hukum adm negara dan politik

26

Click here to load reader

Upload: ikhsan

Post on 03-Jul-2015

1.419 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar belakang

Ilmu politik dan Ilmu hukum secara umum memiliki hubungan secara erat,

terutama di Negara barat ilmu hukum erat hubungannya dengan ilmu politik, karena

mengatur dan melaksanakan undang-undang (law enforcement) merupakan salah satu

kewajiban Negara yang penting. Cabang-cabang ilmu hukum yang khususnya

meneropong Negara ialah hukum tata Negara dan ilmu Negara. Namun bagaimanakah

hubungan antara ilmu politik dengan Hukum administrasi Negara ? karena jika dilihat

hubungan antara ilmu politik dengan hukum tata Negara yang sangat dekat maka ilmu

politik pun ada keterkaitan dengan hukum administrasi Negara karena Hukum

administrasi Negara dan Hukum tata Negara tidak dapat dipisahkan antara yang satu

dengan yang lainnya. Karena secara sederhana dapat dikatakan Hukum tata Negara

pada pokoknya mengatur pembagian kewenangan antara lembaga Negara, termasuk

lembaga eksekutif, di suatu Negara.

Hukum administrasi Negara mengatur cara kekuasaan eksekutif melaksanakan

fungsi dan kewenangannya sehari-hari. Secara singkat dapat dikatakan pembahasan

Hukum tata Negara berhenti pada saat kewenangan yang diberikan oleh undang-

undang dasar diterima oleh lembaga-lembaga Negara termasuk lembaga

eksekutif(pemerintah). Sementara itu, pembahasan Hukum Administrasi Negara

dimulai pada saat kewenangan itu dilaksanakan secara efektif oleh pemerintah. Maka

itu hubungan antara Ilmu politik dan Hukum administrasi Negara pun pasti dekat

dikarenakan antara hukum administrasi Negara yang mengatur tentang bagaimana

lembaga Negara tersebut melaksanakan peranannya dan Ilmu politik pun melihat

pengambilan keputusan(decision making) dan kebijakan (policy) sebagai konsep-

konsep pokok dari ilmu politik itu sendiri, maka itu kami dalam makalah ini mencoba

mengupas hubungan antara ilmu politik dengan hukum administrasi Negara yang

Page 2: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

dimulai dengan mendeskripsikan apa yang dikenal dengan ilmu politik dan hukum

administrasi Negara itu sendiri.

II. Pokok Permasalahan

Pokok – pokok permasalahan yang akan diangkat di dalam makalah ini adalah :

1. Definisi ilmu politik

- konsep-konsep ilmu politik

- bidang-bidang ilmu politik

2. Definisi Hukum Administrasi Negara

- Tempat Hukum Administrasi Negara di Hukum nasional

- Ruang lingkup Hukum Administrasi Negara

3. Hubungan antara Ilmu Politik dengan Hukum Administrasi Negara

Page 3: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

BAB II

ISI

1. Definisi Ilmu Politik

Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani ”polis” yang berarti kota

yang berstatus negara. Secara umum istilah politik dapat diartikan berbagai macam

kegiatan dalam suatu negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari

sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Menurut Miriam Budiardjo ilmu

politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik

adaklah usaha menggapai kehidupan yang baik.1 Di Indonesia kita teringat pepatah

gemah ripah loh jinawi. Orang yunani kuno terutama plato dan aristoteles

menamakannya sebagai en dam onia atau the good life. Sejak dahulu kala ilmu

politik dianggap penting karena di dalam masyarakat keterbatasan akan pemenuhan

kebutuhan dari masyarakat yang banyak memerlukan suatu cara distribusi sumber

daya yang baik agar semua masyarakat dapat merasa bahagia dan puas. Ini adalah

yang dinamakan politik. Pemikiran mengenai politik (politics) di dunia barat banyak

dipengaruhi oleh filsuf yunani kuno abad ke-5 sebelum masehi. Filsuf seperti plato

dan aristoteles menganggap politics sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat

politik (polity) yang terbaik. Di dalam polity semacam itu manusia akan hidup bahagia

karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat, bergaul dengan rasa

kemasyarakatan yang akrab, dan hidup dalam suasana moralitas yang tinggi.

