1. pengantar hukum kesehatan

27
Toto Surianto S., SKM., MH.Kes

Upload: irna-chayank-qamoe

Post on 13-Jul-2016

83 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

hghhhhhhhhhhhhhhh

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Toto Surianto S., SKM., MH.Kes

Page 2: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Materi Hukum Keperawatan

1. Pengantar hukum kesehatan.

2. Hukum keperawatan.

3. Aspek-aspek hukum keperdataan dalam hukumkeperawatan.

4. Hubungan hukum dalam praktik keperawatan.

5. Perlindungan hukum perawat.

6. Malpraktik dan tanggung jawab hukumkeperawatan.

7. Penyelesaian sengketa keperawatan.

8. Kasus hukumkeperawatan dan pengkajiannya.

Page 3: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

PENGANTAR HUKUM KESEHATAN

Sejarah Hukum Kesehatan

Latar Belakang Timbulnya Hukum Kesehatan

Pengertian dan Pengaturan Hukum Kesehatan

Sumber-Sumber Hukum Kesehatan

Ruang Lingkup atau Luas Lapangan Hukum Kesehatan

Page 4: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Terdapat 2 disiplin tertua di dunia

Kesehatan

mengatasi masalah kesehatan

hukum

ketertiban dan ketentraman hidup

Sama-sama diperlukan demi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat

Sejarah Hukum Kesehatan

Page 5: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

• Untuk mencapai tujuan harus bersinergi. Contoh : dalam proses penegakan hukum, peran ilmu dan bantuan dokter diperlukan oleh jajaran penegak hukum yang dikenal dengan ilmu kedoktetran forensik. Sebaliknya, dalam perkembangan dan peningkatan upaya pemeliharaan dan pelayanan kesehatan diperlukan pula pengetahuan dan aturan hukum.

Peran hukum• melindungi kepentingan seseorang, karena pada

situasi tenrtentu orang bisa bertindak melanggar kepentingan orang yang lainnya “Homo homini lupus (Manusia adalah serigala bagi yang lain).”

Page 6: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Dunia.• Tahun 1950-an, berkembang sebagai suatu pengkhususan ilmu

hukum, terutama di Negeri Belanda dan Prancis. Kemudian berkembang di Amerika Serikat. Menurut Leenen, Sebab utama tumbuhnya hukum kesehatan:

Hak untuk menentukan nasib sendiri (Hak pribadi)

Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang

memadai (hak sosial)

• Tahun 1967, Melalui World Congress on Medical Law di belgia.

Indonesia• Tahun 1982, mulai sejak terbentuknya kelompok Studi untuk

hukum kedokteran UI/RS Ciptomangunkususmo di Jakarta. • Tahun 1983, Perhimpunan untuk Kedokteran Indonesia

(PERHUKI), terbentuk di Jakarta.• Tahun 1987, berubah menjadi Perhimpunan Hukum Kesehatan

Indonesia (PERHUKI) pada Kongress I PERHUKI di Jakarta.

Page 7: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Latar Belakang Timbulnya Hukum

Kesehatan

Kesehatan merupakan tanggung jawab pemerintah, dalam UUD RI 1945, Pasal 28H, yaitu “Setiap orang berhak ..., memperoleh pelayanan kesehatan.”

Kesehatan adh kebutuhan dasar manusia dan penting karena kalau sakit tidak akan dapat produktif.

Page 8: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Pola hubungan hubungan antara pemberi pelayanan kesehatan (Helath Providers) dengan yang menerima pelayanan (Health Receiver) di Indonesia:

Perubahan terjadi dikarenakan:

Kemajuan ilmu kedokteran.

Perkembangan teknologi.

Perkembangan pendidikan.

