hukuman dosa menurut alkitab dan agama lain

5
Hukuman Dosa Menurut Alkitab dan Agama Lain Oleh: Sonia Limoes (1306412142) Judul Sumber : DOSA: Dalam Perspektif Iman Kristen Penulis : Ps. Bobby MTh Penerbit : http://psbobby.wordpress.com/2010/05/27/670/ Dosa adalah perbuatan manusia yang menyimpang dari tujuan utama Allah. Dosa merupakan perbuatan yang melanggar ketetapan-ketetapan yang telah ditentukan Allah. Setiap perbuatan dosa tentu memiliki konsekuensi yang harus ditanggung. Setiap manusia harus menanggung konsekuensi dari dosa-dosa yang telah ia lakukan, yaitu hukuman dosa. Bagaimana konsep hukuman dosa dalam perspektif berbagai agama? Konsep hukuman dosa dari setiap agama berbeda-beda. Berikut ini akan dibahas hukuman dosa menurut ajaran agama Kristen dan Katolik, Islam, Hindu dan Buddha. Konsep Hukuman Dosa menurut Agama Kristen dan Katolik Ketika Adam dan Hawa pertama kali jatuh ke dalam dosa, ada konsekuensi nyata akibat dosa yang diperbuat mereka, bahwa segera setelah itu mereka terusir dari taman Eden dan tidak dapat bergaul dengan Allah secara langsung sebagaimana sebelumnya. Ada jurang yang memisahkan antara Allah yang Maha suci dengan manusia yang telah berdosa. Manusia dikenai kutuk dosa, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Penderitaan - Kejadian 3:16

Upload: sonia-limous

Post on 08-Feb-2016

458 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukuman Dosa Menurut Alkitab Dan Agama Lain

Hukuman Dosa Menurut Alkitab dan Agama Lain

Oleh: Sonia Limoes (1306412142)

Judul Sumber : DOSA: Dalam Perspektif Iman Kristen

Penulis : Ps. Bobby MTh

Penerbit : http://psbobby.wordpress.com/2010/05/27/670/

Dosa adalah perbuatan manusia yang menyimpang dari tujuan utama Allah.

Dosa merupakan perbuatan yang melanggar ketetapan-ketetapan yang telah ditentukan

Allah. Setiap perbuatan dosa tentu memiliki konsekuensi yang harus ditanggung. Setiap

manusia harus menanggung konsekuensi dari dosa-dosa yang telah ia lakukan, yaitu

hukuman dosa. Bagaimana konsep hukuman dosa dalam perspektif berbagai agama?

Konsep hukuman dosa dari setiap agama berbeda-beda. Berikut ini akan dibahas

hukuman dosa menurut ajaran agama Kristen dan Katolik, Islam, Hindu dan Buddha.

Konsep Hukuman Dosa menurut Agama Kristen dan Katolik

Ketika Adam dan Hawa pertama kali jatuh ke dalam dosa, ada konsekuensi nyata

akibat dosa yang diperbuat mereka, bahwa segera setelah itu mereka terusir dari taman

Eden dan tidak dapat bergaul dengan Allah secara langsung sebagaimana sebelumnya.

Ada jurang yang memisahkan antara Allah yang Maha suci dengan manusia yang telah

berdosa. Manusia dikenai kutuk dosa, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Penderitaan - Kejadian 3:16 

2. Susah Payah - Kejadian 3:1

3. Kematian - Kejadian 3:19

Dan yang ketiga (yaitu: kematian) itu adalah yang paling berat. Alkitab memberi

tahu kita bahwa oleh karena dosa manusia, semua manusia tunduk kepada kematian,

dan sebenarnya resiko ini bukan hanya kematian badani saja, tetapi juga kematian kekal,

yaitu kematian kedua yang berupa kebinasaan abadi.

Pada jaman perjanjian lama, untuk menebus dosa-dosa yang telah diperbuatnya,

manusia harus berjuang dengan usahanya sendiri. Allah memerintah manusia untuk

mempersembahkan hewan-hewan terbaik kepada-Nya sebagai penebusan dosa kita,

manusia sendiri yang membayar harga pengampunan itu.

Page 2: Hukuman Dosa Menurut Alkitab Dan Agama Lain

Namun, dalam Perjanjian Baru, Allah membayar sendiri dosa manusia dengan

kematian Yesus Kristus. Memang dikatakan bahwa upah dosa ialah maut (Roma

6:23a “Sebab upah dosa ialah maut;”) namun dalam Roma 6:23b (“…tetapi karunia

Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”) terlihat jelas bahwa

hidup kekal terjadi karena dosa manusia terhapus oleh karya Tuhan Yesus Kristus di

kayu salib. Di dalamnya dapat kita tarik pengertian: Meski berdosa yang mendatangkan

maut oleh karena iman kepada Kristus, maut ini tergantikan dengan hidup yang kekal.

Hal ini menyatakan bahwa Allah itu Kasih, bahwa Allah benar-benar mengampuni dosa

manusia melalui kematian anak tunggal-Nya, Yesus Kristus di kayu salib, bahwa Bapa

sendiri yang membayar pengampunan dosa itu.

