hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang …repository.unjaya.ac.id/1501/2/gesti...

41
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN 1 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KOLOSTRUM DENGAN MOTIVASI PEMBERIAN KOLOSTRUM DI BPS RAHAYU, NDEMO, DUKUN, MAGELANG KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES Achmad Yani Yogyakarta Disusun Oleh : Gesti Retno Wulandari NPM: 1309063 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN YOGYAKARTA 2012

Upload: hoanghanh

Post on 28-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KOLOSTRUM DENGAN MOTIVASI PEMBERIAN KOLOSTRUM

DI BPS RAHAYU, NDEMO, DUKUN, MAGELANG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh :

Gesti Retno Wulandari NPM: 1309063

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

YOGYAKARTA 2012

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

INTISARI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KOLOSTRUM DENGAN MOTIVASI PEMBERIAN KOLOSTRUM

DI BPS. RAHAYU, DEMO, DUKUN, MAGELANG

Gesti retno wulandari ¹, Ratih Kumoro Jati ², Fatimah Dewi Anggraeni ³

Latar belakang : Hasil Survei Kesehatan Indonesia, wanita di Indonesia yang memberikan kolostrum baru menyentuh angka 51 %. Salah satu cara untuk menurunkan AKB yaitu dengan memberikan kolostrum. Kolostrum mempunyai khasiat untuk membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dari 7 ibu hamil ternyata terdapat 2 (28,5%) ibu yang memahami tentang pengertian, manfaat, dan kandungan dari kolostrum serta 5 (71,4%) ibu yang tidak memahami/mengetahui tentang pengertian, manfaat, kandungan kolostrum. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum di Bps. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang. Metode : penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, subyek penelitian ini adalah 30 ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya di BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang yang diambil dengan metode accidental sampling. Proses pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan reabilitasnya dan analisis data menggunakan uji statistic kendall tau. Hasil : tingkat pengetahuan ibu hamil cukup (63,3%) dan memiliki motivasi kuat (60,0%). Dari hasil analisis kendall tau diperoleh nilai p-value : 0,02 Nilai p < 0,05 dan nilai signifikansi didapatkan Z hitung (4,382) lebih besar dibandingkan harga Z table (2,58). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum di BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang. Kata kunci : tingkat pengetahuan tentang kolostrum, motivasi pemberian kolostrum.

¹Mahasiswa Diploma III kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta ²Dosen tetap STIKES A. Yani Yogyakarta ³ Dosen tetap STIKES A. Yani Yogyakarta

iii

iv

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

ABSTRACT RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMEN ABOUT

COLOSTRUM GIVING COLOSTRUM WITH MOTIVATION IN BPS. RAHAYU, DEMO, DUKUN,

MAGELANG

Gesti retno wulandari ¹, Ratih Kumoro Jati ², Fatimah Dewi Anggraeni ³ Background: Health Survey Indonesia, Indonesia gave women a new colostrum touch the figure of 51%. Based on the results of a preliminary study of seven pregnant women there were two (28.5%) mothers understand about the meaning, benefits, and the content of colostrum and 5 (71.4%) mothers who do not understand / know about the terms, benefits, the content of colostrum. Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship level of maternal knowledge about the motivation of giving colostrum colostrum in Bps. Rahayu, Demo, Shaman, Magelang. Methods: This study is a descriptive analytical study with cross sectional approach, the subject of this study were 30 pregnant women who checked kehamilanya in Bps. Rahayu, Demo, Shaman, Magelang taken with accidental sampling method. The process of collecting data using questionnaires that have been tested and its reliability and validity of data analysis using kendall tau test statistic. Results: Level of knowledge of pregnant women (63.3%) and has a strong motivation (60.0%). From the analysis of values obtained kendall tau p-value: 0.02 p value < 0.05 and Z obtained significance value calculated (4,382) is greater than the price of Z table (2.58). Conclusion: There is a relationship between the level of maternal knowledge about the motivation of giving colostrum colostrum in BPS. Rahayu, Demo, Shaman, Magelang. Keywords: level of knowledge about colostrum, colostrum giving motivation. ¹ Diploma Students III obstetri STIKES A. Yani Yogyakarta ²Lecturer STIKES A. Yani Yogyakarta ³Lectuler STIKES A. Yani Yogyakarta

v

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta , Juli 2012

Gesti Retno Wulandari

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Usulan Penelitian dengan judul “ Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kolostrum Dengan Motivasi Pemberian Kolostrum Di Bps. Rahayu Ndemo, Magelang Tahun 2012” yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir pendidikan Diploma III Kebidanan di STIKES. A. Yani Yogyakarta.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikhlas memberikan bantuan, antara lain kepada yang terhormat : 1. dr. I Edy Purwoko, Sp. selaku Ketua STIKES Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta. 2. Tyasning Yuni A.S.ST, M.Kes, selaku Ketua prodi D3 Kebidanan STIKES

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 3. Ratih Kumoro Jati,S.SiT.M.Kes sebagai pembimbing I dalam penyusunan

proposal Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Fatimah Dewi Anggraeni, S.ST, sebagai pembimbing II dalam penyusunan

proposal Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Ida Nursanti S.Kep,Ns,MPH, selaku penguji Karya Tulis Ilmiah dan banyak

memberikan saran-saran perbaikan pada penulis dalam penyusunan usulan Karya Tulis Ilmiah.

6. Kepala BPS. Rahayu yang telah memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

7. Seluruh Staff Pengajar Jurusan Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

8. Bapak, Ibu, dan Adik tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materil selama penulis menyelesaikan pendidikan serta memberikan teladan dalam segi kehidupan.

9. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan usulan penelitian ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan sebagai perbaikan penulis dan modal dimasa yang akan datang.

