i. pendahuluan a. latar...
TRANSCRIPT
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bunga potong segar merupakan komoditas yang akrab dengan masyarakat
Indonesia karena dianggap melambangkan keindahan dan kecantikan. Bunga potong
segar dapat dijadikan sebagai penghias ruangan, hadiah, maupun rangkaian huruf-huruf
ucapan selamat di pesta pernikahan, acara pelantikan, pembukaan suatu toko, dsb.
Permintaan bunga potong segar dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini ditandai
dengan meningkatnya produksi bunga potong seperti krisan (Gambar 1).
Gambar 1. Produksi Bunga Potong Krisan di Indonesia
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015
Meningkatnya produksi krisan menunjukkan besarnya daya beli masyarakat
terhadap bunga potong khususnya krisan. Meskipun dari tahun ke tahun produksi
meningkat, namun impor bunga potong tetap terjadi. Sebagai contoh produksi krisan pada
tahun 2012 sebesar 397.651.571 potong, sedangkan nilai impornya sebesar US $ 228.800
(Nurmalinda dan Hayati, 2014). Hal ini menunjukkan prospek agribisnis bunga potong
segar masih sangat besar.
Selain krisan, terdapat pula tanaman hias yang berpotensi menjadi komoditi bunga
potong segar yaitu kembang kertas. Kembang kertas oleh masyarakat Indonesia sering di
tanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias pagar. Namun, tanaman ini belum
mampu menggeser bunga lain seperti krisan sebagai bunga potong segar, dikarenakan
kembang kertas yang ada di Indonesia masih merupakan kembang kertas lokal yang
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
2010 2011 2012 2013 2014
Tan
gkai
(Ju
ta)
Tahun
2
belum dimuliakan, sehingga masih memiliki bentuk dan warna yang kurang variatif dan
kurang menarik, sehingga konsumen lebih memilih bunga krisan yang memiliki bentuk
dan warna yang lebih menarik (Gunawan, 2014). Kembang kertas memiliki keunggulan
cara budidaya yang relatif lebih mudah, tidak membutuhkan syarat tumbuh yang spesifik,
serta dapat berbunga sepanjang tahun tanpa dipengaruhi oleh musim.
Selain kembang kertas berpotensi menjadi komoditi bunga potong segar yang
populer, tanaman ini sangat cocok untuk dibudidayakan di Indonesia dibandingkan
tanaman krisan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
karakteristik bunga yang lebih disukai masyarakat. Pemuliaan tanaman dapat dilakukan
dengan meningkatkan variasi bentuk serta warna yang lebih menarik.
Pemuliaan kembang kertas yang dilakukan dengan iradiasi sinar X menghasilkan
peningkatan variasi warna dan bentuk bunga yang beragam yaitu single, double, dan
pompom. Pemuliaan kembang kertas yang pernah dilakukan dengan melakukan seleksi
oleh Amalia (2011), Gunawan (2014), dan Ariani (2013). Amalia (2011) melakukan
seleksi terhadap tanaman generasi M4 (Mutasi generasi ke-4). Hasil penelitiannya
mendapatkan struktur populasi tanaman bunga kertas hasil seleksi pada warna red group
dan red purple group terhadap bentuk bunga pompom masih terlalu besar. Seleksi
dilanjutkan pada generasi M5 (Mutasi generasi ke-5) oleh Gunawan (2014). Hasil
penelitiannya didapatkan penurunan nilai varian pada karakter bentuk bunga pompom
serta pada warna red group dibandingkan generasi M4 dan generasi M6 (Mutasi generasi
ke-6) yang diseleksi oleh Ariyani (2013) didapatkan peningkatan bentuk bunga pompom
serta pada warna red purple group dibandingkan generasi M5.
Penelitian ini akan melanjutkan kegiatan pemuliaan kembang kertas yang sudah
dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian ini akan dilakukan pendataan keragaman bentuk
dan warna kembang, tinggi tanaman, jumlah bunga per tanaman, dan diameter bunga
kertas varietas lokal generasi M7 (Mutasi generasi ke-7) hasil iradiasi sinar X dengan
kode tanam T6B2.5; T5B2.20; dan T5B2.17; dan kembang kertas varietas luar negeri
yang berasal dari Jepang dengan kode tanam komdocit. Serta dilakukan pula survei guna
mengetahui preferensi masyarakat terhadap keduanya. Kajian preferensi bertujuan
sebagai dasar perakitan tanaman kembang kertas di kemudian hari dan gambaran selera
masyarakat untuk penjualan kembang kertas.
3
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan:
1. Menghitung persentase bentuk dan warna kembang kertas populasi T6B2.5;
T5B2.20; T5B2.17; dan komdocit.
2. Membandingkan bentuk bunga, warna bunga, tinggi tanaman, jumlah bunga per
tanaman, dan diameter bunga kembang kertas T6B2.5; T5B2.20; T5B2.17; dan
komdocit.
3. Mengetahui preferensi masyarakat terhadap kembang kertas T6B2.5; T5B2.20;
T5B2.17; dan komdocit.
C. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi bentuk bunga, warna bunga, tinggi tanaman, jumlah bunga
per tanaman, dan diameter bunga kembang kertas T6B2.5; T5B2.20; T5B2.17;
dan komdocit.
2. Sebagai bahan seleksi untuk penelitian selanjutnya.
3. Memberikan informasi perbandingan bentuk bunga, warna bunga, tinggi tanaman,
jumlah bunga per tanaman, dan diameter bunga varietas kembang kertas T6B2.5;
T5B2.20; T5B2.17; dan komdocit.
4. Memberikan informasi preferensi masyarakat terhadap kembang kertas T6B2.5;
T5B2.20; T5B2.17; dan komdocit.