pangsa pasar yang signifikan, setiap

operator harus mengusung strategi pemasaran yang tepat. Tarif murah merupakan hal yang

paling sering diusung dalam pelbagai program promosi karena tuntutan pasar yang

cenderung sensitif terhadap harga (price sensitive). Adapun kecenderungan lain pada

pengguna telepon seluler (ponsel) di Indonesia, sebagian dari mereka menggunakan lebih

dari satu unit ponsel, hal merupakan potensi pasar lain. Selain mempromosikan tarif yang

kompetitif, operator seluler juga menawarkan paket (bundling) ponsel hemat.

Page 2: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Persaingan untuk menjadi operator bertarif termurah membawa pelaku usaha terlibat dalam

perang tarif. Terjadinya perang tarif sangat menguntungkan bagi pelanggan karena

teknologi ponsel menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat kelas bawah, sehingga penetrasi

telekomunikasi seluler meningkat. Hal ini memicu berkembangnya usaha-usaha

komplementer, antara lain bisnis isi ulang pulsa, jual-beli ponsel bekas, dan pernak-pernik

ponsel. Di sisi lain, sengitnya perang tarif seluler justru berdampak buruk bagi operator.

Agar dapat bersaing setiap operator dituntut untuk melakukan efisiensi biaya operasional

sehingga pendapatan tetap aman. Namun demikian, pengurangan biaya operasional acap

kali mempengaruhi kualitas layanan dan berpotensi mengabaikan kepuasan konsumen.

Kepuasan pelanggan merupakan faktor penting yang mengawali terbentuknya loyalitas

pelanggan. Hal di atas merupakan bagian dari Customer Relationship Management (CRM)

dan Supply Chain Management (SCM). Kedua hal tersebut amat penting dalam menjamin

kredibilitas dan profitabilitas perusahaan.

Menurut harian Tribunnews.com, PT. Telkomsel, Tbk. telah menyatakan keengganan untuk

terlibat lebih jauh dalam perang tarif layanan telekomunikasi di tanah air. Sebagai pemimpin

pasar—jumlah pelanggan yang mencapai 97 juta pelanggan—PT. Telkomsel, Tbk. lebih

memilih memfokuskan diri untuk melakukan pengembangan usaha secara agresif,

mengingat sektor ini akan terus berkembang. Pernyataan sikap yang akan diambil oleh PT.

Telkomsel, Tbk. merupakan strategi yang tepat mengingat perusahaan tersebut merupakan

raksasa telekomunikasi selular Indonesia. Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu

menjadi yang terdepan dalam segala hal yang berkaitan dengan solusi layanan

telekomunikasi selular. Dalam upaya meraih visi tersebut, pendekatan CRM perlu

digunakan dan mengidentifikasi kebutuhan dan solusi bagi pelanggan. Selain itu,

optimalisasi SCM sangat mempengaruhi penentuan biaya produksi, harga jual, dan

ketersediaan barang di pasar. Kedua hal di atas belum lengkap tanpa pengelolaan yang

baik melalui Enterprise Resource Planning (ERP), pengurangan lead-time, pengiriman tepat

waktu, pengurangan dalam waktu siklus, kepuasan pelanggan yang lebih baik, kinerja

pemasok yang lebih baik, peningkatan fleksibilitas, pengurangan dalam biaya-biaya kualitas,

penggunaan sumber daya yang lebih baik, peningkatan akurasi informasi dan kemampuan

pembuatan keputusan.

B. Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penulisan paper ini diantaranya:

1. Mengidentifikasi Business Application yang ada di PT Telkomsel, Tbk.

2. Mengidentifikasi Gurdin’s Time Space Matrix yang ada di PT Telkomsel, Tbk.

3. Mengetahui upaya manajemen global PT Telkomsel, Tbk.

Page 3: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

II. LANDASAN TEORI

A. Customer Relationship Management (CRM)

A.1. Pengertian

Menurut Kalakota dan Robinson (2001), CRM merupakan perpaduan antara strategi

penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi. Pengertian lain mengatakan

bahwa CRM merupakan sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan

untuk melakukan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian aktivitas-aktivitas pra-

penjualan dan pasca-penjualan dalam sebuah organisasi. Kavanaugh, menyimpulkan

bahwa terlepas dari ukuran perusahaan dan persyaratan yang berkaitan dengan solusi

CRM, tujuannya tetap sama yaitu mempelajari lebih lanjut tentang pelanggan dan daya

ungkit (leverage) dalam rangka meningkatkan loyalitas pelanggan dan penjualan. Atas

dasar itu, beberapa perusahaan yang perhatian dengan pelanggannya menyediakan

berbagai layanan yang berorientasi pada pelanggan, seperti pusat panggilan (call

center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical

support) dan layanan lapangan (field service).

Dalam upaya mencapai keberhasilan CRM, ada 3 langkah yang dilakukan sebelum

mempertimbangkan teknologi CRM:

1. Membangun komitmen terhadap perubahan organisasi.

Perusahaan harus mengerti terlebih dahulu kepentingan/urgensinya dalam

meningkatkan loyalitas pelanggan dan menganggap bahwa suatu inisiatif CRM

merupakan suatu prioritas. Hal ini sangat berkaitan erat dengan intensitas interaksi

perusahaan dengan pelanggan yang menyangkut proses bisnis yang efisien bagi

kedua belah pihak.

2. Menentukan penyesuaian khusus terhadap operasi.

Perusahaan perlu mengidentifikasi masalah dan tantangan yang dihadapi baik yang

berasal dari dalam maupun luar organisasi. Kemudian secara kolektif

mengidentifikasi solusi masalah dan tantangan tersebut melalui tindakan

penyesuaian operasional yang perlu dilakukan.

3. Pendokumentasian Strategi CRM.

Keberhasilan strategi yang diambil dalam merespon masalah dan tantangan sangat

ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan perlu dispesifikasikan dalam hal

yang dapat diukur seperti Return on Investment (RoI) dan batasan bagaimana CRM

akan berdampak pada perusahaan, operasi saat ini, dan pelanggan.

Pendokumentasian memudahkan perusahaan dalam meneliti dan mengevaluasi

semua kemungkinan solusi CRM yang tersedia. Selain itu, perusahaan juga perlu

Page 4: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

mengidentifikasi sejauh mana fungsi CRM dapat dilaksakan. Adapun fungsi-fungsi

CRM yang meliputi:

Optimasi usaha

Visibilitas real time

Percakapan pelanggan yang berarti

Kolaborasi lintas departemen

Mampu mendriving revenue

Memberikan pandangan menyeluruh

MEningkatkan produktivitas

Wawasan lengkap terhadap pelanggan

Mengelola kesempatan

Maksimisasi RoI

A. 2. Sasaran dan Tujuan

Sasaran utama CRM adalah meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan

profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap beberapa

kebiasaan (behavior) atau kecenderungan (preference) pelanggan. Selain itu,

CRM juga menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik

dengan pengendalian RoI di area ini. Otomasi Tenaga Penjualan (Sales Force

Automation / SFA), yang mulai tersedia pada pertengahan tahun 80-an merupakan

komponen pertama dari CRM. SFA membantu para Sales Representative untuk

mengatur Account dan Track Opportunities, daftar kontak yang dimiliki, jadwal kerja,

memberikan layanan pelatihan online yang dapat menjadi solusi untuk pelatihan jarak

jauh, serta membangun dan mengawasi alur penjualan, sekaligus membantu

optimalisasi penyampaian informasi dengan News Sharing.

SFA, pusat panggilan (bahasa inggris:call center) dan operasi lapangan otomatis ada

dalam jalur yang sama dan masuk pasaran pada akhir tahun 90-an mulai bergabung

dengan pasar menjadi CRM. Layaknya ERP, CRM adalah sistem yang sangat

komprehensif dengan banyak sekali paket dan pilihan. Merujuk kepada Glen Petersen,

penulis buku "ROI: Building the CRM Business Case," sistem CRM yang paling sukses

ditemukan dalam organisasi yang menyesuaikan model bisnisnya untuk profitabilitas,

bukan hanya merancang ulang sistem informasinya.

CRM mencakup metoda dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola

hubungan mereka dengan pelanggan. Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan

dan calon pelanggan dianalisa dan digunakan untuk tujuan ini. Proses otomasi dalam

CRM digunakan untuk menghasilkan personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan

informasi pelanggan yang tersimpan di dalam sistem.

Page 5: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Menurut Kalakota dan Robinson (2001), tujuan CRM adalah sebagai berikut:

Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk meningkatkan keuntungan

perusahaan

Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan

Mendukung proses penjualan berulang kepada pelanggan

A.3. Tahapan CRM

1. ACQUIRE (mendapatkan pelanggan baru)

Tahap ini berorientasikan pasar dengan tujuan meraih pelanggan baru melalui

kemudahan pengaksesan informasi dan pelayanan yang menarik.

