i laporan pfnelitian...laporan pfnelitian pengaruh pemasangan transistor assisted contacf itacl...
TRANSCRIPT
LAPORAN PfNELITIAN
PENGARUH PEMASANGAN TRANSISTOR ASSISTED CONTACf ITACl DENGAN BEBERAPA MACAM COIL
PADA UNJUK I(ERJA MOTOR BENSIN
DENGAN BIAYA DPP-UGM TAHUN 1988/1989 POS PENELITIAN
NOMOR KONTRAK: UGM/1395/M/09/01
TANGGAL: 2 JANUARl 1989
DIAJUKAN OLEH:
Jr. J anu Pardadi
J urusan Teknik Mesin
Kepada FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
1989
j'C~f
6 zg.t-8f ftu· f· c.. I
PRAKATA
Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan unjuk kerja }D.Ot?r ·
bensin yang menggunakan pengapian konvensional dengan motor bensin
yang menggunakan pengapian konvensional ditambah alat/unit Transistor
Assisted Contact (T AC). Dengan demikian diharapkan basil peneJitian ini
bisa dipakai sebagai acuan dalam pemilihan alat\unit TAC yang sesuai.
Pada pelaksanaan penelitian terpaksa salah satu jenis/merk.IAC
tidak dapat digunakan. Setelah digunakan beberapa saat tiba-tiba TAC
tersebut macet dan jenisfmerk tersebut sudah merupakan jenis yang langka
di pasaran (merupakan salah satu merk produksi dalam negeri yang perta
ma), sehingga untuk mencari penyebab kemacetan tersebut mengalami
kesukaran. Salah satu unit (karburator) mesin yang digunakan u_ntuk perco
baan terpaksa diganti dengan jenis yang lain karena unjuk kerja unit terse
but tidak tetap pada beban yang cukup berat.
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan -terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada : (
1. Pimpinan Universitas Gadjah Mada atas dana yang telah diberikan untuk
melaksanakan penelitian ini.
2. Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dan Pitppinan
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada atas
fasilitas yang telah diberikan untuk melaksanakan penelitian ini.
ii
iii
3. Bapak Ir.Dharmawan Tjipto Harijono atas bimbingannya dalam pelaksa
nrum oenelitian ini.
4. Segenap petugas Laboratorium Motor Bakar, Jurusan Teknik, Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada atas bantuan tenaga yang diberikan
dalam penyelenggaraan penelitian ini.
Mengetahui :
Pembimbing
~~~--lL ]JharmawanJ:i.ilgQ_Harijono
NIP 130 177 222
Y ogyakarta, Juli 1989
Pelaksana Rroyek Penelitian I
( \ :\ ;\;!Jl
rl\jv 1r.~IJ Parqadi
NIP 131476 756
•
INTI SARI
Transistor Assisted Contact Q'AC) merupakan alatfunit tambahan yang
dipasang pada pengapian konvensional motor bensin dengan maksud memper
baiki untai sistem pengapian konvensional dan unjuk kerja mesin. Setelah
bebarapa tahun terakhir ini dipasarkan beberapa merk unit .IAC, timbul be
berapa pendapat dari pemakai .lAC tentang manfaat pemasangan unit
tambahan tersebut. Ada yang memuji tetapi ada juga yang mengeluh, karena
pemasangan unit tersebut kadang-kadang justru menimbulkan kesulitan baii
pemakai. Hal tersebut yang mendorong penyusun melakukan penelitian ini.
Penelitian dila~anakan dengan menggunakan beberapa jenis/me~k
TAC yang ada dan beber,apaj_enis/merk.m.ll yang banyak digunakan. Unjuk
kerjjl mesin dengan pengapian konvensional dibandingkan dengan unjuk
kerja mesin yang menggunakan alatfunit tambahan.IM::; pada sistem
pengapiannya.
Keuntungan pemasangan unit .:rAC :
1. Sistem pengapian masih mampu menghasilkan tegangan yang cukup pada
elektrode busi untuk putaran mesin di atas 4000 - 5000 putaran per menit.
Z. Behan pemutus arus mekanis menjadi lebih ringan karena arus dan
tegangan yang melewati pemutus arus tersebut menjadi jauh lebih kecil.
Umur pemutus arus mekanis akan menjadi lebih lama dan jarak waktu
pengaturan sis tern pengapian itu sendiri juga menjadi jauh lebih lama.
iv
PRAKATA
INTISARI
·······················································-···························· ........................................................................................
DAFfARISI ···················································································· I. PENGANTAR
Latar Belakang
Tinjauan Pustaka
Landasan Teori
Hipotesis
········································································· ············································-·························· ·······································-······························· .........................................................................
Rencan.a Penelitian ..................................................................... .
II. CARA PENEUTIAN
Bahan Penelitian ·····································-································· Alat
Jalan Penelitian
Analisis Hasil
·······································-······························· ············································-·--······················ ·········································-······························
Kesulitan..:kesulitan dan Pemecahannya ................................. .
ill. HASIL PENEUTIAN DAN PEMBAHASAN ...................... (IV. KESIMPUIAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
lAMP IRAN
·················································
1. Data Pengamatan ...................................................................
2. Contoh· Perhitungan ·······································-······················
ii
iv
v
1
2
4
18
18
21
21
30
31
33
34
70
73
93
v
DAFfARJSJ
PRAKATA ·······················································-···························· ii
INTI SARI ...............................................................•........................ . IV
DAFTARISI ···················································································· v
I. PENGANTAR
Latar Belakang ········································································· 1
Tinjauan Pustaka ........................................................................ 2
Landasan Teori ·······································-······························· 4
Hipotesis ......................................................................... 18
Rencana Penelitian ..................................................................... . 18
II. CARA PENELITIAN
Bahan Penelitian ·····································-································· 21
Alat ·······································-······························· 21
Jalan Penelitian ············································-··-······················ 30
Analisis Hasil ·········································-······························ 31
Kesulitan-kesulitan dan Pemecahannya ................................ .. 33
ill. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 34
'IV. KESIMPUIAN DAN SARAN ················································· 70
DAFTAR PUSTAKA
lAMP IRAN
1. Data Pengamatan ................................................................... 73
2. Contoh Perhitungan ·······································-······················ 93
v
I. PBNOANfAR
.I&mr Belakane
Sudah sejak beberapa waktu terakhir ini dipasarkan oleh beberapa
perusahaan (baik dari luar negeri maupun dalam negeri) suatu alat/unit
yang bisa digolongkan dengan Transistor Assisted Contact (I AC) . .IAC
merupakan suatu alat/unit tambahan yang dipasang pada sistem pengapian
motor bensin konvensional dengan tujuan untuk menyempumakan sistem
pengapian konvensional itu sendiri sehingga diharapkan unjuk kerja mesin
bisa diperbaiki.
Pada berbagai kasus yang terjadi, ada pemakai Transistor Assisted
Cop tact (T AC) yang memuji basil pemasangan alat/unit terse but tetapi ada .. pula yang mengeluh karena pemasangan alatfunit tersebut tidak memberi
pengaruh pada unjuk kerja mesin bahkan sering kali cenderung menyulitkan
pemakainya. Dengan ada kasus-kasus terse but peneliti tertarik untuk
mencoba meneliti pengaruh pemasangan berbagai rna~ Transistor Assist
.sld Contact yang ada di pasaran. Transistor Assisted Contact tersebut dipa
sang pada mesin percobaan di Laboratori~m Motor Bakar Jurusan Ieknik
Mesin FT-UGM dengan menggunakan berbagai merk,gill. ·
Hasil penelitian ini diharapkan dapat ·digunakan sebagai pedoman
(acuan) dalam pemilihan jenis TransistorAssisted Contact dan jenis/merk
S2.il yang cocok untuk dipasang pada motor bensin dengan pengapian
l.
3
Motorola 12 28 Piezo 0,01 15 18
Ma;neto · Tegangan rendah 60 20 1S-25 6000 Tegangan tinggi 50 20 18-25 6000
----------·------------------------------------------------------------------------------------------* Data tersebut berasal dari mesin 8 silinder dan pada jenis pengapian
magneto waktu kenaikan arus .£Qi} diamati pada putaran 2500 putaran per
menit (ppm).
Hanya sa yang merk .IAC yang ada pada tabel di atas ( yang pernah
diuji ) tidak beredar di Indonesia. Pada tabel di atas terlihat bahwa waktu
kenaikan arus _c.oi1 yang diperlukan untuk mencapai tegangan yang diingin
kan hampir sama antara pemgapian konvensional dengan pengapian yang
memakai IAC. Hanya tegangan maksimum yang mungkin dicapai lebih
tinggi kalau menggunakan TAC dan tegangan yang dihasilkan oleh pengapi
an dengan T AC mulai turun pada putaran kerja mesin yang lebih tinggi bila I
dibandingkan dengan pengapian yang konvensional.
Di halaman 546 buku Internal Combustion Engine .and Air Pollution
karangan Edward F.Obert (1973), disebutkan bahwa jarak pemutus arus
mekanis pada pengapian dengan menggunakan bantuan .lAC dapat diku
rangi sampai setengah jarak yang seharusnya ( bila menggunakan pengapian
yang konvensional ). Pengurangan jarak pemutus arus tersebut akan me
ringankan be ban komponen pemutus arus mekanis itu sendiri untuk meng
hindari kemungkinan terloncatnya pemutus arus dari _gm-nya. Pengurangan
jarak terse but bila tidak disertai dengan penggunaan jenis _gill yang khusus
(untuk pemakaian TAC), akan mengakibatkan tegangan induksi yang timbul
di lilitan primer ( pada saat pemutus arus terbuka ) menjadi cukup tinggi
4
sehingga bisa merusak transistor yang digunakan pada unit .lAC itu sendiri.
PenWinaanmil khusus tersebut bisa dilihat pada tabel data berikut :
Daftar 1-2 ( OBERT. 1973. lnterna,l Combustion EnKine .a.rul Air
Pollution ).
-----------------------------------------------------------------------------------------------------Sistem (12 volt) Na/Np Np lp Rp
amp. ohm
-------------------------- ----------------- ------ --------KQnv~nsiQnal ; Pada umumnya 100-130 5 2,7 Delco-Remy 93 275 4 1,9 TransistQr (T AC) ; Motorola 250 100 Pada umumnya 250 7 1,7 Delco-Remy 248 130 8 0,46 TransistQr (CD) ; Delco-Remy 130 112 16 0,45 Prestolite 60-200 . 10-30 10-100 1,0
.Qill khusus terse but di atas mempunyai perbandingan lilitan sekunder dan
primer ( Ns/Np ) yang lebih tinggi hila dibanding dengan.mll yang biasa.
Landasan.TeQri
Sebuah motor bensin memerlukan suatu sistem pengapian untuk
memberikan energi yang diperlukan ke dalam volume kecil silinder dalam
waktu yang cukup pendek dan untuk selalu menimbulkan api dalam silinder
terse but pada setiap kondisi operasi.
5
Suatu sistem pengapian motor bensin mempunyai keperluan dasar
l!ab!tg!li b~rilrut ~
1. Sistem harus mempunyai sumber energi listrik
2. Sistem harus bisa memberikan arus listrik yang cukup untuk membang
kitkan energi yang tinggi pada busi untuk membakar campuran bahan
bakar dan udara di dalam silinder.
3. Sisteni harus menghasilkan tegangan puncak yang besar dari pada
tegangan minimum yang diperlukan di busi pada semua putaran kerja
mesin.
4. Sistem harus bisa menimbulkan busur api yang cukup di elektrode busi
dengan energi yang cukup pula untuk memastikan bahwa pembakaran
campuran bahan bakar dan udara tersebut mempunyai kemungkinan
terjadi yang tinggi.
