i. pendahuluan -...

104
LAPORAN TAHUNAN 2013 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 1 I. PENDAHULUAN BPTP Lampung dalam era desentralisasi dituntut harus selalu pro- aktif, responsif dan antisipatif dalam mendukung pembangunan pertanian, khususnya pembangunan sistem dan usaha agribisnis di daerah. Hal ini berarti BPTP Lampung harus dapat menjadi institusi yang mampu memberi- kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di daerah. BPTP juga harus dapat dengan segera merespon permasalahan- permasalahan di sektor pertanian yang muncul di daerah. Selama keberadaannya, BPTP Lampung tetap aktif melaksanakan peng- kajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi di Provinsi Lampung. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain SL-PTT Padi dan Jagung, PSDSK, Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), Analisis Kebijakan, Sinkronisasi dan Koordinasi dalam Pendampingan Teknologi Program Utama Kementerian Pertanian, Pengkajian Kompetitif, Diseminasi dan Advokasi Inovasi Pertanian, Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL), Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (MP3MI); yang berdampak langsung maupun tidak langsung bagi kesejahteraan masyarakat petani di Lampung. Laporan Tahunan ini merupakan laporan kegiatan BPTP Lampung selama Tahun 2013 dalam mengisi dan mencapai misinya. Dokumentasi capaian kinerja BPTP Lampung yang dituangkan dalam bentuk laporan tahun- an ini, menggambarkan secara menyeluruh dari dua sudut pandang yaitu ke- berhasilan dan kegagalan. Hal ini dilakukan sebagai wahana evaluasi dan bahan pembelajaran ke depan, mulai dari perencanaan dan perumusan program sampai dengan implementasi kegiatan. Materi pokok yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini meliputi sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, program, anggaran serta sinopsis kegiatan litkaji yang dilakukan BPTP Lampung pada TA. 2013.

Upload: dinhcong

Post on 05-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 1

I. PENDAHULUAN

BPTP Lampung dalam era desentralisasi dituntut harus selalu pro-

aktif, responsif dan antisipatif dalam mendukung pembangunan pertanian,

khususnya pembangunan sistem dan usaha agribisnis di daerah. Hal ini

berarti BPTP Lampung harus dapat menjadi institusi yang mampu memberi-

kan masukan dalam membantu mengarahkan pembangunan pertanian di

daerah. BPTP juga harus dapat dengan segera merespon permasalahan-

permasalahan di sektor pertanian yang muncul di daerah.

Selama keberadaannya, BPTP Lampung tetap aktif melaksanakan peng-

kajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik

lokasi di Provinsi Lampung. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain SL-PTT

Padi dan Jagung, PSDSK, Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP),

Analisis Kebijakan, Sinkronisasi dan Koordinasi dalam Pendampingan

Teknologi Program Utama Kementerian Pertanian, Pengkajian Kompetitif,

Diseminasi dan Advokasi Inovasi Pertanian, Model Kawasan Rumah Pangan

Lestari (M-KRPL), Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi

(MP3MI); yang berdampak langsung maupun tidak langsung bagi

kesejahteraan masyarakat petani di Lampung.

Laporan Tahunan ini merupakan laporan kegiatan BPTP Lampung

selama Tahun 2013 dalam mengisi dan mencapai misinya. Dokumentasi

capaian kinerja BPTP Lampung yang dituangkan dalam bentuk laporan tahun-

an ini, menggambarkan secara menyeluruh dari dua sudut pandang yaitu ke-

berhasilan dan kegagalan. Hal ini dilakukan sebagai wahana evaluasi dan

bahan pembelajaran ke depan, mulai dari perencanaan dan perumusan

program sampai dengan implementasi kegiatan. Materi pokok yang disajikan

dalam Laporan Tahunan ini meliputi sumberdaya manusia, sarana dan

prasarana, program, anggaran serta sinopsis kegiatan litkaji yang dilakukan

BPTP Lampung pada TA. 2013.

Page 2: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 2

II. ORGANISASI

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung adalah Unit

Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Badan

Litbang Pertanian) yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung

kepada Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 16/Permentan/OT.140/3/

2006 tanggal 1 Maret 2006, BPTP Lampung mempunyai tugas melaksanakan

pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

Dalam melaksanakan tugas tersebut BPTP Lampung menyelenggarakan

fungsi :

(1) Inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi.

(2) Penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi.

(3) Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian

serta perakitan materi penyuluhan.

(4) Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan

pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan

teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

(5) Pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan

teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

(6) Pelaksanaan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga Balai.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Badan Litbang

Pertanian melalui keputusan No: OT.130.95.2003 tanggal 31 Desember 2003,

BPTP Lampung dilengkapi 4 kelompok pengkaji (Kelji) yaitu: Kelji Sumber-

daya, Kelji Budidaya, Kelji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian (MTHP),

dan Kelji Sosial Ekonomi.

Susunan organisasi dan tata kerja BPTP Lampung terdiri dari :

a. Subbagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, per-

lengkapan, surat menyurat, dan kearsipan, serta rumah tangga.

Page 3: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 3

b. Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP)

Seksi KSPP mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

rencana, program, anggaran, pemantauan, dan evaluasi serta laporan,

dan penyiapan bahan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penye-

barluasan dan pendayagunaan hasil, serta pelayanan sarana pengkajian,

perakitan, dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik

lokasi.

c. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional Peneliti,

Penyuluh Pertanian dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi

dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang

masing-masing, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Gambar 1. Struktur organisasi BPTP Lampung

KEPALA BPTP

Kasubbag Tata Usaha Kasie Kerjasama dan

Pelayanan Pengkajian (KSPP)

Koordinator Kepegawaian

Koordinator Keuangan

Koordinator Rumah Tangga Koordinator

Program Koordinator Kerjasama

dan Pelayanan Pengkajian

Koordinator Pendaya-gunaan

Hasil Pengkajian

Kepala KP. Natar

Kepala KP. Tegineneng

Kepala Lab Diseminasi

Masgar

Kelji Budidaya

Kelji Sumberdaya

Kelji Sosial Ekonomi

Kelji MTHP

Page 4: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 4

III. KELEMBAGAAN

A. PROGRAM PENELITIAN DAN EVALUASI

Visi

Setiap organisasi perlu memiliki visi agar mampu eksis dan unggul

dalam persaingan yang semakin ketat dan perubahan lingkungan yang cepat.

Visi BPTP Lampung adalah “Pada Tahun 2014 menjadi lembaga pengkajian

yang menghasilkan dan mendiseminasikan teknologi pertanian spesifik lokasi

berstandar internasional.”

Misi

Dalam rangka untuk mewujudkan visinya, BPTP Lampung menetapkan

misinya yakni menghasilkan dan mendiseminasikan inovasi pertanian spesifik

lokasi sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan didukung oleh SDM yang

profesional.

Tujuan

Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan kepada faktor-faktor

kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan

akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan

dalam rangka merealisasikan misi, yang menunjukkan suatu kondisi yang

ingin dicapai dimasa mendatang. Sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin

dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Sasaran akan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan, bersifat spesifik,

terinci, dapat diukur, dan dapat dicapai.

Dalam jangka menengah (2010-2014) visi dan misi BPTP Lampung

dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran pengkajian, pengembangan serta

diseminasi teknologi pertanian. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut,

maka disusun strategi yang disusun atas dasar evaluasi mendalam terhadap

faktor internal dan faktor eksternal yang telah diuraikan pada perkembangan

lingkungan strategis yang terkait dengan kinerja BPTP Lampung ke depan.

Page 5: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 5

Tujuan kegiatan pengkajian dan pengembangan teknologi di BPTP

Lampung dalam lima tahun ke depan (2010-2014) terdiri atas :

1. Meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi.

2. Meningkatkan penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi.

3. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian inovasi pertanian

unggulan spesifik lokasi.

Sasaran

Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan

sasaran strategis selama tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :

Sasaran Indikator Utama

Tujuan 1 : meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi

Sasaran strategis 1:

Meningkatnya ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi.

Jumlah inovasi pertanian unggulan spesifik agroekosistem

Tujuan 2 : meningkatkan penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi

Sasaran strategis 2:

Meningkatnya penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi.

1. Jumlah teknologi yang didise-minasikan ke pengguna.

2. Jumlah laporan kegiatan pen-dampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional/ daerah

3. Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian

Tujuan 3 : meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi.

Sasaran strategis 3 :

Meningkatnya sinergi operasional pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi.

Jumlah sinergi operasional peng-kajian dan pengembangan inovasi pertanian

Page 6: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 6

Sasaran strategis 4 :

Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.

Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian dan sarana prasarana.

Jumlah laboratorium yang terfungsi-kan secara produktif.

Jumlah kebun percobaan yang ter-fungsikan secara produktif.

Jumlah unit usaha pengelolaan benih sumber yang terfungsikan secara produktif.

Jumlah website dan database yang ter-update secara berkelanjutan.

Sasaran strategis 5 :

Meningkatnya kerjasama daerah, nasional dan internasional (di bidang pengkajian dan diseminasi inovasi pertanian spesifik lokasi.

Jumlah laporan kerjasama peng-kajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian.

Sasaran 1. Meningkatnya ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi

Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah dengan meningkatkan

fokus kegiatan dan capaian hasil pengkajian yang ingin dicapai sesuai dengan

kebutuhan pengguna dan berorientasi pasar/preferensi konsumen dengan

mempertimbangkan potensi sumberdaya wilayah. Strategi ini diwujudkan ke

dalam sub-sub kegiatan yaitu:

a. Pengkajian dan perakitan inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi.

b. Pengkajian dan perakitan inovasi pertanian unggulan nasional dan

daerah.

c. Pengkajian ekonomi dan sosiobudaya spesifik lokasi.

d. Analisis kebijakan pembangunan pertanian yang bersifat antisipatif dan

responsif.

Sasaran 2. Meningkatnya penyebarluasan inovasi pertanian spesifik

lokasi

Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah dengan meningkatkan

kuantitas/kualitas informasi, media dan lembaga diseminasi teknologi spesifik

Page 7: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 7

lokasi sesuai kebutuhan pengguna. Strategi ini diwujudkan ke dalam sub-sub

kegiatan yaitu:

e. Percepatan penyampaian inovasi hasil pengkajian kepada pengguna.

f. Penyebaran benih, bibit/alat produk Litbang, dan jasa analisis/uji.

g. Pendampingan program strategis Kemtan dan program pembangunan

pertanian daerah.

Sasaran 3. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi.

Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah penguatan koordinasi

dan sinkronisasi kegiatan pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi.

Strategi ini diwujudkan ke dalam dua sub-sub kegiatan yaitu:

h. Koordinasi dan sinkronisasi operasional pengkajian inovasi pertanian.

i. Penyediaan petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk teknis (juknis)

pengkajian inovasi pertanian.

Sasaran 4. Meningkatnya manajemen pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi.

Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah peningkatan

efektivitas manajemen institusi. Strategi ini diwujudkan ke dalam lima sub-

sub kegiatan yaitu :

j. Penguatan manajemen mencakup perencanaan dan evaluasi kegiatan

serta administrasi institusi.

k. Pengembangan kompetensi SDM.

l. Peningkatan pengelolaan laboratorium dan kebun percobaan.

m. Peningkatan pengelolaan perpustakaan dan SMS center.

n. Peningkatan pengelolaan database dan website.

Sasaran 5. Meningkatnya kerjasama daerah, nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan teknologi pertanian spesifik lokasi).

Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah peningkatan kapasitas

penyelenggaraan pengkajian dan diseminasi untuk memperluas jejaring

kerjasama. Strategi ini diwujudkan ke dalam dua sub-sub kegiatan yaitu:

Page 8: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 8

o. Kerjasama daerah, nasional dan internasional dalam pengkajian inovasi

pertanian spesifik lokasi.

p. Kerjasama daerah, nasional dan internasional dalam pendayagunaan

inovasi pertanian spesifik lokasi.

Kegiatan Manajemen dan Pengkajian BPTP Lampung

Kegiatan BPTP Lampung tahun anggaran 2012 mencakup kegiatan

manajemen BPTP Lampung dan kegiatan pengkajian serta diseminasi hasil

pengkajian.

Kegiatan manajemen BPTP Lampung tahun 2013 terdiri atas:

1) Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program,

2) Dokumen Monitoring, Evaluasi, SPI dan Pelaporan,

3) Peningkatan Layanan Perkantoran,

4) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran,

5) Pengelolaan Administrasi Satuan Kerja,

6) Pengelolaan Sekretariat UAPPA/B-W,

7) Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia dan Mutu Manajemen

Satuan Kerja BPTP Lampung,

8) Kerjasama Pengkajian, Pengembangan dan Pemanfaatan Hasil Litbang

(Pendampingan),

9) Pengawalan Pengembangan Padi Hibrida di Lampung,

10) Pengelolaan Instalasi Pengkajian,

11) Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan,

12) Pengelolaan website/database/kepustakaan,

13) Kerjasama ACIAR.

Kegiatan penelitian dan diseminasi hasil litkaji BPTP Lampung tahun

2013 tercakup dalam 11 RPTP dan 11 RDHP sebagai berikut:

(1) Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi Lampung,

(2) Pemetaan Sebaran Lada Di Provinsi Lampung,

(3) Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura Pisang Dan Cabai Merah di

Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran,

Page 9: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 9

(4) Kajian Penghematan Pupuk dalam Pola Tanam Padi-Padi di Sawah Irigasi

Lampung,

(5) Peningkatan Produksi Kedelai pada Lahan Sub Optimal Melalui

Pemberdayaan Pupuk Hayati,

(6) Kajian Agroekologi untuk Perwilayahan dan Peningkatan Produktivitas

Komoditas Pertanian di Provinsi Lampung (AEZ II),

(7) Model Kelembagaan Perbenihan Kedelai di Provinsi Lampung,

(8) Pemanfaatan Limbah Padat dan Cair Industri Tapioka Rakyat Sebagai

Pakan Ternak Fermentasi dan Pupuk Organik Untuk Meningkatkan Berat

Badan Sapi Menjadi 1,2 kg/ekor/hari dan Produktifitas Jagung Menjadi 9

ton,

(9) Peningkatan Nilai Gizi dan Kecernaan Kulit Buah Kakao (KBK) sebagai

Pakan Ternak Kambing Burawa,

(10) Kajian Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi, Pendapatan dan

Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di Provinsi Lampung,

(11) Pengelolaan Sumberdaya Genetik,

(12) Diseminasi dan Advokasi Inovasi Pertanian,

(13) Pendampingan Teknologi SL-PTT Padi,

(14) Pendampingan Teknologi SL-PTT Jagung,

(15) Pendampingan PSDSK,

(16) PTT Tebu,

(17) Kalender Tanam,

(18) Demfarm Kedelai,

(19) Koordinasi Pendampingan PUAP,

(20) Pengelolaan UPBS BPTP Lampung,

(21) Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Mendukung Usaha Diversifikasi

Pangan di Provinsi Lampung,

(22) Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-P3MI).

Page 10: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 10

B. PENATAKELOLAAN PENELITIAN DAN PENGKAJIAN DI BPTP LAMPUNG

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung telah menerapkan

Sistem Pengendalian Intern (SPI) dalam rangka mengendalikan pelaksanaan

kegiatan penelitian dan pengkajian serta pelaksanaan kepemerintahan yang

baik (good governance) serta memberikan keyakinan atas tercapainya tujuan

organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan

keuangan, pengamanan asset negara dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan.

Selain telah menerapkan sistem pengendalian intern, BPTP Lampung

juga menerapkan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:2008 dalam

rangka penerapan pelayanan prima kepada masyarakat. Sertifikat KAN telah

diperoleh pada tahun 2010 berdasarkan hasil penilaian lembaga sertifikasi

terhadap kepatuhan institusi dalam mengimplementasikan dokumen panduan

mutu yang telah disusun.

C. PENGELOLAAN SUMBER DAYA

C.1. Anggaran Tahun 2013

Dalam melaksanakan tupoksinya, BPTP Lampung pada Tahun 2012 di-

dukung oleh sumber dana yang berasal dari dana APBN dalam bentuk Rupiah

Murni (RM) sebelum revisi anggaran sebesar Rp. 16.923.623.000,- (enam

belas milyar sembilan ratus dua puluh tiga juta enam ratus dua puluh tiga

ribu rupiah) setelah revisi I tertanggal 19 Maret 2013 dan revisi II tertanggal

14 Juni 2013 pagu anggaran tidak berubah, kemudian setelah revisi III

tertanggal 26 September 2013 pagu anggaran berubah menjadi Rp.

15.888.265.000,- (lima belas milyar delapan ratus delapan puluh delapan juta

dua ratus enam puluh lima ribu rupiah) dan terakhir revisi IV tertanggal 1

Nopember 2013 pagu anggaran berubah menjadi Rp. 16.160.795.000,-

(enam belas milyar seratus enam puluh juta tujuh ratus Sembilan puluh lima

ribu rupiah) karena adanya dana kerjasama ACIAR, rincian pagu anggaran

setelah revisi IV sebagai berikut:

Page 11: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 11

- Belanja pegawai Rp. 6.911.697.000,-

- Belanja barang Rp. 6.592.819.000,-

- Belanja modal Rp. 2.656.279.000,-

Realisasi anggaran per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.

15.740.092.652,- (lima belas milyar tujuh ratus empat puluh juta sembilan

puluh dua ribu enam ratus lima puluh dua rupiah) atau 97,40% dari pagu

anggaran, dengan rincian belanja pegawai Rp. 6.576.465.512,- (95,15%),

belanja barang Rp. 6.548.038.740,- (99,32%), dan belanja modal Rp.

2.615.588.400,- (98,47%).

Tabel 1. Realisasi anggaran per 31 Desember 2013

Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1. Realisasi Pendapatan Negara

- Penerimaan Pajak - - -

- Penerimaan Negara Bukan Pajak

- 162.334.366 -

- Penerimaan hibah - - -

2. Realisasi Belanja Negara 16.160.795.000 15.740.092.652 97,40

A. Rupiah Murni

- Belanja Pegawai 6.911.697.000 6.576.465.512 95,15

- Belanja Barang 6.326.289.000 6.281.508.740 99,29

- Belanja Modal 2.650.279.000 2.609.588.400 98,46

B. B. Pinjaman dan Hibah

- Belanja Barang 266.530.000 266.530.000 100,00

- Belanja Modal 6.000.000 6.000.000 100,00

Realisasi belanja Tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp.

3.707.540.180,- atau mencapai 28,45% dibandingkan periode yang sama

Page 12: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 12

tahun sebelumnya disebabkan antara lain oleh adanya kenaikan gaji PNS

sebesar 10%, kenaikan belanja uang makan pegawai, adanya pembangunan

gedung kantor, kenaikan atas belanja barang berupa belanja pemeliharaan,

serta bertambahnya volume perjalanan dinas. Perbandingan realisasi belanja

Tahun 2013 dan 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Perbandingan realisasi belanja tahun 2013 dan 2012

Jenis Belanja

Realisasi Belanja (Rp) Naik/Turun

2013 2012 Rp. %

Pegawai 6.107.449.763 5.749.215.047 358.234.716 5,87

Barang 6.045.650.560 3.212.355.166 2.833.295.394 46,87

Modal 880.842.000 364.831.930 516.010.070 58,58

Jumlah 13.033.942.323 9.326.402.143 3.707.540.180 28,45

Selain mengelola dana APBN, pada tahun 2013 BPTP Lampung juga

mengelola anggaran yang bersumber dari kerjasama hibah antara Pemerintah

Indonesia melalui BPTP Lampung dengan Pemerintah Australia melalui ACIAR

(The Australian Centre for International Agricultural Research) LPS/2008/038

sebesar Rp. 214.248.945,- (terdiri dari Rp. 214.247.952,- dana hibah Tahun

2012 dan Rp. 993,- sisa dana Tahun 2011 yang menjadi saldo awal tahun

2012). Realisasi hibah tahun 2012 sebesar Rp. 214.247.000,- terdiri dari

realisasi belanja barang Rp.209.247.000,- dan belanja modal sebesar

Rp.5.000.000,-. Sisa dana hibah Tahun 2012 sebesar Rp.993,- dan Rp. 952,-

untuk Tahun 2012 sudah disetor ke Kas Negara.

C.2. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2013

Realisasi Pendapatan Negara Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung

per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 143.230.808,- atau mencapai

205% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan untuk tahun 2013 yaitu

sebesar Rp.70.000.000. Realisasi ini berasal dari Pendapatan Negara Bukan

Pajak lainnya yang berasal dari penjualan hasil Pertanian, Kehutanan dan

Perkebunan berupa tanaman padi, singkong, lada, kakao, dan jagung;

pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan berupa sewa mess;

pendapatan jasa tenaga, pekerja, informasi, pelatihan dan teknologi berupa

Page 13: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 13

analisa kimia di Laboratorium BPTP Lampung; jasa giro; serta penerimaan

kembali belanja pegawai pusat tahun yang lalu. BPTP Lampung tidak memiliki

pendapatan hibah. Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya

tahun 2013 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP lainnya Tahun 2013

URAIAN Estimasi

Pendapatan Realisasi %

Pendapatan dari pemanfaatan BMN

Pendapatan Penjualan Hasil Pertanian,

Kehutanan dan Perkebunan 47.700.000 85.809.500 180

Pendapatan Penjualan Lainnya 2.000.000 9.400.000 470

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan

Bangunan 19.200.000 18.327.757 95,46

Jumlah Penerimaan 68.900.000 113.537.257 164,79

Pendapatan Jasa

Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerja,

Informasi, Pelatihan dan Teknologi

sesuai dengan tugas dan fungsi masing-

masing Kementerian dan Pendapatan

DJBC

0 27.076.260 0,00

Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan/

Jasa Giro 100.000 586.279 586

Jumlah Penerimaan 100.000 27.662.539 27.662,54

Pendapatan Lain-lain

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai

Pusat TAYL 1.000.000 2.031.012 203,10

Jumlah Penerimaan 1.000.000 2.031.012 203,10

Total Pendapatan dan Hibah 70.000.000 143.230.808 205

Page 14: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 14

C.3. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumberdaya manusia (SDM) merupakan potensi dan kekuatan yang

tidak bisa diabaikan dalam suatu lembaga/instansi, termasuk bagi BPTP

Lampung. Ketersediaan SDM yang memadai dengan tingkat keahlian dan

kompetensi yang berimbang akan memberikan dampak yang cukup signifikan

bagi pencapaian misi dan visi lembaga. Untuk tahun 2013, PNS di BPTP

Lampung berjumlah 101 orang (tidak termasuk satminkal) dan tenaga

kontrak sebanyak 14 orang, yang tersebar pada 4 unit kerja (Tabel 4).

Tabel 4. Jumlah PNS BPTP Lampung berdasarkan golongan kepangkatan dan unit kerja

No Unit kerja Golongan (orang)

Jumlah IV III II I

1. 2.

3. 4.

BPTP Lampung-Hajimena KP Natar

KP Tegineneng Lab Diseminasi Masgar

23 -

- -

37 1

- 3

18 10

3 3

3 -

- -

81 11

3 6

Jumlah 21 51 33 4 101

PNS BPTP Lampung yang berpendidikan S3 berjumlah 4 orang, S2

berjumlah 17 orang, dan S1 berjumlah 34 orang (Tabel 5). Proporsi jumlah

tenaga berdasarkan kriteria pendidikan tersebut belum mencukupi

persyaratan critical mass. Untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi

tenaga SDM perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan sesuai bidang ilmu

yang dibutuhkan.

