alarm with infra red sensor

42
 MAKALA H PROYEK PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR (E2) ATA 2007/2008 ALARM WITH INFRA RED SENSOR Disusun Oleh : 2 KB 01 Hari Kamis Shift 1 Alfi Wahyudi /20106098 Dahron /20106324 M. Fatihurrizqi /20106829 LABORATORIUM DASAR ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR (E2) JURUSAN SISTEM KOMPUTER (S1) & TEKNIK KOMPUTER (D3) UNIVERSITAS GUNADARMA APRIL 2008

Upload: sudah-edri-edrex-pula

Post on 11-Jul-2015

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 1/42

 

MAKALAH PROYEK PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR (E2)

ATA 2007/2008

ALARM WITH INFRA RED SENSOR

Disusun Oleh :

2 KB 01

Hari Kamis Shift 1

Alfi Wahyudi /20106098

Dahron /20106324

M. Fatihurrizqi /20106829

LABORATORIUM DASAR ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR (E2)

JURUSAN SISTEM KOMPUTER (S1) & TEKNIK KOMPUTER (D3)

UNIVERSITAS GUNADARMA

APRIL 2008

Page 2: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 2/42

 

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah memberi kekuatan sehingga penulis tidak putus asa dalam

mengerjakan proyek ini. kegagalan, halangan dan rintangan dalam

mengerjakan proyek ini telah diberi petunjuk oleh Allah SWT sehingga

penulis dapat mengatasi hal tersebut.

Makalah ini disusun dengan perpaduan yang seimbang antara teori

dan aplikasi proyek serta dalam praktikum yang kami lakukan. Pada

dasarnya makalah ini lebih menekankan tentang proyek Alarm With Infra Red 

Sensor  baik menurut konsep dasar maupun aplikasi dan penerapannya..

Penulis mengawali bagian ini dengan menyajikan teori dengan konsep dasar 

yang terhubung dengan analisa rangkaian proyek. Pengoperasian dan cara

kerja dari proyek ini dapat dijelaskan dalam sub bagian berikutnya. Dan

Makalah ini juga merupakan pengantar sebagai dasar untuk mempelajari dan

menjelaskan tentang proyek rangkain Alarm With Infra Red Sensor 

Penulis dapat menyelesaikan makalah ini atas arahan dan dorongan

dari semua pihak, Orang tua, rekan, para senior dan para asisten. Untuk itu

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya karena

telah memberikan semangat tentang isi cakupan makalah ini. Penulis

menyadari makalah dari proyek ini masih jauh dari sempurna, sehingga

penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis

 juga mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya

Depok, 25 April 2008

Page 3: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 3/42

 

DAFTAR ISI

COVER ..........................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………….........................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………….…………..11.2 Batasan Masalah ………………………………………..……………1

1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………...…...2

1.4 MetodePenulisan ……………………………………………………..2

1.5 Sistematika Penulisan ………………… …………………………....3

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………..….5

2.1 Alarm With Infra Red Sensor……………………………….…..….5

2.2 Komponen Pendukung Alarm with Infra Red Se………………...5

2.2.1 Operational amplifier………………………………………...5

2.2.2 Resistor…………………………………………………..…..6

2.2.3 Photo Dioda……………………………………………....….11

2.2.4 Buzzer………………………………………………………...12

2.2.5 Dioda…………………………………………………….…...13

2.2.6 Saklar………………………………………………………....16

2.2.7 Transistor……………………………………………….……17

2.3 Langkah-Langkah Pembuatan Alarm With Infra Red Sensor 2.3.1 Merancang Layout..........................................................23

2.3.2 Memindahkan Rancangan Layout ke Papan PCB.........23

2.3.3 Pemasangan Komponen pada papan PCB...................24

BAB III ANALISA RANGKAIAN.....................................................................26

Page 4: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 4/42

 

3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram.......................................26

3.2Analisis Rangkaian........................................................................27

BAB IV CARA PENGOPERASIAN ALAT..................................................28

BAB V PENUTUP..........................................................................................29

5.1 Kesimpulan......................................................................................29

5.2Saran...............................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 5/42

 

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : Alarm With Infra Red Sensor 

Nama/NPM : 1. Alfi Wahyudi / 20106098

2. Dahron / 20106324

3. M Fatihurrizqi / 20106829

Kelas : 2 KB 01

Hari/Shift : Kamis/2

Penguji 1 Penguji 2

(…………………) (…………………)

Penguji 3 Penguji 4

(………………..) (…………………)

 Nama Nilai keterangan

Alat Makalah Presentasi Total

Alfi wahyudi

Dahron

M.fatihurrizqi

Depok, …….April2008

PJ Praktikum Elektronika dasar (E2)

(Frans Angga )

Page 6: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 6/42

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belakangan yang mendorong diciptakannya  Alarm With Infra

Red Sensor  adalah dari untuk membantu meringankan pekerjaan

manusia kemajuan di bidang teknologi seperti untuk keamanan,

peringatan dan lain sebagainya, sangat diperlukan alat keamanan

pada di setiap tempat yang dianggap tidak boleh dimasuki oleh

sembarang orang.

