pengaruh kemungkinan terdeteksinya …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/cut...

215
PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA KECURANGAN, KEADILAN PAJAK, KETEPATAN PENGALOKASIAN PAJAK, TEKNOLOGI SISTEM PERPAJAKAN, DAN TAX MORALE TERHADAP TAX EVASION SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Cut Hani Yurika NIM: 1112082000069 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: duongcong

Post on 25-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA KECURANGAN,

KEADILAN PAJAK, KETEPATAN PENGALOKASIAN PAJAK,

TEKNOLOGI SISTEM PERPAJAKAN, DAN TAX MORALE TERHADAP

TAX EVASION

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Cut Hani Yurika

NIM: 1112082000069

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

ii

Page 3: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

iii

Page 4: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,
Page 5: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

v

Page 6: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Cut Hani Yurika

2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 17 April 1994

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Anak ke- dari : 1 dari 2 bersaudara

6. Alamat : Jl. Benda Barat 10 Blok D20 No.12

Kel. Pondok Benda, Kec. Pamulang,

Tangerang Selatan 15416

7. Telepon : 083891967830

8. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK (1998-2000) : RA As-Salaamah Pamulang

2. SD (2000-2006) : SDN Serua 06

3. SMP (2006-2009) : SMPN 1 Pamulang

4. SMA (2009-2012) : SMAN 6 Kota Tangerang Selatan

5. S1 (2012-2016) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Drs. Teuku Hamzah, MSPD

2. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 13 Desember 1955

3. Pekerjaan Ayah : Pegawai Negeri Sipil

4. Ibu : Ir. Nida Mufadiati

5. Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 17 April 1967

6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah Tangga

7. Alamat : Jl. Benda Barat 10 Blok D20 No 12

Kel. Pondok Benda, Kec. Pamulang,

Tangerang Selatan 15416

Page 7: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

vii

THE INFLUENCE OF POSSIBILITY OF FRAUD DETECTION, TAX

FAIRNESS, ACCURACY OF TAX ALLOCATION, TECHNOLOGY TAX

SYSTEM, AND TAX MORALE ON TAX EVASION

ABSTRACT

This study examines the influence of possibility of fraud detection, tax fairness,

accuracy of tax allocation, technology tax system, and tax morale on tax evasion.

The data reached by distribute the quetioner to Tax Office (KPP Pratama) in

Jakarta Selatan. The number of taxpayer in this study were 147 individual

taxpayers from 4 Tax Office in Jakarta Selatan. The sample in this research was

determined by convenience sampling. The method of analysis use in this research

is the multiple linier regresion.

The result shows that possibility of fraud detection, tax fairness, and tax morale

proved a negative and significant effect on tax evasion while the accuracy of tax

allocation and technology tax system have no significant effect on tax evasion.

Keyword: Possibility of fraud detection, tax fairness, accuracy of tax allocation,

tax technology, tax morale, and tax evasion.

Page 8: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

viii

PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA KECURANGAN,

KEADILAN PAJAK, KETEPATAN PENGALOKASIAN PAJAK,

TEKNOLOGI SISTEM PERPAJAKAN, DAN TAX MORALE TERHADAP

TAX EVASION

ABSTRAK

Penelitian ini menguji pengaruh kemungkinan terdeteksinya kecurangan,

keadilan pajak, ketepatan pengalokasian pajak, teknologi sistem perpajakan, dan

tax morale terhadap tax evasion. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner di

KPP Pratama Wilayah Jakarta Selatan. Jumlah Wajib Pajak yang menjadi sampel

dalam penelitian ini adalah 147 Wajib Pajak orang pribadi dari 4 KPP Pratama.

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience

sampling, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis

regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemungkinan terdeteksinya

kecurangan, keadilan pajak, dan tax morale memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap tax evasion. Sedangkan ketepatan pengalokasian pajak dan teknologi

sistem perpajakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tax evasion.

Kata kunci: Kemungkinan terdeteksinya kecurangan, keadilan pajak, ketepatan

pengalokasian pajak, teknologi sistem perpajakan, tax morale, dan tax

evasion

Page 9: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Assalammu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan, Keadilan Pajak, Ketepatan Pengalokasian Pajak, Teknologi

Sistem Perpajakan, dan Tax Morale Terhadap Tax Evasion”. Shalawat serta

salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

teladan bagi insan di muka bumi.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna

mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

terutama kepada:

1. Kedua orang tua tercinta (Ayah dan Mama) yang telah menjadi penyemangat

terbesar dan terbaik dalam hidup dan yang telah memberikan dukungan tiada

henti berupa limpahan kasih sayang, perhatian, dan do’a yang tak pernah putus-

putusnya untuk penulis, serta seluruh keluarga yang telah memberikan

semangat, doa, motivasi, dan kebahagiaan untuk terus berusaha memberikan

yang terbaik.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, S.E., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

x

5. Ibu Reskino, S.E., M.Si., Ak., CA selaku dosen Pembimbing Skripsi sekaligus

dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktu serta

dengan sabar memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi

ini.

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.

7. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terimakasih atas

bantuan, perhatian dan pelayanan yang diberikan kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat dari SMA hingga sekarang (Annisa, Ayu, Bunaiya, Debby,

Dika, Indriza, Reggy, Satrio, Lucky, dan Tanty) yang senantiasa memberikan

semangat, dukungan dan doa kepada penulis.

9. Sahabat tercinta di kampus dari awal semester hingga sekarang alias

Detoakbocor (Andyn, Aniah, Annisa, Arlia, Dina, Iha, Indah, Tanti, dan Wiwi)

yang selalu bersama-sama berjuang dari semester awal hingga saat ini, saling

memberikan bantuan, doa, dan dukungan. Terima kasih atas bantuan,

semangat, dan doanya selama ini. See you on top!

10. Teman satu bimbingan alias Perempuan Tangguh (Arlia, Andyn, Desi, Dina,

dan Indah) yang berjuang bersama, membantu dan memberikan dukungan

kepada penulis.

11. Seluruh teman Akuntansi 2012 (khususnya Akuntansi C dan Kelas Konsentrasi

Audit) yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.

12. Teman-teman KKN Melodi 2015 (Afra, Alif, Amirah, Delia, Diat, Eko, Fitri,

Hakim, Hika, Lambang, Luthfi, Nufus, Tiara, dan Wiwi) yang telah

memberikan dukungan, motivasi, dan bantuan kepada penulis.

13. Semua pihak terlibat yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah

banyak membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis.

Akhir kata, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat

Page 11: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

xi

dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi semua

pihak yang membutuhkan.

Wassalammua’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Oktober 2016

Cut Hani Yurika

Page 12: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

xii

DAFTAR ISI

COVER DALAM................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF....................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI....................................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH............................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... v

ABSTRACT........................................................................................................................ vii

ABSTRAK ....................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI..................................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................. 14

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 14

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 14

1. Kontribusi Teoritis .............................................................................. 15

2. Kontribusi Praktis ................................................................................ 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 16

A. Tinjauan Literatur ..................................................................................... 16

1. Teori Atribusi ...................................................................................... 16

2. Teori Pembelajaran Sosial ................................................................... 18

3. Tax Evasion (Penggelapan Pajak) ....................................................... 19

4. Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan .......................................... 22

5. Pemeriksaan Pajak............................................................................... 23

a. Pengertian Pemeriksaan Pajak ........................................................ 23

b. Tujuan Pemeriksaan Pajak ............................................................. 25

c. Ruang Lingkup Pemeriksaan Pajak ................................................ 27

6. Keadilan Pajak..................................................................................... 28

a. Keadilan Pajak ................................................................................ 28

Page 13: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

xiii

b. Cara Mewujudkan Keadilan Pajak ................................................. 32

7. Ketepatan Pengalokasian Pajak ........................................................... 35

8. Teknologi Sistem Perpajakan .............................................................. 37

9. Tax Morale (Moralitas Pajak) ............................................................. 39

a. Definisi Tax Morale ........................................................................ 39

b. Indikator Tax Morale ...................................................................... 41

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu .............................................................. 46

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis .............................. 53

1. Pengaruh Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan terhadap Tax

Evasion .................................................................................................... 53

2. Pengaruh Keadilan Pajak terhadap Tax Evasion ................................. 54

3. Pengaruh Ketepatan Pengalokasian Pajak terhadap Tax Evasion ....... 56

4. Pengaruh Teknologi Sistem Perpajakan terhadap Tax Evasion .......... 58

5. Pengaruh Tax Morale terhadap Tax Evasion ...................................... 59

D. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 62

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 62

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 62

C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 63

1. Penelitian Pustaka (Library Research) ................................................ 63

2. Penelitian Lapangan (Field Research) ................................................ 63

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian......................................................... 64

1. Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan (X1) ................................... 64

2. Keadilan Pajak (X2) ............................................................................. 64

3. Ketepatan Pengalokasian Pajak (X3) ................................................... 65

4. Teknologi Sistem Perpajakan (X4) ...................................................... 65

5. Tax Morale (X5) .................................................................................. 66

6. Tax Evasion (Y) .................................................................................. 66

E. Metode Analisis Data ................................................................................ 69

1. Statistik Deskriptif............................................................................... 69

2. Uji Kualitas Data ................................................................................. 70

a. Uji Validitas................................................................................... 70

b. Uji Reliabilitas............................................................................... 70

Page 14: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

xiv

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 71

a. Uji Normalitas Data ........................................................................ 71

b. Uji Multikolinearitas ...................................................................... 71

c. Uji Heterokedastisitas.…………………………………………….72

4. Uji Hipotesis Penelitian ....................................................................... 73

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................................. 73

b. Uji Statistik t................................................................................... 74

c. Uji Statistik Fisher (F) .................................................................... 74

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ........................................................... 76

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 76

1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 76

2. Karakteristik Profil Responden........................................................... 78

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 81

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 81

2. Hasil Uji Kualitas Data ....................................................................... 83

a. Hasil Uji Validitas ........................................................................... 83

b. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 86

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 87

a. Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................. 87

b. Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 88

c. Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................ 90

4. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 92

a. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................. 92

b. Hasil Uji Statistik t .......................................................................... 93

c. Hasil Uji Statistik F ....................................................................... 105

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 106

A. Kesimpulan ............................................................................................. 106

B. Saran ....................................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 109

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................. 110

Page 15: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

xv

DAFTAR TABEL

1.1 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2011 sampai dengan

2015 (dalam triliun rupiah).................................................................. 3

1.2 Kasus Penggelapan Pajak di Indonesia................................................. 6

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 47

3.1 Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 67

4.1 Data Distribusi Penyebaran Kuesioner ................................................. 77

4.2 Data Sampel Penelitian ......................................................................... 77

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 78

4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................... 79

4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pernikahan .......... 79

4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...... 80

4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................... 81

4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 82

4.9 Hasil Uji Validitas Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan ............. 83

4.10 Hasil Uji Validitas Keadilan Pajak ....................................................... 84

4.11 Hasil Uji Validitas Ketepatan Pengalokasian Pajak ............................. 84

4.12 Hasil Uji Validitas Teknologi Sistem Perpajakan ................................ 85

4.13 Hasil Uji Validitas Tax Morale............................................................. 85

4.14 Hasil Uji Validitas Tax Evasion ........................................................... 86

4.15 Hasil Uji Reliabilitas............................................................................. 87

4.16 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................... 88

4.17 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov ................ 90

4.18 Hasil Uji Glejser Heterokedastisitas..................................................... 92

4.19 Hasil Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1, X2, X3, X4,

dan X5................................................................................................... 93

4.20 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1, X2, X3, X4, dan X5....................... 94

4.21 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2, X3, X4, dan X5.......................105

Page 16: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

xvi

DAFTAR GAMBAR

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................. 60

4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot................................ 89

4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram......................... 89

4.3 Grafik Scatterplot................................................................................... 91

Page 17: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Surat Penelitian Skripsi......................................................................... 117

2 Surat Keterangan dari KPP Pratama ..................................................... 122

3 Kuesioner Penelitian ............................................................................. 127

4 Daftar Jawaban Responden................................................................... 135

5 Output Hasil Pengujian Data ................................................................ 169

Page 18: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah membutuhkan dana yang besar dalam menjalankan tugasnya

untuk mensejahterakan rakyat. Salah satu cara yang dapat digunakan

pemerintah untuk mendapatkan dana guna membiayai pengeluarannya adalah

dengan mengadakan pungutan yang berbentuk pajak kepada masyarakat

(Siahaan, 2010).

Pajak berperan strategis bagi keuangan negara Indonesia yaitu untuk

APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) setiap tahun, yang

peranannya sekitar 70% hingga 75% (Pandiangan, 2007). Dengan besarnya

peran pajak dalam APBN, maka usaha untuk meningkatkan penerimaan pajak

terus dilakukan oleh pemerintah. Merupakan tugas Direktorat Jendral Pajak

agar selalu memaksimalkan penerimaan pajak, antara lain adalah dengan

ekstensifikasi dan intensifikasi pajak (Prihastanti dan Kiswanto, 2015).

Ekstensifikasi merupakan upaya meningkatkan penerimaan pajak dengan

meningkatkan jumlah Wajib Pajak aktif. Sedangkan intensifikasi ditempuh

dengan cara meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, meningkatkan kualitas

pelayanan untuk Wajib Pajak, pengawasan administratif perpajakan,

pemeriksaan, penyidikan, penagihan, serta berbagai penegakan hukum

(Herryanto dan Toly, 2013).

Page 19: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

2

Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan pada umumnya cenderung

untuk membayar pajak serendah-rendahnya, bahkan apabila memungkinkan

akan berusaha untuk menghindarinya. Berbagai cara dilakukan setiap Wajib

Pajak agar bisa meminimalkan beban pajaknya, baik melalui cara-cara yang

diperkenankan oleh Undang-Undang yang berlaku, maupun melalui cara-cara

yang bertentangan dengan Undang-Undang (Setiawan, 2008).

Secara yuridis, penghindaran diri dari pajak (Tax Avoidance)

dimungkinkan oleh Undang-Undang Pajak dan pada hakikatnya mengurangi

utang pajak dan bukan kesanggupan atau kewajiban Wajib Pajak untuk

melunasi pajaknya. Akan tetapi, menghindarkan diri dari pajak tidak selalu

dapat dilaksanakan, karena seseorang tidak dapat menghindari semua unsur

atau fakta yang dapat dikenakan pajak (Siahaan, 2010). Dalam menerapkan tax

avoidance juga diperlukan wawasan dan pengetahuan mengenai seluk-beluk

peraturan perpajakan sehingga dapat menemukan celah yang dapat ditembus

untuk mengurangi jumlah beban pajak yang dibayarkan tanpa melanggar

peraturan yang ada, dimana hal ini biasanya hanya bisa dilakukan oleh para

penawar jasa konsultan pajak (Ardyaksa dan Kiswanto, 2014).

Apabila penghindaran diri dari pajak tidak dapat dilaksanakan, maka

Wajib Pajak mungkin berusaha menggunakan cara-cara lain, diantaranya

dengan cara yang disebut pengelakan / penggelapan pajak (tax evasion)

(Siahaan, 2010). Penggelapan pajak mengandung arti sebagai manipulasi

secara ilegal atas penghasilannya untuk memperkecil jumlah pajak yang

terutang. Walaupun pada dasarnya antara penghindaran pajak dan penggelapan

Page 20: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

3

pajak mempunyai sasaran yang sama, yaitu mengurangi beban pajak, akan

tetapi cara penggelapan pajak jelas-jelas merupakan perbuatan ilegal dalam

usaha mengurangi beban pajak tersebut dengan melanggar Undang-Undang

(Zain, 2005).

Menurut Suminarsasi dan Supriyadi (2011), salah satu indikasi adanya

penggelapan pajak dapat dilihat melalui tidak tercapainya target penerimaan

pajak. Fakta di lapangan menunjukkan fenomena dimana sampai saat ini

pendapatan pemerintah dari sektor pajak belum maksimal, yakni tidak

tercapainya target penerimaan dalam lima tahun terakhir, yang terangkum

dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2011 sampai dengan 2015

(dalam triliun rupiah)

Tahun Target

Penerimaan Pajak

Realisasi

Penerimaan Pajak

Persentase

Penerimaan

Pajak

2011 878,7 873,9 99,4 %

2012 1.016,2 980,5 96,4 %

2013 1.148,4 1.077,3 93,8 %

2014 1.246,1 1.146,8 92,0%

2015 1.489,3 1.240,4 83,3 %

Sumber: Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tabel di atas menunjukkan bahwa pendapatan pemerintah dari sektor

pajak belum maksimal, hanya pada tahun 2011 (99,4%) dan 2012 (96,4%) yang

hampir tercapai 100%, namun tahun-tahun selanjutnya yaitu tahun 2013 (93,8

%), 2014 (92,0 %), dan bahkan 2015 (83,3 %) cenderung mengalami

penurunan.

Page 21: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

4

Menurut pernyataan mantan Menteri Keuangan M. Chatib Basri yang

dilansir dalam website Kementerian Keuangan Republik Indonesia

(www.kemenkeu.go.id) penerimaan pajak sangat terkonsentrasi pada sektor

yang keuntungannya tergantung kepada faktor eksternal. Faktor eksternal

seperti menurunnya harga komoditas dan energi itulah yang menjadi faktor

utama yang menyebabkan turunnya penerimaan dari sektor perpajakan

beberapa tahun terakhir. Hal tersebut juga dinyatakan oleh mantan Direktur

Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Fuad Rachmany yang dilansir dalam website

Berita Satu (www.beritasatu.com), dimana penerimaan pajak masih

didominasi oleh sektor formal dan besar seperti sektor pertambangan dan

ekspor. Potensi pajak dari sektor-sektor tersebut memang cukup besar, namun

sangat rentan terhadap kondisi perekonomian global. Jika kondisi

perekonomian global tidak stabil maka secara otomatis penerimaan pajak juga

akan terkena dampaknya.

Kondisi perekonomian Indonesia yang masih tergantung kepada kondisi

perekonomian global tersebut seharusnya membuat Indonesia membangun

kekuatan dari dalam negeri. Akan tetapi kepatuhan Wajib Pajak masih sangat

rendah, yang tercermin dari tax ratio yang rendah. Seperti pernyataan mantan

Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro yang dilansir dalam website

Kementerian Keuangan Republik Indonesia (www.kemenkeu.go.id), bahwa

rasio penerimaan perpajakan (tax ratio) Indonesia saat ini masih berada di

bawah standar negara-negara ASEAN dan Organisation on Economic

Cooperation and Development (OECD), yaitu berada di kisaran 11 persen.

Page 22: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

5

Menurut Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Danang

Widoyoko yang dilansir dalam website ICW (www.antikorupsi.org) bahwa

meskipun tidak mudah dibuktikan, rendahnya tax ratio Indonesia merupakan

indikasi kuat adanya korupsi di sektor pajak.

Modus utama korupsi di sektor pajak adalah negosiasi antara pembayar

pajak dan petugas pajak, sehingga uang yang seharusnya masuk ke kas negara

disalahgunakan untuk kepentingan pribadi petugas pajak. Seperti yang

dijelaskan oleh Reskino et al (2014), penggelapan pajak kadang kala tidak

sepenuhnya merupakan kesalahan dari Wajib Pajak, peran dari petugas pajak

pun banyak yang mendukung untuk melakukannya. Negosiasi dilakukan antara

Wajib Pajak dan petugas pajak agar Wajib Pajak dapat membayar lebih kecil

dari total kewajibannya, sedangkan petugas pajak diuntungkan karena

mendapatkan uang suap.

Beberapa kasus penggelapan pajak yang terjadi di Indonesia diantaranya

dijelaskan dalam tabel pada halaman selanjutnya.

Page 23: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

6

Tabel 1.2

Kasus Penggelapan Pajak di Indonesia

Bersambung ke halaman selanjutnya

No. Terdakwa

Kasus

Penggelapan

Pajak

(Tahun)

KPP /

Perusahaan

yang Terlibat

Sanksi Bagi Fiskus / Wajib

Pajak

(Tuduhan Kasus

Kecurangan)

1. Gayus

Halomoan

Tambunan

(2009)

PT Surya Alam

Tunggal, PT

Mega Citra Jaya

Garmindo, PT

Metropolitan

Retailmart,

Bakrie Group

Vonis hukuman penjara total 30

tahun, dan denda mencapai Rp

1 milyar.

(Penggelapan pajak, rekayasa

laporan pajak, suap penyidik

dan hakim, gratifikasi,

pemalsuan dokumen, pencucian

uang, suap penjaga tahanan)

2. Bahasyim

Assifie

(2011)

KPP Jakarta

VII, KPP Koja

dan KPP

Palmerah

Vonis hukuman penjara selama

6 tahun dan denda Rp 500 juta.

(Menerima suap dari Wajib

Pajak yang melakukan

keberatan dan banding)

3. Suwir Laut

(2012)

PT Asian Agri

Group

Denda dua kali lipat tagihan

pajak yakni sebesar Rp 2,5

triliun dan denda 48% dari

tagihan pajak. (Penggelapan

pajak dengan penyampaian

Surat Pemberitahuan dan

keterangan palsu)

4. Johnny

Basuki

(2012)

PT Mutiara

Virgo

Vonis hukuman penjara selama

2 tahun dan denda Rp 100 juta

subsider 3 bulan kurungan.

(Memberikan suap kepada

pegawai pajak)

5. Herly

Isdiharsono

(2012)

KPP Pratama

Palmerah

Jakarta Barat,

dan PT Mutiara

Virgo

Vonis hukuman penjara selama

6 tahun dan denda Rp 500 juta

subsider 6 bulan kurungan.

(Menerima suap untuk

mengurangi pajak PT Mutiara

Virgo)

Page 24: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

7

Tabel 1.2 (Lanjutan)

Sumber: Diolah dari berbagai referensi, 2016.

No. Terdakwa

Kasus

Penggelapan

Pajak

(Tahun)

KPP /

Perusahaan

yang Terlibat

Sanksi Bagi Fiskus / Wajib

Pajak

(Tuduhan Kasus

Kecurangan)

6. Dhana

Widyatmika

(2012)

KPP Pratama

Pancoran

Jakarta

Selatan, PT

Kornet Trans

Utama dan PT

Virgo

Vonis hukuman penjara selama

10 tahun penjara dan denda Rp

300 juta subsider 3 bulan

kurungan.

(Penggelapan pajak, pemerasan

pajak, suap pajak)

7. Tommy

Hindratno

(2013)

KPP Pratama

cabang

Sidoarjo dan

PT Bhakti

Investama

Vonis hukuman penjara selama

10 tahun dan denda Rp 500 juta

subsider 8 bulan kurungan.

(Menerima suap terkait

pengurusan restitusi pajak PT

Bhakti Investama)

8. Robert Martin

Sitompul

(2015)

PT Anugerah

Terus Abadi

Sejahtera

(ATAS)

Vonis hukuman penjara selama

3 tahun dan denda dua kali lipat

yang dijatuhkan ke PT ATAS.

(Penggelapan pajak dengan

menerbitkan faktur pajak fiktif,

bukti pemotongan,

pemungutan, dan setoran pajak

fiktif)

9. Mulyadi Adli

(2016)

PT Geurute

Meugah

Perkasa

(GMP)

Vonis hukuman penjara selama

2 tahun 3 bulan subsider enam

bulan kurungan. (Penggelapan

pajak dengan memungut PPN

tanpa SPT dan tidak disetor ke

kas negara)

10 Hugo Sambudi

(2016)

CV Tando

Jaya

Vonis hukuman 1 tahun 4 bulan

penjara dan denda Rp 996 juta

subsider kurungan selama 2

bulan.

(Penggelapan pajak dengan

tidak menyetorkan pajak yang

terhutang)

Page 25: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

8

Pajak dihindari secara tidak legal dalam tax evasion. Wajib Pajak dapat

mengabaikan sama sekali ketentuan formal perpajakan yang menjadi

kewajibannya, memalsukan dokumen, dan mengisi data kurang lengkap dan

tidak benar sehingga fiskus tidak dapat menerbitkan ketetapan pajak secara

benar. Tax evasion juga dapat dilakukan dalam penyelenggaraan pembukuan,

misalnya dengan membukukan nilai aktiva lebih kecil daripada nilai aktiva

sebenarnya, pengajuan rekening-rekening fiktif, tidak membukukan uang-uang

tunai, memasukkan biaya-biaya dan penyusutan yang berlebihan, dan

sebagainya (Siahaan, 2010).

Bentuk tax evasion yang lebih parah adalah apabila Wajib Pajak sama

sekali tidak melaporkan penghasilannya (non-reporting of income) (Izza dan

Hamzah, 2009). Torgler (2007) menyebutkan bahwa faktor utama yang

menyebabkan tindakan tax evasion adalah beban pajak, ketidakjujuran, dan

korupsi. Selain itu, kurang informasinya fiskus kepada Wajib Pajak tentang hak

dan kewajibannya dalam membayar pajak dan kurangnya ketegasan

pemerintah dalam menanggapi kecurangan dalam pembayaran pajak juga

dapat membuat Wajib Pajak mempunyai peluang untuk melakukan tax evasion

(Izza dan Hamzah, 2009).

Bosco dan Mittone (1997) dalam Hutami (2010) meneliti bahwa

penggelapan pajak oleh perusahaan dianggap tidak beretika lebih didasarkan

karena moral bukan karena budaya. Moral lebih mendasari manusia merasa

berdosa jika tidak membayar pajak sesuai dengan yang seharusnya. Penelitian

Hutami (2010) mengenai penggelapan pajak dipandang dari teori etika yaitu

Page 26: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

9

teori hak dan kewajiban, teori ulitarianisme, teori altruism, teori sifat utama,

teori etika teonom, dan teori egoism menunjukkan bahwa jika dilihat dari teori

hak dan kewajiban, teori ulitarianisme, teori altruism, teori sifat utama, dan

teori etika teonom, penggelapan pajak adalah melanggar. Sedangkan jika

dilihat dari teori etika egoism bukan merupakan pelanggaran. Karena sebagian

besar teori menganggap ini merupakan pelanggaran etika maka bisa

disimpulkan bahwa penggelapan pajak merupakan pelanggaran etika.

Salah satu cara upaya pencegahan tax evasion adalah dengan

menggunakan pemeriksaan pajak (tax audit) (Rahayu, 2010). Melalui

pemeriksaan pajak ini kemungkinan terdeteksinya kecurangan yang dilakukan

oleh Wajib Pajak semakin besar (Syahrina dan Pratomo, 2014). Penelitian

Rozie (2005) dalam Prihastanti dan Kiswanto (2015) menyimpulkan bahwa

dengan pemeriksaan pajak akan mendorong timbulnya kepatuhan Wajib Pajak,

sehingga akan berdampak pada peningkatan penerimaan pajak pada Kantor

Pelayanan Pajak yang pada akhirnya pajak yang dibayarkan Wajib Pajak akan

masuk dalam kas negara. Demikian pemeriksaan pajak merupakan pagar

penjaga agar Wajib Pajak tetap mematuhi kewajibannya.

Keadilan juga merupakan salah satu aspek dalam penerapan pajak. Sebuah

sistem pajak harus adil dari sudut pandang Wajib Pajak. Jika Wajib Pajak

merasa bahwa berada dalam keadaan yang tidak adil, ia mungkin akan

melakukan pelanggaran atau tidak akan patuh (Wangsa, 2009). Permatasari dan

Laksito (2013) menemukan bahwa keadilan sistem perpajakan merupakan

salah satu faktor yang paling mempengaruhi seorang Wajib Pajak untuk

Page 27: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

10

membayar kewajiban perpajakannya. Jika seorang Wajib Pajak yang memiliki

pendapatan tinggi, tetapi membayar kewajiban pajaknya dalam jumlah yang

kecil, maka Wajib Pajak yang lain enggan untuk membayar pajak karena

besarnya pajak yang dibebankan sama besarnya.

Pajak secara garis besar seharusnya dimanfaatkan demi kepentingan

umum. Oleh karena itu seharusnya dengan adanya pajak maka ketersediaan

fasilitas umum akan semakin banyak. Peranan penerimaan menjadi sangat

dominan dalam menunjang jalannya pemerintahan dan pembangunan nasional.

Masyarakat menginginkan pemerintah untuk mengalokasikan hasil

penerimaan yang diterima dari sektor pajak digunakan dengan tepat dan

sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Pengeluaran pemerintah ketika

dianggap tidak baik maka kecenderungan masyarakat untuk melakukan tax

evasion akan semakin tinggi (Permatasari dan Laksito, 2013).

Ayu dan Hastuti (2009) menemukan bahwa semakin pengeluaran

pemerintah dianggap tepat maka tingkat tax evasion akan semakin rendah. Hal

ini disebabkan karena responden menganggap ketepatan pemanfaatan hasil

pajak di Indonesia masih rendah. Seiring dengan iklim reformasi masyarakat

di Indonesia lebih kritis menyikapi kebijakan pemerintah, hal tersebut ternyata

mempengaruhi tindakan penghindaran pajak yang mereka lakukan.

Dirjen Pajak telah melakukan beberapa reformasi perpajakan dan

modernisasi administrasi perpajakan berlandaskan case management, yang

bertujuan untuk terciptanya pelaksanaan good governance. Salah satunya

adalah dengan penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan

Page 28: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

11

perpajakan, yaitu e-system yang meliputi e-Registration, e-SPT, e-Filling, dan

e-Payment (Pandiangan, 2007).

Silaen et al (2015) menjelaskan bahwa dengan adanya teknologi dan

informasi di bidang perpajakan, waktu yang dibutuhkan seorang Wajib Pajak

dalam memenuhi kewajiban pajaknya semakin efektif dan efisien. Ketika

Wajib Pajak semakin dipermudah dengan fasilitas yang diberikan, diharapkan

Wajib Pajak dapat memenuhi kewajibannya dan dapat menghindari tindakan

penggelapan pajak.

