hukum pembiayaan

49
MATERI : HUKUM PEMBIAYAAN REFERENSI : 1. Hukum tentang Pembiayaan dalam Teori dan Praktek : Dr. Munir Fuadi, SH, MH, LLM 2. Lembaga Keuangan dan Pembiayaan : Prof. Abdulkadir Muhammad, SH & Rilda Murniati, SH, M.Hum 3. Aspek Hukum dalam Bisnis : Richard Burton Simatupang, SH 4. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya : Kasmir, SE, MM. 1

Upload: nares-caesia

Post on 03-Jul-2015

5.540 views

Category:

Documents


58 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUKUM PEMBIAYAAN

MATERI : HUKUM PEMBIAYAAN

REFERENSI :

1. Hukum tentang Pembiayaan dalam Teori dan Praktek : Dr.

Munir Fuadi, SH, MH, LLM

2. Lembaga Keuangan dan Pembiayaan : Prof. Abdulkadir

Muhammad, SH & Rilda Murniati, SH, M.Hum

3. Aspek Hukum dalam Bisnis : Richard Burton Simatupang, SH

4. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya : Kasmir, SE, MM.

1

Page 2: HUKUM PEMBIAYAAN

I. PENGANTAR

II. HUKUM TENTANG SEWA GUNA USAHA (LEASING

A. Pengertian Leasing

B. Sejarah

C. Macam-macam

D. Perbedaan Leasing dengan Perjanjian lain

E. Keuntungan dan Kerugian menggunakan Leasing

F. Jaminan Hutang

G. Pemilik Barang Modal

H. Dokumentasi

I. Berakhirnya Leasing

J. Eksekusi

III. HUKUM PEMBIAYAAN KONSUMEN (CONSUMER

FINANCE)

A. Pengertian

B. Sejarah

C. Dasar Hukum

D. Kedudukan Para Pihak

E. Jaminan

F. Dokumentasi

2

Page 3: HUKUM PEMBIAYAAN

IV. HUKUM ANJAK PIUTANG (FACTORING)

A. Pengertian Factoring

B. Sejarah dan Perkembangan Factoring

C. Pertimbangan Menjual Piutang

D. Dasar Hukum Factoring

E. Manfaat dan Kerugian Menggunakan Factoring

F. Unsur-unsur Factoring

G. Subrogasi, Novasi dan Cessie

H. Prepayment

I. Jangka Waktu Berlakunya Factoring

J. Piutang yang Dialihkan

K. Kontrak Accessoir

L. Biaya-biaya yang Diperlukan

M. Gagalnya Tagihan dan Jaminan dalam Factoring

N. Jenis-jenis Factoring

O. Prosedur dan Mekanisme Factoring

P. Perbandingan Factoring dengan Kegiatan yang Lain

Q. Dokumentasi dalam Factoring

R. Factoring Internasional

3

Page 4: HUKUM PEMBIAYAAN

V. HUKUM MODAL VENTURA

A. Pengertian dan Karakteristik Modal Ventura

B. Dasar Hukum Modal Ventura

C. Sejarah Perkembangan Modal Ventura

D. Kelebihan dan Kelemahan Modal Ventura

E. Mekanisme Operasional Modal Ventura

F. Dokumentasi yang Diperlukan dalam Modal Ventura

G. Biaya-biaya dalam Modal Ventura

H. Perusahaan Modal Ventura

I. Perusahaan Pasangan Usaha

J. Penyandang Dana Modal Ventura

K. Modal Ventura untuk Perusahaan Kecil

VI. HUKUM KARTU KREDIT

B. Pengertian Kartu Kredit

C. Sejarah Kartu Kredit

D. Pengertian Kartu Kredit dan Para Pihak yang Terlibat

E. Macam-macam Kartu Kredit

F. Dasar Hukum Kartu Kredit

G. Karakteristik Yuridis Kartu Kredit

H. Pemalsuan Kartu Kredit

I. Aspek Perlindungan Konsumen Terhadap Kartu Kredit

4

Page 5: HUKUM PEMBIAYAAN

MATERI

HUKUM PEMBIAYAAN

I. PENGANTAR

1. Faktor kebutuhan dana (sehari-hari dan bisnis).

2. Pihak kelebihan dana.

3. Hukum ekonomi : penawaran dan permintaan.

4. Berlaku riba : mencari keuntungan sebanyak mungkin – lintah

darat.