Teknologi yang menggunakan Infra Red  dewasa ini sangat

banyak baik untuk transfer data dalam HP, untuk internet serta

belakangan yag lagi terkenal adalah alarm antimaling yang digunakan

untuk kendaraan sehingga mobil tersebut aman bila di parkirkan di

tempat-tempat yang belum diketahui aman atau tidaknya.Untuk

komunikasi data atau untuk pengontrolan jarak jauh sekarang banyak

infrared sudah banyak ditinggalkan, karena banyak mengalihkan ke

Bluetooth yang mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat.

Tetapi infrared tetap masih banyak dipakai untuk remote control yang

mempunyai jarak yang dekat seperti TV, mainan anak-anak dan lain

sebagainya.

Dari pemikiran ini maka ada ide untuk menciptakan sebuah alat

Alarm dengan menggunakan Infra Red , yang lebih dikenal dengan

nama Alarm With Infra Red Sensor . Karena alat alarm menggunakan

inrared mengeluarkan biaya yang lebih murah dari pada menggunakan

komponen-komponen sensor yang lain.

Page 7: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 7/42

 

1.2 Batasan Masalah

Alat alarm with infra red sensor memang mempunyai beberapa

kelebihan dan kekurangan yaitu :

1. Kelebihannya : Sangat nudah digunakan atau dioperasiakn

terutama oleh orang yang awam,dalam pembuatannya

membutuhkan waktu yang relatif singkat, serta tidak memerlukan

banyak biaya.

2. Kekurangannya :  Alarm With Infra Red menggunakan infra merahsehingga penggunanya hanya jarak pendek saja, serta mempunyai

keterbatasan jarak, contohnya : pada Alarm With Infra Red yang

kami buat adalah dengan infra merah yang sederhana yang hanya

dapat berfungsi normal dengan jarak maksimal kurang lebih 700

nm dan 1 mm.

1.3Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini mempunyai maksud yaitu untuk

memenuhi tugas praktikum elektronika dasar 2 yang dibebankan

kepada setiap praktikan dan bisa dikatakan pula untuk

pertangguangjawaban dari alat yang penulis buat.

1.4Metode Penulisan

Makalah ini disusun berdasarkan petunjuk dari asisten

Laboratorium Dasar Elektronika dan Komputer serta referensi dari

beberapa buku dan internet tentang Alarm With Infra Red Sensor , dan

Page 8: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 8/42

 

berdasarkan rangkaian yang telah penulis buat. Disini penulis

terangkan dari mulai cara kerja pembuatan lay-out  hingga rangkaian

 jadi dan cara kerja rangkaian Alarm With Infra Red Sensor baik secara

diagram blok maupun secara detail.

Adapun metode atau cara yang kami lakukan dalam menyusun

makalah ini yaitu:

☞ Penulis melakukan pengamatan langsung rangkaian Alarm yang

telah kami buat untuk kami teliti dan analisis untuk mengambil

data pengamatan.

☞ Penulis mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan

proyek rangkaian yang kami buat yaitu   Alarm With Infra Red 

Sensor.

☞ Melakukan Konsultasi kepada asisten laboratorium tentang

bagaimana cara untuk menyusun rangkaian ini.

☞ Konsultasi dengan orang yang lebih berpengelaman mengenai

rangkaian alat Alarm ini.

1.5Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Pada Bab ini, berisi tenteng Latar Belakang Masalah, Batasan

Masalah, Tujuan Penulisan, Metode, serta Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini membahas tentang teori dasar dan komponen-komponen yang

dipergunakan dalam rangkaian dengan analisa tiap-tiap komponen.

BAB III Analisa Rangkaian

Membahas tentang analisa rangkaian, baik secara blok diagram

maupun secara detailnya.

Page 9: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 9/42

 

BAB IV Cara Pengoperasian Alat

Berisi tentang bagaimana cara kerja dan pengoperasian (pengujian)

dari rangkaian Alarm With Infra Red Sensor.

BAB V Penutup

Membahas tentang kesimpulan dari penjelasan alat yang dibuat serta

saran-saran dari keseluruhan rangkaian.

Page 10: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 10/42

Page 11: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 11/42

 

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Alarm With Infra Red Sensor 

Sebuah rangkaian Alarm menggunakan satu infra red yang

dapat juga digunakan sebagai menangkap suatu objek yaitu,

mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara sehingga dapat

disalurkan melalui kabel menuju rangkaian Alarm berikutnya.

Rangkaian  Alarm With Infra Red Sensor menerima sinyal dari

benda lain akan mengubah lagi sinyal listrik menjadi sinyal suara.

Dengan demikian kita dapat mengetahui bila ada benda lain yang

melewati sinar infra red atau menghalangi sinar infrared maka alarm

akan mengeluarkan bunyi.

