hukum ekonomi syariah (muamalah), fakultas syariah dan ... · usaha memiliki beberapa unit usaha...

27
Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017 Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan (Studi Pada Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) Qurotul Aini Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Email : [email protected], HP : 085641213998 Abstrak Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, berdasarkan AD-ART merupakan jenis Koperasi Serba Usaha (KSU). Kopma UIN memiliki unit usaha simpan pinjam dan unit usaha tersebut melayani jasa pembiayaan, salah satunya adalah pembiayaan murabahah. Dalam penelitian ini, tujuannya adalah mencoba untuk mengetahui praktik pembiayaan murabahah di Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; mengetahui aplikasi pembiayaan berdasarkan akad murabahah, sudah sesuai dengan prinsip syariah atau belum; mengetahui alasan Kopma UIN menggunakan akad-akad syariah pada kegiatan usahanya padahal Kopma UIN Sunan Kalijaga termasuk koperasi konvensional. Oleh karena itu, menjadikan ketertarikan tersendiri untuk meneliti tentang praktik akad pembiayaan murabahah di Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Sifat penelitian ini merupakan penelitian preskriptif. Dalam mengumpulkan data, yang digunakan adalah teknik wawancara dan observasi. Adapun pendekatan yang digunakan untuk menganalisis permasalahan adalah pendekatan normatif dan pendekatan perundang-undangan. Penelitian ini menggunakan analisa data kualitatif, dan dengan teknik analisis berfikir induktif. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa alasan dari pihak Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menerapkan akad-akad syariah dalam usahanya adalah untuk mewujudkan misi pertamanya, yakni dengan Kopma UIN sedikit demi sedikit mengimplementasikan akad-akad syariah di dalam usahanya, khususnya pada unit usaha simpan pinjam, tujuannya adalah untuk menyediakan layanan jasa di bidang keuangan yang terbaik bagi anggota maupun non-anggota.

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan(Studi Pada Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

    Qurotul AiniHukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Fakultas Syariah dan Hukum,

    Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.Email : [email protected],

    HP : 085641213998

    AbstrakKopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, berdasarkan

    AD-ART merupakan jenis Koperasi Serba Usaha (KSU). KopmaUIN memiliki unit usaha simpan pinjam dan unit usahatersebut melayani jasa pembiayaan, salah satunya adalahpembiayaan murabahah. Dalam penelitian ini, tujuannyaadalah mencoba untuk mengetahui praktik pembiayaanmurabahah di Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;mengetahui aplikasi pembiayaan berdasarkan akadmurabahah, sudah sesuai dengan prinsip syariah atau belum;mengetahui alasan Kopma UIN menggunakan akad-akadsyariah pada kegiatan usahanya padahal Kopma UIN SunanKalijaga termasuk koperasi konvensional. Oleh karena itu,menjadikan ketertarikan tersendiri untuk meneliti tentangpraktik akad pembiayaan murabahah di Kopma UIN SunanKalijaga Yogyakarta.

    Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (fieldresearch). Sifat penelitian ini merupakan penelitian preskriptif.Dalam mengumpulkan data, yang digunakan adalah teknikwawancara dan observasi. Adapun pendekatan yangdigunakan untuk menganalisis permasalahan adalahpendekatan normatif dan pendekatan perundang-undangan.Penelitian ini menggunakan analisa data kualitatif, dandengan teknik analisis berfikir induktif.

    Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa alasan daripihak Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menerapkanakad-akad syariah dalam usahanya adalah untuk mewujudkanmisi pertamanya, yakni dengan Kopma UIN sedikit demisedikit mengimplementasikan akad-akad syariah di dalamusahanya, khususnya pada unit usaha simpan pinjam,tujuannya adalah untuk menyediakan layanan jasa di bidangkeuangan yang terbaik bagi anggota maupun non-anggota.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    20

    Dalam praktik pembiayaan murabahah di Kopma UIN padaproses pencairannya langsung dalam bentuk dana sesuai yangdiajukan oleh anggota USP, jadi tidak ada barang sebagaiobyek dalam transaksi murabahah, serta dalam pengambilanmargin/keuntungan pun ditentukan sepihak oleh Kopma UINSunan Kalijaga Yogyakarta. Melihat dari praktik tersebut,terdapat ketidaksesuaian pada pelaksanaan akad pembiayaanmurabahah terhadap prinsip syariah, dengan kata lain praktikpembiayaan murabahah di Kopma UIN Sunan Kalijaga tidaksesuai dengan prinsip syariah.

    Kata kunci: Evaluasi, Praktik, Murabahah, Prinsip Syariah

    A. Pendahuluan

    Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskankegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagaigerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asaskekeluargaan1Tujuannya adalah memajukan kesejahteraananggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya sertaikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangkamewujudkan masyarakat yang adil, makmur berlandaskanpancasila dan UUD 1945.2

    Koperasi sebagai suatu badan usaha yang anggotanyamemiliki status ganda, yakni sebagai pemilik (owner) dansebagai pengguna (users).3 Pertama, sebagai pemilik yaituanggota yang bergabung dalam sebuah koperasi berkonstribusisebagai pemilik modal, pemegang, dan juga penentu kebijakanpenting dalam koperasi tersebut pada saat Rapat AnggotaTahunan (RAT). Kedua, fungsi pengguna yang mana anggotasebagai pengguna barang dan jasa koperasi. Akan tetapi selainanggota menjadi pengguna barang dan jasa koperasi, anggotajuga dapat menjadi supplier barang dan jasa bagi koperasi

    1 Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentangPerkoperasian.

    2 Pasal 3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentangPerkoperasian.

    3 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi Teori dan Praktik,(Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 79.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    21

    tersebut, baik barang jadi maupun setengah jadi atau yanglainnya guna menunjang kegiatan perekonomian koperasi.

    Di samping anggota memiliki status sebagai pemilik danpengguna, anggota juga memiliki fungsi sebagai pengelola. Yangmana fungsi sebagai pengelola terlihat pada struktur organisasikoperasi. Kedudukan tertinggi setelah rapat anggota yaknipengurus sebagai pengelola koperasi, yang pada dasarnya dipilihdari dan oleh anggota.

    Partisipasi anggota dalam koperasi adalah hal yang sangatpenting, karena koperasi ini merupakan perkumpulan orangbukan perkumpulan modal. Selain itu, partisipasi anggota jugasangat berpengaruh dalam menentukan kemajuan dankeberhasilan koperasi. Secara umum, koperasi terdapatbeberapa jenis di antaranya Koperasi Simpan Pinjam (KSP),Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Konsumen dan KoperasiProduksi. Dan untuk jenis koperasi Berdasarkan keanggotaannyaada Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Pegawai RepublikIndonesia (KPRI), Koperasi Mahasiswa.

    Koperasi Mahasiswa yang sering dikenal dengan nama“Kopma”, merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM)yang berada di lingkungan kampus. Kopma UIN Sunan KalijagaYogyakarta hingga saat ini tercatat, anggota yang terdaftar sejakawal berdirinya Kopma mencapai lebih dari 6.000 anggota, baikyang aktif maupun yang tidak aktif. Anggota di Kopma UIN inimerupakan mahasiswa kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakartayang bergabung bersama Kopma. Karena Kopma sebagai tempatpara mahasiswa belajar koperasi yang riil, di dalamnya terdapatkoperasi simpan pinjam, koperasi serba usaha yang menjadi satubernama koperasi mahasiswa.

