9. hortikultura

80

Click here to load reader

Upload: eko-nopianto

Post on 20-Jun-2015

903 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

9. KOMODITAS HORTIKULTURA

Definisi Hortikultura

Hortikultura berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura (budidaya), dan

dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan,

pembibitan, kultur jaringan, pemanenan, pengemasan dan pengiriman.

A. Tanaman Buah

Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan

bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Buah seringkali memiliki

nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan

berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin,

mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah

dinamakan pomologi.

Produksi buah-buahan yang terbesar adalah pisang, jeruk, mangga dan durian. Produksi

pisang pada tahun 2004 mencapai 4,9 juta ton atau meningkat sebesar 16,7% dibandingkan

produksi pada tahun 2003. Peningkatan juga terjadi pada produksi jeruk sebesar 35,3%

dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pada periode yang sama produksi mangga dan durian

menurun masing-masing sebesar 5,8% dan 8,8% (Tabel 10.1). Penurunan produksi ini antara lain

disebabkan oleh gangguan iklim berupa curah hujan yang tinggi dan serangan organisme

pengganggu tanaman.

Tabel 10.1 Produksi buah-buahan (ribu ton)

1. Jeruk

322

Page 2: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Jeruk merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura yang banyak disukai

masyarakat dan pemasarannya cukup baik. Upaya pengembangan jeruk ini

banyak dilakukan oleh petani. Salah satu daerah sentra produksi jeruk adalah

di Kalimantan Barat, Kabupaten Sambas yang dikenal sebagai sentra jeruk

pontianak. Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari

Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan

tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman

jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkan jeruk manis

dan keprok dari Amerika dan Itali. Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rutales

Keluarga : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus sp.

Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk Keprok (Citrus

reticulata/nobilis L.), jeruk Siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L) yang terdiri atas Siem

Pontianak, Siem Garut, Siem Lumajang, jeruk manis (C. auranticum L. dan C.sinensis L.), jeruk

sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.) yang terdiri atas jeruk Nambangan-Madiun

dan Bali. Jeruk untuk bumbu masakan yang terdiri atas jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk Purut (C.

hystrix) dan jeruk sambal (C. hystix ABC). Jeruk varietas introduksi yang banyak ditanam adalah

varitas Lemon dan Grapefruit. Sedangkan varietas lokal adalah jeruk siem, jeruk baby, keprok

medan, bali, nipis dan purut.

Manfaat tanaman jeruk antara lain adalah sebagai berikut :

1) sebagai makanan buah segar atau makanan olahan, dimana kandungan vitamin C yang

tinggi.

2) di beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan

pektin dari buah jeruk yang terbuang. Minyak kulit jeruk dipakai untuk membuat minyak

wangi, sabun wangi, esens minuman dan untuk campuran kue.

3) Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisional penurun

panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas dan penyembuh radang mata.

323

Page 3: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Sentra jeruk di Indonesia tersebar meliputi: Garut (Jawa Barat), Tawangmangu (Jawa

Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan

Barat) dan Medan (Sumatera Utara). Karena adanya serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloen

Degeneration), beberapa sentra penanaman mengalami penurunan produksi yang diperparah lagi

oleh sistem monopoli tata niaga jeruk yang saat ini tidak berlaku lagi.

Syarat tumbuh tanaman jeruk :

a) Iklim

1) Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. Untuk

daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih

baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.

2) Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim

hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya

tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yang cukup terutama di

bulan Juli-Agustus.

3) Temperatur optimal antara 25-30°C namun ada yang masih dapat tumbuh normal pada

38°C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20°C.

4) Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari.

5) Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.

b) Media Tanam

1) Tanah yang baik adalah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 7-27%,

debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.

2) Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk budidaya jeruk.

3) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5

dengan pH optimum 6.

4) Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan

tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk

menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.

5) Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar

30°

c) Ketinggian tempat

Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi

tergantung pada spesies:

1) Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl.

324

Page 4: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

2) Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.

3) Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.

4) Jenis Siem: 1–700 m dpl.

5) Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.

6) Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.

7) Jenis Purut: 1–400 m dpl.

Pemanenan

Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu,

tergantung jenis/varietasnya. Buah dipetik dengan menggunakan gunting pangkas. Rata-rata tiap

pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun.

Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yang

dapat mencapai 40 ton/ha.

Pasca Panen

Di kebun, buah dikumpulkan di tempat yang teduh dan bersih. Setelah buah dipetik dan

dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan dari buah yang busuk. Kemudian buah jeruk

digolongkan sesuai dengan ukuran dan jenisnya. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan

berat buah yang biasanya terdiri atas 4 kelas. Kelas A adalah buah dengan diameter dan berat

terbesar sedangkan kelas D memiliki diameter dan berat terkecil.

Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yang sehat dan bersih dengan temperatur

ruangan 8-10°C. Sebelum pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang bambu/kayu tebal yang

tidak terlalu berat untuk kebutuhan lokal dan kardus untuk ekspor. Pengepakan jangan terlalu

padat agar buah tidak rusak. Buah disusun sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada

ruang udara bebas tetapi buah tidak dapat bergerak. Wadah untuk mengemas jeruk berkapasitas

50-60 kg.

2. Pisang

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di

Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar

ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat,

pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan

gedang. Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut:

325

Page 5: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Keluarga : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa spp.

Jenis pisang dibagi menjadi :

1) Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var Sapientum, M. nana

atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish,

barangan dan mas.

2) Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typica atau disebut

juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok.

3) Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang

batu dan klutuk.

4) Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).

Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan

juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit

pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam

cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia.

Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah

dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing)

pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia. Secara tradisional, air umbi

batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan

air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun.

Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang. Pusat produksi

pisang di Jawa Barat adalah Cianjur, Sukabumi dan daerah sekitar Cirebon. Tidak diketahui

dengan pasti berapa luas perkebunan pisang di Indonesia. Walaupun demikian Indonesia

termasuk salah satu negara tropis yang memasok pisang segar/kering ke Jepang, Hongkong,

Cina, Singapura, Arab, Australia, Negeri Belanda, Amerika Serikat dan Perancis. Nilai ekspor

tertinggi pada tahun 1997 adalah ke Cina.

Syarat tumbuh tanaman pisang :

a) Iklim

326

Page 6: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

1)Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian

pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air, pisang masih

tetap tumbuh karena air disuplai dari batangnya yang berair tetapi produksinya tidak dapat

diharapkan.

2)Angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang dapat merusak daun dan

mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

3)Curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi curah

hujan harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak tergenang.

b) Media Tanam

1) Pisang dapat tumbuh di tanah yang kaya humus, mengandung kapur atau tanah berat.

Tanaman ini rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus

dengan pemupukan.

2) Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh menggenang karena pertanaman pisang harus

diari dengan intensif. Ketinggian air tanah di daerah basah adalah 50-200 cm, di daerah

setengah basah 100-200 cm dan di daerah kering 50-150 cm. Tanah yang telah

mengalami erosi tidak akan menghasilkan panen pisang yang baik. Tanah harus mudah

meresapkan air. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.

c) Ketinggian tempat

Tanaman ini toleran akan ketinggian dan kekeringan. Di Indonesia umumnya dapat tumbuh di

dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk

tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl.

Pemanenan

Pada umur satu tahun rata-rata pisang sudah berbuah. Saat panen ditentukan oleh umur

buah dan bentuk buah. Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Buah yang cukup

umur untuk dipanen berumur 80-100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir

bulat. Penentuan umur panen harus didasarkan pada jumlah waktu yang diperlukan untuk

pengangkutan buah ke daerah penjualan sehingga buah tidak terlalu matang saat sampai di

tangan konsumen. Sedikitnya buah pisang masih tahan disimpan 10 hari setelah diterima

konsumen.

Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil

adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu

327

Page 7: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

memotong tandan. Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas

potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah. Dengan posisi ini buah pisang terhindar dari

luka yang dapat diakibatkan oleh pergesekan buah dengan tanah. Setelah itu batang pisang

dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali. Jika tersedia tenaga kerja, batang

pisang bisa saja dipotong sampai setinggi 1 m dari permukaan tanah. Penyisaan batang

dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tunas. Pada perkebunan pisang yang cukup luas,

panen dapat dilakukan 3-10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.

Pasca Panen

Secara konvensional tandan pisang ditutupi dengan daun pisang kering untuk mengurangi

penguapan dan diangkut ke tempat pemasaran dengan menggunakan kendaraan terbuka/tertutup.

Untuk pengiriman ke luar negeri, sisir pisang dilepaskan dari tandannya kemudian dipilah-pilah

berdasarkan ukurannya. Pengepakan dilakukan dengan menggunakan wadah karton. Sisir buah

pisang dimasukkan ke dos dengan posisi terbalik dalam beberapa lapisan. Sebaiknya luka

potongan di ujung sisir buah pisang disucihamakan untuk menghindari pembusukan.

3. Mangga

Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang berasal dari

negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara

termasuk Malaysia dan Indonesia. Jenis yang banyak ditanam di Indonesia

Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis, golek, gedong, manalagi dan cengkir

dan Mangifera foetida yaitu kemang dan kweni. Mangga yang muda dapat

diawetkan dengan kadar gula tinggi menjadi manisan baik dalam bentuk basah atau kering. Pusat

penanaman mangga di Pulau Jawa adalah Probolinggo, Indramayu, Cirebon. Klasifikasi botani

tanaman mangga adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Keluarga : Anarcadiaceae

Genus : Mangifera

Spesies : Mangifera spp.

Syarat tumbuh tanaman mangga :

a) Iklim

328

Page 8: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa

kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman

mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul

pada saat hujan.

b) Media Tanam

1) Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan lempung

dalam jumlah yang seimbang.

2) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah 5,5

sebaiknya dikapur dengan dolomit.

c) Ketinggian tempat

Mangga yang ditanam didataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500 m dpl

menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran

tinggi.

Pemanenan

Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6

tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat

mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda

buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang sedikitnya 1

buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah

mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah. Buah yang dipetik harus masih keras.

Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai

memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yang

diujungnya terdapat pisau dan keranjang penampung buah. Di Indonesia pohon mangga berbunga

satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah

tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen. Pohon muda okulasi

menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300-500 buah pada umur 10 tahun, 1.000

buah pada umur 15 tahun dan 2.000 buah pada waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.

Pasca Panen

Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh. Mangga yang rusak dipisahkan

dengan mangga yang mulus. Setelah sortasi buah mangga dilap untuk menghilangkan getah yang

dapat menurunkan mutu terutama jika buah akan dipasarkan ke pasar swalayan atau luar negeri.

329

Page 9: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Buah yang akan dipasarkan di dalam negeri dapat diperam untuk mempercepat pemasakan.

Sortasi didasarkan berat buah atau ukuran buah. Kelas berdasarkan berat buah antara lain:

a) Kelas I: > 320 gram/buah

b) Kelas II: 270 - 320 gram/buah

c) Kelas III: 200 - 270 gram/buah

Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a) Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm

b) Klasifikasi Sedang: arum manis 15 - 17,5 cm, golek 17,5 - 20 cm

c) Klasifikasi Kecil: arum manis < 15 cm, golek < 17,5 cm

Buah mangga yang telah dipetik disimpan ditempat yang kering, teduh dan sejuk.

4. Durian

Durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian

diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi

akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan

untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam. Tanaman durian

berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa

tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand,

Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain

durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur).

Tanaman durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. Yang lazim

disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) Durio, Nesia, Lahia, Boschia dan Coelostegia.

Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan disebarluaskan

kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah: durian sukun

(Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong

(Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan sihijau

(Kalimantan Selatan).

Warna buahnya berbeda-beda dari hijau kekuning-kuningan, dan mempunyai bentuk dari

bujur hingga bundar. Kulit buahnya bersabut dan permukaannya dipenuhi sudut-sudut tajam

("duri"). Buah mengeluarkan bau yang kuat dan khas. Bagian buah yang dapat dimakan adalah

salut biji yang berwarna kekuningan, yang melindungi bijinya. Banyak orang menganggap buah

durian sebagai buah yang enak. Masyarakat sering menyebutnya "raja buah-buahan". Akan tetapi

sebagian orang tidak tahan akan baunya dan menganggapnya berbau busuk.