5. ,Sistem harus bisa membagi tegangan tinggi tersebut ke setiap busi di
setiap silinder pada waktu yang tetapfpasti dalam setiap siklus dari
motor bensin terse but.
Salah satu jenis sistem pengapian yang masih banyak digunakan
adalah sistem pengapian konvensional. Sistem pengapian konvensional yang
digunakan oleh mesin-mesin lama a tau mesin-mesin baru yang dipasang
pada kendaraan-kendaraan komersial/niaga saat ini biasanya mempunyai
skema dasar seperti pada gambar 1.
r--------------, t I
I
..... HAMBATAN Batcrai -=-
I p s
Fiber
Cam Coil
Kondcnsor ·
Gambar 1. Pengapian konvensional
6
Distributor , '-- - ... -," '"' c-, ', ,... - ., ' . -\ I '"'J I I\ I " - I r---T----4 I
----~' ~·-:: :;::; busi _
Biasanya ~ mempunyai lilitan primer dari kawat tembaga no. 20
dengan jumlah lilitan an tara 100 sampai dengan 180 ( = Np ), sedang lilitan
sekunder menggunakan kawat tembaga no. 38 dengan jumlah lilitan _±
18.000 ( = Ns). Perbandingan antara Ns/Np dibuat anatara 100 sampai
dengan 130 dan bila pemutus arus mekanis diganti dengan transistor, maka
jumlah lilitan primer bisa lebih banyak dan perbandingan Ns/Np bisa lebih
sedikit dan perbandingan Ns/Np bisa antara 200 sampai dengan 250 sehing
ga tegangan yang keluar dariSQil bisa lebih tinggi.
Pada waktu pemutus arus terhubung, arus dari baterai akan melalui
lilitan primer dan menimbulkan medan magnet. Medan magnet tersebut
melalui lilitan ·primer dan akan menimbulkan tegangan seperti yang terjadi
pada lilitan sekunder.
7
C Tanpa Kondensor
,...... !:!,...... :I
~.
"'G'v" C c: + c '-' .. '0 u
A e c .. '0 '-' Waktu .. . ! ~ ,...... ., I
:I '-'
3000cps
F II <
1+---Pemutus arus tertutup ..,j. Pemutus arus terbuka _ __,~ 3 m detik. 1 I 1,5 m detik
'V 1m detik~ ~ Busur api (loncatan api)
Gambar 2. Arus dan medan fluks di lilitan primer
Pada gambar 2 terlihat bahwa untuk bisa menghasilkan arus dan kuat
~edan magnet yang maksimum diperlukan waktu beberapa saat. Pada
putaran mesin 2000 ppm(putaran per me nit), arus bisa sampai di titik C
tetapi pada putaran mesin 4000 ppm, arus himya akan mencapai titik B
·ketika pelllutus arus mekanis terbuka. Tegangan induksi yang timbul pada
lilitan primer tersebut selalu menimbulkan aksi yang berlawanan dengan
8
tegangan yang menimbulkan sehingga pada waktu pemutus arus tertutup
lagi (pada periode berikutnya) kenaikan arus di lilitan primer akan tertaban.
Kelambatan kenaikan arus di lilitan primer ini e~;kan mengakibatkan te
gangan yang ditimbulkan di lilitan sekunder menjadi rendah. Untuk
menghin-dari kejadian tersebut, maka tegangan induksi·di lilitan primer
harus secepatnya dihilangkan. Pemasangan kondensor pada pengapian
konvensional ini dimaksudkan untuk memutus arus lilitan primer secepat
mungkin dan akan menghilangkanfmenurunkan kuat medan fluks secara
cepat.
Jika pemutus arus terbuka, medan magnet akan menurun dengan
cepat bersama-sama dengan aliran arus (baik di lilitan primer maupun
sekunder) yang mengisi kapasitor di kedua sirkuit (primer dan sekunder)
tersebut. Kuat medan turon dengan cepat selama kondensor terisi ( garis CE
pad~ gambar 2 ) dan terus turon selama tenaga di kondensor terbuang (garis
EF ). Aliran arus resonansi di sirkuit primer yang berisolasi akan ri:J.erubah
energi magnet ke arus listrik yang mengalir di sirkuit sekunder.
Tegangan di busi akan naik sampai pada barga yang dapat mengatasi
jarak ( ~ ) kedua elektrode busi, sehingga terjadi loncatan api/busur api
dian tara kedua elektrode terse but ( seperti terlihat pada gam bar 3, terjadi .±
o:oo01 detik sesudah pemutus arus terbuka atau kira-kira 2° putaran poros
engkol pada putaran mesin .± 3000 putaran per me nit ). Tegangan pad a
sirkuit sekunder akan turon ketika busur api terbentuk/terjadi dan energi
listrik yang tersimpan di medan magnet akan berubah menjadi panas dalam
busur api tersebut.
D 10 sampai 25 kv · ~-----;;;.AI
c.. j •
c: <
1:0:
..._ __ Komponen induktansi --~
Waktu
' Komponen kapasitas
30 Megacyles detik
Busur api (loncatan api) rv 1 m detik ------i~
1-4---------Pemutus arus terbuka 1,5 m detik--------to-1
Garnbar 3. Tegangan dan arus di lilitan sekunder
9
Untuk mendapat~an unjuk kerja mesin yang maksimum, saat penga
pian di elektrode busi harus diatur sesuai dengan kecepatan putar mesin dan
beban mesin. Pengaturan pada berbagai kecepatan putar dan beban tersebut
.-
10
dibantu dengan menggunakan centrifuial advance dan yacuum advance,
sehingga bisa diperoleh saat pengapian yang tepat pada berbagai kecepatan
dan beban ..
Sistem pengapian konvensional dengan menggunakan pemutus arus
mekanis merupakan sis tern pengapian yang murah, mudah pemasangannya
dan cukup memadai untuk mesin dengan kecepatan rendah dan sedang.
Berbagai kesalahan akan muncul bila sistem pengapian konvensional ini
digunakan untuk mesin dengan tekanan kompresi yang tinggi atau untuk
mesin yang beroperasi pada kecepatan putar yang tinggi. Kesalahanfketidak
sempurnaan tersebut adalah :
1. Unjuk kerja mesin yang beroperasi pada kecepatan putar yang tinggi ( di
atas 4000 putaran per menit ) menjadi buruk karena arus dan kelentur
an pemutus arus mekanis yang digunakan terbatas.
2. pmur pemutus arus relatif pendek karena arus yang melalui pemutus
arus cukup besar pada putaran mesin yang rendah.
3. Umur busi relatif pendek karena energi yang dilepas melalui elektrode
busi cukup besar pada putaran mesin yang rendah.
4. Kenaikan tegangan dan harga. tegangan maksimum pada sirkuit sekun
der buruk karena operasi pemutus arus mekanis tidak menentu.
Kesalahan-kesalahan tersebut terutama karena cara pemutusan arus
di sirkuit primer dengan menggunakan pemutus arus mekariis tidak efisien.
Persamaan diferensial untuk sirkuit primer dan sirkuit sekunder
sistem pengapian tersebut adalah (OBERT, 1973, Internal Combustion
Engine.an.d Air pollution ) :
11
~p- + L ~d-It_p_ + M_s --d~~t~ + R_ L = Ybat = -p -·-p --p -p Yo ........... : .. cp
( 1)
q5 di5 . dip _ + L5 ---- + Msp ------ + R5 I5 - 0 .................................. ( 2 )
C5 dt dt dengan M = induktans bersama antara lilitan primer dan sekunder.
q = laju pengisisan
C = kapasitans
L = induktans
R = hambatan
indeks p = sirkuit primer
indeks s = sirkuit sekunder
Menurut Miller ( 1965 ), penyelesaian persamaan ( 2) adalah dengan
men~abaikanfmenghilangkan hambatan ( R5 ) dan arus primer ( Ip) beru
bah dari harga kondisi tunak I0 ke harga nol seperti :
I = I e-ou p 0
dengan o<. = konstanta s.ebarang
,y s
-M I . 1 = _______ f! ______ ( e (- ott) - cos ( --- ) +
Cl 2 + 1 VLC 1 --
LC sin ( VLC) ..... (3)
V s akan menjadi lebih besar ( pada t sebarang ) karena :
1. Penurunan arus primer yang lebih cepat (yang lebih besar,.
jika ex > > ( 1/ LC)
12
2. Arus primer yang lebih besar ( I makin besar )
3. Kapsitans sekunder yang m~ kecil ( C makin kecil )
U ntuk menyederhanakan integrasi persamaan ( 1 ), M dan salah satu dari ke
4 variabel sirkuit ( M, C, L, R ) dianggap = 0. Dengan penyederhanaan
tersebut maka akibat hubungan lilitan primer dan sekunder bisa dihilangkan
dengan kesalahan maksimum 10% ( akibat dari induktans M bisa menjadi
lebih kecil bila keadaan tunak didekati ).
Persamaan ( 1 ) bisa di~elesaikan dengan menganggap M dan C = 0. Penye
lesaian persamaan tersebut memperlihatkan bahwa kenaikan arus bersama
dengan bertambahnya waktu ( t ), mendekati harga keadaan tunak,
I = 0
Yo
R
I vo -Rt/L I =---(1-e )
R
= 10 ( 1 - e-Rt/L) ( amp.) ......................................................... ~ ( 4 )
dengan t = waktu aktif sirkuit ( detik )
R = hambatan (ohm )
L = induktans ( henry )
Sirkuit tersebut terutama dipengaruhi oleh hambatan dan kapasitans.
Dengan cara yang sama, penyelesaian persam::tan ( 1 ) me-nunjukkan bahwa·
tegangan ( V ) pada kapasitans akan naik bersama dengan pertambahan
wakt}l \ t ), mendekati harga pada keadaan tunak V o·
.-
13
V = V 0
( 1 - e -t/RC ) ( volt ) ........................................................ ( 5 )
P~d~ ha2ian keadaan tidak tunak dari oersamaan tersebut di atas, RC dan
L/R disebut konstanta waktu. Bila t = 3 x konstanta ~aktu ( t = 3 x RC atau
t = 3 x L/R ), tegangan atau arus besarnya akan = 95% dari harga pada
keadaan tunak.
Pada sirkuit yang sangat dipengaruhi oleh induktans dan kapasitans, getaran
arus bisa diperoleh dari (OBERT, 1973, Internal CombustionEngine..arui
Air Pollution ) :
dq I = d;- = Imaksimum sin 2 TT f t ( amp.) ................................... ( 6 )
dan tegangan pada kapasitans :
V = Vmaksimum cos 2 7T f t ( volt ) .......................................... ( 7 )
Dari frekuensi asli getaran :
f - -~ir ~ ( Hz ) ......................................... · ................................ ( 8 )
Sebagai contoh, ketika pemutus arus pada sirkuit primer konvensional
terbuka, energi mengalir dari induktans prumer mengisi kondensor. Waktu
yang diperlukan untuk pengisian tersebut bisa didekati (OBERT, 1973,
Internal Combustion Engine .allil Air Pollution ) :
Waktu puncak -~ = ~7[\f = 1~6 vrc···························· ( 9) .
Dengan cara yang sama, di sirkuit sekunder ( sebelum busur api terjadi)
14
energi dari induktans sekunder mengisi kapasitans sirkuit sekunder.
Energi magnetik ran~ tersimpan pada induktans yang bersama arus I adalah
( OBBRT. 197~. Internal Combusdon ~ng~ne .arul.Att PoUudon ~:
1 2 E=---LI
2 (Joule ) .......................................... ~ ....................... ( 10)
dan energi listrik yang tersimpan pada kapasitans dengan tegangan V adalah
1 2 E=---CV
2 ( Joule ) ...................... ~ ......................................... ( 11 )
Dari sejumlah energi yang tersimpan di lilitan primer tersebut, 85% diterus
kan ke lilitan sekllnder.
