fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/tri...

130
3tP ,6 /fty N/b--- ANAL1s1s EMPIRIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN (CR, QR, DER, ROE, NPM, TAT) DAN HARGA SAHAM (PER, PBV) ANTARA PERUSAHAAN YANG MELAICTJKAN STOCK SPLIT DENGAN PERUSAHAAN YANG TIDAK MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 - 2007) SKRIPSI Oleh: TRI JULIA WAN _._,. llarl ' ... .......................... \ .. ..... . . (Tii\ I) ' IL ' 1)'('/J\ "C No. 11 .. _.::; ................ _ ............. .. k.la•tlrllluolil : ._ ......................................... JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAI(ULTAS EKONOM][ DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H/2009M

Upload: ngodieu

Post on 06-May-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

3tP ,6 /fty N/b---ANAL1s1s EMPIRIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN

(CR, QR, DER, ROE, NPM, TAT) DAN HARGA SAHAM (PER, PBV)

ANTARA PERUSAHAAN YANG MELAICTJKAN STOCK SPLIT DENGAN PERUSAHAAN YANG TIDAK MELAKUKAN

STOCK SPLIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 - 2007)

SKRIP SI

Oleh:

TRI JULIA WAN

104os1ow~ • _._,. ~ llarl ' ... ~ .......................... \ .. ~ ..... ~

. . • (Tii\ • I)

' IL ' 1)'('/J\ ·:.;:"1'.:i~f ~')'j' "C No. ~ 11 .. _.::; ................ _ ............. ..

k.la•tlrllluolil : ._ ....................................... ..

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAI(UL TAS EKONOM][ DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1430H/2009M

Page 2: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

ANALISIS EMPIRIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN (CR, QR, DER, ROE, NPM, TAT)

DAN HARGA SAHAM (PER, PBV) ANTARA PERUSAHAAN YANG MELAI(UKAN STOCK SPLIT

DENGAN PERUSAHAAN YANG TIDAK l\llELAKUKAN STOCK SPLIT

(Studi Empiris Pada Perusahaan Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 - 2007) r·>--- .....,. • ._.

Skripsi LJIN SYAHID JAKAJlllTA

I PEl'l(PIJSTAK."'.,\N. UTAl'vlA j

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Saijana Ekonomi

Pembimbing I

NIP: 150 317 955

Oleh

TRI JULIA WAN NIM: 104081002556

Di Bawah Bimbingan

~ Indoyama Nasarudin, SE. MAB

NIP: 150 317 593

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1430H/2009M

Page 3: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Hari ini Senin Tanggal Dua Puluh Dua Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah

dilakukan Ujian Skripsi atas nama: Tri Juliawan, NIM: 104081002556 dengan judul

skripsi: "ANALISIS EMPIRIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN

(CR, QR, DER, ROE, NPM, TAT) DAN HARGA SAHAM (PER, PBV)

ANTARA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT

DENGAN PERUSAHAAN YANG TIDAK MELAKUKAN STOCK

SPLIT" (Studi Empiris Pada Perusahaan Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 -

2007). Memperhatikan penampilan tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini

sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Juni 2009

Tim Penguji Ujian Skripsi

~ Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Indoyama Nasarudin, SE. MAB

Sekretaris Ketua

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli

Page 4: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Hari ini Rabu Tanggal Tiga Puluh Satu Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama: Tri Juliawan, NIM: 104081002556 dengan

judul skripsi: "ANALISIS EMPIRIS PERBEDAAN KINERJA

KEUANGAN (CR, QR, DER, ROE, NPM, TAT) DAN HARGA SAHAM

(PER, PBV) ANTARA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK

SPLIT DENGAN PERUSAHAAN YANG TIDAK MELAKUKAN

STOCK SPLIT" (Studi Empiris Pada Perusahaan Bursa Efek Indonesia Tahun

2006 - 2007). Memperhatikan penampilan tersebut selama ujian berlangsung, maka

skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana

Ekonomi pada Jurnsan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam

Negeri SyarifHidayatullah Jakmia.

Jakarta, 31 Desember 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

,;:: Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Indoyama Nasarudin, E. MAB

Sekretaris Ke tu a

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS PengujiAhli

Page 5: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Nama lengkap Tempat taggal lahir Jenis kelamin Kebangsaan Ag am a Ala.mat

Telp

Pendidikan Formal:

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

: Tri Juliawan : Bekasi, 03 Juli 1985 : Laki-Laki : Indonesia : Islam : Jl. H. Basyar Raya RT. 001 RW.003 No.22 Jaticempaka, Pondok Gede, Bekasi Jawa Barat 17411 : 021 84997327, HP: 021 97333161

~ SDN W aringin Indah (1997) :>- SLTPN 17 Bekasi (2000) >- SMK Kemala Bhayangkari I (2003) >- UIN SyarifHidayatullah Jakarta FEIS Jur.Manajemen (2009)

Pendidikan Informal :>- Kursus Bahasa Inggris Basic Grammar dan Basic Speaking (sertifikat) >- Pelatihan Perpajakan, Pembicara : Ikatan Konsultan Pajak Indonesia Trainer :

Kantor Akuntan Publik Usman & Rekan (sertifikat) :>- Seminar Entrepreneurship, Nara Sumber : Dr. Jhon N Parlinggi (Presdir PT.

Karsa Mulindo Semesta), Dede Yusuf (Publik Figur & Pengusaha), H. Achmad Subianto (Dirut PT. TASPEN Indonesia) (sertifikat)

Page 6: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

ABSTRACT

The objectives of this research to examine a difference of operating performance

and stock price of companies that conducting stock split and not conducting stock split.

26 companies that sub divided into issuer and non issuers sample have chosen.

Analysis performed using mann-whitney test for test the difference. The result

show current ratio, quick ratio, leverage ratio, return on equity, net profit margin, total

asset turnover, price earning ratio and price to book value have no significant on the

difference. These show that liquidity performance, the solvability, profitability, the

activity, and the stock price of companies that conducting stock split are better than not

conducting stock split. So, this research unsupport the signaling hypothesis.

Keyword: financial performance, stock price, stock split, signaling hypothesis.

Page 7: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan kinerja keuangan

perusahaan dan harga saham antara perusahaan yang melakukan stock split dengan

perusahaan yang tidak melakukan stock split. Sampel yang dipilih adalah 26 perusahaan

baik yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split.

Penelitian ini menggunakan alat uji mann-whitney test untuk menguji perbedaan

tersebut. Hasil penelitian menunjukkan current ratio, quick ratio, leverage ratio, return

on equity, net profit margin, total asset turnover, price earning ratio dan price to book

value secara statistik tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Ini memntjukkan bahwa

tingkat Iikuiditas, tingkat solvabilitas, tingkat profitabilitas, tingkat aktivitas dan harga

saham perusahaan yang melakukan stock split tidak lebih baik dari perusahaan yang tidak

melakukan stock split. Jadi, penelitian ini tidak mendukung signaling hypothesis.

Kata kunci: kinerja keuangan, harga saham, pemecahan saham, signaling hypothesis.

Page 8: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT sang pencipta segalanya.

Dengan Kemurahan dan Kasih Sayang-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini. Tak lupa shalawat serta salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW

sangjunjungan yang telah membimbing kita hingga akhirat nanti.

Dengan do'a dan kerja keras akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini. Tak dapat dipungkiri pula dukungan dari orang di sekitar yang sangat

membantu penulis dalam menyelesaikan penyususan skripsi ini. Semoga jasa baik kalian

dibalas oleh Yang Maha Pencipta dengan beribu-ribu kebaikan. Ungkapan terima kasih

ini antara lain ditujukan kepada:

I. Kedua orang tua saya H.Abu Bakar (aim) dan Siti Marfu'ah, atas dukungan dan

do' a yang tiada hen tin ya.

2. Kakek dan Nenek yang kusayangi, H.Rohmatullah Amil dan Hj.Siti Maryam,

yang selalu mendoakan penulis setiap waktu.

3. Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku

pimpinan Fakultas dan dosen penguji ahli ujian komprehensif.

4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku pembimbing I dan Indo Yama Nasarudin,

SE, MAB selaku pembimbing II, yang telah banyak memberikan pengarahan dan

dengan rela meluangkan waktunya.

5. Seluruh dosen-dosen terima kasih atas ilmu yang telah di ajarkan dan karyawan

beserta staf FEIS terima lrnsih atas pelayanan j asa akademik.

6. Kakak yang saya sayangi Nur'aini dan Saifullah yang selalu memberikan

pengarahan serta nasehat dan motivasi saat beban terasa begitu hebat. Adik

tercinta Febri Susanto dan Yuli Agustiani yang selalu memacu semangat dalam

diri penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

7. Bibi Hayati dan Paman Burhanudin yang talc pernah lelah memberikan dukungan

moril dan selalu memberikan kasih sayangnya, dan Mumtaz sepupuku yang

gemuk, yang selalu menghibur penulis disaat merasakan kejenuhan. Bibi

Hamidah beserta suami dan anak-anaknya terima kasih atas segalanya.

Page 9: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

8. Rizki Apriyani dan lbunda, yang selalu mendo'akan dan memberikan semangat

kepada penulis sehingga selesainya penyusunan skripsi ini.

9. Bambang, Sukmaja dan Yuto terima kasih atas nasehat dan do'a-nya.

I 0. Purwo, Gelar, dan Isna, terima kasih atas bantuannya.

11. Teman-teman kelas Manajemen D angkatan 2004, terima kasih atas kebersamaan

dan kekompakannya.

12. Teman-teman dikantor, Efendi, Solihin, Antoni, Aqwa, Jonianto, terima kasih atas

masukannya.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan, terima kasih atas segala bantuannya,

semoga Tuhan membalas dengan beribu-ribu kebaikan. Amin.

Jakarta, 01 Juni 2009

Penulis

Page 10: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

DAFTARISI

Daftar Riwayat Hidup

Abstract

Abtrak

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

BABI

BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

A. Stock Split

I. Pengertian Stock Split

2. Jenis-Jenis Stock Split

3. Manfaat Stock Split

4. Dasar Teori Utama Stock Split

5. Pengaruh Stock Split pada Harga Saham

6. Pengaruh Stock Split pada Kine1ja Perusahaan

B. Laporan Keuangan

I. Kegunaan Laporan Keuangan

2. Pengguna Laporan Keuangan

C. Komponen Laporan Keuangan

11

Ill

IV

vi

viii

x

XI

1

10

11

13

16

17

18

19

20

21

21

22

24

Page 11: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

1. Neraca 24

2. Laporan Laba Rngi 25

3. Laporan Arns Kas 26

D. Rasio Keuangan 27

1. Rasio Likuiditas 28

2. Rasio Solvabilitas 29

3. Rasio Profitabilitas 30

4. Rasia Aktivitas 32

E. I-!arga Saharn 33

I. Price earning Ratio 34

2. Price to Book Value 35

F. Penelitian Dahulu yang Relevan 35

G. Kerangka Pemikiran 40

I-!. Hipotesis 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian 43

B. Metode Penentuan Sarnpel 43

C. Metode Pengumpulan Data 44

D. Metode Analisis 44

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengalahan Data dan Analisis Deskriftif 54

I. Rasia Likuiditas 55

2. Rasia Salvabilitas 62

3. Rasia Profitabilitas 66

4. RasiaAktivitas 74

5. Price Earning Ratio 78

6. Price to Book Value 80

B. Uji Mann-Whitney 84

Page 12: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

C. Interpretasi

BABV KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

B. Implikasi

DAFT AR PUST AKA

LAMP IRAN

93

99

100

102

105

Page 13: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Hal am an

4.1 Current Ratio (Stock Split) 55

4.2 Current Ratio (Tidak melakukan Stock Split) 57

4.3 Quick Ratio (Stock Split) 59

4.4 Quick Ratio (Tidak melakukan Stock Split) 61

4.5 Debt to Equity Ratio (Stock Split) 62

4.6 Debt to Equity Ratio (Tidak melaknkan Stock Split) 64

4.7 Return On Equity (Stock Split) 66

4.8 Return On Equity (Tidak melakukan Stock Split) 68

4.9 Net Profit Margin (Stock Split) 70

4.10 Net Profit Margin (Tidak melakukan Stock Split) 72

4.11 Total Asset Turnover (Stock Split) 74

4.12 Total Asset Turnover (Tidak melakukan Stock Split) 76

4.13 Price Earning Ratio (Stock Split) 78

4.14 Price Earing Ratio (Tidak melakukan Stock Split) 79

4.15 Price To Book Value (Stock Split) 80

4.16 Price To Book Value (l'idak melakukan Stock Split) 81

4.17 Rasio rata-rata 83

4.19 Output SPSS Mann Whitney Test CR (Likuiditas) 84

4.20 Output SPSS Mann Whitney Test QR (Likuiditas) 85

4.21 Output SPSS .Mann Whitney Test DER (Solvabilitas) 86

4.22 Output SPSS Mann Whitney Test ROE (Profitabilitas) 87

4.23 Output SPSS Mann Whitney Test NPM (Profitabilitas) 88

4.24 Output SPSS Mann Whitney Test TAT (Aktivitas) 89

4.25 Output SPSS Mann Whitney Test PER (Harga Saham) 90

4.26 Output SPSS lvfann Whitney Test PBV (Harga Saham) 91

4.27 Output SPSS Rata-rata Rasio (Mann Whitney Test) 92

Page 14: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Nomor

2.1

DAFTAR GAMBAR

Keterangan

Kerangka Pemikiran

Hal am an

40

Page 15: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Nomor

I

2

3

4

5

6

7

8

9

IO

11

12

13

DAFTAR LAMPIRAN

Keterangan

Daftar Perusahaan yang Melakukan Stock Split Tahun 2006

Daftar Perusahaan yang Melakukan Stock Split Tahun 2007

Daftar Perusahaan yang Tidak Melakukan Stock Split

Data SPSS Kine1ja Keuangan dan Harga Sahan1 (Stock Split)

Halaman

105

105

106

107

Data SPSS Kinerja Kuangan dan Harga Saham (Bukan Stock Split) I 08

Output SPSS Uji Mann-Whitney Current Ratio 109

Output SPSS Uji Mam1-Whitney Quick Ratio

Output SPSS Uji Maim-Whitney Debt to Equity Ratio

Output SPSS Uji Mann-Whitney Return On Equity

Output SPSS Uji Maim-Whitney Net Profit Margin

Output SPSS Uji Malli1-Whitney Total Asset Turnover

Output SPSS Uji Malli1-Whitney Price Earning Ratio

Output SPSS Uji Mann-Whitney Price to Book Value

110

111

112

113

114

115

116

Page 16: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

A. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Kebijakan manajemen dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar,

yaitu kebijakan investasi, kebijakan pembiayaan, dan kebijakan dividen, Van

Horne (1995) dalam Achmad Rifa'i dan Rudi Handoko (2005:149).

Perdagangan saham atau surat-surat berharga ( efek) di Bursa Efek,

informasi sangat dibutuhkan bagi para investor untuk mengetahui tentang

kondisi perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek sebagai emiten. Informasi

juga sangat berperan terhadap semua transaksi perdagangan yang terjadi di

pasar modal. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh investor dalam

memilih portofolio yang efisien dipengaruhi oleh informasi yang diperolehnya

dari perusahaan emiten. Aktivitas emiten yang terpampang dalam pengumuman

di pasar modal selalu diamati para investor. Berbagai infonnasi yang

dipublikasikan di pasar modal baik informasi yang mempengaruhi sebagian

perusahaan maupun memiliki pengaruh terhadap seluruh perusahaan yang ada

di pasar modal. Beberapa informasi atau fakta yang material yang terdapat di

pasar modal misainya adalah penggabungan usaha (merger), pengan1bilalihan

(acquisition), peleburan nsaha (consolidation), pemecahan saham (stock splits),

pembagian dividen saham (stock dividen), dan masih banyak lagi (lndah

Kurniawati, 2003:265).

Page 17: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Stock split adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan emiten

untuk menambah jumlah saham yang akan diperdagangkan dengan memecah

{split) nilai nominal sahamnya. Aktivitas tersebut biasanya dilakukan pada saat

harga saham dinilai terlalu tinggi sehingga akan mengurangi investor untuk

membelinya. Stock split terjadi karena adanya keinginan dari para emiten untuk

mempertahankan agar saham yang dimilikinya tetap berada dalam rentang

perdagangan yang optimal. Secara sederhana, stock split berarti memecah

selembar saham menjadi n lembar saham. Stock Split mengakibatkan

bertambabnya jumlah saham yang beredar tanpa transaksi jual beli yang

mengubah besamya modal. Harga per lembar saham barn setelah stock split

adalah l/n dari harga saham sebelumnya (Elok Sri Utami, 2007:1)

Para ahli menyebutkan stock split sebagai salah satu kosmetika saham,

dalam arti bahwa tindakan perusahaan tersebut merupakan upaya pemolesan

saham agar lebih menarik dimata investor sekalipun tidak meningkatkan

kemakmuran bagi investor. Tindakan stock split akan menimbulkan efek

fatamorgana bagi investor, yaitu investor seolah-olah menjadi lebih makmur

karena memegang saham dalam jumlah yang lebih banyak. Jadi stock split

sebenarnya merupakan tindakan perusahaan yang tidak memiliki nilai ekonomis

(Marwata, 2001: 150). Meskipun secara teoritis stock split tidak memiliki nilai

ekonomis, tetapi banyak terjadi peristiwa stock split di pasar modal. Hal ini

mengindikasikan bahwa stock split telah menjadi suatu alat yang penting dalam

praktek pasar modal. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika banyak

Page 18: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

penelitian yang dikembangkan untuk membahas tentang praktek stock split

dipasar modal (Elok Sri Utami, 2007:2).

Stock split merupakan suatu fenomena yang masih diperdebatkan dan

menjadi teka-teki dalam dunia ekonomi. Hal ini disebabkan karena stock split

merupakan suatu aktivitas perusahaan emiten yang tidak menambah nilai

ekonomis perusahaan atau tidak secara langsung mempengarnhi cash flow

perusahaan, tetapi banyak perusahaan yang melakukan aktivitas tersebut

(Brigham dan Gapenski 1994 dalam Beni Suhendra Winarso, 2005:209).

Walaupun stock split suatu aktivitas pernsahaan emiten yang tidak menambah

nilai ekonomis, namun aktivitas stock split mempengaruhi reaksi positif bagi

perdagangan saham di pasar modal. Abnormal return yang signifikan

merupakan bukti reaksi positif dari pengumuman tentang stock split. Secara

umum stock split hanya meningkatkan jumlah saham yang beredar sehingga

mempengaruhi perubahan harga saham, earnings, risiko, clan tingkat likuiditas

saham perusahaan emiten.

Aktivitas stock split sebaiknya perlu dipertimbangkan terlebih dahulu,

karena terdapat biaya yang ditimbulkan akibat melakukan stock split, selain itu

hanya perusahaan yang memiliki kinerja yang baik saja yang dapat menanggung

biaya tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Bre1111an Hughes

(1991) dalam Beni Suhendra Winarso (2005:210) yang menyatakan bahwa

stock split mengandung biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan yang

melakukan aktivitas stock split.