330

Page 10: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya, terdapat manfaat

dari bagian lainnya, yaitu:

1) Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.

2) Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dengan

kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.

3) Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti

makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya).

4) Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan. cara dijemur sampai kering dan

dibakar sampai hancur.

Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra. Sedangkan

di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di sepanjang aliran sungai. Di

dunia, tanaman durian tersebar ke seluruh Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan hingga

New Guenea. Khusus di Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yang

dipelihara intensif oleh negara Thailand.

Setiap orang mempunyai caranya sendiri dalam memilih buah durian terbaik. Masing-

masing orang percaya bahwa cara pemilihannya dapat menghasilkan buah terbaik. Durian adalah

buah musiman yang dulunya dipanen sekali setahun. Sekarang panen durian dapat dilakukan

hingga dua kali setahun. Hal ini meningkatkan persaingan di antara para penjual eceran. Memilih

buah yang tepat amat penting apabila penjual menjual buah sebagaimana adanya, tanpa boleh

dibuka. Sekarang penjual umumnya mau membuka buah untuk membuktikan isinya. Dengan cara

ini, keahlian dalam memilih pun menjadi kurang penting.

Orang dapat memilih durian dengan mudah di kebun. Buah dari pohon yang sama

umumnya mempunyai ciri-ciri yang serupa. Lazimnya buah di kebun dibiarkan masak dan jatuh

dari pohonnya. Pemilihan buah di luar kebun lebih rumit. Berikut ini adalah sebagian dari pedoman

seleksi yang dapat digunakan:

Kesegaran buah dapat ditentukan dari tangkainya. Apabila buah telah jatuh dari pohon,

tangkainya akan mulai mengering. Penjual yang tidak jujur akan mencoba untuk membalut

atau mengecat tangkai untuk menghalangi pembeli mengenali kesegarannya. Penjual

yang kurang pintar mungkin malah akan membuang tangkai durian.

Kebanyakan peminat menggemari buah durian yang kering dan matang. Sebuah cara

mudah untuk mengetahui apakah isi durian itu kering tanpa membuka buah adalah

dengan menggoncangkan buah dan merasakan getaran kecil. Isi durian yang lembap

melekat pada kulit buah. Isi durian yang kering cenderung untuk berpisah dari dinding

331

Page 11: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

buah. Orang mestilah berhati-hati agar tidak tergores oleh duri buah durian ketika

melakukan ini.

Durian mungkin diserang oleh ulat perusak yang bertelur di dalam buah yang berkembang

menjadi larva. Ketika membeli buah durian pembeli harus menghindari buah yang

berlubang pada kulitnyanya karena sering kali ini merupakan tanda adanya "ulat" di dalam

buah.

Syarat tumbuh tanaman durian :

a) Iklim

1) Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun dan minimal 1500-3000

mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan kemarau 1-2 bulan sebelum

berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.

2) Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil

(baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau,

sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.

3) Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20-30°C. Pada suhu 15°C durian dapat tumbuh

tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35°C daun akan terbakar.

b) Media Tanam

1) Tanaman durian menghendaki tanah yang subur (tanah yang kaya bahan organik). Partikel

penyusunan tanah seimbang antara pasir liat dan debu sehingga mudah membentuk remah.

2) Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang

memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas berbutir-butir,

sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi.

3) Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dengan pH

optimum 6-6,5.

4) Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan

kandungan air tanah dengan kedalam cukup, (50-150 cm) dan (150-200 cm). Jika

kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah tidak manis/tanaman akan

kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.

c) Ketinggian tempat

Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga

tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit/yang

kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang datar rata.

332

Page 12: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Pemanenan

Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga jatuh

pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-September sehingga bulan Oktober-Februari buah sudah

dewasa dan siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum musim hujan tiba karena air hujan

dapat merusak kualitas buah. Warna durian yang hampir masak agak berbeda-beda tergantung

pada kultivarnya. Buah yang sudah masak umumnya ditandai dengan bau harum yang

menyengat. Pada durian yang sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar

dentang udara antara isi dan kulitnya.

Buah durian yang sudah matang akan jatuh sendiri. Untuk menjaga agar buah tidak

langsung jatuh, kira-kira sebulan sebelum matang buah dapat diikat dengan tali plastik. Tujuan

pengikatan tersebut agar tangkai buah yang terlepas dari batang atau ranting pohon tetap

menggantung pada tali sehingga buah durian tersebut dapat diambil dalam keadaan utuh. Buah

durian dari pohon rendah dapat dipetik dengan menggunakan pisau tajam. Tangkai buah dipotong

mulai dari bagian paling atas, ± 1,5 cm dari dahan. Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan hati-

hati karena di tempat ini terdapat bahan tunas yang akan berbunga pada musim berikutnya.

Buah durian yang terletak pada bagian pohon yang tinggi sebaiknya dipetik dengan

menggunakan alat bantu yang sesuai agar tidak jatuh ke tanah. Durian yang jatuh ke tanah

biasanya retak, daging buahnya menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi pembentukan

alkohol dan asam. Jumlah durian yang dapat dipanen dalam satu pohon adalah 60-70 butir

perpohon pertahun dengan bobot rata-rata 2,7 kg. Apabila diinginkan jumlah buah yang lebih

banyak lagi maka bobot buah akan turun.

Pasca Panen

Di tempat pengumpulan setiap tangkai durian diberi label khusus atau dicat dengan warna

tertentu untuk menunjukkan kebun asal durian. Bila kualitasnya kurang baik dapat diperbaiki pada

tahun berikutnya.Hasil panen dikumpulkan, diseleksi dan dipilah-pilah berdasarkan ukuran. Seleksi

perlu dilakukan agar tidak ada buah cacat yang ikut terkirim, terutama bila buah ini akan dijual atau

diekspor.

Durian yang sudah terpilih dicuci dan disemprot dengan air agar kotoran yang menempel

pada kulitnya menjadi bersih. Selanjutnya buah dicelupkan ke dalam air yang telah diberi fungisida

Aliette 800 WP yang berbahan aktif Aluminium tris (Oethy/phosphonate) 22 cc/liter. Tujuan

pencelupan ini adalah untuk menghindari serangan busuk buah yang disebabkan oleh jamur

333

Page 13: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Phytophtora sp selama pemeraman dan transportasi. Lalu buah dikeringanginkan. Durian beserta

petinya dimasukkan ke dalam gudang yang cukup mendatangkan penerangan.

Buah durian yang akan diekspor diberi perlakuan: setelah buah kering, buah dibungkus

kantong plastik dan diikat dengan tali rafia. Setiap kantung plastik berisi satu butir buah durian.

Buah yang sudah dibungkus kantung plastik dibungkus lagi dengan kantung kertas semen.

Setelah itu, dimasukkan ke dalam kotak karton setebal 3 mm. Setiap bungkus berisi 5-6 butir

durian sehingga setiap kotak karton berisi 10-15 kg durian. Kotak ini dilekat dengan lakban

(perekat plastik) tebal yang tidak mudah robek jika terkena gesekan.

Teknologi pengemasan ini memperhatikan adanya lubang udara agar ada sirkulasi udara,

tetapi juga ada lapisan plastik luar untuk menahan keluarnya bau, sehingga tidak ada kontak antar

udara di dalam kotak pengepakan dengan udara luar maka jika di dalam ada durian yang matang

baunya tidak tercium menyengat sampai keluar. Bila ingin menghasilkan durian beku untuk

dipasarkan ke tempat yang jauh, maka dapat dilakukan cara pengepakan fakum udara, cara ini

banyak dipakai oleh petani Thailand. Setelah dikupas kulitnya, durian dimasukkan ke dalam alat

fakum udara selama 35-40 menit dengan suhu 40°C di bawah nol. Setelah itu, buah durian

dimasukkan ke dalam plastik berukuran 300 gram dan diletakkan dalam kamar pendingin dengan

suhu 18°C di bawah nol.

5. Alpukat

Tanaman alpukat merupakan tanaman buah berupa pohon dengan nama

alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat, jamboo

pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung)

dan lain-lain. Tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika

Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi

antara tahun 1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah

dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan

dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi. Klasifikasi lengkap tanaman alpukat

adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Anak divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Ranales

Keluarga : Lauraceae

334

Page 14: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Marga : Persea

Varietas : Persea americana Mill

Berdasarkan sifat ekologis, tanaman alpukat terdiri dari 3 tipe keturunan/ras, yaitu:

1) Ras Meksiko

Berasal dari dataran tinggi Meksiko dan Equador beriklim semi tropis dengan ketinggian antara

2.400-2.800 m dpl. Ras ini mempunyai daun dan buahnya yang berbau adas. Masa berbunga

sampai buah bisa dipanen lebih kurang 6 bulan. Buah kecil dengan berat 100-225 gram,

bentuk jorong (oval), bertangkai pendek, kulitnya tipis dan licin. Biji besar memenuhi rongga

buah. Daging buah mempunyai kandungan minyak/lemak yang paling tinggi. Ras ini tahan

terhadap suhu dingin.

2) Ras Guatemala

Berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah beriklim sub tropis dengan ketinggian sekitar 800-

2.400 m dpl. Ras ini kurang tahan terhadap suhu dingin (toleransi sampai -4,5°C). Daunnya

tidak berbau adas. Buah mempunyai ukuran yang cukup besar, berat berkisar antara 200-

2.300 gram, kulit buah tebal, keras, mudah rusak dan kasar (berbintil-bintil). Masak buah

antara 9-12 bulan sesudah berbunga. Bijinya relatif berukuran kecil dan menempel erat dalam

rongga, dengan kulit biji yang melekat. Daging buah mempunyai kandungan minyak yang

sedang.

3) Ras Hindia Barat

Berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang beriklim tropis,

dengan ketinggian di bawah 800 m dpl. Varietas ini sangat peka terhadap suhu rendah,

dengan toleransi sampai -2°C. Daunnya tidak berbau adas, warna daunnya lebih terang

dibandingkan dengan kedua ras yang lain. Buahnya berukuran besar dengan berat antara

400-2.300 gram, tangkai pendek, kulit buah licin agak liat dan tebal. Buah masak 6-9 bulan

sesudah berbunga. Biji besar dan sering lepas di dalam rongga, keping biji kasar. Kandungan

minyak dari daging buahnya paling rendah.

Varietas-varietas alpukat di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1) Varietas unggul

335

Page 15: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Sifat-sifat unggul tersebut antara lain produksinya tinggi, toleran terhadap hama dan penyakit,

buah seragam berbentuk oval dan berukuran sedang, daging buah berkualitas baik dan tidak

berserat, berbiji kecil melekat pada rongga biji, serta kulit buahnya licin. Sampai dengan

tanggal 14 Januari 1987, Menteri Pertanian telah menetapkan 2 varietas alpukat unggul, yaitu

alpukat ijo panjang dan ijo bundar. Sifat-sifat kedua varietas tersebut antara lain:

a. Tinggi pohon: alpukat ijo panjang 5-8 m, alpukat ijo bundar 6-8 m.

b. Bentuk daun: alpukat ijo panjang bulat panjang dengan tepi rata, alpukat ijo bundar bulat

panjang dengan tepi berombak.

c. Berbuah: alpukat ijo panjang terus-menerus, tergantung pada lokasi dan kesuburan lahan,

alpukat ijo bundar terus-menerus, tergantung pada lokasi dan kesuburan lahan.

d. Berat buah: alpukat ijo panjang 0,3-0,5 kg, alpukat ijo bundar 0,3-0,4 kg

e. Bentuk buah: alpukat ijo panjang bentuk pear (pyriform), alpukat ijo bundar lonjong

(oblong).

f. Rasa buah: alpukat ijo panjang enak, gurih, agak lunak, alpukat ijo bundar enak, gurih,

agak kering.

g. Diameter buah: alpukat ijo panjang 6,5-10 cm (rata-rata 8 cm), alpukat ijo bundar 7,5 cm.

h. Panjang buah: alpukat ijo panjang 11,5-18 cm (rata-rata 14 cm), alpukat ijo bundar 9 cm.

i. Hasil: alpukat ijo panjang 40-80 kg /pohon/tahun (rata-rata 50 kg), alpukat ijo bundar 20-60

kg/pohon/tahun (rata-rata 30 kg).