2.2 Komponen Pendukung Alarm With Infra Red Sensor 

Pada rangkaian   Alarm with infrared sensor  diperlukan

komponen-komponen yang dirangkai agar rangkaian dapat berfungsi

sebagaimana mestinya. Komponen-komponen yang digunakan bisa

dilihat seperti di bawah ini :

2.2.1 Operational amplifier 

Op-amp (Operational Amplifier ) adalah Penguat operasional,

komponen elektronik serbaguna yang dirancang dan dikemas khusus,

sehingga dengan menambahkan komponen luar sedikit saja, sudah

Page 12: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 12/42

 

dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Karakteristik terpenting dari

sebuah op-amp yang ideal adalah: Penguatan loop terbuka amat tinggi

Impedansi masukan yang sangat tinggi sehingga arus masukan dapat

diabaikan Impedansi keluaran sangat rendah sehingga keluaran

penguat tidak terpengaruh oleh pembeban. Pada op-amp terdapat

satu

terminal keluaran, dan dua terminal masukan. Terminal

masukan yang diberi tanda (-) dinamakan terminal masukan pembalik

(inverting ), sedangkan terminal masukan yang diberi (+) dinamakan

terminal masukan bukan pembalik (noninverting).

Operational amplifier  atau yang biasa disebut op-amp

merupakan suatu komponen elektronika berupa integrated circuit (IC)

yang terdiri atas bagian differensial amplifier , common emiter amplifier 

dan bagian push-pull amplifier . Bagian output Op-amp ini biasanya

dikendalikan dengan umpan balik negatif (negative feedback) karena

nilai gain-nya yang tinggi.

Keuntungan dari penggunaan Op Amp adalah karenakomponen ini memiliki penguatan (Av) yang sangat besar, Impedansi

input yang besar, (Zin >>) dan Impedansi Output yang kecil (Zout <<).

Selain dari itu, kemampuan interval frekuensi dari Komponen ini

sangat lebar.

Penggunaan dari Op-amp meliputi: amplifier atau penguat biasa

(non-Inverting Amplifier), Inverting Amplifier , komputer analog (operasi

  jumlah, kurang, integrasi, dan diferensiasi), dalam rangkaian yang

digunakan penulis untuk membuat rangkaian alarm with infrared

sensor adalah Op-amp standar tipe 741 dalam kemasan IC DIP 8 Pin.

Saat ini terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakteristik spesifik.

Op-amp satndar tipe 741 IC DIP 8 pin sudah dibuat sejak tahun 1960-

an. Untuk tipe yang sama, tiap pabrikan mengeluarkan seri IC dengan

Page 13: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 13/42

 

inisial atau nama yang berbeda, misalnya IC MC741 dari motorola,

LM741 buatan natioanal Semiconductor, SN741 dari Texas

Instrumental dan lain sebagainya.

2.2.2 Resistor 

Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya

untuk menghambat arus dan tegangan listrik. Berdasarkan jenisnya

resistor dibagi menjadi dua jenis yaitu : Resistor Tetap dan Resistor 

Variabel.

 

Resistor tetap Resistor variable

Gambar 1. Simbol resistor 

Dalam rangkaian Alarm yang kami buat menggunakan satu

 jenis resistor yaitu resistor tetap, jadi kami hanya membahas tentang

resistor tetap saja.

Resistor tetap adalah resistor yang memiliki hambatan tetap.

Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1,16 watt; 1,8

watt; dan sebagainya. Artinya resistor hanya dapat dioperasikan

dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya

Sedangkan transistor variabel adalah transistor yang bisa

diubah-ubah nilai resistansi dengan menggunakanan pemutar yang

telah disediakan seperti dalam potensiometer. Sedangkan

potensiometer yang penulis untuk proyek inni adalah potensio 10 K

ohm.

Page 14: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 14/42

 

Gambar potensiometer 

Bentuk fisik resistor tetap

Gambar 2. Resistor tetap

Bentuk fisik dari resistor tetap ini terdiri dari dua jenis yaitu ada

yang memiliki empat buah gelang dan lima buah gelang seperti

gambar diatas, tetapi untuk cara perhitungannya memiliki cara yang

sama.

Page 15: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 15/42

 

Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat

dari warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang

berupa gelang warna.

Keterangan dari gelang warna yang tertera pada resistor yaitu :

☞ Gelang pertama dan kedua menyatakan angka dari

resistor tersebut

☞ Gelang ketiga menyatakan faktor pengali ( banyaknya

angka nol ).

☞ Gelang keempat menyatakan toleransi.

Misalnya :

1. Resistor dengan warna : hijau biru coklat emas

Maka nilainya : 5 6 101 5%

Berarti nilai tersebut adalah = 560 ohm dengan toleransi

sebesar 5%.

Range hambatan resistor tersebut adalah

= 560 ± 5%

= 5% x 560 = 28 ohm

= 560 – 28 sampai 560 +28

= 532 sampai 528 ohm

Pada rangakaian 2 wire intercom yang kami buat menggunakan

4 buah resistor bernilai 1 kiloohm dan 2 buah resistor bernilai 1

megaohm.

2. Untuk resistor bernilai 1 kiloohmResistor dengan warna : Merah Hitam Kuning Emas

Maka nilainya : 2 0 104 5%

Berarti nilai tersebut adalah = 200000 ohm atau 200 kiloohm

dengan toleransi sebesar 5%.