Tabel 5. Sebaran PNS BPTP Lampung berdasarkan golongan dan pendidikan per Desember 2013

No Gol/ruang Tingkat Pendidikan

JUMLAH S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 D1 SLTA SLTP SD

1. IV/e 1 - - - - - - - - - - 1

1. IV/d - 1 - - - - - - - - - 1

2. IV/c 1 1 2 - - - - - - - - 4

3. IV/b 1 4 2 - - - - - - - - 7

4. IV/a 1 8 1 - - - - - - - - 10

5. III/d - - 1 - - - - - - - - 1

6. III/c - 3 3 - - 1 - - - - - 7

7. III/b - 1 8 - - 2 - - 6 - - 17

8. III/a - - 11 1 - 3 1 - - - - 16

9. II/d - - - - - 1 - - 5 - - 6

10. II/c - - - - - 1 - - 5 - - 6

11. II/b - - - - - - - - 12 - - 12

Page 15: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 15

No Gol/ruang Tingkat Pendidikan

JUMLAH S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 D1 SLTA SLTP SD

12. II/a - - - - - - - - 2 2 6 10

13. I/d - - - - - - - - - 2 - 2

14. I/c - - - - - - - - - - 1 1

JUMLAH 4 18 28 1 - 8 1 - 30 4 7 101

Sampai dengan tahun 2013 BPTP Lampung memiliki 43 orang tenaga

fungsional, terdiri dari 27 orang peneliti, 10 orang penyuluh, 5 orang

litkayasa, dan 1 orang arsiparis (Tabel 6).

Tabel 6. Sebaran tenaga fungsional berdsarkan jabatan fungsional per Desember 2012

No. Jabatan Fungsional Jumlah

1. Peneliti:

Peneliti Utama 2

Peneliti Madya 12

Peneliti Muda 8

Peneliti Pertama 5

Jumlah 27

2. Penyuluh:

Penyuluh Pertanian Madya 4

Penyuluh Pertanian Muda 1

Penyuluh Pertanian Pertama 5

Jumlah 10

No. Jabatan Fungsional Jumlah

3. Litkayasa:

Teknisi Litkayasa Penyelia 1

Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 3

Teknisi Litkayasa Pelaksana 1

Jumlah 5

4. Arsiparis:

Arsiparis Ahli Pertama 1

Jumlah 1

TOTAL 43

C.3.1. Pelatihan Jangka Panjang dan Jangka Pendek

Selama tahun anggaran 2013, BPTP Lampung telah melaksanakan

pembinaan tenaga dengan mengirimkan pegawai untuk mengikuti pelatihan

jangka panjang dan jangka pendek, magang, workshop dan lokakarya ke

berbagai instansi di lingkup Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian

maupun pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi di luar Kementerian

Pertanian. Tabel 7 menunjukkan pelatihan jangka panjang ke berbagai

Page 16: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 16

universitas dan sekolah tinggi dan Tabel 8 memperlihatkan peserta dan nama

pelatihan yang diikuti oleh pegawai BPTP Lampung selama tahun 2013.

Tabel 7. Daftar pelatihan jangka panjang yang diikuti pegawai BPTP Lampung tahun 2013

No Nama Program Tempat Studi/ Bidang Studi

Status Sumber Dana

1. Arfi Irawati, SP S2 IPB/Ilmu Tanah Penelitian DIPA Litbangtan 2. Drs. Jekvy Hendra, MSi S3 IPB/Phytopatologi Thesis

3. Nandari Dyah Suretno, SPt., MSi S3 IPB/Ilmu Ternak Penelitian

4. Ir. Nila Wardani, MSi S3 IPB/Hama Penyakit Thesis

5. Endriani, SP S2 IPB Penelitian

6. Ir. Slameto, MSi S3 UGM/Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan

Penelitian

7. Tri Kusnanto D4 STPP Bogor/ Perkebunan Penelitian BPSDMP

8. Andi Maryanto D4 STPP Bogor/ Peternakan Teori

Tabel 8. Daftar Pelatihan Jangka Pendek dan Workshop yang diikuti pegawai

BPTP Lampung tahun 2012

No. Nama Nama Kegiatan Tanggal Tempat

1. Ir. Jamhari HP, MP Suresmi Sugiono

Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester II TA. 2012 UAPPA/B-W Propinsi Lampung

15-17 Januari 2013

Bogor, Jawa Barat

2. Hardoyo Suresmi

Workshop Penyusunan Laporan keuangan Tahun 2013

21-24 Januari 2013

3. Ely Novrianty, SP

Diklat dasar Ahli bagi Penyuluh

5-24 februari 2013

BPP Bandar Lampung

4. Suresmi M. Hairul Anam M. Zainuddin

Bimtek Aplikasi SAKPA 2013 12 Februari 2013

Bandar Lampung

5. Rel Hevrizen, SPt Dian Meithasari, SP

Pelatihan dan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa

12-15 Februari 2013

Bogor, Jawa Barat

6. Asropi, STP Meidaliyantisyah, STP

Diklat Fungsional peneliti I Kelas IPA Gel. II

27 Februari - 20 Maret 2013

Lipi Cibinong

7. Dr. Yulia Pujiharti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Peneliti Sosial Ekonomi

Bogor, Jawa Barat

8. Ir. Robet Asnawi, M.Si Ir. Bambang Wijayanto, MP Ir. Firdausil AB, MS A. Romdhan Fauzi, SP

Pelatihan Teknologi Budidaya Padi Hibrida

27 februari 2013

Hotel Sofyan Bandara, Natar

9. Agung Lasmono, SP Pelatihan Perbenihan Hortikultura

4-7 Maret 2013 Balitsa, Lembang

10. Ir. Robet Asnawi, M.Si Aolikasi E-Proposal dan Workshop Aplikasi Monev 2013

5-7 Maret 2013 Bandung

11. Reli Hevrizen, S.Pt Diklat Teknis Perencanaan 11-20 Maret 2013

PPMKP, Bogor

12. Ir. Jamhari HP, MP Pembekalan Pejabat Pengelola Keuangan

20-21 Maret 2013

Jakarta

13. Reli Hwvrizen, S.Pt Diklat Fungsional Peneliti Pertama Kelas IPA Gel. III

24 Maret-13 April 2013

LIPI, Cibinong

Page 17: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 17

No. Nama Nama Kegiatan Tanggal Tempat

14. Oman Rochman Suryana,A.Md

Temu Teknis Pengelolaan Perpustakaan Digital

16-19 April 2013

Bandung

15. Dr.Ir. Jiko Susilo Utomo, MP Dr. Ir. Bariot Hafif, M.Sc

Joint Workshop Penyusunan DAP

8-14 Mei 2013 Bogor, Jawa Barat

16. Ir. Firdausil AB, MS Ir. Rr. Ernawati,M.TA

Konsorsium Penguatan Program Pemuliaan Melalui SDG

29-31 Mei 2013 Bogor, Jawa Barat

17. Dr. Ir. Bariot Hafif, M.Sc Workshop Penguatan SDM IPTEK

29-30 Mei 2013 Bandar Lampung

18. Ir. Andarias Makka M Workshop Perubahan Iklim Sektor Pertanian

4-5 Juni 2013 Medan

19. Saliah, SE Pra Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester I 2013

KPKNL, Bandar Lampung

20. Ir. Kiswanto, MP Writeshop Peningkatan Kapasitas Penyuluh dalam Penulisan Informasi Praktisi Bagi Petani

11-14 Juni 2013

BBP2TP, Bogor

21. Eka Miftahul Jannah, SP Diklat Fungsional Peneliti Pertama Kelas IPS Gel. I

13 juni-13 Juli 2013

LIPI, Cibinong

22. Sugiono Pelatihan Aplikasi Penyusutan Operator SIMAK BMN

20-22 Juni 2013

Yogyakarta

23. Dede Rohayana, SP Pelatihan Nilai Tambah untuk Penyuluh

1-8 April 2013 BPP Lampung

24. Meidaliyantisyah, SP Temu Koordinasi Pengelola SAPK Online

29-30 Januari 2013

Bogor, Jawa Barat

25. Ely Novrianty, SP Diklat Teknis Budidaya Umbi-umbian

26 Juni-3 Juli 2013

BPP Lampung

26. Ir. Kiswanto, MP Workshop Pengawalan/Pendampingan SLPTT

2-4 Juli 2013 Jakarta

27. Medi Siyono Diklat Prajabatan Gol II Tahun 2013

7-25 Juli 2013 Ciawi, Bogor

28. Ir. Jamhari HP, MP Sugiyono Suresmi

Workshop penyusunan LK SM I TA. 2013

15-17 Juli 2013 Jawa Tengah

29. Dr. Ir. Bariot Hafif, M.Sc Pelatihan Management Development Program Batch 2

11-20 September 2013

Filipina

30. Endriani, SP Pelatihan Predepture Training Petugas belajar Dalam negeri

26 Agustus 2013

Bogor, Jawa Barat

31. Dra. Alvi Yani, M.Sc Workshop Tengah Tahun Keg. Strategis Lingkup BBP2TP

26-28 Agustus 2013

Bogor, Jawa Barat

32. Yulis Aisyah Diklat Program Perencanaan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

1-22 September 2013

Jakarta

33. Mirna Yuni Sartika Diklat Sertifikasi Bendahara Pengeluaran Angkatan I dan II

Bogor, Jawa Barat

34. Dr. Ir. Bariot Hafif, M.Sc Workshop dan FGD Kunjungan Kerja Tematik

30 September-2 Oktober

35. Dr.Ir. bariot Hafif, M.Sc Rahadian Mawardi, SP

Workshop AEZ I 16-18 Oktober 2013

Depok, Jawa Barat

Page 18: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 18

C.3.2. Pegawai yang pensiun dan pindah instansi tahun 2013

Pegawai BPTP Lampung yang memasuki masa pensiun dan mutasi

(pindah instansi) pada tahun 2013 sebanyak 10 orang (Tabel 9). Pensiun dan

mutasi mengurangi ketersediaan jumlah pegawai di BPTP Lampung.

Tabel 9. Daftar pegawai BPTP Lampung yang Pensiun dan pindah instansi pada tahun 2012

No. Nama Gol Keterangan

1. Khirul Toni III/c Pensiun TMT 1 September 2013

2. Yusmeinardi III/c Pensiun TMT 1 Juni 2013

3. Soerachman IV/a Pensiun TMT 1 Februari 2013

4. Dadin Suherlan IV/a Pensiun TMT 1 Apri 2013

5. Sumiyati III/c Pensiun TMT 1 Maret 2013

6. Sundari JS III/c Pensiun TMT 1 Maret 2013

7. Hardoyo III/c Pensiun TMT 1 Mei 2013

8. Suranto III/c Pensiun TMT 1 Februari 2013

9. Solamer P. Malau III/c Pensiun TMT 1 Oktober 2013

6. A. Romdhan Fauzi, SP

III/a Mutasi ke Dirjen Hortikultura

C.4. Fasilitas

Seperti halnya dengan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana

merupakan salah satu sumber energi utama untuk menjalankan roda

organisasi. Dukungan sarana dan prasarana yang memadai akan sangat

menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan di BPTP Lampung. Barang-

barang tidak bergerak yang dimiliki oleh BPTP Lampung meliputi tanah dan

bangunan. Keseluruhan tanah yang dimiliki oleh BPTP Lampung adalah seluas

738.217 m2, yang terdiri dari tanah bangunan rumah negara golongan III,

tanah bangunan kantor pemerintah, dan tanah kebun percobaan. Sedangkan

gedung dan bangunan yang dimiliki BPTP Lampung sebanyak 62 unit terdiri

atas 4 unit bangunan gedung kantor permanen, 7 unit bangunan gedung

tertutup permanen, 2 unit bangunan gedung laboratorium permanen, 2 unit

gedung garasi/pool, 1 unit bangunan lantai jemur permanen, 4 unit

bangunan gedung tempat kerja lainnya, 40 unit rumah negara golongan II,

dan 2 unit mess permanen.

Page 19: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 19

C.4.1. Kebun Percobaan (KP)

BPTP Lampung memiliki dua buah Kebun Percobaan dan satu buah lab

diseminasi yang masing-masing berlokasi di Kecamatan Natar, Tegineneng,

dan Masgar. Keragaan kebun percobaan lingkup BPTP Lampung dapat

dijelaskan sebagai berikut. Kebun Percobaan Natar merupakan salah satu dari

3 kebun milik BPTP Lampung yang mempunyai areal paling luas yaitu 60 ha.

KP. Natar berada di Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lampung Selatan, berjarak sekitar 10 km dari kantor induk BPTP Lampung, di

Bandar Lampung. Kebun berada pada ketinggian 135 m dpl laut, mempunyai

jenis tanah latosol dan sebagian posolik merah kuning, bahan induk dari tuf

vulkan, mempunyai tingkat kesuburan sedang. Komoditas yang

dikembangkan pada jenis tanah ini antara lain untuk tanaman perkebunan

(karet, kakao, kopi robusta, lada, panili, dan jarak pagar), tanaman pangan

lahan kering (jagung, ubikayu, kedelai dan kacang tanah), tanaman

hortikultura (pisang, mangga dan cabai), serta tanaman obat-obatan (temu-

temuan, solanaceae dan jahe). Implasement dan penggunaan lahan di KP.

Natar dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Luas Implasement dan Penggunaan Lahan KP Natar.

No. Penggunaan Luas 1. Implasement kantor/perumahan 3,8 ha 2. Kantor kebun dan ruang staf 170 m2 3. Mess 2 unit 240 m2 4. Laboratorium (OPT dan Tanaman) 340 m2 5. Gudang 250 m2 6. Lantai Jemur 400 m2 7. Rumah Kaca 5 unit 450 m2 8. Bengkel Peralatan 75 m2 9. Musholla 50 m2 10. Rumah Mesin Pengupas Jarak 75 m2 11. Rumah Generator 24 m2 12. Stasiun Iklim 6 m2 13. Para-para persemaian 300 m2 14. Pos jaga satpam 12,5 m2 15. Bangunan tower air 15 m2 16. Tanah rawa 0,75 ha 17. Lahan kerjasama dengan koperasi 15,20 ha 18. Lahan kerjasama pihak ketiga 22,28 ha 19. Jalan kebun 12.540 m2

Page 20: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 20

KP. Tegineneng berada di Kampung Banyuwangi, Desa Mandah,

Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran mempunyai areal seluas ± 11

ha terdiri dari 3 ha digunakan untuk implasement, visitor plot, dan kebun

koleksi dan sisanya seluas ± 8 ha digunakan untuk tanaman pangan

(singkong). Kebun berada pada ketinggian 69 m dpl, jenis tanah pod solik

merah kuning, dan pH 4,5-5,5. Kebun koleksi digunakan untuk menanam

tanam jambu mete varietas Thailand, sirsak manis, pisang, dan cempaka.

Visitor plot ditanami tanaman kakao dan pisang serta sayuran (bayam,

kacang panjang, terong, caisim, pare dsb) yang ditanam dipekarangan kantor

sebagai bagian dari visitor plot KRPL.

Lab Diseminasi Masgar berlokasi di Desa Masgar, Kecamatan

Tegineneng, Kabupaten Pesawaran mempunyai areal seluas 18.056 m2 yang

digunakan untuk tanah dan bangunan, bangunan kantor seluas 7.881 m2,

dan kebun visitor plot seluas 5.690 m2.

C.4.2. Laboratorium Teknis

Laboratorium teknis BPTP

Lampung bertugas untuk melayani

permintaan analisis dari peneliti

lingkup BPTP Lampung, instansi

pemerintah lainnya, perusahaan

swasta, para peneliti, mahasiswa,

masyarakat umum dan petani. Analisa

yang dilayani adalah analisis tanah,

analisis pupuk organik, analisis pupuk

anorganik, analisis jaringan tanaman,

dan analisis air.

Laboratorium teknis BPTP Lampung memiliki peralatan utama pengujian

antara lain: Atomic Absorption Spectofotometer (AAS) GBC 933 Plus,

Spectrophotometer Optima SP-300, PH Meter, Laboratory Mill Retsch,

Analytical Balance, serta beberapa alat penunjang lainnya seperti Alat

Page 21: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 21

Destruksi, Destilasi, Oven, Sheker, centrifuge, Magnetic Stirrer, Hot Plate,

Autoclave, Mikroskop, Laminar Flow, Incubator, Glassware, dan lain-lain.

C.4.3. Perpustakaan

Perpustakaan BPTP Lampung merupakan salah satu unit pen-dukung

kegiatan Balai dalam mem-berikan layanan informasi hasil-hasil

penelitian/pengkajian yang dilakukan BPTP Lampung kepada masyarakat

pengguna. Layanan perpustakaan di-berikan kepada semua pengguna baik

karyawan di lingkup Balai mau-pun masyarakat luas.

Peningkatan kapasitas institusi BPTP melalui peningkatan pelayanan

jasa perpustakaan terhadap pengguna akhir, pengguna antara, dan penentu

kebijakan serta mendukung peningkatan adopsi dan difusi teknologi hasil

penelitian dan pengkajian secara digital melalui perpustakaan digital.

Website

Jumlah pengunjung web BPTP Lampung yang beralamatkan situs

www.lampung.litbang.deptan.go.id dari Januari sampai 22 Desember 2013

sebanyak 79.827 pengunjung.

Gambar 2. Jumlah pengunjung website BPTP Lampung Tahun 2013

Page 22: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 22

jumlah pengunjung paling sedikit di bulan Februari sebanyak 1.170

pengunjung sedangkan jumlah pengunjung paling banyak terjadi di bulan

Oktober sebanyak 13.503 pengunjung. Rataan pengunjung perbulan yaitu

6.652 pengunjung dan rataan pengunjung perhari 222 pengunjung. Data

Desember merupakan data yang terekap samapai tanggal 22 Desember

sehingga masih terlihat sedikit karena sebagaian yang terekam. Berita yang

telah dimuat pada tahun 2013 Dari Januari sampai 22 Desember sebanyak 73

berita. Berita berupa diupayakan dapat diupdate setiap harinya.

C.4.4. Kendaraan dinas

Pada tahun 2013, kendaraan dinas yang dimiliki BPTP Lampung

sebanyak 8 unit kendaraan roda empat (minibus), 2 unit kendaraan bermotor

angkutan barang lainnya, dan 17 unit kendaraan roda dua, dengan kondisi

kendaraan masih berfungsi baik. Kendaraan roda dua dan roda empat ini di-

gunakan untuk mendukung aktivitas kegiatan penelitian maupun administrasi

di BPTP Lampung. Inventaris kendaraan dinas dan kondisinya disajikan pada

Tabel 11.

Tabel 11. Daftar kendaraan roda empat BPTP Lampung, Desember 2013

No. Nama Kendaraan Tahun Perolehan Kondisi (Baik/Rusak)

1. Pick UP Grandmax 2013 Baik

2. Toyota Kijang Inova 2011 Baik

3. Hilux 2010 Baik

4. Daihatsu Espass 2005 Baik

5. Toyota Kapsul 1999 Baik

6. Toyota Kapsul 1998 Baik

7. Toyota Kapsul 1997 Baik

8. Toyota Kijang Super 1993 Baik

C.5. Pengadaan Peralatan C.5.1. Pengadaan peralatan dari APBN

Pada Tahun 2012 BPTP Lampung mengadakan 3 unit PC, 3 buah

printer, 4 buah notebook, dan lain-lain. Pengadaan peralatan selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 23: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 23

Tabel 12. Daftar pengadaan peralatan BPTP Lampung Tahun 2012.

No. Nama Peralatan Volume

1. Kendaraan Roda 4 1 unit

2. Komputer PC 2 unit

3. Laptop 2 unit

4. TV LED 1 unit

5. Printer 4 unit

6. UPS 2 unit

7. Scaner 1 unit

8. Mesin Fax 1 unit

9. LCD projector 1 unit

10. GPS 4 unit

11. Chroma Meter 1 unit

12. Gerobak Sorong 2 buah

13. Vacum Packager 1 buah

14. Threser 1 unit

15. Rak Buku 1 unit

16. Lemari Arsip 4 pintu 2 unit

17. Kardek 2 buah

18. Kursi Kerja 4 unit

19. Mesin Absensi 4 unit

20. AC 1,5 PK 2 unit

21. Embung 150 M2

22. Pagar Keliling KP Natar 4.391,19 M2

23. Instalasi pipa distribusi air KP Natar 1.042 M

D. KERJASAMA HASIL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMANFAATAN HASIL LITBANG

Pada tahun 2013 telah dilakukan kerjasama penelitian antara BPTP

Lampung dengan instansi lain. Judul kegiatan kerjasama penelitian tahun

2013 dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Kerjasama penelitian dengan instansi lain, tahun 2013

No. Judul Kerjasama Mitra Kerjasama

1. Improving reproductive performance of cows and performance of fattening cattle in low input systems of Indonesia and northern Australia-Variation

The Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR), Australia

2. Pupuk Anorganik dan Organik pada Tanaman Ubikayu

PT. Petrokimia Gresik

Page 24: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 24

No. Judul Kerjasama Mitra Kerjasama

3. Pembinaan Pertanian dan Peternakan kepada peserta didik dan Guru

PT. ASTRA dan YP-Michael D Ruslim

IV. HASIL PENGKAJIAN

A. ANALISIS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DI PROVINSI LAMPUNG (Pelaksana: Risfaheri, Bariot Hafif, Kiswanto, Fauziah YA, Novilia Santri, Meidaliyantisyah, Reli Hevrizen, Dian Meithasari)

Analisis kebijakan pemda dalam optimalisasi lahan sub optimal untuk pencapaian swasembada bahan pangan di Provinsi Lampung

Lahan yang terhampar dalam skala luas yang dapat dikategorikan

sebagai lahan sub-optimal di Provinsi Lampung adalah lahan kering masam

dan lahan rawa. Hamparan lahan kering yang direkomendasikan untuk

pengembangan pertanian baik tanaman semusim maupun tanaman tahunan

sekitar 1,7 jutaan ha dari 3.2 jutaan ha keseluruham wilayah Propinsi. Luas

lahan rawa di Lampung mencapai 108.473 ha. Lahan rawa terluas terdapat di

Kabupaten Tulang Bawang, dan saat ini telah dimanfaatkan untuk per

sawahan sekitar 44.335 ha (BPS, 2010).

Sejauh ini terlihat upaya pengambil kebijakan di daerah untuk

pemanfaatan lahan kering masam dan lahan rawa sub-optimal bagi upaya

pencapaian swasembada pangan belum optimal. Optimalisasi lahan sub-

optimal di Provinsi Lampung untuk percepatan pembangunan pertanian

komoditas perkebunan dan hortikultura terlihat lebih nyata. Program yang

khusus diarahkan untuk mengatasi masalah mendasar bagi perbaikan

produktivitas lahan kering masam yang sedang digarap, seperti reaksi tanah

masam, miskin hara, tanah berpotensi erosi dan kendala-kendala lainnya juga

belum begitu terlihat. Disisi lain lahan kering masam sub-optimal dibawah

naungan tanaman keras, potensinya untuk percepatan pencapaian

swasembada pangan juga belum digarap. Optimalisasi potensi lahan rawa

untuk pencapaian swasembada pangan masih belum begitu terlihat. Program

kebijakan yang sudah dilaksanakan untuk areal itu baru dilakukan pada skala

Page 25: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 25

sempit seperti di lahan rawa Sragi Lampung Selatan dan adanya pencetakan

sawah baru di Mesuji, serta kajian varietas unggul baru yang adaptif di

Tulang Bawang.

Berhubung lahan yang tersedia di Provinsi Lampung untuk

ekstensifikasi tanaman pangan sudah sangat sedikit maka lahan kering

masam yang telah digarap dan produktivitasnya masih rendah perlu

direhabilitasi agar produktivitasnya optimal. Selain itu lahan kering masam

dibawah naungan tanaman perkebunan rakyat yang jumlahnya cukup luas,

perlu diberdayakan untuk mendorong pencapaian swasembada pangan.