Penelitian yang dilakukan oleh Permatasari dan Laksito (2013)

menemukan bahwa kesadaran Wajib Pajak terhadap penggunaan teknologi dan

informasi perpajakan di Kota Pekanbaru masih rendah. Hal ini ditandai dengan

banyaknya Wajib Pajak yang masih menggunakan sistem pembayaran manual,

jarang membuka website dirjen pajak, dan masih belum memaksimalkan

kemudahan yang ditawarkan oleh dirjen pajak dalam melakukan kewajiban

pembayaran pajak. Dengan semakin rendahnya penggunaan teknologi dan

informasi perpajakan maka dapat memicu semakin tingginya tax evasion di

masyarakat.

Moral masyarakat akan mempengaruhi pengumpulan pajak oleh fiskus.

Dengan integritas tinggi tentunya pemenuhan kewajiban perpajakan akan lebih

baik, dimana voluntary compliance Wajib Pajak berada pada posisi yang baik

(Devano dan Rahayu, 2006). Penelitian Sarjono (2009) mengindikasikan

bahwa kepatuhan pajak sangat dipengaruhi oleh moralitas dari Wajib Pajak.

Hal ini disebabkan karena membayar pajak adalah suatu aktivitas yang tidak

Page 29: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

12

lepas dari kondisi behaviour Wajib Pajak itu sendiri. Penelitian ini juga

menyimpulkan bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi akan menolak melakukan

tax evasion bila mereka memiliki motivasi intrinsik (tax morale) untuk

membayar pajak apabila mereka memperoleh manfaat, keadilan, kepastian, dan

adanya penegakan hukum dari Pemerintah.

Masyarakat yang memiliki moralitas perpajakan yang tinggi akan merasa

membayar pajak merupakan kewajiban kenegaraan yang harus dipenuhi

sebagai anggota dari organisasi negara yang telah memberikan perlindungan

dan fasilitas kepadanya. Mereka akan merasa bahwa pajak akan sangat

diperlukan oleh negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dan sebagai

anggota masyarakat ia wajib untuk mendukung setiap kegiatan pemerintah.

Masyarakat akan mau membayar pajak dengan rela karena ia tahu bahwa hasil

dari pajak yang dibayarkannya akan digunakan oleh pemerintah untuk

melaksanakan fungsinya mengayomi masyarakat, yang berarti ia juga akan

memperoleh manfaat dari pembayaran pajak yang dilakukannya (Siahaan,

2010).

Herlina dan Toly (2013) menemukan bahwa Wajib Pajak badan di

Surabaya masih merasa tidak rela membayar pajak karena memiliki anggapan

bahwa membayar pajak bukanlah kewajiban. Wajib Pajak badan di Suarabaya

juga tidak merasa bersalah bila tidak melaporkan seluruh penghasilannya

khususnya penghasilan tambahan di luar penghasilan utama. Moral Wajib

Pajak seperti inilah yang memotivasi Wajib Pajak untuk mengecilkan pajak

dengan melakukan perencanaan pajak.

Page 30: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

13

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan

oleh Syahrina dan Pratomo (2014). Adapun perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Adanya penambahan variabel independen. Penelitian ini menggunakan

variabel independen kemungkinan terdeteksinya kecurangan, keadilan

pajak, ketepatan pengalokasian pajak, teknologi sistem perpajakan, dan tax

morale. Sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel

independen kemungkinan terdeteksinya kecurangan, keadilan pajak,

ketepatan pengalokasian pajak, dan teknologi sistem perpajakan.

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang

Pribadi Kantor Pelayanan Pajak di Jakarta Selatan, sedangkan penelitian

sebelumnya adalah Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Wilayah Kota

Bandung.

3. Selain itu, penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 sedangkan penelitian

sebelumnya pada tahun 2014.

Dari berbagai uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian ini karena maraknya tindak penggelapan pajak yang terungkap

akhir-akhir ini yang banyak dilakukan oleh Wajib Pajak beserta fiskus. Selain

itu, dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat mengukur sejauh

mana keberhasilan suatu negara dalam mengoptimalkan pendistribusian dana

pajak secara adil dan merata, serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel-variabel terkait terhadap tindakan tax evasion. Untuk itu peneliti

melakukan penelitian ini dengan judul “Pengaruh Kemungkinan

Page 31: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

14

Terdeteksinya Kecurangan, Keadilan Pajak, Ketepatan Pengalokasian

Pajak, Teknologi Sistem Perpajakan, dan Tax Morale Terhadap Tax

Evasion”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang hendak

diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kemungkinan terdeteksinya kecurangan berpengaruh terhadap tax

evasion?

2. Apakah keadilan pajak berpengaruh terhadap tax evasion?

3. Apakah ketepatan pengalokasian pajak berpengaruh terhadap tax evasion?

4. Apakah teknologi sistem perpajakan berpengaruh terhadap tax evasion?

5. Apakah tax morale berpengaruh terhadap tax evasion?

6. Apakah kemungkinan terdeteksinya kecurangan, keadilan pajak, ketepatan

pengalokasian pajak, teknologi sistem perpajakan, dan tax morale

berpengaruh terhadap tax evasion?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas atas pengaruh kemungkinan terdeteksinya

kecurangan, keadilan pajak, ketepatan pengalokasian pajak, teknologi sistem

perpajakan, dan tax morale terhadap tax evasion.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, adapun manfaat penelitian yang

diperooleh adalah sebagai berikut:

Page 32: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

15

1. Kontribusi Teoritis

a. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, sebagai bahan referensi penelitian

selanjutnya dan pembanding untuk menambah ilmu pengetahuan.

b. Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang tindakan tax evasion

serta menambah pengetahuan akuntansi khususnya perpajakan

dengan memberikan bukti empiris tentang pengaruh kemungkinan

terdeteksinya kecurangan, keadilan pajak, ketepatan pengalokasian

pajak, teknologi sistem perpajakan, dan tax morale terhadap tax

evasion.

c. Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

d. Penulis, memperluas wawasan serta menambah referensi mengenai

perpajakan, terutama tentang tindakan tax evasion sehingga

diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang akan datang.

2. Kontribusi Praktis

a. Direktorat Jenderal Pajak (DJP), hasil penelitian ini diharapkan

memberikan kontribusi positif sehingga dapat dijadikan dasar

pertimbangan dan bahan evaluasi, baik dalam pembuatan keputusan

maupun dalam pelaksanaan peraturan perpajakan.

b. Kantor Pelayanan Pajak (KPP), sebagai informasi yang perlu

diperhatikan bagi KPP dalam memahami aspek-aspek yang

berpengaruh terhadap kesadaran Wajib Pajak sebagai salah satu

tujuan dari pencapaian penerimaan perpajakan.

Page 33: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Atribusi

Teori atribusi mempelajari proses bagaimana seseorang

menginterpretasikan suatu peristiwa, mempelajari bagaimana seseorang

menginterpretasikan alasan atau sebab perilakunya. Teori ini dikembangkan

oleh Fritz Heider yang mengargumentasikan bahwa perilaku seseorang itu

ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal (internal forces), yaitu

faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang misalnya kemampuan

atau usaha dan kekuatan eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar,

misalnya kesulitan tugas atau keberuntungan (Suartana, 2010).

Berdasarkan hal tersebut, Suartana (2010) lebih lanjut menjelaskan

bahwa seseorang akan termotivasi untuk memahami lingkungannya dan

sebab-sebab kejadian tertentu. Teori ini dalam riset keperilakuan diterapkan

dengan menggunakan variabel tempat pengendalian (locus of control).

Variabel tersebut terdiri atas dua komponen, yaitu tempat pengendalian

internal (internal locus of control) dan tempat pengendalian eksternal

(external locus of control). Tempat pengendalian internal adalah perasaan

yang dialami oleh seseorang bahwa dia mampu mempengaruhi kinerja serta

perilakunya secara personal melalui kemampuan, keahlian, dan usahanya,

sementara tempat pengendalian eksternal adalah perasaan yang dialami

Page 34: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

17

seseorang bahwa perilakunya dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar

kendalinya.

Penentuan internal atau eksternal menurut Robbins (1996) dalam

Jatmiko (2006) tergantung pada tiga faktor yaitu kekhususan (kesendirian

atau distinctiveness), konsensus, dan konsisten. Kekhususan artinya

seseorang akan mempersepsikan perilaku individu lain secara berbeda

dalam situasi yang berlainan. Apabila perilaku seseorang dianggap suatu hal

yang luar biasa, maka individu lain yang bertindak sebagai pengamat akan

memberikan atribusi eksternal terhadap perilaku tersebut. Sebaliknya jika

hal itu dianggap hal yang biasa, maka akan dinilai sebagai atribusi internal.

Konsensus artinya jika semua orang mempunyai kesamaan pandangan

dalam merespon perilaku seseorang dalam situasi yang sama. Apabila

konsensusnya tinggi, maka termasuk atribusi internal. Sebaliknya jika

konsensusnya rendah, maka termasuk atribusi eksternal. Faktor terakhir

adalah konsistensi, yaitu jika seorang menilai perilaku-perilaku orang lain

dengan respon sama dari waktu ke waktu. Semakin konsisten perilaku itu,

orang akan menghubungkan hal tersebut dengan sebab-sebab internal.

Perilaku penggelapan pajak terkait dengan sikap Wajib Pajak dalam

membuat penilaian terhadap pajak itu sendiri. Persepsi seseorang untuk

membuat penilaian mengenai sesuatu sangat dipengaruhi oleh kondisi

internal maupun eksternal orang tersebut. Teori atribusi sangat relevan

untuk menerangkan maksud tersebut di atas (Jatmiko, 2006).

Page 35: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

18

2. Teori Pembelajaran Sosial

Menurut Bandura (1977) dalam Jatmiko (2006), Teori Pembelajaran

Sosial mengatakan bahwa seseorang dapat belajar lewat pengamatan dan

pengalaman langsung. Teori ini merupakan pengkondisian operan dari

Skinner (1971) yaitu teori yang mengandaikan perilaku sebagai suatu fungsi

dari konsekuensi-konsekuensi. Proses dalam pembelajaran sosial meliputi

proses perhatian (attentional), proses penahanan (retention), proses

reproduksi motorik, dan proses penguatan (reinforcement) (Suwarto, 1999).

Proses perhatian yaitu orang hanya akan belajar dari seseorang atau

model, jika mereka telah mengenal dan menaruh perhatian pada orang atau

model tersebut. Proses penahanan adalah proses mengingat tindakan suatu

model setelah model tidak lagi mudah tersedia. Proses reproduksi motorik

adalah proses mengubah pengamatan menjadi perbuatan. Sedangkan proses

penguatan adalah proses yang mana individu-individu disediakan

rangsangan positif atau ganjaran supaya berperilaku sesuai dengan model

(Bandura, 1977 dalam Jatmiko, 2006).

Teori pembelajaran sosial ini relevan untuk menjelaskan perilaku Wajib

Pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak. Seseorang akan taat

membayar pajak tepat pada waktunya, jika lewat pengamatan dan

pengalaman langsungnya, hasil pungutan pajak itu telah memberikan

kontribusi nyata pada pembangunan di wilayahnya (Jatmiko, 2006).

Page 36: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

19

3. Tax Evasion (Penggelapan Pajak)

Penggelapan pajak mengacu pada tindakan Wajib Pajak yang

melanggar peraturan perundang-undangan dalam memenuhi kewajiban

perpajakan .

Mardiasmo (2011) mendefinisikan penggelapan pajak (tax evasion)

“adalah usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar Undang-

Undang (menggelapkan pajak). Dikarenakan melanggar Undang-Undang,

penggelapan pajak ini dilakukan dengan menggunakan cara yang tidak

legal. Para Wajib Pajak sama sekali mengabaikan ketentuan formal

perpajakan yang menjadi kewajibannya, memalsukan dokumen, atau

mengisi data dengan tidak lengkap dan tidak benar”

Sumarsan (2010) mengatakan bahwa penggelapan pajak

“merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang dengan maksud

melepaskan diri dari pajak / mengurangi dasar penetapan pajak dengan cara

menyembunyikan sebagian dari penghasilannya”

Menurut Belter dalam Zain (2005) tax evasion yaitu

“usaha yang dilakukan oleh Wajib Pajak –apakah berhasil atau tidak- untuk

mengurangi atau sama sekali menghapus utang pajak yang berdasarkan

ketentuan yang berlaku sebagai pelanggaran terhadap perundang-undangan

perpajakan”

Devano dan Rahayu (2006) mengemukakan bahwa pengelakan pajak

“merupakan usaha aktif Wajib Pajak dalam hal mengurangi, menghapus,

manipulasi ilegal terhadap utang pajak atau meloloskan diri untuk tidak

membayar pajak sebagaimana yang telah terutang menurut peraturan

perundang-undangan. Contohnya, memperkecil laporan jumlah atau bahkan

melaporkan kerugian sehingga penghasilan kena pajak berkurang dan

otomatis jumlah pajak terutang lebih kecil. Sedangkan, pada kenyataannya

jumlah pendapatan yang diterima lebih besar dan tidak mengalami

kerugian”

Menurut Wallschutzki dalam Nurmantu (2003) beberapa alasan yang

menjadi pertimbangan Wajib Pajak untuk melakukan penghindaran pajak

adalah sebagai berikut:

Page 37: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

20

a. Ada peluang untuk melakukan penghindaran pajak karena ketentuan-

ketentuan tertentu

b. Kemungkinan perbuatannya diketahui relatif kecil

c. Manfaat yang diperoleh relatif besar daripada resikonya

d. Sanksi perpajakan yang tidak terlalu berat

e. Ketentuan perpajakan tidak berlaku sama terhadap seluruh Wajib Pajak

f. Pelaksanaan penegakan hukum yang bervariasi

Menurut Siahaan (2010) penggelapan pajak membawa akibat pada

perekonomian secara makro. Akibat dari pengelakan pajak sangat beragam

dan meliputi berbagai bidang kehidupan masyarakat, antara lain sebagai

berikut:

a. Akibat Pengelakan / Penggelapan Pajak Dalam Bidang Keuangan

Penggelapan / pengelakan pajak (sebagaimana juga halnya dengan

penghindaran diri dari pajak) berarti pos kerugian yang penting bagi

Negara, yaitu dapat menyebabkan ketidakseimbangan anggaran dan

konsekuensi-konsekuensi lain yang berhubungan dengan penaikan tarif

pajak, inflasi, dan sebagainya. Untuk menjamin pemungutan pajak secara

tepat, sering dikemukakan falsafah sebagai berikut, “Wajib Pajak yang

mengelakan pajak mungkin mengira bahwa Negara mengambil sejumlah

yang telah ada dikantungnya. Pada hakikatnya dialah yang mengambil

uang dari warga-warga yang oleh Negara harus diminta pengorbanan lain

(untuk mengimbangi kekurangan yang ditimbulkan oleh Wajib Pajak

yang tidak menunaikan kewajibannya itu)”.

Page 38: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

21

b. Akibat Pengelakan / Penggelapan Pajak Di Bidang Ekonomi

1. Pengelakan / penggelapan pajak sangat mempengaruhi persaingan

sehat diantara para pengusaha, sebab suatu perusahaan yang

menggelapkan pajaknya dengan menekan biaya secara tidak legal,

mereka mempunyai posisi lebih menguntungkan daripada saingan-

saingan yang tidak berbuat demikian.

2. Pengelakan / penggelapan pajak tersebut merupakan penyebab

stagnasi perputaran roda ekonomi yang apabila perusahaan

bersangkutan berusaha untuk mencapai tambahan dari keuntungannya

dengan penggelapan pajak, dan tidak mengusahakan dengan jalan

perluasan aktivitas atau peningkatan usaha. Untuk menutup-nutupinya

agar jangan sampai terlihat oleh fiskus.

3.Pengelakan / penggelapan pajak termaksud juga menyebabkan

langkanya modal karena para Wajib Pajak yang menyembunyikan

keuntungannya terpaksa berusaha keras untuk menutupinya agar tidak

sampai terdeteksi oleh fiskus.

c. Akibat Pengelakan / Penggelapan Pajak Dalam Bidang Psikologi

Akibat dari penggelapan pajak juga dirasakan dalam bidang psikologi,

sebab penggelapan pajak membiasakan Wajib Pajak untuk melanggar

Undang-Undang. Apabila Wajib Pajak sampai hati melakukan penipuan

dalam bidang fiskal, lambat laun Wajib Pajak tidak akan segan-segan

berbuat sama dalam hal ini. Akibat dari komplikasi-komplikasi ini pasti

menimbulkan dampak yang mengancam sehubungan dengan tindak

Page 39: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

22

penggelapan pajak, seperti: kemungkinan terungkapnya praktek

penipuan tersebut dengan konsekuensi pembayaran pajak yang berlipat

ganda karena meliputi utang pajak dalam waktu tertentu, ditambah

dengan denda dan kenaikan pajak yang harus dibayarnya. Hal demikian

kadang-kadang terjadi pada saat yang kurang tepat seperti dalam keadaan

kekurangan uang, sakit ataupun mengalami kebangkrutan. Akhirnya

tindakan penggelapan pajak mempunyai pengaruh yang berbahaya

terhadap Wajib Pajak, dengan tidak menyadari akan konsekuensinya, dan

mengira bahwa perbuatan curang semacam itu akan menguntungkannya

secara jangka panjang.

4. Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan

Kemungkinan terdeteksinya kecurangan berhubungan dengan

bagaimana pemeriksaan pajak berlangsung. Menurut Ayu dan Hastuti

(2009) yang dimaksud dengan kemungkinan terdeteksinya kecurangan

yaitu kemungkinan kecurangan yang dilakukan Wajib Pajak dapat dideteksi

oleh para pemeriksa pajak jika dilakukan pemeriksaan pajak. Menurut Ayu

(2011), persentase kemungkinan suatu pemeriksaan pajak yang dilakukan

sesuai dengan aturan perpajakan dapat mendeteksi kecurangan yang

dilakukan Wajib Pajak sehingga berpengaruh pada tax evasion.

Melalui pemeriksaan pajak yang ketat maka kemungkinan

kecenderungan Wajib Pajak melakukan kecurangan akan semakin sedikit.

Ketika seseorang menganggap bahwa persentase kemungkinan

terdeteksinya kecurangan melalui pemeriksaan pajak yang dilakukan tinggi

Page 40: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

23

maka ia akan cenderung untuk patuh terhadap aturan perpajakan dalam hal

ini berarti tidak melakukan penghindaran pajak (tax evasion), karena ia

takut jika ketika diperiksa dan ternyata ia melakukan kecurangan maka dana

yang akan dikeluarkan untuk membayar denda akan jauh lebih besar

daripada pajak yang sebelumnya harus ia bayar. Ketakutan terhadap

kemungkinan kecurangan yang dilakukan ketahuan secara psikologis

berpengaruh signifikan terhadap tindakan yang mereka lakukan. Tekanan

psikologis tersebut menyebabkan mereka cenderung tidak melakukan tax

evasion (Ayu, 2011).

Kemungkinan terdeteksinya kecurangan menurut Ayu dan Hastuti

(2009) diukur menggunakan indikator sebagai berikut: masyarakat

memenuhi kewajibannya atas dasar karena takut terhadap hukum, serta

diterapkannya pemeriksaan pajak untuk mengidentifikasi adanya

kecurangan.

5. Pemeriksaan Pajak

a. Pengertian Pemeriksaan Pajak

Mengacu pada Pasal 1 angka 25 Undang-Undang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan menyatakan bahwa pemeriksaan adalah

serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan

dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan proporsional

berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan

kewajiban perpajakan dan/atau tujuan lain dalam rangka melaksanakan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Waluyo, 2008).

Page 41: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

24

Berdasarkan pengertian tersebut, pemeriksa pajak diberikan

wewenang oleh Undang-Undang untuk melakukan tindakan dalam

rangka menguji antara apa yang disampaikan WP dalam Surat

Pemberitahuan (SPT) sama atau tidak dengan kewajiban yang

seharusnya dia bayar menurut pemeriksa. Pemeriksa pajak dalam hal ini

tidak dapat sewenang-wenang menetapkan kewajiban perpajakannya

tanpa didahului dengan kegiatan mencari, mengumpulkan, dan mengolah

data berupa buku, catatan, dan dokumen untuk dijadikan sebagai dasar

bukti dalam perhitungan pajak (Setiawan dan Musri, 2007).

Pemeriksaan pajak pada dasarnya termasuk ke dalam jenis

pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam definisi auditing, yaitu

mengandung beberapa unsur pokok seperti informasi terukur dengan

kriteria tetap, satuan usaha, pengumpulan, dan pengevaluasian bukti serta

orang yang kompeten dan independen. Unsur-unsur pokok tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut (Suandy, 2011):

a. Informasi yang terukur dengan kriteria tetap, yaitu untuk proses

pemeriksaan pajak dimulai dengan mencari, menghimpun, dan

mengolah informasi yang tertuang dalam Surat Pemberitahuan (SPT)

yang diisi oleh Wajib Pajak. Dalam setiap pemeriksaan diperlukan

informasi yang dapat dibuktikan dan standar atau kriteria yang dapat

dipakai pemeriksa sebagai pegangan untuk melakukan evaluasi.

Page 42: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

25

b. Satuan usaha, yaitu setiap akan melakukan pemeriksaan pajak, ruang

lingkup pemeriksaan harus dinyatakan secara jelas. Kesatuan usaha

dapat berbentuk Wajib Pajak perorangan atau badan.

c. Mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti, maksudnya adalah

segala informasi yang dipergunakan oleh pemeriksa untuk

menentukan informasi terukur yang diperiksa melalui evaluasi agar

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

d. Pemeriksa yang kompeten dan independen, yaitu setiap pemeriksa

pajak harus memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

cukup agar dapat memahami kriteria yang dipergunakan.

b. Tujuan Pemeriksaan Pajak

Tujuan pemeriksaan pajak sebagaimana dimaksudkan dalam

Keputusan Menteri Keuangan No. 545/KMK 04/2000 tanggal 22

Desember 2000 adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban

perpajakan dalam rangka memberikan kepastian hukum, keadilan dan

pembinaan kepada Wajib Pajak dan tujuan lain dalam rangka

melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

(Rahayu, 2010).

Pemeriksaan untuk tujuan menguji kepatuhan Wajib Pajak, dilakukan

dalam hal (Rahayu, 2010):

a. SPT menunjukkan kelebihan pembayaran pajak, termasuk yang telah

diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak.

b. SPT tahunan pajak penghasilan menunjukkan rugi.

Page 43: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

26

c. SPT tidak disampaikan atau disampaikan tidak pada waktu yang telah

ditetapkan.

d. SPT yang memenuhi kriteria seleksi yang ditentukan oleh Direktur

Jenderal Pajak.

e. Ada indikasi kewajiban perpajakan selain kewajiban tersebut pada

huruf c tidak dipenuhi.

Sedangkan untuk tujuan lain meliputi pemeriksaan dalam hal (Resmi,

2011):

a. Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan;

b. Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak;

c. Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;

d. Wajib Pajak mengajukan keberatan

e. Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan

Penghasilan Neto;

f. Pencocokan data dan/atau alat keterangan;

g. Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil;

h. Penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai;

i. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;

j. Penentuan saat mulai berproduksi sehubungan dengan fasilitas

perpajakan; dan/atau

k. Pemenuhan permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda.

Page 44: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

27

c. Ruang Lingkup Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan pajak dapat dibedakan berdasarkan pada ruang lingkup

cakupannya, yaitu terdiri dari pemeriksaan lapangan dan pemeriksaan

kantor (Rahayu, 2010);

a. Pemeriksaan Lapangan yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap

Wajib Pajak di tempat kedudukan / kantor, tempat usaha (pabrik),

ataupun pekerjaan bebas, domisili, atau tempat tinggal. Pemeriksaan

lapangan dapat meliputi satu jenis pajak atau seluruh jenis pajak untuk

tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya. Pemeriksaan lapangan

dilakukan dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) bulan, dihitung

sejak tanggal surat pemberitahuan pemeriksaan disampaikan kepada

Wajib Pajak atau wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga dari

Wajib Pajak sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.

Dengan alasan tertentu, pemeriksaan lapangan dapat diperpanjang

paling lama 4 (empat) bulan (Ilyas dan Burton, 2012).

b. Pemeriksaan Kantor yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap

Wajib Pajak di kantor unit pemeriksaan (DJP). Kurangnya kepatuhan

Wajib Pajak terhadap pajak maka pemeriksaan kantor dapat dialihkan

menjadi pemeriksaan lapangan. Lamanya pemeriksaan kantor untuk

menguji kepatuhan pemenuhan perpajakan dilakukan dalam jangka

waktu paling lama 3 (bulan), dihitung sejak tanggal Wajib Pajak atau

wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga dari Wajib Pajak, datang

memenuhi surat panggilan dalam rangka pemeriksaan kantor sampai

Page 45: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

28

dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan. Dengan alasan tertentu,

jangka waktu pemeriksaan kantor dapat diperpanjang paling lama 3

(tiga) bulan (Ilyas dan Burton, 2012).

6. Keadilan Pajak

a. Keadilan Pajak

Menurut Smith dalam Zain (2005), prinsip yang paling utama dalam

rangka pemungutan pajak adalah keadilan dalam perpajakan yang

dinyatakan dengan suatu pernyataan bahwa setiap warga negara hendaklah

berpartisipasi dalam pembiayaan pemerintah, sedapat mungkin secara

proporsional sesuai dengan kemampuan masing-masing, yaitu dengan cara

membandingkan penghasilan yang diperolehnya dengan perlindungan

yang dinikmatinya dari negara.

Mardiasmo (2011) mengutarakan bahwa sesuai dengan tujuan hukum,

yakni mencapai keadilan, Undang-Undang dan pelaksanaan pemungutan

harus adil. Adil dalam perundang-undangan diantaranya mengenakan

pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan

masing-masing. Sedangkan adil dalam pelaksanaannya yakni dengan

memberikan hak kepada Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan,

penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis

Pertimbangan Pajak.

Keadilan pajak oleh Siahaan (2010), dibagi ke dalam tiga pendekatan

aliran pemikiran, yaitu:

1. Prinsip Manfaat (benefit principle)

Page 46: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

29

Seperti teori yang diperkenalkan oleh Adam Smith serta beberapa ahli

perpajakan lain tentang keadilan, mereka mengatakan bahwa keadilan

harus didasarkan pada prinsip manfaat. Prinsip ini menyatakan bahwa

suatu sistem pajak dikatakan adil apabila kontribusi yang diberikan oleh

setiap Wajib Pajak sesuai dengan manfaat yang diperolehnya dari jasa-

jasa pemerintah. Jasa pemerintah ini meliputi berbagai sarana yang

disediakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Berdasarkan prinsip ini maka sistem pajak yang benar-

benar adil akan sangat berbeda tergantung pada struktur pengeluaran

pemerintah. Oleh karena itu prinsip manfaat tidak hanya menyangkut

kebijakan pajak saja, tetapi juga kebijakan pengeluaran pemerintah

yang dibiayai oleh pajak.

2. Prinsip Kemampuan Membayar (ability to pay principle)

Pendekatan yang kedua yaitu prinsip kemampuan membayar. Dalam

pendekatan ini, masalah pajak hanya dilihat dari sisi pajak itu sendiri

terlepas dari sisi pengeluaran publik (pengeluaran pemerintah untuk

membiayai pengeluaran bagi kepentingan publik). Menurut prinsip ini,

perekonomian memerlukan suatu jumlah penerimaan pajak tertentu,

dan setiap Wajib Pajak diminta untuk membayar sesuai dengan

kemampuannya. Prinsip kemampuan membayar secara luas digunakan

sebagai pedoman pembebanan pajak. Pendekatan prinsip kemampuan

membayar dipandang jauh lebih baik dalam mengatasi masalah

Page 47: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

30

redistribusi pendapatan dalam masyarakat, tetapi mengabaikan masalah

yang berkaitan dengan penyediaan jasa-jasa publik.

3. Keadilan Horizontal dan Keadilan Vertikal

Mengacu pada pengertian prinsip kemampuan membayar, dapat ditarik

kesimpulan bahwa terdapat dua kelompok besar keadilan pajak:

a. Keadilan Horizontal

Keadilan horizontal berarti bahwa orang-orang yang mempunyai

kemampuan sama harus membayar pajak dalam jumlah yang sama.

Dengan demikian prinsip ini hanya menerapkan prinsip dasar

keadilan berdasarkan Undang-Undang. Misalnya untuk pajak

penghasilan, untuk orang yang berpenghasilan sama harus

membayar jumlah pajak yang sama.

Syarat keadilan horizontal sebagai berikut (Waluyo, 2008):

a) Definisi Penghasilan

Memuat semua tambahan ekonomis termasuk ke dalam

pengertian definisi penghasilan.

b) Globality

Seluruh tambahan kemampuan ekonomis merupakan ukuran dari

keseluruhan kemampuan membayar (The Global Ability to Pay).