2. RETAIN (mempertahankan pelanggan)

Tahap ini berusaha mempertahankan shareholder yang dimiliki (pelanggan)

dengan menciptakan value perusahaan di mata pelanggan dan berusaha meraih

loyalitasnya

3. EXTEND (memperluas pelanggan)

Tahap ini memanfaatkan inovasi teknologi informasi untuk dapat memperluas

pelanggan

A.4. Klasifikasi CRM

1. CRM operasional

Terkonsentrasi pada kolekting data dan praktisi strategi

Mencakup proses otomatisasi yang terintegrasi dari keseluruhan proses bisnis,

seperti otomatisasi pemasaran, penjualan, dan pelayanan

Berperan dalam interaksi dengan pelanggan. Dikenal sebagai front office

perusahaan

Contoh : Aplikasi Web

Page 6: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

2. CRM analitik

Terkonsentrasi pada pemrosesan data dan format strategi

Berperan dalam memahami kebutuhan pelanggan dan melaksanakan analisis

pelanggan dan pasar, seperti analisis trend pasar dan analisis perilaku

pelanggan

Dikenal sebagai back office perusahaan

Input data berasal dari CRM operasional

3. CRM kolaborasi

Facilitates interactions with customers through all channels (personal, letter, fax,

phone, web, e-mail) and supports co-ordination of employee teams and

channels

Dengan CRM kolaborasi ini setiap orang, proses dan data terintegrasi sehingga

perusahaan dapat lebih baik melayani dan mempertahankan pelanggan

Benefit dari CRM kolaborasi:

Interaksi dengan pelanggan produktif dan efisien

Biaya customer service dapat dikurangi

Memungkinkan interaksi multi channel dengan pelanggan secara personal

A.5. Metode Implementasi CRM

1. On-premise CRM, cocok untuk perusahaan yang :

Ingin mengimplementasikan highly customized customer-management practices

Membutuhkan data spesialis yang terstruktur

Mempunyai kebutuhan integrasi yang kompleks & real time serta didukung

sistem in-house IT resources

Mampu menanggulangi modal investasi awal dan biaya tetap lainnya

Berhadapan dengan data sensitif yang tidak boleh dilihat perusahaan lain

2. On-demand/hosted CRM cocok untuk perusahaan yang:

Ingin mengimplementasikan proses standar dari varietas industri dan

perusahaan

Mampu menggunakan struktur data standar

Mempunyai kebutuhan integrasi dasar

Personal dan tenaga teknikalnya terbatas

Mencari harga bervariasi dan biaya inisiasi lebih rendah

Berhadapan dengan data non-proprietary

Page 7: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

B. Supply Chain Management (SCM)

Manajemen Rantai Suplai (Supply Chain Management/SCM) adalah sebuah proses payung

di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural.

Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang

mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi

dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2001).

Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang

dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai suplai yang terintegrasi akan

meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut. Manajemen

Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara

perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis

kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang

produk yang sudah dipakai.

Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui

rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan

pembuangan.

Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status

pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material

mentah.

Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran

dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2001)

Menurut Turban, Rainer, Porter (2004), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:

Rantai Suplai Hulu (Upstream Supply Chain)

Page 8: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu

perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat

manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada

penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat

diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih

tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang

utama adalah pengadaan.

Manajemen Internal Suplai Rantai (Internal Supply Chain Management)

Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang

yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam

keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi.

Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi,

pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

Rantai Suplai Hilir (Downstream Supply Chain)

Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan

pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain,

perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

B. 1. Permasalahan SCM

Manajemen suplai rantai harus memasukan problem dibawah:

Distribusi Konfigurasi Jaringan

Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi (distribution

centre/D.C.), gudang dan pelanggan.

Strategi Distribusi

Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, Berlabuh silang, strategi

menarik atau mendorong, logistik orang ke tiga.

Informasi

Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi

berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.

Manajemen Inventaris

Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja, dan

barang jadi.

Aliran dana

Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas

di dalam rantai suplai.

Eksekusi rantai suplai ialah mengatur dan koordinasi pergerakan material, informasi

dan dana di antara rantai suplai tersebut. Alurnya sendiri dua arah.

Page 9: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

B.2. Aktivitas/Fungsi SCM

Manajemen rantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk

mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari

barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih

fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan

mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi.

Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat

dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen

dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke

pembuatan konsep rantai suplai. Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah

meningkatkan ke[percayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai suplai, dan

meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.

Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan

perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai suplai. Beberapa model telah diajukan

untuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di

organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model manajemen rantai suplai yang

dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Suplai. Model lain ialah SCM yang

diajukan oleh Global Supply Chain Forum (GSCF). Aktivitas suplai rantai bisa

dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.

B.3. Strategis Penerapan SCM

Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, pusat

distribusi dan fasilitas

Rekanan strategis dengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan, membuat

jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional

seperti cross docking, pengapalan langsung dan logistik orang ketiga

Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa

diintregasikan secara optimal ke rantai suplai,manajemen muatan

Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli

Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi

pasokan/suplai

B.3.1. Taktis

Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya

Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan

kualitas dari inventori

Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan,

dan definisi proses perencanaan.

Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan

Page 10: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Benchmarking atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan

kompetitor dan implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan

Gaji berdasarkan pencapaian

B.3.2. Operasional

Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai

suplai

Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai

(menit ke menit)

Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi

permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua

pemasok

Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan

prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok

Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang

diterima

Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi

(finished goods)

Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi

ke pelanggan

Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan

rantai suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat

distribusi, dan pelanggan lain

B.4. Strukturisasi dan Tiering

Jika dilihat lebih dekat pada apa yang terjadi dalam kenyataannya, istilah rantai

suplai mewakili sebuah serial sederhana dari hubungan antara komoditas dasar dan

produk akhir. Produk akhir membutuhkan material tambahan kedalam proses

manufaktur.

B.5. Arus Material dan Informasi

Tujuan dalam rantai suplai ialah memastikan material terus mengalir dari sumber ke

konsumen akhir. Bagian-bagian (parts) yang bergerak di dalam rantai suplai haruslah

berjalan secepat mungkin. Dan dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukan

inventori di satu lokal, arus ini haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian

tersebut bergerak dalam koordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan

ialah synchronous.

Terkadang sangat susah untuk melihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai suplai

yang ada. Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukan inventori dan respon

Page 11: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

tidak keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategi manajemen

membutuhkan peninjauan yang holistik pada hubungan suplai.

Teknologi informasi memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan

penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita

bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen

yang lebih. Tujuannya adalah mengintegrasikan data permintaan dan suplai jadi

gambaran yang akuarasinya sudah meningkatdapat diambil tentang sifat dari proses

bisnis, pasar dan konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan

keunggulan kompetitif. Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai suplai akan

meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum.

C. Enterprise Resources Planning (ERP)

ERP (Enterprice Resource Planning) adalah suatu cross-functional atau sistem informasi

yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa guna mengintegrasikan dan

mengotomasikan proses bisnis di dalam pabrik, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan

sumber daya manusia. Implementasi ERP merupakan investasi dan juga tulang punggung

perusahaan guna meningkatkan efisiensi kinerja serta mengembangkan bisnis. Pada

prinsipnya dengan sistem ERP, sebuah industri atau perusahaan dapat berjalan secara

optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien, seperti biaya

inventory maupun biaya kerugian akibat kesalahan teknis.

ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II), yaitu merupakan hasil

evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem

ERP secara modular biasanya mengangani proses manufaktur, logistik, distribusi,

persediaan, pengapalan, dan akunting perusahaan. Artinya bahwa sistem ini kemudian akan

membantu mengontrol seluruh aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi,

manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.

Pendekatan pada sistem ERP dalam aplikasi bisnis pembelian dapat dilakukan dengan 2

cara, yaitu: Pertama, modul ERP terintegrasi, terutama pada suatu definisi umum dan

database umum. Suatu transaksi diproses di dalam satu area, seperti penerimaan pesanan,

dampak transaksi ini dengan seketika dapat dicerminkan di dalam semua area lain yang

berhubungan, seperti agenda produksi akuntansi, suatu pembelian. Kedua, modul ERP telah

dirancang untuk mencerminkan cara tertentu dalam melakukan suatu satuan proses bisnis

tertentu.

Sistem ERP didasarkan pada suatu pandangan terhadap nilai bisnis, dimana departemen

fungsional yang mengkoordinir pekerjaan mereka. Untuk menerapkan suatu sistem ERP,

selanjutnya, suatu perusahaan mengubah proses bisnisnya.

Page 12: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Jika perusahaan membeli suatu sistem ERP, perusahaan harus mengubah prosesnya agar

dapat sesuai dengan paket software yang digunakan. Perusahaan menyesuaikan diri

dengan paket software ERP dan sebaliknya. Tujuan ERP system adalah memberikan satu

aplikasi tunggal yang bekerja secara terintegrasi yang meliputi berbagai divisi dalam

perusahaan, seperti planning, marketing, manufacturing, sales, finance, purchasing, Human

Resource.

C.1. Keuntungan Implementasi ERP

Keuntungan implementasi ERP bagi PT. XYZ adalah:

ERP membantu memperlancar proses bisnis dan membuatnya jadi lebih mudah,

murah, cepat dan efisien.

Mengurangi biaya-biaya berupa penghematan biaya operasional PT. XYZ. Hal ini

disebabkan karena sistem ERP sudah didesain sedemikian rupa sehingga dapat

mengurangi dan menghilangkan duplikasi data.

Pengambilan keputusan, Sistem ERP yang merupakan sistem yang

mengintegrasikan seluruh data dan informasi sangat membantu PT. XYZ dalam

pengambilan keputusan, terutama apabila akan muncul masalah dalam PT. XYZ

maka dengan cepat mereka dapat mengetahuinya dan segera mencari dan

mengambil keputusan guna memecahkan masalah tersebut.

Meningkatkan etos kerja karyawan, karena proses kerja tersusun sesuai dengan

standar operasi perusahaan yang sudah dibakukan.

Meningkatkan jumlah penjualan, karena sistem ERP ini membantu dalam keluar

masuknya arus barang.

