aspek hukum lembaga pembiayaan kons 1umen

Upload: agushermawan

Post on 08-Jul-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    1/26

    ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN

    A. Pengertian Pembiayaan Konsumen

    Pembiayaan konsumen merupakan suatu pinjaman atau kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada debitor untuk pembelian barang dan jasa yang akan langsung dikonsumsi

    oleh konsumen, dan bukan untuk tujuan distribusi atau produksi. Pembiayaan konsumen ini

    dilakukan oleh perusahaan pembiayaan konsumen (consumer finance company). Pembiayaan ini

     biasanya dilakukan oleh bank maupun lembaga keuangan bukan bank. Namun, dalam hal ini

    kami hanya akan menyampaikan perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan lembaga

    keuangan bukan bank.

    Menurut SK Menkeu No. 121 ! KMK."1# ! 1$%%, &embaga Pembiayaan 'dalah badan

    usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal

    dengan tidak menarik dana seara langsung dari masyarakat.

    stilah lembaga pembiayaan merupakan padanan dari istilah bahasa nggris *inaning

    institution. &embaga pembiayaan ini kegiatan usahanya lebih menekankan pada *ungsi

     pembiayaan, yaitu dalam bentuk penyediaan dana atau barang dengan tidak menarik dana seara

    langsung dari masyarakat. &embaga pembiayaan disamping sebagai sumber dana alternati+e,

    lembaga pembiayaan juga mempunyaiperanan penting dalam hal pembangunan, yaitu

    menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat untuk berperan akti* dalam

     pembangunan.

    Pembiayaan Konsumen dapat dijelaskan sebagai kegiatan pembiayaan untuk pengadaan

     barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh

    konsumen.

    alam melaksanakan kegiatan usaha dan dalam mengelola risiko, Perusahaan

    Pembiayaan Konsumen melakukan pengaturan -aminan idusia atas barang yang dimiliki

    konsumen.'dapun produk yang dibiayai melalui skema transaksi pembiayaan konsumen

    meliputi / otomoti* (motor dan mobil), elektronika, dan perumahan.

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    2/26

    &embaga pembiayaan konsumen tumbuh dan berkembang seiring dengan dikeluarkannya

     pranata hukum berupa K0PP0S No. 1 3hun 1$%%.meskipun demikian, saat ini keberadaan

     pembiayaan konsumen menunjukan perkembangan yang sangat baik. Pesatnya pertumbuhan

     bisnis pembiayaan konsumen ini sekaligus menunjukan tingginya minat masyarakat untuk 

    membeli arang4barang dengan ara meniil seiring dengan meningkatnya tara* hidup

    masyarakat lapisan menengah keba5ah.

    i samping kondisi diatas, perkembangan pembiayaan konsumen juga disebabkan oleh

    adanya kendala4kendala bagi masyarakat berpenghsilan rendah untuk dapat mengakses dana dari

    sumber lain. Menurut 'bdulkadir Muhammad dan ilda Murniati(2""", hlm. 2") ada 6 alasan

    yang mendorong perkembangan pembiayaan konsumen yaitu/

    1. Keterbatasan sumber dana *ormal

    2. Koperasi simpan pinjam sulit berkembang#. 7ank tidak melayani pembiayaan konsumen

    6. Pembiayaan lintah darat yang menekik 

    B. Pengkasi!ikasian Perusa"aan Pembiayaan Konsumen

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    3/26

    Perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan lembaga keuangan bukan bank

    diklasi*ikasikan atas dasar kepemilikannya menjadi tiga yakni perusahaan pembiayaan

    konsumen yang merupakan anak perusahaan dari pemasok, perusahaan pembiayaan konsumen

    yang merupakan satu grup usaha dengan pemasok, dan perusahaan pembiayaan konsumen yang

    tidak mempunyai kaitan kepemilikan dengan pemasok.

    Perusahaan pembiayaan konsumen ini dibentuk oleh perusahaan induknya, yaitu

     pemasok, untuk memperlanar penjualan barang atau jasanya. Mengingat perusahaan ini sengaja

    dibentuk untuk memperlanar penjualan barang atau jasa perusahaan induknya, maka perusahaan

     pembiayaan konsumen jenis ini biasanya hanya melayani barang dan jasa yang diproduksi atau

    dita5arkan oleh perusahaan induknya.

    1. Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang Merupakan Satu 8rup dengan Pemasok 

    Perusahaan pembiayaan konsumen jenis ini pada dasarnya tidak berbeda dengan

     perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan anak perusahaan dari pemasok. Perusahaan

     pembiayaan konsumen ini biasanya juga hanya melayani pembiayaan pembelian barang dan jsa

    yang diproduksi oleh pemasok yang masih satu grup usaha dengan perusahaan tersebut.

    Perbedaannya hanya terletak pada hubungan antara pemasok dengan perusahaan pembiayaan

    konsumen.

    2. Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang 3idak Mempunyai Kaitan Kepemilikan dengan

    Pemasok 

    Perusahaan pembiayaan konsumen yang tidak mempunyai kaitan kepemilikan dengan

     pemasok biasanya tidak hanya melayani pembiayaan atas pembeliaan barang pada satu pemasok

    saja. Perusahaan pembiayaan ini bisa melayani pembiayaan pembelian pada pemasok yang lain,

    Sedangkan spesialisasi perusahaan pembiayaan konsumen biasanya pada jenis atau tipe barang

    dan daerah pemasarannya. Perusahaan pembiayaan konsumen ada yang berspesialisasi pada

     pembiayaan pembelian barang elektronik, ada yang berspesialisasi pada pembiayaan pembelian

    mebel, ada yang berspesialisasi pada pembiayaan pembeliaan mobil, dan lain4lain.