Akhir kata, semoga Allah yang Maha Pengasih senantiasa memberi perlindungan dan limpahan karunia kepada kita dan mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi semua. Yogyakarta, 2012 Penulis

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR ISI JUDUL.............................................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii KATA PENGANTAR...................................................................................... iv DAFTAR ISI..................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vi DAFTAR TABEL............................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian........................................................................... 7 E. Keaslian Penelitian .......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ................................................................................. 10 1. Motivasi ....................................................................................... 10 2.Pengetahuan .................................................................................. 15 3.Kolostrum .................................................................................... 22 4.Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian kolostrum ............ 33 5.Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kolostrum

Dengan Motivasi Pemberian Kolostrum ..................................... 36 B. Kerangka Teori ................................................................................ 38 C. Kerangka Konsep…………………………………………………. 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................................... 40 B. Lokasi Dan Waktu Penelian ........................................................... 40 C. Subyek Penelitian……………… .................................................... 40 D. Variabel Penelitian .......................................................................... 41 E. Definisi Operasional ........................................................................ 42 F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 43 G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 47 H. Analisa Data .................................................................................... 49 I. Rencana Jalannya Penelitian ............................................................. 51 J. Etika Penelitian ................................................................................. 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................... 54 B. Pembahasan ..................................................................................... 58 C. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 61

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................................... 63 B. Saran ................................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Teori Penelitian……………………………………. Gambar 2.3 Kerangka Konsep Penelitian………………………………….

38 39

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................................ 42 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan ..................................................................... 43 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi ........................................................................... 43 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi karakteristik Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kolostrum di BPS Rahayu,Demo,Dukun, Magelang ........................ 55 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kolostrum di BPS Rahayu,Demo,Dukun, Magelang ........................ 55 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Motivasi Pemberian Kolostrum di BPS.Rahayu,Demo,Dukun,Magelang ............................................................. 55 Table 4.3 Distribusi Frekuensi Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Kolostrum dengan Motivasi Pemberian Kolostrum di BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang. ................................................................... 56

Table 4.4 Kolerasi Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kolostrum dengan Motivasi Pemberian Kolostrum di BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang. .......................................................................................................... 57

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian Lampiran 2 Pengantar Kuesioner Lampiran 3 Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4 Kuesioner Pengetahuan Tentang Kolostrum Lampiran 5 Kunci Jawaban Lampiran 6 Kuesioner Motivasi Pemberian Kolostrum Lampiran 7 Tabulasi Penelitian Uji Validitas Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Lampiran 9 Hasil Uji Reabilitas Lampiran 10 Tabulasi Penelitian Lampiran 11 Deskriptif Karakteristik Responden Lampiran 12 Distribusi frekuensi Lampiran 13 Hasil Tabulasi Silang Lampiran 14 Pengujian Kolerasi Kendal Tau Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyusui adalah suatu proses yang alamiah dan merupakan suatu seni yang

harus dipelajari kembali, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan

kesempatan kepada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik

saja tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang stabil, perkembangan

spiritual yang positif serta perkembangan sosial yang lebih baik (Roesli, 2000).

Menurut Survei Demografi Keluarga Indonesia (SDKI) tahun 2007, lebih

dari 95% ibu pernah menyusui bayinya, namun yang menyusui dalam satu jam

pertama cenderung menurun dari 8% pada tahun 1997 menjadi 3,7% pada tahun

2002 (DepkesRI, 2007). Dari hasil survei Kesehatan Indonesia, wanita Indonesia

memberikan kolostrum baru menyentuh angka 51 % (Arisman, 2009).

Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 9,7 per

1000 kelahiran hidup. Target angka kematian bayi nasional pada tahun 2010

adalah 40 per 1000 kelahiran hidup, Salah satu cara untuk menurunkan AKB

dengan memberikan kolostrum. Kolostrum mempunyai khasiat untuk

membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera

bersih dan siap menerima ASI. Kolostrum mengandung protein, zat penangkal

infeksi, mineral (terutama K, Na, dan Cl), dan vitamin yang larut dalam lemak (A,

D, E, dan K). Dengan keunggulan yang dimilki kolostrum, cukup jelas bahwa

bayi yang memperoleh ASI sedini mungkin (30 menit sesudah lahir) akan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

terhindar dari kemungkinan terjadinya gangguan pencernaan, infeksi usus, dan

penyakit lainnya (Rosita, 2008).

Selama ini banyak ibu-ibu tidak menyusui bayinya karena merasa ASI nya

tidak cukup encer atau tidak keluar sama sekali. Padahal menurut penelitian WHO

hanya ada satu dari seribu orang yang tidak bisa menyusui (Roesli, 2000).

Air susu ibu (ASI) merupakan sumber gizi yang ideal dan makanan yang

paling sempurna bagi bayi, baik kualitas maupun kuantitasnya. Serta sesuai

dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Disamping itu, dalam pemberiannya di

anjurkan bayi mendapat ASI secara eksklusif sejak pertama awal kelahirannya

(Roesli, 2000). Komposisi zat-zat gizi di dalam ASI secara optimal mampu

menjamin pertumbuhan bayi. Komposisi gizi ASI yang paling baik adalah pada

tiga hari pertama setelah lahir yang dinamakan kolostrum (Widjaja, 2004).

Kolostrum adalah cairan pertama yang disekresi oleh kelenjar payudara

(Soetjiningsih, 1997). Kandungan tertinggi dalam kolostrum adalah antibody yang

siap melindungi bayi ketika kondisi bayi masih sangat lemah. Kandungan protein

dalam kolostrum lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein dalam susu

matur (Purwanti, 2004).

Sekresi pertama payudara berupa cairan kekuningan yang disebut

kolostrum, cairan ini bukannya cairan susu yang sudah rusak, namun sebaliknya

mengandung banyak protein yang sangat penting untuk pembentukan jaringan

tubuh dan pertumbuhan bayi. Selain itu jika kolostrum dan ASI dapat diberikan

secara benar dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memberikan

perlindungan pada bayi terhadap penyakit dan infeksi (Roesli, 2000).