Page 13: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Menambah daya saing perusahaan, karena ERP membantu dalam distribusi

produk XYZ dengan memberikan informasi yang cepat dan akurat bagi konsumen.

Mengurangi kecurangan dan biaya dengan menghapuskan aktifitas yang tidak

memiliki nilai tambah.

Manfaat yang diperoleh PT. XYZ dengan penerapan ERP sistem dalam proses

bisnisnya antara lain:

Kecepatan informasi lebih dari 1 bagian ke bagian lain serta mampu menambah jam

kerja. Contohnya:

a. Keberhasilan dalam memengkas lama barang di gudang dari 180 hari menjadi

110 hari. Seperti pada saat ada perubahan inventory seehingga tidah terjadi off

production (terhentinya kegiatan oprasional atau produksi perusahaan)

b. Laporan konsolidasi bulanan yang tadinya telat 10 hari, kini dapat dilaporkan

tiap tanggal 4 (sebelumnya selesai pada tanggal 10 atau 12 pada bulan

berikutnya). Artinya bahwa pihak manajemen mendapatkan informasi yang

lebih cepat dan dapat mengetahui naik turunnya suatu produk secara detail.

Meningkatkan kepuasan konsumen

Kebutuhan informasi antar kantor cabang XYZ sudah online, termasuk juga online

dengan bagian produksi. Dari segi keuangan, tiap-tiap divisi atau bisnis unit yang

ada tidak perlu menunggu lama untuk memperoleh memo dari bagian keuangan.

Hal ini karena proses approval yang langsung dapat dicek oleh pimpinan via

jaringan elektronik.

Mempercepat proses order dari distributor sehingga membantu meningkatkan

penjualan obat.

Adanya Batch Number yang mengikuti mekanisme cara pembuatan obat (CPO)

yang benar, berguna untuk:

a. Menelusuri hingga bahan baku apabila terjadi kesalahan atau masalah dengan

produksi.

b. Mendeteksi produk yang mendekati kadaluarsa obat maupun makanan

kesehatan.

C.2. Kendala Implementasi ERP

Dalam menjalankan bisnisnya, PT Kalbe menemui beberapa kendala terutama dalam

penerapan ERP. Kendala yang ditemui PT. XYZ dalam implementasi ERP, yakni:

1. Biaya yang tinggi

Biaya implementasi ERP yang sangat bervariasi dari ribuan dollar hingga jutaan

dollar, serta biaya Business Process Re-engineering yang sangat tinggi.

2. Perangkat keras dan lunak merupakan bagian kecil dari total biaya.

Page 14: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Manajemen PT. XYZ menganggarkan US$500.000 untuk sistem dan Rp. 2-3 Milyar

untuk perangkat keras. Ini ditujukan agar keuntungan yang akan diperoleh semakin

tinggi.

3. Tahun 2000 manajemen PT. XYZ masih dalam proses melakukan konsolidasi

internal dan masih dalam proses pengintegrasian setelah merger dengan Dankos

dan Hexapharm Jaya.

4. Mengenai change management terkait proses pemeliharaan dan pengembangan

serta pendamping pada saat proses penerapan ERP di PT. XYZ.

5. Resiko yang tinggi

Jika terjadi kegagalan dalam implementasi ERP maka akan menimbulkan resiko

yang sangat tinggi yang kemudian akan membahayakan bahkan membunuh bisnis

yang bersangkutan.

Cara yang dilakukan PT. XYZ dalam menyikapi kendala-kendala yang dihadapi adalah:

1. Melakukan Risk Assesment dengan melakukan pemetaan titik-titik yang dianggap

rawan jika terjadi suatu musibah.

2. Membangun sebuah Disaster Recovery Center untuk menghindari kejadian-kejadian

yang tidak diinginkan seperti kebakaran maupun gempa bumi atau lainnya yang

dimana sebelumnya telah dilakukan kegiatan risk assesment untuk memlih lokasi

yang tepat. XYZ menggunakan Key Perfomance Indikator untuk menilai kinerja para

vendor yang pengukurannya didasarkan atas 5 parameter, yaitu right delivery, right

quality, right quantity, right price dan right service.

C.3. Keuntungan ERP bagi Perusahaan

Mempergunakan sebuah sistem ERP dapat memberikan banyak keuntungan, baik

langsung maupun tidak langsung. Fan, et al dalam Yahaya Yusuf, et al (2006)

menyatakan ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu

organisasi dalam mengendalikan bisnis yang lebih baik karena dapat mengurangi

tingkat stok dan inventori, meningkatkan perputaran stok, mengurangi cycle time order,

meningkatkan produktivitas, komunikasi lebih baik serta berdampak pada peningkatan

benefit (profit) perusahaan.

Menurut Leon (2005) yang hampir sama dengan Fan, et al menyatakan bahwa ERP

mempunyai keuntungan yakni : Pengurangan lead-time, pengiriman tepat waktu,

pengurangan dalam waktu siklus, kepuasan pelanggan yang lebih baik, kinerja

pemasok yang lebih baik, peningkatan fleksibilitas, pengurangan dalam biaya-biaya

kualitas, penggunaan sumber daya yang lebih baik, peningkatan akurasi informasi dan

kemampuan pembuatan keputusan.

Page 15: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

III. COMPANY PROFILE

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan

Telkomsel merupakan operator telekomunikasi selular terdepan di Indonesia yang

menyediakan beragam layanan dengan berbasis teknologi jaringan GSM Dual Band (900 &

1800), GPRS, WiFi, EDGE, 3G, HSDPA dan HSPA di seluruh Indonesia. Untuk jaringan

internasional, Telkomsel telah berkolaborasi dengan 362 roaming partners di 196 negara.

Dengan cakupan jaringan terbesar di Indonesia, mencapai lebih dari 95% total populasi

wilayah Indonesia, jaringan Telkomsel telah menjangkau hingga seluruh provinsi,

kabupaten, dan hampir seluruh wilayah kecamatan di Indonesia. Sebagai pemimpin pasar

layanan broadband, Telkomsel menjadi yang petama kali meluncurkan ―Next Generation

Flash HSPA+, yang mana akan diimplementasikan di 24 kota di seluruh Indonesia pada

akhir tahun 2010.

Telkomsel menyediakan layanan voice dan SMS sebagai layanan dasar selular,

sebagaimana juga beragam layanan nilai tambah lainnya seperti nada sambung pribadi,

mobile banking, mobile wallet (T-Cash), cash remittance (T-Remittance), internet broadband

(Telkomsel Flash), layanan BlackBerry dan lain sebagainya. Agar dapat melayani kebutuhan

segmen pelangan yang berbeda-beda, Telkomsel menawarkan kepada para pelanggannya

pilihan antara dua layanan pra bayar yakni simPATI dan Kartu As, atau menggunakan

layanan pasca bayar melalui produk kartuHALO.

Selama 15 tahun beroperasi sejak peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara

komersial pada tanggal 26 Mei 1995, Telkomsel terus mempertahankan keunggulan market

share dan menjadi yang tersedepan dalam layanan mobile lifestyle. Pada akhir bulan Juni

2010, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 88,32 juta, mewakili jumlah market share yang

mencapai 47% pasar layanan selular.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2005-2009), pendapatan operasional Telkomsel

mengalami pertumbuhan dari Rp. 21,13 triliun di tahun 2005 menjadi Rp. 41,58 triliun di

tahun 2009. Pada periode yang sama, jumlah total pelanggan Telkomsel meningkat dari

sekitar 24,27 juta pada akhir tahun 2005 menjadi 81,64 juta pada akhir tahun 2009, mewakili

tingkat CAGR senilai 54%.

Page 16: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Fasilitas Jaringan Terkini

A.1. 3G/3.5G (64 Kbps)

3G (dari bahasa Inggris: third-generation technology) merupakan sebuah standar yang

ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang diadopsi dari IMT-

2000 untuk diaplikasikan pada jaringan telepon selular. Istilah ini umumnya digunakan

mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel versi ketiga.

Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet dengan

bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut berada pada kondisi diam

atau bergerak secepat pejalan kaki. Akses yang cepat ini merupakan andalan dari 3G

yang tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam pada pengguna seperti

menonton video secara langsung dari internet atau berbicara dengan orang lain

menggunakan video. 3G mengalahkan semua pendahulunya, baik GSM maupun

GPRS. Beberapa perusahaan seluler dunia akan menjadikan 3G sebagai standar baru

jaringan nirkabel yang beredar di pasaran ataupun negara berkembang.

Semenjak masuk ke Indonesia, 3G tentunya menjadi incaran perusahaan

telekomunikasi. Setelah melalui pelelangan oleh Direktorat Jendral Pos dan

Telekomunikasi, terpilihlah 3 perusahaan seluler yang memiliki lisensi untuk

mengembangkan 3G di Indonesia dimana salah satunya adalah Telkomsel. Secara

evolusioner teknologi 3G telah dikembangkan menjadi 3.5G melalui peningkatan

kecepatan transmisi data dengan teknologi berbasis HSDPA (High-Speed Downlink

Page 17: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Packet Access). Perusahaan Telkomsel sendiri menyediakan fasilitas/layanan 3G/3,5G

ini untuk memberikan kemudahan akses bagi para konsumennya untuk menjelajahi

internet dan mengunduh video lewat layanan Telkomsel Flash.