Page 16: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 16/42

 

Range hambatannya adalah = 200 kiloohm ± 5%

= 5% x 200 = 10 kiloohm

= 200 - 10 sampai 200 + 10

= 190 sampai 210 kiloohm

3. Sedangkan untuk resistor 1 megaohm

Resistor dengan warna : Coklat Hitam Hijau Emas

Maka nilainya : 1 0 105 5%

Range hambatannya adalah = 1.000.000 ± 5%

= 5% x 1.000.000 = 50.000 ohm

= 1.000.000– 50.000 sampai

1.000.000 + 50.000

= 950.000 sampai 1.050.000 ohm

Warna Gelang ke-1, 2, dan 3 4 5

Hitam 0 X 1 -

Coklat 1 X 10 1 %

Merah 2 X 100 2 %

Jingga 3 X 1000 -

Kuning 4 X 10000 -

Hijau 5 X 100000 -

Biru 6 X 1000000 -

Ungu 7 X 10000000 -

Abu-abu 8 X 100000000 -

Putih 9 X 1000000000 -Emas - X 0.1 5 %

Perak - X 0.001 10 %

Tak berwarna - - 20 %

Tabel 1. kode warna resistor 

Page 17: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 17/42

 

Gambar 3. Cincin pada resistor tetap

2.2.3 Photo Dioda

Photo Diode adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi

cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan

mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksioleh dioda foto ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra

ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda foto mulai dari penghitung

kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada

kamera serta beberapa peralatan di bidang medis.

Gelang ke-5

Gelang ke-3

Gelang ke-2

Gelang ke-1

Gelang ke-4

Page 18: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 18/42

 

Alat yang mirip dengan Dioda foto adalah Transistor foto

(Phototransistor ). Transistor foto ini pada dasarnya adalah jenis

transistor bipolar yang menggunakan kontak ( junction) base-collector 

untuk menerima cahaya. Komponen ini mempunyai sensitivitas  yang

lebih baik jika dibandingkan dengan Dioda Foto. Hal ini disebabkan

karena elektron yang ditimbulkan oleh foton cahaya pada junction ini

di-injeksikan di bagian Base dan diperkuat di bagian Kolektornya.

Namun demikian, waktu respons dari Transistor-foto secara umum

akan lebih lambat dari pada Dioda-Foto.

2.2.4 Buzzer 

Buzzer adalah komponen yang dapat mengeluarkan suara yang

cukup penting untuk digunakan dalam rangkaian alarm with infrared

sensor , karena buzzer merupakan komponen output yang dapat

membuktikan bahwa rangkaian tersebut menyala atau tidak.

Untuk jenis buzzer yangkita gunakan buzzer 12 volt.tetapi untuk

yang lainnya buzzer bisa diganti dengan menggunakan speaker atauPengeras suara atau juga dikenal dalam bahasa Inggris sebagai loud 

speaker   atau speaker   saja adalah komponen lektronika yang

menerima sinyal masukan dan memberikan respon keluaran berupa

frekuensi audio (suara) dengan cara enggetarkan komponennya yang

berbentuk selaput.

Page 19: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 19/42

 

Speaker 

2.2.5 Dioda

Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi

sebagai penyearah arus. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode

sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung pada

polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, diode bisa berlaku

sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan

tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan

negatif) dan berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode

mendapatkan tegangan negative sedangkan katode mendapatkan

tegangan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-

konseptual. Pada diode faktual (riil), perlu tegangan lebih besar dari

0,7V (untuk diode yang terbuat dari bahan silikon)

pada anode terhadap katode agar diode dapat menghantarkan

arus listrik. Tegangan sebesar 0,7V ini disebut sebagai teganganhalang (barrier voltage). Diode yang terbuat dari bahan Germanium

memiliki tegangan halang kira-kira 0,3V.

Jenis-jenis Dioda, dioda pemancar cahaya atau LED, dioda

foto, dioda laser, diode Zener, dioda Schottky (SCR)

Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-

emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan

cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju.

Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan

bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga

dekat ultraviolet, tampak, atau inframerah.

Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh

karena itu warnanya, tergantung dari energi bandgap dari bahan yang

Page 20: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 20/42

 

membentuk  pn junction. Sebuah dioda normal, biasanya terbuat dari

silikon atau germanium, memancarkan cahaya tampak dekat-

inframerah, tetapi bahan yang digunakan untuk sebuah LED memiliki

energi bandgap antara cahaya dekat-inframerah, tampak, dan dekat-

ultraungu.

Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang

gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari

radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari

bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya

tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki

 jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm

dan 1 mm.

Dioda laser adalah sejenis laser di mana media aktifnya sebuah

semikonduktor persimpangan p-n yang mirip dengan yang terdapat

pada dioda pemancar cahaya. Dioda laser kadang juga disingkat LD

atau ILD. Dioda laser baru ditemukan pada akhir abad ini oleh ilmuwan

Universitas Harvard. Prinsip kerja dioda ini sama seperti dioda lainnyayaitu melalui sirkuit dari rangkaian elektronika, yang terdiri dari jenis p

dan n.