5. Berkembang hukum bisnis.

6. Bermunculan hukum perbankan, perkreditan, hukum

pembiayaan.

7. Muncul lembaga pembiayaan sebagai formulasi baru, krn

keterbatasan penyebaran, sumber dana dsb.

8. Dasar : Keppres 61/1988 tentang Lembaga Pembiayaan dan

KepMenkeu 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan

Tatacara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.

5

Page 6: HUKUM PEMBIAYAAN

II. HUKUM TENTANG SEWA GUNA USAHA

(LEASING)

A. Pengantar

- merupakan pranata hukum yang “setengah2/ragu2.”

- Mirip sewa menyewa, ada unsur jual-beli, dan pinjam

meminjam.

- Macam : dari leasing barang modal mahal (pesawat) sampai

leasing utk keperluan sehari-hari (motor).

- Merambah ke dunia bisnis dan non bisnis.

- Dasar Hukum :

1) SK Menkeu No. Kep-38/MK/IV/1/1972 ttg Lembaga

Keuangan, diubah No. 562/KMK/011/1982.

2) SKB Menkeu, Menperind & Menperdag RI ttg Perizinan

Usaha Leasing.

3) Keppres RI No. 61 th 1988 ttg Lembaga Pembiayaan.

4) Kepmenkeu RI No. 1251/KMK.013/1988 ttg Ketentuan dan

Tatacara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, diubah No.

1256/KMK.00/1989.

5) Kepmenkeu 634/KMK.013/1990 ttg Pengadaan Barang

Modal Berfasilitas melalui Perusahaan Sewa Guna Usaha

(Leasing).

6) Kepmenkeu 1169/KMK.01/1991 ttg Kegiatan Sewa Guna

Usaha (Leasing).

6

Page 7: HUKUM PEMBIAYAAN

B. Pengertian Leasing

Leasing < lease : sewa menyewa.

Para pihak yang terlibat :

1. Lessor : Pihak yang memberikan pembiayaan – mrp

perusahaan pembiayaan, bersifat multi finance atau khusus.

2. Lessee : Pihak yang memerlukan barang modal.

3. Supplier : Pihak yang menyediakan barang modal yang

menjadi obyek leasing.

Barang modal dibayar lessor kepada supplier untuk kepentingan

lessee (ada tiga pihak).

Leasing tidak harus melibatkan supplier, bisa terjadi hubungan

bilateral antara lessor dengan lessee saja (hanya dua pihak).

Hubungan Hukum :

LESSOR 1 SUPPLIERPembayaran tunai

Penyerahan barang modal

2

Pembayaran dg Cicilan

3 LESSEE

7

Page 8: HUKUM PEMBIAYAAN

Pengertian leasing menurut Kepmenkeu RI No. 1169/KMK.01/

1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing) :

Suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang

modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)

untuk dipergunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu

berdasarkan pembayaran secara berkala.

C. Ciri-ciri/Unsur Leasing

1. Suatu Pembiayaan Perusahaan : pada awalnya diperuntukkan

bagi perusahaan, namun dalam perkembangannya juga

diberikan kpd individu.

2. Penyediaan Barang Modal : oleh supplier atas biaya lessor dan

diperuntukkan lessee.

3. Jangka waktu – dibatasi : jangka pendek/singkat minimal 2

tahun, jangka menengah minimal 3 tahun, dan jangka

panjang minimal 7 tahun.

4. Pembayaran kembali secara berkala : angsuran/berkala, mirip

kredit bank, agunan barang modal.

5. Hak Opsi : membeli barang modal atau memperpanjang kontrak

leasing. Jenis lain, ada leasing yg tdk memberi hak opsi

kpd lessee. Bisa menyerahkan kembali barang modal

kpd lessor, atau memberi hak kepemilikan kpd lessee.

8

Page 9: HUKUM PEMBIAYAAN

6. Nilai sisa (residu) : sisa pembayaran yg harus dibayar lessee kdp

lessor pd saat akhir leasing atau saat lesse memp. hak

opsi. Nilai residu biasanya sudah ditentukan bersama

dlm kontrak leasing.

D. Sejarah Leasing

- Merupakan improvisasi pranata hukum konvensional sewa

menyewa (lease). Muncul skitar 4500 tahun SM.

- Berkembang di AS – sbg leasing modern, kmd berkembang ke

Eropa.

