hujan menurut al qur.docx
DESCRIPTION
Hujan Menurut Al qur.docxTRANSCRIPT
Hujan Menurut Al qur’an
Dalam ayat kesebelas Surat az-Zukhruf, hujan didefinisikan sebagai air
yang diturunkan dengan “ukuran yang sesuai”, sebagai berikut:
Ia menurunkan (dari waktu ke waktu) hujan dari langit sesuai dengan ukuran,
dan Kami hidupkan dengan itu daerah yang sudah mati. Demikian juga kamu
akan dibangkitkan (dari kematian). (Surat az-Zukhruf, 11)
“Ukuran” yang disebutkan di ayat ini berkaitan dengan sepasang sifat
hujan. Pertama, air hujan yang jatuh di bumi selalu sama. Diperkirakan, dalam
satu detik, 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini sama dengan curah air
yang jatuh ke bumi dalam satu detik. Ini berarti bahwa air beredar terus-menerus
di suatu daur yang seimbang menurut suatu “ukuran”.
Suatu ukuran lain yang terkait dengan hujan adalah mengenai kecepatan
jatuhnya. Ketinggian minimal awan mendung adalah 1.200 meter. Bila jatuh dari
ketinggian ini, suatu obyek yang bobot dan ukurannya sama dengan air hujan
akan semakin cepat dan jatuh ke tanah dengan kecepatan 558 km/jam. Tentu saja,
obyek apa pun yang membentur tanah dengan kecepatan itu akan menyebabkan
kerusakan besar. Jika hujan yang terjadi itu jatuh dengan cara seperti itu, semua
lahan panenan akan hancur, kawasan pemukiman, perumahan, dan mobil-mobil
akan remuk, dan orang-orang tidak bisa berjalan-jalan tanpa perlindungan ekstra.
Padahal, perhitungan ini hanya untuk awan setinggi 1.200 meter; ada juga awan
mendung setinggi 10.000 meter. Air hujan dari tempat setinggi ini bisa memiliki
kecepatan yang amat merusak.
Akan tetapi, kenyataannya tidak begitu. Dari ketinggian berapa pun,
kecepatan air hujan hanya 8-10 km/jam kala menimpa tanah. Alasan untuk hal ini
adalah bentuk istimewa yang mereka ambil. Bentuk istimewa ini meningkatkan
pengaruh pemecah di atmosfir dan mencegah pemercepatan kala air hujan
mencapai “batas” kecepatan tertentu. (Dewasa ini parasut dirancang dengan
menggunakan teknik ini.)
Ini belum semua “ukuran” hujan. Untuk contoh, di lapisan atmosfir tempat
berawalnya hujan, suhunya bisa turun hingga serendah 400 Celsius di bawah nol.
Namun demikian, air hujan tak pernah menjadi partikel-partikel es. (Ini tentu saja
1
berarti ancaman yang fatal untuk makhluk hidup di bumi.) Alasannya adalah
bahwa air di atmosfir itu air murni. Sebagaimana yang kita tahu, air murni sulit
membeku, di suhu yang sangat rendah sekalipun.
Pembentukan Hujan
Bagaimana hujan terbentuk masih merupakan misteri besar bagi orang-
orang dalam waktu yang lama. Baru setelah radar cuaca ditemukan, bisa
didapatkan tahap-tahap pembentukan hujan.
Pembentukan hujan berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, “bahan baku”
hujan naik ke udara. Lalu awan terbentuk. Akhirnya curahan hujan terlihat.
Tahap-tahap ini ditetapkan dengan jelas di Al-Qur’an berabad-abad yang lalu
yang memberi informasi yang tepat mengenai pembentukan hujan:
Dialah Allah Yang mengirimkan angin yang menggerakkan awan; lalu Ia
membentangkannya di langit sesuai dengan kehendak-Nya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal, lalu kau lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka
bila Ia menurunkannya kepada siapa saja dari hamba-hamba-Nya yang Ia
kehendaki, mereka pun bergembira ria. (Surat ar-Ruum, 48)
Kini mari kita amati tiga tahap yang disebutkan dalam ayat ini.
TAHAP 1: “Dialah Allah Yang mengirimkan angin…”
Gelembung-gelembung udara yang tak terhitung yang dibentuk dengan
pembuihan di lautan yang pecah terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel
air tersembur menuju langit. Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu
diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel-partikel ini, yang
disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di
sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme
yang disebut “perangkap air”.