Pada kedua jenis ini sering dihasilkan 2 tegangan, yaitu: 1.

biased forward , arus dihasilkan searah dengan nilai 0,707 utk

pembagian v puncak, bentuk gelombang di atas ( + ). 2. backforward 

biased , ini merupakan tegangan berbalik yang dapat merusak suatu

komponen elektronika.

Dioda Zener Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat

yang menyalurkan listrik ke satu arah, namun dibuat sedemikian rupa

sehingga arus dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan

yang  diberikan melampaui batas "tegangan rusak" (breakdown

voltage) atau "tegangan Zener". 

Page 21: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 21/42

 

Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk

mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik  (reverse-biased) di

bawah tegangan rusaknya. Jika melampaui batas tegangan rusaknya,

dioda biasa akan  menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang

menyebabkan panas. Namun proses ini adalah  reversibel jika

dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju

(sesuai dengan arah  gambar panah), dioda ini akan memberikan

tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk dioda

silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis dioda yang dipakai. 

Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan

dioda biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tengangan

rusak yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah dioda

Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang

memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel ) dari pita valensi

material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah dioda

zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku rusak yang

terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan zener.

Sebagai contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan

tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena

arusnya tidak terbatasi, sehingga dioda zener biasanya digunakan

untuk membangkitkan tegangan referensi, atau untuk menstabilisasi

tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil. Tegangan rusaknya dapat

dikontrol secara tepat dalam proses doping.

Toleransi dalam 0.05% bisa dicapai walaupun toleransi yang

paling biasa adalah 5% dan 10%. Efek ini ditemukan oleh seorang

fisikawan Amerika, Clarence Melvin Zener. Mekanisme lainnya yang

menghasilkan efek yang sama adalah efek avalanche, seperti di dalam

dioda avalanche. Kedua tipe dioda ini sebenarnya dibentuk melalui

Page 22: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 22/42

 

proses yang sama dan kedua efek sebenarnya terjadi di kedua tipe

dioda ini. Dalam dioda silikon, sampai dengan 5.6 Volt, efek zener 

adalah efek utama dan efek ini menunjukan koefisiensi temperatur 

yang negatif. Di atas 5.6 Volt, efek avalanche menjadi efek utama dan

 juga menunjukan sifat koefisien temperatur positif. Dalam dioda zener 

5.6 Volt, kedua efek tersebut muncul bersamaan dan kedua koefisien

temperatur membatalkan satu sama lainnya. Sehingga, dioda 5.6 Volt

menjadi pilihan utama di aplikasi temperatur yang sensitif.

Teknik-teknik manufaktur yang modern telah memungkinkan

untuk membuat dioda-dioda yang memiliki tegangan jauh lebih rendah

dari 5.6 Volt dengan koefisien temperatur yang sangat kecil. Namun

dengan munculnya pemakai tegangan tinggi, koefisien temperatur 

muncul dengan singkat pula. Sebuah dioda untuk 75 Volt memiliki

koefisien panas yang 10 kali lipatnya koefisien sebuah dioda 12 Volt.

Semua dioda di atas, tidak perduli berapapun tenganan rusaknya,

biasanya dijual dinamakan dioda Zener.

2.2.6 Saklar 

Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk

memutuskan jaringan listrik, atau untuk menghubungkan antaranya.

Secara sederhana, saklar berupa dua bilah logam yang menempel

pada rangkaian, dan terpisah untuk memutus rangkaian. Material yang

terhubung dipilah agar tahan akan korosi, karena kebanyakan logam

terbuat dari oksida akan menyebabkan saklar tidak bekerja.

Terkadang pula logam kontak di sepuh dengan logam lain.

2.2.7 Transistor 

Transistor merupakan komponen semikonduktor yang memiliki

sifat khusus. Secara ekivalensi transistor dapat dibandingkan dengan

Page 23: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 23/42

 

dua dioda yang dihubungkan dengan suatu konfigurasi. Transistor ada

yang unipolar atau UJT ( Unjunction Transistor ) misalnya : FET, dan

ada yang bipolar atau BJT misalnya : PNP dan NPN.

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai

penguat, pemotong (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal

atau fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik,

dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau teganganinputnya

(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit

sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau

arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih

besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen

yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian

analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian

analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat

sinyal radio.

Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakansebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat

dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate,

memori, dan komponen-komponen lainnya.

a. Transistor Uni polar 

Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu

buah persambungan kutub, dimana kutub tersebut hanya bertipe N

dan bertipe P saja. Contohnya JFET

Page 24: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 24/42

 

JFET cannel P JFET cannel N

Gambar 9. Transistor Unipolar 

Page 25: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 25/42

 

SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier . Adalah Dioda

yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor 

masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang

serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah

gate (G). SCR sering disebut Therystor . SCR sebetulnya dari

bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif 

Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.

b. Transistor Bipolar 

Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua

persambungan kutub. Transistor Bipolar dapat diibaratkan dengan

dua buah dioda yang terdiri dari tiga buah kaki yang masing-

masing diberi nama : emitor, basis, dan colector. Untuk mengetahui

kaki-kaki transistor tersebut bias dipergunakan AVO Meter untuk

menguji.