Konsep Hukuman Dosa menurut Agama Islam

Hukuman-hukuman atas dosa dalam ajaran Islam terbagi menjadi dua macam:

hukuman syariat dan hukuman yang bersifat takdir. Ketika hukuman syariat telah

ditegakkan, hukuman takdir dihapus atau diringankan. 

Ajaran agama Islam membagi hukuman syariat menjadi tiga macam: hukuman

mati, potong, dan cambuk. Hukuman mati untuk dosa kufur dan segala sesuatu yang

mendekatinya, seperti zinah dan perilaku homoseksual karena keduanya dapat merusak

agama dan juga manusia. Hukuman potong tangan sebagai hukuman atas pencurian

yang tidak mungkin dicegah lagi. Hukuman cambuk sebagai hukuman atas tindak

kejahatan yang merusak akal dan kehormatan dengan menuduh zinah.

Namun pada umumnya, dalam ajaran agama Islam dinyatakan bahwa semua

manusia akan masuk neraka (Qs 19:71 “Dan tidak ada seorangpun dari padamu,

melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kepastian yang

sudah ditetapkan.”) Umat Muslim tetap tekun taat kepada ajaran Islam dan berbuat

kebaikan selama hidup dibumi karena ada harapan bahwa semakin banyak berbuat baik,

maka akan semakin cepat dipindahkan ke sorga. (Qs 19:72). Menurut ajaran Islam

keselamatan bisa diharapkan melalui beramal sebanyak-banyaknya, walaupun harus

mengalami neraka terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke sorga.

Konsep Hukuman Dosa menurut Agama Buddha

Dalam ajaran agama Buddha dikenal istilah reinkarnasi atau kelahiran kembali

(Punabbahava). Buddhisme mengajarkan bahwa ada lima (kadang-kadang enam) alam

kelahiran kembali, yang kemudian dapat dibagi lagi menjadi derajat penderitaan atau

kesenangan. Alam kelahiran ditentukan oleh karma makhluk tersebut. Bila selama

Page 3: Hukuman Dosa Menurut Alkitab Dan Agama Lain

hidup, ia hidup baik, maka ia akan mendapatkan alam bahagia, bila ia jahat ia akan

terlahir di alam yang menderitakan.

Ajaran agama Buddha juga mengenal karma sebagai hukuman atas dosa yang

manusia perbuat. Hukum karma mennyatakan bahwa setiap perbuatan yang dilakukan

manusia akan berakibat kembali kepada dirinya (akibatnya tidak akan hilang). Tetapi

akibatnya bisa dalam berbagai kondisi sesuai dengan kadar perbuatannya. Akibat dari

suatu karma buruk yang tidak terlalu besar dapat diminimalkan dengan suatu karma

baik yang besar. Akibat itu sendiri tidaklah hilang, tetapi seolah-olah telah hilang karena

kekuatan karma baik yang besar.

Hukuman Dosa menurut Agama Hindu

Bagi penganut agama Hindu, hukuman atas perbuatan dosa

dipertanggungjawabkan di Naraka. Pada tradisi abad pertengahan, banyak buku-buku

agama Hindu yang menyebutkan pengadilan atas dosa-dosa manusia selama hidup

dilakukan di Naraka. Dalam buku-buku hukum dan dharma-sktras disebutkan bahwa

naraka adalah tempat hukuman bagi dosa-dosa itu. Sebuah bagian tempat yang disebut

Naraka-Loka adalah tempat di mana roh dinilai, atau dihakimi dari bagian buah karma

yang terkena dampak dalam kehidupan berikutnya

Garuda Purana memberi rincian tentang Naraka,  hukuman bagi sebagian besar

kejahatan seperti  hukuman pidana. Hal ini diyakini bahwa orang yang melakukan dosa

masuk neraka dan harus melalui hukuman sesuai dengan dosa-dosa mereka lakukan.

Dalam kitab Chitragupta juga terdapat hukuman-hukuman dosa yang diputuskan oleh

Yamaraja (dewa kematian agama Hindu) yang mencakup hukuman perendaman dalam

minyak mendidih, terbakar dalam api, penyiksaan menggunakan berbagai senjata, dll.

Setelah manusia telah menyelesaikan bagian hukuman mereka di Naraka, maka

mereka dapat dilahirkan kembali sesuai dengan bagian karma mereka.

Tidak ada manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang sempurna sehingga manusia

pasti pernah melakukan dosa, tetapi jika terus dibimbing dan  dituntun dalam kehidupan

yang saleh, maka niscaya manusia akan naik ke svarga (surga).

Referensi Tambahan

Islambertobat, 2010, Keselamatan Dalam Islam, (http://muslimharustahu.wordpress.com/2010/01/02/keselamatan-

dalam-islam/ diakses tanggal 26 Februari 2014)

Ksitigarbha Bodhisattva., 2013, Catatan Tentang Neraka, (http://ksitigarbha2013.blogspot.com/2013/05/catatan-tentang-

neraka.html diakses tanggal 27 Februari 2014)