TAHAP 2: “…dan yang menggerakkan awan; lalu Ia membentangkannya di
langit sesuai dengan kehendak-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal…”
Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-
butir garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam hal ini
sangat kecil (engan diamter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu
2
bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-
awan.
TAHAP 3: “…lalu kau lihat air hujan keluar dari celah-celahnya.”
Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel-
partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang
menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan, dan mulai jatuh ke tanah
sebagai hujan.
Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-
Qur’an. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar.
Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Qur’an-lah yang
menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan juga telah
mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan tahun sebelum
ditemukan oleh ilmu pengetahuan.
Menghidupkan Negeri Yang Sudah Mati
Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang mengundang perhatian kita
pada fungsi istimewa hujan, yakni “memberi kehidupan kepada negeri yang sudah
mati”:
Kami menurunkan air bersih dari langit. Dengan itu Kami hidupkan negeri
yang sudah mati, dan Kami beri minum segala yang Kami ciptakan, hewan ternak
dan manusia yang banyak. (Surat al-Furqaan, 48-49)
Dialah Yang menurunkan air dari langit untuk minuman dan menyuburkan
tumbuh-tumbuhan untuk makanan ternakmu. Ia menumbuhkan untukmu berbagai
tanaman, zaitun, korma, dan anggur, dan berbagai macam buah-buahan. Sungguh
dalam kejadian itu terdapat bukti bagi orang yang berpikir. (Surat an-Nahl, 10-11)
Di samping menyediakan air untuk bumi, yang merupakan kebutuhan makhluk
hidup yang tak terelakkan, hujan juga mempunyai pengaruh penyuburan.
Air hujan yang mencapai awan setelah diuapkan dari laut mengandung
zat-zat tertentu “yang menghidupkan” negeri yang telah mati. Air “pemberi
kehidupan” ini disebut “air tensi permukaan”. Air tensi permukaan terbentuk pada
tingkat puncak permukaan laut yang oleh para biolog disebut “lapisan mikro”. Di
lapisan ini, yang ketipisannya kurang dari sepersepuluh milimeter, terdapat
3
banyak sisa organik yang disebabkan oleh polusi zooplankton dan ganggang
mikroskopik. Beberapa sisa ini menyeleksi dan menghimpun dalam lubuk mereka
beberapa unsur yang amat jarang di air laut, seperti fosfor, magnesium, potasium,
dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobalt, dan timah. Air yang
bermuatan “penyubur ini” terangkat ke langit oleh angin dan setelah beberapa saat
kemudian jatuh ke tanah di dalam air hujan. Benih dan tanaman di bumi
mendapati banyak garam metalik dan unsur-unsur yang esensial bagi
pertumbuhan mereka di sini di air hujan ini. Peristiwa ini diungkapkan di sebuah
ayat lain dalam Al-Qur’an:
Dan Kami turunkan dari langit air yang membawa berkah, dan dengan itu Kami
tumbukan kebun-kebunan dan biji-bijian yang dapat dipanen. (Surat Qaaf, 9)
Garam-garam yang jatuh dengan hujan merupakan contoh kecil unsur-
unsur tertentu (kalsium, magnesium, potasiom, dsb.) yang dipakai untuk
menambah kesuburan. Logam-logam berat yang terdapat di tipe-tipe aerosol ini
merupakan unsur lain yang menambah kesuburan dalam pertumbuhan dan
pemproduksian tanaman.
Tanah tandus bisa dilengkapi dengan semua unsur yang esensial bagi
tanaman dalam periode 100 tahun hanya dengan penyubur yang dicurahkan
dengan hujan. Hutan-hutan juga berkembang dan makan dengan bantuan aerosol
yang berbasis-laut. Dengan cara ini, 150 juta ton penyubur jatuh ke seluruh
permukaan tanah setiap tahun. Jika tidak ada penyuburan alamiah seperti ini,
maka tidak akan ada tanaman di bumi, dan keseimbangan ekologis akan cacat.
Yang lebih menarik adalah bahwa kebenaran ini, yang hanya bisa ditemukan oleh
sains modern, telah diungkapkan oleh Allah berabad-abad yang lalu. (Sumber
Harun Yahya)
4
PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QURAN
PERINGKAT SATU
NUTFAH : iaitu peringkat pertama bermula selepas persenyawaan atau
minggu pertama. Ianya bermula setelah berlakunya percampuran air mani
Maksud firman Allah dala surah al-Insan : 2
" Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia daripada setitis air mani
yang bercampur yang Kami (hendak mengujinya dengan perintah dan larangan),
kerana itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat "
Menurut Ibn Jurair al-Tabari, asal perkataan nutfah ialah nutf ertinya air
yang sedikit yang terdapat di dalam sesuatu bekas samada telaga, tabung dan
sebagainya. Sementara perkataan amsyaj berasal daripada perkataan masyj yang
bererti percampuran
Berasaskan kepada makna perkataan tersebut maksud ayat di atas ialah
sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan manusia daripada air mani lelaki dan air
mani perempuan.