Page 19: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Stock split memberikan sinyal yang mahal (costly) terhadap informasi

manajer karena biaya transaksi saham tergantung pada besamya harga saham.

Biaya transaksi saham memiliki hubungan negatif dengan harga saham,

sehingga ha! ini menunjukkan bahwa hanya perusahaan yang memiliki prospek

masa depan yang bagus yang mampu menanggung biaya transaksi akibat

adanya stock split tersebut (Beni Suhendra Winarso, 2005:210). Pengumuman

tentang stock split memiliki pengaruh yang besar terhadap reaksi pasar, yaitu

dengan adanya sinyal positif bagi investor, karena hanya perusahaan yang

memiliki kinerja keuangan yang baik yang melakukan stock split.

Motivasi emiten melakukan stock split antara lain untuk meningkatkan

likuiditas perdagangan saham tersebut di Bursa. Dengan stock split harga saham

lebih terjangkau oleh investor sehingga diharapkan transaksi jual beli di pasar

saham lebih banyak terjadi atau perdagangan lebih likuid. Akibatnya

pennintaan saham cendenmg baik, saham lebih aktif diperdagangkan di Bursa,

dan harganya pun boleh jadi naik lebih tinggi.

Optimal berarti bahwa jika harga saham berada dalam kisaran tersebut,

ras10 harga atau laba dan juga nilai perusahaan akan dimaksimumkan. Jika

harga saham naik cukup tinggi, manajemen mungkin akan mengumumkan stock

split, sehingga menggandakan jumlah lembar saham yang beredar dan

menurunkan harga saham. Setiap pemegang saham akan memiliki lebih banyak

lembar saham, tetapi setiap lembarnya akan menjadi lebih kecil nilainya.

Kekayaan pemegang saham sesudah stock split sebenarnya sama sepe11i pada

Page 20: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

saat sebelum terjadi stock split. Namun jika harga saham bergerak baik diatas

harga per lembar saham sesudah stock split, kekayaan pemegang saham akan

menjadi lebih baik.

Block dan Hirt (1992) dalam Indah Retno Rahayu (2009:18)

menegaskan bahwa tujuan utama dilakukannya stock split adalah untuk

menempatkan saham dalam kisaran perdagangan yang lebih populer (populer

trading range), dimana melibatkan banyak pembeli. Dengan harga saham yang

terjangkau oleh investor, maka akan mendorong investor untuk melakukan

transaksi atas saham tersebut. Hal ini alcan menyebabkan sahan1 suatu

pemsahaan alcan kembali aktif dan likuid dengan semakin meningkatnya

transaksi pembelian atas saham tersebut, sehingga akan membantu perusahaan

selaku emiten dari ancaman delisting.

Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan stock split

seperti: (!) untuk mengatur harga saham perusahaan pada level investor

individual akan lebih tertarik untuk menginvestasikan dananya pada saham

tersebut, (2) perusahaan ingin menambah jumlah lembar saham yang ada

sehingga jumlah lembar saham yang diharapkan bertambah dan dapat membuka

peluang yang lebih besar bagi para investor yang ingin menanam dananya serta

akan membuat aktivitas volume perdagangan menjadi meningkat, (3)

memberikan sinyal pada investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai

kinerja perusahaan yang cukup bagus, ( 4) memberikan manfaat bagi para

Page 21: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

pemegang saham akan mendapat keuntungan setelah melakukan stock split

walaupun dalam keadaan pasar yang kurang bagus (Elok Sri Utami, 2007:2)

Beberapa studi empiris telah bernsaha untuk menjawab pertanyaan

tentang efek stock split atau stock dividend terhadap peningkatan nilai pasar

saham. Berikut ini adalah ikhtisar dari temuan-temuan tentang efek stock split

atau stock dividend terhadap peningkatan nilai pasar salmm: 1) secara rata-rata

harga saham akan naik tidak lama setelah perusalman mengumumkan stock

split, 2) kenaikan harga ini lebih merupakan akibat dari kenyataan bahwa

investor menganggap stock split sebagai isyarat laba dan dividen masa

mendatang yang lebih tinggi dari pada keinginan untuk memberlakukan stock

split semata, 3) jika suatu perusahaan mengumumkan suatu split, harga

sahamnya akan cenderung naik. Namun jika dalam waktu beberapa bulan

mendatang perusahaan tidak mengumumkan kenaikan laba atau kenaikan

dividen, maka harga sahamnya akan turun ke tingkat semula (Brigham, Houston

2006:71).

Hal ini didukung dengan adanya informasi dalam berita harian Koran

Tempo tanggal 22 Mei 2008 yang mengatakan bahwa PT. Perusahaan Gas

Negara Tbk (PON) berencana memecah nominal nilai saham (stock split)

dengan rasio 1 banding 5. Langkah ini bertujuan menjaga dan lebih

meningkatkan likuiditas saham perusahaan operator gas pelat merah. Rencana

pemecahan nominal saham itu akan menjadi salah satu agenda dalam Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 13 Juni 2008.

Page 22: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Dalam harian Tempo tanggal 22 Mei 2008, Analis PT BNI Securities

Norico Gaman, menilai rencana pemecahan nilai saham PGN sebagai sesuatu

yang menarik bagi investor retail. Dengan rasio 1 :5, saham PGN akan lebih

menarik investor retail. Tingginya harga saham PGN yang mencapai Rp.14.750

membuat saham PGN lebih dikuasai investor institusi. Dengan adanya rencana

itu, diharapkan saham PGN akan lebih terdistribusi tidak hanya dimiliki

investor institusi, tapi juga bisa dimiliki oleh investor retail. Norico

memprediksi saham PGN nanti bisa menyentuh angka Rp.35.000 per saham

(sebelum stock split), dengan syarat produksi gas nasional bisa ditingkatkan dan

harga gas domestik juga naik. Rencana pemecahan nilai saham akan membuka

peluang bagi investor spekulatif untuk masuk dalam kepemilikan saham PGN.

Dengan semakin murahnya saham PGN, maka investor yang masuk bisa jadi

tidak sesuai dengan karakteristik yang diinginkan. )! '

y11'

Signalling hypothesis, yang dikembangkan oleh FFJR (1969) dan juga

GMT (1984) berargumentasi bahwa pasar bereaksi positif terhadap pemecahan

saham, karena pasar berasumsi bahwa pemecahan saham merupakan sinyal

akan adanya perubahan income yang diharapkan dalam bentuk kenaikan

dividen, dan reaksi positif ini merupakan antisipasi pasar terhadap kenaikan

dividen (Achmad Rifa'I dan Rudi Handoko, 2005:151).

Berdasarkan signaling hypothesis, pengujian ini difokuskan untuk

menganalisis kondisi kine1:ja keuangan perusahaan yang melakukan suatu

c017Jorate action yakni stock split. Hal ini disebabkan dengan adanya suatu

Page 23: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

hipotesis yang menyebutkan bahwa stock split merupakan suatu bentuk

corporate action yang digunakan oleh perusahaan emiten untuk memberikan

sinyal yang baik kepada publik. Stock split memberikan sinyal yang baik bagi

( calon) investor karena adanya perusahaan yang memiliki kinerja yang bagus

saja yang dapat melakukan stock split. Stock split sebenarnya tidak menambah

nilai ekonomis bagi perusahaan tetapi justru menambah biaya bagi perusahaan

yang melakuknnya sepe1ii biaya penerbitan saham, biaya perijinan, dan lain

sebagainya (Grinblatt et al 1984 dalam Beni Suhendra Winarso, 2005:210).

Liquidity hypothesis, yaitu dengan pemecahan saham maka harga saham

akan lebih rendah, sehingga lebih banyak investor individual terdorong untuk

membeli saham dan diharapkan likuiditas saham tersebut meningkat (Achmad

Rifa'I dan Rudi Handoko, 2005:151).

Trading range theory menyatakan bahwa pemecahan saham akan

meningkatkan !ikuiclitas perdagangan saham. Manurut teori ini, harga saham

yang terlalu tinggi (overprice) menyebabkan kurang aktifnya sahan1 tersebut

cliperdagangkan. Dengan aclanya pemecahan saham, harga saham menjacli tidak

terlalu tinggi, sehingga akan semakin banyak investor yang mampu bertransaksi

(Harjanti Widiastuti clan Usmara, 2005:228).

Dari uraian tersebut, peneliti tertarik untuk menguji konsistensi dari

basil penelitian yang clilakukan oleh Elok Sri Utan1i (2007), Achmad Rifa'i clan

Rudi Handoko (2005), Beni Suhenclra Winarso (2005) clan Indah Kurniawati

(2003) clengan melihat perbeclaan kine1ja keuangan dan tingkat kemahalan

Page 24: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

harga saham antara perusahaan yang melakukan slack split dengan perusahaan

yang tidak melakukan stock split.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan

oleh Elok Sri Utami (2007), Achmad Rifa'i dan Rudi Handoko (2005), Beni

Suhendra Winarso (2005), Harjanti Widiastuti dan Usmara (2005), dan Indah

Kumiawati (2003). Adapun perbedaan dalam penelitian ini terletak pada:

1. Variabel eksogen (independen) yang digunakan merupakan kombinasi

antara keempat penelitian tersebut, yaitu kinerja keuangan dan harga saham.

2. Periode observasi yang digunakan oleh peneliti adalah tahun 2006 - 2007.

Elok Sri Utami dan Lilik Farida (2007) melakukan penelitian pada periode

tahun 2003 - 2005, Achmad Rifa'i dan Rudi Handoko (2005) melakukan

penelitian pada periode tahun 2001 - 2004, sedangkan Beni Suhendra

Winarso (2005) melakukkan penelitian pada periode tahun 1994 - 1998.

Penelitian ini bezjudul "Analisis Empiris Perbedaan Kinerja

Keuangan (Current Ratio, Quick Ratio, Debt Equity Ratio , Retum 011

Equity, Net Profit Margin, dan Total Asset Tumover) dan Harga Saham

(Price Eaming Ratio dan Price To Book Value) antara Perusahaan yang

Mclalmlrnn Stock Split dengan Pcrnsahaan yang Tidak Mclalmkan Stock

Split".

Untuk mengukur kine1ja keuangan perusahaan digunakan rasio-rasio

keuangan. Rasio keuangan adalah alat utama untuk menganalisis keuangan,

rasio dapat menstandardisasi informasi keuangan yang dapat dipakai sebagai

Page 25: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

alat pembanding antar pernsahaan dengan ukuran yang berbeda (Keown et al,

200 I: I 08). Pertimbangan utama menggunakan rasio-rasio tersebut karena

menurut Beni Suhendra Winarso (2005:209) stock split menunjukkan sinyal

yang valid karena tidak semua pernsahaan dapat melakukannya. Hanya

perusahaan yang memiliki kinerja yang baik saja yang dapat melakukan stock

split.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut serta hasil penelitian

sebelumnya mengenai kinerja keuangan perusahaan terhadap kebijakan stock

split, mal<a pokok permasalahan yang dapat diam bi! adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kine1ja keuangan perusahaan yang melakukan stock split dan

perusahaan yang tidak melakukan stock split?

2. Bagaimana tingkat harga saham perusahaan yang melakukan stock oplit dan

perusahaan yang tidak melakukan stock split?

3. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara

perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak

melakukan stock split?

4. Apakah terdapat perbedaan harga saham yang signifikan antara perusahaan

yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock

split?

Page 26: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maim tuj uan penelitian ini adalah :

a. Untuk menganalisis kine1ja keuangan perusahaan yang melakukan stock

split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split?

b. Untuk menganalisis harga saham perusahaan yang melakukan stock split

dan perusahaan yang tidal<. melakukan stock split?

c. Untuk menganalisis perbedaan kine1ja keuangan yang signifikan antara

perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak

melakukan stock split?

d. Untuk menganalisis perbedaan harga saham yang signifikan antara

perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak

melakukan stock split?

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan dalam bidang keuangan khususnya mengenai

kontribusi stock split sebagai al at ukur kinerja keuangan perusahaan dan

harga saham bagi perusahaan melalui keputusan keuangan yang

diterapkan oleh perusahaan go public di Indonesia.

b. Bagi Akademisi

Memberikan kontribusi ilmiah dan tambahan bukti empiris dalam

bidang keuangan terutama yang berkaitan dengan kinerja keuangan dan

Page 27: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

harga saham antara perusahaan yang melakukan stock split dan tidak

melakukan stock split.

c. Bagi Perusahaan

Sebagai salah satu alat informasi dan bahan pertimbangan manaJer

keuangan dalam ha! pengambilan keputusan keuangan sehubungan

dengan tujuan perusahaan, yaitu melakukan salah satu corporate action

yaitu stock split.

Page 28: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

BAB II

TINJAUAN PUST AKA

A. Stock Split

1. Pengertian Stock Split

l

Stock split adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah

lembar yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih

rendah per lembarnya secara proporsional. Tujuan dilalmkan pemecahan

saham adalah untuk menjaga harga pasar saham agar tidalc terlalu tinggi

sehingga sahamnya lebih memasyarakat dan lebih banyak diperdagangkan

(Abdul Halim, 2005:97).

Pemecahan saham adalah pendistribusian saham kepada pemegang

sahan1 atas kepemilikan mereka. Ketika dilakukan pemecahan saham,

perusahaan menarik saham yang beredar dan mengganti saham yang lama

lebih dari satu dengan saham yang barn. Pemecahan dapat dilakukan dalam

beberapa rasio, contohnya 2:1, 3:1, atau lebih tinggi (Kermit Larson,

2005:509).

Stock split merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh para

manajer perusahaan dengan melalrnkan perubahan terhadap jumlah saham

yang beredar dan nilai nominal per lembar saham sesuai dengan split factor

(Szewezyk dan Tsetsekos 1993 dalam Beni Suhendra Winarso 2005 :210).

Page 29: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Stock split adalah perubahan nilai per lembar saham dan menambah

jumlah yang beredar sesuai dengan faktor pemecahan (split factor).

Pemecahan saham biasanya dilakukan pada saat harga dinilai terlalu tinggi,

sehingga akan mengurangi kemampuan para investor untuk membelinya

(Elok Sri Utami, 2007:9)

Mc.Gough ( 1993) clalam Beni Suhenclra Winarso, 2005:210)

berpendapat bahwa suatu perusahaan sebelum memutuskan untuk

mengimplementasikan stock split, seharusnya melakukan berbagai analisis

karena proses pengambilan keputusan clan langkah-langkah yang cligunakan

untuk melakukan stock split sangat rumit dan memakan waktu lama,

sehingga sebelum evaluasi dilengkapi dan keputusan dibuat, clewan clirektur

hams menyetujui aclanya peningkatan saham yang cliotorisasi untuk level

yang baru. Selama tahap analisis tersebuL manajer harus mereview

pengaruh stock split tersebut terhadap Neraca clan Laporan Rugi Laba.

Menurut teori keuangan traclisionat stock split hanyalah salah satu

bentuk corporate action yang sifatnya kosmetik clan aclministratif. Berbecla

clengan co1porate action lainnya, tinclakan tersebut ticlak terkait sama sekali

clengan kine1ja clan cash flow, sehingga praktis ticlak akan merubah

kekayaan perusahaan. Ketika melakukan stock split, perusahaan sama saja

dengan menerbitkan saham barn clan membagi-bagikannya kepacla

pemegang saham lama secara proporsional. Sederhananya, kertas yang acla

di tangan si pemegang saham hanya akan bertambah banyak, tetapi nilai

Page 30: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

keselumhannya tetap sama. Dikutip dalam http://www.wealthindonesia.com

I stock-split-and-reverse-stock-split.

Stock split bertujuan agar perdagangan suatu saham menjadi lebih

liquid, karena jumlah saham yang beredar menjadi lebih banyak dan

harganya menjadi lebih murah. Hal ini akan sangat efektif bila dilakukan

terhadap saham-saham yang harganya cukup tinggi (Elok Sri Utami,

2007:9).

Stock split umumnya digunakan untuk menurunkan harga pasar

saham yang suclah mencapai tingkat yang cukup tinggi dengan cara

menambah jumlah saham yang climiliki setiap pemegang saham. Dengan

harga pasar saham yang lebih rendah cliharpakan aktivitas perdagangan

sahamnya dapat lebih tinggi. Stock split tidak mempunyai efek bagi struktur

modal perusahaan hanya jumlah saham yang beredar lebih banyak dan nilai

per lembar sahan1 menurun. Dalam 2 for 1 split artinya satu saham lama

ditukar dengan 2 lembar saham yang barn dimana nilai saham yang barn

adalah setengah dari nilai saham yang lama (Dewi Astuti, 2004:52).

Dengan stock split, pemegang saham harus menukarkan sahamnya

dengan saham baru yang memiliki nilai nominal lebih rendah. Sebab jika

batas waktu penukaran yang ditetapkan terlampaui, maka saham clengan

nilai nominal lama ticlak bisa diperdagangkan di bursa.

Hal-ha! tersebut perlu diketahui oleh pemegang saham atau investor

sehubungan dengan stock split:

Page 31: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

a. Rasio stock split, yaitu perbandingan jumlah saham baru terhadap saham

lama. Misalnya rasio 2 untuk I, artinya 2 saham baru ditukar dengan 1

saham lama.

b. Tanggal terakhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di

bursa.

c. Tanggal dimulainya perdagangan saham dengan nilai nominal barn di

bursa.

d. Tanggal terakhir dilakukannya penyelesaian transaksi dengan nilai

nominal lama.

e. Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi dengan nilai nominal barn

dan distribusi saham dengan nilai nominal baru kedalam rekening efek

perusahaan atau bank kustodian (Abdul Halim, 2005:97).

2. J enis-J en is Stock Split

Menurut Nasrndin (2006: 17-18) pada dasamya ada dua Jems

pemecahan saham yang dapat dilakukan, yaitu:

a. Pemecahan sahan1 naik (split up) adalah penurunan nilai nominal per

lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang

beredar, misalnya stock split atas dasar satu-jadi-dua (two-for-one stock),

artinya setiap pemegang saham akan menerima dua lembar saham yang

dimiliki sebelumnya, nilai nominal sahan1 baru ialah setengah dari nilai

nominal saham sebelumnya.

Page 32: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

b. Pemecahan saham turun (split down atau reverse split) adalah

peningkatan nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah saham

beredar, misalnya stock split atas dasar akim menerima satu lembar

saham sebagai pengganti sari dua lembar saham yang dimiliki

sebelumnya.

