blok emergensia 2011-2012 selasa, 6-7-2011
DESCRIPTION
kuliah agamaTRANSCRIPT
BLOKEMERGENSI
2011-2012Oleh:
ZUHRONI
MATERI BAHASAN Konsep Darurat dlm Islam Nash Terkait dengan batasan Darurat. Kaidah Darurat dan Contoh Aplikasinya Perbedaan dan persamaan antara
darurat dlm Islam dan kegawatdaruratan dlm Medis.
Maslahah dan mafsadah. Maqashid al-Syariah (Dlaruriyah al-
Khams).
KONSEP DARURAT DLM
ISLAM
PENGERTIAN DARURAT(Bahasa)
• Darurat 'adh-Dharūrah' berasal dari kata al-Dharar = Sesuatu yang turun tanpa ada yang dapat menahannya (al-Jurjani)
• Kebutuhan yang sangat, kebutuhan atau kesulitan yang berlebihan (Abdullah bin Muhammad ath-Thariqiy)
PENGERTIAN DARURAT(Istilah Syarak)
Darurat yang berhubungan dengan kelaparan =’rasa takut akan ditimpa kerusakan atau kehancuran terhadap jiwa atau sebagian anggota tubuh bila tidak makan’ (Al-Jashshāh).
’Rasa kuatir akan terjadinya kematian atau sakit yang menakutkan atau menjadi semakin parahnya penyakit atau membuat semakin lama sakit, dan atau terpisahnya dengan rombongan seperjalanan, atau kuatir melemahnya kemampuan berjalan atau berkendaraan jika ia tidak makan dan tidak mendapatkan yang halal untuk dimakan, yang ada hanya yang haram, maka saat itu ia mesti makan yang haram itu’ (Ulama Syafiiyyah)
”Datangnya kondisi bahaya atau kesulitan yg amat berat kepada diri manusia, yang membuat dia kuatir akan terjadi kerusakan (dharar) atau sesuatu yang menyakiti jiwa, anggota tubuh, kehormatan, akal, harta, dan yg bertalian dgnya. Dalam keadaan demikian, seseorang boleh atau tak dapat tidak harus mengerjakan yg diharamkan, atau meninggalkan yg diwajibkan, atau menunda waktu pelaksanaannya guna menghindari kemudaratan yg diperkirakannya dapat menimpa dirinya selama tidak keluar dari syarat-syarat yg ditentukan oleh syarak” (Wahbah Al-Zuhaili).
Darurat = Hajat (MUI)
Ketentuan Umum• Darurat ((الضرورة) = suatu keadaan di mana
seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yg diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati.
• Hajat (الحاجة) = suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yg diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan besar.
Arti Darurat Secara Komprehensif
Datangnya kondisi bahaya atau kesulitan yg amat berat kepada diri manusia, yg membuat dia kuatir akan terjadi kerusakan (dlarar) atau sesuatu yg menyakiti jiwa, anggota tubuh, kehormatan, akal, harta, dan yg bertalian dgnya. dlm keadaan demikian, seseorang boleh atau tak dapat tdk:• harus mengerjakan yg diharamkan, • atau meninggalkan yg diwajibkan, • atau menunda waktu pelaksanaannyaguna menghindari kemudaratan yg diperkirakan dapat menimpa dirinya selama tdk keluar dari syarat-syarat yg ditentukan oleh syarak” (Wahbah Al-Zuhaili)
Makanan dan minuman Pengobatan, Memanfaatkan harta orang lain, Memelihara prinsip keseimbangan akad dlm
berbagai transaksi, Melakukan sesuatu di bawah tekanan atau
paksaan, Mempertahankan jiwa atau harta dsb, Meninggalkan kewajiban agama, Dll.
Syarat: Tdk bertentangan dg prinsip syarak, jika bertentangan, tdk boleh dilakukan, seperti: Terpaksa berzina atau menjadi PSK, Terpaksa kufur atau syirik, Dsb.