    Kopma UIN Sunan Kalijaga sebagai jenis koperasi serbausaha memiliki beberapa unit usaha seperti Mini Market,Warparpostel, Toko Buku, Kopma Media, dan unit USP Asy-Syirkah. Kopma UIN berdasarkan AD-ART memiliki visi danmisi jangka panjang, visinya yaitu “Menjadi Koperasi Terbesardan Terdepan Mitra Sukses Anggota”. Sedangkan misi jangkapanjangnya adalah memadukan dan mengembangkanperpaduan relevansi nilai dan prinsip koperasi, dengan nilai-nilai syariah dalam manajemen organisasi; menjadi pusatinkubasi, pengembangan dan pemberdayaan bisnis yangberbasis koperasi dengan semangat kemandirian bagi anggota-

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    22

    anggotanya; membangun hubungan strategis dengan universitasdalam bidang ekonomi dan peningkatan kualitas SDM anggota;memperkokoh dan meningkatkan posisi Kopma sebagai salahsatu pilar gerakan koperasi dalam rangka menyelesaikanpermasalahan perkoperasian dan perekonomian baik lokal,regional, maupun nasional; membangun citra dan brand image,terpercaya dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak.

    Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merupakan jeniskoperasi serba usaha. Salah satu usahanya yaitu Kopma memilikisebuah unit usaha simpan pinjam USP asy-syirkah yangdidirikan guna melayani jasa simpan dan pinjam bagi paraanggotanya. Yang dimaksud unit USP Asy-syirkah adalah salahsatu unit usaha di Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yangbaru didirikan pada tahun 2005. Unit Simpan Pinjam ini sebagaisalah satu unit usaha yang difokuskan dalam pengelolaanfinansial (funding atau penggalian dana dan lending ataupenyaluran dana) baik kepada anggota, sivitas akademika, danmasyarakat umum serta sebagai upaya untuk menyokongpermodalan yang ada di Kopma.4

    Berdasarkan AD-ART Kopma UIN Sunan Kalijaga,permasalahan yang cukup unik dan menjadi perhatian bahwa,Kopma tersebut termasuk koperasi konvensional. Akan tetapi,salah satu unit usaha yang dikelola oleh Kopma UIN yakni unitusaha simpan pinjam, di dalam pengelolaan dan pengembanganunit usaha simpan pinjam tersebut menggunakan akad-akadsyariah.

    Pada unit simpan pinjam USP Asy-Syirkah Kopma UINmenggunakan akad-akad syariah dalam pengelolaan lendingdana. Adapun produk pembiayaan yang dikelola yaitu,pembiayaan berdasarkan akad murabahah, mudarabah, danqordu hasanah. Kemudian, dalam kegiatan funding dana KopmaUIN mempunyai beberapa produk simpanan yang dikelola yaituSimpanan tabungan koperasi, terdiri dari Simpanan Pokok yangdibayarkan satu kali pada awal masuk keanggotaan Kopma UINSunan Kalijaga, Simpanan Wajib yang dibayarkan sebulan sekali,dan Simpanan Sukarela.

    Beberapa permasalahan lain yang, terlihat di Unit USP Asy-Syirkah Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah sampaisaat ini berdasarkan laporan tahunan tahun 2015-2016 masih

    4 Buku tahunan Kopma UIN Sunan Kalijaga Tahun 2015-2016.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    23

    terkendala pada pemasaran produk pembiayaan. Alasannyaadalah bidang usaha Kopma UIN Sunan Kalijaga lebih fokuspada pengembangan di unit usaha yang lainnya. Hal tersebutmenyebabkan pendapatan yang diperoleh unit usaha ini lebihkecil dibandingkan unit usaha lain pada tiap triwulannya.

    Kurang kesadarannya anggota Kopma sendiri dalamberpartisipasi di segala kegiatan Kopma terutama dalam halmembayar simpanan, menjadikan unit USP Asy-Syirkah palingsepi di antara unit lainnya. Maka dari itu hal tersebut jugaberdampak pada kegiatan pembiayaan di Kopma UIN, yangmana unit usaha tersebut berdasarkan pelaksanaan usahapembiayaan Kopma hanya mampu mengeluarkan dana untukpembiayaan sekitar Rp. 5.000.000,- per bulan dan hanya untukpembiayaan kecil-kecilan saja.

    Permasalahan yang perlu menjadi perhatian adalahpenerapan akad murabahah di unit USP Asy-syirkah Kopma UINsunan Kalijaga Yogyakarta. Akad pembiayaan murabahah inimerupakan akad lebih banyak digunakan untuk bertransaksi diKopma. Permasalahannya adalah terlihat pada surat akad akadpembiayaan, pada pasal 1 yakni tujuan pembiayaan, yang tidaksecara jelas dituliskan barang kebutuhan apa yang dijadikansebagai obyek transaksi dalam pembiayaan tersebut.5

    Di samping permasalahan yang terdapat pada pasal 1 SuratAkad Pembiayaan Kopma UIN, permasalahan lainnya terlihatpada penentuan margin yang ditentukan secara sepihak olehKopma UIN Sunan Kalijaga. Dalam hal ini antara pembiayaanmurabahah, mudarabah, dan qard al hasan margin yangditentukan sama, yakni 1,25% untuk Anggota dan 1,5% untuknon anggota dibayarkan di setiap bulannya, yang berlaku untukseluruh jenis pembiayaan yang ada di Kopma UIN\

    B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan

    di atas. Maka penelitian ini dibatasi pada permasalahanpelaksanaan akad murabahah di Kopma UIN Sunan KalijagaYogyakarta. Sehingga dalam pembahasan pada penelitian ini,terdapat rumusan masalah sebagai berikut:

    5 Lihat ketentuan pada pasal 1, Surat akad pembiayaan Kopma UINSunan Kalijaga Yogyakarta.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    24

    1. Mengapa Kopma UIN Sunan Kalijaga yang menjalankanusaha pembiayaan di Kopma dengan menggunakanakad-akad syariah, sedangkan Kopma UIN SunanKalijaga merupakan koperasi konvensional?

    2. Apakah praktik pembiayaan berdasarkan akadmurabahah di Kopma UIN Sunan Kalijaga sudah sesuaiprinsip syariah?

    C. Kajian PustakaPermasalahan mengenai akad-akad dalam Islam telah

    banyak dibahas pada tulisan atau penelitian yang sebelumnya.Termasuk pembahasan tentang akad pembiayaan yangdilaksanakan dengan sistem bagi hasil (mudarabah,musyarakah), sistem jual beli (murabahah, salam, istishna), dansewa (ijarah, Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik/IMBT) di LembagaKeuangan terkait, baik itu lembaga keuangan berbentuk bankmaupun non-bank.

    Menurut Nur S. Buchori, secara umum prinsip operasionalkoperasi syariah adalah membantu kesejahteraan anggota dalambentuk gotong royong dan tidak menyimpang dari sudutpandang syariah, yakni dengan melalui proses internalisasiterhadap pola pemikiran, tata cara pengelolaan, produk-produkdan hukum diberlakukan sesuai dengan prinsip syariah.6Kemudian Wiroso, menjabarkan dan menjelaskan tentang jualbeli dalam transaksi murabahah yang sesuai dengan prinsipsyariah.7

    Hasil penelitian Nurul Fitriani Ramadani, menyimpulkanbahwa akad murabahah di BMT Ahmad Dahlan Cawas telahmemenuhi asas dan rukun dalam akad murabahah. Namun,pelaksanaan akad murabahah terkait dengan perwakilan,penyerahan dan penggunaannya menjadikan akad murabahahtidak sesuai dengan hukum Islam. Sehingga yang terjadi adalahpenyerahan uang sesuai harga jual yang tertera di dalam akad.Hal tersebut menyebabkan tidak sempurna dan tidak sah akad

    6 Buchori Nur S., Koperasi Syariah Teori dan Praktik, (Banten:Pustaka Aufa Media Press, 2012).

    7 Wiroso, Jual beli Murabahah, (Yogyakarta: UII press, 2005).

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    25

    murabahah, karena tidak sesuai antara akad dan pelaksanaanakhir8

    Hasil penelitian Yulia Astuti di BMT Jogjatama Yogyakarta.Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa dalam praktikpembiayaan murabahah, mereka mengambil margin sebesar2,5% - 3% dari harga pokok (harga asal). Hasilnya walaupunnasabah setuju dengan ketentuan akad tersebut, akan tetapimargin yang diambil pihak BMT cukup memberatkan baginasabahnya.9