Pandangan normative ini berlangsung sampai abad ke – 19.

Dewasa ini definisi mengenai politik yang sangat normati itu telah terdesak oleh

definisi-definisi lain yang lebih menekankan pada upaya untuk mencapai masyarakat

yang baik, seperti kekuasaan, pembuatan keputusan, kebijakan, alokasi nilai, dan

sebagainya. Namun demikian, pengertian politik sebagai usaha untuk mencapai suatu

1 Prof. Miriam Budiardjo, dasar-dasar ilmu politik ( Jakarta : PT. Ikrar mandiri abadi, edisi revisi 2008), hlm 13.

Page 4: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

masyarakat yang lebih baik daripada yang dihadapinya, atau yang disebut Peter

Merki2 : “ politik dalam bentuk yang paling baik adalah usaha mencapaiu suatu

tatanan sosial yang baik dan berkeadilan” menilik kepada hal tersebut tentu perlu

disadari bahwa persepsi mengenai baik dan adil dipengaruhi oleh nilai-nilai serta

ideology masing-masing dan zaman yang bersangkutan.

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah usaha untuk

menentukan peraturan- peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga,

untuk membawa masyarakat kearah kehidupan bersama yang harmonis.

Usaha untuk menggapai kehidupan yang baik ini menyangkut bermacam-

macam kegiatan yang antara lain menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem,

serta cara –cara melaksanakan tujuan itu. Masyarakat mengambil keputusan mengenai

apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu dan hal ini menyengkut pilihan

antara beberapa alternative serta urutan prioritas dari tujuan-tujuan yang telah

ditentukan itu.

Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang

menyangkut pengaturan dan alokasi (allocation) dari sumber daya alam, perlu

dimiliki kekuasaan (power) serta wewenang (authority). Kekuasaan ini diperlukan

baik untuk membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin

timbul dalam proses ini. Cara-cara yang dipakainya dapat bersifat persuasi

(meyakinkan) dqan jika perlu bersifat paksaan (coercion). Tanpa unsur paksaan,

kebijakan ini hanya merupakan perumusan keinginan (statement of intent) belaka.

Akan tetapi, kegiatan- kegiatan ini dapt menimbulkan konflik karena nilai-nilai

(baik yang materiil maupun yang mental) yang dikejar biasanya langka sifatnya. Di

pihak lain, di Negara demokrasi, kegiatan ini juga memerlukan kerja sama karena

kehidupan manusia bersifat kolektif. Dalam rangka ini politik pada dasarnya dapat

dilihat sebagai usaha penyelesaian konflik (conflict resolution) atau konsensus

(consensus).

Ilmu politik mempelajari beberapa aspek, seperti :

a. Ilmu politik dilihat dari aspek kenegaran adalah ilmu yang memperlajari Negara,

tujuan Negara, dan lembaga-lembaga Negara serta hubungan Negara dengan

warga negaranya dan hubungan antar Negara.

2 Peter H Merki, continuity and Change (New York: Harper and Row, 1967), hlm 13.

Page 5: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

b. Ilmu politik dilihat dari aspek kekuasaan adalah ilmu yang mempelajari ilmu

kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat, hakikat, dasar, proses, ruang lingkup,

dan hasil dari kekuasaan itu.

c. Ilmu politik dilihat dari aspek kelakuan politik yaitu ilmu yang mempelajari

kelakuan politik dalam sistem politik yang meliputi budaya politik, kekuasaan,

kepentingan dan kebijakan.

Tetapi tidak dapat disangkal bahwa dalam pelaksanaannya, kegiatan politik, di

samping segi-segi yang baik, juga mencakup segi-segi yang negatif. Hal ini

disebabkan karena politik mencerminkan tabiat manusia, baik nalurinya yang baik

meupun nalurinya yang buruk. Perasaan manusia yang beraneka ragam sifatnya,

sangat mendalam dan sering saling bertentangan, mencakup rasa cinta, benci, setia,

bangga, malu, dan marah. Peter Merkl merumuskan sebagai berikut : “ politik dalam

bentuk yang paling buruk, adalah perebutan kekuasaan, kedudukan, dan kekayaan

untuk kepentingan diri sendiri. Singkatnya politik adalah perebutan kuasa, tahta, dan

harta. Berikut ada dua sarjana yang menguraikan definisi politik yang berkaitan

dengan masalah konflik dan consensus :

1. Menurut Rod Hague : politik adalah kegiatan yang menyangkut cara

bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat

kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-

perbedaan di antara anggota-anggotanya

2. Menurut Andrew Heywood : politik adalah kegiatan suatu bangsa yang

bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-

peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat

terlepas dari gejala konflik dan kerja sama.