Darurat Menjangkau
Semua Keadaan
BERDASARKAN KAIDAH DI ATAS
Dalil-dalil Disyariatkannya Darurat
Dalil al-Quran:Al-Baqarah (2):173,
al-Māidah (5):3,
al-An'ām (6):145,
al-Nahl (16):115,
al-An'ām (6):119
TERKAIT DENGAN MAKANAN, OBAT
BERBAHAN HARAM TERMASUK DI DALAMNYA
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yg (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dlm keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tdk menginginkannya dan tdk (pula) melampaui batas, maka tdk ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.s. al-Baqarah (2):173).
Antara lain:
Dalil Darurat (Al-Quran)
Dari Jābir bin Samurah bahwa sebuah keluarga yg menghuni sebuah rumah yg berada di al-Harrah dlm keadaan kekurangan makanan, kata Jābir: Lalu unta milik mereka mati, atau milik orang lain, maka Rasul memberi keringanan untuk memakannya" (HR. Ahmad).
Antara lain:
Dalil al-Sunnah
DALIL NASHDARURAT DLM TINDAKAN MEDIS
KhitanTindakan para wanita Sahabat
menangani serdadu yang terluka dan korban saat perang di masa Nabi
UNSUR-UNSUR
DARURAT
4 Unsur Diberlakukannya Hukum Darurat: 1. Kondisi darurat yg dihadapi,
Syaratnya:
a. bahaya yg dihadapi besar.
b. bahaya tsb sedang berlangsung.
2. Perbuatan yg dilakukan untuk mengatasi kondisi darurat,
Syaratnya:a. Perbuatan tsb lazim (pasti bisa) utk mengatasinya.
b. Perbuatan tsb relevan dg bahaya yg dihadapi.
3. Obyek darurat, Disyaratkan terjadinya atas diri atau harta sendiri atau harta orang lain.
4. Orang yg berada dlm keadaan darurat.
Syaratnya:1. Tdk mempunyai kewajiban syar'i yg lain untuk
mengatasi bahaya atau kondisi darurat.
2. Tdk mempunyai unsur kesengajaan untuk menciptakan kondisi darurat.
BATASAN DARURAT
Unsur-unsur Darurat Kondisi darurat yg dihadapi,
syaratnya:
Bahaya yg dihadapi besar.
Bahaya tersebut sedang berlangsung.
Perbuatan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi darurat,
Syaratnya:
Perbuatan tersebut lazim (pasti bisa) untuk mengatasi darurat.
Perbuatan tersebut relevan dg bahaya yg dihadapi.
HUKUM MELAKSANAKAN YG HARAM DLM KEADAAN
DARURAT
a. Wajib (Ulama dari Mazhab Maliki, golongan al-Zhahiri, Imamiyah, dan yang termasyhur dari Mazhab Syafi'i).
Alasan :
:ن8 =وا إ ن Bح@س: Bة: وBأ =ك 8ه@ل :لBى الت =م@ إ @د:يك يB :أ @ق=وا ب =ل وBالB ت
Bين: ن @م=ح@س: =ح:بT ال 8هB ي الل
".. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik" (Q.s. al-Baqarah (2):195)
Mubah Ulama Mazhab Hanbali, satu pendapat dari Mazhab Syafi'i, satu pendapat dari Abu Yusuf (tokoh Mazhab Hanafi)
Alasannya:Orang yg melakukan perbuatan yg diharamkan hanya apabila ada keharusan untuk menolak kemudaratan dan menyelamatkan diri dari kebinasaan
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DARURAT MEDIS DAN ISLAM
DARURAT
PERSAMAANSama-sama harus segera dilakukan
PERBEDAAN
MEDIS
ISLAM
SUDAH MENJADI PROSEDUR BAKU = HARUS
ASALNYA HARAM, KRN DARURAT HRS DILAKUKAN = WAJIB/MUBAH
KAIDAH HUKUM ISLAM TENTANG DARURAT
â»@ájâÊâgáhéxï@
Kemudaratan harus dilenyapkan
KAIDAH INDUK
Kaidah Darurat dan Beberapa Contoh Penerapannya
Tidak boleh memudaratkan diri sendiri juga orang lain"
ág@áhçwïÙáÈágáháwïÙ
KAIDAH HUKUM ISLAM
CABANG DARURAT
Kaidah Cabang Dlarar Pertama:
áhãËçl ãËéM@âJ ç¹ãUáLðÏ÷±ápáãñáï@�
Kesulitan itu menarik kemudahan.
o Diberlakukannnya hukum rukhshah, o Dibolehkan bagi orang sakit
bertayammum krn tdk boleh terkena air,
o Karena sakit diperbolehkan tidak berpuasa,
o Dll.