Pada rumus-rumus di atas terlihat bahwa_ dengan kenaikan kecepatan
putar mesin yang berarti t ( waktu aktif sirkuit) juga semakin kecil maka I
dan E juga akan turun. Dengan demikian energi yang disalurkan oleh elek-,
trode busi akan turun dengan pertambahan kecepatan mesin, sehingga
jumlah energi yang diharapkan tersalurkan melalui elektrode busi tidak
akan terpenuhi pada putaran tinggi. Bila mesin direncanakan untuk putaran
tinggi ( dengan t. pada putaran tinggi masih cukup lama), pada putaran
rendah akan tersalur energi yang berlebihan melalui elektrode busi dan :'
pemutus arus mekanis akan dilalui arus yang besar sehingga akan memper-
pendek umur busi dan pemutus arus mekanis itu sendiri.
Persamaan-persamaan di atas menunjukkan b~hwa penurunan arus
karena pertambahan kecepatan mesin bisa dihindari dengan :
15
1. mengurangi induktans primer ( L ), tetapi cara ini juga akan mengurangi
energi yam~ tersimpan. 2. menaikkan waktu kontak ( t )
3. menambah hambatan ( R )
Waktu kontak ( t ) bisa, dinaikkan menjadi 2 x lipat dengan cara mengganti
sistem pengapian konvensional menjadi sistem yang menggunakan 2 buah
.roll dan 2 buah pemutus arus mekanis, dengan demikian arus sirkuit primer
dapat mencapai har&a optimum.
Dengan melipat gandakan tegangan ( V ) dan hambatan ( R ) akan sama
dengan melipat gandakan wantu kontak ( t ), dengan demikian merubah
sistem pengapian tegangan 6 volt ke sistem pengapian· tegangan 12 volt akan
membantu operasi mesin pada putaran tinggi. Problem yang mendasar
adalah bagaimana arus di sirkuit primer secara cepat menjadi nol sehingga
dengan demikian medan · magnetik yang timbul juga akan cepat hilang. Pada
peilgapian konvensional, tugas tersebut dilaksanakan oleh kondensor yang
dipasang sejajar dengan pemutus arus mekanis. Rata-rata waktu yang diper
lukan oleh kondensor untuk tugas tersebut adalah 50 detik. Waktu tersebut
relative lama, sehingga diperlukan peralatan yang mengurangi waktu yang
diperlukan oleh kondensor.
Problem tersebut di atas menjadi semakin kompleks karena timbul
aksi transformasi dari~ induksi. Bila tegangan 10.000 volt terjadi.di lilitan
sekunder ( dengan menghilangnya medan magnetik ), di lilitan primer akan
timbul tegangan.± 100 volt ( dengan anggapan bahwa perbandingan lilitan
sekunder ~ primer = 100 : 1 ). Kerusakan akan terjadi bila kabel busi tidak
16
. . terhubung sehingga mungkin timbul tegangan 25.000 volt di lilitan sekunder
atau 250 volt di lilitan primer. Tegangan ini ( di lilitan primer) "dibuang"
melalui pemutus arus mekanis, sehingga pada putaran yang rendah mungkin
terjadi loncatan api di pemutus arus mekanis. Hal ini akan menyebabkan
kesulitan saat menghidupkan mesin.
Dengan menganggap bahwa seluruh energi yang tersimpan dalam
medan magnetik muncul di lilitan sekunder, tegangan maksimum di lilitan
sekunder bisa dicari dengan subtitusi persamaan energi magnetik ke persa
maan energi listrik :
V s maksimum = fp~ ............................................................ ( 12 )
Di sini kelihatan bahwa yang paling ideal untuk menaikkan tegangan
maksimum lilitan sekunder adalah dengan menurunkan I mengurangi
kapasitans sekunder. I
Kapasitans sekunder timbul dari lilitan sekunder sendiri dan dari semua
bagian sirkuit sekunder, salah satu di antaranya adalah panjang kabel tegan
gan tinggi ke busi. Sebagai contoh, memindahkan .mil dari bagian belakan~
ke bagian tengah dari mesin ( yang berarti memperpendek kabel tegangan
tinggi ke busi ) sudah akan menurunkan kapasitans sekunder dari 75 pf
menjadi 30 pf, sehingga akan bisa menaikkan tegangan maksimum sekunder
..± 20%.
Tegangan optimum yang dimungkinkan untuk mesin kendaraan modern.±
25 kv. Untuk me.ndapatkan tegangan sebesar itu, waktu untuk meningkatkan
arus I tegangan sekunder perlu diperpendek dengan memperbesar arus
.sekunder dan memperkecil kapasitans sekunder.
Arus sekunder yang tinggi bisa didapat dengan ~
17
. 1. menaikkan kecepatan pemindahan medan magnetik ( lebih cepat putus
pada arus primer ).
2. menaikkan arus primer.
Untuk sistem pengapian konvensional, waktu untuk meningkatkan arus 1 tegangan tersebut antara 80 sampai 200 detik dan untuk sis tern penga
pian konvensional dengan tarnbahan T AC adalah 60 sampai 200 detik.
Dari uraian di atas terlihat bahwa :
1. Untuk menyempumakan pembakaran campuran udara dan bahan bakar
di dalam ruang silinder mesin bensin dengan m-emeperbesar energi
panas yang dilepaskan I disalurkan oleh elektrode busi ke campuran
terse but. Hal ini berarti menaikkan tegangan pada elektrode busi itu
· sendiri atau juga tegangan pada llilitan sekunder.
2. Untuk menaikkan tegangan tersebut bisa denan:
a. memperbesar waktu kontak pemutus arus mekanis ( t ), berarti akan
menaikkan arus. ·
b. menurunkan kapasitans sekunder ( bisa dengan memperpendek
kabel tegangan tinggi busi ).
c. mengganti sistem pengapian dengan menggunakan 2 buah coil dan 2
buah pemutus arus.
Kemungkinan yang bisa dilakukan dan cukup murah untuk menaikkan
tegangan tersebut adalah cara (a) atau (b) ..
18
3. Pada pengapian konvensional, fungsi kondensor sangat penting yaitu
untuk m~nghilan2kan dengan ceoat arus/tegangan induksi pada lilitan
primer.
4. Energi dari sirkuit primer hanya.± 85% yang diteruskan ke sirkuit
sekunder.
Hipotesis
Dengan pengaturan jarak pemutus arus yang berbeda an tara penga
pian konvensional dengan pengapian konvensional + .lAC dan pemakaian
beberapa~ dan.IAC yang berbeda, diharapkan akan memberikan te
gangan elektrode busi yang berbeda sehingga akan menghasilkan pembakar-
an dan unjuk kerja mesin yang berbeda pula.
Rencana Penelitian
Sesuai dengan basil pen.elitian-penelitian / percobaan-percobaan
yang telah dilakukan, maka peneliti merencanakan cara penelitian sebagai
berikut: ' 1. Melaksanakan percobaan menggunakan pengapian konvensional dengan
memakai berbagai macam/merk_gll} dengan data pengamatan:
a. tegangan yang dihasilkan oleh ~
b. waktu yang diperlukan untuk menghabiskan 50 cm3 bahan bakar.
c. manometer pada aliran udara masuk ke karburator
19
d. momen torsi yang dihasilkan oleh mesin
e. t~gartgan b.at~rai yang diguna.ka.n
f. tekanan vakum saluran masuk silinder
Pada percobaan pengapian konvensional ini dibuat jarak pemutus arus
dan saat pengapian yang sesuai dengan buku petunjuk mesin bensin yang
digunakan.
2. Melaksanakan percobaan menggunakan pengapian .IA.C dengan
memakai bermacam-macam merk _gill yang sama seperti percobaan 1,
hanya jarak pemutus arus diusahakan 2/3 dari jarak yang seharusnya
dengan waktu pengapian yang sama dengan percobaan 1.
3. Membandingkan hasil-hasil percobaan 1 dengan hasil-hasil percobaan 2.
Setiap percobaan dihitung :
a. rapat udara sekitar
b, daya mesin yang dihasilkan
c. jumlah udara yang masuk mesin setiap jam
d. jumlah bahan bakar yang masuk mesin setiap jam
e. konsumsi bahan bakar spesifik
f. perbandingan udara - bahan bakar
dan untuk membandingkan unjuk kerja mesin pada percobaat} 1 dengan
unjuk kerja mesin pada percobaan 2, dibuat grafik :
a. tegangan tinggi pada busi dengan putaran
b. perbandingan udara - bahan bakar dengan putaran
c. perbadingan udara - bahan bakar dengan daya mesin pada putaran
tetap ( 3000 putaran per menit )
20
d. konsumsi bahan bakar spesifik dengan daya mesin pada putaran tetap
( 3000 putaran per menit )
e. tekanan vakum dengan_ daya mesin
lL CARA PENELITIAN
Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian kali ini adalah beberapa
macam merk Transistor Assisted Contact (IAC) yang ada di pasaran yang
bisa digunakan untuk mesin dengan 4/6/8 silinder dengan tegangan aki 12
volt. Di samping .IA.C juga diperlukan beberapa macam merk .£Oil yang
banyak digunakan masyarakat untuk mesin dengan tegangan aki 12 volt.
Untuk T AC yang digunakan adalah 2 buah produksi luar negeri
(Jepang dan Inggris) dan 2 buah produksi dalam negeri, sedang merk.£Qil
yang digunakan ada 5 macam baik yang menggunakan hambatan maupun
yan~ tidak menggunakan hambatan.
Peralatan percoba,an yang dipakai adalah motor bensin yang. biasa
digunakan untuk praktikum di Laboratorium Pesawat Tenaga di Jurusan
Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Unit motor bensin yang digunakan adalah motor bensin yang lama
(FORD 1300 CORTINA), karena unit motor bensin percobaan yang baru
masih ada hambatan mengenai pondasi mesin sehingga getaran mesin masih .
terasa di peralatan mesin yang lain termasuk unit pengontrol mesin.
21
22
G
H
F
Gambar 4. Motor Bensin yang digunakan, lengkap dengan perlatan peleng
kap.
•
23
Keterangan Gambar 4 :
A = Mesin Ford 1300 Cortin~, 4 silinder, diameter silinder 80,98 mm.,
panjang langkah 62,99 mm., isi silinder 1298 cc.
B = Unit dynamometer hydraulik
C = Rangka landasan mesin
D =Unit panel pengontrol
E = Katub pengatur aliran sirkulasi air pendingin
' F = Pipa gas buang
G = Tangki bahan bakar
H = Tangki air pendingin
Unit motor bensin yang digunakan sudah dilengkapi dengan unit peralatan
pengontrol yang ditempatkan pada sebuah panel kontrol dan juga sudah
dilengkapi dengan dynamometer hydraulik untuk mengetahui torsi yang
dihasilkan oleh motor bensin pada poros outputnya. Untuk penelitian kali
ini karburator yang digunakan karburator untuk mesin Toyota Kijang 1300
cc yang menurut pengamatan sementara ini mempunyai karakteristik yang
lebih baik bila dibandingkan dengan karburator asli mesin Ford 1300 Corti-.-ria yang tidak menggunakan pompa percepatan.
Gambar 5. Panel pengontrol mesin percobaan
Keterangan gambar 5 :
I = Penunjuk temperatur air pendingin yang keluar dari mesin
2 = Penunjuk temperatur air pendingin yang masuk ke mesin
24
3 = Katub pengatur jumlah tambahan air pendingin yang dimasukkan ke
tangki air pendingin, untuk mengatur temperatur air pendingin yang
akan disirkulasi.
25
4 = Katub utama aliran.sirkulasi air pendingin~ selalu dalam kead.aan
terbuka penuh selama percobaan.
5 = Rotameter, untuk mengetahui laju aliran air pendingin yang masuk ke
mesin.