A.2. HSPA+

Akses Paket Kecepatan Tinggi (Inggris: High-Speed Packet Access) adalah koleksi

protokol telepon genggam dalam ranah 3,5G yang memperluas dan memperbaiki

kinerja protokol Universal Mobile Telecommunications System (UMTS). High-Speed

Downlink Packet Access (HSDPA), High-Speed Uplink Packet Access (HSUPA), dan

High Speed Packet Access+ (HSPA+) adalah bagian dari keluarga High-Speed Packet

Access (HSPA). HSPA merupakan hasil pengembangan teknologi 3G gelombang

pertama, Release 99 (R99). Sehingga HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila

dibandingkan dengan koneksi R99. Terkait jaringan CDMA, HSPA dapat disejajarkan

dengan Evolution Data Optimized (EVDO) yang merupakan perkembangan dari CDMA-

2000.

Jaringan HSPA sebagian besar tersebar pada spektrum 1900 MHz dan 2100 MHz

namun beberapa berjalan pada 850 MHz. Spektrum yang lebih besar digunakan karena

operator dapat menjangkau area yang lebih luas serta kemampuannya untuk refarming

dan realokasi spektrum UHF. HSPA menyediakan kecepatan transmisi data yang

berbeda dalam arus data turun (downlink) dan dalam arus naik (uplink), terkait standar

pengembangan yang dilakukan Third Generation Partnership Project (3GPP).

Perkembangan lanjutan HSPA dapat semakin memudahkan akses ke dunia maya

karena sarat fitur rapi dan canggih sehingga dapat mengurangi biaya transfer data per

megabit.

Pada tahun 2008 terdapat lebih dari 32 juta koneksi HSPA di dunia. Hal ini bertolak

belakang dengan akhir kuartal pertama 2007 yang hanya berjumlah 3 juta. Pada tahun

yang sama, sekitar 80 negara telah memiliki layanan HSPA dengan lebih dari 467.000

jenis perangkat HSPA yang tersedia di seluruh dunia, seperti perangkat bergerak,

notebook, data card, wireless router, USB Modem.

Jumlah koneksi pitalebar bergerak atau Mobile Broadband HSPA di Indonesia telah

melampaui jumlah koneksi pitalebar tetap (fixed broadband), sehingga HSPA diprediksi

akan mendominasi pasar pengguna teknologi pita lebar nirkabel di Indonesia. Dalam

mengadopsi layanan pita lebar (broadband), Indonesia termasuk pemimpin pasar di

Asia Tenggara. Tercatat pada tahun 2008 jumlah pengakses Internet di Indonesia yang

menggunakan teknologi ini mencapai 315.000 orang, yang merupakan jumlah

signifikan dari pengguna layanan pita lebar di Indonesia.

Indonesia merupakan negara dengan populasi keempat terbesar di dunia yakni 245

juta penduduk dan dengan tingkat penetrasi peralatan bergerak sebesar 39%. Saat ini

Page 18: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Indonesia memiliki empat jaringan HSPA yang dijalankan oleh operator Indosat, XL,

Telkomsel, dan 3 (three). Akan tetapi, sebagian besar operator tersebut awalnya lebih

banyak bermain dalam teknologi HSDPA dengan kisaran downlink yang masih cukup

rendah.

Untuk pengembangan HSPA di Indonesia seperti LTE, ditargetkan hadir pada tahun

2012. Menurut jangkauan, LTE dapat digunakan di wilayah rural ataupun hot zone. LTE

juga bisa diimplementasikan operator GSM ataupun CDMA. Perkembangan LTE di

Indonesia nantinya akan bersamaan dengan kehadiran WiMAX. Salah satu operator di

Indonesia, Telkomsel, memilih menerapkan teknologi LTE. Banyaknya operator GSM di

Indonesia yang berencana mengimplementasi LTE karena LTE dianggap lebih mudah

dibandingkan WiMAX yang membutuhkan perubahan besar-besaran pada infrastruktur

operator GSM. Sehingga dari segi investasi LTE tiga kali lebih murah. Dari segi desain,

LTE dan WiMAX berasal dari pasar yang berbeda, sehingga kehadiran keduanya tak

mengancam satu sama lain.

Nokia Siemens Network (NSN) pada akhir tahun 2008 menghadirkan test bed sebagai

tempat uji coba di bidang Information and Technology (ICT) dalam mewujudkan

teknologi LTE. NSN membantu Telkomsel meningkatkan kapasitas layanan pita lebar

nirkabel bergerak dengan Direct Tunnel, yang menyiapkan pondasi jaringan 4G

berbasis IP dan LTE. Telkomsel telah mengimplementasikan Direct Tunnel di kawasan

Jabodetabek. Mulai September 2009, Telkomsel menambah layanan HSPA+ (High-

Speed Packet Access) dengan kecepatan akses hingga 21 Mbps yang rencananya

akan diterapkan di 24 kota di Indonesia hingga akhir tahun 2010. Sayangnya,

realisasinya belum berjalan maksimal sehingga sebagian besar penggunanya hanya

mendapatkan akses kurang dari 64 Kbps.

B. Struktur Organisasi dan Kepemilikan

Saat ini, saham Telkomsel dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan sisanya oleh

perusahaan telekomunikasi Singapura, SingTel. Telkom Indonesia adalah Badan Usaha

Milik Negara yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia, sementara

SingTel merupakan suatu perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh

pemerintah Singapura. Per tanggal 1 Januari 2008, jabatan Presiden Direktur dijabat

oleh Sarwoto Atmosutarno yang menggantikan Kiskenda Suriadihardja dimana beliau

sebelumnya telah menjabat sejak 1 Januari 2005 atau selama tiga tahun.

B.1. GraPARI

Graha Pari Sraya atau yang disingkat GraPARI berasal dari Bahasa Sansekerta yang

diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk nama kantor pelayanan Telkomsel

sebagai tanda penghargaan atas diresmikannya kantor pelayanan Telkomsel di Daerah

Page 19: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Istimewa Yogyakarta. Sejak itulah seluruh kantor pelayanan Telkomsel ditetapkan

dengan nama GraPARI Telkomsel atau Grha Pari Sraya Telkomsel.

Selain sebagai kantor pelayanan yang memfokuskan diri untuk melayani

pelanggannya, GraPARI juga menyediakan penjualan produk sendiri seperti

kartuHALO dan simPATI. GraPARI tidak menjual perangkat telepon selular kecuali jika

ada kebijaksanaan tertentu untuk menjual dalam bentuk paket produk Telkomsel, hal

inipun tidak selalu dilakukan. Sehingga jika ada pelanggan yang ingin membeli

perangkat telepon selular terpisah dari produk Telkomsel maka GraPARI akan

menyarankan untuk mendapatkannya pada dealer resmi, outlet eksklusif, maupun ritel

yang telah bekerjasama dengan Telkomsel.

GraPARI menjual dan memasarkan kartuHALO maupun simPATI untuk mempermudah

masyarakat memperoleh produk Telkomsel karena ada di antara pelanggan di seluruh

Indonesia tersebut hanya tahu bahwa untuk mendapatkan kartuHALO dan simPATI

harus ke kantor Telkomsel. Mereka belum mengetahui bahwa kartuHALO dan simPATI

juga dapat diperoleh di dealer resmi, outlet eksklusif maupun ritel. Dengan kata lain

GraPARI hanya sebagai salah satu alternatif kemudahan untuk memperoleh dan

menutupi pangsa pasar yang tidak tertampung oleh saluran distribusi Telkomsel

lainnya. Pelanggan yang datang ke GraPARI untuk mendapatkan kartuHALO maupun

simPATI bukan hanya pelanggan perseorangan / individual tetapi juga dealer resmi,

outlet eksklusif serta dealer ritel. Jenis pemesanan yang dilakukan oleh pihak saluran

distribusi tentunya berbeda dalam hal prosedur dan pembayaran.

Page 20: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

IV. ANALISA

A. Business Function

Aplikasi – aplikasi e-business pada dasarnya adalah aplikasi berbasis jaringan yang

menghubungkan pihak – pihak yang berkepentingan baik dari tempat yang sama maupun

tempat yang berbeda. Banyak perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk

mengembangkan cross functional enterprise system yang melewati batas – batas dan

fungsi bisnis tradisional (seperti marketing dan finance) untuk meningkatkan semua proses –

proses bisnis vital perusahaan. Perusahaan yang menerapkan e-business di Indonesia

melihat cross functional enterprise system sebagai suatu cara strategis menggunakan

sumber daya teknologi informasi guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis.

A.1. Customer Relationship Management (CRM)

Saat ini sangat mudah bagi pelanggan untuk membuat perbandingan dengan hanya

meng-klik mouse untuk pindah ke produk perusahaan lain. Hal ini menyebabkan

keterhubungan dengan pelanggan menjadi asset perusahaan yang sangat berharga.

Hubungan tersebut sangat berharga melebihi produk perusahaan, toko, pabrik, alamat

web, bahkan karyawan. Setiap strategi perusahaan harus memasukan aspek mencari

dan mempertahankan pelanggan yang berharga. O’Brian (2008) menyatakan bahwa

banyak perusahaan yang mengimplementasikan CRM untuk memperbesar peluang

sukses di lingkungan bisnis yang kompetitif.

CRM menggunakan teknologi informasi untuk untuk menciptakan cross functional

Enterprise system yang mengintegrasikan proses pelayanan pelanggan dalam

penjualan, pemasaran, dan customer service yang berinteraksi dengan pelanggan

perusahaan.