2) Varietas lain

Varietas alpukat kelompok ini merupakan plasma nutfah Instalasi Penelitian dan Pengkajian

Teknologi, Tlekung, Malang. Beberapa varietas alpukat yang terdapat di kebun percobaan

Tlekung, Malang adalah alpukat merah panjang, merah bundar, dickson, butler, winslowson,

benik, puebla, furete, collinson, waldin, ganter, mexcola, duke, ryan, leucadia, queen dan

edranol.

Bagian tanaman alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya sebagai makanan

buah segar. Selain itu pemanfaatan daging buah alpukat yang biasa dilakukan masyarakat Eropa

adalah digunakan sebagai bahan pangan yang diolah dalam berbagai masakan. Manfaat lain dari

daging buah alpukat adalah untuk bahan dasar kosmetik. Bagian lain yang dapat dimanfaatkan

adalah daunnya yang muda sebagai obat tradisional (obat batu ginjal, rematik).

Negara-negara penghasil alpukat dalam skala besar adalah Amerika (Florida, California,

Hawaii), Australia, Cuba, Argentina, dan Afrika Selatan. Dari tahun ke tahun Amerika mempunyai

336

Page 16: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

kebun alpukat yang senantiasa meningkat. Di Indonesia, tanaman alpukat masih merupakan

tanaman pekarangan, belum dibudidayakan dalam skala usahatani. Daerah penghasil alpukat

adalah Jawa Barat, Jawa Timur, sebagian Sumatera, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara.

Syarat tumbuh tanaman alpukat :

a) Iklim

1) Angin diperlukan oleh tanaman alpukat, terutama untuk proses penyerbukan. Namun

demikian angin dengan kecepatan 62,4-73,6 km/jam dapat dapat mematahkan ranting dan

percabangan tanaman alpukat yang tergolong lunak, rapuh dan mudah patah.

2) Curah hujan minimum untuk pertumbuhan adalah 750-1000 mm/tahun. Ras Hindia Barat

dan persilangannya tumbuh dengan subur pada dataran rendah beriklim tropis dengan curah

hujan 2500 mm/tahun. Untuk daerah dengan curah hujan kurang dari kebutuhan minimal (2-

6 bulan kering), tanaman alpukat masih dapat tumbuh asal kedalaman air tanah maksimal 2

m.

3) Kebutuhan cahaya matahari untuk pertumbuhan alpukat berkisar 40-80 %. Untuk ras

Meksiko dan Guatemala lebih tahan terhadap cuaca dingin dan iklim kering, bila

dibandingkan dengan ras Hindia Barat.

4) Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8-28,3°C. Mengingat tanaman

alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tanaman alpukat dapat

mentolerir suhu udara antara 15-30°C atau lebih. Besarnya suhu kardinal tanaman alpukat

tergantung ras masing-masing, antara lain ras Meksiko memiliki daya toleransi sampai –7°C,

Guatemala sampai -4,5°C, dan Hindia Barat sampai 2°C.

b) Media tanam

1) Tanaman alpukat agar tumbuh optimal memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang

air, (sistem drainase/pembuangan air yang baik), subur dan banyak mengandung bahan

organik.

2) Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat adalah jenis tanah lempung berpasir

(sandy loam), lempung liat (clay loam) dan lempung endapan (aluvial loam).

3) Keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara pH sedikit asam

sampai netral, (5,6-6,4). Bila pH di bawah 5,5 tanaman akan menderita keracunan karena

unsur Al, Mg, dan Fe larut dalam jumlah yang cukup banyak. Sebaliknya pada pH di atas 6,5

beberapa unsur fungsional seperti Fe, Mg, dan Zn akan berkurang.

c) Ketinggian tempat

337

Page 17: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Pada umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu

5-1500 m dpl. Namun tanaman ini akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada

ketinggian 200-1000 m dpl. Untuk tanaman alpukat ras Meksiko dan Guatemala lebih cocok

ditanam di daerah dengan ketinggian 1000-2000 m dpl, sedangkan ras Hindia Barat pada

ketinggian 5-1000 m dpl.

Pemanenan

Ciri-ciri buah yang sudah tua tetapi belum masak adalah:

a) warna kulit tua tetapi belum menjadi cokelat/merah dan tidak mengkilap;

b) bila buah diketuk dengan punggung kuku, menimbulkan bunyi yang nyaring;

c) bila buah digoyang-goyang, akan terdengar goncangan biji.

Penetapan tingkat ketuaan buah tersebut memerlukan pengalaman tersendiri. Sebaiknya

perlu diamati waktu bunga mekar sampai enam bulan kemudian, karena buah alpukat biasanya

tua setelah 6-7 bulan dari saat bunga mekar. Untuk memastikannya, perlu dipetik beberapa buah

sebagai contoh. Bila buah-buah contoh tersebut masak dengan baik, tandanya buah tersebut telah

tua dan siap dipanen.

Umumnya memanen buah alpukat dilakukan secara manual, yaitu dipetik menggunakan

tangan. Apabila kondisi fisik pohon tidak memungkinkan untuk dipanjat, maka panen dapat dibantu

dengan menggunakan alat/galah yang diberi tangguk kain/goni pada ujungnya/tangga. Saat

dipanen, buah harus dipetik/dipotong bersama sedikit tangkai buahnya (3-5 cm) untuk mencegah

memar, luka/infeksi pada bagian dekat tangkai buah.

Biasanya alpukat mengalami musim berbunga pada awal musim hujan, dan musim

berbuah lebatnya biasanya pada bulan Desember, Januari, dan Februari. Di Indonesia yang

keadaan alamnya cocok untuk pertanaman alpukat, musim panen dapat terjadi setiap bulan.

Produksi buah alpukat pada pohon-pohon yang tumbuh dan berbuah baik dapat mencapai 70-80

kg/pohon/tahun. Produksi rata-rata yang dapat diharapkan dari setiap pohon berkisar 50 kg.

Pasca Panen

Pencucian dimaksudkan untuk menghilangkan segala macam kotoran yang menempel

sehingga mempermudah penggolongan/penyortiran. Cara pencucian tergantung pada kotoran

yang menempel. Penyortiran buah dilakukan sejak masih berada di tingkat petani, dengan tujuan

memilih buah yang baik dan memenuhi syarat, buah yang diharapkan adalah yang memiliki ciri

sebagai berikut:

338

Page 18: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

1. Tidak cacat, kulit buah harus mulus tanpa bercak.

2. Cukup tua tapi belum matang.

3. Ukuran buah seragam. Biasanya dipakai standar dalam 1 kg terdiri dari 3 buah atau

berbobot maksimal 400 g.

4. Bentuk buah seragam. Pesanan paling banyak adalah yang berbentuk lonceng.

Buah yang banyak diminta importir untuk konsumen luar negeri adalah buah alpukat yang

dagingnya berwarna kuning mentega tanpa serat. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam

negeri, semua syarat tadi tidak terlalu diperhitungkan. Alpukat baru dapat dikonsumsi bila sudah

masak. Untuk mencapai tingkat kemasan ini diperlukan waktu sekitar 7 hari setelah petik (bila

buah dipetik pada saat sudah cukup ketuaannya). Bila tenggang waktu tersebut akan dipercepat,

maka buah harus diperam terlebih dulu. Untuk keperluan ekspor, tidak perlu dilakukan pemeraman

karena tenggang waktu ini disesuaikan dengan lamanya perjalanan untuk sampai di tempat tujuan.

Cara pemeraman alpukat masih sangat sederhana. Pada umumnya hanya dengan

memasukkan buah ke dalam karung goni, kemudian ujungnya diikat rapat. Setelah itu karung

diletakkan di tempat yang kering dan bersih. Karena alpukat mempunyai umur simpan hanya

sampai sekitar 7 hari (sejak petik sampai siap dikonsumsi), maka bila ingin memperlambat umur

simpan tersebut dapat dilakukan dengan menyimpannya dalam ruangan bersuhu 5°C. Dengan

cara tersebut, umur penyimpanan dapat diperlambat samapai 30-40 hari.

Kemasan adalah wadah/tempat yang digunakan untuk mengemas suatu komoditas.

Kemasan untuk pasar lokal berbeda dengan yang untuk diekspor. Untuk pemasaran di dalam

negeri, buah alpukat dikemas dalam karung-karung plastik/keranjang, lalu diangkut dengan

menggunakan truk. Sedangkan kemasan untuk ekspor berbeda lagi, yaitu umumnya

menggunakan kotak karton berkapasitas 5 kg buah alpukat. Sebelum dimasukkan ke dalam kotak

karton, alpukat dibungkus kertas tissue, kemudian diatur sususannya dengan diselingi penyekat

yang terbuat dari potongan karton.

B. Tanaman Sayur

Produksi sayuran utama adalah kubis, kentang, bawang merah, dan bawang daun.

Produksi kubis pada tahun 2004 mencapai 1,4 juta ton atau meningkat sebesar 6,3% dibandingkan

tahun sebelumnya. Peningkatan produksi tersebut disebabkan oleh meningkatnya luas panen

kubis sebesar 5,1%, yaitu dari 64,7 ribu hektar pada tahun 2003 menjadi 68 ribu hektar pada tahun

339

Page 19: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

2004. Empat daerah penghasil kubis terbesar di Indonesia adalah Jawa Barat, Sumatera Utara,

Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

1. Kubis

Kubis, kol, kobis, atau kobis bulat adalah nama yang diberikan untuk tumbuhan sayuran

daun yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica oleracea L. Kelompok Capitata ini

dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun ini tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau

bulatan pipih, yang disebut krop atau kepala (capitata berarti "berkepala"). Kubis berasal dari

Eropa Selatan dan Eropa Barat. Nama "kubis" diambil dari bahasa Inggris cabbage, yang juga

merupakan pinjaman dari bahasa Normandia caboche. Nama "kol" diambil dari bahasa Belanda

kool.

Kubis memiliki ciri khas membentuk krop. Pertumbuhan awal ditandai dengan

pembentukan daun secara normal. Namun semakin dewasa daun-daunnya mulai melengkung ke

atas hingga akhirnya tumbuh sangat rapat. Pada kondisi ini petani biasanya menutup krop dengan

daun-daun di bawahnya supaya warna krop makin pucat. Apabila ukuran krop telah mencukupi

maka siap kubis siap dipanen. Dalam budidaya, kubis adalah komoditi semusim. Secara biologi,

tumbuhan ini adalah dwimusim (biennial) dan memerlukan vernalisasi untuk pembungaan. Apabila

tidak mendapat suhu dingin, tumbuhan ini akan terus tumbuh tanpa berbunga. Setelah berbunga,

tumbuhan mati.

Jenis-jenis kubis terdiri dari :

a. Kubis Krop (Brassica oleracea L. var. cagitata L), daunnya membentuk krop (telur) dan

berwarna putih sehingga sering disebut kubis telur atau kubis putih.

b. Kubis Kailan (Brassica oleracea L. Var. gennipera D.C), daunnya tidak membentuk krop dan

berwarna hijau.

c. Kubis Tunas (Brassica oleracea L. var. gennipera D.C), tunas samping dapat membentuk

krop, sehingga dalam satu tanaman terdapat beberapa krop kecil.

d. Kubis Bunga (Brassica oleracea L. var. bathytis L), jenis ini bakal bunganya mengembang,

merupakan telur yang berbentuk kerucut dan berwarna putih kekuning-kuningan yang

bunganya berwarna hijau.