    Hasil penelitian Ajeng Mar‟atus Solihah, menyatakanbahwa penerapan akad ijarah pada pembiayaan multijasa diBMT UMY secara teknis tidak sesuai dengan hukum Islam.Karena dalam pelaksanaan BMT UMY ini tidak menjalinkerjasama dengan pihak sekolah dan pihak rumah sakit sebagaiobyek sewa. Sedangkan, secara prinsip dalam pelaksanaan akadijarah multijasa ini dalam pelaksanaannya harus memiliki kaitankerjasama antara LKS dengan penyedia obyek sewa.10

    Hasil penelitian Mardhiyah Hayati, menyatakan bahwapembiayaan pendidikan dapat diperoleh dengan caramengajukan pembiayaan ijarah multijasa. Akad pembiayaanijarah multijasa itu sendiri tidak hanya bisa digunakan untukpembiayaan pendidikan saja, melainkan dapat digunakan sebagapembiayaan kesehatan, perkawinan, bayar utang, bayar pajak,bayar sewa, dan lain-lain.11

    Berdasarkan hasil telaah pustaka dari beberapa penelitian,banyak yang sudah membahas tentang murabahah dan akadpembiayaan berdasarkan akad murabahah. Namun pelaksanaan

    8 Nurul Fitriani Ramadani, “Tinjauan Hukum Islam terhadap PraktikMurabahah, Studi Kasus di BMT Ahmad Dahlan Cawas Klaten,” skripsi tidakditerbitkan, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2012.

    9 Yulia Astuti, “Murabahah di BMT Jogjatama Yogyakarta,” skripsitidak diterbitkan, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan KalijagaYogyakarta, 2005.

    10 Ajeng Mar‟atus Solihah, “Penerapan Akad Ijarah Pada PembiayaanMultijasa Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Pada BMT UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta)”, skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syariah danHukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.

    11 Mardhiyah Hayati, Pembiayaan Ijarah Multijasa Sebagai AlternatifSumber Peembiayaan Pendidikan (Kajian terhadap Fatwa Dewan SyariahNasional No. 44.DSN-MUI/VIII/2004 tentang Pembiayaan Multijasa),Jurnal Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung, 2014.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    26

    akad murabahah di lingkup instansi koperasi mahasiswa tidakditemukan, khususnya mengenai kasus-kasus yang terjadi padapelaksanaan akad murabahah di koperasi mahasiswa.

    Melihat dari telaah pustaka di atas permasalahannyahampir sama dengan kegiatan operasional di Kopma UIN SunanKalijaga Yogyakarta. Perbedaan dengan penelitian-penelitiansebelumnya adalah penerapan akad pembiayaan murabahah diKopma ini dirasa cukup unik. Karena sesuai AD-ART, KopmaUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merupakan koperasi biasa(konvesional) bukan koperasi syariah, namun dalammelaksanakan kegiatan usahanya khususnya usaha simpanpinjam menggunakan akad syariah.

    D. Kerangka TeoriManusia satu dengan lainnya pada dasarnya tidak bisa

    hidup sendiri-sendiri. Di antara mereka perlu adanya kerjasamadalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai contohkerjasama dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi, sepertijual beli, utang piutang, kredit, sewa, dan lain lain.

    Dalam Islam banyak sekali bentuk kerjasama yangbertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Didalam kerjasama dibutuhkan adanya akad atau perjanjian, agarsalah satu pihak tidak dirugikan, ketika menjalankan sebuahkerjasama. Untuk itu hak dan kewajiban para pihak harus diaturdalam akad perjanjian. Tentunya akad dibuat dengan mematuhiprinsip-prinsip syariah, dengan demikian dapat menjadi penentutransaksi sah atau tidak dan dibenarkan dalam tuntunan Islam.

    1. Prinsip Syariaha. Prinsip Syariah di dalam Undang-undang No. 21 Tahun

    2008Prinsip syariah telah diatur dalam Undang-undang

    Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, yakni:Berdasarkan pasal 1 angka (12) yang dimaksud dengan

    “Prinsip Syariah” adalah prinsip hukum Islam dalamkegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkanoleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapanfatwa di bidang syariah.

    Prinsip syariah dijadikan pedoman dalam pembuatanperjanjian antara pihak bank (lembaga pembiayaan) yang

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    27

    memiliki unit usaha syariah dengan pihak nasabah. Ketikakegiatan penyimpanan dana dan kegiatan pembiayaanmaupun kegiatan lainnya dilaksanakan sesuai denganprinsip syariah tentunya akad dapat dinyatakan sah sesuaidengan prinsip syariahb. Prinsip Syariah dalam bermuamalah menurut

    pendapat Ahmad Azhar Basyir12 merumuskan sebagaiberikut:1. Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah

    mubah, kecuali yang telah ditentukan lain oleh alquran dan sunnah Rasulullah,

    2. Muamalah dilakukan atas unsur sukarela, tanpaada unsur paksaan di dalamnya,

    3. Muamalah diadakan atas dasar pertimbangan yangmemberikan manfaat bukan kemudhoratan dalammasyarakat, dan

    4. Muamalah dilaksanakan dalam memenuhi nilaikeadilan, menghindari unsur penganiayaan, danunsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan.

    c. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembuatanakad berdasarkan syariah (akad dalam muamalah), diantaranya yaitu13:1. Prinsip suka sama suka, artinya kedua belah pihak

    yang berakad saling rela. Prinsip ini berlandaskanpada firman Allah yang berbunyi:

    14. تـََراضٍ َعنْ ِجتَارَةً َتُكونَ َأنْ ِإالَّ بِاْلَباِطلِ َنُكمْ بـَيـْ َأْمَواَلُكمْ تَْأُكُلوا َال َآَمُنوا الَِّذينَ َأيـَُّها يَاِمْنُكمْ

    2. Tidak boleh menzdolimi, artinya di antara pihaksaling menegaskan kesetaraan posisi sebelumterjadinya akad, tidak terpaksa untuk melepaskanhak miliknya. Prinsip ini telah dijelaskan dalamfirman Allah yang berbunyi:

    15 . ونَ ُم َل ْظ وَن َوَال ُت ُم ِل ْظ َت َال

    12 Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat (Hukum PerdataIslam), (Yogyakarta: UII Press, 2000), hlm 15.

    13 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maa Wa Tamwil (BMT),(Yogyakarta: UII Press, 2004), hlm 86-88.

    14 QS. An Nisa‟ (4) ayat 2915 QS. Al Baqarah (2) ayat 279.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    28

    Prinsip keterbukaan, yakni antara kedua pihak yangbertransaksi saling ada keterbukaan terhadap obyekyang ditransaksikan. Di dalam prinsip iniditerapkan juga prinsip transparansi di mana tidakada seseorang yang menyembunyikan kelemahandan kekurangan (cacat) pada barang.

    3. Penulisan dalam akad perjanjian, dalam penulisanakad sangat dibutuhkan, karena pentingnyadokumentasi yang ditandatangani dan disaksikanoleh para pihak yang bekerja sama.

    2. Koperasi dalam Pandangan IslamSecara umum prinsip operasional koperasi syariah

    adalah membantu kesejahteraan para anggota dalambentuk gotong royong dan tentunya prinsip tersebut tidakmenyimpang dari sudut pandang syariah yaitu prinsipgotong royong (ta’awun ala birri), dan koperasi berifatkolektif dalam membangun kemandirian hidup.16 Dalamhal ini semua layanan produk-produk dan jasa-jasa yangdilakukan di koperasi harus sesuai dengan syariah.