1. 1. Konsep-konsep pokok dalam ilmu politik

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa konsep-konsep pokok dalam ilmu

politik adalah :

a. Negara (state)

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki

kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.

Page 6: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

Para sarjana yang menekankan Negara sebagai inti dari politik (politics),

memusatkan perhatiannya pada lembaga-lembaga kenegaraan serta bentuk

formalnya. Definisi-definisi ini bersifat tradisional dan agak sempit ruang

lingkupnya. Pendekatan ini dinamakan pendekatan institusional

(institutional approach). Roger F. Soltau misalnya , dalam bukunya

introduction to politics mengatakan : “ ilmu politik mempelajari Negara,

tujuan – tujuan Negara …. Dan lembaga-lembaga yang akan

melaksanakan tujuan-tujuan itu, hubungan antara Negara dengan

warganya serta hubungan antar Negara “

J. Barents, dalam Ilmu Politika : “ ilmu politik adalah ilmu yang

mempelajari kehidupan bermasyarakat ….dengan Negara sebagai

bagiannya; ilmu politik mempelajari Negara dan bagaimana Negara

tersebut melakukan tugas serta fungsinya “

b. Kekuasaan (power)

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk

mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan

keinginan para pelaku.

Sarjana yang melihat kekuasaan int dari politik beranggapan bahwa

politik adalah semua kegiatan yang menyangkut masalah memperebutkan

dan mempertahankan kekuasaan. Biasanya dianggap bahwa perjuangan

kekuasaan (power struggle) ini mempunyai tujuan yang menyangkut

kepentingan seluruh masyarakat. Pendekatan ini, yang banyak

terpengaruh oleh sosiologi, lebih luas ruang lingkupnya dan juga

mencakup gejala-gejala sosial seperti serikat buruh, organisasi

keagamaan, organisasi kemahasiswaan, dan kaum militer. Pendekatan ini

lebih dinamis daripada pendekatan institusional karena memerhatikan

proses. Berikut ini adalah definisi : Harold D. Laswell dan A. Kaplan

dalam power and society : “ilmu politik mempelajari pembentukan dan

pembagian kekuasaan “

W. A. Robson, dalam The University Teaching of Social Sciences,

mengatakan : “ilmu politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, …

yaitu sifat hakiki, dasar, proses-proses, ruang lingkup, dan hasil-hasil.

Fokus perhatian seorang sarjana ilmu politik …. Tertuju pada perjuangan

untuk mencapai atau mempertahankan kekuasaan, melaksanakan

Page 7: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

kekuasaan, atau pengaruh atas orang lain, atau menentang pelaksanaan

kekuasaan itu “

c. Pengambilan keputusan ( decision making)

Keputusan (decision) adalah hasil dari membuat pilihan di antara

beberapa alternative, sedangkan istilah pengambilan keputusan ( decision

making) merujuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai.

Pengambilan keputusan sebagai konsep pokok dari politik menyangkut

keputusan-keputusan yang diambil secara kolektif mengikat seluruh

masyarakat. Keputusan –keputusan itu dapat menyangkut tujuan

masyarakat, dapat pula menyangkut kebijakan-kebijakan untuk mencapai

tujuan itu. Setiap proses membentuk kebijakan umum atau kebijakan

pemerintah adalah hasil dari suatu proses mengambil keputusan, yaitu

memilih beberapa alternative yang akhirnya ditetapkan sebagai kebijakan

pemerintah. Misalnya jika Indonesia memutuskan untuk memberi

prioritas kepada pengembangan pertanian, maka hal ini merupakan suatu

keputusan yang diambil sesudah mempelajari beberapa alternative lain

misalnya memprioriotaskan industri. Aspek tersebut juga banyak

menyangkut soal pembagian (distribution) yang oleh Harold D. Laswell

dirumuskan sebagai who gets what, when and how.

