hukum organisasi perusahaan

7
 HUKUM LEMBAGA ORGANISASI PERUSAHAAN  A. PENGERTIAN UMUM 1. PERKEMBANGAN HISTORIS Gagasan untuk mendirikan organisasi suatu organisasi internasioonal yang bersifat universal dengan tujuan untuk memelihara pperdamaian dan keamanan dunia telah lama menjadi pemikiran banyak negarawan. Mereka menginginkan diorganisirnya masyarakat internasional sebagai politik reaksi terhadap anarki yang disebabkan sengketa-sengketa bersenjata antar negara. Organisasi internasional tersebut akan menghimpun negara-negara didunia dalam suatu sisitem kerjasama yang dilengkapi dengan organ-organ yang dapat mencegah atau menyelsaikan sengketa-sengketa yang terjadi antar mereka. Agar batas-batas nasional dapat dilewati, diperlukan suatu organisasi politik sentral yang dilengkapi dengan sarana-sarana paksaan atau persuasi terhadap negara-negara, serta wewenang untuk mengkordinir lembaga-lembaga teknik dan regional. 1  Namun himbauan bagi pembentukan hubungan internasional yang disetruturkan dalam suatu organisasi selama beberapa abad hanya terbatas pada doktrin dan propaganda belaka. Para pemimpin negara tetap menganggap bahwa pembentukan organisasi-organisasi seperti itu tidak sesuai dengan kedaulatan nasional dan bertentangan dengan kepentingan negara. Dalam pelaksanaannya, gagasan untuk mendirikan organisasi internasiional hanya terbatas pada perbaikan prosedur-prosedur kerja sama tradisional anatr negara. 2  Akhirnya upaya pembentukan organisasi-organisasi internasional yang sebenarnya baru mulai pada abad ke-17 dan ke-18 melalui berbagai proyek. Pada abad ke 17 misalnya muncul gagasan Emeric de Curce pada tahun 1623 . kemudian pada abad 18 muncul proyek-proyek William penn, bentham, Jean Jacques Rosseau, Abbe de saint   pierre, pilosof prusia kant, Abbe de Gregoire. William Penn dalam eassy Toward the Present and Future Peace mengusulkan pembentukan suatu majelis umum untuk menyelsaikan semua sengketa dengan mayoritas ¾ suara beserta sanksi kolektif termasuk penggunaan senjata. Abbe de saint pieree juga berpendapat bahwa majelis umum bukan saja berfungsi untuk menyelsaikan sengketa-sengketa, tapi juga untuk membuka kerjasama antar negara di berbagai bidang dengan mendirikan perwwakilan- perwakilan untuk pelaksanaan kerjasama t ersebut. 3  Dengan kemajuan teknik dan kesaalingtergantungan ekonomi yang mulai dirasakan di abad ke 19, dianggap perlu untuk mengembangkan kerjasama internasional. Mulai baggian kedua abad ke-19 sampai tahun 1914, Eropa mengalami periode panjang cukup damai disertai kemajuan teknik sarana komunikasi, dan keadaan ini telah mendorong pembentukan organisasi-organisasi kerjasama internasional. Kalau dapat dibagi, ada tiga generasi organisasi internasional. Yang pertama adalah organisasi-organisasi yang lahir pada abad ke-19, antara lain Komisi internasional untuk Sungai elbe 1821, untuk sungai Rhine tahun 1831 dan pembentukan 1 Boer Mauna Hukum Internasional Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika Global, Alumni, Bandung 2001, hlm 415. 2  Ibid. 3  Ibid hlm 416.

Upload: adedidikirawan

Post on 19-Jul-2015

914 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

A. PENGERTIAN UMUM 1. PERKEMBANGAN HISTORISGagasan untuk mendirikan organisasi suatu organisasi internasioonal yang bersifat universal dengan tujuan untuk memelihara pperdamaian dan keamanan dunia telah lama menjadi pemikiran banyak negarawan. Mereka menginginkan diorganisirnya masyarakat internasional sebagai politik reaksi terhadap anarki yang disebabkan sengketa-sengketa bersenjata antar negara. Organisasi internasional tersebut akan menghimpun negara-negara didunia dalam suatu sisitem kerjasama yang dilengkapi dengan organ-organ yang dapat mencegah atau menyelsaikan sengketa-sengketa yang terjadi antar mereka. Agar batas-batas nasional dapat dilewati, diperlukan suatu organisasi politik sentral yang dilengkapi dengan sarana-sarana paksaan atau persuasi terhadap negara-negara, serta wewenang untuk mengkordinir lembaga-lembaga teknik dan regional.