Kaidah Cabang Dlarar Kedua
çO@ágãÉð¡ãYá½ñ@â[ãËçIâLâO@ágãÈâhéxï@
Kemudaratan (bahaya) itu membolehkan hal-hal yang dilarang.
Semua yang dilarang dalam Islam, selain kufur, zina, dan membunuh = dibolehkan melakukannya ketika darurat.
Kaidah Cabang Dlarar Ketiga
AáÄõgádï±çHâgédï±âÊçÎágãÈâhéx¹çá[ãËçHð@Aá¼áÈ
Sesuatu yang diperbolehkan karena darurat ditetapkan sesuai dengan kadar kedaruratanya.
• Dokter hanya boleh melihat aurat dan atau menjamah pasien pada anggota tubuh yg diperlukan.
• Pembalut luka atas pasien hanya boleh dilakukan pada bagian tubuh yang terluka saja.
• Diperkenankan menggunakan obat terlarang, kebolehannya hanya untuk kesembuhannya saja tidak untuk yg lain.
Kaidah Cabang Dlarar Keempat:
çÆç@áÈájçHáºïî áHögãfâ¥çáiAáTAá¼áÈ
Sesuatu yang diperkenankan karena ‘uzur’ batal dengan tidak adanya uzur tersebut.
• Tayamum batal karena ada air • Berbuka puasa krn bepergian jauh, setelah pulang
mesti puasa.
Kaidah Cabang Dlarar Kelima
ïÙâgáhéx¸ gáhéxAáHâ»@ájâÊ ç ïB Kemudaratan itu tidak dapat dihilangkan dengan kemudaratan yang lain.
Darurat sangat memerlukan obat tertentu, haram merampas obat milik orang lain yg juga sangat diperlukan yg juga dalam keadaan darurat.
Jika ada satu obat atau alat penyembuhan tertentu yg sangat diperlukan oleh pemiliknya maka tidak boleh merampasnya
Kaidah Cabang Dlarar Keenam
õ[çAát á½ñ@çJ ñ¹áTÐï¹á¤å¿édï±â¼çdçkAï á½ñ@âÒãgác
Menolak kerusakan didahulukan daripada menarik kemaslahatan.
Dalam kondisi pasien tidak dipebolehkan terkena air karena akan membahayakan penyakitnya maka thaharah dilakukan dengan tayammum.
Seorang yg sakit tidak harus berpuasa jika akan menambah sakitnya atau akan memperlambat kesembuhannya dan berbuka akan dapat menyembuhkannya.
Kaidah Cabang Dlarar Ketujuh
Apabila ada dua bahaya (risiko) yang berlawanan, maka harus dipelihara yang lebih berat kadar madlaratnya dengan melaksanakan yang lebih ringan kadar mudaratnya.
• Seorang dokter diperkenankan membedah perut mayat seorang wanita hamil yang diharapkan bayi dalam kandungannya akan tetap hidup bila dikeluarkan
• Diperbolehkan melakukan bedah medis jika dimaksudkan untuk menghindari penyakit yang lebih berat
• Boleh menggugurkan kandungan jika mengakibatkan matinya si ibu.
Kaidah Cabang Dlarar Kedelapan
ïBòÏésAááÈòÏé¼Aá¤çÎágãÈâhéx@ïÏïõjãÁá¼â»õjãÁáLðÏáTïAñ �
Kebutuhan itu diposisikan pada kedudukani darurat, baik bersifat umum atau khusus.
• Orang lain jenis yg bukan mahramnya diperkenankan bertatap muka karena adanya tuntutan pergaulan hidup sehari-hari dan profesi
• Penggusuran tanah oleh pemerintah terhadap tanah penduduk untuk membuat jalan umum.
PEMBERLAKUAN RUKHSHAH
(DISPENSASI) DLM BATASAN SYARIAT ISLAM
PengertianRUKHSHAH (DISPENSASI)
Mempermudah, keringanan atau kelonggaran (Bahasa).