Oleh karena itu, Penghasilan dijumlahkan menjadi satu objek

pajak.

c) Net Income

Page 48: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

31

Yang menjadi Ability to Pay yaitu jumlah neto setelah dikurangi

semua biaya yang tergolong dalam biaya untuk mendapatkan,

menagih, dan memelihara penghasilan.

d) Personal Exemption

Pengurangan yang diberikan kepada Wajib Pajak orang pribadi

berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

e) Equal Treatment for the Equals

Pengenaan pajak dengan perlakuan yang sama diartikan bahwa

seluruh penghasilan dikenakan pajak dengan tarif yang sama tanpa

membedakan jenis atau sumber penghasilan.

b. Keadilan Vertikal

Prinsip keadilan vertikal berarti bahwa orang-orang yang

mempunyai kemampuan lebih besar harus membayar pajak lebih

besar. Dalam hal ini nampak bahwa prinsip keadilan vertikal juga

memberikan perlakuan yang sama seperti halnya pada prinsip

keadilan horizontal, tetapi beranggapan bahwa orang yang

mempunyai kemampuan berbeda, harus membayar pajak dengan

jumlah yang berbeda pula.

Syarat keadilan vertikal antara lain sebagai berikut (Waluyo, 2008):

a) Unequal Treatment for The Unequals

Besarnya tarif dibedakan oleh jumlah seluruh penghasilan atau

jumlah seluruh tambahan kemampuan ekonomis (bukan

perbedaan jenis atau sumber penghasilan).

Page 49: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

32

b) Progresssion

Wajib Pajak yang penghasilannya besar, harus membayar pajak

yang besar dengan persentase tarif yang besar.

b. Cara Mewujudkan Keadilan Pajak

Keadilan memiliki perspektif yang sangat luas, dimana keadilan

antara masing-masing individu berbeda-beda. Walaupun demikian,

Negara dalam menerapkan pajak sebagai sumber penerimaan harus

berusaha untuk mencapai kondisi dimana masyarakat secara makro

dapat merasakan keadilan dalam penerapan Undang-Undang Pajak.

Setidaknya ada tiga aspek keadilan yang perlu diperhatikan dalam

penerapan pajak, sebagai berikut (Siahaan, 2010 (pembahasan ini

diambil dari makalah kuliah perpajakan yang digunakan di STAN, tidak

dipublikasikan):

a. Keadilan Dalam Penyusunan Undang - Undang Pajak

Dengan melihat proses dan hasil akhir pembuatan Undang-

Undang Pajak yang kemudian diberlakukan, masyarakat akan dapat

melihat apakah pemerintah juga mengakomodasi kepentingan WP

dalam penetapan peraturan perpajakan, seperti ketentuan tentang

siapa yang menjadi objek pajak, apa yang menjadi objek pajak,

bagaimana cara pembayaran pajak, tindakan yang dapat

diberlakukan oleh fiskus kepada WP, sanksi yang mungkin

dikenakan kepada WP yang tidak melaksanakan kewajibannya

secara tidak benar, hak WP, perlindungan WP dari tindakan fiskus

Page 50: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

33

yang dianggapnya tidak sesuai dengan ketentuan, keringanan pajak

yang dapat diberikan kepada WP, dan hal lainnya.

Undang - Undang Pajak yang disusun dengan mengakomodasi

perkembangan yang terjadi di masyarakat akan lebih mengakomodir

perkembangan yang terjadi dalam masyarakat yang akan lebih

mudah diterima oleh masyarakat yang akan membayar pajak, karena

mereka diperlakukan secara adil oleh pemerintah dalam penetapan

pungutan wajib yang akan membebani WP. Untuk menilai apakah

suatu Undang - Undang Pajak mewakili fungsi dan tujuan dari

hukum pajak dapat dilakukan dengan cara melihat sejauh mana asas

- asas dalam pemungutan pajak dimasukkan ke dalam pasal-pasal

dalam Undang-Undang Pajak yang bersangkutan. Untuk memenuhi

keadilan perpajakan, maka seharusnya pemerintah bersama dengan

DPR mengikuti syarat pembuatan Undang-Undang Pajak, yaitu

syarat yuridis, ekonomi dan finansial.

b. Keadilan Dalam Penerapan Ketentuan Perpajakan

Pada dasarnya salah satu bentuk keadilan di dalam penerapan

hukum pajak adalah terjadinya keseimbangan antara pelaksanaan

kewajiban perpajakan dan hak perpajakan dari WP. Karena itu dalam

asas pemungutan pajak yang baik, fiskus harus konsisten dalam

menerapkan ketentuan yang telah diatur dalam Undang-Undang

Pajak dengan juga memperhatikan kepentingan WP, hal ini dapat

dilihat dari contoh sebagai berikut: Dalam pasal 27A ayat (1)

Page 51: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

34

Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

dinyatakan bahwa apabila pengajuan keberatan, permohonan

banding, atau permohonan peninjauan kembali dikabulkan sebagian

atau seluruhnya, selama pajak yang masih harus dibayar

sebagaimana dimaksud dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

(SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan

(SKPKBT), Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN), Surat Ketetapan

Lebih Bayar (SKPLB) yang telah dibayar menyebabkan kelebihan

pembayaran pajak, kelebihan pembayaran pajak tersebut akan

dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua

persen) per bulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

Apabila fiskus dengan sengaja berlarut-larut waktu dalam

melakukan pengembalian kelebihan karena tidak diatur dalam

batang tubuh Undang-Undang KUP kapan paling lambatnya

pengembalian ini harus dilakukan, dan di lain pihak kapanpun

pengembalian dilakukan kepada WP diberikan bunga yang jumlah

maksimalnya tidak berubah karena telah ditentukan dalam sistem

hukum (yaitu maksimal 24 bulan). Terlebih jika sengaja tidak

menerbitkan imbalan bunga; hal tersebut tentulah akan menimbulkan

ketidakadilan bagi WP. Kelebihan pembayaran pajak tersebut adalah

hak sepenuhnya milik WP yang harus dikembalikan. Dalam kasus

tersebut, timbul pengikraran keadilan dalam pelaksanaan hukum

pajak yang berdampak pada ketidakpuasan masyarakat/WP dan

Page 52: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

35

mungkin berakibat menurun atau menghilangnya kepatuhan WP

dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

c. Keadilan Dalam Penggunaan Uang Pajak

Keadilan dalam penggunaan uang pajak berkaitan dengan

harapan sampai dimana manfaat dari pemungutan pajak tersebut

dipergunakan untuk kepentingan masyarakat banyak. Keadilan yang

bersumber pada penggunaan uang pajak sangat penting karena

membayar pajak tidak menerima kontraprestasi secara langsung yang

“dapat” ditunjuk atau yang seimbang pada saat membayar pajak.

Sehingga manfaat pajak untuk pelayanan umum dan kesejahteraan

umum harus benar-benar mendapatkan perhatian dan dapat dirasakan

secara langsung oleh masyarakat yang menjadi pembayar pajak.

7. Ketepatan Pengalokasian Pajak

Menurut Sari dan Dwinuri (2009) yang dimaksud dengan ketepatan

pengalokasian pajak yaitu pemanfaatan dana pajak yang tercantum dalam

APBN dan mendistribusikannya kembali ke masyarakat ke dalam bentuk

fasilitas umum yang diberikan pemerintah.

Salah satu fungsi utama pajak adalah sebagai sumber keuangan negara

(fungsi budgetair) yang merupakan salah satu sumber penerimaan

pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan

(Resmi, 2011).

Melalui pajak yang kita bayar, tersedia anggaran di APBN yang dapat

digunakan untuk mendanai atau membiayai berbagai pembangunan fisik

Page 53: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

36

seperti gedung sekolah, rumah sakit atau puskesmas, jalan raya, jembatan,

dermaga, pengairan/irigasi, alat-alat keamanan maupun pertahanan, gaji

pegawai negeri, dan lainnya. Demikian juga dalam menangani dan

menanggulangi korban bencana alam (gempa bumi, banjir, tanah longsor,

dan lainnya) (Pandiangan, 2007).

Pemanfaatan dana pajak dalam APBN didistribusikan ke masing-

masing departemen selaku penanggung jawab pemanfaatan dana tersebut.

Berikut ini adalah indikator dari pengalokasian dana pajak yang tepat antara

lain (Sari dan Dwinuri, 2009):

a. Pajak digunakan untuk perbaikan jalan yang rusak

b. Pajak digunakan untuk pembangunan jalan tol

c. Pajak digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan nasional

d. Pajak digunakan untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat

e. Pajak digunakan untuk penanggulangan bencana jika terjadi bencana

alam

f. Pajak digunakan untuk penyelenggaraan pertahanan dan keamanan

Negara

Dengan kata lain, pajak yang dibayarkan akan dikembalikan lagi ke

masyarakat dalam bentuk fasilitas umum yang diberikan pemerintah.

Di samping fungsi budgeter (fungsi penerimaan di atas), pajak juga

merupakan fungsi redistribusi pendapatan dari masayarakat yang

kemampuan ekonomisnya lebih tinggi kepada masyarakat yang

kemampuan ekonomisnya lebih rendah. Oleh karena itu, tingkat kepatuhan

Page 54: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

37

Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya secara baik dan

benar merupakan syarat mutlak untuk terciptanya fungsi redistribusi

pendapatan. Sehingga pada akhirnya kesenjangan ekonomi dan sosial yang

ada dalam masyarakat dapat berkurang (Sari dan Dwinuri, 2009).

Menurut Ayu dan Hastuti (2009) ketika pengeluaran pemerintah

dianggap tidak baik maka kecenderungan melakukan penggelapan pajak

semakin tinggi. Teori pembelajaran sosial Bandura (1977) dalam Jatmiko

(2006) menjelaskan perilaku Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya

membayar pajak. Wajib Pajak akan taat membayar pajak tepat waktu jika

dalam pengamatan dan pengalamannya hasil dari pajak itu telah

berkontribusi nyata pada pembangunan umum.

8. Teknologi Sistem Perpajakan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) teknologi dibedakan

menjadi dua definisi, yaitu: 1) Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis

ilmu pengetahuan terapan, 2) Keseluruhan sarana untuk menyediakan

barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup

manusia.

Menurut Pandiangan (2007) modernisasi administrasi perpajakan

modern dapat berjalan dengan baik apabila didukung dengan aspek

teknologi sistem perpajakan. Teknologi sistem perpajakan yaitu proses

pembaruan di bidang teknologi informasi yang berkaitan dengan sistem

administrasi perpajakan. Misalnya dengan adanya e-system yang meliputi

e-Registration, e-SPT, e-Filling, dan e-Payment.

Page 55: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

38

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 20

/PJ/2013 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok

Wajib Pajak, Pelaporan Usaha dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak,

Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pencabutan Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak, serta Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak,

aplikasi e-Registration adalah sarana pendaftaran Wajib Pajak dan/atau

pelaporan usaha untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak,

perubahan data Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak, pemindahan

Wajib Pajak, penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, dan pencabutan

pengukuhan Pengusaha Kena Pajak melalui internet yang terhubung

langsung secara online dengan Direktorat Jenderal Pajak.

Sistem pendaftaran Wajib Pajak secara online ini merupakan sistem

aplikasi sebagai bagian dari Sistem Informasi Perpajakan di lingkungan

kantor DJP dengan berbasis perangkat keras dan perangkat lunak yang

dihubungkan oleh perangkat komunikasi data yang digunakan untuk

mengelola proses pendaftaran Wajib Pajak. Sistem ini terbagi dua bagian,

yaitu 1) sistem yang digunakan oleh Wajib Pajak yang berfungsi sebagai

sarana pendaftaran Wajib Pajak secara online, dan 2) sistem yang digunakan

oleh petugas pajak yang berfungsi untuk memproses pendaftaran Wajib

Pajak (Pandiangan, 2007).

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 1/PJ/2014

tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib

Pajak Orang Pribadi yang Menggunakan Formulir 1770S atau 1770SS

Page 56: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

39

secara e-Filling Melalui Website Direktorat Jenderal Pajak

(www.pajak.go.id), e-SPT adalah data SPT Wajib Pajak dalam bentuk

elektronik yang dibuat oleh Wajib Pajak dengan menggunakan aplikasi e-

SPT yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Sedangkan e-Filling

adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang

dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website

Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi

atau Application Service Provider (ASP).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Hastuti (2009),

Permatasari dan Laksito (2013), dan Ardyaksa (2014) mengemukakan

bahwa masih banyak Wajib Pajak yang masih menggunakan fasilitas-

fasilitas perpajakan secara manual, jarang membuka website DJP, dan

belum memaksimalkan kemudahan yang ditawarkan oleh DJP kepada wajib

pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Hal ini diperkuat dengan hasil

analisis deskriptif responden atas pernyataan yang mana mayoritas

responden masih jarang menggunakan fasilitas teknologi dan informasi

perpajakan seperti e-registration, e-SPT, e-filling, dan online payment.

9. Tax Morale (Moralitas Pajak)

a. Definisi Tax Morale

Menurut Konratyev (2000) dalam Wardhani (2009) disebutkan

bahwa moralitas adalah kesadaran akan loyalitas pada tugas dan

tanggung jawab. Lebih lanjut, moralitas juga merupakan suatu sistem

peraturan-peraturan perilaku sosial, dan etika hubungan antar orang.

Page 57: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

40

Menurut Cummings et al (2005) tax morale adalah:

“Intrinsic motivation to pay taxes arising from the moral obligation to

pay taxes or the belief in contributing to society by paying taxes”

“(Motivasi intrinsik untuk membayar pajak yang timbul dari kewajiban

moral untuk membayar pajak atau kepercayaan dalam memberikan

kontribusi kepada masyarakat dengan membayar pajak)”.

Weak (1983) dalam Torgler (2007) menemukan dalam analisa

empiris bahwa terdapat korelasi negatif antara moralitas pajak dengan

ukuran dari shadow economy. Dalam analisa multivariate dengan data

yang bersumber dari Taxpayers Opinion Survey, menggunakan tax

evasion sebagai variabel dependen, Torgler (2003) menemukan bahwa

moralitas pajak secara signifikan mengurangi tax evasion.

Wardhani (2009) menjelaskan bahwa moralitas pajak tidak

mengukur perilaku individu, namun lebih kepada sikap dan pendirian

individu. Hal ini dapat dilihat sebagai kewajiban moral untuk membayar

pajak, keyakinan untuk berkontribusi kepada masyarakat dengan

membayar pajak. Di sisi lain, hal ini juga menyangkut penolakan moral

ataupun rasa salah atas perilaku tidak jujur atas pajak. Jika rasa bersalah

para Wajib Pajak tinggi, maka Wajib Pajak tersebut tentunya akan

bersedia membayar pajak. Pendekatan moralitas pajak dalam analisa

Torgler merupakan sebuah pembenaran bahwa melakukan kecurangan

dalam pajak adalah keyakinan yang salah jika yang dijadikan tujuan

hanya untuk membayar pajak penghasilan yang lebih kecil.

Page 58: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

41

b. Indikator Tax Morale

Torgler dalam bukunya Tax Compliance and Tax Morale : A

Theoritical and Empirical Analysis (2007), mengemukakan bahwa

terdapat dua komponen utama yang membentuk tax morale. Komponen

tersebut adalah lingkup sosio-demografis dan lingkup sosio-ekonomi.

Lingkup sosio-demografis meliputi:

a. Faktor Demografis, yang terdiri atas usia, jenis kelamin, pendidikan,

dan status pernikahan.

b. Kondisi Ekonomi, yang terdiri atas pekerjaan dan status / kondisi

ekonomi.

Sedangkan lingkup sosio-ekonomi tax morale meliputi Kebanggaan

Nasional, Detterence Factor, dan Sistem Perpajakan. Dalam penelitian

ini, detterence factor yang terdiri dari probabilitas pemeriksaan pajak dan

sanksi administrasi pajak tidak diikutsertakan karena merupakan lingkup

dari variabel kemungkinan terdeteksinya kecurangan.

a) Faktor Demografis

Kebanyakan teori-teori yang terkait dengan efek faktor

demografis sosial atas kepatuhan telah dikembangkan oleh psikolog

sosial. Tittle (1980) berargumen bahwa orang yang lebih tua lebih

sensitif terhadap ancaman atas sanksi dan selama beberapa tahun telah

memiliki peranan sosial yang semakin besar (Wangsa, 2009).

Tittle (1980) dalam Wardhani (2009) menyatakan bahwa wanita

pada umumnya lebih tinggi tingkat kepatuhannya daripada pria. Hal

Page 59: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

42

ini dimungkinkan karena wanita umumnya lebih bersifat penghindar

resiko (risk averse) daripada pria. Hal ini berlaku umum, baik di

negara maju maupun berkembang.

Coate dan Frey (2000) dalam Basri (2014) mengemukakan bahwa

para pria akan lebih cenderung melanggar peraturan yang ada karena

mereka memandang pencapaian prestasi sebagai suatu persaingan.

Berkebalikan dengan pria yang mementingkan kesuksesan akhir atau

relative performance, para wanita lebih mementingkan self-

performance. Wanita akan lebih menitikberatkan pada pelaksanaan

tugas dengan baik dan hubungan kerja yang harmonis, sehingga

wanita akan lebih patuh terhadap peraturan yang ada dan mereka akan

lebih kritis terhadap orang-orang yang melanggar peraturan tersebut.

Hal tersebut selaras dengan penemuan Basri (2014), bahwa laki-laki

akan cenderung melakukan kecurangan pajak dibandingkan dengan

perempuan.

Lewis (1982) dalam Wardhani (2009) menjelaskan bahwa

pendidikan berhubungan dengan pengetahuan Wajib Pajak mengenai

hukum dan peraturan perpajakan. Wajib Pajak dengan tingkat

pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih memahami hukum dan

peraturan perpajakan dan mengerti hubungan antar aturan fiskal

tersebut. Dengan demikian, Wajib Pajak tersebut akan lebih

menyadari kegunaan dan manfaat serta pelayanan yang diberikan

Page 60: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

43

negara kepada warga negaranya atas pendapatan yang dikenakan

pajak.

Namun pada sisi lain, individu yang berpendidikan memiliki

pemikiran yang lebih kritis mengenai pembelanjaan negara dari

penerimaan pajak (Cahyonowati, 2011). Oleh karena itu mereka akan

lebih sadar akan kemungkinan pemborosan dari pemerintah, sehingga

hal ini akan membuat mereka tidak patuh karena pengetahuannya

maka menimbulkan kesempatan untuk melakukan penghindaran dan

penggelapan pajak (Wangsa, 2009). Individu yang berpendidikan juga

memiliki pemikiran yang lebih kritis mengenai hukum pajak sehingga

mereka lebih mahir untuk mensiasati aturan pajak baik secara legal

maupun ilegal (Cahyonowati, 2011).

Menurut Tittle (1980) dalam Wangsa (2009), status perkawinan

mungkin mempengaruhi tingkah laku sesuai atau melanggar hukum,

bergantung pada luasnya jaringan sosial yang membatasi seorang

individual. Pembatasan tersebut mungkin memberikan dampak

terhadap moral pajak, harus dicatat juga bahwa variabel tersebut

mungkin berinteraksi dengan sistem pajak. Perbedaan tingkat moral

pajak mungkin berdasarkan atas perbedaan perlakukan pajak untuk

orang yang belum dan sudah menikah. Bukti dari Switzerland dan

Amerika menunjukkan kecenderungan orang yang sudah menikah

mempunyai moral pajak yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang

belum menikah.

Page 61: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

44

Orang yang sudah menikah tentunya akan memiliki tanggungan

yang jauh lebih besar dibandingkan dengan orang yang belum

menikah ataupun bercerai, sehingga tanggung jawab yang harus

dipikul ini menyebabkan orang yang sudah menikah cenderung untuk

lebih bertanggung jawab dibandingkan dengan orang yang belum

menikah ataupun bercerai, sehingga akan lebih patuh (Wangsa, 2009).

b) Kondisi Ekonomi

Berkaitan dengan status pekerjaan, Wajib Pajak yang membuka

usaha sendiri lebih sensitif terhadap pengeluaran yang harus

dibayarkan. Hal ini dikarenakan penghasilan yang diterimanya tidak

tetap setiap bulannya, dan cenderung untuk mencari celah untuk tidak

membayar pajaknya, karena pajak berarti pengeluaran yang tanpa

adanya kontraprestasi secara langsung yang diterima. Sedangkan

untuk Wajib Pajak yang bekerja sebagai pegawai, mereka tidak

memiliki pilihan selain mengikuti kebijakan yang berlaku dimana

mereka bekerja. Berbeda dengan Wajib Pajak yang berwiraswasta

dimana pajaknya dilaporkan sendiri, mereka cenderung patuh

membayar pajak karena pajak dipotong dari penghasilan bulanan yang

secara pasti mereka terima (Wangsa, 2009).

Dengan berkaca pada kecenderungan untuk melakukan

penghindaran pajak, dapat disusun suatu argumentasi bahwa di negara

dengan tarif pajak penghasilan yang bersifat progresif, Wajib Pajak

yang berpenghasilan tinggi akan menyadari tingginya jumlah yang

Page 62: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

45

dapat dihemat dengan melakukan pengelakan pajak (Wardhani,

2009).

Wajib Pajak yang mempunyai penghasilan rendah cenderung

untuk membayar pajaknya karena pajak yang dibayarkan juga jauh

lebih kecil. Penjabaran tersebut tentunya menunjukkan bahwa Wajib

Pajak yang mempunyai penghasilan lebih rendah cenderung untuk

memiliki moral pajak yang lebih tinggi dibandingkan Wajib Pajak

yang memiliki penghasilan yang lebih tinggi. Hal tersebut tentunya

terkait dengan insentif yang akan diperoleh apabila melakukan

kecurangan pajak, sehingga Wajib Pajak dengan penghasilan yang

tinggi cenderung untuk berusaha melakukan penghindaran pajak

sehingga pajak yang dibayarkan menjadi jauh lebih kecil daripada

yang seharusnya sehingga pendapatan yang dimilikinya akan menjadi

lebih besar (Wangsa, 2009).

c) Kebanggaan Nasional

Jika Wajib Pajak bangga dan percaya pada pemerintah,

pengadilan, dan sistem hukum, serta administrasi perpajakan, maka

Wajib Pajak akan lebih memiliki kemauan untuk membayar pajak

(Wardhani, 2009). Wajib Pajak yang percaya terhadap pemerintah

tentunya akan melaksanakan kewajiban pajaknya dengan rasa

sukarela dimana ia akan memiliki moral pajak yang tinggi untuk tetap

melaksanakan kewajiban pajaknya walaupun adanya insentif untuk

melakukan pelanggaran pajak, demikian halnya juga dengan

Page 63: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

46

kebanggaan nasional atau dengan kata lain nasionalisme yang dimiliki

oleh Wajib Pajak, semakin tinggi nasionalisme yang dimiliki oleh

Wajib Pajak maka moral pajak yang dimiliki pun akan semakin besar

(Wangsa, 2009).

d) Sistem Perpajakan

Sistem perpajakan yang berlaku dalam suatu negara akan

memberikan pengaruh kepada moral pajak Wajib Pajak. Hal tersebut

dapat dilihat bahwa bila pemerintah menerapkan suatu sistem

perpajakan yang mudah dimengerti sehingga Wajib Pajak akan

mudah untuk memahami prosedur-prosedur yang harus

dilakukannya. Hal tersebut dapat berpengaruh pada meningkatnya

moral pajak yang dimiliki oleh Wajib Pajak. Demikian halnya

dengan sistem administrasi pajak yang jujur, adil, informatif dan

membantu maka hal tersebut dapat membuat Wajib Pajak merasakan

pelayanan yang diberikan pemerintah dalam bidang perpajakan

(Wangsa, 2009).

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel

2.1 pada halaman berikutnya.

Page 64: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

47

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Dera

Yolanda,

Dandes

Rifa,

Yeasy

Darmaya

nti (2016)

Pengaruh Sistem

Perpajakan,

Diskriminasi,

Kemungkinan

Terdeteksinya

Kecurangan, dan Norma

Terhadap Persepsi Wajib

Pajak Mengenai

Penggelapan Pajak (Tax

Evasion)

- 1.Variabel

kemungkinan

terdeteksinya

kecurangan dan tax

evasion

- 2. Analisis regresi

linier berganda

1. Populasi dan

Sampel: Wajib Pajak

Orang Pribadi di KPP

Pratama Padang

2. Variabel sistem

perpajakan,

diskriminasi, dan

norma

Sistem perpajakan, kemungkinan

terdeteksinya kecurangan, dan

norma tidak berpengaruh

signifikan terhadap persepsi Wajib

Pajak mengenai penggelapan

pajak. Sedangkan diskriminasi

berpengaruh signifikan terhadap

persepsi Wajib Pajak mengenai

penggelapan pajak.

2. Dian Tri

Wahyuni

ngsih

(2015)

Minimalisasi Tax

Evasion Melalui Tarif

Pajak, Teknologi dan

Informasi Perpajakan,

Keadilan Sistem

Perpajakan, dan

Ketepatan Pengalokasian

Pengeluaran Pemerintah

Variabel teknologi dan

informasi perpajakan,

keadilan sistem

perpajakan, ketepatan

pengalokasian

pengeluaran

pemerintah, dan tax

evasion

1. Populasi dan

Sampel: Wajib Pajak

Orang Pribadi di KPP

Pratama Semarang

Selatan

2. Variabel tarif pajak

Tarif pajak dan teknologi dan

informasi perpajakan berpengaruh

terhadap tax evasion. Sedangkan

keadilan sistem perpajakan dan

ketepatan pengalokasian

pengeluaran pemerintah tidak

berpengaruh terhadap tax evasion.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 65: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

48

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3. Alifia

Syahrina

dan Dudi

Pratomo

(2014)

Pengaruh Kemungkinan

Terdeteksinya

Kecurangan, Keadilan

Pajak, Ketepatan

Pengalokasian Pajak, dan

Teknologi Sistem

Perpajakan Terhadap Tax

Evasion oleh Wajib

Pajak

1. Variabel

kemungkinan

terdeteksinya

kecurangan, keadilan

pajak, ketepatan

pengalokasian pajak,

dan teknologi sistem

perpajakan, dan tax

evasion

2. Metode analisis

regresi linier berganda

Populasi dan sampel:

Wajib Pajak Badan di

KPP Pratama Wilayah

Kota Bandung.

Kemungkinan terdeteksinya

kecurangan, keadilan pajak, dan

ketepatan pengalokasian pajak

berpengaruh signifikan terhadap

tax evasion. Sedangkan tidak

terdapat pengaruh yang signifikan

antara teknologi sistem perpajakan

terhadap tax evasion.

4. Yossi

Friskianti

dan

Bestari

Dwi

Handayan

i (2014)

Pengaruh Self

Assessment Systems,

Keadilan, Teknologi

Perpajakan, dan

Ketidakpercayaan

Kepada Pihak Fiskus

Terhadap Tindakan Tax

Evasion

1. Variabel keadilan,

teknologi perpajakan,

dan tax evasion

2. Metode analisis

regresi linier berganda

1. Populasi dan

sampel: Wajib Pajak

Orang Pribadi di

Kabupaten Batang

2. Variabel independen

self assessment

systems dan

ketidakpercayaan

kepada pihak fiskus

Self assessment system, keadilan,

teknologi perpajakan, dan

ketidakpercayaan kepada pihak

fiskus secara parsial tidak

berpengaruh terhadap tindakan tax

evasion. Sedangkan

ketidakpercayaan kepada pihak

fiskus secara parsial berpengaruh

terhadap tindakan tax evasion.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 66: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

49

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Inggrid

Permatas

ari dan

Herry

Laksito

(2013)

Minimalisasi Tax

Evasion Melalui Tarif

Pajak, Teknologi dan

Informasi Perpajakan,

Keadilan Sistem

Perpajakan, dan

Ketepatan Pengeluaran

Pemerintah

Variabel teknologi dan

informasi perpajakan,

keadilan sistem

perpajakan, ketepatan

pengalokasian

pengeluaran

pemerintah, dan tax

evasion

1. Populasi dan

Sampel: Wajib Pajak

Orang Pribadi di

Wilayah KPP Pratama

Pekanbaru Senapelan

2. Variabel independen

tarif pajak

Terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara tarif pajak

terhadap tax evasion. Sedangkan

terdapat pengaruh negatif dan

signifikan antara teknologi dan

informasi perpajakan, keadilan

pajak, dan ketepatan pengalokasian

pengeluaran pemerintah terhadap

tax evasion.

6. Stephana

Dyah

Ayu

(2011)

Persepsi Efektifitas

Pemeriksaan Pajak

Terhadap Kecenderungan

Melakukan Perlawanan

Pajak

1. Variabel independen

pemeriksaan pajak

2. Variabel dependen

tax evasion

1. Populasi dan

sampel: Wajib Pajak

Orang Pribadi yang

mempunyai usaha,

yang berlokasi di

Semarang

2. Metode penentuan

sampel: quota

sampling

3. Analisis data dengan

regresi linier sederhana

Persepsi terhadap kemungkinan

terdeteksinya kecurangan

berpengaruh negatif terhadap tax

evasion. Persentase kemungkinan

suatu pemeriksaan pajak dilakukan

sesuai dengan aturan perpajakan

dapat mendeteksi kecurangan yang

dilakukan wajib pajak sehingga

berpengaruh pada tax evasion

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 67: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

50

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

7. Nur

Cahyono

wati

(2011)

Model Moral dan

Kepatuhan Perpajakan:

Wajib Pajak Orang

Pribadi

Variabel tax morale

dan perceived tax

evasion (persepsi

penggelapan pajak)

1. Populasi dan

sampel: Wajib Pajak

Orang Pribadi di kota

Semarang

2. Variabel tax evasion

sebagai variabel

independen

3. Analisis data dengan

component based-

Structural Equation

Modelling (SEM)

Tingkat moral Wajib Pajak belum

tumbuh dari motivasi intrinsik

individu melainkan paksaan dari

faktor eksternal yaitu oleh

besarnya denda pajak. Tingkat

moral pajak menentukan tingkat

kepatuhan seseorang terhadap

peraturan perpajakan.