TRANSCRIPT

Page 1: HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN

5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 1/7

 

”HUKUM LEMBAGA ORGANISASI PERUSAHAAN” 

A.  PENGERTIAN UMUM

1.  PERKEMBANGAN HISTORIS

Gagasan untuk mendirikan organisasi suatu organisasi internasioonal yang bersifat universaldengan tujuan untuk memelihara pperdamaian dan keamanan dunia telah lama menjadi

pemikiran banyak negarawan. Mereka menginginkan diorganisirnya masyarakat internasional

sebagai politik reaksi terhadap anarki yang disebabkan sengketa-sengketa bersenjata antar

negara. Organisasi internasional tersebut akan menghimpun negara-negara didunia dalam suatu

sisitem kerjasama yang dilengkapi dengan organ-organ yang dapat mencegah atau menyelsaikan

sengketa-sengketa yang terjadi antar mereka. Agar batas-batas nasional dapat dilewati,

diperlukan suatu organisasi politik sentral yang dilengkapi dengan sarana-sarana paksaan atau

persuasi terhadap negara-negara, serta wewenang untuk mengkordinir lembaga-lembaga teknik

dan regional.1 

Namun himbauan bagi pembentukan hubungan internasional yang disetruturkan dalam suatu

organisasi selama beberapa abad hanya terbatas pada doktrin dan propaganda belaka. Para

pemimpin negara tetap menganggap bahwa pembentukan organisasi-organisasi seperti itu tidak

sesuai dengan kedaulatan nasional dan bertentangan dengan kepentingan negara. Dalam

pelaksanaannya, gagasan untuk mendirikan organisasi internasiional hanya terbatas pada

perbaikan prosedur-prosedur kerja sama tradisional anatr negara.2 

Akhirnya upaya pembentukan organisasi-organisasi internasional yang sebenarnya baru mulai

pada abad ke-17 dan ke-18 melalui berbagai proyek. Pada abad ke 17 misalnya muncul gagasan

Emeric de Curce pada tahun 1623 . kemudian pada abad 18 muncul proyek-proyek William penn,bentham, Jean Jacques Rosseau, Abbe de saint  – pierre, pilosof prusia kant, Abbe de Gregoire.

William Penn dalam eassy Toward the Present and Future Peace mengusulkan pembentukan

suatu majelis umum untuk menyelsaikan semua sengketa dengan mayoritas ¾ suara beserta

sanksi kolektif termasuk penggunaan senjata. Abbe de saint pieree juga berpendapat bahwa

majelis umum bukan saja berfungsi untuk menyelsaikan sengketa-sengketa, tapi juga untuk

membuka kerjasama antar negara di berbagai bidang dengan mendirikan perwwakilan-

perwakilan untuk pelaksanaan kerjasama tersebut.3 

Dengan kemajuan teknik dan kesaalingtergantungan ekonomi yang mulai dirasakan di abad ke

19, dianggap perlu untuk mengembangkan kerjasama internasional. Mulai baggian kedua abadke-19 sampai tahun 1914, Eropa mengalami periode panjang cukup damai disertai kemajuan

teknik sarana komunikasi, dan keadaan ini telah mendorong pembentukan organisasi-organisasi

kerjasama internasional. Kalau dapat dibagi, ada tiga generasi organisasi internasional. Yang

pertama adalah organisasi-organisasi yang lahir pada abad ke-19, antara lain Komisi

internasional untuk Sungai elbe 1821, untuk sungai Rhine tahun 1831 dan pembentukan

1Boer Mauna Hukum Internasional Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika Global, Alumni,

Bandung 2001, hlm 415.2 Ibid. 

3 Ibid hlm 416.

Page 2: HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN

5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 2/7

 

European Danube Commision tahun 1856 untuk mengawasi pelayaran bebas diatas sungai

tersebut yang lepas dari pengawasan nasional masing-masingnegara.4 

Selanjutnya gagasan untuk menghimpun sejumlah ahli dan administrator yang melaksanakan

tugas-tugas khusus atas nama negara-negara telah pula dapat diwujudkan dalam pendirian

international Telegraph Bureu pada tahun 1868 yang kemudian bernama International 