3. Manfaat Stock Split

Beberapa pelaku pasar, khususnya para emiten mempunyai pendapat

bahwa stock split memiliki berbagai manfaat cliantaranya aclalah (Inclah

Kumiawati, 2003:266):

a. Harga saham yang lebih rendah setelah stock split akan meingkatkan

claya tarik investor untuk membeli sejumlah saham yang lebih besar

sehingga clapat mengubah investor odd lot saham di bawah 500 lembar

(I lot) menjacli investor round lot yaitu investor yang membeli minimal

500 lembar.

b. Meningkatkan daya tarik investor kecil untuk melakukan investasi.

c. Meningkatkan jumlah pemegang saham sehingga pasar akan menjadi

likuicl.

cl. Sinyal yang positif bagi pasar bahwa kine1ja manajemen perusahaan

bagus dan memiliki prospek yang baik.

Page 33: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

4. Dasar Teori Utama Stock Split

Banyak teori yang menje!askan motivasi stock split dalam literatur

stock split. Dua teori utama yang mendominasi literatur stock split adalah

signaling theory dan trading tange theory.

Signaling theory menyatakan bahwa stock split memberikan

informasi pada investor atau pemodal tentang prospek peningkatan return

masa depan. Stock split merupakan upaya untuk menarik perhatian investor

dengan memberikan sinyal bahwa perusahaan mempunyai kondisi yang

bagus, karena stock split memerlukan biaya. Oleh karena itu, hanya

perusahaan yang mempunyai prospek yang bagus saja yang mampu

melakukannya

Trading range theory menyatakan bahwa stock split akan

meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Barga saham yang terlalu

tinggi (over price) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut

diperdagangkan. Dengan adanya stock split, harga saham menjadi tidak

terlalu tinggi, sehingga akan semakin banyak investor yang mampu

bertransaksi (Marwata, 200 I: I 0).

Liquidity hypothesis, yaitu dengan pernecahan saham maka harga

saham a!can lebih rendah, sehingga lebih banyak investor individual

terdorong untuk membeli saham dan diharapkan likuiditas saham tersebut

meningkat (Achmad Rifa'I dan Rudi Handoko, 2005:151).

Page 34: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

5. Pengarnh Stock Split pada Harga Saham

Setiap perusahaan yang menerbitkan saham harus memperhatikan

harga sahamnya. I-Iarga saham yang terlalu rendah dapat diartikan bahwa

kinerja perusahaan kurang baik, tetapi bila harga saham terlalu tinggi juga

menimbulkan dampak yang kurang baik, yaitu akan mengurangi

kemampuan para investor untuk membelinya sehingga menyebabkan harga

saham tersebut sulit untuk meningkat lagi. Untuk mengantisipasi ha!

tersebut, banyak perusahaan yang melakukan stock split dengan tujuan

untuk meningkatkan daya beli dan meningkatkan harga saham tersebut

(Elok Sri Utami, 2007:11).

I-Iarga pasar saham mencerminkan nilai suatu perusahaan. Semakin

tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan

te1jadi sebalilmya. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa

kine1ja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi

dapat mengurangi minat investor untuk berinvestasi sehingga harga saham

sulit untuk meningkat (Elok Sri Utami, 2007:11).

Kemahalan harga saham menjadi alasan bagi perusahaan untuk

melakukan pemecahan saham. Hal tersebut dapat dipahami karena apabila

harga pasar saham terlalu mahal maka menjadi ticlak menarik bagi investor,

terutama investor kecil, dan akhirnya saham menjadi tidak likuid. Dengan

alasan tersebut, semakin mahal harga saham dan semaldn rendah likuiclitas

Page 35: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

saham, semakin besar kemungkinan perusahaan melakukan stock split (Elok

Sri Utami, 2007:11).

6. Pengaruh Stock Split pada Kinerja Perusahaan

Salah satu faktor yang ikut menentukan diambilnya kebijakan stock

split adalah informasi yang ada tentang kine1ja pernsahaan. Sebagian

peneliti menyimpulkan bahwa dengan dilakukannya stock split pada suatu

perusahaan, memberi sinyal bahwa perusahaan tersebut memiliki

performance yang cukup bagus. Asquith et al (1989) dalam Elok Sri Utami

(2007:12), menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan stock split

mengalami peningkatan laba yang signifikan untuk 4 tahun sebelum stock

split dilakukan, sehingga kine1ja perusahaan merupakan faktor yang

memotivasi perusahaan tmtuk melakukan kebijakan stock split.

Pengumuman tentang stock split memiliki pengaruh yang besar

terhadap reaksi pasar, yaitu dengan adanya sinyal positif bagi investor,

karena hanya perusahaan yang memiliki kine1:ja keuangan yang baik yang

melakukan stock split.

Berdasarkan signaling hypothesis, pengujian difokuskan untuk

menganalisis kondisi ldnerja keuangan perusahaan yang melakukan suatu

corporate action yalmi stock split. Hal ini disebabkan dengan adanya suatu

hipotesis yang menyebutkan bahwa stock split merupakan suatu bentuk

corporate action yang digunakan oleh perusahaan emiten untuk

Page 36: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

memberikan sinyal yang baik kepada publik. Stock split memberikan sinyal

yang baik bagi ( calon) investor karena adanya perusahaan yang memiliki

kinerja yang bagus saja yang dapat melakukan stock split (Beni Suhendra

Winarso, 2005 :211 ).

B. Laporan Keuangan

1. Kegunaan Laporan Keuangan

Darsono dan Ashari (2005:7) Dalam UU No.1/1995 tentang

Perseroan Terbatas (PT) jelas bahwa laporan keuangan merupakan suatu

alat pe1ianggungjawaban pengelolaan perusahaan oleh pengurus perusahaan

(Direksi dan Komisaris). Sebagai alat pertanggungjawaban, laporan

keuangan wajib disampaikan kepada pemilik. Kegunaan laporan keuangan,

sebagai berikut:

a. Laporan keuangan dapat menurunkan il?formation asymmetry yaitu

kondisi dimana info1U1asi yang dimiliki oleh satu pihak Iebih banyak

dibandingkan dengan pihak !ainnya, sehingga dengan adanya laporan

keuangan, informasi akan tersebar secara merata antara pengelola dan

pemilik perusahaan.

b. Laporan keuangan dapat menurunkan perbedaan informasi dengan

menurunkan adverse selection, dengan cara memindahkan infom1asi

privat yang dimiliki oleh manajer menjadi infommsi publik.

Page 37: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

c. Dengan adanya laporan keuangan dapat menurunkan moral hazard yang

dilakukan oleh manajer, karena perilaku manajerdapat dilihat dari

pengaruhnya pada laba perusahaan atau aset perusahaan.

2. Pengguna Laporan Keuangan

Pengguna laporan keuangan dan membutuhkan informasi

keuangannya dapat dikelompokkan sebagai berikut (Darsono dan Ashari,

2005:11):

a. Investor atau pemilik

Pemilik perusahaan menanggung risiko atas harta yang

ditempatkan pada perusahaan. Pemilik membutuhkan info1masi untuk

menilai apakah perusahaan memiliki kemampuan membayar dividen.

Disamping itu untuk menilai apakah investasinya akan tetap

dipertahankan atau clijual. Bagi calon pemilik, laporan keuangan dapat

memberikan informasi mengenai kemungkinan penempatan investasi

dalam perusahaan.

b. Pemberi Pinjaman (kreditor)

Pemberi pinjaman membutuhkan infomnsi keuangan guna

memutuskan memberi pinjaman dan kemampuan membayar angsuran

pokok clan bunga pada saat jatuh tempo.

Page 38: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

c. Pernasok atau !creditor usaha lainnya

Pernasok rnernerlukan infonnasi keuangan untuk rnenentukan

besarnya penjualan !credit yang diberikan kepada perusahaan pembeli

dan kernampuan membayar pada saatjatuh tempo.

d. Pelanggan

Dalarn beberapa situasi, pelanggan sering rnembuat kontrak jangka

panjang dengan perusahaan, sehingga perlu inforrnasi mengenai

kesehatan keuangan perusahaan yang akan rnelakukan kerjasama.

e. Karyawan

Karyawan dan serikat buruh memerlukan informasi keuangan guna

menilai kernarnpuan perusahaan untuk rnendatangkan laba dan stabilitas

usahanya. Dalam ha! ini, karyawan mernbutuhkan infonnasi untuk

rnenilai kelangsungan hid up perusahaan sebagai tern pat

menggantungkan hidupnya.

f. Pernerintah

Informal keuangan bagi pernerintah digunakan untuk menentukan

kebijakan dalam bidang ekonorni, misalnya alokasi sumber data UMR,

pajak, pungutan, se1ia bantuan.

g. Masyarakat

Laporan keungan dapat digunakan untuk bahan pengajaran,

analisis, serta informasi trend dan kemakmuran.

Page 39: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

C. Komponen Laporan Keuangan

Menurut Darsono dan Ashari (2005:27) berdasarkan standar akuntansi

keuangan, komponen laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi,

laporana arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

1. Neraca

Neraca adalah laporan posisi keuangan perusalman pada suatu waktu

tertentu. Sisi kiri neraca menuajukkan aktiva perusahaan, sedangkan sisi

kanan neraca memmjukkan kewajiban dan ekuitas atau klaim terhadap

passiva (Dewi Astuti, 2005:19).

Menurut Warren et al (2005:27) bentuk neraca terbagi dua yaitu:

a. Bentuk alcun (account form) Menggambarkan format dasar dari

persamaan akuntansi dimana alctiva ditempatkan disebelah kiri dan

kewajiban, ekuitas pemilik disebelah kmmn.

b. Bentuk laporan (l·eport form) yang menempatka.11 kewajiban dan elcuitas

pemilik dibawah aktiva.

Hubungan diantara keduanya dapat dinyatakan dalam persamaan

(Warren et al, 2005:18) sebagai berikut:

I AKTIV A= KEWAJIBAN + EKUIT AS PEMILIK I

Akun-aktm neraca di ca tat berdasarkan alcrual. Artinya transaksi dicatat

jika telah terjadi perpindahan hale dan kewajiban, meskipun uang atau

kasnya belum diterima (Darsono dan Ashari, 2005:20)

Page 40: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

mempuuyai pengaruh yaitu meningkatkan ekuitas pemilik (modal) dalam

periode te1tentu. Jika beban melebihi pendapatan maka disebut rugi bersih

(net loss) akan menurunkan ekuitas pemilik (modal) dalam periode yang

bersangkutan. Persamaan perhitungan laba rugi sebagai berikut:

LABA (RUGI) BERSIH = PENDAPATAN -BABAN

SAK menyebutkan Laba rugi memberikan gambaran kinerja

operasional perusahaan. Laporan lab-rugi dicatat dengan dasar akrual yaitu

dasar penyusutan laporan dengan mengakui pendapatan pada saat te1jadi

penjualan dan mengakui pengeluaran pada saat menjadi beban periode yang

bersangkutan (Dewi Astuti, 2004:15).

3. Laporan Arns Kas

Arus kas adalah kas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan

digunakan untuk membayar kepada kreditur dan pemegang saham (Ross

dan Wasterfield dalam Ahmad Hanin Fatah, 2002: 19).

Laporan arus kas menggambarkan perputaran uang selama periode

tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Laporan arus kas terdiri atas

(Darsono dan AshaTi,2005:22):

a. Kas dari/untuk kegiatan operasional

Kas dari/untuk kegiatan operasional adalah kas yang diperoleh dari

penjualan, penerimaan piutang clan untuk pembayaran utang usaha,

pembelian barang, dan biaya lainnya.

Page 41: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

b. Kas dari/untuk kegiatan ivestasi

Kas dari/untuk kegiatan ivestasi adalab kas dari penjualan aktiva

tetap dan untuk pembelian aktiva tetap atau investasi pada sabam atau

obligasi. Arus kas dari aktivitas investasi meni~erminkan penerimaan dan

pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk

menghasilkan pendapatan arus kas masa depan.

c. Kas dari/untuk kegiatan pendanaan

Kas dari/untuk kegiatan pendanaan adalah kas berasal dari setoran

modal, hutang jangka panjang/bank, Iaba ditaban yang dikonversi ke

dalam modal dan untuk pengembalian modal, membayar dividen, dan

membayar pokok utang bank.

D. Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah ala! utama untuk menganalisis keuangan, rasio

dapat menstandardisasi informasi keuangan yang dapat dipakai sebagai alat

pembanding antar perusahaan dengan ukuran yang berbeda (Keown et al,

2001:108).

Rasio merupakan alat yang penting untuk mengukur perkembangan

suatu usaha dan untuk membandingkan suatu usaha dengan para pesaingnya

(Gill dan Chatton, 2003:28).

Page 42: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Menurut Darsono dan Ashari (2005:51) analisis rasio keuangan

dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Perhitungan

analisis rasio digunakan data yang terdapat dalam neraca dan laporan Iaba rugi.

Jenis-jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kine1ja

perusahaan adalah rasio neraca (likuiditas dan solvabilitas), rasio laba rugi

(profitabilitas), rasio neraca (aktivitas).

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini disebut sebagai sebagai liquidity ratio, digunakan untuk

mengukur jumlah uang yang tersedia untuk membayar kewajiban jangka

pendek (Gill dan Chatton, 2003:36). Kewajiban jangka pendek seperti

melunasi hutang perusahaan yang jatuh tempo dalam jangka pendek (Dewi

Astuti, 2004:31). Dari rasio ini banyak pandangan ke dalam yang bisa

didapatkan mengcnai kompetensi keuangan saat ini perusahaan dan

kemampuan perusahaan untuk tetap kompeten jika terjadi masalah (Van

Horne, 2005:206).

a. Rasio Lancar (Curret Ratio)

Rasio Lancar (Curret Ratio) adalah rasio untuk mengukur sampai

seberapa jauh aset lancar (aktiva Iancar) perusahaan mampu untuk

melunasi kewajibanjangka pendeknya (Toto Prihadi, 2008:21).

Rumus rasio Iancar (current ratio) (Van Horne, 2005:207) adalah:

__ Aktiva Lancar J Rasio Lancar .

Kewajiban Jangka Penclek · " ''""'""''='"-·~· "=·"'= , . .i;

Page 43: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Apabila rasio lancar menghitung seluruh aktiva lancar, maka rasio

cepat (quick ratio) ini menghilangkan unsur persediaan dalam aktiva

lancarnya (Toto Prihadi, 2008:22).

Ukuran yang lebih konservatif atas l.ikuiditas adalah rasio cepat

(quick ratio). Rumus Rasio cepat (Van Horne, 2005:207) adalah:

Aktiva Lancar - Persediaan Rasio Cepat = ---------­

Kewajiban Jangka Pendek

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah ras10 ll!ltuk mengetahui keman1puan

perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut di

likuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasui pengungkit (leverage) yaitu

menilai batasan perusahaan <lalam meminjam uang (Darsono dan Ashari,

2005:54).

Menurut Van Home (2005:209) agar dapat menilai sejauh mana

perusahaan menggllllakan uang yang dipinjam, kita dapat menggunakan

beberapa rasio utang (debt ratio), di antaranya:

Page 44: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

a. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ralio)

Rasio utang terhadap ekuitas dihitung hanya dengan membagi total

utang perusahaan (te1masuk kewajiban jangka pendek) dengan ekuitas

pemegang sahan1, rumusnya sebagai berikut:

Total Utang DER=~~~~~~~~­

Ekuitas Pemegang Saham

b. Rasio utang terhadap total aktiva (debt to total asset ratio)

Rasio utang terhadap total aktiva didapat dari membagi total utang

perusahaan dengan total a](tivanya, rumusnya sebagai berikut:

Total Utang DAR=

Total Aktiva

Rasio ini berfungsi dengan tujuan yang hampir sama dengan rasio

utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio). Rasia ini menekankan pada

peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjuk

persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang

(Van Horne, 2005:210).

3. Rasio Profitabilitas

Menurut Dewi Astuti (2004:37) profitabilitas adalah kemampuan

suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Satu-satunya ukuran

Page 45: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih. Para investor dan

kreditor sangat berkepentingan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan

menghasilkan laba saat ini maupun dimasa mendatang. Rasio profitabilitas

ini terdiri dari:

a. Net Profit Margin (rasio margin laba bersih)

Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaandalam

mengendalikan biaya dan pengeluaran selmbungan dengan penjualan

(Dewi Astuti, 2004:36).

Rasio ini menunjukkan sebaik apakah pengelolaan biaya operasi,

apakah perusahaan telah menghasilkan banyak penjualan untuk menutup

biaya tetap dan masih menyisakan laba yang banyak (Gill dan Chatton,

2003:48).

Rumus Net Profit Margin adalah (Dewi Astuti, 2004:36):

Laba Bersih Setelah Pajak NPM= X 100%

Penjualan Bersih

b. Return On Equity (pengembalian atas ekuitas)

Rasio ini menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak

manaJemen dalan1 memaksimumkan tingkat hasil pengembalian

investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan

sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikan. Rasio ini disebut juga

dengan rasio pengembalian atas ekuitas saham (Dewi Astuti, 2004:37).

Page 46: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan

tingkat kembalian yang lebih besar pada peme:gang saham (Darsono dan

Ashari, 2005:57).

ROE dapat dihitung dengan rumus (Dewi Astuti, 2004:37):

Laba Bersih Setelah Pajak ROE= X 100%

Total Ekuitas

4. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas dikenal juga sebagai ras10 pengelolaan aktiva

mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola aktiva yaitu mengukur

kemampuan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan. Rasio aktivitas

ini menunjukkan seberapa cepat aktiva lancar dapat dikonversikan kedalam

kas. Jika aktiva perusahaan terlalu banyak dibandingkan penjualan yang

dihasilkan maka biaya modal menjadi terlalu tinggi. Sebaliknya bila aktiva

perusaliaan kurang maka perusahaan kehilangan penjualan yang

menguntungkan (Dewi Astuti, 2004:31 ).

Menurut Toto Prihadi (2008:33-34) aktivitas perusahaan dapat

dikaitkan dengan jangka waktu terikatnya dana pada asset. Secara umum

aset dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Aset lancar yang digunakan untuk aktivitas rutin.

b. Aset tidak lancar yang tertanam dalam waktu yang lama.

Page 47: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Rasio aktivitas disebut juga rasio perputaran total aktiva (total asset

turnover), merupakan ukuran keseluruhan perputaran seluruh asset. Rasio

ini cukup sering digunakan karena cakupannya yang menyeluruh. Tanpa

memandang jenis usaha, rasio ini dapat menggambarkan sampai seberapa

baik dukungan seluruh asset untuk memperoleh penjualan (Toto Prihadi,

2008:41).

Rumus perputaran total aktiva (total asset turnove1~ adalah(Toto

Prihadi, 2008:41):

Sales -1 Total Asset~~~rnover =Average Total~ssetj

E. Harga Saham

Harga saham adalah harga penutupan (closing price) perdagangan harian

saham (Magdalena, 2004:26).

Harga pasar sahan1 mencerminkan nilai suatu perusahaan. Semakin

tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan

te1jadi sebaliknya. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa

kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi dapat

mengurangi minat investor untnk berinvestasi sehingga harga saham sulit untuk

meningkat (Elok Sri Utami, 2007:11).

