hubungan viskositas plasma dengan ldl kolesterol pada penderita diabetes
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA VISKOSITAS PLASMA
DENGAN LDL-KOLESTEROL PADA
PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
RSUD GAMBIRAN KEDIRI
Kartika Arum
20110011
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
E. PENELITIAN TERKAIT
BAB I
LATAR BELAKANG
Kemenkes 2013 penyakit tidak menular (PTM).
Diabetes MelitusDepkes 2011 →kasus
akan meningkat mencapai 21,3juta pada tahun 2030
Glukosa berlebih menyebabkan otot dan
hati tidak mampu menyimpan → lemak →
dislipidemia
Dislipidemia → kardiovaskuler resistensi
pembuluh darah, gangguan oksigen,
pecanhya pembuluh darah meningkatkan viskositas
darah.
Sejumlah peneliti menemukan, bahwa
kekentalan darah diubah pada diabetes.
Dari latar belakang di atas maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai Diabetes Melitus, yaitu dimana peneliti ingin membuat hubungan viskositas plasma dengan LDL-kolesterol.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah hubungan antara viskositas plasma dengan LDL
kolesterol pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di RSUD
Gambiran Kediri ?
2. Bagaimanakah nilai viskositas plasma pada penderita diabetes
mellitus tipe 2 ?
3. Bagaimanakah kadar LDL-kolesterol pada penderita diabetes
mellitus tipe 2 ?
C. Tujuan Penelitian
• Tujuan Umum :
• Tujuan Khusus:
1. Bagi Penulis :
2. Bagi Akademi :
3. Tenaga Analis :
4. Bagi Masyarakat :
1. Neetu Mishra dan Neelima Singh
2. Ratih, dkk, 2010
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
DM TIPE 2
DISLIPIDEMIA DAN LDL
VISKOSITAS
HUBUNGAN VISKOSITAS
DGN LDL PADA DM TIPE 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Diabetes Melitustipe 2
• Resistensi insulin perifer
• Peningkatanproduksi glukosahepatik
• Kerusakan sel βpankreas
DISLIPIDEMIA DAN LDL
• Kelainanmetabolisme lipid
• Peningkatankadar kolesteroltotal, LDL, TG danpenurunan kadarHDL
• LDL= komponenutama lipoprotein yang membawalamak/kolesteroldari hati ke sel
VISKOSITAS
• Faktor yang mempengaruhi
• Viskometer danmacamnya
B. KERANGKA KONSEP
Diabetes Melitus tipe 2
Glukosa dalam otot meningkat
kemampuan hati dan otot menurun
lemak menumpuk
LDL meningkat
HDL rendah
Trigliserida dan kolesterol
meningkat
Viskositas
plasma
meningkat
Penyumbatan
pembuluh darah
/ Aterosklerosis
Komplikasi diabetes
melitus
Komplikasi akut Komplikasi
kronik
Ketoasisosis
Hipoglikemi
KomaKardiovaskular
(penyakit jantung
koroner)
Pembuluh darah kaki
Pembuluh darah otak
Penyakit ginjal
Penyakit mata
Penyakit neuropati
mikrovaskular makrovaskular
HIPOTESA
• Ho : Tidak ada hubungan antara nilaiviskositas plasma dengan LDL- kolesterolpenderita diabetes melitus tipe 2.
• H1 : Ada hubungan antara nilai viskositasplasma dengan LDL-kolesterol penderitadiabetes melitus tipe 2.
BAB III
METODE PENELITIAN
• Studi KORELASI(cross sectional survey).
Desain penelitian
• Laboratorium RSUD GambiranKediri
Tempat Penelitian
• Populasi Penelitian Penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Gambiran Kediri
• Sampel Sampel plasma penderitadiabetes melitus tipe 2
• Teknik Pengambilan Sampel
• aksidental sampling
Populasi, sampel dan
teknik sampling
2. Variabel Dependen
Viskositas plasma LDL-kolesterol
1. Variabel Independen
DM tipe 2
Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala
pengukuran
1 (variable
dependen)
Viskositas
plasma
Bagian cair darah yang
sebagian besar terdiri atas air,
elektrolit, protein darah, dan
faktor koagulasi.
Fluida, kekentalan plasma
viskometer Ratio
2 (variable
dependen)
LDL-
kolesterol
Komponen utama lipoprotein
membawa lemak dan
kolesterol yang sangat tinggi,
dibuat dari lemak endogenous
di hati.
Kolesterol total,
trigliserida, HDL-
kolesterol
Photometer
dengan
formula
Friedwald
Ratio
3 (Variable
Independe
n)
DM tipe 2
gangguan heterogen yang
disebabkan oleh kombinasi
genetik dan faktor lingkungan
yang mempengaruhi sel β
pankreas dan sensitivitas
insulin pada jaringan target.