Syarat tumbuh sayuran kubis :

1. Tanaman kubis tumbuh baik pada tanah gembur, mudah menahan air (sarang) dan tanah

tersebut banyak mengandung humus.

2. Menghendaki iklim dengan suhu relatif rendah, kelembaban tinggi dan tumbuh baik pada

ketinggian 1000 - 2000 dpl

340

Page 20: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Tanaman kubis dapat dipetik kropnya setelah besar, padat dan umur berkisar antara 3- 4

bulan setelah penyebaran benih. Hasil yang didapat rata-rata untuk kubis telur 20 - 60 ton/ha dan

kubis bunga 10 -15 ton/ha. Pemungutan hasil jangan sampai terlambat, karena kropnya akan

pecah (retak), kadang-kadang akan menjadi busuk. Sedangkan untuk kubis bunga, jika terlambat

bunganya akan pecah dan keluar tangkai bunga, hingga mutunya menjadi rendah.

Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E). Kandungan Vitamin

C cukup tinggi untuk mencegah skorbut (sariawan akut). Mineral yang banyak dikandung adalah

kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi. Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang

merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam

tubuh manusia. Sebagaimana suku kubis-kubisan lain, kubis mengandung sejumlah senyawa yang

dapat merangsang pembentukan gas dalam lambung sehingga menimbulkan rasa kembung (zat-

zat goiterogen). Daun kubis juga mengandung kelompok glukosinolat yang menyebabkan rasa

agak pahit.

Kubis dapat dimakan segar sebagai lalapan maupun diolah. Sebagai lalapan, kubis yang

dilengkapi sambal biasa menyertai menu gorengan atau bakar seperti ayam atau lele. Kubis diolah

untuk membuat orak-arik atau capcay. Daun kubis yang direbus menjadi lunak, tipis, dan

transparan. Perebusan ini dapat dijumpai dalam berbagai sup dan sayur. Di Korea kubis menjadi

komponen utama masakan khas bangsa ini: kimchi. Jerman terkenal dengan sauerkraut, kubis

yang dipotong-potong kecil dan diawetkan dalam cuka.

Tabel 10.2 Produksi dan luas panen kubis

341

Page 21: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

2. Kentang

Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman semusim yang berbentuk

semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae, Kelas Dicotyledonae, Ordo

Tubiflorae, Famili Solanaceae, Genus Solanum, dan Spesies Solanum tuberosum L. Tanaman

kentang berasal dari Amerika Selatan (Peru, Chili, Bolivia, dan Argentina) serta beberapa daerah

Amerika Tengah. Di Eropa daratan tanaman itu diperkirakan pertama kali diintroduksi dari Peru

dan Colombia melalui Spanyol pada tahun 1570 dan di Inggris pada tahun 1590. Penyebaran

kentang ke Asia (India, Cina, dan Jepang), sebagian ke Afrika, dan kepulauan Hindia Barat

dilakukan oleh orang-orang Inggris pada akhir abad ke-17 dan di daerah-daerah tersebut kentang

ditanam secara luas pada pertengahan abad ke-18.

Kentang termasuk tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropika dan subtropika, dapat

tumbuh pada ketinggian 500 sampai 3000 m di atas permukaan laut, dan yang terbaik pada

ketinggian 1300 m di atas permukaan laut. Tanaman kentang dapat tumbuh baik pada tanah yang

subur, mempunyai drainase yang baik, tanah liat yang gembur, debu atau debu berpasir. Tanaman

kentang toleran terhadap pH pada selang yang cukup luas, yaitu 4,5 sampai 8,0, tetapi untuk

pertumbuhan yang baik dan ketersediaan unsur hara, pH yang baik adalah 5,0 sampai 6,5.

Tanaman kentang yang ditanam pada pH kurang dari 5,0 akan menghasilkan umbi yang bermutu

jelek. Di daerah-daerah yang akan ditanam kentang yang menimbulkan masalah penyakit kudis,

pH tanah diturunkan menjadi 5,0 sampai 5,2.

Pertumbuhan tanaman kentang sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Tanaman

kentang tumbuh baik pada lingkungan dengan suhu rendah, yaitu 15 sampai 20°C, cukup sinar

matahari, dan kelembaban udara 80 sampai 90%

Produksi kentang pada tahun 2004 mencapai 1,07 juta ton atau meningkat sebesar 6,1%

dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya. Peningkatan produksi ini disebabkan oleh

meningkatnya hasil per hektar. kentang, karena luas panen kentang pada tahun yang sama

menurun 1,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Komoditas kentang sebagian besar juga

dihasilkan di pulau Jawa, yaitu sekitar 63,9%. Produsen utama kentang adalah propinsi Jawa

Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Timur (Tabel 10.3).

Tabel 10.3 Produksi dan luas panen kentang

342

Page 22: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

3. Bawang Merah

Bawang merah atau Brambang (Allium ascalonicum L.) adalah nama tanaman dari familia

Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah merupakan

bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. Bawang merah adalah tanaman semusim

dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk

silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang

berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah

terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan

merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas.

Bawang goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan minyak

goreng yang banyak. Pada umumnya, masakan Indonesia berupa soto dan sup menggunakan

bawang goreng sebagai penyedap sewaktu dihidangkan. Bawang merah juga mengandung zat

pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.

Produksi bawang merah pada tahun 2004 mencapai 757 ribu ton atau menurun sebesar

0,7% dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya. Namun demikian, luas panen bawang

merah pada tahun 2004 meningkat sebesar 1,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan

produksi ini disebabkan oleh penurunan produktivitas bawang merah pada tahun 2004 yang

diakibatkan oleh tingginya curah hujan dan serangan hama penyakit tanaman (Tabel 10.4).

Produksi bawang merah sebagian besar (78,7%) dihasilkan di pulau Jawa. Sentra produksi

bawang merah terdapat di propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Tabel 10.4 Produksi dan luas panen bawang merah

343

Page 23: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

4. Bawang daun

Produksi bawang daun pada tahun 2003 mencapai 345,7 ribu ton atau meningkat sebesar 9,7%

dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya. Namun demikian, luas panen bawang daun

pada tahun 2003 menurun sebesar 7,5% dibandingkan tahun sebelumnya (Tabel xx). Sekitar

80,3% produksi bawang daun terjadi di pulau Jawa. Daerah produsen utama antara lain Jawa

Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Daerah potensi produksi di luar Jawa antara lain propinsi

Sumatera Utara dan Sulawesi Utara.

Tabel 10.5 Produksi dan luas panen bawang daun

C. Tanaman Hias

1. Dahlia

Dahlia merupakan tanaman bunga hias berupa tumbuhan tahunan yang tegak. Tanaman

ini berasal dari pegunungan Meksiko. Dahlia termasuk tanaman hias yang terlambat

dibudidayakan. Di Eropa budidaya dimulai tahun 1789, dari Royal Botanical Garden di Madrid,

Spanyol dan menyebar ke seluruh Eropa Barat. Walaupun perkembangannya sangat lambat, pada

tahun 1841 sudah terdapat 1.200 varietas. Dahlia didatangkan ke Jawa Barat dari negeri Belanda

pada masa penjajahan di abad ke 19.

344

Page 24: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Saat ini dahlia menjadi komoditi bunga potong/bunga pot yang penting di berbagai

belahan dunia. Di luar negeri, bunga ini mempunyai prospektif sehingga dibentuk kelompok

pemerhati bunga dahlia seperti Dahlia Society of India, National Dahlia Society of United kingdom

dan American Dahlia Society. Di Indonesia untuk tujuan komersil, dahlia dibudidayakan di dataran

tinggi Lembang dan Cianjur (Jawa Barat). Klasifikasi botani tanaman dahlia adalah sebagai

berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Keluarga : Compositae

Genus : Dahlia

Spesies : Dahlia spp. L.

Tanaman dahlia yang dibudidayakan terdiri atas dahlia pohon yang tingginya bisa

mencapai beberapa meter dan berupa tanaman perdu (tanaman berkayu namun tetap rendah).

Bunga dahlia memiliki warna : putih, kuning, jingga, violet, merah, ungu atau campurannya.

Diameter bunga terkecil sekitar 5 cm sedangkan yang terbesar sekitar 30 cm. Spesies dahlia yang

ada saat ini adalah D. pinnata, D. variabilis, D. coccinea, D. juarezii. Di Indonesia untuk tujuan

komersil, dahlia dibudidayakan di dataran tinggi Lembang dan Cianjur (Jawa Barat).

Bunga dahlia kaktus yang berwarna putih selalu diperdagangkan karena merupakan jenis

bunga yang banyak dipakai untuk merangkai bunga dukacita. Jenis dahlia lain yang kaya warna

(dahlia besar dan dahlia kecil) dijual di dalam polibag untuk digunakan sebagai tanaman di luar

rumah. Dahlia adalah tanaman berubi. Ubi dahlia mengandung hampir 70 % pati dalam bentuk

inulin. Inulin murni hasil ekstraksi dari ubi dahlia dimanfaatkan di bidang kedokteran. Jika inulin

difermentasi oleh enzim tertentu atau oleh jamur tanah, inulin akan berubah menjadi fruktosa,

suatu gula yang banyak digunakan dalam pengawetan makanan atau pembuatan sirup. Karena

itu, pemanfaatan inulin dari dahlia melalui biokonversi menjadi gula fruktosa.

Syarat tumbuh dahlia :

a) Iklim

Tanaman ini memerlukan sinar matahari yang berlimpah tanpa naungan.

b) Media tanam

1) Tanaman dapat tumbuh di setiap tanah lempung berpasir yang mengandung humus,

memiliki tata udara baik dan gembur.

2) Keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini antara pH=6,0-8,0.

345

Page 25: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

c) Ketinggian tempat

Tanaman dapat tumbuh baik pada daratan tinggi dengan ketinggian optimum 700-1.000 m dpl.

Pemanenan

Panen tanaman dahlia dapat berupa bunga dan ubi. Ubi yang dijadikan bahan pemanis

diambil dari dahlia besar, dahlia kaktus atau semi kaktus. Ciri-ciri dan umur panen :

1) Bunga: tiga bulan setelah tanam, bunga pertama dapat dipetik 2 kali seminggu sampai 4

bulan kemudian. Bunga yang siap dipetik telah mekar penuh dengan diameter 10 cm.

2) Ubi: ubi dipanen pada waktu tanaman berumur 7 bulan setelah tanam.

Cara panen :

1) Bunga: bunga dahlia kaktus (ungu muda) dipetik dengan cara memotong tangkai bunga

sepanjang 20 cm dari dasar bunga. Bunga dahlia semi kaktus dipanen dengan cara

memotong tangkai bunga sepanjang 50 cm dari dasar bunga.

2) Ubi: seluruh tanaman dibiarkan tumbuh beberapa hara supaya sisa-sisa makanan di dalam

batang utama dapat diserap oleh umbi. Batang dipotong sampai ketinggian 10 cm dari

pangkal batang, tanah di sekitar batang digali dan ubi diangkat bersama-sama dengan

batangnya.

Pasca panen :

1) Bunga : setiap 50 tangkai diikat dan dibungkus daun pisang, biasanya bunga langsung dijual

ke pasar bunga (konsumen).

2) Ubi : Untuk mendapatkan gula fruktosa dari ubi dahlia dilakukan perlakuan sebagai berikut:

Ubi dicuci bersih, dikupas dan dipotong-potong setebal 1 cm.

Potongan ubi direbus dengan air selama 20 menit.

2. Gladiol

Gladiol merupakan tanaman bunga hias berupa tanaman semusim berbentuk herba

termasuk dalam famili Iridaceae. Gladiol berasal dari bahasa latin “Gladius” yang berarti pedang

kecil, seperti bentuk daunnya. Berasal dari Afrika Selatan dan menyebar di Asia sejak 2000 tahun.