PT Telkomsel memanfaatkan CRM untuk dapat mendapatkan serta mempertahankan

pelanggan yang potensial, dengan menggunakan Oracle. Adapun komponen penting

dalam sistem CRM adalah sebagai berikut:

Page 21: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

a. Contact & Account Management

O’Brian (2008) menyatakan bahwa Software CRM membantu perusahaan dalam

bidang penjualan, pemasaran, dan bagian pelayanan untuk memiliki dan menelusuri

data dari pelanggan. Informasi dapat berupa nomor telepon, fax, email, kontak

pribadi, dll. Sistem CRM menyimpan data pelanggan dan memungkinkan untuk

dapat diakses melalui internet, intranet, atau jaringan lain untuk penjulan,

pemasaran, dan aplikasi lain.

PT Telkomsel menyimpan database pelanggan yang terdiri atas:

Data Kontak pelanggan : nomor telepon HP, nomor telepon rumah dan alamat

rumah/ kantor.

Data Rekan/ saudara pelanggan : nomor telepon HP, nomor telepon rumah

dan alamat rumah/ kantor.

Data – data tersebut dibutuhkan apabila perusahaan ingin menghubungi pelanggan

untuk melakukan beberapa program, diantaranya::

1. Program penawaran produk baru

Pelanggan akan memperoleh penawaran mengenai produk baru atau produk

eksisting melalui telepon, maupun SMS.

2. Program loyalty

Perusahaan akan mengirimkan SMS birthday maupun undangan kepada

pelanggan dengan kriteria tertentu sebagai bagian dari program retensi.

3. Penagihan tagihan telepon.

Perusahaan setiap bulannya akan mengirimkan tagihan untuk produk prabayar

(kartuHALO) melalui email maupun surat.

b. Sales

CRM memungkinkan perusahaan mendapatkan akses yang real time mengenai

data pelanggan, serta memungkinkannya untuk melakukan pengecekan sebelum

melakukan penjualan.

Software CRM memudahkan Telkomsel akan memberikan penawaran menarik pada

pelanggan dengan kriteria tertentu, misalnya berdasarkan ARPU(Average Revenue

Per User) atau rata – rata pemakaian telepon dalam 1 bulan. Pada umumnya

bagian telemarketing akan menghubungi pelanggan dengan kriteria ARPU> 500.000

untuk menawarkan nomor kartu HALO, flash, blackberry, serta cicilan IPhone

c. Marketing & Fulfillment

Sistem CRM membantu bagian marketing untuk melaksanakan kegiatan pemasaran

langsung, serta menyimpan data respon dari pelanggan atas penawaran yang

dilakukan.

PT Telkomsel menyimpan data hasil telemarketing dalam bentuk respon pelanggan

yang akan memudahkan perusahaan untuk berhubungan dengan pelanggan

Page 22: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

bersangkutan di kemudian hari, Misalnya: Pelanggan tidak membutuhkan aplikasi

internet karena sudah memilikinya dari operator yang lain.

d. Customer service & Support

Sistem CRM membantu manajer customer service secara cepat membuat,

menunjuk, dan mengelola permintaan layanan. Software helpdesk membantu

bagian call centre untuk membantu pelanggan yang mempunyai masalah dengan

suatu produk atau layanan dengan cara menyediakan data layanan yang relevan

dan usulan bagi pemecahan masalah.

Bagian call centre apabila mengalami kesulitan untuk menangani keluhan

pelanggan atau melayani permintaan pelanggan atas informasi produk, maka dapat

dibantu melalui sistem ini, yang menyediakan data mengenai informasi produk,

trauble shooting HP, gangguan pada blackberry, dll. Selain itu

e. Retentions & Loyalty Programs

O’ Brian menyatakan bahwa sangat penting bagi suatu perusahaan untuk

meningkakan program retensi dan menjaga loyalitas pelanggan, karena:

1. Menjual pada pelanggan baru membutuhkan biaya 6 kali lebih mahal

dibandingkan melakukan penjualan kepada pelanggan existing

2. Pelanggan yang tidak puas akan menceritakan pada 8 – 10 orang mengenai

pengalamannya.

3. Perusahaan mampu untuk meningkatkan 85% dengan meningkatkan program

retensi sebesar 5%.

4. Peluang untuk dapat menjual produk kepada pelanggan baru adalah 15%,

sedangkan pelanggan existing 5%.

5. 70% pelanggan yang mengeluh akan tetap menggunakan jasa/ layanan

perusahaan apabila perusahaan secara cepat mengatasi permasalahannya.

Sistem CRM akan membantu untuk untuk mengidentifikasi , memberikan reward,

serta menjual kembali kepada pelanggan loyal-nya. Telkomsel mempunyai

database pelanggan yang tergabung dalam simPATI Zone (bagi pengguna kartu

simPATI), Gen Asik (KartuAS), dan kartu HALO. Pada umunya program loyaty

diberikan berdasarkan ARPU dan hobi dari pelanggan, misalnya bagi pelanggan

simPATI yang memiliki hobi nonton, makan diadakan program loyalti gratis nonton

dengan cara menukarkan Telkomsel Poin-nya.

A.2. Supply Chain Management (SCM)

Supply Chain membantu perusahaan untuk memperoleh produk yang tepat ke tempat

yang tepat, pada waktu yang tepat dengan kuantitas yang tepat dan harga yang

terjangkau. O’ Brian (2008) menyatakan bahwa tujuan dari SCM adalah untuk

Page 23: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

mengefiseiena proses tersebut dengan peramalan permintaan, control persediaan,

meningkatkan hubungan busnis denganpelanggan, supplier, distributor, dan pihak

lainnya serta menerima feedback semua status dari link supply chain.

Dari hal yang telah disebutkan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SCM adalah

cross functional enterprise system yang menggunakan sistem informasi untuk

mendorong dan menjaga hubungan beberapa bisnis proses penting , dan pihak – pihak

seperti supplier, pelanggan dan partner bisnis. Adapun tujuan dari SCM adalah untuk

menciptakan hubungan bisnis yang cepat, efisiensi, biaya rendah dari konsep produk

perusahaan ke pasar O’ Brian & (2008) menyatakan bahwa banyak perusahaan

menggunakan teknologi internet untuk menciptakan sistem e-business SCM yang

dapat mempersingkat proses Supply Chain tradisional.

Gambar berikut mengilustrasikan supply chain life cycle dan functional SCM process

dengan menggunakan teknologi internet dan software SCM. Selain itu, menunjukkan

bagaimana banyak perusahaan saat ini melakukan reengineering terhadap proses

supply chain dengan menggunakan teknologi internet dan software supply chain

management sehingga mampu mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan

memperbaiki supply chain cycle times.

Telkomsel menggunakan sistem SCM dalam manufacturing kartu perdana serta pulsa

fisik. Supplier akan menyediakan fisik kartu yang kemudian perusahaan akan

memberikan nomor telepon, seri kartu serta pulsa bagi kartu perdana , sedangkan

untuk pulsa fisik, maka perusahaan akan memberikan nomor seri kartu dan pulsa saja.

Setelah produk selesai diproduksi, maka akan didistribusikan melalui kantor pos ke

masing – masing titik POD (Point Of Distribution), diantaranya untuk wilayah

Jabotabek, yaitu: Jakarta, Bekasi, Rangkas Bitung, Bogor, Karawang, Sukabumi, dan

Serang. Selanjutnya pihak distributor resmi sebagai partner bisnis Telkomsel akan

Page 24: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

mengambil produk tersebut untuk kemudian dijual baik langsung kepada distributor

maupun end user.

Menurut O’Brian & Marakas (2008) menyatakan bahwa fungsi SCM dapat dibagi

menjadi:

1. Planning

Fungsi ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Supply chain design

Sistem supply chain mampu meningkatkan hubungan antara supplier,

pabrik dan piak distributor. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki

kemudahan untuk daling terhubung satu sama lainnya, baik itu dalam

bentuk permintaan produk, distribusi, dll

b. Collaborative demand & supply planning

Sistem memungkinkan perusahaan untuk melakukan estimasi dari

kebutuhan pelanggan sehingga dapat dilakukan perencanaan, dan

manajemen inventori. Perusahaan mampu untuk melihat jumlah dari:

distribusi, sales, dan stock dari masing – masing wilayah POD. Hal ini

memungkinkan perusahaan untuk melakukan estimasi dan perencanaan

mengenai berapa banyak jumlah perdana dan voucher fisik yang akan

diproduksi, dan wilayah mana saja yang memerlukan penambahan produk

yang akan didistribusikan.

2. Execution

a. Material management

Sistem SCM memungkin perusahaan untuk melakukan beberapa hal,

diantaranya:

Berbagi informasi inventori serta status informasi pengadaan

Kantor pusat akan mampu mengakses serta mengendalikan proses

produksi karena mampu untuk meng- up date informasi produksi,

inventori, distribusi, serta stock pada masing – masing POD.

Memastikan material yang dibutuhkan untuk produksi tersedia pada

tempat dan waktu yang tepat.

Proses perencanaan produksi menyangkut kapan produk akan

diproduksi, sehingga material yang dibutuhan, dalam hal ini kartu,

serta kemasannya telah tersedia sebelum proses produksi

dijalankan.