    #. Peaku$%eaku Pembiayaan Konsumen

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    4/26

    Sebenarnya pada transaksi pembiayaan konsumen kendaraan bermotor (motor, mobil)

    melibatkan tiga pihak, yaitu/

    Pihak kreditur!perseroan! si berpiutang / adalah selaku badan usaha yang melakukan

     pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen (motor mobil) dengan sistem

     pembayaran atau angsuran atau berkala.

    ebitur!peminjam!nasabah si berutang / adalah selaku orang yang menerima *asilitas

     pembiayaan dari kreditur guna pembelian kendaraan bermotor.

    ealer!sho5room / adalah perusahaan yang menyediakan barang kebutuhan konsumen (motor,

    mobil, dan barang4barang elektronik lainnya) dalam rangka 

    &. &okumen yang &ibutu"kan 'aam Proses Pembiayaan Konsumen

    okumen yang diperlukan selama proses pembiayaan konsumen, sejak adanya perjanjian

    a5al sampai dengan proses pelunasan pinjaman, meliputi dokumen4dokumen sebagai berikut /

    1. okumen kelayakan konsumen adalah dokumen yang diperlukan oleh perusahaan pembiayaan

    konsumen untuk menentukan apakah suatu konsumen layak dibiayai ataukah tidak. okumen ini

     berupa /

    • dentitas dokumen ( K3P, Paspor, SM, NP9P, anggaran dasar, surat i:in usaha, dan lain4

    lain)

    • 7ukti penghasilan atau keadaan keuangan konsumen ( slip gaji, neraa dan laba rugi, dan

    lain4lain)

    • &aporan sur+ei oleh petugas pembiayaan konsumen pada tempat tinggal atau usaha dari

    konsumen

    • okumen pendukung seperti persetujuan istri!suami, rekomendasi pihak yang dapat

    diperayai dan lain4lain.

    2. okumen perjanjian adalah dokumen yang menunjkkan kesepakatan4kesepakatan antara

     pihak4pihak yang terkait dalam proses pembiayaan konsumen. okumen ini berupa /

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    5/26

    • Perjanjian kerja sama antara pemasok dengan perusahaan pembiayaan konsumen

    • Perjanjian jual beli antara konsumen dengan pemasok 

    • Perjanjian pembiayaan antara konsumen dengan perusahaan pembiayaan konsumen

    • Perjanjian pengikatan berbagai maam bentuk jaminan ( essie piutang, *idusia, akta

     pembebanan hak tanggungan, dan lain4lain)

    #. okumen kepemilikan objek pembiayaan adalah dokumen yang merupakan bukti

    kepemilikan atas barang yang dibiayai dengan pembiayaan konsumen. okumen ini antara lain

     berupa 7PK7, *aktur, serti*ikat, bukti penyerahan barang, bukti pemesanan barng dan lain4lain.

    6. okumen kepemilikan jaminan adalah dokumen yang terkait dengan kepemilikan jaminan

    atas pemenuhan ke5ajiban alon debitor. okumen ini antara lain berupa 7PK7, sert*ikat tanah,

    *aktur, dan lain4lain.

    E. Man!aat Pembiayaan Konsumen

    a. Pemasok 

    Man*aat utama bagi pemasok dengan adanya pembiayaan konsumen adalah peningkatan

     penjualan. engan adanya perusahaan pembiayaan konsumen maka pemasok dapat memperoleh

     pembayaran seara tunai dan angsuran konsumen dialihkan kepada perusahaan pembiyaan

    konsumen. isiko tidak terbayarnya kredit konsumen yang semula ditanggung oleh pemasok

     juga menjadi dapat dialihkan kepada perusahaan pembiayaan konsumen.

     b. Konsumen

    Man*aat utama bagi konsumen adalah kesempatan untuk membeli atau memiliki barang

    meskipun dana yang tersedia saat ini belum ukup untuk menutup seluruh harga barang atau jasa.

    Keunggulan pembiayaan konsumen dibandingkan kredit bang antara lain /

    • Prosedur yang lebih sederhana

    • Proses persetujuan yang biasanya lebih epat

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    6/26

    • Perusahaan pembiayaan konsumen biasanya tidak mensyaratkan penyerahan agunan

    tambahan sepanjang konsumen atau debitor ukup layak untuk diperaya kemampuan

    dan kemauannya memenuhi ke5ajibannya

    • Konsumen tertentu ( terutama di indonesia ) mengalami keengganan untuk berhubungan

    dengan bank dalam hal peminjaman dana karena minimnya in*ormasi tentang jasa4jasa

     bank dan ara berhubungan dengan bank.

    . Perusahaan Pembiayaan Konsumen

    Man*aat utama yang dapat diperoleh perusahaan pembiyaan konsumen adalah penerimaan dari

     bunga dan biaya administrasi yang dibayarkan oleh konsumen. 3ingkat bunga yang ditetapkan

    oleh perusahaan konsumen biasanya lebih tinggi daripada tingkat bunga kredit bank. ;al ini

    sebagai konsekuensi atu kompensasi karena perusahaan pembiayaan konsumen menanggung

    risiko yang relati* lebih besar daripada penyaluran dana dalam bentuk kredit kepada debitornya.

    isiko yang ditanggung perusahaan pembiayaan konsumen relati* lebih besar daripada bank

    yang menyalurkan kredit antara lain karena/

    • Perusahaan pembiayaan konsumen enderung melakukan analisis terhadap kelayakan

    konsumen atau alon debitor dengan ara yang lebih sederhana

    • 'nalisis dilakukan dalam 5aktu yang sangat singkat

    • Sepanjang kemampuan dan kemauan alon debitor ukup bisa diandalkan, perusahaan

     pembiayaan konsumen biasanya tidak mensyaratkan penyerahan agunan tambahan.

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    7/26

    (. Hubungan Para Pi"ak &aam Pembiayaan Konsumen

    &embaga Pembiayaan (Kreditur) Supplier  

    (membayar harga barang)

    (Perjanjian Pembiayaan konsumen!kredit) (Perjanjian -ual 7eli)

    Konsumen (debitur)

    (Penyerahan barang)

    G. Berbagai Kemungkinan ter)a'inya Kre'it Ma*et 'ari Pembiayaan Konsumen

    'da beberapa kemungkinan yang perlu diperhatikan, agar kredit maet pada perusahaan pembiayaan tidak terjadi, yaitu/

    Konsumen kurang memahami produk, dan belum memahami transaksi pembiayaan konsumen

    dengan benar.

    Perusahaan pembiayaan kurang!tidak detil dalam memberikan layanan in*ormasi produk dan pendukung lainnya (asuransi, keterlambatan pembayaran, dll), sehingga ketidaktahuan

    konsumen terkadang memba5a dampak pada kedua pihak.

    &emahnya penerapan prinsip mengenal alon nasabah.