Terkait hal itu perlu dicarikan varietas/galur unggul baru tanaman pangan

yang adaptif dan komoditas bernilai lainnya yang sesuai ditanam pada lahan

dibawah naungan.

B. PEMETAAN SEBARAN LADA DI PROVINSI LAMPUNG (Pelaksana: Junita Barus, Suprapto, Dadin Suherlan, Agung Lasmono, dan Suroso)

Pemetaan lada di Propinsi Lampung dilakukan secara bertahap selama

dua tahun, mulai pada tahun 2013 dilakukan di dua Kabupaten, yaitu

Kabupaten Lampung Utara dan Lampung Timur dan pada tahun 2014

dilakukan di tiga Kabupaten yaitu di Lampung Barat, Way Kanan dan

Tanggamus. Pemetaaan tanaman lada dimaksudkan untuk mengetahui

sebaran tanaman, produksi dan produktivitas, serangan hama dan penyakit,

cara budidaya lada yang diterapkan petani dan respon petani

membudidayakan lada didaerah produksi lada untuk mendukung Program

Daerah Pengembangan Tanaman Perkebunan dalam usaha peningkatan

produksi dan produktivitas lada lebih terfokus di wilayah sasaran komoditas

unggulan daerah.

Luas areal tanaman lada di dua kabupaten sentra lada di Lampung

yaitu kabupaten Lampung Utara dan Lampung Timur telah menurun tajam.

Bila dibandingkan dengan data pada tahun 2010, maka luas areal lada yang

tersisa hanya sekitar 20 – 40 % (telah menurun antara 60 – 80 %). Tanaman

lada pada umumnya beralih fungsi menjadi tanaman singkong, karet, sawit,

Page 26: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 26

kakao, dll. Menurut petani alih fungsi tersebut disebabkan antara lain : 1).

Hama penyakit tanaman, banyaknya tanaman lada yang mati akibat

serangan penyakit busuk pangkal batang dimana petani belum mengerti cara

mengatasinya. Tanaman lada yang mati tersebut ada yang disulam kembali

dengan tanaman lada, tetapi ada pula yang di sulam dengan tanaman lainnya

seperti pisang, singkong, dan kakao, sehingga banyak kebun lada yang tidak

lagi monokultur melainkan campuran; 2) Produksi lada yang rendah,

sehingga dari segi ekonomi menurut petani lebih menguntungkan apabila

diganti dengan tanaman lain; dan 3). Harga lada yang tidak stabil, dimana

beberapa tahun lalu harga lada turun drastis sehingga menurunkan semangat

petani untuk memelihara kebun ladanya.

Gambar 3. Peta Sebaran Lada

Peta Sebaran Lada di Provinsi

Lampung

Peta Sebaran Lada di Kabupaten

Lampung Utara

Peta Sebaran Lada di

kabupaten Lampung Timur

Page 27: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 27

C. PEMETAAN SEBARAN TANAMAN HORTIKULTURA PISANG DAN CABAI MERAH DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN DAN PESAWARAN (Pelaksana: Nina Mulyanti, Dewi RM, Andarias Makka Murni, Agung L, dan Zahara)

Pemetaan Sebaran Varietas cabai dan pisang untuk mendukung

percepatan inovasi teknologi budidaya spesifik lokasi telah dilakukan di

sentra utama ke 2 komoditas tersebut, yaitu Kabupaten Lampung Selatan

untuk komoditas cabai dan Kabupaten Pesawaran untuk komoditas pisang,

dengan survei persebaran varietas, identifikasi komponen teknologi budidaya

dan analisis kinerjanya. Kegiatan survei persebaran varietas dilakukan untuk

mengumpulkan data luas sebaran varietas cabai dan pisang masing-masing di

3 kecamatan, produktivitas setiap varietas yang ada.

Berdasarkan hasil inventarisasi varietas pada dua Kabupaten masing-

masing untuk komoditas cabai dan pisang, varietas cabai terluas ditanam di

Lampung Selatan berturut-turut adalah TM-09, Lado dan Kio, masing-masing

79,5 ha, 56,0 ha dan 18,5 ha. Sementara itu di Pesawaran, varietas pisang

terluas ditanam berturut,turut adalah Jantenn, Raja Nangka, Muli dan

Tanduk, , masing-masing 7.860 ha, 3.430 ha, 2.428 ha, dan 1.110 ha.

Varietas cabai dengan kinerja terbaik adalah Varietas TM-09 (9,7 ton/ha)

sedangkan Lado (5,5 ton/ha) dan Kio (5,0 ton/ha) berkinerja buruk. Pada

komoditas pisang Janten, Muli dan raja nangka mempunyai kinerja baik yaitu

masing-masing 23,5 dan 18,5 ton/ha. Dari hasil analisa kinerja budidaya

cabai berdasarkan produksinya, kecamatan Penengahan mempunyai kinerja

sedang, sedang Kecamatan Candipuro dan Kalianda berkinerja tinggi.

Sementara pada budidaya pisang pada 3 kecamatan (Way Lima, Kedondong

dan Padang Cermin) mempunyai kinerja buruk. Keragaman penerapan

teknologi cukup tinggi baik pada budidaya cabai maupun pisang.

D. KAJIAN PENGHEMATAN PUPUK DALAM POLA TANAM PADI-PADI PADA LAHAN IRIGASI DI LAMPUNG (Pelaksana: Andarias Makka Murni, Fauziah YA, Soraya, dan Sunaryo)

Untuk menghemat penggunaan pupuk terutama anorganik. Diperlukan

teknik budidaya yang dapat menghemat penggunaan pupuk. Upaya tersebut

Page 28: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 28

dapat ditempuh melalui pemanfaatan bahan organik dari limbah pertanian

lokal penanaman varietas berumur genjah, serta metode pemupukan yang

tepat sesuai kebutuhan tanaman. Masalah tersebut menjadi alasan

dilakukannya Pengkajian Penghematan Pupuk Dalam Pola Tanam Padi-padi

pada lahan Irigasi di Lampung.

Pemupukan berdasarkan rekomendasi umum, Bahan Organik 10 t/ha

dan PHSL + 3 t/ha Bahan Organik memberikan pertumbuhan dan hasil gabah

kering giling tertinggi terhadap varietas Inpari 1. Nilai penghematan pupuk

anorganik berkisar dari Rp 526.000-1.410.000 bila pupuk organik

diaplikasikan sebanyak 3-10 t/ha. Teknologi pemupukan berbasis bahan

organik dapat menghemat pupuk anorganik ≥ 50% dan mendukung

kelestarian lingkungan pada usahatani padi.

Gambar 4. Perlakuan Pemupukan Tanaman Padi

Pemupukan Berdasarkan Rekomendasi

Umum (60hst)

Perlakuan Pemupukan Berdasarkan

PHSL on Line (60 hst)

Perlakuan Pemupukan Bahan

Organik 10 t/ha (60 hst)

Perlakuan Pemupukan berdasarkan

PHSL online + Bahan Organik (60

hst)

Page 29: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 29

E. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KEDELAI PADA LAHAN

SUB OPTIMAL MELALUI PEMBERDAYAAN PUPUK HAYATI

(Pelaksana : Junita Barus, Amrizal Nazar, Endriani, dan Tusrimin)

Pengembangan tanaman kedelai di Propinsi Lampung masih perlu

dilakukan mengingat kebutuhan akan biji kedelai cukup tinggi sebagai bahan

baku tempe dan tahu serta pakan ternak masih melebihi dari produksi yang

ada sekarang ini. Mengingat Lahan kering cukup luas terdapat di Propinsi

lampung, yaitu lebih dari 2 juta hektar. Sebagian besar lahan kering tersebut

diperuntukkan untuk tanaman perkebunan (kelapa, Lada, kopi, kakao,dll).

Penanaman tanaman sela diantara tanaman kelapa sangat potensial

dilakukan mengingat perkebunan kelapa rakyat cukup luas terdapat di

Lampung.Sebagian besar darl lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk

tanaman semusim seperti kedelai dengan diikuti upaya-upaya perbaikan

kesuburan lahan. Salah satu upaya untuk perbaikan kesuburan lahan adalah

penggunaan pupuk hayati dengan memanfaatkan potensi bahan baku

organik insitu sebagai bahan baku pupuk hayati yang digunakan.

Dari hasil analisis pupuk organik (kompos) terlihat bahwa dari kadar C-

Organik dan N-total cukup tinggi, dan nisbah C/N kompos sudah memadai

untuk di aplikasikan pada tanaman (11.21). Kadar hara P dan K cukup tinggi,

terutama Kalium (1.75 %), hal ini disebabkan adanya bahan serbuk kelapa

yang menurut beberapa hasil penelitian mengandung kadar hara K cukup

tinggi. Pengaruh pupuk hayati (Illetrysoy) dan pupuk organik (kompos)

terlihat nyata meningkatkan jumlah polong dan jumlah biji tanaman kedelai

Varietas Anjasmoro. Illetrysoy mengandung Rhizobium efektif dapat memacu

pembentukan bintil akar pada tanah kering masam. Peningkatan

pembentukan bintil akar akibat inokulasi isolat rhizobium Illetrysoy tersebut,

mampu meningkatkan kadar N daun dibanding tanpa inokulasi terutama pada

tanaman yang tumbuh pada tanah yang tidak diberi amelioran.

Pemberian pupuk hayati dan pupuk organik mampu meningkatkan

secara nyata hasil biji kedelai per ubinan, dimana perlakuan dengan pupuk

hayati Illetrysoy dan 2 t/ha kompos (A2B2) memberikan hasil 2.35 kg/ubinan

Page 30: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 30

dan aplikasi pupuk hayati dan kompos 4 t/ha (A2B3) memberikan hasil 2.46

kg/ubinan. Salah satu bahan kompos yang digunakan dalam penelitian ini

adalah serbuk kelapa dimana dari hasil analisis mengandung kadar kalium

yang tinggi, sehingga dapat menekan perkembangan hama penyakit dan

meningkatkan hasil tanaman.

Gambar 5. Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Kedelai

F. KAJIAN AGROEKOLOGI UNTUK PERWILAYAHAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KOMODITAS PERTANIAN DI PROVINSI LAMPUNG (AEZ II) (Pelaksana : Bariot Hafif, Rahadian M, Meidaliyantisyah, Suroso, Andarias Makka Murni, dan Andi Sofyan)

Hasil kajian zonasi agroekologi (ZAE) untuk wilayah Propinsi

Lampung yang dipetakan dalam skala 1:250.000, telah tersedia. Untuk

penggunaan yang lebih aplikatif terutama bagi kepentingan petani dan

pengguna lainnya perlu dilakukan identifikasi karakteristik agroekologi yang

lebih detil sebagai dasar dari penyusunan peta perwilayahan komoditas.

Penyusunan peta perwilayahan komoditas selain berdasarkan hasil analisis

karakteristik agroekologi untuk kesesuaian pengembangan komoditas

tersebut, juga perlu didukung oleh hasil analisis kelayakan usahatani. Hasil

analisis kelayakan usahatani ini sangat menentukan dalam penetapan

komoditas yang diunggulkan. Pada hakekatnya konsepsi perwilayahan

komoditas ingin membatasi upaya pengembangan suatu komoditas pertanian

Tanaman Kedelai sudah mulai

berbunga berumur sekitar 40 hari

Pengamatan pertumbuhan

tanaman Kedelai

Page 31: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 31

pada lokasi yang memenuhi persyaratan agroekologis, memenuhi kelayakan

agroekonomi dan agro-sosio-teknologi, aksesibilitas lokasi memadai, dan

diseconomic-externality yang ditimbulkannya dapat dikendalikan.

Secara umum lahan di Kabupaten Pesawaran merupakan kawasan

yang berpotensi dikembangkan sebagai daerah agribisnis. Zona agroekologi

IVax2 yang berpotensi untuk usahatani tanaman semusim khususnya untuk

tanaman serelia, kacang-kacangan, umbi-umbian dan hortikultura cukup luas

yaitu sekitar 30 ribu ha. Sementara areal persawahan (zona IVax1) telah

berkembang seluas 15 ribuan hektar. Selain itu sebagian wilayah juga

berpotensi untuk pengembangan system wanatani (zona IIIax2) yaitu

usahatani campuran antara tanaman pangan/semusim dengan tanaman

industry. Luas zona IIIax2 untuk pengembangan system wanatani adalah

sekitar 37 ribuan hektar. Zona agroekologi yang paling luas yang hanya

direkomendasikan untuk pengembangan tanaman industri/pepohonan yaitu

zona IIax2 didapatkan seluas 57 ribuan hektar.

Beberapa sifat agroekologi yang dianggap sebagai factor pembatas

pertumbuhan dan produksi tanaman di Kabupaten Pesawaran adalah kondisi

iklim (kelembaban udara dan curah hujan), tanah bereaksi masam (pH<6)

dan kemiringan lahan. Kelembaban udara yang relative tinggi cenderung

menghambat produktivitas kakao. Untuk mengurangi dampak kelembaban

perlu adanya pemangkasan dau tanaman secara periodic. Jumlah curah hujan

sebagai factor pembatas pertumbuhan tergantung komoditas. Untuk

komoditas jagung, bila penanaman dilakukan di musim hujan maka CH

tahunan 1800 mm dianggap mengganggu pertumbuhan tanaman

(berlebihan), karenanya perlu penataan saluran drainase, demikian juga

untuk cabai. Sebaliknya untuk komoditas kopi, kelapa dalam dan lada, jumlah

CH dianggap kurang (tidak mencukupi). Dalam kondisi seperti ini solusinya

adalah irigasi suplemen. Namun yang menjadi factor pembatas untuk hampir

semua komoditas adalah pH tanah (pH < 6) yang erat kaitannya dengan

retensi hara. Penggunaan kapur dan pupuk organic yang cukup akan

mengurangi sifat retensi hara dari tanah. Sementara kemiringan lahan akan

Page 32: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 32

menjadi factor pembatas bila penanaman dilakukan pada lahan miring (lereng

> 8%).

Dilihat dari kondisi usahatani eksisting, sifat-sifat agro-ekologi lahan,

dan analisis ekonomi (pasar), komoditas tanaman pangan dan hortikultura

yang diunggulkan di wilayah Pesawaran adalah padi, jagung, pisang, cabai,

salak dan ubikayu. Sementara untuk tanaman industry komoditas yang

diunggulkan adalah kakao, kelapa dalam, lada, kopi dan cengkeh.

G. MODEL KELEMBAGAAN PERBENIHAN KEDELAI DI PROVINSI

LAMPUNG (Pelaksana: Muchlas, Yulia Pujiharti, Eka Miftahul. J, Zahara,

Edwin Herdiansyah, dan Gohan OM)

Penangkaran benih kedelai di Lampung belum banyak dilakukan baik

oleh kelompok tani, perusahaan negara, swasta maupun para petani.

Keengganan para pihak-pihak penangkar benih kedelai baik petani, kelompok

tani, perusahaan negara, maupun swasta antara lain disebabkan karena (1)

rendahnya kesadaran dan daya beli petani dalam penggunaan benih unggul

bermutu, (2) belum berfungsinya institusi penyedia benih (BBI) akibat

keterbatasan fasilitas/sarana penunjang, sumber dana pendukung kegiatan

perbenihan, dan tenaga profesional, (3) kurang terjaminnya pemasaran

benih, dan (4) kebijakan pemerintah yang belum mendorong makin

kondusifnya industri perbenihan. Ditambahkan oleh Balai Pengawasan

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung

mengatakan bahwa di Lampung tidak ditemukan kelompok tani yang

melakukan penangkaran benih kedelai secara terus menerus. Hal ini

disebabkan karena harga jual kedelai relatif murah, bahkan sulit

memasarkan.

Beberapa petani baik di Lampung Tengah, Tanggamus dan Lampung

Timur ada yang pernah melakukan penangkaran kedelai secara berkelompok

hal ini dilakukan karena mendapat bantuan dari pemerintah (program).

Namun setelah panen petani tidak difasilitasi sehingga dijual sebagai

konsumsi dan bahkan kesulitan memasarkan. Apabila tidak ada

program/bantuan pemerintah umumnya petani enggan melakukan

Page 33: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 33

penangkaran, sehingga penanaman kedelai menggunakan benih asalan yang

berasal dari tanaman sebelumnya. Untuk menumbuhkan minat petani

melakukan penangkaran benih diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak

yang dapat memberi jaminan, benih yang akan dihasilkan dapat

terjual/terserap dengan harga yang menguntungkan petani. Kerjasama yang

telah dirintis oleh kelompok tani Merta Santi Desa Rejobinangun Kecamatan

Raman Utara dengan PT Pertani dapat dijadikan model kerjasama yang saling

menguntungkan, sehingga petani dapat lestari dalam memproduksi benih

kedelai.

Gambar 1. Dengan diikutinya model kerjasama kelembagaan perbenihan ini

oleh kelompok tani yang lainya di Provinsi Lampung ketersediaan dan

kebutuhan benih kedelai dapat dipenuhi.

Gambar 6. Model Kelembagaan Perbenihan Kedelai

Model kelembagaan penangkaran benih kedelai yang dijalankan oleh

Kelompok Tani Merta Santi Desa Rejobinangun Kecamatan Raman Utara,

Lampung Timur dapat dijadikan contoh/acuan bagi kelompok lainnya di

Lampung dalam berkerjasama dengan P.T. Pertani memproduksi benih

kedelai.

Page 34: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 34

H. PEMANFAATAN LIMBAH PADAT DAN CAIR INDUSTRI TAPIOKA RAKYAT SEBAGAI PAKAN TERNAK FERMENTASI DAN PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN BERAT BADAN SAPI MENJADI 1,2 KG/EKOR/HARI DAN PRODUKTIVITAS JAGUNG MENJADI 9 TON/HA (Pelaksana: Robet Asnawi, Dewi Rumbaina M, Ratna Wylis Arief, Elma Basri, Dede Rohayana, Rahardian Mawardi, Reli Hevrizen, dan Sunaryo)

Pemanfaatan limbah padat industri tapioka sebagai pakan

ternak fermentasi. Penerapan teknologi pakan fermentasi dengan

perlakukan beberapa jenis Probiotik (biodekomposer) dan fermentasi alami.

Fermentasi dengan menambahkan biodekomposer dilakukan sesuai

petunjuk/cara kerja pada masing-masing produk biokomposer, sedangkan

fermentasi alami dilakukan dengan mengumpulkan limbah padat yang

ditumpuk di bak semen yang dilapisi menir jagung dan bonggol jagung yang

dihaluskan pada setiap ketebalan limbah padat 30 cm. Pakan limbah padat

ubikayu fermentasi dengan kandungan protein dan serat tinggi dijadikan

rekomendasi sebagai pakan tambahan (substitusi pakan) untuk

penggemukan sapi. Ternak yang dijadikan pengujian berasal dari mitra

sebanyak 10 ekor sapi jenis limosin. Perlakuan jenis pakan terdiri atas P0 =

limbah padat industri tapioka non fermentasi + konsentrat + hijauan; dan P1

= limbah padat industri tapioka fermentasi + konsentrat + hijauan.

Parameter yang diamati pada kegiatan ini adalah penambahan bobot badan

sapi (kg/ekor/hari), dan jumlah rata-rata komposisi pakan sisa (kg/hari).

Hasil pengamatan dan perhitungan nilai rata-rata bobot sapi dapat

dilihat pada Tabel 14.

Page 35: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 35

Tabel 14. Pertambahan berat badan sapi akibat pemberian pakan limbah

padat industri tapioka.

Perlakuan Bobot Sapi

8 Mei 2013

(kg)

Bobot Sapi

10 Juni 2013

(kg)

Bobot Sapi

10 Juli 2013

(kg)

Bobot Sapi

29 Juli

2013

(kg)

Rata-rata

Kenaikan

82 hari (kg)

P0 = limbah padat

industri tapioka

non fermentasi +

konsentrat +

hijauan

336,00

(0)

375,0

(1,12)

410,0

(1,18)

432,5

(1,16)

1,18

P1 = limbah padat

industri tapioka

fermentasi +

konsentrat +

hijauan

339,3

(0)

385,5

(1,40)

422,4

(1,23)

447,1

(1,30)

1,32

Dari keseluruhan data pengamatan tersebut pada Tabel 1, bahwa rata-rata

peningkatan bobot badan sapi selama kegiatan penelitian (82 hari) maka

rata-rata penambahan bobot badan sapi untuk perlakuan P0 adalah 1,18

kg/ekor/hari dan P1 adalah 1,32 kg/ekor/hari

Pemanfaatan limbah cair tapioka sebagai pupuk cair pada

tanaman jagung. Untuk perlakuan pupuk cair dari limbah tapioka ini terdiri

atas : perlakuan A (tanpa limbah cair tapioka dan penggunaan dosis pupuk

anjuran yakni 300 kg Urea + 200 kg SP36 + 100 kg KCl); perlakuan B

(pemberian limbah cair tapioka sebanyak 10.000 lt limbah cair/ha + 100 kg

Urea/ha + 150 kg SP36 + 50 kg KCl); perlakuan C (pemberian limbah cair

tapioka 10.000 lt + 300 kg Urea + 200 kg SP36 + 100 kg KCl). Pengujian

limbah cair diberikan pada areal tanaman jagung milik petani dengan total

luas areal 1 ha, dengan 2 ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap tanaman

jagung antara lain persentase tanaman tumbuh, tinggi tanaman, tinggi buah

jagung, berat brangkasan, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah

bulir/tongkol, produktivitas jagung, dan serangan hama serta penyakit

jagung.

Page 36: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 36

Tabel 15. Hasil pengamatan pertumbuhan jagung akibat pemberian pupuk

organik limbah cair tapioka, pada umur 30 HST.

Perlakuan Tanaman

Tumbuh (%)

Tinggi

Tanaman (cm)

Jumlah Daun

(helai)

A = 200 kg Urea + 300 kg NPK

Phonska + 100 kg KCl

91,50 134,75 9,65

B = 100 kg Urea + 150 kg NPK

Phonska + 50 kg KCl + 10.000

lt limbah cair industri tapioka

91,25 128,40 10,00

C = 200 kg Urea + 300 kg NPK

Phonska + 100 kg KCl + 10.000

lt limbah cair industri tapioka

93,75 137,90 10,15

Tabel 16. Hasil pengamatan pertumbuhan jagung akibat pemberian pupuk

organik limbah cair tapioka, pada umur 60 HST.

Perlakuan Tinggi

Tanaman (cm)

Jumlah Daun

(helai)

Tinggi

Tongkol (cm)

A = 200 kg Urea + 300 kg NPK

Phonska + 100 kg KCl

265,55 13,80 138,75

B = 100 kg Urea + 150 kg NPK

Phonska + 50 kg KCl + 10.000

lt limbah cair industri tapioka

271,35 13,80 140,85

C = 200 kg Urea + 300 kg NPK

Phonska + 100 kg KCl + 10.000

lt limbah cair industri tapioka

268,10

14,25 141,10

Page 37: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 37

Tabel 17. Hasil pengamatan komponen produksi jagung akibat pemberian

pupuk organik limbah cair industri tapioka, pada saat panen.