Daripada nutfah inilah Allah menciptakan anggota-anggota yang berlainan
, tingkahlaku yang berbeza serta menjadikan lelaki dan perempuan. Daripada
nutfah lelaki akan terbentunya saraf, tulang dan fakulti , manakala dari nutfah
perempuan akan terbentuknya darah dan daging.
A- Sperma B-Sperma menembusi ovum
5
PERINGKAT KEDUA
ALAQAH : Peringkat pembentukan alaqah ialah pada hujung minggu
pertama / hari ketujuh . Pada hari yang ketujuh telor yang sudah disenyawakan itu
akan tertanam di dinding rahim (qarar makin). Selepas itu Kami mengubah nutfah
menjadi alaqah.
Firman Allah yang bermaksud
" Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi alaqah"
al-Mukminun : 14
Kebanyakan ahli tafsir menafsirkan alaqah dengan makna segumpal darah.
Ini mungkin dibuat berasaskan pandangan mata kasar. Alaqah sebenarnya suatu
benda yang amat seni yang diliputi oleh darah. Selain itu alaqah mempunyai
beberapa maksud :
sesuatu yang bergantung atau melekat
pacat atau lintah
suatu buku atau ketulan darah
Peringkat alaqah adalah peringkat pada minggu pertama hingga minggu
ketiga did alam rahim.
PERINGKAT KETIGA
MUDGHAH : Pembentukan mudghah dikatakan berlaku pada minggu
keempat. Perkataan mudghah disebut sebanyak dua kali di dalam al-Quran iaitu
surah al-Hajj ayat 5 dan surah al-Mukminun ayat 14
Firman Allah yang bermaksud
"lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging"
al-Mukminun : 14
Diperingkat ini sudah berlaku pembentukan otak, saraf tunjang, telinga
dan anggota-anggota yang lain. Selain itu sistem pernafasan bayi sudah
terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam otot-otot ibu kini mempunyai saluran
darahnya sendiri. Jantung bayi pula mula berdengup. Untuk perkembangan
seterusnya, darah mula mengalir dengan lebih banyak lagi kesitu bagi
6
membekalkan oksigen dan pemakanan yang secukupnya. Menjelang tujuh minggu
sistem pernafasan bayi mula berfungsi sendiri.
PERINGKAT KEEMPAT
IZAM DAN LAHM : Pada peringkat ini iaitu minggu kelima, keenam dan
ketujuh ialah peringkat pembentukan tulang yang mendahului pembentukan oto-
otot. Apabila tulang belulang telah dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka
tersebut.
Firman Allah yang bermaksud :
"Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami
membalutkan Izam dengan daging"
al-Mukminun : 14
Kemudian pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang
kompleks. Pada tahap ini perut dan usus , seluruh saraf, otak dan tulang belakang
mula terbentuk. Serentak dengan itu sistem pernafasan dan saluran pernafasan dari
mulut ke hidung dan juga ke pau-paru mula kelihatan. Begitu juga dengan organ
pembiakan, kalenjar, hati, buah penggang, pundi air kencing dan lain-lain
terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu
juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu kelapan semuanya
telah sempurna dan lengkap.
Janin pada usia 12 minggu
7
PERINGKAT KELIMA
NASY'AH KHALQAN AKHAR : Pada peringkat ini iaitu menjelang
minggu kelapan , beberapa perubahan lagi berlaku. Perubahan pada tahap ini
bukan lagi embrio tetapi sudah masuk ke peringkat janin.Pada bulan ketiga,
semua tulang janin telah terbentuk dengan sempurnanya Kuku-kukunya pun mula
tumbuh. Pada bulan keempat, pembentukan uri menjadi cukup lengkap
menyebabkan baki pranatel bayi dalam kandungan hanya untuk menyempurnakan
semua anggota yang sudah wujud. Walaupun perubahan tetap berlaku tetapi
perubahannya hanya pada ukuran bayi sahaja.
Janin mendapat makanan melalui uri
PERINGKAT KE ENAM
NAFKHUR-RUH : Iaitu peringkat peniupan roh. Para ulama Islam
menyatakan bilakah roh ditiupkan ke dalam jasad yang sedang berkembang?
Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan roh ini berlaku selepas empat puluh
hari dan selepas terbentuknya organ-organ tubuh termasuklah organ seks. Nilai
kehidupan mereka telah pun bermula sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam
rahim perkembangan mereka bukanlah proses perkembangan fizikal semata-mata
tetapi telahpun mempunyai hubungan dengan Allah s.w.t melalui ikatan kesaksian
sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A'raf : 172.
Dengan ini entiti roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan
martabat dan kejadian insan disisi Allah s.w.t
8
“Konsep AL-Qur'an Tentang Tata Surya
A. PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
Teori Big bang
Teori big bang merupakan teori saintifik mengenai penciptaan atau
kelahiran alam semesta. Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori big bang
adalah George Lemaitre, seorang ahli astronomi dari Belgia pada tahun 1920-an.
Ia menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar tahun yang lalu semua materi di
angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi) dengan ledakan yang hebat,
kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk
alam semesta. Menurut teori tersebut, alam semesta ini telah diciptakan kira-kira
10 hingga 20 milyar tahun yang lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan
kosmikyang bertaburan ke seluruh arah di alam makrokosmos.
Sebagian ilmuwan muslim mengklaim bahwa teori big bang ini telah
diinformasikan dalam al Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu, yaitu dalam
surat al Anbiya ayat 30 yang berbunyi :
كفروا الذين ير كل أولم الماء من وجعلنا ففتقناهما رتقا كانتا واالرض السموات ان
يؤمنون افال حي شيء
Artinya : “Dan apakah oarng-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ???”
Ayat ini berikut penjelasannya telah disampaikan kepada Dr. Alfred
Krohmer seorang geolog termasyhur dunia dalam suatu konfrensi tentang
mukjizat Al Quran yang diselanggarakan di Saudi Arabia. Setalah memahami
9
artinya dia berteriak: “mustahil .mustahil kalau hakekat-hakekat ini telah
tercantum dalam kitab manapun sejak 14 abad yang lalu. Hakekat tersebut baru
ditemukan dan diketahui beberapa tahun yang lalu. Dan untuk mengetahuinyapun
harus dengan menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta memakan
waktu yang lama, khususnya tentang tata surya yang satu kesatuan ”.
Memang suatu kemustahilan kalau 14 abad yang lalu yang belum
ditemukannya alat-alat semodern dewasa ini ada orang yang berpendapat bahwa
seluruh alam ini dulunya satu yang dalam memunculkan ide itu harus
menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta waktu yang lama. Akan
tetapi apa yang dikatakan Muhammad SAW sejak 14 abad yang lalu benar-benar
merupakan hakekat yang tidak bisa dibantah. Ilmu modern pun terpaksa
menetapkan dan membenarkannya.
Kita masih ingat sewaktu diadakan penerbangan peercobaan ke bulan dan
pengambilan unsur-unsur yanh ada di permukaan bulan dengan tujuan untuk
menemukan bahan-bahan obat-obatan yang tidak ada di Bumi atau setidaknya bila
bahan tersebut dicampurkan dengan bahan yang ada di Bumi dapat menghasilkan
unsur-unsur baru yang belum pernah dikenal manusia. Namun apa yang terjadi,
manusia akhirnya sampai ke bulan dan pulang dengan membaya bebatuan yang
ada di permukaan serta bawah permukaan bulan. Ternyata unsur-unsur penyusun
bebatuan itu sama dengan unsur-unsur penyusun permukaan bumi. Hal ini
membuktikan bahwa dulunya bumi dan bulan pernah menjadi satu kesatuan
seperti teori big bang dan ayat 30 surat al-Anbiya’ tersebut.
Langit
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, langit berarti yang terbentang di
atas bumi, tempat bintang-bintang, tenda pada tempat tidur, papan yang
terbentang di atas bilik, kamar di bawah atap, bagian rongga mulut bagian
atas. Sedangkan menurut istilah ilmu pengetahuan langit adalah segala sesuatu
yang ada di sekeliling benda-benda yang terdiri dari bintang-bintang dan tata
surya. Di dalam Al-Qur’an langit diterangkan dengan menggunakan kata as-
10
sama atau as-samawat yang berarti atap,awan, hujan,dan tiap-tiap yang ada di
atasmu.