    7erbeda sekali dengan lembaga perbankan, selain membutuhkan edukasi yang benar terhadap

    lembaga pembiayaan onsumen tentang arti pentingnya mengenal nasabah dengan baik,

    tantangan selanjutnya adalah budaya perusahaan.

    alam pemberian kredit tidak dilakukan metode analisis yang komprehensi*.

    'nalisis kredit pada konsumen tidak!kurang komprehensi* (5alaupun sudah menggunakan

    analisis

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    8/26

     NP& (non performing loan) yang semakin besar enderung akan mengganggu kinerja

     perusahaan, dan sudah tentu pihak perbankan, karena perusahaan pembiayaan pasti 

    memperoleh dukungan pinjaman dari perbankan, dan hal ini bagi bank akan sangat merugikansekali, karena pencadangan kredit macet pun akan membengkak. alam situasi seperti ini

    dibutuhkan kerjasama yang baik antar keduanya. Selain daripada itu, kon*lik antara keduanya

    (hubungan yang tidak harmonis), perusahaan pembiayaan dan pihak bank juga dapat menjadi*aktor pemiu terjadinya kredit maet.

    Standard =perating Prosedur) yang sering dilanggar, dengan dalih

    untuk lebih memberikan layanan, namun dibalik itu tidak menutup adanya kemungkinan

     pelanggaran.

    o nsider raud (keurangan dari orang dalam). ;al ini bisa disebabkan dari S=P dan

    sistem penga5asan yang lemah, ontohnya seperti / Sur+eyor (account officer ) demi hanya menapai target penjualan, rela berkolusi

    dengan alon nasabah, yaitu/ 3idak melakukan kunjungan ke tempat alon konsumen ( plan visit ).

    Memanipulasi data alon nasabah (K3P, buku bank, dll)

    3idak memastikan keberadaan alon debitar dengan baik.

    Memalsukan tanda4tangan.alon nasabah.

    Menitipkan pembayaran bulanan pada Surveyor , namun pada kenyataannya

    tidak disetorkan oleh ybs.

    ?ntuk menyelesaikan kredit maet tersebut, maka diperlukan payung hukum kebijakan

    hapus tagih dalam rangka penyelesaian kredit maet di 7ank. Kebijakan hapus tagih tersebut

    dengan tujuan/ 1.Memperepat penyelesaian utang, untuk memau proses pemulihan dan

     pengembangan sektor riil. 2. Penyelamatan, perlindungan dan penyehatan sektor usaha. #.Mengeluarkan debitur maet dari da*tar hitam kredit maet bank sehingga dapat meneruskan

    usahanya dan mendapatkan pendanaan kembali.

    Penyelesaian kredit maet ini mengau pada ?ndang4?ndang Nomor 1 3ahun 2""6 tentang

    Perbendaharaan Negara yang memberi ke5enangan kepada Menteri Keuangan menetapkan

    kebijakan hapus tagih terhadap debitur dengan total hutang pokok maksimal p 1" miliar.

    Mengingat belum adanya payung hukum yang baru setelah Keppres !2""2 tentang

    estrukturisasi Kredit yang telah habis masa berlakunya, maka untuk pelaksanaan hapus tagih

    kredit maet tersebut diperlukan kebijakan pemerintah sebagai payung hukum, baik Peraturan

    Pemerintah atau Peraturan Presiden. irektorat -enderal Piutang dan &elang Negara (-P&N),

    epartemen Keuangan dan 7ank47ank 7?MN sepakat untuk melakukan hapus tagih kredit

    maet ?KM terutama yang dibeli dari 7PPN.

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    9/26

    H. Peraturan Pembiayaan Konsumen

    Pranata hukum pembiayaan konsumen di indonesia di mulai pada tahun 1$%%, yaitu dengan

    dikeluarkannya Keppres No. 1 3ahun 1$%% tentang &embaga Pembiayaan, dan Keputusan

    Menteri Keuangan No. 121!KMK."#1!1$%% tentang Ketentuan dan 3ata

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    10/26

    a) Perjanjian pijam pakai habis

    Perjanjian pembiayaan konsumen yang terjadi antara perusahaan pembiayaan konsumen dan

    konsumen digolongkan ke dalam@perjanjian pinjam pakai habis@ yang diatur dalam Pasal 1A64

    1AA# K?; Perdata. Pasal 1A6 K?; Perdata menyatakan bah5a pinjam pakai habis adalah

     perjanjian, dengan mana pemberi pinjaman menyerakan sejumlah barang pakai habis kepada

     peminjam dengan syarat bah5a peminjam akan mengembalikan barang tersebut kepada pemberi

     pinjaman dalam jumlah dan keadaan yang sama.alam pengertian barang pinjam habis pakai termasuk juga sejumlah uang yang dipinjamkan

    oleh pemberi pnjaman. Karena barang habis pakai yang dipinjam itu sejumlah uang, maka

    menurut ketentuan Psal 1A K?; Perdata pihak4pihak (perusahaan pembiayaan konsumen dan

    konsumen) boleh memperjanjikan pengembalian uang pokok ditambah dengan bunga.

     b) Perjanjian jual beli bersyarat

    Perjanjian jual beli bersyarat adalah perjanjian yang terjadi antara konsumen sebagai pembeli,dan produsen sebagai penjual, dengan syarat bah5a yang melakukan pembayaran seara tunai

    kepada penjual adalah perusahaan pembiayaan konsumen.perjanjian jual beli ini merupaka

     perjanjian aessoir dari prjanjian pembiayaan konsumen sebagai perjanjian pokok.Perjanjian

     jual beli ini di golongkan ke dalam perjanjian jual beli yang diatur dalam Pasal 16A411% K?;

    Perdata, tetapi pelaksanaan pembayaran digantungkan pada syarat yang disepakati dalam

     perjanjian pokok.

    b. Segi Per'ata 'i Luar KUH Per'ata

    B undang4undang No. 6" 3ahun 2""A tentang Perseroan 3erbatas dan peraturan pelaksanaannya.B ?ndang4undang No. 2 3ahun 1$$2 tentang Perkoperasian dan peraturan pelaksanaannya.

    B ?ndang4undang No. 3ahun 1$" tentang Ketentun4ketentuan Pokok 'graria dan peraturan

     pelaksanaannya.B ?ndang4undang No. % 3ahun 1$$$ tentang Perlindungan Konsumen dan peraturan

     pelaksanaanya.