- Pertama : utk transportasi (KA tahun 1850)

- 1877 : telepon; 1980 – an : IBM – lessor terbesar utk komputer,

Xerox – lessor terbesar utk fotocopy.

- Di Indonesia : awal 1970-an

Fase Pengenalan : 1974-1983, belum berkembang, br khusus

mengatur ttg pranata hukum leasing. s/d 1984 ada 48

perusahaan leasing.

Fase Pengembangan :1984-1990, berkembang cukup pesat.

s/d 1990 ada 122 perusahaan leasing. Mis. Metode

perhitungan penyusutan asset utk kepentingan pajak.

Fase Konsolidasi : sejak 1991. Perijinan pendirian leasing yg

tadinya diperketat, mulai dibuka kembali. Berdiri

perusahaan multifinance.

9

Page 10: HUKUM PEMBIAYAAN

E. Jenis Leasing

1. Operating lease/service lease

Tidak dibenarkan dilakukan oleh perusahaan finansial.

a. Waktu relatif pendek

b. Harga sewa < harga barang + keuntungan lessor

c. Tak ada hak opsi

d. Besarnya harga sewa tiap bulan tetap

e. Pemeliharaan, rusak, asuransi, pajak – ditanggung lessor

f. Lessee dapat membatalkan kontrak secara sepihak

2. Financial lease/capital lease/full-payout lease

a. Jangka waktu relatif panjang

b. Sewa + hak opsi > harga barang + keuntungan lessor

c. Ada hak opsi utk lessee

d. Harga sewa per bulan bisa tetap, bisa berubah

e. Pemeliharaan, rusak, asuransi, pajak – ditanggung lessee

f. Kontrak leasing tak dapat dibatalkan secara sepihak

10

Page 11: HUKUM PEMBIAYAAN

F. Perbedaan Leasing dengan Perjanjian yang Lain

1. Dengan Loan

LOAN LEASING

1. Tujuan : sediakan dana 1. Barang modal

2. Fokus : uang, kreditur bukan pemilik barang

2. Yuridis : lessor pemilik barang modal

3. Resiko : berupa financial risk 3. Financial & physical risk atas barang modal

4. Jaminan : tak ada hubungan dg tujuan penggunaan dana

4. Ada hubungan langsung ant barang modal dg dana

5. Wanprestasi D : jaminan dilelang, kelebihan dikembalikan.

5. Lessor tinggal mengambil barang modal tanpa memperhitungkan sisa

2. Dengan Sewa menyewa

SEWA MENYEWA LEASING

1. Waktu bukan fokus utama 1. Waktu sangat penting

2. Bukan metode pembiayaan 2. Mrp metode pembiayaan

3. Obyek bebas 3.Obyek ditentukan, umumnya barang modal

4. Lessor bebas 4. Lessor prsh pembiayaan

5. Lessor = penyedia barang 5. Lessor = penyandang dana

6. Jangka waktu bebas 6. Jangka waktu terbatas

7. Dokumen biasa 7. Dokumen kompleks

8. Tak ada jaminan 8. Kadang perlu ada jaminan

11

Page 12: HUKUM PEMBIAYAAN

3. Dengan Jual beli

JUAL BELI LEASING

1. Tunduk KUH Perdata 1. Aturan tersendiri

2. Tak ada “lessor” 2. Lessor “penengah keuangan”

3. HM pembeli “demi hukum” 3. HM “hak opsi” digunakan

4. Dengan Sewa beli

SEWA BELI LEASING

1. HM : cicilan terakhir 1. HM : opsi digunakan

2. =/ lembaga pembiayaan 2. = lembaga pembiayaan

3. Lessor = investor 3. Lessor sekedar membiayai

G. Keuntungan dan Kerugian/kelemahan Menggunakan Leasing

Keuntungan :

1. Fleksibel – dalam hal apapun

2. Murah

3. Hemat pajak

4. Pengaturannya tidak kompleks

5. Kriteria bagi lessee longgar

6. Pemutusan kontrak oleh lessee

7. Pembukuan mudah

12

Page 13: HUKUM PEMBIAYAAN

Kerugian/kelemahan :

1. Biaya bunga tinggi

2. Biaya marginal tinggi

3. Perlindungan hukum kurang

4. Proses eksekusi leasing macet relatif sulit

H. Jaminan Hutang dalam Leasing

1. Jaminan Utama : Prinsip 5 C

a. Character

b. Capacity

c. Capital

d. Condition of economy

e. Collateral.