Joyce Mitchell, dalam bukunya Political Analysis and Public Policy

mengatakan : “ politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau

pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat seluruhnya”

Karl W. Deutch berpendapat : politik adalah pengambilan keputusan

melalui sarana umum

Dikatakan selanjutnya bahwa keputusan semacam ini berbeda dengan

pengambilan keputusan pribadi oleh seseorang, dan bahwa keseluruhan

dari keputusan semacam itu merupakan sector umum atau sector publik

dari suatu Negara. Keputusan yang dimaksud adalah keputusan mengenai

tindakan umum atau nilai-nilai, yaitu mengenai apa yang akan dilakukan

dan siapa mendapat apa. Dalam arti ini politik terutama menyangkut

kegiatan pemerintah. Oleh Deutch dan kawan-kawan Negara dianggap

sebagai kapal, sedangkan pemerintah bertindak sebagai nakhodanya.

d. kebijakan umum (Public Policy, Beleid)

Page 8: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

kebijakan (policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh

seorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan

cara untuk mencapai tujuan itu. Pada prinsipnya pihak yang membuat

kebijakan – kebijakan itu mempunyai kekuasaan untuk melaksanakannya.

Para sarjana menekankan aspek kebijakan umum (public policy)

menganggap bahwa setiap masyarakat mempunyai beberapa tujuan

bersama. Cita-cita bersama ini ingin dicapai melalui usaha bersama, dan

untuk itu perlu ditentukan rencana-rencana yang mengikat, yang dituang

dalam kebijakan (policies) oleh pihak berwenang, dalam hal ini

pemerintah.

e. Pembagian (distribution) dan alokasi

pembagian (distribution) dan alokasi (allocation) adalah pembagian dan

penjatahan nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Sarjana yang

menekankan pembagian dan alokasi beranggapan bahwa politik tidak lain

tidak bukan adalah membagikan dan mengalokasikan nilai-nilai secara

mengikat. Yang ditekankan oleh mereka adalah bahwa pembagian ini

sering tidak merata dank arena itu menyebabkan konflik. Masalah tidak

meratanya pembagian nilai-nilai pemerintah perlu diteliti dalam

hubungannya dengan kekuasaan dan kebijakan pemerintah.

1. 2. Bidang-Bidang Ilmu Politik

Dalam contemporary Political Science, terbitan UNESCO 1950, ilmu politik dibagi

dalam empat bidang. 3

1. Teori ilmu politik yang meliputi :

- teori politik

- sejarah perkembangan ide-ide politik

2. Lembaga-lembaga politik yang meliputi :

- Undang – undang dasar

- pemerintahan nasional

- pemerintahan daerah dan lokal

- fungsi ekonomi dan sosial dari pemerintah

- perbandingan lembaga-lembaga politik

3 Prof. Miriam Budiardjo, dasar-dasar ilmu politik ( Jakarta : PT. Ikrar mandiri abadi, edisi revisi 2008), hlm 22-23.

Page 9: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

3. Partai- partai, golongan-golongan, dan pendapat umum:

- Partai-partai politik

- Golongan-golongan dan asosiasi –asosiasi

- Partisipasi warga Negara dalam pemerintah dan administrasi

- Pendapat umum

4. Hubungan internasional yang meliputi:

- politik internasional,

- organisasi-organisasi dan administrasi internasional

- hukum internasional

2. Definisi Hukum Administrasi Negara

Definisi hukum administrasi Negara menurut para sarjana yaitu :

1. Oppen Hein mengatakan “ Hukum Administrasi Negara adalah sebagai suatu

gabungan ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun

rendah apabila badan-badan itu menggunakan wewenagnya yang telah diberikan

kepadanya oleh Hukum Tata Negara.”

2. J.H.P. Beltefroid mengatakan “ Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan

aturan-aturan tentang cara bagaimana alat-alat pemerintahan dan badan-badan

kenegaraan dan majelis-majelis pengadilan tata usaha hendak memenuhi

tugasnya.”

3. Logemann mengatakan “ Hukum Administrasi Negara adalah seperangkat dari

norma-norma yang menguji hubungan Hukum Istimewa yang diadakan untuk

memungkinkan para pejabat administrasi Negara melakukan tugas mereka yang

khusus.”

