hukum organisasi perusahaan
DESCRIPTION
A. PENGERTIAN UMUM 1. PERKEMBANGAN HISTORISGagasan untuk mendirikan organisasi suatu organisasi internasioonal yang bersifat universal dengan tujuan untuk memelihara pperdamaian dan keamanan dunia telah lama menjadi pemikiran banyak negarawan. Mereka menginginkan diorganisirnya masyarakat internasional sebagai politik reaksi terhadap anarki yang disebabkan sengketa-sengketa bersenjata antar negara. Organisasi internasional tersebut akan menghimpun negara-negara didunia dalam suatu sisitem kerjasama yang dilengkapi dengan organ-organ yang dapat mencegah atau menyelsaikan sengketa-sengketa yang terjadi antar mereka. Agar batas-batas nasional dapat dilewati, diperlukan suatu organisasi politik sentral yang dilengkapi dengan sarana-sarana paksaan atau persuasi terhadap negara-negara, serta wewenang untuk mengkordinir lembaga-lembaga teknik dan regional.TRANSCRIPT
5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 1/7
”HUKUM LEMBAGA ORGANISASI PERUSAHAAN”
A. PENGERTIAN UMUM
1. PERKEMBANGAN HISTORIS
Gagasan untuk mendirikan organisasi suatu organisasi internasioonal yang bersifat universaldengan tujuan untuk memelihara pperdamaian dan keamanan dunia telah lama menjadi
pemikiran banyak negarawan. Mereka menginginkan diorganisirnya masyarakat internasional
sebagai politik reaksi terhadap anarki yang disebabkan sengketa-sengketa bersenjata antar
negara. Organisasi internasional tersebut akan menghimpun negara-negara didunia dalam suatu
sisitem kerjasama yang dilengkapi dengan organ-organ yang dapat mencegah atau menyelsaikan
sengketa-sengketa yang terjadi antar mereka. Agar batas-batas nasional dapat dilewati,
diperlukan suatu organisasi politik sentral yang dilengkapi dengan sarana-sarana paksaan atau
persuasi terhadap negara-negara, serta wewenang untuk mengkordinir lembaga-lembaga teknik
dan regional.1
Namun himbauan bagi pembentukan hubungan internasional yang disetruturkan dalam suatu
organisasi selama beberapa abad hanya terbatas pada doktrin dan propaganda belaka. Para
pemimpin negara tetap menganggap bahwa pembentukan organisasi-organisasi seperti itu tidak
sesuai dengan kedaulatan nasional dan bertentangan dengan kepentingan negara. Dalam
pelaksanaannya, gagasan untuk mendirikan organisasi internasiional hanya terbatas pada
perbaikan prosedur-prosedur kerja sama tradisional anatr negara.2
Akhirnya upaya pembentukan organisasi-organisasi internasional yang sebenarnya baru mulai
pada abad ke-17 dan ke-18 melalui berbagai proyek. Pada abad ke 17 misalnya muncul gagasan
Emeric de Curce pada tahun 1623 . kemudian pada abad 18 muncul proyek-proyek William penn,bentham, Jean Jacques Rosseau, Abbe de saint – pierre, pilosof prusia kant, Abbe de Gregoire.
William Penn dalam eassy Toward the Present and Future Peace mengusulkan pembentukan
suatu majelis umum untuk menyelsaikan semua sengketa dengan mayoritas ¾ suara beserta
sanksi kolektif termasuk penggunaan senjata. Abbe de saint pieree juga berpendapat bahwa
majelis umum bukan saja berfungsi untuk menyelsaikan sengketa-sengketa, tapi juga untuk
membuka kerjasama antar negara di berbagai bidang dengan mendirikan perwwakilan-
perwakilan untuk pelaksanaan kerjasama tersebut.3
Dengan kemajuan teknik dan kesaalingtergantungan ekonomi yang mulai dirasakan di abad ke
19, dianggap perlu untuk mengembangkan kerjasama internasional. Mulai baggian kedua abadke-19 sampai tahun 1914, Eropa mengalami periode panjang cukup damai disertai kemajuan
teknik sarana komunikasi, dan keadaan ini telah mendorong pembentukan organisasi-organisasi
kerjasama internasional. Kalau dapat dibagi, ada tiga generasi organisasi internasional. Yang
pertama adalah organisasi-organisasi yang lahir pada abad ke-19, antara lain Komisi
internasional untuk Sungai elbe 1821, untuk sungai Rhine tahun 1831 dan pembentukan
1Boer Mauna Hukum Internasional Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika Global, Alumni,
Bandung 2001, hlm 415.2 Ibid.