Page 48: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Analisis teknikal adalah analisis harga saham clengan melihat pergerakan

harga dan jumlah perdagangan yang lalu. Sedangkan analisis fundamental

adalah analisis yang memperkirakan harga saham dengan mengestimasi nilai

faktor-faktor fundamental yang mempengaruhinya serta menerapkan hubungan

variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham (Ahmad

Rodoni, 2005:29).

1. Price Earning Ratio

Rasio harga/laba (price/earning ratio) menunjukkan jumlah uang rela

dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang

dilaporkan (Brigham, Houston 2006: 110).

Menutut Siti Khadijah (2006:30) pengaruh price earning ratio

terhadap harga saham dapat dinyatakan bahwa dengan price earning ratio

yang tinggi menggambarkan tingkat pertumbuhan perusahaan JUga

meningkat. Sehingga, meningkatnya pertumbuhan perusahaan clapat

membuat nilai atau harga saham meningkat pula. Jadi antara price earning

ratio dan harga saham memiliki lrnbungan yang positif.

Rumus rasio harga/laba (price/earning ratio) adalah(Brigham,

Houston 2006: 110):

Price per Share Price/Earning Ratio = --------

Earning per Share

Page 49: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

2. Price to Book Value

Pengertian book disini adalah nilai buku dari ekuitas. Nilai ini

diperoleh dengan mengambil total ekuitas sebagai book value (Toto Prihadi,

2008:130).

Rasio harga pasar saham terhadap nilai bukunya juga akan

memberikan indikasi yang lain tentang bagaimana investor memandang

perusahaan. Perusahaau dengau tingkat pengembalian ekuitas yang relatif

tinggi biasauya menjual dengau perkalian nilai buku yang lebih besar jika

dibandingkan dengan perusahaan yang pengemba.liaunya rendah (Brigham,

Houston 2006: 112).

Rumus nilai buku per Jembar saham adalah(Brigham, Houston

2006:112):

[J Eknitas saham Biasa I Price to Book Value= '

. Jumlah Saham ~eredar .

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Beni Suhendra Winarso (2005) menganalisis tentang perbedaau kine1ja

keuangan antara perusahaau yang melakukan stock split dengan perusahaau

yang tidak melakukan stock split, pengujian tersebut mengacu pada signaling

the01y. Objek penelitian pada perusahaan manufaktur yang melakukan stock

split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Independent sample test, hasil

Page 50: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik antara perusahaan yang

melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split tidak

memiliki perbedaan yang signifikan dalam kineija keuangannya. Hal ini

bertolak belakang dengan signalling theory yang menyatakan bahwa hanya

perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang bagus saja yang mampu

melakukan stock ;plit.

Achmad Rifa'i dan Rudi Handoko (2005) yang melakukan penelitian

untuk mengetahui pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap tingkat

pengembalian saham, studi mengenai efisiensi pasar bentuk setengah kuat di

Bursa Efek Indonesia. Objek penelitiannya adalah seluruh emiten yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan model pasar, yang

menggunakan asumsi bahwa return saham dapat diperoleh dengan teknik

regresi OLS (Ordinary Least Square). Dalam penelititan ini, data penelitian

dikelompokkan menjadi dua, yaitu emiten kelompok ND (Non-Dividen/bukan

pembayar dividen) dan emiten kelompok D (Dividen/pembayar dividen). Basil

penelitian ini menemukan bahwa pengaruh informasi pemecahan saham

terhadap return saham lebih kuat te1jadi pada perusahaan yang tercatat tidak

membayarkan dividen tunai (ND) daripada perusahaan yang tercatat melakukan

pembayaran dividen tunai sebelumnya (D).

I-laijanti Widiastuti dan Usmara (2005) menguji tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi stock split dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.

Sampel yang digunakan terdiri dari 30 perusahaan non keuangan yang

Page 51: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

melakukan stock split dan 30 perusahaan non keuangan yang tidak melakukan

stock split pada tahun 2000 - 200 I di BEL Untuk menguji hipotesis digunakan

uji statistik logistic regression. Dasi! penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat

kemahalan harga saham yang diukur dengan F'BV berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan stock split.

Likuiditas yang diukur dengan bid ask spread tidak berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan stock split. Adanya

perbedaan yang signifikan nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin's q

sebelum dan sesudah stock split.

Indah Kurniawati (2003) menganalisis tentang kandungan informasi

stock split dan likuiditas saham: studi empiris pada non-synchronous trading.

Penelitian ini merupakan event study dengan windows periods I I hari

perdagangan yaitu pengujian berdasarkan pengamatan harga saham lima hari

sebelum tanggal pengumuman, pada saat pengumuman dan lima hari setelah

tanggal pengumuman. Lamanya estimation period yang digunakan adalah

seratus hari sebelum event windows. Data yang digunakan dalam penelitian

pada periode I 994 - 1997 diambil dari berbagai :mmber yakni Indonesian

Capital Market Directory, Indonesian Stock Exchange dan lain-lain. Dalam

penelitian ini, uji statistik abnormal return dilakukan menggunakan uji t (test).

Hasil penelitian in,i menunjukkan bahwa pengumurnan stock split memiliki

kandungan informasi sehingga direspon oleh para pelaku pasar. Pacla pengujian

likuiclitas saham menunjukkan hanya beta saja yang memiliki perbedaan yang

Page 52: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

signifikan, sedangkan volume perdagangan dan bid ask spread meskipun

berbeda tetapi tidak signifikan.

Julita (2002) melakukan penelitian tentang market reactions of stock

split announcement. Sampel yang digunakan adalah seluruh saham yang masih

diperdagangkan selama periode penelitian. Penelitian ini menggunakan data

sekunder. Data yang dikumpulkan berupa data historis dari bulan januari 1989

hingga 31 Desember 1999 untuk data lab, sedangkan data return dikumpulkan

pada tahun 1995 - 1996. Penelitian yang dilakukan adalah studi peristiwa (event

study) yaitu studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa

('event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Hasil

penelitian ini dapat disimpulkan beberapa ha! sebagai berikut: (1) dengan

sampel yang telah dibersihkan dari kontaminasi infommsi lain ditemukan

bahwa stock split tetap direspon secara positif oleh pasar, (2) pasar menafsirkan

informasi stock split secara optimis sebagai suatu sinyal positif mengenai

kinerja perusahaan berkaitan dengan harapan akan a<lanya tambahan

kemakmuran (abnormal return) untuk investor, (3) terjadi kenaikan laba yang

diproksikan dengan EPS pada tahun-tahun sebelum dan sesudah stock split.

Marwata (2001) menguji perbedaan kinerja keuangan, harga saham dan

pemecahan saham, dengan mengambil sampel sebanyak 54 perusahaan publik

yang melakukan stock split pada tahun 1996 - 1997. Hasilnya menunjukkan

bahwa kinerja keuangan yang melakukan stock split yang diukur dari laba

bersih per lembar saham (EPS) ticlak lebih tinggi claripada perusahaan yang

Page 53: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

tidak melakukan stock split. Dengan demikian hasil penelitiannya tidak

mendukung signaling theory. Sedangkan ditinjau dari tingkat kemahalan harga

saham, rasio harga saham terhadap nilai buku (PBV) perusahaan yang

melakukan stock split lebih mahal daripada perusahaan yang tidak melakukan

stock split.

Page 54: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

G. Kerangka Pemikiran

~

Data Sampel Perusahaan di Bursa Efok Indonesia -

• '

Kinerja Keuangan dan Harga Kine:rja Keuangan dan Harga Saham Perusahaan yang Saham Perusahaan yang tidak

Melakukan Melakukan Stock Split Stock Split

Menghitung Rasio Keuangan Menghitung Rasio Keuangan (Current Ratio, Quick Rario, (Current Ratio, Quick Ratio, Debt Equity Ratio, Return on Debt Equity Ratio, Return on

Equity, Net Profit Margin, Total Equity, Net Profit Margin, Total Asset Turnover, Price Earning Asset Turnover, Price Earning

Ratio, dan Price To Book Ratio, dan Price To Book Value) Value)

-

Uji Beda dengan Mann~ Whitney Test

Kesimpulan Hipotesa Penelitian

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Page 55: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

A wal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan

perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori perusahaan yang

melakukasn stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split, dalam

ha! ini penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, sepe1ii

yang dijelaskan dalam metode penentuan sampel pada bab III.

Selanjutnya memasukkan rasio-rasio keuangan untuk masing-masing

kategori perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak

melakukan stock split. Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur

kine1ja keuangan yaitu: current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, return on

equity, net profit margin, dan total asset turnover. Sedangkan rasio-rasio

keuangan yang digunakan untuk mengukur harga saham yaitu: price earning

ratio dan price to book value.

Setelah itu dilakukan uji analisis compare means dengan menggunakan

mann whitney test apabila data tidak berdistribusi normal. Uji tersebut

digunakan sebagai perbandingan atau studi komparatif untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan dan harga saham antara perusahaan

yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock

split.

Page 56: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

H. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka

pemikiran di atas, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis untuk kinerja keuangan

Ho : µ1-µz ~ 0 : Tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan pada perusahaan

yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak

melakukan stock split.

Ho: µ1-µ2,t 0: Terdapat perbedaan kine1ja kemmgan pada perusahaan

yang melakukan stock split dengan pernsahaan yang tidak

melakukan stock split.

Hipotesis untuk harga saham

Ho : µ1-µ2 ~ 0 : Tidak terdapat perbedaan harga saham pada perusahaan

yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak

melakukan stock split.

Ho : µ1-µ2 ,t 0 : Terclapat perbeclaan harga saham pada perusahaan yang

melakukan stock split clengan perusahaan yang tidak

melakukan stock split.

Page 57: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi empiris untuk menguji

perbedaan kinerja keuangan clan harga saham antara perusahaan yang

melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split.

Data-data yang digunakan adalah data historis dan data-data keuangan berupa

laporan keuangan perusahaan di BEI tahun 2006 - 2007.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini, yaitu seluruh perusahaan go publik yang

terdaftar di BEI dengan periode obscrvasi tahun 2006 -- 2007. Pemilihan sampel

menggunakan metocle pw1JOsive sampling clengan kriteria sebagai berikut :

I. Perusahaan yang terclaftar clan aktif di perclagangkan di BEI periocle tahun

2006-2007.

2. Perusahaan yang memiliki tingkat asset yang tidak jauh berbeda untuk

kategori sampel perusahaan yang ticlak melakukan stock split.

3. Perusahaan yang melakukan stock split clan ticlak melakukan stock split

antara tahun 2006 - 2007.

Page 58: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

4. Data Laporan Keuangan, berupa Neraca dan Laporan Rugi-Laba

perusahaan yang melakukan stock split dan tidak melakukan stock split

tersedia lengkap.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang dibutuhk:an dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun 2006 -

2007.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan data sekunder atau studi k:epustakaan dengan cara:

1. Field Research

Untuk memperoleh data, penulis mengadakan penelitian langsung

ke Bursa Efek: Indonesia untuk: memperoleh data-data yang diperlukan

melalui pusat layanan informasi pada pusat reforensi pasar modal.

2. Library Research

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan literatur teori-teori

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sebagai data penunjang.

Sumber-sumber 1m digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk

menganalisis dan membahas permasalahan penelitian ini.

D. Metode Analisis

Untuk menguji hipotesis perbandingan kine1ja keuangan dan harga

saham antara perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang

tidak melakukan stock split, maka digunakan langkah-langkah analisis sebagai

berikut:

Page 59: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

1. Mendeskripsikan kinerja keuangan dan harga saham pernsahaan­

perusahaan yang masuk dalam kategori melakukan stock split dan

perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan stock split.

2. Mendeskripsikan kinerja rata-rata keuangan dan harga saham

perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori melakukan stock

split dan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan stock split.

3. Melakukan uji compare means dengan mann-whitney terhadap

kinerja keuangan dan harga saham perusahaan-perusahaan tersebut.

Uji Statistik

Uji Mann-Whitney merupakan bagian dari statistik non parametrik yang

bertujuan untuk membantu peneliti dalam membedak:m basil kine1ja kelompok

yang terdapat dalam sampel ke dalam dua kelompok dengan dua !criteria yang

berbeda. Uji Mann-Whitney diglmakan untuk menguji beda dengan

menggunakan dua rata-rata variabel dan jumlah data sampel penelitian yang

sangat sedikit (kurang dari 30).

Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika

hipotesis nol (Ho) yang diusulkan:

I. Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asimp.Sig (2-tailed) > level of

significant (a).

2. Ho ditolak jika nilai p-value pacla kolom Asimp.Sig (2-tailed) < level of

significant (a).

Page 60: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika

hipotesis altematif (Ha) yang diusulkan:

2. Ha diterima jika nilai p-value pada kolom Asimp.Sig (2-tailed) < level of

significant (a).

3. Ha ditolak jika nilai p-value pada kolom Asimp.Sig (2-tailed) > level of

significant (a) (Nugroho, 2005:121).

Ada dua dasar pengambilan keputusan dalam pengujian Mann-Whitney

Test:

I. Dengan membandingkan angka Z hitung dan Z tabel.

Jika Z hitung < Z tabel, maka Ho diterima

Jika Z hitung > Z tabel, maka Ho ditolak

2. Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan:

Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak

Untuk tingkat kepercayaan 95% clari ui dua sisi ( standar untuk

perhilungan di SPSS) clidapat nilai Z tabel adalah ± L96. Bentuk pengarnbilan

keputusan dengan alpha 0.05 (pengujian dua sisi) adalah (Santoso, 2001: 124 ):

Ho diterima jika: -1.96:SZh:S+1.96

Ho ditolakjika: Zh > +l.96 atau <-1.96

Page 61: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Rumus untuk mencari Z hitung dalam mann-whitney test (Santoso, 2001:124):

U - ( Y:..nl.n2) z = ----------

--/ Y:..nl.n2.(nl + n2 +I)

U= nl.n2+ [1/2 n. (nx+l)-Rx]

Dimana:

nl = Jumlah variable I

n2 = Jumlah variabel 2

Rx= Jumlah ranking

X = Kode variable

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Adapun operasional dan pengukuran variabel penelitian yang penulis

gunakan sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini disebut sebagai sebagai liquidity ratio, digunakan untuk

mengukur jumlah uang yang tersedia untuk membayar kewajiban jangka

pendek (Gill dan Chatton, 2003:36). Kewajiban jangka pendek seperti

melunasi hutang pernsahaan yang jatuh tempo dalam jangka pendek (Dewi

Astuti, 2004:31). Dari rasio ini banyak pandangan ke dalam yang bisa

didapatkan mengenai kompetensi keuangan saat ini perusahaan dan

Page 62: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

kemampuan perusahaan untuk tetap kompeten jika terjadi masalah (Van

Home, 2005:206).

a. Rasio Lancar (Curret Ratio)

Rasio Lancar (Curret Ratio) adalah rasio untuk mengukur sampai

seberapa jauh aset Ian car ( aktiva Ian car) perusahaan mampu untuk

melunasi kewajibanjangka pendeknya (Toto Prihadi, 2008:21).

Rum us rasio lancar (current ratio) adalah(Van Home, 2005 :207):

Aktiva Lancar Rasio Lancar

Kewajiban Jangka Pendek

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Apabila rasio lancar menghitung seluruh aktiva lancar, maka rasio

cepat (quick ratio) ini menghilangkan unsur persediaan dalam aktiva

lancarnya (Toto Prihadi, 2008:22)

Ukuran yang lebih konservatif atas likuiditas adalah rasio cepat

(quick ratio) (Van Home, 2005:207).

Aktiva Lancar - Persediaan Rasio Cepat = ------·---­

Kewajiban Jangka Pendek

Page 63: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

2. Rasio Solvabilitas

Menurut Van Home (2005:209) Agar dapat menilai sejauh mana

perusahaan menggunakan uang yang dipinjan1, kita dapat menggunakan

beberapa rasio utang (debt ratio), diantaranya:

a. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio)

Rasia utang terhadap ekuitas dihitung hanya dengan membagi total

utang perusahaan (termasuk kewajiban jangka pendek) dengan ekuitas

pemegang saham, rumusnya sebagai berikut:

Total Utang DER=---------­

Ekuitas Pemegang Saham

b. Rasia utang terhadap total aktiva (debt to total asset ratio)

Rasia utang terhadap total aktiva didapat dari membagitotal utang

perusahaan dengan total aktivanya, rumusnya sebagai berikut:

Total Utang DAR=-----

Total Aktiva

3. Rasio Profitabilitas

Dewi Astuti (2004:37) Profitabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan untuk menghasilkan laba. Satu-satunya ukuran profitabilitas

yang paling penting adalah laba bersih. Para investor dan kreditor sangat

Page 64: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

berkepentingan dalarn rnengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan

laba saat ini maupun dimasa mendatang. Rasia profitabilitas ini terdiri dari:

a. Net Profit Margin (rasia margin laba bersih)

Rasia ini mencerminkan kemampu.an perusahaan dalam

mengendalikan biaya dan pengeluaran sehubungan dengan penjualan

(Dewi Astuti, 2004:36).

Rasia ini menunjukkan sebaik apakah pengelalaan biaya aperasi,

apakah perusahaan telah menghasilkan banyak penjualan tmtuk menutup

biaya tetap dan masih menyisakan laba yang banyak (Gill dan Chattan,

2003:48).

Rumus Net Profit lvfargin adalah(Dewi Astuti, 2004:36):

Laba Bersih Setelah Pajak NPM= X 100%

Penjualan Bersih

b. Return On Equity (pengembalian atas ekuitas)

Rasia ini menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak

manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian

investasi pemegang saliam dan menekankan pada basil pendapatan

sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikan. Rasio ini disebut juga

dengan rasio pengembalian atas ekuitas saham (Dewi Astuti, 2004:37).

Page 65: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan

tingkat kembalian yang lebih besar pada pemegang saham (Darsono dan

Ashari, 2005:57).

ROE dapat dihitung dengan rumus (Dewi Astuti, 2004:37):

Laba Bersih Setelah Pajak ROE= X 100%

Total Ekuitas

4. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas disebut juga rasio perputaran total aktiva (total asset

turnover), merupakan ukuran keseluruhan perputaran seluruh asset. Rasio

ini cukup sering digunakan karena cakupannya yang menyeluruh. Tanpa

memandang jenis usaha, rasio ini dapat menggambarkan sampai seberapa

baik dukungan seluruh aset untuk memperoleh penjualan (Toto Prihadi,

2008:41).

Rumus perputaran total aktiva (total asset turnover) adalah (Toto

Prihadi, 2008:41):

Sales Total Asset Turnover=------­

Average Total Asset

Page 66: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

5. Harga Saham

Harga saham adalah harga penutupan (closing price) perdagangan

harian saham (Magdalena, 2004:26).

Harga pasar saham mencerminkan nilai suatu perusahaan. Semakin

tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan

te1jadi sebaliknya. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa

kinerja perusahaan kurang baik. N amun bila harga saham terlalu tinggi

dapat mengurangi minat investor untuk berinvestasi sehingga harga saham

sulit untuk meningkat (Elok Sri Utami, 2007: 11).

a. Price Earning Ratio

Rasio harga/laba (price/earning ratio) menurrjukkanjumlah uang yang

rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang

dilaporkan (Brigham, Houston 2006:110).

