tesis - digilib.uns.ac.id · location this study in region of puskesmas kebakkramat i, district of...

108
HUBUNGAN STATUS GIZI, INTERAKSI SOSIAL, POLA ASUH ANAK, PENDIDIKAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Oleh Septalia Isharyanti S021308076 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: others

Post on 19-Sep-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

HUBUNGAN STATUS GIZI, INTERAKSI SOSIAL, POLA ASUH ANAK,

PENDIDIKAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Oleh

Septalia Isharyanti

S021308076

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

HUBUNGAN STATUS GIZI, INTERAKSI SOSIAL, POLA ASUH ANAK,

PENDIDIKAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Oleh

Septalia Isharyanti

S021308076

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERNYATAAN PUBLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tesis yang berjudul “Hubungan Status Gizi, Interaksi Sosial, Pola Asuh Anak,

Pendidikan Ibu dengan Perkembangan Kognitif Pada Anak” ini adalah karya

penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis

digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan

serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya

ilmiah ini, maka penulis bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan (Permendiknas No.17, tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain

harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS

sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester

(enam bulan sejak pengesahan Tesis) penulis tidak melakukan publikasi dari

sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat PPs-

UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi

Ilmu Kesehatan Masyarakat PPs-UNS. Apabila penulis melakukan pelanggaran

dari ketentuan publikasi ini, maka penulis bersedia mendapatkan sanksi akademik

yang berlaku.

Surakarta, Juli 2015

Mahasiswa,

Septalia Isharyanti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

BIODATA

NAMA : SEPTALIA ISHARYANTI

TEMPAT TGL LAHIR : KENDAL, 9 SEPTEMBER 1989

ALAMAT : JL. PAHLAWAN II GG. MAWAR RT/RW 02/03 NO.

38, LANGENHARJO, KENDAL, 51314

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 1995 - 2001 : SDN 01 LANGENHARJO KENDAL

2. 2001 – 2004 : SMP NEGERI 02 KENDAL

3. 2004 – 2007 : SMA NEGERI 01 KENDAL

4. 2008 – 2011 : DIII KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SMG

5. 2011 – 2012 : DIV BIDAN PENDIDIK POLTEKKES KEMENKES SMG

6. 2013 – 2015 : UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HUBUNGAN STATUS GIZI, INTERAKSI SOSIAL, POLA ASUH ANAK,

PENDIDIKAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK

Septalia Isharyanti1, Ismi Dwi A Nurhaeni

2, Diffah Hanim

3

Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Program Pascasarjana UNS

[email protected]

ABSTRAK

Latar Belakang : Periode anak merupakan masa penting dalam proses tumbuh

kembangnya. Perkembangan anak sangat kompleks terdiri dari proses biologis,

sosioemosional dan kognitif. Diperkirakan lebih dari 200 juta anak mengalami

kegagalan dalam mencapai potensial perkembangan kognitif. Rendahnya tingkat

perkembangan kognitif pada masa anak berpengaruh terhadap kesejahteraan pada masa

dewasa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan status gizi, interaksi sosial,

pola asuh anak dan pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif pada anak.

Metode : Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat I, Kabupaten Karanganyar.

Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Random Sampling. Sampel

dalam penelitian ini sebanyak 80 ibu dan 80 anak prasekolah (15-20 subyek per

variabel). Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis

data menggunakan Regresi Logistik.

Hasil : Umur ibu mayoritas berada pada rentang 20-34 tahun (80,0%) yaitu kategori

usia reproduktif. Pendidikan ibu sebagian besar yaitu pendidikan menengah

(46,3%),sehingga ibu mudah mengakses informasi kesehatan anak. Pekerjaan ibu

sebagian besar yaitu ibu rumah tangga (55,0%) sehingga ibu mempunyai banyak waktu

luang untuk mengasuh anaknya. Status gizi anak sebagian besar pada kategori gizi baik

(83,8%) berdasarkan pengukuran BB/U. Interaksi sosial anak sebagian besar adalah

baik (65%), anak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan mudah. Pola

asuh anak rata-rata menunjukkan pola asuh demokratis (46,3%), hubungan interaksi

antara orang tua dan anak bisa terjalin dengan baik.

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang positif dan secara statistik signifikan antara

status gizi dengan perkembangan kognitif anak (p=0,011), interaksi sosial anak dengan

perkembangan kognitif anak (p=0,000), pola asuh anak dengan perkembangan kognitif

anak (p=0,030), pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif anak (p=0,023).

Diperlukan perhatian yang lebih dalam proses tumbuh kembang anak untuk dapat

mencapai perkembangan kognitif yang maksimal.

Kata kunci : status gizi, interaksi sosial, pola asuh anak, pendidikan ibu, perkembangan

kognitif anak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

THE ASSOCIATION OF NUTRITIONAL STATUS, SOCIAL INTERACTION,

PARENTING OF CHILDREN, AND EDUCATION OF MOTHER WITH

COGNITIVE DEVELOPMENT OF CHILDREN

Septalia Isharyanti1, Ismi D. A.Nurhaeni

2, Diffah Hanim

3

Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Program Pascasarjana UNS

[email protected]

ABSTRACT

Background : Childrenhood was a crucial period in the process of its growth and

development. The development of children was very complex, consist of process of

biology, socioemotional and cognitive. It’s estimated more than 200 million children

were faced to the failure to reach the potency of cognitive development. Low of

cognitive development in childrenhood would affect the welfare of adulthood. This

purpose of study was to analyze the association of nutritional status, social interaction,

parenting of mother and education of mother with cognitive development of children.

Method : This study was analytic observational with the approach of cross sectional.

Location this study in region of Puskesmas Kebakkramat I, District of Karanganyar.

The sample in this study was 80 of children and 80 of mothers (15-20 subject by

variabel). The collecting of data with questionnaire and observation. Data analyze used

Regretion Logistic.

Result : The mayority of mother’s age between 20-34 years (80,0%) and it’s

reproductive age. The mayority of mother’s education was intermediate (46,3%), so

mothers could receive the information of children health well. The mayority of mother’s

work was housewife, so mothers had much time to treat their children (55,0%). The

mayority of children’s nutritional status between at good category (83,8%) based on the

measurement of BB/U. The mayority of children’s interaction social was good (65%),

so the children could adapte to environment well. The mayority of parenting of children

was authoritative (46,3%), whether the interaction between mother and children could

intertwin easily.

The Conclusion : There’s positive association and significant statistically between the

children’s nutritional status and the cognitive development (p=0,011), the children’s

social interaction with the cognitive development (p=0,000), the parenting of children

with the cognitive development (p=0,030), the mother’s education with the cognitive

development (p=0,025). It’s needed much attention for the growth and development of

children so can reach the cognitive development optimally.

Keyword : the status of nutritional, the interaction of social, the parenting of children,

the education of mothers, the cognitive development of children

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala

rahmat dan karunia-Nya yang tidak bisa ternilai. Shalawat dan salam kita ucapkan

kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan para

pengikutnya.

Tesis dengan judul “Hubungan Status Gizi, Interaksi Sosial, Pola Asuh Ibu, dan

Pendidikan Ibu Dengan Perkembangan Kognitif Anak” ini dapat tersusun atas bantuan

berbagai pihak, instansi terkait maupun materiil. Untuk itu, perkenankanlah penulis

dengan segala kerendahan hati menghaturkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, MSc., PhD selaku dosen, pembimbing, penguji serta

Kepala Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat.

4. Ir. Ruben Darmawan, dr, Ph.D selaku penguji, atas masukan dan arahan bagi

penulis.

5. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni M.Si selaku pembimbing I, atas bimbingan,

masukan, pengarahan dan motivasi bagi penulis.

6. Dr. Diffah Hanim, Dra., M.Si selaku pembimbing II, atas bimbingan, masukan,

pengarahan serta motivasi bagi penulis.

7. Keluarga tercinta, khususnya kedua orang tua dan kakakku tercinta serta saudara

saya yang selalu memberikan dukungan secara materiil serta doa yang tulus kepada

penulis.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 yang telah memberikan dukungan serta

membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Sebagai buah karya manusia, penulis menyadari tulisan ini tak luput dari segala

kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap adanya masukan kritikan serta saran yang

membangun demi perbaikan karya ini.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS ........................................................... iii

KEASLIAN PENELITIAN ............................................................................................ iv

BIODATA ..................................................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 4

D. Manfaat ........................................................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori .................................................................................................. 6

1. Status Gizi ................................................................................................ 6

2. Interaksi Sosial ......................................................................................... 7

3. Pola Asuh ................................................................................................. 8

4. Pendidikan ................................................................................................ 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

5. Perkembangan .......................................................................................... 12

6. Perkembangan Kognitif ........................................................................... 12

7. Anak Usia Prasekolah .............................................................................. 18

8. Hubungan Antar Variabel ........................................................................ 18

B. Penelitian Relevan ........................................................................................ 20

C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 23

D. Hipotesis ....................................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ...................................................... 24

D. Variabel ........................................................................................................ 25

E. Definisi Operasional ..................................................................................... 25

F. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 26

G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 26

H. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................................ 28

I. Pengolahan Data .......................................................................................... 29

J. Analisis Data ................................................................................................ 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Sampel Penelitian ................................................................... 31

B. Pengujian Hipotesis ...................................................................................... 33

C. Pembahasan .................................................................................................. 37

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................. 40

B. Implikasi...................................................................................................... 41

C. Saran............................................................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Kombinasi Dua Dimensi dalam Pengasuhan.............................. 11

Tabel 2.2 Tingkat pencapaian perkembangan kognitif ............................................ 15

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner variabel pola asuh .................................................... 27

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner variabel interaksi sosial ............................................. 27

Tabel 4.1 Distribusi Umur Ibu ................................................................................. 31

Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu ........................................................... 31

Tabel 4.3 Distrbusi Pekerjaan Ibu ............................................................................ 32

Tabel 4.4 Distribusi Kategori Status Gizi Anak....................................................... 32

Tabel 4.5 Distribusi Interaksi Sosial Anak .............................................................. 32

Tabel 4.6 Distribusi Pola Asuh Anak ...................................................................... 33

Tabel 4.7 Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Kognitif Anak ................. 33

Tabel 4.8 Hubungan Interaksi Sosial Anak dengan Perkembangan Kognitif Anak 34

Tabel 4.9 Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Perkembangan Kognitif Anak............ 34

Tabel 4.10 Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Perkembangan Kognitif Anak 35

Tabel 4.11 Analisis Regresi Logistik Ganda.............................................................. 35

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 23

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Jadwal Penelitian

Lampiran II Kuesioner Penelitian

Lampiran III Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran IV Balasan Surat Ijin Pendahuluan dari Kesbangpol, Bappeda, Dinas

Kesehatan Kabupaten Karanganyar

Lampiran V Data Penelitian

Lampiran VI Output SPPS versi 17.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa periode anak merupakan masa yang penting dalam proses tumbuh

kembangnya. Dalam masa ini diupayakan mampu berjalan dengan optimal agar

kelak dewasa nanti bisa menjadi manusia yang sehat baik fisik dan psikologis.

Untuk menjadi generasi bangsa yang berkualitas diperlukan proses pembelajaran

yang baik dan berkesinambungan sejak dini.

Pola perkembangan anak sangatlah unik, pola yang kompleks terdiri dari

proses biologis, kognitif dan sosioemosional (Santrock, 2010). Perkembangan

kognitif adalah perkembangan yang menunjukkan perubahan struktur atau proses

mental yang terjadi sebagai hasil individu menerima informasi dan membangun

pemahaman secara mental (Schunk, 2012). Perkembangan kognitif mencakup

perkembangan bahasa dan visual motorik. Perkembangan kognitif melibatkan tiga

komponen yaitu atensi, pengolahan informasi, dan memori (Damayanti & Herlina,

2009). Sebuah penelitian menyatakan bahwa rendahnya tingkat perkembangan

kognitif pada anak usia dini akan berpengaruh terhadap kesejahteraan pada masa

dewasa nanti (Paxson & Schady, 2007). Pernyataan ini juga didukung oleh

penelitian Venom tahun 1976 bahwa pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif

pada anak lebih cepat pada tahun tahun pertama kehidupan dan 92% kapasitas

intelektual orang dewasa didapatkan sebelum mencapai umur 13 tahun (Chowdhury

& Ghosh Tusharkanti, 2009).

Dalam proses tumbuh kembang, diperlukan zat makanan yang adekuat yang

bisa memenuhi kebutuhan gizi anak (Depkes, 2005). Status gizi berhubungan

signifikan dengan tingkat perkembangan kognitif. Semakin meningkat status gizi

makan akan semakin meningkat pula tingkat perkembangan kognitif (Solihin dkk,

2013). Penelitian yang dilakukan oleh Nahar dkk di Bangladesh menyatakan bahwa

standar perawatan gizi yang dikombinasikan dengan intervensi psikososial pada

anak-anak kekurangan gizi mampu mengurangi efek negatif kekurangan gizi pada

perkembangan kognitif anak-anak berusia 6-24 bulan (Santrock, 2011). Namun,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

penelitian lain yang dilakukan oleh Santos menyatakan bahwa tidak ada hubungan

antara perkembangan kognitif dan status gizi. Ada pengaruh yang lebih kuat dari

faktor sosial ekonomi dan psikososial anak yang berpengaruh terhadap

perkembangan kognitif anak. Malnutrisi tidak akan mempengaruhi perkembangan

kognitif awal ketika anak sudah terintegrasi dalam lingkungan yang buruk dengan

sumber daya pendidikan dan ekonomi yang tidak memadai (Santos, et al, 2008).

Dalam proses perkembangan anak, selain adanya proses kognitif juga

dibutuhkan proses sosioemosional yang bisa dibangun melalui interaksi sosial.

Interaksi sosial sangatlah penting dimana pengetahuan yang dibangun antara dua

orang atau lebih (Schunk, 2012). Interaksi sosial dibutuhkan anak untuk mengenal

lingkungannya dimana ia tinggal karena akan sangat mempengaruhi

perkembangannya. Interaksi sosial sebaiknya diajarkan pada anak sedini mungkin

karena peningkatan keahlian sosial akan lebih mudah jika anak berusia dibawah 10

tahun (Santrock,2010). Perkembangan kognitif tidak hanya terjadi secara bertahap,

budaya dan interaksi sosial juga berperan penting dalam perkembangan kognitif

anak. Interaksi sosial dapat membantu mereka untuk beradaptasi dan membangun

pengetahuan dengan orang lain melalui kegiatan-kegiatan yang kooperatif

(Santrock, 2011).