    Produk dan jasa-jasa koperasi Syariah tidak berbedajauh dengan produk dan jasa yang ada di Perbankan. Diantaranya dalam hal penghimpunan dana, koperasimemiliki sumber dana yang berasal dari simpanan pokok,simpanan wajib, simpanan sukarela. Sedangkan dalam halpenyaluran dana, koperasi sesuai dengan sifat danfungsinya, maka sumber dana yang diperoleh haruslahdisalurkan kepada anggota maupun calon anggotakoperasi.17 Sifat dari penyaluran dana ada yang bersifatkomersiil dan juga bersifat untuk pengemban fungsi sosialdengan berdasarkan pada unit kerja sektor riil maupunUnit Jasa Keuangan Syariah (KJKS).a. Penyaluran dana yang sifatnya komersiil ada beberapa

    produk pembiayaan di antaranya:1. Jual beli, seperti murabahah, salam, dan istishna.2. Bentuk kerjasama, seperti akad mudarabah,

    musyarakah.

    16 Buchori Nur S., Koperasi Syariah Teori dan Praktik, (Banten:Pustaka Aufa Media Press, 2012), Hlm. 7.

    17 Buchori Nur S., Koperasi Syariah Teori dan Praktik, hlm 23.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    29

    3. Bentuk multijasa, seperti sewa (ijarah), pengalihanpiutang (hiwalah)

    b. Untuk penyaluran dana yang sifatnya kebajikan untukpengemban fungsi sosial ada beberapa produkpembiayaan, di antaranya:1. Al qard2. Al qardhul hasan

    Pada saat ini, lembaga keuangan mikro maupunlembaga keuangan mikro syariah telah ada peraturan atauundang-undang yang mengatur pelaksanaan lembagakeuangan mikro dan lembaga keuangan mikro syariah,yakni Undang-undang Nomor 1 Tahun 2013 tentangLembaga Keuangan Mikro (LKM)18. Di dalam undang-undang tersebut juga mengatur tentang pelaksanaanLembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Dijelaskanbahwa lembaga keuangan mikro dapat dilaksanakansecara konvensional maupun secara syariah. LKM yangdilaksanakan secara syariah harus sesuai dengan fatwayang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional, MajelisUlama Indonesia. Kepemilikan LKM hanya dapat dimilikioleh Warga Negara Indonesia, BUMD, Pemerintah daerahKabupaten/Kota, atau Koperasi. Dalam hal ini OtoritasJasa Keuangan (OJK) ikut andil dalam mengawasijalannya kegiatan Usaha yang dilakukan oleh LKMmaupun LKMS.

    E. Metode PenelitianJenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian

    lapangan (field research), yaitu memperoleh data langsung dilapangan untuk dianalisis, sehingga didapatkan suatukesimpulan terhadap penelitian ini. Lokasi yang akan digunakanuntuk penelitian adalah di Kopma UIN Sunan KalijagaYogyakarta pada unit usaha USP Asy-Syirkah.

    18 LKM atau Lembaga Keuangan Mikro adalah lembaga keuangan yangkhusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha danpemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalamusaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan,maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan.http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/Lembaga-Keuangan-Micro.aspx,Tanggal Akses 6 Januari 2017.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    30

    Sifat penelitian yang digunakan adalah penelitian hukumIslam preskriptif. Menurut Syamsul Anwar, penelitian hukumIslam preskriptif bertujuan untuk menggali norma-normahukum Islam dalam tataran das sollen, yaitu norma-norma yangdipandang ideal untuk dapat mengatur tingkah laku manusiadan menata kehidupan bermasyarakat yang baik.19 Dengan katalain bertujuan untuk menemukan norma-norma syariah untukmerespon berbagai permasalahan dari sudut pandang normatif.Penelitian ini mencoba untuk menggambarkan penerapanpembiayaan berdasarkan akad murabahah di Kopma UINtersebut. Kemudian menganalisis dari penerapan akadpembiayaan untuk mengetahui kesesuaiannya terhadap prinsipsyariah.

    B. Pembahasan

    1. Pengertian MurabahahSecara bahasa, murabahah berasal dari kata ribh yang

    maknanya tumbuh dan berkembang dalam perniagaan.20Dengan jual beli suatu barang dengan cara murabahah, makadengan itu akan memperoleh keuntungan tertentu yang telahdisepakati para pihak dalam perniagaan.

    Secara istilah, dalam koperasi syariah murabahah berartiperjanjian/akad jual beli barang antara pihak koperasi dengananggota yang mana harga tersebut sebesar harga pokok barangditambah marjin atau keuntungan yang disepakati kedua belahpihak.2. Dasar Hukum Murabahah

    a. Dalil Al-Quran21 ... ا رَّ َم الّرَِب َع َوَح ْي بـَ ْل َُّ ا لَّ ا َح َوَأDijelaskan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan

    mengharamkan riba. Dengan adanya ayat Al-Quran diatasmaka pada dasarnya dasar hukum jual beli juga digunakansebagai dasar hukum murabahah.

    19 Nurul Ma‟rifah kutipan dari Syamsul Anwar, Ushul Fiqih danTipologi Hukum Islam, Jurnal IAIN Syekh Nur Jati Cirebon,download.portalgaruda.org/article.php , Tanggal Akses 12 Oktober 2016

    20 Dimyauddin Djuwaini, 2008, Pengantar Fiqh Muamalah,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hal. 103.

    21 QS. Al-Baqarah (2): 275

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    31

    b. Dalil Hadits

    الَ تَبِْع َما لَْیَس ِعْندَكَ ...22 ....

    Di dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa tidakdiperbolehkan atau tidak dihalalkan untuk menjual suatubarang yang bukan milikmu, dan/atau mengambilkeuntungan dari barang yang belum berada padanya.Artinya adalah tidak diperbolehkan LKS atau lembaga yangmemiliki UUS dalam melaksanakan akad jual belimurabahah menjual barang yang belum menjadi milik LKS,dan tidak diperbolehkan pula mengambil keuntungansebelum barang secara sah menjadi milik LKS.

    3. Rukun dan Syarat Akad murabahahMenurut jumhur ulama, rukun yang terdapat dalam jual beli

    secara lebih rinci dijelaskan, yakni „Aqid (orang yan bertransaksiyakni penjual dan pembeli), shigot (ijab dan qabul), dan mauqud„alaih (obyek yang ditransaksikan). Menurutnya rukun yangterdapat dalam jual beli tersebut diterapkan juga pada rukun bai’murabahah, karena pada dasarnya rukun dan syaratnya sama,serta harus ada dalam akad transaksi murabahah.

    Sedangkan syarat yang harus dipenuhi dalam suatu akadmurabahah, yakni dirumuskan sebagai berikut:23

    a. Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah.b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang

    ditetapkan.c. Kontrak harus bebas dari riba.d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi

    cacat atas barang sesudah pembelian.e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan

    dengan barang transaksi, misalnya jika pembelian barangtersebut dilakukan secara utang, dan sebagainya.

    Apabila syarat-syarat di atas tidak terpenuhi, yang secaraprinsip syarat pada huruf a, d, dan e di atas. Pihak pembeli(nasabah) memiliki hak untuk melanjutkan pembelian sepertiapa adanya, atau kembali kepada penjual dan menyatakan

    22 Ibnu Majah, Shahih Sunan Ibnu Majah, (Beirut: Dâr al-kutub al-„ilmiyah, 2009), jilid III, hlm. 32, No. Hadis 2188.

    23 Syafi‟I Antonio, Bank Syariah, Dari Teori Ke Praktik, hal.102

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    32

    ketidaksetujuan atas barang yang dijual, atau membatalkankontrak pembiayaan tersebut.A. Prinsip Syariah dalam Murabahah

    Mengenai prinsip syariah dalam transaksi pembiayaanmurabahah telah diatur di dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional(DSN) MUI No:04/DSN-MUI/IV/2000. Di dalamnya diaturmengenai ketentuan umum murabahah dalam bank syariah,ketentuan murabahah kepada nasabah, jaminan dalammurabahah, utang dalam murabahah, penundaan pembayarandalam murabahah, dan terakhir mengenai bangkrut dalammurabahah.24 Beberapa penjelasan tentang ketentuan-ketentuandalam Fatwa DSN No:04/DSN-MUI/IV/2000 yang berkaitansebagai berikut:

    Mengenai ketentuan umum murabahah dalam bank syariah,sebelumnya telah dijelaskan ketentuan umumnya pada bab 1bagian kerangka teoritik. Singkatnya dijelaskan bahwa bankmembuat akad murabahah kepada nasabah akad tersebut harusbebas riba; barang yang menjadi obyek transaksi tidakdiharamkan oleh Islam; barang disepakati kualifikasinya; barangatas nama bank; bank menyampaikan semua hal yang berkaitandengan transaksi murabahah; bank menjual barang kepadanasabah dengan harga senilai harga jual ditambah dengankeuntungan dan bank harus memberi tahu secara jujur hargaperolehan barang tersebut; dan bank mewakilkan kepadanasabah untuk membeli barang kepada pihak ketiga, akad jualbeli murabahah dilaksanakan ketika barang secara prinsip sudahmenjadi milik bank.