Rumus rasio harga/laba (price/earning ratio) adalah(Brigham,

Houston 2006: 110):

Price per Share Price/Earning Ratio = -------

Earning per Share

b. Price to Book Value

Pengertian book disini adalah nilai buku dari ekuitas. Nilai ini

diperoleh dengan mengambil total ekuitas sebagai book value (Toto

Prihadi, 2008:130).

Page 67: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Rasia harga pasar saham terhadap nilai bukunya juga akan

memberikan indikasi yang lain tentang bagaimana investor memandang

perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian ekuitas yang relatif

tinggi biasanya menjual dengan perkalian nilai buku yang lebih besar jika

dibandingkan dengan perusahaan yang pengembaliannya rendah

(Brigham, Houston 2006:112).

Rumus nilai buku per lembar saham adalah(Brigham, Houston

2006:112):

Ekuitas saham Biasa Price to Book Value=----------

Jumlah Saham Beredar

Page 68: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengolahan Data dan Analisis Deskriftif

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan fasilitas elektronik

dengan menggunakan microsofl excel dan program SPSS 12.0 for windows.

Langkah pertama dalam penelitian ini adalah melakukan penentuan sampel

dengan metode purposive sampling pada pernsahaan-perusaham1 di Bursa

Efek Indonesia periode 2006-2007.

Berdasarkan metode purposive sampling rnaka didapat 13 pernsahaan

yang melakukm1 melakukan stock split dan 13 perusahaan yang tidak

melakukan stock split. Tabel-tabel berikut ini akm1 menyajikan sampel

perusahan ym1g melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan

stock split.

Page 69: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

1. Rasio Likuiditas

a. Aualisis Current Ratio

Tabei 4.1 Current Ratio

Perusahaan yang Melakukan Stock Split

NO KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN 1 APOL Arpeni Pratama Ocean Line 2 EK.AD Ekadharma International 0 INTA Intraco Penta ~

4 JRPT Jaya Real Property 5 TMAS Pelayaran Tempuran Emas 6 PJAA Pembangunan Jaya Ancol 7 PLIN Plaza Indonesia Realty 8 TSPC Tempo Scan Pacifik 9 AKRA AKR Corporindo 10 ANTM Aneka Tambang 11 CPIN Charoen Pokphand Indonesia 12 SMGR Semen Gresik Persero 13 SOBI Sorini Corporation

Rafa -rata ----Sumber : Data D10lah

CR 2.05 3.92 3.37 2.91 0.39 2.55 4.16 4.39 1.18 3.02 1.44 2.48 1.70 2.58

Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar

yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek, aktiva lancar

meliputi kas, efek persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan

hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank,

hutang gaji, dan hutang lainnya yang harus segera dibayarkan.

Semalcin tinggi rasio ini berarti semakin bagus karena menunjukkan

bahwa perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya tepat

waktu. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi tingkat likuiditas

perusahaan sehingga kine1ja perusahaan tersebut semakin baik.

Page 70: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Rasio lancar (current ratio) adalah rasio untuk mengukur sampai

seberapa jauh aset lancar perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban

jangka pendelmya. Semakin tinggi rasio ini akan semakin aman bagi

!creditor (Toto Prihadi, 2008:21).

Semakin tinggi rasio ini akan semakin aman bagi kreditor. Angka satu

kali (IX) rnencerrninkan aset lancar sarna dengan utang lancar. Jadi rnasih

terlalu mepet, walaupun sudah menggambarkan ketersediaan aset yang

ada rnampu untul( menutup utang lancar. Angka 1,5 X lebih arnan untuk

digunakan sebagai batas bawah (Toto Prihadi, 2008:21 ).

Dari tabel 4.1 terdapat 13 kategori perusahaan yang rnelakukan stock

split, perusahaan yang merniliki current ratio paling tinggi adalah Tempo

Scan Pacifik yaitu sebesar 4.39 perusahaan ini dapat rnenutupi sernua

hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Angka ini sangat

bagus karena aset lancar yang dimiliki perusahaan Tempo Scan Pacipik

sangat banyak dan cukup untuk menutupi utang lancarnya. Sedangkan

perusahaan yang memiliki likuiditas yang rendah yaitu perusahaan

Pelayaran Tempuran Emas dengan rasio sebesar 0.39. Kondisi perusahaan

ini sangat buruk, karena aset lancar perusahaan yang dimiliki tidak mampu

rnenutupi hutang lancarnya. Karena Angka satu kali (1 X) mence1minkan

aset lancar sama dengan utang lancar. Angka 1,5 X lebih aman untuk

digunakan sebagai batas bawah (Toto Prihadi, 2008:21 ).

Page 71: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabet 4.2 Current Ratio

Perusahaan yang tidak Melakuk:m Stock Split

NO KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN I AALI Astra Agro Lestari 2 AMFG Asahimas Flat Glass 3 AUTO Astra Oto]2mis 4 APEX Apexindo Pratama Duta 5 BRAM Branta Mulia 6 FASW Fajar Surya Wisesa 7 IMAS Indomobil Sukses International 8 KLBF KalbeFarma 9 MASA Multi Strada Arah Sarana 10 MYOR Mayora Indah 11 SIPD Sierad Produce 12 SMDR Samudra Indonesia 13 UNVR Unilever Indonesia

Rata-rata Sumber: Data Diolah

CR 1.02 2.70 2.04 3.69 3.93 1.85 1.07 4.26 1.39 3.18 3.79 2.21 1.35 2.49

Semakin tinggi rasio ini berarti semakin bagus karena menunjukkan

bahwa perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya tepat

waktu. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi tingkat likuiditas

perusahaan sehingga kinerja perusahaan tersebut semakin baik.

Rasio lancar (current ratio) adalah rasio untuk mengukur sm11pai

seberapa jauh aset lallcar perusahaan mampu untuk melunasi kewajibm1

jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio ini akall semakin amall bagi

!creditor (Toto Prihadi, 2008:21).

Semakin tinggi rasio ini akan semakin mnan bagi !creditor. Angka satu

kali (1 X) mencerminkan aset Ian car sama dengan utang Ian car. J adi masih

terlalu mepet, walaupun sudah menggambarkan ketersediaan aset yang

Page 72: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

ada mampu untuk menutup utang lancar. Angka 1,5 X lebih aman untuk

digunakan sebagai batas bawah (Toto Prihadi, 2008:21).

Sedangkan dari kategori perusahaan yang tidak melakukan stock split

pada table 4.2 perusahaan Kalbe Parma memiliki rasio te1iinggi sebesar

4.26, perusahaan ini dapat menutupi semua hutang lancamya dengan

aktiva lancar yang dimiliki. Angka ini sangat bagus karena aset lancar

yang dimiliki perusahaan Kalbe Parma sangat banyak dan cukup untuk

menutupi utang lancarnya sedangkan perusahaan. Astra Agro Lestari yang

memiliki angka terendah yaitu 1.02. Kondisi perusahaan ini masih belum

aman , karnna aset lancar yang dimiliki perusahaan tidak besarnya sama

dengan hutang lancarnya. Karena Anglea sal:u kali (lX) mencerminkan

aset lancar sama dengan utang lancar. Angka 1,5 X lebih aman untuk

digunakan sebagai batas bawah (Toto Prihadi, 2008:21).

Semakin tinggi rasio ini bera1ii semakin bagus karena menunjukkan

bahwa perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya tepat

waktu. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi tingkat likuiditas

perusahaan sehingga kinei:ja perusahaan tersebut semakin baik.

Page 73: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

b. Analisis Quick Ratio

Tabel 4.3 Quick Ratio

Perusahaan yang Melakukan Stock Split

NO KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN I APOL Arpeni Pratama Ocean Line 2 EKAD Ekadhanna International 3 INTA Intraco Penta 4 JRPT Jaya Real Property 5 TMAS Pelayaran Tempuran Emas 6 PJAA Pembangunan Jaya Ancol 7 PLIN Plaza Indonesia Realty 8 TSPC Tem120 Scan Pacifik 9 AKRA AKR Corporindo IO ANTM Aneka Tan1bang 11 CPIN Charoen Pokphand Indonesia 12 SMGR Semen Gresik Persero _,_ ~, ..

13 SOBI Sorini Corporation Rata -rata

Sumber : Data Diolah

QR 1.98 2.51 2.06 1.85 0.39 2.48 4.15 3.35 0.70 2.39 0.78 1.99 0.97 1.97

Quick ratio yaitu basil pembagian antara aktiva lancar setelal1

dikurangi persediaan dengan kewajiban jangka pendek. Rasio ini

digunakan untuk mengukur likuiditas dengan jangka yang sangat pendek.

Quick ratio hanya memperhitungkan aset yang sudal1 lebih dekat dengan

uang tunai. Dari label 4.3 dapat dilihat pada perusahaan yang melakukan

stock split perusahaan Plaza Indonesia Realty yang paling tinggi quick

ratio-nya yaitu sebesar 4.15. Hal ini berarti Plaza Realty Indonesia mampu

melunasi hutang jangka sangat pencleknya tepat walctu, karena nilai quick

ratio-nya sangat tinggi.

Page 74: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Sedangkan pada tabel 4.3 perusahaan yang memiliki quick ratio yang

paling rendah adalah Pelayaran Tempuran Emas yaitu sebesar 0.38. Hal

ini berarti perusahaan tersebut memiliki likuiditas perusahaan jangka

sangat pendeknya sangat rendah, dan tidak bagus.

Quick ratio sampai saat ini masih sangat popular. Angka IX dianggap

cukup aman. Pada perusahaan tertentu climana unsur persecliaan clan uang

muka sangat kecil, maka perhitungan quick ratio clan current ratio akan

menghasilkan angka yang berdekatan (Toto Prihacli, 2008:22-23).

Page 75: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabet 4.4 Quick Ratio

Perusahaan yang tidak Melakukan Stock Split

NO KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN 1 AALI Astra Agro Lestari 2 AMFG Asahimas Flat Glass 3 AUTO Astra Otoparts 4 APEX Apexindo Pratama Duta 5 BRAM Branta Mulia 6 FASW Fajar Surva Wisesa 7 IMAS Indomobil Sukses International 8 KLBF Kalbe Fanna 9 MASA Multi Strada Arah Sarana 10 MYOR Mayora Indah 11 SIPD Sierad Produce 12 SMDR Samudra Indonesia 13 UNVR Unilever Indonesia

Rata-rata Sumber ; Data Diolah

QR 0.70 1.24 1.16 3.19 2.29 0.83 0.83 2.92 0.59 2.15 2.49 2.19 0.84 1.65

Sedangkan dari kategori perusahaan yang tidak melakukan stock split

pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa ada dua perusahaan yang memiliki

quick ratio yang paling tinggi yaitu Apexindo Pratama Duta yaitu dengan

quick ratio sebesar 3.19. Sedangkan perusahaan yang memiliki quick ratio

yang paling rendah yaitu Multi Strada Arah sarana yaitu sebesar 0.59.

Dengan demikian perusahaan ini memiliki likuiditas perusahaan jangka

sangat pendek sangat rendah.

Semakin besar rasio ini berarti semakin tinggi tingkat likuiditas

perusahaan sehingga kinerja perusahaan terse but semakin baik.

Page 76: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

2. Rasio Solvabilitas

Menurut Van Horne (2005:209) Agar dapat menilai sejauh mana

perusahaan menggunakan uang yang dipinjam, kita dapat menggunakan

beberapa rasio utang (debt ratio), diantaranya:

a. Analisis Debt to Equity Ratio

Rasio utang terhadap ekuitas dihitung hanya dengan membagi total

utang perusabaan (termasuk kewajiban jangka pendek) dengan ekuitas

pemegang saham.

Semakin tinggi rasio ini berarti semakin buruk kondisi solvabilitasnya.

Rasio sebesar 2.33 X, yaitu 70% utang dan 30% modal, cukup layak

untuk dijadikan sebagai pedoman (Toto Prihadi, 2008:93)

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Tabel 4.5 Debt to Equity Ratio

Perusahaan yang Melakukan Stock Split

KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN APOL Arpeni Pratama Ocean Line EKAD Ekadharma International INTA Intraco Penta JRPT Jaya Real Property

TMAS Pelayaran Tempuran Emas PJAA Pembangunan Jaya Ancol PUN Plaza Indonesia Rea.lty TSPC Tempo Scan Pacifik AKRA AKR Coq~orindo ANTM Aneka Tambang CPIN Charoen Pokphand Indonesia

SMGR Semen Gresik Persero SOBI Sorini Corporation

Rata -rata ~

Sumber : Data Diolah

DER 1.93 0.29 1.68 0.55 1.59 0.32 0.39 0.23 1.35 0.55 3.33 0.42 0.67 1.02

Page 77: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Rasio ini bertttjuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya

apabila perusahaan likuidasi. Rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat solvabilitas dalam penelitian ini yaitu leverage ratio. Leverage

ratio merupakan hasil bagi antara total debt dengan total assets.

Semakin kecil rasio ini berarti menunjukkan bahwa perusahaan

man1pu menutup hutang-hutangnya kepada pihak luar. Solvable suatu

perusahaan, maka kinerja perusahaan tersebut s1~makin bagus. Pada label

4.5 perusahaan yang melakukan stock split, Charoen Pokphand Indonesia

merupakan perusahaan yang memiliki DER yang paling tinggi yaitu

sebesar 3.33 disusul oleh Arpeni Pratama Ocean Line sebesar 1.93, Intraco

Penta yaitu dengan leverage sebesar 1.68, Pelayaran Tempuran Emas 1.59,

dan AKR Corporindo leverage rationya sebesar 1.35. Keempat perusahaan

tersebut merupakan perusahaan yang memiliki debt to equity-nya diatas

rata-rata. Dengan demikian dapat dikatakan keempat pernsahaan terdebut

memiliki kondisi solvabilitas yang buruk. Hal ini dibuktikan dengan angka

debt to equity-nya yang tinggi. Sedangkan perusahaan yang memiliki debt

to equity yang paling rendah adalah Tempo Scan Pacipik sebesar 0.23

dapat dilihat pada tabel 4.5. Dengan demikian Tempo Scan Pacipik

mampu menutup hutang-hutangnya kepada pihak luar, ha! ini dibuktikan

nilai debt to equity ratio-nya rendah. Kondisi ini dapat dikatakan bagus

Page 78: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

karena perusahaan semakin kecil rasio ini berarti menunjukkan bahwa

perusahaan mampu menutup hutang-hutangnya kepada pihak luar.

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Tabel 4.6 Debt to Equity Ratio

Perusahaan yang tidak Melakuk:m Stock Split

KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN AALI Astra Agro Lestari

AMFG Asahimas Flat Glass AUTO Astra Otopaiis APEX Apexindo Pratama Duta BRAM Brai1ta Mulia FASW Fajar Surya Wise:m IMAS Indomobil Sukses International KLBF KalbeFaima MASA Multi Strada Arab Sarana MYOR Mayora Indah SIPD Sierad Produce

SMDR Sanmdra Indonesia UNVR Unilever Indonesia

Rata -rata Sumber : Data Diolah

DER 0.31 0.34 1.93 1.41 0.61 1.91 0.32 0.76 0.33 0.66 0.13 0.72 0.76 0.77

Rasio ini bertujuai1 untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibmmya

apabila perusahaan likuiclasi. Rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat solvabilitas dalam penelitiai1 ini yaitu leverage ratio. Leverage

ratio merupakan hasil bagi antara total debt dengan total assets.

Semakin tinggi rasio ini berarti semakin buruk kondisi solvabilitasnya.

Rasio sebesar 2.33 X, yaitu 70% utang dan 30% modal, cukup layak untuk

clijadikan sebagai pedoman (Toto Prihadi, 2008:93)

Page 79: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabel 4.6 kategori perusahaan yang tidak melakukan stock split Astra

Otoparts memiliki leverage ratio paling tinggi yaitu sebesar 1.93. Masih

ada beberapa perusahaan lagi yang memiliki leverage ratio diatas rata-rata

yaitu Fajar Surya Wisesa sebesar 1.91, kemudian Apexindo Pratama Duta

sebesar I .41. Ketiga perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang

memiliki debt to equity-nya diatas rata-rata. Dengan demikian dapat

dikatakan keempat perusahaan terdebut memiliki kondisi solvabilitas yang

buruk. Hal ini dibuktikan dengan angka debt to equity-nya yang tinggi.

Sedangkan perusahaan yang memiliki leverage ratio yang paling kecil

adalah Sierad Produce yaitu sebesar 0.13. Dengan demikian Tempo Scan

Pacipik 'mampu menutup hutang-hutangnya kepada pihak luar, ha! ini

dibuktikan nilai debt to equity ratio-nya rendah. Kondisi ini dapat

dikatakan bagus karena perusahaan semakin kecil rasio ini berarti

menunjukkan bahwa pernsahaan mampu menutup lmtang-hutangnya

kepada pihak luar. Solvable suatu perusahaan, maka kine1ja perusahaan

tersebut semakin bagus.

Page 80: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

3. Rasio Profitabilitas

a. Analisis Return On Equity

NO I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Tabel 4.7 Return On Equity

Perusahaan yang Melakukan Stock Split

KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN APOL Arpeni Pratama Ocean Line EKAD Ekadharma International INTA Intraco Penta JRPT Jaya Real Property

TMAS Pelavaran Tempuran Emas PJAA Pembangunan Jaya Ancol PLIN Plaza Indonesia Realty TSPC Tempo Scan Pacifik AKRA AKR Corporindo ANTM Aneka Tambang CPIN Charoen Pokphand Indonesia

SMGR Semen Gresik Persero SOBI Sorini Corporation

Rata -rata Sumber : Data Diolah

ROE 0.17 0.14 0.04 0.11 0.09 0.25 0.12 0.19 0.13 0.63 0.16 0.18 0.09 0.18

Rasio ini menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak

manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian

investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan

sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikan. Rasio ini disebut juga

dengan rasio pengembalian atas ekuitas saham (Dewi Astuti, 2004:37).

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan

tingkat kembalian yang lebih besar pada pemegang saham (Darsono dan

Ashari, 2005 :57).

Page 81: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Rasio ini juga disebut rasio rentabilitas yang menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan Iaba melalui semua kemampuan

sumber yang ada return on equity yaitu hasil pembagian antara net profit

after tax dengan total equity. Yang dimaksud dengan ekuitas adalah

seluruh ekuitas. Ekuitas kadang disebut juga dengan net assets. Semakin

tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian

yang lebih besar pada pemegang saham. Pada label 4.7 terlihat Aneka

Tambang merupakan perusahaan yang memiliki return on equity paling

tinggi yaitu sebesar 0.63, ha! ini berarti perusahaan Aneka Tambang

mampu mampu memberikan tingkat kembalian yang sangat besar kepada

pemegang saham dan profit yang di dapatkan besar pula. Perusahaan

Aneka Tambang memiliki ROE yang sudah bagus. Sedangkan perusahaan

yang memiliki return on equity paling rendah adalah Intraco Penta yaitu

sebesar 0.04, ha! ini bermti tingkat kembalian yang diterima pemegang

saham sangat rendah dan profit yang didapatkan kecil.