Glukosa darah sewaktu,
glukosa darah puasa,
glukosa darah 2 jam
setelah makan
Glukometer Ratio
Definisi Operasional
Prosedur
Cara kerja viskometer:Letakkan Viskometer tegak lurus di dalam wadah berisi air, kemudian masukkan 10 ml cairan melalui tabung C, hindari terbentuknya gelembung hingga permukaan cairan terletak pada ruang D.Isap cairan dari ujung tabung E dengan menggunakan push ball hingga permukaan cairan terletak pada tanda A. Hindari terbentuknya gelembung.Lepaskan push ball dan catat waktu selama permukaan cairan bergerak dari tanda A sampai B.Hitung nilai viskositasnya.Perlakuan di atas dilakukan pada sampel (plasma) dan air (digunakan sebagai pembanding)
Cara kerja mengukur BJ :
•Siapkan piknometer yang bersih dan kering.
•Timbang piknometer dalam keadaan kosong.
•Isi piknometer dengan 10 ml cairan (plasma) kemudian ditimbang.
•Sampel (plasma) dikeluarkan kemudian pignometer dibersihkan dan dikeringkan.
•Isi pignometer dengan 10 ml air (digunakan sebagai pembanding) kemudian ditimbang pada
suhu yang sama.
•Hitung selisih piknometer sesudah dan sebelum diisi dengan cairan.Kemudian dibandingkan antara berat selisih sampel (plasma) dengan berat selisih air.
Berat jenis= berat pikno plasma – berat pikno kosong
berat pikno air- berat pikno kosong
Ƞ = ρ1 x t1
ρ2 x t2
Rumus viskositasplasma
Keterangan : Ƞ = nilai viskositas plasma ρ1 = berat jenis dari plasma ρ2 = berat jenis dari air t1 = waktu mengalirnya plasma pada viskom
Pemeriksaan LDL-kolesterol• Pra Analitik
Persiapan pasien :
Puasa 10-14 jam
Tidak boleh merokok dan olah raga tetapi boleh minum air putih
Tidak mendapat obat yang mempengaruhikadar lemak dalam 2 minggu terakhir
• Persiapan Sampel :
Pada saat pengambilan darah pemasangan tourniquet sebaiknya tidak lebih dari 1 menit.
Serum segera dipisahkan dari sel darah merah sesegera mungkin.
Sampel segera diperiksa tidak usah disimpan atau dibekukan.
Bila sampel ikterus atau hemolisis sebaiknya dilakukan pengambilan sampel ulang.
• Analitik
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode Indirek Formula Friedewald.
Dengan rumus :
HDL+ Trigliserida
5LDL-kolesterol = koletserol total –
Formula ini tidak dapat digunakan pada kadar trigliserida>400 mg/dl ( Hardjoeono, 2009).
KERANGKA KERJA
Teknik Sampling
accidental sampling
Populasi penderita DM
tipe 2
Sampel
Plasma EDTA
Viskositas LDL-kolesterol
Kesimpulan
Analisa data dan
laporan
Hasil
• Analisa Data
Analisa data yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara viskositas plasma
dengan ldl-kolesterol pada penderita diabetes
melitus tipe 2 adalah korelasi Person.
• Setelah data terkumpul akan diedit, dikoding dan dientry didalam file komputer dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows.
• Nilai korelasi menurut sugiyono dalam menginterpretasikan koefisien korelasi sebagai berikut :
• 0,00-0,199 = sangat lemah• 0,20-0,399 = rendah• ` 0,40-0,599 = sedang• 0,60-0,799 = kuat• 0,80-1,000 = sangat kuat
Etika Penelitian
• Inform Concent (Lembar Persetujuan Menjadi Responden)
• Anonimity (Tanpa Nama)
• Confidentiality (Kerahasiaan)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
No. Kode sampel P/LKadar glukosa
( mg/ dl)
Kadar ldl
(mg/dl)
Viskositas
(poiss)
1 R1 P 302 32 1,0991
2 R2 L 306 36 1,1044
3 R3 L 308 38 1,1044
4 R4 P 309 42 1,1099
5 R5 P 315 90 1,1151
6 R6 L 316 92 1,1096
7 R7 P 317 89 1,1151
8 R8 L 318 78 1,1150
9 R9 L 319 103 1,1098
10 R10 P 320 90 1,1152
11 R11 L 321 95 1,1099
12 R12 L 323 84 1,1151
13 R13 L 324 102 1,1151
14 R14 P 326 106 1,1152
15 R15 P 327 111 1,1151
16 R16 P 331 110 1,1206
17 R17 P 336 109 1,1206
18 R18 P 327 137 1,1207
19 R19 L 352 77 1,1207
20 R20 L 356 118 1,1208
21 R21 L 361 162 1,1207
22 R22 P 363 138 1,1206
23 R23 P 371 166 1,1208
24 R24 L 397 172 1,1206
25 R25 L 405 152 1,1027
26 R26 L 468 161 1,1260
27 R27 L 504 154 1,1261
28 R28 L 508 168 1,1261
29 R29 L 510 164 1,1313
30 R30 L 566 92 1,1315
ANALISA DATAcorrelation
kadar_LDL viskositas
kadar_LDL
Pearson Correlation 1 .650**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
viskositas
Pearson Correlation .650** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Nilai korelasi Pearson sebesar 0,650 menunjukan korelasi positif atau
searah artinya ada hubungan yang signifikan cenderung kuat.