Page 26: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 26/42

 

Transistor NPN Transistor PNP

Gambar 10. Transistor bipolar 

Istilah-istilah saklar dari sebuah transistor antara lain:

1)Saklar Tertutup (Saturasi)

a) Untuk Transistor NPN

Tegangan pada basis harus lebih positif dari emitor 

maka arus akan mengalir dari kolektor ke emitor 

b) Untuk Transistor PNP

Tegangan pada basis harus lebih negatif daripada

emitor maka arus akan mengalir dari emitor ke kolektor 

2) Saklar Terbuka (Cut Off)

a) Untuk Transistor NPN

Tegangan pada basis lebih negatif daripada emitor 

maka arus tidak akan mengalir dari emitor ke kolektor 

b)Untuk Transistor PNP

Tegangan pada basis lebih positif daripada emitor 

maka arus tidak akan mengalir dari kolektor ke emitor. Untuk

mengetahui jenis transistor PNP atau NPN dapat pula di uji

dengan menggunakan multitester yaitu :

Page 27: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 27/42

 

PNP

- Saklar multitester diatur pada posisi ohm

- Letakan probe merah pada salah satu kaki transistor,

probe hitam pada kedua kaki lainnya. Jika jarum bergerak

pada kedua kaki maka transistor tersebut NPN. Kaki basis

terletak pada kabel merah.

- Untuk menentukan kolektor dan emitor kedua kaki yang

belum diketahui diukur dengan dibolak balik.saat

perpindahan jarum terbesar maka probe merah adalah

kolektor dan probe hitam adalah emitor.

NPN

Saklar multitester diatur pada posisi ohm

Letakan probe hitam pada salah satu kaki transistor, probe

merah pada kedua kaki lainnya. Jika jarum bergerak pada

kedua kaki maka transistor tersebut NPN. Kaki basis

terletak pada kabel hitam.

Untuk menentukan kolektor dan emitor kedua kaki yangbelum diketahui diukur dengan dibolak balik.saat

perpindahan jarum terbesar maka probe hitam adalah

kolektor dan probe merah adalah emitor.

Untuk menguji baik buruknya transistor dapat diuji dengan

menggunakan multitester.

Tabel pengujian Transistor PNP

Basis Emitor Kolektor Kondisi Baik Kondisi Buruk

+ - Bergerak Tidak bergerak

- + Tidak bergerak Bergerak

+ - Bergerak Tidak bergerak

- + Tidak bergerak Bergerak

+ - Tidak bergerak Bergerak

Page 28: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 28/42

 

- + Tidak bergerak Bergerak

Tabel pengujian transistor NPN

Basis Emitor Kolektor Kondisi Baik Kondisi Buruk

+ - Tidak bergerak Bergerak

- + Bergerak Tidak bergerak

+ - Tidak bergerak Bergerak

- + Bergerak Tidak bergerak

+ - Tidak bergerak Bergerak

- + Tidak bergerak Bergerak

Dalam pengoperasiannya penggunaan transistor kebanyakan

diterapkan sebagai rangkaian penguat, stabilizer tegangan, sakelar 

elektronik dan lain-lain. Pada makalah ini kami menggunakan

transistor BC557 dan BC547

2.3 Langkah-Langkah Pembuatan Alarm With Infra Red Sensor 

Dalam pembuatan rangkaian Alarm With Infra Red Sensor 

diperlukan langkah-langkah pembuatannya, kami akan membahasnya

kali ini.

2.3.1Merancang Layout

Dalam pembuatan suatu rangkaian pertama yang harus kita

lakukan adalah kita harus merancang sebuah layoutnya terlebih

dahulu disebuah kertas millimeter blok, sebelum kita membuat atau

merancang layout , kita harus melihat dahulu bentuk asli atau gambar 

rangkaian   Alarm With Infra Red Sensor , dengan melihat gambar 

rangkaian dengan teliti agar hubungan antara komponen yang satu

dengan komponen yang lainya sesuai dengan gambar rangkaiannya,

Page 29: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 29/42

 

sebab kesalahan dalam penempatan komponennya dapat berakibat

fatal, terlebih komponen yang mempunyai polaritas. Merancang layout

sebaiknya menggunakan kertas millimeter blok.

Setelah layout selesai kita rancang dan kita buat diatas kertas

millimeter blok, kita harus meneliti dan memeriksa layout itu, harus

mencocokkan dengan gambar asli rangkaian Alarm With Infra Red

Sensor sebelum kita memindahkan rancangan layout ke papan PCB

Kita juga harus melihat apakah jalur yang kita buat sudah

benar atau ada yang salah. Perancangan layout ini merupakan

langkah awal yang sangat penting dalam pembuatan suatu rangkaian,

karena akan menentukan hasil akhir dari rangkaian yang kita buat.

Jika kita benar-benar yakin dengan jalur yang kita buat maka besar 

kemungkinan hasil akhirnya baik.