    *. Segi Hukum %ubi*

    Sebagai usaha yang bergerak di bidang jasa pembiayaan, pembiayaan konsumen banyak

    menyangkut kepentingan publi terutama yang bersi*at administrati+e. =leh karena itu,

     perundang4undangan yang bersi*at publi yang rele+an berlaku pula pada pembiayaan

    konsumen. Perundang4undangan tersebut /

    1) ?ndang4undang di 7idang ;ukum Publik 

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    11/26

    7erbagai undang4undang di bidang adminitrasi Negara yang menjadi sumber hukum utama

     pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut.  1. ?ndang4undang No. # 3ahun 1$%2 tentang 9ajib a*tar Perusahaan dan peraturan

     pelaksanaaannya.

      2. ?ndang4undang No. 12 3ahun 1$%, undang4undang No. A 3ahun 1$$1, undang4undang No. %3ahun 1$$1 dan peraturan pelaksanaannya, semua tentang perpajakan.

      #. ?ndang4undang No. % 3ahun 1$$A tentang okumen Perusahaan dan peraturan pelaksanaanya.

      6. ?ndang4undang No. % 3ahun 1$$$ tentang Perlindungan Konsumen dan peraturan

     pelaksanaanya.

    2) Peraturan tentang &embaga Pembiayaan

    Peraturan tentang lembaga pembiayaan yang mengatur pembiayaan konsumen antara lain/  1. Keputusan Presiden No. 1 3ahun 1$%% tentang &embaga Pembiayaan.

     2. Keputusan Menteri Keuangan No. 121!MKK."#1!1$%% tentang Ketentuan dan 3ata

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    12/26

     bergerak baik yang ber5ujud maupun yang tidak ber5ujud dan benda tidak bergerak khususnya

     bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana dimaksud ??. No. 6 3ahun

    1$$, yang tetap didalam penguasaan pemberi *idusia (debitor), sebagai agunan bagi pelunasanutang tertentu, yang memberikan kedudukan yang ?3'M'K'N kepada penerima idusia

    (kreditor) terhadap kreditor lainnya (jika dijaminkan lebih dari satu kreditor). stilah Penerima

    idusia 'dalah orang atau koorporasi yang di anggap mempunyai piutang yang pembayaran di jamin dengan -aminan idusia, ini biasanya lembaga4lembaga pembiayaan

    (inane!Multi*inane) yang ada sekaranng ini. Sedangkan Pemberi idusia 'dalah orang atau

    Koorporasi Pemilik 7enda yang menjadi objek -aminan idusia. ?? idusia karena perjanjianini berdasarkan keperayaan makanya &embaga Penerima idusia (*inane) mendapat

     perlindungan dan hak lebih diutamakan.

    -aminan *idusia merupakan perjanjian ikutan dari suatu perjanjian pokok yang

    menimbulkan hak dan ke5ajiban para pihak untuk memenuhi suatu prestasi. 'gar Perjanjian-aminan idusia mempunyai kepastian hukum, maka setiap jaminan *idusia 5ajib di buatkan

    'kta oleh Notaris dan di da*tarkan di Kantor Penda*taran idusia yang ada di Kantor 9ilayah;ukum dan ;'M di tiap Propinsi sesuai Keppres No. 1#$ 3ahun 2""" 3entang PembentukanKantor Penda*taran idusia di Kan5il ;ukum dan ;'M, bahkan dalam Penjelasan Pasal 12 ??

    idusia Kantor Penda*taran idusia dapat di dirikan pada le+el Kabupaten atau Kota jika di

     butuhkan. Penda*taran ini diperlukan untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum baik  penerima *idusia (*inane) dan pemberi *idusia (orang atau badan) karena dasar perjanjian yang

    keperayaan (trust) kedua belah pihak. engan Penda*taran -aminan idusia maka para pihak 

    akan mendapat Serti*ikat!akta -aminan idusia sebagai salinan dari buku penda*taran *idusia.

    alam serti*ikat jaminan *idusia diantumkan kata4kata C0M K0'&'N 70'S'K'NK03?;'N'N D'N8 M';' 0S'@ yang mempunyai nilai sama dengan putusan pengadilan

    yang memperoleh kekuatan hukum tetap dan memiliki hak eksekutorial terhadap benda objek 

     jaminan *idusia. isinilah negara atas nama hukum memberi perlindungan dan kepastian hukum bagi penerima *idusia atau perjanjian apapun yang di ikuti dengan adanya jaminan *idusia.

    0ksekusi dapat dilakukan dengan ara titel eksekutorial, penjualan benda objek -aminan idusia

    melalui pelelangan maupun dengan ara penjualan ba5ah tangan, terhadap penjualan ba5ahtangan maka harus ada pemberitahuan terhadap penerima dan pemberi *idusia dan diumumkan

    melalui media massa. Selain itu ditegaskan bah5a pemberi *idusia 5ajib menyerahkan benda

    yang menjadi jaminan *idusia. Selain itu terdapat anaman pidana selama 2 tahun dan denda "

     juta bagi pemberi *idusia (orang atau korporasi) yang mengalihkan, menggadaikan ataumenye5akan benda objek jaminan *idusia tanpa persetujuan dari penerima *idusia.

    Anaisis Yuri'is aminan (i'usia &aam As%ek Hukum Per'ata 'an Pi'ana

    7ah5a menjadi ke5ajiban bagi setiap perjanjian yang memberikan perjanjian ikutan berupa

    -aminan idusia untuk menda*tarkan di Kantor Penda*taran idusia, sebagai upaya memberikan

    kepastian hukum bagi penerima *idusia (kreditor) dan pemberi *idusia (debitor), pemberiankekuatan eksekutorial dalam serti*ikat jaminan *idusia selain memberi jaminan bagi penerima

    *idusia, juga untuk menghindari kese5enangan penerima *idusia dalam melakukan eksekusi

    objek barang *idusia dari pemberi *idusia sehingga terdapat keadilan bagi kedua belah pihak.