Mengurangi pengeluaran bahan baku, biaya pengadaan, safety

stocks, serta persediaan bahan baku dan barang jadi

Page 25: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Perusahaan mampu untuk menekan biaya, karena mampu untuk

melakukan perencanaan produksi dan persediaan, sehingga

mampu menghadari terjadinya kekurangan atau kelebihan bahan

baku.

b. Collaborative manufacturing

Perusahaan mampu untuk mengadakan perencanaan dan penjadwalan

berdasarkan sumber daya, bahan baku, dan hal – hal lain yang

mempengaruhi.

c. Collaborative fulfillment

Commit to delivery dates in real time

Perusahaan mampu untuk memonitor mengenai produk yang telah

didistribusikan kepada mitra AD(Authorized Daeler) di masing –

masing POD. Baik itu pengambilanjumlah produk yang diambil

maupu waktunya.

Menyediakan pesanan dari berbagai macam channel dengan tepat

waktu melalui penerapan order manajemen.

Perusahaan mampu memastikan ketersediaan barang yang

dibutuhkan oleh masing – masing mitra AD secara tepat waktu

sengan melakukan penjadwalan prosuksi serta memastikan

kebutuhan sumber daya untuk prosuksi, baik itu tenaga kerja, kartu,

maupun kemasannya)

Mendukung seluruh proses logistic , termasuk pengambilan,

pengemasan, serta pengiriman.

Telkomsel mengirimkan seluruh produknya melalui PT POS

Indonesia setiap hari rabu, pada hari tersebut seluruh sistem telah

disiapkan dan seluruh ihak yang berkepentingan akan ikut

memantau, baik itu mitra AD, kantor cabang, dan kantor pusat.

d. Suply chain management

Memonitor setiap langkah dalam proses supply chain, mulai dari

harga hingga saat pelanggan menerima produk, serta memberikan

tanda saat terjadi masalah.

Sistem memungkinkan untuk monitoring setiap langkah dalam

suppluy chain,baik itu mulai dari pengadaan bahan baku, produksi,

hingga proses distribusi.

e. Supply chain performance management

Menyediakan laporan dari supply chain, seperti filling rate, order

cycle times, dan kapasitas utilisasi.

Page 26: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Perusahaan mampu untuk mendapatkan laporan mengenai

ditibution order, order cycle time, dan lain – lain yang biasanya

dilaporkan setiap akhir bulan,

A.3. Marketing

O’Brian & Marakas (2008) menyatakan bahwa marketing information system

menyangkut perencanaan, promosi, dan penjualan produk existing ke pasar exixting,

serta pengembangan produk baru untuk menarik dan melayanai pelanggan potensial.

MIS dapat membantu manajer tidak hanya dalam bidang marketing, tetapi juga CRM,

product planning, pricing, manajemen pengambilan keputusan mengenai produk,

promosi , targeted marketing strategy,riset pasar dan peramalan.

O’Brian & Marakas (2008) nmenyatakan beberapa fungsi dari Marketing Information

System, diantaranya:

a. Targeted marketing

Targeted marketing adalah manajemen periklanan dan promosi yang yang meliputi

lima komponen, diantaranya:

1. Community

Perusahaan dapat melakukan perubahan pesan iklan dan metode promosi

kepada orang – orang dari komunitas yang berbeda. PT Telkomsel saat ini

mengembangkan website untuk komunitas sekolah yang tergabung dalam

Telkomsel School Community dan Telkomsel Mobile Campus. Website tersebut

dijadikan media bagi perusahaan untuk mempromosikan produk Telkomsel yang

dengan cara yang disesuaikan dengan selera dari komunitas tersebut.

2. Content

Iklan seperti billboard elektronik atau banner dapat dipasang pada website –

website tertentu, selain website perusahaan. Sebagai usaha untuk

memasarkan layanan internet broadband (Telkomsel Flash) Telkomsel

membidik kelompok usia produktif 18 – 55 tahun dengan memasang iklan di

beberapa website, diantaranya: www.detik.com

3. Context

Iklan akan dimunculkan pada web yang sesuai dengan produk atau jasa,

sehingga pemasangan iklan menargetkan orang – orang sedang mencari

informasi. Telkomsel bekerja sama dengan perusahaan yang mengeluarkan

modem Telkomsel Flash, dengan saling memasang iklan kedua perusahaan di

masing – masing websitenya. Hal ini meyebakan orang – orang yang mencari

informasi modem dari website perusahaan bersangkutan, dapat melihat pula

iklan mengenai penawaran paket – paket internet Telkomsel.

4. Demographic/ Psychographic

Page 27: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Web marketing ditunjukkan hanya untuk pelanggan dengan kriteria tertentu

misalnya orang – orang yang belum menikah, pendapatan menengah, dll. Saat

ini Telkomsel menyediakan website khusus untuk komunitas sekolah dan

kampus. Selain itu, bagi sekolah – sekolah dengan kriteria tertentu, dibuatkan

website, yang tentunya didalam website tersebut terdapat informasi mengenai

prosuk dan layanan tertentu.

5. Online Behaviour

Upaya iklan dan promosi dapat dibuat berdasarkan perilaku online. Saat ini

Telkomsel belum mengembangkan kemampuan untuk melakukan upaya ini,

karena masih terfokus pengembangan website bagi komunitas tertentu.

b. Sales force automation

O’ Brian & Marakas (2008) menyatakan bahwa perkembangan komputer dan

internet menyediakan basis bagi sales force automation. Di banyak perusahaan,

sales force menggunakan notebook, web browser, dan sales contact manager yang

menghubungkan mereka ke website marketing melalui internet, extranet, dan

intranet perusahaan. hal ini tentunya tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas

perusahaan, tetapi mempercepat perolehan dan analisa data dari lapangan kepada

manajer di kantor pusat. Pada akhirnya Sales Force Automation diangga sebagai

cara untuk memperoleh keuntungan strategis dalam produktivitas dan merespon

penjualan.

Telkomsel mengembangkan SFA pada bulan Juni 2011. Sistem ini digunakan oleh

pihak canvasser, sebagai tenaga penjualan langsung ke lapangan dengan

menggunakan HP yang terkoneksi ke internet. Setiap laporan aktivitas canvasser

akan dilaporkan melalui HP tersebut, adapun data – datanya, yaitu:

1. Data Validasi outlet

Mengenai posisi outlet baik itu dalam bentuk gambar maupun koordinat.

2. Laporan Penjualan

Terdiri atas jumalh perdana dan pulsa yag terjual pada saat kunjungan.

3. Stock Outlet & Pricing

Informasi mengenai jumlah stock perdana serta harganya, bak itu untuk produk

perusahaan maupun kompetitor.

4. Aktivitas kompetitor

Informasi mengenai apa yang dilakukan oleh kompetitor, misalnya pemasangan

material promosi di outlet atau program reward khusus outlet

4.1.4 Enterprise Resource Planning (ERP)

Page 28: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

ERP mengintegrasikan sistem komputer yang tadinya saling berdiri sendiri pada

departemen – departemen yang ada. Tentunya setiap departemen akan masih memiliki

sitem sendiri tapi bedanya sekarang semuanya sudah terhubung satu sama lain dan bisa

memecahkan masalah. Perusahaan di Indonesia pada umunya tidak membeli seluruh modul

ERP, tetapi modul – modul tertentu saja, misalnya ada perusahaan yang ingin menerapkan

modul pengelolaan sumber daya manusia dan keuangan saja.

Tantangan persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis mendorong berbagai

kalangan dunia usaha untuk menerapkan Teknologi Informasi (TI). Salah satu aplikasi yang

paing banyak diterapkan adalah ERP yang dianggap mendorong kegiatan bisnis, terutama

operasional menjadi efisien, cepat, dan mampu membuat prediksi ke depan. Pengambilan

keputusan strategis pun dapat dilakukan karena tersedianya dukungan data dan informasi

yang lebih baru dan terbaharukan.

Melalui ERP, diharapakan dapat mengintegrasikan semua bagian atau departemen

dan fungsi dalam perusahaan melalui suatu sistem informasi yang terkomputerisasi. Sistem

inilah yang harus dapat memenuhi kebutuhan departemen tadi dan mereduksi pekerjaan –

pekerjaan yang ada. Melalui ERP, maka semuanya terintegrasi menjadi suatu sistem

terpusat dengan suatu database dan menjadikan beberapa departemen lebih mudah untuk

berbagi informasi dan komunikasi.

ERP mengintegrasikan sistem komputer yang tadinya saling berdiri sendiri pada

departemen – departemen yang ada. Tentunya setiap departemen akan masih memiliki

sitem sendiri tapi bedanya sekarang semuanya sudah terhubung satu sama lain dan bisa

memecahkan masalah. Perusahaan di Indonesia pada umunya tidak membeli seluruh modul

ERP, tetapi modul – modul tertentu saja, misalnya ada perusahaan yang ingin menerapkan

modul pengelolaan sumber daya manusia dan keuangan saja.

Aktivitas di dalam ERP dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian, yang merupakan

komponen utama aplikasi Enterprise resource planning, yaitu: fungsi logistik, manufaktur/

produksi, sumber daya manusia, distribusi, serta akutansi keuangan.

Page 29: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Saat ini modul ERP yang digunakan Tekomsel adalah sales, distribution, order

management, accounting & finance, dan human resources.

Modul accounting & finane terintegrasi dengan HRIS, sehingga melalui HRIS

karyawan dapat melakukan pengecekan jumalah payroll yang dibayarkan, klaim lembur,

reimbursement, dll. Modul sales, distribution & order management terintegrasi dengan

modul accounting & finance, sehingga setiap transaksi penjual akan masuk ke sistem

finance dan tercatat sebagai pendapatan dari penjualan.