{"' ,-, ! i

L. PFPPUSTl\K/.,. I

UJN SY.AHl!J Jl\K/1RT A \ ..... ···--·-----·····__!

Page 82: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IO 11 12 13

Tabel 4.8 Return On Equity

Perusahaan yang tidak Melalrnkan Stock Split

KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN AALI Astra Agro Lestari AMFG Asahimas Flat Glass AUTO Astra Otoparts APEX Aoexindo Pratama Duta BRAM Branta Mulia FASW Fajar Surya Wise.sa IMAS Indomobil Sukses International KLBF Kalbe Farma MASA Multi Strada Arah Sarana MYOR Mayora Indah SIPD Sierad Produce

SMDR Samudra Indonesia UNVR Unilever Indonesia

Rata -rata Sumber : Data Diolah

ROE 0.33 0.08 0.17 0.11 0.05 0.13 0.25 0.44 0.02 0.10 0.07 0.37 0.95 0.24

Rasio ini menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihalc manajemen

dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian investasi pemegang

sahan1 dan menekankan pada hasil pendapatan sehubungan denganjumlah

yang diinvestasikan. Rasio ini disebut juga dengan rasio pengembalian

atas ekuitas sal1am (Dewi Astuti, 2004:37).

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan

tingkat kembalian yang Iebih besar pada pemegang saham (Darsono dan

Ashari, 2005 :57).

Rasio ini juga disebut rasio rentabilitas yang menggambarkan

kemampuan perusalrnan mendapatkan laba me!alui semua kemampuan

sumber yang ada return on equity yaitu basil pembagian antara net pro.fit

Page 83: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

after tax dengan total equity. Yang dimaksud dengan ekuitas adalah

selurnh ekuitas. Ekuitas kadang disebut juga dengan net assets. Semakin

tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian

yang lebih besaT pada pemegang saham.

Sedangkan kategori pernsahaan yang tidak melakukan stock split ada 5

pernsahaan diatas nilai rata-rata return on equity. Unilever Indonesia

memiliki return on eqity sebesar 0.95, ha! ini merupakan nilai tertinggi

berarti perusahaan Unilever Indonesia mampu memberikan tingkat

kembalian yang besar kepada pemegang saham dan profit yang di

dapatkan besar pula. Perusahaan yang memiliki return on equity dibawah

rata-rata adalah Multi Strada Arah Sarana yaitu sebesar 0.02, kondisi ini

tidak bagus bagi pernsahaan, karena tingkat kembalian yang diterima

pemegang saham sangat rendah dan profit yang didapatkan kecil.

Page 84: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

b. Analisis Net Profit Margin

Rasio ini mencenninkan kemampuan perusahaan dalan1

mengendalikan biaya dan pengeluaran sehubungan dengan penjualan

(Dewi Astuti, 2004:36).

Tabel 4.9 Net Profit Margin

Perusahaan yang Melakukan Stock Split

NO KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN 1 APOL Arpeni Pratama Ocean Line 2 EKAD Ekadharma International 3 INTA Intraco Penta 4 JRPT Jaya Real Property 5 TMAS Pelavaran Tempuran Emas 6 PJAA Pembangunan Jaya Ancol 7 PLIN Plaza Indonesia Realty 8 TSPC Tempo Scan Pacifik 9 AKRA AKR Coroorindo 10 ANTM Aneka Tan1bang 11 CPIN Charoen Pokphand Indonesia 12 SMGR Semen Gresik Persero 13 SOBI Sorini Corporation

Rata -rata Sumber : Data Diolah

NPM 0.14 0.05 0.01 0.21 0.03 0.18 0.31 0.09 0.03 0.48 0.03 0.16 0.03 0.14

Net Profit Margin merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.

Besarnya profit margin inilah yang menunjukkan besar perolehan dana

yang berasal dari usaha yang berhasil dikumpulkan oleh perusahaan dalam

kurun waktu 1 tahun dan selanjutnya dapat digunakan untuk dibagikan

kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen atau di investasikan

kembali dalan1 perusahaan untuk memperbesar modal perusahaan.

Page 85: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

,•

Dari tabel 4.9 terlihat bahwa perusahaan yang melakukan stock split

memiliki rata-rata net profit margin lebih besar jika dibandingkan dengan

rata-rata net profit margin perusahaan yang tidak melakukan stock split.

Perusahaan yang melakukan stock split merniliki net profit margin

memiliki rata-rata sebesar 0.14. Terdapat 6 perusahaan yang memiliki net

profit margin diatas rata-rata yaitu Aneka Tambang memiliki net profit

margin tertinggi sebesar 0.48, kemudian Plaza Indonsia Realty sebesar

0.31, Jaya Real Property 0.21, Pembangunan Jaya Ancol sebesar 0.18,

Semen Gresik Persero 0.16 dan Arpeni Pratama Ocean Line memiliki net

profit margin sebesar 0.14. Hal ini berarti keenam perusahaan tersebut

memiliki kemampuan dalam mengendalikan biaya dan pengeluaran

sehubungan dengan penjualan dapat dikatakan bagus. Perusahaan yang

memiliki net profit margin diatas rata-rata mempunyai kemampuan lebih

dalam menghasilkan laba perusahaan dibandingkan dengan perusahaan­

pernsahaan yang memiliki net profit margin dibawah rata-rata. Sedangkan

perusahaan yang memiliki net profit margin dibawah rata-rata ada 7

perusahaan. Perusahaan yang memiliki net profit margin paling kecii

adalah Intraco Penta yaitu sebesar 0.01, ha! ini berarti Intraco Penta

memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba perusahaan sangat rendah.

Kondisi ini tidak bagus karena profit margin yang didapatkan pernsahaan

kecil.

Page 86: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabel 4.10 Net Profit Margin

Perusahaan yang tidlak Melakukan Stock Split

NO KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN I AALI Astra Agro Lestari 2 AMFG Asahimas Flat Glass 3 AUTO Astra Otoparts 4 APEX Apexindo Pratama Dula 5 BRAM Branta Mulia 6 FASW Fajar Surya Wisesa 7 IMAS Indomobil Sukses International 8 KLBF KalbeFarma 9 MASA Multi Strada Arah Saran.a 10 MYOR Mayora Indah 11 SIPD Sierad Produce 12 SMDR Samudra Indonesia 13 UNVR Unilever Indonesia

Rata-rata Sumber : Data Diolah

NPM 0.29 0.07 0.14 0.18 0.01 0.07 0.18 0.11 0.04 0.05 0.04 0.06 0.20 0.11

Net Profit Margin merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.

Besarnya profit margin inilah yang menunjukkan besar perolehan dana

yang berasal dari usaha yang berhasil dikumpuikan oleh perusahaan dalam

kururn waktu 1 tahun dan selaitjutnya dapat digunakan untuk dibagikan

kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen atau di investasikan

kembali dalam perusahaan untuk memperbesai· modal perusahaan.

Dalam kategori perusahaan yang tidak melakukan stock split ada 5

perusahaan yang memiliki net profit margin diatas rata-rata. Astra Agro

Lestai·i meruapakan perusahaan yang memiliki net profit margin paling

tinggi yaitu sebesar 0.29. Perusahaan yang memiliki net profit margin

Page 87: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

diatas rata-rata mempunyai kemampufil1 lebih clalam menghasilkan laba

perusahafil1 dibanclingkan dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki

net profit margin dibawah rata-rata. Kondisi dapat dikatakan bagus karena

menunjukkfill bahwa Astra Agro Lestari merniliki kemampuan lebih

dalfilll menghasilkfill laba clibandingkan perusahaan lainnya. Sedangkan

perusahaan yfillg memiliki net profit margin dibawah rata-rata ada 8

perusahafill dan perusahaan yang memiliki net profit margin paling kecil

adalah Brfillta Mulia sebesar 0.01. Kondisi ini tidak bagus, karena Branta

Mulia memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba perusahaan sfillgat

rendah. Kondisi ini tidak bagus kfil·ena profit margin yang clidapatkan

perusahaan kecil.

Page 88: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

4. Rasio Aktivitas

a. Analisis Total Asset Tumover

NO 1 2 ~ .)

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Tabel 4.11 Total Asset Tumover

Perusahaan yang Melakukan Stock Split

KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN APOL Arpeni Pratama Ocean Line EKAD Ekadharma International INTA Intraco Penta JRPT Jaya Real Property

TMAS Pelayaran Tempuran Emas PJAA Pembangunan Jaya Ancol PLIN Plaza Indonesia Realty TSPC Tempo Scan Pacifik AKRA AKR Corporindo ANTM Aneka Tambang CPIN Charoen Pokphand Indonesia

SMGR Semen Gresik Persero SOBI Sorini Cornoration

Rata-rata Sumber : Data D10lah

TAT 0.23 0.04 0.06 0.30 0.06 0.24 0.56 0.12 0.06 0.65 0.05 0.21 0.05 0.20

Rasio aktivitas disebut juga rasio perputaran total aktiva (total asset

turnove1), merupakan ukuran keseluruhan perputaran seluruh asset. Rasio

ini eukup sering digunakan karena cakupannya yang menyeluruh. Tanpa

memandang jenis usaha, rasio ini dapat menggambarkan sampai seberapa

baik duk:ungan seluruh aset untuk memperoleh peajualan (Toto Prihadi,

2008:41).

Rasio ini menunjuk:kan perputaran total aktiva diukur dari volume

penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva

menciptakan penjualan.

Page 89: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Dari tabel 4.11 pada perusahaan yang tergolong melakukan stock split

ada 5 perusahaan yang memiliki total asset turnover diatas rata-rata,

perusahaan yang memiliki total asset turnover paling tinggi adalah Aneka

Tambang yaitu sebesar 0.66, berarti kemampuan perputaran total aktiva

perusahaan Aneka Tambang menciptakan penjualan cukup tinggi, kondisi

ini dapat dikatakan bagus.

' Pada tabel 4.11 perusahaan yang memiliki total asset turnover

dibawah rata-rata ada 8 perusahaan. Ekadharma International merupakan

perusahaan yang memiliki total asset turnover paling kecil yaitu sebesar

0.04, berarti kemampuan perputaran total aktiva perusahaan Ekadharma

International dalam menciptakan penjualan rendah. Kondisi ini tidak

bagus karena perputaran total aktiva untuk menciptakan penjualan sangat

rendah.

Page 90: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Tabel 4.12 Total Asset Turnover

Perusahaau yaug tidak Melakukan Stock Split

KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN AALI Astra Agro Lestari AMFG Asahimas Flat Glass AUTO Astra Otoparts APEX Apexindo Pratama Duta BRAM Branta Mulia FASW Fajar Surya Wisesa IMAS Indomobil Sukses International KLBF Kalbe Fanna MASA Multi Strada Arah Sarana MYOR Mayora Indah SIPD Sierad Produce

SMDR Samudra Indonesia UNVR Unilever Indonesia

Rata-rata Sumber : Data Diolah

TAT 0.42 0.12 0.23 0.33 0.05 0.10 0.24 0.19 0.09 0.09 0.06 0.12 0.14 0.17

Rasio aktivitas disebut juga rasio perputaran total aktiva (total asset

turnover), merupakan ukuran keseluruhan perputaran seluruh asset. Rasio

ini culrnp sering digunakan karena cakupannya yang menyeluruh. Tanpa

memandang jenis usaha, rasio ini dapat menggambarkan sampai seberapa

baik dukungan seluruh aset untuk memperoleh penjualan (Toto Prihadi,

2008:41).

Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume

penjualan dengan kata lain seberapa jauh ke:mampuan semua aktiva

menciptakan penjualan.

Sedangkan pada table 4.12 kategori perusahaan yang tidak melakukan

stock split yang memiliki total asset turnover paling tinggi adalah Astra

Page 91: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Agro Lestari yaitu sebesar 0.42, berarti kemampuan perputaran total

aktiva perusahaan Astra Agro Lestari menciptakan penjualan sangat tinggi

kondisi ini dikatakan bagus. Sementara perusahaan yang memiliki total

asset turnover paling rendah adalah Branta Mulia yaitu hanya sebesar

0.05. Dengan demikian perputaran seluruh asset perusahaan Branta Mulia

sangat rendah jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya

yang tidak melakukan stock split dengan nilai total asset turnover-nya

dibawah rata-rata. Kondisi ini tidak bagus karena perputaran total aktiva

untuk menciptakan penjualan sangat rendah.

Page 92: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

5. Analisis Price Earning Ratio

Tabel 4.13 Price Eaming Ratio

erusa iaan rane. e am an oc •fJ• l P I MI I k St kS rt NO KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN PER

1 APOL A11Jeni Pratama Ocean Line 9.89 2 EKAD Ekadharma International 15.52 3 INTA Intraco Penta 29.35 4 JRPT Jaya Real Property 33.67 5 TMAS Pelayaran Tempuran Emas 29.61 6 PJAA Pembangunan Jaya Ancol 12.93 7 PLIN Plaza Indonesia Realty 25.12 8 TSPC Tempo Scan Pacifik 14.86 9 AKRA AKR Comorindo 19.86 10 ANTM Aneka Tambang 4.48 11 CPIN Charoen Pokphand Indonesia 9.03 12 SMGR Semen Gresik Persero 23.60 13 SOBI Sorini Corporation 12.33

Rata -rata 18.48 Sumber : Data Diolah

Rasia harga/laba (price/earning ratio) menunjukkanjumlah uang yang

rela dikcluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang

dilaporkan (Brigham, Houston 2006:110).

Price earning ratio membandingkan antara harga saham di pasar

modal dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan.

Harga per lembar saham (price per share) merupakan indikator berapa

besar nilai (value) yang diapresiasikan oleh investor terhadap nilai

pernsahaan. Dari tabel 4.13 terlihat bahwa ada 6 pernsahaan yang

memiliki nilai price earning ratio diatas rata-·rata. Sedangkan perusahaan

yang memiliki nilai tertinggi adalah Jaya Real Property yaitu sebesar

Page 93: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

33.67, berarti nilai (value) yang diapresiasikan oleh investor terhadap nilai

perusahaan yaitu sebesar 33 .67 kali. Sedangkan perusahaan yang memiliki

price earning ratio dibawah rata-rata ada 7 perusahaan, sedangkan

perusahaan yang memiliki nilai paling rendah adalah Aneka Tambang

yaitu sebesar 4.48, berarti nilai (value) yang diapresiasikan oleh investor

terhadap nilai perusahaan Aneka Tambang hanya sebesar 4.48 kali.

Tabet 4.14 Price Eaming Ratio

p erusa aan yang 1 a { e am an oc ( l!_ I fd I M I I k St Ii S l't h NO KODEEMITEN NA.MA PERUSAHAAN PER

1 A.ALI Astra Agro Lestari 17.70 2 A.MFG Asahimas Flat Glass 9.42 3 AUTO Astra Otoparts 17.28

~---· 4 APEX Apexindo Pratama Duta 22.04 5 BRAM Branta Mulia 46.69 6 FA.SW F ajar Surya Wisesa 28.01 ..,

IMAS Indomobil Sukses International 12.93 I

8 KLBF KalbeFanna 15.39 9 MA.SA Multi Strada A.rah Sarana 55.78 -10 MYOR Mayora Indah 9.32 11 SIPD Sierad Produce 11.47 12 SMDR Samudra Indonesia 3.51 13 UNVR Unilever Indonesia 22.64

Rata -rata 20.94 Sumber : Data Diolah

Untuk kategori perusahaan yang tidak melakukan stock split ada 5

perusahaan yang memiliki nilai price earning ratio diatas rata-rata, dan

perusahaan yang memiliki nilai yang paling tinggi yaitu perusahaan Multi

Strada A.rah Sarana sebesar 55.78, bermii nilai (value) yang diapresiasikan

oleh investor terhadap nilai perusahaan yaitu sebesar 55.78 kali.

Page 94: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai price earning ratio yang

paling rendah adalah Samudra Indonesia yang hanya sebesar 3 .51, berarti

nilai (value) yang diapresiasikan oleh investor terhadap nilai perusahaan

Samudra Indonesia sebesar 3.51 kali. Semakin kecil rasio ini semakin

bagus.

6. Analisis Price to Book Value

Tabel 4.15 Price to Book Value

Perusahaan yang Melakukan Stock Split

NO KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN I APOL Arpeni Pratama Ocean Line 2 EKAD Ekadhmma International 3 INTA Intraco Penta 4 JRPT Jaya Real Property 5 TMAS Pelayaran Tempuran Emas 6 PJAA Pembangunan Jaya Ancol 7 PLIN Plaza Indonesia Realty 8 TSPC Tempo Scan Pacifik 9 AKRA AKR Coroorindo IO ANTM Aneka Tmnbang I I CPIN Chmoen Pokohand Indonesia 12 SMGR Semen Gresik Persero 13 SOBI Sorini Corporation

Rata-rata Sumber : Data D10lah

PBV 1.52 1.55 0.67 2.70 2.36 2.26 2.50 2.09 '

3.07 3.96 2.14 5.34 0.93 2.39

Sedm1gkan price to book value, ras10 ini mencerminkan

kemahalan harga saham perusahaan dan nilai buku per lembar saham.

Pengertian book disini adalal1 nilai buku dari ekuitas. Nilai ini diperoleh

Page 95: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

dengan mengambil total ekuitas sebagai book value. Berdasarkan tabel

diatas dapat kita lihat perusahaan yang memiliki nilai PB V paling tinggi

adalah Semen Gresik yaitu sebesar 5.34. Berarti kemampuan perusahaan

Semen Gresik dalam menciptakan nilai terhadap pemegang saham cukup

tinggi yaitu sebesar 5 .34 kali. Sedangkan pad a label 4 .15 perusahaan yang

memiliki nilai paling rendal1 yaitu lntraco Penta sebesar 0.67 dan satu

tingkat diatasnya yaitu perusalrnan Sorini Corporation yang memiliki nilai

PBV sebesar 0.93. Bera1ii kemampuan perusahaan dalam menciptalrnn

nilai terhadap pemegang saham Intraco Penta yaitu 0.67 kali dan Sorini

Corporation 0.93 kali. Semakin kecil rasio ini semakin bagus.