4. De La Bascecoir Anan mengatakan “ Hukum Administrasi Negara adalah

himpunan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi sebab Negara berfungsi atau

bereaksi dan peraturan-peraturan itu mengatur hubungan-hubungan antara warga

Negara dengan pemerintah.”

5. L.J. Van Apeldoorn mengatakan “ Hukum Administrasi Negara adalah

keseluruhan aturan yang hendaknya diperhatikan oleh para pendukung kekuasaan

penguasa yang diserahi tugas pemerintahan itu.”

Page 10: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

6. A.A.H. Strungken mengatakan “ Hukum Administarsi Negara adalah aturan-

aturan yang menguasai tiap-tiap cabang kegiatan penguasa sendiri.” J.P.

Hooykaas mengatakan “Hukum Administarsi Negara adalah ketentuan-ketentuan

mengenai campur tangan dan alat-alat perlengkapan Negara dalan lingkungan

swasta.”

7. J.P. Hooykaas mengatakan “Hukum Administarsi Negara adalah ketentuan-

ketentuan mengenai campur tangan dan alat-alat perlengkapan Negara dalam

lingkungan swasta.”

8. Sir. W. Ivor Jennings mengatakan “Hukum Administarsi Negara adalah hukum

yang berhubungan dengan Administrasi Negara, hukum ini menentukan

organisasi kekuasaan dan tugas-tugas dari pejabat-pejabat administrasi.”

9. Marcel Waline mengatakan “Hukum Administarsi Negara adalah keseluruhan

aturan-aturan yang menguasai kegiatan-kegiatan alat-alat perlengkapan Negara

yang bukan alat perlengkapan perundang-undangan atau kekuasaan kehakiman

menentukan luas dan batas-batas kekuasaan alat-alat perlengkapan tersebut, baik

terhadap warga masyarakat maupun antara alat-alat perlengkapan itu sendiri, atau

pula keseluruhan aturan-aturan yang menegaskan dengan syarat-syarat bagaimana

badan-badan tata usaha negara/ administrasi memperoleh hak-hak dan

membebankan kewajiban-kewajiban kepada para warga masyarakat dengan

peraturan alat-alat perlengkapannya guna kepentingan pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan umum.

10. E. Utrecht mengatakan “Hukum Administarsi Negara adalah menguji hubungan

hukum istimewa yang diadakan agar memungkinkan para pejabat pemerintahan

Negara melakukan tugas mereka secara khusus. Jadi ada tiga ciri-ciri Hukum

Administarsi Negara :

1. Menguji hubungan hukum istimewa.

2. Adanya para pejabat pemerintahan.

3. Melaksanakan tugas-tugas istimewa.

11. Prajudi Atmosudirdjo mengatakan “Hukum Administarsi Negara adalah hukum

mengenai operasi dan pengendalian dari kekuasaan-kekuasaan administrasi

atau pengawasan terhadap penguasa-penguasa administrasi.

12. Bachsan Mustofa mengatakan “Hukum Administarsi Negara adalah sebagai

gabungan jabatan-jabatan yang dibentuk dan disusun secara bertingkat yang

diserahi tugas melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintaha dalam arti luas

Page 11: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

yang tidak diserahkan pada badan-badan pembuat undang-undang dan

badanbadan kehakiman.

Dari pendapat-pendapat sarjana diatas kami mengambil pendapat Prof. Safri Nugraha4

yaitu Administrasi Negara di sini mencakup keseluruhan aktivitas yang dilakukan

oleh administrasi Negara di dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, baik tugas yang

berkaitan dengan layanan masyarakat, pelaksanaan pembangaunan, kegiatan

perekonomian, peningkatan kesejahteraan, dan lain sebagainya. Termasuk di sini

adalah tugas yang dijalankan oleh administrasi Negara untuk melaksanakan berbagai

tugas yang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan.

2. 1. Letak Hukum Administrasi Negara Dalam Ilmu Hukum

Hukum administrasi Negara merupakan cabang ilmu hukum yang berkaitan dengan

aktivitas kekuasaan eksekutif (pemerintah) suatu Negara. Berdasarkan hal tersebut

maka ada beberapa pakar hukum yang menyatakan oleh karena Hukum Administrasi

Negara mengatur kekuasaan Eksekutif, hukum Administrasi Negara merupakan

bagian dari hukum tata Negara.