Orangtua selalu mempunyai andil dan tanggung jawab yang besar terhadap

setiap perkembangan anak mereka. Anak tumbuh dalam keluarga dengan latar

belakang yang berbeda-beda dan orangtua mempunyai cara tersendiri dalam

mengasuh anak. Orangtua memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan

anak, terlibat secara langsung dengan anak-anak dan merangsang perkembangan

kognitif anak mereka (Santrock, 2011). Perkembangan anak bergantung pada

kepekaan dan ketanggapan ibu dalam mengasuh anaknya (Noordiati dkk, 2011).

Perkembangan anak yang progresif tidak lepas dari pengaruh orangtua.

Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor yang mempunyai kontribusi) besar

terhadap perkembangan kognitif anak. Hubungan antara pendidikan ibu dengan

perkembangan kognitif anak berbanding lurus. Semakin tinggi pendidikan ibu,

maka akan semakin tinggi pula kemampuan kognitif anak (Hastuti dkk, 2010).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Anak usia prasekolah merupakan masa dimana anak dipersiapkan untuk

mulai mengenal lingkungan sekolah dan belajar. Pada masa ini terjadi

perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya

ketrampilan dan proses berpikir (Depkes, 2005). Dalam perkembangannya anak

usia pra sekolah sering dihadapkan dengan defisiensi gizi yang secara tidak

langsung mempengaruhi kemampuan kognitifnya. Pada tahun 2003 prevalensi gizi

buruk pada anak usia pra sekolah 8,3% dan gizi kurang 27,5%, sedangkan pada

tahun 2001 prevalensi stunting laki-laki sebesar 46,6% dan perempuan 45,5%

(Sunarti, 2013). Angka prevalensi kekurangan gizi anak di Jawa Tengah pada tahun

2010, adalah sebesar 15,7% sedangkan target MDGs adalah sebesar 15,5%

(Riskesdas, 2010).

Sebuah penelitian menyatakan bahwa diperkirakan lebih dari 200 juta anak

dengan usia di bawah lima tahun mengalami kegagalan dalam mencapai potensial

perkembangan kognitif yang optimal karena kemiskinan, kesehatan dan gizi yang

buruk serta kurangnya perawatan (Mc Gregor et al, 2007). Sekitar 12-16% anak-

anak di Amerika Serikat mengalami gangguan perkembangan dan perilaku.

Gangguan komunikasi dan gangguan kognitif adalah bagian dari gangguan

perkembangan yang terjadi pada 8% anak (Dhamayanti dan Herlina, 2009).

Di Provinsi Jawa Tengah, jumlah anak balita dan anak usia pra sekolah pada

tahun 2009 sebanyak 2.239.357. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang balita dan

anak usia pra sekolah sebesar 53,44 % pada tahun 2006, 33,58 % pada tahun 2007,

44,76 % pada tahun 2008, dan mengalami kenaikan sebesar 50,29 % pada tahun

2009 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). Pada tahun 2012, cakupan

deteksi dini tumbuh kembang anak sebesar 35,66%. Data tersebut masih jauh dari

target cakupan Standar Pelayanan Minimal tahun 2010 sebesar 95 %.

Kabupaten Karanganyar merupakan kabupaten yang mempunyai cakupan

deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah pada tahun 2009 yaitu

sebesar 95,58% melebihi cakupan Standar Pelayanan Minimal sebesar 95% (Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). Pada tahun 2012, cakupan jumlah anak

usia dini (0-6 tahun) di Kabupaten Karanganyar yang belum terlayani masih rendah

yaitu sebesar 39,18% (Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2012). Puskesmas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Kebakkramat I merupakan Puskesmas yang mempunyai cakupan deteksi dini

tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah 2014 sebanyak 80,92%. Puskesmas

Kebakkramat mempunyai wilayah kerja yang terdiri dari lima desa antara lain

Kemiri, Nangsri, Macanan, Kebak dan Waru (Laporan Bulanan Puskesmas

Kebakkramat I, 2014).

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang hubungan status gizi anak, interaksi sosial, pola asuh ibu, pendidikan ibu

dengan perkembangan kognitif pada anak di Puskesmas Kebakkramat I, Kabupaten

Karanganyar.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Hubungan Antara

Status Gizi, Interaksi Sosial, Pola Asuh Ibu, Pendidikan Ibu Dengan Perkembangan

Kognitif Anak di Puskesmas Kebakkramat I, Kabupaten Karanganyar.” ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis hubungan status gizi, interaksi sosial, pola asuh ibu, pendidikan

ibu dengan perkembangan kognitif pada anak di Puskesmas Kebakkramat I

Kabupaten Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis hubungan status gizi anak dengan perkembangan kognitif

pada anak di Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar.

b. Menganalisis hubungan interaksi sosial anak dengan perkembangan kognitif

pada anak di Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar.

c. Menganalisis hubungan pola asuh ibu dengan perkembangan kognitif pada

anak di Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar.

d. Menganalisis hubungan pendidikan ibu dengan kognitif pada anak di

Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar.

e. Menganalisis hubungan status gizi, interaksi sosial, pola asuh ibu,

pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif pada anak di Puskesmas

Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat menjadi bukti empiris tentang adanya hubungan status gizi

anak, interaksi sosial, pola asuh ibu, pendidikan ibu dengan perkembangan

kognitif pada anak di Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi panduan bagi kader dan petugas

Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar dalam meningkatkan status

gizi, pelayanan tumbuh dan kembang anak, serta pola asuh makan gizi seimbang

pada anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Status Gizi

Definisi dari status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau

kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat

gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur

secara antropometri (Hermawan, 2006). Status gizi merupakan akibat

keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat

gizi tersebut / keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluruh

tubuh (Supariasa, 2002).

Ada beberapa pendekatan untuk mengkaji status gizi, antara lain :

antropometri, biokimiawi, pemeriksaan klinis, dan pengkajian makanan

(Gybney, 2008). Antropometri adalah pengukuran besar dan komposisi tubuh.

Pengukuran ini paling sering digunakan untuk menilai status gizi secara

langsung. Ada beberapa macam pengukuran antropometri, antara lain : massa

tubuh, pengukuran panjang, komposisi tubuh ((Departemen Gizi dan Kesehatan

Masyarakat, 2013).

Indeks antropometri merupakan rasio dari satu pengukuran terhadap satu

atau lebih pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur. Beberapa indeks

antropometri adalah sebagai berikut : BB/U (berat badan terhadap umur), TB/U

(tinggi badan terhadap umur), BB/TB (berat badan terhadap tinggi badan),

LILA/U (lingkar lengan atas terhadap umur) (Departemen Gizi dan Kesehatan

Masyarakat, 2013). Klasifikasi status gizi mengacu pada nilai z score BB/U,

yaitu sebagai berikut :

a. Status gizi lebih, dengan kriteria z score lebih dari 2 SD

b. Status gizi baik, dengan kriteria z score antara – 2 SD hingga 2 SD

c. Status gizi kurang, dengan kriteria z score antara – 3 SD hingga – 2 SD

d. Status gizi buruk, dengan kriteria z score kurang dari – 3 SD (World Health

Organization, 2006).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Sedangkan untuk indikator TB/U adalah sebagai berikut :

a. Sangat pendek, dengan kriteria z score < - 3SD

b. Pendek, dengan kriteria z score antara -3SD hingga < -2SD

c. Normal, dengan kriteria z score ≥ -2SD

Tinggi badan per umur digunakan untuk mengetahui indeks status gizi pada

keadaan yang telah lalu (Alamsyah dan Muliawati, 2013).

Uji biokimiawi mengukur jenis protein viseral dan somatik. Dengan

parameter masing-masing adalah serum albumin, prealbumin, transferin, hitung

jumlah limfosit, dan uji antigen pada kulit. Parameter protein somatik bisa juga

dilihat dengan mengukur lingkar pertengahan lengan atas.

Pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan fisik secara menyeluruh termasuk

riwayat kesehatan. Bagian tubuh yang di harus diperhatikan antara lain kulit,

rambut, gusi, bibir, lidah, mata, dan alat kelamin.

Pengkajian makanan bisa dilakukan dengan 24-hour food recall/record,

food frequency questionnaire, food history.

Menurut Soekiman dalam materi Aksi Pangan dan Gizi Nasional (Depkes

RI, 2000), faktor faktor yang mempengaruhi status gizi anak antara lain adalah

penyakit infeksi, pola pemberian makan, praktek kebersihan dan sanitasi

lingkungan, serta perawatan anak sakit.

2. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis dan bisa terjadi

antara individu, antara kelompok dan antara individu-kelompok (Fitriyah, 2014).

Bentuk interaksi sosial bisa dibedakan menjadi dua. Berdasarkan jumlah

pelakunya : individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok

dengan kelompok. Menurut proses terjadinya, interaksi sosial dibagi menjadi 4

antara lain :

a. Imitasi dengan meniru cara orang lain. Salah satu proses belajar yang

mengikuti perilaku orang lain. Imitasi dibedakan menjadi 2, yaitu imitasi

negatif dimana bentuk imitasi yang mendorong seseorang meniru perilaku

menyimpang dan imitasi positif yang mendorong seseorang berperilaku

sesuai norma yang berlaku (Sunaryo, 2004).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Identifikasi dengan menirukan menjadi sama dengan orang yang disukai.

Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang

untuk menjadi sama dengan orang lain (Soekanto, 2000).

c. Sugesti merupakan proses interaksi yang memberikan pengaruh kepada

orang lain agar mengikuti tanpa berpikir panjang (Sunaryo, 2004).

d. Simpati merupakan adanya perasaan tertarik kepada orang lain secara sadar

karena keseluruhan cara berperilaku dari orang tersebut (Gerungan, 2004).

Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial antara lain adanya kontak sosial

yang bisa terjadi antar perorangan, antar kelompok atau antar perorangan dan

kelompok (Sudarma, 2008). Kontak sosial berlangsung dalam tiga bentuk yaitu

antarindividu, antarindividu dengan kelompok, dan antarkelompok dengan

kelompok lainnya. Kontak sosial bisa terjadi dalam bentuk positif yang

mengarah kerjasama sedangkan bentuk negatif mengarah pada konflik (Tim

Mitra Guru, 2007).

Faktor yang kedua adalah komunikasi sosial, dimana dimaksudkan

berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Tidak selamanya kontak sosial

akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya

tidak berlangsung secara komunikatif (Fitriyah, 2014). Komunikasi merupakan

tafsiran yang diberikan seseorang terhadap perilaku orang lain serta perasaan

yang ingin disampaikan kepada orang tersebut (Soekanto, 2000).

Bentuk interaksi sosial ada tiga, antara lain : kerjasama, akomodasi dan

asimilasi. Kerjasama adalah bentuk usaha antar orang perorangan terhadap

kelompoknya untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama dapat berkembang

apabila orang orang didalamnya dapat digerakkan untuk mencapai tujuan

bersama atas kesadaran dan iklim yang menyenangkan dalam pembagian

kerjanya (Soekanto, 2000). Bentuk kedua yaitu akomodasi, merupakan usaha

usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan dalam rangka mencapai

kestabilan. Asimilasi adalah usaha saling menghargai untuk mengurangi

perbedaan-perbedaan yang ada (Soekanto, 2000).

3. Pola Asuh

Pola asuh merupakan interaksi antara orangtua dengan anak yang meliputi

ekspresi sikap, nilai, perhatian dalam membimbing, mengurus dan melatih anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pola asuh juga bisa diartikan dengan semua aktivitas orang tua yang berkaitan

dengan pertumbuhan fisik dan otak (Musaheri, 2007).

Praktik pengasuhan mempunyai pengaruh penting teradap kesejahteraan

anak, harga diri yang positif, kesehatan mental, kepuasan hidup, kebahagiaan

dan perkembangan moral (Lestari, 2012). Praktik pengasuhan mempunyai

beberapa aspek antara lain : Kontrol dan pemantauan; kontrol merupakan

penekanan terhadap batasan-batasan yang diberikan orangtua kepada anaknya,

dengan adanya batasan anak perlu mendapat pemantauan sebagai pengembangan

kontrol terhadap anak. Dukungan dan keterlibatan; mencerminkan adanya

ketanggapan orangtua atas kebutuhan anak, keterlibatan orangtua sangat

diperlukan ketika orangtua berpartisipasi aktif dalam pengasuhan anak dengan

bermain, mengisi waktu luang bahkan kontribusi substantif dalam perawatan dan

supervisi (Williams dan Kelly, 2005). Komunikasi; komunikasi yang baik

antara orangtua dan anak dapat mempengaruhi psikososial positif anak.

Kedekatan; cenderung adanya kehangatan dalam pengasuhan. Kedisiplinan;

upaya orangtua untuk melakukan kontrol terhadap anaknya.

Gaya pengasuhan menurut Baumrind dalam Santrock, 2011 dibagi menjadi

empat, antara lain :

a. Pola asuh otoriter (authoritarian parenting)

Gaya asuh yang bersifat membatasi dan menghukum. Orangtua dengan pola

asuh otoriter memerintahkan anaknya untuk mengikuti petunjuk mereka dan

menghormati mereka dengan membatasi anak serta tidak mengijinkan anak

untuk banyak bicara.

b. Pola asuh otoritatif (authoritative parenting)

Gaya asuh yang mendorong anaknya untuk menjadi independen tetapi masih

membatasi dan mengontrol tindakan anaknya. Adanya tukar pendapat antara

orangtua dan anak dengan sikap orangtua yang membimbing dan mendukung

anaknya.

c. Pola asuh yang mengabaikan (neglectful parenting)

Gaya pengasuhan dimana orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anak-anak

mereka. Anak-anak dari orangtua yang mengabaikan, mengembangkan

perasaan bahwa aspek-aspek lain dari kehidupan orang tua mereka adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

lebih penting daripada diri mereka. Anak-anak dari orang tua yang

mengabaikan memiliki pengendalian yang buruk, tidak memiliki kemandirian

yang baik, dan tidak termotivasi untuk berprestasi.

d. Pola asuh yang memanjakan (indulgent parenting)

Gaya asuh dimana orangtua sangat terlibat dalam kehidupan anaknya tapi

tidak banyak memberi batasan pada perilaku anaknya. Orangtua percaya

bahwa kombinasi dukungan pengasuhan dan sedikit pembatasan akan

menciptakan anak yang kreatif dan percaya diri. Hasilnya adalah anak-anak

ini biasanya tidak belajar untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri.

Orang tua dengan pola asuh yang memanjakan tidak mempertimbangkan

perkembangan diri anak secara menyeluruh (Santrock, 2011).