8. Eka

Aryani

Wardhani

(2009)

Pengaruh Moralitas

Pajak dan Budaya Pajak

Terhadap Tingkat

Kepatuhan Pajak

Variabel moralitas

pajak (tax morale)

1. Populasi dan

sampel: Wajib Pajak

Pribadi di Jakarta

Pusat

2. Analisis data

menggunakan

component based-

Structural Equation

Modelling (SEM)

Terdapat pengaruh moralitas pajak

dan budaya pajak terhadap

kepatuhan pajak, dimana tinggi

rendahnya kepatuhan pajak

dipengaruhi secara nyata dan

positif oleh tinggi rendahnya

moralitas pajak dan budaya pajak

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 68: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

51

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

9. Stephana

Dyah

Ayu R

dan Rini

Hastuti

(2009)

Persepsi Wajib Pajak:

Dampak Pertentangan

Diametral Pada Tax

Evasion Wajib Pajak

Dalam Aspek

Kemungkinan

Terdeteksinya

Kecurangan, Keadilan,

Ketepatan Pengalokasian,

Teknologi Sistem

Perpajakan, dan

Kecenderungan Personal

1. Variabel

kemungkinan

terdeteksinya

kecurangan, ketepatan

pengalokasian,

teknologi sistem

perpajakan, dan tax

evasion

2. Analisis regresi linier

berganda

Populasi dan Sampel:

Wajib Pajak Orang

Pribadi yang terdaftar

di 4 KPP yang berada

di Semarang

Terdapat pengaruh negatif yang

signifikan antara kemungkinan

terdeteksinya kecurangan dan

ketepatan pengalokasian terhadap

tax evasion. Sedangkan persepsi

terhadap keadilan, penggunaan

teknologi, dan kecenderungan tax

evasion seseorang ternyata tidak

berpengaruh secara signifikan

pada tingkat tax evasion.

10. Bayu

Sarjono

(2009)

Pengaruh Variabel Sosio

Demografi Terhadap Tax

Evasion Pajak

Penghasilan Melalui Tax

Morale

Variabel tax morale

dan tax evasion

Populasi dan sampel:

Wajib Pajak Orang

Pribadi di Wilayah

KPP Pratama

Surabaya

Sukomanunggal.

Variabel sosio demografi

berpengaruh terhadap tax evasion

pph melalui tax morale. Variabel

sosio demografi juga berpengaruh

signifikan terhadap tax morale.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 69: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

52

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

11. Inge

Nickerso

n, Larry

Pleshko,

and

Robert

W.

McGee

(2009)

Presenting the

Dimensionality of An

Ethics Scale Pertaining

to Tax Evasion

1. Variabel

independen

fairness

2. Variabel

dependen tax

evasion

Ruang lingkup

penelitian dilakukan

di 6 negara, yaitu

Argentina,

Guatemala, Poland,

Romania, United

Kingdom, dan USA

Tax evasion terbukti memiliki

keseluruhan dimensi persepsi skala etis

dari item-item yang diuji yaitu fairness,

tax system, dan discrimination

12. Benno

Torgler

(2005)

Tax Morale in Latin

America

Variabel tax

morale dan tax

evasion

Ruang lingkup

penelitian dilakukan

di Amerika Latin

Pengaruh yang signifikan antara tax

morale dengan besarnya ekonomi

bayangan. Orang-orang yang

mengatakan bahwa mereka mengetahui

atau pernah mendengar tentang praktik

penghindaran pajak memiliki tax morale

yang lebih rendah secara signifikan.

Persepsi individu menunjukkan bahwa

tax burden, kurangnya kejujuran, dan

korupsi merupakan alasan utama

dilakukannya tax evasion.

Sumber : Diolah dari berbagai referensi,

Page 70: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

53

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan terhadap Tax

Evasion

Penelitian yang dilakukan oleh Syahrina dan Pratomo (2014) tentang

tax evasion pada Wajib Pajak Badan menemukan bahwa persepsi

kemungkinan terdeteksinya kecurangan berpengaruh negatif terhadap tax

evasion. Persentase kemungkinan suatu pemeriksaan pajak dilakukan sesuai

dengan aturan perpajakan dapat mendeteksi kecurangan yang dilakukan

Wajib Pajak sehingga berpengaruh pada tax evasion. Hasil penelitian

tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Hastuti

(2009), yaitu persepsi kemungkinan terdeteksinya kecurangan berpengaruh

negatif terhadap tax evasion. Ketika seseorang menganggap bahwa

persentase kemungkinan terdeteksinya kecurangan melalui pemeriksaan

pajak tinggi maka dia akan cenderung untuk patuh terhadap aturan

perpajakan, dalam hal ini berarti tidak melakukan penggelapan pajak,

karena ia takut jika ketika diperiksa dan ternyata dia melakukan kecurangan

maka dana yang akan dikeluarkan untuk membayar denda akan jauh lebih

besar daripada pajak sebenarnya yang harus ia bayar.

Penelitian Ayu (2011) juga menemukan hal sama, yaitu persepsi

terhadap kemungkinan terdeteksinya kecurangan berpengaruh negatif pada

tax evasion. Namun hasil penelitian tersebut tidak mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Ardyaksa dan Kiswanto (2014) yang

mengindikasikan bahwa walaupun pemeriksaan diperketat, jika masih ada

Page 71: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

54

oknum pajak yang dapat disuap, Wajib Pajak dapat dengan mudahnya

melakukan penggelapan pajak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Hastuti (2009),

Ayu (2011), Syahrina dan Pratomo (2014), serta Ardyaksa dan Kiswanto

(2014) maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H1 : Kemungkinan terdeteksinya kecurangan berpengaruh terhadap tax

evasion.

2. Pengaruh Keadilan Pajak terhadap Tax Evasion

Mardiasmo (2011) mengutarakan bahwa sesuai dengan tujuan hukum,

yakni mencapai keadilan, undang-undang dan pelaksanaan pemungutan

harus adil. Adil dalam perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak

secara umum dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-

masing. Sedangkan adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan

hak kepada Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam

pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.

Penelitian yang dilakukan oleh Syahrina dan Pratomo (2014)

menunjukkan bahwa adanya pengaruh negatif antara keadilan pajak

terhadap perilaku penggelapan pajak. Menurut Wajib Pajak Badan yang

terdaftar di KPP Pratama Wilayah Kota Bandung, pajak yang dikenakan

kepada Wajib Pajak Badan masih belum adil baik dari segi manfaat yang

didapatkannya sekalipun itu manfaat jangka panjangnya maupun dari segi

kemampuan Wajib Pajak Badan dalam membayar beban pajak yang

Page 72: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

55

ditanggungnya. Hal tersebut menyebabkan tax evasion yang dilakukan

semakin tinggi.

Penelitian Permatasari dan Laksito (2013) yang dilakukan di Kota

Pekanbaru mendukung hasil penelitian tersebut. Kebanyakan masyarakat

beranggapan bahwa semakin tidak adil suatu sistem perpajakan, maka akan

semakin tinggi tax evasion. Semakin sedikit Wajib Pajak yang membayar

kewajibannya dalam jumlah besar padahal seharusnya memiliki

kemampuan untuk membayar lebih, justru semakin memicu Wajib Pajak

yang lain untuk tidak membayar pajak. Hal ini mengakibatkan peningkatan

tax evasion di masyarakat.

Hidayati (2016) dalam penelitiannya membuktikan bahwa keadilan

sistem perpajakan merupakan salah satu determinan dari ketidakpatuhan

Wajib Pajak. Keadilan mempengaruhi niat untuk berperilaku tidak patuh.

Artinya, semakin tinggi keadilan yang dirasakan oleh Wajib Pajak maka

akan meningkatkan kesukarelaan untuk membayar pajak. Oleh karena itu,

keinginan untuk berperilaku tidak patuh akan semakin kecil.

Friskianti dan Handayani (2014) menemukan bahwa keadilan tidak

berpengaruh terhadap tindakan tax evasion. Keadilan justru cenderung

semakin memicu tax evasion. Semakin adil pemungutan pajak yang

dilakukan terhadap Wajib Pajak, maka Wajib Pajak yang mempunyai

penghasilan tinggi akan dikenakan pajak yang tinggi pula. Tingginya pajak

yang dibebankan akan membuat Wajib Pajak enggan membayar.

Page 73: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

56

Penelitian Ardyaksa dan Kiswanto (2014) menunjukkan hasil yang

sama, yaitu keadilan tidak berpengaruh terhadap tax evasion. Adanya

keadilan sistem perpajakan malah memicu Wajib Pajak khususnya orang

pribadi untuk melakukan tindakan penggelapan pajak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2016), Syahrina

dan Pratomo (2014), Ardyaksa dan Kiswanto (2014), Friskianti dan

Handayani (2014), serta Permatasari dan Laksito (2013) maka hipotesis

yang diajukan adalah sebagai berikut:

H2 : Keadilan Pajak berpengaruh terhadap tax evasion.

3. Pengaruh Ketepatan Pengalokasian Pajak terhadap Tax Evasion

Pajak secara garis besar seharusnya dimanfaatkan demi kepentingan

umum, oleh karena itu seharusnya dengan adanya pajak maka ketersediaan

fasilitas umum akan semakin banyak. Peranan penerimaan menjadi sangat

dominan dalam menunjang jalannya pemerintahan dan pembangunan

nasional. Masyarakat menginginkan pemerintah untuk mengalokasikan

hasil penerimaan yang diterima dari sektor pajak digunakan dengan tepat

dan sebesar-sebesarnya untuk kesejahteraan rakyat (Permatasari dan

Laksito, 2013).

Ketika pengeluaran pemerintah dianggap tidak baik maka

kecenderungan untuk melakukan tax evasion akan semakin tinggi.

Penelitian Syahrina dan Pratomo (2014) mengindikasikan hal tersebut.

Menurut Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Wilayah Kota

Bandung, pajak yang telah dipungut oleh pemerintah belum dialokasikan

Page 74: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

57

dengan tepat untuk fasilitas umum dan kesejahteraan masyarakat luas. Hal

tersebut menyebabkan kemungkinan penggelapan pajak yang akan mereka

lakukan menjadi tinggi.

Hal tersebut didukung oleh Penelitian Ardyaksa dan Kiswanto (2014)

di Kabupaten Pati yang menemukan bahwa ketepatan pemanfaatan hasil

pajak masih rendah. Penelitian Permatasari dan Laksito (2013) di Kota

Pekanbaru juga menemukan hal yang sama. Penelitian tersebut

mengindikasikan bahwa pada dasarnya masyarakat beranggapan bahwa

mereka belum melihat kontribusi nyata pajak terhadap pembangunan di

wilayahnya. Pemerintah dianggap tidak transparan dalam mengalokasikan

pengeluarannya yang sebagian besar berasal dari pajak.

Penelitian Ayu dan Hastuti (2009) di Semarang juga menemukan

bahwa semakin pengeluaran pemerintah dianggap tepat maka tingkat tax

evasion akan semakin rendah. Hal ini disebabkan karena Wajib Pajak

menganggap ketepatan pemanfaatan hasil pajak di Indonesia masih rendah.

Seiring dengan iklim reformasi masyarakat Indonesia lebih kritis menyikapi

kebijakan pemerintah, hal tersebut ternyata mempengaruhi tindakan

penghindaran pajak yang mereka lakukan.

Oleh karena itu, hipotesis ketiga dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut:

H3 : Ketepatan pengalokasian pajak berpengaruh terhadap tax evasion

Page 75: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

58

4. Pengaruh Teknologi Sistem Perpajakan terhadap Tax Evasion

Modernisasi layanan perpajakan yang dilakukan pemerintah

diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan, sehingga diharapkan

kepatuhan Wajib Pajak dapat meningkat seiring dengan dipermudahnya

cara pembayaran dan pelaporan pajak (Permatasari dan Laksito, 2013).

Dugaan yang dibangun dari sisi teknologi ini adalah semakin tinggi dan

modern teknologi yang digunakan pemerintah, maka semakin rendah

tingkat atau upaya tax evasion yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak.

Sebaliknya, semakin rendah teknologi yang digunakan maka dapat memicu

semakin tingginya tax evasion. Penelitian Ardyaksa dan Kiswanto (2014)

mengindikasikan hal tersebut. Kesadaran Wajib Pajak di Kabupaten Pati

terhadap penggunaan teknologi dan informasi perpajakan masih rendah

yang ditandai dengan masih banyaknya Wajib Pajak yang menggunakan

fasilitas perpajakan secara manual, jarang membuka website dirjen pajak,

dan belum memaksimalkan kemudahan yang ditawarkan oleh ditjen pajak.

Penelitian Permatasari dan Laksito (2013) di Kota Pekanbaru

mendukung hasil penelitian tersebut. Penelitian tersebut mengindikasikan

bahwa semakin rendahnya penggunaan teknologi dan informasi perpajakan

dapat memicu semakin tingginya tax evasion di masyarakat.

Namun, hasil penelitian Ardyaksa dan Kiswanto (2014) dan

Permatasari dan Laksito (2013) tidak mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Syahrina dan Pratomo (2014). Teknologi sistem perpajakan tidak

Page 76: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

59

berpengaruh terhadap tax evasion karena penggunaan teknologi sistem

perpajakan pada WP Badan masih rendah.

Friskianti dan Handayani (2014) menemukan bahwa semakin modern

teknologi perpajakan, maka persepsi Wajib Pajak terhadap tindakan tax

evasion akan tinggi juga. Hal ini berarti walaupun semakin modern

teknologi perpajakan yang digunakan yang dimaksudkan untuk

mempermudah Wajib Pajak melakukan kewajiban perpajakannya belum

tentu akan membuat Wajib Pajak patuh dalam melaksanakan kewajibannya

perpajakannya dan mematuhi aturan perpajakannya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Syahrina dan Pratomo

(2014), Ardyaksa dan Kiswanto (2014), Permatasari dan Laksito (2013),

serta Friskianti dan Handayani (2014), maka hipotesis yang diajukan adalah

sebagai berikut:

H4 : Teknologi sistem perpajakan berpengaruh terhadap tax evasion.

5. Pengaruh Tax Morale terhadap Tax Evasion

Penelitian Sarjono (2009) menemukan bahwa tax morale berpengaruh

signifikan terhadap tax evasion pajak penghasilan. Wajib Pajak orang

pribadi akan menolak melakukan tax evasion bila mereka memiliki motivasi

intrinsik (tax morale) untuk membayar pajak apabila mereka memperoleh

manfaat, keadilan, kepastian dan adanya penegakan hukum dari Pemerintah.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Torgler (2003) dalam

Torgler (2005). Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat tersebut

menunjukkan bahwa tax morale dan tax evasion memiliki korelasi negatif.

Page 77: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

60

Penelitian Herlina dan Toly (2013) menemukan bahwa moral Wajib

Pajak menyebabkan peningkatan perencanaan pajak. Wajib Pajak Badan di

Surabaya tidak merasa bersalah bila tidak melaporkan seluruh

penghasilannya khususnya penghasilan tambahan di luar penghasilan

utama. Moral Wajib Pajak seperti itulah yang memotivasi Wajib Pajak

untuk mengecilkan pajak dengan melakukan perencanaan pajak.

Zirman (2015) juga menemukan bahwa moral pajak berpengaruh

negatif terhadap penggelapan pajak. Artinya, meningkatnya moral pajak

maka akan menurunkan penggelapan pajak. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Torgler (2003), Sarjono (2009), Herlina dan Toly (2013),

serta Zirman (2015), maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H5: Tax Morale berpengaruh terhadap tax evasion.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar

2.1.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Teori: Wajib Pajak Harus

Mematuhi Undang-Undang

Perpajakan yang berlaku

Praktik: Masih Terdapat Wajib Pajak

yang Tidak Mematuhi UUP dengan

Melakukan Tindakan Penggelapan

Pajak (Tax Evasion)

GAP

Pengaruh Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, Keadilan Pajak,

Ketepatan Pengalokasian Pajak, Teknologi Sistem Perpajakan, dan Tax

Morale Terhadap Tax Evasion

Basis Teori : Teori Atribusi dan Teori Pembelajaran Sosial

Page 78: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

61

Gambar 2.1 (Lanjutan)

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Metode Analisis: Regresi

Kemungkinan

Terdeteksinya

Kecurangan

(X1)

Tax Evasion

(Y)

Keadilan Pajak (X2)

Ketepatan Pengalokasian

Pajak (X3)

Teknologi Sistem

Perpajakan (X4)

Tax Morale (X5):

- Faktor Demografis

- Kondisi Ekonomi

- Kebanggaan Nasional

- Sistem Perpajakan

Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran

Basis Teori : Teori Atribusi dan Teori Pembelajaran Sosial

Page 79: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

62

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Penelitian ini akan menguji pengaruh Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan, Keadilan Pajak, Ketepatan Pengalokasian Pajak, Teknologi

Sistem Perpajakan, dan Tax Morale Terhadap Tax Evasion di Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama wilayah Jakarta Selatan.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini berupa Wajib Pajak Orang Pribadi pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Jakarta Selatan. Populasi merupakan

generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga

obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah

yang ada pada objek / subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik / sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti itu

(Sugiyono, 2014).

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling,

yaitu anggota sampel yang dipilih atau diambil berdasarkan kemudahan

memperoleh data yang dibutuhkan, atau unit sampel yang ditarik mudah untuk

diukurnya dan bersifat kooperatif (Hamid, 2012). Teknik pengambilan sampel

Page 80: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

63

ini dipilih karena pertimbangan lokasi yang mudah untuk dijangkau sehingga

dapat memudahkan peneliti dalam pengumpulan sampel yang akan digunakan

dalam penelitian ini. Sampel yang diambil yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi

pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama wilayah Jakarta Selatan.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu

penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti melalui buku, jurnal, tesis, internet, dan perangkat lain yang

berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan.

Peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada

penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah Wajib Pajak Orang

Pribadi di KPP Pratama wilayah Jakarta Selatan. Peneliti memperoleh data

dengan menyampaikan secara langsung kepada Wajib Pajak. Data primer

diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur

dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari Wajib Pajak di KPP

tersebut sebagai responden dalam penelitian. Sumber data dalam

penelitian ini adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh

dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada Wajib Pajak sebagai

responden.

Page 81: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

64

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan (X1)

Variabel kemungkinan terdeteksinya kecurangan didefinisikan sebagai

persepsi responden terhadap seberapa mungkin suatu kecurangan yang

dilakukan Wajib Pajak dapat dideteksi oleh para pemeriksa pajak (Ayu dan

Hastuti, 2009). Setiap responden diminta untuk menjawab 5 (lima) item

pertanyaan yang berkaitan dengan 5 poin penilaian yaitu: (1) Sangat Setuju,

(2) Setuju, (3) Netral, (4) Kurang Setuju, (5) Tidak Setuju.

Skor (1) diberikan ketika responden menganggap sama sekali tidak

mungkin kecurangan yang dilakukan terdeteksi hal ini ditunjukkan dengan

jawaban Tidak Setuju. Sedangkan skor (5) diberikan ketika responden

menganggap bahwa terdeteksinya kecurangan sangat mungkin untuk

diketahui pemeriksa pajak, yang ditunjukkan dengan jawaban Sangat

Setuju. Variabel ini diukur menggunakan instrumen yang digunakan dan

dikembangkan oleh Ayu dan Hastuti (2009), Ardyaksa dan Kiswanto

(2014), serta Yolanda et al (2016) dengan menggunakan skala likert.

2. Keadilan Pajak (X2)

Variabel keadilan pajak didefinisikan sebagai persepsi responden

tentang seberapa adil sistem perpajakan yang ada di Indonesia (Ayu dan

Hastuti, 2009). Pengukuran variabel ini menggunakan indikator yang

digunakan oleh Ayu dan Hastuti (2009), Suminarsasi (2011), Ardyaksa dan

Page 82: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

65

Kiswanto (2014), serta Friskianti dan Handayani (2014). Terdiri dari 6

(enam) item pertanyaan dengan menggunakan skala likert 5 poin yang

terdiri dari : (1) Sangat Setuju, (2) Setuju, (3) Netral, (4) Kurang Setuju, (5)

Tidak Setuju. Skor (1) diberikan ketika responden menganggap sistem

perpajakan yang berlaku di Indonesia sama sekali tidak adil. Sedangkan skor

(5) diberikan ketika responden menganggap bahwa sistem perpajakan yang

berlaku di Indonesia sudah sangat adil. Hal ini ditunjukkan dengan jawaban

Sangat Setuju.

3. Ketepatan Pengalokasian Pajak (X3)

Ketepatan pengalokasian pajak didefinisikan sebagai persepsi

responden tentang seberapa baik pemanfaatan pajak yang ada di Indonesia

(Ayu dan Hastuti, 2009). Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan

pertanyaan yang dikembangkan oleh Syahrina dan Pratomo (2014). Terdiri

dari 6 (enam) item pertanyaan yang menggunakan skala likert 5 poin yang

terdiri dari : (1) Sangat Setuju, (2) Setuju, (3) Netral, (4) Kurang Setuju, (5)

Tidak Setuju.

4. Teknologi Sistem Perpajakan (X4)

Teknologi sistem perpajakan didefinisikan sebagai persepsi responden

tentang seberapa baik teknologi dan informasi perpajakan yang ada di

Indonesia. Semakin baik teknologi perpajakan menurut sudut pandang

responden maka akan diber skor 5, sedangkan skor 1 untuk kondisi

sebaliknya (Ayu dan Hastuti, 2009).

Page 83: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

66

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan pertanyaan yang

dikembangkan oleh Ayu dan Hastuti (2009), Ardyaksa dan Kiswanto

(2014), Friskianti dan Handayani (2014), serta Silaen et al (2015). Terdiri

dari 4 (empat) item pertanyaan yang menggunakan skala likert 5 poin yang

terdiri dari : (1) Sangat Setuju, (2) Setuju, (3) Netral, (4) Kurang Setuju, (5)

Tidak Setuju.

5. Tax Morale (X5)

Moral perpajakan (tax morale) dapat didefinisikan sebagai motivasi

intrinsik untuk mematuhi dan membayar pajak sehingga berkontribusi

secara sukarela pada penyediaan barang-barang publik (Cummings et al,

2005). Moral perpajakan merupakan determinan kunci yang dapat

menjelaskan mengapa orang jujur dalam masalah perpajakan

(Cahyonowati, 2011).

Instrumen pertanyaan ini menggunakan instrumen yang dikembangkan

oleh Wardhani (2009) dengan menggunakan skala likert. Setiap responden

diminta untuk menjawab 5 (lima) item pertanyaan yang berkaitan dengan 5

poin penilaian yaitu: (1) Sangat Setuju, (2) Setuju, (3) Netral, (4) Kurang

Setuju (5) Tidak Setuju.

6. Tax Evasion (Y)

Mardiasmo (2011) mendefinisikan penggelapan pajak (tax evasion)

adalah usaha yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk meringankan beban

pajak dengan cara melanggar Undang-Undang. Dikarenakan melanggar

Undang-Undang, penggelapan pajak ini dilakukan dengan menggunakan

Page 84: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

67

cara yang tidak legal. Para Wajib Pajak sama sekali mengabaikan ketentuan

formal perpajakan yang menjadi kewajibannya, memalsukan dokumen, atau

mengisi data dengan tidak lengkap dan tidak benar.

Pengukuran variabel ini menggunakan indikator yang digunakan oleh

Friskianti dan Handayani (2014). Variabel ini diukur dengan skala likert

yang berkaitan dengan 5 (lima) pilihan, yaitu: (1) Sangat Setuju, (2) Setuju,

(3) Netral, (4) Kurang Setuju, (5) Tidak Setuju.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Sub

Variabel

Indikator Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

Kemungkinan

Terdeteksinya

Kecurangan

(X1)

(Sumber: Ayu

dan Hastuti

(2009), Ardyaksa

dan Kiswanto

(2014), Yolanda

et al (2016))

Pemeriksa

an Pajak

1. Masyarakat memenuhi

kewajibannya atas dasar

karena takut terhadap

hukum

1, 2 Likert

2. Diterapkan pemeriksaan

pajak untuk

mengidentifikasi adanya

kecurangan

3,4,5

Keadilan Pajak

(X2)

(Sumber: Ayu

(2009),

Suminarsasi

(2011), Ardyaksa

dan Kiswanto

(2014), Friskianti

dan Handayani

(2014))

a. Prinsip

Keadilan

Pajak

1. Prinsip kemampuan

dalam membayar

kewajiban pajak

6,7,8, 12 Likert

2. Prinsip manfaat dari

penggunaan uang yang

bersumber dari pajak

11

b. Cara

Mewujudk

an

Keadilan

Pajak

1. Keadilan dalam

penyusunan undang-

undang pajak

9

2. Keadilan dalam

penerapan ketentuan

perpajakan

10

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 85: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

68

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Bersambung ke halaman berikutnya

Variabel Sub

Variabel

Indikator Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

Ketepatan

Pengalokasian

Pajak

(Sumber:

Syahrina dan

Pratomo

(2014))

Pemanfaata

n Dana

Pajak

1. Perbaikan jalan yang

rusak

13 Likert

2. Pembangunan jalan tol 14

3. Penyelenggaraan

pendidikan nasional

15

4. Pemeliharaan

kesehatan masyarakat

16

5. Penanggulangan

bencana alam

17

6. Penyelenggaraan

pertahanan dan

keamanan

18

Teknologi

Sistem

Perpajakan

(X4)

(Sumber: Ayu

(2009),

Ardyaksa dan

Kiswanto

(2014),

Friskianti dan

Handayani

(2014), Silaen

et al (2015))

1. Ketersediaan teknologi

yang berkaitan dengan

perpajakan

19 Likert

2. Memadainya teknologi

yang berkaitan dengan

pajak

20

3. Akses informasi

perpajakan yang mudah

21

4. Pemanfaatan fasilitas

teknologi dan informasi

perpajakan

22

Tax Morale

(X5)

(Sumber:

Wardhani

(2009))

1. Faktor

Demografis

1. Usia 23 Likert

2. Jenis Kelamin 24

3. Status Pernikahan 25

4. Pendidikan 26

2. Kondisi

Ekonomi

1. Pendapatan 27, 29

2. Pekerjaan 28

3.

Kebanggaan

Nasional

Kebanggaan Warga

Negara terhadap

Negaranya

30, 31

4. Sistem

Perpajakan

1. Tarif Pajak 34

2. Kompleksitas sistem

perpajakan

32, 33, 35,

36

Page 86: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

69

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Sumber : Diolah dari berbagai referensi, 2016.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data,

uji asumsi klasik, dan uji hipotesis penelitian.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai

karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar demografi

responden. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2013).

Variabel Sub

Variabel

Indikator Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

Tax Evasion

(Y)

(Sumber:

Friskianti dan

Handayani,

2014))

1. Tidak menyampaikan

SPT

41 Likert

2. Menyampaikan SPT

dengan tidak benar

39, 40

3.Tidak mendaftarkan

diri atau

menyalahgunakan NPWP

37, 38

4. Tidak menyetorkan

pajak yang telah

dipungut atau dipotong

42, 43, 44

5. Berusaha menyuap

fiskus

45, 46, 47,

48

Page 87: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

70

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Jadi, validitas dapat mengukur apakah pertanyaan

dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa

yang hendak kita ukur. Pengujian validitas dalam penelitian ini

menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung

korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila

Pearson Correlation yang di dapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti

data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2013).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini

digunakan untuk menguji konsistensi data dalam jangka waktu tertentu,

yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang digunakan dapat

dipercaya atau diandalkan. Variabel-variabel tersebut dikatakan

cronbach alpha nya memiliki nilai lebih besar dari 0,70 yang berarti

bahwa instrumen tersebut dapat dipergunakan sebagai pengumpul data

yang handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika dilakukan

pengukuran ulang. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi

(Ghozali, 2013).

Page 88: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

71

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk mengukur

apakah di dalam model regresi variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal

Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel dikatakan normal jika gambar

distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal,

dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Selain

dengan melihat grafik, dalam penelitian ini normalitas data juga dilihat

dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov

pada alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikansi dari pengujian

Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model

regresi terdapat korelasi antar variabel bebas. Pengujian

multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor)

dan Tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF = 1/Tolerance. Nilai cut

off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas

Page 89: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

72

adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali,

2013).

c. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau jika tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

ditentukan dengan melihat grafik Plot (Scatterplot) antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot

menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar

kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi

heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013)

Penelitian ini juga menggunakan uji Glejser untuk menguji

heteroskedastisitas. Uji statistik ini dapat lebih menjamin keakuratan

hasil. Kriteria dari uji Glejser adalah apabila nilai t statistik dari seluruh

variabel masing-masing memiliki nilai p value > 0.005, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pengujian variabel tersebut tidak mengalami

Page 90: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

73

masalah heteroskedastisitas dan data tersebut dapat dikatakan bersifat

homoskedastisitas (Ghozali, 2013).

4. Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan melalui analisis regresi berganda:

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel

dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah

diketahui besarnya (Santoso, 2004).

Persamaan regresi ganda dirumuskan:

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e

Dimana:

Y = Tax Evasion

X1 = Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan

X2 = Keadilan Pajak

X3 = Ketepatan Pengalokasian Pajak

X4 = Teknologi Sistem Perpajakan

X5 = Tax Morale

a = Bilangan Konstanta

β = Koefisien regresi

e = Error yang ditolerir

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen

(Ghazali, 2013). Hasil uji koefisien determinasi (R2) menjelaskan

Page 91: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

74

seberapa besar kemampuan model atau interaksi antara variabel bebas

yaitu kemungkinan terdeteksinya kecurangan, keadilan pajak, ketepatan

pengalokasian pajak, teknologi sistem perpajakan, dan tax morale dalam

menjelaskan tax evasion (variabel dependen).

b. Uji Statistik t

Uji statistik t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel

independen dengan variabel dependen secara parsial (Ghazali, 2013).