Sebenarnya secara sederhana dapat dikatakan Hukum Tata Negara pada pokoknya

mengatur pembagian kewenangan antara lembaga Negara, termasuk lembaga

eksekutif di suatu Negara. Sementara itu Hukum Administrasi Negara mengatur cara

kekuasan eksekutif melaksanakan fungsi dan kewenangannya sehari-hari. Secara

singkat dapat dikatakan pembahasan Hukum Tata Negara berhenti pada saat

kewenangan yang diberikan oleh undang-undang dasar diterima oleh lembaga-

lembaga Negara termasuk lembaga eksekutif (pemerintah). Sementara itu,

pembahasan Hukum Administrasi Negara dimulai pada saat kewenangan itu

dilaksanakann secara efektif oleh pemerintah. 5

4 Prof. Safri Nugraha. Dkk., Hukum Administrasi Negara,( Depok: Badan penerbit Fakultas Hukum UI,2007) hlm. 25 Ibid., hlm 7-8

Page 12: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

2. 2. Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara

Isi dan ruang lingkup Hukum Administrasi Negara menurut Van Vallen Hoven

dalam bukunya yang berjudul : “Omtrek van het administratiefrecht”, memberikan

skema tentang hukum administrasi Negara didalam kerangka hukum seluruhnya

sebagai berikut :

a. Hukum Tata Negara/Staatsrecht meliputi:

1. Pemerintah/Bestuur

2. Peradilan/Rechtspraak

3. Polisi/Politie

4. Perundang-undangan/Regeling

b. Hukum Perdata / Burgerlijk

c. Hukum Pidana/ Strafrecht

Hukum Administarsi Negara/ administratief recht yang meliputi :

1. Hukum Pemerintah / Bestuur recht

2. Hukum Peradilan yang mel;iputi :

i. Hukum Acara Pidana

ii. Hukum Acara Perdata

iii. HukumPeradilan Administrasi Negara

3. Hukum Kepolisian

4. Hukum Proses Perundang-undangan / Regelaarsrecht.

Pendapat Van Vallen Hoven ini dikenal dengan “ Residu Theori”.

Menurut Walther Burckharlt (Swiss), bidang-bidang pokok Hukum Administrasi

Negara adalah. :

1. Hukum Kepolisian

Kepolisian dalam arti sebagai alat administrasi Negara yang sifat preventif

misalnya pencegahan dalm bidang kesehatan, penyakit flu burung, malaria,

pengawasan dalam pembangunan, kebakaran, lalu lintas, lalulintas perdagangan

( Ekspor-Impor).

2. Hukum Kelembagaan, yaitu administrasi wajib mengatur hubungan hukum sesuai

dengan tugas penyelenggara kesejahtreaan rakyat missal dalam bidang pendidikan,

Page 13: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

rumah sakit, tentang lalu lintas ( laut, udara dan darat), Telkom, BUMN, Pos,

pemeliharaan fakir miskin, dan sebagainya.

3. Hukum Keuangan, aturan-aturan tentang keuangan Negara, missal pajak, bea

cukai, peredaran uang, pembiayaan Negara dan sebagainya.

Prajudi Atmosudirdjo mengatakan bahwa ruang lingkup Hukum Administrasi Negara

adalah :

1. Hukum tentang dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum daripada Administrasi

Negara.

2. Hukum tentang organisasi dari Administrasi Negara.

3. Hukum tentang aktifitas-aktifitas dari Administrasi Negara yang bersifat

yuridis.

4. Hukum tentang sarana-sarana dari Administrasi Negara terutama mengenai

kepegawaian Negara dan keuangan Negara.