Tahun 1730 mulai memasuki daratan Eropa dan berkembang di Belanda. Tanaman gladiol yang

termasuk subklas Monocotyledoneae, berakar serabut, dan tanaman ini membentuk pula akar

kontraktil yang tumbuh pada saat pembentukan subang baru. Kelebihan dari bunga potong gladiol

346

Page 26: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

adalah kesegarannya dapat bertahan lama sekitar 5-10 hari dan dapat berbunga sepanjang waktu.

Klasifikasi tanaman gladiol adalah sebagai berikut:

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Pteropsida

Klas : Angiospermae

Subklas : Monocotyledoneae

Ordo : Iridales

Famili : Iridaceae

Genus : Gladiolus

Spesies : Gladiolus hybridus

Hasil penelitian tahun 1988, Indonesia mengenal 20 varietas gladiol dari Belanda

kemudian diuji multi lokasi di kebun percobaan Sub Balai Penelitian Hortikultura Cipanas. Tiga

varietas diantaranya memiliki penampilan yang paling indah, (warna dan bentuknya berbeda

dengan gladiol lama), yaitu: White godness (putih), Tradehorn (merah jingga), dan Priscilla (putih).

Ragam jenis bunga gladiol adalah :

a) Gladiolus gandavensis, berukuran besar, susunan bunga terlihat bertumpang tindih, panjang

90-150 cm.

b) Gladiolus primulinus. berukuran kecil, sangat menarik. Bertangkai halus tetapi kuat dan

panjangnya mencapai 90 cm.

c) Gladiolus ramosus. Panjang tangkai bunga 100-300 cm.

d) Gladiolus nanus. Tangkai bunga melengkung, dan panjang hanya 35 cm.

Beberapa kultivar bunga gladiol lainnya yang telah di uji di Indonesia adalah: Red Majesty,

Priscilla, Oscar, Rose Supreme, Sanclere, Dr. Mansoer, Albino, Salem, Marah Api, Queen Occer,

Ceker dan lain sebagainya.

Gladiol di produksi sebagai bunga potong yang mempunyai nilai ekonomi. Dan memiliki

nilai estetika. Bunga potong juga merupakan sarana peralatan tradisional, agama, upacara

kenegaraan dan keperluan ritual lainnya. Sentra produksi bunga gladiol di Indonesia untuk daerah

Jawa Barat terdapat di Parongpong (Bandung), Salabintana (Sukabumi) dan Cipanas (Cianjur). Di

Jawa tengah terdapat di daerah Bandungan (Semarang) sedangkan di Jawa Timur berada di

daerah Batu (Malang).

Syarat tumbuh gladiol :

d) Iklim

347

Page 27: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

1) Gladiol membutuhkan curah hujan rata-rata 2.000-2500 mm/tahun. Di Indonesia gladiol

dapat ditanam sepanjang tahun, baik pada musim kemarau maupun musim hujan.

2) Tanaman gladiol membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhan dan

perkembangannya. Keadaan kurang optimal akan menyebabkan bunga mengering dan

floret tidak terbentuk secara normal. Kekurangan cahaya terjadi pada waktu pembentukan

daun ke 5, 6, dan 7, yang menyebabkan kekeringan tampak pada kuncup bunga saja.

Kultifat Eurovision, Peter, Friendship, Jessica, dan Mascagni kurang peka terhadap cahaya

matahari.

3) Tanaman gladiol tumbuh baik pada suhu udara 10-25°C. Suhu udara rata-rata kurang dari

10°C akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terhambat, jika

berlangsung lama pertumbuhan tanaman dapat terhenti. Suhu udara maksimum

pertumbuhan gladiol adalah 27°C, kadang-kadang dapat menyesuaikan diri sampai suhu

udara 40°C, bila kelembaban tanah dan tanaman relatif tinggi.

e) Media tanam

1) Jenis tanah yang cocok untuk tanaman gladiol adalah andosol dan latosol yang subur,

gembur dan banyak mengandung bahan organik.

2) Tanaman bunga gladiol dapat tumbuh subur diatas tanah yang memiliki pH 5,5-5,9.

f) Ketinggian tempat

Tanaman gladiol dapat tumbuh dengan baik di daerah ketinggian 500-1500 m dpl dan beriklim

sejuk.

Pemanenan

Budidaya bunga gladiol dapat diatur sedemikian rupa sehingga panen dapat dilakukan

setiap minggu. Biasanya budidaya tanaman gladiol dilakukan berdasarkan pesanan pasar,

sehingga panen dapat terus dilakukan pada waktu yang telah ditentukan. Tanaman gladiol

berbunga pada umur 60 - 80 hari setelah tanam, tergantung pada kultivarnya. Bunga pertama

akan mekar sekitar 10 hari setelah primordia bunga muncul. Bunga dapat dipetik setelah warna

dari 1 atau 2 floret terbawah telah dapat dilihat dengan jelas tetapi belum mekar. Jika kuncup

bunga dibiarkan sampai mekar penuh, kerusakan akan mudah terjadi terutama selama

pengemasan dan pengangkutan. Bila bunga dipanen terlalu awal, (sebelum floret terbawah

menampakan warna bunga), maka akan ada kemungkinan bunga tidak dapat mekar dengan

sempurna.

348

Page 28: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Pemanenan dilakukan secara hati-hati dengan menyertakan 2-3 daun pada tangkai bunga

dan menyisakan daun-daun pada tanaman sebanyak mungkin minimum 4 daun. Pemotongan

tangkai bunga dengan pisau tajam dan bersih supaya terhindar dari kontaminasi jasad renik Jika

menggunakan pisau tumpul, terjadi luka lebih lebar pada permukaan dasar tangkai bunga,

memungkinkan terjadi infeksi.

Bunga gladiol tergolong bunga yang mudah kehilangan air. Sebaiknya panen bunga

dilakukan pagi hari, karena saat tersebut bunga gladiol berturgor optimum. Kandungan karbohidrat

yang rendah dapat diperbaiki dengan larutan pengawet yang mengandung gula. Panen bunga

tidak dianjurkan pada saat suhu udara tinggi (siang hari) atau pada turgor rendah, bunga basah

oleh embun, hujan atau sebab lain. Bunga yang basah akan mudah terserang oleh cendawan

Botrytis gladiolorum (blight), walaupun pada kondisi suhu udara yang rendah. Untuk seluas 1

hektar akan menghasikan panen bunga ± sebanyak 200.000 potong. Budidaya bunga potong

gladiol dapat diatur sedemikian rupa sehingga panen bunga (pemanenan terbanyak) dilakukan

setiap minggu. Secara teknis dapat diatur dengan pemetakan lahan, sehingga dalam satu saat

terdapat lahan siap olah, siap tanam, dan siap panen.

Pasca Panen

Bunga gladiol sangat peka terhadap kekuatan gaya berat dan akan selalu cenderung

melengkung pada suhu udara tinggi, sehingga berakibat terjadinya perubahan bentuk dan

penurunan kualitas. Oleh karena itu bunga potong gladiol yang dipanen dikumpulkan dan diletakan

tegak lurus diruangan pada suhu udara rendah (selama penyimpanan/pengangkutan).

Setelah dipanen, dilakukan penyortiran dan penggolongan sesuai dengan ukuran. Bunga

dibersihkan dari kotoran yang menempel, dengan hati-hati,(bila perlu) cukup diperciki atau

disemprot air saja. Hal ini menjaga agar mahkota bunga tidak rusak. Bunga dipilih yang bagus

bentuknya, tidak terkena penyakit atau luka, dikelompokan sesuai dengan kebutuhan,

(berdasarkan tingkat kesegaran/ukuran bunga). Penggolongan ini dimaksudkan untuk

mempertahankan nilai jual sehingga bunga yang bagus tidak turun harganya akibat tercampur

dengan yang bunga gladiol yang berkualitas rendah.

Penyimpanan bertujuan untuk memperlambat proses kelayuan bunga sebelum sampai

kekonsumen, biasanya dilakukan pada saat bunga:

a) Baru saja dipetik, menunggu pemanenan selesai.

b) Setelah dipanen tidak segera dijual/diangkut.

c) Diperjalanan sebelum sampai kekonsumen.

349

Page 29: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Dalam tahap ini, bunga dikondisikan agar tetap segar, karena bunga potong sangat

sensitif terhadap dehidrasi maka air yang hilang harus diimbangi dengan larutan perendam yang

mengandung air dan senyawa lain yang diperlukan. Penyimpanan berkaitan erat dengan suhu

udara. Makin rendah suhu udara, makin lambat terjadi penurunan mutu. Suhu udara penyimpanan

bunga yang berasal dari daerah tropika relatif lebih tinggi, umumnya berkisar antara 0-5°C.

Sistem pengemasan yang baik bertujuan melindungi bunga selama pengangkutan dan

sebagai sarana promosi yang dapat meningkatkan harga jual. Cara pengemasan yang paling

sederhana yaitu dengan membungkus tangkai bunga dengan daun pisang, kemudian memasukan

kedalam ember berisi air sehingga tangkai bunga tercelup dan membungkus bagian atas bunga

dengan plastik yang sebelumnya sudah dilubangi. Pengemasan seperti ini umum dilakukan oleh

pedagang pengecer yang langsung berhubungan dengan konsumen. Pengemasan yang lebih baik

biasa untuk bunga yang akan menempuh perjalanan atau untuk promosi, digunakan bahan

pengawet adalah sukrosan dan 8-hydroxyquinoline citrate.

Mengingat sifat bunga yang selalu dikonsumsi dalam keadaan segar dan bagus

berpenampilan maka dituntut sistem pengangkutan yang bisa bergerak cepat. Faktor yang perlu

diperhatikan yaitu suhu udara selama pengangkutan dan susunan kemasan agar tidak terlalu

tinggi serta tahan goncangan. Sarana pengangkutan biasa menggunakan mobil box yang

dilengkapi alat pengatur suhu udara.

3. Krisan

Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni atau

Bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning berasal dari dataran Cina,

dikenal dengan Chrysanthenum indicum (kuning), C. Morifolium (ungu dan pink) dan C. daisy

(bulat, ponpon). Di Jepang abad ke-4 mulai membudidayakan krisan, dan tahun 797 bunga krisan

dijadikan sebagai simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East. Tanaman krisan

dari Cina dan Jepang menyebar ke kawasan Eropa dan Perancis tahun 1795. Tahun 1808 Mr.

Colvil dari Chelsa mengembangkan 8 varietas krisan di Inggris. Jenis atau varietas krisan modern

diduga mulai ditemukan pada abad ke-17. Krisan masuk ke Indonesia pada tahun 1800. Sejak

tahun 1940, krisan dikembangkan secara komersial. Daerah sentra produsen krisan antara lain:

Cipanas, Cisarua, Sukabumi, Lembang (Jawa Barat), Bandungan (Jawa Tengah), Brastagi

(Sumatera Utara). Klasifikasi botani tanaman hias krisan adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermathophyta

Sub Divisi : Angiospermae

350

Page 30: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Famili : Asteraceae

Genus : Chrysanthemum

Species : C. morifolium Ramat, C. indicum, C. daisy dll

Jenis dan varietas tanaman krisan di Indonesia umumnya hibrida berasal dari Belanda,

Amerika Serikat dan Jepang. Krisan yang ditanam di Indonesia terdiri atas:

a) Krisan lokal (krisan kuno)

Berasal dari luar negri, tetapi telah lama dan beradaptasi di Indoenesia maka dianggap

sebagai krisan lokal. Ciri-cirinya antara lain sifat hidup di hari netral dan siklus hidup antara 7-

12 bulan dalam satu kali penanaman. Contoh C. Maximum berbunga kuning banyak ditanam

di Lembang dan berbunga putih di Cipanas (Cianjur).

b) Krisan introduksi (krisan modern atau krisan hibrida)

Hidupnya berhari pendek dan bersifat sebagai tanaman annual. Contoh krisan ini adalah C.

indicum hybr. Dark Flamingo, C. i.hybr. Dolaroid,C. i. Hybr. Indianapolis (berbunga kuning)

Cossa, Clingo, Fleyer (berbunga putih), Alexandra Van Zaal (berbunga merah) dan Pink

Pingpong (berbunga pink).

c) Krisan produk Indonesia

Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas telah melepas varietas krisan buatan Indonesia yaitu

varietas Balithi 27.108, 13.97, 27.177, 28.7 dan 30.13A.

Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga hias. Manfaat lain adalah

sebagai tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga. Sebagai bunga hias, krisan di

Indonesia digunakan sebagai:

a) Bunga pot

Ditandai dengan sosok tanaman kecil, tingginya 20-40 cm, berbunga lebat dan cocok ditanam

di pot, polibag atau wadah lainnya. Contoh krisan mini (diameter bunga kecil) ini adalah

varietas Lilac Cindy (bunga warna ping keungu-unguan) Pearl Cindy (putih kemerah-merahan),

White Cindy (putih dengan tengahnya putih kehijau-hijauan), Applause (kuning cerah), Yellow

Mandalay (semuanya dari Belanda). Krisan introduksi berbunga besar banyak ditanam

sebagai bunga pot terdapat 12 varitas krisan pot di Indonesia, yang terbanyak ditanam adalah

varietas Delano (ungu), Rage (merah) dan Time (kuning).

b) Bunga potong

351

Page 31: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Ditandai dengan sosok bunga berukuran pendek sampai tinggi, mempunyai tangkai bunga

panjang, ukuran bervariasi (kecil, menengah dan besar), umumnya ditanam di lapangan dan

hasilnya dapat digunakan sebagai bunga potong. Contoh bunga potong amat banyak antara

lain Inga, Improved funshine, Brides, Green peas, Great verhagen, Puma, Reagen, Cheetah,

Klondike dll.

Syarat tumbuh krisan :

a) Iklim

1) Tanaman krisan membutuhkan air yang memadai, tetapi tidak tahan terhadap terpaan air

hujan. Oleh karena itu untuk daerah yang curah hujannya tinggi, penanaman dilakukan di

dalam bangunan rumah plastik.

2) Untuk pembungaan membutuhkan cahaya yang lebih lama yaitu dengan bantuan cahaya

dari lampu TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik adalah tengah

malam antara jam 22.30–01.00 dengan lampu 150 watt untuk areal 9 m2 dan lampu

dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Periode pemasangan lampu dilakukan

sampai fase vegetatif (2-8 minggu) untuk mendorong pembentukan bunga.

3) Suhu udara terbaik untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah antara 20-26°C. Toleran

suhu udara untuk tetap tumbuh adalah 17-30°C.

4) Tanaman krisan membutuhkan kelembaban yang tinggi untuk awal pembentukan akar

bibit, setek diperlukan 90-95%. Tanaman muda sampai dewasa antara 70-80%, diimbangi

dengan sirkulasi udara yang memadai.

5) Kadar CO2 di alam sekitar 3000 ppm. Kadar CO2 yang ideal untuk memacu fotosistesa

antara 600-900 ppm. Pada pembudidayaan tanaman krisan dalam bangunan tertutup,

seperti rumah plastik, greenhouse, dapat ditambahkan CO2,hingga mencapai kadar yang

dianjurkan.

b) Media tanam

1) Tanah yang ideal untuk tanaman krisan adalah bertekstur liat berpasir, subur, gembur dan

drainasenya baik, tidak mengandung hama dan penyakit.

2) Derajat keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sekitar 5,5-6,7.

c) Ketinggian tempat

Ketinggian tempat yang ideal untuk budidaya tanaman ini antara 700–1200 m dpl.

Pemanenan

352

Page 32: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Penentuan stadium panen adalah ketika bunga telah setengah mekar atau 3-4 hari

sebelum mekar penuh. Tipe spray 75-80% dari seluruh tanaman. Umur tanaman siap panen yaitu

setelah 3-4 bulan setelah tanam. Panen sebaiknya dilakukan pagi hari, saat suhu udara tidak

terlalu tinggi dan saat bunga krisan berturgor optimum. Pemanenan dapat dilakukan dengan 2 cara

yaitu dipotong tangkainya dan dicabut seluruh tanaman. Tata cara panen bunga krisan: tentukan

tanaman siap panen, potong tangkai bunga dengan gunting steril sepanjang 60-80 cm dengan

menyisakan tunggul batang setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah.

Pasca Panen

Bunga hasil panen dikumpulkan lalu diikat tangkai bunga berisi sekitar 50-1000 tangkai

dan disimpan pada rak-rak. Tangkai bunga dipisahkan berdasarkan tipe bunga, warna dan

varietasnya. Lalu dibersihkan dari daun-daun kering atau terserang hama. Daun-daun tua pada

pangkal tangkai dibuang. Kriteria utama bunga potong meliputi penampilan yang baik, menarik,

sehat dan bebas hama dan penyakit. Kriteria ini dibedakan menjadi 3 kelas yaitu:

a) Kelas I untuk konsumen di hotel dan florist besar, yaitu panjang tangkai bunga lebih dari 70

cm, diameter pangkal tangkai bunga lebih 5 mm.

b) Kelas II dan III untuk konsumen rumah tangga, florits menengah dan dekorasi massal yaitu

panjang tangkai bunga kurang dari 70 cm dan diameter pangkal tangkai bunga kurang dari 5

mm.

Bunga potong yang banyak diminati adalah bunga yang mekar sempurna, penampilan

yang sehat dan segar serta mempunyai tangkai batang yang tegar dan kekar, sehingga bunga

potong menjadi awet dan tahan lama. Krisan merupakan salah satu jenis bunga potong penting di

dunia. Pada perdagangan tanaman hias dunia, bunga krisan merupakan salah satu bunga yang

banyak diminati oleh beberapa negara Asia seperti Jepang, Singapore dan Hongkong, serta Eropa

seperti Jerman, Perancis dan Inggris.

4. Mawar

Mawar merupakan tanaman bunga hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar yang

dikenal nama bunga ros atau "Ratu Bunga" merupakan simbol atau lambang kehidupan religi

dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur.

Dalam perkembangannya, menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) dan panas

(tropis). Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara

yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau

353

Page 33: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui,

tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.

Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua

berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5

hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip,

tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah.

Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya

dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang

tahun.

Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya

memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan

merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.

Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik) yang

disebut rose hips. Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal (achene),

sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Spesies dengan

bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan lebah atau serangga lain yang

membantu penyerbukan sehingga cenderung menghasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil

pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan

penyerbukan. Sebagian buah mawar berwarna merah dengan beberapa perkecualian seperti Rosa

pimpinellifolia yang menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam. Dalam sistematika

tumbuhan (taksonomi), mawar diklasifasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub-Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosanales

Famili : Rosaceae

Genus : Rosa

Species : Rosa damascena Mill., R. multiflora Thunb., R. hybrida Hort., dan lain-lain.

Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida yang berasal dari Holand (Belanda).

Mawar yang banyak peminatnya adalah tipe Hybrid Tea dan Medium, memiliki variasi warna

bunga cukup banyak, mulai putih sampai merah padam dan tingkat produktivitas tinggi: 120-280

kuntum bunga/m2/tahun.

354

Page 34: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Varietas-varietas mawar hibrida (Hybrid Tea) yang telah ditanam di Indonesia oleh PT.

Perkebunan Mangkurajo adalah: Coctail, Diplomat, Idole, Jacaranda, Laminuette, Osiana, Pareo,

Samorai, Sonate de Meilland, Sonia, Sweet Sonia, Tineke, Vivaldi, White Success dan Yonina.

Sedangkan mawar tipe Medium antara lain adalah Golden Times, Jaguar, Sissel, Laser, dan Kiss.

Kelebihan varietas mawar hibrida adalah tahan lama dan warna-warninya menarik. Mawar tipe

Hybrid Tea bertangkai bunga 80-120 cm, tipe Medium 40-60 cm.

Beberapa varietas mawar introduksi yang dianjurkan didataran rendah: Cemelot, Frad

Winds, Mr. Lincoln, dan Golden Lustee sebagai mawar bunga potong. Sedangkan varietas Folk

Song, Khatherina Zeimet, Woborn Abbey dan Cimacan Salem untuk tanaman taman.

Pada beberapa spesies seperti Rosa canina dan Rosa rugosa menghasilkan buah rose

hips yang sangat kaya dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami yang

paling kaya. Buah rose hips disukai burung pemakan buah yang membantu penyebaran biji mawar

bersama kotoran yang dikeluarkan. Beberapa jenis burung seperti burung Finch juga memakan

biji-biji mawar.

Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai

pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir

di daerah pantai seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus

seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan binatang,

menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah

dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak takut dan sering merusak tanaman mawar. Beberapa

spesies mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.

Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun beberapa kultivar yang

merupakan hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di daerah beriklim subtropis

hingga daerah beriklim tropis. Tablet suplemen vitamin C sering menambahkan rose hips sebagai

sumber vitamin C alami. Sari buah rose hips merupakan bahan baku sirup setelah melewati proses

penyaringan. Rose hips juga menghasilkan produk-produk lain seperti teh, jelly, selai dan

marmalade.

Mawar taman secara umum digolongkan menjadi 3 kelompok besar :

Wild roses (Mawar Liar): asalnya tumbuh liar, bentuk bunga sederhana, sudah dikenal

manusia sejak zaman dulu. Beberapa spesies mawar terkemuka yang disebut di atas dan

beberapa hibrida yang dihasilkannya merupakan contoh mawar liar.

355

Page 35: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Old Garden Roses: tanaman hasil persilangan sebelum diperkenalkannya Hybrid Tea di

tahun 1867. Bentuk bunga unik dan berbau harum. Berikut ini adalah jenis-jenis mawar Old

Garden disusun menurut urutan umur dari yang paling tua:

o Alba: "mawar putih" hasil persilangan Rosa arvensis dengan Rosa alba. Alba

merupakan contoh Mawar Taman yang paling tua, dibawa ke Inggris oleh bangsa

Romawi kuno. Berbunga setahun sekali. Contoh: 'Semi-plena', 'White Rose of York'.

o Gallica: hasil persilangan dari Rosa gallica yang berasal dari Eropa bagian tengah

dan selatan. Berbunga sekali di musim panas. Contoh: 'Cardinal de Richelieu',

'Charles de Mills', 'Rosa Mundi' (Rosa gallica versicolor).

o Damask - dibawa ke Eropa dari Persia oleh Robert de Brie sekitar tahun 1254

dan tahun 1276. Mawar jenis Summer Damasks (persilangan antara mawar Gallica

dengan Rosa phoenicea) berbunga sekali di musim panas. Mawar jenis Autumn

Damasks (persilangan antara Gallica dengan Rosa moschata) berbunga di musim

gugur. Contoh: 'Ispahan' dan 'Madame Hardy'.

o Centifolia atau dikenal juga sebagai Provence: secara harafiah berarti "seribu

daun mahkota" adalah hasil pemuliaan di abad ke-17 di Belanda. Berbunga setahun

sekali, misalnya: 'Centifolia' dan 'Paul Ricault'.

o Moss: masih kerabat dekat Centifolia, batang dan daun-daun kelopak seperti

ditumbuhi lumut berwarna hijau. Berbunga setahun sekali. Contoh: 'Comtesse de

Murinais', 'Old Pink Moss'.

o China: dapat berbunga berkali-kali sepanjang musim panas hingga akhir musim

gugur. Ada 4 jenis ('Slater's Crimson China' 1792, 'Parsons' Pink China' 1793, 'Hume's

Blush China' 1809, dan 'Parks' Yellow Tea Scented China' 1824) yang dibawa masuk

ke Eropa pada akhir abad ke-18 dan abad ke-19. Jenis-jenis ini kemudian dimuliakan

menjadi mawar Old Garden yang dapat berbunga berkali-kali, seperti 'Old Blush

China' dan 'Mutabilis'.