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    13/26

    Ke5enangan eksekutorial tersebut baru didapat setelah penerima *idusia kuasa atau 5akilnya

    menda*tarkan jaminan *idusia ke Kantor Penda*taran idusia dan mendapat serti*ikat jaminan

    *idusia yang mempunyai kekuatan hukum tetap, prosedur dan tari* penda*taran jaminan *idusiaterantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. % 3ahun 2""" 3entang 3ata

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    14/26

    industries) yang lagi berkembang ditengah sektor ril yang tergagap4gagap akibat desakan pasar 

    ekonomi global.

    ari in*ormasi yang ada di Kantor4Kantor 9ilayah ;ukum dan ;am yang memba5ahi

    Kantor Penda*taran idusia, bah5a banyak pertumbuhan lembaga pembiayaan leasing,

    onsumer *inane bahkan anjak piutang (*atoring) dan kartu kredit, dalam penggunaaninstrumen hukum jaminan *idusia sangat sedikit hanya sekitar (lima)F dari data penjualan

     barang kepada konsumen terutama produk pembiayaan konsumen terutama kendaraan

    transportasi yang dikeluarkan distributor, ataupun data rilis nasional angka penjualan kendaraantransportasi yang menapai jutaan unit (kendaraan roda dua dan empat). Keengganan lembaga

     pembiayaan menda*tarkan jaminan *idusia karena pembebanan biaya tambahan jika dida*tarkan

     baik akta notaris dan serti*ikat *idusia sehingga dianggap menimbulkan biaya tinggi, padahal

    dengan penda*taran *idusia lembaga4lembaga *inane mendapat perlindungan hukum yang lebih pasti. &embaga4lembaga pembiayaan yang membiaya alat4alat produksi berat dan bernilai

    tinggi yang menda*tarkan jaminan *idusia, tindakan ini enderung sangat berisiko bagi lembaga

     pembiayaan seara hukum, bahkan dapat merugikan negara dalam sektor penerimaan negara bukan pajak. ni posisi dilematis bagi sektor bisnis, karena instrumen hukum tidak berkembang

    sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan bisnis.

    Salah satu yang belakangan dipersoalkan adalah bah5a dengan tidak dida*tarkan ke

    kantor jaminan *idusia, maka negara akan kehilangan pendapatan bukan pajak yang didapat

    dari pelayanan negara tersebut sesuai dengan ?? No. 2" 3ahun 1$$A 3entang Penerimaan Negara 7ukan Pajak, sebagai per5ujudan dari tugas dan *ungsi negara4pemerintah dalam

    menjalankan *ungsi pelayanan, pengaturan, perlindungan masyarakat, pengelolaan kekayaan

    negara serta peman*aatan kekayaan negara demi ketertiban dan kepastian hukum hubungan

    negara dan 5arga negara. Serta PP No. % 3ahun 2""" 3entang 3ata

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    15/26

    BIAYA PEMBUA-AN AK-A AMINAN (I&USIA

    No. NILAI PENAMINAN BESA/ BIAYA

    1. G p ".""".""","" Paling banyak p ".""",""

    2. G p ".""".""","" s!d p 1"".""".""","" p 1"".""",""

    #. G p 1"".""".""","" s!d p 2".""".""","" p 2"".""",""

    6. G p 2".""".""","" s!d p "".""".""","" p "".""",""

    . G p "".""".""","" s!d p 1.""".""".""","" p 1.""".""",""

    . G p 1.""".""".""","" s!d p 2."".""".""","" p 2.""".""",""

    A. G p 2."".""".""","" s!d p .""".""".""","" p #.""".""",""

    %. G p .""".""".""","" s!d p 1".""".""".""","" p .""".""",""

    $. G p 1".""".""".""","" p A."".""",""

    7iaya tersebut menjadi ke5ajiban pungut penerima *idusia yang diambil dari pemberi

    *idusia yaitu konsumen leasing atau ustomer *inane, belum termasuk akta notaris. -ika tidak 

    lakukan maka proses perjanjian antara para pihak yang mengikutkan perjanjian jaminan *idusiayang tidak disertai dokumen resmi jaminan *idusia, bisa dinyatakan aat hukum atau batal demi

    hukum perjanjian jaminan *idusia tersebut beserta hak dan ke5ajiban kedua belah pihak, karenatidak ada yang memberi jaminan apapun jika terdapat pelanggaran!5anprestasi diantara pihak  jika ada pengingkaran, penggelapan, pengalihan dll terhadap benda objek jaminan *idusia.

    &ebih jauh bah5a salah satu man*aat dari pendapatan negara bukan pajak adalah diperuntukan

    untuk penegakan hukum, maka terhadap 5ajib bayar pendapatan negara pajak sama

    ke5ajibannya dengan pembayaran pajak, sehingga terhadap pembayaran yang belum dilakukankarena lalai atau kesengajaan jika terbukti harus tetap dihitung sebagai ke5ajiban terutang yang

    5ajib dibayar!ditagih. Sebab jika terbukti dengan sengaja 5ajib bayar melanggar pasal 21 ??

     No. 2" 1$$A, tidak bayar, menyetor atau melaporkan dll maka anaman hukuman (enam) tahun penjara dan denda, seara *ormil jika terbukti maka pasti termasuk perbuatan mela5an hukum

    (pidana!perdata). 7ahkan ada yang mengaitkan dengan pelanggaran dan dugaan korupsi sesuai

    ?? No. #1 3ahun 1$$$ 3entang Pemberantasan 3indak Pidana Korupsi, mungkin bisa kita amatide*inisi tindak pidana korupsi pasal 2 ayat (1) selengkapnya Daitu “ setiap orang yang secara

    melaan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri atau orang lain atau suatu korporasi

     yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara" dipidana seumur hidup

    atau pidana paling singkat & 'tahun% dana dan denda ()) $uta rupiah!" de*inisi ini jika hendak ditarik bisa juga masuk, tetapi memang terkesan jadi Cdipaksakan@ tetapi melihat *akta di atas

     bisa jadi seara *ormil masuk juga unsur pidana korupsinya (pembuktian hukum kita adalah

    *ormil).

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    16/26

    nilah jika ditarik berdasarkan teori hukum dan pengaturan yuridis, maka aspek hukum

    yang masuk dalam proses pelanggaran -aminan *idusia sangat banyak, K?;perdata,

    K?;pidana, ?? idusia, ?? Pendapatan Negara 7ukan Pajak, ?? Korupsi mungkin jugamasuk dalam pelanggaran persaingan usaha bisnis dll.