Jika kita memandang ke arah langit, maka banyak hal yang dapat kita lihat
banyak keajaiban dan kekuasaan Allah di sana. Namun yang tidak dapat kita
ketahui adalah jauh lebih banyak dari yang dapat kita lihat dengan mata
telanjang. Allah berfirman dalam surat Fushshilat ayat 11
أتينا قالتا كرها أو طوعا ائتيا لألرض و لها فقال دخان وهى السماء إلى استوى ثم
.طائعين
Artinya : “ Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
berupa asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya
menjawab: kami datang dengan suka hati”.(QS. Fushshilat:11)
Melalui ayat di atas Allah menyampaikan bahwa langit itu dahulunya
berupa asap, dimana hal ini baru bisa dibuktikan pada zaman modern ini dengan
menggunakan teknologi yang canggih. Bila kita pergi ke observatorium bintang
dan kita mengarahkan teropong ke langit pasti ada asap itu di langit. Hingga saat
ini, sisa-sisa asap tersebut membentuk bintang dan planet.
Langit bukanlah ruangan kosong tanpa isi, tempat-tempat kosong di antara
bintang-bintang sebenarnya penuh dengan perantara ajaib, di mana tidak mampu
kekuasaan manusia menghitungnya. Benda-benda yang mengisi langit antara lain:
· Meteor; adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi
yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan meteor dan udara
dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang cepat tersebut
menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya
seperti bintang jatuh.
· Meteorit; adalah benda-benda di luar angkasa yang mempunyai kecepatan
yang tinggi. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat
banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan dan kandungan, warna, sifat,
dan sebagainya.
· Komet; adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki
orbit garis edar sendiri yang berbentuk sangat lonjong. Komet biasa
11
disebut sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan
memiliki ekor gas debu yang sangat lonjong.
· Satelit; adalah benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit
peredaran sendiri. Satelit bersama planet yang dikelilinginya secara
bersama-sama mengelilingi bintang. Bulan adalah satelit alami yang
dimiliki oleh bumi yang bersama bumi mengelilingi matahari. Sedangkan
satelit Palapa, satelit B1, dan sebagainya adalah satelit buatan manusia
yang digunakan untuk tujuan tertentu, seperti komunikasi, intelejensi,
riset, dan sebagainya.
· Bintang; adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan
memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat
dengan bumi adalah matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-planet
anggota tata surya seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan seterusnya.
· Planet; adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata
surya. Planet tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri, namun dapat
memantulkan cahaya.
Bumi
Secara etimologi, bumi berarti tanah, permukaan jagat, dan dunia. Bumi
merupakan planet ketiga dalam galaksi bimasakti yang hingga saat ini merupakan
satu-satunya planet yang bisa dihuni oleh makhluk hidup.
Bumi diperkirakan telah mencapai usia 4,6 milyar tahun. Bumi terbentuk
dari awan dan debu kosmik yang mengelilingi matahari yang saat itu masih
merupakan salah satu bintang baru. Menurut para ilmuan, berkumpulnya molekul-
molekul debu kosmik itu dipengaruhi oleh listrik statis dan gaya gravitasi. Proses
ini berlangsung secara bertahap. Setelah melewati masa yang sangat panjang,
pada akhirnya terbentuklah bumi.
Dahulu, manusia menganggap bahwa bentuk bumu adalah datar, diam, dan
tak bergerak. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan,
manusia mulai menyadari bentuk bumi yang sebenarnya yaitu bulat yang
12
dibuktikan dengan hasil foto-foto satelit luar angkasa buatan manusia. Hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat An-Naba ayat 6.
االرضمهادا نجعل .ألم
Artinya: “ bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan.”
Selain penemuan bentuk bumi yang bulat, bumi juga berotasi serta
berrevolusi. Dengan ukuran yang mencapai 1083 juta kg² dan membawa berbagai
makhluk, bumi bisa menjalankan tiga jenis putaran sekaligus, yaitu berputar pada
porosnya satu kali putaran dalam sehari, mengelilingi matahari satu kali putaran
dalam putaran dalam setahun, dan mengiringi matahari untuk mengelilingi pusat
galaksi. Hal ini membuktikan bahwa bumi bukanlah sebuah benda yang statis,
diam, dan tak bergerak seperti yang telah diyakini oleh orang-orang zaman
dahulu. Lagi-lagi Al-Qur’an telah menyebutkan hal itu dalam surat An-Naml ayat
88.