Hipotesis alternatif yang hendak diuji adalah sebagai berikut:

Ha: Masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Ada atau tidaknya pengaruh signifikan dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen dapat diketahui dengan derajat

kepercayaannya. Apabila tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ha

diterima. Demikian pula sebaliknya jika tingkat signifikan lebih besar

dari 0,05, maka Ha ditolak. Bila Ha diterima dan H0 ditolak berarti ada

hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013).

c. Uji Statistik Fisher (F)

Uji statistik F dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah semua

variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Secara bebas dengan

signifikan sebesar 0,05 dapat disimpulkan (Ghozali, 2013).

Page 92: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

75

1) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Ini

berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Ini

berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat.

Page 93: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

76

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian menggunakan instrumen angket atau kuesioner yang telah

disebar, dengan objek penelitian adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

berada di KPP Pratama wilayah Jakarta Selatan, yang terdiri dari KPP

Pratama Jakarta Cilandak yang beralamat di Jalan TB. Simatupang Kavling

32 Jakarta Selatan. KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu yang beralamat di

Jalan TB. Simatupang Kavling 39 Jakarta Selatan. KPP Pratama Jakarta

Pancoran yang beralamat di Jalan TB. Simatupang Kavling 5 Kebagusan

Jakarta Selatan, dan KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan yang

beralamat di Jalan Raya Pasar Minggu No. 1 Pancoran Jakarta Selatan.

Sampel diambil dengan metode convenience sampling, yaitu anggota

sampel yang dipilih atau diambil berdasarkan kemudahan memperoleh data

yang dibutuhkan, atau unit sampel yang ditarik mudah untuk diukurnya dan

bersifat kooperatif (Hamid, 2012). Teknik pemilihan sampel ini dipilih

karena pertimbangan lokasi yang mudah untuk dijangkau sehingga dapat

memudahkan peneliti dalam pengumpulan sampel yang akan digunakan

dalam penelitian dan dilakukan dengan penyebaran atau pembagian

kuesioner di beberapa KPP di wilayah Jakarta Selatan yang dilakukan sejak

Page 94: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

77

bulan Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016. Distribusi penyebaran

kuesioner dapat dilihat dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1

Data Distribusi Penyebaran Kuesioner

No. Nama KPP Kuesioner

Yang

Dibagikan

Kuesioner

Yang

Kembali

1 KPP Pratama Jakarta Cilandak 35 35

2 KPP Pratama Jakarta Pasar

Minggu

50 50

3 KPP Pratama Jakarta Pancoran 37 37

4 KPP Pratama Jakarta Mampang

Prapatan

28 28

Jumlah 150 150

Sumber data: Data primer yang diolah, 2016.

Kuesioner yang dibagikan berjumlah 150 buah dan jumlah yang

kembali sebanyak 150 buah atau 100%, kuesioner yang dapat diolah

sebanyak 147 atau 98%.

Tabel 4.2

Data Sampel Penelitian

No. Nama KPP Jumlah

Kuesioner

Persentase

(%)

1 Jumlah kuesioner yang disebar 150 100%

2 Jumlah kuesioner yang tidak

kembali

0 0%

3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat

diolah

3 2%

4 Kuesioner yang dapat diolah 147 98%

Sumber data: Data primer yang diolah, 2016.

.

Page 95: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

78

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi pada

KPP Pratama di wilayah Jakarta Selatan. Berikut ini adalah deskripsi

mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin,

usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, dan pekerjaan.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 90 61,2 61,2 61,2

Perempuan 57 38,8 38,8 100,0

Total 147 100,0 100,0

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 90 orang atau 61,2%

responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar

57 orang atau 38,8% responden berjenis kelamin perempuan.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan usia.

Page 96: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

79

Tabel 4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa usia responden 20-24 tahun

berjumlah 22 responden atau sebesar 15%, umur responden 25-35 tahun

berjumlah 73 responden atau sebesar 49,7 %, dan umur responden di atas

35 tahun berjumlah 52 responden atau sebesar 35,4 %. Hal ini

membuktikan bahwa Wajib Pajak yang melakukan aktivitas perpajakan

di KPP Pratama rata-rata berusia 25-35 tahun.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan status pernikahan.

Tabel 4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Menikah 81 55,1 55,1 55,1

Belum

Menikah 66 44,9 44,9 100,0

Total 147 100,0 100,0

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa 81 responden atau 55,1%

berstatus menikah dan 66 responden atau 44,9% berstatus belum

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 20-24 Tahun 22 15,0 15,0 15,0

25-35 Tahun 73 49,7 49,7 64,6

>35 Tahun 52 35,4 35,4 100,0

Total 147 100,0 100,0

Page 97: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

80

menikah. Hal ini membuktikan bahwa Wajib Pajak yang melakukan

pembayaran pajak rata-rata telah berstatus menikah.

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan pendidikan terakhir.

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 87

responden atau 59,2%. Sisanya sebesar 12,9% atau sebanyak 19 orang

berpendidikan terakhir Diploma III (D3), sebesar 8,8% atau sebanyak 13

orang berpendidikan terakhir Strata Dua (S2), dan lainnya sebesar 19%

atau sebanyak 28 orang

e. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.7 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid D3 19 12,9 12,9 12,9

S1 87 59,2 59,2 72,1

S2 13 8,8 8,8 81,0

Lainnya 28 19,0 19,0 100,0

Total 147 100,0 100,0

Page 98: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

81

Tabel 4.7

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa responden dengan

pekerjaan wiraswasta berjumlah 34 responden atau sebesar 23,1 %,

pekerjaan pegawai swasta berjumlah 76 responden atau 51,7 %,

pekerjaan pegawai negeri sipil (PNS) berjumlah 8 responden atau 5,4 %,

dan lainnya berjumlah 29 responden atau 19,7 %.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi

kemungkinan terdeteksinya kecurangan, keadilan pajak, ketepatan

pengalokasian pajak, teknologi sistem perpajakan, tax morale, dan tax

evasion akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel

4.8.

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Wiraswasta 34 23,1 23,1 23,1

Pegawai Swasta 76 51,7 51,7 74,8

PNS 8 5,4 5,4 80,3

Lainnya 29 19,7 19,7 100,0

Total 147 100,0 100,0

Page 99: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

82

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel kemungkinan

terdeteksinya kecurangan jawaban minimum responden sebesar 10 dan

maksimum sebesar 25, dengan rata-rata total jawaban 19,73 dan standar

deviasi sebesar 2,837. Variabel keadilan pajak jawaban minimum responden

sebesar 14 dan maksimum sebesar 35, dengan rata-rata total jawaban 26,36

dan standar deviasi sebesar 4,125. Pada ketepatan pengalokasian pajak

minimum jawaban responden sebesar 6 dan maksimum sebesar 25, dengan

rata-rata total jawaban 16,87 dan standar deviasi sebesar 4,492.

Variabel teknologi sistem perpajakan jawaban minimum responden

sebesar 6 dan maksimum sebesar 20, dengan rata-rata total jawaban 14,24

dan standar deviasi sebesar 2,538. Variabel tax morale jawaban minimum

responden sebesar 31 dan maksimum sebesar 65, dengan rata-rata total

jawaban 52,61 dan standar deviasi sebesar 6,356. Sedangkan pada variabel

tax evasion jawaban minimum responden sebesar 12 dan maksimum sebesar

35, dengan rata-rata total jawaban 20,10 dan standar deviasi sebesar 5,679.

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

T.KTK 147 10 25 19,73 2,837

T.KEAD 147 14 35 26,36 4,125

T.KPP 147 6 25 16,87 4,492

T.TSP 147 6 20 14,24 2,538

T.TM 147 31 65 52,61 6,356

T.TE 147 12 35 20,10 5,679

Valid N (listwise) 147

Page 100: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

83

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation,

pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya

dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid.

Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari enam variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu kemungkinan terdeteksinya

kecurangan (KTK), keadilan pajak (KEAD), ketepatan pengalokasian

pajak (KPP), teknologi sistem perpajakan (TSP), tax morale (TM), dan

tax evasion (TE) dengan 147 sampel responden.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (KTK1) 0,697** 0,000 Valid

2 (KTK2) 0,795** 0,000 Valid

3 (KTK3) 0,744** 0,000 Valid

4 (KTK4) 0,705** 0,000 Valid

5 (KTK5) 0,654** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.9 menunjukkan variabel kemungkinan terdeteksinya

kecurangan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan

dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05.

Page 101: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

84

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Keadilan Pajak

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

6 (KEAD1) 0,600** 0,000 Valid

7 (KEAD2) 0,741** 0,000 Valid

8 (KEAD3) 0,697** 0,000 Valid

9 (KEAD4) 0,664** 0,000 Valid

10 (KEAD5) 0,792** 0,000 Valid

11 (KEAD6) 0,707** 0,000 Valid

12 (KEAD7) 0,625** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.10 menunjukkan variabel keadilan pajak mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0.05.

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Ketepatan Pengalokasian Pajak

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

13 (KPP1) 0,825** 0,000 Valid

14 (KPP2) 0,803** 0,000 Valid

15 (KPP3) 0,786** 0,000 Valid

16 (KPP4) 0,731** 0,000 Valid

17 (KPP5) 0,831** 0,000 Valid

18 (KPP6) 0,756** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.11 menunjukkan variabel ketepatan pengalokasian pajak

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0.05.

Page 102: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

85

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Teknologi Sistem Perpajakan

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

19 (TSP1) 0,656** 0,000 Valid

20 (TSP2) 0,850** 0,000 Valid

21 (TSP3) 0,835** 0,000 Valid

22 (TSP4) 0,852** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.12 menunjukkan variabel teknologi sistem perpajakan

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Tax Morale

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

23 (TM1) 0,521** 0,000 Valid

24 (TM2) 0,524** 0,000 Valid

25 (TM3) 0,544** 0,000 Valid

26 (TM4) 0,553** 0,000 Valid

27 (TM5) 0,501** 0,000 Valid

28 (TM6) 0,577** 0,000 Valid

29 (TM7) 0,561** 0,000 Valid

30 (TM8) 0,627** 0,000 Valid

31 (TM9) 0,680** 0,000 Valid

32 (TM10) 0,651** 0,000 Valid

33 (TM11) 0,561** 0,000 Valid

34 (TM12) 0,677** 0,000 Valid

35 (TM13) 0,629** 0,000 Valid

36 (TM14) 0,697** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.13 menunjukkan variabel tax morale mempunyai kriteria

valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05.

Page 103: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

86

Tabel 4.14

Hasil Uji Validitas Tax Evasion

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

37 (TE1) 0,540** 0,000 Valid

38 (TE2) 0,700** 0,000 Valid

39 (TE3) 0,715** 0,000 Valid

40 (TE4) 0,715** 0,000 Valid

41 (TE5) 0,715** 0,000 Valid

42 (TE6) 0,683** 0,000 Valid

43 (TE7) 0,651** 0,000 Valid

44 (TE8) 0,717** 0,000 Valid

45 (TE9) 0,569** 0,000 Valid

46 (TE10) 0,666** 0,000 Valid

47 (TE11) 0,645** 0,000 Valid

48 (TE12) 0,419** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.14 menunjukkan variabel tax evasion mempunyai kriteria

valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,7. Tabel 4.15 pada

halaman selanjutnya menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk enam

variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 104: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

87

Tabel 4.15

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan

0,751 Reliabel

Keadilan Pajak 0,810 Reliabel

Ketepatan Pengalokasian Pajak 0,875 Reliabel

Teknologi Sistem Perpajakan 0,810 Reliabel

Tax Morale 0,860 Reliabel

Tax Evasion 0,858 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih

besar dari 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang

digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti

bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang

relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Deteksi ada atau tidaknya problem multiko dapat dilakukan dengan

melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta

besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.16 pada halaman

selanjutnya menunjukkan hasil uji multikolonieritas untuk lima

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 105: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

88

Tabel 4.16

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Constant) 44,109 4,433 9,950 ,000

T.KTK -,377 ,178 -,188 -2,114 ,036 ,707 1,415

T.KEAD -,262 ,125 -,190 -2,099 ,038 ,684 1,461

T.KPP -,016 ,098 -,013 -,164 ,870 ,938 1,066

T.TSP -,026 ,173 -,012 -,150 ,881 ,936 1,068

T.TM -,172 ,078 -,192 -2,191 ,030 ,731 1,369

a. Dependent Variable: T.TE

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Berdasarkan tabel 4.16 diatas terlihat bahwa nilai tolerance lebih

dari 0,10 dan nilai variance inflation factor (VIF) kurang dari 10 untuk

setiap variabel. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model

persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan

dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Page 106: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

89

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada

gambar berikut ini

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Page 107: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

90

Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang berada

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini

menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

Selain dengan melihat grafik, dalam penelitian ini normalitas data

juga dilihat dengan menggunakan uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikansi

dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data

normal.

Tabel 4.17

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 71

Normal Parametersa,b Mean 2.0520

Std.

Deviation

.58113

Most Extreme

Differences

Absolute .124

Positive .075

Negative -.124

Kolmogorov-Smirnov Z 1.041

Asymp. Sig. (2-tailed) .228

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai signifikansi Kolmogorov-

Smirnov sebesar 0,228; dengan nilai signifikansi di atas 0,05 berarti

bahwa nilai residual terdistribusi secara normal.

c. Hasil Uji Heterokedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual

Page 108: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

91

dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari

residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas.

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan bahwa

data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak

terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini

berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi,

sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi tax

evasion berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu

kemungkinan terdeteksinya kecurangan, keadilan pajak, ketepatan

pengalokasian pajak, teknologi sistem perpajakan, dan tax morale.

Analisis grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh

Page 109: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

92

karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin

sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan grafik

plot. Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang dapat menjamin

keakuratan hasil, salah satunya menggunakan uji glejser.

Tabel 4.18

Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

.

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai signifikansi t berada di atas

0,05 untuk semua variabel. Tingkat probabilitas diatas 5% tersebut

berarti tidak ada indikasi heteroskedastisitas dalam model regresi.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Tabel 4.19

pada halaman selanjutnya menyajikan hasil uji statistik F variabel Y, X1,

X2, X3, X4, dan X5.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 9,146 2,117 4,321 ,000

KTK -,106 ,085 -,122 -1,249 ,214

KEAD ,067 ,060 ,111 1,117 ,266

KPP -,041 ,047 -,074 -,869 ,386

TSP -,142 ,083 -,146 -1,715 ,088

TM -,033 ,038 -,084 -,870 ,386

a. Dependent Variable: AbsResi

Page 110: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

93

Tabel 4.19

Hasil Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1, X2, X3, X4, dan X5

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,457a ,209 ,180 5,141

a. Predictors: (Constant), T.TM, T.TSP, T.KPP, T.KTK, T.KEAD

b. Dependent Variable: T.TE

Sumber: Data primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.19 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,180. Hal ini

menandakan bahwa variasi variabel kemungkinan terdeteksinya

kecurangan, keadilan pajak, ketepatan pengalokasian pajak, teknologi

sistem perpajakan, dan tax morale dapat menjelaskan 18% variasi

variabel tax evasion. Sedangkan sisanya, yaitu 82% dijelaskan oleh

faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini,

misalnya variabel money ethics, diskriminasi, self assessment system,

dan kecenderungan personal.

b. Hasil Uji Statistik t

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.20, jika nilai probability

t lebih kecil dari 0,005 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan

jika nilai probability t lebih besar dari 0,005 maka H0 diterima dan

menolak Ha (Ghazali, 2013). Tabel 4.20 berikut ini menyajikan hasil uji

statistik t untuk variabel kemungkinan terdeteksinya kecurangan,

keadilan pajak, ketepatan pengalokasian pajak, teknologi sistem

perpajakan, dan tax morale.

Page 111: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

94

Tabel 4.20

Hasil Uji Statitik t Variabel Y, X1, X2, X3, X4, dan X5

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 44,109 4,433 9,950 ,000

T.KTK -,377 ,178 -,188 -2,114 ,036

T.KEAD -,262 ,125 -,190 -2,099 ,038

T.KPP -,016 ,098 -,013 -,164 ,870

T.TSP -,026 ,173 -,012 -,150 ,881

T.TM -,172 ,078 -,192 -2,191 ,030

a. Dependent Variable: T.TE

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Hipotesis 1: Pengaruh Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan

terhadap Tax Evasion

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel

kemungkinan terdeteksinya kecurangan mempunyai tingkat signifikansi

0,036. Hal ini berarti menerima H1 sehingga dapat dikatakan bahwa

kemungkinan terdeteksinya kecurangan berpengaruh negatif signifikan

terhadap tax evasion karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05

dan menunjukkan koefisien yang negatif.

Salah satu cara upaya pencegahan tax evasion adalah dengan

menggunakan pemeriksaan pajak (tax audit) (Rahayu, 2010). Suhendra

(2010) dalam Prihastanti dan Kiswanto (2015) menyatakan bahwa

pemeriksaan pajak merupakan upaya untuk mengantisipasi kemungkinan

terjadinya penyelewengan oleh Wajib Pajak yang telah diberi

kepercayaan self assessment agar peraturan perpajakan dapat dilakukan

Page 112: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

95

sebagaimana mestinya. Dengan demikian pemeriksaan pajak tersebut

merupakan sarana penegakan hukum bagi Wajib Pajak atau Penanggung

Pajak yang menyimpang dalam pemenuhan kewajibannya.

Cahyonowati (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa

kepatuhan Wajib Pajak di Indonesia adalah kepatuhan yang dipaksakan

(enforced tax compliance) yang disebabkan oleh adanya kemungkinan

pemeriksaan pajak dan ancaman denda yang tinggi dan belum pada tahap

kepatuhan perpajakan secara sukarela (voluntary tax compliance).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemungkinan terdeteksinya

kecurangan berpengaruh negatif signifikan terhadap tax evasion.

Semakin tinggi kemungkinan terdeteksinya kecurangan melalui

pemeriksaan pajak, maka tax evasion akan semakin rendah. Dengan kata

lain, ketika responden menganggap bahwa kemungkinan terdeteksinya

kecurangan melalui pemeriksaan pajak yang dilakukan itu tinggi, maka

ia akan cenderung untuk tidak melakukan penggelapan pajak (tax

evasion), karena jika ketika dilakukan pemeriksaan dan ternyata

terdeteksi adanya kecurangan maka sanksi administrasi yang akan

dikeluarkan jauh lebih besar daripada kewajiban pajak yang sebenarnya

ia harus bayar. Dengan terungkapnya kecurangan, maka Wajib Pajak

harus menerima konsekuensi pembayaran pajak yang berlipat ganda

yang meliputi utang pajak dalam waktu tertentu, ditambah dengan denda

dan kenaikan pajak yang harus dibayarnya.

Page 113: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

96

Ayu (2011) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pendekatan

negatif yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengupayakan

peningkatan pajak atau penurunan tax evasion ternyata cukup

bermanfaat. Pendekatan negatif berupa ancaman pemeriksaan yang

dibarengi dengan denda yang besar cukup efektif untuk menekan tax

evasion Wajib Pajak. Hal ini terlihat dari ketakutan terhadap

kemungkinan kecurangan yang dilakukan ketahuan, ternyata secara

psikologis berpengaruh signifikan terhadap tindakan yang mereka

lakukan. Tekanan psikologis ini menyebabkan mereka cenderung tidak

melakukan tax evasion.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ayu dan Hastuti (2009), Ayu (2011), dan Syahrina dan Pratomo (2014)

yang menyatakan bahwa kemungkinan terdeteksinya kecurangan

berpengaruh negatif signifikan terhadap tax evasion. Namun tidak

sejalan dengan penelitian Ardyaksa dan Kiswanto (2014), Yolanda et al

(2016) yang menyatakan bahwa kemungkinan terdeteksinya kecurangan

tidak berpengaruh terhadap tax evasion.

Hipotesis 2: Pengaruh Keadilan Pajak terhadap Tax Evasion

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel keadilan

pajak mempunyai tingkat signifikansi 0,038. Hal ini berarti menerima H2

sehingga dapat dikatakan bahwa keadilan pajak berpengaruh negatif

signifikan terhadap tax evasion karena tingkat signifikansi yang dimiliki

Page 114: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

97

variabel keadilan pajak lebih kecil dari 0,05 dan menunjukkan koefisien

yang negatif.

Keadilan merupakan salah satu syarat pemungutan pajak agar dalam

pelaksanaan pemungutannya tidak menimbulkan hambatan ataupun

perlawanan (Mardiasmo, 2011). Setidaknya ada tiga aspek keadilan yang

perlu diperhatikan dalam penerapan pajak, yaitu: pertama, keadilan

dalam penyusunan Undang - Undang Pajak. Penyusunan Undang-

Undang merupakan salah satu penentu dalam mewujudkan keadilan

perpajakan, karena dengan melihat proses dan hasil akhir pembuatan

Undang-Undang Pajak yang kemudian diberlakukan masyarakat akan

dapat melihat apakah pemerintah juga mengakomodasi kepentingan WP

dalam penetapan peraturan perpajakan, seperti ketentuan tentang siapa

yang menjadi objek pajak, apa yang menjadi objek pajak, bagaimana cara

pembayaran pajak, tindakan yang dapat diberlakukan oleh fiskus kepada

WP, sanksi yang mungkin dikenakan kepada WP yang tidak

melaksanakan kewajibannya secara tidak benar, hak WP, perlindungan

WP dari tindakan fiskus yang dianggapnya tidak sesuai dengan

ketentuan, dan hal lainnya. Kedua, keadilan dalam penerapan ketentuan

perpajakan. Salah satu bentuk keadilan dalam hal ini adalah terjadinya

keseimbangan antara pelaksanaan kewajiban perpajakan dan hak

perpajakan dari WP. Ketiga, keadilan dalam penggunaan uang pajak

yang berkaitan dengan harapan sampai dimana manfaat dari pemungutan

Page 115: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

98

pajak tersebut dipergunakan untuk kepentingan masyarakat banyak

(Siahaan, 2010).

Hidayati (2016) dalam penelitiannya membuktikan bahwa keadilan

sistem perpajakan merupakan salah satu determinan dari ketidakpatuhan

Wajib Pajak. Keadilan mempengaruhi niat untuk berperilaku tidak patuh.

Artinya, semakin tinggi keadilan yang dirasakan oleh Wajib Pajak maka

akan meningkatkan kesukarelaan untuk membayar pajak. Oleh karena

itu, keinginan untuk berperilaku tidak patuh akan semakin kecil.

Semakin tinggi keadilan pajak menurut persepsi responden, maka

kecenderungan Wajib Pajak melakukan tindakan penggelapan pajak (tax

evasion) akan semakin rendah. Artinya, bila Wajib Pajak merasa bahwa

berada dalam keadaan yang tidak adil, ia cenderung untuk melakukan

tindakan penggelapan pajak. Sebaliknya, jika Wajib Pajak merasa bahwa

keadilan dalam perpajakan sudah diterapkan, maka ia akan cenderung

untuk patuh atau menghindari tindakan penggelapan pajak.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Permatasari dan Laksito (2013) dan Syahrina dan Pratomo (2014) yang

menyatakan bahwa keadilan pajak memiliki pengaruh negatif signifkan

terhadap tax evasion. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Friskianti dan Handayani (2014),

Ardyaksa dan Kiswanto (2014), serta Wahyuningsih (2015) yang

menyatakan bahwa keadilan pajak tidak berpengaruh terhadap tax

evasion.

Page 116: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

99

Hipotesis 3: Pengaruh Ketepatan Pengalokasian Pajak terhadap Tax

Evasion

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel ketepatan

pengalokasian pajak mempunyai tingkat signifikansi 0,870. Hal ini

berarti menolak H3 sehingga dapat dikatakan bahwa ketepatan

pengalokasian pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap tax evasion

karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ketepatan

pengalokasian pajak lebih besar dari 0,05.

Melalui pajak yang kita bayar, tersedia anggaran di APBN yang

dapat digunakan untuk mendanai berbagai pembangunan fisik seperti

gedung sekolah, rumah sakit atau puskesmas, jalan raya, jembatan,

dermaga, pengairan/irigasi, alat-alat keamanan maupun pertahanan, gaji

pegawai negeri, dan lainnya. Demikian juga dalam menangani dan

menanggulangi korban bencana alam (gempa bumi, banjir, tanah

longsor, dan lainnya) (Pandiangan, 2007). Dengan kata lain, pajak yang

dibayarkan akan dikembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk fasilitas

umum yang diberikan pemerintah (Sari dan Dwinuri, 2099).

Teori pembelajaran sosial Bandura (1977) dalam Jatmiko (2006)

menjelaskan perilaku Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya

membayar pajak. Wajib Pajak akan taat membayar pajak tepat waktu jika

dalam pengamatan dan pengalamannya hasil dari pajak itu telah

berkontribusi nyata pada pembangunan umum. Maka apabila pemerintah

Page 117: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

100

telah tepat dalam mengalokasian pengeluarannya melalui pengamatan

dan pengalaman Wajib Pajak, tingkat tax evasion akan semakin rendah.

Syahrina dan Pratomo (2014) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa ketepatan pengalokasian pajak oleh pemerintah berpengaruh

secara negatif signifikan terhadap tax evasion. Wajib Pajak menganggap

bahwa pajak yang telah dipungut oleh pemerintah belum dialokasikan

dengan tepat untuk fasilitas umum dan kesejahteraan masyarakat luas.

Hal tersebut menyebabkan kemungkinan penggelapan pajak yang akan

mereka lakukan menjadi tinggi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa ketepatan pengalokasian pajak

tidak berpengaruh signifikan terhadap tax evasion. Hal tersebut

menunjukkan bahwa ketepatan pengalokasian pajak bukan merupakan

faktor yang membuat Wajib Pajak akan melakukan atau menghindari tax

evasion dalam penelitian ini. Hal tersebut mungkin dapat disebabkan

oleh banyaknya Wajib Pajak yang kurang memiliki pengetahuan tentang

alokasi dana pajak yang selama ini mereka bayar kepada Negara.

Pandiangan (2007) menjelaskan bahwa setiap pembayaran pajak yang

dilakukan masyarakat pada dasarnya tidak mendapatkan kontraprestasi

secara langsung kepada pembayarnya secara individual. Oleh karena itu,

masyarakat mungkin belum menyadari sepenuhnya bahwa berbagai

fasilitas umum yang diberikan pemerintah seperti jalan raya, jembatan,

rumah sakit, gedung sekolah, alat-alat keamanan maupun pertahanan,

dan lainnya didanai oleh pajak yang mereka keluarkan.

Page 118: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

101

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wahyuningsih (2015) yang menyatakan bahwa ketepatan pengalokasian

pengeluaran pemerintah tidak berpengaruh terhadap tax evasion. Akan

tetapi tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan

Hastuti (2009), Permatasari dan Laksito (2013), Syahrina dan Pratomo

(2014), serta Ardyaksa dan Kiswanto (2014) yang menyatakan bahwa

ketepatan pengalokasian pajak berpengaruh terhadap tax evasion.

Hipotesis 4: Pengaruh Teknologi Sistem Perpajakan terhadap Tax

Evasion

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel teknologi

sistem perpajakan mempunyai tingkat signifikansi 0,881. Hal ini berarti

menolak H4 sehingga dapat dikatakan bahwa teknologi sistem perpajakan

tidak berpengaruh signifikan terhadap tax evasion karena tingkat

signifikansinya lebih besar dari 0,05.

Dirjen Pajak telah melakukan beberapa reformasi perpajakan dan

modernisasi administrasi perpajakan berlandaskan case management.

Salah satunya adalah dengan penerapan teknologi informasi terkini

dalam pelayanan perpajakan, yaitu e-system yang meliputi e-

Registration, e-SPT, e-Filling, dan e-Payment (Pandiangan, 2007).

Silaen et al (2015) menjelaskan bahwa dengan adanya teknologi dan

informasi di bidang perpajakan, waktu yang dibutuhkan seorang Wajib

Pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya semakin efektif dan efisien.

Ketika Wajib Pajak semakin dipermudah dengan fasilitas yang diberikan,

Page 119: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

102

diharapkan Wajib Pajak dapat memenuhi kewajibannya dan dapat

menghindari tindakan penggelapan pajak.

Permatasari dan Laksito (2013) dalam penelitiannya membuktikan

bahwa teknologi dan informasi merupakan faktor yang dapat

meminimalisasi tax evasion secara signifikan. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa semakin tinggi penggunaan teknologi dan

informasi perpajakan maka semakin rendah tax evasion yang dilakukan.

Syahrina dan Pratomo (2014) menemukan bahwa sistem teknologi

perpajakan yang disediakan untuk mempermudah Wajib Pajak dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya yang diharapkan oleh Dirjen Pajak

akan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dan mengurangi tingkat

penggelapan pajak kenyataannya tidak digunakan oleh Wajib Pajak

sehingga keberadaan fasilitas teknologi perpajakan tidak berpengaruh

terhadap penggelapan pajak yang banyak terjadi saat ini.