    &alu, dengan begitu banyaknya problem yuridis tersebut dalam prosedur jaminan *idusiadan sudah berkembangannya bisnis pembiayaan seara pesat, tentunya tidak elegan juga jika

    semua pihak menari4ari kesalahan lembaga pembiayaan , karena hukum ternyata tertinggal

    dalam menja5ab kebutuhan dalam bisnis dan perkembangan ekonomi masyarakat. 3etapi lagi4lagi aturan *ormil yang ada saat ini *aktanya tela terjadi pelanggaran, sementara teroboson

    hukum dalam melengkapi dan mengisi kekosongan hukum dalam proses pelaksanaan lembaga

     pembiayaan belum banyak dilakukan atau memang dibiarkan atau memang bisa diman*aatkan

    oleh pihak4pihak tertentu, tergantung dari sudut pandang dan ara menilainya.

    . 7agan -aminan idusia

    Pada idusia terdapat 'sas4'sas yang mengenai

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    17/26

    1. Kreditur Penerima idusia Merupakan kreditur4kreditur yang diutamakan disbanding

    dengan kreditur lainnya.

    2. -aminan idusia tetpa mengikuti benda yang mempunyai objek jaminan *idusia dalam

    tangan siapa pun benda tersebut berada.

    #. 'sas 'sesoritas yaitu Perjanjian idusia merupakan perjanjian ikutan dari perjanjian

    utama!pokok,yaitu perjanjian hutang4piutangyang melahirkan hutang yang dijamindengan idusia

    6. 'sas Kontinjen yaitu jaminan *idusia dapat diletakkan atas hutang yang baru aka nada.

    . 'sas bah5a jaminan atas *idusia dapat dibebankan terhadap benda yang aka nada.

    . 'sas pemindahan hori:ontal merupakan bah5a jaminan *idusia dapat dibebankan

    terhadap bangunan!rumah yang terdapat diatas tanah milik orang lain.

    A. 7ah5a jaminan idusia berisi rinian seara detail tentang subjek dan objek -aminan

    idusia.

    %. Pemberi -aminan idusia harus orang yang memiliki ke5enangan hokum atas objek

     jaminan idusia.

    $. 'sas Publikasi merupakan jaminan idusiagarus dida*tar di kantor penda*taran idusia.1". 'sas Pendakuan merupakan benda yang dijadikan objek jaminan idusia tidak dapat

    dimiliki oleh kreditur penerima jaminan idusia sekalipun hal tersebut diperjanjikan.

    11. -aminan idusia memberikan hak prioritas kepada kreditur penerima idusia yang

    terlebih dahulu menda*tarkan kemudian.12. Pemberi -aminan idusia yang telah menguasai benda jaminan harus mempunyai etikad

     baik(tidak memindah tangankan,menye5akan,menjual atau mengalihkan kepada orang

    lain)

    1#. -aminan idusia mudah di eksekusi.

    P0M707'N'N,P0N'3''N,P0N8'&;'N dan ;'P?SND' -'MN'N ?S'

    iatur pasal 641" ?ndang4undang -aminan idusia

     

    1.

    PEMBEBANAN

    BENDAATAU

    PIUTANG

    A

    DENGAN AKTANOTARIS

    AKTA JAMINANFIDUSIA

    Identitas

    Perjanjian

    pokok

    Uraian objek

     jainan

    Ni!ai

    penjainan

    Ni!ai objek

    Identitas

    Perjanjian

    pokok

    Uraian objek

     jainan

    Ni!ai

    penjainan

    Ni!ai objek

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    18/26

    I. enis$enis Pembiayaan Konsumen

    Perusahaan pembiayaan konsumen merupakan lembaga pembiayaan yang kegiatannya

     berupa penyediaan dana bagi konsumen untuk pembelian barang yang pembayarannya dilakukan

    seara berkala atau angsuran oleh konsumen. Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

     pembiayaan konsumen ini jelas mengandung resiko, karena pelunasan kembali dana tersebut

    oleh kemampuan konsumen dalam mengansur seara teratur kepada perusahaan pembiayaan

    konsumen.

    Syarat4syarat dalam pembiayaan konsumen bagi konsumen indi+idu antara lain adalah /

    a. otokopi Kartu 3anda Penduduk (K3P)

     b. otokopi Kartu tanda Penduduk (K3P) suami!istri alon kosumen

    . otokopiKartu Keluarga (KK)

    d. Pas *oto

    e. a*tar gaji, apabila alon kosumen sebagai pega5ai!karya5an

    'dapun syarat4syarat dalam pembiayaan konsumen bagi konsumen yang berupaperusahaan

    antara lain /

    a) 'nggaran dasar perusahaan beserta semua perubahan dan tambahannya. b) oto opy K3P dari yang diberi hak untuk menandatangani perjanjian.

    ) NP9P.

    d) S?P.e) 3anda dasar perusahaan.

    *) 7ank statement.

    'da # pihak yang terlibat dalam suatu transaksi pembiayaan Konsumen yaitu/

    1. Pihak Perusahaan Pembiayaan atau Kreditur 

    2. Pihak Konsumen atau debitur 

    #. Pihak Supplier 

    'dapun mekanisme transaksi pembiayaan konsumen menurut 7udi ahmat adalah /

    a) 3ahap permohonan.

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    19/26

    Permohonan pembiyaan konsumen biasanya dilakukan oleh konsumen di tempat kedudukan

    supplier atau dealer penyedia barang kebutuhan konsumen. Supplier atau dealer ini biasanya

    telah bekerja sama dengan peruhaan pembiayaan konsumen.

     b) 3ahap pengeekan dan pemeriksaan lapangan.

    7erdasarkan aplikasi pemohon, perusahaan pembiayaan konsumen akan melakukan pengeekan

    atas kebenaran dari pengisian *ormulir aplikasi tersebut dengan melakukan analisis dan e+aluasi

    terhadap data dan in*ormasi yang telah di terima. Selanjutnya dilakukan /

    1) Kunjungan ketempat alon konsumen (plant +isit)

    2) Pengeekan ketempat lain (redit heking)#) =bser+asi seara umum atau khusus lainnya.

    'dapun tujuan dari pemeriksaan lapangan ini adalah /

    • ?ntuk memastikan keadaan konsumen dan memastikan akan kebutuhan barang konsumen.

    • Mempelajari keberaadaan barang yang dibutuhkan konsumen, terutama harga kredibilitas

     pemasok atau supplier, dan layanan purna jual.

    • ?ntuk menghitung seara pasti berapa besar tingkat kebenaran laporan alon konsumen

    dengan laporan yang telah disampaikan.