‘Ketetapan-ketetapan hukum yg ditetapkan Allah swt berdasarkan uzur-uzur yg dihadapi manusia‘ (Istilah).
Definisi Rukhshah(yg lain):
‘Suatu keringanan bagi manusia mukallaf dlm melakukan ketentuan Allah swt. pada keadaan tertentu karena ada kesulitan; suatu kebolehan melakukan pengecualian dari prinsip umum karena kebutuhan (al-hajat) atau keterpaksaan (al-Darurat)‘ (Istilah)
AlasanDiperbolehkannya Rukhshah
1. Tidak untuk tujuan melakukan kezaliman, berbuat dosa atau meringan-ringankan sesuatu yg sudah diringankan.
2. Untuk sekadar menghilangkan kesulitan dan menghendaki keringanan hingga menemukan kelapangan sesudahnya.
SEBAB DAN BENTUK RUKHSHAH
Sebab-sebabTimbulnya Rukhshah
1. Bepergian Jauh.
2. Sakit
3. Terpaksa atau suatu hajat (al-hajat) 4. Lupa5. Ketidaktahuan 6. Kekurangmampuan7. Kesukaran umum /'Umum al-Balwa8. Untuk kepentingan umum
Bentuk Rukhash
PengguguranPenguranganPenggantianMendahulukan PelaksanaannyaMengakhirkan PelaksanaannyaDaruratPengubahan
MAQĀSHID
AL-SYARÎ'AH
PengertianMAQĀSHID AL-SYARÎ'AH
Maqāsyid (j: al-maqshid ) = tujuan (Bahasa) Syari’ah, = jalan yg lurus (Bahasa)
Syariat Islam = Seluruh perangkat aturan, hukum, undang-undang yg dibentuk oleh Allah swt. yg disampaikan kepada manusia Nabi Muhammad saw (Istilah)
Makna dan tujuan yg dikehendaki syarak dlm mengsyariatkan suatu hukum bagi kemaslahatan umat
manusia.
Tujuan-tujuan Syariat(Maqāshid al-Syarī'ah)
PembagianMaqāshid al-Syari'ah
Menciptakan kemaslahatan bagi mahluk secara
keseluruhan, dunia dan akhirat, terealisasikannya
peraturan-peraturan syariat Islam
UMUMKHUSUS
Teralisasikan kemaslahatan di sektor-sektor khusus dlm bidang-bidang khusus dlm
kehidupan (keteraturan ekonomi, keluarga, politik
dst.)
MASLAHAHDLM PERSPEKTIF
HUKUM ISLAM
Kebalikan mafsadah = Manfaat atau suatu pekerjaan yg mengandung manfaat.
Mengambil manfaat dan menolak kemudaratan dlm rangka memelihara tujuan-tujuan syarak.
Suatu kemaslahatan harus sejalan dg tujuan syarak meskipun bertentangan dg tujuan-tujuan manusia.
Ulama sepakat mashlahah yg bertentangan dg ketentuan al-Quran dan al-Sunnah (mashlahah mulghah atau mashlahah bāthilah) = tdk dianggap sebagai mashlahah.
Pengertian dan Batasan
MASLAHAH
LIMA KEMASLAHATAN (al-Kulliyyāt al-Khams)". Dharūriyyat al-Khams
Pendapat Lain:
URUTAN PERINGKAT PEMELIHARAAN LIMA KEMASLAHATAN
1. Dlarūriyyah (sejenis kebutuhan primer).
2. Hājjiyah (sejenis kebutuhan sekunder).
3. Tahsiniyyah (sejenis kebutuhan tertier).
Urutan Peringkat Pemeliharaan Lima
Kemaslahatan
Al-Dlarūriyyah (Kebutuhan Primer) Segala sesuatu yg tdk dapat ditinggalkan dlm
kehidupan keagamaan dan keduniaan, jika tdk ada, kehidupan dunia menjadi rusak, hilang kenikmatan, dan akan menghadapi siksaan di akhirat.