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Pada satu jam pertama, keterlambatan memberi resiko kematian 0,7 %, hari

ketiga 2,3 % dan setelah hari ketiga sebesar 4,2 %, menyelamatkan satu juta bayi

dimulai dari satu tindakan yaitu memberi dukungan selama satu jam dan dengan

satu pesan ”biarkan bayi menyusu sendiri dalam satu jam setelah lahir ” (Roesli,

2008).

Pemberian kolostrum secara awal pada bayi dan pemberian ASI secara terus

menerus merupakan perlindungan yang terbaik pada bayi karena bayi dapat

terhindar dari penyakit dan memiliki zat anti kekebalan 10-17 kali daripada susu

matang/matur (Soetjiningsih dalam Proverawati, 2010).

Dalam standard Internasional World Health Organitation (WHO)

merekomendasikan, semua bayi perlu mendapat kolostrum (Ibu menyusui satu

jam pertama) untuk melawan infeksi yang diperkirakan menyelamatkan satu juta

nyawa bayi. Lebih dari 90% ibu-ibu membuang kolostrum dan memberikan

makanan padat dini. Pembuangan kolostrum tersebut menyebabkan kematian

neonates sebesar 30,56% (lebih kurang 12% dari AKB) (Yahya, 2005). Menurut

SDKI (2006) bahwa pemberian ASI segera setelah lahir menurun dari 8% menjadi

3,7%.

Beberapa penelitian melaporkan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian

awal pemberian kolostrum yaitu pengetahuan ibu yang sangat minim, dan faktor

pemberi informasi yaitu petugas kesehatan yang tidak mau memberi informasi

mengenai proses laktasi dan manfaatnya bagi ibu dan bayi. Pengetahuan dan

pengalaman tentang pemberian ASI yang baik dan benar akan menunjang

keberhasilan laktasi. Adapun sikap positif yang dapat menunjang keberhasilan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

laktasi antara lain adalah ibu segera menyusui bayinya segra setelah 30-50 menit

melahirkan, tidak membuang kolostrum dan memanfaatkanya dengan baik,

menyusui memberikan ASI eksklusif dan cukup istirahat (Yahya, 2005).

Pengetahuan ibu dalam pemberian kolostrum dipengaruhi oleh pengalaman,

tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, penghasilan, dan sosial budaya. Adanya

anggapan yang salah di masyarakat mengenai pemberian kolostrum seperti ASI

yang keluar pertama kali adalah susu basi, payudara kecil tidak menghasilkan

cukup ASI (kolostrum) dan masih banyak lagi anggapan (mitos) yang

berkembang di masyarakat dapat mempengaruhi pemberian kolostrum pada bayi

(Rosita, 2008).

Pengetahuan ibu yang kurang terhadap kolostrum atau karena kepercayaan

yang salah, menyebabkan banyak ibu yang baru melahirkan tidak memberikan

kolostrum kepada bayinya. Di beberapa daerah terutama di dusun Demo Dukun,

Magelang, air susu pertama (kolostrum) sengaja diperah dengan tangan dan

dibuang. Mereka percaya dan berpendapat bahwa pemberian kolostrum perlu

dihindarkan karena mereka percaya kolostrum akan berpengaruh buruk terhadap

kesehatan anaknya dan keluarnya air susu yang sebenarnya hanya mulai pada hari

ke tiga. Kurangnya pengetahuan dan kepercayaan itu perlu diluruskan, karena

kekurangan vitamin A banyak sekali di derita oleh para bayi dan anak prasekolah.

Kolostrum seharusnya tidak dibuang sia-sia, akan tetapi disusukan pada bayi

(Proverwati, 2010). Sehingga peran petugas kesehatan dalam memberikan

penjelasan tentang pentingnya kolostrum dan dukungan dari petugas maupun

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

keluarga memberikan pengaruh yang berarti dalam mengarahkan ibu untuk

memberikan kolostrumnya kepada bayi (Baskoro, 2008).

Yakinkan ibu dan keluarganya bahwa kolostrum (susu beberapa hari

pertama kelahiran) adalah zat bergizi dan mengandung semua unsur yang

diperlukan bayi. Minta ibu untuk memberi ASI sesuai dengan keinginan atau

dorongan naluriah bayinya. Jelaskan pada ibu bahwa membatasi lama bayi

menyusu akan mengurangi jumlah nutrisi yang diterima bayi dan akan

menurunkan produksi susunya (Enkin, 2000).

Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti laksanakan pada tanggal 3 Maret

2012, di BPS. Rahayu, Demo Dukun, Magelang didapatkan 7 ibu hamil. Ternyata

ada 28,5% (2) ibu yang memahami tentang pengertian, manfaat, dan kandungan

dari kolostrum serta 71,4% (5) ibu yang tidak memahami/mengetahui tentang

pengertian, manfaat, kandungan kolostrum. Hal tersebut dikarenakan rendahnya

pengetahuan ibu hamil di BPS. Rahayu dan banyak ibu beranggapan bahwa cairan

yang pertama keluar (kolostrum) adalah cairan yang tidak ada manfaatnya. Hal

tersebut dikarenakan warna kolostrum yang kekuning-kuningan dan lebih kental.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui

hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum dengan motivasi

pemberian kolostrum di BPS Rahayu Demo, Dukun, Magelang 2012.

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

1

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan dapat dibuat suatu

rumusan masalah “Adakah hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum di BPS Rahayu Demo, Dukun,

Magelang 2012?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum di BPS Rahayu Demo,

Dukun, Magelang 2012.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuainya karakteristik ibu hamil berdasarkan umur, pendidikan,

pekerjaan di BPS Rahayu Demo, Dukun, Magelang 2012.

b. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum di BPS

Rahayu Demo, Dukun, Magelang 2012.

c. Diketahuinya motivasi pemberian kolostrum di BPS Rahayu Demo,

Dukun, Magelang 2012.

d. Diketahuinya keeratan hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum di BPS Rahayu Demo,

Dukun, Magelang 2012

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini untuk menambah wawasan dan kepustakaan bagi

STIKES A.YANI tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi BPS Rahayu

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi bidan praktek

dalam memberikan pelayanan kepada pasien serta dapat dijadikan sumber

informasi sebagai upaya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang

kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum.

b. Bagi peneliti

Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah dan

menambah kemampuannya dan pengetahuan bidang kesehatan.

