hukum kesehatan

13
KONSEKUENSI HUKUM UU KEPERAWATAN BAGI PERAWAT . KELOMPOK 8

Upload: bungachristyprabowoii

Post on 02-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hukum bagi perawat

TRANSCRIPT

KONSEKUENSI HUKUM UU KEPERAWATAN BAGI

PERAWAT

.

KELOMPOK 8

Pengertian Hukum

• Hukum dalam perkembangannnya tidak hanya digunakan untuk mengatur tingakh laku yang sudah ada dalam masyarakat dan mempertahankan pola-pola yang sudah ada. Hukum diharapkan mampu sebagai sarana untuk mewujudkan tujuannya.

• Karena pembangunan telah menghasilkan bermacam-macam tujuan yang ingin dicapai dalam waktu yang bersamaan.

Hukum Kesehatan

• Persoalan hukum dalam masalah kesehatan di negera inia dalah kontroversi UU 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya pasal 32 ayat 1 dan 2 yang mengatur setiap kewajiban fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta dan memberikan pertolongan kasus kasus kegawatdaruratan sering kali petugas kesehatan khususnya harus melakukan tindakan medis dan pemebrian obat-obatan yang dalam peraturan perundang- undangan merupakan wilayah kewenangan dari profesi kesehatan lainnya, hal tersebut menimbulkan masalah kesehatan bagi perawat yang bersangkutan.

Undang-Undang yang berkaitan dengan Praktik Keperawatan

• UU No. 9 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan• UU No. 6 tahun 1963 tentang tenaga kesehatan• UU ini merupakan penjabaran dari UU No. 9 tahun

1960. UU ini membedakan tenaga kesehatan sarjana dan bukan sarjana. Tenaga sarjana meliputi dokter, doter gigi dan apoteker. Tenaga perawat termasuk dalam tenaga bukan sarjana atau tenaga kesehatan dengan pendidikan rendah, termasuk bidan dan asisten farmasi dimana dalam menjalankan tugas dibawah pengawasan dokter, dokter gigi dan apoteker.

Lanjutan

• UU kesehatan No. 14 tahun 1964, tentang wajib keja paramedis. Pada pasal 2,ayat (3) dijelasakan bahwa tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah wajib menjalankan wajib kerja pada pemerintah selama 3 tahun.

• Dalam pasal 3 dijelaskan bahwa selama bekerja pada pemerintah, tenaga kesehatan yang dimaksut pada pasal 2 memiliki kedudukan sebagain pegawai negeri sehingga peraturan-peraturan pegawai negeri juga diberlakukan terhadapnya.

Lanjutan

• SK Menkes No. 262/per/VII/1979 tahun 1979• Permenkes. No. 363/ Menkes/ per/XX/1980

tahun 1980• SK Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara No. 94/Menpan/ 1986, tanggal 4 Nopember 1989, tentang jabatan fungsional tenaga keperawatan dan system kredit poin.

• UU kesehatan No. 23 tahun 1992

Perlindungan Hukum Dalam Praktik Keperawatan

Undang-undang dan srategi diberlakukan untuk melindungi perawat terhadap litigasi diantaranya:•Good Samaritan Act adalah undang-undang yang ditetapkan untuk melindungi penyediaan layanan kesehatan yang memberikan bantuan pada situasi kegawatan terhadap tuduhan malpraktek kecuali dapat dibuktikan terjadi penyimpangan berat dari standar asuhan normal atau kesalahan yang disengaja di pihak penyedia layanan kesehatan.•Asuransi tanggung wajib •Melaksanakan program dokter para perawat•Memberikan asuhan keperawatan yang kompeten praktik yang kompeten•Membuat rekam medis rekam medis klien•Laporan insiden

Konsekuensi Hukum Perawat

• Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa tanggung jawab utama tetap pada dokter yang memberikan tugas. Sedangkan perawat mempunyai tanggung jawab pelaksana. Pelimpahan hanya dapat dilaksanakan setelah perawat tersebut mendapat pendidikan dan kompetensi yang cukup untuk menerima pelimpahan. Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya pengaturan tentang pelimpahan tugas yang sesuai dengan keahlian perawat, misalnya perawat khusus gawat darurat, perawat pasien gangguan jiwa, perawat bedah, dan seterusnya.

Pertanggungjawaban perawat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat dilihat

berdasarkan tiga (3) bentuk pembidangan hukum yakni :

• Pertanggung jawaban secara hukum keperdataan

• Hukum pidana• Hukum administrasi

Pertanggungjawaban perawat bila dilihat dari ketentuan dalam KUHPerdata maka dapat

dikatagorikan ke dalam 4 (empat) prinsip sebagai:

• Pertanggungjawaban langsung dan mandiri (personal liability)

• Pertanggungjawaban dengan asas respondeat superior atau vicarious liability atau let's the master answer maupun khusus di ruang bedah dengan asas the captain of ship melalui Pasal 1367 BW.

• Konsep pertanggungjawaban terjadi seketika bagi seorang perawat yang berada dalam kondisi tertentu

Permenkes No. 148/2010 telah memberikan ketentuan administrasi

yang wajib ditaati perawat yakni: • Surat Izin Praktik Perawat bagi perawat yang

melakukan praktik mandiri.• Penyelengaraan pelayanan kesehatan

berdasarkan kewenangan yang telah diatur dalam Pasal 8 dan Pasal 9 dengan pengecualian Pasal 10.

• Kewajiban untuk bekerja sesuai standar profesi

KESIMPULAN

• Pertanggungjawaban perawat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat dilihat berdasarkan tiga (3) bentuk pembidangan hukum yakni :

1. Pertanggung jawaban secara hukum keperdataan 2. Hukum pidana3. Hukum administrasi• Aspek pertanggungjawaban secara hukum pidana

seorang perawat baru dapat dimintai pertanggungjawaban

TERIMAKASIH