Kebutuhan esensial itu = Memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta dlm batas jangan sampai esensi kelima pokok itu hilang.
tdk terpenuhinya kelima pokok tsb akan berakibat terancam eksistensinya.
Hājjiyah(Kebutuhan Sekunder)
Sesuatu yg dibutuhkan manusia dlm menghindari kesempitan dan menolak kesulitan.
tdk terpeliharanya kelompok hajjiyah ini akan mengancam eksistensi kelima pokok di atas, tetapi hanya akan menimbulkan kesulitan bagi mukallaf.
Kelompok ini berkaitan erat dg rukhshah atau keringanan dlm hukum Islam.
Tahsiniyyah(Tertier)
Kebutuhan yg menunjang peningkatan martabat seseorang dlm masyarakat dan di hadapan Tuhan, sesuai dg nilai kepatutan.
Pada umumnya mashlahah yg tergolong tahsiniyyah ini tdk wajib, kadang-kadang hukumnya wajib, seperti wudlu, mandi, menutup aurat.
Perbuatan yg dikelompokkan tahsiniyyah dilakukan demi lebih sempurnanya:
Berakhlak mulia, Bermuka manis saat berkomunikasi dg
orang lain, Dianjurkan memakan yg bergizi, berpakaian bagus, melakukan ibadah-ibadah sunnah dll.
Memelihara Agama(Hifzh al-Dīn) Pengamalan ibadah dlm arti luas:
Pengamalan terhadap perintah-perintah agama sebagai kewajiban individual yg terkait dg ibadah maupun akidah, Menegakkan atau menetapkan hukum agama, Memberikan sanksi hukum Islam bagi pelaku yg menodai agama, Dakwah Islam,jihad fi sabilillah, Menolak serta menentang berbagai penyimpangan agama.
Memelihara Agama(Hifzh al-Dīn)
Perawatan klinis, dg kondisi kesehatan yg baik manusia mempunyai energi untuk dapat menunaikan kewajiban keagamaannya. Ibadah dilakukan secara phisik (jasadiyyah) dan psikis (rūhiyyah), di samping sebagian dlm bentuk materi (māliyyah). Bentuk ibadah yg bersifat phisik al., shalat, puasa, dan haji. Tubuh yg lemah akan menjadikan menghadapi kesulitan.
Kesehatan mental dan akidah sangat diperlukan untuk memilah, memilih, dan mengetahui akidah yg menyimpang. Agama hanya diperlukan bagi orang yg berakal, tdk ada agama bagi yg tdk berakal. Karena itu, perawatan medis terhadap kelainan atau gangguan mental akan berkontribusi penting terhadap pelaksanaan agama.
Memelihara Agama Peringkat Dlarūriyyah
Melaksanakan kewajiban agama yg termasuk primer, (shalat 5 waktu, membaca syahadat, puasa Ramadlan, dll.)
Jika perintah individual (wajib ain) tsb diabaikan eksistensi agamanya terancam, pelanggarnya diancam siksa di akhirat.
Realisasi dari menjalankan kewajiban agama, di samping mengamalkannya juga membela orang yg bermaksud mengganggunya.
Memelihara AgamaPeringkat Hājjiyah, Melaksanakan ketentuan agama, utk menghindarkan diri dari kesulitan:
Shalat jamak dan qashar bagi musafir, Menjamak shalat bagi dokter yg tdk bisa meninggalkan tugas
operasi, Menjamak shalat bagi pasien yg kesulitan melaksanakan shalat
pada setiap waktunya, Berbuka puasa bagi yg bepergian jauh atau sakit, Bertayammum bagi yg tdk mendapatkan air atau tdk boleh terkena
air, dll.
Jika ketentuan tsb tdk dilaksanakan tdk merusak eksistensi agama, hanya akan mempersulit bagi yg melakukannya.
Memelihara AgamaPeringkat Tahsīniyyah
Mengikuti petunjuk agama guna mempertinggi martabat manusia sekaligus melengkapi pelaksanaan kewajiban kepada Tuhan, misalnya:- Menutup aurat, baik di dlm maupun di luar shalat, - Membersihkan najis dari badan, pakaian, tempat, - -- dll.
Kalau hal-hal tsb tdk mungkin dilakukan, tdk mengancam eksistensi agama dan tdk mempersulit bagi yg melakukannya.