Hasil penelitian dimana teknologi sistem perpajakan tidak

berpengaruh signifikan terhadap tax evasion ini menunjukkan bahwa

walaupun semakin modern sistem teknologi perpajakan yang disediakan

oleh Ditjen Pajak untuk mempermudah Wajib Pajak dalam melakukan

kewajiban perpajakannya, belum tentu akan membuat Wajib Pajak patuh

dan mengurangi tindakan penggelapan pajak atau tax evasion. Hal

ini.mungkin dapat disebabkan oleh penggunaan teknologi yang belum

dimaksimalkan oleh responden atau Wajib Pajak itu sendiri dimana

Page 120: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

103

masih banyak Wajib Pajak yang melakukan kegiatan perpajakannya

secara manual.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ayu dan Hastuti (2009) dan Syahrina dan Pratomo (2014) yang

menyatakan bahwa teknologi sistem perpajakan tidak berpengaruh

terhadap tax evasion. Namun tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Permatasari dan Laksito (2013), Ardyaksa dan Kiswanto

(2014), serta Friskianti dan Handayani (2014) yang menyatakan bahwa

teknologi sistem perpajakan berpengaruh terhadap tax evasion.

Hipotesis 5: Pengaruh Tax Morale terhadap Tax Evasion

Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel tax morale

mempunyai tingkat signifikansi 0,030. Hal ini berarti menerima H5

sehingga dapat dikatakan bahwa tax morale berpengaruh negatif

signifikan terhadap tax evasion karena tingkat signifikansinya lebih kecil

dari 0,05 dan menunjukkan koefisien yang negatif.

Rahayu (2010) manyatakan bahwa moral masyarakat akan

mempengaruhi pengumpulan pajak oleh fiskus. Dengan integritas tinggi

tentunya pemenuhan kewajiban perpajakan akan lebih baik. Kepatuhan

Wajib Pajak akan lebih baik jika moral penduduk baik. Keinginan untuk

meloloskan diri dari pajak baik ilegal maupun legal akan lebih

termotivasi dengan kondisi moral masyarakat yang rendah. Moral

masyarakat yang buruk akan menghambat pemungutan pajak,

ketidakpatuhan akan mendominir kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

Page 121: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

104

Moralitas pajak tidak mengukur perilaku individu, namun lebih

kepada sikap dan pendirian individu. Hal ini dapat dilihat sebagai

kewajiban moral untuk membayar pajak. Di sisi lain, hal ini juga

menyangkut penolakan moral ataupun rasa salah atas perilaku tidak jujur

atas pajak. Jika rasa bersalah para Wajib Pajak tinggi, maka Wajib Pajak

tersebut tentunya akan bersedia membayar pajak (Wardhani, 2009).

Cahyonowati (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

tingkat moral pajak menentukan tingkat kepatuhan seseorang terhadap

peraturan perpajakan. Faktor kepercayaan terhadap sistem hukum dan

sistem perpajakan berperan penting untuk meningkatkan moral

perpajakan (tax morale) .

Sarjono (2009) dalam penelitiannya menemukan bahwa tax morale

berpengaruh signifikan terhadap tax evasion pajak penghasilan. Wajib

Pajak orang pribadi akan menolak melakukan tax evasion bila mereka

memiliki motivasi intrinsik (tax morale) untuk membayar pajak apabila

mereka memperoleh manfaat, keadilan, kepastian dan adanya penegakan

hukum dari pemerintah.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Torgler (2003) dalam Torgler (2005), Sarjono (2009), dan Zirman (2015)

yang menyatakan bahwa tax morale berpengaruh negatif signifikan

terhadap tax evasion. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi

tax morale yang dimiliki Wajib Pajak, maka tax evasion akan semakin

rendah. Dengan kata lain, Wajib Pajak akan menolak melakukan tax

Page 122: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

105

evasion bila mereka memiliki motivasi intrinsik (tax morale) untuk

membayar pajak.

Berdasarkan tabel 4.20, maka diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut:

c. Hasil Uji Statistik F

Tabel 4.21 menyajikan hasil uji statistik F untuk variabel Y, X1, X2,

X3, X4, X5.

Tabel 4.21

Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2, X3, X4, dan X5

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016.

Tabel 4.21 di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar 7,431 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi lebih kecil

dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi tax

evasion, atau dapat dikatakan bahwa variabel kemungkinan

terdeteksinya kecurangan, keadilan pajak, ketepatan pengalokasian

pajak, teknologi sistem perpajakan, dan tax morale secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap tax evasion.

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 982,226 5 196,445 7,431 ,000b

Residual 3727,243 141 26,434

Total 4709,469 146

a. Dependent Variable: T.TE

b. Predictors: (Constant), T.TM, T.TSP, T.KPP, T.KTK, T.KEAD

TE = 44,109 – 0,377KTK – 0,262KEAD - 0,016KPP -0,026TSP –

0,172TM + 4,433

Page 123: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemungkinan

terdeteksinya kecurangan, keadilan pajak, ketepatan pengalokasian pajak,

teknologi sistem perpajakan, dan tax morale terhadap tax evasion. Responden

penelitian ini berjumlah 147 Wajib Pajak di Wilayah Jakarta Selatan.

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah

dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi

berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemungkinan terdeteksinya kecurangan berpengaruh negatif signifikan

terhadap tax evasion. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Ayu dan Hastuti (2009), Ayu (2011), serta Syahrina dan

Pratomo (2014). Namun tidak sejalan dengan penelitian Ardyaksa dan

Kiswanto (2014) dan Yolanda et al (2016).

2. Keadilan pajak berpengaruh negatif signifikan terhadap tax evasion. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Permatasari

dan Laksito (2013) dan Syahrina dan Pratomo (2014). Akan tetapi tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Friskianti dan Handayani

(2014), Ardyaksa dan Kiswanto (2014), serta Wahyuningsih (2015).

3. Ketepatan pengalokasian pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap tax

evasion. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wahyuningsih (2015). Namun tidak sejalan dengan penelitian yang

Page 124: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

107

dilakukan oleh Ayu dan Hastuti (2009), Permatasari dan Laksito (2013),

Ardyaksa dan Kiswanto (2014), serta Syahrina dan Pratomo (2014).

4. Teknologi sistem perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap tax

evasion. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Ayu dan Hastuti (2009) dan Syahrina dan Pratomo (2014). Namun tidak

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Permatasari dan Laksito (2013),

Ardyaksa dan Kiswanto (2014), Friskianti dan Handayani (2014), serta

Wahyuningsih (2015).

5. Tax Morale berpengaruh negatif signifikan terhadap tax evasion. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Torgler

(2003) dalam Torgler (2005), Sarjono (2009), serta Zirman (2015)./

B. Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan jumlah

responden dan memperluas wilayah cakupan penelitian sehingga diperoleh

hasil penelitian yang tingkat generalisasinya lebih tinggi

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan atau mengganti

variabel independen lain yang dapat lebih mempengaruhi tax evasion baik

dari faktor internal maupun eksternal Wajib Pajak seperti kecenderungan

personal, money ethics, tarif pajak, dan self assessment system.

Page 125: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

108

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa

wawancara secara langsung dari responden agar bisa mendapatkan data

yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan - pertanyaan kuesioner

yang mungkin terlalu sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang

sesungguhnya.

Page 126: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

109

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Pengemplang Pajak di Sleman Divonis 1 Tahun 4 Bulan Penjara”.

Diakses melalui: https://kabarkota.com/pengemplang-pajak-sleman-divonis-1-

tahun-4-bulan-penjara/, pada tanggal 25 Agustus 2016.

Ardyaksa, Theo Kusuma dan Kiswanto. 2014. “Pengaruh Keadilan, Tarif Pajak,

Ketepatan Pengalokasian, Kecurangan, Teknologi dan Informasi Perpajakan

Terhadap Tax Evasion”. Accounting Analysis Journal Universitas Negeri

Semarang, Vol 3, No 4, Hal 475-484.

Aritonang, Deytri Robekka. “Kasasi Ditolak, Total Hukuman Gayus 30 Tahun

Penjara”. Diakses melalui:

http://nasional.kompas.com/read/2013/08/02/1216242/Kasasi.Ditolak.Total.H

ukuman.Gayus.30.Tahun.Penjara, pada tanggal 22 Februari 2016.

Ayu, Stephana Dyah. 2011. “Persepsi Efektifitas Pemeriksaan Pajak Terhadap

Kecenderungan Melakukan Perlawanan Pajak”. Seri Kajian Ilmiah Fakultas

Ekonomi Unika Soegijapranata Semarang, Vol 14, No 1, Hal 1-8.

Ayu, Stephana Dyah dan Rini Hastuti. 2009. “Persepsi Wajib Pajak: Dampak

Pertentangan Diametral Pada Tax Evasion Wajib Pajak Dalam Aspek

Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, Keadilan, Ketepatan

Pengalokasian, Teknologi Sistem Perpajakan, dan Kecenderungan Personal”.

Kajian Akuntansi, Vol 1, No 1, Hal 1-12.

Basri, Yesi Mutia. 2014. “Efek Moderasi Religiusitas dan Gender Terhadap

Hubungan Etika Uang (Money Ethics) dan Kecurangan Pajak (Tax Evasion)”.

SNA 17 Mataram, Lombok. Universitas Mataram. Hal 1-23.

Cahyonowati, Nur, 2011. “Model Moral dan Kepatuhan Perpajakan: Wajib Pajak

Orang Pribadi”. JAAI, Vol 15, No 2, Hal 161-177.

Cummings et al. 2005.”Effects of Tax Morale on Tax Compliance: Experimental

and Survey Evidence”. Andrew Young School of Policy Studies, Georgia State

University and University of Tennesse, Switzerland, pp 1-36.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. “Kamus Besar Bahasa

Indonesia”. Diakses melalui: http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/, pada

tanggal 23 Februari 2016.

Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. “Perpajakan: Konsep, Teori, dan

Isu”. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Direktorat Jenderal Pajak. “Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-

20/PJ/2013 Tanggal 30 Mei 2013 tentang Tata Cara Pendaftaran dan

Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak, Pelaporan Usaha dan Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan

Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Perubahan Data dan

Pemindahan Wajib Pajak”. Diakses melalui:

Page 127: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

110

http://ketentuan.pajak.go.id/index.php?r=aturan/rinci&idcrypt=oJmgo58%3D

, pada tanggal 25 Februari 2016.

Direktorat Jenderal Pajak. “Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-

1/PJ/2014 Tanggal 6 Januari 2014 tentang Tata Cara Penyampaian Surat

Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menggunakan

Formulir 1770S atau 1770SS secara e-Filling Melalui Website Direktorat

Jenderal Pajak (www.pajak.go.id)”. Diakses melalui:

http://ketentuan.pajak.go.id/index.php?r=aturan/rinci&idcrypt=oJmjm58%3,

pada tanggal 25 Februari 2016.

Friskianti, Yossi dan Bestari Dwi Handayani. 2014. “Pengaruh Self Assessment

System, Keadilan, Teknologi Perpajakan, dan Ketidakpercayaan Kepada

Pihak Fiskus Terhadap Tindakan Tax Evasion”. Accounting Analysis Journal

Universitas Negeri Semarang, Vol 3, No 4, Hal 543-552.

Gustaman, Y. “Terbukti Suap Pegawai Pajak Johnny Divonis Dua Tahun Penjara”.

Diakses melalui: http://www.tribunnews.com/nasional/2013/02/18/terbukti-

suap-pegawai-pajak-johnny-divonis-dua-tahun-penjara, pada tanggal 22

Februari 2016.

Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

21”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hamid, Abdul. 2012. “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis”.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Herlina dan Agus Arianto Toly. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perencanaan Wajib Pajak di Surabaya”. Tax & Accounting Review, Vol 3,

No 2, Hal 1-12.

Herryanto, Marisa dan Agus Arianto Toly. 2013 “Pengaruh Kesadaran Wajib

Pajak, Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak Terhadap

Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan”. Tax &

Accounting Review, Vol 1, No 1, Hal 125-135.

Hidayati, Fitria Nurul. 2016. “Determinan Ketidakpatuhan Wajib Pajak

Penghasilan (Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Memiliki

Usaha atau yang Melakukan Pekerjaan Bebas yang Terdaftar di KPP Pratama

Surakarta)”. Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Hutami, Sri. 2010. “Tax Planning (Tax Avoidance dan Tax Evasion) Dilihat Dari

Teori Etika”. Surakarta: E-journal Politeknik Pratama Mulia, Vol 9, No 2, Hal

57-64.

Ilyas, Wirawan B dan Richard Burton. 2012. “Manajemen Sengketa dalam

Pungutan Pajak: Analisis Yuridis Terhadap Teori dan Kasus”. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Page 128: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

111

Izza, Ika Alfi Nur dan Ardi Hamzah. 2009. “Etika Penggelapan Pajak Perspektif

Agama: Sebuah Studi Interpretatif”. SNA 12 Palembang. Universitas

Sriwijaya. Hal 1-26.

Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. “Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan

Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi

Di Kota Semarang)”. Tesis. Semarang: Magister Akuntansi Universitas

Diponegoro.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. “Menkeu: Tax Ratio Indonesia di

Bawah Standar”. Diakses melalui:

http://www.kemenkeu.go.id/Berita/menkeu-tax-ratio-indonesia-di-bawah-

standar, pada tanggal 23 April 2016.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. "Menkeu Tekankan Pentingnya

Ekstensifikasi Untuk Capai Target Penerimaan Pajak”. Diakses melalui:

http://www.kemenkeu.go.id/Berita/menkeu-tekankan-pentingnya

ekstensifikasi-untuk-capai-target-penerimaan-pajak, pada tanggal 22 Oktober

2016.

Maharani, Dian. “Herly, Rekan Dhana Widyatmika Divonis Enam Tahun Penjara”.

Diakses melalui:

http://nasional.kompas.com/read/2013/02/18/21385385/Herly..Rekan.Dhana.

Widyatmika.Divonis.Enam.Tahun.Penjara, pada tanggal 22 Februari 2016.

Maharani, Dian. “Hukuman Dhana Widyatmika Diperberat Jadi 10 Tahun”.

Diakses melalui:

http://nasional.kompas.com/read/2013/04/22/21431257/Hukuman.Dhana.Wid

yatmika.Diperberat.Jadi.10.Tahun, pada tanggal 22 Februari 2016.

Malau, Ita Lismawati F. “MA Perberat Vonis Pegawai Pajak Jadi 10 Tahun Bui”.

Diakses melalui: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/448156-ma-

perberat-vonis-pegawai-pajak-jadi-10-tahun-bui, pada tanggal 22 Februari

2016.

Mardiasmo. 2011. “Perpajakan Edisi Revisi 2011”. Yogyakarta, Penerbit Andi.

Mardira, Salman. “Gelapkan Pajak Rp 1 Miliar, Pengusaha Divonis 2,3 Tahun

Bui”. Diakses melalui:

http://news.okezone.com/read/2016/03/10/340/1332712/gelapkan-pajak-

rp1-miliar-pengusaha-divonis-2-3-tahun-bui, pada tanggal 25 Agustus 2016.

McGee, R.W, Simon dan Annie. 2008. “A Comparative Study on Perceived Ethics

of Tax Evasion: Hongkong Vs the United Stated”. Journal of Business Ethics,

pp. 147-158.

Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. “Analisis Data Penelitian dengan Statistik”.

Jakarta : Bumi Aksara.

Page 129: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

112

Nickerson, Inge. 2009. “Presenting the Dimensionally of An Ethics Scale

Pertaining To Tax Evasion”. Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues,

Vol 12, No 1, pp 1-14.

Nurmantu, Safri. 2003. “Pengantar Perpajakan”. Jakarta: Granit.

Pandiangan, Liberti. 2007. “Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan

Berdasarkan UU Terbaru”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Permatasari, Inggrid dan Herry Laksito. 2013. “Minimalisasi Tax Evasion Melalui

Tarif Pajak, Teknologi dan Informasi Perpajakan, Keadilan Sistem

Perpajakan, dan Ketepatan Pengalokasian Pengeluaran Pemerintah (Studi

Empiris pada Wajib Pajak Orang Priadi di Wilayah KPP Pratama Pekanbaru

Senapelan). Diponegoro Journal Of Accounting, Vol 2, No 2, Hal 1-10.

Prihastanti, Rosy dan Kiswanto. 2015. “Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan

Terhadap Penerimaan Pajak Dimoderasi Oleh Pemeriksaan Pajak ”.

Accounting Analysis Journal Universitas Negeri Semarang, Vol 4, No 1, Hal

1-9.

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. “Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal”.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Reskino, Rini, dan Dinda Novitasari. 2014. “Persepsi Mahasiswa Akuntansi

Mengenai Penggelapan Pajak”. Jurnal InFestasi, Vol 10, No 1, Hal 49-63.

Resmi, Siti. 2011. “Perpajakan: Teori dan Kasus”. Edisi 6 Buku 1. Jakarta:

Salemba Empat.

Santoso, Singgih. 2004. “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”. PT. Alex Media

Komputindo, Jakarta.

Sari, Diana dan Retno Dwinuri. 2009. “Studi Deskriptif Mengenai Pengetahuan

Mahasiswa Program Studi Akuntansi Di Widyatama Tentang Manfaat Pajak”.

Jurnal Bisnis, Manajemen & Ekonomi, Vol. 9, No. 7, Hal 2051-2071.

Sarjono, Bayu. 2009. “Pengaruh Variabel Sosio Demografi Terhadap Tax Evasion

Pajak Penghasilan Melalui Tax Morale di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Surabaya Sukomanunggal”. Tesis. Universitas Airlangga.

Saturi, Sapariah. “Gelapkan Pajak, Asian Agri Dihukum Denda Rp 2,5 Triliun”.

Diakses melalui: http://www.mongabay.co.id/2012/12/28/gelapkan-pajak-

asian-agri-dihukum-denda-rp25-triliun/, pada tanggal 22 Februari 2016.

Savitri, Isma. “Banding, Vonis Bahasyim Jadi 12 Tahun Penjara”. Diakses melalui:

https://m.tempo.co/read/news/2011/05/24/063336480/banding-vonis-

bahasyim-jadi-12-tahun-penjara, pada tanggal 22 Februari 2016.

Setiawan, Maria Justina. 2008. “Sekilas Tentang Manajemen Pajak”. Jurnal

Administrasi Bisnis FISIP UNPAR, Vol 4, No 2, Hal 174-187.

Page 130: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

113

Setiawan, Agus dan Basri Musri. 2007. “Tax Audit dan Tax Review”. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Siahaan, Marihot P. 2010. “Hukum Pajak Elementer”. Yogyakarta: Penerbit Graha

Ilmu.

Silaen, Charles et al. 2015. “Pengaruh Sistem Perpajakan, Diskriminasi, Teknologi

dan Informasi Perpajakan Terhadap Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika

Penggelapan Pajak (Tax Evasion)”. Jurnal FEKON, Vol 2, No 2, Hal 1-15.

Suandy, Erly. 2011. “Hukum Pajak”. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2014. “Metode Penelitian Manajemen”. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sumarsan, Thomas. 2010. “Perpajakan Indonesia”. Jakarta: PT Indeks.

Suminarsasi, Wahyu dan Supriyadi. 2011. “Pengaruh Keadilan, Sistem Perpajakan

dan Diskriminasi Terhadap Persepsi Wajib Pajak Mengenai Penggelapan

Pajak”. Yogyakarta, PPJK 15 Universitas Gajah Mada, Hal 1-29.

Suwarto. 1999. “Perilaku Keorganisasian: Buku Panduan Mahasiswa”.

Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Syahrina, Alifia dan Dudi Pratomo. 2014. “Pengaruh Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan, Keadilan Pajak, Ketepatan Pengalokasian Pajak, dan Teknologi

Sistem Perpajakan Terhadap Tax Evasion oleh Wajib Pajak (Studi Empiris

Pada Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar di KPP Pratama Wilayah Kota

Bandung). Prosiding Seminar Ekonomi & Bisnis (SNEB) Universitas Jenderal

Achmad Yani, Hal 1-12.

Syukro, Ridho. “Dirjen Pajak: Tiga Alasan Penerimaan Pajak Rendah”. Diakses

melalui:http://www.beritasatu.com/ekonomi/151417-dirjen-pajak-tiga-alasan-

penerimaaan-pajak-rendah.html, pada tanggal 21 Oktober 2016.

Tarjo dan Kusmawati, Indra. 2006. “Analisis Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi

Terhadap Pelaksanaan Self Assessment System: Suatu Studi di Bangkalan”.

Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol 10, No 1, Hal 101-120.

Torgler, Benno. 2005. “Tax Morale in Latin America”. Public Choice, Vol 122, No

1/2 , pp 133-157.

Torgler, Benno. 2007. “Tax Compliance and Tax Morale: A Theoretical and

Empirical Analysis”.UK : Edward Elgar Publishing Limited.

Wahyuningsih, Dian Tri. 2015. “Minimalisasi Tax Evasion Melalui Tarif Pajak,

Teknologi dan Informasi Perpajakan, Keadilan Sistem Perpajakan, dan

Ketepatan Pengalokasian Pemerintah”. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Wangsa, Sudhira. 2009. “Tinjauan Moral dan Etika dan Dampaknya terhadap

Kepatuhan Pajak”. Tesis. Jakarta : Universitas Indonesia.

Page 131: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

114

Wardhani, Eka Aryani. 2009. “Pengaruh Moralitas dan Budaya Pajak terhadap

Tingkat Kepatuhan Pajak (Survei Terhadap Wajib Pajak Pribadi di Jakarta

Pusat)”. Tesis. Jakarta : Universitas Indonesia.

Waluyo. 2008. “Perpajakan Indonesia Edisi ke 8”. Jakarta: Salemba Empat.

Widoyoko, J. Danang. “Menimbang Sunset Policy”. Diakses melalui:

http://www.antikorupsi.org/en/content/menimbang-sunset-policy, pada

tanggal 25 April 2016.

Yolanda, Dera et al. 2016. “Pengaruh Sistem Perpajakan, Diskriminasi,

Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, dan Norma Terhadap Persepsi

Wajib Pajak Mengenai Penggelapan Pajak (Tax Evasion)”. Jurnal Akuntansi

Universitas Bung Hatta Padang, Hal 1-15.

Zain, Mohammad. 2005. “Manajemen Perpajakan”. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba

Empat.

Zirman. 2015. “Pengaruh Penegakan Hukum dan Gender Terhadap Penggelapan

Pajak Dimediasi Oleh Moral Pajak”. Jurnal Akuntabilitas, Vol VIII, No 2,

Hal 133-147.

Page 132: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

115

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 133: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

116

LAMPIRAN 1

Surat Penelitian Skripsi

Page 134: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

117

Page 135: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

118

Page 136: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

119

Page 137: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

120

Page 138: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

121

LAMPIRAN 2

Surat Keterangan dari KPP

Pratama

Page 139: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

122

Page 140: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

123

Page 141: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

124

Page 142: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

125

Page 143: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

126

LAMPIRAN 2

Kuesioner Penelitian

Page 144: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

127

Page 145: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

128

Page 146: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

129

Page 147: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

130

Page 148: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

131

Page 149: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

132

Page 150: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

133

Page 151: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

134

LAMPIRAN 3

Daftar Jawaban Responden

Page 152: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

135

IDENTITAS RESPONDEN

Bersambung ke halaman selanjutnya

NO JK USIA STATPER PENDTER PEKER

1 2 1 2 2 2

2 2 2 2 5 4

3 2 2 1 1 2

4 1 1 2 2 4

5 1 2 2 5 2

6 2 1 2 5 4

7 1 1 2 2 2

8 1 3 1 2 1

9 1 3 1 2 1

10 2 2 1 2 3

11 2 2 1 2 3

12 1 3 1 3 3

13 1 3 1 2 1

14 1 2 2 2 1

15 1 3 1 5 1

16 2 3 1 1 2

17 1 1 2 2 1

18 1 1 2 1 2

19 1 3 1 5 1

20 2 3 1 1 1

21 1 3 1 2 2

22 2 1 2 2 2

23 2 3 1 5 3

24 2 2 1 1 2

25 1 2 1 2 2

26 1 3 1 2 1

27 2 3 1 5 1

28 2 3 1 1 1

29 2 2 1 2 2

30 1 2 2 2 2

31 1 3 1 1 4

32 1 3 1 5 1

33 2 3 2 5 4

34 2 1 1 2 1

35 1 2 2 2 2

36 1 2 1 2 2

37 1 3 1 3 1

38 1 3 1 2 4

39 1 2 2 2 1

40 2 2 2 1 4

Page 153: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

136

IDENTITAS RESPONDEN (Lanjutan)

NO JK USIA STATPER PENDTER PEKER

41 2 3 1 3 4

42 2 2 1 2 1

43 1 2 2 1 2

44 1 3 1 3 1

45 1 3 1 1 1

46 2 2 2 2 3

47 1 1 2 5 4

48 2 2 1 5 1

49 1 2 2 5 2

50 1 1 2 2 3

51 2 2 2 1 2

52 1 3 1 2 2

53 2 2 1 2 2

54 2 3 1 2 2

55 2 2 1 5 4

56 1 2 2 5 4

57 2 2 1 1 2

58 1 2 2 5 4

59 2 2 2 2 3

60 2 2 2 1 1

61 1 2 2 1 2

62 1 3 1 2 1

63 1 1 2 2 1

64 1 3 1 2 2

65 2 2 2 5 4

66 1 3 1 3 1

67 1 1 2 5 4

68 1 2 2 2 2

69 1 2 1 1 4

70 2 2 2 5 2

71 2 2 2 2 1

72 1 3 1 2 4

73 1 1 1 5 4

74 1 2 2 2 2

75 1 3 1 3 4

76 1 2 2 2 1

77 1 2 1 5 1

78 2 1 2 2 4

79 2 1 2 2 4

80 1 2 2 1 2

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 154: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

137

IDENTITAS RESPONDEN (Lanjutan)

NO JK USIA STATPER PENDTER PEKER

81 2 3 1 5 4

82 1 2 2 2 3

83 2 3 1 5 1

84 2 3 1 1 4

85 1 3 1 2 2

86 2 3 1 2 1

87 1 3 1 3 1

88 2 3 1 2 1

89 1 2 2 5 4

90 2 2 2 2 2

91 2 2 1 2 2

92 1 2 2 2 2

93 1 3 1 1 2

94 1 2 2 2 4

95 1 2 1 2 2

96 1 2 2 2 4

97 1 3 1 5 2

98 2 3 1 2 2

99 2 3 1 3 2

100 1 2 2 1 2

101 2 2 1 2 2

102 2 2 1 3 2

103 2 2 1 2 2

104 2 1 2 2 2

105 1 2 2 2 1

106 1 1 2 2 2

107 1 3 1 2 2

108 2 2 1 2 2

109 1 2 1 3 2

110 1 1 2 5 2

111 1 1 2 2 2

112 1 1 2 2 2

113 1 1 2 2 2

114 1 1 2 2 2

115 2 2 1 5 4

116 2 2 1 2 2

117 2 2 1 2 2

118 2 3 1 2 2

119 2 2 1 5 2

120 2 2 1 5 4

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 155: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

138

IDENTITAS RESPONDEN (Lanjutan)

NO JK USIA STATPER PENDTER PEKER

121 1 2 2 2 2

122 1 2 2 2 2

123 1 2 2 2 2

124 1 2 2 2 2

125 1 3 1 2 2

126 2 2 2 2 2

127 2 2 2 2 2

128 2 3 1 2 2

129 1 3 1 2 1

130 1 3 1 2 2

131 1 2 2 2 2

132 1 2 2 2 2

133 1 2 2 2 2

134 1 3 1 3 1

135 1 3 1 3 2

136 1 3 1 2 2

137 1 2 2 2 2

138 1 3 1 2 2

139 1 2 1 2 2

140 1 3 1 2 4

141 1 2 2 2 2

142 2 3 1 2 1

143 1 2 1 2 2

144 1 2 2 2 2

145 1 3 1 3 4

146 1 2 2 2 2

147 1 2 2 2 2

Page 156: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

139

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEMUNGKINAN

TERDETEKSINYA KECURANGAN

Bersambung ke halaman selanjutnya

NO. KTK1 KTK2 KTK3 KTK4 KTK5 TKTK

1 4 4 4 4 4 20

2 2 4 4 4 4 18

3 4 4 4 4 4 20

4 5 4 4 3 4 20

5 5 4 3 4 5 21

6 3 4 3 5 5 20

7 4 4 4 4 5 21

8 2 3 3 4 4 16

9 2 4 4 4 4 18

10 3 4 4 3 4 18

11 2 4 4 4 5 19

12 3 4 4 3 4 18

13 3 3 3 3 2 14

14 2 5 4 4 4 19

15 4 4 4 3 4 19

16 4 4 4 4 5 21

17 4 5 4 4 5 22

18 4 4 4 4 4 20

19 4 4 4 4 5 21

20 4 4 4 3 4 19

21 4 4 4 2 4 18

22 5 4 4 4 4 21

23 5 4 4 5 5 23

24 2 4 3 3 4 16

25 3 4 4 3 4 18

26 4 3 4 4 4 19

27 4 4 4 2 4 18

28 4 4 4 2 2 16

29 4 4 5 5 5 23

30 3 4 4 3 5 19

31 2 4 4 4 4 18

32 2 2 3 1 3 11

33 4 4 5 4 5 22

34 3 4 3 3 4 17

35 3 4 4 4 5 20

36 4 4 4 4 5 21

37 1 4 4 4 5 18

38 4 5 5 5 5 24

39 3 4 5 2 5 19

40 4 4 4 4 4 20

Page 157: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

140

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEMUNGKINAN

TERDETEKSINYA KECURANGAN (LANJUTAN)