3 Ibid hlm 416.
5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 2/7
European Danube Commision tahun 1856 untuk mengawasi pelayaran bebas diatas sungai
tersebut yang lepas dari pengawasan nasional masing-masingnegara.4
Selanjutnya gagasan untuk menghimpun sejumlah ahli dan administrator yang melaksanakan
tugas-tugas khusus atas nama negara-negara telah pula dapat diwujudkan dalam pendirian
international Telegraph Bureu pada tahun 1868 yang kemudian bernama International
Telecomunication Union (ITU) dan pembentukan General Postal Union (UPU). Tidak lama
kemudian didirikan pula Int ernational Bureau of weights and Measures tahun 1875 dan Inter
union for the publication of costum tariff tahun 1890.5
Disamping pembentukan organisasi-organisasi internastional ini, pada waktu yang sama juga
berkembang organisasi-organisasi non-pemerintah (NGOs).menurut Union of international
Association,di samping perkembangan cepat organisasi internasional yang berjumlah 7 pada
tahun 1870an dan menjadi 37 ditahun 1909, perkembangan NGOs lebih cepat lagi yaitu
mencapai jumlah 176 pada waktu yang sama. Organisasi non pemerintah yang sangat terkenal
pada permulaan abad ke 20 dan yang mengembangkan konvensi-konvensi Jenewa 1864, 1906
dan 1929 adalah international Commite of the red Cross.6
Selanjutnya malapetaka yang menimpa dunia selama perang Dunia I telah mendorong para
pemimpin dunia dengan segera membentuk suatu organisasi internasional dengan
kekuasaanlebih tinggi dari yang dimiliki negara-negara yaitu Liga Bangsa-Bangsa (League of
Nations). Dengan lahirnya LBB ini dimulailah generasi kedua organisasi-organisasi internasional,
organisasi internasional tersebut didirikan oleh konfrensi Versailess, tanggal 28 April 1919,
dnegn tujuan memelihara, dalam periode perdamaian, solidaritas antar bangsa yang demokratis
dan mencegah ter ulangnya kembali perang saudara internasional sebagaimana yang
dinamakan Prof.George Scelle, pakar hukum internasional dari Universitas Paris Sorbonne.7
LBB memeng merupakan organisasi internasional dengan jumlah anggota 54 negara pada tahun
1938 dan yang sekaligus mempunyai fungsi politik dan teknik. Tujuann utama LBB adalah
pemeliharaan perdamaian, tetapi karena organisasi internasional tersebut tidak dilengkapi
wewenang yang cukup untuk menghukum negara agresor maka yang diharapkan hanyallah
sekedar kebijakan dari demokrasi internasional, terutama itikad baik dari para penanggungjawab
politik di masing-masing negaar disamping itu, keluarnya negara-negara otoriter dari organisasi
seperti Jerman dan Jepang dan tidak ikutnya negara-negra besar tertentu, terutama Amerika
Serikat menyebabkan LBB kehilangan kredebilitasnya dan menjadikan organisasi itu lebih
berdimensi Eropa.8
LBB yang semula diharapkan dapat menjamin perdamaian dan keamanan dunia dalaam waktu
pendek terbukti tidak dapat berbuat banyak. Convenant yang merupakan konstitusi LBB
berisikan banyak kelemahan disamping kurangnya kemauan politiik dari negara-negara anggota
untuk melaksankan kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai. Negara-negara pada waktu itu
4 Ibid.
5 Ibid.
6
Ibid. hlm147. 7 Ibid.