Memelihara Jiwa(hifzh al-Nafs)
Dianjurkan selalu menjaga eksistensinya dan memenuhi hak-haknya: Dianjurkan menikah dan berketurunan
Dianjurkan memberikan hak-hak badan dg memenuhi kebutuhan primer manusia: Makan, minum, pakaian, sandang, dan papan.
Memelihara Jiwa(hifzh al-Nafs) (2) Keharusan mengatur negara untuk
menjamin keamanan kehidupan masyarakat dan individu.
Menjaga kehormatan insani, tdk menuduh kejahatan tanpa bukti, mencaci dsb.
Diberlakukannya hukum rukhshah pada saat menghadapi kesulitan tdk mampu melakukan kewajiban secara ‘azimah.
Memelihara Jiwa(hifzh al-Nafs) ( 3 )
Diharamkan melakukan hal-hal yg dapat merusak akal, baik secara phisik maupun batin.
Dilarang menghilangkan nyawa insani, baik bunuh diri atau membunuh orang tanpa hak. Namun di sisi lain ada keharusan menghukum pelaku tindakan kriminal, baik dlm bentuk qishāsh, diyat, atau kaffārat yg berimplikasi menciptakan kemahlahatan banyak orang.
Memelihara Jiwa Peringkat Dlarūriyyah
Memenuhi kebutuhan pokok berupa makanan untuk mempertahankan hidup.
Berobat saat sakit, khususnya sakit yg dapat mengancam jiwanya.
Jika dibaikan akan terancam eksistensi jiwa manusia.
Memelihara JiwaPeringkat Hājjiyah
Diperbolehkan berburu binatang untuk menikmati makanan yg lezat dan halal.
Mengonsumsi makanan secara seimbang dan proporsional, berolahraga, menjaga kesehatan, dll.
Jika hal itu diabaikan, tdk akan mengancam eksistensi jiwa manusia, melainkan hanya mempersulit hidupnya.
Memelihara JiwaPeringkat Tahsīniyyah
Ditetapkannya cara dan etika makan dan minum. Batasan itu hanya berhubungan dg soal kesopanan dan
etika: Makan dg tangan kanan, menyuci tangan sebelum dan sesudah makan, membaca basmalah di awal makan dg niat dan doa, dilakukan sambil duduk, makanan tidak sangat panas, jika makan bersama makan terdekat, menyedikitkan atau mengecilkan suapan dan
sempurna dlm mengunyahnya, dll.
Memelihara Akal(hifzh al-’Aql) Akal diposisikan sebagi sesuatu yg sangat penting dlm
kehidupan insani. Manusia dimuliakan dari makhluk lain karena eksistensi
akalnya. Karenanya, diberi mandat menjadi khalifah dan memikul amanah
Syariat Islam sangat menekankan memelihara akal dg mengharamkan berbagai tindakan yg dapat merusak potensi akal, seperti larangan mengonsumsi khamar dan NARKOBA, memberikan sanksi berat bagi pelakunya.
Memelihara AkalPeringkat Dlarūriyyah
Diharamkannya minum minuman keras. Jika ketentuan ini dilanggar, akan
berakibat terancamnya eksistensi akal dan diancam siksa di akhirat. Bahkan, dikenai sanksi dicambuk.
Memelihara AkalPeringkat hājjiyah Dianjurkannya menuntut ilmu, belajar
keterampilan tertentu dlm kaitannya dg olah otak, jika tdk dilakukan tdk akan merusak akal tetapi akan mempersulit diri seseorang dlm kaitannya dg pengembangan ilmu pengetahuan.
Memelihara Akal Peringkat Tahsīniyyah Menghindarkan diri menghayal,
berandai-andai, melamun kosong atau mendengarkan sesuatu yg tdk berguna, secara etika tdk akan mengancam eksistensi akal secara langsung, hanya akan menjadikan kehidupannya kurang bernilai.