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

1

E. Keaslian Penelitian

1. Gusfera Setiowati (2011) Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Kolostrum di RB Mawung, Trucuk Klaten. Jenis penelitian deskriptif analitik.

Sampel diambil dengan teknik accidental sampling dan jumlah sampel 42 ibu

nifas. Hasil Tingkat pengetahuan responden tentang kolostrum di RB

Mawung, Trucuk, Klaten dikategorikan dalam kategori sedang yaitu sebanyak

22 responden (52,4%). Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini

adalah meneliti tentang pengetahuan ibu tentang kolostrum dan teknik sampel

yang digunakan accidental sampling. Perbedaannya dengan penelitian ini

terdapat pada tempat, populasi dan sampel.

2. Wulansari (2010) mengenai tentang Faktor–faktor yang Berhubungan dengan

Pemberian Kolostrum pada Bayi Baru Lahir di BPS Sri Romdhati Semin

gunung kidul. Variabel bebas faktor–faktor yang mempengaruhi pemberian

kolostrum. Variabel terikat adalah pemberian kolostrum. Populasi dan sampel

penelitian ini adalah semua ibu post partum normal dengan keadaan bayi baru

lahir hidup di ruang bersalin BPS Sri Romdhati. Teknik sampel yang

digunakan accidental sampling. Metode penelitian yang di gunakan deskriptif

analitik dengan pendekatan cross sectional.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah meneliti tentang

pengetahuan ibu tentang kolostrum, tekhnik sampel, dan metode peneitian.

Perbedaannya dengan penelitian ini terdapat pada tempat, populasi dan

sampel

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9

3. Mustika (2005) Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Kolostrum

pada Ibu Pasca Bersalin di Ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Dengan faktor internal seperti status gizi, tingkat pengetahuan kolostrum,

status persalinan dan faktor eksternal seperti promosi susu formula dan

promosi ASI sebagai variabel bebas. Pemberian kolostrum sebagai variabel

terikat. Populasi semua ibu post partum normal dengan keadaan bayi baru

lahir hidup normal di Ruang Mawar I Dr. Moewardi Surakarta. Sampel ibu

post partum normal Ruang Mawar I Dr. Moewardi Surakarta dengan kriteria

eksklusi n=104. Teknik sampling accidental sampling, menggunakan dengan

pendekatan cross sectional. Hasil faktor tingkat pengetahuan, promosi ASI,

berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian kolostrum (p<0,05)

sedangkan untuk promosi susu formula tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap pemberian ASI.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah meneliti tentang

pengetahuan ibu tentang kolostrum dan teknik sampel yang digunakan

accidental sampling. Perbedaannya dengan penelitian ini terdapat pada

tempat, populasi dan sampel.

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang

Jawa Tengah. BPS. Rahayu ini merupakan salah satu BPS. yang berada di

Wilayah Demo, Kecamatan Dukun, Magelang.

Batas wilayah kecamatan sebagai berikut :

a. Utara : Kecamatan Sawangan

b. Timur : Kecamatan Muntilan

c. Selatan : Kecamatan Banyubiru

d. Barat : Kecamatan Mangunsoko

BPS. Rahayu ini memiliki fasilitas untuk mendukung pelayanan

kesehatan yang terdiri dari, 1 ruang periksa, 2 ruang nifas, 1 ruang bersalin, 2

ruang kamar mandi, dan 1 mobil siap 24 jam dengan jumlah nakes 2 bidan.

BPS. Rahayu merupakan salah satu tempat pemberian pelayanan kesehatan

pada ibu hamil yang memberikan pelayanan kehamilan (antenatal care) dan

memberikan konseling seperti IMD, manfaat kolostrum ASI dan lain-lain.

Kegiatan–kegiatan yang diselenggarakan BPS. Rahayu adalah

Persalianan, KB, ANC, Imunisasi, konseling kehamilan, nifas dan konsultasi

kesehatan KIA. Jadwal pemeriksaan ante natal care (ANC) di BPS. Rahayu,

Demo, Dukun, Magelang yaitu setiap hari mulai pagi jam 07.00 – 08.00 dan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

sore hari mulai jam 15.00-21.00, imunisasi setiap hari minggu sore pukul

16.00 – 19.00 Wib, serta menerima persalinan 24 jam.

2. Karakteristik responden penelitian

Karakteristik responden penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah

umur, pendidikan, dan pekerjaan. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu Hamil

Penelitian ini tidak ditentukan kriteria umur ibu hamil yang dipilih

menjadi responden, dari 30 responden diperoleh gambaran usia ibu hamil

yang beragam, dimana usia tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua,

yaitu umur < 20 tahun dan umur 20 - 35 tahun. Karakteristik responden

menurut umur dapat ditampilkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur Responden Ibu Hamil di BPS.Rahayu, Demo, Dukun, Magelang.

Umur F Porsentase (%) < 20 tahun 5 16,7 %

20 -35 tahun 25 83,3 % Total 30 100 %

Dari tabel 4.1 diketahui ibu hamil sebagian besar berumur 20 – 35

tahun yaitu 83,3 % (25 responden).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil

Penelitian ini ditentukan kriteria pendidikan ibu hamil minimal SD,

dari 30 responden diperoleh gambaran pendidikan ibu hamil yang

beragam, dimana pendidikan tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

yaitu SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Karakteristik responden menurut

pendidikan dapat ditampilkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Ibu Hamil di BPS.Rahayu, Demo, Dukun, Magelang

Tingkat Pendidikan F Porsentase (%) SD 1 3,3

SMP 3 10,0 SMA 19 63,3

Perguruan Tinggi 7 23,3 Total 30 100,0

Dari tabel 4.2 diketahui ibu hamil sebagian besar berpendidikan

SMA yaitu 63,3 % (19 responden), sedangkan yang memiliki

pendidikan paling rendah yaitu SD sebanyak 3,3 % (1 responden).