شيءۚ كل اتقن الذى الله صنع مرالسحابۚ تمر وهي جامدة تحسبها الجبال ۚ وترى ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ
تفعلون بما خبير انه
Artinya : “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia itu tetap
ditempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.(begitulah) perbuatan
Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesunggunya Allah maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. An-Naml:88)
B. PERKEMBANGAN ALAM SEMESTA
Allah SWT berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 47 yang berbunyi:
لموسعون انا و باييد بنيبها والسماء
Artinya: “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.(QS. Adz-Dzariyat:47).
Kata “langit”, sebagai mana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan
dibanyak tempat dalam Al-Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta.
Sedangkan kata “meluaskannya” dalam Al-Qur’an bisa diartikan bahwa alam
semesta mengalami perluasan atau mengembang. Dengan hanya beberapa
pegecualian lokal, semua galaksi yang kita lihat di angkasa terlihat berlari
13
menjauh dari kita. Dan semakin jauh mereka berada, semakin cepat mereka
terlihat bergerak. Hal ini berarti bahwa keseluruhan Alam semesta sedang
mengembang seolah-olah berasal dari ledakan yang sangat dahsyat miliaran tahun
yang lalu.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa galaksi-galaksi bargerak
menjauh dari galaksi kita secara kontinu. Para ilmuan menganalogikan galaksi
dengan sebuah balon yang diisi udara sampai ukurannya membesar. Selanjutnya,
setiap titik (yang melambangkan galaksi) pada balon itu bergerak saling menjauh.
Hal ini menunjukkan bahwa titik-titik yang melingkupi galaksi Bimasakti
semakin menjauh.
Meskipun alam semesta terus menngembang dan galaksi-galaksi menjauh
secara kontinu alam semesta tidak akan mengalami kekosongan. Karena
sesungguhnya, galaksi-galaksi baru selalu bermunculan mengisi kekosongan
tersebut. Galaksi bari ini terbentuk dari hedrogen dan gas-gas alam melalui
perputaran dan pengumpulan akibat gaya gravitasi. Selanjutnya terjadilah
pemadatan gas yang dihimpun oleh bintang-bintang. Dengan demikian, gas
alam(hedrogen) merupakan materi dasar dari alam semesta.
C. BERAKHIRNYA ALAM SEMESTA
Setelah mengalami perkembangan yang begitu pesat, pada saatnya alam
semesta ini akan mencapai titik akhir keberadaannya. Hal ini ditandai dengan
datangnya hari kiamat. Kiamat adalah hari terakhir dalam kehidupan ini, yaitu hari
dimana dunia dan seisinya mengalami bencana besar, kebinasaan, dan kerusakan
yang teramat dahsyat.
Kiamat merupakan sebuah kepastian baik dalam ranah agama maupun
sains. Dalam islam iman kepada hari kiamat adalah termasuk rukun iman yang
kelima. Al-Qur’an dan hadits telah menyinggung hari kiamat. Namun, Allah tidak
memberi tahu kapan hari kiamat itu terjadi.
هوۚ اال لوقتها يجليها ال عندربىۚ علمها انما قل ايانمرسهاۚ الساعة عن ۚ يسألونك ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ ۚ
السموتواالرضۚ في ۢ � ۗ �ثقلت � ۗ بغتتة الا أ�تيكم الله يسألونك لات عند علمها انما قل حفيعنهاۚ ۗ �كأنك
يعلمون الناسال اكثر ولكن
14
Artinya : “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, “ bilakah
terjadinya???” katakanlah, “sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah
pada sisi Tuhanku, tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu
kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk)
yang di langit dan dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu
melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu
benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, “sesungguhnya pengetahuan tentang
hari kiamat itu adalah disisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.”(QS. Al-A’raf: 187)
Ayat di atas adalah satu diantara banyak ayat lainya yang menjelaskan dan
menjabarkan mengenai hari kiamat agar menjadi pelajaran bagi kita. Bagi
seseorang yang mengetahui bidang-bidang ilmiah mengenai kebumian dan
antariksa tentu akan membayangkan suatu tafsir atau interpretasi ilmiah tersendiri.
Kronologi hari kiamat dalam Al-Qur’an banyak diterangkan dengan
begitu jelas. Gambaran yang diberikannya sesuai dengan kemampuan nalar
manusia. Skenario-skenario kiamat yang digambarkan oleh para ilmuan, pikiran
kita, dan A Rolland Emmerica film dalam film fenomenal 2012 hanya merupakan
sebagian peristiwanya menurut Al-Qur’an.