2. Jaminan Pokok : Barang modal transaksi itu sendiri

3. Jaminan Tambahan : kebendaan atau perorangan

I. Pemilik Barang Modal

- Pemilik yuridis : pihak yang menyewakan

- Kepemilikan berpindah jika lessee menggunakan hak opsinya

J. Dokumen Leasing

1. Dokumen kontrak yang menyatu

a. Dokumen permintaan dan penawaran

b. Dokumen pokok : kontrak leasing itu sendiri

c. Dokumen tambahan : kelengkapan administrasi

13

Page 14: HUKUM PEMBIAYAAN

2. Model kontrak mandiri : seluruh detil jaminan hutang dibuat

secara terpisah dengan akta tersendiri.

K. Berakhirnya Leasing

1. Konsensus – jarang terjadi.

2. Wanprestasi

3. Force majeure

L. Eksekusi Jika Cicilan Macet

- Kontrak dinyatakan putus, tetapi lessee wajib membayar

seluruh tunggakan, bunga dan biaya lessee diberi

kebebasan utk menjual.

- Lessor mengambil alih barang leasing.

14

Page 15: HUKUM PEMBIAYAAN

II. HUKUM PEMBIAYAAN KONSUMEN

(Consumer Finance)

A. Pengantar

Dilakukan oleh perusahaan finansial

Biaya untuk konsumen relatif kecil

Sebagian besar barang utk kebutuhan hidup sehari-hari

Resiko relatif kecil krn konsumen menyebar.

B. Pengertian Hukum Pembiayaan Konsumen

= Kredit konsumsi dalam perbankan.

Suatu kegiatan yg dilakukan dalam bentuk penyediaan dana

bagi konsumen utk pembelian barang yg pembayarannya

dilakukan secara angsuran atau berkala oleh konsumen

(KepMenkeu 1251 th 1988).

Sale credit = pemberian kredit utk pembelian suatu barang,

dan nasabah akan menerima barang tsb.

Loan credit = nasabah akan menerima cash dan berkewajiban

mengembalikan hutangnya secara cash di kemudian hari.

Pembiayaan konsumen = sale credit. Mis. General Motor.

C. Sejarah Hukum Pembiayaan Konsumen

1. Bank kurang tertarik utk menyediakan kredit konsumen

berukuran kecil.

15

Page 16: HUKUM PEMBIAYAAN

2. Sumber dana formal lainnya terbatas, mis. Perum Pegadaian.

3. Sistem pembayaran informal sangat memberatkan.

4. Sistem pembiayaan formal lewat koperasi kurang berkembang.

D. Dasar Hukum Pembiayaan Konsumen

1. Substantif : perjanjian atas dasar kebebasan berkontrak.

2. Administratif : Keppres No. 61/1988 ttg Lembaga Pembiayaan

dan Kepmenkeu No. 1251/KMK.013/1988 ttg Ketentuan dan

Tatacara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.

E. Kedudukan Para Pihak dalam Pembiayaan Konsumen

Perusahaan konsumen Supplier(kreditur) (harga barang)

(perj. pembiayaan (perj. jual beli)konsumen)

Konsumen(debitur) (penyerahan barang)

F. Jaminan dalam Pembiayaan Konsumen

1. Jaminan Utama : kepercayaan Prinsip 5C.

16

Page 17: HUKUM PEMBIAYAAN

2. Jaminan Pokok : barang yang dibeli tersebut fidusia

3. Jaminan Tambahan : pengakuan hutang, kuasa menjual

barang, persetujuan suami/isteri.

G. Dokumentasi dalam Pembiayaan Konsumen

1. Dokumen Pendahuluan : form aplikasi kredit, surveyor report.

2. Dokumen Pokok : perjanjian pembiayaan konsumen itu sendiri.

3. Dokumen Jaminan : fidusia, cessie asuransi, kuasa menjual,

pengakuan hutang, persetujuan suami/isteri, persetujuan

komisaris (RUPS).

4. Dokumen Kepemilikan Barang : BPKB, Fc STNK, faktur

pembelian, kuitansi pembelian, sertifikat kepemilikan.

5. Dokumen pemesanan dan penyerahan barang

6. Supporting documents : Fc KTP, KK, pas foto, daftar gaji (utk

konsumen individu). Untuk konsumen perusahaan, ada

AD, NPWP, SIUP, TDP, Bank Statements.

