se01inar nasional hortikultura

18

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Se01inar Nasional Hortikultura
Page 2: Se01inar Nasional Hortikultura

ISBN : 978-979-17780-0-8

Prosiding Se01inar Nasional Hortikultura

Pengembangan Produk Hortikultura Unggulan Lokal · Melalui Pemberdayaan Petani .·

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta, 17 November 2007

Diterbitkan oleh : l

Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakart~

Page 3: Se01inar Nasional Hortikultura

Diterbitkan oleh:

· Junisan Agronomi, Fakultas Pertanian UNS

JI. Ir. Sutami 36A Surakarta 57126 .

Telp/Fax: 0271-632451

Email: [email protected]·

ii

Page 4: Se01inar Nasional Hortikultura

KATAPENGANTAB

Presiding terdiri atas makalah-makalah _yang dipresentasikan dalam Seminar Nasional

,rtikultura pada tanggal 17 Nopember 2007 di Hotel Sahid Raya Surakarta. Seminar

selenggarakan atas kerjasa:ma Fakultas Pertanian ·UNs, Surakarta, Perhimpunan ·

,rtikultura Indonesia, dan Di~as l>ertanian Propinsi Jawa Tengah. Semi~ar diselenggarakan

1gan tema "Pengembangan Produk Hortikultura Unggulan Lokal Melalui Pemberdayaan

tani" bertujuan: (1) Mempercepat penyebaran hasil penelitian hortikultura kepada stake

1der. (2) Mengembangkan jaringan dan transfer informasi antar peneliti, praktisi, dan

1gusaha dalam pengembangan agribisnis hortikultura, (3) Meningkatkan peran perguruan

ggi, lembaga penelitian hortikultura , dan pemerintah dalam niengembangk~ jenis unggul

al, (4) Meningkatkan kesadaran pemegang kebijakan tentang arti penting pemberdayaan .

ani dalam pengembangan produk hortikultura unggulan lokaL

Makalah-makalah yang dipresentasikan dikelompokkan dalam tanaman buah, tanaman

ur, tanaman hias dan tanaman obat serta pemakalah poster.

Kami berharap presiding ini dapat bermanfaat bagi semua peserta seminar dan yang

merlukannya.

Tim Penyunting

iii

Page 5: Se01inar Nasional Hortikultura

DAFrARISI

MAKALAHUTAMA

Ko.de Penulis Judul

S. Joni Munarso, Sarjana, Peranan Teknologi Pertanian dalam Pengembangan 1-18 Joko Pramono dan Indrie Produk Hortikultura Unggulan Lokal Ambarsari

Pengembangan Produk Hortikultura Unggulan Lokal 19-3 Gubernur Jawa Tengah dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Jawa

Tengah

Edi Purwanto Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan 34-3 Produk Hortikultura Unggulan Lokal

TANAMAN BUAH

Kode Penulis Judul

Al Ramdan Hidayat . Kajian Stadia Tumbuh Entres Terhadap Pertumbuhan Beberapa Jenis Bibit Mangga Sambungan

A2 Sakhidin Pengaruh Cekaman Air Terhadap Jumlah Trubus dan Kandungan C, N Daun pada Tanaman Durian dalam Upaya Pembungaan di Luar Musim

AJ Bambang Priyanto dan W. Upaya Mempertahankan Organ Reproduktif Mangga 52-5 Guntoro Mangifera indica L.) pada Fase Pertumbuhan Generatif

A4 Y onny Koentjoro dan Agus Peningkatan Pemecahan Kuncup dan Produktifitas 5"" Sulistiyono Mangga (Mangivera indica, L.) Kultivar Arumanis

dengan Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dali Pupuk Daun

AS W. Guntoro dan Makhziah Upaya Peningkatan Ketahanan Buah dan Hasil Tanaman 65-" · Mangga Gadung Klon 21 (Mangifera indica L.) Melalui

Pemberian ZPT CPPU

A6 C. Martasari dan Agus Karakterisasi Morfologi dan Analisa Keragaman Sugiyatno Genetik Plasma Nutfah Apel (Ma/us sp.)

A7 Nandariyah Klasifikasi Kultivar Salak J~wa Berdasarkan Sifat Morfologi dan Molekuler-RAPD

AS Soesiladi E. Widodo, Teknologi Pengemasan Aktif (Active Packaging) Buah Yohannes C. Ginting, dan Duku: I. Asam L-Askorbat Sebagai Bahan Aditifpada Zulferiyenni Pengemasan AktifBuah Duku (Lansium domesticum

. Corr.)

A9 Sugiyatno, A dan Baig D. Studi Keragaman Morfologi Beberapa Varietas Mariana Lengkeng di Indonesia

Al0 Suhardjo, Suhardi dan Sri Pengkajian Pengembangan Agroindustri Pedesaan Harwanti Berbasis Buah Mangga Podang Urang

All Soesiladi E. Widodo, Teknologi Pengemasan Aktif (Active Packaging) Buah Yohannes C. Ginting, dan Duku: II. Efektivitas KMNO4 dan Asam L-Askorbat Zulferiyenni Sebagai Bahan Aditifpada Pengemasan AktifBuah

(Lansium domesticum Corr.) dala,m Berbagai Kemasan

A12 Wartoyo SP., Sri Handayani, Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi Linayanti D, dan Narwastu Urine Sapi Sebagai Pupuk Organik terhadap Teguh Dwi H Pertumbuhan dan Hasil (Kuantitas dan Kualitas) Stroberi

(Fragaria vesca L)

iv

Page 6: Se01inar Nasional Hortikultura

Al3 Hett Herastuti dan Lagiman Memanipulasi Bentuk Buah dan Dosis Pupuk 123-127

Kalium pada Melon

Al4 Emi Budiyati, Sri Aplikasi Larutan Aloe vera L. pada Penyimpanan Tiga 128-135 · Widyaningsih dan Anis Varietas Buah Anggur Andrini

Al5 M. Rahmad Suhartanto dan Metode, Manfaat dan Keunggulan Perbanyakan 136-141 Sriani Sujiprihati Tanaman Pepaya dengan Stek

Al6 Maftuchah dan Agus Variasi Genetik BeberapaKultivar Mangga dengan 142-148 Zainudin Menggunakan Penanda Molekuler Random Amplified

Polymorphic DNA

Al7 H.S. Gutomo, S. Widadi dan Pengaruh Berat Rimpang Kencur dan Lama Simpan · 149-156 Dwi Hastuti terhadap Cendawan Terbawa Benih dan Viabilitas Benih

Jeruk (Citrus sp.)