6 = Manometer, untuk mengetahui perbedaan tekanan di saluran udara
masuk mesin dengan tekanan udara luar ( mm H20 )
7 = Penunjuk temperatur dari gas huang
8 = Penunjuk tekanan minyak pelumas mesin
9 = Penunjuk temperatur minyak pelumas mesin
10 = Penunjuk waktu kerja mesin untuk memb~tu mengetahui waktu turon
mesin.
11 = Penunjuk arus keluar/masuk ke aki
12 = Kunci pengapian mesin
13 = Pengatur pembukaan katub karburator
14= Pengatur katub utama aliran bahan bakar
15 = Gelas-gelas bahan bakar untuk mengetahui jumlah bahan bakar yang
digunakan oleh motor.
16 = Pemutus arus listrik ke tiap-tiap busi di silinder untuk mengetahui
kerusakan/ketidak beresan di tiap-tiap silinder. .-
...
.. :.-~
Gambar 6. Dynamometer Hydraulik ( pandangan depan )
Keterangan Gambar 6. :
17 = Penunjuk putaran mesin ( ppm )
18 = Alat pemutar pengatur be ban dynamometer hydraulik
19 = Pengunci pengat~r beban dynamometer hydraulik '
26
20 = Temp at kedudukan untuk tambahan alat Tecquipment E32 (function
2enerator).
21 = Poros penguhung dengan mesin
22 = Pengatur keseimbangan be ban dynamometer hydraulik
..
j
iJ Gambar 7. Dynamometer Hydraulik ( pandangan belakang)
.-Keterangan Gambar 7. :
23 dan 24 = Penunjuk keseimbangan beban dynamometer hydraulik
25 = Saluran air masuk ke dynamometer hydraulik
26 = Pengatur tambahan be ban pada dynamometer hydraulik
27
Skema dasar sistem pengapian konvensional dengan menggunakan
tanibahan Transistor Assisted Contact (TAC) :
28
TRANSISTOR
Gambar 8. Skema Dasar untai Unit Transistor AssistedQ>ntact
Pemasangan untai unit Transistor Assisted Contact. (TAC) di penga
pian konvensional pada kenyataannya seperti gambar 9 :
·--~~-------------------------------------·
--
r - - - - - - - - u...a;tAJ: - - - - - - -1
I I L..--------------
I I I
I
ZlliU DIOIIA 0
I _..;. ____ J
COIL '
Gambar 9. Cara pemasangan untai unit.IAC ( pada kenyataannya)
29
Peralatan tambahan sebagai alat ukur adalah sebuah alat yang tergo
long ~~d~rhana untuk menganalisa kondisi suatu mes4I ( ProfesSional Bench
model Engin~ Analyzer, DIXCO 398 ).
Alat terse but mempunyai kemampuan untuk mentest :
1. Tegangan output pengapian secara relatif
2. Kondisi pemu tus arus mekanis
3. Kondisi~-
4. Sudut kontak pemutus arus mekanis ( ~ll ~ )
5. Putaran mesin
6. Kondisi generator ac/ de yang terpasang di mesin kendaraan
.-
Skala putaran meslo
Skala sud1lt kontnk .....
pemutus arus/bateral
Skala arus
Skala bambatan
Skala tegangan
Jlijau
Kabel test
Penghubung arus tlnggl
Kabel arus
Gambar 10. Alat analisa mesin DIXCO 398
Tonbol pemllih
Jumlah slllnder/rotor
w \0
30
h!m Penelitian
sama dengan pengamatan standard untuk mengetahui unjuk kerja mesin.
Hanya di sini digunakan bermacam-macam merk ,gill dan pada percobaan
berikutnya digunakan tambahan Transistor Assisted Contact (fAC).
Urut-urutan percobaan:
1. Mesin Ford 1300 Cortina ukuran-ukurannya di buat standard lebih
dahulu:
a. jarak elektroda busi.± 0,7 em.
b. jarak pemutus arus .± 0,6 em.
c. saat pengapian 8° sebelum titik mati atas, penyetelan pada mesin
dalam keadaan mati
2. Percobaan mulai dilaksanakan dengan mneggunakan salah satu merk .mil I
. ( tanpa .lAC ) dan diamati/ dicatat :
a. aliran udara masuk ke silinder
b. waktu yang diperlukan untuk menghabiskan 50 cc bahan bakar
c. tegangan pada output aki
d. tegangan pada elektroda busi
, 'e. tingkat kevakuman pada saluran masuk ke silinder
f. torsi yang mungkin bisa dicapai pada putaran-putaran tertentu.
g. temperatur sekeliling mesin, tekanan udara sekeliling, kelembaban
. nisbi udara sekeliling pada saat percobaan dilaksanakan.
3. Percobaan diulangi dengan menggunakan Uiiit .IAC. Hal ini dilaksana-
31
kan secara berulang-ulang dengan menggunakan.IAC yang b~rlainan (3
macam).
4. Langkah l sampai dengan 3 diulangi d~ngan me~ggunakan bermacam- ·
macam merk.mil (5 macam merk~).
Analisis lmsil
Data hasil pengamatan pada percobaan ini dianalisa untuk menda
patkan data tentang :
1. daya yang dihasilkan oleh mesin untuk tiap kondisi pengamatan
2. kapasitas udara yang masuk ke masm tiap kondisi pengamatan
3. kapasitas bahan bakar yang masuk ke mesin tiap jam setiap saat
4. konsumsi bahan bakar spesifik tiap kondisi pengamatan
5. p,erbandingan udara- bahan bakar tiap kondisi pengamatan
Untuk mendapatkan data terse but di atas, digunakan cara-cara dan rumus
rumus sebagai berikut :
1. menghitung rapat udara sekitar :
.! = p I R. T .................................................................................. ( 13 )
dengan P dalam satuan kg/m2
Tdalam°K
R ( konstanta gas ideal ) = 29,3 m kg/kg°K
32
2. menghitung daya mesin :
P0 ,.(Tnooo):r27fn/60 (kW) ........................................... (14l
3 .. menghitung jumlah udara setiap jam :
Dengan mengetahui penurunan tekanan pada orifice dapat dihitung
aliran udara yang masuk mesin. Penurunan tekanan ini diukur dengan
memakai manometer :
1:1 P = 98,1 h0 ( N / m2 ) ............................................................ ( 15 ) _
dengan h0 = besaran yang ditimjukkan oleh manometer ( em H20 )
Dari persamaan Bemquli :
·~ P = 0,5fV2 (N/m2) ..........................•.................................... ( 16)
V = ( 2A PIJ )0,5 ( m/detik)
Jumlah udara yang masuk mesin /jam :
Q = Cd X 0,25 X 7fx 02 XV X 36()() (kg/jam) ......... ; ............... ( 17)
dengan D = diameter orifice = 0,055 m
cd = koefisien dischar~_orifice = 0,6
4. menentukan jumlah bahan bakar tiap jam :
9 = ( 50/t) x ( O'j10oo ) x 3600 (kg/jam) ............................... ( 18 )
5. menentukan konsumsi bahan bakar spesifik ( SFC)
SFC = q I p d ( kg/kWh ) ·························································· ( 19 )
33
6. menentukan perbandingan udara - bahan bakar ( AFR ) :
Dengan mendapatkan data-data tersebut di atas, graflk yang akan digunakan
untuk membandingkan unjuk kerja mesin. untuk setiap jenis ~ dapat
dibuat.
Kesulitan-kesulitan ilml pemecahannya
Di dalam menjalankan percobaan-percobaan dijumpai sedikit kesuli
tan untuk menjaga suatu kondisi pengamatan secara tetap selama waktu
yang diperlukan untuk menghabiskan bahan bakar sebanyak 50 cc. Untuk
memecahkan persoalan tersebut, terpaksa mengganti karburator yang asli
dengan karburator yang biasa digunakan untuk mesin Toyota Kijang.
Dengan penggantian tersebut bisa didapat kondisi pengamatan yang lebih
baik dan lebih tetap. Karena kemampuan dan kondisi tiap percobaan yang
mengunakan ~ dan IAC yang berlainan selalu berbeda, maka terpaksa
jumlah pengamatan tiap percobaan sedikit berbeda.
Pada mesin percobaan ini tidak dilengkapi dengan untai yang digu
nakan untuk mempermudah saat menghidupkan _!llesin ( jika menggunakan
.ciiJ yang memakai hambatan ), sehingga ketika menggunakan .£Qjj yang
memakai hambatan terpaksa dihubung singkat lebih dahulu untuk dapat
menghidupkan mesin.
Secara umum kesulitan-kesulitan yang timbul dalam percobaan ini
dapat diatasi, walaupun tidak secara sempurna.
Untuk memudahkan pembacaan dan pambahasan, inaka basil perhi
tungan dari data-data pengamatan selama penelitian ditulis dalam bentuk
tabel-tabel dan grafik-grafik seperti berikut:
I.ABORATORIUM MOTOR BAKAR- JURUSAN 1EKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK- UNIVERSITAS GADJAH MADA =======================================
Hasil perhitungan percobaan pada penelitian :
PENGARUH PEMASANGAN TAC PADA MOTOR BENSIN
Jenis / Merk Coil : ND GT Coil
( dengan hambatan di dalam Coil)
Daya mesin dinyatakan dalam satuan kW.
1. Kapasitas~Lm3/detik) :
----------------------------------------------------~----------------------------------------------Daya Mesin ..Qill .QW + ..QW + .QW +
pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti .TAC Alpha tetap
---------------------------------------------- -------------------------------------6,28318 51,90895 49,18513 49,10309 52,01257
7,85397 57,38750 54,99065 57,57848 57,50206
9,42477 67,01417 65,06582 64,95728 . 67,14794
10,99556 77,38129 73,77770 71,57944 75,57252
. 12,56636 84,76696 83,39745 81A2826 84,93618
34
35
-------Daya Mesin .Qill .QW + .cwJ + .QW + rutda putar Tanoa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Aloha
an tetap
----------------------- ------9,42477 67,01417 65,06582 64,95728 67,14794
12,56636 73,41034 71,69904 71,57944 73,55689
14,13715 79,2921:3 75,79938 75,67295 77,53577
15,70795 88,22825 81,56432 81,42826
17,27874 104,33740 104,16340
2. Kapasitas bahanhJw_ masuk mesin ( ke/jam )
---------------------- -----------------Daya Mesin .Qill .Qill + .Qill + .Qill_+
pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha tetap
-------------------------·· -- -------------------6,283.18 4,066220 3,865872 3,697618 3,95151:3
I 7,85397 4,784336 4,661283 .,839542 4,934748
9,42477 5,668399 5,772329 5,740506 5,817520
10,99556 7,268190 6,818447 6,706730 7,051539
12,56636 7,812624 7,771671 7,711631 7,987442
------------------------- --------------------Daya Mesin .Qill .Q2il + .Qill + .Qill + pada putar Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti. TAC Alpha
an tetap '
--------------------------------------- ------------------9,42477 5,668399 5,772329 5,740506 5,817520
12,56636 6,580349 6,673741 6,545752 6,619176
14,13715 7,344967 7,037075 7,006597 6,995014
15,70795 7,871587 7,760221 7,608250
17,27874 13,23430 12,48441
3. Konsumsi baban halw spesifik ( ki/kWh )
·---··-·-·· .... --------·---Daya Mesin · .coil
· pada torsi Tanpa TAC tetap
.coil + TAC Ultra
36
.coil + .coil + TAC Eti TAC Alpha
--------------------------------------------6,28318 0,6471595 0,6152731 0,5884946 0,6289049
7,85397 0,6091611 0,5934935 0,6161901 0,6283122
9,42477 0,6014363 0,6124637 0,6090871 0,6172586
10,99556 0,6610111 0,6201088 0,6099486 0,6413076
12,56636 0,6217094 0,6184505 0,6136726 0,6356209
---------------------------------------------------------------- ------Daya Mesin .Qill .Qill_ + Qill + .Qill + pada putar Tanpa TAC TAC Ultra - TAC Eti TAC Alpha
an tetap
---------9,42477 0,6014363 0,6124637 0,6090871 0,6172586
12,56636 0,5236480 0,5310799 0,5208948 0,5267377
I 14,13715 0,5195506 0,4977716 0,4956158 0,4947964
15,70795 0,5220013 0,4940315 0,4843567
17,27874 0,7659293 0,7225297
4. Perbandin2anudara- babanb.akar ( AFR)
Daya Mesin .Qill .Qill + Qill + .Qill + pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha
tetap -
6,28318 12,76590 12,72291 13,27966 13,16267
-7,85397 11,99487 11,79732 11,89751 11,65248
9,42477 11,82242 11,27202 11,31560 11,54237
10,99556 10,64657 10,27202 10,67278 10,71717
"12,56636 10,85000 10,73095 10,31560 10,63371
37
----···· .... -Daya Mesin .Qill .Qill + .Qill + .Qill +
ptuiA put!U' TrutpA TAC TAC lfltrSt TAC Rti TAC AlphSt an tetap
----9,42477 11,82242 11,27202 11,31560 11,63371
12,56636 11,15600 10,74345 10,93525 11,54237
14,13715 10,79545 10,77143 10,80024 11,11270
15,70795 11,20844 10,51057 10,70263 11,08443
17,27874 7,883866 8,343479
ao ~-------------------. -a- To.npa TAC
- TAC ULTRA
- TAC ETI
li 1~ +-----------,eo::::~.-.=::::sE!--'-----l - TAC ALPHA
-
0~---~---~---~---~----~ 0 1000 2000 3000 4000 0000
PUTARAN MESIN (rpm)
Gambar 11. Grafik tegangan tinggi busi - putaran mesin untuk ~ ND GT ~
--
38
14 ~----------------~~------~--~--------~-a- Tan~aTAC
~
~ -< ~
- TAC ULTRA
- TAC ETI
--.- ThC ALPHA
~iS
~ I
~ < 12 0 ::> ::z: ..... < c_:, 25 ~ 11 z
~ r:LI p..