17

Page 18: HUKUM PEMBIAYAAN

III. HUKUM ANJAK PIUTANG (FACTORING)

A. Pengertian Factoring

B. Sejarah dan Perkembangan Factoring

C. Pertimbangan Menjual Piutang

D. Dasar Hukum Factoring

E. Manfaat dan Kerugian Menggunakan Factoring

F. Unsur-unsur Factoring

G. Subrogasi, Novasi dan Cessie

H. Prepayment

I. Jangka Waktu Berlakunya Factoring

J. Piutang yang Dialihkan

K. Kontrak Accessoir

L. Biaya-biaya yang Diperlukan

M. Gagalnya Tagihan dan Jaminan dalam Factoring

N. Jenis-jenis Factoring

O. Prosedur dan Mekanisme Factoring

P. Perbandingan Factoring dengan Kegiatan yang Lain

Q. Dokumentasi dalam Factoring

R. Factoring Internasional

18

Page 19: HUKUM PEMBIAYAAN

IV. HUKUM MODAL VENTURA

A. Pengertian dan Karakteristik Modal Ventura

- Berasal dr Bhs Inggris : Venture Capital, usaha yg

mengandung resiko. Modal Ventura adlh modal yg

ditanamkan pd usaha yg mengandung resiko (risk capital),

krn investasi tdk dikaitkan dg jaminan (collateral).

- Keppres 61/1988 ttg Lembaga Pembiayaan : Perusahaan

Modal Ventura (venture capital company) adlh badan

usaha yg melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk

penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan pasangan

usaha (investee company) utk jangka waktu tertentu.

- Tony Lorenz : MV adlh investasi jangka panjang dlm bentuk

penyediaan modal yg beresiko tinggi dimana penyedia

dana (venture capitalist) bertujuan utama memperoleh

keuntungan (capital gain) bukan pendapatan bunga atau

dividen.

- Clinton Richardson : MV adlh dana yg diinvestasikan pada

Perusahaan Pasangan Usaha yg beresiko tinggi bagi

investor.

- Robert White : MV sbg usaha penyediaan pembiayaan utk

membentuk dan mengembangkan usaha-usaha baru di

bidang teknologi dan non teknologi.

19

Page 20: HUKUM PEMBIAYAAN

- Karakteristik MV :

1. Bantuan pembiayaan pd PPU.

2. Investasi bersifat sementara, bukan permanen sampai

pd masanya dilakukan divestasi.

3. PMV terlibat dlm manajemen PPU yg dibiayainya.

4. Motif utama MV adlh bisnis pembiayaan yg

mengharapkan keuntungan (capital gain) relatif tinggi

sbg imbalan pembiayaan beresiko tinggi.

5. Bentuk investasi : jangka menengah dan panjang

(berkisar 5 s/d 10 th).

6. Investasi bukan dlm bentuk pinjaman (loan), tetapi

penyertaan modal (equity participation).

7. Pembiayaan beresiko tinggi krn modal usaha (risk

capital) tidak didukung oleh jaminan (collateral).

8. Prototype pembiayaan dg MV ditujukan kpd

perusahaan kecil atau perusahaan baru, tetapi

menyimpan potensi utk berkembang.

9. Investasi MV ditujukan kpd perusahaan yg tdk punya

akses utk mendapatkan kredit perbankan.

20

Page 21: HUKUM PEMBIAYAAN

- MV sbg bisnis pembiayaan memp. sifat multi dimensi :

1. Lembaga keuangan (financial institution)

2. Lembaga perusahaan penyertaan modal (corporate

institution)

3. Lembaga penolong pengusaha lemah (humanistic

institution).

B. Pihak yang Terlibat

1. Perusahaan Modal Ventura

- Pihak pemberi bantuan

- Bentuk : PT atau Koperasi.

- Praktek : PMV mengatur perusahaan yg dibiayai,

memegang saham, menduduki posisi manajemen,

membantu produksi, marketing dsb.

2. Perusahaan Pasangan Usaha (investee)

- Pihak yg dibantu modalnya.

- Perusahaan yg mendapatkan dana dlm bentuk penyertaan

modal dr PMV.

- Bentuk : perusahaan, termasuk yg bukan badan hukum,

krn tidak disyaratkan berbadan hukum.

3. Penyandang Dana

- Dimungkinkan tetapi tidak harus ada.