Memelihara Keturunan(Hifzh al-Nasl)
Dg upaya memprogram: Lahirnya generasi yg sehat dan baik melalui pernikahan, Menjauhkan diri hidup salibat, Mengharamkan pembunuhan terhadap anak atau aborsi, Menjaga kemurnian nasab, Menjauhkan perzinaan serta seluruh faktor yg dapat menghantarkan
terjadinya perzinaan, serta perilaku seksual menyimpang, Penegakan hukum Islam terhadap pelakunya, Pengembalian nama baik bagi yg telah dituduh berzina tetapi tdk
terbukti, sebaliknya, menghukum penuduhnya sesuai dg ketentuan hukum Islam.
Memelihara Keturunan Peringkat dlarūriyyah Disyariatkannya nikah dan dilarang zina, jika dilanggar
eksistensi keturunan menjadi terancam dan pelakunya disiksa di akhirat, bahkan di dunia dikenai sanksi rajam atau cambuk.
Menjaga kemurnian nasab, setiap upaya reproduksi manusia yg dapat merusak atau merancukan nasab diharamkan (kloning reproduksi, ibu tumpang, inseminasi buatan dan bayi tabung donor).
Mengadopsi anak yg menjadikan anak bernasab kepada pengadopsi diharamkan.
Memelihara KeturunanPeringkat Hājjiyah
Disebutkannya mahar dlm akad nikah, jika dilanggar maka suami harus membayar mahar mitsli.
Diberikannya hak talak bagi suami, jika dlm kesulitan tertentu dapat digunakan. Jika hak thalak tdk dilakukan tdk merusak keturunan, hanya menghadapi kesulitan tertentu.
Memelihara KeturunanPeringkat Tahsīniyyah Disyariatkannya khithbah (meminang)
dan walīmah (pesta), jika tdk dilaksanakan tdk mengancam eksistensi keturunan dan tdk mempersulit orang yg menikah, hanya kurang sempurna.
Memelihara Harta(Hifzh al-Māl)
Memelihara HartaPeringkat Dlarūriyyah
Cara kepemilikan harta dg cara yg dibenarkan dan larangan mengambil harta orang lain tanpa hak, jika dilanggar akan mengancam eksistensi harta dan diancam siksa di akhirat.
Memiliki harta secara batil dapat dikenai hukuman potong tangan atau mati. Bahkan, menjadi korban karena membela dan mempertahankan harta yg menjadi haknya dinilai mati syahid.
Memelihara Harta Peringkat hājjiyah Bolehnya bertransaksi dg sistem al-Salam (pesan), Meminta dikirimi obat-obatan tertentu kepada pihak
suplier atau produsen dan pesanan itu akan dikirim sesuai dg kesepakatan, pembayaran dilakukan sesuai dg kesepakatan.
Jika kebolehan itu dilanggar tdk mengancam eksistensi keuangannya tetapi akan mempersulit yg membutuhkan sesuatu di era teknologi ini.
Adanya Jamsostek dan ASKES bagi pekerja sangat dibutuhkan, jika tdk ada, pekerja menghadapi kesulitan.
Memelihara Harta Peringkat Tahsīniyyah
Seorang dokter dlm konteks mencari nafkah akan lebih sumpurna jika dlm berpraktik memakai simbul-simbul khas bagi seorang dokter, memakai baju jas putih,
Melaksanakan etika dlm praktiknya, seperti murah senyum, mamanusiakan pasien, dll.
PEMERIKSAAN MEDIK OLEH LAWAN JENIS
•Aurat•Khalwat
KHALWAT
Khalwat = sunyi atau sepi Berdua-duaan antara pasien laki-laki dg wanita
yg bukan mahramnya di suatu tempat yg tdk terlihat oleh orang lain.
Diharamkan
Dibolehkan
Berduaan yg dapat menjerumuskan melakukan yg diharamkan
Sekelompok laki-lakibaik-baik berkhalwat dg seorang wanita karena suatu kebutuhan dan aman dari fitnah.
berkhalwat dg seorang wanita karena suatu kebutuhan dan aman dari fitnah.
Seorang laki-laki berkhalwat dg para wanita, para dokter wanita, atau para perawat atau para penjenguk
Berduaan di keramaian karena ada kebutuhan dan aman dari fitnah ..