o Portland: dinamakan untuk mengenang Duke of Portland menerima mawar dari

Italia di tahun 1800). Mawar yang sering dikenal sebagai 'The Portland Rose' (nama

lain: Rosa paestana atau 'Scarlet Four Seasons' Rose') merupakan moyang mawar

Portland. Contoh: 'James Veitch', 'Rose de Rescht', 'The Portland Rose'.

o Bourbon: Mawar yang berasal dari l'Île de Bourbon (sekarang disebut Réunion,

koloni Perancis di Lautan Hindia) diperkenalkan di Perancis pada tahun 1823. Hasil

356

Page 36: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

persilangan 'Autumn Damask' dan 'Old Blush China'. Berbunga berkali-kali. Contoh:

'Louise Odier', 'Mme. Pierre Oger', 'Zéphirine Drouhin'.

o Hybrid Perpetual: Mawar yang banyak dijumpai di Inggris pada zaman Victoria,

merupakan keturunan dari Bourbon. Berbunga berkali-kali. Contoh: 'Ferdinand

Pichard', 'Reine Des Violettes'.

o Tea: Mawar hasil persilangan 'Hume's Blush China' atau 'Parks' Yellow Tea

Scented China' dengan berbagai jenis Bourbon dan Noisette. Berbunga berkali-kali

walaupun tidak selalu berbau harum seperti teh. Contoh: 'Lady Hillingdon'.

o Bermuda "Mysterious" Roses (Mawar "Misterius" Bermuda): kelompok yang

terdiri dari beberapa lusin Mawar asal Bermuda yang sudah dibudidayakan paling

tidak selama satu abad di Bermuda sewaktu "ditemukan." Kemungkinan besar Mawar

Bermuda merupakan percabangan atau kultivar Mawar Old Garden yang dibuang

karena dianggap tidak bisa dipakai. Mawar Bermuda mempunyai nilai ekonomi yang

tinggi karena bisa ditanam di daerah tropis dan semi tropis. Mawar jenis ini dapat

berbunga dalam cuaca panas dan lembab. Tahan terhadap kerusakan disebabkan

oleh Nematoda dan penyakit Bercak Hitam yang menjadi ancaman budidaya mawar di

iklim panas dan lembab. Mawar Bermuda disebut "mawar misterius" karena nama asli

jenis ini sudah tidak diketahui lagi dan hanya diberi nama berdasarkan nama pemilik

taman.

Climbing Roses (Mawar Memanjat): kelompok yang suka merambat di pagar atau bangunan

kanopi, misalnya: Ayrshire, Climbing China, Laevigata, Sempervirens, Noisette, Boursault,

Climbing Tea, dan Climbing Bourbon.

Shrub Roses (Mawar Semak): kelompok dengan kebiasaan semi-memanjat, merambat pada

pagar dan bangunan kanopi. Bunga kecil sampai sedang, mekar tahan lama.

Modern Garden Roses (Mawar Modern Garden): Keturunan dari mawar Old Garden dan

bentuknya beraneka ragam. Kelompok ini dibagi-bagi berdasarkan ukuran tanaman dan ciri

khas bunga, misalnya: "tanaman semak dengan bunga besar," tanaman semak dengan bunga

besar berulang kali," "bunga berkelompok," "menjalar, bunga berulang kali," "semak pendek,

berbunga sekali." Sebagian besar kultivar model mutakhir dapat digolongkan ke dalam 2

kelompok:

o Hybrid Tea: Mawar yang ideal untuk bunga potong karena satu batang bisa

menghasilkan 5 sampai 6 bunga. Bunga berukuran besar dan anggun, memiliki daun

mahkota yang tersusun rapat dan pinggirannya sedikit terlipat ke luar (lihat foto),

357

Page 37: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

sering ditanam di kebun-kebun kecil dan disematkan pada jas sewaktu menghadiri

upacara pernikahan.

o Floribunda: bunga kecil-kecil yang merupakan kelompok dari 10 bunga atau lebih

pada satu batang. Bunga yang rimbun mencolok dari kejauhan sehingga bagus untuk

ditanam di taman-taman umum dan ruang-ruang terbuka lainnya.

Buck Roses: namanya diambil dari nama Profesor Griffith Buck (ahli hortikultura dari Iowa

State University) yang memuliakan lebih dari 90 varietas mawar. Buck roses tahan terhadap

penyakit dan keganasan musim dingin.

English Roses: kelompok yang merupakan hasil hibrida antara mawar Old Garden dan

mawar modern. Bunga berbau harum dan berbunga berulang kali.

Miniature Roses: kelompok dengan bunga berukuran mini (diameter 2-5 cm) dan berbunga

berulang kali.

Mawar yang dikenal di Indonesia sebagian besar adalah mawar jenis Hybrid Tea dan

Medium. Daerah pusat tanaman mawar terkonsentrasi di kawasan Alaska atau Siberia, India,

Afrika Utara dan Indonesia. Sentra penanaman bunga potong, tabur dan tanaman pot di Indonesia

dihasilkan dari daerah Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jakarta.

Manfaat tanaman mawar adalah sebagai berikut :

1) Tanaman hias di taman/halaman terbuka (out doors).

2) Tanaman hias dalam pot pengindah dan penyemarak ruang tamu ataupun koridor.

3) Dijadikan bunga tabur pada upacara kenegaraan atau tradisi ritual.

4) Diekstraksi minyaknya sebagai bahan parfum atau obat-obatan (pada skala penelitian di

Puslitbangtri).

Syarat tumbuh mawar :

a) Iklim

1) Angin tidak mempengaruhi dalam pertumbuhan bunga mawar.

2) Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik adalah 1500-3000 mm/tahun.

Memerlukan sinar matahari 5-6 jam per hari. Di daerah cukup sinar matahari, mawar akan

rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik dari

pada sinar matahari sore, yang menyebabkan pengeringan tanaman.

358

Page 38: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

3) Tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap lingkungan tumbuh, dapat

ditanam di daerah beriklim dingin/sub-tropis maupun di daerah panas/tropis. Suhu udara

sejuk 18-26°C dan kelembaban 70-80 %.

b) Media tanam

1) Penanaman dilakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun atau di

dalam pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30 %), subur,

gembur, banyak bahan organik, aerasi dan drainase baik.

2) Pada tanah latosol, andosol yang memiliki sifat fisik dan kesuburan tanah yang cukup baik.

3) Derajat keasaman tanah yang ideal adalah PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH 5,0) perlu

pengapuran kapur Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar. Pemberian kapur

bertujuan untuk menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca dan Mg, memperbaiki

kehidupan mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi keracunan Fe, Mn,

dan Al, serta menambah ketersediaan unsur-unsur P dan Mo. Tanah berpori-pori sangat

dibutuhkan oleh akar mawar.

c) Ketinggian tempat

Mawar tumbuh baik pada:

1) Ketinggian 560-800 m dpl, suhu udara minimum 16-18°C dan maksimum 28–30°C.

2) Ketinggian 1100 m dpl, suhu udara minimum 14-16°C, maksimum 24–27°C.

3) Ketinggian 1400 m dpl, suhu udara minimum 13,7-15,6°C dan maksimum 19,5-22,6°C.

Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman mawar dapat tumbuh dan produktif berbunga di

dataran rendah sampai tinggi (pegunungan) rata-rata 1500 m dpl.

Pemanenan

Ciri-ciri bunga mawar siap dipetik (dipanen) untuk tujuan sebagai bunga potong adalah

kuntum bunganya belum mekar penuh dan berukuran normal. Untuk tujuan bunga tabur pemetikan

bunga pada stadium setelah mekar penuh. Waktu panen yang ideal adalah pagi atau sore hari

(saat suhu udara dan penguapan air tidak terlalu tinggi). Di beberapa sentra produsen bunga

potong melakukan pemetikan bunga mawar pada malam hari.

Cara panen bunga mawar adalah dengan memotong tangkai bunga pada bagian dasar

(pangkal) atau disertakan dengan beberapa tangkai daun. Alat pemotong bunga mawar dapat

berupa pisau ataupun gunting pangkas yang tajam, bersih dan steril. Tanaman mawar yang

359

Page 39: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

bibitnya berasal dari stek ataupun okulasi dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah tanam atau

tergantung varietas dan kesuburan pertumbuhannya. Pembuangan ini akan produktif bertahun-

tahun berkisar 3-5 tahun. Tanaman mawar yang dipelihara secara intensif dari jenis/varietas

unggul dapat menghasilkan 120.000–280.000 kuntum/hektar/tahun. Tingkat produksi ini

tergantung pada varietas mawar, kesuburan tanah, jarak dan tingkat perawatan tanaman selama

di kebun.

Pasca Panen

A. Pengumpulan

1) Pengumpulan pascapanen bunga potong mawar :

a. Kumpulkan bunga segera seusai panen dan masukkan ke dalam wadah (ember) yang berisi

air bersih. Posisi tangkai bunga diatur sebelah bawah terendam air.

b. Angkut seluruh hasil panen ke tempat pengumpulan hasil untuk memudahkan penanganan

berikutnya.

2) Pengumpulan pascapanen bunga mawar tabur:

Kumpulkan kuntum bunga mawar yang baru dipetik ke dalam suatu wadah (keranjang plastik,

tampah/ember berisi air bersih).

B. Penyortiran dan Penggolongan

1) Sortir bunga yang rusak, layu dan busuk pisahkan secara tersendiri.

2) Klasifikasikan bunga berdasarkan jenis, ukuran bunga, panjang tangkai bunga dan warna

bunga yang seragam. Pengklasifikasian berdasarkan panjang tangkai bunga dipisahkan ke

dalam dua grade. Grade A bunga dengan panjang tangkai lebih dari 60 cm, grade B panjang

tangkai kurang dari 60 cm.

C. Penyimpanan

1) Untuk bunga potong mawar, simpan bunga yang telah dikemas ke dalam ruang penyimpanan

bersuhu dingin (cold storage) dengan kelembaban relatif stabil 90%.

2) Untuk bunga mawar tabur, simpan di tempat/ruangan teduh, dingin, lembab, dan sirkulasi

udara baik.

D. Pengemasan dan Pengangkutan

1) Ikat bunga yang telah diklasifikasikan dan disatukan menjadi suatu ikatan-ikatan. Tiap ikatan

berisi 20 tangkai bunga.

2) Kemas ikatan-ikatan bunga tadi ke dalam keranjang/dos karton dan sirkulasi udara baik.

3) Angkut bunga mawar ke tempat sasaran pasar.

360

Page 40: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

4) Alasi pangkai tangkai bunga dengan kapas basah atau masukkan ke dalam botol plastik berisi

air, terutama untuk tujuan pengiriman jarak jauh.

5) Tambahkan remukan es di sekitar wadah (kontainer) bunga mawar agar kondisi ruangan alat

angkut cukup dingin dan lembab.

5. Melati

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu

berbatang tegak yang hidup menahun. Di Indonesia,

salah satu jenis melati dijadikan sebagai simbol

nasional yaitu melati putih (Jasminum sambac) karena

bunganya dikaitkan dengan berbagai tradisi dari

banyak suku di negara ini. Jenis lain yang juga populer

adalah gambir (J. officinale). Di Indonesia nama melati

dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara.

Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu China (Aceh),

Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa)

dan Manyora (Timor), serta Malete (Madura).

Di Italia, melati casablanca (Jasminum officinalle), yang disebut Spanish Jasmine ditanam

tahun 1692 untuk dijadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati putih (J. sambac)

yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de Medici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati J. parkeri di

kawasan India Barat Laut, Kemudian dibudidayakan di Inggris pada tahun 1923.

Di antara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani baru sekitar 9 jenis

melati yang umum dibudidayakan dan terdapat 8 jenis melati yang potensial untuk dijadikan

tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap

potensi ekonomi dan sosialnya. Tanaman melati termasuk suku melati-melatian atau Oleaceae.

Kedudukan tanaman melati dalam sistematika/taksonomi tumbuhan adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Oleales

Famili : Oleaceae

361

Page 41: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Genus : Jasminum

Spesies : Jasminum sambac (L) W. Ait..