    ) 3ahap pembuatan ustomer pro*ile

    7erdasarkan hasil pemeriksaan lapangan, marketing department dari perusahaan pembiayaan

    konsumen tersebut akan membuat ustomer pro*ile yang isinya memuat tentang nama alon

    konsumen dan istri!suami, alamat dan nomor rumah, pekerjaan, alamat kantor, kondii

     pembiayaan yang diajukan, jenis dan tipe barang kebutuhan konsumen, dll.

    d) 3ahap pengajuan proposal kepada redit komite

    Marketing department akan mengajukan proposal atas permohonan yang diajukan oleh alon

    konsumen tersebut kepada redit komite.

    e) 3ahap keputusan kredit komite

    Keputusan kredit komite merupakan dasar bagi perusahaan pembiyaan konsumen untuk

    melakukan pembiayaan atau tidak. 'pabila permohonan alon konsumen ditolak, maka harus

    diberitahukan melalui surat penolakan, sedangkan apabila disetujui maka oleh marketing

    department akan meneruskan ke tahap berikutnya.

    *) 3ahap pengikatan

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    20/26

    7erdasarkan keputusan kredit komite, selanjutnya oleh 7agian &egal akan mempersiapkan

     pengkitan sebagai berikut/

    1. Perjanjian pembiayaan Konsumen beserta lampirannya

    2. -aminan Pribadi (jika ada)

    #. -aminan Perusahaan (jika ada)Pengikatan perjanjian pembiayaan konsumen usaha dapat dilakukan seara ba5ah tangan,

    dilegalisir oleh notaries, atau seara notariil.

    g) 3ahap pemesanan barang kebutuhan konsumen

    Setelah proses penandatanganan perjanjian dilakukan oleh kedua belah pihak, selanjutnya

     perusahaan pembiayaan konsumen akan melakukan/

    1. Pemesanan barang kebutuhan konsumen kepada supplier. Pesanan ini dituangkan dalam

     penegasan pemesanan pembelian!on*irm purhse order dan bukti pengiriman dan surat tandan

     penerimaan barang

    2. Penerimaan pembayaran dari konsumen kepada perusahaan pembiayaan konsumen (dapat

    melalui supplier!dealer).

    h) 3ahap pembayaran kepada supplier 

    Setelah barang model diserahkan oleh supplier kepada konsumen, selanjutnya supplier akan

    melakukan penagihan kepada perusahaan pembiayaan konsumen. Sebelum melaksanakan

     pembayaran, perusahaan pembiayaan konsumen akan melakukan hal4hal sebagai berikut H

    1. Melakukan penutupan perjanjian asuransi kepada perusahaan asuransi yang telah ditunjuk.

    2. Pemeriksaan ulang terhadap seluruh dokumentasi perjanjian pembiayaan konsumen.

    i) 3ahap penagihan!monitoring pembayaran

    Setelah seluruh pembayaran kepada supplier!dealer dilakukan, proses selanjutnya adalah

     pembayaran angsuran oleh konsumen sesuai jad5al yang telah ditentukan. Pada tahap ini

    olletion department akan memonitor pembayaran angsuran berdasarkan jatuh tempo yang telah

    ditetapkan, dan berdasarkan system pembayaran yang telah disepakati.

    isamping itu, juga akan dilakukan monitoring terhadapa jaminan, jangka 5aktu berlakunya

     jaminan, dan masa berlakunya penutupan angsuransi.

     j) 3ahap Pengambilan Surat -aminan

    Setelah konsumen melunasi seluruh ke5ajibannya kepada perusahaan pembiayaan konsumen,

    maka perusahaan pembiayaan konsumen akan mengembalikan kepada konsumen/

    1. -aminan (7PK7, dan!atau serti*ikat dan!atau *aktur!in+oie)2. okumen lainnya (jika ada)

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    21/26

    -'MN'N4-'MN'N

    -aminan yang diberikan dalam transaksi pembiayaan konsumen pada prinsipnya serupa jaminan

    terhadap perjanjian kredit bank biasa khususnya Kredit Konsumen jaminan ini dapat dibagi atas

    # maam yaitu/

    1. -aminan utama

    'dalah keperayaan dari kreditur kepada debitur atau konsumen bah5a pihak konsumen

    diperayakan sanggup membayar hutang4hutangnya. engan kata lain,prinsip pemberian kredit

     berlaku, misalnya prinsip < yaitu

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    22/26

      'dalah perjanjian pembiayaan konsumen itu sendiri dimana perjanjian ini mempunyai

      3erms dan onditions yang mirip dengan kredit konsumsi dari perbankan.

    #. okumen jaminan.

      'ntara lain,perjanjian *idusia,essie asuransi, kuasa menjual(dan k5itansi kosong yang

    ditandatangani oleh konsumen) dan pengakuan hutang,persetujuan istri atau suami,atau

     persetujuan komisaris atau ?PS.

    6. okumen Kepemilikan 7arang

    7erupa 7PK7,*otoopy S3NK dan!atau *aktur4*aktur pembelian,k5itansi pembelian,serti*ikat

    kepemilikan, dan sebagainya.

    . okumen pemesanan dan penyerahan barang

    7iasanya erti*iate o* deli+ery and aeptane, deli+ery order dan lain4lain.

    . Supporting doument

    7erisikan dokumen4dokumen pendukung lainnya dapat berupa 'nggaran asar perusahaan

     beserta seluruh perubahan dan tambahannya.