NO 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11 12 13

Tabel 4.16 Price to Book Value

Perusahaan yang tidak Melalrnkan Stock Split

KODEEMITEN NAMA PERUSAHAAN AALI Astra Agro Lestari

AMFG Asahimas Flat Glass AUTO Astra Oto paiis APEX Apexindo Pratama Duta BRAM Branta Mulia FASW Fajar Surya Wisesa !MAS lndomobil Sukses International KLBF KalbeFanna MASA Multi Strada Arab Sarana MYOR Mayora Inclah SIPD Sierad Produce

SMDR Samudra Indonesia UNVR Unilever Indonesia

Rata -rata Sumber : Data Diolah

PBV 7.88 1.26 0.61 3.08 1.03 2.43 2.26 4.21 1.90 1.45 0.48 0.80 15.01 3.26

Page 96: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Untuk kategori perusahaan yang tidak melakukan stock split pada tabil

4.16 ada 3 perusahaan yang memiliki nilai PBV diatas rata-rata. Unilever

Indonesia memiliki nilai PBV paling tinggi yaitu sebesar 15.01, kemudian

Astra Agro Lestari dengan nilai PBV sebesar 7 .88, dan yang terakhir

adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi yaitu Kalbe Farma

dengan nilai PBV sebesar 4.21. Berarti kemarnpuan perusahaan tersebut

dalam menciptakan nilai terhadap pemegang saham sangat tinggi yaitu

Unilever Indonesia sebesar 15.01 kali, Astra Agro Lestari 7.88 kali dan

Kalbe Fanna 4.21 kali, kondisi ini bagus karena dapat mensejahterakan

pemegang saham. Sedangkan pada tabel 4.16 perusahaan yang memiliki

nilai PBV dibawah rata-rata ada 10 perusahaan dan perusahaan yang

memiliki nilai PBV paling rendah adalah Sierad Produce yaitu sebesar

0.48. Berarti kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai terhadap

pemegang saham rendah, hanya sebesar 0.48 kali. Semakin kecil rasio ini

semakin bagus.

Page 97: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabel 4.17 Rasio Rata-Rata

Perusahaan yang Melakukan Stock Split dan P h 'd k M I l k S ~ t' /' erusa aan yang t1 a earn. an toe ' .:.ip..zt

NO Nama Rasio Stock Split Bukan Stock Split

1 Ctment Ratio 2.58 2.49

2 Quick Ratio 1.97 1.65

3 Debt to Equity Ratio 1.02 0.77

4 Return On Equity 0.18 0.24

5 Net Profit Margin 0.14 0.11

6 Total Asset Turnover 0.20 0.17

7 Price Earning Ratio 18.48 20.94

8 Price to Book Value 2.39 3.26

Rata-Rata 3.37 3.70

Sumber : Data Diolah

Basil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata rasio antara

perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak

melakukan stock split tidak jauh berbeda hanya memiliki selisih point

sebesar 0.33, dapat dilihat pada tabel 4.17. Rasio perusahaan yang

melakukan stock split memiliki keunggulan pada current ratio, quick

ratio, net profit margin, dan total asset turnover, price earning ratio dan

price to book value. Sedangkan pada kategori perusahaan yang tidak

melakukan stock split mempimyai keunggulan pada leverage ratio, dan

return on equity. Secara keseluruhan perusahaan yang melakukan stock

split memiliki nilai rata-rata rasio lebih rendah dari pada perusahaan yang

tidak melakukan stock split.

Page 98: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

B. Uji Mann-Whitney

Tabel 4.19 Hasil Output SPSS Untuk Current Ratio

Yang Menggambarkan Tingkat Likuiditas

I PERUSAHAAN CR Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

CR Mann-Whitney U 78.000 WilcoxonW 169.000 z -.333 Asymp. Sig. (2-tailed) .739 Exact Sig. [2*(1-tailed

.762(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

Ranks

N

13

13

26

Mea n Rank

14.00

13.00

Sum of Ranks

182.00

169.00

Dari hasil output SPSS mann ·whitney test tersebut memu\jukkan dari

jumlah sampel yang sebesar 26, perusahaan yang melakukan stock split

sebesar 13 clan perusahaan yang tidak: melak:uk:an stock split sebanyak 13.

Output SPSS tersebut menunjukkan nilai Asimp.Sig (2-tailed) pada tabel

test statistic (0.739) > a (0.05) level of significant, hal ini berarti (Ho)

tidak: ditolak:. Jadi tidak terdapat perbedaan current ratio, antara

perusahaan yang melak:ukan stock split dengan perusahaan yang tidak:

melakukan stock split.

Page 99: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabet 4.20 Hasil Output SPSS Untuk Quick Ratio

Yang Menggambarkan Tinglmt Likuiditas

Ranks

I PERUSAHAAN N Mea n Rank Sum of Ranks QR Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

QR Mann-Whitney U 75.500 WilcoxonW 166.500 z -.462 Asymp. Sig. (2-tailed) .644 Exact Sig. [2'(1-tailed

.650(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

13

13

26

14.19

12.81

184.50

166.50

Dari hasil output SPSS mann whitney test tersebut menunjukkan dari

jumlah sampel yang sebesar 26, perusahaan yang melakukan stock split

sebesar 13 dan perusahaan yang tidak melakukan stock split sebanyak 13.

Output SPSS tersebut menuqjukkan nilai Asimp.Sig (2-tailed) pada tabel

test statistic (0.644) > a (0.05) level of significant, ha! ini berarti (Ho)

tidak ditolak. Jadi tidak terdapat perbedaan quick ratio, antara pernsahaan

yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan

stock split.

Page 100: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabel 4.21 Hasil Output SPSS VntukDebt to Equity Ratio

Yang Menggambarkan Tingkat Solvabilitas

Ranks

I PERUSAHAAN N Mean Hank Sum of Ranks DER Stock Split 13 13.85 180.00

Bukan Stock Split 13 13.15 171.00 Total 26

Test Statistics(b)

DEH Mann-Whitney U 80.000 WilcoxonW 171.000 z -.231 Asymp. Sig. (2-tailed) .817 Exact Sig. [2*(1-tailed

.840(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

Dari basil output SPSS mann whitney test tersebut menurJukkan dari

jumlah sampel yang sebesar 26, pernsahaan yang melakukan stock split

sebesar 13 dan perusahaan yang tidak melakukan stock split sebanyak 13.

Output SPSS tersebut menunjuldrnn nilai Asimp. Sig (2-tailed) pada tabel

test statistic (0.817) > a (0.05) level of significant, hal ini berarti (Ho)

tidak ditolak. Jadi tidak terdapat perbedaan debt to equity ratio, antara

perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak

melakukan stock split.

Page 101: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabel 4.22 Hasil Output SPSS Untuk Return 011 Equity

Yang Menggambarkan Tingkat Profitabilitas

I PERUSAHAAN ROE Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

ROE Mann-Whitney U 84.000 WilcoxonW 175.000 z -.026 Asymp. Sig. (2-tailed) .980 Exact Sig. [2*(1-tailed

1.000(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variab!e: PERUSAHAAN

Ranks

N

13

13

26

Me ~'lank 13.54

13.46

Sum of Ranks

176.00

175.00

Dari hasil output SPSS mann whitney test tersebut menunjukkan dari

jumlah sampel yang sebesar 26, perusahaan yang melakukan stock split

sebesar 13 dan perusahaan yang tidak melakukan stock split sebanyak 13.

Output SPSS tersebut menunjukkan nilai Asimp.Sig (2-tailed) pada tabel

test statistic (0.980) > a (0.05) level of significant, hal ini berarti (Ho)

tidalc ditolak. Jadi tidalc terdapat perbedaan return on equity, antara

perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak

melakukan stock split.

Page 102: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabel 4.23 Hasil Output SPSS Untuk Net Profit Margin

Yang Menggambarkan Tingkat Profitabilitas

I PERUSAHAAN NPM Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

NPM Mann-Whitney U 80.500 WilcoxonW 171.500 z -.206 Asymp. Sig. (2-tailed) .837 Exact Sig. [2*(1-tailed

.840(a) Sig.)]

a Not corrected for lies. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

Ranks

N

13

13

26

Mea n Rank

13.19

13.81

Sum of Ranks

171.50

179.50

Dari hasil output SPSS mann whitney test tersebut menunjukkan dari

jumlah sampel yang sebesar 26, perusahaan yang melakukan stock split

sebesar 13 dan perusahaan yang tidak melakukan stock split sebanyak 13.

Output SPSS tersebut menunjukkan nilai Asimp.Sig (2-tailed) pada tabel

test statistic (0.837) > a (0.05) level of significant, ha! ini beratti (Ho)

tidak ditolak. Jadi tidak terdapat perbedaan net profit margin, antara

perusahaan yang melakukan stock split dengan pernsahaan yang tidak

melakukan stock split.

Page 103: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabel 4.24 Hasil Output SPSS Untuk Total Asset Tumover

Yang Menggambarkan Tingkat Aktivitas

Ranks

I PERUSAHAAN N Me, an Rank Sum of Ranks TAT Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

TAT Mann-Whitney U 77.500 WilcoxonW 168.500 z -.360 Asymp. Sig. (2-tailed) .719 Exact Sig. [2'(1-tailed

.724(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

13

13

26

12.96

14.04

168.50

182.50

Dari hasil output SPSS mann whitney test tersebut menunjukkan dari

jumlah sampel yang sebesar 26, perusahaan yang melakukan stock split

sebesar 13 dan perusahaan yang tidak melakukan stock split sebanyak 13.

Output SPSS tersebut menunjukkan nilai Asimp.Sig (2-tailed) pada tabel

test statistic (0.719) > a (0.05) level of significant, ha! ini berarti (Ho)

tidak ditolak. Jadi tidak terdapat perbedaan total asset turnover, antara

perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak

melakukan stock split.

Page 104: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabel 4.25 Hasil Output SPSS Untuk Price Earning Ratio Yang Menggambarkan Tingkat Harga Saham

Ranks

I PERUSAHAAN N Me an Hank Sum of Hanks PER Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

PEH Mann-Whitney U 83.500 WilcoxonW 174.500 z -.051 Asymp. Sig. (2-tailed) .959 Exact Sig. [2*(1-tailed

.960(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

13

13

26

13.58

13.42

176.50

174.50

Dari hasil output SPSS mann whitney test tersebut menunjukkan dari

jumlah sampel yang sebesar 26, perusahaan yang melakukan stock split

sebesar 13 dan perusahaan yang tidak melakukan stock split sebanyak 13.

Output SPSS tersebut menunjukkan nilai Asimp.Sig (2-tailed) pada tabel

test statistic (0.959) > a (0.05) level of significant, hal ini berarti (Ho)

tidak ditolak. Jadi tidak terdapat perbedaan price earning ratio, antara

perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak

melakukan stock split.

Page 105: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabel 4.26 Hasil Output SPSS Uutuk Price to Book Value Yang Menggambarkau Tinglrnt Harga Saham

Ranks

I PERUSAHAAN N Me< an Rank Sum of Ranks PBV Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

PBV Mann-Whitney U 74.500 WilcoxonW 165.500 z -.513 Asymp. Sig. (2-tailed) .608 Exact Sig. [2"(1-tailed

.614(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

13

13

26

14.27

12.73

185.50

165.50

Dari hasil output SPSS mann whitney test tersebut menunjukkan dari

jumlah sampel yang sebesar 26, perusahaan yang melakukan stock split

sebesar 13 dan perusahaan yang tidak melakukan stock split sebanyak 13.

Output SPSS tersebut menunjukkan nilai Asimp.Sig (2-tailed) pada tabel

test statistic (0.608) > a (0.05) level (!f significant, hal ini berarti (Ho)

tidak ditolak. Jadi tidak terdapat perbedaan price to book value, antara

perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak

melakukan stock split.

Page 106: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Tabel 4.27 Hasil Output SPSS Keseluruhan Rata-rata Rasio

No Nama Rasio Significant Kesimpulan I Current Ratio 0.739 Ho tidak ditolak 2 Ouick Ratio 0.644 Ho tidak ditolak 3 Debt to Equity Ratio 0.817 Ho tidak ditolak 4 Return On Equity 0.980 Ho tidak ditolak 5 Net Profit Margin 0.837 Ho tidak clitolak 6 Total Asset Turnover 0.719 Ho ticlak clitolak 7 Price Earning Ratio 0.959 Ho ticlak ditolak 8 Price To Book Value 0.608 Ho ticlalc ditolak

Dari tabel 4.27, menggambarkan hasil keselurnhan perhitungan rasio-

rasio keuangan yang menjelaskan bahwa Ho tidak clitolak, ha! ini berarti

bahwa secara keseluruhan tidak terclapat perbeclaan kinerja keuangan yang

signifikan antara perusahaan yang melakukan stock split clengan

perusahaan yang ticlak melakukan stock split. Selain itu juga ticlak acla

perbedaan harga saham yang signifikan antara perusahaan yang

melakukan stock split clengan pernsahaan yang tidak melakukan stock

split.

Sehingga dapat clisimpulkan secara statistik dengan menggunakan uji

mann whitney antara perusahaan yang me!akukan stock split clengan

perusahaan yang ticlak melakukan stock split ticlak memiliki perbeclaan

yang signifikan clalam kinerja keuangan clan harga sahamnya. Hal ini

bertolak belakang dengan signaling the01y yang menyatakan bahwa hanya

perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang bagus saja yang man1pu

melakukan stock split, clikarenakan stock split itu sencliri tidak menambah

Page 107: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

nilai ekonomis bagi perusahaan atau tidak secara langsung mempengaruhi

cash flow perusahaan tetapi justru menambah biaya bagi perusahaan yang

melakukannya sehingga hanya perusahaan yang memiliki kinerja

keuangan yang bagus saja yang dapat melakukan stock split.

C. Interpretasi

Hasil perhitungan uji beda yang dilakukan dengan mann whitney test

dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan dan tingkat harga saham

kelompok perusahaan yang melakukan stock split dan kelompok perusahaan

yang tidak melakukan stock split secara statistik tidak terdapat perbedaan

yang signifikan dan tidak mendukung hipotesis altematif (Ha) dalam

penelitian ini.

Hasil penelitian ini didnkung oleh Beni Suhenclra Winarso (2005)

yang menganalisis tentang perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan

yang melakukan stock split clengan perusahaan yang tidak melakukan stock

split, pengujian tersebut mengacu pacla signalling theory. Objek penelitian

pada perusahaan manufaktur yang melakukan stock split dan perusahaan yang

ticlak melakukan stock :,plit di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitianya

menunjukkan bahwa secara garis besar kinerja keuangan perusahaan yang

melakukan stock split lebih baik clari pada kinerja keuangan pada perusahaan

yang tidak melakukan stock split. Hal ini ditunjukkan dengan hasil yang

diperoleh pada analisis rasio keuangan perusahaan yang meliputi current

Page 108: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

ratio, quick ratio, leverage ratio, return on investment, return on equity, net

profit margin, serta total asset turnover. Namun secara statistik dengan

menggunakan independent sample t-test antara perusahaan yang melakukan

stock split dengan pernsahaan yang tidak melakukan stock split tidak memiliki

perbedaan yang signifikan dalam kine1j a keuangannya. Hal ini bertolak

belakang dengan signalling theory yang menyatakan bahwa hanya pernsahaan

yang memiliki kine1ja keuangan yang bagus saja yang mampu melakukan

stock split.

Selain itu juga hasil penelitian ini di dukung oleh Marwata (2001)

yang menguji perbedaan kinerja keuangan, harga saham dan pemecahan

saham, dengan mengambil sampel sebanyak 54 perusahaan publik yang

melakukan stock split pada tahun 1996- 1997. Hasilnya menunjukkan bahwa

kinerja keuangan yang melakukan stock split yang diukur dari laba bersih per

lembar saham (EPS) tidak lebih tinggi daripada. perusahaan yang tidak

melakukan stock split. Dengan demikian hasil penelitiam1ya tidak mendukung

signalling theory. Namun hasil penelitian tentang tingkat harga saham

berbeda, penelitian yang dilakukan Marwata (2001) menyatakan tingkat

kemahalan harga saham, rasio hm·ga saham terhadap nilai buku (PBV)

perusahaan yang melakukan stock split lebih mahal dari perusahaan yang

tidak melakukan stock split.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat harga saham

perusahaan yang melakukan stock split dan perusaham1 yang tidak melaknkan

Page 109: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

stock split tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian ini

berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjanti Widiastuti dan

Usmara (2005) menguji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi stock split

dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Sampel yang digunakan terdiri

dari 30 perusahaan non keuangan yang mehtkukan stock split dan 30

perusahaan non keuangan yang tidak melakukan stock split pada tahun 2000 -

2001 di BEL Untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik logistic

regression. Dasi! penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat kemahalan harga

sahan1 yang diukur dengan PBV berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan perusahaan untuk melakukan stock split. Likuiditas yang diukur

dengan bid ask spread tidak berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan perusahaan untuk melakukan stock split. Adanya perbedaan yang

signifikan nilai perusahaan yang dinkur dengan Tobin's q sebelum dan

sesudah stock split.

Jika dilihat dari kine1ja rata-rata keuangan perusahaan yang

melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split, dapat

disimpulkan bahwa:

Berdasarkan current ratio perusahaan yang melakukan stock split

memiliki current ratio lebih tinggi dari pacla perusahaan yang tidak

melakukan stock split. Hal ini berarti perusahaan yang melakukan stock split

mampu melunasi kewajiban jangka pencleknya dengan baik.

Page 110: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Begitu pula dari segi quick ratio, perusahaan yang melakukan stock

split memiliki quickt ratio lebih tinggi dari pada perusahaan yang tidak

melakukan stock split. Hal ini berarti perusahaan yang melakukan stock split

memiliki likuiditas perusahaan jangka sangat pendeknya sangat tinggi, dan

mampu melunasi kewajiban jangka sangat pendeknya dengan baik.

Berdasarkan debt to equity ratio, perusahaan yang tidak melakukan

stock split memiliki debt to equity ratio lebih rendah, ha! ini berarti

perusahaan yang tidak melakukan stock split mampu menutup hutang­

hutangnya kepada pihak luar, ha! ini dibuktikan nilai debt to equity ratio-nya

rendah.

Berdasarkan return on equity, perusahaan yang tidak melakukan stock

split memiliki return on equity lebih tinggi, ha! ini membuktikan bahwa

perusahaan yang tidak melakukan stock split mampu memberikan tingkat

kembalian yang besar kepada pemegang saham dm1 profit yang didapatkan

besar pula.

Berdasarkan net profit margin, perusahaan yang melakukan stock split

memiliki net profit margin yang lebih tinggi, ha! ini berarti perusahaan yang

melakukan stock split memiliki kemampuan lebih dalam menghasilkan laba

dibandingk311 perusahaan yang tidak melaknkan stock split.

Berdasarkan total asset turnover, perusahaan yang melakukan stock

split memiliki nilai yang lebih tinggi, ha! ini menuJ1iukk311 bahwa kemampuan

perputaran total aktiva perusahaan yang mel.akukan stock split dalam

Page 111: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

menciptakan penjualan lebih baik dibandingkan perusahaan yang tidak

melakukan stock split.

Berdasarkan price earning ratio, perusahaim yang tidak melakukan

stock split memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang

tidak melakukan stock split. Hal ini berarti berarti nilai (value) yang

diapresiasikan oleh investor terhadap nilai perusahaan lebih tinggi.