A18 Retno Suryati dan·Mulat Studi Berbagai Asal Tanaman Sukun (Artocarpus a/ti/is) 157-160 Nuning Ambari dan Pemberian IAA terhadap Pembentukan Tunas Stek

Pucuk

Al9 Anang Triwiratno Pengendalian Penyakit Embun Tepung (Podosphaera 161-169 · . . /eucotrica) dan Penyakit Bercak Daun (Marsonina

. coronnaria) Menggunakan Bahan Aktif Isoprothi/ane 400 GIL) pada Tanaman Apel

A20 Sri Widyaningsih dan Emi Inventarisasi Serangan Hama dan Penyakit yang 170-175 Budiyati Mempengaruhi Kualitas Buah Anggur dan Tingkat

Ketahanannya pada Varietas Anggur yang Diadaptasikan di Dataran Tinggi

A21 Muji Rahayu, Djoko Prajitno Pengaruh Proporsi Tanam Padi Gogo dan Beberapa 176-180 dan Abdul Syukur Varietas Nanas terhadap Pertumbuhan Gulma dalam

Sistem Tumpangsari

A22 Anang Triwiratno, Agus Ketahanan Beberapa Varietas Tanaman Apel (Ma/us 181-188 Sugiyatno, dan Woly sy/vestris Mill. ) terhadap Infeksi Jamur Marssonina Agustini coronaria Penyebab Penyakit BercakDaun Apel

A23 Wartoyo SP., Sri Handayani Pengaruh Macam Media Tanam dan Konsentrasi Urine 189-197 dan Ana Fauziah Sapi terhadap Pertumbuhan, dan Hasil (Kuantitas &

Kualitas) Stroberi (Fragaria vesca L)

A24 Anthony Walsen, Herman Potensi Leci (Litchi chinensis Sonn. Var. Amboina) Di 198-201 Rehatta, Henry Kesaulya, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon Marcus J. Pattinama, J. Audrey. Leatemia

TANAMANSAYUR

Kode Penulis ·. Judul Halarrian

Bl Ellen Rosyelina Sasmita Pertumbuhan dan Hasil Jamur Merang pada Berbagai 203-208 dah Sumarwoto Komposisi Media Tumbuh

B2 Numgaini, Darban Kajian Sonic Bloom dan Macam Pupuk Daun terhadap 209- 213 Haryanto dan Y opie Dona Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah Hot Beauty Yuwono (Capsicum annum L.)

B3 Cahyati Setiani dan Endang Pemberdayaan Petani Melalui Pengembangan Usaha . 214~223 Iriani Wortel di Laban Kering Dataran Tinggi

B4 Abdul Choliq, Indrie Proporsi Upah Tenaga Kerja terhadap Biaya Produksi 224-228 Ambarsari dan Tri Reni Usahatani Cabe Merah di Kabupaten Magelang

B5 Salim Widono kajian Perilaku Petani terhadap Intensitas dan Sebaran 229-23 i Penyakit "Menthol" Kubis di Jawa Tengah

V

Page 7: Se01inar Nasional Hortikultura

B6 Ida Retno Moeljani dan Uji Kompatibilitas Beberapa Varietas pada Makhziah Penyambungan Bibit Tomat dengan Terong

B7 I Wayan Sutresna Efektivitas Seleksi Massa pada Perbaikan Populasi ..G Jagung Manis ( Zea mays saccharata Sturt)

B8 Suyadi Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair dan Kapur 24 Limbah Las Karbit terhadap Pertumbuhan dan Hasil '

Baby Com

B9 Maryana Berat Kering Gulma dan Nilai Kesetaraaan Lahan pada 24' Penyiangan dan Pola Tanam Tumpangsari Kubis dan BawangDaun

BIO . Lagiman Perbaikan Media Tumbuh Laban Pantai terhadap Hasil 25; Tiga Varietas Bawang Merah

Bll F. Deru Dewanti dan Kajian Pemberian Bahan Organik Paitan (Thitonia Guniarti diversifo/ia) terhadap Produktivitas Tanaman Kentang

(So/anum luberosum)

Bl2 Juli Santoso dan Ida Retno · Kajian Pemberian Macam Pupuk Kandang terhadap Moeljani · Pertumbuhan dan Produksi Empat Varietas Mentirnun

(Cucumis salivus L.)

B13 Lanjar Setiawan dan Anas Optimasi Konsentrasi Larutan Hara pada Budidaya 261 DSusila Selada (Lacluca saliva Var. Grand Rapids) dengan

Teknologi Hidroponik Sistem Terapung

' Bl4 · Makhziah dan W. Guntoro Pemberian GA3 dan Kompos dalam Usaha Meningkatkan 28 Produksi pada Tariaman Mentirnun (Cucumis sativus L.)

B15 Yuni Agung Nugroho Modelling Dinamik Peningkatan Sinkronisasi Nitrogen 28. dengan Pemupukan Biomas Tanaman Gama! (G/iricidia sepium) pada Budidaya Selada (Lactuca saliva)

IH6 Samijan dan Sodiq Jauhari Uji Efektifitas Pupuk "Cakra Alam" pada 29

Tanaman Sawi (Brassicajuncea)

B17 Nora Augustien K. dan Peranan Teh Kompos terhadap Persentase Fruitset 29! Djarwatiningsih Pongki Tanaman Cabe Merah (Capsicum annum L.)

B18 . Tutut Wirawati Kajian Pupuk Organik, Mulsa dan Pengaruhnya terhadap 305 Hasil Tanaman Pepino

, B19 Pardono, Lily Agustina, Aplikasi Bahan Organik pada Pertumbuhan Sayuran 310 Mudji Santoso dan Daun : Pendekatan LAR datJ. RGR ·Soemamo

B20 Budi Waluyo, Kl,lswanto, · Toleransi terhadap Aphids dan Penampilan Hasil Serta 3 Lita Soetopo, dan Komponen Hasil Kacang Patijang (Vigna sesquipedalis Aminuddin Afandi Fruw.) pada Lima Generasi Seleksi Bulk

B21 Kuswanto · Pendugaan Jumlah dan Peran Gen Ketahanan Kacang (Vigna sesquipeda/is L. Fruwirth) Panjang terhadap Virus Mosaik dan Hama Aphid

B~2 Bambang Suryotomo Budidaya Caisim (Brassica chinensis) di Lahan Pantai dengan Manipulasi Pupuk Organik

B23 Eko Widaryanto Optimalisasi Pemanfaatan Lahan dengan Penanaman ,, .)