Jenis, varietas dan ciri-ciri penting (karakteristik) tanaman melati adalah sebagai berikut:

Jasminum sambac Air (melati putih, puspa bangsa)

Jasminum multiflorum Andr. (melati hutan: gambir, poncosudo, 'Star Jasmine', J. pubescens

Willd.).

Jasminum officinale (melati casablanca, Spanish Jasmine) sinonim dengan J. floribundum =

Jasmine grandiflorum). Perdu setinggi 1,5 meter.

Jasminum rex - Melati Raja King Jasmine).

Jasminum parkeri Dunn. (melati pot).

Jasminum mensyi (Jasminum primulinum, melati Primrose).

Jasminum revolutum Sims. (Melati Italia)

Jasminum simplicifolium (Melati Australia, J. volibile, melati Bintang). Melati hibrida. Bunga

berwarna merah muda dan harum.

Adapun jenis dan varietes Melati yang ada di Pulau Jawa antara lain:

Jasminum sambac (Melati Putih), antara lain varietas: 'Maid of Orleans', 'Grand Duke of

Tuscany', menur dan 'Rose Pikeke'

Jasminum multiflorum ('Star Jasmine')

Jasminum officinale (gambir).

Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi, kosmetika,

parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh. Di

Indonesia Pusat penyebaran tanaman melati terkonsentrasi di Jawa Tengah, terutama di

Kabupaten Pemalang, Purbalingga dan Tegal.

Syarat tumbuh melati :

a) Iklim

1) Curah hujan 112–119 mm/bulan dengan 6–9 hari hujan/bulan, serta mempunyai iklim

dengan 2–3 bulan kering dan 5–6 bulan basah.

2) Suhu udara siang hari 28-36°C dan suhu udara malam hari 24-30°C,

3) Kelembaban udara (RH) yang cocok untuk budidaya tanaman ini 50-80 %.

362

Page 42: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

4) Selain itu pengembangan budi daya melati paling cocok di daerah yang cukup mendapat

sinar matahari.

b) Media Tanam

1) Tanaman melati umumnya tumbuh subur pada jenis tanah Podsolik Merah Kuning (PMK),

latosol dan andosol.

2) Tanaman melati membutuhkan tanah yang bertekstur pasir sampai liat, aerasi dan drainase

baik, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan memiliki.

3) Derajat keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman ini adalah pH=5–7.

c) Ketinggian tempat

Tanaman melati dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai

dataran tinggi pada ketinggian 10-1.600 m dpl. Meskipun demikian, tiap jenis melati

mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Melati putih (J,sambac)

ideal ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, sedangkan melati Star Jasmine

(J.multiflorum) dapat beradaptasi dengan baik hingga ketinggian 1.600 m dpl. Di sentrum

produksi melati, seperti di Kabupaten Tegal, Purbalingga dan Pemalang (Jawa Tengah), melati

tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran menengah (0-700 m dpl).

Pemanenan

Ciri-ciri bunga melati yang sudah saatnya dipanen adalah ukuran kuntum bunga sudah

besar (maksimal) dan masih kuncup/setengah mekar. Produksi bunga melati di Indoensia masih

rendah yakni berkisar antara 20-25 kg/hektar/hari. Tanaman melati mulai berbunga pada umur 7-

12 bulan setelah tanam. Panen bunga melati dapat dilakukan sepanjang tahun secara berkali-kali

sampai umur tanaman antara 5-10 tahun. Setiap tahun berbunga tanaman melati umumnya

berlangsung selama 12 minggu (3 bulan).

Pemetikan bunga melati sebaiknya dilakukan pada pagi sore, yakni saat sinar matahari

tidak terlalu terik/suhu udara tidak terlalu panas. Hasil panen bunga melati terbanyak berkisar

antara 1-2 minggu. Selanjutnya, produksi bunga akan menurun dan 2 bulan kemudian meningkat

lagi. Produksi bunga melati paling tinggi biasanya pada musim hujan, di Jawa Tengah, panen

bunga melati pada musim kemarau menghasilkan 5–10 kg/hektar, sedangkan panen pada musim

hujan mencapai 300-1.000kg/ha. Data produksi bunga melati di Indonesia berkisar 1,5–2 ton/ha/th

pada musim hujan dan 0,7-1 ton/ha/th pada musim kemarau.

Pasca Panen

363

Page 43: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Di tempat terbuka bunga melati akan cepat layu untuk mempertahankan/memperpanjang

kesegaran bunga tersebut dihamparkan dalam tampah beralas lembar plastik kemudian disimpan

di ruangan bersuhu udara dingin antara 0-5°C.

Salah satu produk pengolahan pascapanen bunga melati adalah Jasmine Oil.

a) Minyak melati istimewa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati dengan pelarut

ether minyak bumi, sebagai bahan baku minyak wangi mutu tinggi.

b) Minyak melati biasa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati dengan pelarut

benzole, sebagai bahan baku minyak wangi mutu sedang.

c) Minyak pomade istimewa, yakni minyak yang diperoleh dengan teknik enfleurage bunga

melati, sebagai bahan baku minyak rambut.

d) Minyak pomade biasa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati bekas enfleurage,

sebagai pewangi teknis.

Teknik enfleurage disebut teknik olesan. Prinsip kerja ekstraksi bunga melati dengan

teknik olesan adalah sebagai berikut:

a) Oleskan lemak muri pada permukaan kaca tipis.

b) Letakan bunga melati yang masih segar (baru petik) diatas permukaan kaca .

c) Simpan kaca tipis bersama bunga melati dalam rak-rak penyimpanan yang terbuat dari

plastik, kayu/logam tahan karat.

d) Biarkan bunga melati selama 3-4 hari sampai bunga tersebut layu.

e) Bunga melati yang telah layu segera dibuang untuk diganti dengan bunga-bunga baru/masih

segar.

f) Lakukan cara tadi secara berulang-ulang selama 2-3 bulan hingga lemak dipenuhi minyak

wangi bunga melati.

Teknik ekstraksi minyak melati dapat dilakukan dengan teknik tabung hampa.

a) Masukan bunga melati segar ke dalam tabung, kemudian alirkan bahan pelarut (alkohol,

ether, chlorofrom, ecetone, lemak murni, ether minyak bumi) secara berkesinambungan.

b) Salurkan cairan ekstrak yang mengandung bahan pelarut dan unsur-unsur bunga melati ke

tabung hampa udara yang dipanaskan sekedarnya untuk menguapkan bahan pelarut. Uap

pelarut diallirkan kembali ke kondensor agar menjadi cairan.

c) Tambahkan ethanol ke dalam unsur bunga melati. Unsur bunga melati biasanya berupa lilin

padat (concrete) yang masih mengandung zat pewarna, damar dan unsur lain yang tidak

menguap.

364

Page 44: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

d) Campurkan minyak tadi dengan alkohol kemudian saring kembali untuk menghilangkan

kandungan damar.

e) Lakukan penyulingan absolut dengan menggunakan sthlene glycol penyinaran dengan sinar

ultra violet untuk menghilangkan zat pewarna.

6. Palem

Palem adalah tanaman hias yang bersifat kosmopolitan, keberadaannya ditemukan di

daerah tropis dan subtropis, di dataran rendah dan tinggi, di pegunungan dan di pantai, di tanah

yang subur dan gersang.

Anggota suku ini relatif mudah dikenali oleh orang awam. Biasanya berbentuk pohon,

semak atau perdu dengan batang yang jarang bercabang dan tumbuh tegak ke atas. Beberapa

anggotanya setengah merambat atau memanjat (umpamanya rotan). Akarnya tumbuh dari pangkal

batang, berbentuk silinder, kurang bercabang tetapi biasanya tumbuh banyak dan masif (padat).

Akar palem biasanya menghunjam dalam ke tanah, sehingga mampu menopang batang yang

tumbuh menjulang tinggi (hingga 20m atau bahkan lebih). Batangnya beruas-ruas dan tidak

memiliki kambium sejati. Bila diiris melintang, batangnya memperlihatkan saluran pembuluh yang

menyebar di bagian dalamnya.

Daun majemuk dan tersusun menyirip tunggal yang khas dan menjadi tanda pengenal

yang paling mudah. Pada beberapa kelompok ditumbuhi duri. Tangkai daun dilengkapi pelepah

daun yang membungkus batang. Bunga tersusun dalam karangan yang bila masih muda

terlindung oleh seludang bunga. Karangan bunga palem ini disebut mayang. Tangkai mayang ini

bila dilukai akan mengeluarkan cairan manis yang disebut nira. Dalam karangan bunga ini terdapat

bunga betina dan/atau bunga jantan. Jika keduanya ditemukan bunga betina terletak di bagian

lebih pangkal. Orang Jawa menyebut bunga betina sebagai bluluk. Penyerbukan dilakukan oleh

serangga atau burung. Buahnya biasanya memiliki kulit luar yang relatif tebal, yang menutupi

bagian dalam (mesokarpium) yang berair atau berserat. Biji dilindungi oleh lapisan buah bagian

dalam (endokarpium) yang keras dan berkayu. Klasifikasi botani tanaman palem adalah sebagai

berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Keluarga : Aracaceae (Palmaceae)

Genus : Archontophoenix,Mascarena, Cyrtostachys, Roystonea

365

Page 45: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

Spesies : Ravenea sp. (palem putri); Mascarena lagenicaulis atau Hyophorbe lagenicaulis

(palem botol), Cyrtostachys lakka (palem merah), Roystonea sp. (palem raja)

a) Palem putri

Sekilas bentuknya seperti palem raja, daun yang lebih lebar dan warna lebih hijau. Tanaman

berasal dari Madagaskar, banyak dimanfaatkan sebagai penghias pinggir jalan atau

tanaman pot.

b) Palem botol

Batang bawahnya menggelembung dan batang atas menyempit sehingga mirip bentuk botol.

Pertumbuhan lambat, tajuknya sempit sehingga tidak memerlukan tempat yang luas.

c) Palem merah

Disebut juga sebagai pinang merah dan merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh di

hutan rawa dataran rendah sampai 500 m dpl. Keistimewaannya terletak pada pelepah dan

tulang daun yang merah menyala. Untuk mempertahankan warna merah, palem ini ditanam

di tempat yang terik.

d) Palem raja

Dikenal dengan Royal palm karena bentuknya yang menawan dengan batang yang kokoh,

daun yang hijau dan segar. Pelepah yang rontok akan meninggalkan bekas lingkaran atau

garis berwarna abu-abu putih. Tinggi tanaman mencapai 25-30 m. Jenis yang banyak

ditanam adalah palem raja Kuba. Spesies palem raja yang dikenal adalah Roystonea regia,

R. buringuena dan R. elata.

Tanaman hias dari keluarga Araceceae (Palmae) disebut sebagai Kaum Bangsawan dari

Kerajaan Tanaman. Keempat tanaman palem di atas adalah tanaman di luar rumah (outdoor plant)

yang dimanfaatkan sebagai penghias jalan (palem putri, raja, kadang-kadang botol) atau sebagai

tanaman hias di halaman rumah (palem merah dan botol). Sentra penanaman palem terdapat di

Jawa Barat dan Jakarta.

Syarat tumbuh tanaman palem :

a) Iklim

1) Tanaman palem adalah tanaman tropis dan subtropis sehingga selama pertumbuhannya

diperlukan penyinaran matahari penuh. Pada waktu perkecambahan dan pembibitan

sebaiknya jangan terkena sinar matahari yang langsung.

366

Page 46: 9. hortikultura

Komoditas hortikultura

2) Suhu udara yang diperlukan adalah 25-33°C, dan masih tumbuh baik di luar kisaran suhu

udara tropis tersebut.

b) Media tanam

Tanah harus mengandung pasir. Selain itu akar tanaman ini tidak menyukai genangan air.

c) Ketinggian tempat

Tanaman ini dapat tumbuh mulai dari daratan rendah sampai ke daratan tinggi.

367