• Pihak penerima pelayanan kesehatan sangat tergantung/patuh kepada pihak pemberi pelayanan kesehatan,

Paternalistik (Dahulu)

• Hak dan kewajiban yang saling terkait.Sejajar (saat ini)

Page 9: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Perkembangan Hukum Kesehatan di Indonesia selanjutnya memunculkan berbagai pertanyaan mengenai permasalahan kesehatan diantaranya:

Apakah dalam upaya kesehatan dengan hubungan-hubungan didalamnya diperlukan pengaturan khusus?

Apakah di dalam aturan seperti itu diperlukan campur tangan pemerintah?

Jika pemerintah memberikan regulasi, ketentuan2 itu masuk dalam bidang hukum ataukah kesehatan?

Bagaimana Kerjasama Internasional untuk mananggulangi penyakit-penyakit yang menyebar antara negara?

Page 10: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

• Upaya kesehatan awalnya bersifat perorangan sehingga yang muncul adalah hukum keperdataan.

• Pengaturan hukum privat tidak bisa menampung semua permasalahan di bidang kesehatan, maka diperlukan campur tangan Pemerintah dalam melakukan regulasi-regulasi di bidang kesehatan untuk mengatur hal-hal di bidang kesehatan yang belum terdapat pengaturannya dalam hukum privat tersebut. Dalam hal ini adalah hukum publik.

Page 11: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

• Dalam pelaksaan upaya kesehatan berpengaruh pada integritas manusia, kadang terjadi terjadi bentrok terhadap nilai2 yang di anut dlm masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan perlindungan untuk mengatasi bentrokan.

• Yang berkenan dan berhak untuk melindungi integgritas2 manusia adalah tugas hukum. Jadi berbagai ketentuan2 atau regulasi yang secara langsung mengatur upaya pelayanan kesehatan serta berbagai hubunganan hukum yang berada didalamnya merupakan bagian dari ilmu hukum.

• Hukum Kesehatan ada di bidang ilmu hukum. • Hukum selalu ada dalam masyarakat. Asas hukum “Ubi

Societas, Ibi Jus (di mana ada masyarakat, di situ ada hukumnya).”

Page 12: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Hukum kesehatan diperlukan karena :

Hukum kesehatan adalah berbagai regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk penyembuhan atau peningkatan kualitas kesehatan manusia.

Terdapat berbagai hubungan hukum didalamnya.

Page 13: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Terdapat 2 pendapat ttg letak hukum kesehatan di bidang ilmu hukum, yakni:

Menurut Goudsmith hukum kesehatan adalah spesialisasi dari Hukum Administrasi Negara.

Menurut Leenen hukum kesehatan adalah spesialisasi horizontal, tapi titik beratnya ada pada HAN karena hukum kesehatan dalam aspek administratif merupakan bentuk dan kerangka dari tugas pemerintah di bidang pelayanan kesehatan.

Page 14: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Pengertian dan Pengaturan Hukum

Kesehatan

Di Indonesia• Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia (PERHUKI), Pasal 1 Anggaran

Dasarnya: “Hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan penerapannya serta hak dan kewajiban baik perorangan maupun segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspek organisasi, sarana, pedoman medis nasional atau internasional, hukum di bidang kesehatan, yurisprudensi serta ilmu pengetahuan bidang kedokteran/kesehatan.”

• Tim Pengkajian Hukum Kedokteran Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN): “Hukum kesehatan adalah Ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban baik dari tenaga kesehatan dalam melaksanakan upaya kesehatan maupun dari individu dan masyarakat yang menerima upaya kesehatan tersebut dalam segala aspeknya yaitu: promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan diperhatikan pula aspek organisasi dan sarana. Pedoman-pedoman medis internasional, hukum kebiasaan dan hukum otonom di bidang kesehatan, ilmu pengetahuan, dan literatur medis merupakan pula sumber kesehatan.”

Page 15: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Dunia• Menurut Leenen, : Hukum kesehatan adalah semua

peraturan hukum yang berhubungan langsung pada pemberian pelayanan kesehatan dan penerapannya pada hukum perdata, hukum administrasi dan hukum pidana. Arti peraturan di sini tidak hanya mencakup pedoman internasional, hukum kebiasaan, hukum yurisprudensi, namun ilmu pengetahuan dan kepustakaan dapat juga merupakan sumber hukum.”