Rapat dan Tumpangsari dengan Tanaman Sayuran pada Pertanaman Jarak (Jalropha curcas L) sebelum Mencapai Kestabilan Produksi

B24 Pratignja Sunu Pengaruh Periode dan Lama Perlakuan Suhu Tinggi Selama Vernalisasi, terhadap Pembungaan dan Pembentukan Biji pada Tanaman Bawang Merah (A//ium asca/onicum L.) Var. Birna

Vl

Page 8: Se01inar Nasional Hortikultura

B25 Dwi Harjoko Studi Macam Sumber Air dan pH Larutan Nutrisi 360-364 terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassicajuncea L.) secara Hidroponik NFT

B26 YV. Pardjo Notosandjojo Uji Toksisitas Minyak Laka terhadap Crocidolomia 365-371 dan M.K. Himawati binotalis Zell. pada Tanaman Caisin

B27 M. K.Himawati dan Resistensi Ulat Daun Kubis Piute/la xylostella 372-376 Supriyadi terhadap Insektisida Organofosfat di Beberapa Sentra

Produksi Tanaman Sayuran di Jawa Tengah

B28 Sri Widadi, Retno Evaluasi Resistensi Penyakit pada Beberapa Kultivar 377-381 Wijayanti, dan Juwita Bawang Putih (Allium sativum L.) di Lapangan Nuswantari ·

B29 Retno Wijayanti, YV. Studi Populasi Lalat Pengorok daun Liriomyza pada 382-385 Pardjo dan MK. Himawati Pertanaman Bawang Putih (Allium sativum L.) di

Tawangmangu

B30 Dwi Harjoko · .. Pengaruh pH Larutan Nutrisi dan Lama Intermitten 386-392 . terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassicajuncea L.) pada Sistem Hidroponik Gabungan OFT dan Aeroponik

B3l Samanhudi, Warsok6 Kajian Dosis Pupuk Nitrogen dan Macam Mulsa terhadap 393-398 Wiryowidodo, Suwarto\ dan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis di Dataran Rendah Sigit Hudaya

B32 Samanhudi, Sumamo, dan Pengaruh Selang Waktu Pemupukan dan Konsentrasi 399-404 Heni Nur Safrida Auksin terhadap Pertumbuhan dan.Hasil Tanaman Tomat

B33 Samanhudi Interaksi Zat Pengatur Tumbuh Giberelin dan Sitokinin 405-409 pada Pengumbian In Vitro Kentang

B34 Endang Setia Muliawati Kajian Larutan Nutrisi pada Budidaya Selada Secara 4 i 0-415 dan Amalia Tetrani Sakya Hidroponik

B35 Eny Hari Wido.wati Kajian Saluran Pemasaran Cabe Merah di Jawa Tengah 416-419

B36 Agung Laksana, .Bambang Koleksi dan Karakterisasi Empat Sayuran Indigenous 420-428 S. Purwoko, Muhamad Indonesia Asal Kabupaten Bogor dan Pandeglang Syukur dan Manuel Palada ._

TANAMANHIAS

Kode Penulis Judul Halaman

Cl Ari Handayani dan Syarifah Peningkatan Keragaman Tanaman Euphobia mi/ii 429-433 lis Aisyah · Melalui Iradiasi Sinar Gamma

C2 Mutia Erti Dwiastuti dan Diagnosa Virus Penyebab Penyakit Mozaik 434-439 Anang Antoni pada Tanaman Mawar ( Rosa hybrida L)

C3 Titiek Purbiati dan Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Zat Pengatur Tumbuh 440-446 Sarwono Atonik terhadap Keragaan Bunga Mawar Potong V!ifietas

Pergiwo

C4 P.E.R. Prahardini, Retno Pengaruh Macam Bahan Pemadat dan Varietas Krisan 447-453 Mastuti dan Maharani, (Chrysantemum sp.) terhadap Produksi Tunas Secara In D.V. Vitro

C5 Suyanto Zaenal Arifin ldentifikasi Anggrek Spesie Aerides odorata L. 454-460

di Lingkungan Kraton Y ogyakarta

C6 Eko Mumiyanto, Y. Sugito, Respon Kultivar X sagittifolium pada Periode Penaungan 461-466 · B. Guritno dan E. Buatan

Handayanto

Vll

Page 9: Se01inar Nasional Hortikultura

C7 Lita Soetopo, Bambang Kajian Mutu Organ Reproduktif (Polinia dan Stigma) Sujatmiko, Erta Wahyu pada Anggrek Bulan dan Dendrobium Lestari, Andy Soegianto dan Sri Lestari

C8 Dian Anggraini, Ahmad Pengaruh Konsentrasi Indole-3-Butyric Acid (IBA) dan · Yunus, Eddy Tri Haryanto 6-Benzylaminopurine (BAP) terhadap Pertumbuhan

Tanaman Anthurium (Anthurium plowmanii Croat) secai"a In Vitro

C9 Sri Hartati, Praswanto Pengaruh Penambahan Ekstrak Kentang pada Medium 476-48 1 Dan Titi Nurhayah Vacio dan Went terhadap Pertumbuhan Plantlet Anggrek

· · Phalaenopsis sp. (P. sogo Chamba "Yellow">< P. ching . . · Ruey 's Ruby "Splash" )

CIO Djati Waluyo Djoar Strategi Penentuan Waktu Persilangan Antar Vaietas 482-48 . Adenium (Adenium obesum)

Cl I Endang Setia Muliawati Kajian Pemanfaatan Ekstrak Kompos Sebagai Sumber 488-49 Nutrisi untuk Perbesaran Bibit Adenium sp pada Berbagai Komposisi Media Tanam

Cl2 Ika Harminingsih, Endang Pengaruh Konsentrasi BAP terhadap Multiplikasi 493-49 Yuniastuti, Praswanto Tunas Anthurium (Anthurium andraeanum Linden)

pada Beberapa Media Dasar secara In Vitro

TANAMAN OBAT

Kode Penulis Judul

DI Sulandjari Hasil Akar dan Kadar Reserpina Pule Pandak (Rauvolfia 499-503 serpentina Benth) di Tanah Latosol dan Regosol dengan AsupanHara

D2 Eny Rokhminarsi dan Frekuensi Pelnberian Air dan Sumber Bahan Runduk 504-50 Hartati pada Tanaman Sirih Merah (Piper crocatom) untuk

Memperoleh Bibit yang Baik

D3 ·Hidayat Keragaman pada Planlet Lidah Buaya

04 NurulAini · · · Hubungan Antara Diskriminasi C Isotop (~ 13C) dalam · Daun dengan Efisiensi Penggunaan Air Tanaman

Melaleuca pada Kondisi Salinitas

D5 Yuli Widiyastuti, Pengaruh Fotoperiodisitas dan Dosis Pupuk Nitrogen Samanhudi; dan Nur terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Artemisia Harjanti annuaL.