DUAJENIS
KHALWAT
KhalwatPengertian Positif
• Dg sengaja mengasingkan diri di tempat sepi untuk tujuan menyucikan diri dan beribadah sebanyak mungkin dlm rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
• Amalan sufi dan pengamal tarikat, bentuk riyādhah (latihan) meninggalkan ketergantungan hati dg kenikmatan duniawi dan agar konsentrasi pada taqarrub kepada Allah SWT
Pengertiandan Batasan Aurat
• Kekurangan, cacat, anggota tubuh yg tdk baik dibuka (bahasa)
• Sesuatu yg wajib ditutup dan haram dilihat.• Merupakan bagian tubuh manusia.• Haram dilihat oleh orang lain, yg melihatnya
berdosa.• Wajib ditutupi, yg membukanya berdosa.
Larangan Melihat, Membuka, atau Menyentuh Aurat
• Sengaja melihat aurat = haram. Karena itu, wajib menundukkan pandangan, ‘memejamkan pandangan’ menjauhkan diri dari melihat aurat.
• Setiap aurat yg tdk boleh dilihat maka tdk boleh disentuh walaupun memakai pelapis.
• Menyentuh wanita yg bukan mahram haram hukumnya sebagaimana juga haram melihatnya. Sebab, menyentuh lebih menimbulkan dampak biologis daripada sekadar melihat.
FATWA ULAMA TENTANG BOLEHNYA MELIHAT AURAT PASIEN KRN DARURAT
Ahmad ibn Hanbal (164-241 H.) misalnya, ia membolehkan dokter atau yg sejenisnya laki-laki melihat aurat pasien wanita yg bukan mahram khusus pada bagian tubuh yg menuntutnya meski aurat vitalnya, demikian pula sebaliknya, dg alasan 'tuntutan'.
FATWA ULAMA KLASIK
Ibn Muflih (816-884 H.), al-Qādlī Abū Ya’lā al-Hanbali, Ibn ‘Ābidīn al-Hanafi, dan lain-lain
Membolehkan menyingkap dada perempuan yg lengannya terluka dan menyentuhnya karena darurat. Demikian juga, jika seorang wanita sakit dan tdk diketahui sakitnya kecuali
oleh dokter laki-laki, maka dokter tsb - jika kondisinya menuntut demikian – dibolehkan melihat tempat sakitnya
itu, bahkan hingga bagian vitalnya. Juga sebaliknya, dokter wanita diperbolehkan melihat bagian yg sakit dari
pasien laki-laki meski hingga ke bagian vitalnya
FATWA ULAMA INDONESIA
MPKS • Bagi dokter laki-laki tdk dilarang melihat
aurat pasien perempuan untuk keperluan memeriksa dan mengobati penyakitnya. Seluruh tubuhnya boleh diperiksa, bahkan hingga alat genitalnya,
• Jika pemeriksaan dan pengobatan itu mengenai genitilia dan sekitarnya perlu ditemani oleh seorang anggota keluarga laki-laki yg terdekat atau suaminya.
Para ulama membuat batasan bolehnya berobat atau mengobati lain jenis dg 4 syarat
• Tdk ditemukan dokter yg sejenis.• Karena keadaan darurat, atau keberadaannya sangat
diperlukan (al-hajat).• Penyingkatan aurat hanya sebatas yg diperlukan dan
terkait dg proses pengobatan. Jika yg ditangani melibatkan berbagai anggota tubuh dan yg menanganinya sejumlah dokter yg berbeda spesialisasinya, maka masing-masing hanya boleh melihat sesuai yg ditanganinya.
• Mesti ditemani oleh mahram pasien, sebab penyingkapan aurat akan mengundang adanya fitnah, maka untuk menghindarinya diperlukan adanya mahram di sisinya.
BERKOMUNIKASI DENGAN LAWAN
JENIS
Berkomunikasi dg Lain Jenis
Sesuatu yg diharamkan dg alasan mencegah terjadinya mudarat, dapat dibolehkan jika terdapat mashlahat yg lebih besar: Saat khitbah (meminang) atau acara pernikahan, bermu'amalah
(berinteraksi sosial), seperti dlm berbagai profesi dan pekerjaan
(layanan di pendidikan, perkantoran, bank, pasar, RS, dlm proses
pengadilan, dll.)