    Aturan tentang jaminan dalam murabahah. Jaminan dalammurabahah dibolehkan, tujuannya agar nasabah serius dalampesanannya. Jaminan tersebut bank dapat meminta jaminankepada nasabah dalam bentuk yang bisa dipegang. Sebagaicontoh jaminan dapat berupa surat kendaraan bermotor (BPKB).B. Gambaran Umum Praktik Pembiayaan Murabahah

    di Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta1. Mekanisme Prosedur Pengajuan Pembiayaan di Kopma UIN

    Sunan Kalijaga YogyakartaKopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah mendirikan

    unit usaha yang difungsikan sebagai pelayanan jasa keuangan

    24 Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI tahun 2006 edisiRevisi, hlm. 24-27.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    33

    Kopma. Dalam hal ini unit usaha tersebut diberi nama USP Asy-Syirkah yang didirikan pada tahun 2005. Produk layanan yangditawarkan ada dua, yakni layanan untuk simpanan danpinjaman atau pembiayaan. Simpanan dikhususkan bagi anggotadan dimaksudkan sebagai fungsi untuk funding dana.Sedangkan, layanan pembiayaan yang ada Kopma, Kopma UINSunan Kalijaga dalam pelaksanaannya menerapkan prinsipsyariah, yang mana terdapat dua jenis pembiayaan yaknipembiayaan murabahah (konsumtif) dan pembiayaanmudarabah (produktif). Kedua jenis pembiayaan yang ada diKopma UIN tersebut dimaksudkan untuk lending dana. Tujuandari lending dana adalah agar uang yang tersimpan di dalam unitUSP Asy-Syirkah dapat dioptimalkan sumber daya modalnyauntuk dapat memenuhi kebutuhan dari anggota itu sendiri,dalam artian dana dari anggota yang berasal dari simpanantersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan anggota padakhususnya dan masyarakat pada umumnya.25

    Mekanisme pembiayaan di Kopma UIN Sunan KalijagaYogyakarta26, yang pertama yaitu anggota USP datang ke KopmaUIN ke bagian administrasi USP Asy-Syirkah untuk mengisiformulir pengajuan pembiayaan yang telah disediakan olehpihak Kopma UIN. Kedua, anggota USP melengkapi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pihak Kopma untuk pengajuanpembiayaan di Kopma yaitu;

    a. Pas foto ukuran 3x4,b. Foto kopi KTP,c. Foto kopi KTM,d. Foto kopi KRS terakhir,e. Foto kopi Kartu Keluarga (KK) danf. Pembiayaan di atas 1 juta disertakan jaminan BPKB asli

    dan foto kopi STNK anggota USP, dan untuk pembiayaanyang di bawah 1 juta jaminannya adalah SertifikatSospem Asli atau Ijazah terakhir Asli.27

    25 Wawancara dengan Sdr. Taufiq Nur Hidayat Selaku Ketua UmumKopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal 10 Juni 2016

    26 Wawancara dengan Sdri. Neny Hidayati Selaku Karyawan Unit USPAsy-Syirkah Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal 25 Mei 2016

    27 Guna dari jaminan BPKB, ijazah terakhir dan Sertifikat sospem asliadalah untuk menghindari anggota melakukan wanprestasi, seperti tidakmembayar angsuran pembiayaan

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    34

    Selanjutnya, setelah calon anggota USP mengisi formulir danmelengkapi syarat-syarat pengajuan pembiayaan, anggotatersebut memberikan formulir yang telah diisi beserta syarat-syaratnya ke karyawan bidang administrasi unit USP Asy-Syirkah. Dari USP Asy-syirkah, formulir anggota dan surat-suratpelengkap diberikan kepada pengurus Kopma UIN (KepalaBidang Usaha Kopma), gunanya untuk dipelajari dan untukmengetahui yang mengajukan itu siapa, pengajuan pembiayaanberapa, dan pengembaliannya itu berapa lama.28

    Peranan kepala bidang usaha Kopma ini adalah untukmenganalisis pengajuan pembiayaan apakah nanti pengajuanpengajuan pembiayaan oleh anggota itu disetujui atau ditolak.Sebelum pemberitahuan mengenai pembiayaan akan disetujuiatau ditolak, pengurus melakukan wawancara singkat dengananggota, istilahnya survey terlebih dahulu kepada calon anggotaUSP.

    Setelah pengajuan pembiayaan tersebut disetujui olehpengurus Bidang Usaha Kopma UIN, kemudian antara calonanggota USP dan pihak Kopma UIN dibuatkan akad perjanjianpembiayaan, yang mana semua administrasi yang timbul karenaperjanjian tersebut dibebankan oleh pihak anggota USP sepertihalnya biaya materai 6000, biaya untuk administrasi.292. Pelaksanaan Akad Murabahah

    Di Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ada duaklasifikasi pembiayaan yaitu pembiayaan murabahah/konsumtifdan pembiayaan mudarabah/produktif. Namun, di antara keduaklasifikasi pembiayaan tersebut yang lebih sering diterapkanadalah klasifikasi pembiayaan murabahah/konsumtif.

    Dalam pelaksanaan akad pembiayaan murabahah di KopmaUIN, dimulai dari persetujuan, pengikatan, dan pencairannya.30Pertama, anggota yang mengajukan pembiayaan ke Kopma UINterlebih dahulu mengisi formulir pengajuan pembiayaan besertasyarat-syaratnya, yang kemudian oleh petugas unit USP Asy-

    28 Wawancara dengan Sdri. Rahayu Oktaviani selaku Kepala BidangUsaha Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Manajer USP Asy-Syirkah,tanggal 9 Juni 2016.

    29 Wawancara dengan Sdri. Nuri Hidayati selaku Kepala BidangKeuangan Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal 9 juni 2016.

    30 Wawancara dengan Sdri. Rahayu Oktaviani selaku Kepala BidangUsaha Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Manajer USP Asy-Syirkah,tanggal 9 Juni 2016.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    35

    Syirkah Kopma diberikan kepada pengurus bidang usaha untukmendapatkan konfirmasi apakah disetujui atau ditolak. Kedua,setelah pengajuan pembiayaan yang diajukan oleh anggotadisetujui oleh pengurus Kopma, kemudian anggota menuju kebagian administrasi USP Asy-Syirkah Kopma untuk dibuatkansurat/akad pembiayaan, tujuannya untuk mengikat keduabelahpihak yakni anggota dengan Kopma UIN. Ketiga, prosespencairan akan terlaksana ketika anggota telah mendapatkanpersetujuan atas pengajuan pembiayaan oleh pengurus, telahmemenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Kopma, dansetelah dibuatkan akad pembiayaan. Dalam prosespencairannya, Kopma langsung mencairkan pengajuanpembiayaan anggota tersebut berupa dana sesuai yang diajukanoleh anggota.