• Van der Mijn: “Hukum kesehatan adalah kumpulan peraturan yang secara langsung berhubungan, baik dengan penerapan pelayanan kesehatan maupun dalam penerapan hukum sipil umum, hukum pidana, hukum administratif. Hukum Kedokteran, yaitu ilmu tentang hubungan hukum di mana dokter adalah salah satu pihak, merupakan bagian dari hukum kesehatan.”

Page 16: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Dari definisi hukum kesehatan, dapat diuraikan unsur-unsurnya meliputi: Merupakan seperangkat ketentuan-ketentuan yang berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan.

Mengatur hubungan hukum antara pihak-pihak yang terkait pada pelayanan kesehatan

Terdapat berbagai macam aspek yaitu promotif, Preventif, kuratif dan rehabilitatif, dan aspek organisasi dan sarana.

Diterapkan hukum administrasi, hukum perdata, hukum pidana, dan hukum internasional.

Sumber-sumbernya: ketentuan hukum nasional, pedoman medis nasional dan internasional, hukum kebiasaan, yurisprudensi, ilmu pengetahuan dan literatur medis.

Salah satu bagiannya adalah hukum kedokteran, ada lagi cabang-cabang lain bidang kesehatan seperti hukum keperawatan, hukum rumah sakit, hukum kefarmasian, hukum kebidanan, hukum lingkungan, dsbg.

Page 17: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Sumber-Sumber Hukum Kesehatan

• Timbul pertanyaan: Dimanakah hukum

kesehatan dapat ditemukan?

• Sumber penemuan hukum adalah tempat kita

dapat menemukan atau menggali hukumnya.

• Tidak ada peraturan perundang-undangan yang

lengkap selengkap-lengkapnya dan jelas

sejelas-jelasnya.

Page 18: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Metode penemuan hukum:

Peraturan perundangan-undang

yang tidak jelas

• Menggunakan metode interpretasi atau metode penafsiran.

Tidak diatur dalam undang-undang atau kekosongan hukum

• Metode argumentum per analogiam dan argumentum a contrari

Page 19: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Penemuan hukum menggunakan metode interpretasi atau metode penafsiran:

• Interpretasi Gramatikal (menafsirkan bunyi kata-katanya).

• Interpretasi sistematis atau logis (menafsirkan dengan menghubugkan dengan peraturan hukum atau undang-undang lain atau dengan keseluruhan sistem hukum).

• Interpretasi historis (penafsiran menurut sejarah terjadinya, meliputi penafsiran menurut sejarah hukumnya dan penafsiran menurut sejarah terjadinya undang-undang).

• Interpterasi sosiologis (apabila makna undang-undang itu ditetapkan berdasarkan tujuan kemasyarakatan).

• Interpretasi futuristis (penafsiran yang mencari pemecahan permasalahan atau sengketa dari peraturan-peraturan yang belum mempunyai kekuatan berlaku/rancangan UU.

Page 20: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Metode argumentum per analogiam dan argumentum a contrario:

• Argumentum per analogiam atau analogi. Peraturan umum yang tidak tertulis dalam undang-undang itu diterapkan tehadap peristiwa tertentu yang tidak diatur dalam undang-undang tersebut, tetapi mirip atau serupa dengan peristiwa yang diatur dalam undang-undang.

• Argumentum a contrario. Apabila suatu peristiwa tertentu diatur, tetapi peristiwa lain yang mirip tidak maka untuk yang terakhir ini berlaku hal yang sebaliknya.

Page 21: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Algra membagi sumber hukum menjadi:

Sumber hukum materill adalah tempat dari mana materi hukum itu diambil. Sumber hukum materiil merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum, misalnya: hubungan sosial, situasi sosial ekonomi, keadaan geografis, dsbg.