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil.

Penelitian ini tidak ditentukan kriteria pekerjaan ibu hamil yang

dipilih menjadi responden, dari 30 responden diperoleh gambaran

pekerjaan ibu hamil yang beragam, dimana pekerjaan tersebut dapat

dikelompokkan menjadi empat yaitu, Ibu rumah tangga, Petani, Swasta,

dan PNS. Karakteristik responden menurut pekerjaan dapat ditampilkan

dalam tabel berikut ini :

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden Ibu Hamil di BPS.Rahayu, Demo, Dukun, Magelang

Pekerjaan F Porsentase (%) Ibu rumah tangga 16 53,3

Petani 4 13,3 Swasta 5 16,7 PNS 5 16,7 Total 30 100,0

Dari tabel 4.3 diketahui ibu hamil sebagian besar bekerja sebagai ibu

rumah tangga yaitu sebanyak 53,3 % (16 responden).

3. Analisis Univariat

a. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kolostrum

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kolostrum di BPS.Rahayu, Demo, Dukun, Magelang disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kolostrum di BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang.

Tingkat Pengetahuan Jumlah (n) Porsentase (%) Baik 9 30,0

Cukup 19 63,3 Kurang 2 6,7 Total 30 100,0

Sumber : Data primer Diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.4 di atas sebagian besar responden

mempunyai tingkat pengetahuan tentang kolostrum cukup yaitu

sebanyak 19 responden (63,3%) sedangkan yang mempunyai tingkat

pengetahuan kurang sebanyak 2 responden (6,7%).

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

b. Motivasi Pemberian Kolostrum

Distribusi frekuensi Motivasi Pemberian kolostrum di BPS. Rahayu,

Demo,Dukun,Magelang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Motivasi Pemberian Kolostrum di BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang.

No Motivasi Frekuensi Prosentase (%) 1 2

Sangat lemah Lemah

1 3

3,3 10,0

3 Cukup 6 20,0 4 5

Kuat Sangat kuat

18 2

60,0 6,7

Jumlah 30 100.0 Sumber : Data primer Diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini memiliki motivasi Kuat untuk

memberikan kolostrum yaitu sebanyak 18 responden dengan prosentase

(60,0%), sedangkan yang memiliki motivasi sangat lemah berjumlah 1

respondent (3,3%).

4. Analisis bivariat

Pada penelitian ini, untuk menguji ada atau tidaknya hubungan antara

tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum dengan motivasi pemberian

kolostrum di BPS. Rahayu, Dukun, Demo, Magelang. Tabel 4.6 dibawah ini

adalah tabel distribusi frekuensi, hubungan antara tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum di BPS.

Rahayu, Dukun, Demo, Magelang. sebagai berikut :

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kolostrum dengan Motivasi Pemberian Kolostrum di

BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang.

Motivasi

Pengetahuan Ibu hamil Tentang Kolostrum Total

Baik Cukup Kurang N % N % N % N % Sangat kuat Kuat Cukup Lemah Sangat lemah

2 4 3 0 0

6,7 13,3 10,0

0 0

0 14 2 3 0

0 46,7 6,7 10,0

0

0 0 1 0 1

0 0

3,3 0

3,3

2 18 6 3 1

6,7 60,0 20,0 10,0 3,3

Total 9 30% 19 63,4% 2 6,6% 30 100

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat di ketahui bahwa 1 responden

(3,3%) dengan pengetahuan yang kurang memiliki tingkat motivasi sangat

lemah untuk memberikan kolostrum. 14 responden (46,7%) berpengatahuan

cukup memiliki tingkat motivasi kuat untuk memberikan kolostrum.

Selanjutnya untuk menguji signifikansi hubungan yang ditunjukkan dari

tabel 4.6 di atas, dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan kolerasi

kendall Tau. Hasil pengujian, maka dapat di deskripsikan kolerasi kendall tau

tabel sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi Kendall Tau

Uji Korelasi Τ Nilai Sig. (pvalue) Korelasi Kendall Tau 0,586 0,02

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai koefisien kolerasi kendall tau

sebesar 0,586 dengan p sebesar 0,02. Berdasarkan nilai p < 0,05 maka Ha

diterima Ho ditolak sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum

di BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang. Semakin tingginya tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum semakin kuat motivasi ibu untuk

memberikan kolostrum kepada bayinya kelak.

Oleh karena itu, untuk membuktikan bahwa koefesien korelas Kendall tau

dapat diberlakukan pada populasi dimana sampel tersebut diambil maka perlu

dilakukan uji signifikansi terhadap nila korelasi Kendall tau tersebut. Uji

signifikansi dilakukan dengan menggunakan rumus Z dengan taraf signifikansi

0,05.

)1)9)52(2

−+

=

NNN

z τ

)130(30.9)530.2(2

586,0

−+

=z

017879,0586,0

=z

133712,0

586,0=z

z= 4,382

Penelitian ini menggunakan taraf kesalahan 5 % dengan hipotesis

Ha: ada hubungan antara dua variabel yang diteliti, sehingga jika nilai p-

value < 0,05 maka Ha berarti diterima atu sebaliknya. Dan jika hasil z

hitung > z tabel berarti hubungan antara dua variabel adalah signifikan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

atau sebaliknya. Hasil kolerasi adalah Z hitung (4,382) lebih besar

dibandingkan harga Z table (2,58) maka koefisien kolerasi adalah

signifikan karena Z hitung > Z tabel.

Selanjutnya, berdasarkan koefesien kendall tau sebesar 0,586

masuk interval 0,40-0,599 kategori sedang, sehingga dapat dinyatakan

hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum dengan

motivasi pemberian kolostrum di BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang

tahun 2012 memiliki keeratan hubungan yang sedang.