Gruver, dkk (1998) dalam O’Brian & Marakas (2008) menyatakan beberpa fungsi

dari ERP, yaitu:

1. Kualitas dan efisiensi

ERP menyediakan suatu framework untuk mengintegrasikan dan meningkatkan

bisnis proses internal perusahaan yang berdampak pada kualitas dan efisiesi

dari customer service, produksi dan distribusi.

ERP yang dilaksanakan oleh Telkomsel telah memberikan pengaruh pada

peningkatan kualitas dan efisiensi, karena informasi dapat dengan mudah

diperoleh oleh masing – masing bagian perusahaan, sehingga mempercepat

proses bisnis internal perusahaan, misalnya: perhitungan biaya lembur,

pelaporan keuangan dll. Selain itu, keakuratan data menyebabkan kualitas dari

perhitungan maupun pengambilan keputusan jadi lebih baik.

2. Mengurangi biaya

Banyak perusahaan melaporkan penurunan biaya yang signifikan dari transaksi,

software, dan staff IT setelah menggunakan ERP dibandingkan pada saat

menggunakan legacy system yang tidak terintegrasi.

Page 30: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Departemen yang tersebar di beberapa wilayah terbantu dengan adanya ERP

sehingga pengiriman laporan di Telkomsel menjadi lebih cepat tanpa

dipengaruhi lokasi, sehingga mengurangi biaya transportasi, dll

3. Decision Support

ERP menyediakan cross functional information dengan cepat kepada manager,

sehingga mampu untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan

mereka menjadi lebih baik.

ERP memberikan data – data lebih cepat karena terjadinya integrasi di beberpa

bagian perusahaan. Hal ini menyebabkan proses pengambilan keputusan

menjadi lebih cepat, misalnya: keputusan mengenai modal kerja berdasarkan

data jumlah pembayaran gaji karyawan

4. Enterprise agility

Implementasi ERP menyebabkan struktur organisasi menjadi lebih fleksibel,

begitu juga dengan kewajiban manajerial dan sumber informasi. Hal ini

menyebabkan organisasi menjadi lebih adaptive.

Sistem ERP Telkomsel mengintegrasikan data dari beberapa departemen i

perusahaan sehingga memudahkan untuk berbagi informasi , baik itu mengenai

pembayaran gaji, pendapatan penjualan, dll.

4.1.5 Collaboration

Merupakan cross functional information system yang digunakan untuk meningkatkan

komunikasi, koordianasi, dan kolaborasi diantara anggota – anggota tim bisnis. Tujuan dari

ECS (Enterprise Collaboration System) adalah memungkinkan kita untuk bekerja dengan

mudah dan efektif melalui:

a. Komunikasi : Berbagi informasi satu dengan lainnya

b. Koordiansi ; Koordiansi pekerjaan individu dan penggunaan sumber daya secara

bersama

c. Kolaborasi : Bekerja secara bersama

Alat yang digunakan untuk ECS, adalah:

1. Electronic Communication Tools

Termasuk didalamnya: email, voice mail. fax, web publishing, bulletin board system,

paging, dan internet phone system. Perangkat ini memungkinkan untuk

mengirimkan dokumen dan file dalam bentuk data, text, suara, atau multimedia

dengan menggunakan jaringan computer.

Page 31: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Telkomsel menggunakan email, voice mail, fax, web publishing dan bulletin board

serta telepon untuk melakukan koordinasi baik antar divisi, departemen, dan kantor

cabang

2. Electronic Conferencing Tools

Membantu orang – orang untuk berkomunikasi dan berkolaborasi sementara sedang

bekerja dari lokasi yang berbeda untuk bertukar ide secara interaktif, contohnya

voice conferencing, video conferencing, chat system, dan forum diskusi.

Apabila meeting tidak dapat dilaksanakan karena faktor jarak, biasanya Telkomsel

mempergunakan electronic conferencing tools berupa voice conferencing, dan video

conferencing. Penggunaan forum diskusi serta chat biasanya dilakukan melalui

website internal perusahaan untuk membahas mengenai produk atau sistem

existing saat ini.

3. Collaborative Work Management Tools

Membantu perusahaan untuk menyelesaikan dan mengelola aktivitas grup. Contoh

dari teknologi yang termasuk ke dalamnya: calendering & scheduling tools, task &

Project management, workflow system, dan knowledge management tools. Salah

satu toolsyang digunakan oleh Telkomsel adalah e-learning , dengan sistem ini,

karyawan yang ingin mengetahui mengenai hal – hal yang terkait dengan

pekerjaannya dapat mengikuti pembelajaran berbasis web yang dapat diikuti

kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan jaringan intranet perusahaan.

4.1.6 Production

Manufacturing information system (MIS) merupakan bagian dari business function

yang mendukung kegiatan produksi/ operasi yang didalamnya meliputi kegiatan yang

berhubungan dengan proses perencanaan, kontrol dari produksi barang atau jasa. Sistem

ini digunakan oleh banyak perusahaan untk merencanakan, monitor persediaan, pembelian,

dan aliran barang / jasa. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan di bidang transportasi,

jasa, finansial, dan manufakturing menggunakannya. Telkomsel menggunakan MIS untuk

melaksanakan perencanaan dan control terhadap produksi kartu perdana dan pulsa fisik.

MIS banyak digunakan untuk mendukung CIM (Computer Integrated

Manufacturing), yaitu sistem yang mengunakan konsep yang menekankan penggunaan

komputer di manufacturing yang harus simplify, automate dan integrate. O’Brian & Marakas

(2008) menyatakan bahwa tujuan dari penggunaan CIM adalah untuk menciptakan proses

manufacturing yang fleksible, cekatan sehingga menghasilkan produk yang efisien engan

kualitas yang tinggi. Keterhubungan antara MIS, CIM, ERP dengan Manufacturing Resource

Planning Systems (MRP), Manufacturing Excecution Systems (MES), dan Engineering

Systems dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 32: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

MIS digunakan untuk perencanaan kebutuhan material proses produksi disebut

dengan MRP. Perusahaan akan menyesuaikan jumlah kebutuhan bahan baku dalam bentuk

kartu, maupun kemasan dengan menggunakan MRP.

MES merupakan sistem informasi untuk melakukan monitoring performance

operasional pabrik. Sistem ini digunakan untuk melakukan monitor terhadap 5 komponen

penting proses produksi, yaitu material, alat, tenaga kerja, instruksi dan spesifikasi, serta

fasilitas produksi. Biasanya Telkomsel menggunakannya untuk melihat berapa banyak kartu

perdana & pulsa yang telah selesai diproduksi.

Engineering System digunakan untuk memudahkan, otomatisasi, dan

mengintegrasikan aktifitas yang berhubungan dengan produksi. Telkomsel menggunakan

Computer Aided Process Planning untuk untuk menciptakan proses produksi yang lebih baik

dan cepat.

4.1.7 Human Resource Management (HRM)

Human Resources Management (HRM) merupakan fungsi yang terkait dengan

recruitment, penempatan, evaluasi, kompensasi, dan pengembangan karyawan dalam

organisasi. Human Resources Information System (HRIS) merupakan sistem konseptual

yang digunakan untuk melaksanakan fungsi pengelolaan karyawan atau HRM. Menurut Mc

Leod (1995) menyatakan kegiatan utama HRM , yaitu:

a. Perekrutan & Penerimaan (Recruiting & Hiring)

Page 33: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Telkomsel menyimpan data mengenai job specification melalui aplikasi HRIS,

sehingga apabila melakukan perekrutan dan penerimaan harus disesuaikan

dengan job specification yang ada.

b. Pendidikan dan pelatihan

Selama periode kepegawaian , HRM dapat mengatur program pendidikan

maupun pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja

pegawai. Setiap periode satu tahun sekali Karyawan Telkomsel akan melakukan

konsultasi dengan atasan untuk perencanaan program pelatihan yang akan

mereka terima berdasarkan list pelatihan yang ditawarkan melalui HRIS. Apabila

jenis pelatihan telah ditentukan, maka atasan melakukan input data pelatihan,

yang selanjutnya diakses oleh bagian HRM untuk melakukan perencanaan

jadwal pelatihan. Selain itu, jenis pelatihan disesuaikan dengan penilaian

kinerja karyawan yang dilaksanakan setiap satu triwulan. Karyawan akan

diberikan penilaian oleh atasan melalui HRIS atas performance kerja yang telah

dilakukan.

c. Manajemen Data

HRM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan

memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pegawai.

KaryawanTelkomsel dapat melihat informasi mengenai jumlah gaji yang

diterima, sisa cuti, jenis pelatihan yang telah diikuti, serta nilai poin kinerja

melalui HRIS. Selain itu, dapat dilakukan update data pribadi karyawan, seperti

data anak serta istri/ suami yang penting untuk memperoleh tunjangan.

d. Penghentian dan administrasi tunjangan

Selama seseorang dipekerjakan oleh perusahaan, mereka menerima paket

tunjangan, seperti kesehatan, dll. Melalui HRIS pegawai Telkomsel dapat

melakukan klaim atas biaya kesehatan yang telah mereka keluarkan serta

notfikasi mengenai persetujuan atas klaim. HRIS juga digunakan untuk

pengurusan pension bagi karyawan.