Pelakuan Kadar

air

(%)

Berat

100 btr

(gr)

Panjang

tongkol

(cm)

Lingkar

tongkol

(cm)

Jumlah

biji/baris

(butir)

Jumlah

baris

(baris)

Produk-

tivitas

(kg/ha)

Kenaik-

an

(%)

A = 200 kg Urea

+300 kg NPK

Phonska + 100 kg

KCl

25,5 36,2 16,8 16,2 36,6 16,3 7.542 -

B = 100 kg Urea

+150 kg NPK

Phonska + 50 kg

KCl + 10.000 lt

limbah cair industri

tapioka

25,4 34,5 17,2 16,0 38,15 17,3 7.705 2,16

C= 200 kg Urea +

300 kg NPK Phonska

+ 100 kg KCl +

10.000 lt klimbah

cair industri tapioka

26,8 35,5 16,9 16,4 37,8 17,2 7.900 4,74

Rata-rata nilai pengamatan pertumbuhan vegetatif dan generatif tertinggi

dihasilkan oleh perlakuan pemupukan dengan dosis anjuran maupun

setengah dosis anjuran ditambah limbah cair industri tapioka pada perlakuan

B dan C dibandingkan perlakuan A yang hanya menggunakan dosis pupuk

anjuran 200 kg Urea + 300 kg NPK Phonska + 100 kg KCl. Hal tersebut

diduga karena adanya penambahan limbah cair industri tapioka sebagai

pupuk cair organik yang diberikan melalui tanah. Berdasarkan hasil analisis

laboratorium limbah cair industri tapioka rakyat mengandung unsur N, P, K,

Ca, dan Mg yang cukup tinggi, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan

dan produktivitas jagung dibandingkan dengan tanpa menggunakan limbah

cair industri tapioka.

Page 38: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 38

Tabel 18. Serangan hama penggerek batang jagung

No Perlakuan Serangan Penggerek

Batang (%)

1. A = 200 kg urea +300 kg NPK Phonska +

100 kg KCl

68,87

2. B = 200 kg urea + 300 kg NPK Phonska +

100 kg KCl + 10.000 lt klimbah cair industri

tapioka

34,69

3. C = 100 kg urea +150 kg NPK Phonska +

50 kg KCl + 10.000 lt limbah cair industri

tapioka

33,28

Produktivitas jagung tertinggi dihasilkan oleh perlakuan C (200 kg Urea + 300

kg NPK Phonska + 100 kg KCl + 10.000 lt limbah cair industri tapioka) yakni

7.900 kg/ha pada musim kemarau (MK), setara dengan 11.250 kg/ha pada

musim hujan (MH) atau meningkat 4,74% dibandingkan dengan hanya

menggunakan dosis pupuk anorganik anjuran. Penambahan limbah cair

industri tapioka dengan 50% dosis pupuk anorganik anjuran mampu

meningkatkan produktivitas 2,16% atau menghemat biaya produksi sebesar

Rp. 795.000,- per hektar dibandingkan dengan penggunaan dosis pupuk

anorganik anjuran (tanpa limbah cair tapioka).

I. TEKNOLOGI PENINGKATAN NILAI GIZI DAN KECERNAAN KULIT

BUAH KAKAO (KBK) SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING BURAWA (Pelaksana: Marsudin Silalahi, Reny Debora Tambunan, Elma Basri, Wisri

Puastuti, dan Revi Hevrizen) Perbandingan komposisi antara biji kakao, kulit buah dan plasenta

adalah masing-masing 24 : 74 : 2 (segar) atau 50,8 : 47,2 : 2 (kering).

Proses pembuatan silase kulit buah kakao : kulit buah kakao telah dicacah

dengan tebal 1-2 cm manual atau dengan mesin pencacah lalu dicampur

dengan dedak padi (10-20% BK) hingga merata kemudian dimasukkan ke

dalam kantong plastik dan ditutup rapat dalam kondisi udara seminimal

Page 39: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 39

mungkin (anaerob) setelah 3 minggu siap deberikan ke ternak dalam

keadaan segar. Pengamatan organoleptik menunjukkan bahwa bentuk dan

lama penyimpanan tidak berpengaruh terhadap warna silase kulit buah

kakao tersebut.

Konsumsi pakan tergantung pada beberapa hal yaitu jenis ternak, jenis

pakan dan palatabilitas. Banyaknya jumlah makanan yang dikonsumsi oleh

seekor ternak merupakan salah satu faktor penting yang secara langsung

mempengaruhi produktivitas ternak. Perbaikan pakan kambing Saburai pada

perlakuan P2 menunjukkan ternak mampu mengkonsumsi pakan sebanyak

708.43 g per ekor per hari. Bila dihitung berdasarkan bobot hidup ternak

berarti mampu mengkonsumsi pakan sebanyak 3.15 % dari bobot hidup.

Dibandingkan dengan konsumsi pakan pada perlakuan P1 menunjukkan

konsumsi pakan kambing sebanyak 533.08 g per ekor per hari atau konsumsi

pakan berdasarkan bobot hidup ternak adalah 2.46 %.

Setelah dilakukan masa adaptasi selama 2 minggu dilakukan

penimbangan pertama diperoleh berat awal rata-rata untuk P1 : 18,25

kg/ekor dan P2 : 18.40 kg/ekor dengan kisaran bobot badan 17-21 kg.

Selama perlakuan 3 bulan (90 hari), diperoleh bobot badan rata-rata untuk

P1 : 23.08 kg dan P2 : 26,58 kg. Dengan demikian diperoleh pertambahan

bobot badan (PBB) pada P1 : 53.67 g/ekor/hari dan P2 : 90.89 gr/ekor/hari.

Tingginya konsumsi pakan pada perlakuan P2 memberi dampak pada

pertambahan bobot hidup sebesar 8.18 kg dalam 90 hari atau pertambahan

bobot hidup harian sebesar 90.89 g/ekor/hari. Dibanding pertambahan bobot

badan hidup perlakuan P1 lebih kecil yaitu 4.83 kg dalam waktu yang sama

yaitu 90 hari atau pertambahan bobot badan harian 53.67 g/ekor/hari.

Konversi pakan Perlakuan P2 yang lebih baik yaitu 7.79 dibanding perlakuan

P1 yaitu 9.93. Adapun yang dimaksud dengan konversi pakan yaitu jumlah

pakan yang dikonsumsi per hari dibagi pertambahan bobot badan harian.

Menurut Martawijaya et al, (1998) bahwa konversi pakan dipengaruhi kualitas

pakan, nilai kecernaan dan efisiensi pemanfaatan zat gizi dalam proses

metabolisme di dalam jaringan tubuh ternak.

Page 40: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 40

J. KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PRODUKSI, PENDAPATAN DAN SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI PROVINSI LAMPUNG (Pelaksana : Robet Asnawi, Yulia Pujiharti, Ratna Wylis A, Dede Rohayana, Edwin Herdiansyah, Zahara, Eka Miftahul Janah, Suryani dan Gohan O Manurung)

Perubahan iklim yang dengan asumsi waktu terjadinya pada tahun

2007-2011 dan saat belum terjadi perubahan iklim pada tahun 2002-2006,

menimbulkan persepsi yang berbeda di kalangan petani dengan asumsi yang

berbeda pula. Asumsi pertama, dampak perubahan iklim menyebabkan

peningkatan produksi diasumsikan petani bahwa sebelum perubahan iklim

sering terjadi kekeringan, dan setelah terjadi perubahan iklim banyak turun

hujan sehingga meningkatkan produktivitas padi sawahnya. Selain itu,

peningkatan produktivitas padi disebabkan oleh perubahan inovasi teknologi

yang ada, seperti penggunaan varietas unggul padi sawah Ciherang, dimana

sebelum perubahan iklim digunakan varietas local dan varietas padi yang

berproduksi rendah dan berumur panjang. Asumsi kedua, bahwa petani

menganggap perubahan iklimmenurunkan produktivitas padi sawah, dengan

alas an bahwa jika dibandingkan dengan kondisi normal pada saat yang sama

dalam kurun waktu tahun 2007-2011, maka terjadi penurunan produktivitas

yang disebabkan oleh serangan hama/penyakit dan kekeringan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah akibat dampak

perubahan iklim antara lain biaya produksi, upah tenaga kerja, serangan

hama dan penyakit dan luas tanam. Sedangkan dampak perubahan iklim

mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap penggunaan pupuk kimia dan

organik serta perubahan musim tanam. Untuk mengatasi perubahan iklim

yang terjadi saat ini antara lain diperlukan inovasi teknologi terutama varietas

unggul baru yang toleran terhadap kekeringan dan perendaman (banjir) dan

berumur pendek sehingga dapat ditanam pada saat kondisi curah hujan

rendah.

Page 41: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 41

K. PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK (Pelaksana: Firdausil AB, Rr. Ernawati, Endriyani, Andarias MM, Dian Meitasari, Agung Lesmono, Rahadian M, Suroso, dan Sumarko)

Sumber daya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian merupakan

bahan yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung untuk

mendukung ketahanan pangan. Bagi SDG tanaman yang memiliki

keunikan secara geografis, maka dapat dilindungi untuk memperoleh

hak perlindungan Indikasi Geografis. Pemanfaatan SDG secara tidak

langsung, yaitu memanfaatkan keanekaragaman bahan genetik yang

terdapat di dalam SDG tanaman untuk merakit variertas unggul baru

melalui kegiatan pemuliaan tanaman.

Informasi keanekaragaman serta status keberadaan SDG tanaman di

Indonesia sangat diperlukan sebagai dasar penyusunan kebijakan

pengelolaan dan pemanfaatan SDG pertanian untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat. Informasi dapat diperoleh melalui serangkaian

kegiatan inventarisasi SDG tanaman, baik melalui inventarisasi SDG tanaman

yang berada di lahan pekarangan rumah petani, lahan petani maupun kebun

koleksi. Data inventariasi SDG tanaman mencakup identitas petani, lokasi,

jenis/spesies tanaman yang dibudidayakan, cakupan dan deskripsi serta

pemanfaatan. Hasil inventarisasi keanekaragaman SDG tanaman dapat

memberikan informasi tingkat keberagaman/diversitas dan potensi

pemanfaatan serta sumber keberadaannya berupa peta sebaran secara

spatial.

Lokasi untuk pengumpulan data inventarisasi sumberdaya

genetik/plasmanutfah pada 8 Kecamatan di Kabupaten Pringsewu

menunjukkan bahwa rata-rata keberadaan bahan genetik terletak pada

ketinggian diatas 100 m dpl, 5 Kecamatan (Pardasuka,Adiluwih, Ambarawa,

Gadingrejo, dan Pringsewu) pada ketinggian >100 s/d <140 m dpl,

sedangkan 3 Kecamatan lainnya (Banyumas, Sukoharjo, dan Pagelaran) rata-

rata diatas 140 m yaitu 140 s/d 170 m dpl.

Page 42: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 42

Provinsi Lampung mempunyai sumberdaya genetik/plasma nutfah

yang potensial dikembangkan menjadi ”varietas unggul masa depan”. Hasil

inventarisasi menunjukkan bahwa keragaman sumberdaya genetik yang ada

pada pekarangan dan di luar pekarangan umumnya hampir sama jenisnya

disemua wilayah Pringsewu, yaitu untuk tanaman terdiri atas komoditas

pangan, hortikultura, perkebunan, dan kelompok tanaman obat-obatan dan

untuk bumbu-bumbuan, sedangkan untuk ternaknya/hewan peliharaan

berupa ayam kampung, kambing dan juga domba, serta ikan. Sementara di

Lampung Barat di dominasi oleh tanaman sayuran dan perkebunan. Upaya

untuk pelestarian plasmanutfah telah dilakukan dengan terkumpulnya data

kebun koleksi baik milik Pemerintah maupun milik perorangan.

V. DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN

Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian di BPTP ditentukan

oleh tingkat pemanfaatan informasi dan penerapan teknologi yang digunakan

oleh masyarakat tani di wilayahnya. Agar hasil-hasil penelitian dan pengkajian

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tani dan pelaku agribisnis lainnya, maka

dilakukan upaya diseminasi inovasi teknologi hasil pengkajian. Dalam

pelaksanaannya di lapangan, kegiatan diseminasi tidak terpisah atau berdiri

sendiri, melainkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

pelaksanaan penelitian dan pengkajian. Kegiatan ini mencakup berbagai

kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas institusi dari aspek

informasi dan komunikasi yang akan berdampak pada peningkatan adopsi

teknologi hasil litkaji dan dukungan dari pengguna terhadap institusi.

A. DISEMINASI DAN ADVOKASI (Pelaksana: Nasriati, Joko Susilo Utomo, Kiswanto, Bambang W, Robet Asnawi, Solamer P Malau, Fauziah YA, Dede Rohayana, Dani Purwadi, Edwin Herdiansyah, Gohan O Manurung, Kepala Kebun, Oman RS)

A.1. Pameran

Pameran merupakan salah satu media diseminasi yang efektif untuk

memperkenalkan dan menyebarluaskan informasi teknologi unggulan hasil

Page 43: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 43

hasil penelitian dan pengkajian BPTP Lampung. Melalui pameran terjadi

komunikasi secara langsung antara penghasil/sumber inovasi dengan

pengguna teknologi. Pada 2013, BPTP Lampung melaksanakan pameran

sebanyak 2 (dua) kali dan sampai bulan Desember ini terlaksana 3 (tiga) kali

yaitu:

(a) Pameran Lampung Fair yang berlangsung di GOR Way Halim Bandar

Lampung pada tanggal 7 –27 Juni 2013, BPTP Lampung bergabung

bersama dengan Bakorluh. Pameran dilaksanakan selama 21 (dua

puluh satu) hari sejak tanggal 7. Pameran diikuti oleh Dinas/Instansi

dari masing-masing kabupaten dan kota se Provinsi Lampung. Selain itu

juga diikuti oleh BUMN dan Swasta yang ada di Provinsi Lampung.

Pameran dibuka oleh Bapak Gubernur Syachroedin ZA.

(b) Pameran dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional

(Harteknas) ke 18 yang berlangsung di di Ruang Abung Balai Keratun

Pemerintah Provinsi Lampung, pada hari Selasa tanggal 20 Agustus

2013, dengan tema “ Inovasi Teknologi untuk Meningkatkan Nilai

Tambah dan Daya Saing Daerah” pada Harteknas kali ini juga

dilaksanakan seminar dan lomba karya ilmiah.

(c) Pameran Dalam Rangka Pekan Pertanian Spesifik Lokasi (PPSL) II

di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada tanggal 21 – 25 November 2013,

dengan mengambil tema “Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi

Mendukung Sulawesi Sebagai Lumbung Pangan Nasional“. Serangkaian

acara PPSL yang di gelar adalah : Pameran Inovasi Pertanian Spesifik

Lokasi, Gelar Teknologi, Peragaan Teknologi dan Seminar Nasional

Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi. Pembukaan PPSL dihadiri sekitar

1.250 orang terdiri dari petani, kelompok tani, penyuluh, peneliti, dan

institusi pertanian terkait. PPSL dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri

Pertanian, didampingi oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Kepala Badan

Litbang Pertanian.

Selain itu pameran juga dilakukan pada saat acara Ekspo Nasional

Inovasi Perkebunan (ENIP) 2013 yang diselenggarakan di Jakarta Conventer

Page 44: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 44

Center (JCC) pada tanggal 29 Agunstus sampai 31 Agustus 2013, dengan

menampilkan beberapa teknologi unggulan khusus komoditas perkebunan

berupa produk seperti: kompos dari limbah kopi, bibit dan buah lada, buah

kopi hasil pengolahan basah dan pengolahan kering, juga menampilkan

materi berupa media cetak leaflet, buku teknologi dan lainnya. Kegiatan

expo dengan tema” Perkebunan Sebagai Pilar Strategis Green Economy

Indonesia”

Gambar 7. Kegiatan pameran dibeberapa lokasi

A.2. Visitor Plot

A.2.1. Visitor Plot di KP. Natar

Teknologi pengembangan kebun induk lada Natar 1 dan Natar 2

Kebun induk lada Natar 1 dan Natar 2 di tanam seluas 0,5 ha dengan

jumlah tanaman lada Natar 1 dan Natar 2 sebanyak 1000 tanaman.

Pemeliharaan tanaman tetap dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dan

berproduksi dengan baik.

Page 45: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 45

Teknologi Budidaya tanaman kopi robusta poliklonal

Pemeliharaan kebun kopi robusta poliklonal seluas 1 ha. Kegiatan

Pemeliharaan kebun kopi robusta poliklonal tetap dilakukan agar tanaman

dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.

Teknologi Budidaya Tanaman Pangan

Display budidaya tanaman pangan meliputi pertanaman 2 (dua)

varietas ubi jalar yang berasal dari balikabi yaitu ubijalar umbi ungu dan

ubijalar umbi kuning. Pertanaman dilakukan pada lahan seluas 800 m2.

Display tanaman kacang hijau varietas Vima 1 seluas 2000 m2 telah

dipanen dan sedang dilakukan persiapan/pengolahan lahan untuk

pertanaman selanjutnya. Sedangkan display beberapa tanaman pangan lokal

baru pada tahap persiapan lahan.

Display Tanaman Fitofarmaka

Display tanaman fitofarmaka selain bertujuan untuk memperkenalkan

beberapa tanaman fitofarmaka dan kegunaannya juga diharapkan nantinya

dapat mensuplai bibit untuk kebutuhan M-KRPL setiap kabupaten.

Gambar 8. Visitor Plot Tanaman ubi jalar dan Fitofarmaka

Page 46: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 46

A.2.2. Visitor Plot di KP. Tegineneng

Teknologi Budidaya tanaman pisang

Kegiatan meliputi pemeliharaan pisang dan kakao. Lahan kosong di antara

pohon pisang dan kakao dimanfaatkan untuk pertanaman hortikultura seperti

bayam, sawi dan kangkung dalam bedengan.

Display M-KRPL

Display M-KRPL untuk perkantoran dilakukan dengan menata tanaman dalam

polybag dan pembuatan bedengan untuk tanaman sayuran terutama

kangkung, bayam dan caisim. Selain itu, dilakukan pembibitan tanaman yaitu

kacang panjang dan caisin.

Gambar 9. Visitor Plot M-KRPL KP Tegineneng

A.2.3. Visitor Plot di Laboratorium Diseminasi Masgar

Teknologi Budidaya Ubikayu

Kegiatan yang telah dilakukan di Laboratorium Diseminasi Masgar

meliputi: persiapan/pengolahan lahan dan pertanaman ubikayu dengan

beberapa jarak tanam. Persiapan kegiatan display penerapan teknologi

budidaya ubikayu meliputi seting tata letak, jenis varietas, jarak tanam, jenis

pupuk yang akan digunakan. Varietas yang akan digunakan adalah UJ-5

(kasetsat) yang memiliki kandungan pati yang tinggi dan disukai oleh pabrik.

Jarak tanam yang akan digunakan yaitu JT yang umum dilakukan petani

(70x80cm), JT rekomendasi Balitkabi (100x100 cm) dan JT sistem double row

(80x80x160 cm). Pupuk organik yang digunakan adalah petroganik,

Page 47: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 47

pertimbangan pemilihan petroganik adalah untuk mengurangi tenaga kerja

penyiangan. Penggunaan pupuk kandang terutama yang belum matang akan

meningkatkan pertumbuhan gulma akibat banyaknya biji gulma yang

tercampur dalam pupuk kandang.

Display M-KRPL

Display M-KRPL untuk perkantoran dilakukan dengan menata tanaman

dalam polybag; pembuatan bedengan untuk tanaman sayuran terutama

kangkung, bayam, ubi jalar, tomat, cabai dan caisim; membuat rak-rak

vertikultur; membuat jalaran untuk tanaman yang menjalar. Selain itu

dilakukan penggantian tanaman yang sudah tidak berproduksi. Selain itu,

kegiatan yang telah dilakukan adalah mendata penghuni komplek perumahan

sekaligus mensosialisasikan kegiatan MKRPL yang akan dilaksanakan di

pekarangan rumah setiap penghuni.

Gambar 10. Display M-KRPL di KP. Masgar

A.3. Diseminasi dan Publikasi Teknologi Spesifik Lokasi

A.3.1. Sosialisasi teknologi spesifik lokasi

Sosialisasi teknologi spesifik lokasi dilakukan di 2 Kabupaetn yaitu,

Kabupaten Lampung Tengah dan Tanggamus.

Page 48: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 48

Sosialisasi teknologi spesifik lokasi di Kabupaten Lampung Tengah

dilaksanakan pada tanggal 16 April 2013, bertempat di Aula kantor BP4K

Kabupaten Lampung Tengah, dengan tema ” Melalui inovasi teknologi dan

kemandirian kita tingkatkan produktivitas ternak, mendukung swasembada

daging sapi dan kerbau (PSDSK). Acara sosialisasi teknologi spesifik lokasi

dihadiri oleh: Ka. BPTP Lampung, Ka. BP4K Kabupaten Lampung Tengah, Ka.

Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Tengah, Ka. Bidang SDM BP4K

Kabupaten Lampung Tengah. Peserta berjumlah 50 orang terdiri dari:

penyuluh /petugas Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Tengah 8 orang,

penyuluh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Lampung Tengah 12 orang,

penyuluh BP3K beberapa kecamatan Kabupaten Lampung Tengah 10 orang

ketua/anggota Kelompok peternak sekitar 20 orang, Kontak Tani Nelayan

andalan (KTNA) 2 orang. Materi yang disampaikan merupakan hasil litkaji

yang mendukung program swasembada daging sapi dan Kerbau yang telah

disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan dan telah siap

didiseminasikan. Adapun Materi dan Nara Sumber pelatihan dapat dilihat

pada Tabel 19

Tabel 19. Materi dan Narasumber Sosialisasi teknologi spesifik lokasi di

Kabupaten Lampung Tengah

No Materi Nara Sumber

1 Kebijakan Daerah Mendukung Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lampung Tengah

2 Pemberdayaan Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK)

BP4K Kabupaten Lampung Tengah

3 Ransum murah untuk budidaya ternak sapi

Dr. Ahmad Prabowo

4 Tata Laksana Reproduksi Ternak Sapi

Reny D. Tambunan, SPt, M.Sc /Dr. Ahmad Prabowo

5 Pengobatan Tradisional penyakit ternak kambing

Ir. Elma Basri/ Dr. Ahmad Prabowo

Page 49: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 49

Gambar 11. Sosialisasi teknologi di Kabupaten Lampung Tengah

Sosialisasi teknologi spesifik lokasi di Kabupaten Tanggamus

dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2013, bertempat di Hotel Hosanna,

Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, dengan tema ” Inovasi Teknologi

Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu dalam Mendukung Diversifikasi

Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal”. Acara Sosialisasi dihadiri oleh: Ka.

BPTP Lampung, Ka. BP4K Kabupaten Tanggamus, Ka. Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ka. Bidang Konsumsi Kantor Ketahanan

Pangan (KKP) Kabupaten Tanggamus. Peserta sosialisasi berjumlah 50

orang terdiri dari: penyuluh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten

Tanggamus 6 orang, penyuluh BP3K kecamatan Gisting 6 orang, penyuluh

BP3K kecamatan Sumber Rejo 2 orang, ketua/anggota Kelompok wanita

tani dari kecamatan Sumber Rejo dan Kecamatan Gisting sekitar 36 orang.

Materi yang disampaikan merupakan hasil litkaji yang mendukung program

diversifikasi pangan yang telah disesuaikan dengan permasalahan dan

kebutuhan di lapang dan telah siap didiseminasikan. Adapun Materi dan

Nara Sumber pelatihan dapat dilihat pada Tabel 20.