8 Ibid.
5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 3/7
belum siap untuk mengambil tindakan-tindakan kekerasan dan masih tetap memegang teguh
prinsip kedaulatan mutlak.9
Sebagai organisasi internasional yang bertujuan untuk memelihara perdamaian dan mencegah
perang, LBB tidak dapat mencegah agresi Jepang terhadap Mandchuria, penakklukan Ethopia
oleh Italia, anchlus Jerman terhadap Austria, dan akhirnyya penyerangan Jerman terhadap
Polandia yang menandai mulainya perang Dunia II pada awal September tahun 1939. Pada
periode menjelang Perang Dunia II selain LBB antara lain juga lahir Organisasi Buruh Sedunia
(ILO) tahun1919 Organisasi Penerbangan Internasional tahun 1919 dan juga Mahkamah tetap
internasional (PCIJ) tahun 1920.10
Berakhirnya perang dunia II ditahun 1945 juga mengakhiri kehidupan LBB yang telah gagal
mencegah perang. Disamping itu, perang Dunia II telah membanngkitkan lagi kesadaran atas
keharusan mutlak kerjasama internasional yang dapat mencegah terjadinya kembali perang
dunia dengan menciptakan kondisi yang baik bagi kerjasama antar negara. Dengan berakhirnya
perang dunia II maka mulai pula generasi ke 3 organisasi internasional, yaitu dengan lahirnya
PBB. Sehubungan dengan itu pengalaman LBB dipelajari , kelemahan-kelamannya diperbaikai,
seperti penghapusan klausula penarikan diri, menggantikan prinsip suara bulat ddengan
ketentuan mayoritas dan memberikan kekuatan hukum atas keputusan-keputusan yang
diambil.11
Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagi pengganti LBB didirikan pada tanggal 26 Juni 1945 dengan
prinsip-prinsip dasar yang sama tetapi lebih dikembangkan dan dengan struktur, tata kerja dan
wewenang yang cukup berbeda dengan organisasi yang lama. Kerjasama teknik lembaga-
lembaga khusus dihidupkan kembali. Organisasi-organisasi yang telah ada sebelumnya atau yang
didirikan sesudah perang dikelompokan dengan apa yang dinamakan United Nations
System.istilah ini mencerminkan upaya unifikasi atau paling tidak kordinasi yang erat antara
badan-badan khusus yang bersifat teknik.12
Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki 14 badan khusus (specializedagencies), yang merupakan
organisasi-organisasi independen tetapi terikat PBB melalui persetujuan-persetujuan yanng
mencakup seluruh aspek teknik dan kultural kehidupan sosial umat manusia seperti UNESCO,
FAO, IMF, IBRD, ICAO,UPU, ITU, WMO, IMO, WIPO, dan lain-lainnya. Disamping itu juga terdapat
organ-organ subsider yang tak kalah pentingnya dari badan-badan khusus seperti
UNICEP,UNHCR, UNDP, UNFP, UNEP, dan lain-lain. Selain itu, pada waktu yangsama kelompok-
kelompok ergional atas dasar kedekatan wilayah atau ideologi berkembang pula dengan cepat
seperti Uni Eroopa, NATO, OECD, antara negra-negara maju, maupun antara negara-negara
berkembang seperti OAU, ASEAN, South Pacific Forum dan OAS.13
Dapatlah dikatakan bahwa bagian kedua abad ke-20 dari segi hubungan internasional adalah era
menjamurnya organisasi internasional baik pada tingkat regional maupun multilateral yang
9 Ibid.
10Ibid hlm 418
11
Ibid.12 Ibid.
13 Ibid.
5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 4/7
jumlahnya lebih dari 350, dan yang melakukan interaksi yang sangat padat dengan negara-
negara sebagai subjek utama hukum internasional.14
2. Pengertian Definisi
Menurut Pasal 2 ayat 1 Konvensi wina tentang hukum perjanjian 1969, organisasi internasionaladalah organisasi anatar pemerintah. Definisi yang diberikan konvensi ini adalah sempit, karena
membatasi diri hanya pada hubungan anatr pemerintah. Penonjolan aspek antar pemerintah ini
kiranya dimaksudkan untk membedakan antara organisasi-organisasi antar pemerintah (inter-
govermental organization-NGOs). Perumusan definisi yang sempit ini mungkin didasarkan atas
keberhati-hatian, karena dibuatnya definisi yang baku akan melahirkan konsekuensi hukumnya
baik ditingkat teori maupun praktis. Definisi yang sempit ini juga tidak berisikan penjelasan
mengenai persyaratan-persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh suatu organisasi untuk
dapat dinamakan organisai internasional dalam arti kata yang sebenarnya. Sebaliknya definisi
yang sempit ini mendapat tantangan dari para penganut definisi yang luas termasuk NGOs.15
Kesulitan lain yang akan muncul dari definisi ini adalah berkaitan dengan masalah apakah setiap
organisasi secara otomatis memiliki personalitas yuridik atau apakah organisasi internasional
dan personalitas yuridik merupakan dua konsep yang dapat dibedakan satu sama lain.16
Jika kedua konsep ini tidak dapat dibedakan maka definisi organisasi internasional harus lebih
dipersempit lagi karena ada pakar-pakar yang berpendapat bahwa tidak semua organisasi dapat