    Dalam pembiayaan ini jangka waktu angsuran maksimaladalah selama 12 bulan (1 Tahun). Apabila anggota terlambatmembayar angsuran akan dikenai denda sebesar Rp 1.000,- yangnantinya akan digunakan sebagai dana sosial. ketentuan tersebutberlaku ketika anggota secara sengaja tidak melaksanakankewajibannya yaitu membayar angsuran tepat pada waktunya.3. Surat akad pembiayaan yang digunakan di Kopma UIN

    Sunan KalijagaAkad pembiayaan yang digunakan di Kopma UIN Sunan

    Kalijaga Yogyakarta di dalamnya memuat beberapa klausul, yangmana klausul tersebut mengikat kedua belah pihak yakninasabah dan pihak Kopma. Klausul tersebut diantaranya klausultujuan pembiayaan, jumlah pembiayaan, jangka waktupelunasan, ketentuan pembayaran, jaminan, pembatasanterhadap tindakan penerima pembiayaan, sanksi atasketerlambatan pelunasan, arbitrase, beban biaya-biaya, danterakhir klausul ketentuan tambahan.C. Evaluasi pada Penerapan Akad Murabahah di

    Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merupakan jenis

    koperasi serba usaha dengan Badan Hukum No.13/BH/PAD/KWK-12/XI/1995.31 Berdasarkan informasi dariwawancara dengan Ketua Umum Kopma UIN, mengenai statuskoperasi konvensional ataukah koperasi syariah, Kopma UIN

    31 Pasal 4, Bagian Kedua tentang Usaha, Anggaran Dasar Kopma UINSunan Kalijaga Yogyakarta.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    36

    secara legalitas termasuk koperasi konvensional. Namun, dalamhal ini mengenai status koperasi yang konvensional tidakdijelaskan secara rinci di dalam AD-ART Kopma UIN SunanKalijaga Yogyakarta.32

    Telah diatur di dalam AD-ART Kopma UIN, bahwa Kopmamemiliki beberapa unit usaha yang dijalankan di antaranya,usaha Minimarket, Toko Buku, Warparpostel, penyewaanmultimedia, dan usaha simpan pinjam.33 Salah satu dariusahanya yang berkaitan dengan penelitian ini adalah layananjasa keuangan, yakni usaha simpan pinjam, yang kemudian akanmenjadi topik pembahasan dalam penelitian ini. Unit usahasimpan pinjam ini dalam pelaksanaannya dipegang oleh unitusaha Kopma bernama USP Asy-Syirkah dan dalampenerapannya menggunakan akad-akad syariah.

    Alasan Kopma UIN Sunan Kalijaga menggunakan akad-akadsyariah dalam pengelolaan dan pengembangan unit usahanyaadalah untuk mewujudkan misinya yang pertama yakni“memadukan dan mengembangkan perpaduan relevansi nilaidan prinsip koperasi, dengan nilai-nilai syariah dalammanajemen organisasi”. Melihat dari misi Kopma UIN SunanKalijaga Yogyakarta tersebutbukan hanya memadukan danmengembangkan manajemen organisasi saja, akan tetapitermasuk juga memadukan dan mengembangkan untuk usahayang sejak tahun 2005 hingga saat ini dikelola oleh Kopma UIN,yaitu unit usaha simpan pinjam USP Asy-Syirkah denganperpaduan antara prinsip koperasi dan nilai nilai syariah didalamnya. Oleh karena itu, untuk unit usaha ini dalammengelola dan mengembangkan usaha simpan pinjam, KopmaUIN mencoba mengimplementasikan nilai-nilai syariah yaitudengan menggunakan akad-akad syariah. Tentunya bertujuanuntuk menjadi sebuah unit usaha yang dapat memberikanpelayanan terbaik bagi anggota maupun untuk non-anggotaKopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.34

    Koperasi merupakan salah satu dari Lembaga KeuanganMikro (LKM). Dalam UU No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga

    32 Lihat lampiran pada bagian AD-ART Kopma UIN Sunan KalijagaYogyakarta.

    33 Pasal 5, ayat (1), Bagian Kedua tentang Usaha, Anggaran RumahTangga Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

    34 Wawancara dengan Sdr. Taufiq Nur Hidayat selaku Ketua UmumKopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal 27 Desember 2016.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    37

    Keuangan Mikro, dijelaskan bahwa LKM hanya dapat dimilikioleh warga Negara Indonesia, badan usaha milikdesa/kelurahan, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan/atauKoperasi.35 Dalam pelaksanaan kegiatan usaha dijelaskan dalampasal 12 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang No. 1 Tahun 2013tentang LKM, apabila koperasi tersebut menjalankan ataumengelola kegiatan usaha dengan menggunakan prinsip syariah,koperasi wajib dalam melaksanakan kegiatan usaha tersebutsesuai dengan prinsip syariah di dalam fatwa syariah yang telahdikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional, Majelis UlamaIndonesia.Saran untuk pihak Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, perlumemperjelas apakah Kopma UIN akan melaksanakan usahauntuk ke depannya secara konvensional ataukah secara prinsipsyariah. Konsekuensinya, apabila dalam mengelola danmengembangkan usahanya secara konvensional, maka KopmaUIN harus menggunakan produk-produk konvensional (non-syariah). Pada umumnya, di dalam koperasi konvensionalbiasanya terdapat produk-produk simpanan maupun pinjaman.Produk simpanan di antaranya simpanan anggota, simpananberjangka, simpanan pendidikan, dan lain-lain. Sedangkanuntuk produk pinjaman koperasi, di dalam koperasikonvensional biasanya dinamakan “kredit”.

    Pihak Kopma UIN Sunan Kalijaga, di samping perlu untukmenegaskan apakah akan menggunakan bentuk konvensionalataukah syariah dalam pengelolaan usahanya, perlu jugamenambahkan ketentuan pada AD-ART mengenai statuskoperasi konvensional atau koperasi syariah. Agar dalampelaksanaan operasional pada usaha di Kopma UIN SunanKalijaga tidak setengah-setengah, sehingga jelas pelaksanaanya.Dalam ha ini apabila bentuk koperasi konvensional yangdigunakan, maka menggunakan produk simpan pinjamkonvensional. Sedangkan, jika bentuk koperasi syariah yangdigunakan untuk pengelolaan selanjutnya, maka menggunakanproduk simpan pinjam syariah, dan harus sesuai dengan prinsipsyariah.

    Dalam pelaksanaannya saat ini, Kopma UIN Sunan KalijagaYogyakarta menggunakan akad-akad syariah dalam pengelolaan

    35 Pasal 8, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang LembagaKeuangan Mikro.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    38

    unit usaha. Dalam melaksanakan kegiatan pembiayaannyasemestinya Kopma UIN patuh dan taat pada prinsip syariah.Sehingga, diharapkan Kopma UIN dalam melaksanakan kegiatanusaha sesuai dengan peraturan yang terdapat di dalam fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional, karena akad murabahah adalahakad pembiayaan yang lebih banyak diterapkan di Kopma UINdibandingkan dengan akad pembiayaan yang lain, maka dalammelaksanakan akad pembiayaan murabahah di Kopma UIN iniharus disesuaikan dengan Fatwa DSN No. 4/DSN-MUI/IV/2000tentang Murabahah. Karena koperasi adalah jenis lembagakeuangan mikro, maka harus patuh juga terhadap Undang-undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro(LKM), yang di dalamnya juga diatur tentang lembaga keuanganmikro syariah (LKMS).D. Kesesuaian Terhadap Prinsip Syariah pada

    Pelaksanaan Akhir Pembiayaan di Kopma UINSunan Kalijaga

    Mekanisme akad pembiayaan murabahah di Kopma UIN SunanKalijaga Yogyakarta pada awalnya adalah penentuan akad.Tujuannya adalah agar Kopma UIN mengetahui maksud darianggota USP mengajukan pembiayaan di Kopma itu untukkeperluan apa, apakah untuk keperluan konsumtif atau usaha.Jika keperluan anggota USP adalah untuk konsumtif oleh pihakKopma akan diklasifikasikan ke akad murabahah, dan apabilauntuk usaha maka pihak Kopma akan mengklasifikasikannya kedalam akad mudarabah. Di samping tujuan untuk konsumtif danusaha, ketika anggota USP mengajukan dana untuk kebutuhanlain seperti membayar biaya kuliah, membayar kos, oleh Kopmapengajuan tersebut disetujui dan diklasifikasikan ke akadpembiayaan murabahah.