Page 50: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 50

Tabel 20. Materi dan Narasumber Sosialisasi teknologi spesifik lokasi di

Kabupaten Tanggamus

No Materi Nara Sumber

1 Kebijakan daerah mendukung Program peningkatan diversifikasi pangan

Badan Ketahanan Pangan KabupatenTanggamus

2 Potensi pengembangan tanaman ubijalar dan Ubikayu di kabupaten Tanggamus

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

3 Peran Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Diversifikasi pangan

BP4K Kabupaten Tanggamus

4 Teknologi hasil olahan ubi jalar dan ubi kayu

Dr. Ir. Joko Susilo Utomo, MP (Ka. BPTP)

5 Teknologi pengemasan, desain dan pelabelan kemasan produk pangan

Dra. Alvi Yani, M.Si

Gambar 12. Penyampaian materi oleh Ka. BPTP, Ka. Dinas pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Kabid. Konsumsi Kantor Ketahanan

pangan Kab. Tanggamus

A.3.2. Pembuatan CD Teknologi

Target pembuatan Media Informasi dalam bentuk CD ada 2 paket

teknologi . CD teknologi yang akan dibuat menyatu dengan paket teknologi

untuk siaran TV dengan judul (1) pertanian organik mendukung model

kawasan rumah pangan lestari (M-KRPL) dan dalam proses perbanyakan (2)

teknologi hasil olahan ubikayu dan ubijalar, yang masih dalam proses

pembuatan shooting dan editing

A.3.3. Siaran TV

Page 51: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 51

Siaran TV dilakukan dalam 2 bentuk yaitu dengan menayangkan

paket teknologi dan siaran TV secara langsung (interaktif). Siaran TV hasil

rekaman berupa paket teknologi ada 2 paket yaitu: (1) satu paket dengan

judul “Pertanian Organik “ telah ditayangkan baik dalam bentuk berita

maupun paket di stasiun TVRI pada tanggal 8 Desember 2013; (2) satu

paket masih dalam proses pembuatan dengan rencana judul “teknologi

olahan ubikayu dan ubijalar” ;

Siaran TV interaktif ada 2 paket yaitu (1) “Pemanfaatan kalender

tanam (katam) terpadu untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim

terhadap kegagalan panen”. Penayangan dilakukan di stasiun TVRI pada

tanggal 14 Juni 2013 dengan narasumber Ir. Andareas Makka Murni; (2)

Pengembangan Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS) di Lampung, saat ini

masih dalam tahap persiapan.

B. PENDAMPINGAN TEKNOLOGI SL-PTT PADI (Pelaksana: Kiswanto, Yulia Pujiharti, Bambang Wijayanto, Amrizal nazar)

Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)

Padi di Provinsi Lampung seluas 194.000 ha tersebar di 12 kabupaten. Akan

tetapi yang menjadi target pendampingan oleh BPTP Lampung seluas 84.000

ha, terdiri dari SLPTT Padi Rawa Lebak, Spesifik Lokasi, Padi Sawah dan Padi

Gogo (Tabel 21).

Tabel 21. Lokasi Pendampingan SL PTT Padi BPTP Lampung, Tahun 2013

No. Kabupaten

SLPTT Padi

Jumlah Pasang Surut Lebak Spesifik

Lokasi Padi

sawah Gogo

1 Lampung Selatan - - 1.000 19.000 2.000 22.000

2 Lampung Tengah - 1.000 2.000 23.000 3.000 29.000

3 Lampung Timur - 3.000 1.000 20.000 1.000 25.000

4 Pringsewu - - - 9.000 - 9.000

Jumlah - 4.000 4.000 71.000 5.000 84.000

Page 52: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 52

Pemilihan lokasi pendampingan SLPTT padi berdasarkan beberapa

pertimbangan antara lain; merupakan sentra produksi padi di Lampung,

aksesibilitas lokasi cukup mendukung serta pemerintah daerah cukup

merespon dan mendukung keberhasilan program SLPTT. Berdasarkan hal

tersebut, maka ditetapkan empat lokasi pendampingan SL PTT padi inbrida di

Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan dan

Pringsewu.

Display merupakan salah satu metode diseminasi untuk

menyebarluaskan inovasi khususnya teknologi PTT. Lokasi display diletakkan

di dalam SLPTT atau di di luar tetapi berhimpitan dengan SLPTT. Benih padi

untuk display PTT Padi Sawah telah didistribusikan ke kelompok tani

pelaksana di empat kabupaten lokasi pendampingan. Display masing-masing

kabupaten seluas 1 (satu) hektar ditanami dengan 2 varietas (Tabel 4).

Varietas yang ditanam adalah yang memiliki daya adaptabilitas tinggi

berdasarkan hasil uji adaptasi VUB di setiap kabupaten pada musim-musim

sebelumnya atau hasil penelitian dari Balai Penelitian yang memiliki

keunggulan tertentu. Sehubungan dengan itu VUB yang ditanam antara lain

Inpari 7, Inpari 10, Inpari 15. Adapun komponen teknologi yang

diintroduksikan adalah teknologi PTT secara lengkap spesifik lokasi yaitu

penggunaan pupuk organik 2 ton/ha, bibit muda, jumlah bibit 1-3 batang per

lubang, sistem tanam jejer legowo 2:1 atau 4:1, pemupukan berimbang

spesifik lokasi dengan BWD, PUTS, pengendalian OPT secara terpadu,

penyiangan dengan gasrok dan kombinasi dengan herbisida, panen tepat

waktu dan gabah segera dirontok dengan power tresher.

Page 53: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 53

Tabel 22. Perkembangan Pelaksanaan Display PTT Padi Sawah Irigasi di

Lampung, Tahun 2013

No

Nama Lokasi Demfarm

Luas

display

(ha)

Jenis Inovasi yang Diintroduksikan

Waktu

Pelaksanaan Kabupaten Kecamatan Desa

Nama

Varietas

Jumlah

Benih

(kg)

Komponen

Teknologi PTT

1

Lampung

Tengah

Trimurjo Untoro 1

Inpari 7

Inpari 10

10

10

pupuk organik,

jejer legowo,

pemupukan

berimbang

April – Agustus

2013

2 Lampung

Timur

Pekalon

gan

Sidodadi 1 Inpari 7

Inpari 10

10

10

pupuk organik,

jejer legowo,

pemupukan

berimbang

April – Agustus

2013

3

Lampung

Selatan

Tanjung

Bintang

Jati Baru 1

Inpari 7

Inpari 10

10

10

pupuk organik,

jejer legowo,

pemupukan

berimbang

April – Agustus

2013

4 Pringsewu Gading

Rejo

Wonodadi 1 Inpari 7

Inpari 15

10

10

pupuk organik,

jejer legowo,

pemupukan

berimbang

April – Agustus

2013

Perkembangan pelaksanaan SLPTT padi telah berjalan sejak bulan April 2013,

yaitu semai dilaksanakan minggu I – III April 2013, penanaman minggu IV

April 2013 – minggu II Mei 2013 dan panen pada minggu IV Juli 2013 –

minggu II Agustus 2013. Adapun pertumbuhan vegetatif tanaman sangat

subur dan sehat, yang ditunjukan dengan tinggi tanaman dan jumlah anakan.

Adapun tinggi tanaman dan jumlah anakan maksimal sebagaimana disajikan

pada Tabel 23.

Page 54: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 54

Tabel 23. Keragaan Pertumbuhan Vegetatif VUB Display PTT di Lampung

pada MT II, Tahun 2013

Kabupaten

Inpari 7 Varietas Inpari 10 Inpari 15 Ciherang

Tinggi

Tan

(cm)

Jmh

Anakan

Produktif

(batang)

Tinggi

Tan

(cm)

Jmh

Anakan

Produktif

(batang)

Tinggi

Tan

(cm)

Jmh

Anakan

Produktif

(batang)

Tinggi

Tan

(cm)

Jmh Anakan

Produktif

(batang)

Lampung

Tengah

104,1 15,1 110 16,3 - - 109,3 11,8

Pringsewu 110,9 18,2 - - 105,9 18,5 - -

Lampung

Timur 107,2 13,4 109,8 15,2 - - - -

Lampung

Selatan

105,7 14,2 110,1 15,6 - - - -

permasalahan yang dihadapi diantaranya serangan hama tikus dan

penyakit blas dengan tingkat serangannya dalam kategori ringan. Upaya

pengendalian hama tikus secara mekanis (gropyokan) dan kimia (tiran,

umpan dengan timex, karbit dll. Varietas yang terserang penyakit blas daun

adalah Ciherang dalam kategori ringan, pengendalian dengan fungisida

Pujiwan dan Filia.

Rata-rata produktivitas tanaman dari ke empat kabupaten yang telah

menerapkan kegiatan display PTT padi sawah irigasi cukup beragam,

sebagaimana disajikan pada Tabel 6. Menyimak Tabel 6, dengan penerapan

komponen PTT (lokasi display) didukung dengan VUB Inpari 7, Inpari 10 dan

Inpari 15, dapat meningkatkan produktivitas padi mencapai 1,18 ton/ha

(26,05 %) dibandingkan dengan teknologi yang biasa diterapkan oleh petani

dengan menggunakan varietas Ciherang. Adapun rata-rata produktivitas

tertinggi dihasilkan dari Kabupaten Pringsewu 6,63 ton/ha GKP, dan

terendah di Kabupaten Lampung Selatan sekitar 5,0 ton/ha.

Page 55: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 55

Tabe 24. Rata-rata Produktivitas Padi di Lokasi Display PTT SLPTT Padi, Pada

MT II di Lampung , Tahun 2013

Kabupaten

Lokasi Display Display Petani

Varietas Provitas

(ton/ha) Varietas

Proivitas

(ton/ha)

Lampung Tengah Inpari 7 5,77 Ciherang 4,50

Inpari 10 6,29

Rata-Rata 6,03 4,50

Lampung Selatan Inpari 7 4,80 Inpari 13 4,20

Inpari 10 5,60

Rata-Rata 5,20 4,20

Lampung Timur Inpari 7 4,80 Ciherang 4,00

Inpai 10 5,20

Rata-Rata 5,00 4,00

Pringsewu Inpari 7 6,50 Ciherang 5,40

Inpari 15 6,75

Rata-Rata 6,63 5,40

Rata-Rata Provinsi 5,71 4,53

Selanjutnya berdasarkan hasil analisis usahatani, display PTT padi

sawah MT II tahun 2013 dengan menerapkan komponen PTT, di empat

kabupaten memberikan pendapatan bersih rata-rata sebesar Rp.

13.025.666,-/ha, sedangkan display petani dengan teknologi petani

memberikan pendapatan bersih sebesar Rp.9.665.000,-/ha. (Tabel 7).

Dengan demikian pendekatan PTT padi dapat meningkatkan pendapatan

petani Rp. 3.360.666,- (34,77 %). Jika ditelusuri lebih lanjut nilai MBCR

Page 56: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 56

mencapai 4,34 (>2), maka komponen PTT secara lengkap layak

direkomendasikan untuk dikembangkan dalam skala yang lebih luas (Banta

dan Jayasuriya, 1984). Terkait dengan hal itu petani di sekitar lokasi display

telah merespon dan berminat untuk mencoba menerapkan komponen PTT

padi sawah pada musim selanjutnya, walaupun belum semuanya komponen

PTT diterapkan secara lengkap, dikarenakan sarana dan prasarana yang

dimiliki petani terbatas, seperti pupuk (kimia dan organik), peralatan BWD,

PUTS dll. Namun demikian dalam perjalanan waktu teknologi PTT padi sawah

akan diadopsi dan terdifusi kepada petani lebih luas dan berkesinambungan.

Hal ini karenakan dengan PTT padi sawah secara teknis mudah diterapkan,

secara finansial menguntungkan dan lebih efisien dan tidak bertentangan

dengan budaya masyarakat.

Tabel 25. Analisis Usahatani Display PTT dan Display Petani Padi Sawah di

Lampung, MT II Tahun 2013

No. Uraian Display PTT Display

Petani

Peningkatan

(Rp, kg)

Peningkatan

(%)

1 Biaya Sarana produksi

(Rp) 3.526.167 2.935.000 591.167 20,14

2 Biaya Tenaga Kerja (Rp) 4.575.167 4.161.000 414.167 9,95

3 Jumlah Biaya Produksi

(Rp) 8.101.334 7.096.000 1.005.334 14,17

4 Produksi (kg) 5.710 4.530 1.180 26,05

5 Harga gabah (Rp/kg) 3.700 3.700 0 0

6 Penerimaan (Rp) 21.127.000 16.761.00

0 4.366.000 26,05

7 Pendapatan (Rp) 13.025.666 9.665.000 3.360.666 34,77

8 B/C ratio 1,61 1,36

9 MBCR 4,34

Page 57: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 57

Temu lapang akan dilakukan menjelang akhir pelaksanaan display,

dengan tujuan untuk menyebarluaskan inovasi yang diperoleh dari hasil

display dan memperoleh umpan baliknya tentang keunggulan dan kelemahan

teknologi yang akan digunakan untuk penyempurnaan pengkajian pada masa

mendatang. Selain itu temu lapang juga bertujuan untuk mengetahui respon

atau tanggapan petani terhadap teknologi yang diterapkan dan memperoleh

umpan balik serta rencana tindak lanjutnya. Kegiatan temu lapang telah

dilaksanakan di empat kabupaten yaitu Lampung Tengah, Lampung Timur,

Lampung Selatan dan Pringsewu dan waktu pelaksanaannya akhir bulan Juli

– pertengahan bulan Agustus 2013. Jumlah peserta temu lapang untuk

masing-masing kabupaten kurang lebih 100 orang, kecuali di Kabupaten

Lampung Tengah sebanyak 300 orang karena kegiatan tersebut bersamaan

dengan temu lapang demfarm penerapan pupuk hayati unggulan nasional

(PHUN). Adapun peserta temu lapang berasal dari Petani, Gapoktan,

Penyuluh Pertanian , Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten, Bakorluh,

BP4K, Pengambil Kebijakan dan Swasta dll dengan Narasumber berasal dari

Puslitbangtan, BBP2TP, BPTP Lampung.

Tabel 26. Perkembangan Temu Lapang Display PTT Mendukung SLPTT Padi

di Lampung, Tahun 2013

No Lokasi Materi/Tema

Peserta

Target

(orang)

Realisasi

(orang) Asal Instansi

1 Lampung

Tengah

Mewujudkan

swasembada beras

berkelanjutan

dengan penerapan

PTT Padi

100 300

Dinas Instansi lingkup

pertanian provinsi dan

Kabupaten Tengah,

penyuluh, petani, swasta

2 Lampung

Timur

Mewujudkan

swasembada beras

berkelanjutan

dengan penerapan

PTT Padi

100 100

Dinas Instansi lingkup

pertanian Kabupaten

Timur, penyuluh, petani,

swasta

Page 58: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 58

3 Lampung

Selatan

Mewujudkan

swasembada beras

berkelanjutan

dengan penerapan

PTT Padi

100 100

Dinas Instansi lingkup

pertanian Kabupaten

Lampung Selatan,

penyuluh, petani, swasta

4 Pringsewu

Mewujudkan

swasembada beras

berkelanjutan

dengan penerapan

PTT Padi

100 100

Dinas Instansi lingkup

pertanian Kabupaten

Pringsewu, penyuluh,

petani, swasta

Gambar 13. Kegiatan display SL-PTT Padi

Uji Adaptasi Varietas Unggul Baru

Pelaksanaan uji adaptasi varietas unggul baru (VUB) SLPTT Padi di

Lampung diprioritaskan pada komoditas padi Inbrida. Benih padi uji adaptasi

VUB pada musim tanam II (MT II) 2013 telah didistribusi ke kelompok tani

pelaksana SLPTT di empat kabupaten yaitu Lampung Tengah, Lampung

Timur, Lampung Selatan dan Pringsewu. Kegiatan uji adaptasi VUB telah

dilaksanakan pada MT II yaitu April – Agustus 2013. LOkasi uji adaptasi VUB

dilaksanakan dihamparan kelompok tani SLPTT di luar LL. Pelaksanaan uji

adaptasi tiap unit SLPTT padi Inbrida seluas 1,0 ha dengan menguji empat

VUB, masing-masing VUB 5 kg. Setiap kabupaten melaksanakan uji adaptasi

lebih kurang 50 titik tersebar di lokasi SLPTT Padi. Adapun VUB yang

introdukasikan antara lain; Inpari 7, Inpari 10, Inpari 15, Inpari 16, Inpari 18,

Inpari 19, Inpari 20, Inpara 2. Sedangkan varietas pembandingnya sebagian

besar adalah Ciherang. Teknologi yang diterapkan dalam uji adaptasi pada

umumnya dengan pendekatan PTT. Waktu semai dilaksanakan pada minggu

Page 59: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 59

IV Maret – minggu I Mei 2013, awal tanam dilaksanakan pada minggu II

April – minggu III Mei 2013.

Berdasarkan hasil monitoring dan pengawalan teknologi kondisi

pertanaman padi SLPTT relatih cukup baik, namun beberapa permasalahan

yang dihadapi petani antara lain; hama penggerek batang, tikus, penyakit

blas, hawar daun bakteri dengan tingkat serangan dalam kategori ringan.

Pengendalian terus dilakukan dengan prinsip PHT atau kombinasi cara

mekanis dan kimia. Kekeringan dapat diatasi dengan baik sehingga tidak

menurunkan produktivitas secara signifikan. Namun pada wilayah yang

agroekosistemnya lahan rawa permasalahan yang dihadapi petani adalah

banjir yang mengakibatkan gagal panen.

Tabel 27. Keragaan Produktivitas Uji Adaptasi VUB Padi Inbrida SLPTT di

Lampung, MT II Tahun 2013

No. Varietas

Kabupaten (kg)

Lampung

Selatan

Lampung

Tengah

Lampung

Timur Pringsewu Rata-rata

1 Inpari 15 6.650 6.048 5.419 6.039

2 Inpari 16 6.666 5.978 5.200 5.321 5.791

3 Inpari 18 6.260 5.594 5.290 4.444 5.397

4 Inpari 19 8.200 5.710 5.660 5.801 6.343

5 Inpara 2 6.888 6.888

6 Ciherang* 3.800 5.027 4.550 4.459

7 Mekongga* 5.985 5.985

8 St Bagendit * 6.795 6.795

Keterangan:

a. Adaptabilitas tinggi, jika produktivitas > 4,36

b. Adaptabilitas sedang, jika produktivitas 2,19 – 4,36 c. Adaptabilitas rendah, jika produktivitas < 2,19

*). Varietas pembanding

Page 60: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 60

Dari Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata pruduktivitas tertinggi

untuk padi sawah adalah Inpari 19 (6.343 kg/ha) dan terendah Inpari 18

(5.397 kg/ha). Sedangkan produktivitas padi di lahan rawa varietas Inpara 2

mencapai 6.888 kg/ha. Produktivitas rata-rata beberapa VUB padi yang diuji

lebih tinggi jika dibandingkan dengan varietas Ciherang yang digunakan

sebagai varietas pembanding. Sedangkan varietas Mekongga dan Situ

Bagendit yang juga digunakan sebagai pembanding produktivitasnya tidak

berbeda nyata dengan VUB yang digunakan sebagai uji adaptasi varietas.

Adapun rata-rata produktivitas uji adaptasi VUB dan varietas pembanding

sebagaimana disajikan pada Tabel 8. Produktivitas berbagai VUB tersebut

termasuk cukup tinggi untuk MT II, jika dibudidayakan pada MT I

kemungkinan produktivitasnya bisa mencapai 7.000 kg/ha. Dengan demikian

VUB Inpari 15, Inpari 16, Inpari 18, Inpari 19, Inpara 2,varietas Ciherang,

Mekongga dan Situ Bagendit VUB memiliki adaptabilitas cukup tinggi

dikembangkan di Lampung.

Gambar 14. Uji adaptasi vairetas inpari 15

Dukungan Perbenihan

Dukungan perbenihan sangat diperlukan untuk menyukseskan

program kegiatan SLPTT Padi adalah VUB berproduksi tinggi lebih toleran

terhadap hama penyakit dan cekaman lingkungan dengan harapan nantinya

dapat menggantikan varietas yang terbiasa ditanam petani seperti Ciherang,

IR-64, Ciliwung yang disinyalir kurang toleran terhadap hama dan penyakit

serta sulit untuk ditingkatkan produktivitasnya. Benih tersebut digunakan

untuk kegiatan uji adaptasi VUB dan display PTT. Adapun VUB yang

Page 61: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 61

diintroduksikan bersumber dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)

dengan kelas benih pokok atau stok Seed (SS) yaitu Inpari 7, Inpari 10,

Inpari 15, Inpari 16, Inpari 18, Inpari 19 dan Inpara 2, sebagaimana disajikan

pada Tabel 28.

Permasalahan yang dihadapi di lapangan, varietas Inpari 15 dan

Inpari 19 telah ditemukan di Kecamatan Pringsewu daya tumbuhnya kurang

dari 20 %. Upaya untuk mengatasinya semai ulang dengan menggunakan

varietas lain seperti Ciherang. Disamping itu Varietas Inpari 10 masa

kedaluwarsanya cukup singkat hanya sampai 15 April 2013, walaupun

demikian setelah disemai daya tumbuhnya masih cukup baik sekitar 90 %.

Berdasarkan pengamatan di lapangan Inpari 16 tidak toleran dengan hama

wereng batang coklat, dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida.

Tabel 28. Dukungan Perbenihan Pendampingan SLPTT Padi di Provinsi

Lampung, MT II Tahun 2013

No

Benih yang

Dibutuhkan

Realisasi Benih yang

Didistribusikan BB

Padi Keterangan

Nama

Varietas

Volume

(kg)

Nama

Varietas

Volume

(kg)

1 Inpari 7 300 Inpari 7 300 Inpari 10, masa

kedaluwarsanya

cukup singkat yaitu

15 April 2013

2 Inpari 10 300 Inpari 10 300

3 Inpari 15 1.000 Inpari 15 1.000

4 Inpari 16 1.000 Inpari 16 1.000

5 Inpari 18 1.000 Inpari 18 1.000

6 Inpara 19 1.000 Inpara 19 1.000

7 Inpari 20 250 Inpari 20 250

8 Inpara 2 200 Inpara 2 200

Total 5.050 Total 5.050

Page 62: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 62

Perkembangan Produktivitas

Salah satu tolok ukur keberhasilan pelaksanaan program SLPTT padi adalah

adanya peningkatan produktivitas dan adopsi komponen PTT. Untuk

mengetahui perkembangan produktivitas padi di empat kabupaten lokasi

pendampingan SLPTT padi di Provinsi Lampung telah dilakukan evaluasi

produktivitas rata-rata hasil panen di lokasi LL, SL, non SL dan sebelum SL.

Adapun produktivitas rata-rata sebagaimana disajikan pada Tabel 29.

Tabel 29. Produktivitas Rata-rata SLPTT Padi Inbrida di Provinsi Lampung di

Lokasi LL, SL, Non SL dan Sebelum SL, MT II Tahun 2013

No. Lokasi

Kabupaten

Produktivitas Rata-Rata (kw/ha) Peningkatan Produktivitas

(kw/ha)

Lokasi LL Lokasi SL Lokasi

Non SL

Sebelum

SL

LL thd

SL

SL thd

Non SL

SL thd

sebelum

SL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1

Lampung

Selatan 55,40 53,67 50,25 51,20 1,73 3,42 2,47

2 Lampung

Tengah 57,10 55,61 52,85 52,85 1,49 2,76 2,76

3 Lampung

Timur 59,55 56,80 53,72 54,18 2,75 3,08 2,62

4 Pringsewu 62,75 57,74 55,22 56,58 5,01 2,52 1,16

Rara-rata 58,70 55,96 53,01 53,70 2,75 2,95 2,25

Berdasarkan Tabel 29, menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas

tertinggi berada di Kabupaten Pringsewu yaitu di lokasi LL 62,75 ku/ha, SL

57,74 ku/ha, Non SL 55,22 ku/ha, sebelum SL 56,58 ku/ha. Produktivitas Non

SL MT II tahun 2013 lebih rendah dibandingkan produktivitas sebelum SL

pada musim yang sama, hal ini disebabkan oleh serangan hama dan penyakit

Page 63: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 63

terutama penggerek batang padi, tikus, hawar daun bakteri (HDB) dan blas

yang dapat menurunkan produktivitas. Selanjutnya jika dilihat dari rata-rata

produktivitas provinsi menunjukkan bahwa produktivitas di lokasi LL 58,70

ku/ha, SL 55,96 ku/ha, Non SL 53,01 ku/ha dan sebelum SL 53,70 ku/ha.