Pendapat lain mengatakan, ada tiga pembagian pola asuh yaitu pola asuh

otoriter, permisif dan otoritatif / demokratis (Djiwandono, 2006).

a. Otoriter

Adalah suatu gaya pengasuhan yang membatasi dan menuntut anak untuk

mengikuti perintah-perintah orang tua. Orangtua seperti ini mempunyai sikap

penerimaan rendah namun kontrolnya yang tinggi (Yusuf, 2010).

b. Permisif

Orangtua memberikan kebebasan sebanyak mungkin kepada anak mereka dan

menempatkan harapan-harapan kepada anak mereka. Orangtua mempunyai

sikap penerimaan yang tinggi namun kontrolnya rendah, serta memberi

kebebasan kepada anak untuk menyatakan keinginannya (Yusuf, 2010).

c. Otoritatif / demokratis

Pengasuhan yang memperlihatkan pengawasan ekstra ketat terhadap tingkah

laku anak-anaknya tetapi bersikap responsif. Pengasuhan otoritatif

diasosiasikan dengan rasa harga diri yang tinggi, bermoral standar,

kematangan pikososial, kemandirian, sukses dalam belajar dan bertanggung

jawab secara sosial.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Tabel 2.1 Matriks Kombinasi Dua Dimensi dalam Pengasuhan

Penerimaan / Ketanggapan

Tinggi Rendah

Kontrol/Tuntutan

Tinggi

(Otoritatif)

Tuntutan yang

masuk akal,

penguatan yang

konsisten,

disertai kepekaan

dan penerimaan

pada anak.

(Otoriter)

Banyak aturan

dan tuntutan,

sedikit

penjelasan, dan

kurang peka

terhadap

kebutuhan dan

pemahaman anak

Rendah

(Permisif)

Sedikit aturan

dan tuntutan,

anak terlalu

dibiarkan bebas

menuruti

kemauannya.

(Tak Peduli)

Sedikit aturan

dan tuntutan,

orangtua tidak

peduli dan peka

pada kebutuhan

anak.

Sumber : Shaffter, 2002

4. Pendidikan

Pengertian pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2004, jenjang pendidikan formal dibagi

menjadi 3, yaitu : pendidikan dasar yang terdiri atas SD/MI dan SMP/MTs,

pendidikan menengah yang terdiri atas SMA/MA dan SMK/MAK, serta

pendidikan tinggi yang terdiri atas akademi, institut, sekolah tinggi dan

universitas (Hasbullah, 2006).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

5. Perkembangan

Dalam perkembangan manusia terdapat tugas tugas perkembangan sesuai

dengan fase perkembangannya. Menurut Buhler tahun 1930, fase perkembangan

antara lain :

a. Fase pertama (0-1 tahun)

Fase dimana difokuskan pada melatih fungsi motorik dan mengamati

berbagai objek di luar dirinya.

b. Fase kedua (2-4 tahun)

Pada fase ini, anak mulai mengenal benda-benda di luar dirinya disertai

dengan pemahaman subyektif yang seolah-olah benda tersebut bisa

merasakan keadaan si anak. Sebagai contoh, anak suka melakukan

perbincangan dengan boneka atau hewan.

c. Fase ketiga (5-8 tahun)

Anak mulai mengenal lingkungan luar dan bersosialisasi dengan masyarakat

karena anak mulai memasuki dunia sekolah. Dalam proses sosialisasi ini,

sangat dibutuhkan adanya interaksi sosial.

d. Fase keempat (9-11 tahun)

Masa dimana adanya sudut pandang obyektivitas tertinggi. Anak mulai bisa

mengeksplor dan lebih memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga anak

cenderung untuk menemukan pribadinya sendiri.

e. Fase kelima (14-19 tahun)

Akhir dari perkembangan anak, lebih bisa bersikap secara subyektif atas

kesadaran dan mampu mengarahkan pada permasalahan yang lebih konkret

(Sobur, 2003).

6. Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget, perkembangan atau kemampuan kognitif adalah hasil dari

hubungan perkembangan otak dan sistem nervous dan pengalaman-pengalaman

yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Proses

kognitif adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan dan bahasa anak

(Santrock, 2010).

Menurut Piaget kognitif mengalami beberapa proses yaitu skema dimana

sebuah konsep atau kerangka yang eksis di dalam pikiran seseorang yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Proses

yang kedua adalah asimilasi, suatu proses mental yang terjadi ketika seorang

anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada.

Akomodasi merupakan suatu proses mental yang terjadi ketika anak

menyesuaikan diri dengan informasi baru. Dan ekuilibrasi adalah mekanisme

untuk menjelaskan bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap

pemikiran selanjutnya. Pergeseran ini terjadi ketika anak mengalami konflik

kognitif dalam usahanya memahami dunia (Santrock, 2010).

Teori Piaget terdiri dari empat tahap, yaitu: sensorimotor, pra operasional,

operasional konkret dan operasional formal. Tahap Sensorimotor berlangsung

sejak kelahiran sampai usia 2 tahun. Dalam tahap ini, bayi menyusun

pemahaman dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman indra mereka dengan

gerakan motor mereka.

Tahap pra operasional adalah tahapan dimana anak belum mampu

menguasai operasi mental secara logis. Operasi disini dimaksudkan adalah

kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan fisik (Yusuf, 2014). Tahap ini

bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis. Tahap ini dibagi menjadi dua,

yaitu : subtahap fungsi simbolis, terjadi kira-kira antara usia dua sampai empat

tahun. Dalam subtahap ini, anak kecil mulai bisa mempresentasikan objek yang

tak hadir. Penggunaan bahasa yang mulai berkembang dan kemunculan sikap

bermain. Tahap yang kedua adalah subtahap pemikiran intuitif, dimulai sekitar

umur empat sampai tujuh tahun. Pada subtahap ini, anak mulai menggunakan

penalaran primitif dan ingin tahu jawaban dari semua pertanyaan.

Tahap operasional konkret merupakan tahap ketiga, dimulai umur tujuh

tahun sampai sebelas tahun. Pemikiran operasional konkret mencakup

penggunaan operasi. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, tetapi

hanya dalam situasi konkret. Kemampuan untuk menggolong-golongkan sudah

ada tetapi belum bisa memecahkan problem-problem abstrak. Operasi konkret

adalah tindakan mental yang bisa dibalikkan berkaitan dengan objek konkret

nyata.

Tahap operasional formal, tahap ini muncul pada usia sebelas tahun hingga

masa dewasa nanti. Individu sudah mulai memikirkan pengalaman di luar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

pengalaman konkret, dan memikirkannya secara lebih abstrak, idealis dan logis

(Santrock, 2010).

Untuk menilai perkembangan kognitif anak, digunakan instrumen tes kertas

dan pensil yang diadopsi dan dikembangkan oleh Bakken berdasarkan teori

Piaget. Dalam instrumen tersebut dijelaskan beberapa tugas sesuai tahapan

perkembangan kognitif anak. Tugas yang berhubungan dengan tahap

sensorimotor menilai reaksi sirkuler sekunder, eksplorasi sistematis, dan transisi

dari tahap sensorimotor atau tahap pra operasional (Crain, 2005). Pemikiran pra

konseptual, penerimaan perspektif dan permanen konsep adalah tugas-tugas

yang sebaiknya diberikan kepada anak yang berada pada tahap pra operasional

awal. Tugas konservasi jumlah, kuantitas berkelanjutan, masa, berat dan volume

sebaiknya digunakan untuk menilai anak dalam tahap operasional konkret.

Untuk anak pada tahap operasional formal seharusnya diberikan dengan menilai

tugas konservasi volume, sistem kombinasi operasi dan kemampuan

menggunakan alasan deduktif (Dugan, 2003).

Menurut Piaget pertumbuhan mental terdiri dari dua unsur yaitu

perkembangan dan belajar. Perkembangan merupakan perubahan struktur, beda

halnya dengan belajar terjadi perubahan isi didalamnya. Proses perkembangan

dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu heriditas, pengalaman, transmisi sosial dan

ekuilibrasi. Heriditas diyakini Piaget berkaitan dengan faktor

kematangan internal yang akan berkembang dari tahun ke tahun.

Kematangan mempunyai peranan penting dalam perkembangan

intelektual, akan tetapi faktor ini saja tidak mampu menjelaskan segala

sesuatu tentang perkembangan intelektual. Pengalaman dengan

heriditas fisik merupakan dasar perkembangan struktur kognitif.

Transmisi sosial digunakan untuk mempresentasikan pengaruh budaya

terhadap pola berfikir anak. Penjelasan dari guru, penjelasan orang tua,

informasi dari buku, meniru, merupakan bentuk-bentuk transmisi

sosial. Kebudayaan dapat memberikan pengaruh bagi perkembangan

kognitif, seperti dalam berhitung atau membaca. Anak dapat menerima

transmisi sosial apabila dalam keadaan mampu menerima informasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dengan catatan anak harus memiliki struktur kognitif yang

memungkinkan terlebih dahulu. Faktor keempat adalah ekuilibrasi,

merupakan keadaan dimana setiap individu akan ada proses ekuilibrasi

yang mengintegrasikan faktor heriditas, pengalaman dan transmisi

sosial. Adanya ekuilibrasi karena anak secara aktif berinteraksi dengan

lingkungan. Hasil dari interaksi itu anak akan berproses apabila

dihadapkan pada situasi yang mungkin tidak dapat menanggapi

stimulus. Kontradiksi ini menimbulkan keadaan menjadi tidak

seimbang dan secara aktif anak akan mengubah pola penalarannya

untuk dapat mengasimilasikan dan mengakomodasikan stimulus baru

yang disebut ekuilibrasi (Syaodih, 2015).

Tabel 2.2 Tingkat Pencapaian Perkembangan Kognitif

No. Usia Perkembangan Kognitif

1. 0 - 3 bulan a. Mampu membedakan apa yang diinginkan (ASI,

susu dari botol, atau kempong/pacifier).

b. Berhenti menangis setelah digendong atau diberi

susu.

2. 3 – 6 bulan a. Memperhatikan dan memilih permainan yang

diinginkan.

b. Mengulurkan kedua tangan untuk digendong.

3. 6 – 9 bulan a. Mengamati benda-benda yang bergerak.

b. Berpaling ke arah sumber suara.

c. Mengamati benda-benda yang kemudian dipegang

dan dijatuhkan.

4. 9 – 12 bulan a. Memahami perintah sederhana.

b. Menunjukkan reaksi saat namanya dipanggil.

c. Mencoba mencari benda yang disembunyikan.

d. Mencoba membuka atau melepas benda yang

tertutup.

5. 12 – 18 bulan a. Menyebutkan beberapa nama benda.

b. Menanyakan nama benda yang belum dikenal.

c. Membedakan ukuran benda (besar-kecil).

d. Mengenal beberapa warna primer (merah, biru,

kuning)

e. Menyebut nama sendiri dan orang orang yang

dikenalnya.

6. 18 – 24 bulan a. Mempergunakan alat permainan dengan cara

semaunya.

b. Meniru gambar wajah orang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. Memahami konsep angka dan hitungan sederhana.

d. Memahami prinsip milik orang lain.

7. 2 – 3 tahun a. Menyebut bagian-bagian suatu gambar (wajah

orang, mobil, binatang dan lainnya)

b. Memahami prinsip ukuran (besar-kecil, panjang-

pendek).

c. Mengenal kembali bagian-bagian tubuh (lima

bagian)

d. Mengenal tiga macam bentuk geometri, seperti

lingkaran, segitiga dan persegi empat.

8. 3 – 4 tahun a. Menempatkan benda dalam urutan berdasarkan

ukuran (paling kecil-paling besar).

b. Menemukan / mengenali bagian yang hilang dari

suatu pola gambar (wajah orang, mobil dan lainnya)

c. Mengekspresikan diri.

d. Memahami perbedaan antara dua hal dari jenis yang

sama (misalnya perbedaan antara buah rambutan dan

pisang, perbedaan antara ayam dan kucing).

9. 4 – 5 tahun a. Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk,

warna, atau ukuran.

b. Menyebutkan beberapa angka dan huruf.

c. Menggunakan benda-benda sebagai permainan

simbolik (misalnya kursi sebagai mobil).

d. Mengenal sebab-akibat tentang alam sekitar.

10. 5 – 6 tahun a. Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsinya

(misalnya pensil untuk menulis).

b. Menunjukkan kegiatan yang bersifat eksploratif dan

menyelidik.

c. Mencari alternatif dalam memecahkan masalah yang

dihadapi dalam suatu aktivitas.

d. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan

dilakukan bersama teman-teman.

e. Menunjukkan inisiatif dan kreativitas dalam memilih

tema permainan.

Sumber : Ali Nugraha, dkk (2011) dalam Wiyani (2014)

Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif antara lain : sosial

ekonomi keluarga, pendidikan orangtua, pola interaksi ibu. Faktor sosial

ekonomi merupakan masalah yang sering ditemukan, kemiskinan berhubungan

dengan masalah kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Wong menyatakan

bahwa keluarga dengan pendapatan rendah tidak menguntungkan bagi

perkembangan anak. Pendidikan orangtua merupakan faktor prediktor yang kuat

terhadap skor tes akademik dan kognitif anak (Klebanov and Gunn, 2006). Pola

interaksi ibu digambarkan juga berkontribusi banyak dengan perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

kognitif anak. Anak yang mendapatkan lebih banyak kasih sayang ibu selama

masa kehamilan akan mempunyai kemampuan intelegensi yang lebih baik

(Bulut, 2013).

Menurut Wiyani (2014) mengatakan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi perkembangan kognitif anak, baik faktor internal maupun faktor

eksternal.

a. Faktor Internal

1) Faktor hereditas

Manusia yang lahir sudah dibekali potensi yang tidak bisa dipengaruhi

oleh lingkungan. Faktor bawaan yang akan menentukan perkembangannya

kelak.

2) Faktor kematangan

Organ manusia sudah mencapai tahap mampu menjalankan fungsinya

masing-masing dengan baik.

3) Faktor minat dan bakat

Seseorang yang memiliki bakat tertentu akan semakin mudah dan cepat

mempelajarinya. Bakat merupakan sesuatu yang inherent dalam diri

seseorang dan lebih ke arah potensial daripada kemampuan / kapasitas

(Anastasi, 1999).

b. Faktor Eksternal

1) Faktor lingkungan

Taraf intelegensi manusia dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan

yang didapat dari lingkungan sekitar.

2) Faktor pembentukan

Segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi kognitifnya.

Terdapat dua faktor pembentukan yaitu pembentukan sengaja (sekolah

formal) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar) (Susanto,

2011).

