hukum kesehatan

30
Disusun Oleh: VIDYA DEWANTARI NIM. P2EA12010 TRIYO RACHMADI NIM. P2EA12018 NOFI KURNIASIH NIM. P2EA12049

Upload: sigit-dwiyanto

Post on 20-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Hukum Kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Kesehatan

Disusun Oleh:VIDYA DEWANTARI NIM.

P2EA12010TRIYO RACHMADI NIM.

P2EA12018NOFI KURNIASIH NIM.

P2EA12049

Page 2: Hukum Kesehatan

BAB ILATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan yang bertujuan menjadikan masyarakt

Indonesia hidup sehat dan produktif tercermin dalam visi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yaitu

Masyarakat yang hidup mandiri untuk sehat.

Page 3: Hukum Kesehatan

Tercermin Dalam Panca Karsa Husada yang menitik beratkan pada kemampuan masyarakat menolong dirinya sendiri yang

diaplikasikan dalam peran serta masyarakat dalam menolong

dirinya sendiri sehingga menjadi hidup sehat dan produktif.

Page 4: Hukum Kesehatan

Era Globalisasi Mayarakat dituntut untuk Dapat memahami segala aspek Kehidupan, Seperti

memahami tentang sistem pelayanan kesehatan

Dalam sistem pelayanan kesehatan, baik pelayanan kesehatan perseorangan

maupun sistem pelayanan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari peraturan atau

hukum yang berlaku

Page 5: Hukum Kesehatan

Hukum kesehatan merupakan bagian dari hukum umum yang mengatur prilaku setiap anggota masyarakat kesehatan, yang

terkait dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang meliputi:

Aspek administrasi Aspek pidana Aspek perdata

Page 6: Hukum Kesehatan

Menurut Azrul Azwar, manfaat hukum kesehatan

Memantapkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan

Memantapkan penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan

Memantapkan penyelenggaraan penelitian kesehatan yang mendorong perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan

Mempercepat tercapainya tujuan pembangunan kesehatan

Page 7: Hukum Kesehatan

Sesuai dengan jenis pelayanan kesehatan, hukum kesehatan

dibedakan Hukum pelayanan kesehatan perorangan (clinical-medical laws);

Hukum pelayanan kesehatan masyarakat (public health laws)

Page 8: Hukum Kesehatan

Hukum mempunyai unsur-unsur dasar yang meliputi

Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat

Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib

Peraturan itu bersifat memaksa

Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas

Page 9: Hukum Kesehatan

Soekidjo Notoatmodjo : Hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum

yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan penerapannya.

Hal ini berarti hukum kesehatan adalah aturan hukum tertulis mengenai hubungan antara pihak pemberi pelayanan kesehatan dengan masyarakat atau anggota masyarakat. Dengan sendirinya hukum kesehatan ini mengatur hak dan kewajiban masing-masing penyelenggara pelayanan dan penerima pelayanan atau masyarakat baik sebagai perorangan (pasien) atau kelompok masyarakat.

Page 10: Hukum Kesehatan

Secara garis besar disiplin kesehatan masyarakat disebut sebagai pilar utama

kesehatan masyarakat antara lain

EpidemiologiBiostatitikaKesehatan lingkunganPendidikan kesehatan dan ilmu perilakuAdministrasi kesehatan masyarakatGizi masyarakatKesehatan dan keselamatan kerja

Page 11: Hukum Kesehatan

BAB IIPERUMUSAN MASALAH

Bagaimana inventarisasi perundang-undangan hukum kesehatan masyarakat di Indonesia?

Bagaimana analisis hukum perundang-undangan hukum kesehatan masyarakat di Indonesia?

Page 12: Hukum Kesehatan

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Inventarisasi Perundang-undangan Hukum Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Diantara produk hukum perundang-undangan yang berhubungan dengan kesehatan diantaranya adalah:

Page 13: Hukum Kesehatan

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana.Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek

Kedokteran.Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

Manusia.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah

Penyakit Menular.Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 Tentang Karantina

Udara.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1962 Tentang Karantina Laut

Page 14: Hukum Kesehatan

Peraturan Presiden dan Peraturan-Peraturan Menteri Kesehatan. Khusus untuk Undang-Undang yang

mengatur tentang kesehatan masyarakat diatur oleh:

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana,

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional,

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular,

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 Tentang Karantina Udara

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1962 Tentang Karantina Laut.

Page 15: Hukum Kesehatan

Pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan masyarakat diatur dalam pasal 30 Bagian Kedua Fasilitas Pelayanan

Kesehatan ayat (1) yang mengatur: Fasilitas pelayanan kesehatan, menurut

jenis pelayanannya terdiri atas:

1. Pelayanan kesehatan perseorangan2. Pelayanan kesehatan masyarakat

Page 16: Hukum Kesehatan

Pelayanan kesehatan perseorangan

Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan perseorangan strata pertama

Rumah Sakit sebagai upaya pelayanan kesehatan perseorangan strata kedua atau lanjutan

Page 17: Hukum Kesehatan

Pelayanan kesehatan masyarakatPuskesmas sebagai upaya pelayanan

kesehatan masyarakat strata pertama

Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sebagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat strata kedua

Dinas Kesehatan Propinsi sebagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat strata ketiga

Page 18: Hukum Kesehatan

Rumah Sakit menurut Undang-Undang Kesehatan maupun Undang-Undang Rumah Sakit secara umum sama yakni merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan upaya pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, meliputi upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif

Page 19: Hukum Kesehatan

Batasan ruang lingkup pelayanan yang pada mulanya berupa upaya preventif,

kuratif dan upaya rehabilitatif ini dalam perkembangannya berubah sesuai dengan

tuntutan kebutuhan dan perkembangan bidang pelayanan kesehatan.