Adapun peningkatan produktivitas di lokasi LL lebih tinggi 2,75 ku/ha (4,97

%) dibanding SL, lebih tinggi 2,75 ku/ha (5,56 %) dibanding Non SL dan SL

lebih tinggi 2,25 ku/ha (4,19 %) dibandingkan sebelum SL. Sedangkan yang

berpengaruh paling penting terhadap peningkatan produksi dalam program

kegiatan SLPTT salah satu diantaranya adalah peningkatan produktivitas di

lokasi SL terhadap Non SL. Jika terjadi peningkatan produktivitas di lokasi SL

dan Non SL, maka dampaknya terhadap peningkatan produksi cukup besar

atau sebaliknya, hal ini dikarenakan hamparan terluas dari program SLPTT

berada di lokasi SL dan Non SL. Dalam kegiatan pendampingan teknologi

SLPTT Padi, ternyata peningkatan produktivitas di lokasi SL lebih tinggi 5,56

% dibanding dengan Non SL. Peningkatan produktivitas tersebut sesuai

dengan target peningkatan produksi padi di Lampung setiap tahunya sekitar

5 %. Dengan demikian jika dihitung lebih lanjut, melalui program kegiatan

SLPTT Padi Inbrida di Lampung yang luasnya mencapai 194.000 ha dapat

memberikan dampak terhadap peningkatan produksi padi kurang lebih

53.350 ton. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pendampingan pada

kegiatan SLPTT cukup berpengaruh terhadap keberhasilan peningkatan

produksi padi di Lampung.

Di sisi lain bahwa dalam kegiatan pendampingan SLPTT merupakan

salah satu metoda penyuluhan untuk mempercepat adopsi teknologi PTT

kepada petani. Oleh karenanya keberhasilan program kegiatan SLPTT salah

satunya ditentukan oleh peningkatan adopsi teknologi PTT kepada petani

dengan indikator kesenjangan produktivitas antara LL - SL dan SL - Non SL

relatif rendah atau tidak signifikan. Berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan

bahwa, kesenjangan produktivitas antara LL - SL, dan SL - Non SL relatif

rendah masing-masing 4,97 %, dan 5,56 %, berarti teknologi PTT telah

diadopsi dan menyebar di kalangan petani baik peserta SLPTT maupun petani

di sekitarnya.

Page 64: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 64

Tujuan program SLPTT padi diantaranya untuk meningkatkan

produktivitas dan pendapatan petani. Untuk melihat sejauhmana peningkatan

produktivitas dan pendapatan petani, telah dilakukan survei analisa

pendapatan kepada petani peserta program SLPTT dan Non SLPTT padi,

hasilnya sebagaimana disajikan pada Tabel 16.

Tabel 30. Analisa Pendapatan Usahatani Padi Peserta SLPTT dan Non SLPTT

di Lampung, MT II Tahun 2013

No. Uraian

Pendapatan Usahatani

Padi Peningkatan

(Rp, kg)

Peningkatan

(%) SL PTT Non SL PTT

1 Biaya Sarana

produksi (Rp)

3.726.167 3.535.000 191.167 5,41

2 Biaya Tenaga

Kerja (Rp)

4.275.167 4.161.000 114.167 2,74

3 Jumlah Biaya

Produksi (Rp)

8.001.334 7.696.000 305.334 3,97

4 Produksi (kg) 5.596 5.301 295 5,56

5 Harga Gabah (Rp) 3.700 3.700 0 0

6 Penerimaan (Rp) 20.705.200 19.613.700 1.091.500 5,56

7 Pendapatan

Bersih (Rp)

12.703.866 11.917.700 786.166 6,60

8 B/C ratio 1,59 1,55

Berdasarkan Tabel 30, diketahui bahwa produktiitas padi yang

dihasilkan petani peserta program SLPTT mencapai 5.596 kg/ha dan

pendapatan petani Rp.12.703.866,-/ha. Sedangkan produktivitas padi petani

Non SLPTT 5.301 kg/ha dan pendapatan petani Rp.11.917.700,-/ha. Dengan

demikian melalui program SLPTT padi dapat meningkatkan produktivitas 295

kg/ha (5,56 %) dan pendapatan petani Rp.1.091.500 ,-/ha (5,56%).

Page 65: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 65

Perkembangan Adopsi PTT

Adopsi dalam proses penyuluhan pertanian pada hakekatnya adalah

proses perubahan perilaku baik yang berupa pengetahuan, sikap maupun

keterampilan pada diri seseorang setelah menerima inovasi yang

disampaikan oleh penyuluh kepada petani/masyarakat sasarannya

(Mardikanto 1991). Beberapa syarat agar teknologi baru cepat diadopsi oleh

petani diantaranya secara financial lebih menguntungkan dibandingkan

dengan teknologi yang biasa digunakan oleh petani, secara teknis mudah

diterapkan, secara ekonomi menggunakan modal relatif murah, dapat

memecahkan permasalahan petani dan resiko yang dihadapi relatif kecil

serta secara sosial tidak bertentangan dengan budaya masyarakat.

Keberhasilan suatu proses adopsi teknologi di bidang pertanian dapat dilihat

dari peningkatan produksi atau produktivitas yang dihasilkan dan pada

akhirnya meningkatkan pendapatan petani. Semakin tinggi tingkat adopsi

teknologi, maka semakin tinggi produkstivitas yang dihasilkan (Mubyarto,

1986).

Berdasarkan hasil evaluasi perkembangan adopsi komponen PTT

menunjukkan bahwa, tingkat adopsi teknologi di lokasi LL 80 %, SL 67 % dan

luar SL 54 %, sebagaimana disajikan pada Tabel 17. Kondisi ini menunjukkan

bahwa tingkat adopsi teknologi di lokasi LL dan SL dalam kategori tinggi,

sedangkan dilokasi Non SL dalam kategori sedang. Namun demikian jika

ditelusuri lebih lanjut dari ketiga lokasi tersebut kesenjangan tingkat adopsi

teknologi relatif rendah yaitu antara LL – SL sebesar 13 % dan antara SL-Non

SL sebesar 13 %. Berkaitan dengan hal tersebut, peningkatan produktivitas

padi antara LL- SL dan SL- Non SL tingkat kesenjangannya relatif rendah

masing-masing 4,97 % dan 5,56 %. Fenomena ini membuktikan bahwa

komponen PTT telah diadopsi dan berkembang di petani secara merata,

namun belum seluruhnya komponen PTT tersebut diadopsi dengan sempurna.

Adapun komponen PTT yang telah diadopsi petani di lokasi SLdan Non

SL dengan tingkat adopsi tinggi diantaranya penggunaan benih bermutu dan

Page 66: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 66

berlabel, umur bibit <21 hari, jumlah bibit per lubang (1-3 batang),

rekomendasi pemupukan dengan Peremantan 2007/Katam tepadu,

pengendalian hama penyakit terpadu, panen tepat waktu dan gabah segera

dirontok. Sementara ini penggunaan varietas unggul baru masih didominasi

oleh Ciherang mencapai 70 %, sedangkan Inpari 1- 15, Mekongga, Cigeulis,

Situ Bagendit, Cibogo sekitar 25 %, varietas lainnya 5 %. Komponen PTT

lainnya yang telah diadopsi dengan tingkat adopsi tinggi - sedang, kecuali

pemupukan P dan K berdasarkan PUTS masih rendah hanya 4 %, rendahnya

adopsi tersebut disebabkan keterbasan peralatan dan pengetahuan penyuluh

dan petani tentang aplikasi PUTS tersebut. Sistem tanam jejer legowo relatif

lambat diadopsi petani, dikarenakan terbatasnya kemampuan dan kemauan

tenaga tanam walaupun biaya tanam ditingkatkan 20 - 50 % dari sistem

tanam jejer tegel. Oleh karenanya untuk meningkatkan adopsi system tanam

jejer legowo perlu dilakukan pelatihan bagi tenaga tanam atau diperkenalkan

mesin tanam jejer legowo (transplanter) yang mudah dioperasikan dengan

harga terjangkau oleh petani.

Tabel 31. Perkembangan Adopsi Komponen PTT di Lokasi LL, SL dan Non SL

SLPTT Padi Inbrida di Provinsi Lampung, Tahun 2013

No. Komponen Teknologi Adopsi Komponen PTT (%) Rata-rata

LL SL NON SL

1 Luas pesemaian (400

m2/ha) 75 53 43 57

2 Varietas unggul baru

(VUB) 83 68 51 67

3 Benih bermutu dan

berlabel 100 98 67 88

4

Pengaturan populasi

tanaman optimum (jejer

legowo 2:1, 4:1)

83 62 50 65

5 Umur bibit muda (< 21

hari) 90 72 56 72

Page 67: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 67

6 Jumlah bibit perlubang (1-

3 btg) 95 65 55 72

7 Penggunaan pupuk

organik/ kandang 87 63 52 67

8 Penggunaan Urea dengan

BWD 72 48 43 54

9 Pemupukan P dan K

berdasarkan analisis tanah 5 1 5 4

10 Permentan No.

40/2007/Katam Terpadu 86 84 60 77

11 Pengendalain gulma

(landak/gosrok) 88 76 58 74

12 Pengairan efektif/efisien 70 55 46 57

13 Pengendalian hama

penyakit terpadu 94 91 66 84

14 Panen tepat waktu dan

gabah segera dirontok 100 100 100 100

Rata-rata 80 67 54 67

Keterangan:

Tingkat Adopsi Rendah : 0 – 33,33 %

Tingkat Adopsi Rendah : 33,34 – 66,67% Tingkat Adopsi Tinggi : >66,67%

Berdasarkan fenomena tersebut merupakan suatu peluang untuk

meningkatkan produktivitas padi melalui peningkatan adopsi teknologi

komponen PTT yang tingkat adopsinya dalam kategori rendah – sedang.

Disamping untuk meningkatkan produktivitas dan keamanan produksi padi,

maka penggunaan VUB ( Inpari 1–20, Inpara 1-5) harus ditingkatkan untuk

menggantikan varietas yang biasa ditanam oleh petani (Ciherang, IR-64,

Ciliwung dll) yang disinyalir kurang toleran terhadap hama dan penyakit,

kekeringan, rendaman dan perubahan iklim ekstrim serta produktivitasnya

sulit untuk ditingkatkan. Oleh karenanya upaya untuk meningkatkan

penggunaan VUB, dengan membina penangkar benih lokal untuk

Page 68: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 68

memproduksi benih VUB, kemudian dipasarkan di kelompok tani/Gapoktan

atau di kios-kios sarana produksi terdekat.

C. PENDAMPINGAN TEKNOLOGI SL-PTT JAGUNG (Pelaksana: Yulia Pujiharti, Kiswanto, Junita Barus, Muchlas, Asropi, Fauziah Y. Adriyani, Andarias Makka Murni, Nina Mulyanti, Endriani, Zahara, Edwin Herdiansyah, Gohan Octora Manurung, Yuli Setyo Rahayu, Sunaryo, Sumarko, Widodo)

Kegiatan pendampingan SLPTT jagung untuk musim kemarau berjalan

sesuai yang direncanakan. Realisasi pendampingan tertera pada Tabel 32.

Tabel 32. Realisasi pendampingan SLPTT jagung di Lampung

No. Kabupaten

Target Pendampingan Realisasi Pendampingan

Unit ha Unit ha

1 Kab. Pesawaran 40 1000 40 1000

2 Kab. Pringsewu 40 1000 40 1000

Jumlah 80 2000 80 2000

Untuk kegiatan SLPTT sendiri pada Kabupaten Pringsewu sudah

berjalan dan sudah panen namun data belum dapat dilaporkan karena masih

dalam taraf pengumpulan data. Untuk Kabupaten Pesawaran kegitan SLPTT

sedang dilaksanakan karena benih BLBU baru diantarkan minggu kedua bulan

Oktober sementara petani tidak mempunyai biaya untuk pengadaan benih

swadaya, sehingga kegiatan dilaksanakan pada musim rendeng. Lokasi

SLPTT tahun 2013 disajikan pada Tabel 33.

Page 69: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 69

Tabel 33. Lokasi dan Tim Pendamping BPTP Lampung dalam Kegiatan SLPTT

Jagung, Tahun 2013

No Lokasi Pendampingan Nama Tim

Pendamping BPTP

No HP

Kabupaten Kecamatan Desa

1 Pringsewu Pagelaran Pagelaran

Gumuk Mas

Karang Sari

Padang Rejo

Lugu Sari

Bumi ratu

Pasir Ukir

Ir. Kiswanto MP

Ir. Andarias MM

Muclas, SE

Fauziah YA, SP,

MSi

Edwin H, SP

Asropi, SP

Sunaryo

Yuli SR, AMd

Adiluwih Adiluwih

Srikaton

Tunggul Pawenang

Waringin Sari Timur

Sukoharum

Tritunggal Mulyo

Sukoharjo Sukoharjo I

Sukoharjo IV

Panggung Rejo

Siliwangi

Sinar Baru

Pringsewu Bumi Arum

Bumi Ayu

Rejosari

Gading Rejo Tegal sari

Page 70: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 70

Tulung Agung

2 Pesawaran Tegineneng Trimulyo

Gedung Gumanti

Dr. Ir. Yulia P

Ir. Yunita B, M.Si,

Rahadian, SP.

Dra. Nina M

Endriani, SP

Gohan O.M, SP

Zahara

Sumarko

Widodo

0813794

44270

0813807

52405

0813697

05753

0852693

22678

0812795

19981

0813169

40502

0857898

68936

0812568

1446

0853801

98138

Negeri Katon Tri Rahayu

Sinar Bandung

Pelatihan

Pelatihan PTT jagung dilaksanakan di masing-masing kabupaten

dengan peserta pelatihan adalah petani / ketua Gapoktan dan penyuluh

pendamping (pemandu lapang). Materi pelatihan yang diberikan antara lain

PTT, Filosopi SL-PTT, hama penyakit jagung. Jumlah peserta di masing-

masing kabupaten dan materi pelatihan tersaji pada Tabel 34.

Gambar 15. Pelatihan PTT Jagung

Page 71: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 71

Tabel 34. Materi pelatihan SLPTT jagung, Tahun 2013

No. Kabupaten

Jenis Pelatihan Jumlah Peserta

(orang) Materi Pelaksanaan

Target Realisasi Tanggal Tempat

1. Kab.

Pesawaran

Pelatihan petani dan

PPL SLPTT jagung

60 60 PTT Jagung,

Filosopi SLPTT

28 Mei 2013 Kantor Camat

Tegineneng

2. Kab.

Pringsewu

Pelatihan Petani dan

PPL SLPTT Jagung

60 60 Komponen PTT

yang akan

diterapkan di

lokasi SLPTT

29 April

2013

Laboratorium

Proteksi

Tanaman

Pangan Gading

Rejo

Uji Adaptasi VUB

Kegiatan uji VUB jagung hibrida dilaksanakan di dua kabupaten

dengan varietas yang diuji terdiri dari Varietas Bima-6, Bima-14 dan STJ 01

(URI-1). Lokasi uji VUB tertera pada Tabel 35.

Tabel 35. Perkembangan Pelaksanaan Uji Adaptasi VUB Jagung Hibrida SLPTT

Jagung di Lampung MT II, Tahun 2013

N

o

Nama Lokasi Agro

Ekosiste

m

VUB

yang

diuji

Varietas

Pembandin

g

(eksisting)

Waktu

Pelaksan

aan

Keterangan

Kabupat

en

Kecamat

an

Desa

1. Pringse

wu

Pagelara

n

Pagelara

n

Lahan

Kering

Bima 6 Bisi 2 Juni -

Oktober

Gagal

panen,

kekeringan

Pringsew

u

Podomo

ro

Lahan

sawah

Bima 6

Bima 14

STJ 01

Bisi 2 Mei -

Septemb

er

1 unit

Sukoharj

o

Bima 6

Bima 14

STJ 01

Pasific 105 Oktober-

Pebruari

1unit

(Belum

Tanam)

Page 72: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 72

Adiluwih Srikaton Lahan

Kering

Bima 6

Bima 14

STJ 01

Pioner 27 April-

Agustus

2 unit

Gading

Rejo

Tulung

Agung

Lahan

Kering

Bima 14

STJ 01

Bisi 816 Mei-

Septemb

er

1 unit

2. Pesawar

an

Negeri

Katon

Tri

Rahayu

Lahan

sawah

Bima 6

Bima 14

STJ 01

Pioner 27 April-

Agustus

3 unit

Sinar

Bandun

g

Lahan

kering

Bima 6

Bima 14

STJ 01

Pioner 27 Mei-

Septemb

er

2 unit

Teginene

ng

Gedung

Gumanti

Lahan

sawah

Bima 6

Bima 14

STJ 01

NK 22 Mei-

Septemb

er

1 unit

Di Kabupaten Pesawaran Uji VUB belum memberikan hasil yang

memuaskan, karena produksi yang dicapai masih di bawah produksi P27 yang

banyak ditanam petani. Sementara di Kabupaten Pringsewu uji VUB pada

beberapa lokasi memberikan hasil yang baik, dimana varietas yang diuji yaitu

Bima 6, Bima 14, dan STJ01 produksinya lebih tinggi dari produksi jagung

yang banyak ditanam petani, yaitu P21 dan Bisi2 (Tabel 36).

Tabel 36. Rata-rata produktivitas uji adaptasi VUB jagung MT II Tahun 2013

Kecamatan Desa Varietas Produktivitas

(kg/ha)

Keterangan

Tegineneng Gd. Gumanti Bima 6 -

Gagal panen,

kekeringan

Bima 14 -

Page 73: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 73

STJ 01 -

NK 22* -

Negeri Katon Tri Rahayu Bima 6 5.714

Bima 14 6.309

STJ 01 5.833

Pioner 27* -

Data belum

masuk

Sinar Bandung Bima 6 5.417

Bima 14 5.208

STJ 01 5.104

Pioner 27* 8.050

Gading Rejo Tulung Agung Bima 14 9.820

STJ 01 8.600

Pioner 21* 8.240

Pringsewu Podomoro, Bima 14 9.760 Data Bima 6

dan STJ 01

belum masuk

Bima 6 -

STJ 01 -

Bisi 2* 7.490

Adiluwih Srikaton, Bima 14 7.850 STJ 01

terserang

hama

penggerek

tongkol

Bima 6 8.400

STJ 01 5.800

P.21* 5.860

Pagelaran Pagelaran Bima 6 - Gagal panen

karena

kekeringan

Page 74: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 74

Sukoharjo Bima 14 - Akan

dilaksanakan

pada musim

rending

2013/2014

Bima 6 -

STJ 01 -

Pada lokasi LL produktivitas padi lebih tinggi dari lokasi SLPTT dan

non SLPTT. Hasil rata-rata menunjukkan bahwa pada tingkat kabupaten dan

provinsi, produktivitas padi lebih tinggi pada LL dibandingkan pada SLPTT

dan non SLPTT. Demikian pula pada lokasi SLPTT, produktivitas jagung di

SLPTT lebih tinggi dibandingkan non SLPTT (Tabel 37).

Tabel 37. Produktivitas jagung pada LL, SL dan non SL di Lampung

No. Propinsi Kabupaten

Pendampingan 2013

Unit Luas

Produktivitas (Ton/Ha)

LL SL Non

SL

Uji

Adaptasi

Sebelu

m SL

Lampung

Pesawaran 40 1000 5,868 5,749 5,615 5,598 5.383

Pringsewu 40 1000 6,275 5,774 5,522 7,783 5.658

Jumlah

/Rata-rata 80 2000 6,071 5,761 5,568 6,691 5.520

Gambar 16. Varietas Jagung

Page 75: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 75

Display

Display PTT jagung dilaksanakan di Kabupaten Pesawaran dan

Peringsewu (Tabel 38). Di Kabupaten Pringsewu display PTT jagung

dilaksanakan di Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran, dan untuk Kabupaten

Pesawaran Display PTT jagung dilaksanakan di Desa Gedung Gumanti

Kecamatan Tegineneng.

Tabel 38. Perkembangan Pelaksanaan Display PTT Jagung Hibrida, Tahun

2013

No

Nama Lokasi Demfarm

Luas

display

(ha)

Jenis Inovasi yang Diintroduksikan

Produktivitas

(ton/ha) Kabupaten

Kecamata

n Desa

Nama

Varietas

Jumlah

Benih

(kg)

Komponen

Teknologi

PTT lain

1 Pringsewu Pagelaran Pagelaran 1 Bima 14

STJ 01

10

10

pupuk

organik,

pemupukan

berimbang

Bima 14=7,319

STJ01=8,395

Fasific = 6,870

2 Pesawaran Tegineneg Gd.

Gumanti

1 Bima 6

Bima 14

STJ 01

5

5

10

Pupuk

organic,

pemupukan

berimbang,

jarak tanam

75 X 20 cm,

PHT

Bima 6 = 5,250

Bima 14=6,208

STJ01 = 3,333

NK 22 = 9,417

Produktivitas jagung varietas Bima pada display di Kabupaten

Pesawaran hasilnya belum mampu menyaingi produktivitas jagung NK 22

yang menjadi varietas pembanding (Tabel 38), sedangkan di Kabupaten

Pringsewu varietas Bima 14 memberikan harapan untuk dikembangkan

karena mampu bersaing dengan Fasific. Produktivitas Bima 14 mencapai

7,319 ton/ha lebih tinggi dari Fasific (6,870 ton/ha). Demikian pula dngan

STJ 01 pada lokasi display memberikan harapan untuk dikembangkan dengan

produktivitas sebesar 8,395 ton/ha.

Page 76: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 76

Gambar 17. Varietas Jagung di Kabupaten Pesawaran

D. PENDAMPINGAN PSDSK (Pelaksana: Akhmad Prabowo, Marsudin

Silalahi, Soerachman, Reny Debora Tambunan, Elma Basri, Reli Hevrizen,

Andi Maryanto)

Atas pertimbangan kebutuhan teknologi untuk mendukung PSDSK

dalam kegiatan dinas/instansi terkait di tingkat Kabupaten maupun Provinsi,

disepakati bahwa materi yang disampaikan dalam pelatihan adalah:

1. Strategi pemberian pakan ternak sapi dengan memanfaatkan bahan

pakan lokal.

2. Teknologi pemanfaatan dan pemberian pakan lokal/limbah pertanian

segar dan fermentasi.

3. Formulasi ransum murah.

4. Tatalaksana perkawinan ternak sapi secara alami menggunakan pejantan

dan dengan teknik inseminasi buatan (IB).

5. Penyiapan kondisi (reconditioning) ternak betina untuk dikawinkan,

bunting dan menyusui.

6. Tata-laksana kesehatan reproduksi

7. Pemanfaatan limbah ternak.

Selanjutnya, realisasi pelaksanaan pelatihan di setiap kabupaten

disajikan pada Tabel 39.