D6 Yuli Widiyastuti, Pengaruh Konsentrasi Ammonium Nitrat dan BAP Samanhudi, dan Fery · · terhadap Pertumbuhan Eksplan Pucuk Artemisia anrrua Ruswaningsih L. pada Kultur In Vitro

D7 Amalia T Sakya dan Muji Pengaruh Cekaman Air dan Takaran Kalium terhadap Rahayu Pertumbuhan Tanaman Daun Ungu (Graptophyllum

picum (L.) Griff)

D8 Muji Rahayu dan E. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kencur dalam Si.stem Ratnaningsih Tumpangsari dengan Wijen di Laban Kering Gunun-

Kidul

D9 Sulandjari, Linayanti, Phospor dan Paklobutrazol, Pengaruhnya terhadap • Wartoyo Kuantitas Hasil dan Minyak Atsiri Mentha arvensis

DlO Bambang Pujiasmanto • Kajian Tingkat dari Lama Naungan pada Biomasa Kandungan Andrographolid Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)

Dl 1 Retna Bandriati Arniputri, . Identifikasi Komponen Utama Minyak Atsiri Temu 556-5_ Amalia Tetrani Sakya, Muji · · Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) di Ketinggian Rahayu Tempat yang Berbeda

Vlll

Page 10: Se01inar Nasional Hortikultura

D12 . Bambang Pujiasmanto dan Pengaruh Suhu dan Lama Perendaman terhadap 560-565 Kuswanto Perkecambahan Benih Sambiloto (Andrographis

paniculata Ness.)

D13 Bambang Pujiasmanto Kajian Biomasa dan Kandungan Andrographolid 566-571 Sambiloto pada Berbagai Ketersediaan Air dan Asal

· . . Benih

D14 Sri Rossati Identifikasi Morfologi Kromosom Zingiber purpureum 572-576 Roxb. pada Ketinggian Tempat yang Berbeda

,. Dl5 Linayanti D, Wartoyo SP., · Pengaruh Konsentrasi GA3 dan Takaran Pupuk Organik 577-581

Sulanjari, Nur Dian terhadap Pertumbuhan dail Hasil Pule Pandak (Rauvolfia Akroma serpentina (L). Beuth. Ex Kurz)

Kode Penulis Judul Halaman

Pl Suyanto Zaenal Arifin Pengaruh Perlakuan Dormansi dan Komposisi Media 583-588 Tanam terhadap Pertumbuhan Bibit Sawo (Achras sapota L.)

t/ P2 Maftuchah dan Agus Transformasi Genetik Tanaman Anggrek Dendrobium 589-594 Zainudin Melalui Perantaraan Agrobacterium tumefaciens pada

Berbagai Tingkat Rapat Optis

P3 . Rati Riyati , Endah Budi Macam Pupuk Pelengkap Cair Organik dan Komposisi 595-599 Irawatii, Nungkat Traju G. Media Tanaman terhadap Pertumbuhan dan Hasil D. Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.)

P4 Tuti Setyaningrum dan Heti Peran Macam Media Tanam dan Interval Penyiraman 600-603 · Herastuti terhadap Pertumbuhan Bibit Adenium

P5 Nuraheni, H.S. Gutomo dan · • Pengaruh Beberapa Fungisida Nabati Empon-Empon dan 604-611 . S. Widadi Lama Penyimpanan terhadap Cendawan Terbawa Benih

dan Viabilitas Benih Jeruk

P6 Wartoyo SP., Linayanti D, · Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa dan Takaran Pupuk 612-621 Sulandjari dan Dian S. F. Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pule Pandak

(Rauvolfia serpentina (L). Benth. Ex Kurz) ·

P7 Cahyati Setiani, Hairil Pengembangan Bibit Bawang Merah Berkualitas 622-628 Anwar dan Sarjana (Sebagai Upaya Pemberdayaan Petani)

PS Subiharta, Miranti D.P., Introduksi Temak Domba dalam Mendukung Penyediaan 629-632 dan Djoko Pramono Pupuk Kandang pada Sistem Usahatani Sayuran di

Kabupaten Temanggung

P9 Soesiladi E. Widodo, Teknologi Pengemasan Aktif (Active Packaging) Buah 633-638 Yohannes C. Ginting, dan Duku: Ill. Efektivitas Konsentrasi Asam Sitrat dalam Zulferiyenni Teknologi Pengemasan Buah Duku

PIO Soesiladi E. W, Dendi K. Teknologi Modified Atmosphere Packaging Buah Duku 639-644 Abdullah, Kukuh S dan Berkitosan Zulferiyenni

Pl I Endang Iriani, Joko Susilo Introduksi Teknologi Perbanyakan Bibit Kelengkeng 645-649 dan Yulianto Unggul secara Sambung Pucuk di Wilayah Potensi

Pengembangan Kabupaten Temanggung

Pl2 Indrie Ambarsari, Abdul . . Potensi Pasar Buah Segar Jambu Biji Merah 650-655 · Choliq, dan Agus Sutanto . di Jawa Tengah

Pl3 Hairil Anwar, E. Iriani dan Kajian Inovasi Teknologi Penerapan Perangkap Kuning 656-661 S.Jauhari (Yellow Trap) pada Perbibitan Bawang Merah

. Bersertifikat di Jawa Tengah

lX

Page 11: Se01inar Nasional Hortikultura

P14 Miranti D. Pertiwi, Tati · Prospek Pengembangan Komoditas Sayuran Sebagai 66--Herawati dan Subiharta Usahatani Altematifpada Kawasan Sentra Tembakau di

Wilayah Laban Kering Dataran Tinggi Kabupaten Temanggung

P15 Sodiq Jauhari, Suprapto Optimalisasi Pengembangan Usahatani Tanaman Sayuran 66 dan Forita D di Kawasan Embung MK-II

P16 Sularno dan Agus • . Dampak Pengurangan Subsidi BBM terhadap Rumah 6 5-Hermawan Tangga Tani Bawang Merah di Brebes

P17 P.E.R. Prahardini, Yuniarti Pengaruh Varietas dan Komposisi Media Tumbuh dalam 681· dan Dahlia Penyediaan Bibit Bunga Krisan (Chrysanthemum sp)

secara In Vitro

P18 Yuniarti, Paulina Evy R. P. Penelitian Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong 689, dan Pudj i Santoso Krisan "Fiji Yellow"