21

Page 22: HUKUM PEMBIAYAAN

- Jika ada, PMV berkedudukan sbg fund management dan

investee management.

C. Tujuan Modal Ventura

1. Memperoleh keuntungan yg tinggi

2. Membantu pelaksanaan pendirian atau pembentukan suatu

perusahaan.

3. Membantu prsh yg mengalami kesulitan dana dlm

pengembangannya.

4. membantu prsh pd tahap pengembangan suatu produk atau

pd tahap mengalami kemunduran.

5. memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri.

6. mengembangkan proyek penelitian dan pengembangan

(research and development).

7. mengembangkan teknologi baru dan alih teknologi.

8. mengalihkan kepemilikan suatu perusahaan.

D. Manfaat Modal Ventura

1. kemungkinan berhasilnya usaha lebih besar

2. meningkatkan kemampuan memperoleh keuntungan

3. meningkatkan bankabilitas

4. meningkatkan likuiditas keuangan

5. meningkatkan efisiensi pendistribusian produk.

22

Page 23: HUKUM PEMBIAYAAN

E. Keunggulan dan Kelemahan

1. Keunggulan

a. Merupakan sumber dana bagi perusahaan baru yg blm

memenuhi syarat utk mendapatkan dana dr sumber

lain.

b. Bantuan manajemen dpt mempercepat perkembangan

dan berhasilnya PPU.

c. PMV sangat peduli thd maju mundurnya prsh, shg

PPU selalu dimonitor.

d. Tambahan modal dpt meningkatkan kemampuan prsh

utk memperoleh bantuan modal dlm bentuk lain.

e. Penyertaan modal dpt menaikkan pamor PPU.

f. PPU dpt memperluas jaringan usaha lewat mitra baru

milik PMV.

g. Sebagai upaya mengangkat dan melindungi prsh kecil

yg berpotensi utk berkembang dan memperluas

kesempatan kerja.

2. Kelemahan

a. Jangka waktu panjang dapat menjadi sangat mahal krn

sistem bagi hasil yg diterapkannya.

b. Bantuan pembiayaan lewat MV hanya dpt diberikan

kpd prsh tertentu scr selektif.

23

Page 24: HUKUM PEMBIAYAAN

c. Pendiri PPU yg dibiayai PMV dpt kehilangan kontrol

dan kepemilikan atas prshnnya krn manajemen dan

saham dipegang oleh PMV.

F. Sejarah Perkembangan Modal Ventura

24

Page 25: HUKUM PEMBIAYAAN

G. Kelebihan dan Kelemahan Modal Ventura

H. Mekanisme Operasional Modal Ventura

I. Dokumentasi yang Diperlukan dalam Modal Ventura

J. Biaya-biaya dalam Modal Ventura

K. Perusahaan Modal Ventura

L. Perusahaan Pasangan Usaha

M. Penyandang Dana Modal Ventura

N. Modal Ventura untuk Perusahaan Kecil

V. HUKUM KARTU KREDIT

25

Page 26: HUKUM PEMBIAYAAN

A. Pengertian Kartu Kredit

Perusahaan kartu kredit : badan usaha yg melakukan usaha

pembiayaan utk membeli barang dan jasa dg menggunakan

kartu kredit.

Tujuan Perusahaan Kartu Kredit :

- menerima sebanyak-banyaknya nasabah yg memiliki

kelayakan kredit;

- menerima Pengusaha Dagang (merchant) yg dapat dipercaya;

- merangsang pengunaan maksimum fasilitas credit line;

- membatasi dan mengurangi piutang bermasalah dan

penyelewengan;

- memaksimalkan nilai rata-rata setiap transaksi Kartu Kredit,

sehingga mengurangi jumlah voucher yg nilainya kecil.

Kartu kredit (credit card) : suatu kartu kredit yg berukuran =

KTP, yg diterbitkan oleh penerbit (issuer) dan dipergunakan

oleh pemegang kartu (cardholder) dan berfungsi sbg alat

pembayaran pengganti uang tunai dan pihak penerima kaum

usahawan/pedagang (merchant) yg telah ditentukan oleh

penerbit.

Unsur Kartu Kredit :

1. Subyek KK : para pihak yg terlibat dlm transaksi

penggunaan KK. Pemegang kartu (card holder) sbg

26

Page 27: HUKUM PEMBIAYAAN

pembeli, Pengusaha Dagang (merchant) sbg penjual,

dan Bank/ Perusahaan Pembiayaan sbg penerbit

(issuer).