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

60

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah disajikan dalam bentuk tabel dan

perhitungan, dengan jumlah responden sebanyak 30 menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara Tingkat Pengeahuan Ibu Hamil Tentang Kolostrum Dengan

Motivasi Memberikan Kolostrum di BPS. Rahayu , Dukun, Demo, Magelang.

Berikut akan dibahas mengenai variabel-variabel penelitian dan hubungan

antar variabel yang diteliti :

1. Karakteristik Responden yang mempengaruhi pengetahuan dan motivasi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di BPS. Rahayu, Demo, Dukun,

Magelang dapat dilihat dari karakteristik responden bahwa umur, pendidikan,

dan pekerjaan dapat mempengaruhi pengetahuan dan motivasi ibu hamil

dalam memberikan kolostrum. Hasil penelitian menunjukaan sebagian besar

responden berumur 20 – 35 tahun sebanyak 25 reponden (83,3 %). Semakin

bertambahnya umur seseorang akan semakin bijaksana. Semakin banyak

informasi yang dijumpai, semakin banyak pula yang akan dikerjakan dan

semakin luas pula pemikirannya sehingga bisa mengambil keputusan yang

tepat untuk memotivasi diri dalam berprilaku.

Pendidikan pun dapat mempengaruhi motivasi, ibu yang berpendidikan

tinggi lebih terbuka menerima informasi dari luar tentang perawatan

kehamilan, menjaga kesehatan saat hamil, dan sebagainya. Hasil penelitian

menunjukkan sebagian besar reponden berpendidika SMA sebanyak 19

responden (63,3 %).

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

Bekerja bagi ibu-ibu akan mempengaruhi kehidupannya baik di sektor

formal atu informal yang dilakukan secara regular di luar rumah. Tentunya

aktivitas ibu yang bekerja akan berpengaruh terhadap motivasi dan waktu

yang dimiliki ibu untuk memberikan kolostrum. Hasil penelitian menunjukkan

sebagian besar reponden bekerja sebagai ibu rumah tangga sebesar 16

responden (53,3%).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian (Gusvera, 2011) dengan judul

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kolostrum di RB

Mawung, Trucuk Klaten. Proporsi responden yang mempunyai tingkat

pengetahuan sedang dan kurang sebagian besar merupakan responden yang

tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu masing-masing

sebanyak 15 responden (57,7%) dan 9 responden (34,6%). Aktivitas sehari-

hari yang tinggi sebagai ibu rumah tangga telah menyita sebagian besar waktu

dan perhatiannya sehingga membuat ibu kurang atau tidak sempat untuk

mendapatkan informasi tentang kolostrum.

2. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kolostrum

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang kolostrum di BPS. Rahayu, Demo Dukun, Magelang, sebagian besar

memiliki kategori tingkat pengetahuan cukup, yaitu 19 responden (63,3%).

Dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan mempengaruhi motivasi dalam

memberikan kolostrum, misalnya dengan pengetahuan yang baik maka akan

mempengaruhi individu dalam mengambil setiap keputusan, sebaliknya

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

dengan pengetahuan yang kurang maka keputusan yang diambil juga akan

kurang baik.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Mustika (2005) dengan judul

Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Kolostrum pada Ibu Pasca

Bersalin di Ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Hasil penelitian

tersebut memberikan bukti empiris bahwa tingkat pengetahuan tentang

kolostrum dapat mempengaruhi ibu dalam memberikan kolostrum pada

bayinya.

Hal ini sama dengan teori (Notoatmodjo, 2003) yang menunjukkan

bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, dengan meningkatkan

pengetahuan tetang kolostrum diharapkan akan terjadi peningkatan perubahan

perilaku ke arah yang mendukung kesehatan. Walaupun tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang kolostrum sudah cukup.

3. Motivasi Memberikan Kolostrum

Menurut Winardi (2007) proses motivasi diawali dengan timbulnya

keinginan, adanya kebutuhan dan munculnya berbagai harapan atau

expectancy. Dimulainya perilaku tersebut menyebabkan timbulnya

petunjuk-petunjuk yang memberikan umpan balik (informasi) kepada orang

yang bersangkutan tentang dampak perilakunya.

Beberapa faktor yang Mempengaruhi Motivasi adalah tingkat

pengetahuan, pendidikan, presepsi, sikap, dukungan social, dan sumber

informasi. Pengetahuan melandasi seseorang untuk berprilaku sehat atau

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

63

tidak, seperti prilaku pemberian kolostrum yang sangat ditentukan oleh

pengetahuan yang dimiliki.

Sebagian besar responden di BPS. Rahayu memiliki pengetahuan yang

cukup sebanyak 14 responden (46,7%). Hasil penelitian Ragil (2009),

tentang hubungan karakteristik ibu dan pengetahuan tentang ASI terhadap

praktek pemberian kolostrum, menunjukkan hasil bahwa dari 183

responden, 96,2% memberikan ASI tetapi hanya 63,9% yang memberikan

kolostrum. Sedangkan pengetahuan ibu tentang kolostrum mempunyai

hubungan yang bermakna terhadap perilaku pemberian kolostrum (p<0,05).

Hal ini sama dengan teori (Roesli, 2000) dalam hal ini perlu

ditumbuhkan motivasi dalam diri si ibu secara sukarela dan penuh percaya

diri dan mampu menyusui bayinya begitu lahir. Pengetahuan tentang

kolostrum akan membentuk prilaku ibu yang positif terhadap masalah

pemberian kolostrum dan menyusui.

Sebagian besar responden di BPS. Rahayu berpendidikan tinggi (SMA

sebanyak 19 responden (63,3%) dan berpendidikan rendah SD sebanyak 1

responden (3,3%).