10 0 1000 2000 3000 4000 0000
PUTARAN MESIN (rpm)
Gambar 12. Grafik perbandingan udara-bahan bakar dengan putaran mesin untuk,mll ND GT .mil
12 ~------------~--------------------------~-a- TanpaTAC
- TAC ULTRA ~
~ ~l ~
- TAC ETI
+-~::~~~~~~~~~~::~:-------------~-+- TAC~ :I: ;§ I 10
~ Q ::>
~ g
c_:, 25 ~
~ 8
~ l:z.l p..
7+-------~--------~-------.------~--------~ 9 11 13 15 17 19
DAYA MESIN PADA PUTARAN TETAP 3000 rpm (kW)
Gambar 13. Grafik perbandingan udara-bahan bakar dengan daya mesin pada putaran tetap 3000 putaran per menit untuk ~ ND GT ~
~ .63+-------------------------------~~------~ < CQ
~.58+---~~------------------~~------~ ~ CQ
~,53+-----------~~~------------~----------~ ~ ::::> ~ ~.48+--------.-------.--------~~------------~
9 11 13 15 17 19
DAYA MESIN PADA PUTARAN TETAP (kW)
39
Garnbar 14. Grafik konsumsi bahan bakar spesifik - daya mesin pada putaran tetap untUk_gill ND GT gill
36~--------------~------------------------~ -e- TanpaTAC
- TAC ULTRA
30f*--~~~~~~~------------------------~_._ TACEn
(!I
~25+-------------------~~------------------~ z -.__.. ~20+-----------------------~----------------~ ~ ~ < > 15+-----------------------~--~------------~ ~ z ~10+----------------------+--~----------~
~
11 16 21
DAYA MESIN (kW)
- TAC ALPHA
Gainbar 15. Grafik tekanan vakum- daya mesin untuk_gill ND GT _gill
40
Pada data basil perhitungan dan grafik untuk percobaan dengan
menggunakan.mil merk "ND GT ooil" ti!rliha.t hahwa =
1. tegangan tinggi keluaran pengapian pada busi, untuk pengapian tanpa
.IAC akan mulai turon setelah putaran mesin di atas 3500 putaran per
menit. Sedang untuk pengapian dengan tambahan.IAC pada putaran ,,
yang sama masih menunjukkan kecenderungan naik.
2. konsumsi bahan bakar spesifik pada be ban yang cukup besar untuk
pe~gapian dengan tambahan .IAC rata-rata lebih rendah bila dibanding
kan dengan pengapian tanpa .IA.C.
Jenis / Merk.Qill : Hitachi ( dengan hanibatan di luar ~)
1. Kapasitas w1am masuk mesin ( m3/detik ) :
---------------------------------~-------------- -----------Daya Mesin .cmJ nUl + .c.rul. + .cmJ +
pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha
tetap ---------~--------------·-~--------------------------------------------------------------
6,28318 52,01257 51,85701 51,77108 51,92610
7,85397 57,50206 57,33008 57,23508 57,40647
9,42477 67,14794 66,94711 66,83617 64,76323
10,99556 73,55689 73~3688 73,21536 73,43460
12,56636 84,93618 84,68213 84,54182 83,00961
--
------------------Daya Mesin .CQll .cmJ + pada puta.r Tanpa TAC TAC Ultra
an tetap
-------------------------------------------9,42477 67,14794 66,94711
12,56636 73,55698 71,27064
14,13715 .77,53577 77,30386 "
15,70795 86,68762 84,68213
17,27874 105,4600
2. Kapasitasbahan·~ masuk ~ ( k~!jam)
Daya Mesin .Qill .cQiJ + pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra
tetap
41
!Jill + .Qill + TAC Eti TAC·Alpha
---------66,83617 64,76323
'75,22163 73,43460
80,94263 81,18500
82,76179 88,25740
.Qill + .Qill + TAC Eti TAC Alpha
-------------------------------------------------------------------------------~---------------------6,28318 4,000587 3,969109 3,802281 4,081637
7,85397 4,748996 4,925001 4,866099 4,815106
9,42477 5,778993 5,862586 5,700287 5,662912
10,99556 6,744951 6,750317 6,641820 6,468390
12,56636 8,229105 7,650856 7,782838 7,571089
---------------------------------------------- -------------------------------------------Daya Mesin .Qill .Qill + .Qill + .Qill + pada putar Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha
an tetap :
--------------------------------------------- ------------------------------------------9,42477 5,778993 5,862586 5,700289 5,662912
12,56636 6,606664 6,477280 6,639694 6,272083
14,13715 7,075362 7,178613 7,194537 . 7,433580
15,70795 7,903046 7,739026 7,622720' 7,936689
17,27874 13,55539 13,23430
42
3. KonsumsLbahan bakar spesifik ~ k&lkWb ) : -----------------·········--------------------
Do.yo. Ue~in iliJ ~ ~
pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra tetap
.~+ ~+ TAC Eti TAC Alpha
-------------------------------------------------- ·---6,28318 0,6367137 0,6317039 0,6051523 0,6496133
7,85397 0,6046614 0,6270711 0,6195715 0,6130791
9,42477 0,6131707 0,62Z0383 0,6048198 0,6008541
10,99556 0,6134247 0,6139127 0,6040453 0,5882726
12,56636 0,6548519 0,6088363 0,6193391 0,6024887
------------------------- .... ----------------------------------------------------------Daya Mesin .Qill pada putar Tanpa TAC
an tetap
.Qill + TAC Ultra
.Qill + .Qill + TAC Eti TAC Alpha
------------------------------------------- -------------------------------------------9,42477 0,6131707 0,6220383 0,6048198 0,6008541
12,56636 0,5257407 0~154460 0,5283705 0,4991170
I 14,13715 0,5004799 0,5077835 0,5089098 0,5258187
15,70795 0,5031240 0,4926821 0,4852779 0,5155773
17,27874 0,7990402 '='
4. Perbandingan udara - bahan hakar ( AFR ) : --------------------------------·--------------------------------------------
baya Mesin .Qill .Qill + .Qill + .Qill + pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC. Alpha
tetap
--------------------------------------------- --------------------------------.-------6,28318 13,00124 13,06515 13,61580 12,72188
7,85397 12,10826 11,64062 11,76201 11,92216
9,42477 11,61931 11,41942 11,72505 11,43638
10,99556 10,90547 10,86421 11,02339 11,35284
. 12,56636 10,32144 11,06832 10,86260 10,96402
43
------------------------------------------------- ------Daya Mesin .Qill .Qill + .QW,+ .cwl + paoa putar Tanpa TAC TAC UlUa TAC Ell TAC _Alpha
an tetap
------------------------------------------------- ------9,42477 11,61931 11,41942 11,72505 11,43638
12,56636 11,13377 11,00317 11,32908 11,70817
14,13715 10,95856 10,76863 11,25057 10,92139
15,70795 10,96889 10,94222 10,70263 11,12018
17,27874 7,779936
=======================================
20 -r-------------------. -e- Ta.npf:L TAC
- TAC ULTRA
- TAC ~I
.....--. 16'+------------~=----::~---~ - TAC AlPHA .t --
o+---~---~---~--~---~ 0 1000 2000 3000 4000 5000
PUTARAN MESIN (rpm)
. -
Gambar 16. Grafik tegangan tinggi busi- putaran mesin untuk,gill Hitachi
44
16~--------------------------~--~~----~ -e- TanpaTAC
- TAC ULTRA - TAC ETI
...,.._ .TAC AlPHA
10+-------~-------r------~------~------~ 0 1000 2000 3000 4000 5000
PUTARAN MESIN (rpm)
Gambar 17. Grafik perbandingan udara-bahan bakar dengan putaran mesin untuk~ Hitachi
12~--------------------------------------~ -e- TenpaTAC -w- TAC ULTRA
~ -· T.A.C ETI
~ 11 t------------=::::::::::-....;,;~:::~:!:==~§a~----~ _.,_ TAC ALPHA
~ I 10+---------------------------------~--_, ~ ~
~ 9 ~. as ~ e+---------------------------------~----~ f5 P-.
7+---------~--------~---------r--------_, g 11 1S Hi 17
DAYA MESlN PADA PUTARAN TETAP 3000 rpm (kW)
Gambar 18. Grafik perbandingan udara·bahan bakar dengan daya mesin pad a putaran tetap 3000 putaran per menit untuk .kQ.il Hitachi
'
'45
,...... .e ~---------------:------~-'if -&- Tanpa TAO ~ ~~~~ t
-......... - TAClCTI
,.;' -+- TAC A.U'HA ~
~ -~
~ ~ .6
a:l
~~!-----~~~~~ I 0 ++------~-----~------~r------~ ~ . 9 11 13 15
DAYA MESIN PADA PUTARAN TETAP 3000 17
rpm (kW)
Gambar 19. Grafik konsumsi bahan bakar spesifik - daya mesin pada putaran tetap untuk~ Hitachi
36~----------------------------------------, -e- Tan~aTAC
30t--~~~~~~~~------------------------~ -'-' ~25+9~--------------~~--------------~----~ z -........... ~20+--------------------~~-----------------~
~ > 10+-------------------------~~--------------~
~
~ 10
11 16 21
DAYA MESIN (kW)
- T.'\C ULTRA - TAC ETI
- TA= ALPHA
Gambar 20. Grafik tekanan vakum - daya mesin untuk~ Hitachi
46
Untuk percobaan dengan menggunakan.kQU "Hitachi" ( dengan
m~nssun~btn h~mb~t~n ) t~rlihAt bAhWA !
