hukum perjanjian
DESCRIPTION
HUKUM PERJANJIAN. PERIHAL PERIKATAN DAN SUMBER-SUMBERNYA MACAM-MACAM PERIKATAN SYARAT-SYARAT UNTUK SAHNYA PERJANJIAN PEMBATALAN SUATU PERJANJIAN SAAT DAN LAHIRNYA PERJANJIAN PELAKSANAAN SUATU PERJANJIAN WANPRESTASI CARA-CARA HAPUSNYA SUATU PERIKATAN. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
HUKUM PERJANJIAN
1. PERIHAL PERIKATAN DAN SUMBER-SUMBERNYA2. MACAM-MACAM PERIKATAN3. SYARAT-SYARAT UNTUK SAHNYA PERJANJIAN4. PEMBATALAN SUATU PERJANJIAN5. SAAT DAN LAHIRNYA PERJANJIAN6. PELAKSANAAN SUATU PERJANJIAN7. WANPRESTASI8. CARA-CARA HAPUSNYA SUATU PERIKATAN
E-mail: [email protected] Blog: http://baehaqiarif.wordpress.com
PERIHAL PERIKATAN DAN SUMBER-SUMBERNYA
• PERIKATAN = suatu hubungan hukum (mengenai kekayaan harta benda) antara dua orang, yang memberi hak pada yang satu untuk menuntut barang sesuatu dari yang lainnya, sedangkan orang yang lainnya ini diwajibkan untuk memenuhi tuntutan itu.
• Pihak yang berhak menuntut = Berpiutang (Kreditur)• Pihak yang wajib memenuhi tuntutan = Berhutang
(Debitur)• Barang sesuatu yang dapat dituntut = Prestasi
Macam dan Syarat Prestasi
Macam prestasi1. Menyerahkan suatu barang2. Melakukan suatu perbuatan3. Tidak melakukan suatu perbuatanSyarat Prestasi4. Harus tertentu atau dapat ditentukan5. Objeknya diperkenankan , tidak bertentangan
dengan ketertiban umum, kesusilaan dan UU6. Prestasinya dimungkinkan
Sumber Perikatan
• Suatu persetujuan (perjanjian) • Dari UU (lahir karena UU saja dan lahir dari UU
karena suatu perbuatan orang – yang dibolehkan dan yang berlawanan dengan hukum
• Seseorang yang tidak memenuhi kewajibannya, ia melakukan Wanprestasi yang menyebabkan ia dapat digugat di depan hakim
Natuurlijke Verbintenis
• Dalam pasal 1359 ayat 2 BW terdapat perikatan Natuurlijke Verbintenis, yaitu Suatu perikatan yang berada di tengah-tengah antara perikatan moral atau kepatutan dan suatu perikatan hukum (perikatan hukum yang tidak sempurna)
Contoh Natuurlijke Verbintenis
• Hutang-hutang yang terjadi karena perjudian• Pembayaran bunga dalam hal pinjaman yang
tidak semata-mata diperjanjikan• Sisa hutang seorang pailit setelah dilakukan
pembayaran menurut perdamaian
MACAM-MACAM PERIKATAN1. Perikatan bersyarat, digantungkan pada suatu kejadian di
kemudian hari yang masih belum tentu akan atau tidak terjadi2. Perikatan yang digantungkan pada suatu ketetapan waktu
(kejadian di kemudian hari yang pasti)3. Perikatan yang membolehkan memilih4. Perikatan tanggung menanggung, beberapa orang bersama-
sama sebagai yang berhutang berhadapan dengan satu orang yang menghutangkan atau sebaliknya
5. Perikatan yang dapat dibagi dan tak dapat dibagi6. Perikatan dengan penetapan hukuman, untuk mencegah jangan
sampai si berhutang dengan mudah melalaikan kewajibannya
SYARAT-SYARAT UNTUK SAHNYA PERJANJIAN
1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3. suatu pokok persoalan tertentu;
4. suatu sebab yang tidak terlarang.
(Pasal 1320 KUH Perdata)
Syarat subyektif
Syarat obyektif
PEMBATALAN SUATU PERJANJIAN
• Apabila suatu syarat obyektif tidak terpenuhi, maka perjanjiannya adalah batal demi hukum (null and void)
• Secara yuridis, dari semula tidak ada suatu perjanjian dan tidak ada pula suatu perikatan antara orang-orang yang bermksud membuat perjanjian itu.
• Apabila pada waktu pembuatan perjanjian ada kekurangan mengenai syarat subyektif, maka perjanjian itu dapat dimintakan pembatalannya (cancelling) oleh salah satu pihak)
• Tentang perjanjian yang tidak mengandung sesuatu hal yang tertentu dapat dikatakan bahwa perjanjian yang demikian itu tidak dapat dilaksanakan karena tidak terang apa yang dijanjikan oleh masing-masing pihak
• Tentang perjanjian yang isinya tidak halal, perjanjian demikian itu tidak boleh dilaksanakan karena melanggar hukum atau kesusilaan
• Persetujuan kedua belah pihak harus diberikan secara bebas
• Tiga sebab yang membuat perijinan tidak bebas: pemaksaan, kekeliruan/kekhilafan, dan penipuan
SAAT DAN LAHIRNYA PERJANJIAN
• Suatu perjanjian dilahirkan pada detik tercapainya sepakat atau persetujuan antara kedua belah pihak mengenai hal-hal yang pokok dari apa yang menjadi obyek perjanjian.
• Sepakat = persesuaian paham dan kehendak antara dua pihak tersebut
PELAKSANAAN SUATU PERJANJIAN• Macam perjanjian1. Perjanjian untuk memberikan menyerahkan suatu barang (jual
beli, tukar menukar, menghibahkan atau pemberian, sewa menyewa, pinjam pakai)
2. Perjanjian untuk berbuat sesuatu (perjanjian untuk membuat suatu lukisan, perjanjian perburuhan, perjanjian untuk membuat garansi, dan lainnya)
3. Perjanjian untuk tidak berbuat sesuatu (perjanjian untuk tidak mendirikan tembok, perjanjian untuk tidak mendirikan suatu perusahaan yang sejenis dengan kepunyaan orang lain, dsb)
• Hal yang harus dilaksanakan = prestasi
WANPRESTASI
• Si berhutang (debitur) tidak melakukan apa yang dijanjikan akan dilakukannya (alpa, lalai, bercidera janji atau melanggar perjanjian)
1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya
2. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan
3. Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat4. Melakukan sesuatu menurut perjanjian tidak boleh
dilakukannya
• Hukuman akibat wanprestasi1. Membayar kerugian yang diderita oleh
kreditur (ganti rugi)2. Pembatalan perjanjian (pemecahan) erjanjian3. Peralihan risiko4. Membayar biaya perkara, kalau sampai
diperkarakan di muka hakim
CARA-CARA HAPUSNYA SUATU PERIKATAN
1. Pembayaran2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan
penitipan3. Pembaharuan hutang4. Perjumpaan hutang atau kompensasi5. Percampuran hutang6. Pembebasan hutang7. Musnahnya barang yang terhutang8. Kebatalan/pembatalan9. Berlakunya suatu syarat batal, dan10. Lewat waktu (Pasal 1381 KUH Perdata)