3) Faktor kebebasan

Keleluasaan manusia untuk berpikir tanpa ada tekanan dan paksaan. Ini

berarti anak sebaiknya dapat memilih cara tertentu untuk menyelesaikan

dan memilih masalah sesuai kebutuhannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

7. Anak Usia Prasekolah

Anak usia prasekolah mempunyai rentang umur 60 - 72 bulan. Pada masa

prasekolah, terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan

meningkatnya ketrampilan dan proses berpikir (Depkes, 2005). Masa prasekolah

merupakan periode penting ketika kognitif anak mulai terlihat adanya

perkembangan dan waktu yang tepat untuk anak mempersiapkan diri memasuki

sekolah (Hidayat, 2005). Dalam fase ini anak mulai memiliki kesadaran

mengenai jenis kelamin, belajar buang air, dan mengenal beberapa hal yang

dianggap berbahaya (Yusuf, 2014).

Anak usia pra sekolah lebih dikenal dengan anak usia dini. Dalam

perkembangan anak usia dini berhubungan dengan perubahan psikis dan bersifat

kualitatif. Lima aspek perkembangan anak usia dini antara lain kognitif, emosi,

sosial, bahasa, moral dan agama (Wiyani, 2014).

Anak mulai dikenalkan lingkungan diluar rumah dan mulai menghabiskan

waktu diluar rumah bersama temannya. Selain itu pada masa ini, anak

dipersiapkan untuk sekolah. Panca indera dan sistem reseptor penerima

rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar

dengan baik.

Orangtua dan keluarga diharapkan dapat memantau pertumbuhan dan

perkembangan anaknya, agar dapat dilakukan intervensi dini bila anak

mengalami kelainan atau gangguan (Depkes, 2005).

8. Hubungan Antar Variabel

Perkembangan anak bisa dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang diperoleh

anak. Masalah kurang gizi berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi

otak yang kemudian dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif

(Levitsky & Strupp, 1995). Kurang gizi di masyarakat tidak hanya

mempengaruhi perkembangan anak secara normal tetapi juga akan berdampak

terhadap kesehatan ibu. Kondisi gizi yang buruk dapat mempengaruhi

perkembangan otak anak sebelum dan sesudah kelahiran (Chowdhury & Gosh,

2009). Dalam penelitian yang dilakukan Tarleton tahun 2006 di Bangladesh

menyatakan bahwa stunting dan gizi kurang secara signifikan berhubungan

dengan skor RCPM serta perkembangan kognitif pada anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Peran interaksi sosial dalam perkembangan anak telah memberikan catatan

penting dalam perkembangan psikologi sebagai proses sosial (Psaltis & Duvven,

2006). Perkembangan kemampuan sosial anak dimulai sejak periode usia pra

sekolah hingga akhir sekolah yang ditandai dengan meluasnya pergaulan dan

lingkungan sosial anak yang mulai melepaskan diri dengan keluarga (Monks

dkk, 2003).

Ibu merupakan orang terdekat bagi anak-anaknya. Peran ibu dalam

memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembang anak sangatlah besar. Ibu

bertanggung jawab penuh untuk mengasuh anak, pengaruh hubungan antara ibu

dan anak perlu mendapatkan perhatian dalam pengawasan terhadap

perkembangan anak (Tirtarahardja & Sula, 2000). Pola asuh mempunyai

kontribusi terhadap perkembangan anak. Perbedaan pola asuh juga mempunyai

hasil perkembangan yang berbeda pada tiap-tiap anak. Dalam sebuah penelitian

yang dilakukan oleh Dwi Anita tahun 2009, adanya perbedaan perkembangan

pada anak usia 48-60 bulan antara kelompok yang diasuh dengan pola asuh

otoriter, demokrasi dan liberal. Pola asuh yang dinilai baik adalah pola asuh

demokrasi. Gaya pengasuhan anak perlu diterapkan secara fleksibel disesuaikan

dengan tahap perkembangan anak, karakter anak dan situasi yang sedang

dihadapi (Lestari, 2012).

Pendidikan ibu sangat berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh ibu

(Khomsan, 2002). Ibu yang berpendidikan lebih tinggi berupaya untuk mencari

informasi guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki,

terutama dalam pengasuhan anak (Hastuti, dkk, 2010). Orangtua dengan

pendidikan tinggi cenderung mudah untuk menangkap informasi serta

mengaplikasikannya ke dalam perubahan perilaku. Tingkat pendidikan orangtua

yang rendah merupakan faktor resiko terjadinya keterlambatan perkembangan

pada anak. Pendidikan yang rendah diduga berhubungan linier dengan

kurangnya pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam memberikan stimulasi

kepada anak (Ariani dan Yosoprawoto, 2012).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

B. Penelitian Relevan

Penelitian ini mempunyai beberapa kesamaan dengan penelitian lainnya, hanya

berbeda dalam hal waktu penelitian, tempat, jenis penelitian, metode dan

responden. Berikut beberapa judul penelitian yang hampir sama dengan judul

penelitian ini antara lain :

1. Perignon, et al (2014), melakukan penelitian yang berjudul “Stunting, Poor Iron

Status and Parasite Infection Are Significant Risk Factors for Lower Cognitive

Performance in Cambodian School-Aged Children”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk menilai status antropometri dan gizi mikro pada anak anak sekolah

di Kamboja dan hubungannya dengan tingkat kognitif anak. Desain penelitian

menggunakan randomized controlled trial, stratificaty sampling, sampel adalah

anak sekolah umur 6-16 tahun berjumlah 2443. Hasil penelitian ini adalah

tingkat kognitif anak anak sekolah di Kamboja sangat multifaktorial,

berhubungan signifikan dengan status gizi dan infeksi parasit.

2. Hastuti, dkk (2010), melakukan penelitian dengan judul “Nilai Anak, Stimulasi

Psikososial, dan Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun pada Keluarga

Rawan Pangan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk menganalisis hubungan nilai anak dengan stimulasi psikososial

pada keluarga rawan pangan, menganalisis hubungan stimulasi psikososial

dengan perkembangan kognitif anak pada keluarga rawan pangan dan

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak

pada keluarga rawan pangan. Metode penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif , pemilihan sampel dengan purposive sampling . Hasil dari penelitian

ini adalah terdapat hubungan yang nyata dan positif antara nilai anak dengan

stimulasi psikososial anak. Selain itu terdapat hubungan nyata dan positif antara

stimulasi psikososial dan perkembangan kognitif anak. Terdapat pengaruh yang

signifikan antara lama pendidikan ibu, lama pendidikan prasekolah anak,

pengeluaran per kapita per bulan dan stimulasi anak.

3. Rahayu, dkk (2003), melakukan penelitian yang berjudul “Pola Pengasuhan,

Status Gizi dan Kemampuan Kognitif Anak Usia Sekolah di Lingkungan

Pesantren dan Keluarga Serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pengasuhan anak di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pesantran dan keluarga, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola

pengasuhan anak di lingkungan pesantren dan keluarga, mengetahui faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap status gizi dan kemampuan kognitif anak usia

sekolah di lingkungan pesantren dan keluarga. Penelitian ini adalah kuantitatif

dengan rancangan analitik observasional, pemilihan sampel dengan cara

purposive sampling sejumlah 62 anak berumur 10-11 tahun. Hasil penelitian ini

menyatakan bahwa pola pengasuhan keluarga lebih baik daripada pola

pengasuhan di pesantren, faktor yang berpengaruh terhadap status gizi adalah

lingkungan pengasuhan, faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemampuan

kognitif adalah interaksi pengasuh anak.

4. Park, et al (2011), melakukan penelitian yang berjudul “The Impact of

Nutritional Status and Longitudinal Recovery of Motor and Cognitive

Milestones in Internationally Adopted Children”. Penelitian ini menunjukkan

bahwa baik malnutrisi akut maupun kronis secara signifikan mempengaruhi

status perkembangan serta tingkat perbaikan skor perkembangan kognitif dan

psikomotor.

5. Khomsan, et al (2013), melakukan penelitian yang berjudul “Growth, Cognitive

Development and Psychosocial Stimulation of Preschool Children in Poor

Farmer and Non-Farmer Households”. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak pra

sekolah. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa dalam keluarga petani, 28,6% anak gizi kurang, 12,1%

anak kurus, dan 30,7% anak pendek, sedangkan pada keluarga non petani 31,3%

anak gizi kurang, 15,3% anak kurus dan 35,5% anak pendek. Prosentase anak

yang mencapai perkembangan kognitif pada kategori tinggi pada keluarga petani

sebesar 8% dan pada keluarga non petani sebesar 17,4%. Meskipun demikian,

lebih dari setengah anak di kedua kelompok mempunyai skor perkembangan

kognitif yang rendan (<60%). Tes korelasi menunjukkan bahwa lamanya

pendidikan ibu, stimulasi psikososial, partisipasi dalam pendidikan usia dini dan

status gizi mempunyai hubungan yang signifikan dan positif terhadap

perkembangan kognitif anak. Ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu, stimulasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

psikososial dan partisipasi dalam pendidikan usia dini serta status gizi yang lebih

baik akan meningkatkan perkembangan kognitif anak.

6. Marques L, et al (2008), melakukan penelitian yang berjudul “Determinant of

Early Cognitive Development : Hierarchical Analysis of A Longitudinal Study.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara status

antropometri, kondisi sosial ekonomi, dan kualitas lingkungan rumah terhadap

perkembangan kognitif anak usia 20 sampai 42 bulan. Desain penelitian ini

adalah cross sectional. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perkembangan

kognitif awal ditentukan banyak faktor dan dipengaruhi oleh lingkungan sosial

anak, baik faktor terdekat maupun terjauh. Diantara aspek dalam faktor terdekat

adalah keberadaan materi permainan (disesuaikan umur anak) dan adanya

pendidikan usia dini adalah prediktor paling penting dalam perkembangan

kognitif anak.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain terletak pada variable

bebas yaitu status gizi dengan indikator yang digunakan adalah BB/U pada kategori

gizi baik dan gizi buruk, serta adanya penambahan variabel interaksi sosial dan pola

asuh ibu. Penelitian ini menggunakan sampel yang berbeda dari penelitian lain

yaitu anak usia pra sekolah 60-72 bulan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Hubungan Status Gizi, Interaksi Sosial, Pola Asuh Anak, dan Pendidikan Ibu Dengan

Perkembangan Kognitif Pada Anak

D. Hipotesis

Ha : Ada hubungan antara status gizi, interaksi sosial, pola asuh anak, dan

pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif pada anak.

Ho : Tidak ada hubungan antara status gizi, interaksi sosial, pola asuh anak, dan

pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif pada anak.

Status Gizi Interaksi

Sosial

Pola Asuh

Anak

Pendidikan Ibu

Perkembangan

Kognitif

Anak

Faktor Internal Kognitif :

a. Hereditas

b. Kematangan organ

c. Minat dan bakat

Faktor Eksternal Kognitif :

a. Lingkungan

b. Pembentukan diri

c. Kebebasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karanganyar wilayah kerja Puskesmas

Kebakkramat I. Waktu penelitian mulai bulan April-Juni tahun 2015.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi target adalah anak usia pra sekolah di Kabupaten Karanganyar.

Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah anak usia prasekolah dengan

rentang umur 60 - 72 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat I

Kabupaten Karanganyar berjumlah 895 anak (laki-laki = 435 dan perempuan =

460).

2. Teknik Sampling dan Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Random Sampling.

Ukuran sampel diperkirakan menurut desain analisis data yang akan dilakukan,

yaitu analisis multivariat yang melibatkan 4 variabel independen. Dalam model

analisis multivariat dibutuhkan 15-20 subjek penelitian per sebuah variabel

independen. Jadi dalam penelitian ini minimal dibutuhkan 4 x (15 hingga 20

subjek) = 60 hingga 80 subjek penelitian (Murti, 2013). Pada penelitian ini

jumlah sampel yang dibutuhkan peneliti adalah sebanyak 80 ibu dan 80 anak

prasekolah.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini :

a. Ibu yang mempunyai anak usia 60-72 bulan

b. Anak laki-laki maupun perempuan

c. Anak sehat lahir normal

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini :

a. Ibu yang pindah rumah dari Kebakkramat saat penelitian

b. Anak yang mengalami gangguan kesehatan seperti down syndrome, autis

c. Anak mengalami kesakitan saat penelitian berlangsung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Untuk menentukan jumlah sampel dari keseluruhan populasi dengan

menggunakan metode alokasi proporsional yaitu dengan rumus :

n

n

Keterangan :

ni = besar sampel pada masing-masing desa

Ni = jumlah anak pada masing-masing desa

N = besar populasi

n = besar sampel

Berdasarkan rumus diatas,jumlah sampel dari masing-masing desa di wilayah kerja

Puskesmas Kebakkramat I yaitu :

1. Desa Kemiri : 173/895 x 80 = 15,5 = 16

2. Desa Nangsri : 172/895 x 80 = 15,4 = 15

3. Desa Macanan : 164/895 x 80 = 14,7 = 15

4. Desa Kebak : 170/895 x 80 = 15,2 = 15

5. Desa Waru : 216/895 x 80 = 19,3 = 19

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas adalah status gizi, interaksi sosial, pola asuh, dan pendidikan ibu.

2. Variabel terikat adalah perkembangan kognitif anak.

E. Definisi Operasional

1. Status Gizi

Definisi : keadaan gizi anak usia 60-72 bulan yang diukur melalui

antropometri berdasarkan BB/U.

Alat ukur : Z-score

Skala data : kategorik

Klasifikasi : BB/U dengan kategori gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, gizi

lebih.

2. Interaksi Sosial

Definisi : hubungan timbal balik anak dengan orang lain

Alat ukur : kuesioner

Skala data : kategorik

Klasifikasi : baik (nilai skor ≥ 7), kurang (nilai skor < 7).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3. Pola asuh ibu

Definisi : penerapan cara ibu dalam mendidik dan mengasuh anak

Alat ukur : kuesioner

Skala data : kategorik

Klasifikasi : pola asuh demokratis, permisif, otoriter.

4. Pendidikan ibu

Definisi : pendidikan formal ibu yang pernah dicapai berdasar

kepemilikan ijazah terakhir yang diakui pemerintah.

Alat ukur : checklist

Skala data : kategorik

Klasifikasi : dasar (SD-SMP), menengah(SMA), tinggi (PT/Akademi)

5. Perkembangan kognitif

Definisi : kemampuan berpikir anak

Cara ukur : kuesioner

Klasifikasi : kognitif baik (nilai skor ≥ 7) dan kognitif kurang (nilai skor < 7).

F. Metode Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data primer diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner meliputi data

identitas ibu dan anak, interaksi sosial, pola asuh dan tingkat pendidikan ibu.

Data antropometri anak diperoleh dengan mengukur berat badan menurut BB

per umur dengan menggunakan timbangan ketelitian 0,1 kg.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar dan

Puskesmas Kebakkramat 01 yang berhubungan dengan lokasi penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan alat

ukur dengan cara subjek diberikan beberapa pertanyaan kepada responden

(Hidayat, 2007).Penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari :

1. Kuesioner karakteristik responden yang terdiri dari nama ibu, umur ibu, tingkat

pendidikan ibu, nama anak, umur anak.