1. tegangan tinggi keluaran pengapian pada busi untuk semua percobaan (
yang menggunakan pengapian konvensional dan yang menggunakan
pengapian dengan tambahan.IAC) sampai putaran 4000 putar~n per
menit masih menunjukkan kecenderungan untuk naik.
2. konsumsi bahan bakar spesifik untuk semua percobaan.dengan menggu
nakan ~ "Hitachi" ini rata-rata sama pada be ban yang bermacam-
rna cam.
Jenis I Merk~ : Bosch ( tanpa hambatan)
-----------------------------------------------------------------------------------·----------------Daya Mesin .QW pada torsi · Tanpa TAC
tetap
6,28318 51,77108
7,85397 57,23508
9,42477 66,83617
10,99556 73,21536
12,56636 80,94263
.QW + TAC Ultra
51,80558
54,60788
62,26256
69,97411
79;13433
.cml+ .Qlli+ TAC Eti TAC Alpha
54,44505 51,73655
59,64156 54,53511
66,68129 62,17960
76,99693 68,98207
87' 79000 77,12430
47
-------------------------------------------------·-· ----···-------------·-Daya Mesin .Qill paaa putar Tanpa T AC
an tetap
.c.o.il + Tt\C UltrA
.Qlil + .Qill + Tt\C 5u Tt\C Alpha
-------------------------------- -- ------------9,42477 66,83617 62,26256 66,68129 62,17960
12,56636 71,15254 66,88072 75,04732 68,98207
14,13715 79,08163 71,19996 80,75506 71,10509
15,70795 84,54182 84,59816 104,7271 82,70660
17,27874 96,08305 88,05256 86,22759
18,84954 88,05256 86,22759
23,56192 91,37645 89,61034
2. Kapasitas bahan ]2alw. masuk mesin ( ki/jam ) :
----------------------------------------------------------·------------Daya Mesin .Qill .Qill +
pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra tetap
.Qlil + .Qill + TAC Eti TAC Alpha
---------------------------------------------------------------·------------6,28318 4,021133 3,995521 3,941411 3,928224
7,85397 4,859261 5,079880 5,037315 4,730909
9,42477 5,630677 6,0135520 5,673899 5,755939 10,99556 6,545440 6,925570 6,998642 7,145303
12,56636 7,384002 7,991042 8,205400 7,878852
48
-----------------------------.-.---------------------------------------------------------------------Daya Mesin .Qill ~+ ~+ ~+
pada putar Tanpa TAC TAC Ultra TAC Bti TAC Alpha an tetap
---------------------9,42477 5,630677 6,013520 5,673899 5,755939
12,56636 6,156987 6,834444 6,707695 .6,505928
14,13715 6,607976 7,164383 . 7,171178 7,000466
15,70795 7,490630 8,310684 13,15477 8,206487
17,27874 8,754871 9,033352 9,009296
18,84954 9,800335 9,728347
23,56192 10,99297 12,26117
3. Konsumstbahan ~ spesifik ( k&lkWb ) :
---------- - -- ---------- ------· --------------------------------Daya Mesin .Qill .cQll + .Qill+ .Qill+
peda .torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha tetap
---------------------------------------- -----------------------6,28318 0,6399837 0,6359075 0,6272955 0,6251967
7,85397 0,6187009 0,6467910 0,6413714 0,6023585
9,42477 0,5974339 0,6380548 0,6020199 0,6107246
10,99556 0,5952800 0,6298512 0,6364968 0,6498350
12,56636 0,5876007 0,6359075 0,6529656 0,6269796
49
------------------- -------------------- .....•....•
Daya M"in ~ .QUI + .Qill + ..c.o.u + pada putar Tanpa TAC TAC Ultra . .TAC nil TAC Alplla
an_ tetap
-------------------9,42477 0,5974339 0,6380548 0,6020199 0,6107246
12,56636 0,4899578 0,5438683 0,5337818 0,5177257
14,13715 0,4674191 0,5067769 0,5072757 0,4951821
15,70795 0,4768687 0,5290750 0,8374595 0,5224416
17,27874 0,5160675 0,5228014 0,5214091
18,84954 0,5199244 0,5161053
23,56192 0,4665565 0~5203807
4. Perbandingan~udara - bahau~haW ( AFR ) :
------------------------------------------------------------------------------------------Daya Mesin .Qlli .cmi + .Qill + .Qill +
.pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha tetap
------------------------ ----------------6,28318 12,87475 12,96591 13,81359 13,17047
7,85397 11,77856 10,74984 11,83995 11,52741
9,42477 11,87001 10,35376 11,75229 10,80269
10,99556 11,87001 9,973779 11,75229 9,654184
12,56636 10,96189 9,902880 10,69905 9,788774
50
------------------------------------Daya Mesin .cwl .Qlli + .Qill + .Qill +
paaa puw.r Tanpa TAC TAC Ultrii TAC Eti TAC AlphA an tetap
--------------------------------------9,42477 11,87001 10,35376 11,75229 10,80269
12,56636 11,55639 9,785831 11,18824 10,60296
14,13715 11,96760 9,938045 11,26106 10,15719
15,70795 11,28634 10,17945 7,961152 10,07802
17,27874 10,97481 9,747495 9,570958
18,84954 8,984647 9,039072
23,56192 8,312264 7,308465
=======================================
\
\
ao.-----------------~--------------~.-e-T~paT~
- TAC ULTRA
- TAC E11
. ]' 18~-------7=--:r-:::::~~:::;::=:::::;;-----i _.,.._ TAC AI..PHA -
0+----r--~--.-----~------~--~ 0 1000 2000 3000 4000 0000
PUTARAN MESIN (rpm)
Gambar 21. Grafik tegangan tinggi busi- putaran mesin untuk,gill Bosch
51
14. ---------:-----:----------------., -a- Tallp& TAC
--M- TAC ULTRA
~ ........,_ TM; J:TI
~lv+--------------~~----------------------~-+- TAC~
112 ~11~-------------+-~--~~~---~
~ ~lo+-----~---; re ~~~---~-----~-----~-----~----~
0 1000 2000 3000 4000 0000
PUTARAN MESIN (rpm)
Gambar 22. Grafik perbandingan udara-bahan bakar dengan putaran me sin untuk .roil Bosch
18~~--~------~---------------------~--e- T~&TAC
--M- TAC ULTRA .
~ ' - TAC l!:Tt p::j i1 +-------------\-----=~~~----_:_---~ - TAO A1.PHA
~ 1 to+--~~=----~~~~~----------------~
~ ::::> ~ g
~ 1•-+-----...___~---1 ~
~+---------,----------~--------~ g 14 lg 24
DAYA MESIN PADA PUTARAN TETAP 3000 rp·m (kW)
Gamoar 23. Grafik perbandingan udara-bahan bakaT dengan da-ya mesin pada putaran tetap 3000 putaran per menit UD:tuk w Bosch
52
- .Q ,--------,..------------------.:..... -a- Tanpa 'fAC t ~~~ ) - TAC l!:TI
~.o -;-- TJI.O ~
·~ ~
~.?+------------~~-------------------~
Gambar 24. Grafik konsunisi bah an bakar spesifik - daya me sin pad a putaran tetap untuk.mil Bosch
36 .....-----------------------------. ~ Tanpa TAC
- TACULTRA
30 t-~~~~~~----------------------~- TACEn -TAl: AlPHA -
C-' = 20 :z: -'-" :::liC 20
~ > 10
~ ~10
:
6
11 HS 21
DAYA MESIN (kW)
Gambar 25. Grafik tekanan vakum - daya mesin untuk~ Bosch
53
Pad a percobaan dengan menggunakan .kO.il "Bosch" his a dilihat
h~w~~
1. mulai pada putaran 3500 putaran per meni~ tegangan keluaran pengapi
an pada busi untuk semua percohaan rata-rata sudah cenderung datar.
2. konsumsi bahan bakar spesifik untuk semua percobaan mempunyai titik
. terendah yang sama yaitu pada daya keluaran mesin 14,13715 kW. Untuk
pengapian tanpa.IAC pada percohaan menggunakan~ "Bosch" ini
ternyata konsumsi hahan hakar spesifik sedikit lebih rendah hila dihand
ing dengan pengapian yang memakai tambaban .IAC. Hanya daya
maksimum yang bisa dicapai oleh .pengapian tanpa .IAC .Iebih rendah hila
dibanding dengan pengapian yang menggunakan T AC Ultra dan .IAC
Alpha.
J enis / Merk Coil : Diamond ( tanpa hambatan )
Daya Mesin ,CQil Qill + .Qill + .Qill + pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha
tetap
-------------------------------------------------- ----------------------------------------6,28318 52,13411 52,29081 52,16871 49,14406
7,85397 57,63642 57,80967 57,67468 57,62652
9,42477 65,02266 65,21810 67,34952 65,01148
10,99556 73,72876 71,86685 73,77770 71,63916
12,56636 8513464 81,75522 83,39745 83,32781
54
------Daya Mesin .Qill .QW + ~+ ~.+ pada puta.r Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha
an tetap -------------------------------------------- .............
9,42477 65,02266 65,21810 67,34952 65,01148
12,56636 73,72876 71,86685 71,69904 71,63916
14,13715 77,71694 77,95054 75,79938 75,73609
15,70795 85,13464 88,87729 86,94786 81,49621
17,27874 104,2682 92,23232
18,84954 92,23232
23,56192 101,6351
2. Kapasitas~bahan-b.akslrmasuk mesjn{ k~/jam):
-----·---------------------------------------------------------------------------------------~-Daya Mesin .cml .cml + .Qril + .Qril.+
pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha tetap
-----------------------------------------------------------------------------------6,28318 4,166546 3,901887 3,882256 3,703139
7,85397 5,082381 4,866147 4,727171 4,559685
9,42477 6,046281 5,721011 5,700487 5,726607 -·
10,99556 6,898708 6,467381 6,703468 6,587481
12,56636 7,940022 7,603355 7,844006 7,770162
Daya Mesin .Qlli pada putar Tanpa TAC
an tetap ·
.Qill t TAC Ultra
55
.Qill t .Qill + TAC Eti TAC Alpha
-----------------------------------------------------------------------------------------------------9,42477 6,046281 5,721011 5,700487 5,726607
12,56636 6,658563 6,326282 6,435248 6,564865
14,13715. 7,132562 6,919823 7,02300Q 6,919022
15,70795 7,851141 8,172872 7,885105 7,648665
17,27874 11,75478 8,905233
18,84954 9,296328
23,56192 13,22984
3. KonsumsLbahan b.abr~spesifik( k~/kWh): ·
I
-----------------------------------------------------------------------------------------------------· Daya Mesin llil .Qill + Qill + .Qill +
pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha tetap
. . ------------------------------------------------------------------------------------
6,28318 0,6631270 0,6210052 0,6178807 0,5893733
7,85397 0,6471094 0,6195776 0,6018826 0,5805576
9,42477 0,6415309 0,607Q186 0,6048410 0,6076124 .