Telecomunication Union (ITU) dan pembentukan General Postal Union (UPU). Tidak lama

kemudian didirikan pula Int ernational Bureau of weights and Measures tahun 1875 dan Inter 

union for the publication of costum tariff tahun 1890.5 

Disamping pembentukan organisasi-organisasi internastional ini, pada waktu yang sama juga

berkembang organisasi-organisasi non-pemerintah (NGOs).menurut Union of international 

 Association,di samping perkembangan cepat organisasi internasional yang berjumlah 7 pada

tahun 1870an dan menjadi 37 ditahun 1909, perkembangan NGOs lebih cepat lagi yaitu

mencapai jumlah 176 pada waktu yang sama. Organisasi non pemerintah yang sangat terkenal

pada permulaan abad ke 20 dan yang mengembangkan konvensi-konvensi Jenewa 1864, 1906

dan 1929 adalah international Commite of the red Cross.6 

Selanjutnya malapetaka yang menimpa dunia selama perang Dunia I telah mendorong para

pemimpin dunia dengan segera membentuk suatu organisasi internasional dengan

kekuasaanlebih tinggi dari yang dimiliki negara-negara yaitu Liga Bangsa-Bangsa (League of 

Nations). Dengan lahirnya LBB ini dimulailah generasi kedua organisasi-organisasi internasional,

organisasi internasional tersebut didirikan oleh konfrensi Versailess, tanggal 28 April 1919,

dnegn tujuan memelihara, dalam periode perdamaian, solidaritas antar bangsa yang demokratis

dan mencegah ter  ulangnya kembali perang saudara internasional sebagaimana yang

dinamakan Prof.George Scelle, pakar hukum internasional dari Universitas Paris Sorbonne.7 

LBB memeng merupakan organisasi internasional dengan jumlah anggota 54 negara pada tahun

1938 dan yang sekaligus mempunyai fungsi politik dan teknik. Tujuann utama LBB adalah

pemeliharaan perdamaian, tetapi karena organisasi internasional tersebut tidak dilengkapi

wewenang yang cukup untuk menghukum negara agresor maka yang diharapkan hanyallah

sekedar kebijakan dari demokrasi internasional, terutama itikad baik dari para penanggungjawab

politik di masing-masing negaar disamping itu, keluarnya negara-negara otoriter dari organisasi

seperti Jerman dan Jepang dan tidak ikutnya negara-negra besar tertentu, terutama Amerika

Serikat menyebabkan LBB kehilangan kredebilitasnya dan menjadikan organisasi itu lebih

berdimensi Eropa.8 

LBB yang semula diharapkan dapat menjamin perdamaian dan keamanan dunia dalaam waktu

pendek terbukti tidak dapat berbuat banyak. Convenant  yang merupakan konstitusi LBB

berisikan banyak kelemahan disamping kurangnya kemauan politiik dari negara-negara anggota

untuk melaksankan kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai. Negara-negara pada waktu itu

4 Ibid.

5 Ibid.

6

 Ibid. hlm147. 7 Ibid.

8 Ibid.

Page 3: HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN

5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 3/7

 

belum siap untuk mengambil tindakan-tindakan kekerasan dan masih tetap memegang teguh

prinsip kedaulatan mutlak.9 

Sebagai organisasi internasional yang bertujuan untuk memelihara perdamaian dan mencegah

perang, LBB tidak dapat mencegah agresi Jepang terhadap Mandchuria, penakklukan Ethopia

oleh Italia, anchlus Jerman terhadap Austria, dan akhirnyya penyerangan Jerman terhadap

Polandia yang menandai mulainya perang Dunia II pada awal September tahun 1939. Pada

periode menjelang Perang Dunia II selain LBB antara lain juga lahir Organisasi Buruh Sedunia

(ILO) tahun1919 Organisasi Penerbangan Internasional tahun 1919 dan juga Mahkamah tetap

internasional (PCIJ) tahun 1920.10

 

Berakhirnya perang dunia II ditahun 1945 juga mengakhiri kehidupan LBB yang telah gagal

mencegah perang. Disamping itu, perang Dunia II telah membanngkitkan lagi kesadaran atas

keharusan mutlak kerjasama internasional yang dapat mencegah terjadinya kembali perang

dunia dengan menciptakan kondisi yang baik bagi kerjasama antar negara. Dengan berakhirnya

perang dunia II maka mulai pula generasi ke 3 organisasi internasional, yaitu dengan lahirnya

PBB. Sehubungan dengan itu pengalaman LBB dipelajari , kelemahan-kelamannya diperbaikai,

seperti penghapusan klausula penarikan diri, menggantikan prinsip suara bulat ddengan

ketentuan mayoritas dan memberikan kekuatan hukum atas keputusan-keputusan yang

diambil.11

 

Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagi pengganti LBB didirikan pada tanggal 26 Juni 1945 dengan

prinsip-prinsip dasar yang sama tetapi lebih dikembangkan dan dengan struktur, tata kerja dan

wewenang yang cukup berbeda dengan organisasi yang lama. Kerjasama teknik lembaga-

lembaga khusus dihidupkan kembali. Organisasi-organisasi yang telah ada sebelumnya atau yang

didirikan sesudah perang dikelompokan dengan apa yang dinamakan United Nations

System.istilah ini mencerminkan upaya unifikasi atau paling tidak kordinasi yang erat antara

badan-badan khusus yang bersifat teknik.12

 

Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki 14 badan khusus (specializedagencies), yang merupakan

organisasi-organisasi independen tetapi terikat PBB melalui persetujuan-persetujuan yanng

mencakup seluruh aspek teknik dan kultural kehidupan sosial umat manusia seperti UNESCO,

FAO, IMF, IBRD, ICAO,UPU, ITU, WMO, IMO, WIPO, dan lain-lainnya. Disamping itu juga terdapat

organ-organ subsider yang tak kalah pentingnya dari badan-badan khusus seperti

UNICEP,UNHCR, UNDP, UNFP, UNEP, dan lain-lain. Selain itu, pada waktu yangsama kelompok-

kelompok ergional atas dasar kedekatan wilayah atau ideologi berkembang pula dengan cepat

seperti Uni Eroopa, NATO, OECD, antara negra-negara maju, maupun antara negara-negara

berkembang seperti OAU, ASEAN, South Pacific Forum dan OAS.13

 

Dapatlah dikatakan bahwa bagian kedua abad ke-20 dari segi hubungan internasional adalah era

menjamurnya organisasi internasional baik pada tingkat regional maupun multilateral yang

9 Ibid.

10Ibid hlm 418 

11

 Ibid.12 Ibid.

13 Ibid.

Page 4: HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN

5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 4/7

 

 jumlahnya lebih dari 350, dan yang melakukan interaksi yang sangat padat dengan negara-

negara sebagai subjek utama hukum internasional.14

 

2.  Pengertian Definisi

Menurut Pasal 2 ayat 1 Konvensi wina tentang hukum perjanjian 1969, organisasi internasionaladalah organisasi anatar pemerintah. Definisi yang diberikan konvensi ini adalah sempit, karena

membatasi diri hanya pada hubungan anatr pemerintah. Penonjolan aspek antar pemerintah ini

kiranya dimaksudkan untk membedakan antara organisasi-organisasi antar pemerintah (inter-

govermental organization-NGOs). Perumusan definisi yang sempit ini mungkin didasarkan atas

keberhati-hatian, karena dibuatnya definisi yang baku akan melahirkan konsekuensi hukumnya

baik ditingkat teori maupun praktis. Definisi yang sempit ini juga tidak berisikan penjelasan

mengenai persyaratan-persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh suatu organisasi untuk

dapat dinamakan organisai internasional dalam arti kata yang sebenarnya. Sebaliknya definisi

yang sempit ini mendapat tantangan dari para penganut definisi yang luas termasuk NGOs.15

 

Kesulitan lain yang akan muncul dari definisi ini adalah berkaitan dengan masalah apakah setiap

organisasi secara otomatis memiliki personalitas yuridik atau apakah organisasi internasional

dan personalitas yuridik merupakan dua konsep yang dapat dibedakan satu sama lain.16

 

Jika kedua konsep ini tidak dapat dibedakan maka definisi organisasi internasional harus lebih

dipersempit lagi karena ada pakar-pakar yang berpendapat bahwa tidak semua organisasi dapat

Macyuridik kedalam definisi sehingga setiap organisasi dengan sendirinya akan mmemiliki

personalitas tersebut.17

 