Sumber hukum formil merupakan tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu formal berlaku.

Page 22: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

• Sumber utama dalam penemuan hukum adalah peraturan perundang-undangan, kemudian hukum kebiasaan, yurisprudensi, perjanjian internasional barulah doktrin.

• Ada hierarkhi dalam sumber hukum.

• Kalau terjadi konflik dua sumber, maka sumber hukum yang tertinggi akan melumpuhkan sumber hukum yang terendah.

Page 23: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Sumber hukum kesehatan meliputi:1. Undang-undang:

a. Undang-undang nasional,b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan,c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

tentang Rumah Sakit,d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014

tentang Tenaga Kesehatan,e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014

tentang Keperawatan, dll.2. Berbagai ketentuan Per-UU-an yang merupakan tuntutan

pelaksanaan dari berbagai undang-undang baik yang berbentuk paturan pemerintah, maupun peraturan menteri kesehatan dan keputusan menteri kesehatan

3. Pedoman medis nasional.4. Pedoman medis internasional.5. Yurisprudensi yakni keputusan pengadilan atau putusan hakim

tentang kasus-kasus atau masalah-masalah ksehatan.6. Ilmu pengetahuan dan literature kesehatan.

Page 24: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

Ruang Lingkup atau Luas Lapangan

Hukum Kesehatan

Leenen mengemukakan model pengelompokan hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam hukum kesehatan yang menjadi luas lapangan hukum kesehatan kedalam tiga belas kelompok, yaitu: 1. Hak atas pemeliharaan kesehatan,hak atas bantuan medis,

tanggung jawab pribadi atas pemeliharaan kesehatan dan perawatan diri sendiri, hak menentukan nasib sendiri, peranan penguasa dalam pemeliharaan kesehatan, fungsi peraturan perundang-undangan dan hukum dalam pemeliharaan kesehatan.

2. Berbagai hak yang sangat relevan dengan nilai-nilai hidup kemanusiaan dan agama

3. Mengenai pelaksana’an berbagai profesi. 4. Mengenai hubungan perdata. 5. Mengenai aspek-aspek hukum pidana. 6. Mengenai pemeliharaan kesehatan kuratif.

Page 25: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

7. Mengenai pemeliharaan kesehatan preventif dan sosial.

8. Undang-undang candu, undang-undang absint, dan peraturan-peraturan internasional.

9. Mengenai kesehatan lingkungan.

10. Undang-undang tentang barang, undang-undang tentang dewan urusan makanan.

11. Menyangkut peraturan perundang-undangan tentang organisasi.

12. Menyangkut asuransi biaya sakit swasta, undang-undang tentang dana sakit, undang-undang umum tentang biaya sakit khusus, pengaturan subsidi, undang-undang dana prefensi.

13. Hukum kesehatan internasional.

Page 26: 1. Pengantar Hukum Kesehatan

UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan beserta ketentuan peraturan per-UU-an lainnya telah mengatur materi hukum kesehatan secara luas dan rinci, yang hampir memenuhi pengelompokan hukum kesehatan yang di berikan oleh Leenen. Di samping itu, undang-undang kesehatan mengatur secara tegas di rana hukum apa saja aspek aspeknya, yang meliputi:a. Hukum Administrasi Negara ( HAN),b. Hukum Perdata,c. Hukum Bisnis,d. Hukum Pidana, e. Hukum Internasional.

Hukum kesehatan meliputi banyak bagian, antara lain: hukum kedokteran, hukum keperawatan, hukum kefarmasian, hukum kebidanan hukum kesehatan lingkungan, hukum kesehatan kerja dsbg. Jadi, dapat dikatakan bahwa UU No. 36 Tahun 2009 merupakan payung hukum bagi lahirnya cabang ilmu hukum kesehatan lainnya.

Page 27: 1. Pengantar Hukum Kesehatan