NO. KTK1 KTK2 KTK3 KTK4 KTK5 TKTK

41 4 5 5 3 5 22

42 2 5 4 2 5 18

43 4 4 4 4 5 21

44 4 5 4 5 5 23

45 4 4 4 4 5 21

46 4 4 4 3 5 20

47 5 5 5 4 5 24

48 3 4 4 4 4 19

49 4 4 4 4 5 21

50 4 4 4 4 5 21

51 4 5 2 2 5 18

52 4 5 5 5 5 24

53 4 4 4 4 4 20

54 2 4 4 4 4 18

55 4 5 4 4 5 22

56 3 4 4 3 5 19

57 2 2 2 2 2 10

58 4 4 4 4 5 21

59 2 3 3 3 4 15

60 3 3 4 2 5 17

61 4 4 4 4 5 21

62 5 4 4 4 5 22

63 4 4 4 3 5 20

64 4 4 4 4 4 20

65 4 4 4 4 5 21

66 3 2 3 2 3 13

67 4 4 4 4 4 20

68 3 4 4 4 5 20

69 5 5 5 4 5 24

70 4 4 4 4 4 20

71 3 4 4 3 3 17

72 2 4 4 2 5 17

73 4 4 4 4 5 21

74 3 3 2 2 2 12

75 3 4 4 3 5 19

76 4 4 4 4 5 21

77 4 4 4 4 4 20

78 3 4 3 3 4 17

79 5 5 5 4 5 24

80 4 4 4 4 4 20

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 158: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

141

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEMUNGKINAN

TERDETEKSINYA KECURANGAN (LANJUTAN)

NO. KTK1 KTK2 KTK3 KTK4 KTK5 TKTK

81 4 4 4 5 4 21

82 4 4 4 4 5 21

83 5 4 5 4 4 22

84 4 5 4 4 3 20

85 4 4 5 5 1 19

86 4 3 4 4 3 18

87 4 4 5 4 4 21

88 4 4 4 4 5 21

89 5 5 5 4 5 24

90 5 4 4 4 4 21

91 1 4 4 4 4 17

92 1 4 4 4 4 17

93 1 4 4 4 4 17

94 4 4 4 4 4 20

95 4 4 4 4 4 20

96 4 4 4 4 4 20

97 5 4 4 4 4 21

98 1 4 4 4 4 17

99 3 3 3 4 3 16

100 4 2 2 3 4 15

101 4 4 4 2 4 18

102 4 4 4 4 3 19

103 4 4 4 3 4 19

104 4 4 4 4 4 20

105 3 2 2 3 2 12

106 4 2 2 4 3 15

107 3 2 2 3 3 13

108 5 5 5 4 4 23

109 5 5 5 5 4 24

110 4 5 5 4 3 21

111 4 4 4 5 4 21

112 4 4 4 4 4 20

113 4 4 3 4 4 19

114 5 4 5 4 4 22

115 5 5 4 4 5 23

116 4 4 4 4 5 21

117 4 4 5 5 3 21

118 5 5 5 5 5 25

119 4 5 4 4 4 21

120 5 5 5 4 5 24

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 159: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

142

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEMUNGKINAN

TERDETEKSINYA KECURANGAN (LANJUTAN)

NO. KTK1 KTK2 KTK3 KTK4 KTK5 TKTK

121 4 4 4 4 4 20

122 4 4 4 4 4 20

123 4 4 4 5 5 22

124 5 4 5 5 5 24

125 5 5 4 5 4 23

126 4 5 4 4 4 21

127 3 3 4 2 2 14

128 5 5 5 5 4 24

129 4 5 4 4 4 21

130 4 4 4 4 4 20

131 5 5 4 4 4 22

132 4 4 4 5 5 22

133 5 5 5 5 5 25

134 4 4 4 5 5 22

135 4 4 4 4 4 20

136 4 5 4 4 4 21

137 4 4 4 4 5 21

138 5 5 4 5 5 24

139 4 4 4 3 4 19

140 5 5 4 4 5 23

141 3 3 3 3 3 15

142 3 3 4 3 3 16

143 4 4 4 3 4 19

144 4 4 4 4 5 21

145 5 5 4 4 5 23

146 4 4 4 5 4 21

147 4 4 4 4 4 20

Page 160: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

143

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEADILAN PAJAK

Bersambung ke halaman selanjutnya

NO. KEAD1 KEAD2 KEAD3 KEAD4 KEAD5 KEAD6 KEAD7 TKEAD

1 4 4 4 3 3 3 3 24

2 2 2 2 2 2 2 2 14

3 4 4 4 3 3 2 4 24

4 3 3 4 5 4 4 4 27

5 3 3 3 4 2 1 3 19

6 5 4 5 2 3 1 5 25

7 4 4 4 4 4 3 4 27

8 4 2 4 2 1 1 3 17

9 4 4 4 4 4 2 4 26

10 4 4 3 4 4 4 4 27

11 2 2 2 2 2 4 4 18

12 3 4 4 4 3 2 3 23

13 3 3 2 2 3 3 3 19

14 4 2 4 4 4 2 4 24

15 4 2 4 4 4 4 5 27

16 4 4 4 3 3 3 4 25

17 3 3 4 3 4 2 3 22

18 4 2 2 4 4 1 4 21

19 4 4 4 3 3 5 4 27

20 2 4 4 4 4 2 2 22

21 2 4 4 4 4 2 2 22

22 4 4 4 5 3 1 3 24

23 4 5 5 4 5 5 4 32

24 4 4 4 4 4 3 4 27

25 2 4 4 4 4 3 3 24

26 5 2 5 2 4 1 4 23

27 4 1 4 3 1 2 4 19

28 4 4 4 3 3 2 4 24

29 4 4 4 4 4 4 4 28

30 4 4 4 4 4 3 4 27

31 4 1 1 4 4 4 4 22

32 2 2 2 4 2 1 3 16

33 4 4 4 4 4 4 4 28

34 2 3 4 4 4 1 4 22

35 4 4 4 4 4 3 4 27

36 3 4 4 3 3 2 4 23

37 4 4 4 4 4 4 4 28

38 4 4 4 5 4 3 4 28

39 4 4 4 4 3 3 4 26

40 4 5 5 4 4 1 3 26

Page 161: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

144

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEADILAN PAJAK

Bersambung ke halaman selanjutnya

NO. KEAD1 KEAD2 KEAD3 KEAD4 KEAD5 KEAD6 KEAD7 TKEAD

41 4 4 4 4 4 2 2 24

42 4 4 4 4 4 3 3 26

43 3 4 4 4 4 3 3 25

44 4 4 5 5 4 5 5 32

45 4 4 4 4 4 4 4 28

46 4 3 4 4 3 2 4 24

47 5 4 4 4 4 4 4 29

48 4 4 4 4 4 2 4 26

49 4 4 4 3 4 3 4 26

50 4 2 4 4 4 2 4 24

51 4 5 2 5 4 2 2 24

52 5 4 4 1 4 1 3 22

53 4 4 4 4 4 4 4 28

54 3 3 3 3 3 3 3 21

55 4 5 4 5 4 5 4 31

56 4 4 4 4 4 4 4 28

57 2 2 3 3 2 4 3 19

58 3 4 4 4 4 4 2 25

59 5 4 4 4 4 3 3 27

60 4 4 4 4 4 4 3 27

61 4 4 4 4 4 3 3 26

62 4 4 4 4 4 4 4 28

63 2 3 4 4 3 3 3 22

64 4 4 4 4 4 4 4 28

65 4 4 4 4 4 4 3 27

66 3 1 2 2 2 3 3 16

67 4 4 5 4 5 4 4 30

68 4 4 4 4 4 4 4 28

69 3 4 5 5 3 2 3 25

70 4 4 5 5 4 4 4 30

71 5 5 5 5 4 3 4 31

72 4 4 5 4 4 3 3 27

73 4 4 4 4 4 4 4 28

74 2 3 5 5 4 3 4 26

75 3 3 3 3 3 3 3 21

76 4 4 4 4 4 4 4 28

77 4 4 5 4 4 3 5 29

78 4 4 4 4 4 4 4 28

79 4 5 4 4 4 5 5 31

80 5 5 5 5 5 5 5 35

Page 162: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

145

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEADILAN PAJAK

Bersambung ke halaman selanjutnya

NO. KEAD1 KEAD2 KEAD3 KEAD4 KEAD5 KEAD6 KEAD7 TKEAD

81 4 3 4 4 4 4 4 27

82 4 4 4 2 2 2 4 22

83 4 5 5 5 5 4 4 32

84 5 5 5 4 4 5 5 33

85 4 4 4 3 3 3 4 25

86 5 5 4 3 5 4 4 30

87 5 5 5 4 4 4 4 31

88 4 4 5 4 3 3 4 27

89 5 4 5 5 5 4 5 33

90 4 4 4 4 4 3 3 26

91 1 4 4 4 4 4 4 25

92 4 4 4 4 4 4 4 28

93 1 4 4 4 4 3 4 24

94 4 4 4 4 4 4 4 28

95 4 4 4 4 4 4 4 28

96 4 4 4 4 3 3 3 25

97 4 4 4 4 4 4 4 28

98 4 4 4 4 3 3 4 26

99 4 3 4 4 3 2 4 24

100 2 3 2 4 4 4 4 23

101 2 2 3 4 3 1 3 18

102 2 3 4 4 4 3 4 24

103 4 3 4 4 3 3 4 25

104 4 4 2 3 2 1 4 20

105 4 3 4 4 3 2 3 23

106 2 2 4 3 3 4 3 21

107 2 2 2 2 2 2 3 15

108 4 5 5 5 5 4 4 32

109 4 4 4 4 4 4 4 28

110 3 4 3 3 4 4 3 24

111 4 3 4 4 3 4 3 25

112 4 3 3 3 3 3 3 22

113 4 3 4 4 4 4 5 28

114 5 4 4 4 4 4 5 30

115 4 4 4 4 4 4 4 28

116 5 5 5 4 4 4 4 31

117 4 4 4 4 4 4 4 28

118 4 4 5 5 4 4 4 30

119 3 3 3 4 5 5 5 28

120 4 5 4 4 4 5 5 31

Page 163: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

146

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEADILAN PAJAK

NO. KEAD1 KEAD2 KEAD3 KEAD4 KEAD5 KEAD6 KEAD7 TKEAD

121 4 5 4 5 5 5 5 33

122 4 3 4 4 4 4 4 27

123 5 5 5 5 5 4 4 33

124 4 5 4 5 5 5 5 33

125 2 2 5 5 5 5 5 29

126 5 5 5 4 4 4 4 31

127 4 5 4 4 4 5 5 31

128 4 4 4 4 4 4 4 28

129 3 3 3 4 5 5 5 28

130 5 5 5 5 5 4 4 33

131 4 4 4 4 4 4 4 28

132 4 4 4 3 3 3 4 25

133 4 5 5 4 4 5 5 32

134 4 4 4 4 4 4 4 28

135 5 5 4 3 4 3 3 27

136 4 4 4 4 4 4 4 28

137 5 5 5 4 4 4 4 31

138 5 5 5 5 5 5 5 35

139 4 4 4 4 4 4 4 28

140 4 4 4 4 4 4 5 29

141 5 4 5 5 5 4 5 33

142 4 4 5 5 4 4 4 30

143 4 4 4 4 4 4 4 28

144 4 4 4 4 4 4 3 27

145 3 4 4 4 4 4 4 27

146 4 4 5 5 4 4 4 30

147 5 5 5 5 5 4 4 33

Page 164: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

147

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KETEPATAN

PENGALOKASIAN PAJAK

Bersambung ke halaman selanjutnya

NO. KPP1 KPP2 KPP3 KPP4 KPP5 KPP6 TKPP

1 2 2 2 2 3 3 14

2 4 2 3 2 2 3 16

3 2 2 2 2 2 2 12

4 1 2 1 1 2 2 9

5 1 1 1 1 1 1 6

6 2 2 3 3 2 2 14

7 4 2 2 2 3 3 16

8 4 2 2 2 2 2 14

9 2 2 2 2 2 2 12

10 4 4 4 4 4 3 23

11 3 2 2 3 3 4 17

12 3 3 4 4 3 3 20

13 2 2 3 3 3 4 17

14 4 3 4 4 4 4 23

15 4 4 2 2 2 4 18

16 4 4 4 4 4 4 24

17 4 3 1 2 3 2 15

18 3 2 2 2 2 2 13

19 2 3 2 2 4 4 17

20 2 2 5 2 2 2 15

21 2 2 5 2 2 2 15

22 3 2 3 2 3 3 16

23 2 3 1 1 2 2 11

24 2 2 3 2 3 3 15

25 2 2 3 2 2 3 14

26 2 1 1 1 2 2 9

27 3 4 5 5 4 3 24

28 3 1 1 1 2 3 11

29 4 4 4 4 3 4 23

30 4 3 4 3 3 4 21

31 5 4 4 4 4 4 25

32 2 1 1 1 1 2 8

33 3 1 5 2 2 3 16

34 2 2 2 1 2 2 11

35 4 3 4 1 3 2 17

36 3 2 3 2 2 2 14

37 4 4 4 3 3 3 21

38 5 4 5 1 4 4 23

39 3 2 4 1 4 4 18

40 4 2 5 1 3 4 19

Page 165: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

148

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KETEPATAN

PENGALOKASIAN PAJAK (LANJUTAN)

NO. KPP1 KPP2 KPP3 KPP4 KPP5 KPP6 TKPP

41 5 3 5 2 4 4 23

42 4 4 5 2 3 3 21

43 4 2 4 2 3 3 18

44 3 2 4 2 4 4 19

45 4 4 5 3 4 4 24

46 1 2 1 1 1 1 7

47 3 3 3 3 3 2 17

48 4 2 3 2 2 2 15

49 3 4 3 2 3 3 18

50 2 2 4 2 2 4 16

51 2 4 1 1 4 5 17

52 2 2 4 3 1 2 14

53 2 2 2 2 2 2 12

54 4 3 4 4 4 4 23

55 4 4 4 4 4 4 24

56 2 2 2 2 2 2 12

57 1 1 2 2 3 3 12

58 3 3 3 3 3 3 18

59 4 4 4 4 3 3 22

60 2 2 2 2 3 3 14

61 2 4 3 3 2 2 16

62 4 4 4 4 4 4 24

63 3 3 3 3 3 3 18

64 2 2 2 2 2 2 12

65 2 3 2 3 3 3 16

66 4 4 4 4 4 4 24

67 4 4 4 4 4 4 24

68 3 3 2 4 3 3 18

69 2 2 2 2 2 2 12

70 3 2 2 4 3 3 17

71 2 2 2 2 2 2 12

72 3 4 2 3 2 2 16

73 3 3 3 3 2 2 16

74 4 3 1 3 3 3 17

75 4 4 4 4 4 4 24

76 4 4 5 2 2 2 19

77 2 2 2 2 2 2 12

78 4 4 4 4 4 4 24

79 4 4 5 4 4 3 24

80 2 2 2 2 2 2 12

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 166: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

149

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KETEPATAN

PENGALOKASIAN PAJAK (LANJUTAN)

NO. KPP1 KPP2 KPP3 KPP4 KPP5 KPP6 TKPP

81 4 4 4 4 4 4 24

82 4 4 2 2 4 1 17

83 2 2 2 2 2 2 12

84 3 3 3 2 2 3 16

85 4 2 2 4 3 3 18

86 3 3 3 3 3 3 18

87 4 4 4 4 4 4 24

88 4 3 4 2 3 4 20

89 2 2 2 2 2 2 12

90 2 2 2 2 2 2 12

91 2 2 2 2 2 3 13

92 2 2 2 2 3 3 14

93 3 3 3 2 2 3 16

94 2 2 2 2 2 2 12

95 2 2 2 2 2 2 12

96 2 2 2 2 3 3 14

97 2 2 2 2 2 2 12

98 3 2 2 2 3 3 15

99 2 2 2 2 3 3 14

100 2 2 2 3 2 3 14

101 1 1 2 2 3 2 11

102 3 2 2 2 3 3 15

103 4 4 4 3 4 2 21

104 1 1 1 1 2 2 8

105 2 2 2 2 3 3 14

107 1 2 2 1 3 3 12

108 3 4 2 4 3 2 18

109 2 2 2 2 2 2 12

110 4 4 4 4 4 4 24

111 4 4 4 4 4 4 24

112 4 3 4 3 3 3 20

113 4 4 4 2 4 4 22

114 2 2 2 2 2 2 12

115 4 4 4 4 4 4 24

116 3 3 4 2 4 4 20

117 2 2 2 2 2 2 12

118 3 3 3 3 3 3 18

119 4 4 4 2 3 3 20

120 2 2 2 2 2 2 12

Bersambung ke halaman selanjutnya

106 2 2 2 2 2 2 12

Page 167: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

150

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KETEPATAN

PENGALOKASIAN PAJAK (LANJUTAN)

NO. KPP1 KPP2 KPP3 KPP4 KPP5 KPP6 TKPP

121 3 3 3 2 2 3 16

122 4 4 4 3 3 3 21

123 4 2 4 2 3 3 18

124 3 3 4 2 4 4 20

125 4 4 4 4 4 4 24

126 3 3 4 2 2 2 16

127 4 2 2 2 3 4 17

128 3 3 4 4 4 4 22

129 3 2 4 2 2 3 16

130 4 4 4 4 4 4 24

131 3 3 3 3 3 3 18

132 4 3 4 2 2 3 18

133 4 4 4 2 2 2 18

134 2 2 2 2 2 2 12

135 2 3 4 2 3 2 16

136 3 3 4 3 3 3 19

137 2 2 2 2 2 2 12

138 3 2 4 2 3 4 18

139 4 2 3 2 4 4 19

140 3 2 4 4 4 4 21

141 2 2 2 2 2 2 12

142 4 4 4 4 4 4 24

143 3 4 4 2 3 3 19

144 3 3 4 4 4 4 22

145 3 3 3 2 3 3 17

146 2 2 2 2 2 2 12

147 3 4 4 2 3 4 20

Page 168: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

151

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TEKNOLOGI

SISTEM PERPAJAKAN

NO. TSP1 TSP2 TSP3 TSP4 TTSP

1 4 3 3 3 13

2 4 2 2 2 10

3 4 4 4 4 16

4 4 4 4 4 16

5 2 2 3 3 10

6 4 4 5 4 17

7 5 5 5 5 20

8 1 2 1 2 6

9 4 4 3 3 14

10 3 3 4 4 14

11 4 4 2 3 13

12 4 3 3 3 13

13 2 2 3 2 9

14 4 4 4 4 16

15 4 4 4 4 16

16 4 4 4 4 16

17 4 3 2 2 11

18 3 4 2 3 12

19 4 2 4 4 14

20 4 4 4 4 16

21 4 4 4 4 16

22 4 4 4 4 16

23 5 2 2 3 12

24 4 4 4 4 16

25 4 4 4 4 16

26 4 2 2 2 10

27 4 4 4 4 16

28 4 4 4 4 16

29 5 5 5 4 19

30 5 3 3 3 14

31 4 4 4 4 16

32 4 4 3 4 15

33 4 3 4 4 15

34 4 3 3 4 14

35 5 4 4 4 17

36 5 5 4 3 17

37 4 4 4 4 16

38 5 2 3 3 13

39 5 5 4 4 18

40 5 3 4 4 16

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 169: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

152

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TEKNOLOGI

SISTEM PERPAJAKAN (LANJUTAN)

NO. TSP1 TSP2 TSP3 TSP4 TTSP

41 4 3 3 3 13

42 5 4 4 4 17

43 4 4 4 4 16

44 5 5 5 5 20

45 4 3 2 3 12

46 2 3 3 4 12

47 3 3 4 3 13

48 3 3 3 3 12

49 5 4 4 5 18

50 4 4 4 4 16

51 5 4 4 3 16

52 1 4 4 1 10

53 4 4 4 4 16

54 4 4 4 4 16

55 4 5 3 5 17

56 3 3 3 3 12

57 3 2 3 2 10

58 4 4 4 4 16

59 5 4 4 4 17

60 5 3 2 2 12

61 4 3 3 3 13

62 4 2 2 2 10

63 3 2 2 2 9

64 4 4 4 4 16

65 4 5 4 5 18

66 4 4 4 4 16

67 4 3 4 3 14

68 4 4 4 4 16

69 5 3 4 3 15

70 5 4 3 3 15

71 4 4 4 4 16

72 4 4 4 4 16

73 2 2 2 2 8

74 3 3 4 3 13

75 4 4 4 4 16

76 4 4 4 4 16

77 5 5 5 5 20

78 4 4 4 4 16

79 3 3 3 3 12

80 3 3 3 3 12

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 170: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

153

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TEKNOLOGI

SISTEM PERPAJAKAN (LANJUTAN)

Bersambung ke halaman selanjutnya

NO. TSP1 TSP2 TSP3 TSP4 TTSP

81 4 3 3 3 13

82 4 4 4 4 16

83 4 2 3 3 12

84 5 3 4 4 16

85 4 2 2 2 10

86 4 4 4 4 16

87 4 4 4 3 15

88 4 2 3 3 12

89 4 3 2 4 13

90 4 4 4 4 16

91 4 3 2 4 13

92 3 3 3 3 12

93 4 4 3 4 15

94 3 3 3 3 12

95 4 4 4 4 16

96 4 4 4 4 16

97 4 4 4 4 16

98 4 3 2 4 13

99 3 4 3 3 13

100 2 2 2 3 9

101 4 3 4 4 15

102 3 4 4 3 14

103 4 4 4 2 14

104 4 4 3 4 15

105 3 4 3 3 13

106 2 4 4 4 14

107 2 4 4 4 14

108 4 4 3 4 15

109 2 2 2 2 8

110 3 3 3 3 12

111 4 3 3 3 13

112 4 4 4 4 16

113 4 4 4 4 16

114 4 3 3 3 13

115 4 3 3 3 13

116 3 3 3 3 12

117 4 4 4 4 16

118 4 4 4 4 16

119 4 3 3 3 13

120 4 3 2 4 13

Page 171: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

154

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TEKNOLOGI

SISTEM PERPAJAKAN (LANJUTAN)

NO. TSP1 TSP2 TSP3 TSP4 TTSP

121 5 2 3 4 14

122 5 4 4 4 17

123 4 4 4 4 16

124 4 3 2 3 12

125 3 3 3 3 12

126 4 4 4 4 16

127 4 4 4 4 16

128 4 3 4 4 15

129 4 5 4 5 18

130 4 2 3 3 12

131 3 2 2 3 10

132 4 4 4 4 16

133 4 3 3 3 13

134 3 3 3 3 12

135 4 3 4 3 14

136 4 4 3 4 15

137 5 4 4 4 17

138 4 2 3 3 12

139 4 4 4 4 16

140 4 4 4 4 16

141 4 4 4 4 16

142 5 4 3 3 15

143 3 3 3 3 12

144 4 4 4 4 16

145 4 2 2 2 10

146 3 3 3 3 12

147 4 4 4 4 16

Page 172: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

155

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX MORALE

NO. TM1 TM2 TM3 TM4 TM5 TM6 TM7 TM8 TM9 TM10 TM11 TM12 TM13 TM14 TTM

1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 5 5 5 5 58

2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 48

3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 53

4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 59

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 45

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

7 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 56

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 44

9 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 2 2 4 4 47

10 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 51

11 4 4 1 4 1 1 1 2 1 1 4 2 4 4 34

12 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 52

13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

14 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

15 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 46

16 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

17 4 2 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 46

18 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 51

19 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 56

20 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 55

21 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 55

22 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 48

23 4 4 4 4 3 4 4 3 3 5 5 5 5 5 58

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 173: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

156

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX MORALE (LANJUTAN)

NO. TM1 TM2 TM3 TM4 TM5 TM6 TM7 TM8 TM9 TM10 TM11 TM12 TM13 TM14 TTM

24 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 3 54

25 3 4 3 3 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 53

26 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 53

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

28 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 54

29 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 56

30 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 59

31 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 54

32 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47

33 4 4 4 5 3 4 5 3 3 5 4 4 4 5 57

34 2 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 5 5 49

35 3 3 3 4 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 53

36 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 59

37 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 5 5 53

38 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 61

39 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 4 5 5 63

40 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 3 5 4 57

41 4 4 5 5 3 5 4 4 4 5 4 3 5 4 59

42 4 3 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 60

43 3 3 4 4 3 5 5 3 3 5 5 5 5 5 58

44 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 4 3 3 5 59

45 3 2 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 52

46 3 5 4 5 2 3 3 4 5 3 4 4 3 4 52

47 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 50

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 174: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

157

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX MORALE (LANJUTAN)

NO. TM1 TM2 TM3 TM4 TM5 TM6 TM7 TM8 TM9 TM10 TM11 TM12 TM13 TM14 TTM

48 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

49 3 4 3 4 1 3 2 4 3 4 4 3 4 4 46

50 4 5 4 2 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 54

51 2 2 1 1 5 5 2 2 3 2 4 4 5 4 42

52 4 3 2 4 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 51

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

54 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46

55 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 3 56

56 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 57

57 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 31

58 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 58

59 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 5 57

60 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 59

61 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 60

62 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 53

63 5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 3 4 4 3 59

64 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 63

65 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 52

66 2 2 3 3 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 31

67 3 3 3 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 4 53

68 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 61

69 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 53

70 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4 56

71 4 4 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 38

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 175: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

158

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX MORALE (LANJUTAN)

NO. TM1 TM2 TM3 TM4 TM5 TM6 TM7 TM8 TM9 TM10 TM11 TM12 TM13 TM14 TTM

72 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 53

73 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 48

74 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 40

75 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 50

76 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 54

77 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 5 5 5 51

78 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 4 5 5 5 63

79 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 52

80 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 59

81 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 51

82 4 4 4 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 60

83 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 52

84 4 4 3 4 2 2 3 4 3 5 5 4 4 5 52

85 4 4 3 5 3 3 3 5 5 3 3 4 4 4 53

86 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 63

87 5 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 56

88 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 3 5 5 59

89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 48

91 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 49

92 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 45

93 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 46

94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 5 5 55

95 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 5 5 53

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 176: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

159

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX MORALE (LANJUTAN)

NO. TM1 TM2 TM3 TM4 TM5 TM6 TM7 TM8 TM9 TM10 TM11 TM12 TM13 TM14 TTM

96 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 49

97 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 52

98 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 46

99 3 4 4 3 4 3 4 5 5 3 5 5 5 5 58

100 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 48

101 4 4 3 4 2 3 4 3 3 2 1 1 1 1 36

102 4 4 4 3 1 3 4 3 3 3 2 2 3 2 41

103 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 50

104 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 50

105 3 4 4 3 4 3 4 5 5 3 4 4 3 4 53

106 3 4 4 4 2 4 4 3 2 2 2 3 4 3 44

107 2 3 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 31

108 3 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 57

109 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 5 51

110 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 51

111 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 61

112 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 63

113 4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 57

114 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 5 56

115 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 58

116 4 4 4 4 3 3 3 5 4 3 3 5 4 5 54

117 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 59

118 4 4 5 4 2 3 3 5 4 2 4 4 4 4 52

119 3 4 3 4 3 3 3 4 5 3 3 4 5 5 52

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 177: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

160

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX MORALE (LANJUTAN)

NO. TM1 TM2 TM3 TM4 TM5 TM6 TM7 TM8 TM9 TM10 TM11 TM12 TM13 TM14 TTM

120 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 49

121 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 4 4 3 5 60

122 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 52

123 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 49

124 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 56

125 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 51

126 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47

127 4 4 4 3 3 3 3 5 3 3 3 4 3 3 48

128 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 47

129 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 52

130 5 5 5 5 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 53

131 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 3 5 61

132 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 46

133 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 52

134 4 4 3 3 3 3 5 5 3 3 4 4 4 4 52

135 4 4 4 5 3 3 5 4 3 4 5 5 5 5 59

136 4 4 4 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 52

137 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 55

138 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 54

139 3 4 4 3 2 3 5 5 4 3 3 3 4 4 50

140 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65

141 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

142 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 60

143 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 52

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 178: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

161

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX MORALE (LANJUTAN)

NO. TM1 TM2 TM3 TM4 TM5 TM6 TM7 TM8 TM9 TM10 TM11 TM12 TM13 TM14 TTM

144 4 4 4 5 2 4 4 3 4 4 4 5 5 5 57

145 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 55

146 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 53

147 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 4 5 5 5 56

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION

Bersambung ke halaman selanjutnya

NO. TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 TTE

1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 20

2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24

3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 18

4 1 1 1 2 3 1 1 3 3 4 3 1 24

5 2 3 2 3 2 2 1 1 4 3 3 1 27

6 1 1 1 2 2 1 2 2 3 3 4 1 23

7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 15

9 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 1 28

10 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 16

11 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 1 35

12 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 15

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 15

14 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 28

15 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 18

Page 179: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

162

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION (LANJUTAN)

NO. TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 TTE

16 1 1 2 2 3 2 2 3 4 3 2 1 26

17 1 1 1 3 3 1 1 3 4 4 2 1 25

18 1 2 2 3 4 2 2 3 3 2 2 1 27

19 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 16

20 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 19

21 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 19

22 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 1 27

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

24 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 26

19 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 26

20 2 2 4 2 2 2 2 1 1 1 1 1 21

21 2 2 2 2 2 2 1 2 4 4 3 2 28

22 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 19

23 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 1 17

24 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 17

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 13

26 3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 3 1 30

27 1 1 2 1 1 1 1 1 4 4 4 1 22

28 2 2 1 1 1 1 1 1 4 3 3 1 21

29 1 1 1 3 3 1 1 3 4 4 2 1 25

30 1 2 2 3 4 2 2 3 3 2 2 1 27

31 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 16

32 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 19

33 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 19

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 180: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

163

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION (LANJUTAN)