Rumah Sakit, dalam praktiknya juga melaksanakan upaya promotif dalam kaitannya dengan pelaksanaan fungsi sosial Rumah Sakit

Page 20: Hukum Kesehatan

Adapun tujuan penyelenggaraan Rumah Sakit adalah seperti dirumuskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, di mana

disebutkan bahwa

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi -tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

secara sosial dan ekonomis.

Page 21: Hukum Kesehatan

B. Hukum Kesehatan Sebagai Suatu Sistem Hukum

Dalam menganalisis hukum kesehatan maka hukum kesehatan juga dipandang suatu sistem maka untuk dapat memahami perlu pendekatan sistem.

Page 22: Hukum Kesehatan

Lawrence M Friedman :Bahwa hukum itu gabungan antara:

Komponen struktur (Puskesmas dan Dinas Kesehatan)

Komponen substansi (Out Put dari Sistem : terbentuknya Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana)

Komponen kultur. (budaya dan kebiasaan pada perilaku hidup sehat di masyarakat)

Page 23: Hukum Kesehatan

C. Politik Hukum Dalam Perundang-undangan Hukum Kesehatan

MasyarakatHukum dan masyarakat ( law and society)

menjadi sebuah titik terang yang sangat penting untuk mengatasi persoalan-persoalan yang tidak dapat diatasi atau dipahami oleh semua pihak.

Saat ini institusi sarana pelayanan kesehatan sangat rentan terhadap berbagai tekanan di dalam lingkungan politik. Pesan politik sangat jelas pada proses pembentukan perundang-undangan di lembaga legislatif sehingga sangat mempengaruhi bentuk dari undang-undang tersebut.

Page 24: Hukum Kesehatan

D. Kelemahan dan Kekuatan Regulasi Perundang-undangan Hukum Kesehatan

MasyarakatSalah satu kelemahan dalam pelaksanaan

perundang-undangan hukum kesehatan masyarakat adalah adanya kultur budaya dan kebiasaan yang ada dalam masyarakat terhadap hukum

Komponen-komponen yang saling mempengaruhi dalam penegakan hukum diantaranya; personel, information, budget, facilities, substantive law, procedural law, decision rules dan decision habit

Page 25: Hukum Kesehatan

Bila salah satu komponen tersebut tidak ada akan menyebabkan inefficient atau ureless sehingga tujuan hukum yang diharapkan sulit terwujud

Sistem hukum dikatakan efektif bila perilaku-perilaku masyarakat sesuai dengan apa yang ditentukan di dalam aturan-aturan hukum yang berlaku

Page 26: Hukum Kesehatan

Kesimpulan

Kesehatan masyarakat merupakan aplikasi kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan dalam mencegah penyakit yang melanda masyarakat. Banyaknya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kegiatan pelayanan kesehatan di masyarakat secara umum diperlukan inventarisasi perundang-undangan yang khusus mengatur tentang kesehatan masyarakat

Page 27: Hukum Kesehatan

Banyaknya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kegiatan pelayanan kesehatan di masyarakat secara umum diperlukan inventarisasi perundang-undangan yang khusus mengatur tentang kesehatan masyarakat. Induk dari peraturan perundang-undangan tentang kesehatan di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Perundang-undangan tentang kesehatan masyarakat sendiri terdiri dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 Tentang Karantina Udara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1962 Tentang Karantina Laut

Page 28: Hukum Kesehatan

Dalam perundang-undangan kesehatan masyarakat bertujuan melindungi hak dan kewajiban warga masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan pihak penyelenggara pelayanan kesehatan baik institusi pemerintah, swasta maupun perorangan untuk meningkatkan derjat kesehatan masyarakat Indonesia seoptimal mungkin. Pada pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mengalami pergeseran dengan adanya pelayanan promotif sehingga Rumah Sakit dapat berfungsi sebagai penyelenggara upaya pelayanan kesehatan masyarakat

Page 29: Hukum Kesehatan

SaranHukum yang baik harus berkompeten dan adil. Hukum

seperti ini seharusnya mampu memahami publik dan berkomitmen untuk mencapai keadilan yang substantif. Hukum kesehatan masyarakat akan menjadi lemah bila isi dari perundang-undangan tersebut tidak memperhatikan keadaan sebenarnya dalam lingkungan masyarakat sehingga diperlukan pemahaman dan pengertian tentang kultur budaya, kebiasaan, sosial serta ekonomi dalam pembentukan suatu perundang-undangan.

Masyarakat juga seharusnya memahami tujuan dari perundang-undangan tentang kesehatan masyarakat yang mengatur dan melindungi hak serta kewajibannya sebagai warga masyarakat dalam pelayanan kesehatan di lingkungannya sehingga tidak terjadi konflik dalam penerapan hukumnya di kemudian hari

Page 30: Hukum Kesehatan

TERIMAKASIH