Penelitian Darti (2005) dalam studi demografi tentang pemberian ASI

kolostrum menyatakan bahwa penyebab lain yang menimbulkan pemahaman

terhadap ASI kolostrum rendah adalah rata-rata tingkat pendidikan informan

adalah SD. Tingkat pendidikan berhubungan dengan kemampuan seseorang

terhadap memaknai pesan dan memahami sesuatu (Sobur, 2003).

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

64

Hasil ini sejalan dengan teori (Tanuwijaya dalam Olaniarti, 2007). Ibu

yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi, mempunyai banyak

pengetahuan tentang ASI khususnya manfaat kolostrum, akan mempengaruhi

sikap lebih positif dalam pemberian ASI dini pada anaknya.

Presepsi adalah pengalaman tentang obyek peristiwa atau hubungan –

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

suatu pesan (Sobur,2003). Penelitian yang dilakukan oleh Cahyaning (2000),

tentang faktor – faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI pertama

menunjukan bahwa presepsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

ibu dalam memberikan ASI segera setelah bayi dilahirkan.

Sikap merupakan proses merespon seseorang terhadap obyek tertentu

dan mengandung penilaian suka, tidak suka, setuju, tidak setuju, atau

mengambil keputusan positif negativ, seperti keputusan dalam memberikan

kolostrum (Sobur, 2003).

Faktor lain yang juga berhubungan dengan motivasi menurut (Green

dalam Notoatmojo, 2003) adalah adanya dukungan sosial. Dukungan sosial ini

dapat berasal dari keluarga terdekat seperti suami, orang tua/ mertua, dan

saudara. Dukungan ini akan meningkatkan prilaku dan motivasi ibu dalam

pemberian kolostrum.

Informasi merupakan salah satu faktor keenganan menyusui apalagi

memberikan kolostrum, kurangnya informasi tentang manfaat dan keunggulan

ASI terutama pentingnya kolostrum dapat mempengaruhi motivasi ibu hamil

dalam memberikan kolosrum. (Widjaja , 2004).

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

65

4. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kolostrum

Dengan Motivasi Pemberian Kolostrum.

Hasil penelitian menunjukka bahwa terdapat hubungan antara tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum dengan motivasi pemberian

kolostrum di BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang, yang ditunjukkan dari

hasil nilai koefisien kolerasi kendall Tau sebesar 0,586 dengan p sebesar 0,02

(p<0,05). Artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hami tentang

kolostrum maka motivasi ibu hamil dalam memberikan kolostrum akan

semakin kuat. Pada penelitian ini sebagian besar responden dengan tingkat

pengetahuan cukup memiliki motivasi yang kuat.

Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum dengan

motivasi pemberian kolostrum di BPS. Rahayu menunjukkan ibu hamil yang

memilik motivasi kuat untuk memberikan kolostrum tingkat pengetahuan

cukup sebanyak 14 responden (46,7%), pengetahuan baik 4 responden

(13,3%). Motivasi cukup untuk memberikan kolostrum dengan tingkat

pengetahuan baik sebanyak 3 responden (10,0%), pengetahuan cukup

sebanyak 2 responden (6,7%), pengetahuan kurang sebanyak 1 responden

(3,3%). Motivasi sangat kuat untuk memberika kolostrum dengan tingkat

pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,7%). Motivasi lemah dengan

tingkat pengetahuan cukup sebanyak 3 responden (10,0%), dan motivasi

sangat lemah dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 1 responden

(3,3%).

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

66

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Mustika (2005) dengan judul

Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Kolostrum pada Ibu Pasca

Bersalin di Ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Hasil penelitian

tersebut memberikan bukti empiris bahwa tingkat pengetahuan tentang

kolostrum dapat mempengaruhi ibu dalam memberikan kolostrum pada

bayinya.

Hasil ini di dukung oleh teori (Notoatmodjo,2003) yang menyatakan

dengan pengetahuan yang baik maka akan mempengaruhi individu dalam

mengambil setiap keputusan, sebaliknya dengan pengetahuan yang kurang

maka keputusan yang diambil juga akan kurang baik sehingga pengetahuan

sangat berpengaruh terhadap motivasi ibu hamil dalam memberikan

kolostrum.

Pengetahuan melandasi seseorang untuk berprilaku sehat atau tidak

seperti prilaku pemberian kolostrum yang sangat ditentukan oleh pengetahuan

yang dimiliki. Dalam hal ini perlu ditumbuhkan motivasi dalam diri si ibu

secara sukarela dan penuh percaya diri dan mampu menyusui bayinya begitu

lahir. Pengetahuan tentang kolostrum akan membentuk prilaku ibu yang

positif terhadap masalah pemberian kolostrum dan menyusui (Roesli, 2000).

Teori (Uno, B. Hamzah, 2008) yang menyatakan bahwa motivasi

adalah sebagai suatu perangsangan keinginan dan daya penggerak kemauan

seseorang, setiap motivasi mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai

seperti tujuan untuk menggerakkan ibu hamil dalam memberikan kolostrum.

Motivasi yang kuat dan dilandasi dengan pengetahuan yang baik, maka dengan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

67

baik pula akan dapat merangsang motivasi ibu hamil dalam memberikan

kolostrum kepada bayinya kelak. Sebaliknya dengan motivasi yang sangat

lemah, maka daya rangsang atau penggerak kemauan pada ibu hamil dalam

memberikan kolostrum pun akan menjadi kurang baik.

Proses motivasi sendiri diawali dengan timbulnya kenginan, adanya

kebutuhan dan munculnya berbagai harapan atau expectancy. Dimulainya

prilaku tersebut menyebabkan timbulnya petunjuk – petunjuk yang

memberikan umpan baik (informasi) kepada orang yang bersangkutan tentang

dampak perilakunya (Winardi,2007).