2. Status gizi anak berdasarkan BB/U anak ditimbang dan dicatat langsung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3. Kuesioner pola asuh ibu terdiri dari 30 item pernyataan favourable dan

unfavourable. Penilaian pilihan pernyataan favourable yaitu 1 bila ya dan 0 bila

tidak, sedangkan pada pernyataan unfavourable yaitu 1 bila tidak dan 0 bila ya.

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner variabel pola asuh

Variabel Indikator Favourable Unfavourable Jumlah

Pola Asuh

Ibu a. Otoriter

1, 2, 3, 4, 5,

7, 8, 10

6,9 10

b. Permisif

11, 12, 14,

15, 16, 17,

18, 20

13, 19 10

c. Demokratis

22, 23, 25,

26, 27, 28,

30

21, 24 10

Total 24 6 30

4. Kuesioner interaksi sosial anak, terdiri dari 11 pernyataan. Penilaian pilihan

pernyataan favourable yaitu 1 bila ya dan 0 bila tidak, sedangkan pada

pernyataan unfavourable yaitu 1 bila tidak dan 0 bila ya.

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner variabel interaksi sosial

Variabel Indikator Favourable Unfavourable Jumlah

Interaksi

Sosial

a. Bentuk interaksi

sosial

Individu-individu

Individu-kelompok

Kelompok-

kelompok

b. Proses terjadinya

interaksi

Imitasi

Identifikasi

Sugesti

Simpati

c. Tahapan interaksi

sosial

Kerjasama

Akomodasi

Asimilasi

2, 3, 11

4, 5

9

1

6, 7

8, 10

3

4

3

Total 5 5 10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

5. Kuesioner perkembangan kognitif anak terdiri dari 10 item pernyataan.

Kuesioner ini diadopsi dari instrumen paper and pencil test oleh Bakken

berdasarkan teori Piaget. Penilaian pertanyaan yaitu nilai 1 bila jawaban benar

dan niai 0 bila jawaban salah.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mengkorelasikan skor butir dengan skor total.

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan jumlah 20 responden.

Untuk perhitungan tiap-tiap item pernyataan akan dibandingkan dengan tabel

nilai product moment. Jika r hitung ≥ koefisien nilai tabel kritis r yaitu pada

taraf signifikan 5 % maka instrumen yang diuji dinyatakan valid (Sugiyono,

2012). Berdasarkan hasil uji validitas ditemukan 2 item pertanyaan tentang pola

asuh ibu yang mempunyai nilai r hitung < r tabel product moment dengan taraf

signifikansi 5 % r tabel, N = 20 (0,444) yaitu pertanyaan nomor 5 (-0,290 <

0,444) dan nomor 11 (-0,350 < 0,444). Dengan demikian dua pernyataan

tersebut dinyatakan tidak valid dan gugur. Selanjutnya dalam penelitian ini yang

digunakan item pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32.

Uji validitas pernyataan interaksi sosial ditemukan 2 item pernyataan

mempunyai nilai r hitung < r tabel Product Moment dengan taraf signifikansi 5

% r tabel, N = 20 (0,444) yaitu item pernyataan nomor 4 (0,030 < 0,444) dan 9

(0,026 <0 0,444). Dengan demikian dua pernyataan tersebut dinyatakan tidak

valid atau gugur. Selanjutnya dalam penelitian ini yang digunakan item

pertanyaan nomer 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12.

2. Uji Reliabilitas

Pada uji reliabilitas pengujian instrumen dilakukan dengan tekhnik Alpha

cronbach. (Arikunto, 2010). Responden yang digunakan untuk uji coba

sebaiknya mempunyai karakteristik sama dengan tempat penelitian yang akan

dilaksanakan, dengan tujuan distribusi hasil pengukuran mendekati normal.

Kuesioner dinyatakan reliabel jika nilai alfa minimal sebesar 0,7 (Riwidikdo,

2009). Hasi uji validitas dalam penelitian ini pada kuesioner pola asuh anak dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

interaksi sosial anak masing-masing sebesar 0,9 dan 0,793 sehingga kedua

kuesioner tersebut dikatakan reliabel karena masing masing besarnya > 0,7.

I. Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pengolahan melalui beberapa

tahap sebagai berikut :

1. Editing

Untuk mengoreksi data yang meliputi kelengkapan pengisian dan kejelasan

jawaban. Koreksi dilakukan di lapangan setelah pengisian kuesioner selesai. Hal

ini bertujuan agar kesalahan atau kekurangan data yang ditemukan dengan

segera dapat dilakukan perbaikan.

2. Coding

Coding dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan

kode berupa angka, untuk selanjutnya dimasukkan dalam tabel kerja untuk

mempermudah pembacaan.

3. Scoring

Scoring dilakukan dengan memberikan nilai pada data sesuai dengan skor yang

telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang tersusun kemudian memberikan

total score dari semua jawaban.

4. Tabulating

Menyusun data ke dalam tabel untuk memudahkan dalam menganalisa data ke

program SPSS versi 17.0.

J. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan dari

masing-masing variabel bebas yaitu status gizi anak, interaksi sosial anak, pola

asuh ibu dan pendidikan ibu. Data dikumpulkan kemudian dikelompokkan

menurut jenis data masing-masing dan dimasukkan ke dalam tabel distribusi

frekuensi.

Perhitungan distribusi frekuensi dapat dilakukan dengan rumus :

P = %100xn

x

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Keterangan :

P = Persentase

x = Total nilai responden.

n = Total nilai max

100 = Bilangan tetap (Arikunto, 2010)

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan korelasi product

moment apabila data berdistribusi normal. Apabila data berdistribusi tidak

normal analisis bivariat dengan uji chi-square dengan ketentuan apabila nilai

sig (p)< 0,05 maka dikatakan ada hubungan yang signifikan dan apabila nilai

sig (p)> 0,05 maka dikatakan tidak ada hubungan yang signifikan.

Tujuan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan status gizi dengan

perkembangan kognitif anak, hubungan interaksi sosial dengan perkembangan

kognitif anak, hubungan pola asuh ibu dengan perkembangan kognitif anak,

hubungan pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif anak.

3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan

terikat yaitu untuk mengetahui hubungan status gizi anak, interaksi sosial anak,

pola asuh ibu dan pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif anak.

Uji statistik yang digunakan untuk perolehan data yaitu dengan

menggunakan regresi logistik. Adapun rumus regresi logistik adalah sebagai

berikut :

Keterangan :

P = Probabilitas untuk kognitif baik

1-P = Probabilitas untuk kognitif kurang

X1 = Status gizi ( 0 : buruk ; 1 : kurang; ; 2: baik ; 3 : lebih)

X2 = Interaksi sosial ( 0 : baik ; 1 : kurang)

X3 = Pola Asuh ( 1 : otoriter ; 2 : permisif ; 3 : demokratis)

X4 = Pendidikan Ibu ( 0 : dasar ; 2 : menengah ; 3 : tinggi)

In

= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Sampel Penelitian

1. Umur Ibu

Hasil analisis karakteristik subjek berdasarkan distribusi umur Ibu dapat

dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Umur Ibu

Umur Ibu n %

20 - 34 tahun 64 80,0

≥ 35 tahun 16 20,0

Jumlah 80 100

Sumber : data primer, 2015

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa mayoritas subjek berusia antara 20 tahun

sampai 34 tahun yaitu termasuk kategori usia reproduktif. Periode reproduksi

sehat pada wanita berada pada rentang umur 20 – 35 tahun (Manuaba, 2002).

2. Pendidikan Ibu

Hasil analisis karakteristik subjek berdasarkan distribusi tingkat pendidikan

Ibu dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu

Pendidikan n %

Pendidikan Tinggi 18 22,4

Pendidikan Menengah 35 43,8

Pendidikan Dasar 27 33,8

Jumlah 80 100

Sumber : data primer, 2015

Tabel 4.2. menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki tingkat

pendidikan menengah sehingga lebih mudah untuk mendapatkan informasi

mengenai kesehatan anak karena tidak ada responden yang buta huruf.

3. Pekerjaan Ibu

Hasil analisis karakteristik subjek berdasarkan distribusi pekerjaan ibu dapat

dilihat padaTabel 4.3.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 4.3. Distribusi Pekerjaan Ibu

Jenis Pekerjaan n %

IRT/Tidak bekerja 44 55,0

PNS 5 6,2

Wiraswasta 31 38,8

Jumlah 80 100

Sumber : data primer, 2015.

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas subjek merupakan Ibu Rumah

Tangga yang secara formal tidak bekerja tetapi mereka bisa bekerja di rumah

selama 24 jam/hari.

4. Status Gizi Anak

Hasil pengukuran status gizi anak dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Distribusi Kategori Status Gizi Anak

Status Gizi n %

Gizi lebih 2 2,5

Gizi baik 67 83,8

Gizi kurang 11 13,8

Jumlah 80 100

Sumber : data primer, 2015.

Tabel 4.4. menunjukkan bahwa rata-rata anak memiliki status gizi baik

berdasarkan pengukuran BB/U. Namun, satus gizi tersebut hanya berlaku pada

waktu penelitian (April-Juni 2015) karena pengukuran BB/U bersifat sesaat.

5. Interaksi Sosial Anak

Hasil kategori interaksi sosial anak dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Distribusi Interaksi Sosial Anak

Interaksi Sosial Anak n %

Baik 52 65,0

Kurang 28 35,0

Jumlah 80 100

Sumber : data primer, 2015.

Tabel 4.5. menunjukkan bahwa mayoritas interaksi sosial anak pada

kategori baik yaitu sebanyak 52 orang (65%). Anak dengan interaksi sosial yang

kurang mempunyai hubungan timbal balik yang belum baik dengan orang lain,

pengaruh lingkungan sosial juga berkontribusi terhadap cara anak berinteraksi

dengan orang lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

6. Pola Asuh Anak

Hasil kategori pola asuh anak dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Distribusi Pola Asuh Anak

Pola Asuh n %

Demokratis 37 46,3

Permisif 23 28,8

Otoriter 20 25,0

Jumlah 80 100

Sumber : data primer, 2015.

Tabel 4.6. menunjukkan bahwa rata-rata pola asuh ibu kepada anak

termasuk pola asuh demokratis yaitu orang tua mampu menjalin hubungan yang

baik dengan anak.

B. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Bivariat

a. Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Kognitif Anak

Hasil analisis Chi Square hubungan status gizi dengan perkembangan

kognitif anak dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Kognitif

Anak

Status gizi

Perkembangan kognitif Total

p Baik Kurang

n % n % n %

Lebih 0 0 2 2,5 2 2,5

0,000 Baik 54 67,5 13 16,3 67 83,8

Kurang 1 1,3 10 12,4 11 13,7

Total 55 68,8 25 31,2 80 100

Sumber : data primer, 2015.

Tabel 4.7. menunjukkan nilai hasil uji Chi-Square bahwa ada

hubungan status gizi dengan perkembangan kognitif anak. Artinya, apabila

status gizi anak baik maka perkembangan kognitif anak juga baik.

b. Hubungan Interaksi Sosial dengan Perkembangan Kognitif Anak

Hasil analisis Chi Square hubungan interaksi sosial dengan

perkembangan kognitif anak secara statistik menunjukkan bermakna.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel 4.8 Hubungan Interaksi Sosial dengan Perkembangan Kognitif

Interaksi Sosial

Perkembangan Kognitif Total

p Baik Kurang

n % n % n %

Baik 47 58,8 5 6,3 52 64,8 0,000 Kurang 8 10,0 20 25,0 28 35,2

Total 55 68,8 25 31,3 80 100

Sumber : data primer, 2015.

Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji Chi-Square bahwa ada hubungan

interaksi sosial dengan perkembangan kognitif. Artinya apabila interaksi

sosial anak baik maka perkembangan kognitif anak juga baik.

c. Hubungan Pola Asuh Anak dengan Perkembangan Kognitif Anak

Hasil analisis Chi Square hubungan pola asuh anak dengan

perkembangan kognitif anak secara statistik menunjukkan bermakna.

Tabel 4.9. Hubungan Pola Asuh Anak dengan Perkembangan Kognitif Anak

Pola asuh anak

Perkembangan Kognitif Total

p Baik Kurang

n % n % n %

0,030 Demokratis 28 35,0 9 11,2 37 46,2

Permisif 18 22,5 5 6,3 23 28,8

Otoriter 9 11,2 11 13,8 20 25,0

Total 55 68,7 25 31,3 80 100,0

Sumber : data primer, 2015.

Tabel 4.9. menunjukkan bahwa ada hubungan pola asuh anak dengan

perkembangan kognitif anak. Artinya, apabila pola asuh anak baik maka

perkembangan kognitif anak juga akan baik.

d. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Perkembangan Kognitif Anak

Hasil analisis Chi Square hubungan tingkat pendidikan ibu dengan

perkembangan kognitif secara statistik menunjukkan bermakna.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 4.10. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Perkembangan

Kognitif Anak

Pendidikan Ibu

Perkembangan kognitif Total

p Baik Kurang

n % n % n %

Tinggi 16 20,0 2 2,5 18 22,5

0,000 Menengah 29 36,3 6 7,4 35 43,7

Dasar 10 12,5 17 21,3 27 33,8

Total 55 68,8 25 31,2 80 100

Sumber : data primer, 2015.

Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji Chi-Square bahwa ada hubungan

tingkat pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif anak. Artinya,

pendidikan ibu tinggi maka perkembangan kognitif anak juga akan baik.

2. Regresi Logistik Ganda

Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda untuk

mengetahui hubungan status gizi anak, pola asuh anak, interaksi sosial anak,

tingkat pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif anak dapat dilihat dari

Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Analisis regresi logistik ganda status gizi, interaksi sosial, pola asuh

anak, pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif pada anak

Variabel

OR

CI 95% p Uji

Wald Batas bawah Batas atas

Status Gizi Anak 11,65 1,76 77,18 0,011

Interaksi Sosial Anak 71,69 9,61 534,61 0,000

Pola Asuh Anak 3,16 1,12 8,90 0,030

Tingkat pendidikan Ibu 4,14 1,22 14,05 0,023

N observasi 80

-2 log likelihood 43,06

Nagelkerke R 2

71,1%

Sumber : data primer, 2015.