2. Obyek KK : barang/jasa yg diperdagangkan

(merchandise) oleh Pengusaha Dagang sbg penjual,

harga yg dibayar oleh Pemegang Kartu sbg pembeli,

dan dokumen jual beli yg terbit dr transaksi jual beli.

3. Peristiwa KK : perbuatan hukum yg menciptakan

perjanjian penerbitan KK antara pemegang kartu dg

penerbit.

4. Hubungan KK : hubungan hak dan kewajiban.

5. Jaminan KK : kepercayaan.

Kartu kredit juga dapat diuangkan oleh pemegangnya kpd

penerbitnya.

Contoh kartu kredit : Visa BII, BCA card, Master/visa card

BNI, master card BRI, Visa Mega dsb.

Pemberian fasilitas tidak hrs berdasarkan akte otentik, tetapi

dg akte di bawah tangan, dan tidak mutlak harus ada jaminan

kredit.

Syarat penting : kebonafidan pemegang kartu kredit. Shg

pemberian KK selektif, pagu kredit dpt melebihi jumlah

jaminan (deposito).

Hukum yg mengatur KK – kebebasan berkontrak (1338).

27

Page 28: HUKUM PEMBIAYAAN

Pihak yg terlibat :

- Bank atau perusahaan pembiayaan penerbit/ pembayar.

- Pedagang (merchant) sbg tempat belanja.

- Pemegang kartu (card holder) – nasabah yg namanya tertera

dlm kartu.

HAK DAN KEWAJIBAN

1. Pemegang Kartu

a. Kewajiban

- membayar uang pangkal, uang tahunan dan biaya lain.

- Mematuhi batas maksimum jumlah yg boleh dibayar dg

mgnk KK.

- Menandatangani surat tanda pembelian, dan tanda

pembayaran tunai utk setiap peangambilan uang tunai.

- Membayar kembali harga pembelian sesuai tagihan.

- Memberitahukan kpd penerbit bila ada perubahan alamat

penagihan.

- Mengembalikan KK kpd penerbit jika terjadi pembatalan

atau pengakhiran perjanjian.

b. Hak

- membeli barang/jasa dg mgnk KK dengan atau batas

maksimum.

28

Page 29: HUKUM PEMBIAYAAN

- mengambil uang tunai atau cash melalui ATM tertentu sampai

batas tertentu.

- Memperoleh informasi dr penerbit mengenai perkembangan

kreditnya dan kemudahan yg disediakan.

2. Penerbit

a. Kewajiban

- memberikan KK kpd pemegang kartu

- memberitahukan tagihan dlm periode tertentu kpd

pemegang KK

- memberitahukan hak, kwj, dan kemudahan kpd pemegang

KK

b. Hak

- menagih dan menerima pembayaran uang pangkal, uang

tahunan, bunga, biaya administrasi, denda dsb dr

pemegang KK.

- Menagih dan menerima pembayaran kembali harga

pembelian barang/jasa dr pemegang KK

- Menerima uang komisi dr penjual atas tagihan yg

dibayarkan scr langsung oleh penerbit.

3. Penjual

a. Kewajiban

- menerima pemegang kartu sbg pembeli barang/jasa

29

Page 30: HUKUM PEMBIAYAAN

- mlkk pengecekan atas penggunaan dan keabsahan KK

- menjual barang/jasa tidak melebihi harga penjualan tunai

- menyodorkan surat tanda penjualan utk ditandatangani

oleh pemegang kartu

- membayar komisi kpd perantara.

a. Hak

- menuntut pelunasan harga barang/jasa

- minta tandatangan surat tanda pembelian kpd pemegang

kartu

- menolak penjualan barang/jasa yg tdk mendapat kuasa dr

penerbit.

B. Sejarah Kartu Kredit

C. Pengertian Kartu Kredit dan Para Pihak yang Terlibat

D. Macam-macam Kartu Kredit

E. Dasar Hukum Kartu Kredit

F. Karakteristik Yuridis Kartu Kredit

G. Pemalsuan Kartu Kredit

H. Aspek Perlindungan Konsumen Terhadap Kartu Kredit

BUKU BACAAN :

1. Hukum tentang Pembiayaan dalam Teori dan Praktek : Munir

Fuadi, SH, MH, LLM

30

Page 31: HUKUM PEMBIAYAAN

2. Lembaga Keuangan dan Pembiayaan : Prof. Abdulkadir

Muhammad, SH & Rilda Murniati, SH, M.Hum

3. Aspek Hukum dalam Bisnis : Richard Burton Simatupang, SH

4. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya : Kasmir, SE, MM.