NO. TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 TTE

34 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 1 27

35 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 23

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

37 1 1 1 1 2 1 1 2 3 2 1 1 17

38 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 23

39 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 2 1 17

40 1 1 3 2 2 2 1 2 3 3 2 1 23

41 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 16

42 1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 2 1 19

43 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 19

44 2 2 1 1 2 1 1 2 3 3 3 1 22

45 1 2 3 2 2 2 2 1 3 2 1 1 22

46 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 1 18

47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

48 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23

49 1 1 2 1 1 2 2 1 4 1 1 1 18

50 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 3 1 19

51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

52 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24

53 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 22

54 1 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 27

55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

56 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 24

57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 34

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 181: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

164

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION (LANJUTAN)

NO. TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 TTE

58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

59 1 2 3 3 1 1 2 2 2 3 3 1 24

60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 23

61 1 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 1 25

62 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 2 1 17

63 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 26

64 1 2 2 2 1 2 1 1 3 3 1 1 20

65 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 1 17

66 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 1 30

67 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 25

68 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 18

69 2 2 3 3 2 3 1 2 4 3 1 1 27

70 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 13

71 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 27

72 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 1 20

73 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 15

74 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 1 27

75 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

76 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 25

77 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 16

78 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 16

79 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24

80 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 1 1 16

81 1 2 2 2 1 1 1 3 3 3 3 2 24

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 182: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

165

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION (LANJUTAN)

NO. TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 TTE

82 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 15

83 2 1 1 1 2 1 1 1 4 4 3 2 23

84 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

85 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 18

86 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 16

87 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 25

88 2 2 1 3 2 1 2 3 1 1 1 1 20

89 1 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 1 22

90 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

91 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 25

92 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 15

93 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 15

94 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 16

95 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 18

96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

98 2 2 2 2 2 2 2 1 4 4 2 2 27

99 2 2 2 2 2 2 2 1 4 4 2 2 27

100 1 3 3 4 3 1 1 3 1 3 3 3 29

101 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 29

102 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 29

103 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 1 28

104 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 17

105 1 3 1 1 1 1 1 1 5 5 2 2 24

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 183: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

166

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION (LANJUTAN)

NO. TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 TTE

106 1 3 3 4 3 1 1 4 1 4 4 4 33

107 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 34

108 1 1 1 1 1 1 1 3 3 4 3 1 21

109 2 2 1 3 2 1 2 3 1 1 1 1 20

110 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

111 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 19

112 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 19

113 1 1 1 3 1 2 1 1 3 3 3 3 23

114 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 14

115 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

116 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

117 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

118 3 2 2 1 1 2 2 2 3 1 1 1 21

119 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 15

120 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 16

121 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 16

122 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 16

123 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 3 22

124 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 24

125 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 16

126 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

127 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 27

128 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 16

129 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 184: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

167

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION (LANJUTAN)

NO. TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 TTE

130 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

131 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24

132 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 13

133 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 24

134 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

135 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24

136 2 2 1 1 2 1 1 2 3 3 3 1 22

137 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 18

138 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

139 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 25

140 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 15

141 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 16

142 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 15

143 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 15

145 1 1 2 1 2 2 2 2 3 3 3 1 23

146 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 1 1 17

147 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

Page 185: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

168

LAMPIRAN 5

Output Hasil Pengujian Data

Page 186: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

169

Karakteriktik Profil Responden

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 90 61,2 61,2 61,2

Perempuan 57 38,8 38,8 100,0

Total 147 100,0 100,0

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Menikah 81 55,1 55,1 55,1

Belum

Menikah 66 44,9 44,9 100,0

Total 147 100,0 100,0

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 20-24 Tahun 22 15,0 15,0 15,0

25-35 Tahun 73 49,7 49,7 64,6

>35 Tahun 52 35,4 35,4 100,0

Total 147 100,0 100,0

Page 187: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

170

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid D3 19 12,9 12,9 12,9

S1 87 59,2 59,2 72,1

S2 13 8,8 8,8 81,0

Lainnya 28 19,0 19,0 100,0

Total 147 100,0 100,0

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Wiraswasta 34 23,1 23,1 23,1

Pegawai Swasta 76 51,7 51,7 74,8

PNS 8 5,4 5,4 80,3

Lainnya 29 19,7 19,7 100,0

Total 147 100,0 100,0

Page 188: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

171

HASIL UJI VALIDITAS KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA

KECURANGAN

Correlations

KTK1 KTK2 KTK3 KTK4 KTK5 T.KTK

KTK1 Pearson Correlation 1 ,395** ,374** ,367** ,226** ,697**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,006 ,000

N 147 147 147 147 147 147

KTK2 Pearson Correlation ,395** 1 ,647** ,423** ,492** ,795**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147

KTK3 Pearson Correlation ,374** ,647** 1 ,426** ,351** ,744**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147

KTK4 Pearson Correlation ,367** ,423** ,426** 1 ,294** ,705**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147

KTK5 Pearson Correlation ,226** ,492** ,351** ,294** 1 ,654**

Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147

T.KTK Pearson Correlation ,697** ,795** ,744** ,705** ,654** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 189: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

172

HASIL UJI VALIDITAS KEADILAN PAJAK

Correlations

KEAD1 KEAD2 KEAD3 KEAD4 KEAD5 KEAD6 KEAD7 T.KEAD

KEAD1 Pearson

Correlation 1 ,483** ,434** ,145 ,310** ,187* ,351** ,600**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,079 ,000 ,023 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147

KEAD2 Pearson

Correlation ,483** 1 ,548** ,398** ,531** ,370** ,208* ,741**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,011 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147

KEAD3 Pearson

Correlation ,434** ,548** 1 ,434** ,449** ,245** ,336** ,697**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147

KEAD4 Pearson

Correlation ,145 ,398** ,434** 1 ,606** ,402** ,284** ,664**

Sig. (2-

tailed) ,079 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147

KEAD5 Pearson

Correlation ,310** ,531** ,449** ,606** 1 ,550** ,397** ,792**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147

KEAD6 Pearson

Correlation ,187* ,370** ,245** ,402** ,550** 1 ,508** ,707**

Sig. (2-

tailed) ,023 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147

KEAD7 Pearson

Correlation ,351** ,208* ,336** ,284** ,397** ,508** 1 ,625**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,011 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147

T.KEAD Pearson

Correlation ,600** ,741** ,697** ,664** ,792** ,707** ,625** 1

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 190: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

173

HASIL UJI VALIDITAS KETEPATAN PENGALOKASIAN PAJAK

Correlations

KPP1 KPP2 KPP3 KPP4 KPP5 KPP6 T.KPP

KPP1 Pearson Correlation 1 ,659** ,623** ,473** ,592** ,536** ,825**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147

KPP2 Pearson Correlation ,659** 1 ,546** ,574** ,592** ,431** ,803**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147

KPP3 Pearson Correlation ,623** ,546** 1 ,436** ,511** ,501** ,786**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147

KPP4 Pearson Correlation ,473** ,574** ,436** 1 ,560** ,429** ,731**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147

KPP5 Pearson Correlation ,592** ,592** ,511** ,560** 1 ,755** ,831**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147

KPP6 Pearson Correlation ,536** ,431** ,501** ,429** ,755** 1 ,756**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147

T.KPP Pearson Correlation ,825** ,803** ,786** ,731** ,831** ,756** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 191: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

174

HASIL UJI VALIDITAS TEKNOLOGI SISTEM PERPAJAKAN

Correlations

TSP1 TSP2 TSP3 TSP4 T.TSP

TSP1 Pearson Correlation 1 ,344** ,332** ,424** ,656**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147

TSP2 Pearson Correlation ,344** 1 ,690** ,670** ,850**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147

TSP3 Pearson Correlation ,332** ,690** 1 ,641** ,835**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147

TSP4 Pearson Correlation ,424** ,670** ,641** 1 ,852**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147

T.TSP Pearson Correlation ,656** ,850** ,835** ,852** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 192: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

175

HASIL UJI VALIDITAS TAX MORALE

Correlations

TM1 TM2 TM3 TM4 TM5 TM6 TM7 TM8 TM9 TM10 TM11 TM12 TM13 TM14 T.TM

TM1 Pearson Correlation 1 ,615** ,518** ,443** ,179* ,089 ,129 ,314** ,237** ,343** ,168* ,238** ,106 ,231** ,521**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,030 ,281 ,118 ,000 ,004 ,000 ,041 ,004 ,199 ,005 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM2 Pearson Correlation ,615** 1 ,618** ,343** ,077 ,048 ,089 ,394** ,306** ,340** ,137 ,230** ,144 ,269** ,524**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,353 ,565 ,285 ,000 ,000 ,000 ,098 ,005 ,083 ,001 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM3 Pearson Correlation ,518** ,618** 1 ,469** ,191* ,197* ,227** ,314** ,310** ,286** ,101 ,219** ,093 ,199* ,544**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,021 ,017 ,006 ,000 ,000 ,000 ,223 ,008 ,264 ,016 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM4 Pearson Correlation ,443** ,343** ,469** 1 ,179* ,214** ,238** ,253** ,311** ,354** ,167* ,208* ,246** ,306** ,553**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,030 ,009 ,004 ,002 ,000 ,000 ,043 ,011 ,003 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM5 Pearson Correlation ,179* ,077 ,191* ,179* 1 ,445** ,298** ,179* ,317** ,258** ,203* ,312** ,233** ,259** ,501**

Sig. (2-tailed) ,030 ,353 ,021 ,030 ,000 ,000 ,030 ,000 ,002 ,014 ,000 ,004 ,002 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM6 Pearson Correlation ,089 ,048 ,197* ,214** ,445** 1 ,629** ,284** ,442** ,338** ,155 ,269** ,355** ,275** ,577**

Sig. (2-tailed) ,281 ,565 ,017 ,009 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,061 ,001 ,000 ,001 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM7 Pearson Correlation ,129 ,089 ,227** ,238** ,298** ,629** 1 ,377** ,427** ,345** ,190* ,269** ,244** ,184* ,561**

Sig. (2-tailed) ,118 ,285 ,006 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,021 ,001 ,003 ,025 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM8 Pearson Correlation ,314** ,394** ,314** ,253** ,179* ,284** ,377** 1 ,736** ,317** ,217** ,271** ,225** ,308** ,627**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,030 ,000 ,000 ,000 ,000 ,008 ,001 ,006 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

Page 193: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

176

TM9 Pearson Correlation ,237** ,306** ,310** ,311** ,317** ,442** ,427** ,736** 1 ,409** ,193* ,290** ,270** ,337** ,680**

Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,019 ,000 ,001 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM10 Pearson Correlation ,343** ,340** ,286** ,354** ,258** ,338** ,345** ,317** ,409** 1 ,339** ,292** ,354** ,393** ,651**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM11 Pearson Correlation ,168* ,137 ,101 ,167* ,203* ,155 ,190* ,217** ,193* ,339** 1 ,665** ,479** ,519** ,561**

Sig. (2-tailed) ,041 ,098 ,223 ,043 ,014 ,061 ,021 ,008 ,019 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM12 Pearson Correlation ,238** ,230** ,219** ,208* ,312** ,269** ,269** ,271** ,290** ,292** ,665** 1 ,599** ,650** ,677**

Sig. (2-tailed) ,004 ,005 ,008 ,011 ,000 ,001 ,001 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM13 Pearson Correlation ,106 ,144 ,093 ,246** ,233** ,355** ,244** ,225** ,270** ,354** ,479** ,599** 1 ,729** ,629**

Sig. (2-tailed) ,199 ,083 ,264 ,003 ,004 ,000 ,003 ,006 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TM14 Pearson Correlation ,231** ,269** ,199* ,306** ,259** ,275** ,184* ,308** ,337** ,393** ,519** ,650** ,729** 1 ,697**

Sig. (2-tailed) ,005 ,001 ,016 ,000 ,002 ,001 ,025 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

T.TM Pearson Correlation ,521** ,524** ,544** ,553** ,501** ,577** ,561** ,627** ,680** ,651** ,561** ,677** ,629** ,697** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 194: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

177

HASIL UJI VALIDITAS TAX EVASION

Correlations

TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 T.TE

TE1 Pearson Correlation 1 ,581** ,388** ,334** ,364** ,474** ,442** ,331** ,191* ,142 ,190* ,103 ,540**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,021 ,087 ,021 ,213 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TE2 Pearson Correlation ,581** 1 ,623** ,585** ,457** ,537** ,473** ,528** ,156 ,248** ,306** ,301** ,700**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,059 ,002 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TE3 Pearson Correlation ,388** ,623** 1 ,693** ,575** ,741** ,605** ,496** ,171* ,228** ,235** ,225** ,715**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,038 ,006 ,004 ,006 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TE4 Pearson Correlation ,334** ,585** ,693** 1 ,726** ,565** ,527** ,634** ,090 ,225** ,237** ,348** ,715**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,277 ,006 ,004 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TE5 Pearson Correlation ,364** ,457** ,575** ,726** 1 ,573** ,591** ,718** ,164* ,263** ,263** ,183* ,715**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,047 ,001 ,001 ,027 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TE6 Pearson Correlation ,474** ,537** ,741** ,565** ,573** 1 ,725** ,420** ,282** ,182* ,151 ,120 ,683**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,028 ,068 ,149 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TE7 Pearson Correlation ,442** ,473** ,605** ,527** ,591** ,725** 1 ,537** ,174* ,141 ,233** ,125 ,651**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,035 ,089 ,005 ,132 ,000

Page 195: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

178

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TE8 Pearson Correlation ,331** ,528** ,496** ,634** ,718** ,420** ,537** 1 ,125 ,291** ,412** ,315** ,717**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,133 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TE9 Pearson Correlation ,191* ,156 ,171* ,090 ,164* ,282** ,174* ,125 1 ,728** ,466** ,094 ,569**

Sig. (2-tailed) ,021 ,059 ,038 ,277 ,047 ,001 ,035 ,133 ,000 ,000 ,258 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TE10 Pearson Correlation ,142 ,248** ,228** ,225** ,263** ,182* ,141 ,291** ,728** 1 ,677** ,262** ,666**

Sig. (2-tailed) ,087 ,002 ,006 ,006 ,001 ,028 ,089 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TE11 Pearson Correlation ,190* ,306** ,235** ,237** ,263** ,151 ,233** ,412** ,466** ,677** 1 ,314** ,645**

Sig. (2-tailed) ,021 ,000 ,004 ,004 ,001 ,068 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

TE12 Pearson Correlation ,103 ,301** ,225** ,348** ,183* ,120 ,125 ,315** ,094 ,262** ,314** 1 ,419**

Sig. (2-tailed) ,213 ,000 ,006 ,000 ,027 ,149 ,132 ,000 ,258 ,001 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

T.TE Pearson Correlation ,540** ,700** ,715** ,715** ,715** ,683** ,651** ,717** ,569** ,666** ,645** ,419** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147 147

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 196: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

179

HASIL UJI RELIABILITAS KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA

KECURANGAN

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 147 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 147 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

,751 ,769 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KTK1 3,7347 ,96746 147

KTK2 4,0408 ,69121 147

KTK3 3,9728 ,66152 147

KTK4 3,7687 ,82817 147

KTK5 4,2109 ,82122 147

Inter-Item Correlation Matrix

KTK1 KTK2 KTK3 KTK4 KTK5

KTK1 1,000 ,395 ,374 ,367 ,226

KTK2 ,395 1,000 ,647 ,423 ,492

KTK3 ,374 ,647 1,000 ,426 ,351

KTK4 ,367 ,423 ,426 1,000 ,294

KTK5 ,226 ,492 ,351 ,294 1,000

Page 197: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

180

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KTK1 15,9932 5,157 ,445 ,217 ,745

KTK2 15,6871 5,408 ,673 ,524 ,659

KTK3 15,7551 5,693 ,608 ,455 ,684

KTK4 15,9592 5,423 ,503 ,261 ,712

KTK5 15,5170 5,676 ,434 ,251 ,737

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

19,7279 8,049 2,83703 5

HASIL UJI RELIABILITAS KEADILAN PAJAK

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 147 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 147 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

,810 ,817 7

Page 198: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

181

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KEAD1 3,7755 ,87426 147

KEAD2 3,7687 ,91463 147

KEAD3 3,9932 ,78946 147

KEAD4 3,8912 ,77750 147

KEAD5 3,7619 ,78804 147

KEAD6 3,3469 1,10821 147

KEAD7 3,8231 ,71864 147

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KEAD1 22,5850 13,450 ,436 ,349 ,805

KEAD2 22,5918 12,257 ,612 ,493 ,773

KEAD3 22,3673 13,097 ,576 ,425 ,781

KEAD4 22,4694 13,360 ,536 ,422 ,788

KEAD5 22,5986 12,488 ,701 ,551 ,761

KEAD6 23,0136 11,781 ,526 ,437 ,796

KEAD7 22,5374 13,826 ,500 ,378 ,794

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

26,3605 17,013 4,12468 7

Inter-Item Correlation Matrix

KEAD1 KEAD2 KEAD3 KEAD4 KEAD5 KEAD6 KEAD7

KEAD1 1,000 ,483 ,434 ,145 ,310 ,187 ,351

KEAD2 ,483 1,000 ,548 ,398 ,531 ,370 ,208

KEAD3 ,434 ,548 1,000 ,434 ,449 ,245 ,336

KEAD4 ,145 ,398 ,434 1,000 ,606 ,402 ,284

KEAD5 ,310 ,531 ,449 ,606 1,000 ,550 ,397

KEAD6 ,187 ,370 ,245 ,402 ,550 1,000 ,508

KEAD7 ,351 ,208 ,336 ,284 ,397 ,508 1,000

Page 199: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

182

HASIL UJI RELIABILITAS KETEPATAN PENGALOKASIAN PAJAK

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

,875 ,879 6

Inter-Item Correlation Matrix

KPP1 KPP2 KPP3 KPP4 KPP5 KPP6

KPP1 1,000 ,659 ,623 ,473 ,592 ,536

KPP2 ,659 1,000 ,546 ,574 ,592 ,431

KPP3 ,623 ,546 1,000 ,436 ,511 ,501

KPP4 ,473 ,574 ,436 1,000 ,560 ,429

KPP5 ,592 ,592 ,511 ,560 1,000 ,755

KPP6 ,536 ,431 ,501 ,429 ,755 1,000

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 147 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 147 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KPP1 2,9456 ,97068 147

KPP2 2,7143 ,92899 147

KPP3 2,9932 1,14375 147

KPP4 2,4830 ,95339 147

KPP5 2,8231 ,84156 147

KPP6 2,9116 ,85948 147

Page 200: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

183

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KPP1 13,9252 13,933 ,732 ,570 ,844

KPP2 14,1565 14,338 ,708 ,562 ,848

KPP3 13,8776 13,410 ,652 ,456 ,862

KPP4 14,3878 14,828 ,605 ,410 ,866

KPP5 14,0476 14,607 ,756 ,679 ,843

KPP6 13,9592 15,081 ,654 ,600 ,858

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

16,8707 20,182 4,49242 6

HASIL UJI RELIABILITAS TEKNOLOGI SISTEM PERPAJAKAN

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 147 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 147 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

,810 ,811 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

TSP1 3,8571 ,79381 147

TSP2 3,4626 ,82156 147

TSP3 3,4218 ,80175 147

TSP4 3,4966 ,76188 147

Page 201: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

184

Inter-Item Correlation Matrix

TSP1 TSP2 TSP3 TSP4

TSP1 1,000 ,344 ,332 ,424

TSP2 ,344 1,000 ,690 ,670

TSP3 ,332 ,690 1,000 ,641

TSP4 ,424 ,670 ,641 1,000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

TSP1 10,3810 4,429 ,414 ,188 ,857

TSP2 10,7755 3,573 ,707 ,565 ,722

TSP3 10,8163 3,685 ,687 ,535 ,733

TSP4 10,7415 3,727 ,726 ,540 ,716

HASIL UJI RELIABILITAS TAX MORALE

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 147 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 147 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

,860 ,859 14

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

14,2381 6,443 2,53829 4

Page 202: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

185

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

TM1 3,7959 ,59609 147

TM2 3,8639 ,61532 147

TM3 3,7483 ,72000 147

TM4 3,9524 ,71513 147

TM5 3,0680 ,77336 147

TM6 3,6599 ,74481 147

TM7 3,7415 ,73175 147

TM8 3,9456 ,81747 147

TM9 3,8367 ,82794 147

TM10 3,7415 ,84471 147

TM11 3,6871 ,79211 147

TM12 3,7007 ,82275 147

TM13 3,9116 ,79317 147

TM14 3,9592 ,83484 147

Inter-Item Correlation Matrix

TM1 TM2 TM3 TM4 TM5 TM6 TM7 TM8 TM9 TM10 TM11 TM12 TM13 TM14

TM1 1,000 ,615 ,518 ,443 ,179 ,089 ,129 ,314 ,237 ,343 ,168 ,238 ,106 ,231

TM2 ,615 1,000 ,618 ,343 ,077 ,048 ,089 ,394 ,306 ,340 ,137 ,230 ,144 ,269

TM3 ,518 ,618 1,000 ,469 ,191 ,197 ,227 ,314 ,310 ,286 ,101 ,219 ,093 ,199

TM4 ,443 ,343 ,469 1,000 ,179 ,214 ,238 ,253 ,311 ,354 ,167 ,208 ,246 ,306

TM5 ,179 ,077 ,191 ,179 1,000 ,445 ,298 ,179 ,317 ,258 ,203 ,312 ,233 ,259

TM6 ,089 ,048 ,197 ,214 ,445 1,000 ,629 ,284 ,442 ,338 ,155 ,269 ,355 ,275

TM7 ,129 ,089 ,227 ,238 ,298 ,629 1,000 ,377 ,427 ,345 ,190 ,269 ,244 ,184

TM8 ,314 ,394 ,314 ,253 ,179 ,284 ,377 1,000 ,736 ,317 ,217 ,271 ,225 ,308

TM9 ,237 ,306 ,310 ,311 ,317 ,442 ,427 ,736 1,000 ,409 ,193 ,290 ,270 ,337

TM10 ,343 ,340 ,286 ,354 ,258 ,338 ,345 ,317 ,409 1,000 ,339 ,292 ,354 ,393

TM11 ,168 ,137 ,101 ,167 ,203 ,155 ,190 ,217 ,193 ,339 1,000 ,665 ,479 ,519

TM12 ,238 ,230 ,219 ,208 ,312 ,269 ,269 ,271 ,290 ,292 ,665 1,000 ,599 ,650

TM13 ,106 ,144 ,093 ,246 ,233 ,355 ,244 ,225 ,270 ,354 ,479 ,599 1,000 ,729

TM14 ,231 ,269 ,199 ,306 ,259 ,275 ,184 ,308 ,337 ,393 ,519 ,650 ,729 1,000

Page 203: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

186

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

TM1 48,8163 36,808 ,448 ,478 ,854

TM2 48,7483 36,683 ,448 ,562 ,854

TM3 48,8639 35,940 ,457 ,498 ,853

TM4 48,6599 35,884 ,468 ,350 ,853

TM5 49,5442 36,072 ,402 ,273 ,857

TM6 48,9524 35,498 ,490 ,530 ,852

TM7 48,8707 35,716 ,475 ,474 ,852

TM8 48,6667 34,553 ,539 ,600 ,849

TM9 48,7755 33,929 ,600 ,634 ,845

TM10 48,8707 34,127 ,564 ,375 ,847

TM11 48,9252 35,385 ,466 ,490 ,853

TM12 48,9116 33,999 ,597 ,621 ,845

TM13 48,7007 34,691 ,544 ,600 ,848

TM14 48,6531 33,708 ,619 ,642 ,844

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

52,6122 40,403 6,35637 14

HASIL UJI RELIABILITAS TAX EVASION

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 147 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 147 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

,858 ,877 12

Page 204: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

187

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

TE1 1,3741 ,61053 147

TE2 1,5102 ,65551 147

TE3 1,5578 ,67367 147

TE4 1,6122 ,71624 147

TE5 1,6190 ,67574 147

TE6 1,4490 ,55126 147

TE7 1,4014 ,50558 147

TE8 1,6190 ,74331 147

TE9 2,4150 1,12775 147

TE10 2,3537 1,07144 147

TE11 1,9388 ,90829 147

TE12 1,2517 ,55940 147

Inter-Item Correlation Matrix

TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12

TE1 1,000 ,581 ,388 ,334 ,364 ,474 ,442 ,331 ,191 ,142 ,190 ,103

TE2 ,581 1,000 ,623 ,585 ,457 ,537 ,473 ,528 ,156 ,248 ,306 ,301

TE3 ,388 ,623 1,000 ,693 ,575 ,741 ,605 ,496 ,171 ,228 ,235 ,225

TE4 ,334 ,585 ,693 1,000 ,726 ,565 ,527 ,634 ,090 ,225 ,237 ,348

TE5 ,364 ,457 ,575 ,726 1,000 ,573 ,591 ,718 ,164 ,263 ,263 ,183

TE6 ,474 ,537 ,741 ,565 ,573 1,000 ,725 ,420 ,282 ,182 ,151 ,120

TE7 ,442 ,473 ,605 ,527 ,591 ,725 1,000 ,537 ,174 ,141 ,233 ,125

TE8 ,331 ,528 ,496 ,634 ,718 ,420 ,537 1,000 ,125 ,291 ,412 ,315

TE9 ,191 ,156 ,171 ,090 ,164 ,282 ,174 ,125 1,000 ,728 ,466 ,094

TE1

0 ,142 ,248 ,228 ,225 ,263 ,182 ,141 ,291 ,728 1,000 ,677 ,262

TE1

1 ,190 ,306 ,235 ,237 ,263 ,151 ,233 ,412 ,466 ,677 1,000 ,314

TE1

2 ,103 ,301 ,225 ,348 ,183 ,120 ,125 ,315 ,094 ,262 ,314 1,000

Page 205: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

188

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

TE1 18,7279 28,884 ,457 ,412 ,852

TE2 18,5918 27,476 ,633 ,598 ,841

TE3 18,5442 27,236 ,649 ,689 ,840

TE4 18,4898 26,950 ,645 ,692 ,839

TE5 18,4830 27,224 ,649 ,694 ,840

TE6 18,6531 28,283 ,626 ,725 ,844

TE7 18,7007 28,773 ,595 ,614 ,846

TE8 18,4830 26,758 ,643 ,640 ,839

TE9 17,6871 26,244 ,410 ,606 ,864

TE10 17,7483 25,299 ,539 ,705 ,850

TE11 18,1633 26,425 ,536 ,541 ,847

TE12 18,8503 29,909 ,333 ,230 ,858

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

20,1020 32,257 5,67949 12

Page 206: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

189

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficient Correlationsa

Model T.TM T.TSP T.KPP T.KTK T.KEAD

1 Correlations T.TM 1,000 -,141 -,122 -,244 -,275

T.TSP -,141 1,000 -,107 ,128 -,115

T.KPP -,122 -,107 1,000 -,075 -,029

T.KTK -,244 ,128 -,075 1,000 -,379

T.KEA

D -,275 -,115 -,029 -,379 1,000

Covariances T.TM ,006 -,002 -,001 -,003 -,003

T.TSP -,002 ,030 -,002 ,004 -,002

T.KPP -,001 -,002 ,010 -,001 ,000

T.KTK -,003 ,004 -,001 ,032 -,008

T.KEA

D -,003 -,002 ,000 -,008 ,016

a. Dependent Variable: T.TE

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 44,109 4,433 9,950 ,000

T.KTK -,377 ,178 -,188 -2,114 ,036 ,707 1,415

T.KEAD -,262 ,125 -,190 -2,099 ,038 ,684 1,461

T.KPP -,016 ,098 -,013 -,164 ,870 ,938 1,066

T.TSP -,026 ,173 -,012 -,150 ,881 ,936 1,068

T.TM -,172 ,078 -,192 -2,191 ,030 ,731 1,369

a. Dependent Variable: T.TE

Page 207: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

190

2. HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 71

Normal Parametersa,b Mean 2.0520

Std. Deviation .58113

Most Extreme Differences Absolute .124

Positive .075

Negative -.124

Kolmogorov-Smirnov Z 1.041

Asymp. Sig. (2-tailed) .228

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 208: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

191

3. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 9,146 2,117 4,321 ,000

KTK -,106 ,085 -,122 -1,249 ,214

KEAD ,067 ,060 ,111 1,117 ,266

KPP -,041 ,047 -,074 -,869 ,386

TSP -,142 ,083 -,146 -1,715 ,088

TM -,033 ,038 -,084 -,870 ,386

a. Dependent Variable: AbsResi

Page 209: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

192

HASIL UJI REGRESI BERGANDA

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 T.TM, T.TSP,

T.KPP,

T.KTK,

T.KEADb

. Enter

a. Dependent Variable: T.TE

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,457a ,209 ,180 5,141

a. Predictors: (Constant), T.TM, T.TSP, T.KPP, T.KTK, T.KEAD

b. Dependent Variable: T.TE

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 982,226 5 196,445 7,431 ,000b

Residual 3727,243 141 26,434

Total 4709,469 146

a. Dependent Variable: T.TE

b. Predictors: (Constant), T.TM, T.TSP, T.KPP, T.KTK, T.KEAD

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 44,109 4,433 9,950 ,000

T.KTK -,377 ,178 -,188 -2,114 ,036

T.KEAD -,262 ,125 -,190 -2,099 ,038

T.KPP -,016 ,098 -,013 -,164 ,870

T.TSP -,026 ,173 -,012 -,150 ,881

T.TM -,172 ,078 -,192 -2,191 ,030

a. Dependent Variable: T.TE

Page 210: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

193

Page 211: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

194

Page 212: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

195

Page 213: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

196

Page 214: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

197

Page 215: PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33310/1/CUT HANI... · This study examines the influence of possibility of fraud detection,

198