4.1.8 Finance

Sistem komputerisasi yang menggunakan Financial Management System

mendukung manajer bisnis dan professional dalam pembuatan keputusan yang

berhubungan dengan pembiayaan bisnis, alokasi serta control terhadap sumber daya

keuangan perusahaan. Sebagian besar penggunaan FMS untuk manajemen investasi dan

cash, capital budgeting, peramalan dan perencanaan keuangan

Perusahaan dapat melakukan evaluasi dampak finansial terhadap capital

expenditure. Investasi pada umumnya dilihat berdasarkan cash flow, ROI, dll. Perusahaan

dapat melihat pengaruh dari pemasangan repeater atau pembangunan BTS yang

diharapakan dapat meningkatkan revenue perusahaan.

Page 34: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

4.1.9 Pemesanan

Investomedia menyatakan bahwa Order Management System (OMS) adalah sistem

elekronik yang digunakan untuk keamanan dan efektivitas dari pemesanan. Telkomsel

selalu melakukan pengadaan barang – barang melalui pihak – pihak yang telah diplih

melalui proses pitching sehingga pemesanan tidak dilakukan secara online atau manual.

4.2 Identifikasi Grudin's Time-Space Matrix

Kuadran 1 (Same Place – Same Time)

Pada kuadran satu dijelaskan bahwa bagaimana komunikasi di PT Telkomsel pada waktu

yang sama dan tempat yang sama, komunikasi dapat berjalan melalui interaksi tatap muka,

di ruang meeting. Kegiatan ini dilakukan apabila seluruh anggota rapat dapat hadir tanpa

ada kendala jarak dan waktu, misalnya meeting mingguan yang membahas performasi

sales.

Kuadran 2 (Same Place – Different Time)

Pada kuadran dua, dengan sistem informasi sebagai media pendukungnya, menjelaskan

bahwa pada tempat yang sama dan waktu yang berbeda, dapat dilakukan melalui shift work.

Pada bagian produksi kartu dan pulsa fisik biasanya komunikasi antar shift dilakukan melalui

papan pengumuman, misalnya perubahan jadwal karyawan, dll

Kuadran 3 (Same Place – Different Time, Not Known)

PT Telkomsel memanfaatkan ruangan kerja untuk mengkomunikasikan mengenai hasil

keputusan menyangkut pembagian kerja terhadap suatu proyek di papan kerja. Misalnya

pembagian tanggung jawab event penjualan.

Page 35: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

Kuadran 4 (Different Place, Known – Same Time)

Pada kuadran empat, perusahaan biasanya memanfaatkan teleconference untuk

berkomunikasi pada tempat yang berbeda yang diketahui, misalnya kantor cabang pada

waktu yang sama. Biasanya dilakukan apabila meeting tidak memungkinkan untuk

mempertemukan masing – masing pihak di tempat yang sama, misalnya meeting mengenai

distribusi perdana, serta penjualan yang dilakukan antara kantor pusat dengan kantor

cabang

Kuadran 5 (Different Place, Known – Different time)

Komunikasi untuk temat yang berbeda yang diketahui pada waktu yang berbeda dilakukan

melalui email. Biasanya setiap event penjualan karyawan akan mengirimkan email

mengenai dokumentasi acara yang dikirim melalui mailing list (Sales-L) sehingga

memungkinkan karyawan darikantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dapat

melihat dan menerapkannya.

Kuadran 6 (Different Place, Known - Different time, Not Known)

Perusahaan memanfaatkan collaborative writing untuk berkomunikasi dari tempat yang

berbeda yang diketahui, di saat waktu yang berbeda. Biasanya setiap akhir minggu setiap

kantor cabang melakukan analisa terhadap Sales, Churn, dan Net Add yang harus

dikirimkan sebelum waktu jam 12 malam hari berikutnya.

Kuadran 7 (Different Place, Not Known - Same Time)

Telkomsel melakukan komunikasi di tempat yang berbeda pada saat yang sama. Hal ini

misalnya dalam bentuk Temu outlet berupa seminar kepada para outet untuk menjelaskan

produk keluaran terbaru, serta melakukan sharing session mengenai kendala – kendala di

lapangan.

Kuadran 8 (Different Place, Not Known - Different Time)

Perusahaan memanfaatkan bulletin board untuk melakukan komunikasi di tempat yang

berbeda yang tidak diketahui pada waktu yang berbeda dengan memanfaatkan bulletin

board, misalnya untuk event school community, maka telkomsel akan memasang poster di

bulletin board sekolah dengan bekerjasama dengan para guru dan bagian tata usaha.

Kuadran 9 (Different Place, Not Known - Different Time, Not Known)

Untuk berkomunikasi pada tempat yang berbeda yang tidak diketahui pada saat yang

berbeda yang tidak diketahui, perusahaan memanfaatkan workflow dalam bentuk sistem

docflow, sehingga dokumen yang sedang diproses dapat diketahui keberadaannya dimana

dan sedang dalam proses yang sedang dialaminya.

.

Page 36: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

4.3 Global Management

Perusahaan besar maupun kecil pasti terkena dampak dari pengembangan bisnis

internasional dan berhubungan dengan orang, jasa dan service dari negara lain. O’Brian &

Marakas (2008) mengilustrasikan dari pekerjaan mengelola teknologi informasi global.

Manajemen TI

Global

Platform Teknologi

Berbasis Internet

Manajemen Sumber

Daya Data

Pengembangan

Sistem

Portofolio Aplikasi

BisnisStrategi Bisni/ TI

Tantangan Budaya,

Politik, dan

Geoekonomi

Semua aktivitas global harus disesuaikan dengan memperhitungkan tatangan budaya, politik

dan geoekonomi yang ada di dalam masyarakat bisnis internasional. Mengembangkan

strategi bisnis dan TI yang tepat untuk pasar global harus merupakan langkah awal dalam

manajemen teknologi informasi global (Global Information Technology Management). Begitu

hal tersebut dilakukan, pemakai akhir dan para manajer sistem informasi akan beralih

pengembangan portofolio aplikasi bisnis yang dibutuhkan untuk mendukung strategi bisnis/

TI, hardware, software, dan standar teknologi berbasis internet untuk mendukung aplikasi

tersebut. Manajemen sumber daya data untuk manajemen database yang dibutuhkan, serta

akhirnya proyek pengembangan sistem yang akan menghasilkan sistem informasi global

yang diminta.

Saat ini, Telkomsel masih fokus untuk beroperasi di dalam negeri. Namun,

perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi ke beberapa negara terdekat

seperti Timur Leste maupun Vietnam

Page 37: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Customer Relationship Management (CRM).

http://www.marketingteacher.com/lesson-store/lesson-crm.html. (diakses pada 5 Juli 2011)

Anonim. ICT in Indonesia. http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/01/03/ mendulang-

emas-di-balik-derasnya-perkembangan-bisnis-seluler. (diakses pada 03 January 2011)

Anonim. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management/CRM).

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_hubungan_pelanggan. (diakses pada 5 Juli 2011)

Anonim. Order Management System. http://www.investopedia.com/terms/o/oms.asp

(diakses pada 3 Juli 2011) Anonim. Pengertian CRM. http://galihadi.wordpress.com/pengertian-crm/ (diakese pada 20

Agustus 2011)

Anonim. Sekilas Customer Relationship Management (CRM).

http://bagbigbug.com/2009/03/12/sekilas-customer-relationship-management-crm/ (diakses pada 5 Juli 2011)

Anonim. Telkomsel Enggan Perang Tarif. http://www.tribunnews.com/2011/03/10/ telkomsel-enggan-perang-tarif (diakses pada 10 Maret 2011)

Dewi, Mariana. Customer Relationship Management (CRM). http://marianadewi.blogspot.com/2008/12/customer-relationship-management.html (diakses pada 4 Juli 2011)

Furqan, Andi Chairil. Mendulang Emas di Balik Derasnya Perkembangan Bisnis Seluler http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/01/03/mendulang-emas-di-balik-derasnya-perkembangan-bisnis-seluler (diakses 3 Januari 2011)

Harisson, Alan. 2008. Logistic Management and Strategy. Harlow: Prentice Hall.

Kalakota, Ravi dan Marcia Robinson. 2001. E-Business 2.0: Roadmap for Success. Atlanta:

Addison-Wesley Professional. Kavanaugh, Shannon. 3 Steps to Successful CRM. http://crm.blogs.com/crm/2008/06/3-

steps-to-succ.html (diakses pada 20 Agustus 2011)

Ledgeview Partners. CRM Is More Than Just A Buzz Word.

http://www.crmsoftwareblog.com/2011/08/crm-is-more-than-a-buzz-word. (diakses

pada 20 Agustus 2011)

McLeod, Raymond. 1995. Sistem Informasi Manajemen. New Jersey: Prentice-Hall.

Naylor, John. 2004. Management. Liverpool: Pearson Education.

Page 38: I. PENDAHULUAN - anas.blogstudent.mb.ipb.ac.idanas.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/Paper-CRM.pdf · Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011 I. PENDAHULUAN A ... Seluler

Tugas MK. Sistem Informasi Manajemen Anas Farizi, 2011

O’ Brian & Marakas. 2008. Management Information Systems. McGraw-Hill

Rahman, Dedi. Enterprise system. http://dedirahmans.wordpress.com/. (diakses pada 5 Juli

2011)

Suprihadi, Edi. CRM, Memuaskan Pelanggan. http://blog.stie-

mce.ac.id/eddys/2011/06/09/crm-memuaskan-pelanggan. (diakses pada 20 Agustus

2011)

Yuan. Apa Itu CRM?. http://sabukhitam.com/blog/topic/review/apa-itu-crm.html/comment-

page-1#comment-1739. (diakses pada 20 Agustus 2011)