10,99556 0,6274082 0,5881809 0,6096520 0,5991035
12,56636 0,6318474 . 0,6050563 0,6242067 0,6183303
56
Daya Mesin .Qill .ow.+ .Qlil + .cwl + pD.dA pYW" Taupa TAC TAC Ultra TAC gti TAC Alpha
an _tetap ------
9,42477 0,6414309 0,6070186 0,6048410 0,6076124
12,56636 0,5298720 0,5034299 0,5121012 0,5224158
14,13715 0,5045260 0,4894778 0,4967761 0,4894211
15,70795 0,4998196 0,5203017 0,5019818 0,4869295
17,27874 0,6929012 0,5153866
18,84954 0,4931859
23,56192 0,5614922
4. Perbandingan udara -bahan b.alw. ( AFR ) :
I
Daya Mesin .Qlll .Qril_+ .,CQil + .Qill + pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha
tetap
----------------------------- -----------------------------------------------------------6,28318 12,51255 13,40141 13,43773 13,27092
7,85397 11,34044 11,87997 12,20068 12,63827
9,42477 10,75416 11,39975 11,81469 11,35253
10,99556 10,68733 11,11220 11,00590 10,87505
12,56636 10,72222 10,75252 10,63200 10,72408
57
-------------------------------·--------Daya Mesin .Qill paa4 puw TWipG ThC
an tetap
.Qlli + TAC Ultro_
------------------------- ------------------------------9,42477 10,75416 11,39975
12,56636 11,07277 11,36005
14,13715 10,89608 11,26482
15,70795 10,84360 10,87467
17,27874 8,870261 10,35709
18,84954 9,921371
23,56192 7,682262
.Qlli + .QUI. + TAC Rti TAC Alpha.
11,81469 11,35253
11,14161 10,91251
10,79302 . 10,94607
11,02685 10,65496
=======================================
ao ...--------------------~ Ta:npa. TAC
- TAC ULTRA
- TACETI
~ 18 +----------__,...;:e----19----Et----~ --...... TAC ALPHA
-·
o+----~----~----~--~---~ 0 1000 2000 3000 4000 0000
PUTARAN MESIN (rpm)
Gambar 26. Grafik tegangan tinggi busi- putaran mesin untuk.roi} Diamond
58
.115 -.--------:------------:-----:----, ~ T~pa '!4C
- TAC ULTRA ~ -TN; ZTI
. 3 u _J_----------------------1 --+- TAC .A.LPHA
~ I 13+--------------~~---------------~ ~ ~ 12
C.!J ~
~u+----~~---; ff 10+----~----~----r----.----~
0 1000 2000 3000 4000 0000
PUTARAN MESIN (rpm)
Gambar 27. Grafik perbandingan udara-bahan bakar dengan putaran mesin untuk~ Diamond
7+----------r---------~----------~ g 14 19 24
DAYA MESIN PADA PUTARAN TETAP 3000 rpm (kW)
Gambar 28. Grafik perbandingan udara-bahan bakar dengan daya mesin pada putaran tetap 3000 putaran per menit untuk ~ Diamond
59
--. .?'3 .,.---------------------., -4!t- Tanpa TAC
~ ~ TAC ULTRA
........_, - TAQITI
!J +---------+---------1 -+- TAC ALPHA· .__, .ee
I ~ .es+-~---------~----------~ ('f.)
2<4.
3000 rpm (kW)
Gambar 29. Grafik konsumsi bahan bakar spesifik- daya mesii:l pada putaran tetap untuk.mll Diamond
-
3 es ...-----------------------, -e- Tanpa ,.AC
I - TAO ULTRA ~ TACETI
30~~~~~~~---------------~-.- TAC~
~20~----------~~---------------------~ z -......... ::lil 20
~ 1~~----------------~~-----------------~ ~ ~·10 +-----------~r+---------i ~
11 1G 21
DAYA MESIN (klr)
·aambar 30. Grafik tekanan vakum- daya mesin untuk.mil Diamond
60
Pada grafik dan data basil perhitungan di atas terlihat bahwa :
1. tegangan tinggi pada busi untuk pengapian konvensional su~ah mulai tetap
pada putaran mesin 3000 putaran per menit.
2. perbandingan udara-bahan bakar untuk pengapian konvensional rata-rata di
baw.ah ( campuran lebih kaya ) bila dibandingkan dengan pengapian yang
menggunakan tambahan alat/unit.IAC.
3. konsumsi bahan bakar spesifik untuk pengapian konvensional juga relatif
lebih besar bila dibandingkan dengan pengapian yang menggunakan tamba
han unit T AC.
Jems I Merk..Qill: Marelli ( tanpa hambatan)
---------------------------------------------------------Daya Mesin ..Qill ..Qill + .QUI + .Qlli + pada torsi TanpaTAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha
tetap
------------------------------------------------------·------------ ---------6,28318 52,01257 52,04714 51,96928 48,95640
7,85397 57,50206 57,54028 57,45420 54,73492
9,42477 64,87108 64,91419 67,09206 62,40741
10,99556 73,55689 73,60578 73,49567 69,23480
12,56636 83,14785 81,37425 83,07864 79,31843
61
------------------------ ------------Daya Mesin .Qill .Qill + .Qill + .QW +
pa.da. putru- Trutpa .TAC TAC Vhra Tt\C ~ti TJ\C t\lplla an tetap
------------------------- ----------9,42477 64,87108 64,91419 67,09206 62,40741
12,56636 71,48444 71,53196 73,62275 69,23480
14,13715 75,57252 . 75,62275 77,471'23 75,44688
15,70795 81,32020 79,50333 84,86548 81,18500
17,27874 94,96153 104,0943 101,0101 97,91280
2. Kapasitas bah an :tm1w masuk ~ ( kg/jam ) :
----------------------------------------- -------------Daya Mesin .Qill .cmJ. + .Q2ll + .Qill +
pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha tetap
----------------------------------------- ------------------------------6,28318 3,900013 3,774464 3,829345 3,968345
7,85397 4,674793 4,733842 4,829805 4,675962
9,42477 5,622301 5,714148 5,785342 5,881514
10,99556 6,712523 6,808741 6,690632 6,799184
12,56636 7,814579 7,529954 7,667116 7,844229
62
-----------------------------------------------------------------------------Daya Mesin .Qill ..Qill_+ .Qill + .QW + p!td!l put!lr Truipo. TAC TAC tJhra Tt..C Eu ThC .hlpb4
an tetap
-----------------------------------------------~----------------------------9,42477 5,622301 5,714148· 5,785342 5,881514
12,56636 6,123705 6,438723 6,788385 6,675246
14,13715 6,524321 6,887002. 7,362051 7,344649
15,70795 7,058669 7,570730 8,020032 7,936689
17,27874 8,836739 12,45304 12,71017 12,85314
3. Konsumsi bahan hruw spesifik ( k&/kWb ) :
-------------------------------------------------------------------------------- -Daya Mesin .Qill .Qill + .cwJ + .QW +
pada torsi Tanpa TAC TAC Ultra TAC Eti TAC Alpha tetap
------------~---------- . ·---- ---------------------------------------------6,28318 0,6207069 0,6007251 0,6094597 0,6315822
7,85397 0,5952136 0,6027320 0,6149504 0,5953624
9,42477 0,5965452 0,6062904 0,6138443 0,6240485
10,99556 0,6104755 0,6192261 . 0,6084846 0,6183569
12,56636 0;6218650 0,5992161 0,6101302 0,6242244
63
.,..
-------------------------Daya Mesin .£ml .cwJ + .QW + ~+ paua putar Tanpa TAC TAC Ultra TAC r:u TAC Alpha
an tetap
-----------------------------------9,42477 0,5965452 0,6062904 0,6138443 0,6240485
12,56636 0,4873094 0,5123777 0,5402029 0,5311996
14,13715 0,4615017 0,4871562 0,5207590 0,5195810
15,70795 0,4493692 0,4819680 0,5105716 0,5052658
17,27874 0,5208933 0,7207145 0,7355955 0,7438698
4. Perbandingan udara - b?han bakar ( AFR ) :
----------------------------------------------------.... --------------~----..----------------------Daya · Mesin .Qill .Qill + · pada .torsi Tanpa TAC TAC Ultra
. tetap
.QW + .Qill + TAC Eti TAC Alpha
-----------------------------------------------·---------6,28318 13,33651
7,85397 12,30045
9,42477 11,53817
10,99556 10,95816
12,56636 10,64009
13,78928
12,15509
11,36026
10,81048
10,80674
13,57132
11,89576
11,59690
10,98486
10,83571
12,33673
11,70560
10,61077
10,18281
10,11169
64
------------------- ·········-------------------- -----------Daxa Mesin ~ ~+ ~+ ·.Qlli + · paaa .Putar Tanpa TAC TAC Ultra TAC Btl TAC Alpha
an tetap ------ -----
9,42477 11,53817 11,36026 11,59690 10,61077
12,56636 11,67340 11,10965 10,826~ 10,37187
14,13715 11,58320 10,98050 10,52305 10,27236
15,70795 11,52061 10,50141 10,58169 10,22908
17,27874 10,74622 8,358945 7,947191 7,617814
=======================================
-ao~--------------------------------------------------~-a-T~aT~
- TACULTRA ---.....- TAl: 1:1'1
~ 18,+---------------------~I'So-'---------------f --+- TAC .AU'HA
-
o+------r------.------r------.-----~ 0 1000 2000 3000 4000 aooo
PUTARAN MESIN (rpm)
Gambar 31. Grafik tegangan tinggi busi - putaran mesin untuk.mil Marelli
.-
65
U5 ..,...-----------------------. - Tanpa. TAC
-M- TAC ULTRA
ea - TAC J:T1 a 14 .... ------------------....f --.- TAC ltJ.Pf1.A
'19+------=---:tn----------1
~ ~ 12
~
~u-r------~~--'------1 re 10+-----r---~---~~---~---~
0 1000 2000 3000 4000 ·oooo PUTARAN MESIN (rpm)
Gambar 32. Grafik perbandingan udara-bahan bakar dengan putaran mesin untuk_gill Marelli
12 -a- Tanpa. TAC
~I -M- TAC VLTRA
- TAC ETI
!Jl.ll --.- TAD ALPHA
~ I 10
~ Q ::::>
~ g
~
2S
~ 8
~ p..
7+-------~-------~---------..,...--------~ 9 11 13 15 17
DAYA MESIN PADA PUTARAN TETAP 3000 rpm (kW)
Gambar 33. Grafik perbandingan udara-baban bakar dengan daya mesin pada putaran tetap 3000 putaran per menit untuk~ Marelli
66
-.79 .,---------------.--------..:.... --&- Tan.pa _TAO
~ -~~ ~.74 - TAC ETI ..__. - TAC ALPHA
~ b.8Q+------------------------~~ C/)
r-4 p..
Cl2 .64-r-------------------~r.J.-~
~ ~.09T-~~~~~---~---------~-~
~ .64t----~~---~-~--~ ~ -~ .4.Q-r--------:~=--~~===:J~~ ~ ~.44+------r-----.-----r-~~--~
9 11 13 16 17
DAYA MESIN PADA PUTARAN TETAP 3000 rpm (kW)
Gambar 34. Grafik konsumsi bahan bakar spesifik - daya mesin pada putaran tetap untuk.mll Marelli
3~~--------------------~-e- TanpaTAC
- TACULTRA
30+-~~~~~-~~~-----------~_._ TAC~RA -C-' ~2~+----------~----------~ z .....
.......... ::II 20
-~ > 15+--------------~~---------~ ~ ~ 10
11 15 21
DAYA MESIN (klr)
Gambar 35. Grafik tekanan vakum- daya mesin untuk.roi} Marelli
67
Dengan memperbatikan data basil perbitungan dan grafik di atas
terlihat bahwa:
1. tegangan tinggi pada.busi untuk pengapian konvensional sedikit lebib
tinggi bila dibandingkan derigan rata-rata pengapian yang menggunakan
tambahan alat/unit.IAC
2. perbandingan udara-bahan bakar untuk pengapian konvensional relatif
lebih tinggi dibanding dengan pengapian yang menggunakan iambahan
unit.IAC
3. demikianjuga konsumsi baban bakar untukpengapian konvensional
justru lebih sedikit bila dibandingkan dengan pengapian yang menggu
nakan tambahari unit .lAC.