    Di dalam surat akad pembiayan yang digunakan olehKopma, pada pasal 1 yakni mengenai tujuan pembiayaan Kopmatidak mencantumkan secara jelas pembiayaan murabahahtersebut digunakan untuk membeli barang apa. Jadi, di dalamakad pembiayaan tidak dicantumkan barang yang menjadi obyektransaksi, melainkan langsung berupa dana sesuai dengan yangdiajukan oleh pihak anggota USP. Sehingga terkesandilaksanakannya akad murabahah ini hanya sekedar formalitasbelaka dan bukannya jual beli, akan tetapi hanya untuk mencarikeuntungan.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    39

    Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, karena dalamproses pencairan dari akad pembiayaan murabahah ini bukandalam bentuk barang melainkan dalam bentuk uang. AkhirnyaKopma tidak mengetahui untuk selanjutnya uang tersebutdigunakan oleh anggota sesuai dengan kesepakatan ataukahtidak. Akibat dari Kopma tidak mengetahui penggunaan danaoleh anggota USP setelah proses pencairan, terlihat ketikaanggota tidak bisa membayar angsuran sesuai dengankesepakatan dan ketika ditagih oleh pihak Kopma anggotatersebut selalu menghindar.36

    Dari pengalaman tersebut, untuk menghindari anggota yangtidak mampu menyelesaikan angsurannya Kopma UINmembatasi pengeluaran untuk layanan pembiayaan. Pada saatitu masyarakat/mahasiswa umum dibolehkan mengajukanpembiayaan, namun pada saat ini layanan pembiayaan hanyadiperuntukkan bagi anggota Kopma dan karyawan saja. Selainitu, Kopma UIN juga mewajibkan bagi calon anggota USP yangmengajukan pembiayaan di Kopma untuk memberikan jaminanyang bisa dipindahtangankan sekaligus data salah satu keluargayang bisa menjadi penjamin. Jaminan tersebut dimaksudkanuntuk menjamin kesungguhan anggota dalam melaksanakanakad.37

    Mengenai jaminan di dalam akad murabahah, hal inidiperbolehkan secara syariah, dan ditegaskan pula di dalamfatwa DSN nomor 4/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahahpada ketentuan ketiga jaminan dalam murabahah. Melihat dariketentuan ketiga tersebut, Kopma diperbolehkan untuk memintajaminan kepada anggota USP, agar mereka sungguh-sungguhterhadap pesanannya. Dengan Kopma mengenakan jaminankepada anggota USP dalam akad pembiayaan ini, maka dalamhal ini Kopma telah menerapkan prinsip kehati-hatian.

    Dalam kasus murabahah di Kopma UIN Sunan Kalijaga ini,anggota USP yang mengajukan pembiayaan murabahah diKopma dengan tujuan memang benar-benar menggunakan danatersebut untuk membeli barang, namun tidak sedikit pula yang

    36 Wawancara dengan Sdri. Neny Hidayati selaku Karyawan Unit USPAsy-Syirkah Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal 25 Mei 2016.

    37 Wawancara dengan Sdri. Rahayu Oktaviani selaku Kepala BidangUsaha Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Manajer USP Asy-Syirkah,tanggal 9 Juni 2016.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    40

    menggunakan dana untuk keperluan lain. Di sini Kopmamengambil sikap yang fleksibel, jadi Kopma menyerahkan hakkepada anggota USP untuk menggunakan dana tersebut dengantujuannya masing-masing.38

    Dalam penilaiannya menentukan pengajuan pembiayaanapakah disetujui atau tidak, Kopma melakukan wawancara dansurvey kepada calon anggota USP yang dilakukan sendiri olehkepala bidang usaha selaku manajer USP. Selain itu, melihatjuga dari riwayat angsuran anggota USP. Apabila dinilai lancardalam melaksanakan angsurannya, ketika anggota tersebutmengajukan pembiayaan kembali setelah akad pembiayaansebelumnya selesai, Kopma akan menyetujui permohonanpembiayaan tersebut. Meskipun, pengajuan pembiayaan olehanggota USP tersebut bukan untuk murabahah/konsumtif,malainkan untuk membayar kos, membayar biaya kuliah, danmembayar biaya hidup sehari-sehari ketika belum dikasih olehorang tua mereka.39

    Melihat hal yang demikian ini, Kopma menggunakan akadpembiayaan murabahah untuk memenuhi semua kebutuhananggota USP termasuk untuk keperluan membayar kos,membayar biaya kuliah, membayar kebutuhan hidup sehari-hariketika belum dikirim oleh orang tua mereka. Sedangkan apabilamenggunakan akad pembiayaan murabahah untuk melakukanpembiayaan dengan tujuan untuk membayar kos, membayarbiaya kuliah, membayar biaya hidup anggota USP ketika belumdikirim oleh orang tua mereka, hal tersebut sangatlah tidaksesuai dengan prinsip syariah. Karena secara prinsip syariahakad pembiayaan murabahah tersebut yang dijelaskan di dalamFatwa DSN Nomor. 4/DSN-MUI/IV/2000 harus ada barangyang dijadikan obyek transaksi. Maka dari itu akan lebih sesuaijika ketiga tujuan pembiayaan di atas menggunakan akad, yakni:

    1. Layanan pembiayaan yang bertujuan untuk membayarkos, akan sesuai apabila Kopma UIN menerapkan akadIjarah40.

    38 Wawancara dengan Sdri. Nuri Hidayati selaku Kepala BidangKeuangan Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal 9 juni 2016.

    39 Wawancara dengan Sdri. Neny Hidayati selaku Karyawan Unit USPAsy-Syirkah Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal 25 Mei 2016.

    40 Akad Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasamelalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahankepemilikan atas barang itu sendiri

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    41

    2. Layanan pembiayaan yang bertujuan untuk membayarbiaya pendidikan/kuliah, Kopma bisa menerapkan akadIjarah Multi Jasa41.

    Dan untuk layanan pembiayaan yang bertujuan membayar biayahidup ketika belum dikirim oleh orang tua mereka, Kopma dapatmenerapkan akad Qard.

    Secara prinsip syariah, mengenai akad ijarah telah diatur didalam Fatwa DSN No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaan Ijarah.42 Disebutkan ketentuan obyek ijarah padaketentuan kedua yakni di antaranya, obyek ijarah adalahmanfaat dari penggunaan barang/jasa dan harus bisa dinilai dandapat dilaksakan dalam kontrak.

    Kemudian prinsip syariah pada akad ijarah multi jasa telahdiatur di dalam Fatwa DSN No. 44/DSN-MUI/VIII/2004tentang Pembiayaan Multijasa.43 Dijelaskan di dalam ketentuanumum bahwa akad multijasa hukumnya boleh denganmenggunakan akad ijarah atau kafalah. Jika menggunakan akadijarah maka harus sesuai dengan semua ketentuan yang ada diakad ijarah, begitu pula jika menggunakan akad kafalah makaharus mengikuti semua ketentuan yang ada di dalam akadkafalah. Dengan menggunakan akad pembiayaan multijasa inimaka lembaga keuangan syariah dapat memperoleh fee, namunfee tersebut harus dalam bentuk nominal bukan prosentase.

    Untuk prinsip syariah pada pembiayaan qard telah diatur didalam Fatwa DSN No. 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Al-Qardh.44 Di dalam ketentuan umumnya al qardh adalahpinjaman yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan.Dalam hal ini, Kopma memberikan bantuan berupa pinjamankepada anggota USP untuk memenuhi kebutuhan hidup selamamereka belum dikirim uang oleh orang tua mereka. Kewajiban

    41 Akad ijarah multi jasa adalah akad pembiayaan di mana bankmemberikan pembiayaan kepada nasabah dalam rangka memperolehmanfaat atas suatu jasa, dalam pembiayaan ijarah multi jasa tersebut bankdapat memperoleh imbalan jasa/ujrah/fee. Pembiayaan ijarah multi jasadiperuntukkan untuk biaya pendidikan dan kesehatan.