Berdasarkan price to book value, perusahaan yang tidak melakukan

stock split memiliki price to book value yang lebih tinggi. Hal ini

menunjukkan kemampuan perusahaan yang tidak melakukan stock split dalam

menciptakan nilai terhadap pemegang saham culmp tinggi.

Namun beradasarkan hasil uji statistik dengan mann whitney, kinerja

keuangan dan tingkat harga saham antara perusahaan yang melaknkan stock

split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split tidak terdapat

perbedaan. Hal ini bertolak belakang dengan signalling theo1y yang

menyatakan bahwa hanya perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang

bagus saja yang man1pu melakukan stock split.

Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Beni

Suhendra Winarso (2005) menganalisis tentang perbedaan kine1ja keuangan

antara perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak

melakukan stock split, pengujian tersebut mengacu pada signaling theory.

Objek penelitian pada perusahaan manufaktur yang melakukan stock split dan

perusahaan yang tidak melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia.

Page 112: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Independent sample test, hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik antara pemsahaan yang

melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split

tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam kine1ja keuangrumya. Hal ini

bertolak belakang dengan signalling theory yang menyatakan bahwa hanya

perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang bagus saja yang mampu

melakukan stock split.

Marwata (2001) menguji perbedaan kinerja keuangan, harga sahrun

dru1 pemecahan sahrun, dengan mengrunbil srunpel sebanyak 54 pemsahaan

publik yang melakukan stock split pada tahun 1996 - 1997. Hasilnya

menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang mel.akukan stock split yang

diukur dari !aha bersih per lembar sahrun (EPS) tidak lebih tinggi daripada

perusahaan yang tidak melakukan stock split. Dengan demikian hasil

penelitiannya tidak mendukung signaling theory. Sedangkan ditinjau dru·i

tingkat kemahalan harga saham, rasio hru·ga saham terhadap nilai buku (PBV)

perusahaan yang melakukan stock split lebih mahal daripada perusahaan yang

tidalc melakukan stock split.

Page 113: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

A. KESIMPULAN

BABV

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dari hasil pembahasan pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

I. Kinerja rata-rata keuangan perusahaan yang melakukan stock split

memiliki memiliki keunggulan pada current ratio, quick ratio, net profit

margin, dan total asset turnover. Sedangkan kine1ja rata-rata keuangan

perusahaan yang tidak melakukan stock split memiliki keunggulan pada

leverage ratio, dan return on equity.

2. Berdasarkan tingkat harga saham rata-rata yang diukur dengan price

earning ratio dan price to book value perusahaan yang tidak rnelakukan

stock split merniliki price earning ratio dan price to book value lebih

tinggi dibandingkan perusahaan yang melakukan stock split. Hal ini

membuktikan tingkat harga saham rata-rata perusahaan yang tidak

melakukan stock split lebih tinggi dari pada pe:rusahaan yang rnelakukan

stock split.

3. Hasil uji beda dengan mann whitney menunjukkan bahwa kine1ja

keuangan perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang

tidak melakukan stock split tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Page 114: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

4. Hasil uji beda dengan mann whitney menw1jukkan bahwa tingkat harga

saham perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak

melakukan stock split tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

B. IMPLIKASI

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan juga

informasi baik bagi perusahaan maupun bagi pihak eksternal perusahaan,

terutama calon investor yang akan menanarnkan modalnya baik pada

perusahaan yang melakukan stock split atau pada pemsahaan yang tidak

melukan stock split dengan tetap mempertirnbangkan asumsi dan

keterbatasan-keterbatasan penelitian. Ada beberapa implikasi penting yang

bisa diambil dari penelitian ini. Hasil penelitian ini akan mernberikan

beberapa kontribusi potensial.

I. Dapat rnenambah literatur mengenai aspek fondamental yang terkait

dengan kegunaan laporan keuangan.

2. Dapat menentukan antara seperangkat rasio keuangan antara dua kategori

perusahaan yang melakukan stock split dan pemsahaan yang tidak

melakukan stock split dan rasio mana yang paling menjelaskan perbedaan

kedua kategori tersebut.

3. Bagi investor dilihat dari penelititan ini antara perusahaan yang

melakukan stock split dan perusahaan yang tidal< melakukan stock split

tidak memperngaruhi kepututsan investasi. 0 !eh karena itu para investor

Page 115: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

tidak perlu mempe1iimbangkan harus menginvestasikan dananya pada

kedua kategori perusahaan yang melakukan stock split atau perusahaan

yang tidak melakukan stock split.

4. Untuk perusahaan, hasil penelititan ini dapat menjadi bahan pertimbangan

bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangaimya jika ingin

melakukan stock split. Kai·ena hanya perusahaan yang memiliki kinerja

yang bagus saja yang dapat melakukan stock split

5. Bagi akademis, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untulc meneliti

lebih jauh lagi bagaimana pengaruh rasio keuangan terhadap keputusan

stock split dengan menambah variabel rasio-rasio keuangar1 lainnya yang

terkait.

Page 116: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

DAFTAR PUSTAI<A

Astuti, Dewi. "Manqjemen Keuangan Perusahaan" , Ghalia Indonesia, Jakmia, 2004.

Brighmn, Honston. "Dasar-Dasar Manajemen Keuangan", Edisi Kesepuluh, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Darsono, dan Ashari. "Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan". Yogyakmia: Andi, 2005.

Fabozzi, Frank. "Financial Management and Analysis", Second Edition, Wiley Inc, New Jersey 2003.

Fatah, Ahmad Hanin. "Penyebab Financial Distress di PT. Petrowidada", Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Progrmn Studi Administrasi dan Kebijakan Bisnis, 2002.

Gill, James. 0., dm1 Moira Chatton. "Memahami Laporan Keuangan", PPM, Jakarta, 2003.

Hamid, Abdul. "Pedoman Penulisan Skripsi" FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jaka11a, 2007.

Julia. "Market Reaction of Stock Split Announcement", Jumal Kiat, Vol. 4 Oktober, ha! 31-38, 2002.

Keown, A1ihur. J., David F Scott Jr., John D Matiin, J. Willimn Petty. "Dasar-Dasar Aianajemen Keuangan ", Bukul, salemba Empat, Jakarta:2001.

Khodijah, Siti. "Analisis Faktor-Faktor Determinan Struktur Modal dan Price Earning Ratio Serta Pengruhnya Terhadap Harga Saham ", Shipsi FEIS UIN SyarifHidayatullah, Jaka1ia, 2006.

Koran Tempo, "Rencana Pemecahan Saham pada Perusahaan Gas Negara", 22 Mei, 2008.

Kumiawati, Indah. "Analisis Kandungan Iriformasi Stock Split dan Lik:uiditas Saham: Studi Empiris pada Non-Synchronous Trading", Jumal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6 No.3 September ha! 264-275, 2003.

Page 117: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Larson, Kermit D. "Principles of Financial Accounting", New York, 1 t" ed, Mc.Graw Hill/Irwin, 2005.

Magdalena, Nany. "Analisi Pengaruh Harga Saham, Return Saham, Varian Return Saham, Earnings dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Bid Ask Spread Sebelum dan Sesudah Pengumuman Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Saham LQ 45di BE!)", Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.9 No.I. ha! 23-31, 2004.

Marwata, "Kinerja Keuangan, Harga Sahamn dan Pemecahan Saham", Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.I 0, 200 I.

Nugroho, Bhuana Agung. "Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS", Yogyakarta: Andi, 2005.

Prihadi, Toto, "Deteksi Cepat Kondisi Keuangan: 7 Analisis Rasia Keuangan ", Penerbit PPM, Jakarta, 2008.

Rahayu, Indai'i Retno. "Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split Yang Terjadi di BE!" Univ.Islam Indonesia, Yogyakarta, 2009.

Rifai, Alunad dan Rudi Handoko. "Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Tingkat Pengembalian Saham: Studi Mengenai Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat di Bursa Efek Jakarta", Jurnal Keuangan dan Moneter, Vol.2 No.8 Desember ha!. 145-180, 2005.

Rodoni, Alunad, Prof. Dr. "Analisis Teknikal dan Fundamental pada Pasar Modal", Cetakan 1, edisi 1, Jakarta, CSES Press, 2005.

Santoso. "Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik", PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001.

Sri Utami, Elok. "Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dan Tingkat Kemahalana Harga Saham Terhadap Keputusan Stock Split", Laporan Penelitian di Bursa Efek Indonesia, hal.1-42, 2007.

Suhendra Winarso, Beni, "Analisis Empiris Perbedaan Kine1ja Antara Perusahaan yang Melakukan Stock Split dengan Perusahaan yang Tidak Melakukan Stock Split", Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol.16 No.3 Deseber ha! 209-218, 2005.

Page 118: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Trihendradi, Cornelius, "Langkah Mudah Memecahkan Kasus Statistik: Desla-iptif, Parametrik, dan Non-Parametrik dengan SPSS 12 ", Andi Offset, Yogyakarta, 2004.

Van Home, Jones C., Wachowicz,Jr., John M. "Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan ", Salemba Empat, Jilid 2, Jakarta, 2005.

Wareen, et al. "Pengantar Akuntansi", Edisi 21, Buku satu, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Widiastuti, Harjanti dan Usmara, "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stock Split dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan", Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol.6 No. 2 Juli ha! 225-242, 2005.

www.wealthindonesia.com/stock-split-and-reverse-stock-split.html

Page 119: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Lampiran

Daftar perusahaan yang melakukan Stock Split tahun 2006

No Nama Perusahaan Emiten Tanggal Pengumuman Stock split

1 A meni Pratama Ocean Line Tbk APOL 24 November 2006

2 Ekadharma International Tbk EKAD 19 Oktober 2006

3 Intraco Penta Tbk INTA 16 J~muari 2006

4 Java Real Prooe1iv Tbk JRPT 14 Agustus 2006

5 Pelayaran Tempuran Emas Tbk TMAS 17 Maret 2006 .

6 Pembangunan Java Ancol Tbk PJAA 10 Juli 2006

7 Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN 26 Desember 2006

8 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 14 September 2006

Daftar perusabaan yang melalmkan Stock Split tahun 2007

No Nama Perusahaan Emiten Tanggal Pengumuman Stock split

1 AKR Comorindo Tbk AKRA 27 Juli 2007

2 Aneka Tambang Persero Tbk ANTM 12 Juli 2007

3 Charoen Pokhohand Indonesia Tbk CPIN 1 November 2007

4 Semen Gresik Tbk SMGR 7 Agustus 2007

5 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI 22 A~itus 2007

Page 120: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Daftar perusahaan yang tidak melakukan Stock Split

No Nama Perusahaan Emiten

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI

2 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG

3 Astra Otopmis Tbk AUTO

4 Apexindo Pratama Duta Tbk APEX

5 Branta Mulia Tbk BRAM

6 Fajm· Surya Wisesa Tbk FASW

7 Indomobil Sukses Internasional Tbk IMAS

8 Kalbe Farma Tbk KLBF

9 Multi Strada Arah Sarana Tbk MASA

10 Mavora Indah Tbk MYOR

11 Sierad Produce Tbk SIPD

12 Samudra Indonesia Tbk SMDR

13 Unilever Indonesia Tbk UNVR

Page 121: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

liran

NAMA KATEGORI KINERJA PERUSAHAAN HARGASAHAM PERUSAHAAN PERUSAHAAN Likuiditas Solvabilitas Profitabilitas Aktivitas

CR QR DER ROE NPM TAT PER PBV 1i Pratama Ocean Line Melakukan stock split 2.05 1.98 1.93 0.17 0.14 0.23 9.89 1.52 harma International Melakukan stock split 3.92 2.51 0.29 0.14 0.05 0.04 15.52 1.55 :o Penta Melakukan stock split 3.37 2.06 1.68 0.04 0.01 0.06 29.35 0.67 Real Property Melakukan stock split 2.91 1.85 0.55 0.11 0.21 0.3 33.67 2.7 'aran Tempuran Emas Melakukan stock split 0.39 0.39 1.59 0.09 0.03 0.06 29.61 2.36 >angunan Jaya Ancol Melakukan stock split 2.55 2.48 0.32 0.25 0.18 0.24 12.93 2.26 Indonesia Realty Melakukan stock split 4.i6 4.15 0.39 0.12 0.31 0.56 25.12 2.5

10 Scan Pacipik Melakukan stock split 4.39 3.35 0.23 0.19 0.09 0.12 14.86 2.09 . Corporindo Melakukan stock split 1.18 0.7 1.35 0.13 0.03 0.06 19.86 3.07 :a Tambang Melakukan stock split 3.02 2.39 0.55 0.63 0.48 0.65 4.48 3.96 ien Pokphahd Indonesia Melakukan stock split 1.44 0.78 3.33 0.16 0.03 0.05 9.03 2.14 •n Gresik Persero Melakukan stock split 2.48 1.99 0.42 0.18 0.16 0.21 23.6 5.34 ' Corporation Melakukan stock split 1.7 0.97 0.67 0.09 0.03 0.05 12.33 0.93

Page 122: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

)iran

NAMA KATEGORI KINERJA PERUSAHAAN HARGASAHAM PERUSAHAAN PERUSAHAAN Likuiditas Solvabilitas Profitabilitas Aktivitas

CR QR DER ROE NPM TAT PER PBV Agro Lestari tidak melakukan stock split 1.02 0.7 0.31 0.33 0.29 0.42· 17.7 7.88 imas Flat Glass tidak melakukan stock split 2.7 1.24 0.34 0.08 0.07 0.12 9.42 1.26 Otoparts tidak melakukan stock split 2.04 1.16 1.93 0.17 0.14 0.23 17.28 0.61 ndo Pratama Duta tidak melakukan stock split 3.69 3.19 1.41 0.11 0.18 0.33 22.04 3.08 aMulia tidak melakukan stock split 3.93 2.29 0.61 0.05 0.01 0.05 46.69 1.03 Surya Wisesa tidak melakukan stock split 1.85 0.83 1.91 0.13 0.07 0.1 28.01 2.43 1obil Sukses lnternasional tidak melakukan stock split 1.07 0.83 0.32 0.25 0.18 0.24 12.93 2.26 Farma tidak melakukan stock split 4.26 2.92 0.76 0.44 0.11 0.19 15.39 4.21

Strada Arah Sarana tidak melakukan stock split 1.39 0.59 0.33 0.02 0.04 0.09 55.78 1.9 •a lndah tidak melakukan stock split 3.18 2.15 0.66 0.1 0.05 0.09 9.32 1.45 JProduce tidak melakukan stock split 3.79 2.49 0.13 0.07 0.04 0.06 H.47 0.48 dra Indonesia !idak melakukan stock split 2.21 2.19 0.72 0.37 •. 0.06 0.12 3.51 0.8 'er Indonesia tidak melakukan stock split 1.35 0.84 0.76 0.95 0.2 0.14 22.64 15.01

Page 123: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Lampiran

Hasil Output SPSS Untuk Cun·ent Ratio Yang Menggambarkan Tingkat Likuiditas

I PERUSAHAAN CR Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

CR Mann-Whitney U 78.000 WilcoxonW 169.000 z -.333 Asymp. Sig. (2-tailed) .739 Exact Sig. [2.(1-tailed

.762(a) Sig.)]

a Not corrected for lies. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

Ranks

N

13

13

26

Mea n Rank

14.00

13.00

Sum of Ranks

182.00

169.00

Page 124: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Lampiran

Hasil Output SPSS Untuk Quick Ratio Yang Menggambarkan Tingkat Likuiditas

Ranks

I PERUSAHAAN N Mea n Rank Sum of Ranks QR Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

QR Mann-Whitney U 75.500 WilcoxonW 166.500 z -.462 Asymp. Sig. (2-tailed) .644 Exact Sig. [2'(1-tailed

.650(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

13

13

26

14.19

12.81

184.50

166.50

Page 125: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Lampiran

Hasil Output SPSS UntukDebt to Equity Ratio Yang Menggambarkan Tingkat Solvabilitas

Ranks

I PERUSAHAAN N Mea n Hank Sum of Ranks DER Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statislics(b)

DER Mann-Whitney U 80.000 WilcoxonW 171.000 z -.231 Asymp. Sig. (2-tailed) .817 Exact Sig. [2*(1-tailed

.840(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

13

13

26

13.85

13.15

180.00

171.00

Page 126: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Lampiran

Hasil Output SPSS Untuk Retum 011 Equity Yang Menggambarkan Tingkat Profitabilitas

Ranks

I PERUSAHAAN N Mean Rank Sum of Ranks ROE Stock Split 13 13.54 176.00

Bukan Stock Split 13 13.46 175.00 Total 26

Test Statistics(b)

ROE Mann-Whitney U 84.000 WilcoxonW 175.000 z -.026 Asymp. Sig. (2-tailed) .980 Exact Sig. [2"(1-tailed

1.000(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

Page 127: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Lampiran

Hasil Output SPSS Untuk Net Profit lofargin Yang Menggambarka11 Tingkat Profitabilitas

I PERUSAHAAN NPM Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

NPM Mann-Whitney U 80.500 WilcoxonW 171.500 z -.206 Asymp. Sig. (2-tailed) .837 Exact Sig. [2'(1-tailed

.840(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

Ranks

N

13

13

26

Me an Rank

13.19

13.81

Sum of Ranks

171.50

179.50

Page 128: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Lampiran

Hasil Output SPSS Untuk Total Asset Turnover Yang Menggambarkan Tingkat Aktivitas

I PERUSAHAAN TAT Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

TAT Mann-Whitney U 77.500 WilcoxonW 168.500 z -.360 Asymp. Sig. (2-tailed) .719 Exact Sig. [2*(1-tailed

.724(a} Sig.)]

a Not corrected for bes. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

Ranks

N

13

13

26

Mea n Hank

12.96

14.04

Sum of Ranks

168.50

182.50

Page 129: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Lampiran

Hasil Output SPSS UntukPrice Earning Ratio Yang Menggambarkan Tingkat Harga Saham

Ranks

I PERUSAHAAN N Me 11n Rank Sum of Ranks PER Stock Split

Bukan Stock Split

Total

Test Statistics(b)

PER Mann-Whitney U 83.500 WilcoxonW 174.500 z -.051 Asymp. Sig. (2-tailed) .959 Exact Sig. [2*(1-tailed

.960(a) Sig.)]

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: PERUSAHAAN

13

13

26

13.58

13.42

176.50

174.50

Page 130: fty - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16028/1/TRI JULIAWAN-FEB.pdf · The objectives of this research to examine a difference of operating

Lampiran

Hasil Output SPSS Untuk Price to Book Value Yang Menggambarkan Tingkat Harga Saham

Ranks

I PERUSAHAAN N Mean Rank Sum of Ranks PBV Stock Split 13 14.27 185.50

Bukan Stock Split 13 12.73 165.50 Total 26

Test Statistics(b)

PBV Mann-Whitney U 74.500 Wilcoxon W 165.500 z -.513 Asymp. Sig. (2-tailed) .608 Exact Sig. [2*(1-tailed

.614(a) Sig.)]

a Not corrected for lies. b Grouping Variable: PERUSAHAAN