Tabel 39. Realisasi Pelaksanaan Pelatihan Kegiatan Pendampingan Teknologi Mendukung PSDSK di Lampung, Tahun 2012

No. Kabupaten Jumlah Peserta*

1. Lampung Timur 50 (+ 6)

2. Pesawaran 50 (+ 4)

Jumlah 100 (+ 10)

*) + Anggota Kelompok Tani

STJ 01 BIMA 6

BIMA 14

Page 77: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 77

Hasil evaluasi terhadap penerapan teknologi materi pelatihan dalam

praktek penyuluhan yang dilakukan oleh petugas/penyuluh peserta pelatihan

disajikan dalam Tabel 40. Sampai akhir kegiatan sebagian besar (84%)

peserta pelatihan menerapkan teknologi materi pelatihan dalam demplot/

praktek penyuluhan. Petugas/penyuluh peserta pelatihan yang menerapkan

teknologi materi pelatihan dalam demplot/praktek penyuluhan terutama

adalah petugas/penyuluh yang berasal dari wilayah kerja/kecamatan yang

mempunyai program kegiatan peternakan.

Tabel 40. Penerapan teknologi dalam demplot/praktek penyuluhan

No. Kabupaten Jumlah Peserta Pelatihan

Penerapan Teknologi dalam Penyuluhan

1. Lampung Timur 50 43 (86,0 %)

2. Pesawaran 50 41 (82,0 %)

Jumlah 100 84 (84,4 %)

Gambar 18. Pelatihan Teknologi Mendukung PSDSK

E. ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU DAN PENGELOLAAN

TERPADU TANAMAN TEBU PADA LAHAN KERING DI LAMPUNG (Pelaksana: Soraya, Bambang Wijayanto, Andarias Makka Murni, Sunaryo)

Pengkajian akan dilaksanakan di Kabupaten Lampung Tengah pada tahun

2013. Kegiatan ini meliputi : 1) Adaptasi 4 varietas baru tebu, dengan 2

varietas pembanding pada lahan kering. Varietas tebu yang uji adaptasikan

Page 78: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 78

pada lahan kering di Lampung berasal dari P3GI, yaitu PS 862, PS 851, PSJT

941 dan PSJK 922, sedangkan varietas pembandingnya adalah GP 11 dan

GM 25 yang sering ditanam petani (asal bibit dari GMP). Ke empat varietas

dari P3GI, sebelum ditanam didederkan terlebih dahulu selama 30 hari karena

bibit tebu tersebut asal kultur jaringan, sedangkan varietas GP 11 dan GM 25

langsung ditanam. Sebelum dipindah ke lapangan, pertumbuhan tinggi bibit

empat varietas tersebut diamati (Tabel 41).

Tabel 41. Tinggi tanaman tebu umur 30 hari di pendederan

No. Varietas Tinggi tanaman Rata-rata (cm)

1.

2.

3.

4.

PS 862

PS 851

PSJT 941

PSJK 922

28,79

22,79

30,82

29,94

Pertumbuhan vegetatif tanaman dilakukan pada umur 6 bulan

sesudah tanam (BST) yaitu sampai dengan bulan Desember 2013 yang

meliputi: Tinggi tanaman, Jumlah anakan, Jumlah ruas/batang, diameter

batang, jumlah rumpun/juring/ha. Pertumbuhan vegetatif enam varietas tebu

yang diuji disajikan pada Tabel 42.

Tabel 42. Pertumbuhan vegetatif enam varietas tebu pada umur 6 bulan.

No Varietas Tinggi

Tan. (cm)

Jum. Anakan (btg)

Jum Ruas/btg

Diameter btg (cm)

Jum. Rumpun/J

ur/ ha

1 PS851 157.75 3.05 12.40 1.13 327.76

2 PS862 162.85 3.15 12.50 1.24 316.65

3 PSJT941 170.15 3.20 13.35 1.27 313.88

4 PSJK922 208.45 3.50 13.10 1.31 316.65

5 GM25 139.00 3.60 10.90 1.29 313.88

6 GP11 168.45 3.15 12.40 1.29 316.65

Page 79: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 79

Hasil uji adaptasi sampai pada umur 6 bulan diperoleh informasi

bahwa varietas yang cenderung memiliki adaptasi terbaik tehadap lahan

kering di Lampung adalah PSJK 922 dan PJST 941. Varietas tersebut memiliki

pertumbuhan yang lebih baik dibanding dua varietas pemabnding GP 11 dan

GM 25.

Gambar 19. Kegiatan Adaptasi VUB Tebu

F. KALENDER TANAM (Pelaksana: Andarias MM, Bambang Wijayanto,

Kiswanto, Yulia Pujiharti, Rahadian M)

Untuk mengantisipasi keragaman dan perubahan iklim yang semakin

tidak menentu tersebut, Badan Litbang Pertanian telah melakukan analisis

secara faktual dan menggunakan data prakiraan Badan Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Analisis tersebut menghasilkan peta

Kalender Tanam dengan empat kemungkinan (skenario) kondisi dan potensi

iklim , yaitu: 1) kondisi eksisting yang biasa dilakukan petani , 2) potensi

pada Tahun Basah (TB), 3) potensi pada Tahun Normal (TN), dan 4) potensi

pada Tahun Kering (TK). Kalender Tanam Terpadu ini menginformasikan

waktu tanam, potensi luas areal tanam pada musim tanam terdekat di setiap

Kecamatan.

Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode

penyampaian kepada pengguna di 6 Kabupaten (Kabupaten Lampung Timur,

Lampung Tengah, Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu, dan Kabupaten

Tulang Bawang Barat) dan verifikasi pengumpulan data lapang yang

berkaitan dengan pelaksanaan tanam existing di lapang untuk mengetahui

apakah KATAM Terpadu digunakan oleh petani atau tidak.

Page 80: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 80

Tabel 43. Hasil Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu di enam Kabupaten di

Lampung.

No Lokasi Peserta Jumlah

(org) Hasil Sosialisasi

1 Lampung Timur

Penyuluh dari BP4K,

Dinas Pertanian, Ketua

Gapoktan

60

Dimanfaatkan:

1)untuk menyusun

RDKK, 2) Menyusun

rencana tanam

2 Lampung Tengah

Penyuluh dari BP4K,

Dinas Pertanian, Ketua

Gapoktan

60

Dimanfaatkan

untuk menyusun

rencana tanam.

3 Pesawaran

Penyuluh dari BP4K,

Dinas Pertanian, Ketua

Gapoktan

60 Belum

dimanfaatkan

4 Pringsewu

Penyuluh dari BP4K,

Dinas Pertanian, Ketua

Gapoktan

50

Dimanfaatkan:

1) untuk menyusun

rencana tanam dan

2) menyusun RDKK

5 Lampung Selatan

Penyuluh dari BP4K,

Dinas Pertanian, Ketua

Gapoktan

60

Dimanfaatkan:

1) untuk menyusun

rencana tanam, 2)

menyusun RDKK

6 Tulang Bawang

Barat

Penyuluh dari BP4K,

Dinas Pertanian 62

Belum

dimanfaatkan

Setelah dilakukan sosialisasi dilanjutkan dengan verifikasi lapang

Kalender Tanam eksisting untuk MT-2, masing-masing 1) Kabupaten

Lampung Timur, 2) Kabupaten Lampung Tengah, 3) Kabupaten Lampung

Selatan, 4) Kabupaten Pesawaran, dan 5) Kab Pringsewu (Tabel 44).

Sementara verifikasi pada MT-3 dilaksanakan di dua kabupaten yaitu

Lampung Timur dan Lampung Tengah (Tabel 45). Tabel 44 dan Tabel 45

Page 81: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 81

menunjukkan bahwa terjadi pergeseran waktu tanam eksisting dari 0-3

dasarian.

Tabel 44. Hasil Verifikasi Lapang Waktu tanam Kalender Tanam MT-II 2013

pada lima Kabupaten di Lampung.

Kabupaten/ Kecamatan Hasil Verifikasi

Waktu Tanam

Menurut Katam Penyimpangan

(Dasarian)

Lampung Timur

1. Pekalongan Mei I-II Mei I-II 0

2. Purbolinggo Mei I-II Mei I-II 0

3. Batang Hari Tidak dapat gadu April II-III Palawija

Lampung Tengah

1. Seputih Raman Tidak dapat gadu Maret I-II Palawija

2. Trimurjo Januari III-Feb III Januari III-Feb-I 0

3. Padang Ratu Maret III-Apr I Maret III=Apr I 0

Pesawaran

1. Kedondong Mei I-II Mei I-II 0

2. Way Lima Juni I-II Mei I-II 3

3. Gedung Tataan Apri III-Mei I Mei II-III 2

Pringsewu

1. Pringsewu Mei II-III Mei I-II 1

2. Pagelaran Mei II-III Mei I-II 1

3. Sukoharjo Mei I-II Mei I-II 0

Lampung Selatan

1. Seragi Feb II-III Feb II-III 0

2. Palas Feb II-III Feb II-III 0

3. Penengahan Apri III-Mei I Maret III=Apr I 3

Page 82: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 82

Tabel 45. Hasil Verifikasi Katam MT-III 2013 di Kabupaten Lampung Timur

dan Lampung Tengah.

Kabupaten/ Kecamatan Hasil Verifikasi

Waktu Tanam

Menurut Katam Penyimpangan

(dasarian)

Lampung Timur

1. Pekalongan Juli II-III Juli II-III 0

2. Purbolinggo Agt-I Juli III-Agt-I 0

3. Batanghari Agustus-III-Sept I Juli II-Agt III 3

Lampung Tengah

1. Seputih Raman Juni I-II Juni II 0

2. Trimurjo Agt II-III Juli II-Agt I 2-3

3. Punggur Agt II-III Juli II-Agt I 2-3

Sejalan dengan verifikasi lapang, dilakukan pengumpulan data luas

baku sawah pada masing-masing Kabupaten yang diverifikasi. Data luas baku

sawah tersebut digunakan untuk update data luas baku sawah yang sudah

diupload ke dalam sistem KATAM Terpadu. Data hasil verifikasi menunjukkan

bahwa luas baku sawah terluas terdapat di Kabupaten Lampung Tengah,

Lampung Timur dan Lampung Selatan (Tabel 46).

Tabel 46. Luas baku sawah pada enam kabupaten yang diverifikasi.

Kabupaten Teknis Setengah

Teknis Sederhana

Desa/

Non PU

Tadah

Hujan Rawa Jumlah

Lampung

selatan 3.110 4.009 726 2.889 33.438 1403 45.575

Lampung

timur 29.110 1.616 2.450 1.636 14.728 10.417 59.957

Lampung

tengah 47.826 3.597 2.910 3.227 10.941 8.158 76.659

Page 83: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 83

Pesawaran 4.484 3.995 2.133 635 2.947 252 14.446

Pringsewu 3.108 4.089 1.418 1.482 3.431 0 13.528

Tulang

bawang barat 8.347 0 0 0 3.667 0 12.014

Sumber: BPS. Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah,

Pesawaran, Pringsewu, dan Tulang Bawang Barat.

Hasil pengamatan lapang menunjukkan, varietas yang ditanam petani

pada tahun 2013 masih didominasi oleh varietas Ciherang, IR 64, Mekongga,

Cilamaya Muncul dan Cigelis, dan Cimelati, Sementara varietas unggul baru

(VUB) adalah Inpari 3, Inpari 7, Inpari 9, Inpari 10, Inpari 13 dan Inpari 15.

VUB yang paling dominan ditanam adalah Inpari 9, Inpari 10, dan Inpari 7.

Data sebaran verietas padi yang ditanam petani tahun 2013 seperti pada

Tabel 47.

Tabel 47. Sebaran Varietas yang ditanam pada MT-I, MT-II, MT-III. 2013.

No Lokasi/Kabupaten Varietas Dominan Varietas Unggul Baru (VUB)

1 Lampung Selatan Ciherang, Cilamaya Muncul,

Mekongga, IR 64.

Inpari7, Inpari 9, Inpari 10,

Inpari 13, Inpara 15 dan

Inpara 2

2 Lampung Tengah Ciherang, IR 64, Cigelis,

Mekongga, Cilamaya Muncul

Inpari 9, Inpari 10, Inpara

2, dan Inpago 8

3 Lampung Timur

Ciherang, IR 64, Cigelis,

Mekongga, Cilamaya Muncul,

Banyuasin

Inpari 10, Inpari 9, Inpara

2, dan Inpago 8

4 Pringsewu Ciherang, Mekongga, IR 64 Inpari 9, Inpari 10

5 Pesawaran Ciherang, IR 64, Mekongga. Inpari 7, Inpari 9

6 Tulang Bawang

Barat Ciherang, Mekongga, Cimelati Inpari 3, Inpari 9

Penyakit penting pada tanaman padi dan paling sering menginfeksi

tanaman padi di enam Kabupaten survey verifikasi adalah Blas, dan Hawar

Daun Bakteri (HDB), sementara hama yang paling merusak adalah hama

Page 84: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 84

tikus, keong mas, wereng dan penggerek batang padi, serta ulat grayak

(Tabel 48).

Tabel 48. Tingkat Kerusakan akibat Penyakit dan Hama pada Tanaman Padi

sawah di enam kabupaten di Lampung tahun 2013.

Lokasi/ Kabupaten

Peny 2)

Tkt Ker. Hama2

Blas HDB Ttikus Sundep Wereng Peng.

Btg

Keong

mas

Ulat

Grayak

Lampung Selatan 1.2 2 2.2 2 3 3 - -

Tulang Bawang Barat 1 - 2.1 - 2 1 2.4 -

Tanggamus 1.7 1.9 2 1 - - 2 1.8

Pringsewu 1.7 1 1.8 2 2 2 2 2

Pesawaran 1.5 1

Lampung Tengah 2 2 1.5 - 3 1 1.1 1

Lampung Timur 1.3

2.8 2.4 2 - - -

Keterangan: 1) tingkat serangan hama dan penyakit: skor 1 = rendah, skor 2 = sedang, skor 3

= tinggi.

Gambar 20. Sosialisasi Katam di Kabupaten Lampung Timur dan Selatan

Gambar 21. Sosialisasi Katam di Kabupaten Lampung Tengah dan Pesawaran

Page 85: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 85

Gambar 22. Sosialisasi Katam di Kabupaten Tulangbawang Barat

G. DEMFARM KEDELAI (Pelasana: Dewi Rumbaina M, Amrizal Nazar, Nina M, Endriani, Dian M, Zahara, Suroso)

Untuk mendukung upaya peningkatan produksi kedelai, Badan Litbang

Pertanian telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi yang sudah siap

untuk diterapkan. Membudiyakan tanaman kedelai yang baik adalah dengan

pendekatan PTT (Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu). Tujuan

penerapan PTT kedelai adalah untuk meningkatkan produktivitas dan

pendapatan petani kedelai serta melestarikan lingkungan produksi melalui

pengelolaan lahan, air, tanaman, OPT dan iklim secara terpadu.

Pemberdayaan petani melalui inovasi teknologi kedelai merupakan salah satu

bentuk nyata dalam upaya memberdayakan petani melalui pendekatan

kelompok tani dengan metode percontohan usahatani kedelai. Kegiatan

dilaksanakan di lahan petani di Desa Bumi Setia, Kecamatan seputih

Mataram, Kabupaten Lampung Tengah. Varietas Kedelai yang digunakan

adalah varietas Anjasmoro dan Tanggamus. Inokulan Rhizobium dilakukan

dengan menggunakan Iletrisoy.

Tabel 49. Rata-rata hasil pengamatan tanaman kedelai umur 10 hari

Varietas Daya tumbuh

(%)

Serangan

lalat bibit

(%)

Serangan

belalang

(%)

Serangan

ulat

grayak

(%)

Anjasmoro 90,00 44,14 11,08 0,93

Tanggamus 92,78 2,02 4,23 6,86

Page 86: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 86

Daya tumbuh kedelai varietas Anjasmoro rata-rata 90%, sedangkan

varietas Tanggamus daya tumbuhnya lebih tinggi yaitu 92,78%. Serangan

lalat bibit pada varietas Anjasmoro rata-rata 44,14%, sedangkan pada

varietas Tanggamus serangan lalat bibit sangat rendah hanya 2,02%.

Serangan belalang pada varietas Anjasmoro 11,08% dan pada varietas

Tanggamus 4,23%. Serangan ulat grayak pada varietas Anjasmoro 0,93%

dan pada varietas Tanggamus 6,86% (Tabel 50).

Tabel 50. Rata-rata hasil pengamatan tanaman kedelai umur 45 hari

Varietas Serangan ulat

grayak (%)

Serangan

penyakit layu

pucuk (%)

Serangan hama

pelipat daun (%)

Anjasmoro 34,98 1,04 5,68

Tanggamus 15,64 0,00 6,40

Saat tanaman umur 45 hari serangan ulat grayak meningkat pada

varietas Anjasmoro 34,98% dan 15,64% pada varietas Tanggamus. Ada

serangan penyakit layu pucuk pada varietas Anjasmoro tetapi serangannya

sangat rendah hanya 1,04%, sedangkan pada varietas Tanggamus tidak ada

serangan. Serangan pelipat daun pada varietas Anjasmoro 5,68% dan pada

varietas Anjasmoro 6,40% (Tabel 2).

Saat panen dilakukan pengamatan terhadap tinggi tanaman, jumlah

polong, jumlah polong hampa dan jumlah polong terserang penggerek polong

pertanaman, berat biji kering perubinan dan produktivitas. Hasil pengamatan

ditampilkan dalam tabel 51.

Tabel 51. Rata- rata hasil komponen pengamatan saat panen kedelai

Varietas Tinggi

tanaman

(cm)

Jumlah

polong/

tanaman

Polong

hampa

(%)

Polong

terserang

penggerek

(%)

Berat biji

kering/

Ubinan

(kg)

Produktivi

tas

Ton/ha

Bobot 100

butir

(gram)

Anjasmoro 65,01 40,21 9,93 3,74 1,99 1,60 14,88

Tanggamus 55,82 84,09 6,15 3,84 1,91 1,55 11,38

Page 87: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 87

Gambar 23. Pengolahan lahan kedelai dan kedelai umur 1 minggu

Gambar 24. Kedelai umur 20 dan 40 hari

Gambar 25. Kegiatan saat panen

Page 88: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 88

H. KOORDINASI PENDAMPINGAN PUAP (Pelaksana : Jamhari Hadipurwanta, Dede Rohayana, Danarsi Diptaningsari, Hestiana Karyati)

Kementerian Pertanian dengan melaksanakan program

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). PUAP merupakan

fasilitasi permodalan kepada petani melalui Gapoktan untuk mengembangkan

usaha produktif dalam mendukung 4 (empat) sukses Kementerian Pertanian

yaitu (1) swasembada dan swasembada berkelanjutan, (2) diversifikasi

pangan, (3) nilai tambah, daya saing, dan ekspor, serta (4) peningkatan

kesejahteraan petani.

Tahun 2013 berdasarkan Surat Direktur Jenderal Prasana dan Sarana

Pertanian, Kementerian Pertanian, Provinsi Lampung mendapat alokasi Daftar

Nominasi Sementara (DNS) PUAP untuk 192 desa/Gapoktan. Setelah

dilakukan validasi oleh Tim Teknis PUAP Kabupaten/Kota, terdapat 29 DNS

Gapoktan tidak dapat diproses penyusunan dokumennya karena nama

kecamatan, nama desa, nama Gapoktan, atau nama pengurus tidak sesuai

dengan fakta dilapangan. Selain itu terdapat beberapa Gapoktan yang

menyatakan belum siap mengelola dana PUAP sehingga tidak memproses

dokumen persyaratan pencairan dana BLM-PUAP. Sedangkan 163 DNS PUAP

dapat dilanjutkan proses penyusunan Rencana Usaha Bersama (RUB) dan

dokumen administrasi pencairan dana BLM-PUAP oleh Gapoktan di lokasi

PUAP 2013. Dokumen yang disusun Gapoktan kemudian diverifikasi Penyelia

Mitra Tani dan Tim Teknis PUAP Kabupaten/Kota, disampaikan kepada Tim

Pembina PUAP Provinsi Lampung untuk diteliti semua kelengkapan dokumen

administrasi pencairan dana BLM-PUAP.

Tabel 52. Daftar Nama Penyelia Mitra Tani (PMT) PUAP 2013 Menurut Wilayah Kerja Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung

No.

Kepmentan No. 1304/Kpts/OT.140/3/2013

Nama PMT Kabupaten/Kota

1 Mudhofir Metro & Lampung Tengah

2 Anom Jatnika Lampung Barat

Page 89: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 89

3 Aulia Rahman Lampung Barat

4 Mohammad Siholan Jaya Lampung Barat

5 Sucipto Lampung Barat

6 Nopiyadi Lampung Barat

7 Diktri Ariansyah Lampung Selatan

8 Dwiyanto Lampung Selatan

9 Rasim Lampung Selatan

10 Rizani Lampung Selatan

11 Sylvia Lola Lampung Selatan

12 Abdulah Sani Lampung Tengah

13 Diso Rahmanu Suryo Lampung Tengah

14 Lifianti Indah Lestari Lampung Tengah

15 Sarjudin Lampung Tengah

16 Sabiqul Iman Lampung Tengah

17 Hasan Ansori Lampung Timur

18 Julianto Lampung Timur

19 Maulana Arif Barudin Lampung Timur

20 Yuli Panca Hariyana Lampung Timur

21 Slamet Riyadi Lampung Timur

22 Nasrun Lampung Utara

23 Julius Lampung Utara

24 Suldian Arif Lampung Utara

25 Dadang Solihin Mesuji

26 Hariyanto Mesuji

27 Aep Saripudin Pesawaran

28 Sunarto Pesawaran

Page 90: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 90

29 Tidar Ardiyanto Pesawaran

30 Heni Juwita Pringsewu

31 Mansur Pringsewu

32 Nikmawati Pringsewu

33 Ansori Tanggamus

34 Eka Setiawan Tanggamus

35 Mika Triwandana Tanggamus

36 Nasri Tanggamus

37 Sumini Tanggamus

38 Wediya Endu Gustana Tanggamus

39 Mohammad Fatkurokhmin Tulang Bawang

40 Nanang Fujiyanto Tulang Bawang

41 Suyani Tulang Bawang

42 Imam Agus Salim Tulang Bawang

43 Hendra Saputra Tulang Bawang Barat

44 Jepriandi Tulang Bawang Barat

45 Aripin Akhmad Way Kanan

46 Asmugi Way Kanan

47 David Kurniawan Way Kanan

48 Kemad Raharjo Way Kanan

Hasil verifikasi Tim Pembina PUAP Provinsi Lampung menunjukkan

bahwa 163 dokumen Gapoktan lengkap dan memenuhi syarat untuk diproses

pencairan dana BLM-PUAP 2013. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian,

163 Gapoktan ditetapkan sebagai penerima dana BLM-PUAP tahun 2013

dengan total dana yang disalurkan sebanyak Rp.16.300.000.000,00 (enam

belas milyar tiga ratus juta rupiah). Pemanfaatan dana BLM-PUAP menurut

Page 91: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 91

RUB Gapoktan 92,72 % digunakan untuk mendukung usaha agribisnis

budidaya tanaman dan ternak, dan 7,28 % untuk mendukung usaha

agribisnis non budidaya. Proporsisi dana BLM-PUAP 2013 untuk mendukung

usaha agribisnis budidaya tanaman pangan 58,38 %, budidaya perkebunan

29,82 %, budidaya peternakan 3,25 %, dan budidaya hortikultura 1,27 %.