5. Keeratan Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Kolostrum Dengan Motivasi Pemberian Kolostrum.

Hasil kolerasi adalah Z hitung (4,382) lebih besar dibandingkan harga Z

table (2,58) maka koefisien kolerasi adalah signifikan karena Z hitung > Z

tabel.Selanjutnya, berdasarkan koefesien kendall tau sebesar 0,586 masuk

interval 0,40-0,599 kategori sedang, sehingga dapat dinyatakan hubungan

antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum dengan motivasi

pemberian kolostrum di BPS. Rahayu, Demo, Dukun, Magelang tahun 2012

memiliki keeratan hubungan yang sedang.

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

68

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum di BPS. Rahayu, Demo,Dukun,

Magelang, peneliti tentunya memiliki keterbatasan dan kelemahan dalam

pelaksanaannya, diantaranya :.

1. Dalam penelitian ini waktu yang dilakukan sangat singkat, dan di karenakan

ibu hamil yang berkunjung di BPS. Rahayu tidak banyak setiap harinya

sehingga peneliti di bantu oleh Bidan setempat setiap harinya menghubungi 10

ibu hamil untuk di lakukan ANC agar penelitian bisa selesai tepat waktu.

2. Selain itu pada proses penelitian juga terdapat hal yang tidak bisa dikendalikan

oleh peneliti, yaitu masalah psikologis responden dalam pengisian kuesioner,

sehingga banyak responden yang mengisi secara cepat tanpa meneliti kembali.

3. Dalam penelitian ini juga belum bisa menjawab motivasi secara maksimal

dikarenakan psikologis pada setiap individu tidak sama atau berbeda-beda.

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum dengan motivasi memberikan kolostrum

di BPS.Rahayu, Dukun, Demo, Magelang tahun 2012.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden dalam penelitian ini merupakan ibu hamil dengan

pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (63,4%) .

2. Sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki motivasi kuat untuk

memberikan kolostrum yaitu sebanyak 18 responden (60,0%).

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang kolostrum dengan motivasi memberikan kolostrum di BPS. Rahayu,

Demo, Dukun, Magelang tahun 2012, dibuktikan dengan nilai koefisien

kolerasi kendall Tau sebesar 0,586 dengan p sebesar 0,02.

4. Keeratan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kolostrum

dengan motivasi memberikan kolostrum di BPS. Rahayu, Demo, Dukun,

Magelang tahun 2012 kategori sedang dengan koefesien Kendall tau sebesar

0,586 Masuk dalam interval 0,40-0,599 dengan kategori sedang.

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

70

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi STIKES A.YANI Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat digunakan mahasiswa sebagai tambahan

informasi apabila dibutuhkan dalam pencarian referensi yang berkaitan

dengan kehamilan khususnya tentang motivasi pemberian kolostrum.

2. Bagi BPS. Rahayu

Penelitian ini hendaknya sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan

terutama Bidan Rahayu agar berperan aktif memberi dorongan (motivasi) pada

ibu hamil untuk memberikan kolostrum.

3. Bagi peneliti lain

Sebagai dasar referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan pengetahuan tentang kolostrum dan motivasi pemberian

kolostrum.

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Agus, 2008. Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Puskesmas Mergangsan Kota Yagyakarta 2008.

Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC. Baskoro,A. 2008. ASI panduan praktis ibu menyusui. Yogyakarta : Banyu Media. Depkes R.I., 2005, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2005. Jakarta : DepKes RI. _________, 2003. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat

2010, Jakarta : DepKes RI. _________, 2007. Buku Acuan Pelayan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar.

Jakarta : Depkes RI. Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metodologi Penelitian Kebidanan Teknik Analisa

Data. Jakarta : Salemba Medika. Kristiyansari, 2009. ASI, Menyusiu Dan Sadari. Jogjakarta : Nuha Medika. Lubis, NU. 2002. Peningkatan Pemakain ASI Eksklusi. Majalah Kedokteran

Indonesia 40 (9) : 329-31 Liewelin, Derek & Jones.(2005). Setiap wanita, Jakarta: Delapratasa Publishing Marsetyo dan Kartasapoetra, 2003. Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan dan

Produktivitas Kerja. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Nainggolan, 2009.Pengetahuan Ibu Primigravida Mengenai Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas ASI di Puskesmas Simalingkar Medan. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.

Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta Notoatmodjo, S., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan Ketiga,

Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam ,2008.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Prasetyono, D.S,2009. Buku Pintar ASI Ekslusif. Jogjakarta: Diva Press Prawihardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan neonatal.

Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Proverawati 2010. Kapita Selekta ASI Dan Menyusui. Jogjakarta : Nuha Medika. Purwanti ,2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta : EGC. Rahayu, 2009. Hubungan status Gizi Ibu dengan keluarnya ASI pada ibu

menyusui di BPS Hj wahyuni Medoho Semarang tahun 2009, Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, STIKES Aisiyah, Yogyakarta.

Roesli, U, 2000. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta. Diva Press Roesli, U,2002. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. Jakarta: Elex Media

Komputindo. Rosita, S. 2008. ASI Untuk Kecerdasan Bayi. Yogyakarta : Ayana Riduwan, M.B.A, 2011. Dasar – dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Riwidikdo, H, 2012. Statistik Kesehatan, Yogyakarta: Mitra Cendekia. Riyanto, A.2010. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta : Nuha

Medika. Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : Buku

kedokteran EGC. Suherni, dkk. 2008. Perawatan Masa Nifas: cetakan II. Yogyakarta : Fitramaya Sugiyono, 2007, staristik untuk penelitian, Cetakan Kesebelas, Bandung:

Alfabeta. Susanto, N. 2010. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Jogjakarta :

Digibooks Wawan, A. 2010 Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika. Widjaja, MC. 2004. Gizi Tepat Waktu Untuk Perkembangan Otak dan Kesehatan

Balita. Jakarta : Kawan Pustaka Widowati, T, Efektifitas dan keamanan kolostrum untuk perawatan tali pusat.

Yogyakarta, bagian Ilmu Kesehatan Anak, FK, UGM, 2002. Yahya. 2005. Cairan Ajaib Air Susu Ibu, Jakarta.Medika