5. Hukum Administrasi Pemerintahan Daerah dan Wilayah

Sementara itu menurut Prof. Safri Nugraha6 pembahasan mengenai Hukum

Administrasi Negara mencakup berbagai aktifitas administrasi Negara atau berbagai

aktivits pemerintah yang ada di dalam suatu Negara. Selain itu, ruang lingkup hukum

administrasi Negara juga meliputi berbagai hal yang merupakan kegiatan administrasi

Negara. Sebagaimana diketahui, kegiatan administrasi Negara terdiri atas perbuatan

hukum yang bersifat yuridis (dalam artian langsung menciptakan akibat-akibat

hukum) seperti penetapan, rencana, norma jabaran dan legislasi semu, dan kegiatan

administrasi Negara yang bersifat non-yuridis.

Mengingat cakupan pembahasan Hukum Administrasi Negara yang terus berkembang

dan menjai semakin luas pada saat ini, secara garis besar ruang lingkup pembahasan

Hukum Administrasi Negara dapat dikategorikan menjadi berbagai bidang sebagai

berikut :

1. Hukum Administrasi Daerah

2. Hukum Administrasi Kepegawaian

3. Hukum Administrasi Keuangan Negara

4. Hukum Administrasi Pembangunan

5. Hukum Administrasi Lingkungan

6. Hukum Birokrasi dan good Governance

6 Ibid., hlm 10-11

Page 14: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

7. Peradilan Administrasi Negara

8. Hukum Pertambangan

9. Hukum Kehutanan

10. Hukum Pajak

11. dan lain-lain.

III. Hubungan Ilmu Politik dan Hukum Administrasi Negara

Dilihat dari definisi antara Ilmu politik dan Hukum Administrasi Negara yang telah

dijabarkan di atas kita secara sekilas dapat mengaitkan antara keduanya. Karena jika

kita menilik kepada konsep-konsep pokok yang digunakan oleh para sarjana ilmu

politik untuk melihat ilmu politik itu sendiri yaitu : Negara, Kekuasaan, Pengambilan

Keputusan, kebijakan Umum, dan pembagian atau alokasi kesemuanya itu erat

dengan Hukum Administrasi Negara, aktifitas Administrasi Negara merupakan

Subjek di dalam Hukum Administrasi Negara, dengan kata lain konsep pokok Negara

di Dalam Ilmu politik perbuatannya(yang dilakukan oleh Negara) merupakan bagian

dari Objek kajian dari Hukum Administrasi Negara, kemudian Kekuasan yang di

dalam ilmu politik didefinisikan sebagai kemampuan seseorang atau suatu kelompok

untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan keinginan

para pelaku, di dalam Hukum Administrasi Negara kekuasaan tersebut

dikejawantahkan ke dalam Kewenangan dan Hak Administrator untuk melaksanakan

proses Administrasi Negara itu sendiri. Sedangkan jika kita lihat kepada konsep

lainnya dalam ilmu politik yaitu Pengambilan keputusan, merupakan salah satu objek

kajian dari Hukum Administrasi Negara itu sendiri, karena dapat dikatakan secara

sederhana bahwa tujuan dari Hukum Administrasi Negara adalah bagaimana

pengambilan keputusan oleh Administrator ( dalam hal ini pemerintah) dapat

mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan dari warga negaranya, dan pada akhirnya

tercipta good governance .7kemudian kita melihat kepada konsep yang lain di dalam

Ilmu politik yaitu Kebijakan publik yang memiliki definisi kumpulan keputusan yang

7 Governance: adalah proses pembuatan keputusan dan proses bgmn keputusan tsb diimplementasikan di berbagai tingkat Pemerintahan (Prof.Safri Nugraha). Pemerintah adalah salah satu pelaku dari governance.Good Governance : proses pembuatn keputusan dan proses bagaimana keputusan itu dilaksanakan dengan mengadopsi 8 karakteristik (participation,concensus oriented, accountable, transparency, responsive, effective dan efficient, equity dan follows the rule of law).