Dana BLM-PUAP untuk mendukung kegiatan agribisnis non budidaya meliputi

kegiatan usaha pemasaran hasil pertanian skala rumah tangga sebesar 5,82

%, usaha industri rumah tangga skala kecil 0,85 %, dan mendukung usaha

lain berbasis pertanian sebesar 0,61 %.

I. PENGELOLAAN UPBS BPTP LAMPUNG (Pelaksana: Rr. Ernawati, Joko Susilo Utomo, Robet Asnawi, Yulia Pujiharti, Andarias MM, Bambang Wijayanto, Novilia Santri, Meidaliyantisyah, Dian Meithasari, Sunaryo, Sumarko, Tusrimin, Jumari)

Target produksi benih unggul yang dihasilkan UPBS Tahun 2013 adalah

sebesar 34,94 ton benih padi, terdiri atas : 6 ton benih kelas FS, 15 ton benih

kelas SS, dan 13,94 ton benih kelas ES. Telah dilakukan penangkaran di

empat Kabupaten seluas 30 Ha yang tanam pada Januari-Maret 2013,dan 3

Ha Tanam Mei-Juli 2013. Lokasi dan varietas padi yang ditangkarkan untuk

UPBS BPTP Lampung Tahun 2013 sebagai berikut:

Tabel 53. Lokasi dan Varietas Padi Yang Ditangkarkan

Varietas/Kelas

Benih

Padi Unggul

Lokasi dan Luas Penangkaran (ha)

Lampung

Tengah

Lampung

Timur

Pringsewu Lampung

Selatan

Tanam Jan-Maret

2013 Inpari 10 /FS

Inpari 10/SS

Inpari 14/SS

Inpari 15/SS

Inpara 1/ FS

-

1

1

-

2

2

-

8

2

2

Page 92: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 92

Inpara 2/FS

Inpara 2/SS

Inpago 4/ES

Inpago 5/ES

Inpago 8/ES

3

1

1

0,5

2

1

1

0,5

2

Tanam Mei-Juli 2013

Inpari 6/FS

Inpari 10/FS

Inpari 13/SS

Inpari 16

Inpari 18

Inpari 19

Inpari 20

0,75

0,25

0,25

0,25

0,25

0,25

0,25

0,25

0,25

0,25

Jumlah (ha) 9 8,5 8 7,5

Penambahan luas penangkaran VUB padi pengembangan adalah untuk

menganti-sipasi permintaan benih oleh petani terutama terhadap VUB-VUB

padi yang belum ada, seperti Inpari 16, Inpari 18, Inpari 19, dan Inpari 20,

sehingga kegiatan penangkaran masih dilakukan untuk pengembangan VUB.

Produksi benih telah melebihi target, untuk tanam Januari-Maret 2013 seperti

yang terlihat pada tabel 54.

Page 93: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 93

Tabel 54. Produksi Benih

Tabel 55. Produksi benih untuk tanam Mei-Juli 2013

No Varietas Kelas Benih

Masuk

(kg)

Hasil

Prosesing

(kg)

Susut Keterangan

Kg %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Inpari 10

Inpari 14

Inpari 15

Inpara 2

Inpago 4

Inpago 5

Inpago 8

Inpari 10

Inpara 1

Inpara 2

SS

SS

SS

SS

ES

ES

ES

FS

FS

FS

4448

2491

3505

4907

3767

2320

5202

2103

2562

2250

3335

1792

2758

3855

2960

1560

3290

1141

1571

1420

1113

699

747

1052

807

760

1912

962

991

830

25,02

28.06

21.31

21.44

21.42

32.76

36.75

45,74

38,68

36,89

2000 kg

Sudah

terdistribusi

400 kg sudah

terdistribusi

Jumlah 33.555 23.682 9.873 29,42

No Varietas Kelas Benih

Masuk

(kg)

Hasil

Prosesi

ng (kg)

Susut Keterangan

Kg %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Inpari 13

Inpari 16

Inpari 18

Inpari 19

Inpari 20

Inpari 10

SS

FS

FS

FS

FS

FS

675

300

300

260

150

150

500

-

175

699

747

1052

807

760

25,92

28.06

21.31

21.44

21.42

32.76

Tidak diproses

karna banyak

CVL(masih di

petani)

Page 94: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 94

Pelaksanaan distribusi benih produk hasil UPBS merupakan upaya

mendiseminasikan langsung kepada stakeholder/ masyarakat pengguna

sekaligus penyebarluasan benih padi Varietas Unggul Baru (VUB) yang masih

belum banyak berkembang. Hingga laporan akhir tahun 2013 ini yang bisa

dilaporkan adalah bahwa produk benih yang didistribusikan sebagian besar

adalah hasil penangkaran kegiatan UPBS Tahun 2012, dan sebagian lainnya

adalah hasil penangkaran 2013 yang mulai diminati petani (seperti benih padi

Inpago). Bentuk distribusi ada yang berupa komersial sebagai PNBP dan

dalam bentuk bantuan, seperti yang telah dilakukan pada tanggal 20 Maret

2013 BPTP Lampung telah menyerahkan bantuan benih Inpari 13 sebanyak

1800 kg(produk UPBS 2012) untuk para peserta pelatihan agribisnis padi

yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Pertanian Provinsi Lampung, juga

pada tanggal 10 April 2013 menyumbangkan 600 kg benih varietas Inpari 13

(FS) untuk penangkaran sesuai permintaan Kelompok Petani Penangkar di

Candipuro- Lampung Selatan, dan pada tanggal 19 Juni 2013 dan 24 Juni

2013 telah menyumbangkan 1500 kg varietas Inpago 8, dan 2500 kg benih

berbagai varietas (VUB) sebagai wujud bakti social mendukung program

P2BN pada acara peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke 41 di Provinsi

Lampung . Tabel 3 Produk UPBS 2013 sebesar 33.555 kg adalah hasil

penangkaran seluas 30 ha ini sebagian besar sudah mendapat sertifikat/label

dan ada yang sudah distribusikan kepada pengguna, sehingga sampai

dengan akhir tahun 2013 ini, penangkaran seluas 30 ha, telah tercapai 100%.

Petani penangkar yang melaksanakan penangkaran benih padi unggul

terutama yang terlibat dalam kegiatan UPBS BPTP Lampung, adalah petani

anggota kelompok tani/gapoktan yang memiliki lahan/sawah untuk

7.

Inpari 6

FS

-

-

-

Jumlah 1.835 1.340 495 26,97

Page 95: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 95

bekerjasama dalam memproduksi benih padi unggul, sehingga sampai

dengan laporan Tengah Tahun 2013 ini telah melibatkan 10 Kelompok Tani,

masing-masing adalah : di Kabupaten Lampung Tengah, Kelompok Tani

Mekar Utama di Karang Endah dan Kelompok Tani Maju Tama di Kotagajah,

Kelompok Tani Sri Nadi-Rama Dewa, di Kabupaten Lampung Timur,

Kelompok Tani Melati/Gapoktan Suryatani di Labuhan Ratu 7, Kelompok Tani

Sidomaju di Rejo Agung, dan Kelompok Tani Bumi Makmur I di Bumiharjo.

Kelompok Tani Langgeng Asri Taman Asri-Purbolinggo, di Kabupaten

Pringsewu, Kelompok Tani Setiakarya Pagelaran-Pringsewu, dan di Kabupaten

Lampung Selatan Kelompok Tani Sri Makmur Desa Sukapura-Rawa Sragi, dan

Kelompok Tani Harapan Jaya Desa Margasari-Rawa Sragi. Juga dilakukan

pembinaan terhadap petani sekitarnya berupa pendampingan dalam rangka

mensosialisasikan penggunaan benih unggul padi bersertifikat.

J. MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI MENDUKUNG USAHA DIVERSIFIKASI PANGAN DI PROVINSI LAMPUNG (Pelaksana: Alvi Yani, Ratna Wylis Arief, Dewi Rumbaina Mustikawati, Nina Mulyanti, Soraya, Reny Debora Tambunan, Yulia Pujiharti, Junita Barus, Nasriati, Amrizal Nazar Bariot Hafif, Firdausil AB, M Silalahi, Elma Basri dkk)

Kegiatan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari di Provinsi Lampung

dilakukan di 14 Kabupaten/Kota pada 2 Desa. Secara umum kegiatan M-

KRPL yang telah dilaksanakan adalah koordinasi, penentuan lokasi,

sosialisasi, pembentukan kelompok sasaran, pelatihan, pembangunan KBD

dan penataan pekarangan serta beberapa pelatihan teknologi. Lokasi

kegiatan di masing-masing Kabupaten /Kota adalah Kab. Lampung Selatan

(Desa Pancasila, Kec. Natar dan Desa Sukabakti, Kec. Palas), Bandar

Lampung (Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa dan Kelurahan

Susunan Baru, Kecamatan Tanjung Karang Barat), Kota Metro (Kelurahan

Margo Rejo, Kecamatan Metro Selatan dan Kelurahan Banjarsari, Kecamatan

Metro Utara), Pringsewu (Desa Gemah Ripah, Kecamatan Pagelaran, dan

Desa Sukoharjo 3, Kecamatan Sukoharjo), Pesawaran (Desa Purworejo,

Kecamatan Negeri Katon dan di Desa Sidodadi, Kecamatan Way Lima),

Page 96: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 96

Lampung Tengah (Kampung Terbanggi Subing, Kecamatan Gunung Sugih

dan Kampung Rejo Basuki, Kec. Seputih Raman), Kabupaten Tulang Bawang

Barat (Kampung Chandra Kencana RK1, RT 1 dan 2, Kecamatan Tulang

Bawang Tengah dan Kampung Tirta Sari, Dusun Gajah Mati, Kecamatan

Tulang Bawang Udik), Tulang Bawang (Kampung Kagungan Rahayu,

Kecamatan Menggala dan Kampung Panca Mulia, Kecamatan Banjar Baru),

Lampung Utara (Desa Semuli Jaya, Kecamatan Abung Semuli dan Desa Ratu

Abung Kecamatan Abung Selatan), Lampung Timur (Desa Wonosari

Kecamatan Pekalongan dan Desa Tresno Mulyo, Kecamatan Batanghari

Nuban), Kabupaten Tanggamus (Dusun 1a, Desa Purwodadi Kecamatan

Gisting dan Desa Margodadi, Kecamatan Sumber Rejo, Kabupaten Mesuji

(Desa Adi Luhur, Kecamatan Pancajaya dan Desa Simpang Pematang,

Kecamatan Simpang Pematang), Kabupaten Lampung Barat (Desa Sukajaya

dan Desa Sindang Pagar, Kecamatan Sumber Jaya), Way Kanan (Desa

Sidoarjo, Kec. Blambangan Umpu dan Desa Gedong Katon, Kec. Baradatu).

Rata-rata jenis tanaman yang diusahakan untuk jenis sayuran adalah

daun bawang, seledri, cabai, tomat, buncis, kacang panjang , pare, caisim,

terong, kangkung, slada jahe. Untuk tanaman obat keluarga (Toga) yaitu

kunyit, laos, binahong dll, tanaman pangan (ubi kayu, ubi jalar) dan

perikanan (ikan lele, nila). Perkembangan rumah tangga yang menerapkan

M-KRPL berkisar antara 20 – 300%.

Gambar 26. Rumah Contoh M-KRPL

Kisaran Nilai PPH awal 62 - 98,1, tertinggi di Bandar Lampung dan

nilai PPH akhir 71 - 99, tertinggi juga di Bandar Lampung. Penghematan

rumahtangga keluarga kelompok sasaran sejak diimplementasikannya M-

KRPL rata-rata berkisar antara Rp. 5000 – Rp. 25.000/hari. Penghematan

Page 97: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 97

rumahtangga keluarga sejak diimplementasikannya M-KRPL rata-rata berkisar

antara Rp. 5000 – Rp. 25.000/hari. Kisaran pendapatan keluarga/bulan yaitu

Rp.100.000 – Rp. 1.100.000.

Diversifikasi produk olahan

Gambar 27. Pengisian Kuisioner PPH

dilakukan dalam bentuk pengolahan ubi kayu, ubi jalar dan pengolahan

komoditas pisang, terong, papaya. 75% masyarakat anggota M-KRPL sudah

memasarkan produk sayurannya baik secara in situ maupun ex situ.

Penumbuhan dan penguatan kelembagaan juga diperlukan untuk kegiatan

pengolahan hasil dan pemasaran, khususnya sebagai antisipasi kelebihan

produksi dan rendahnya harga jual.

Gambar 28. Pelatihan Diversifikasi Olahan Pangan

Kendala yang dihadapi dalam pengembangan M-KRPL adalah

ketersediaan air, pemeliharaan ternak yang belum dikandangkan, pemasaran

yang belum stabil, dan keterbatasan tenaga kerja keluarga terutama pada

musim tanam dan panen serta keterbatasan waktu untuk mengelola tanaman

karena sebagian responden bekerja sebagai buruh, pedagang, dan pegawai

Page 98: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 98

khususnya di daerah perkotaan, kurang aktifnya PPL pendamping melakukan

pembinaan di lapangan dan dukungan pemda setempat belum memadai.

Selain itu, belum seluruh kegiatan M-KRPL di kabupaten/kota

mendapat dukungan dari Pemda setempat. Beberapa kabupaten/kota yang

sudah mendapat dukungan dari Pemda adalah Kota Bandar Lampung berupa

bantuan bibit lada perdu, alat semprot (Hand Sprayer), benih ikan, pupuk

kompos, bibit alpukat, Kabupaten Mesuji berupa bibit jahe dan sumur gali.

Diharapkan ke depan hendaknya kawasan ini dapat dikembangkan oleh dinas

terkait dan kemandirian anggota masyarakat dalam bentuk kegiatan rumah

pangan lestari dalam suatu kawasan yang lebih luas. Kegiatan M-KRPL ini

didukung dengan KBD dan KBI serta pendampingan KRPL.

Kegiatan Kebun Benih Inti (KBI) berlokasi di KP Natar Melakukan

pembenihan sayuran seperti bayam, sawi, cabai rawit dan tomat kecil dan

penyebaran buklet informasi tentang budidaya beberapa macam sayuran ke 6

KBD di prov Lampung. KBD sudah terbentuk di 28 desa di 14 kabupaten di

Lampung. Keberadaan KBI dan KBD dalam kegiatan M-KRPL diharapkan

dapat mendukung kelestarian M-KRPL yang ada di Provinsi Lampung.

Produksi dan suplay benih dari KBI ke KBD, maupun dari KBD ke masyarakat

di 28 Desa di 14 Kabupaten/Kota, diharapkan dapat berjalan lancer dan

maksimal. Kegiatan pendukung dari M-KRPL lainnya yaitu pendampingan

KRPL melalui pelatihan yang dilaksanakan di Kabupaten Tanggamus,

Pesawaran, Pringsewu, Metro, Lampung Timur, Lampung Tengah dan

Lampung Selatan. Materi yang didiseminasikan yaitu : (1) Pengendalian hama

penyakit tanaman sayuran dengan menggunakan pestisida nabati, (2)

Teknologi hasil olahan ubikayu dan ubijalar, (3) Teknologi pembuatan

kompos dan Mikroorganisme lokal (MOL), (4) Teknologi Pengemasan, desain

dan Pelabelan produk pangan, (5) Budidaya sayuran hemat air dan (6)

Teknologi Budidaya Ayam Buras KUB.

Page 99: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 99

K. MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN MELALUI INOVASI (M-P3MI) (Pelaksana: Firdausil A.B., Akhmad Prabowo, Robet Asnawi, Ratna Wylis Arief, Nasriati, Yulia Pujiharti, Elma Basri, Agung Lasmono, A. Romdhan Fauzi, Muchlas, Amrizal Nazar, M Silalahi, Nina Mulyanti, Rel H, Danarsi)

MP3MI teknologi yang didiseminasikan adalah teknologi budidaya dan

pasca-panen kakao, teknologi budidaya dan pasca panen sayuran serta

tatalaksana pemeliharaan kambing Peranakan Etawah (PE) dan kambing

saburai. Lokasi kegiatan di Kabupaten Pesawaran dan Tanggamus.

Sasarannya adalah petani dan petugas/dinas, medianya berupa pelatihan

serta demplot kakao, sayuran dan kambing. Kabupaten Tanggamus teknologi

yang didiseminasikan adalah budidaya dan pasca panen sayuran dan

tatalaksana pemeliharaan kambing saburai, sedangkan Kabupaten Pesawaran

teknologi budidaya dan pasca panen kakao dan tatalaksana pemeliharaan

kambing Peranakan Etawah (PE). Dalam pelaksanaan kegiatan selama tahun

2013 belum dapat memperlihatkan kemajuan sebagaimana yang diharapkan

sesuai dengan tujuan kegiatan. Penerapan teknologi budidaya kakao belum

sepenuhnya diterapkan oleh petani. Pengelolaan ternak kambing yang

diintegrasikan dengan tanaman kakao berjalan dengan baik terlihat dari

perkembangan baik kesehatan maupun jumlah anakannya. Pola kemitraan

yang dibangun belum dapat berjala seperti yang diharapkan terutama dalan

hal pemasaran kakao fementasi oleh kelompok/Gapoktan.

Kegiatan lebih banyak bersifat pembinaan baik pada petani kakao

maupun pada peternak kambing. Dengan kondisi tanaman yang kurang

terawatt dengan tingginya serangan hama dan penyakit menyebabkan pada

musim panen awal tahun 2013 mengalami penurunan lebih kurang sekitar

50%. Peremajaan yang dilakukan melalui gernas kakao belum dapat

memperbaiki kondisi tanaman. Hal ini disebabkan karena tingkat keberhasilan

penyambungan yang dilakukan oleh kontraktor kurang barhasil. Kelembagaan

Gapoktan belum dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan sebagai

pelaku agribisnis perdesaan, namun kelembagaan kelompok wanita tani

dapat berfungsi dalam pemberdayaan industri rumah tangga yaitu olahan

Page 100: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 100

buah pala. Tambahan penghasilan yang berpotensi dalam meningkatkan

pendapatan adalah usahatani buah pala, baik dari buah sampai ke limbahnya

memberikan nilai tambah yang cukup signifikan bagi petani.

Kabupaten Tanggamus lokasi kegiatan di Desa Sidokaton. Pola tanam

sayuran di Desa Sidokaton dimulai dari menanam Cabai, tomat, kubis/kol,

buncis dan lain sebagainya. Sedangkan tanaman sawi/petsai sebagai

tanaman sela diantara tanaman cabai, tomat, maupun kubis. Untuk menjaga

kelangsungan usahatani sayuran dan menjaga dari kekurangan air pada

musim kemarau setiap petani umumnya membuat embung (tempat

menampung air) dilahanya dengan ukuran 3 x 7 M. Ternak dikandangkan

dengan sistem kandang koloni dengan ukuran 6 m x 35 m. Ternak kambing

dikumpulkan dalam kandang koloni, dengan pemeliharaan ternak (memberi

makan, menjaga kebersihan dan kesehatan) dikerjakan secara bersama

anggota kelompok yang berjumlah 21 orang dengan mengatur jadwal jaga

kandang. Limbah dari pakan hijauan dan kotoran ternak diproses menjadi

kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman sayuran

anggota kelompok. Kegiatan lebih banyak bersifat pembinaan baik pada

petani kakao maupun pada peternak kambing.

Gambar 29. Kegiatan MP3MI di Kabupaten Pesawaran

Page 101: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 101

Gambar 30. Kegiatan MP3MI di Kabupaten Tanggamus

Page 102: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 102

VI. MONITORING

Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) atau pengendalian merupa-

kan salah satu fungsi manajemen dalam bentuk kontrol yang pada dasarnya

dapat dilakukan melalui pendekatan secara langsung dan tidak langsung.

Pendekatan secara langsung dilakukan melalui pemeriksaan kegiatan ke

lokasi tempat kegiatan dilaksanakan dengan melakukan perbandingan antara

rencana yang tertulis dalam dokumen (proposal) dengan realita (seharusnya)

berdasarkan norma dan ketentuan yang berlaku. Pendekatan secara tidak

langsung dilakukan melalui evaluasi/verifikasi atas laporan yang disampaikan

oleh pelaksana baik secara reguler maupun temporer.

Dasar hukum pelaksanaan monitoring dan evaluasi BPTP Lampung

adalah Peraturan Menteri Pertanian No. 31 Tahun 2010 tentang Pedoman

Sistem Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Pertanian;

Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern, Peraturan Menteri Pertanian No. 20/Permentan/TU.200/3/2008

tentang Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Proposal Penelitian dan

Pengembangan Pertanian.

Secara garis besar tujuan kegiatan monev adalah untuk melakukan

perbaikan-perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan litkaji

dan diseminasi hasil litkaji BPTP Lampung. Dengan demikian, kegiatan

evaluasi diperlukan dan dilaksanakan untuk mempertajam dan meningkatkan

kinerja BPTP. Hasil monev akan memfasilitasi keterbukaan dan penyediaan

informasi penting yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan

untuk perbaikan program litkaji di BPTP Lampung.

Page 103: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 103

VII. KENDALA

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pengkajian dan

diseminasi tahun 2013 mencakup berbagai aspek sebagai berikut:

(1) Belum optimalnya fasilitas serta belum memadainya sarana dan

prasarana sehingga kualitas hasil beberapa pengkajian dan diseminasi

belum sesuai dengan yang diharapkan,

(2) Sebagian peneliti dan tenaga pendukung teknis belum memenuhi

persyaratan kompetensi. Oleh karenanya diperlukan pelatihan bidang

yang spesifik, khususnya bagi tenaga peneliti pemula,

(3) Ketersediaan anggaran yang masih terbatas sehingga BPTP Lampung

belum mampu menjawab semua permasalahan yang dihadapi stake-

holder.

(4) Iklim (terutama kekeringan/kemarau) dan serangan hama/penyakit

menyebabkan beberapa kegiatan tidak memberikan hasil yang optimal

seperti yang diharapkan.

VIII. PENUTUP

BPTP Lampung sebagai salah satu lembaga penelitian, telah

melakukan berbagai upaya dan kegiatan sebagaimana tugas dan fungsi

yang diemban berdasarkan aturan dan mekanisme kegiatan pada suatu

lembaga penelitian lingkup Kementerian Pertanian. Landasan pelaksanaan

kegiatan dan manajemen institusi dengan berbasis kinerja, senantiasa

menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pelaksanaan tupoksi.

Dalam rangka meningkatkan kinerja BPTP Lampung, telah dilakukan

peningkatan kompetensi pegawai sesuai bidang tugas, penataan ke-

lembagaan internal, serta peningkatan sarana dan prasarana. Kerjasama

yang baik dengan berbagai institusi dan lembaga juga telah membuahkan

hasil berupa produk-produk nyata kegiatan pengkajian dan diseminasi yang

bermanfaat bagi pengguna. Penyelenggaraan program-program pertanian

Page 104: I. PENDAHULUAN - lampung.litbang.pertanian.go.idlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/ppid/laporan... · Laporan Tahunan ini ... Pemetaan Sebaran Tanaman Hortikultura

LAPORAN TAHUNAN 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | 104

strategis juga cukup mampu menyentuh aspek pemberdayaan petani dan

penumbuhan usaha-usaha produktif yang harapannya dapat meningkatkan

kemandirian dan kesejahteraan petani. Namun demikian, pencapaian keber-

hasilan di berbagai aspek ke depan akan menghadapi tantangan yang lebih

besar. Kondisi ini seharusnya bermanfaat untuk memacu upaya lebih keras ke

depannya, dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada. Oleh

karenanya pelaksanaan kegiatan di BPTP Lampung di masa mendatang di-

harapkan dapat lebih kondusif dan memacu peningkatan kinerjanya.

Bandar Lampung, Februari 2014