Nilai Odd Ratio variabel status gizi sebesar 11,65 berarti bahwa anak

dengan status gizi yang baik mempunyai kemungkinan 11,65 kali lebih besar

untuk mendapatkan perkembangan kognitif yang baik daripada anak dengan

status gizi kurang atau lebih. Hasil uji wald menunjukkan adanya hubungan

status gizi anak dengan perkembangan kognitif dan secara statistik signifikan

(OR= 11,65; CI=95%; 1,76 hingga 77,18; p = 0,011).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Nilai Odd Ratio variabel interaksi sosial anak sebesar 71,69 berarti bahwa

anak dengan interaksi sosial yang positif mempunyai kemungkinan 71,69 kali

lebih besar dalam perkembangan kognitif daripada anak dengan interaksi sosial

yang negatif. Hasil uji wald menunjukkan adanya hubungan interaksi sosial anak

dengan perkembangan kognitif dan secara statistik signifikan (OR= 71,69;

CI=95%; 9,61 hingga 534,61; p = 0,000).

Nilai Odd Ratio variabel pola asuh anak sebesar 3,16 berarti bahwa pola

asuh demokratis mempunyai kemungkinan 3,16 kali lebih baik dalam

perkembangan kognitif anak daripada pola asuh otoriter. Hasil uji wald

menunjukkan adanya hubungan pola asuh anak dengan perkembangan kognitif

anak dan secara statistik signifikan (OR= 3,16; CI=95%; 1,12 hingga 8,90; p =

0,030).

Nilai Odd Ratio variabel tingkat pendidikan ibu sebesar 4,14 berarti bahwa

ibu dengan tingkat pendidikan tinggi mempunyai kemungkinan 4,14 kali lebih

besar dalam perkembangan kognitif anak daripada ibu dengan pendidikan dasar.

Hasil uji wald menunjukkan adanya hubungan pendidikan ibu dengan

perkembangan kognitif anak dan secara statistik signifikan (OR= 4,14; CI=95%;

1,22 hingga 14,05; p = 0,023).

Nilai Negelkerke R

2 sebesar 71,1% berarti bahwa keempat variabel bebas

(status gizi anak, pola asuh anak, interaksi sosial anak dan tingkat pendidikan

ibu) mampu menjelaskan perkembangan kognitif pada anak sebesar 71,1% dan

sisanya yaitu sebesar 28,9% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian.

C. Pembahasan

1. Hubungan Status Gizi Anak dengan Perkembangan Kognitif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan status gizi anak

dengan perkembangan kognitif dan secara statistik signifikan (p = 0,000),

dimana kebutuhan gizi berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi otak

yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif. Kondisi gizi yang tidak baik dapat

mempengaruhi perkembangan otak anak sebelum dan sesudah kelahiran

sehingga akan menganggu perkembangan kognitifnya (Chowdhury & Gosh,

2009).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Perignon et al (2014),

bahwa tingkat kognitif anak sekolah, berhubungan signifikan dengan status gizi

dan infeksi parasit. Penelitian lain yang mendukung adalah Park et al (2011)

dimana, malnutrisi akut maupun kronis secara signifikan mempengaruhi status

perkembangan serta tingkat perbaikan skor perkembangan kognitif dan

psikomotor.

Sedangkan hasil penelitian Khomsan et al (2013), status gizi mempunyai

hubungan yang signifikan dan positif terhadap perkembangan kognitif dimana

anak dengan status gizi yang lebih baik akan meningkatkan perkembangan

kognitif nya.

2. Hubungan Interaksi Sosial dengan Perkembangan Kognitif Anak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan interaksi sosial anak

dengan perkembangan kognitif dan secara statistik signifikan (p = 0,000), hal ini

berarti bahwa semakin baik interaksi sosial anak dengan orang lain maupun

lingkungan dimana anak tersebut tinggal makan semakin baik pula

perkembangan kognitifnya (Khomsan, et al., 2013).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu dari Marques et al

(2008) yang menyatakan bahwa perkembangan kognitif awal ditentukan banyak

faktor dan dipengaruhi oleh lingkungan sosial anak, baik faktor terdekat maupun

terjauh. Diantara aspek dalam faktor terdekat adalah keberadaan materi

permainan (disesuaikan umur anak) dan adanya pendidikan usia dini adalah

prediktor paling penting dalam perkembangan kognitif anak.

Peran interaksi sosial dalam perkembangan anak telah memberikan catatan

penting dalam perkembangan psikologi sebagai proses sosial yang dimulai sejak

periode usia pra sekolah dimana anak mulai dikenalkan dengan lingkungan

diluar rumah dan mulai menghabiskan waktu bersama temannya. Pada masa ini,

panca indera dan sistem reseptor penerima rangsangan serta proses memori

harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik (Monks dkk, 2003.,

Psaltis & Duvven, 2006). Dengan melakukan interaksi, anak akan mampu

mendapatkan gambaran mengenai apa yang diharapkan oleh lingkungan

sosialnya. Semakin anak sering berinteraksi dengan lingkungannya, maka anak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

akan semakin mudah mengerti apa yang menjadi harapan lingkungan sosialnya

(Ibung, 2009).

3. Hubungan Pola Asuh Anak dengan Perkembangan Kognitif Anak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pola asuh anak dengan

perkembangan kognitif anak dan secara statistik signifikan (p = 0,030), pola

asuh mempunyai kontribusi terhadap perkembangan anak, termasuk perbedaan

pola asuh juga mempunyai hasil perkembangan yang berbeda pada tiap-tiap

anak. Pola asuh anak merupakan semua aktivitas yang dilakukan sebagai upaya

dalam meningkatkan pertumbuhan fisik dan otak (Musaheri, 2007).

Rahayu, dkk (2003) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada pengaruh

mengenai pola pengasuhan anak terhadap tingkat kemampuan kognitif anak, hal

ini berarti bahwa semakin baik pola pengasuhan ibu maka semakin baik pula

kemampuan kognitif anaknya. Ibu yang selalu bisa memberikan waktu luang

untuk anaknya dapat memperhatikan setiap tahap tumbuh kembang anaknya

sehingga dapat memilih cara atau gaya dalam pengasuhan yang fleksibel sesuai

dengan tahap perkembangan anak, karakter anak dan situasi yang sedang

dihadapi (Lestari, 2012).

4. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Perkembangan Kognitif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat pendidikan ibu

dengan perkembangan kognitif dan secara statistik signifikan (p = 0,000), hal ini

berarti bahwa Ibu yang berpendidikan lebih tinggi berupaya untuk mencari

informasi guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki,

terutama dalam pengasuhan anak (Hastuti, dkk, 2010). Orangtua dengan

pendidikan tinggi cenderung mudah untuk menangkap informasi serta

mengaplikasikannya ke dalam perubahan perilaku. Tingkat pendidikan orangtua

yang rendah merupakan faktor resiko terjadinya keterlambatan perkembangan

pada anak. Pendidikan yang rendah diduga berhubungan linier dengan

kurangnya pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam memberikan stimulasi

kepada anak (Ariani dan Yosoprawoto, 2012).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu dari Khomsan et al

(2013), bahwa pendidikan ibu yang lebih baik akan meningkatkan

perkembangan kognitif anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

D. Keterbatasan Penelitian

Populasi bersifat homogen karena yang diteliti hanya pada kelompok umur 60-

72 bulan saja dimana sama-sama kelompok usia pra sekolah dan subjek diambil

secara proportional sampling akibatnya hasil penelitian ini tidak bisa

menggambarkan kondisi semua populasi di wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat

I. Jadi, hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan. Penelitian ini menggunakan

metode cross sectional dimana tidak memberikan intervensi kepada subjek

penelitian karena hanya diukur dari status gizi sesaat berdasarkan BB/U bukan

TB/U. Outcome penelitian ini belum dapat dijadikan pedoman kebijakan dalam

perbaikan status gizi berdasarkan BB/U dengan perkembangan kognitif anak, karena

tidak dapat melihat riwayat pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak secara

keseluruhan hanya pada satu waktu tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Umur ibu rata-rata berada pada rentang 20-34 tahun (80,0 %) dan merupakan

kategori usia reproduktif. Pendidikan ibu sebagian besar merupakan pendidikan

menengah yaitu SMA/SMK (46,3%), sehingga ibu mudah mengakses informasi

mengenai kesehatan anak. Pekerjaan ibu sebagian besar tidak bekerja yaitu ibu

rumah tangga (55,0%) sehingga ibu mempunyai banyak waktu luang untuk

mengasuh anaknya. Pola asuh anak rata-rata menunjukkan pola asuh demokratis

(46,3%), dimana hubungan interaksi antara orang tua dan anak bisa terjalin

dengan baik. Status gizi anak sebagian besar berada pada kategori gizi baik

(83,8%) berdasarkan pengukuran BB/U. Interaksi sosial anak masih ada yang

kurang (35%) artinya anak memiliki hubungan timbal balik yang belum baik

dengan orang lain.

2. Ada hubungan antara status gizi anak dengan perkembangan kognitif anak

dengan p = 0,000 < 0,05.Ada hubungan antara interaksi sosial anak dengan

perkembangan kognitif anak dengan p = 0,000 < 0,05.Ada hubungan antara pola

asuh anak dengan perkembangan kognitif anak dengan p = 0,003 < 0,05. Ada

hubungan antara pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif anak dengan p =

0,000 < 0,05.

3. Ada hubungan yang positif dan secara statistik signifikan dari status gizi anak

(OR= 14,44; CI=95%; 1,11 hingga 188,44; p = 0,042), pola asuh anak (OR=

8,28; CI=95%; 1,91 hingga 35,99; p = 0,005), interaksi sosial anak (OR= 0,09;

CI=95%; 0,02 hingga 0,52; p = 0,006), tingkat pendidikan ibu (OR= 2,95;

CI=95%; 1,14 hingga 7,59; p = 0,025) dengan perkembangan kognitif anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

B. Implikasi

1. Implikasi Teori

Penelitian ini memiliki implikasi teoritis bahwa teori Piaget dapat

digunakan untuk menjelaskan hubungan status gizi, interaksi sosial, pola asuh

anak, dan pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif anak. Proses

perkembangan yang melibatkan faktor hereditas, pengalaman, transmisi sosial

dan ekuilibrasi sudah tercakup dalam variabel penelitian.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat memberikan kontribusi dalam

kebijakan pembangunan SDM yang terkait dengan peningkatan perkembangan

kognitif anak. Dalam penelitian ini secara metodologi diperlukan pertimbangan

dengan bantuan dari guru TK untuk membacakan kuesioner karena anak usia 5-

6 tahun masih membutuhkan komunikasi dari orang-orang yang dikenalnya

secara dekat.

C. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Ibu

Disarankan untuk dapat memperhatikan tumbuh kembang anaknya, melakukan

pola pengasuhan yang fleksibel sesuai dengan karakter anak dan keadaan anak

sehingga dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak.

2. Bagi Kader

Disarankan untuk mengadakan pemantauan pada anak usia pra sekolah

mengenai status gizi maupun tumbuh kembangnya dalam upaya peningkatan

kognitif anak melalui Kartu Menuju Sehat sebagai alat deteksi dini.

3. Bagi Puskesmas

Disarankan untuk melakukan monitoring dan evaluasi mengenai status gizi anak

dan perkembangan kognitif anak di wilayah kerjanya dengan cara memberikan

Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) secara rutin

dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan anak dan juga perkembangan

kognitifnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Dedi & Ratna Muliawati. 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Yogyakarta : Nuha Medika

Anastasi, Anne. 1999. 6th

edition Psychological Testing. New York : Macmillan

Publishing Co.,Inc.

Ariani dan Yosoprawoto, M. 2012. Usia Anak dan Pendidikan Ibu Sebagai Faktor

Resiko Gangguan Perkembangan Anak. Jurnal Kedokteran Brawijaya Volume 27

No 2 Agustus 2012.

Arikunto, S. 2010. Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. Jakarta :

Rineka Cipta.

Chowdhury, S. D & Ghosh Tusharkanti. 2009. Nutritional And Socioeconomic Status in

Cognitive Developmental of Santal Children of Purulia District, India. Department

of Physiologi. University of Calcuta, India.

Dhamayanti, Meita & Herlina Murfariza. 2009. Skrining Gangguan Kognitif dan

Bahasa dengan Menggunakan Capute Scales (Cognitive Adaptive Test/Clinical

Linguistic & Auditory Milestone Scale-Cat/Clams). Bagian Ilmu Kedokteran Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sari Pediatri Volume 11 Nomor 3

Oktober 2009.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2013. Gizi dan Kesehatan Masyarakat.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Depok : Rajagrafindo

Persada.

Departemen Kesehatan, RI. 2000. Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 2001-2005.

Jakarta : Depkes RI.

____________________. 2005. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Dasar. Ikatan

Dokter Anak Indonesia.

Dinas Kabupaten Karanganyar. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Dinas

Kesehatan Kabupaten Karanganyar.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2009. Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2009.

Diakses melalui www.dinkesjatengprov.go.id pada tanggal 30 Oktober 2014.

Dinas Pendidikan Povinsi Jawa Tengah. 2012. Kerangka Besar Pengembangan PAUD

Terpadu Dengan Pendekatan Holistik Integratif Periode 2013-2018. Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Tengah – UNICEF.

Djiwandono, Sri E W. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grasindo.

______________. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Grasindo.

Gerungan, W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Gibney, Michael J. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Ibung, Dian. 2009. Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo.

Hasbullah. 2006. Dasar Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Hastuti, dkk. 2010. Nilai Anak, Stimulasi Psikososial, dan Perkembangan Kognitif

Anak Usia 2-3 Tahun pada Keluarga Rawan Pangan di Kabupaten Banjarnegara

Jawa Tengah. Institut Pertanian Bogor. Jurnal Ilmu Keluarga & Konseling, vol.3,

no.1, hlm.27-34, ISSN :1907-6037.

Hermawan, Arief. 2006. Jaringan Saraf Tiruan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI.

Hidayat, Aziz Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba

Medika.

________________. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta : Salemba Medika.

Iswidharmawanjaya dkk. 2008. Panduan bagi Orang Tua Untuk Menyiapkan Anak

Usia Dini. Jakarta : Elex Media Komputindo

Khomsan A. Faisal A, Neti H, Nani S, & Oktarina. 2013. Tumbuh Kembang dan Pola

Asuh Anak. IPB Press, Bogor.

Klebanov, P. & Brooks-Gunn, J. 2006. Cummulative, Human Capital, and

Psychological Risk in The Context of Early Intervention. Annals New York

Academy of Sciences, 1094, 36-82

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga : Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik

dalam Keluarga. Jakarta : Kencana.

Levitsky DA, Strupp BJ. 1995. Malnutrition And The Brain: Under-Nutrition And

Behavioral Development In Children. J Nutr 125: 2212S – 2220S.

Manuaba, I Gede Bagus. 2002. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :

Arcan.