P19 Lizia Zamzami, Arry Sistem Bauran Pemasaran Jeruk Siam di Kabupaten 694, Supriyanto dan Aprilaila Jember Sayekti

P20 Hairul Anwar dan Dede Keragaan Serangan Penyakit Citrus Vein Phloem 70~ i Juanda. JS Degeneration dan Penerapan PHT pada Tanaman Jeruk

Siem di Kabupaten Purbalingga

P21 Indrie Ambarsari, Abdul Kajian Perilaku Konsumen dalam Membeli Produk 706 Choliq, dan Cahyati Setiani Olahan Sari Buah Jambu Biji Merah

P22 Nirmala F. Devy dan Nova Pengaruh 5 Varietas Batang Bawah Terhadap 713 D.C. Sukma Pertumbuhan Meristem-Tip Batang Atas Induk Jeruk

pada Metode Penyambungan Tunas Pucuk (PTP) In Vitro

P23 R. Pangestuti, E. Iriani dan Pengaruh Pembungkusan tanpa Fungisida terhadap 72 J. Susilo Perubahan Kualitas dan Umur Simpan Buah Kelengkeng

Batu (Euphoria longana Var. Batu)

P24 A. Supriyanto dan Baiq D. · Studi Pembungaan Beberapa Varietas Lengkeng 72 Mariana Dataran Rendah di Indonesia

P25 Sugiyatno, A dan Egidius Studi Pembungaan Sepuluh Varietas Koleksi 73 Yuflosponto Apel (Ma/us sylvestris Mill.) Unggul Tropika

X

Page 12: Se01inar Nasional Hortikultura

ProsidingSeminar Nasional Hortikultura Surakarta, 17 November

2007

P2 TRANSFORMASI GENETIK TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM

MELALUI PERANTARAAN Agrobacterium tumefaciens PADA BERBAGAI TINGKA TRAP AT OPTIS

Miff HiiiJi. ain~ghst iJa10· i:lin H ',f . . Pusat Pengembangan l31otekl{o' cigi - Univ~rsit; ; ·~uharrimadiyah Malang

JI. Raya Tlogomas Km. 8 Malang - 65144 Telp. 0341. 464318-464319 (Ext. 165), Faximile (0341) 460782

E-mail : [email protected] ; [email protected]

ABSTRAK

Anggrek Dendrobium memiliki nilai ekspor cukup tinggi, tetapi masih menghadapi beberapa kendala, mtara lain pengadaan bibit bermutu, terbatasnya variasi genetik plasma nutfah Dendrobium lokal dan hibridi,,asi

ksual membutuhkan waktu pertumbuhan yang panjang. Pengembangan teknik molekuler sangat diperlukan mtuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Transformasi genetik dengan menggunakan eknik particle bombardment telah dilakukan pada berbagai jenis tanaman anggrek, namun efisiensi transformasi ang dihasilkan sangat rendah. Penelitian awal menunjukkan bahwa transformasi genetik melalui perantaraan grobacterium tumefaciens sebagai vektor telah terbukti dapat dilakukan pada tanaman anggrek Dendrobium sp

un efisiensi transformasi yang dihasilkan hanya mencapai 11,6 % (Maftuchah, 2004). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi transformasi pada PLB anggrek Dendrobium sp

lam beberapa tingkat rapat optis Agrobacterium tumefaciens. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium ioteknologi UMM menggunakan A. tumefaciens EHA105 yang mengandung pCAMBIA1303 dan telah disisipi n penanda gus-A (Maftuchah, 2002). Tingkat Optical Density (OD) yang diujikan adalah 0,2- 0,4; 0,4-0,6 dan

,6-0,8. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi transformasi tertinggi (20,45%) dicapai pada perlakuan OD

14--0,6. Persentase PLB bertunas tertinggi (69,97%) dicapai pada perlakuan OD 0,2-0,4. Hasil pengujian istokimia menunjukkan bahwa PLB anggrek Dendrobium cukup peka terhadap infeksi Agrobacterium, . ttunjukkan adanya gen gus-A yang mencapai 100% pada keseluruhan tingkatan kerapatan optik.

tata kunci : transformasi genetik, Agrobacterium tumefaciens, Dendrobium sp. efisiensi transformasi

PENDAHULUAN

Tanaman anggrek merupakan famili tanaman bunga yang terbesar dengan Jebih dari 800 genus dan 25.000 sies komersial. Anggrek memiliki bentuk dan warna bunga serta karakteristik yang unik yang menjadi daya

rik dari spesies tanaman hias tersebut. Pemuliaan tanaman anggrek telah memberi hasil nyata dalam perbaikan akter tanaman .. Pengembangan keragaman genetik anggrek melalui hibridisasi seksual memerlukan siklus

produksi dan waktu pertumbuhail yang panjang, disamping itu dibatasi oleh genetik dalam plasma nutfah. ·rkembangan di bidang bioteknologi mampu mengatasi kelemahan dan · kekurangan pemuliaan tanaman.

ipulasi gen yang semula dilakukan -secara acak dapat diarahkan pada target yang Jebih tepat Manipulasi sebut dikenal dengan rekayasa genetik, yaitu usaha mengintegrasikan sifat-sifat yang diinginkan dari suatu ganisme ke dalam organisme lain melalui transformasi gen (Wattimena, 1992).

Berkembangnya teknologi DNA rekombinan sangat berperan dalam mendorong kemajuan teknik tnsformasi genetik. Transformasi genetik tanaman dibedakan menjadi dua, yaitu langsung memasukkan gen­n ke dalam sel tanaman dan secara tidak langsung melalui perantara Agrobacterium tumefaciens. Studi

sformasi melalui teknik particle bombardment telah banyak dilakukan pada tanaman anggrek. Meskipun mikian, kemungkinan penggunaan A. tumefaciens untuk transformasi genetik pada tanaman anggrek ususnya anggrek Dendrobium masih belum banyak dikaji. Studi lebih lanjut untuk mendapatkan teknologi ru ransformasi genetik anggrek Dendrobium sangat diperlukan bagi perkembangan pemuliaan anggrek.

Transformasi genetik adalah · proses pemindahan gen (DNA) dari satu spesies ke spesies lain dan :ngekspresikan gen tersebut pada spesies penerima. Gen tersebut akan bergabung dengan genom tanaman ilerima. Tanaman basil transformasi ini disebut dengan tanaman transgenik (Nasir, 2001). Transformasi gen merlukan vektor untuk membawa gen ke dalam sel tanaman yang dapat ditemukan dalam A. tumefacien 'attimena, 1992). i ·

Agrobacterium tumefacien adalah bakteri tanah yang menginfeksi secara alami pada tanaman dikotil dan nnospermous dengan melukai tanaman inangnya. A.tumefaciens dapat menyebabkan tanaman tumbuh mbengkak (tumor) yang dikenal dengan "Crown gaff' pada sisi tanaman yang terluka (Lal dan Lal, 1993).