Peristiwa tergulungnya matahari, berjatuhannya bintang-bintang,
terbukanya langit, benturan matahari dan bulan, bumi bergoncang hebat,
keluarnya isi perut bumi, gunung-gunung hancur menjadi rata, lautan menjadi
panas dan meluap adalah sebagian dari tanda-tanda kiamat dalam Al-Qur’an. Bila
tanda-tanda itu muncul pada jangka waktu yang sama, maka terjadilan hari kiamat
sebagai akhir dari adanya alam semesta. Seperti yang dinyatakan dalam sebuah
hadits yang berarti: tanda-tanda yang terjadi setelah tanda yang lain seperti butiran
manik-manik sebuah kalung yang jatuh satu persatu ketika talinya putus. (HR.
Tirmidzi)
III. KESIMPULAN
15
Dari pemaparan di atas, diketahui bahwa selain berisi ayat-ayat akidah,
tauhid, dan muamalat, al-Quran juga berisi konsep-konsep alam
semesta. ALQuran menjelaskan mulai dari penciptaan, perkembangan, hingga
akhir alam semesta yang ditandai dengan datangnya hari kiamat. Konsep al-Quran
yang telah ada sejak 14 abad yang lalu itu baru bisa dibuktikan pada akhir-akhir
ini dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Al-Quran
merupakan lautan luas yang dalam, penuh dengan permata dan simpanan
kekayaan yang tak ternilai harganya yang tidak akan mungkin ditemukan kecuali
oleh para penyelam ulung yang memiliki dan memberdayakan nalar rasionya dan
sinar keimanan.
1. Teori Nebulae atau Nebular Hyphothesis (Kant-Laplace) , Dikatakannya
bahwa di jagad raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan.
Bagian tengah kabut itu lama-kelamaan berubah menjadi gumpalan gas yang
kemudian menjadi Matahari. Bagian kabut sekitarnya kemudian berubah menjadi
planet-planet dan satelitnya.Pada waktu yang hampir bersamaan , tanpa ada
komunikasi, seorang ahli Fisika Prancis bernama Pierre Simon de Laplace,
mengemukakan teori yang hampir sama.Dikatakannya bahwa tata surya berasal
dari kabut panas yang berpilin. Karena pilinan itu maka kabut tersebut
membentuk bentukan yang bulat seperti bola raksasa . Semakin kecil bola
tersebut maka semakin cepatlah pilinannya. Akibatnya bentuk bola itu kemudian
memepat di bagian kutubnya dan melebar dibagian ekuatornya. Kemudian
sebagian massa gas di ekuatornya menjauh dari gumpalan intinya dan
membentuk gelang-gelang.Lama kelamaan gelang-gelang itu berubah menjadi
gumpalan padat. Gumpalan padat itulah yang kemudian menjadi planet-planet dan
satelitnya. Sedangkan bagian inti kabut itun tetap berbentuk gas pijar yang
kemudian kita sebut matahari sekarang ini.
2. Teori Planetisimal ( Moulton dan Chamberlin ), Teori ini menyatakan
bahwa matahari yang kita lihat sekarang memang sudah ada sebagai salah satu
dari bintang-bintang yang banyak. Pada suatu masa ada sebuah bintang lain yang
berpapasan dengan matahari tersebut pada jarak yang tidak terlalu jauh. Sebagai
16
akibatnya maka terjadilah pasang naik pada permukaan matahari maupun pada
permukaan bintang tersebut. Akibat selanjutnya maka sebagian dari massa
matahari tersebut ada yang tertarik ke arah bintang.Pada waktu bintang itu
menjauh, menurut Moulton dan Chamberlin, sebagian dari massa matahari
tersebut jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke
ruang angkasa. Bagian yang terhambur ke ruang angkasa inilah yang dinamakan
planetisimal yang kemudian menjadi planet-planet dan satelitnya kemudian
beredar pada orbitnya.
3. Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys), Teori Pasang-Surut yang hampir
sama dengan teori Planetisimal.Jeans dan Jeffreys mengemukakan bahwa setelah
bintang itu menjauh maka massa matahari yang lepas itu membentuk bentukan
cerutu yang menjolok ke arah bintang. Kemudian sebagai akibat bintang yang
semakin menjauh maka masa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan
gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan gas itulah yang kemudian menjadi
planet-planet dan satelitnya yang kemudian beredar pada orbitnya.
4. Teori Bintang Kembar, Satu lagi teori yang hampir sama dengan teori
Planetisimal dan di kemukan kira-kira pada tahun tahun 1930. Teori ini
menyatakan bahwa dahulu memang sudah ada dua buah bintang kembar. Salah
satu dari bintang kembar itu kemudian meledak dan menjadi berkeping –keping.