Macyuridik kedalam definisi sehingga setiap organisasi dengan sendirinya akan mmemiliki
personalitas tersebut.17
Disamping itu pula banyak pula pakar yang mendefinisikan organisasi-organisasi internasional
sebagai himpunan negara-negara yang terikatdalam suatu perjanjian internasional yang
dilengkapi dengan suatu anggaran dasar dan organ-organ bersama serta mempunyai suatu
personalitas yuridik yang berbeda dari yang dimiliki oleh negara-negara anggota. Definisi ini
pulalah yang diusulkan oleh sidang kodifikasi hukum perjanjian di wina tahun 1968 -1969 yang
akhirnya ditolak oleh konfrensi karena dianggap terlalu doktrional dan ketat sehingga dapat
berakibat ditolaknya organisasi-organisasi internasional yang tidak mempunyai keseluruhan
kriteria terdapat dalam definisi tersebut, namun definisi ini tidak dapat dikesampingkan karena
dari segi teori, definisi tersebut cukup memuaskan karena terdapatnya tiga aspek, pokok yaitu
penderian organisasi atas dasar kententuan-ketentuan konvensional, sifat kelembagaan dan
pemilikan personalitas yuridik. Sehubungan dengan itu kecenderungan doktrinal dewasa inikelhatannya mendukung definisi kedua tersebut seperti yang didukung oleh Sir Gerlad
Fitzmaurice. Demikianlah sebagaimana dilihat masih belum terdapat keseragaman mengenai
pengertian dan definisi mengenai organisasi internasional ini. Namun keadaan tersebut bukan
14Daniel S Papp, Contemporary International Relations, Framewoks for Understanding, Third Edition,
Macmillan Publishing Company, New York 1996 hlm 6115
Hukum Internasional Pengertian Peranan...... Op.Cit . hlm 419.16 Ibid.
17 Ibid.
5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 5/7
merupakan penghalang bagi perkembangan pesat organisai-organisasi internasional pada paruh
kedua abad XX yang lalu baik yang bersifat regional maupun dalam bentuk global.18
Selanjutnya, bberbeda dari negara, organisasi-organisasi internaisonal yang merupakan
himpunan dari negara-negara bukanlah subjek asli hhukum internasional. Organisasi
internasional alah subjek buatan, subjek hukum yang diciptakan oleh negara-negara yang
mendirikannya. Organisasi-organisasi internasional melaksankan kehendak negara-negara
anggota yang dituangkan dalam suatu perjanjian internasional. Oleeh karena itu organisai-
organisai internasional melalui bermacam-macam ikatan, sangat dekat dengan negara-negara
yanng mendirikannya, dan dalam banyak hal sangat tergantung pada negara-negara tersebut.19
Disamping itu, organisasi-organisasi internasional dilengkapi dengan wewenang yang tentunya
kurang luas kalau dibanding dengan yang terdapat di negara-negara. Sering pula terjadi bahwa
negara-negara baik secara sendiri maupun melalui suatu kelompok berusaha mempengaruhi
kegiatan organisasi internasional agar sesuai dengan kepentingan mereka.20
Disamping itu, dengan dilengkapi organ-organ permanen, wewenang dan sasaran-sasaran
tertentu, organisasi-organisasi inetrnasional sering terdorong oleh dinamika kegiattannya dan
membebaskan diri dari pengawasan negara-negara anggota. Sebaliknya salam praktek sering
pula terjadi fenomena retroaksi, yaitu organiasasi-organisasi internasional, karena status
yuridiknya yang otonom, dapat mempengaruhi sikap negara-negara anggota. Demikianlah,
gerakan rangkap ini kadang-kadang menandai kehidupan organisasi-organisasi internasional baik
pada tingkat regional maupun multilateral global.21
3. Tipologi Organisasi-organisasi Internasional
Pembedaan organisasi-organisasi internasional dapat dilihat dari beberapa segi. Pertama-tama
kita harus bedakan antar organisasi-organisasi yang bersifat universal dan organisasi-organisasi
bersifat regional. Organisasi-organisasi yang bersifat universal adalah organisasi dimana semua
negara dapat menjadi anggota. PBB misalnya beranggotakan 189 negara, yaitu hampir semua
negara merdeka yang ada didunia dewasa ini.22
Badan-badankhusus seperti halnya dengan PBB juga merupakan organisasi bervokasi universal
yang keanggotaannya terbuka bagi semua negara. Sebaliknya organisasi-organisasi yang bersifat
regional tidak mempunyai vokasi universal dan keanggotaannya terbatas pada kawasan atau
pada negara-negara tertentu. Biasanya organisasi regional ini beranggotakan negara-negara
yang berdekatan satu saama lain secara geografis. Dari sistem regional ini kita dapat
membedakan organisasi-organisasi yang terdapat di Eropa seperti NATO 1949, the Council of
Europa 1949, the European Coal and Steel Community (ECSC) 1950, Western European Uniion
(WEU) 1954, the European Economic Community (EEC) 1957, the European Atomic Energy
Community(EURATOM) 1957, Organization for Economic Cooperation and Devlopment (OECAD)
18 Ibid
19 Ibid hlm 420
20
Ibid.21 Ibid.