Disamping itu pula banyak pula pakar yang mendefinisikan organisasi-organisasi internasional

sebagai himpunan negara-negara yang terikatdalam suatu perjanjian internasional yang

dilengkapi dengan suatu anggaran dasar dan organ-organ bersama serta mempunyai suatu

personalitas yuridik yang berbeda dari yang dimiliki oleh negara-negara anggota. Definisi ini

pulalah yang diusulkan oleh sidang kodifikasi hukum perjanjian di wina tahun 1968 -1969 yang

akhirnya ditolak oleh konfrensi karena dianggap terlalu doktrional dan ketat sehingga dapat

berakibat ditolaknya organisasi-organisasi internasional yang tidak mempunyai keseluruhan

kriteria terdapat dalam definisi tersebut, namun definisi ini tidak dapat dikesampingkan karena

dari segi teori, definisi tersebut cukup memuaskan karena terdapatnya tiga aspek, pokok yaitu

penderian organisasi atas dasar kententuan-ketentuan konvensional, sifat kelembagaan dan

pemilikan personalitas yuridik. Sehubungan dengan itu kecenderungan doktrinal dewasa inikelhatannya mendukung definisi kedua tersebut seperti yang didukung oleh Sir Gerlad

Fitzmaurice. Demikianlah sebagaimana dilihat masih belum terdapat keseragaman mengenai

pengertian dan definisi mengenai organisasi internasional ini. Namun keadaan tersebut bukan

14Daniel S Papp, Contemporary International Relations, Framewoks for Understanding, Third Edition,

Macmillan Publishing Company, New York 1996 hlm 6115

Hukum Internasional Pengertian Peranan...... Op.Cit . hlm 419.16 Ibid.

17 Ibid.

Page 5: HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN

5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 5/7

 

merupakan penghalang bagi perkembangan pesat organisai-organisasi internasional pada paruh

kedua abad XX yang lalu baik yang bersifat regional maupun dalam bentuk global.18

 

Selanjutnya, bberbeda dari negara, organisasi-organisasi internaisonal yang merupakan

himpunan dari negara-negara bukanlah subjek asli hhukum internasional. Organisasi

internasional alah subjek buatan, subjek hukum yang diciptakan oleh negara-negara yang

mendirikannya. Organisasi-organisasi internasional melaksankan kehendak negara-negara

anggota yang dituangkan dalam suatu perjanjian internasional. Oleeh karena itu organisai-

organisai internasional melalui bermacam-macam ikatan, sangat dekat dengan negara-negara

yanng mendirikannya, dan dalam banyak hal sangat tergantung pada negara-negara tersebut.19

 

Disamping itu, organisasi-organisasi internasional dilengkapi dengan wewenang yang tentunya

kurang luas kalau dibanding dengan yang terdapat di negara-negara. Sering pula terjadi bahwa

negara-negara baik secara sendiri maupun melalui suatu kelompok berusaha mempengaruhi

kegiatan organisasi internasional agar sesuai dengan kepentingan mereka.20

 

Disamping itu, dengan dilengkapi organ-organ permanen, wewenang dan sasaran-sasaran

tertentu, organisasi-organisasi inetrnasional sering terdorong oleh dinamika kegiattannya dan

membebaskan diri dari pengawasan negara-negara anggota. Sebaliknya salam praktek sering

pula terjadi fenomena retroaksi, yaitu organiasasi-organisasi internasional, karena status

yuridiknya yang otonom, dapat mempengaruhi sikap negara-negara anggota. Demikianlah,

gerakan rangkap ini kadang-kadang menandai kehidupan organisasi-organisasi internasional baik

pada tingkat regional maupun multilateral global.21

 

3.  Tipologi Organisasi-organisasi Internasional

Pembedaan organisasi-organisasi internasional dapat dilihat dari beberapa segi. Pertama-tama

kita harus bedakan antar organisasi-organisasi yang bersifat universal dan organisasi-organisasi

bersifat regional. Organisasi-organisasi yang bersifat universal adalah organisasi dimana semua

negara dapat menjadi anggota. PBB misalnya beranggotakan 189 negara, yaitu hampir semua

negara merdeka yang ada didunia dewasa ini.22

 

Badan-badankhusus seperti halnya dengan PBB juga merupakan organisasi bervokasi universal

yang keanggotaannya terbuka bagi semua negara. Sebaliknya organisasi-organisasi yang bersifat

regional tidak mempunyai vokasi universal dan keanggotaannya terbatas pada kawasan atau

pada negara-negara tertentu. Biasanya organisasi regional ini beranggotakan negara-negara

yang berdekatan satu saama lain secara geografis. Dari sistem regional ini kita dapat

membedakan organisasi-organisasi yang terdapat di Eropa seperti NATO 1949, the Council of 

Europa 1949, the European Coal and Steel Community (ECSC) 1950, Western European Uniion

(WEU) 1954, the European Economic Community (EEC) 1957, the European Atomic Energy

Community(EURATOM) 1957, Organization for Economic Cooperation and Devlopment (OECAD)

18 Ibid 

19 Ibid hlm 420

20

 Ibid.21 Ibid.