Dengan memperhatikan data basil perhitungan dan grafik-grafik
secara keseluruhan, bi.Sa terlihat bahwa :
1. Tegangan tinggi pada busi untuk pengapian konvensional dengan menggu
nakan bermacam-macam _gW temyata relatif lebih tin&gi bila dibanding
dengnan pengapian yang menggunakan tambahan ·alat/unit.IAC. Dengan .
catatan bahwa pengukuran tegangan tinggi terse but terpaksa hanya dilaku
kan pada saat mesin berputar tanpa dibebani. Sesuai dengan cara penguku
ran terse but, maka tegangan tinggi yang diukur hanya bisa diperbandingkan
an tara ~ satu dengan ~ yang lain dengan dasar putaran mesin yang
sama ( tidak dengan dasar daya mesin yang sama ). Hal terse but terpaksa
. dipilih untuk dilaksanakan karena alat ukur yang digunakan ternyata
mengambil sebagian energi yang barus dilepas oleh elektrode busi yang
68
diukur, sehingga membuatmesin menjadi "pincang-hila dibebani dan akan
mengakibatkan pembebanan mesin tidak bisa maksimal. Seharusnya tegan-
gM tlnggl pada hus: tersebut d:~r setiap kondisi pengamatan, karena
perbedaan pembeba.rian mesin akanmengakibatkan teganganyang diperlu
kan untuk mengatasi jarak pada elektrode busi juga akan berbeda. Perbe
daan pembebanan mesin pada putaran yang sama akan berarti tekanan di
dalam ruang silinder juga akan berbeda. Makin besar tekanan di dalam
ruang silinder, tegangan yang diperlukan makin tinggi pula. Hal ini berarti
makin besar tekanan vakum di saluran masuk ruang silinder, maka tegan
·gan yang diperlukan untuk menimbulkan busur/loncatan api di elektrode
busi akan makin rendah. Sebaliknya semakin kecil tekanan Wkum tersebut
( campuran udara-bahan bakar semakin kaya ), maka teganag~ yang diper
lukan akan makin besar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tegan
gan tinggi pada elektrode busi besar atau kecil. Tetapi ada 2 faktor yang
utama yang mempengaruhi tegangan tinggi tersebut yaitu :
a. ~ jenuh atau tidak, yang berarti menyangkut f~or waktu kontak
dari pemutus arus mekanis. Hal ini tergantung pada putaran kerja
mesin. Pada percobaan ~ digunakan mesin yang mempunyai putaran
kerja yang sedang ( .± 3500 putaran per menit ). Pengapian konven-.-
sional untuk mesin 4 silinder masih memberikan unjuk kerja yang baik
pada putaran .± 4000 putaran per me nit (£ill masih bisa jenuh dan
dapat memberikan tegangan keluaran yang cukup ). sehingga belum
menimbulkan problem apapun. Sistem pengapian konvensinal akan
mulai menimbulkan kesulitan setelah putaran kerja mesin di atas 5000
69
putaran per menit, karena,gill tidak mempunyai waktu yang cukup
lama. untuk menjadi jenub dan ~mutm arm m~ka.nk mulai k~ulitrut
mengimbangi kecepatan putar mesin. Hal ini bisa diatasi dengan
pemakaian unit tambahan.IAC, sehingga kita bisa menambah sudut
kontak tanpa memberikan akibat buruk pada pemutus arus mekanis.
b. pembebanan mesin, seperti disinggwig di depan bahwa makin besar
pembebanan pada mesin akan mengakibatkan keperluan bahan
1;>akar bertambah ( campuran udara-bahan bakar makin kay a )
sehingga tekanan di dalam ruang silinder akan naik dan kebutuhan
tegangan tinggi juga akan naik.
.lll.,.KESIMPIU AN DAN SARAN
Dari basil-basil pengamatan, perbitungan-perhitungan dan data-data
yang ada, temyata bahwa :
1. Untuk mesin 4 silinder dengan putaran kerja sedang ( .±. 3000 sampai
4000 ppm) dan.kondisi pengaturan pengapian masih baik dan sesuai
perencanaan, maka penambahan unit .IAC pada pengapian konven
sional tidak banyak mempengaruhi unjuk kerja mesin.
2. Pemasangan unit TAC akan mulai terasa pengaruhnya kalau mesin
bekerja pada putaran yang cukup tinggi s~hingga kelemahan-kelemahan
pemutus arus mekanis sudah mulai terasa.
3. Bila diinginkan kenaikan tegangan tinggi pada .busi dengan cara
, memperkecil jarak pemutus arus ( sehingga waktu kontak menjadi lebih
lama ), maka ~ harus diganti dengan .&O.i.1 yang khusus digunakan
untuk pengapian yang menggunakan..IAC.
4. Dari ke tiga jenis .IAC yang diteliti menunjukkan kemampuan yang
relatif merata dengan sedikit perbedaan-perbedaan. Hariya perlu diper
haiikan mengenai ketepatan pasangan .kQil dengan unit T AC __yang
digunakan untuk mendapatkan unjuk kerja yang sedikit lebih baik.
5. Keuntungan yang utama dengan pemasangan unit T AC adalah permu
kaan pemutus arus mekanis menjadi tahan lama sehingga jangka waktu
pengaturan kembali sistem pengapian menjadi jauh lebib lama.
Hal tersebut karena arus dan tegangan yang lewat/timbul di pemutus
70
71
arus mekanis relatif sangat kecil.
Keuntungan pemasangan unit .lAC terse but di atas akan sangat
terasa untuk motor/mobil yang digunakan secara terus menerus (untuk
pemakaian jarak jauh ).
Kepada para peneliti yang berminat mengadakan penelitian menge
nai pembakaran atau pengapian pada motor bakar, penyusun sarankan
untuk menggunakan alat-alat ukur yang lebih memadai. Hal terse but perlu
dipenuhi karena pengamatan-pengamatan tentang pembakaran dan penga
pian ternyata memerlukan peralatan yang cukup presisi dan mampu men
gikuti perubahan kondisi pengamatan yang berubah secara cepat.
DAFfAR PUSTAKA
1. KOHL P.L, 1963, Automotive Electrical Equipment. terbitan ke- 1, hal.
139 - 183, TATA McGRAW-HILL PUBLISHING COMPANY
LEMITED; New Dehli.
2. MilLER G., 1965, Capacitor Dischar.&e. ~ Electric . .mld Transistor
.imi. Spark lgnation Systems, jilid 8, SAE TECH.PROGRESS SERIES.
3. STOCKEL M. W., ..Al!1Q Service .mJ!i. Repair, terbitan ke-3, hal. 395 - 430,
THE GOODHEART-WILLCOX COMPANY INC., illinois.
4. TOBOLDT W.K., 1983, Automotive.Encyclopedia, terbitan ke-7, hal.
401 - 433, THE GOODHEART-WILLCOX COMPANY INC., Illinois.
5. OBERT E.F., 1973, Internal Combustion Engine Md. Air Pollution,
, terbitan ke-3, hal 532 - 562, HARPER & ROW PUBLISHERS, New
York.
72
Lampiran 1
-~~~~!r~~~~~ ~~r~~ ~~~!~ -l~~~~~~ ,~~~'u ~~ft'~ ~AKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS GADJAH MADA ============================================================= 'ATA PERCOBAAN pada Penelitian : -------------------------------engaruh pe•a~angan TAC 1111111111111111111111111111111
lhu udara luar, Ta ?kanan udara luar
~lubaban niibi Jluae galas ukur !rat Jenis Bensin iueter orifice salur"~ · lri label : '"' !rat Jenis uap air !kanan uap jenuh
,:;;-·
·)liio..
~.,;
1rk Coi 1 yang d!"g~nakan c ND ST Coi 1 1rk TAC yang digunakan :
2'i 754
der.C mfiiH!J'
Y,
73
No. Rpm. '
-------------~----------------------~-------~-------------------~----------------Torsi Manometer Waktu Tegangan Tegangan Yakum N-m /~"'- detik Jinggi Rendah uter
·----------------------~~2'-~---------------------~~·~-------:~:~-------~~~~--., 21 UH!I B 0
0 10
! ·'is '· 1500 II
3 2800 30 4.5 51.3 . . 1 '4 2500 3lt 5.5 4l.6 ~4.5 5 3080 30 7.5 36.8 ~
; ;;:: :: ~:; ;::: -~ 8 3000 30 7.5 36.8 16 9 3000 40 9 31. 7 16 10 3000 45 10.5 29.4 16 11 3080 48 13 26.5 16 12 ' 13 14 15
14 14 14
<r ::
14 14 14 14 ~K 14
27 29 30
27.5 28 30 22 20
0
-------------------------------------------------------------------------------
I'
LABORATORIUH MOTOR BAKAR - JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS T£KNIK - UNIVERSITAS GADJAH MADA
DATA PERCOBAAN pad~ Peneliti~n : --------------------------------Penyaruh pe•isangan TAC tlltltttttlllltlllllllllllllllll
Suhu udara luar 1 Ta Tekanan udara luar Kel embaban ni sbi Volume gelas.ukur
Berat Jenis·Btnsin n!Jme~er or1lice s~luran udara :La.d __LaJ:Le_~-&erat Jeni& uap air Tekanan uap jenuh
26 754
62.5
~~.
0,955 Ill
Merk Coil yang digunaka~ : NO GT Coil Merk TAC yang digunakan : ULTRA
der.C IIIII Hq Y.
74
-------------------------------------------------·---------------------------------No. Rpm. . Torsi Mano~eter Waktu Tegangan Tegangan Vakue
N-m mmHg detik Tinggi Rendah seter · , . .. .. .. "H ·'""'"""·· .. _volt inHg
-----------------------------~~------------------------ ---·:::. .. _ ... __ ~-------------1 1800 e e 8 7.5 14 2 1500 0 0 e ·\,,""· 9 14 3 2800 30, 4 54.5 u:'~ 14 3t 4 2500 ~0 5 45.2 13 14 ::e 5 3000 30 7 36.5 15 14 3l 6 3500 30 9 30.9 16 14. 3f 7 4800 30 11.5 27.11 16.5 14 27 a 3000 30 7 36.5 15 14 3e 9 3060 40 s.s 31.57 15 14 22 10 3000 45 9.5 29.94 15 14 2f 11 3880 50 11 27.15 15 14 1i 12 3000 ss 18 15.92 15 B 13 14 15
LABORATORIUM MOTOR BAKAR - JURUSAN TEKNIK HESIN FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS SADJAH MAD~ =============================================================
DATA PERCOBAAN pada Penelitian : --------------------------------~~ngaruh peaasangan TAC tlllllllllllllllllllllllllllllll
\uhu udara luar, Ta 'ekanan udara luar eleaalraban nisbi olume gelas ukur erat Jenis 9ensin : •i••eter or1-#1ce s•lur•n udara •ari Tabel : :erat Jenis uap air
·ekanan uap jenuh
lerk Coil y~ng digunakan ND BT Coil lerk TAC yang digunakan ETI
27 der.C . 754 uHg 62 Y. 50 cc
.·74 grlcc
kg/m3
mmHg
75
·-------------------~-----------------------~-------------------------------------lo. Rp11.' Torsi
. N-a 1'1an.oHter uHg
Waktu detik
Tegangan Ti nggi kv
Tegangan Rendah volt
Vaku11 aeter inHg
------------------------------------------------------------------~--------------1 1000 0 0 0 6 14 2 1500 0 0 0 7.5 14 3 2888 30 4 56.79 9.5 14 30 4 2500 30 5.5 43.39 10 14 30 5 3800 30 7 36.58 11 14 30 6 3500 30 8.5 31.31 12 14 30 7 4110 30 11 27.23 13 .- 14 27 8 3000 30 7 36.58 11 14 30 9 3000 40 8.5 32.08 11 14 22 10 3000 45 9.5 29.97 11 14 20 11 3000 50 11 27.6 . 11 14 17 12 3000 55 18 16.82 11 0 13 14 15
·--------------------------------------------------------------------------------