Hasil
Kode sampel P/LKadar glukosa
( mg/ dl)
Kadar ldl
(mg/dl)
Viskositas
(poiss)
R4 P 309 42 1,1099
R5 P 315 90 1,1151
Table IV.1 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan
PEMBAHASAN
• Menurut penelitian yang dilakukan oleh Neetu Mishra dan
Neelima Singh (2013), Ada hubungan yang signifikan
ditemukan antara viskositas darah dengan LDL- kolesterol.
Peningkatan peroksidasi lipid dapat merusak fungsi
membran dengan menurunkan fluiditas membran dan
mengubah aktivitas enzim yang terikat membran dan
reseptor.
• Apabila LDL teroksidasi dalam jumlah berlebihan,
makrofag akan berubah menjadi “sel busa” yang dijumpai
di lesi aterosklerotik (Ganong, 2008).
Lanjutan ..
Kode
sampelP/L
Kadar glukosa
( mg/ dl)
Kadar ldl
(mg/dl)
Viskositas
(poiss)
R11 L 321 95 1,1099
R12 L 323 84 1,1151
R30 L 566 92 1,1315
Table IV.1 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan
Lanjutan..
• Sejumlah peneliti menemukan bahwa ada perubahan
kekentalan darah pada diabetes, dimana osmolaritas darah
meningkat karena meningkatnya kadar gula, lalu permeabilitas
kapiler meningkat, sehingga meningkatkan hematokrit dan
kemudian viskositas plasma (Mishra dkk, 2013).
• Meningkatnya viskositas plasma dengan kadar LDL rendah
dapat disebabkan jika penderita diabetes rutin kontrol,
pengaruh aktivitas, tidak adanya riwayat sebelumnya maupun
obat-obatan sehingga kadar LDL cenderung tidak ada
kenaikan.
BAB V
PENUTUP• KESIMPULAN
• Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 18 Mei-18Juni 2014 dan berdasarkan hasil uji statistik menggunakankorelasi Pearson :
1. Didapatkan nilai rata-rata nilai viskositas plasma yaitu 1,12poiss.
2. Didapatkan nilai rata-rata kadar LDL-kolesterol yaitu 108,93mg/dl.
3. Dimana nilai signifikasi adalah 0,00 yang kurang dari α =0,05 atau (p < 0,05)
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan
H1 diterima artinya ada hubungan nilai viskositas
plasma dengan kadar LDL-kolesterol
DAFTAR PUSTAKA• Gandasoebrata,R.2007.Penuntun Pratikum Laboratorium Klinik.Jakarta:Dian Rakyat. Hal 7-9Hani, A.
Ruslan.(2010). Teori dan Aplikasi Fisika Kesehatan.Yogyakarta: Nuha Medika. Hal.71.
• Kosasih, E.N dan Kosasih, A.S (2008). Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik. Jakarta : Karisma Publishing Group. Hal 275-27
• Notoatmojo,Soekidjo.,2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
• Nursalam. 2009. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skrips, Tesis danInstrumen Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.
• Ping, H. & Shizhu, W. (2012). Principles of Tribology. Cina: Tsinghua University Press .
• Soedojo, Peter.,2004. Fisika Dasar. Yogyakarta : CV Andi Offset. Hal 45-46.
• Sutanto.,2010. Penyakit Modern; Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol dan Diabetes. Yogyakarta: CV AndiOffset. Hal 141-167
• Sutedjo, AY. 2009. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Yogyakarta: Penerbit Amara Books. Hal.116.
• http://perkeni.org/diabetes-melitus-tipe2/. Diakses pada hari Selasa 21 Januari 2014 pukul 10.00 WIB.
• http://qrmastore.com/parameter-ujian/ diakses pada hari Selasa 21 Januari 2014 pukul 10.00 WIB.
• Suyono, Slamet.,2009. Buku Ajar Ilmu Penyaki Dalam. Jakarta : Internal Publishing. Hal 1873-1875
• http://id.shvoong.com/medicine-and-heath/diet-and-exercise/1984768-etiologi/. Diakses pada hari Jum’at 24 januari 2014 pukul 15.00 WIB
• Widharto.2007. Kencing Manis (Diabetes).Jakarta Selatan:Sunda Kelapa Pustaka
• Widyanto, F.Candra & Triwibowo,2013. Cecep. Trend Disease Trend Penyakit Saat Ini. Jakarta:Trans Info