McGregor SG, Cheung YB, Cueto S, Glewwe P, Richter L, Strupp B. Developmental

Potential In the First 5 Years for Children in Developing Countries. Lancet,

2007;369(9555):60-70.

Monks, FJ, Knoers, AMP & Haditono, SR. 2003. Psikologi Perkembangan : Pengantar

dalam Berbagai Bagiannya . Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Murti, Bhisma. 2013. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penlitian Kuantitatif dan

Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Musaheri. 2007. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta : IRC iSoD.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Noordiati, Hakimi.M, Wibowo.T,. 2011. Hubungan Kepekaan Serta Ketanggapan

Pengasuhan Ibu Terhadap Perkembangan Anak Prasekolah. Berita Kedokteran

Masyarakat Vol. 27, No. 1, halaman 18-23.

Park, Hyun, Denise Bothe, Eva Holsinger, H. Lester Kirchner, Karen Olness and Anna

Mandalakas. 2011. The Impact of Nutritional Status and Longitudinal Recovery of

Motor and Cognitive Milestones in Internationally Adopted-Children. Diakses

melalui www.ncbi.nlm.nih.gov

Paxson, C & Schady, N. 2007. Cognitive Development among Young Children in

Ecuador: The Roles of Wealth, Health, and Parenting. The Journal of Human

Resources, Vol. 42, No. 1 (Winter, 2007), pp. 49-84. University of Wisconsin Press

Perignon, Marlene. 2014. Stunting, Poor Iron Status and Parasite Infection Are

Significant Risk Factors For Lower Cognitive Performance in Cambodian School-

Aged Children. Diakses melalui journals.plos.org

Psaltis, C. & Duveen, G. 2006. Social Relations and cognitive development: The

influence of conversation types and representations of gender. European Journal of

Social Psychology,36: 407-430.

Riskesdas. 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.

Saffer, D.R. 2002. Developmental Psychology : Childhood & Adolescent. Sixth Edition.

USA : Wadsworth/Thomson Learning, Inc.

Santos L.M, Neves dos Santos D, Bastos AC, Assis AM, Prado MS, Barreto ML.. 2008.

Determinantsof Early Cognitive Development : Hierarchical Analysis of A

Longitudinal Study. Cad. Saude Publica. Rio de Janeiro : Universidade Federal da

Bahia, Brasil.

Santrock, John W. 2010. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta : Kencana.

_____________. 2011. Psikologi Pendidikan Edisi Ketiga Buku 1. Jakarta : Salemba

Humanika.

_____________. 2011. Masa Perkembangan Anak Children. Jakarta : Salemba

Humanika.

Schunk, Dale H. 2012. Learning Theories An Educational Perspective Sixth Edition.

United States of America : Pearson.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung : CV Pustaka

Setia.

Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Solihin, Rindu Dwi Malateki, Faisal Anwar & Dadang Suandar.. 2013. Kaitan Antara

Status Gizi, Perkembangan Kognitif, dan Perkembangan Motorik Pada Anak Usia

Prasekolah. Penelitian Gizi dan Makanan, vol.36, hlm. 62-72.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

Sulut, Befa. 2013. Intelligence Development Of Socio-Economically Disadvantaged

Pre-School Children. Anales de Psicología, 2013, vol. 29.

Sunarti. 2013. Perbedaan Asupan Energi, Protein dan Status Gizi Anak Pra Sekolah di

Sekolah dengan Model School Feeding dan Non Feeding School. Jurnal Kesehatan

Masyarakat, Vol. 7, No 2.

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.

Supariasa, et al. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini : Pengantar Dalam Berbagai

Aspeknya. Jakarta : Prenada Media Group.

Syaodih, Ernawulan. 2008. Perkembangan Anak Usia Dini. www.scribd.com. Diunduh

pada tanggal 11-9-2015 jam 12.00 WIB.

Tim Mitra Guru. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi Untuk SMP dan MTs.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Tirtarahardja, U & La Sula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

William, S.K & Kelly, F.D. 2005. Relationships Among Involvement, Attachment, And

Behavioral Problems In Adolescence : Examining Father’s Influence. Journal of

Early Adolescence. 25(2), 168-196. DOI : 10.1177/0272431604274178.

Wiyani, Novan Ardy. 2014. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini : Panduan bagi

Orang Tua dan Pendidik PAUD dalam Memahami serta Mendidik Anak Usia Dini.

World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards : Length/Height-For-

Age, Weight-For-Age, Weight-For-Age, Weight-For-Height And Body Mass Index-

For Age : Methods And Development.

Yusuf, Syamsu. 2010. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

______________. 2014. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus

2014 2014 2014 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran V : DATA PENELITIAN

NO UMUR

IBU KOD PEND. IBU KOD PEKJ. IBU KOD JK KOD UMUR AN.

BB ANAK

BB / U

KOD Z SCORE

NILAI STATUS

GIZI

1 22 1 SMA 2 Wiraswasta 2 L 1 61 bulan 21 0,90 positif baik 1

2 34 1 D3 3 IRT 1 L 1 66 bulan 23 1,30 positif baik 1

3 28 1 SMK 2 IRT 1 L 1 62 bulan 20 0,40 positif baik 1

4 39 2 SMK 2 Wiraswasta 2 L 1 60 bulan 20 0,50 positif baik 1

5 22 1 S1 3 Wiraswasta 2 L 1 60 bulan 18,5 0,10 negatif baik 1

6 33 1 SD 1 IRT 1 L 1 60 bulan 18,3 0,20 negatif baik 1

7 33 1 SD 1 Wiraswasta 2 P 2 62 bulan 13 2,50 negatif kurang 0

8 37 2 SMA 2 Wiraswasta 2 P 2 63 bulan 21 1,00 positif baik 1

9 25 1 SMA 2 IRT 1 P 2 63 bulan 21 1,00 positif baik 1

10 31 1 SMP 1 IRT 1 P 2 61 bulan 21,5 1,30 positif baik 1

11 23 1 SMP 1 IRT 1 P 2 70 bulan 25 1,80 positif baik 1

12 37 2 D3 3 Wiraswasta 2 P 2 71 bulan 24,3 1,50 positif baik 1

13 30 1 SMP 1 Wiraswasta 2 P 2 60 bulan 13 2.4 negatif kurang 0

14 27 1 D3 3 IRT 1 P 2 64 bulan 22 1,30 positif baik 1

15 29 1 SMK 2 Wiraswasta 2 P 2 62 bulan 20 0,70 positif baik 1

16 30 1 SMP 1 IRT 1 P 2 63 bulan 14,5 2,10 negatif kurang 0

17 29 1 S1 3 Wiraswasta 2 P 2 63 bulan 23 1,70 positif baik 1

18 32 1 SMA 2 IRT 1 P 2 63 bulan 23 1,70 positif baik 1

19 23 1 SMP 1 IRT 1 P 2 62 bulan 13,6 2,20 negatif kurang 0

20 24 1 SMA 2 Wiraswasta 2 P 2 60 bulan 19 0,50 positif baik 1

21 27 1 S1 3 IRT 1 P 2 60 bulan 20,7 1,10 positif baik 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22 30 1 D3 3 Wiraswasta 2 P 2 60 bulan 18,6 0,30 positif baik 1

23 29 1 SMK 2 Wiraswasta 2 L 1 60 bulan 19,3 0,30 positif baik 1

24 24 1 SMP 1 Wiraswasta 2 P 2 69 bulan 25 1,90 positif baik 1

25 27 1 SMA 2 Wiraswasta 2 P 2 64 bulan 23,3 1,70 positif baik 1

26 31 1 D3 3 IRT 1 L 1 63 bulan 21,1 0,80 positif baik 1

27 29 1 SMK 2 IRT 1 P 2 66 bulan 24,3 1,90 positif baik 1

28 26 1 S1 3 IRT 1 P 2 63 bulan 18,2 0,03 positif baik 1

29 28 1 SMA 2 Wiraswasta 2 L 1 63 bulan 21 0,70 positif baik 1

30 37 2 S1 3 IRT 1 P 2 60 bulan 18 0,11 positif baik 1

31 28 1 SMA 2 Wiraswasta 2 P 2 65 bulan 21,2 0,90 positif baik 1

32 31 1 SMP 1 PNS 3 P 2 65 bulan 22,1 1,20 positif baik 1

33 29 1 SMP 1 IRT 1 P 2 66 bulan 14 2,20 negatif kurang 0

34 39 2 SD 1 Wiraswasta 2 P 2 60 bulan 13 2,40 negatif kurang 0

35 33 1 SMP 1 Wiraswasta 2 L 1 66 bulan 26,2 2,50 positif lebih 2

36 35 2 SMP 1 Wiraswasta 2 P 2 66 bulan 27 2,80 positif lebih 2

37 34 1 SD 1 IRT 1 P 2 63 bulan 23 1,70 positif baik 1

38 24 1 SMK 2 IRT 1 L 1 63 bulan 22 1,10 positif baik 1

39 37 2 SMP 1 IRT 1 L 1 62 bulan 20 0,40 positif baik 1

40 30 1 SMA 2 IRT 1 P 2 70 bulan 24 1,50 positif baik 1

41 27 1 SMP 1 IRT 1 P 2 66 bulan 14 2,20 negatif kurang 0

42 29 1 D3 3 IRT 1 P 2 60 bulan 18 0,10 positif baik 1

43 30 1 SMA 2 IRT 1 P 2 64 bulan 20,1 0,60 positif baik 1

44 29 1 SMA 2 PNS 3 P 2 62 bulan 20.7 0,96 positif baik 1

45 40 2 SD 1 Wiraswasta 2 L 1 63 bulan 14,5 2,10 negatif kurang 0

46 30 1 SMA 2 Wiraswasta 2 L 1 63 bulan 23 1,50 positif baik 1

47 38 2 SMA 2 IRT 1 P 2 63 bulan 21 1,00 positif baik 1

48 27 1 SMA 2 Wiraswasta 2 P 2 61 bulan 18 0,07 positif baik 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49 30 1 SMP 1 IRT 1 L 1 66 bulan 20 0,12 positif baik 1

50 29 1 SMA 2 IRT 1 L 1 62 bulan 19,3 0,12 positif baik 1

51 24 1 D3 3 Wiraswasta 2 L 1 60 bulan 19,6 0,40 positif baik 1

52 27 1 SMA 2 IRT 1 L 1 60 bulan 19 0,10 positif baik 1

53 31 1 SMA 2 IRT 1 L 1 60 bulan 18,3 0,20 negatif baik 1

54 29 1 SMA 2 IRT 1 L 1 62 bulan 18,9 0,10 positif baik 1

55 22 1 SMP 1 Wiraswasta 2 P 2 63 bulan 13,9 2,10 negatif kurang 0

56 34 1 SMP 1 IRT 1 P 2 63 bulan 20 0,70 positif baik 1

57 28 1 SMP 1 Wiraswasta 2 P 2 61 bulan 20,1 0,80 positif baik 1

58 39 2 SMP 1 Wiraswasta 2 P 2 65 bulan 21 0,90 positif baik 1

59 22 1 SMP 1 IRT 1 P 2 65 bulan 20,6 0,70 positif baik 1

60 33 1 SMA 2 Wiraswasta 2 P 2 66 bulan 20 0,50 positif baik 1

61 33 1 SMA 2 IRT 1 P 2 60 bulan 17,8 0,04 positif baik 1

62 37 2 SMP 1 IRT 1 P 2 66 bulan 22 1,10 positif baik 1

63 25 1 SMA 2 IRT 1 P 2 66 bulan 21 0,80 positif baik 1

64 31 1 SMA 2 IRT 1 P 2 63 bulan 23 1,70 positif baik 1

65 37 2 S1 3 PNS 3 P 2 63 bulan 23 1,70 positif baik 1

66 37 2 SMA 2 IRT 1 L 1 62 bulan 20 0,40 positif baik 1

67 22 1 SMA 2 wiraswasta 2 L 1 62 bulan 20,6 0,60 positif baik 1

68 34 1 D3 3 PNS 3 L 1 60 bulan 19,6 0,38 positif baik 1

69 28 1 SMK 2 IRT 1 L 1 60 bulan 19 0,10 positif baik 1

70 39 2 SMK 2 IRT 1 L 1 60 bulan 18,6 0,05 negatif baik 1

71 22 1 SMK 2 wiraswasta 2 P 2 65 bulan 23,1 1,60 positif baik 1

72 33 1 D3 3 wiraswasta 2 L 1 62 bulan 20,8 0,70 positif baik 1

73 33 1 SMP 1 IRT 1 P 2 67 bulan 23,1 1,40 positif baik 1

74 37 2 SMA 2 IRT 1 L 1 66 bulan 23 1,30 positif baik 1

75 25 1 SMA 2 IRT 1 L 1 68 bulan 24 1,50 positif baik 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76 31 1 SD 1 IRT 1 L 1 67 bulan 15 2,20 negatif kurang 0

77 24 1 D3 3 wiraswasta 2 L 1 68 bulan 22,7 1,00 positif baik 1

78 37 2 D3 3 IRT 1 L 1 63 bulan 20,3 0,40 positif baik 1

79 22 1 SMP 1 IRT 1 L 1 63 bulan 14,6 2,10 negatif kurang 0

80 23 1 D3 3 PNS 3 P 2 61 bulan 20 0,80 positif baik 1

NO

POLA ASUH IBU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Y 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Z KOD

1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 4 2

2 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 5 2

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 1

4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 3

5 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 6 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 3

6 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 6 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 2

7 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1

8 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 3 1

9 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 7 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 4 1

11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 1

12 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 3

13 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 3

14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 7 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 1

17 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 2

18 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 3

19 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 3

20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 2

21 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 6 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

22 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 7 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 3

23 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 2

24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 2

25 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 7 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 1

26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 1

27 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 4 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6 3

28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 1

29 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 6 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 7 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 3 2

30 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 3 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7 3

31 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 3

32 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

33 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 3

34 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 6 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7 3

35 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 5 2

36 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 2

37 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

38 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 3

39 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

40 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

41 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 6 2

42 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 7 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 3

44 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 2

45 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 6 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 5 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 4 1

46 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

47 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 3

48 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 2

49 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

50 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 2

51 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 3

52 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

53 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7 2

54 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 5 2

55 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 1

56 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

57 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

58 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 5 1

59 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 3

60 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

61 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

62 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

63 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 2

64 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 2

65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 2

66 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 2

67 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 1

68 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 2

69 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1

71 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 6 2

72 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 3

73 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

74 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 1

75 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 3 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1

76 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 6 1

77 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 5 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 3

78 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 5 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 1

79 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 6 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7 3

80 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 6 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3

NO

INTERAKSI SOSIAL ANAK

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 X KOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Y KOD

1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 7 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1

2 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 8 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1

3 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7 1

4 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 7 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 8 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 1