22 Ibid hlm 421
5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 6/7
1967, Organizatiion for Security and Cooperation in Europe (OSEC) 1990 dan European Union
1992.23
Untuk kawasan Amerika dan Karibia seperti the Organisation of American States (OAS) 1948, the
organisation of Central American States(OCAS) 1951, Caribbean Free Trade Assocation (CRIFTA)
1965, dan North American Free trade Agreement (NAFTA) 1992.24
Untuk asia dan pasifik antara lain ASEAN 1967, South Asia Association for Regional Cooperation
(SAARC) 1980, dan Asia Pacific Economic Cooperatiion (APEC) 1989.25
Untuk kawasan timur tengah dan afrika antara lain Arab League 1944, Gulf Cooperation Council
(GCC) 1981, Arab Maghreb Uniion (AMU) 1989 dan Organisation of African Unity (OAU) 1963.
Itulah sekedar contoh-contoh organisasi-organisasi kerjasama baik dibidang politik dan militer,
maupun dibidang ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.26
Selanjuutnya kita juga dapat membedakan antara organisasi terbuka dan tertutup. Organisasi
terbuka dapat dimasuki oleh negara-negara yang berkepntingan, dengan prosedur penerimaan
yang luwes, sedangkan organisasi tertutupseperti NATO, hanya menerima negara-negara
tertentu yang mempunyai nilai-nilai yang sama serta diterimasecara bulat oleh negara-negara
anggota.27
Atas dasar bidang kegiatan dan sasaran yang ingin dicapai juga dapat dibedakan antara
organisasi politik dan organisasi teknik. Organisasi politik mempunyai vokasi yang luas dan
bertujuan untuk mencapai sasaran seperti PBB, organisasi negara-negara Amerika (OAS) atau
OPA. Sedangkan yang disebut organisasi teknik adalah organisasi yang mempunyai wewenang
tertentu seperti badan-badan khusus PBB.28
Disamping itu juga dapat dibedakan antara organisasi-organisasi kerjasama dan organisasi
integrasi. Pada umumnya organisasi-organisasi internasional adalah organisasi kerjasama atau
koordinasi . melalui sifat permanennya, organisasi-organisasi tersebut melakukan berbagai
kegiatan koordinasi dan kerjasama antar negara. Organisasi-organisasi ini jarang mempunyai
wewenang untuk membuat norma-norma yang bersifat mengikat negara-negara anggota.
Anadaikata ada, pelaksanaannya tergantung dai negara itu sendiri. Sebaliknya organisasi-
organisasi yang bersifat integratif dalam bidang-bidang tertentu seperti yang ditetapkan dalam
akte konstitutif suatu organisasi. Inilah yang dinamakan organisasi integrasi atau organisasi
supranasional, karena organisasi-organisasi tersebut dapat membuat ketentuan-ketentuan yang
langsung berlaku di wilayah negara-negara anggota seperti yang terjadi dengan masyarakat-
masyarakat Eropa.29
Disamping itu menginngat banyak dan beranekaragamnya organisasi-organisasi internajsional,
timbul pertanyaan apakah dapat kita berbicara mengenai suatuu hukum organisasi
23 Ibid.
24 Ibid.
25Ibid.
26 Ibid.
27
Ibid hlm 42228 Ibid.
29 Ibid.
5/17/2018 HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hukum-organisasi-perusahaan 7/7
internasional, timbul pertanyaan apakah dapat kita berbicara mengenai suatu organisasi
internasional. Bukankah tiap-tiap organisasi internasional didirikan atas suatu akte konstitutif
yang berisikan ketentuan-ketentuan untuk organisasi itu sendiri. Masing-masing organisasi
mempunyai konstitusinya sendiri dengan bidang kegiatan berbeda. Memeng benar tidak ada
satu status yuridik yang berlaku bagi semua organisasi internasional, berbeda dari yang berlaku
bagi negara-negara. Namun betapapun banyak dan aneka negaranya organisasi-organisasi
internasional masih dapat ditemukan kecenderungan-kecenderungan umum yang dapat
dijadikan alat untuk mempelajari organisasi-organisasi internasional akan mengarahkan kita
pada penemuan ketentuan-ketentuan umum yang berlaku untuk semua dan ketentuan-
ketentuan tersebut dapat dinamakan hukum organisasi-organisasi internasional.30
30 Ibid hlm 423.