Pengembangan Prociuk Hortikultura Unggulan Lokal Melalui Pemberdayaan Petani 589

Page 13: Se01inar Nasional Hortikultura

Prosiding Seminar Nasional f Surakarta, 1 i

Sebagian besar fungsi transfer gen melalui A.tumefaciens terletak pada plasmid Ti yang dibagi men. daerah penting, diantaranya daerah T~DNA dan daerah Virulensi (Geneve et al., 1997).

Tujuan penelitian in'i adalah untuk mendapatkan efisiensi transformasi genetik tanam1 Dendrobium pada beberapa tingkat rapat optis (Optical Density) A. tumefaciens. Optical Density Optis menurut W.Lay dan Sugyo (1992) adalah perbandingan kekuatan cahaya yang dilalukan biakan yang berisi bakteri dibangingkan dengan media biakan tanpa bakteri. Rapat optis dapat diu menggunakan spektrofotometer. Biakan bakteri yang tumbuh dapat dikenali dengan melihat I

· kekeruhan (pada media cair). ,· : · ·

METODE l>ENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pusat Pengembangan Bioteknologi Muhammadiyah Malang.Dalam penelitian ini dipergunakan A. tumefaciens EHA 105 yang memb pCAMBIA 1303 (Maftuchah, 2002), media Vacin and Went modifikasi Lin 1986, media AB padat, cair, media kokultivasi, media VW + Cefotaxime dan bahan uji GUS diantaranya : Triton-X, : larutan Buffer Fosfat.

Penelitian ini menggunakan perlakuan Rapat Optis (Optical Density) A. tumefaciens pada 11. 60 · terdiri dari 3 level, dengan 6 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 25 sampel PLB. Perlakuan yan~ adalah : OD 1 : 0,2 - 0,4, OD2 : 0,4 - 0,6 dan OD3 : 0,6 - 0,8. . .

PLB anggrek Dendrobium stratioies diinkubasi pada media VW selama 2 minggu. Stok bakte kembali pada media AB padat (Chilton et al., 1974) dengan 50 mg/1 kanamisin dan 50 mg/1 rifampis i malam. Sejumlah koloni bakteri pada media padat disuspensikan pada media AB cair (Chilton et sampai diperoleh biakan dengan rapat optis (OD) sesuai perlakuan. PLB direndam dalam suspen, (tahap infeksi) setelah suspensi bakteri mencapai rapat optis . (OD). lnfeksi dilakukan selama dilanjutkan dengan ko-kultivasi pada medium induksi PLB anggrek (VW) derigan tambahan acetosyringone selama 2 malam dalam kondisi tanpa cahaya.

Pencucian PLB terinfeksi A. tumefaciens dilakukan dengan menggunakan 400 mg/I cefotc aquadest steril. Tujuan pencucian untuk membersihkan A .tumefaciens yang masih menempel pada Pl transfer gen.

PLB terinfeksi setelah pencucian di tanam pada media antibiotik I yaitu media VW + Cefotaxime. Kemudian inkubasi PLB pada suhu 25-26°C selama 2 minggu. PLB resisten media aJ

dikulturkan kembali pada media antibiotik II yaitu media VW + 100 mg/I Cefotaxime. Inkubasi PLB 1 25-26°C selama 2 minggu. · .

Uji GUS dilakukan dengan merendam 3 sampel PLB resisten setiap ulangan pada semua perlakUI dari media antibiotik II ke dalam buffer phosphate dan Triton-X 1 %, kemudian PLB direndam dalam l glue semalam pada suhu 37°C. Sel-sel transgenik yang mengekspresikan enzim ~glucuronidase akan biru. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop.

Uji GUS dilakukan hanya pada beberapa sampel PLB dan sisanya dikulturkan kembali pa1 regenerasi (VW modifikasi Linn 1986) sampai tumbuh tunas dan menjadi plantlet. Pengamatan yang 1 meliputi: persentase PLB hidup pada media antibiotik I dan II, persentase PLB terkontaminasi A.tu,,

. pada media antibiotik I dan II, persentase PLB yang bertunas dan tunas PLB yang berdaun pac regenerasi, PLB positifuji GUS dan efisiensi transformasi. ·

HASIL dan PEMBAHASAN

a. Persentase PLB Hidup di Media Antibiotik I dan Antibiotik II Persentase PLB hidup pada media antibiotik I dan II adalah banyaknya PLB transgenik yan~

hidup selama 15 HSI di media antibiotik I yang dilanjutkan 15 hari di media antibiotik II. Penanan pada media antibiotik I dilakukan setelah ko-kultivasi. Ko-kultivasi merupakan penanaman eksplat bakteri (Geneve et al., 1997). Ko-kultivasi adalah tempat terjadinya transformasi genetik. Pada 1 DNA asing akan terintegrasi dengan genom tanaman yang terinfeksi. A. tumefaciens memasukkan Ti untuk mengintroduksi DNA asing ke dalam sel tanaman selama ko-kultivasi. Sebagian plasmid DNA berintegrasi dengan genom sel tananian dan mengekspresikan sifat dari DNA asing yang ad plasmid Ti (Nasir, 2001). ,

Persentase PLB hidup di media antibiotik I dari awal pengamatan (3 HSI) hingga akhir pen ( 15 HSI) terus mengalami penurunan pada semua perlakuan. Pada umur 3 HSI rata-rata persenu hidup tertinggi dicapai pada Optical Density 0,6 - 0,8 yaitu 80,67% dan terendah adalah pada Density 0,4 - 0,6 yaitu 67,33%. Pada umur 15 HSI rata-rata persentase PLB hidup tertinggi adai

. 590 Pengembangan Prociuk Hortikultura Unggulan Lokal Melalui Pemberdayaan Petani

Page 14: Se01inar Nasional Hortikultura

Prosiding Seminar Nasional Hortikultura Surakarta, 17 November

2007

Optical Density 0,6 - 0,8 sebesar 64,67%. Persentase PLB hidup terendah terjadi pada Opt~cal Density 0,4 - 0,6 yaitu 56,67% yang sedikit lebih rendah dari Optical Density 0,2 - 0,4 yaitu 59,33% (Tabel 1).