    'tas dasar kepemilikanya, perusahaan pembiayaan konsumen dapat dibedakan menjadi #

    yaitu

      . Perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan anak perusahaan dari pemasok 

    3ahap4tahap pelaksanaan pembiayaan konsumen dari sekema diatas adalah sebagai berikutH

    1. Pembentukan anak perusahaan

    2. Pembentukan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen

    #. '.Perjanjian jual beli mobil yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan konsumen

    7. Perjanjian pembiayaan pembelian mobil dari P3. Su:uki oleh konsumen

    6. '. Pembayaran harga tunai

    7. penyerahan mobil

    . Pembayaran hingga lunas selama jangka 5aktu tertentu

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    23/26

      . Perusahaan pembiayaan konsumen yang tidak mempunyai kaitan kepemilikan dengan

     pemasok 

    1. Pembuatan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen

    2. '.perjanjian jual beli motor yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan konsumen

    7.perjanjian pembiayaan pembelian motor dari P3. ;onda oleh konsumen

    #. '. pembayaran tunai harga motor 

    7. penyerahan motor 

    6. Pembayaran hingga lunas selama jangka 5aktu tertentu

      . Perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan satu grup usaha dengan pemasok 

    1. Mempunyai salah satu anak perusahaan

    2. Membentukan anak perusahaan baru

    #. Pembuatan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen

    6. '.perjanjian jual beli hp yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan konsumen

    7.perjanjian pembiayaan pembelian hp dari P3. nokia

    . '. pembayaran tunai harga hp

    7. penyerahan hp

    . Pembayaran hingga lunas selama jangka 5aktu tertentu

    . HUBUNGAN HUKUM &ALAM PEMBIAYAAN KONSUMEN

    1. ;ubungan antara perusahaan pembiayaan konsumen dan konsumen

    3erjadinya hubungan antara perusahaan pembiayaan konsumen dan konsumen karena

    sebelumnya telah terlebih dahulu dilakukan kontrak, yaitu kontrak pembiayaan konsumen. 'tas

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    24/26

    dasar kontrak yang sudah mereka tanda tangani, seara yuridis para pihak terikat akan hak dan

    ke5ajban masing4masing.konsek5ensi yuridis selanjutnya adalah kontrak tersebut harus

    dilaksanakan dengan iktikat baik atau(in good *aith)dan tidak dapat dibatalkan seara

    sepihak(unilateral unna+iodable).

    Ke5ajiban perusahaan pembiayaan konsumen adalah menyediakan dana(kredit) kepada

    konsumen sejumlah uang yang dibayarkan seara tunai kepada pemasok atas pembelian barang

    yang di butuh kan konsumen. 'dapun ke5ajiban konsumen adalah membayar kembali dana

    seara berkala sampai lunas kepada perusahaan pembiayaan konsumen.

    'dapun hak perusahaan pembiayaan konsumen adalah menerima pembayaran kembali dana

    seara berkala sampai lunas dari konsumen. ;ak konsumen adalah menerima pembiayaan dalam

     bentuk dana sejumlah uang yang dibayarkan seara tunai kepada pemasok untuk pembelian

     barang yang dibutuhkan konsumen.

    2. ;ubungan antara perusahaan pembiayaan konsumen dan pemasok 

    7erbeda hubugan antara perusahaan pembiayaan konsumen dan konsumen dmana terjadi

    hubungan kontraktual, didalam hubungan antara perusahaan pembiayaan konsumen dan

     pemasok tidak ada hubungan kontraktual. 'ntara perusahaan pembiayaan konsumen dan

     pemasok tidak ada hubungan hukum yang khusus, keuali hanya perusahaan pembiayaan

    konsumen sebagai pihak ke tiga yang disyaratkan. Maksud persyaratan ersebut adalah

     pembayaran atas barang4barang yang di beli konsumen dari pemasok akan dilakukan oleh pihak

    ketiga, yaitu perusahaan pembiayaan konsumen.

    #. Konsumen untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan akan menghubungi perusahaan

     pembiayaan konsumen guna memperoleh pembiayaan berupa dana dan menghubugi pemasok

    sebagai penjual atau penyedia barang. engan demikian, dalam transaksi pembiayaan konsumen

    ada 2 hubungan kontaktual,yaitu

    a. Perjanjian pembiayaan konsumen antara perusaahan pembiayaan konsumen dan konsumen.

     b. Perjanjian jual beliantara pemasok dan konsumen.

    'dapun hubungan antara konsumen dan pemasok terjadi karena adanya perjanjian julal

     beli,dalam hal ini perjanjian jual beli bersyarat.dalam perjanjian jual beli bersyarat ini pemasok

    sebagai penjual menetapkan syarat bah5a pembayaran atas harga barang akan dilakukan oleh

     pihak ketiga,yaitu perusahaan pembiayaan konsumen.dengan demikian, apabila karena alasan

    apa pun pihak ketiga,dalam hal ini perusahaan pembiayaan konsumen melakukan

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    25/26

    5anprestasi,yaitu tidak melakukan pembayaran seara tunai kepada pemasok, maka jual beli

    antara pemasok dan konsumen dibatalkan.

    K. KESIMPULAN

    Pembiayaan konsumen adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan pengadaan

     barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran asuran atau berkala. Pembiayaan

    konsumen merupakan salah satu bidang usaha lembaga pembiayaan. i negara kita, badan usaha

    di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan

    yang termasuk dalam atau seluruh bidang usaha lembaga pembiayaan biasanya disebut

     perusahaan pembiayaan atau perusahaan multi *inane.

    Pembiayaan konsumen merupakan salah satu lembaga pembiayaan yang seara *ormal di

    ndonesia masih relati+e baru. &embaga ini tumbuh dan berkembang seiring dengan

    dikeluarkannya pranata hukum berupa K0PP0S No. 1 3hun 1$%%.meskipun demikian, saat ini

    keberadaan pembiayaan konsumen menunjukan perkembangan yang sangat baik. Pesatnya

     pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen ini sekaligus menunjukan tingginya minat

    masyarakat untuk membeli arang4barang dengan ara meniil seiring dengan meningkatnya

    tara* hidup masyarakat lapisan menengah keba5ah.

    Pranata hukum pembiayaan konsumen di indonesia di mulai pada tahun 1$%%, yaitu dengan

    dikeluarkannya Keppres No. 1 3ahun 1$%% tentang &embaga Pembiayaan, dan Keputusan

    Menteri Keuangan No. 121!KMK."#1!1$%% tentang Ketentuan dan 3ata

  • 8/19/2019 Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Kons 1umen

    26/26

    B 3riandaru Sigit dan 7udisantoso 3otok, 7ank dan &embaga Keuangan &ainya edisi 2,Salemba

    0mpat -akarta, 2""%.B Sunaryo, hukum lembaga pembiayaan, sinar gra*ika, -akarta, 2""$

    B eed. 9 0d5ard dan 8ill K 0d5ard. 7ank ?mum edisi keempat, -akarta, 1$$

    B rmayanto juli dkk, 7ank dan &embaga Keuangan, uni+ersitas 3risakti, -akarta, 2""6

    B 555.google.o.id!pembiayaankonsumen