Page 15: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

diambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan

cara untuk mencapai tujuan itu. Di dalam Hukum Administrasi Negara dikenal pula

Istilah seperti ini yaitu yang termasuk ke dalam Hukum Administrasi Negara

Heteronom jika yang dimaksudkan adalah kebijakan publik yang dibuat oleh

Lembaga Legislatif yang mana dengan adanya kebijakan tersebut akan terbentuk

suatu lembaga di dalam pemerintahan (dalam hal ini pada saat pembentukan lembaga

masuk kepada konteks Hukum Tata Negara) kemudian bilamana kebijakan tersebut

mengatur apa-apa yang menjadi wewenang, hak, kewajiban, dan tanggung jawab

lembaga tersebut maka hal tersebut dapat dikatakan sudah masuk ke dalam ruang

lingkup Hukum Administrasi Negara, sedangkan jika yang mengeluarkan kebijakan

publik tersebut adalah lembaga-lembaga yang sudah diberi kewenangan sebelumnya

oleh Undang-undang( yang sebenarnya lahir juga dari adanya proses politik) maka hal

tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup Hukum Administrasi Negara secara

Otonom. Jadi jika kita lihat dan membandingkan antara Konsep-konsep pokok yang

ada di dalam Ilmu politik jelas sangat berkaitan dengan Hukum Administrasi Negara.

Jika dilihat secara proses bagaimana suatu Lembaga Negara terbentuk dan

mempunyai kewenangan, Hak, tangung jawab, dan kewajiban sehingga Hukum

Administrasi Negara dapat berada dalam ruang lingkup tersebut hal itu dimulai

dengan proses politik di legislative yang dengan saling merencanakan pembentukan

lembaga tersebut dengan saling mengeluarkan argument-argumen politiknya sehingga

bagaimana tujuan utama dari masing – masing perwakilan yang merepresentasikan

sekian banyak warga Negara dapat tercapai dengan proses saling mengeluarkan

argument politik tersebut. Kemudian dari proses tersebut dapat terbentuk lembaga

Negara atau dengan kata lain Administrator atau paling tidak mengubah kewenangan,

hak, kewajiban , ataupun tanggung jawab Administrator yang sudah ada. Dengan

melihat kepada penjelasan di atas dapat dikatakan antara Ilmu politik dan Hukum

administrasi 15egara sangat berkaitan karena yang menjadi objek kajian Ilmu politik

adalah merupakan bagian-bagian yang vital dibahas di dalam hukum administrasi

Negara. Akan tetapi kita jangan tercebur ke dalam kerancuan antara Ilmu politik dan

Hukum Administrasi Negara seyogyanya kedua hal tersebut memang berbeda dan

dapat diartikan secara terpisah. Ilmu politik ibarat sopir yang mengarahkan kemana

mobil yang kita ibaratkan sebagai kekuasaan dari Administrator agar dapat melintasi

jalan kearah tujuan dengan selamat yang dapat kita jadikan sebagai bahan

Page 16: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

pertimbangan akan tujuan tercapainya good governance di Hukum Administrasi

Negara.

BAB III

PENUTUP

Page 17: Hukum Adm Negara Dan POLITIK

1. KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Ilmu politik sebagai Ilmu yang mengkaji kekuasaan sebagai salah satu

kajiannya, adalah sangat relevan dengan Hukum Administrasi Negara. Hal

ini disebabkan karena melalui aturan-aturan hukum Administrasi Negara

dapat dicegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan ( detournament du

Pouvoir) atau penyalahgunaan hak di mana kedua konsep ini adalah materi

dari Hukum Administrasi Negara, disinilah salah satu kaitan antara kedua

ilmu ini.

2. Ilmu politik berkaitan dengan adanya Hukum Administrasi Negara

Heteronom yang mana landasan dari adanya wewenang dari administrator

lahir dari proses politik ( kebijakan publik) yang mana kebijakan publik

merupakan salah satu konsep pokok di dalam Ilmu politik.

3. Karena banyaknya konsep-konsep pokok di dalam Ilmu politik yang

berhubungan erat dengan Hukum Administrasi Negara maka jika tidk

diperhatikan dengan serius maka akan dapat terjadi kerancuan akan yang

mana Ilmu politik dan Hukum administrasi Negara

2. SARAN

Ilmu politik jika ditelaah dan dipergunakan baik maka dapat membimbing Hukum

Admnistrasi Negara kearah yang baik yaitu terwujudnya good governance di

Indonesia, akan tetapi jika kita terlarut dalam pembahasan konsep-konsep ilmu politik

dan Hukum Administrasi Negara tanpa kembali lagi ke esensi awal dari masing-

masing ilmu tersebut maka kita dapat terlibat ke dalam kerancuan antara pembatasan

ilmu politik dan Administrasi Negara.