    42 www.dsn-mui.or.id, Fatwa DSN No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentangPembiayaan Ijarah, tanggal akses 28 Oktober 2016.

    43 www.dsn-mui.or.id, Fatwa DSN No. 44/DSN-MUI/VIII/2004tentang Pembiayaan Multijasa, tanggal akses 28 Oktober 2016.

    44 Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI Edisi Revisi Tahun2006, Jilid 1, hlm. 105.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    42

    dari anggota USP dalam akad pembiayaan qard ini hanyamengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yangtelah disepakati bersama.

    Dari ketidaksesuaian antara akad dan pelaksanaanmurabahah di Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,mengakibatkan akad menjadi tidak sah dan mengandung unsurgharar45. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan dari Kopmadalam hal penggunaan dana oleh anggota USP. Artinya ketikapembiayaan tersebut bertujuan untuk keperluanmurabahah/konsumtif dan dalam pencairannya bukan berupabarang melainkan dalam bentuk uang, pihak Kopma harusmembuat akad wakalah46 yang menyertai akad murabahah danKopma juga harus meminta nota pembelian atas barang daripihak anggota USP, agar tidak terjadi penyalahgunaan dana danakhirnya diperoleh kesesuaian antara akad dan pelaksanaannyadi Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

    C. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang telah terangkum dalam

    pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:pertama, alasan Kopma UIN Sunan Kalijaga menerapkan akad-akad syariah di dalam usahanya adalah untuk mewujudkan misipertama Kopma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yaitu denganmengimplementasikan akad-akad syariah ke dalam kegiatanusaha Kopma khususnya pada unit usaha simpan pinjam USPAsy-Syirkah. Tujuannya adalah untuk menjadikan sebuah unitusaha yang menyedikan layanan jasa keuangan terbaik bagianggota maupun non anggota Kopma.

    Kedua, pembiayaan berdasarkan akad murabahah di KopmaUIN Sunan Kalijaga belum sesuai terhadap prinsip syariah.

    45 Garar adalah menjalankan suatu transaksi yang resikonyaberlebihan tanpa mengetahui dengan pasti apa akibatnya. Gharar dapatterjadi pada transaksi yang obyeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidakdiketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada saat transaksidilakukan kecuali diatur lain dalam syariah. Andri Soemitra, Bank danLembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,2009), hlm. 37.

    46 Wakalah dalam definisi Koperasi Syariah adalah penyerahan,pendelegasian atau pemberian mandate dari anggota kepada Koperasi Syariahatau sebaliknya dari anggota ke Koperasi Syariah dengan ataupun tanpaimbalan.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    43

    ketidaksesuaian tersebut dapat dilihat dari proses pencairanlangsung berupa dana, tidak adanya barang sebagai obyektransaksi dalam pelaksanaan murabahah dan tidak dijelaskanpula di dalam ketentuan pada pasal 1 tentang tujuan pembiayaandalam surat pembiayaan. Serta, dalam pengambilan margin ataukeuntungan secara sepihak dilakukan oleh pihak Kopma UIN.

    Daftar Pustaka

    Ajeng Mar‟atus Solihah, “Penerapan Akad Ijarah PadaPembiayaan Multijasa Dalam Perspektif Hukum Islam(Studi Pada BMT Universitas MuhammadiyahYogyakarta)”, skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syariahdan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.

    Anshori, Abdul Ghofur, Penerapan Prinsip Syariah dalamLembaga Keuangan, Lembaga Pembiayaan, danPerusahaan Pembiayaan (cet-I), Yogyakarta: PustakaPelajar, 2010.

    Antonio, Muhammad Syafi‟i, Bank Syariah, dari Teori kePraktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

    Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian (cet-VI), Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2005.

    Basyir, Ahmad azhar, Asas-Asas Hukum Muamalat (hukumPerdata Islam), Yogyakarta: UII Press, 2000.

    Buchori, Nur S, Koperasi Syariah, Teori dan Praktik, Banten:Pustaka Aufa Media Press, 2012.

    Buku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART),Koperasi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    Buku Laporan Tahunan (RAT XXXIII tahun 2015-2016) KopmaUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    Djuwaini, Dimyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2008.

    Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Edisi RevisiJilid I, Tahun 2006 www.dsn-mui.or.id, fatwa DSN No.09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah,tanggal akses 28 Oktober 2016

    http://www.fimadani.com/hukum-pembiayaan-multi-jasa/https://kopmauinsuka.wordpress.com

    http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/Lembaga-Keuangan-Micro.aspx

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    44

    Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, Jilid III, Beirut: Dâr al-kutub al-„ilmiyyah, 2009.

    Karim, Adiwarman A., Bank Islam: Analisis Fiqih danKeuangan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013.

    Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Quran danTerjemahannya, Bandung: PT. Sygma ExamediaArkanleema, 2010.

    Lutpi Majidi, “Implementasi Prinsip-prinsip Perjanjian Islamdalam Akad Murabahah di BMT Mitra Reksa BaktiPurwobinanung Sleman Yogyakarta”, skripsi tidakditerbitkan, Fakultas Syariah dan Hukum UIN SunanKalijaga Yogyakarta, 2010.

    Mardhiyah Hayati, Pembiayaan Ijarah Multijasa sebagaiAlternatif Sumber Pembiayaan Pendidikan (Kajianterhadap Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 44/DSN-MUI/VIII/2004 tentang Pembiayaan Multijasa), JurnalFakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung, 2014,tanggal akses 27 Oktober 2016.

    Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum (Edisi revisi),Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

    Muhammad, Bank Syariah: Analisis Kekuatan, Kelemahan,Peluang dan Ancaman, Yogyakarta: EKONISIA, 2006.

    Nugrahani, Farida, Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori danAplikasi, Surakarta: UNS Press, 2010.

    Nurul Fitriani Ramadani, “Tinjauan Hukum Islam terhadapPraktik Murabahah , Studi Kasus di BMT Ahmad DahlanCawas Klaten,” skripsi tidak diterbitkan , Fakultas Syariahdan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

    Nurul Ma‟rifah, Ushul Fiqih dan Tipologi Hukum Islam, JurnalIAIN Syekh Nur Jati Cirebon,download.portalgaruda.org/article.php , Tanggal Akses 12Oktober 2016.

    Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil(BMT), Yogyakarta: UII Press, 2004.

    Rozalinda, Fikih Ekonomi Syariah Prinsip danImplementasinya Pada Sektor Keuangan Syariah,Jakarta: Rajawali Press, 2016.

    Shomad, Abd, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah dalamHukum Indonesia, Jakarta: Kencana, 2010.

  • Qurotul Aini: Evaluasi Penerapan Akad Pembiayaan...

    Az Zarqa’, Vol. 9, No. 1, Juni 2017

    45

    Sitio, arifin, dkk, Koperasi teori dan praktik, Jakarta: Erlangga,2001.

    Sjahdeini, Sutan Remy, Perbankan Syariah Produk-Produk danAspek-Aspek Hukumnya, Jakarta: Kencana, 2014.

    Sumitro, Warkum, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait (BAMUI, Tafakul dan Pasar ModalSyariah) di Indonesia, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2004.

    Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang LembagaKeuangan Mikro.

    Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang PerbankanSyariah.

    Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.Wiroso, Jual beli Murabahah, Yogyakarta: UII Press, 2005.www.dsn-mui.or.id, fatwa DSN No. 44/DSN-MUI/VIII/2004

    tentang Pembiayaan Multijasa, tanggal akses 28 Oktober2016.

    Yulia Astuti, “Murabahah di BMT Jogjatama Yogyakarta,” skripsitidak diterbitkan, Fakultas Syariah dan Hukum UIN SunanKalijaga Yogyakarta, 2005.