22 Ibid hlm 421

Page 6: HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN

5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 6/7

 

1967, Organizatiion for Security and Cooperation in Europe (OSEC) 1990 dan European Union

1992.23

 

Untuk kawasan Amerika dan Karibia seperti the Organisation of American States (OAS) 1948, the

organisation of Central American States(OCAS) 1951, Caribbean Free Trade Assocation (CRIFTA)

1965, dan North American Free trade Agreement (NAFTA) 1992.24 

Untuk asia dan pasifik antara lain ASEAN 1967, South Asia Association for Regional Cooperation

(SAARC) 1980, dan Asia Pacific Economic Cooperatiion (APEC) 1989.25

 

Untuk kawasan timur tengah dan afrika antara lain Arab League 1944, Gulf Cooperation Council

(GCC) 1981, Arab Maghreb Uniion (AMU) 1989 dan Organisation of African Unity (OAU) 1963.

Itulah sekedar contoh-contoh organisasi-organisasi kerjasama baik dibidang politik dan militer,

maupun dibidang ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.26

 

Selanjuutnya kita juga dapat membedakan antara organisasi terbuka dan tertutup. Organisasi

terbuka dapat dimasuki oleh negara-negara yang berkepntingan, dengan prosedur penerimaan

yang luwes, sedangkan organisasi tertutupseperti NATO, hanya menerima negara-negara

tertentu yang mempunyai nilai-nilai yang sama serta diterimasecara bulat oleh negara-negara

anggota.27

 

Atas dasar bidang kegiatan dan sasaran yang ingin dicapai juga dapat dibedakan antara

organisasi politik dan organisasi teknik. Organisasi politik mempunyai vokasi yang luas dan

bertujuan untuk mencapai sasaran seperti PBB, organisasi negara-negara Amerika (OAS) atau

OPA. Sedangkan yang disebut organisasi teknik adalah organisasi yang mempunyai wewenang

tertentu seperti badan-badan khusus PBB.28

 

Disamping itu juga dapat dibedakan antara organisasi-organisasi kerjasama dan organisasi

integrasi. Pada umumnya organisasi-organisasi internasional adalah organisasi kerjasama atau

koordinasi . melalui sifat permanennya, organisasi-organisasi tersebut melakukan berbagai

kegiatan koordinasi dan kerjasama antar negara. Organisasi-organisasi ini jarang mempunyai

wewenang untuk membuat norma-norma yang bersifat mengikat negara-negara anggota.

Anadaikata ada, pelaksanaannya tergantung dai negara itu sendiri. Sebaliknya organisasi-

organisasi yang bersifat integratif dalam bidang-bidang tertentu seperti yang ditetapkan dalam

akte konstitutif suatu organisasi. Inilah yang dinamakan organisasi integrasi atau organisasi

supranasional, karena organisasi-organisasi tersebut dapat membuat ketentuan-ketentuan yang

langsung berlaku di wilayah negara-negara anggota seperti yang terjadi dengan masyarakat-

masyarakat Eropa.29

 

Disamping itu menginngat banyak dan beranekaragamnya organisasi-organisasi internajsional,

timbul pertanyaan apakah dapat kita berbicara mengenai suatuu hukum organisasi

23 Ibid.

24 Ibid.

25Ibid.

26 Ibid.

27

Ibid hlm 42228 Ibid. 

29 Ibid.

Page 7: HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN

5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 7/7

 

internasional, timbul pertanyaan apakah dapat kita berbicara mengenai suatu organisasi

internasional. Bukankah tiap-tiap organisasi internasional didirikan atas suatu akte konstitutif 

yang berisikan ketentuan-ketentuan untuk organisasi itu sendiri. Masing-masing organisasi

mempunyai konstitusinya sendiri dengan bidang kegiatan berbeda. Memeng benar tidak ada

satu status yuridik yang berlaku bagi semua organisasi internasional, berbeda dari yang berlaku

bagi negara-negara. Namun betapapun banyak dan aneka negaranya organisasi-organisasi

internasional masih dapat ditemukan kecenderungan-kecenderungan umum yang dapat

dijadikan alat untuk mempelajari organisasi-organisasi internasional akan mengarahkan kita

pada penemuan ketentuan-ketentuan umum yang berlaku untuk semua dan ketentuan-

ketentuan tersebut dapat dinamakan hukum organisasi-organisasi internasional.30

 

30 Ibid hlm 423.