PLB yang resisten dan tidak terkontaminasi A. tumefaciens selama di media antibiotik I di tanam kembali pada media antibiotik IL Penanaman PLB pada media antibiotik II be1tujuan untuk menekan pertumbuhan A. tumefaciens hingga bakteri tersebut mati dan tidak menyebabkan kontaminasi pada PLB transgenik. ·

Rata-rata persentase PLB hidup di media antibiotik II lebih tinggi dari pada di media antibiotik I. Persentase PLB hidup tertinggi di media antibiotik II pada awal pengamatan dicapai pada Optical Density (OD) 0,4 - 0,6 sebesar 98,96%. Persentase PLB' hidup terus menurun hingga umur 15 HSI pada ketiga perlakuan. Pada umur 15 HSI terlihat persentase PLB hidup tertinggi terjadi pada Optical Density (OD) 0,4 - 0,6 hingga 94,33%. Kondisi tersebut diduga karena proses seleksi PLB tertransformasi lebih tinggi terjadi saat PLB di media antibiotik I yang dapat dilihat pada penurunan persentase PLB hidup di media antibiotik I lebih tinggi dari pada saat PLB di media antibiotik II (Tabel 1 dan 2).

Selama berada pada media antibiotik jaringan tidak mampu tumbuh dengan .optimal. Hanya sel-sel resisten dan terinfeksi yang tetap hidup. Sel-sel yang tidak terinfeksi akan berubah warna menjadi coklat dan akhimya mati. PLB hidup selama di media antibiotik terlihat tetap berwarna hijau dan segar.

Tabel 1. Rata-rata persentase PLB hidup di media antibiotik I

Optical Rata-rata Persentase PLB Hidup (%) ± Standart Error Density 3 HSI . 6 HSI 9 HSI 12 HSI 15 HSI

0,2 - 0,4 70 ± 0,61 58,67 ± 1,10 57,33 ± 1,10 56,67 ± 1,16 56,67 ± 1,16

0,4 - 0,6 67,33 ± 0,64 62,67 ± 0,38 60 ± 0,47 59,33 ± 0,44 59,33 ± 0,44

0,6- 0,8 80,67 ± 0,64 69,33 ± 0,69 67,33 ± 0,64 65,33 ± 0,87 64,67 ± 0,98

Keterangan : HSI = Hari Setelah Inokulasi, PLB = Protocorm Like Bodies

Tabel 2. Rata-rata persentase PLB hidup di media antibiotik II ,

Optical Rata-rata Persentase PLB Hidup (%) ± Standart Error · Density

3 HSI · 6 HSI 9HSI 12 HSI 15 HSI

0,2 - 0,4 96,97 ± 1,32 94,10 ± 1,10 94,10 ± 1,10 92,59 ± 1,19 92,59 ± 1,19

0,4- 0,6 98,96 ± 0,38 96,57 ± 0,51 95,37 ± 0,55 94,33 ± 0,47 94,33± 0,47

0,6- 0,8 97,57 ± 1,12 96,69 ± 1,05 94,94 ± 0,90 92,51 ± 1,03 90,29 ± 1,07

Keterangan : HSI = Hari Setelah Inokulasi, PLB = Protocorm Like Bodies

Persentase PLB Terkontaminasi Agrobacterium tumefaciens pada Media Antibiotik I dan Media Antibiotik II

Gejala PLB terkontaminasi A.tumefaciens dapat diamati secara visual dengan melihat adanya lendir . berwarna putih pada media di sekitar PLB. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tidak ada PLB yang terkontaminasi oleh A.tumefaciens pada semua perlakuan selama di media antibiotik I maupun pada media antibiotik II. Gejala kontaminasi bakteri A.tumefaciens tidak ditunjukkan PLB selama di kedua media antib iotik tersebut. Persentase PLB terkontaminasi A. tumefaciens selama di media antibiotik I dan antibiotik II adalah 0% pada semua perlakuan. Kondisi tersebut menguatkan dugaan bahwa proses pencucian yang

· an tersebut efektif. Selain itu, A.tumefaciens tersebut terhenti pertumbuhannya atau bahkan mati setelah penanaman PLB pada media antibiotik I. ·

Persentase PLB Bertunas dan Tunas PLB yang Berdaun pada Media Regenerasi · PLB hasil seleksi resisten media antibiotik I dan II ditanam pada media regenerasi. Persentase. PLB as adalah banyaknya PLB yang mampu tumbuh dan bertunas selama di media regenerasi. Persentase

0 engembangan Produk Hortikultura Unggulan Lokal Melalui Pemberdayaan Petani 591

Page 15: Se01inar Nasional Hortikultura

Prosiding Seminar Nasional 1-Surakarta, 17

PLB bertunas diamati pada hari ke-7 setelah di tanam pada media regenerasi. Penanaman PLB regenerasi adalah untuk mengetahui kemampuan PLB untuk beregenerasi setelah proses transforr · Rerata persentase PLB bertunas tertinggi adalah pada Optical Density (OD) 0,2 - 0,4 yan 69,97% sedikit lebih tinggi dari OD 0,6 - 0,8 yaitu 69,25%. Persentase PLB bertunas terendah 1 OD 0,4 - 0,6 yaitu 64,50%. Rendahnya persentase tunas diduga karena eksplan belum mam optimal setelah dari media antibiotik.

Persentase tunas PLB yang berdaun adalah banyaknya tunas PLB yang mampu mengha! dari total PLB yang bertunas pada media regenerasi: Persentase tunas PLB yang berdaun diamati 14 HSI di media regenerasi. Media VW dengan penambahan BAP 0,5 mg/1 dan NAA 0,5 m menghasilkan 11, 71 % tunas PLB yang berdaun pada Optical Density (OD) 0,6 - 0,8 . . Lebih ting 0,2 - 0,4 dan OD 0,4 - 0,6 yaitu sebesar 8,06% dan 6,43%.

d. PLB PositifUji GUS Pengamatan PLB positifuji GUS dilakukan secara visual pada beberapa sampel PLB. P~E

GUS dapat diketahui setelah dilakukan uji GUS secara destruktif pada PLB. PLB positif uji G pada semua perlakuan dengan persentase PLB positifuji GUS sebesar 100%. PLB positifuji Gl dengan adanya bercak biru pada eksplan setelah dilakukan uji GUS yang dapat dilihat me1 mikroskop. ·

Santoso dkk (2004) menjelaskan bahwa ekspresi gen GUS dalam sel atau jaringan tanan · histokimia ditandai dengan munculnya bintik-bintik biru sebagai hasil reaksi antara enzim yang di

gen GUS dengan substrat X-gluc.Pengendapan warna basil reaksi antara X-gluc (5-bromo-4-c/or c/oronide) dengan enzim /3-glucuronidase membentuk senyawa 2-c/oro-2-bromo Indigo (CIBrlnc tidak larut dalam sitoplasma sel dapat menyebabkan warna biru pada eksplan (Jefferson, lS Widyasari, 2000).