2.3.2Memindahkan Rancangan Layout ke Papan PCB

Setelah kita merasa yakin bahwa layout  yang kita buat sudah

benar, maka kita tinggal kita gambar di PCB dengan pertama-tamakita harus membuat lubang dengan menggunakan bor untuk pin IC

741 agar lebih mudah dalam memasang IC tersebut.

Selanjutnya kita menggambarnya di PCB sesuai dengan

gambar yang telah kita rancang dengan menggunakan spidol

permanen secara teliti. Gambar yang kita gambar di PCB harus mirip

dengan apa yanga ada layout agar lintasan rangkaian yang kita

gambar di PCB tidk terbalik. Misalnya kita membuat lubang pin 1 maka

di PCB juga harus menajdi lubang pin 1.

Setelah itu kita larutkan PCB itu dalam larutan air panas dengan

FeCl (feriklorit) agar Lintasan rangkaian tersebut muncul.cara tinggal

dibiarkan tembaga di PCB melapuh sendiri atau digoyang-goyangkan

biar cepat selesai. Jika sudah selesai semua, kita bor rangkaian

Page 30: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 30/42

 

tersebut dengan minidrill mana saja yang belum dibor untuk

komponen-komponen yang digunakan seerti transistor, SCR, relay

dan sebagainya..

2.3.2Pemasangan Komponen pada papan PCB

Untuk pemasangan komponen-komponen pada papan PCB

kita harus berhati-hati agar jangan sampai ada komponen yang

terpasang terbalik, karena dapat mempengaruhi hasil keluarannya

terlebih komponen yang berpolaritas. Sebelum dipasang sebaiknya

dipastikan dahulu bahwa komponen-komponen yang akan dipasang

dalam kondisi baik, dengan diuji terlebih dahulu dengan multitester.

Langkah dalam pemasangan komponen adalah pertama pasang

komponen yang tidak memiliki polaritas atau dengan kata lain

komponen yang tidak memiliki kutub positif – negatif , karena kita

dapat dengan mudah memasang tanpa khawatir terbalik dalam

penempatan.

Komponen yang pertama kali dipasang yaitu IC karena tempatdari pusat dari penyambungan komponen yang lain, Lalu dilanjutkan

dengan memasang resistor karena komponen ini juga bebas dalam

penempatan kaki-kakinya tanpa khawatir terbalik, namun dalam

pemasangan resistor harus diperhatikan warna gelangnya karena

memiliki nilai hambatan yang berbeda.

Cara melihat nilai hambatannya dapat diketahui dengan melihat

warna pada gelang seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan

sebelumnya, atau bila kita ingin meyakinkan nilai hambatannya secara

pasti maka kita dapat menggunakan multitester untuk mengukurnya.

Cara mengukur nilai hambatan dengan menggunakan

multitester adalah arahkan range selector knob pada bagian daerah

Page 31: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 31/42

 

yang diberi lambang ohm (Ω). Dan untuk melihat pada meter covernya

maka kita lihat scale yang berada pada bagian paling atas.

Setelah kita mengetahui nilai resistansi dari masing-masing

resistor yang akan kita gunakan dan kita telah yakin, barulah kita

memasang resistor tersebut pada tempatnya masing-masing dan kita

solder dengan timah.

Perlu diketahui dalam menyolder komponen jangan terlalu

lama, karena jika terlalu lama komponen terkena panas solder maka

komponen tersebut besar kemungkinan akan rusak. Terutama

transistor sebab transistor sangat peka terhadap panas.setelah itu kita

pasang transistor, dalam pemasangannya harus diperhatikan agar 

semua kaki tidak terbalik.

Semua komponen kini telah selesai terpasang, lalu sekarang

kita pasang kabel-kabel kecil yang akan digunakan untuk

menghubungkan jack-jack banana, potensio yang akan ditaruh di

Kotak akeliknya. dan juga sebagai penghubung sakla

Page 32: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 32/42

Page 33: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 33/42

 

BAB IIIANALISA RANGKAIAN 

3.1Analisis Rangkaian Secara Blok Diagram

Pada rangkaian   Alarm With Infra Red Sensor, kami akan

menerangkan cara kerja atau analisis alat ini secara diagram blok.

Cara kerja diagram saat dinyalakan, alarm yang sangat sederhana

dan terbatas dengan jarak yang relative pendek yaitu memiliki panjang

gelombang antara 700 nm dan 1 mm.