Karena pengaruh gravitasi bintang yang tidak meledak maka kepingan-kepingan
itu berputar mengelilingi bintang tersebut. Bintang yang tidak meledak itu
kemudian menjadi matahari yang kita lihat sekarang. Kepingan-kepingan yang
berputar mengelilinginya kemudian menjadi planet-planet dan satelit-satelit.
5. Teori Awan Debu atau Proto Planet (von Weizsaecker), Teori ini
menyatakan bahwa tata surya itu terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu.
Sampai sekarang ini di alam semesta masih bertebaran gumpalan awan seperti itu.
Kurang lebih 5.000 juta tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan itu mengalami
pemampatan. Pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke
bagian pusat awan itu kemudian membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.
Lama-kelamaan gumpalan gas itu memipih sehingga menyerupai bentuk cakram
yang tebal dibagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya.Bagian tengah cakram
17
ini berpilin lebih lambat daripada bagian tepinya. Parttikel-partikel dibagian
tengah ini saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar.
Bagian inilah yang kemudian menjadi matahari.Bagian paling luar berputar sangat
cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih
kecil. Gumpalan-gumpalan ini berpilin juga seperti gumpalan bola semula.
Gumpalan-gumpalan ini kemudian menjadi dingin lalu membeku. Gumpalan-
gumpalan yang membeku inilah yang kemudian menjadi planet-planet dan
satelitnya dan beredar pada garis edarnya.
Ketika sesi tanya jawab saya mengacungkankan tangan dan bertanya kepada
astronom tersebut,
"Maaf Pa menurut pendapat Bapa, mana diantara 5 teori atau hipotesa tersebut
yang paling benar?".
Atronom tersebut menjawab:" Karena ini teori atau hipotesa, maka tidak ada yang
mutlak benar, karena mungkin besok bisa saja hipotesa-hipotesa tersebut mungkin
berubah!"
Selanjutnya saya menjelasakan: "Maaf Pa, saya seorang Muslim, menurut
kitab suci saya Al-Qur'an ada teori yang mendekati benar, yaitu teori Kabut
Nebulae, seperti tercantum dalam Qur"an ( lalu saya bacakan ayat Al-Qur'an surat
Fusilat : 11 dan saya jelaskan artinya), "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan
langit dan langit itu masih merupakan asap (kabut), lalu Dia berkata kepadanya
dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka
hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati
(sukarela)".
Mendengar penjelasan saya tersebut teman-teman saya peserta seminar
yang terdiri dari Guru Fisika dan Geografi Kota Bandung secara spontan bertepuk
tangan dengan meriah.
Kemudian saya melanjutkan :"Maaf, dengan tidak ada maksud suudzon,
ada kemungkinan Kant-Laplace membuat hipotesanya dengan mengutip dari ayat
Al-Qur'an tersebut karena Al-Qur'an turun jauh lebih dahulu dari pertama kali
hipotesa mereka dipublikasikan!
Astronom itupun hanya terdiam.
18
Kemudian saya melanjutkan:"Ujung ayat ini yang berbunyi kami datang
dengan sukarela artinya semua benda di bumi ini patuh dan tunduk kepada Alloh,
karena ayat ini bercerita tentang langit dan bumi, maka inilah teori gravitasi Alloh
(sunatulloh), yang sekarang terkenal dengan teori Hukum Gravitasi Newton"
Berbicara tentang gravitasi, pernahkah kita berfikir berapa kecepatan
benda jatuh dari suatu ketinggian ketika sampai dipermukaan tanah?
Bagi yang pernah menaiki pesawat terbang mungkin tahu bahwa
ketinggian terbang pesawat adalah antara 10 km sampai 11 km. Kita angap saja 10
km atau 10.000 meter.
Andaikan ketika pada ketinggian tersebut pesawat mati mesinnya dan
jatuh, maka kecepatan pesawat tersebut ketika tiba dipermukaan bumi adalah
sesuai dengan rumus kecepatan benda yang jatuh bebas, (anggap percepatan
gravitas (g) = 10 m/s:) yaitu,
kecepatan = √(2 x percepatan gravitasi x tinggi)
kecepatan = √2gh
kecepatan = √(2 x 10 x 10.000)
kecepatan = √(200.000)
kecepatan = 447 m/s atau
kecepatan = 1.609,2 km/jam
Jadi kecepatan pesawat ketika tiba dipermukaan tanah adalah 1.609,2
km/jam. Subhanalloh kecepatan yang sangat tinggi.
19