Keberhasilan uji GUS dipengaruhi oleh frekuensi transforrnasi dari A.tumefaciens p Frekuensi transformasi oleh A. tumefaciens pada tanaman monokotil dipengaruhi oleh senyawa fe1 dilepaskan oleh j aringan tanaman yang Iuka. Senyawa fenolik seperti asetosiringon berperan pent meningkatkan efisiensi infeksi A.tumefaciens (Sheikholeslam and Weks, 1987 dalam Widyasa Oleh karena itu, pcnambahan asetosiringon pada tanaman monokotil juga berpengaruh dalam ke transformasi genetik. ·

Gambar 1. PLB positif Uji GUS pada Optical Density (OD) 0,2 - . 0,4; spot biru pada PLB menunjukkan ekspresi gen GUS

592 Pengembangan Prociuk Hortikultura Unggulan Lokal Melalui Pemberdayaan Petani

Page 16: Se01inar Nasional Hortikultura

Prosiding Seminar Nasional Hortikultura Surakarta, 17 November

2007

Gambar 2. PLB positif Uji GUS pada Optical D~nsity (OD) 0,4 - 0,6; spot biru pada PLB menunjukkan ekspresi gen GUS

Gambar 3. PLB1 positif Uji GUS pada Optical Density (OD)

0,6 - 0,8; spot biru pada PLB menunjukkan ekspresi gen GUS

Hasil uji Gus PLB PLB anggrek Dendrobium pada berbagai tingkat Optical Density (OD) ditunjukkan da gambar 1,2 dan 3. Spot biru pada PLB menunjukkan ekspresi positif gen GUS

Persentase Efisiensi Transformasi

Daya regenerasi PLB selama di media regenerasi sangat menentukan persentase efisiensi transforrnasi. Persentase efisiensi transformasi dihitung dari banyaknya PLB yang beregenerasi sampai dengan planlet dari total PLB yang ditransformasi dari tiap perlakuan pada umur 14 HSI di media regenerasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi transformasi genetik dipengaruhi oleh kesesuaian strain bakteri dan plasmid. Selain itu, fase pertumbuhan tanaman juga berperan pada efisiensi transformasi tanaman. Penggunaan PLB anggrek Dendrobium memberikan hasil 100% positif uji GUS, karena PLB merupakan jaringan muda sehingga proses integrasi gen GUS ke dalam eksplan lebih mudah.

Agrobacterium tumefaciens EHA105 yang membawa plasmid vektor pCAMBIA 1303 mampu menghasilkan tanaman transgenik anggrek Dendrobium. Rata-rata persentase efisiensi transformasi terendah terjadi pada Optical Density (OD) 0,2 - 0,4 yaitu sebesar 15,91 %. Sedangkan rata-rata persentase efisiensi transforrnasi tertinggi dicapai pada OD 0,4 - 0,6 sebesar 20,45%. Lebih tinggi dari OD 0,6 - 0,8 yaitu 18,18% (Tabel 3). Berarti pada kisatan 0,4 - 0,6 merupakan rapat optis (Optical Density) optimum pada transformasi genetik anggrek Dendrobium

Pengembangan Produk Hortikultura Unggulan Lokal Melalui Pemberdayaan Petani 593

Page 17: Se01inar Nasional Hortikultura

Prosiding Seminar Nasional Hi Surakarta, 17

Tabel 3. Rata-rata persentase efisiensi transformasi pada perlakuan rapat optis (optical density) A . tumefaciens

Optical Density .

0,2 - 0,4

0,4 - 0,6

0,6- 0,8

A. KESIMPULAN

Rata-rata Persentase Efisiensi Transformasi (%) ± Standart Error

15,91 ± 0,51

20,45 ± 0,77

18,18 ± 0,67

IQ:SIMPULAN DAN SARAN

1. Transfer T-DNA ke dalam jaringan PLB anggrek Dendrobium sp. terbukti dapat dilakukai sistem A. tumefaciens. ·

2. PLB positif GUS mencapai 100% pada semua Optical Density (OD), berdasarkan pengujian GUS secara histokimiawi.

3. Daya regenerasi PLB tertransformasi mampu mendapatkan 69,97% PLB bertunas pada OD dan 11,71 % tunas PLB yang berdaun pada OD 0,6 - 0,8.

4. Optical Density (OD) 0,4 - 0,6 merupakan Rapat Optis optimum pada transformasi genetik Dendrobium yang menghasilkan efisiensi transformasi 20,45%.

B. SARAN

Transformasi genetik melalui Agrobacterium tumefaciens merupakan salah satu metode yrui sederhana untuk mendapatkan tanaman transgenik. Beberapa hal masili perlu dikaji lebih la~ transformasi genetik tanaman anggrek Dendrobium.

DAFTARPUSTAKA

Chilton, M.D.; TC. Currier; S.K Farrand; A.J Bendich; M.P. Gordon and E.W. Nester, 1974, Agrob~ tumefaciens DNA and PS8 bacteriophage DNA not detected in crown gall tumours, Proc. Natl. a< USA. .

Geneve, R.L.; J.E. Preece and S.A. Merkle, 1997, Biotechnology of Ornamental Plants, CAB Internatio . · York, USA. . ·f'

Lal, Rand Lal, S, 1993, Genetic Engineering of Plants for Crop Improvement, CRC Press, New Delhi,

Maftuchah, 2002. Konstruksi plasmid rekombinan pembawa gen ketahanan terhadap hama penggerek Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Ma

Maftuchah, 2004. Transformasi Genetik Tanaman Anggrek Dendrobium Melalui Agrobacterium tume Laporan Program Penelitian Unggulan. Lembaga Penelitian . Universitas Muhammadiyah ~ Malang.

Nasir, M, 2001, Pengantar Pemuliaan Tanaman, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Wattimena, G.A, 1992, Bioteknologi Tanaman, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Widyasari, W.B.; Untung M. dan S. Lamadji, 2000, Penelitian Pendahuluan Transformasi Genetik (Saccarum officinarum L.) dengan Menggunakan Agrobacterium tumefaciens, Bu/etin P 301 No 153

W.Lay, B dan Sugyo Hastowo, 1992, Mikrobio/ogi, Rajawali Pers, Jakarta.

594 Pengembangan Prociuk Hortikultura Unggulan Lokal Melalui Pemberdayaan Petani

Page 18: Se01inar Nasional Hortikultura