6 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 5 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 6 0

7 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 5 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 5 0

8 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 7 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7 1

9 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 7 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1

10 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 8 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 5 0

11 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 5 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 5 0

12 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 7 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1

13 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 5 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6 0

14 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 8 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 7 1

15 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 7 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1

16 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 6 0

17 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 7 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 1

18 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7 1

19 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 9 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 6 0

20 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 7 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 1

21 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 1

22 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 1

23 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 8 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1

24 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 1

25 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 0

26 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 5 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1

27 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 6 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 0

28 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 5 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 5 0

29 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 5 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 5 0

30 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 6 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 6 0

31 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 5 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 6 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 5 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 5 0

33 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 6 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 0

34 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 6 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 0

35 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 5 0

36 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 5 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 5 0

37 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 1

38 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 4 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 5 0

39 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7 1

40 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 8 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7 1

41 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 7 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 1

42 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 7 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 1

43 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 7 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7 1

44 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 7 1

45 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 4 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 6 0

46 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 1

47 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 7 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 1

48 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1

49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7 1

50 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 1

51 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1

52 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 1

53 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 1

54 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 0

55 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 6 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6 0

56 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 6 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 1

57 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 1

58 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 5 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 4 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7 1

60 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 5 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 1

61 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 5 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 1

62 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 1

63 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 9 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1

64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 1

65 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 9 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 1

66 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7 1

67 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 7 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 1

68 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 7 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 1

69 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 7 1

70 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 9 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7 1

71 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 5 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7 1

72 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 4 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 1

73 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 7 1

74 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7 1

75 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 1

76 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 6 0

77 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7 1

78 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7 1

79 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 6 0

80 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 1

MEAN 6,91 MEAN 6,53

MEDIAN 7 MEDIAN 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAMPIRAN VI

OUTPUT HASIL OLAH SPSS

UMUR IBU

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20-34 64 80.0 80.0 80.0

=> 35 16 20.0 20.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid IRT 44 55.0 55.0 55.0

wiraswasta 31 38.8 38.8 93.8

PNS 5 6.3 6.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

STATUS GIZI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 11 13.8 13.8 13.8

baik 67 83.8 83.8 97.5

lebih 2 2.5 2.5 100.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UMUR IBU

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20-34 64 80.0 80.0 80.0

=> 35 16 20.0 20.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

INTERAKSI SOSIAL

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 28 35.0 35.0 35.0

baik 52 65.0 65.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

PENDIDIKAN IBU

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid dasar 27 33.8 33.8 33.8

menengah 35 43.8 43.8 77.5

tinggi 18 22.5 22.5 100.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Total 80 100.0 100.0

POLA ASUH

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid otoriter 20 25.0 25.0 25.0

permisif 23 28.8 28.8 53.8

demokratis 37 46.3 46.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

KOGNITIF ANAK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 25 31.3 31.3 31.3

baik 55 68.8 68.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

Jenis Kelamin Anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid laki-laki 32 40.0 40.0 40.0

perempuan 48 60.0 60.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Umur Anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 60 -66 bulan 71 88.8 88.8 88.8

> 66 bulan 9 11.3 11.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 80

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .66888775

Most Extreme Differences Absolute .265

Positive .265

Negative -.150

Kolmogorov-Smirnov Z 2.368

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 80

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .66888775

Most Extreme Differences Absolute .265

Positive .265

Negative -.150

Kolmogorov-Smirnov Z 2.368

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

CROSSTAB

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

status_gizi * kognitif_anak 80 100.0% 0 .0% 80 100.0%

status_gizi * kognitif_anak Crosstabulation

kognitif_anak

Total kurang baik

status_gizi kurang Count 10 1 11

Expected Count 3.4 7.6 11.0

% of Total 12.5% 1.3% 13.8%

Baik Count 13 54 67

Expected Count 20.9 46.1 67.0

% of Total 16.3% 67.5% 83.8%

Lebih Count 2 0 2

Expected Count .6 1.4 2.0

% of Total 2.5% .0% 2.5%

Total Count 25 55 80

Expected Count 25.0 55.0 80.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

% of Total 31.3% 68.8% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 27.000a 2 .000

Likelihood Ratio 26.742 2 .000

Linear-by-Linear Association 10.318 1 .001

N of Valid Cases 80

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,63.

CROSSTAB

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

interaksi_sosia *

kognitif_anak

80 100.0% 0 .0% 80 100.0%

interaksi_sosia * kognitif_anak Crosstabulation

kognitif_anak

Total kurang baik

interaksi_sosia kurang Count 20 8 28

Expected Count 8.8 19.3 28.0

% of Total 25.0% 10.0% 35.0%

baik Count 5 47 52

Expected Count 16.3 35.8 52.0

% of Total 6.3% 58.8% 65.0%

Total Count 25 55 80

Expected Count 25.0 55.0 80.0

% of Total 31.3% 68.8% 100.0%

Chi-Square Tests

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 32.368a 1 .000

Continuity Correctionb 29.554 1 .000

Likelihood Ratio 32.950 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 31.963 1 .000

N of Valid Cases 80

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,75.

b. Computed only for a 2x2 table

CROSSTAB

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pola_asuh * kognitif_anak 80 100.0% 0 .0% 80 100.0%

pola_asuh * kognitif_anak Crosstabulation

kognitif_anak

Total kurang baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pola_asuh Otoriter Count 11 9 20

Expected Count 6.3 13.8 20.0

% of Total 13.8% 11.3% 25.0%

Permisif Count 5 18 23

Expected Count 7.2 15.8 23.0

% of Total 6.3% 22.5% 28.8%

Demokratis Count 9 28 37

Expected Count 11.6 25.4 37.0

% of Total 11.3% 35.0% 46.3%

Total Count 25 55 80

Expected Count 25.0 55.0 80.0

% of Total 31.3% 68.8% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 7.045a 2 .030

Likelihood Ratio 6.709 2 .035

Linear-by-Linear Association 4.604 1 .032

N of Valid Cases 80

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pola_asuh * kognitif_anak Crosstabulation

kognitif_anak

Total kurang baik

pola_asuh Otoriter Count 11 9 20

Expected Count 6.3 13.8 20.0

% of Total 13.8% 11.3% 25.0%

Permisif Count 5 18 23

Expected Count 7.2 15.8 23.0

% of Total 6.3% 22.5% 28.8%

Demokratis Count 9 28 37

Expected Count 11.6 25.4 37.0

% of Total 11.3% 35.0% 46.3%

Total Count 25 55 80

Expected Count 25.0 55.0 80.0

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 6,25.

CROSSTAB

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

N Percent N Percent N Percent

pendidikan_ibu *

kognitif_anak

80 100.0% 0 .0% 80 100.0%

pendidikan_ibu * kognitif_anak Crosstabulation

kognitif_anak

Total kurang baik

pendidikan_ibu dasar Count 17 10 27

Expected Count 8.4 18.6 27.0

% of Total 21.3% 12.5% 33.8%

menengah Count 6 29 35

Expected Count 10.9 24.1 35.0

% of Total 7.5% 36.3% 43.8%

tinggi Count 2 16 18

Expected Count 5.6 12.4 18.0

% of Total 2.5% 20.0% 22.5%

Total Count 25 55 80

Expected Count 25.0 55.0 80.0

% of Total 31.3% 68.8% 100.0%

Chi-Square Tests

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 19.279a 2 .000

Likelihood Ratio 19.152 2 .000

Linear-by-Linear Association 15.521 1 .000

N of Valid Cases 80

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 5,63.

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 80 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 80 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 80 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable

Encoding

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Original

Value Internal Value

kurang 0

baik 1

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

kognitif_anak Percentage

Correct kurang baik

Step 0 kognitif_anak kurang 0 25 .0

baik 0 55 100.0

Overall Percentage 68.8

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is ,500

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .788 .241 10.685 1 .001 2.200

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables status_gizi 10.449 1 .001

interaksi_sosia 32.368 1 .000

pendidikan_ibu 15.717 1 .000

pola_asuh 4.662 1 .031

Overall Statistics 45.459 4 .000

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 56.312 4 .000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Block 56.312 4 .000

Model 56.312 4 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 43.062a .505 .711

a. Estimation terminated at iteration number 7 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Classification Tablea

Observed

Predicted

kognitif_anak Percentage

Correct kurang baik

Step 1 kognitif_anak Kurang 16 9 64.0

Baik 6 49 89.1

Overall Percentage 81.3

a. The cut value is ,500

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a status_gizi 2.455 .965 6.475 1 .011 11.648 1.758 77.186

interaksi_sosia 4.272 1.025 17.371 1 .000 71.694 9.615 534.613

pendidikan_ibu 1.421 .623 5.195 1 .023 4.141 1.220 14.055

pola_asuh 1.150 .529 4.728 1 .030 3.158 1.120 8.906

Constant -8.551 2.401 12.682 1 .000 .000

a. Variable(s) entered on step 1: status_gizi, interaksi_sosia, pendidikan_ibu, pola_asuh.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Validitas Pola Asuh

X

p1 Pearson Correlation .586**

Sig. (2-tailed) .007

N 20

p2 Pearson Correlation .478*

Sig. (2-tailed) .033

N 20

p3 Pearson Correlation .470*

Sig. (2-tailed) .037

N 20

p4 Pearson Correlation .497*

Sig. (2-tailed) .026

N 20

p5 Pearson Correlation .586**

Sig. (2-tailed) .007

N 20

p6 Pearson Correlation .454*

Sig. (2-tailed) .044

N 20

p7 Pearson Correlation .484*

Sig. (2-tailed) .030

N 20

p8 Pearson Correlation .493*

Sig. (2-tailed) .027

N 20

p9 Pearson Correlation .535*

Sig. (2-tailed) .015

N 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

p10 Pearson Correlation .492*

Sig. (2-tailed) .027

N 20

p11 Pearson Correlation .482*

Sig. (2-tailed) .032

N 20

p12 Pearson Correlation .506*

Sig. (2-tailed) .023

N 20

p13 Pearson Correlation .484*

Sig. (2-tailed) .030

N 20

p14 Pearson Correlation .753**

Sig. (2-tailed) .000

N 20

p15 Pearson Correlation .478*

Sig. (2-tailed) .033

N 20

x Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 20

x

p16 Pearson Correlation .507*

Sig. (2-tailed) .023

N 20

p17 Pearson Correlation .507*

Sig. (2-tailed) .023

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

N 20

p18 Pearson Correlation .605**

Sig. (2-tailed) .005

N 20

p19 Pearson Correlation .465*

Sig. (2-tailed) .039

N 20

p20 Pearson Correlation .613**

Sig. (2-tailed) .004

N 20

p21 Pearson Correlation .493*

Sig. (2-tailed) .027

N 20

p22 Pearson Correlation .531*

Sig. (2-tailed) .016

N 20

p23 Pearson Correlation .634**

Sig. (2-tailed) .003

N 20

p24 Pearson Correlation .497*

Sig. (2-tailed) .026

N 20

p25 Pearson Correlation .492*

Sig. (2-tailed) .027

N 20

p26 Pearson Correlation .502*

Sig. (2-tailed) .024

N 20

p27 Pearson Correlation .482*

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sig. (2-tailed) .032

N 20

p28 Pearson Correlation .534*

Sig. (2-tailed) .015

N 20

p29 Pearson Correlation .484*

Sig. (2-tailed) .030

N 20

p30 Pearson Correlation .753**

Sig. (2-tailed) .000

N 20

x Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 20

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.910 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

p1 16.8000 54.063 .544 .907

p2 17.0500 54.050 .427 .908

p3 16.8500 54.555 .421 .908

p4 17.1000 53.884 .447 .908

p5 16.8000 54.063 .544 .907

p6 16.7500 55.145 .411 .908

p7 17.2500 54.197 .427 .908

p8 17.2000 53.958 .448 .908

p9 17.0000 53.789 .471 .908

p10 17.1500 53.924 .444 .908

p11 17.3000 54.221 .444 .908

p12 17.1500 53.818 .459 .908

p13 16.9500 54.155 .433 .908

p14 16.9000 52.411 .717 .904

p15 17.0500 54.050 .427 .908

p16 17.0000 53.895 .456 .908

p17 17.0000 53.895 .456 .908

p18 17.0000 53.158 .560 .906

p19 17.0000 54.211 .412 .909

p20 16.8500 53.608 .570 .906

p21 17.2000 53.958 .448 .908

p22 16.7500 54.724 .490 .907

p23 17.0000 52.947 .590 .905

p24 17.1000 53.884 .447 .908

p25 17.1500 53.924 .444 .908

p26 16.8500 54.345 .454 .908

p27 17.3000 54.326 .428 .908

p28 17.0500 53.629 .485 .907

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

p29 16.9500 54.155 .433 .908

p30 16.9000 52.411 .717 .904

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

17.6000 57.516 7.58392 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Correlations

X

I1 Pearson Correlation .530*

Sig. (2-tailed) .016

N 20

I2 Pearson Correlation .545*

Sig. (2-tailed) .013

N 20

I3 Pearson Correlation .552*

Sig. (2-tailed) .012

N 20

I4 Pearson Correlation .461*

Sig. (2-tailed) .041

N 20

I5 Pearson Correlation .684**

Sig. (2-tailed) .001

N 20

I6 Pearson Correlation .694**

Sig. (2-tailed) .001

N 20

I7 Pearson Correlation .539*

Sig. (2-tailed) .014

N 20

I8 Pearson Correlation .632**

Sig. (2-tailed) .003

N 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I9 Pearson Correlation .552*

Sig. (2-tailed) .012

N 20

I10 Pearson Correlation .587**

Sig. (2-tailed) .007

N 20

I11 Pearson Correlation .517*

Sig. (2-tailed) .020

N 20

X Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 20

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.793 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

I1 5.8000 7.853 .421 .780

I2 5.9000 7.674 .420 .780

I3 6.0000 7.579 .418 .780

I4 6.0500 7.839 .311 .792

I5 6.1000 7.147 .576 .762

I6 5.9000 7.253 .599 .760

I7 6.4000 7.832 .431 .779

I8 5.8500 7.503 .530 .769

I9 6.0000 7.579 .418 .780

I10 6.0000 7.474 .460 .775

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

I1 5.8000 7.853 .421 .780

I2 5.9000 7.674 .420 .780

I3 6.0000 7.579 .418 .780

I4 6.0500 7.839 .311 .792

I5 6.1000 7.147 .576 .762

I6 5.9000 7.253 .599 .760

I7 6.4000 7.832 .431 .779

I8 5.8500 7.503 .530 .769

I9 6.0000 7.579 .418 .780

I10 6.0000 7.474 .460 .775

I11 6.0000 7.684 .378 .785

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

6.6000 8.989 2.99825 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user