Gambar 11. Diagram komunikasi Alarm with infrared

Sedangkan data pengamatan yang diambil dengan

menggunakan multitester didapat data dengan dua kondisi LED yang

berbeda sebagai berikut :

Kondisi LED mati 

PIN IC 1 IC 2

1 0 V 0 V

2 5 V 9 V

3 5 V 8 V

4 0 V 0 V

Input(infra Red)

Photo DiodaAlat pengubah

cahayamenjadi sinyal

listrik

Alat untukmengubahsinyal listrik

menjadi

sinyalsuara

Output

Page 34: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 34/42

 

5 0 V 0 V

6 8,5 V 2 V

7 12 V 12 V8 0 V 0 V

Kondisi LED menyala

PIN IC 1 IC 2

1 0 V 0 V

2 5 V 9 V

3 5 V 8 V

4 0 V 0 V

5 0 V 0 V

6 9 V 10 V7 11 V 11 V

8 0 V 0 V

3.2 Analisis Rangkaian

Pada pembahasan kali ini kami akan menganalisis rangkaian

.Rangkaian  Alarm With Infra Red Sensor dapat menjadi rangkaian IR

akan memancarkan sinar apabila diberikan arus pada Anode sebesar 

kurang lebih 3 volt sinar infra merah tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang kecuali menggunakan kamera atau dengan potho dioda

R1 untuk menghambat arus, Menghambat arus katode dari IR

supaya IR mendapat arus kurang lebih 3 volt. T1 adalah Potho Diode

Apabila menerima sinar Infra Merah hambatannya akan berkurang.

IC1 yaitu (penguat amplitode) Berfungsi sebagai penguat dan Inferter 

amplitude Input IC1 dari T1 2,5 volt

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Alarm With Infra

Red Sensor seperti dibawah ini:

Page 35: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 35/42

 

Gambar 12. Skema Rangkaian Alarm With Infra Red Sensor 

Page 36: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 36/42

Page 37: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 37/42

 

BAB IVCARA PENGOPERASIAN ALAT

4.1 Langkah-Langkah Pengoperasian Alat

Pada bab ini kami akan membahas tentang bagaimana cara

mengoperasikan rangkaian Alarm With Infra Red Sensor yang telah

kami buat.

Untuk mengoperasikan kedua rangkaian yang kami buat maka

diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Pertama-tama yang harus kita lakukan adalah hubungkan jack

+12V, +5V dan Ground dari rangkaian  Alarm With Infra Red 

Sensor ke power supply.

 b) Atur posisi potensiometer supaya lampu LED menyala.c) Kemudian kita halangi foto dioda dan infrared dengan

menggunakan sesuatu benda sehingga tidak ada sinar 

infrared yang mengalir ke foto dioda.

d) Selanjutnya kita perhatikan apakah Buzzer berbunyi atau

tidak dan jika berbunyi beep panjang maka LED tidak menyala

dan sebaliknya.

e) Tekan switch untuk mematikan bunyi beep.

f) Kemudian catat tegangan pada kaki IC untuk data

pengamatan.

Page 38: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 38/42

Page 39: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 39/42

 

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari Semua bahasan Rangkaian  Alarm With Infra Red Sensor 

yang kami buat dalam proyek , dapat penulis simpulkan bahwa :

1. Rangkaian   Alarm With Infra Red Sensor  yangmenggunakan penguat darlingtone sebagai komponen

inti.

2. Untuk membuat  Alarm  with Infra red  membutuhkan

ketelitian dan kesabaran jika ingin alat yang dibuat

berjalan suskses dan berhasil.

3. Rangkaian  Alarm With Infra Red Sensor yang penulis

buat ini berfungsi dengan baik.

4. Pengaplikasian alat alarm ini digunakan untuk alat

pengaman sesuatu seperti Roncar anti maling tapi dalam

keadaan dan spesifikasi yang sudah ditingkat

kemampuannya.

5.2 Saran

Pada rangkaian Alarm With Infra Red Sensor yang penulis buat

ini, dengan segala keterbatasan yang kami miliki, kami menyadari

masih terdapat banyak kekurangan dalam membuat proyek ini.

Page 40: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 40/42

 

Sehingga pembuatan alat ini memakan waktu yang lumayan lama oleh

karena itu penulis menyarankan :

1. Sebelum mengambar layout di PCB lebih baik membuat

lubang dengan bor untuk pin IC agar lebih mudah dan

tidak susah memasang IC.

2. Pembuat harus memperhatikan kembali apakah ada

kesalahan pada sirkuit PCB sebelum dilarutakan.

3. Gunakan kabel-kabel yang efisien agar alat yang kita

buat tidak semrawut .

4. Untuk komponen-komponen tertentu seperti yang

mempunyai polar jangan sampai kebalik

pemasangannya agar alat itu berjalan.

Page 41: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 41/42

 

DAFTAR PUSTAKA

Aksin M, Merancang PCB sendiri,(Semarang,Effhar Offset: 2003)

Malvino Alber Paul , Prinsip-Prinsip Elektronika 1, (Jakarta : Salemba

Teknika, 2003)

N Narayan Rao Pantur Silaban, Elemen-elemen Elektronika, edisi pertama,

(Jakarta,Erlangga: 2007)

Rusmadi, Dedy. Mengenal Teknik Elektronika, (Bandung : Pionir Jaya, 1994)Yohannes, h. c. Dasar-Dasar Elektronika, (Yogyakarta : Ghalia Indonesia,

1979)

Zam, Efvy Zamidra. Mudah Menguasai Elektronika, (Surabaya : Indah, 2002),

Page 42: Alarm With Infra Red Sensor

5/11/2018 Alarm With Infra Red Sensor - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/alarm-with-infra-red-sensor-55a2326968391 42/42