SOAL KOMPETENSI DASAR (KD) 1 ----- 29 September 2009

1. Bagaimana sejarah lahirnya lembaga pembiayaan ?

31

Page 32: HUKUM PEMBIAYAAN

2. Apakah lembaga pembiayaan masih dibutuhkan di Indonesia ? Jelaskan

sesuai dengan kondisi yang ada di masyarakat.

3. Apa yang dimaksud dengan leasing ?

4. Apa keuntungan dan kerugian/kekurangan menggunakan jasa leasing ?

5. Unsur-unsur apa saja yang harus ada di dalam leasing ?

6. Jelaskan/terangkan hubungan hukum yang terjadi antara lessor, lessee dan

supplier ?

Istilah leasing berasal dari bahasa Inggris to lease, yang berarti

menyewakan, karena memang dasarnya leasing adalah sewa menyewa. Dalam dunia

32

Page 33: HUKUM PEMBIAYAAN

bisnis berkembang leasing sebagai bentuk khusus sewa menyewa, yakni bentuk

pembiayaan perusahaan berupa penyediaan barang modal yang digunakan untuk

menjalankan usahanya dengan membayar sewa selama jangka waktu tertentu. Dalam

bahasa Indonesia leasing sering diistilahkan dengan “sewa guna usaha.”

The Equipment Leasing Association mendefinisikan, bahwa “Lease adalah

kontrak antara Lessor dengan Lessee untuk penyewaan suatu jenis barang (aset)

tertentu langsung dari pabrik atau Agen Penjual oleh Lessee. Hak kepemilikan atas

barang tetap ada pada Lessor, hak pakai atas barang ada pada Lessee dengan

membayar sewa yang jumlah dan jangka waktunya telah ditetapkan.

Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan dan Menteri

Perindustrian dan Perdagangan tanggal 7 Januari 1974 tentang Perizinan Usaha

Leasing, yang dimaksud dengan leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan

perusahaan dalam bentuk penyediaan barang modal untuk digunakan oleh suatu

perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran secara

berkala disertai dengan hak pilih (opsi) bagi perusahaan tersebut untuk membeli

barang modal yang bersangkutan, atau memperpanjang jangka waktu leasing

berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169 Tahun 1991 tentang

Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing), leasing diberi pengertian sebagai kegiatan

pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha

dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating

lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan

pembayaran secara berkala.

Leasing merupakan suatu bangunan hukum yang merupakan improvisasi

dari pranata hukum konvensional sewa menyewa (lease) yang sudah lama sekali ada

dalam sejarah peradaban manusia. Sewa menyewa sudah ada sejak sejak lebih kurang

4500 tahun sebelum masehi (Sri Suyatmi, 1992 :11).

Leasing dalam pengertian modern pertama kali berkembang di Amerika

Serikat, kemudian menyebar ke Eropa, akhirnya ke benua-benua lain. Di Amerika

Serikat, leasing yang pertama kali diperkenalkan adalah leasing yang berobyekkan

kereta api, yang diperkenalkan pada tahun 1850. Pada tahun 1877 The Bell Telephone

33

Page 34: HUKUM PEMBIAYAAN

Company memperkenalkan leasing di bidang pelayanan telepon kepada para

pelanggannya. Tahun 1952 perusahaan leasing di San Fransisco memperkenalkan

leasing terhadap produk-produk tertentu.

Perkembangan pranata hukum leasing di Amerika Serikat dapat dikatakan

berkembang cukup pesat. Menjelang tahun 1980-an, lebih kurang sepertiga dari

pengadaan peralatan bisnis baru di sana dilakukan dalam bentuk leasing. Selama

dasawarsa 1980-an, volume leasing bertambah rata-rata 15% setiap tahunnya. Dalam

perkembangannya, bank-bank dan perusahaan leasing hidup subur sebagai lessor.

Beberapa perusahaan pemegang trademark terkenal juga ikut menjadi lessor.

Misalnya perusahaan GATX, sebagai lessor terbesar untuk leasing railcars.

Sementara IBM

34